View
276
Download
16
Category
Preview:
DESCRIPTION
Majalah SMPK Santa Clara Surabaya
Citation preview
Pentas Budaya 2015 : Indonesia itu Keren
D engan semangat Santa Clara dan Ine-
sian, SMP Katolik Santa Clara Surabaya
mewartakan kabar gembira melalui
kegiatan yang bermutu dan berkarakter sesuai den-
gan perkembangan zaman.
SMP Katolik Santa Clara Surabaya meman-
carkan terang, membentuk manusia yang beriman, cer-
das, berkarakter, terampil, terbuka pada perubahan
jaman dan memiliki semangat nasionalisme.
Mengembangkan nilai-nilai spiritual dengan sema ngat
Santa Clara yaitu kegembiraan, kesederhanaan, dan keper-
cayaan dalam setiap pelaksanaan kegiatan.
Meningkatkan penghayatan iman dan rasa syukur atas kebaikan serta cinta
kasih Tuhan.
Menyelenggarakan pembelajaran secara efektif dan efisien.
Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan (SDM).
Membentuk pribadi yang jujur, disiplin, bertanggung jawab dan santun.
Menumbuhkembangkan potensi, bakat dan minat peserta didik.
Membekali penguasaan IPTEK serta kemampuan berbahasa asing dalam
menghadapi globalisasi.
Menyediakan sarana prasarana pendidikan dan pengajaran berkualitas.
Menyiapkan kader-kader bangsa/gereja.
MEDIA ANAK SANTA CLARA DIANTARA EDISI 11 TAHUN 2015
artic
le
D unia sedang berada
dalam perubahan
dahsyat. Salah satu
penyebabnya, kema-
juan teknologi informasi dan ko-
munikasi. Sekarang ini, orang ber-
bicara tentang “global village”,
suatu desa atau kampong global,
biarpun kenyataannya memang
berbeda!
Di desa atau kampung, bi-
asanya orang saling kenal dan
saling menyapa dari muka ke
muka, tetapi dalam “global village”
nyatanya orang semakin terasing
di tengah kemajuan teknologi
dengan segala gadgetnya.
Kenyataan ini menjadi pen-
galaman harian dalam keluarga-
keluarga. Dunia digital
menghadirkan perubahan atau
hubungan komunikasi secara baru
di dalam keluarga.
Peralatan komunikasi yang
merasuki keluarga-keluarga mem-
bangun perilaku khusus, yang be-
lum pernah hadir selama ini.
Hubungan kekeluargaan berubah.
Orangtua dan anak makin ditang-
kap basah oleh alat komunikasi.
Face to face semakin
berubah menjadi “facebook” atau
perangkat digital dengan pelbagai
nama. Kesejatian komunikasi
dalam keluarga berkembang
baik secara positif maupun nega-
tif, biarpun tidak disadari sepe-
nuhnya.
Keluarga-keluarga nam-
paknya semakin mempercayakan
diri pada alat-alat bantu komuni-
kasi, yang pada gilirannya sering-
kali menjauhkan diri, bahkan
membuat kita saling “terasing”.
Kepedulian akan sesama
dalam keluarga berubah menjadi
“angka” dalam teknologi komuni-
kasi. Apakah artinya ini bagi ke-
luarga ? Keluarga masuk ke dalam
gaya hidup baru dengan segala
dampaknya, baik yang mnyenang-
kan maupun tak menyenangkan.
Dunia digital dalam ke-
luarga semakin menjadi kehadiran
jari yang saling menyapa secara
pribadi. Jari manusia dalam ke-
luarga semakin dikuasai oleh cara
kerja baru, yaitu penghampiran
dalam bentuk maya yang ber-
makna.
Memang, maknanya mem-
perluas jejaring komunikasi, biar-
pun kehadiran pribadi secara fisik
berkurang atau bahkan hilang.
Anggota keluarga dapat menjauh
dari makan bersama akibat
ketagihan dalam penggunaan alat
komunikasi modern.
Jadi, di samping kemajuan
dalam membangun peradaban
baru, keluarga-keluarga juga ter-
perangkap dalam kebutuhan-
kebutuhan yang tidak nyata me-
lalui keinginan-keinginan yang
dibentuk di luar kemauan kita
akibat iklan atau fitur-fitur lain
dalam teknologi komunikasi.
Pergerakan “online” dalam
keluarga nampaknya semakin
menjadikan sesama anggota ke-
luarga “orang lain”, sehingga ko-
munikasi manusiawi memudar
dan hubungan pribadi menjadi
samar-samar.
Di tengah perubahan
demikian, keluarga memang men-
galami kegembiraan berjejaring,
namun kemesraan keluarga harus
berhadapan dengan senjata
teknologi yang sangat ampuh
menyodorkan gaya khusus yang
berbeda.
Dampak yang memukau
dari teknologi komunikasi dapat
menyebabkan keretakan keluarga,
persaingan kepemilikan gadget
dalam keluarga, bahkan kecuri-
gaan serta ketidak-percayaan satu
sama lain.
Dapat muncul gosip dalam
keluarga atau antar keluarga aki-
bat pemakaian alat komunikasi
yang tidak bertanggungjawab.
Pemberdayaan teknologi komuni-
kasi tidak dengan sendirinya
Mgr
Petrus
Turang
Uskup Agung Kupang
MEDIA ANAK SANTA CLARA DIANTARA EDISI 11 TAHUN 2015
artic
le
memberdayakan hubungan pri-
badi dalam keluarga: kebiasaan
adat istiadat yang baik dan yang
merukunkan dapat menjadi luntur
akibat pengaruh konsumeristik
media sosial digital.
Saudara-saudari terkasih,
Yesus Kristus telah menganu-
gerahkan kepada persekutuan
gerejawi, utamanya persekutuan
keluarga, perintah baru yaitu anu-
gerah cintakasih. Keluarga meru-
pakan sekolah awal dari komuni-
kasi, di mana terdapat bahasa
tubuh yang sangat manusiawi.
Perintah cintakasih adalah
anugerah ilahi dalam perjalanan
keluarga Kristiani, dengan mana
kita umat Kristiani belajar men-
jadi murid-murid Kristus, ialah
orang yang meneladani perilaku
hidup Yesus Kristus.
Dengan belajar mengasihi
dalam keluarga, kita membangun
suatu peradaban baru, yaitu bu-
daya kasih yang senantiasa baru
dan menjiwai perjalanan hidup
keluarga di mana dan kapan saja.
Sayang akan hidup mulai
bermekar dalam hidup keluarga,
karena di dalam keluarga komuni-
kasi “Rahim” menjadi dasarnya.
Komunikasi ini tidak perlu
teknologi komunikasi, karena
secara biologis sudah tertancap
dalam hubungan ibu-anak: suiatu
kegirangan yang luar biasa dan tak
tergantikan.
Bahasa tubuh ini masuk
dalam peredaran darah bersama
dan pada gilirannya mengikat ke-
bersamaan dalam persaudaraan
genealogis yang tak terhapuskan.
Komunkasi dalam keluarga
menurut gaya ini adalah bentuk
perjanjian “abadi” di antara kaum
keluarga, biarpun sekarang ini
hubungan demikian semakin me-
masukki tahap pemalsuan akibat
individualisme dan materialisme
di tengah pengaruh konsumer-
istik masyarakat semasa.
Tuntutan materialistik se-
makin menggerogoti hidup ke-
luarga, sehingga kesadaran
bersesama semakin menjadi mi-
skin dan mengakibatkan
keterasingan hidup dalam ke-
luarga.
Lingkungan bermain untuk
berkembang menjadi dewasa se-
makin hilang dan jejaring sosial
pun dalam keluarga nyatanya
menumpukkan ketegangan-
ketegangan baru, yang belum per-
nah hadir sebelumnya, seperti
komunikasi orangtua-anak hanya
dengan peralatan dunia digital.
Dalam dunia digital “virtus”
kebajikan digantikan oleh
“virtual” maya. Fungsi komunikas-
inya ada, tetapi relasi berwajah
manusiawi memudar dan menghi-
lang sementara. Dalam kon-
teks ini, baiklah kita ingat apa
yang dititahkan Yesus : “Segala
sesuatu yang kamu kehendaki su-
paya orang perbuat kepadamu,
perbuatlah demikian juga kepada
mereka.” (Mt 7:12).
Saudara-saudari terkasih,
gaya hidup baru memang menun-
tut pendekatan dan penghayatan
baru, agar komunikasi dalam
keluarga tetap mengutamakan
sentuhan manusiawi: permisi,
terima kasih dan minta maaf,
demikian Paus Fransiskus.
Kita bersyukur atas segala
kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi komunikasi, tetapi kita
juga harus menempatkan diri
dengan penuh tanggungjawab.
Kita harus saling memanusiawi-
kan dalam hidup keluarga dengan
memanfaatkan alat komunikasi
yang tersedia.
Tujuannya, agar keluarga
kita rukun dan damai: berlaku
kasih satu sama lain dan saling
menghormati dalam penggunaan
teknologi komunikasi.
Kita membangun hidup
keluarga yang bermartabat anak-
anak Allah, yaitu kemerdekaan
untuk memelihara ciptaan Tuhan
dalam perjalanan keluarga, utama-
nya pendidikan anak-anak dalam
iman Kristiani.
Kita dapat mengirim teks-
teks Kitab Suci melalui gadget
teknologis, tetapi apakah perilaku
kita sesuai dengan teks Kitab Suci
yang kita kirimkan?
Kita dapat mengirimkan
doa secara virtual, tetapi apakah
kita adalah manusia pendoa?
Apakah kita masih membaca Ki-
tab Suci dan berdoa bersama
dalam keluarga atau cukup me-
lalui SMS atau BB? …
Kita berharap, keluarga
kita tetap “selfie” dalam anugerah
cintakasih dan bukan saja mema-
merkan “selfie keluarga” demi
kehebatan dan ketenaran dalam
Instagram atau Facebook!
MEDIA ANAK SANTA CLARA DIANTARA EDISI 11 TAHUN 2015
sp
ec
ial
Pertanyaannya, apakah
dengan semua yang baik ini, ke-
luarga kita semakin menjadi Kato-
lik dan Kristiani? Suka damai, ru-
kun, peduli sesama dan memer-
hatikan mereka yang lemah serta
saling membantu untuk menjadi
murid-murid Kristus yang sejati?
Kitab Wahyu bertitah:
“Lihat, Aku berdiri di muka pintu
dan mengetuk: jikalau ada orang
yang mendengar suara-Ku dan
membukakan pintu, Aku akan ma-
suk mendapatkannya dan Aku
makan bersama-sama dengan dia
dan dia bersama-sama dengan
Aku”(3:20).
Di tengah berkecamuknya
gerakan atau aliran radikal dan
fundamentalistik, apakah keluarga
kita hadir sebagai persekutuan
yang menghormati perbedaan,
pun dalam keyakinan hidup iman?
Pendidikan komunikasi
dalam keluarga secara benar pada
gilirannya menghasilkan pribadi-
pribadi yang sadar dan tahu men-
ghormati sesama dengan segenap
hati, tanpa mendesakkan gosip
yang merusak kebersamaan
hidup, baik dalam keluarga atau
masyarakat.
Kesejatian hidup keluarga
kita terletak pada penguatan dan
penghayatan akan anugerah cinta-
kasih, kasih karunia yang ditanam-
kan Tuhan dalam hati keluarga
kita.
Karenanya, jangan takut
dan beranilah menjadi keluarga
Kristiani yang baik dan benar.
Salah satu tanda dari anugerah
cintakasih adalah rela berkorban
seperti Kristus yang datang untuk
melayani sesama menurut kehen-
dak Bapa-Nya.
Ingatlah bahwa komunikasi
dalam keluarga sangat ditentukan
oleh tiga hal, yaitu permisi (may
I), terima kasih(thank you) dan
minta maaf(excuse me). (*)
Sorong, 17 Mei 2015
D ua minggu sebelum
masuk sekolah, di
bulan Juli 2014, ada
seorang anak yang
pindah dari Sumbawa ke Sura-
baya. Anak itu adalah Dicky
Santiago. Dia mendapat infor-
masi tentang SMPK Santa Clara
dari internet.
”Tapi, saya masuk seko-
lah ini karena kakak saya berse-
kolah di sini dan saya juga ingin
bersekolah di Surabaya. Ketika
di Sumbawa,
saya sekolah di
SDN 01 Em-
pang,” kata
Dicky.
Tentu saja, sangat berbeda sekali sekolah di daerah timur In-
donesia itu dengan di Santa Clara. Bukan saja lingkungannya, tapi
juga cara mengajar gurunya serta bahan pelajarannya jauh lebih
dalam dan lebih cepat.
“Nyaman bersekolah di sini
karena tempatnya nyaman dan gu-
runya baik, serta banyak teman yang
mendukung saya dalam proses belajar.
Fasilitasnya lengkap dan bagus serta
terjaga dengan baik,” papar Dicky.
Selain Dicky, ada anak lain yang
juga pindah ke Surabaya di waktu
yang sama. Sebelum pindah, dia berse-
kolah di SDK Ruteng, NTT. Anak itu
bernama Alicia Terisno. Dia menda-
pat informasi tentang sekolah melalui
internet. ”Sudah lama saya ingin
bersekolah di sini karena pendidikan di daerah saya tertinggal serta
fasilitasnya kurang,” jelas Alicia. (Davon, Renaldi, Stevanus)
Dicky Santiago (kiri)
Alicia Terisno
ARTICLE
Terasing di Rumah Sendiri 1
ACTIVITY
Berani Nawar di Pasar 8
FOCUS
Satu Saudara Beda Bakat 14
RELIGIOUSITY
Anak yang Hilang 19
SHORT STORY
House Haunted 25
ACTIVITY
Mlaku-mlaku Keliling
Kota Pahlawan 33
BEAUTIFUL MOMENT
Gold & Silver 42
Lompat dari Kursi 47
INSIGHT
Sudah Latihan Tetap
Grogi 70
MEDIA ANAK SANTA CLARA DIANTARA EDISI 11 TAHUN 2015
ed
itor’s
no
te
Y ah, kita berjumpa lagi di Majalah DIANTARA Edisi 11 Tahun
2015 ini. Majalah DIAN TARA selalu hadir membawa kabar–
kabar gembira yang baru setiap tahunnya, secara khusus pres-
tasi–prestasi siswa dan siswi SMPK Santa Clara Surabaya di
berbagai bidang, baik akademik maupun non-akademik.
Misalnya saja teman–teman yang menjuarai lomba di Deteksi
2k14, Sinlui HOT, Junio JRBL dan masih banyak lagi lomba di luar seko-
lah lainnya.
Kali ini, kami mengambil tema “Live Your Dream”, maksud kami
mengambil tema itu, karena kami yakin bahwa anak-anak Sanclar pasti
punya mimpi.
Pastinya juga banyak jenis
mimpi. Bukan hanya mimpi mengenai
apa pekerjaan kita di masa yang akan
datang, tetapi apa yang kita ingin raih
di masa datang. Bisa saja ingin men-
dapat nilai bagus, ingin menjadi ang-
gota OSIS, ingin mendapatkan Per-
ingkat 1 di kelas, dan masih banyak
lagi.
Walt Disney pernah berkata :
“If you can dream it, you can do it”.
Dari kutipan tersebut kami juga ya-
kin bahwa setiap orang bisa mewu-
judkan mimpinya itu, terutama anak Sanclar walaupun banyak rintangan
dan halangan yang menghadang jalan kita untuk mencapai mimpi itu.
Akhirnya, mengakhiri pengantar kali ini, segenap Tim Redaksi Ma-
jalah DIAN TARA mengucapkan selamat membaca majalah ini dan juga
selamatbertemu di tahun ajaran yang baru. (*)
MEDIA ANAK SANTA CLARA DIANTARA EDISI 11 TAHUN 2015
ed
itor’s
no
te
DIANTARA
Media Anak Santa Clara
Penanggung Jawab Sr Benedicta Suhananti MC
Pembina Hariyanto
Koordinator Raymond Jonathan
Anggota Redaksi Clarissa Angeline
Laurdy Hans
Laurensia Ruslie
Natasa Zephania
Veronica Winata
Agatha Adela
Isabella Sophie
Kenneth Angelo
Sandra
Serafine Nicole
Adeline Vania
Christophorus Wilson
Jonathan Dharma
Christine Novita
Emmanuella Sutan
Raymond Jonathan
Christopher Lambert
Karin Rosalinda
Regiena Shaelynne
Alamat Redaksi SMPK Santa Clara
Jl Ngagel Madya 1 Surabaya
(031) 5032171
Sebagian foto dan
Ilustrasi di halaman
majalah ini
diambil dari Google.
Redaksi menerima sumbangan
naskah sesuai dengan rubrikasi yang
tersedia. Panjang naskah maksimal
Untuk Kalangan Sendiri
MEDIA ANAK SANTA CLARA DIANTARA EDISI 11 TAHUN 2015
ac
tivity
Laporan :
Laurensia Ruslie
Serafine Nicole
K egiatan outbond sudah menjadi tradisi
tahunan SMPK Santa Clara untuk Kelas 8.
Seperti tahun lalu, pilihannya Kampoeng
Kidz, Batu. Ada yang secara pribadi per-
nah ke sana, tapi tak sedikit yang belum sama sekali.
“Fasilitasnya oke dan sudah banyak berubah
dari 2 tahun lalu,” kata Valerie Phoebe, yang menik-
mati kegiatan outbound. Siswi berkacamata dari Ke-
las 8A ini mengatakan,”Kakak-kakak pembina kelom-
pok makin seru.”
Peserta ekstrakurikuler Art and Design ini
paling suka saat permainan Gua Tarzan. Guanya
sangat gelap, di dalamnya penuh lumpur yang siap
bikin kotor pakaian.
Kenangan suka cita terlihat di wajah Bella De-
fina ketika diminta bercerita pengalaman outbound.
"Intinya seneng banget," ucap Bella yang belum per-
nah ke Kampoeng Kidz.
Hanya saja siswi Kelas 8B ini berharap ke de-
pan, konsusmi, terutama lauk pauknya ditambah biar
para siswa semakin bersemangat. “Aku pengin balek
lagi ke sana, soalnya tempat itu banyak permainannya
dan suvenirnya bagus-bagus,” tukas Phoebe. (*)
Fasilitas Oke
MEDIA ANAK SANTA CLARA DIANTARA EDISI 11 TAHUN 2015
ac
tivity
S iswa Kelas 7 A sampai 7E mengikuti retret di Griya Samadi Vin-
sensius Prigen. Pelaksanaannya dibagi dalam tiga gelombang.
Nah, pertama Kelas 7A dan 7C (3 – 5 Oktober 2014), kedua
Kelas 7D (10 – 12 Oktober 2014) dan ketiga Kelas 7B dan &E
(17 – 19 Oktober 2014).
Pada tahun pelajaran 2014/2015, retret Kelas 7 mengambil tema
Diriku, Masa‟ Gini Aja. Retret ini diselenggarakan untuk siswa kelas VII
dengan tujuan agar siswa dapat semakin memahami dan menghayati
spiritualitas Kristiani.
Selanjutnya, menghayati pengalaman imannya sebagai seorang
kristiani yang sedang belajar, serta mampu membuat keputusan yang
baik tentang jalan hidup atau pilihan dan sikapnya selama studi di SMPK
Santa Clara.
Selain
itu siswa dia-
jak untuk
memiliki se-
mangat saling
mencintai
sesama teman,
orang tua dan
guru dengan
mengenal diri
sendiri mau-
pun Tuhan,
Sang Pencipta.
Pen-
damping re-
tret terdiri
dari tim pembinaan SMPK Santa Clara Surabaya yang terdiri atas Sr
Selly (Koordinator), Ibu Ririn, Pak Stefanus dan Wali Kelas 7. “Kami
diajak berubah, mulai dari diri sendiri, maka kita adalah kunci perubahan
itu,” ujar Frederic, siswa Kelas 7C.
Secara umum, pelaksanaan retret berjalan dengan lancar. Pada
hari pertama peserta diajak berefleksi tentang dirinya dalam relasi den-
gan orangtua dan guru.
Untuk hari kedua merefleksikan relasinya dengan sesama. Untuk
materi hari kedua disampaikan dalam
bentuk outbound yang dipuncaki pen-
erimaan Sakramen Pengampunan Dosa.
Sedangkan hari ketiga membuat
niat bersama wali kelas dan dipersem-
bahkan dalam Misa penutupan. (*)
L angit jingga menyambutku
saat aku tiba di Pantai
Kuta. Matahari akan teng-
gelam. Saat itu kira-kira
pukul 6 sore. Aku dan teman-
teman tetap
ke sana un-
tuk bermain
dan berfoto.
Om-
bak ber-
gulung-gulung. Lautan memantul-
kan sinar matahari, membuatku
bersyukur akan keagungan cip-
taan Tuhan ini.
Sore itu, 30 September
2014, para wisatawan sudah mu-
lai berkemas. Sebagian besar yang
surfing sudah membersihkan diri
dari pasir dan berjalan kembali ke
penginapan. Aku merasa
aneh. Semua orang pulang, se-
dangkan aku dan teman-teman
malah datang ke Pantai Kuta.
Sepertinya waktunya agak kurang
tepat.
Menurut guide kami, seki-
tar pukul 6 itu sudah terlambat
jika datang ke Pantai Kuta, karena
sunset yang dicari-cari telah le-
wat. Salah satu temanku, Agnes,
juga berkata,”Sangat disayangkan
karena kita datang pada waktu
yang kurang tepat. Foto menjadi
kurang bagus.”
Setelah berfoto dan ber-
main pasir, aku kembali ke ken-
daraan yang telah diatur. Hati
belum puas, tapi waktu tidak
mencukupi.
“Masih ingin terus main,
tapi kalau nanti ditinggal gimana?
Ya, sudah kembali saja”, kata
Vero. (Rosa Melinda)
Senja
di Kuta
MEDIA ANAK SANTA CLARA DIANTARA EDISI 11 TAHUN 2015
ac
tivity
M iniatur Indonesia,
sebutan yang tepat
bagi sebuah pulau di
timur Pulau Jawa.
Pulau itu adalah Bali. Walau
ukurannya tak sebesar destinasi
wisata kebanyakan, Bali menyim-
pan segudang keindahan yang
sungguh mencengangkan.
Hampir seluruh hal di Bali
dapat dijadikan tujuan wisata,
mulai keindahan alam, kehidupan
masyarakat, upacara keagamaan,
bahkan kegiatan jual-beli di pasar
sekalipun. Salah satunya yang
menarik yaitu Pasar Sukowati.
Pasar Sukowati dapat ditempuh
sekitar 2 jam dari Denpasar
menggunakan bus, tentunya akan
lebih cepat menggunakan mobil
atau motor.
Saya berangkat pagi-pagi
hari, tepatnya 1 Oktober 2014.
Dalam perjalanan ke sana, saya
selalu mendapat pemandangan
alam maupun pedesaan yang in-
dah.
Oleh : Laurentius
Jeffrey Hutomo 9E/10
Bangunan tersebut terdiri
dari 3 bagian, yaitu bagian barat,
timur, dan utara. Pasar Sukowati
menyediakan berbagai macam
dagangan, seperti pernak-pernik,
pakaian, makanan dan minuman,
hingga lukisan.
Tentu dengan harga yang
terjangkau jika Anda dapat
menawar harga dengan baik.
Walaupun disebut sebagai pasar,
Pasar Sukowati memiliki kebersi-
han yang cukup terjaga. Ha-
wanya pun sejuk, membuat saya
lebih betah berbelanja dan saling
menawar harga. Baru saja masuk,
puluhan pedagang sudah mulai
menjajakan barang dagangannya.
Terdengar tawaran para
pedagang yang sahut menyahut
satu sama lain. Beberapa dari
mereka bahkan berteriak-teriak
demi mendapat perhatian lebih.
Saya memutuskan untuk mema-
suki bangunan di bagian utara.
Begitu Anda masuk, Anda
akan sulit untuk keluar kembai
dalam waktu singkat. Anda akan
“dipaksa” untuk masuk ke bagian
pasar yang lebih dalam.
Setelah beberapa tawaran dari
para peda-
gang, lengan
saya tiba-tiba
ditarik.
Tern-
yata, ada
seorang ibu-
ibu tua yang
mengajak
saya untuk
melihat
barang da-
gangannya.
“Selalu tawar harga mini-
mal 50%. Jika kalian beruntung,
maka kalian bisa mendapat se-
buah barang hingga 70%-80% le-
bih murah” terang si pemandu.
Berbekal tips tersebut,
saya turun dari bus dan masuk ke
Pasar mele-
wati sebuah
pintu bergaya
candi terbe-
lah. Bagian
dalam Pasar
Sukowati ter-
diri dari se-
buah halaman
berisi tempat
duduk dikelil-
ingi bangunan
yang meru-
pakan tempat
para peda-
gang ber-
jualan.
Memasuki lahan parkir di
Pasar Sukowati, anda dapat meli-
hat toko-toko yang berjejeran
mengelilinginya. Sebelum turun
dari bus, pemandu wisata mem-
beri beberapa tips, salah satunya
tentang tawar-menawar harga
barang.
MEDIA ANAK SANTA CLARA DIANTARA EDISI 11 TAHUN 2015
ac
tivity
mau, akhirnya saya mengi-
kutinya. Awalnya, beliau
menawari saya baju-baju bertuli-
san. “Untuk oleh-oleh cecenya,
dek” kata ibu itu.
Pada akhirnya, saya mem-
beli dua buah celana pendek ber-
warna orange dan hitam dengan
corak yang cukup bagus. Sebuah
celana awalnya berharga Rp.
75000,00. Setelah tawar-
menawar cukup alot, saya dapat
membelinya dengan harga seren-
dah Rp. 20.000.
Sebenarnya,
harga-harga di
Pasar Sukowati
adalah harga turis
asing. Tidak sulit
bagi turis lokal
menawar harga
menjadi jauh lebih
rendah.
Belum sam-
pai di situ, saya kembali ditarik ibu-ibu penjual lain. Kali ini, saya hanya
membeli gelang kayu bertuliskan “I Love Bali”. Segera setelah membeli
gelang, saya berjalan keluar bangunan pasar sembari menolak tawaran
para pedagang.
Ada hal menarik yang dilakukan oleh pedagang di Pasar Sukowati.
Setiap kali saya memberi uang untuk membayar, mereka menepuk-
nepukkan uang pada seluruh
barang dagangan.
Barulah mereka memberi-
kan uang kembaliannya pada saya.
Para pedagang percaya dengan
melakukan itu dapat membuat
barang-barang mereka laris.
Selain Pasar Sukowati, saya
mengunjungi berbagai destinasi
wisata di Bali, seperti Pantai Kuta,
Tanah Lot, Uluwatu, Gunung Ba-
tur, dan lain-lain. Perjalanan ini
diadakan oleh SMPK Santa Clara
yang bekerjasama oleh salah satu
perusahaan tour and travel. (*)
MEDIA ANAK SANTA CLARA DIANTARA EDISI 11 TAHUN 2015
ac
tivity
MEDIA ANAK SANTA CLARA DIANTARA EDISI 11 TAHUN 2015
ac
tivity
B iasanya, orang menyukai kegiatan rekreasi
karena pemandangan dan tempat wisata
setempat. Tapi, teori itu tidak terbukti pada
cewek bernama lengkap Caroline Natasha.
Teori itu tidak dibilang terbukti karena menu-
rutnya, hal paling berkesan di Bali saat Study Tour
2014-2015 adalah monyet-monyet di Uluwatu yang
bisa membuka botol air mineral dan meminumnya.
“Lucu, monyetnya bisa buka botol air terus
langsung diminum gitu,” jawab gadis yang sering di-
panggil “CT” oleh teman-teman dekatnya.
Tetapi, lain dengan Nicole Pamela Suharli.
Gadis cantik yang satu ini sangat menyukai kegiatan
air di Tanjung Benoa.
Gadis yang dipanggil “Pemi” ini menyukai hal
itu karena bisa bermain bersama siswa-siswi Kelas 9
yang lain, baik yang sudah saling mengenal maupun
yang belum saling mengenal.
“Jadi bisa main bareng dan saling kenal
satu sama lain,” ujar gadis yang lahir di Sura-
baya tahun 2000 ini.
Study Tour 2014-2015 akhir September
hingga awal Oktober 2014. Rombongan men-
ginap di Hotel All Season selama 5 malam.
Mereka melakukan perjalanan dengan meng-
gunakan 5 bus pariwisata. Setiap kelas menda-
pat 1 bus. (*)
MEDIA ANAK SANTA CLARA DIANTARA EDISI 11 TAHUN 2015
foc
us
B eranilah bermimpi. Be-
gitu kata Daniel Mahen-
dra. Siapa dia? Dia penu-
lis novel perjalanan
'3360'. Cowok satu ini dikenal
dengan sebutan DM. Novel 3360
ini adalah buku DM yang ketiga
setelah buku 'Perjalanan ke Atap
Dunia' dan 'Niskala'.
“Beranilah bermimpi! Beranilah
memiliki keinginan! Walau pikiran
sadar kita menafikan kemungki-
nan-kemungkinan itu, tetap ber-
anilah menetapkan tujuan,” ka-
tanya.
Daniel membuktikan itu
ketika berhasil memenuhi mim-
pinya untuk pergi ke Tibet. Per-
jalanan pribad-
inya itu ditulis
dalam buku. Se-
lama perjalanan,
dia menemukan
banyak teman
yang menyenang-
kan dan pengala-
man yang luar
biasa.
“Ketika kita berani memu-
tuskan untuk menggapai mimpi
kita, alam bawah sadar kita justru
bekerja membantu kemungkinan-
kemungkinan mimpi tersebut
menjadi kenyataan. Dengan dan
lewat cara yang tak pernah kita
duga sebelumnya,” tambahnya.
Novel 3360 berkisah ten-
tang Namara, perempuan muda
mandiri yang mengelilingi dunia
lewat jalur darat, tepatnya dengan
kereta api. Namara memutuskan
pergi melanglang karena galau
akan kepergian kekasihnya yang
entah ke mana.
Di tengah perjalanannya
menuju Tibet, Ra, begitu tokoh
disebutkan dalam
narasi, menghadapi
kejadian yang ganjil.
Salah satu penum-
pang di gerbong
yang sama den-
gannya tiba-tiba saja
meninggal.
Live your dream. Anything is possi-ble. There may be miracles awaiting,
closer than you know. Believe it!
What makes you different will
makes you spe-cial. Eventhough, sometimes being
free means choosing not to go, but to stay.
-The Princess
and The Pauper-
MEDIA ANAK SANTA CLARA DIANTARA EDISI 11 TAHUN 2015
foc
us
Tak ayal, Namara ikut
menjadi tersangka. Nasib baik, d
ia bebas dan pada akhirnya bisa
melanjutkan perjalanannya kem-
bali demi menjelajahi Tibet.
Memendam mimpi sejak
kecil. Ya, yang terjadi dengan
Daniel Mahendra mirip kisah
Marc Marquez, rider kelahiran
Cervera, Spanyol, yang meme-
cahkan banyak rekor di usia yang
masih sangat muda.
Saat tak banyak anak ber-
main dengan motor, Marques
yang berusia empat tahun sudah
sangat mencintai kendaraan itu.
Apalagi, setelh mendapat hadiah
motor dari orangtuanya, Julia dan
Roser.
Lahir 17 Februari 1993,
karier si Baby Alien ini melesat
bak roket usai meraih titel Cata-
lan 2001, 2005-2006. Termotivasi
tinggi, Marquez naik level ke kelas
125cc bersama tim Repsol KTM
pada 2008.
Belum apa-apa, prestasi
sudah terukir saat memecahkan
rekor pembalap termuda Spanyol
ketika berusia 15 tahun 127 hari.
Dia menapaki podium serie Brita-
nia Raya.
Marquez
muda terus
mengasah
kemampu-
annya di ke-
las 125cc
hingga 2010.
Mimpi jadi kenyataan
dirasakan. Pada 2013, Marquez
menapaki MotoGP dan kembali
memecahkan rekor. Salah
satunya, juara MotoGP per-
dananya, di usia 20 tahun.
Marquez bersanding dengan pem-
balap legendaris, Valentino Rossi.
Rahasianya? Marquez
membeberkan lima resep kesuk-
sesan di situs resmi Redbull,
yakni nikmati hidup, bekerja
keras. "Kembangkan talenta ala-
miah Anda, kelilingi hidup Anda
dengan orang-orang hebat dan
bergabung dengan tim yang he-
bat," paparnya.
So, berhentilah jadi si pe-
murung, yang bahkan bermimpi
saja jadi momok yang menakut-
kan. Tahukah? Hatimu adalah
hakmu. Tidak satupun orang di
luar sana memiliki kemampuan
untuk mengoyak impianmu dan
mengatakan kau tengah bermimpi
di siang bolong.
Tegakkan kepalamu. Beri-
lah kebebasan pada diri untuk
menuliskan rentetan keinginan
yang tanpa batas.
Lihatlah Marthin Luther
King, yang terkenal den-
gan slogannya 'I Have a
Dream', dengan mimpinya
mewujudkan penegakan
keadilan dan kesetaraan
antara kulit hitam dengan
kulit putih di Amerika.
Begitu pula dengan RA
Kartini, dengan mimpinya “Habis
Gelap Terbitlah Terang”, yang
akhirnya mampu membawa per-
empuan Indonesia mendapatkan
kesempatan untuk memperoleh
kesetaraan pendidikan dan karier.
Seperti juga, Wilburgh ber-
saudara pencipta konsep pesa-
wat. Keduanya bermimpi untuk
bisa terbang di angkasa. Impian
mereka sekarang menjadi nyata.
Mimpi bukanlah mimpi di
siang bolong. Jadikan mimpi itu
sebagai sebuah visi dan tujuan,
selalu ada tantangan dan peluang.
Kerja keras dan ketekunan adalah
faktor sangat penting untuk
membuat impian menjadi nyata.
Mimpi bukanlah mimpi di
siang bolong. Jadikan mimpi itu
sebagai sebuah visi dan tujuan,
selalu ada tantangan dan peluang.
Kerja keras dan ketekunan adalah
faktor sangat penting untuk
membuat impian menjadi nyata.
Yang terpenting, “faith”,
iman membantu untuk memvisu-
alisasikan mimpi dalam alam
pikiran. Apapun tantangannya,
hadapi dengan iman dan percaya
kita menjadi though untuk mem-
prolehnya.
Jadi, sekarang apa mim-
pimu? (*)
MEDIA ANAK SANTA CLARA DIANTARA EDISI 11 TAHUN 2015
foc
us
S iapa yang tidak kenal sosok satu ini. Cewek-
berambut panjang ini sering tampil mengisi
acara di sekolah. Hampir setiap tahun dia
tidak pernah absen di panggung bazar atau
pentas seni. Dia adalah Paula Andrea, anak Kelas 8D.
Menyanyi adalah cita-cita Paula sejak kecil.
Yang memberi inspirasi dirinya adalah Agnes Monica,
karena sang diva itu tidak lain salah satu artis Indo-
nesia yang sudah go international.
Selain itu, baru–baru ini Paula punya sosok
yang sangat memotivasinya dalam bernyanyi, Ariana
Grande, penyanyi
dengan suara
tinggi dan em-
puk itu.
“Aku
kagum banget
sama Ariana
Grande. Meski
termasuk pen-
yanyi baru,
tetapi sudah
go interna-
tional. Selain
itu, dia sangat
piawaidalam
menyanyikan
nada-nada
tinggi,” kata
cewek kelahi-
ran 25 Januari
2001 itu.
Paula Andrea
Laporan : Isabella Sophie, Sandra
Editor : Natasa Zephania
Prestasi Vicky Alexandra
Juara 1 IYMO National Competition
November 2012
Juara 2 Surabaya open music compe-
tition November 2012
Juara 2 Rhapsody Christmas Open
competition December 2012
Highest Score Ujian Royal Grade 4
tahun 2012
Juara 2 Veranza Indonesia Open
Competition 2013, Juara 1 Victory
Music Competition July 2014
Juara 1 Indonesia Piano Competition
Agustus 2014, Gold Award Rhap-
sody Open Competition December
2014
Selain tampil di acara-acara sekolah,
Paula berusaha membangun dan mewujudkan cita–
citanya dengan tampil di gereja dan juga berlatih vo-
kal di Ahmad Dhani.
Berbeda bakat tetapi satu saudara, itulah Vic-
toria Alexandra atau yang akrab disapa dengan
Vicky. Dia merupakan adik dari Paula Andrea.
Vicky sendiri mempunyai bakat dalam bermain
piano dan bercita-cita sebagai pianis andal. Dia juga
berlatih piano di tempat salah satu tempat khursus
privat di Purimas.
Tidak sia-sia selama ini berlatih piano dengan
serius, karena Vicky sering menjuarai lomba-lomba
piano. Prestasi yang diraihnya dalam 3 tahun terakhir
lumayan banyak.
Sungguh prestasi yang patut dibangga-
kan. Dari sekian banyak juara, ternyata ada
salah satu lomba yang paling membuatnya
berkesan. Apa itu? Lomb Yamaha Piano Com-
petition Tingkat Indonesia Timur di Makassar
tahun 2012.
“Itu pengalaman pertama ikut lomba di
luar pulau. Di sana, saya mendapat banyak
pengalaman dan inspirasi dari peserta lain,
sehingga menambah semangat saya dalam
berlatih piano,” ungkap cewek yang ultah tiap
20 April ini.
Vicky juga mempunyai sosok idola,
yaitu David Foster. Pianis terkemuka dunia
itu selalu memotivasinya untuk mengembang-
kan bakat pianonya. “Aku ingin seperti David
Foster yang mendunia dan mempunyai pen-
galaman bermusik hebat,” tandasnya. (*)
MEDIA ANAK SANTA CLARA DIANTARA EDISI 11 TAHUN 2015
foc
us
I mpian terbesar Vicky
Utomo adalah menjadi dok-
ter. Alasannya, dia ingin men-
yembuhkan orang yang se-
dang sakit. “Saya belajar dengan
giat sejak sekarang,” katanya.
Yang menginspirasikan
Vicky menjadi dokter adalah
ketika omanya sakit parah dan
dirawat di rumah sakit selama 2
bulan. Jika tak ada dokter, mung-
kin omanya sudah tiada.
Yang menarik menurutnya,
menjadi dokter itu dapat men-
yembuhkan orang lain dan jika
bisa sembuh, tentu ikut senang
karena berhasil menolong
sesama.
Orangtua Vicky setuju den-
gan impiannya itu dan berharap
dapat terwujud. “Jadi dokter yang
baik, dan dokter yang selalu ber-
pegang pada Tuhan,” begitu
pesan orangtuanya. (Ayu dan
Rena)
Vicky Utono
L ulus sebagai jurusan ekonomi dan akutansi memang jauh ber-
beda dengan pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Hanya saja,
alas an itu tidaklah menjadi hambatan seseorang dalam mewu-
judkan cita – citanya.
Motivasi dari diri sendiri dan lingkungan yang mendukung sangat
berpengaruh terhadap keinginan seseorang dalam usaha menggapainya.
Misalnya, Bapak Matheus Yeny Setiawan SPd, guru pelajaran PKn untuk
anak Kelas 8.
Sebelum mengajar di SMPK Santa Clara ini, dia telah mencoba
mencari berbagai pengalaman. Salah satunya, pernah mengajar di SMA
Dharma Mulia.
Padahal, semasa muda,
guru yang akrab di sapa Pak
Matheus ini, tidak pernah ber-
pikir bahwa suatu saat akan
menjadi guru. “Cita-cita say
dulu, ingin jadi seniman, tapi
kok berbelok arah sekarang,”
ujarnya.
Mengambil jurusan eko-
nomi dan akuntansi di Univer-
sitas Katolik Widya Mandala
Surabaya, membuatnya harus
mengambil kuliah lagi di Uni-
versitas Wijaya Kusuma.
Bekerja menjadi guru si SMPK
Santa Clara memiliki suka
duka.
“Saya suka anak–anak
Santa Clara, mudah diajak ber-
gaul dan dapat diajak ber-
canda. Dukanya, anak–anak
kadang suka berperilaku se-
maunya,” ungkapnya. (*)
MEDIA ANAK SANTA CLARA DIANTARA EDISI 11 TAHUN 2015
foc
us
T ahu lomba entrepreneur
day, bukan? Itu kompe-
tisi bukan sekadar kom-
petisi jual barang, tapi
bagaiman cara berjualan yang
benar dan kreatif.
“Suka itu ketika barangnya
laku, kan bisa dapat untung. Kalo
duka enggak bisa kemana-mana,
karena harus jaga stan,” kata
salah satu peserta entrepreneur
day, Clarissa Angeline dari Kelas
8A.
Dia ikut ambil bagian dalam
lomba karena ingin belajar berbis-
nis di masa muda. Clarissa men-
yebutkan barang-barang yang di-
jual antara lain mi ayam, soft-
drink, gelang rainbowloom, Milo,
dan Nutrisari. Walau
Clarissa dan teman-teman tidak
juara, namun mereka tidak ke-
cewa karena intinya bukan cari
keuntungan tapi pengalaman. Saya
berharap lomba entrepreneur day
dapat lebih dikembangkan dan
lebih maju lagi,” tutur Clarrisa.
(Karin Rosalinda)
I mpian adalah pikiran yang
mampu mendorong seseorang
untuk menjadi pribadi yang lebih
baik, memacu semangat dalam
mewujudkan sesuatu.
“Jadi perintis lebih baik dari-
pada menjadi pekerja , karena bisa
memulai sesuatu yang baru sama sekali atau yang belum pernah dilaku-
kan sebelumnya,” kata Victoria.
Namun cewek yang dikenal ramah ini mengaku, orangtuanya ber-
harap dia bisa menjadi pengusaha, bukan seorang dokter. Kalau jadi
dokter, harus siap tinggal di rumah sakit, belajar tentang mayat, cerdas
sehingga tidak malapraktik dan sebagainya.
Entah pengusaha atau dokter, Victoria ingin sekali menciptakan
lapangan pekerjaan sendiri untuk membantu mengurangi angka pengang-
guran yang tinggi di Indonesia. “Pengusaha itu tidak terikat waktu, selalu
santai. Modal awal tidak harus besar tetapi kemungkinan untuk berhasil
lebih besar. Menggaji lebih baik daripada digaji,” ucapnya.
Jika nantinya, jalannya terbuka untuk menjadi pengusaha, Victoria
ingin tetap mempunyai banyak teman, selalu rendah hati, sukses, selalu
update, dihargai orang, berprestasi, suka menolong, ingat Tuhan, dan
terus membantu mereka yang membutuhkan pertolongan. “Kalau jadi
dokter, ya jadi dokter yang rendah hati, ikhlas, tulus membantu, profe-
sional,” kata Victoria. (Ayu dan Rena)
Ciptakan Kerjaan
Sendiri
Bukan Cari Untung
S ejak umur 4 tahun, Euginia Shineeca bercita-
cita menjadi desainer busana. Siswa Kelas 7A
yang akrab disapa Euginia ini menyukai men-
desain dan menggambar, karena dapat me-
latih otak.
Meski ikut les gambar waktu Kelas 1 SD di
Tuban, tetapi dia sering menjuarai lomba melukis.
Salah satunya, baik di Tuban atau terakhir, juara 3
lomba melukis di sekolah Santa Agnes Surabaya.
Cewek kelahiran 15 november 2001 ini men-
gidolakan TexSaverio. “Dia desainer yang sangat
kreatif, nggak hanya tiru-tiru, berani mengkreasikan
desain yang berbeda. Berani menumpahkan ide-ide
baru di desainya,” ungkapnya.
Selain melukis dan mendesain, Euginia mengisi
waktu luang untuk mendengarkan lagu, baca komik
dan mengerjakan soal matematika dan biologi. (*)
MEDIA ANAK SANTA CLARA DIANTARA EDISI 11 TAHUN 2015
foc
us
G uru Bimbingan dan Konseling (BK), Ibu
Ririn Frasasti mulanya memiliki semangat
untuk menjadi guru BK karena saat SMA
sering bermain ke ruang BK. Dia melihat
guru BK yang sangat sabar, bersahaja dan tabah
dalam mengajar anak.
“Sejak itu, terbetik dalam hati saya, untuk
menjadi guru BK,” tutur Bu Ririn, yang berulang ta-
hun setiap 5 September ini.
Motivasi itu ditambah lagi saat dirinya berkon-
sultasi dengan seorang suster. “Saya akan belajar
untuk mengenal lebih banyak anak,” begitu kira-kira
ungkapan hati Bu Ririn jika memang betul garis
hidupnya menjadi guru BK.
Lain lagi dengan guru BK lain yang bernama Bu
Christine. Diakui, menjadi guru BK sebetulnya bu-
kan mimpi atau cita-citanya. Saat muda, mimpi ter-
besarnya adalah menjadi pengacara.
Tapi saya merasa terpanggil untuk menjadi
guru BK, karena dengan menjadi guru BK saya bisa
membantu semua orang, khususnya dalam bidang
pendidikan,” ungkapnya.
Perjuangan yang dilalui Bu Christine selama
menjadi guru BK, yaitu harus belajar banyak hal.
Meski BK acapkali dikatakan tidak bisa mengajar,
tetapi sebetulnya lebih banyak, karena harus mem-
punyai pendidikan khusus dan bermain karakter un-
tuk setiap anak, bagaimana memahami dan mem-
bantu orang lain.
Permasalahan setiap anak
beda-beda, jadi harus bisa belajar
mendengarkan keluhan-keluhan dan itu
melatih kesabaran.Bu Ririn dan bu
Christine memiliki rencana agar
anak-anak dapat melakukan hal-
hal baru di semester depan.
Mereka ingin
menjadikan anak-anak
tidak takut lagi dengan
BK dan dapat dijadi-
kan teman baik bagi
semua anak, tidak hanya bagi anak bermasalah. Te-
man-teman, para guru BK kita juga berbagi tip lho
untuk teman-teman yang memiliki mimpi dan cita-
cita yang bertentangan dengan orang tua.
Menurut Bu Ririn, sebaikanya berbicara terus
terang dengan orangtua dahulu dan menanyakan ala-
san mengapa mereka tidak menyetujui cita-cita kita.
“Yang, terpenting harus terbuka terhadap orangtua,
dan melihat hal positif–negatif dari cita-cita yang kita
inginkan,” jelasnya.
Akan tetapi, disarankan pula, harus melihat
konsekuensinya dengan
cita-cita yang dipilih. Buk-
tikanlah sejak sekarang
bahwa keinginan itu san-
gat kuat, dan ada per-
juangan gigih untuk men-
capai cita-cita itu. (*)
Laporan :
Natasha Zephania
Clarissa Angeline
MEDIA ANAK SANTA CLARA DIANTARA EDISI 11 TAHUN 2015
relig
iou
sity
Oleh : Stefanus Muryadi
Guru SMPK Santa Clara
S aya sangat terkesan dengan kisah Anak
yang hilang dalam Perumpamaan tentang
anak yang hilang (Luk 15:11-32). Perke-
nalan saya dengan kisah tersebut seingat
saya berawal ketika saya masih duduk di bangku
STM kelas 2.
Waktu itu saya menjadi salah satu pen-
damping sekolah minggu di desa saya. Entah
mengapa waktu itu saya senang membaca Injil.
Dari membaca injil. Salah satu motivasi mem-
baca Injil adalah untuk mencari naskah yang bisa
didramatisasikan.
Teks pertama yang saya pilih adalah kisah
di atas. Mungkin karena di desa „haus‟ hiburan,
maka pada waktu anak-anak sekolah minggu
mementaskan drama tentang anak yang hilang
mendapat tanggapan yang sangat positif dari
umat di wilayah di mana drama di pentaskan.
Secara pribadi saya sangat kagum dengan
sikap sang ayah dalam kisah itu. Pertama, sang
ayah memberi kebebasan kepada anak bung-
sunya secara sempurna. Hal itu digambarkan
dengan memberikan apa yang diminta anaknya.
Anaknya meminta haknya dan yang
diberikan adalah seratus persen apa yang men-
jadi bagiannya sehingga anak tidak protes atau
menuntut yang lain.
Tentu sang ayah mengharapkan kepada
anaknya untuk dapat menggunakan apa yang
telah diberikan secara bertanggungjawab se-
hingga apa yang dimiliki (anugerah), yang meru-
pakan pemberian dari ayahnya dapat mengan-
tarnya kepada keselamatan.
Kenyataanya sang anak tidak mengguna-
kan miliknya secara bertanggungjawab, me-
lainkan „untuk berfoya-foya‟, bahkan bersama
dengan para pelacur. Kisah ini mau menekankan
betapa sang anak telah jauh dari harapan sang
ayah, bahkan sangat jauh.
Perbuatan sang anak telah membawanya
pada situasi yang sangat menderita. Mau makan
bahkan dari jenis makanan yang tidak layak
sekalipun tak seorangpun memberinya. Di
sinilah detik-detik mendebarkan katika masuk
dalam kontemplasi cabaan tersebut.
Untunglah situasi kritis itu mengantar sang anak
kepada kesadaran diri dan keberanian untuk kembali
kepada sang ayah.
Peristiwa mengharukan ketika sang ayah menyam-
but anak yang hilang kembali kepelukan kasihnya. Begitu
besar harapan ayah akan menerima anaknya yang hilang,
dan begitu besar kegembiraannya ketika anak yang dirin-
dukan pulang kepadanya.
Dia memeluk, memberinya pakaian terbagus,
sepatu terbaru dan mengadakan pesta bembaharuan diri.
Ada kegembiraan kolektif di komunitas dimana sang ayah
tinggal. Hal itulah yang memberi inspirasi saya sebagai
seorang guru.
Kegembiraan saya adalah ketika para siswa dalam
proses pendampingan bisa sampai pada pengenalan diri
yang mendalam dan mampu menemukan hidup baru
dalam Tuhan, yang ditandai dengan berkembangnya keu-
tamaan-keutamaan Injili.
Semakin mampu berpikir dan bertindak jujur, mu-
dah tergerak hatinya oleh belaskasihan, menghadirkan
kegembiraan dalam persahabatan, mudah mengampuni
dan juga mampu memancarkan terang. Semoga mereka
semua mempunyai hidup dan mempunyainya dalam segala
kelimpahan (Yoh. 10:10). (*)
MEDIA ANAK SANTA CLARA DIANTARA EDISI 11 TAHUN 2015
ou
r me
ss
ag
e
Dari : Dave (IX C)
Untuk : KWP (IX C)
Pesan : tambah laku ya pentol-
nya
Dari : KWP (IX C)
Untuk : Aimee (IX C)
Pesan : Aku tidak bo-
hoooooong !!!!
Dari : Farrell (IX D)
Untuk : Dave (IX C)
Pesan : Jadian yuk!
Dari : Dave (IX C)
Untuk : Bryan Edison (IX D)
Pesan : I love you !
Dari : Regine Your Supreme
Leader !!!
Untuk : 9A !!!
Pesan : I lovw u guys !!! You‟re
the brown to my tyrion!!!
Dari : Cielo, Aimee, Meli, Rhena
♥, Sera, Eric S, Eje
Untuk : Calon Saint Ex 2015-
2016
Pesan : Semangat buat selek-
sinya, kalo udah jadi anggota, ha-
rus kompak, latihan serius, jgn
mudah merasa puas, smg cham-
pion. “Saint Ex... Fight Dahsyat
Juara Satu!”
Dari : Secret admirer
Untuk : Georgeanne Elaine Su-
wondo 9D - 21
Pesan : I love you so much. Will
you go on a tour with me and
PTX ? ♥♥♥
Dari : Bu Maria
Untuk : Pengurus Kelas 7c thn
2014/2015 : Kevin, Jesslyn, Bella,
Patrick, Hans, Stephanie
Pesan : Terima kasih untuk kerja
keras dan pengorbanan kalian
demi mewujudkan kelas yang
aman, nyaman, dan menggembira-
kan
Dari : Bu Maria
Untuk : Rekan-rekan pendidik di
SMPK St. Clara
Pesan : Ayo terus semangat!
Nyalakan api Lux Est Vita untuk
anak didik yang telah dipercaya-
kan oleh Tuhan kepada kita
Dari : Bu Maria
Untuk : Warga SMPK St. Clara
Pesan : Terima kasih untuk ker-
jasama dan kebersamaan kita se-
lama ini. Tuhan memberkati.
Dari : Bu Maria
Untuk : Seluruh siswa kelas IX
Pesan : Proficiat untuk prestasi
gemilang yg telah diraih. Terus
berjuang dan berjuang !
Dari : Eric S Lays IX A - 14
Untuk : Aimee, Pamela S,
Meliana, Seraphine, Regine
Budiman, Marchella Claudia
Pesan : Semoga dapet co-
wok ganteng (pacar) di SMA
Dari : Kevin Hartono
Untuk : Semua
Pesan : Tiada suatu hasil yang
dapat dicapai tanpa ketekunan
dan pengorbanan. Tiada kete-
kunan dan pengorbanan yang da-
pat diberikan terus menerus
tanpa keyakinan. Tiada keyakinan
yang dapat bertahan tanpa men-
yadari untuk apa semua ini.
Dari : Mr.X
Untuk : Seseorang
Pesan : Jangan Marahan
Dari : Veve, Libby, Sella, Migu
Untuk : Semua anak Sanclar
yang main Hayday
Pesan : Join Neighborhood
“Sanclar Mania” logo fox biru
background kuning. Leader: axel‟s
kebon (veve)
Dari : IX A -11
Untuk : Graciella (9C)
Pesan : Dicari Jean nde GM
Dari : Mitchell 9E-34
Untuk : Roselin 9D-40
Pesan : I Love U
Dari : IX A - 11
Untuk : Elizabeth
Jesicca
Pesan : Ce aku
ngefans deh sama
cece, apalagi pas
cece dance. Tapi
kok cece judes
ya ? ;;)
MEDIA ANAK SANTA CLARA DIANTARA EDISI 11 TAHUN 2015
ou
r me
ss
ag
e
Dari : Pak Bangkit Usada
Untuk : Kelas 9
Pesan : Selamat atas kelulusan.
Tuhan memberkati di SMA
Dari : Michelle A
Untuk : Patty Y, Patty L, Joliska
Pesan : Remember me!!
Dari : Aaron
Untuk : Bu Agnes
Pesan : Tambah baik, tambah
gak marahan (subur)
Dari : Someone
Untuk : 9D-36
Pesan : Tahun baru gak harus
ada baruang baru, buktinya pen-
ghuni hatiku masih kamu.
Dari : Jeremy E (7C-14)
Untuk : Patrick A
Pesan : Semoga tambah pinter,
nggak cuwek sama orang pinter
karate, semoga punya cewek
yang cantik & nggak cerewet
Dari : Jeremy E (7C-14)
Untuk : Aurelia T
Pesan : Semoga kamu nggak
tambah cerewet, nggak malesan
sama nggak usah ngesok rajin dan
punya cowok yang ganteng
Dari : Ku
Untuk : Mu
Pesan : Ku padamu
Dari : Nathan
Untuk : Beve
Pesan : Tambah gendut ya !
Dari : Arthur
Untuk : Pak Bangkit
Pesan : Tambah baik, sabar, ti-
dak marah2, tidak cemberut, se-
lalu baik
Dari : Aaron
Untuk : Steffanie olivia
Pesan : Tmbh pinter, nurut ortu,
rajin belajar
Dari : Aaron
Untuk : Gweyneth Patricia
Pesan : Smg tambah pintar, tam-
bah nurut sama orangtua
Dari : Aaron
Untuk : Vincent
Pesan : Smg tambh pinter, gan-
teng
Dari : Me
Untuk : 8B
Pesan : Makasih utk kekocakkan
kalian ini. Kita klg, tdk
terpisahkan!
Dari : Veo
Untuk : Icong aka Icha
Pesan : Lopyu cong, jangan aneh
-aneh yup!
Dari : Michelle A
Untuk : Johana, Natasha
Pesan : Remember me !!
Dari : Amelia Apta
Untuk : Veronicaa Winata
Pesan: Love you too in the
Never Land
Dari : Veronica Winata
Untuk : Tim Redaksi Diantara
2015
Pesan : Makasih atas kerjasama-
nya selama proses pembuatan
majalah!
Dari : Geraldy Kianta (VIIIA)
Untuk : Vero & BK
Pesan : Semoga kita bisa sekelas
lagi di kelas 9. Semoga kita bersa-
habat terus
Dari : Ellasc
Untuk : TimRed Diantara 2015
Pesan : Terimakasih atas semua
kerjasamanya dalam pembuatan
majalah, GBU.
Dari : Kevin Hartono
Untuk : Francis(7C), Patrick A.
(7C), Aswin(7A), Ferdi(7C), Dar-
ren(7C), Odi(7A)
Pesan : Jadilah Ksatria yg bijak-
sana dan berwibawa, dan mengu-
tamakan pikiran bkn kekerasan.
Dari : Hans cacing
Untuk : Sauel dan Fardy
Pesan : Jangan suka bertengkar
Dari : Michelle A.
Untuk : Some One
Pesan : Remember Me !!
Dari : Bu Tutik
Untuk : Kelas 7B
Pesan: Tingkatkan prestasimu,
semoga sukses
Dari : Veronica Winata
Untuk : Anak – anak Pubspeak
2K14 – 2k15 & Kak Ruli
Pesan : angkatan pubseak tahun
ini gokil banget ! thanks atas se-
mua kegokilannya!
Dari : Tiara
Untuk : Veronica, Nicole, Stefa-
nie Maria, Jane, Keiko B, Angelia
Linando
Pesan : Let‟s be friend now and
forever
MEDIA ANAK SANTA CLARA DIANTARA EDISI 11 TAHUN 2015
ins
taC
las
s
K elas ini
dipimpin
oleh Kelly
yang tegas,
tanggung jawab, serta
humoris dan dikoman-
dani oleh ibu Brigitta
Liliana yang baik hati
dan cantik.
Wakil ketua ke-
lasnya adalah Nico,
walau cuek tetapi ia
bertanggung jawab.
Sekretarisnya yaitu Elva
dan Davon yang rajin
dan bendaharanya yaitu
Aswin dan Tiffany.
Ketua :
Kelly Sie
Wakil Ketua :
Nico
Sekretaris 1 :
Elva
Sekretaris 2 :
Davon
Bendahara 1 :
Aswin
Bendahara 2 :
Tiffany
Kelas ini muridnya sangat baik , rajin, pintar dan mudah ber-
baur. Namun bisa juga kelas ini dibilang sebagai kelas yang rame dan
kocak.
Di kelas ini ada banyak anak berbakat seperti Rere dan Dicky
yang bersuara emas, ada Grace dan Odi yang merupakan anggota
OSIS.
Tak kalah pula kelas ini memiliki jagoan dibidang olahraga
seperti Nico dan Odi yang jago wushu, Tiffany, Caryn, dan Odi yang
juga jago dalam bidang pelajaran, serta yang kocak, di antaranya
Dhika, Stevanus, Davon, Alma, dan Gaby. (*)
Pengurus Kelas
MEDIA ANAK SANTA CLARA DIANTARA EDISI 11 TAHUN 2015
ins
taC
las
s
K elas 7B adalah kelas yang seru di antara Kelas 7.
Kelas ini terdiri dari 36 anak, dengan wali kelas
Bu Tutik dan diketuai Theresia Dhevina yang jago
menggambar.
Wakilnya Aaron Chandra, jago origami, serta sekre-
taris 1, Steffanie Olivia yang jago dance dan sekretaris 2, Timotius Oscar yang pintar
main piano. Bendaharanya jago basket yaitu Cliff dan Marcelino.
Di Kelas 7B ada anak-anak bersuara emas, yaitu Steffanie Olivia, Kezia, Vicky,
yang mempunyai bakat bermain piano, dan Arcellia. Ada juga si otak encer Marsella
Febby dan Amelia. Ada pula OSIS, yaitu Ryan sebagai anggota bidang seni dan Chri-
santa Charmenita sebagai bendahara OSIS. Tidak lupa Arthur, Yogie, dan Raymond
yang membuat suasana kelas menjadi asik dan semakin hidup. Pokoknya 7B is the best!
(*)
K ami Kelas 7C di bawah bimbingan Bu Maria yang siswa-siswinya
selalu aktif, menghargai satu sama lain. Kelas ini punya banyak agama
dari Kato- lik, Kristen, Islam, dan Budha.
Ketua kelasnya Kevin Hartona, dibantu wakilnya
Jesslyn. Untuk bagian tulis menulis dibantu Bella dan Patrick, serta bagian keuangan pada Stephanie dan Hans.
Kelas ini menjadi hidup karena Kevin H, Fardy, Samuel, Michael C, dan Frederrick. Kelas ini juga mem-
punyai banyak talenta seperti Fiona yang pintar bermain biola, Vicky, Stella, juga Gwen yang pintar bermain
piano. Tidak lupa Vincent, Darren, Kevin Kho, Stephanie, Jesslyn, dan Tita yang jago bermain basket, serta
Victoria dan Fiona sebagai OSIS. (*)
Ketua :
Theresia Devina
Wakil Ketua :
Aaron Chandra
Sekretaris 1 :
Steffanie Olivia
Sekretaris 2 :
Timotius Oscar
Bendahara 1 :
Cliff
Bendahara 2 :
Marcellino
Ketua :
Kevin Hartona
Wakil Ketua :
Jesslyn
Sekretaris 1 :
Bella
Sekretaris 2 :
Patrick
Bendahara 1 :
Stephanie
Bendahara 2 :
Hans
Pengurus Kelas
Pengurus Kelas
MEDIA ANAK SANTA CLARA DIANTARA EDISI 11 TAHUN 2015
ins
taC
las
s
B agi kami siswa siswi kelas 7D
adalah kelas yang seru dan menye-
nangkan.Kelas ini mempunyai wali
kelas Bu Agnes yang diketuai oleh
Jasmine serta wakilnya A. Bryant.di bantu
Clarissa dan Felix sebagai sekretaris, Juga
Patricia dam Tricia sebagai bendahara.
Kelas ini sangat ramai khususnya jika
ada Clarissa, BeVe, Kusuma, Jessica, dan
Hans. Di kelas ini banyak yang menyukai
pelajaran olah raga. Murid teladan di kelas
ini ada beberapa seperti Albert, Laventino,
Alda, Beatrice, dan yang lain. Anak OSIS
juga anak inti tim basket kelas ini adalah
Icha. (*)
Ketua : Jasmine
Wakil Ketua : A. Bryant
Sekretaris 1 : Clarissa
Sekretaris 2 : Felix
Bendahara 1 : Patricia
Bendahara 2 : Tricia
Pengurus Kelas
MEDIA ANAK SANTA CLARA DIANTARA EDISI 11 TAHUN 2015
ins
taC
las
s
K elas 7E ini di bawah bimbingan Pak Vincent yang bisa nulis
memakai tangan kiri juga kanan .Pak Vintcent di bantu John
dan Gabriel sebagai ketua dan wakil ketua.
Bagian tulis-menulis di kelas ini diurus oleh Ivana dan
Levine, sedangkan untuk bendaharanya Jovita dan Fany.Di kelas ini ada
beberapa anak yang membuat kelas ini ramai seperti Kevin, Patrick,
Wildan, dan juga James.
Kelas ini juga ada beberapa murid berprestasi seperti Ivana dan
John yang menjadi anggota OSIS, Feli yang pintar, juga ada anak-anak
yang mempunyai suara merdu, seperti Virgie, Ivonne, Natan, James,
Matthew, dan Jovita yang juga masuk menjadi anggota SCC. (*)
Ketua :
John Nicholas
Wakil Ketua :
Gabriel
Sekretaris 1 : Ivana
Sekretaris 2 :
Levine
Bendahara 1 :
Jovita
Bendahara 2 :
Fany
Pengurus Kelas
MEDIA ANAK SANTA CLARA DIANTARA EDISI 11 TAHUN 2015
sh
ort s
tory
Oleh : Graciella S
T he sound of a stopped engine woke aiden wood up, returning
him from dreamland. As he opened his eyes he sawthe most
weird looking house ever of his entire 8 years old life. It
made his mouth went wide, just like his siblings Aaron and
Aileen Wood, also his parents too.
"Are you this is the one dear," Mrs Wood asked her husband
who was sitting next to her with mouth wide as well. "Yes dear, this is
78 patterson street," Mr Wood answered while he checked the ad-
dress again. "So, you are saying to methat this huge mansion is only 4
thousand dollaras worth it," his eldest, Aaron asked wildly.
The house or more like a mansion is a huge red greek mansion
with long stone path before i is huge 2 winged white door. There stood
a woman with gold hair that glowed through the Australian sunshine
wearing a red blouse, a black pencil skirt and red pumps.
"Hi, there! Name Clea Lane," she offered her hand to Mr Wood.
"Miss Lane, a pleasur, I am Alex Wood, we spoke before on the
phone." Mr Wood took her hand and shook it. "The pleasure's all
mine," she smile as she shook Mrs Wood's Hand.
"My wife, Annabeth Wood, and my children, Aaron, Aileen, and
Aiden Wood," as Mr Wood finished introducing his family clea shook
their hands and said."Come, I will take you on a tour around the
house."
MEDIA ANAK SANTA CLARA DIANTARA EDISI 11 TAHUN 2015
sh
ort s
tory
"Or, castel," Aiden mocked. "Shush Aiden,
stop it," Aileen pinch his broter's ear for his behav-
ior. "Fine geez," Aiden rolled his eyes and rub his
left ear. "Stop it you two, it is embarrasing," and so
as the eldest spoke all has been silenced.
After the long bickering they finally made into
the house. Mr and Mrs Wood are so embarrased on
their children's behavior and apologise to clea on
their behalf. If seeing the exterior was pretty much
mouth opening than the interior is mouth widening.
It is the total opposite of what they expected.
They expected blank house but here it is a house
fully furnished and all. There is a complete set of
furniture and also antique and paintings. "This house
is fully furnished with antiques that you can find in
the 1900s and the price I gave you include all of
these," that statement made their mouth
stuck on the floor. And, more stuck as
they journeyd through this 3 floor
mansion.
"I will be sleeping her,"
Aiden shouted as he entered a
small room with lots of toys.
"Not bad," Aaron said as he
found a room filled with
books. "Nice, this is awe-
some," Aileen shouted as
she jump through a comfy
pink bed.
"Now kids, we still
need to reconsider about buy-
ing this," Mr Wood reminded
them. "Okay," Aaron and Aileen
said together. They came out from
their room except one, Aiden. He is
mesmerized in an antique figure on his
desk.
"Aiden, come on. What are you
doing," Aileen came into his room with
Aaron. "Yeah, sure," Aiden said scared.
"What's wrong Aid," Aaron asked warmly. He could
be a really sweet man sometimes, especially when it
is about his family.
Aiden answered,"Is mom and dad here." He
looked very careful. Just then parents call them but
Aileen shouted,"We will be right behind you." "Now
tell it," she looked down at her brother.
With deep sigh Aiden sadi," Now I know this
may sound totally unreal but you have to believe
me," he began explaining. "I touched this figure ear-
lier because it is so unique but whe I was touching it
a figure of a woman came out. She was shouting, it's
like hallucinating Aid," Aileen said tapping his
brother's shoulder.
"See, I told you before. You would not believe
me. You adults are all the same. You think lowly on
us children," Aiden shouted and ran out from the
room. "It is real, I saw it with my own eyes, I have to
save that lady, as soon as we moved in...." Aiden
thought.
The journey home was as quiet as always with
Aaron reading books. Aileen chatting and Aiden
who used to sleep was in deep thought on earlier
events. But the silence ends as Mr Wood broke it
and said,"So, I believe you all liked the house."
Aaron answered,"Seriously, Dad. Are you
doing a family meeting in a car. What will you do
next," Aaron raised an eyebrow at his father. But as
him mom glared at him he said,"Fine, I like it." Mr
Wood answered,"Good, we will had
moved there by a week."
Mr Wood's statement
surprise them all but it the
end they except itu. Mr
Wood ended the family
meeting with,"We will
be doing the moving
arrangement by to-
morrow."
A week has
passed and they had
started their first day
living there. During
the entire week
Aaron and Aileen were
guilty on not believing
Aiden so on the first day
of moving they went to
Aiden's room. They checked
out the statue.
As the three of them touched
the figure a mist of a woman showed up. It
was exactly like what Aiden saw one week ago.
"Now, do you believe me," Aiden raised a bow to
his siblings. Aaron realized the woman is trying to
say something.
"I am Juno, Assetio villus diary, free me,"
Aaron said and the figured disappeared. "Juno, who
is Juno. Assetio villus diary. What's going on," Aileen
asked confused. "Juno is a roman goddes. Assetio
villus is this house's owner but his diary."
Aaron asked confused,"Maybe, it is in the li-
brary." Aiden shouted and the three ran to the li-
brary and worked on for the diary. "Here it is,"
Aileen shouted founding a green leather journal with
a signatured on it. As they open the diary, a wind
blew hard and they heard their parents scream.
"I touched this figure earlier because it is so unique but whe I was touching it a figure of
a woman came out. She was shouting, it's
like hallucinating Aid.”
MEDIA ANAK SANTA CLARA DIANTARA EDISI 11 TAHUN 2015
sh
ort s
tory
After a long journey of
kiling devils from house to base-
ment and back to house again.
They made it in sweat and all.
Luckilly, they think of this as
good practice. "These mortal
young heroes are not normal,
they have family spirit, interesting
young heroes, you will have been
a good hero sooner or later,"
Hera thought.
The three came back to
the place earlier and shouted
"Come out you devil. As they
shout a smoke came out. "So,
you are ready to give the god-
des," the devil laughed evilly.
"No, ever," Aiden shouted. "We
re readey," Aileen started. "To
kill you," Aaron ended.
And on that mark, they
attacked the head devil and with
Juno's help it disappears. Just
then a smoke appeared above
them. Mr and Mrs Wood fell
from the mist.
The three ran to the voice
source and saw their parents
gone with a note written in
blood. It said,"Give the goddes
and they will live." As soon as
they read it they went to Aiden's
room founding a woman looking
elegant in ancient roman robes.
"Greeting young hero, I am
Juno," she said as if nothing hap-
pens. "Where is our parents,"
Aileen shouted. "Patience young
hero. Opening that book, open's
my prison also opening that
book, opens the way of saving,"
Hera suggested.
Aaron snatched the book
from Aileen's hands and started
to read itu. "Every special devil
had their own special weakness
but as for the book devil, it can
only be killed by the holy sword
and shield which I located in the
basement," Aaron read. "There is
your answer," Hera said.
As soon as they land, they
hugged each other. "Oh, my chil-
dren, I am so sorry to buy this
haunted house. I will find an-
other one," Mr Wood cried.
"There is no need of that Mr
Wood," Juno said warmly. "This
house will be safe, you have your
children, brave young heroes
with family spirit," she smiled.
She turned at the children
and said,"You should improve
your amazing skills and remem-
ber to stick to your family."
With that Juno disappear,"So,
what will happen next," Aiden
asked. "I know wha will," Aaron
answered. "We will be working
together, against anything upon
us." (*)
Dari : Anon
Untuk : Lurensia Ruslie
Pesan : ckcckckkckckc
Dari : Mr.Yus
Untuk : Klg besar San-
clar
Pesan : Ayo raih presta-
simu dengan jujur , disiplin,
tanggung jawab, dan santun
Dari : Someone
Untuk : Alex Chandra
Pesan : Remember me !
Dari : Arthur
Untuk : Bu Anna
Pesan : Tambah sabar,
jangan suka marah – marah,
nanti cepat tua, tambah cantik,
tambah baik
Dari : Aku
Untuk : Kamu
Pesan : I LOVE YOU !
Dari : Arthur
Untuk : Kepada Ytc M Yuditt
Pesan : Kukembalikan tanda
maafku
Dari : Edoardo
Untuk : Graciela
Pesan : Kenapa kamu nolak
aku ?
Dari : Graciela
Untuk : Edoardo
Pesan : Maaf aku bukan untukmu
Dari : Maria Sukveny Soefandy
Untuk : Semua Siswa kelas 9
Pesan : Selamat atas Unasnya.
Tetap pertahankan semangat
kalian
Dari : 8A-17
Untuk : 8D-1 & Pak Beni
Pesan: God bless you…
Dari : Veronica Winata
Untuk : BK, Geraldy
Pesan : Tetap jd sahabat yg
baik ya! Semoga kita satu kelas
lagi di kelas 9! Semoga BVG
tetep langgeng! Lol
Dari : Aan
Untuk : 7D
Pesan : Thanks atas keber-
samaannya, keramahan, dll.
GBU. #7D’BEST
Dari : Raymond Jonathan
Untuk : Tim DIANTARA
2015
Pesan : Terima kasih menjadi
tim yang baik walau … ah, su-
dalah
Dari : Veronica Winata
Untuk : Amelia Apta
Pesan : Love you in the air
~ Lope Lope di Udara ~
ou
r me
ss
ag
e
MEDIA ANAK SANTA CLARA DIANTARA EDISI 11 TAHUN 2015
ac
tivity
Laporan : Ella Sutan
M asa Orientasi Peserta Didik Baru
(MOPDB) dalam kendali OSIS 2013-
2014 berlangsung dalam 2 tahap, yaitu
Pra MOPDB dan MOPDB. Berbagai ke-
san dan pendapat mengenai kegiatan ini bermunculan.
Crysthalia dari Kelas 7C mengaku sangat
menikmati kegiatan MOPDB. “Bagian yang paling
berkesan adalah saat panitia membacakan pembagian
kelas dan kelompok seperti kelas Australia, Eropa,
Asia, Amerika, dan Afrika,” katanya.
Gadis yang biasa dipanggil Tita oleh teman-
temannya juga mengatakan saat meminta tanda tan-
gan dari kakak kelas maupun dari teman seangkatan
merupakan acara yang paling berkesan selama
MOPDB.
“Serunya pas dikasih tanda tangan gitu,” ujar
gadis yang bergabung dalam ekstrakurikuler basket
ini.
Lain dengan Crysthalia, Patrick Antonio dari
kelas 7A mempunyai pendapat lain. Menurutnya tidak
ada acara yang mengesankan ataupun yang paling seru
baginya. Ia malah menganggap bahwa kegiatan orien-
tasi untuk siswa baru ini sangat melelahkan baginya.
(*)
MEDIA ANAK SANTA CLARA DIANTARA EDISI 11 TAHUN 2015
ac
tivity
S ambutan resmi terhadap
siswa baru penuh dengan
semangat kegembiraan,
kesederhanaan dan keper-
cayaan. Acara dikemas dalam
kegiatan MOPDB, 10-14 Juli
2014.
Kegiatan dikoordinasi Kaur
KesiswaanIbu MM Verawati S.Pd
bersama tim yang terdiri atas ba-
pak / ibu guru, suster serta pani-
tia dari OSIS .
Seluruhnya siswa baru ber-
jumlah 198 orang (99 putra dan
99 putrid). Mereka terbagi dalam
lima kelompok berdasar nama
benua.
Selama MOPDB peserta
didik baru dikenalkan dengan
berbagai hal antara lain orientasi
lingkungan, Perayaan Ekaristi,
temu alumni, dan lain-lainl.
Seluruh kegiatan yang men-
gusung tema “Ayo Menjadi Hebat
dan Santun” dipungkasi dengan
acara Malam Inagurasi, yang di-
hadiri para orangtua/walimurid.
Dalam kesempatan ini ada
acara penyerahan siswa dari
orangtua/wali murid kepada
kepada peserta didik baru yang
mampu menampilkan berbagai
atraksi yang mengibur dan men-
didik di malam inagurasi.
Mengakhiri acara malam
inagurasi, Kepala Sekolah Sr
Benedicta Suhananti MC memba-
cakan pembagian kelas beserta
wali kelas serta memperkenalkan
seluruh tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan di SMPK
Santa Clara Surabaya, yang selu-
ruhnya 42 orang. (*)
MEDIA ANAK SANTA CLARA DIANTARA EDISI 11 TAHUN 2015
ac
tivity
Kelas 9E Juara Umum Hello December (Sanclar Berbudaya) 2014
W arga Santa Clara
menyambut suka
cita Natal 2014
dan tentu masa
terima rapor serta liburan hingga
Tahun Baru.
Sambutan itu terwujud
lewat kegiatan Hello December,
15-16 Desember 2014. Para
siswa turut andil dalam berbagai
lomba.
Yang menarik, peserta
Santa Clara Berbudaya, mereka
begitu serius dalam mempelajari
materi-materi yang diberikan
oleh panitia penyelenggara lomba.
Semua rasa lelah pengurus
OSIS sebagai panitia akhirnya ter-
bayar dengan suksesnya program
kali ini. Para juara telah diketahui
dan juara umum telah diumum-
kan.
Laporan :
Veronica Winata
MEDIA ANAK SANTA CLARA DIANTARA EDISI 11 TAHUN 2015
ac
tivity
Lomba Cerdas
Cermat yang
seru antar-
kelas.
Gelar juara umum jatuh ke
tangan Kelas 9E. Mereka adalah
peserta dari lomba bidang
akademis dan non akademis yang
diadakan OSIS.
Berbagai lomba yang diada-
kan antara lain membuat komik,
basket, softbol. Dan, puncaknya.
Perayaan Natal yangdiawali den-
gan perayaan Ekaristi bersama di
Gereja SMTB. Setelahnya.
Seluruh siswa-siswi dan
para guru, para suster serta kary-
awan berkumpul di lapangan bas-
ket untuk tukar kado. Suasana
berjalan meriah. (*)
MEDIA ANAK SANTA CLARA DIANTARA EDISI 11 TAHUN 2015
ac
tivity
A ntusiasme yang sangat
besar dari setiap kelas
saat OSIS me
nyosialisasikan Lomba
Kemerdekaan atau 17-an. Ham-
pir semua kelas terlibat aktif.
Lomba-lombanya antara
lain Pramuka, lomba Deklamasi,
lomba Drama Cerita Rakyat, En-
terpreanur Day, dan lain lain.
Kegiatan berlangsung 12-18
Agustus 2014.
Selain mengisi waktu luang
siswa, lomba 17-an untuk
mengingatkan tentang semangat
para pahlawan yang memper-
juangkan kemerdekaan negeri ini.
Amelia Apta, cewek yang
mengikuti lomba voli dan drama
Cerita Rakyat sangat menikmati
rangkaian kegiatan karena bisa
bersaing dengan teman-teman
dari kelas lain secara sportif.
Laporan :
Veronica Winata
Wakil Ketua Kelas 8A ini
mengatakan, dari sekian lomba
yang ada, dia terkesan lomba voli,
“Soale pas itu servisku paling ba-
gus,” jawabnya lalu tertawa.
Hal serupa dikatakan oleh
Ferdinand dari Kelas 7C, yang
menilai 17-an kali ini cukup seru.
Peserta lomba voli dan pramuka
ini mengatakan, sangat menikmati
acara ini karena bisa berinteraksi
dengan eman baru maupun kakak
kelas.
“Semua lomba bikin saya
semangat,” ujar cowok ber-
kacamata ini. “Semoga acara-
acara ke depan memiliki lomba
yang lebih bervariasi. (*)
Salah satu game dalam lomba pramuka.
Mata peserta ditutup lalu harus berjalan
tanpa boleh kakinya menginjak batas jalur
yang sudah dibuat.
MEDIA ANAK SANTA CLARA DIANTARA EDISI 11 TAHUN 2015
ac
tivity
T ajuknya „Heroic Track”, sebuah kegiatan dari
Pemkot Surabaya, dengan peserta dari
hampir seluruh sekolah, termasuk SMPK
Santa Clara, 1 November 2014. Kegiatan
itu untuk peringatan Hari Pahlawan.
Dari balai kota, siswa naik bus menuju Tugu
Pahlawan kemudian kembali lagi ke balai kota. Di
Taman Makan Pahlawan Kusuma Bangsa, disuguhi
teatrikal tentang kondisi generasi muda yang makin
acuh terhadap bangsa dan negara.
Setelah teatrikal, siswa boleh berkeliling di
kompleks taman makam. Banyak sekali makam para pejuang dari Sura-
baya. Setelah berdoa, rombongan Tugu Pahlawan. Secara berkelompok
siswa menyusuri museum di bawah tanah sedalam 7 meter.
Di museum, siswa dapat menyaksikan berbagai macam foto-foto
dan peninggalan
perjuangan arek-
arek Suroboyo
yang heroik saat
pertempuran 10
November. Lalu,
di lantai dua ada
diorama yang
memutar suara
adegan pertem-
puran.
Selain
menjelajahi
monumen dan
museum Tugu
Pahlawan, siswa mengunjungi rumah HOS. Tjokroaminoto di Jl Peneleh
7, Surabaya. Siswa harus bergantian dengan sekolah lain.
Cukup menarik isi dari rumah itu. Tapi, siswa tak boleh naik lan-
tai atas karena itu tempat ibadah HOS Tjokroaminoto. Puas mengelil-
ingi bangunan serta tempat bersejarah di Kota Pahlawan, bus membawa
siswa ke balai kota. (*)
Para pemandu di Museum
Tugu Pahlawan menjelaskan
tentang pertempuran
10 November 1945.
Perang pertama pasukan
Indonesia dengan pasukan
asing setelah Proklamasi.
Inilah pertempuran
terbesar dan terberat.
Pada 10 November pagi, ten-
tara Inggris mulai melancar-
kan serangan berskala besar.
Diawali pengeboman udara ke
gedung-gedung
pemerintahan Surabaya.
Kemudian mengerahkan
sekitar 30.000 infanteri,
sejumlah pesawat terbang,
tank, dan kapal perang.
Oleh :
Raymond Jonathan
MEDIA ANAK SANTA CLARA DIANTARA EDISI 11 TAHUN 2015
co
mic
Christmas Wishes…………..Christmas Wishes
MEDIA ANAK SANTA CLARA DIANTARA EDISI 11 TAHUN 2015
co
mic
Karya : Audrey Suwondo
Isabelle Vanessa
Cathleen Jane
MEDIA ANAK SANTA CLARA DIANTARA EDISI 11 TAHUN 2015
ins
taC
las
s
Ketua :
Bryan Kenneth
Wakil Ketua :
Amelia Apta
Sekretaris 1 :
Geraldy Kianta
Sekretaris 2 :
Vanesa Adriana
Bendahara 1 :
Edwin Ciputra
Bendahara 2 :
Enrico T.V.
K elas yang berada di
bawah bimbingan Ibu
Priza ini, terdiri dari 19
siswa dan 18
siswi.Yang diserahi tugas sebagai
ketua ialah Bryan Kenneth. Jika
sang ketua berhalangan hadir,
maka munculah Amelia Apta se-
bagai wakil ketua kelas.
Untuk urusan keuangan
yaitu Edwin Ciputra dan Enrico
T.V siap bertugas. Tak kalah
penting, bendahara, Vanesa Adri-
ana dan Geraldy Kianta siap un-
tuk urusan tulis menulis.
Kelas ini cukup ramai den-
gan hadirnya Edwin Ciputra, En-
rico, Antony, serta Pieter.
Banyak pula prestasi yang
telah diraih oleh anggota kelas
8A, seperti JRBL, dance JRBL,
Deteksi Con, Santa Clara Choir
(SCC), dan lain-lain.
Tidak lupa juga Laurdy,
Veronica, dan Rafael sebagai ang-
gota OSIS, serta Pieter sebagai
wakil ketua OSIS! (*)
Pengurus Kelas
MEDIA ANAK SANTA CLARA DIANTARA EDISI 11 TAHUN 2015
ins
taC
las
s
I nilah Kelas 8B yang asik, seru. Kelas ini juga kompak, diketuai oleh
Dave Gerald dengan wakilnya Kenzie Halawa, serta sekretarisnya
Felicia Liemiani dan Maria Keiko. Di bagian keuangan ada Bella De-
fina dan Christopher Hedy.
Kelas 8B mempunyai wali kelas yang kece, Bu Anna. Di Kelas 8B
ini terdapat anak-anak yang berbakat antara lain Christopher Hedy yang
jago Matematika, Keiko B yang pandai berdebat.
Lalu, Kenzie yang pintar menggambar juga basket, Matthew yang
juga sama seperti Kenzie yang jago basket. Aada Adele yang ikut Bas-
kom Scout.
Tidak hanya itu, di kelas ini , terdapat anggota OSIS yaitu Adela
sebagai sekretaris, Sophie sebagai kordinator bidang pengembangan diri,
dan Keiko B, yang menjadi anggota.
Tak lupa, 4 sekawan yang membuat kelas ini semakin hidup.
Mereka adalah Obe, Chritopher H, Vintcent A, Timothy. Wooou-
wuuw, pokoknya, 8Becrazy!!! (*)
Ketua :
Dave Gerald
Wakil Ketua :
Kenzie Halawa
Sekretaris 1 :
Felicia Liemiani
Sekretaris 2 :
Maria Keiko
Bendahara 1 :
Bella Defina
Bendahara 2 :
Christopher Hedy
B eranggotan 36 anak dan
dikomandani oleh Pak
Wiyoko. Suasana kelas
ini selalu ramai, apalagi
kalau bukan Andriyan, pelawak
yang selalu “meledak-ledak” di
kelas.
Sherina sang ketua OSIS
juga bagian dari kelas ini.
Dimeriahkan dengan Reyhan, si
“kalkulator” berjalan, dan juga si
pintar Alicia. Kelas ini setiap hari
sangat seru ! (*)
Ketua :
Allen Widhi
Wakil Ketua :
Alicia Clara
Bendahara 1 :
Ardi D
Bendahara 2:
Adeline Vania
Sekretaris 1 :
Jessica Jennie
Ekretaris 2:
Pengurus Kelas
Pengurus Kelas
MEDIA ANAK SANTA CLARA DIANTARA EDISI 11 TAHUN 2015
ins
taC
las
s
K elas 8D terletak di dekat Ruang Guru dan di
sebelahnya Kelas 8E. Kelas ini berwali kelas
Ms Natalia dan diketuai oleh Edoardo
Dominikus serta wakilnya Stephanie Ra-
hardja.
Untuk urusan buku jurnal kelas, papan evaluasi
dan juga urusan tulis-menulis yang lain, diurus oleh Em-
manuella Sutan dan Stephanie Nathania. Untuk urusan
keuangan kelas diurus oleh Patrick Michael G. dan Ray-
mond Jonathan.
Ada banyak anak berprestasi di kelas ini antara
lain para anak Baskom Scout yang terdiri dari Vincen-
tius S. ,Fernando S. , dan Margaretha Ferline.
Ada anak basket yaitu Patrick M.G. Juga ada
Stephanie Raharja, Graciela G, Shannen C , Christina
Andrea, dan Kelso Lineus, yang jago dance. Kelas 8D
merupakan kelas yang kompak dan rame dan berpres-
tasi tentunya. (*)
Ketua : Edoardo Dominikus
Wakil Ketua : Stephanie Rahardja
Sekretaris 1 : Emmanuella Sutan
Sekeretaris 2 : Stephanie Nathania
Bendahara 1 : Patrick Michael G
Bendahara 2 : Raymond Jonathan
Pe
ngu
ru
s K
ela
s
MEDIA ANAK SANTA CLARA DIANTARA EDISI 11 TAHUN 2015
ins
taC
las
s
K elas yang di komandani
oleh Bu Atik yang unik
dan baik, dibantu oleh
ketua kelas kita Patrick
Owen yang suka makan juga pan-
dai main basket dengan wakilnya
Theresa Angelica yang rajin.
Urusan tulis menulis dis-
erahkan kepada Angelina yang
gelian di bantu sekretaris 2 yang
suka banget sama Anime, Andrey
Akira. Untuk urusan keuangan
diserahkan pada Demitri Enrico
yang usil,pintar melawak,
Tidak ketinggalan juga pin-
tar main futsal, yang di bantu Ber-
nadeta Elie yang hobi banget baca
komik. Selain itu, kita punya anak
superseru, seperti Nicholas,
Kevin, Gregorio, Damianus Ardy
dan anak tim basket yaitu Ray-
mond G, dan Christopher W.
Ada anak basket putri yaitu
Felicia R. dan Isabella N. (*)
Ketua : Patrick Owen
Wakil Ketua : Theresa Angelica
Sekretaris 1 : Angelina
Sekretaris 2 : Andrey Akira
Bendahara 1 : Demitri Enrico
Bendahara 2 : Bernadeta Elie
Pe
ng
uru
s K
ela
s
MEDIA ANAK SANTA CLARA DIANTARA EDISI 11 TAHUN 2015
xtra
K etua OSIS (ketos) itu
memiliki pangkat
tertinggi di organisasi
resmi tiap sekolah.
Saat menjadi ketos kayak mimpi
banget. Tidak terpikirkan sama
sekali. Hari pertama, saya lang-
sung dipanggil, “Wee, ketose teko,
rek”. Saya hanya diam saja.
Minggu depannya, kami,
Tim OSIS 2013-2014 menjalani
LDKS selama 2 hari dipimpin Pak
Josua. Ada 39 anak yang ikut.
LDKS membentuk sosok yang
memiliki jiwa kepemimpinan dan
mampu bekerja sama dengan
baik.
Rapat pertama, seperti
biasa kami dibimbing lebih dahulu
oleh Pembina OSIS, Ibu Vera.
Tentu saja, berjalan lancar. Rapat
kedua, tanpa pembina, seperti
biasa, anggota ribut semua karena
tidak ada guru. Dan di situ saya
belajar memimpin 38 orang anak
SMP sendirian. Sangat-sangat ti-
dak mudah.
Saya hanya diam dan
menunjukkan muka memelas agar
mereka diam. Cara pertama, ber-
hasil. Setelah itu kami menjalani
rapat dan mengumpulkan pro-
gram per bidang selama 1 tahun
ke depan. Bersama wakil, Alicia
Clara (Kelas 7) waktu itu, kami
me-manage program-program itu
dengan baik.
Proyek pertama, Hello De-
cember. Proyek berisi beberapa
program yang dibuat saat rapat
kedua. Saya sebagai ketua panitia
di proyek pertama ini. Lumayan,
berjalan agak lancar.
Lantas, proyek besar OSIS,
MOPDB. Kami mempersiapkan
diri kurang lebih 2 bulan sebelum
hari H. Kami rela mengorbankan
waktu kami yang harusnya libur,
untuk masuk rapat agar MOPDB
berjalan lancar.
Dengan bantuan para guru
dan karyawan, adik-adik Kelas 7
merasa nyaman dalam MOPDB
dan selesailah rangkaian kegiatan
yang terdiri atas 1 hari pra-
MOPDB, dan 3 hari MOPDB.
Proyek yang saya serahkan pada
wakil, Agustusan, juga berjalan
lancar.
Dan, proyek
terakhir kami,
OSIS Kelas 9,
yaitu memilih
penerus kami.
Saya ikut
sosialisasi, men-
gajak anak Kelas
7 dan 8 agar
mengikuti seleksi.
Terpilihlah kandi-
dat 30 orang untuk mengisi OSIS
penerus kami. Sayangnya, saat
rally games, 1 siswa tidak hadir,
dan ada 1 siswi yang mengundur-
kan diri.
Selesailah jabatan kami,
Kelas 9 di OSIS. Yah, pada
akhirnya, saya menyimpulkan,
memimpin orang lain tidak seka-
dar suruh sana suruh sini, duduk
di kursi dan anak buah yang
mengerjakan. Bukan itu makna
pemimpin.
Bagi saya, pemimpin itu
seorang yang mau terjun langsung
ke lapangan dan memberi contoh
kepada anggotanya, gimana sih
mengerjakan ini, mengerjakan itu.
Dan pada intinya, pemimpin ti-
daklah menyuruh, tetapi menga-
jak. (*)
Marcellino
Jason
Recommended