View
249
Download
3
Category
Preview:
DESCRIPTION
QWDASDSACafCFSFsffscssadasdaff
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Alkohol adalah deriva dan hidroksi yang mempunyai ikatan langsung
maupun rantai cabang dari alifatik hirokarbon. Bentuk rantai alkohol yang sering
di temukan adalah yang mengandung tiga gugus hidroksil dengan satu gugus
hidroksi dalam satu rantai karbon. Sedangkan jenis alkohol lainya adalah alkhol
yang mengandung lebih dari satu gugus hidroksi dalam satu rantai karbon. Jenis
alkohol yang kedua inilah yang bersifat toksik yaitu etanol ( etil alkohol ),
metanol ( metil alkohol ), dan isopropanol ( isopropil alkohol ).
Pada umumnya semakin panjang rantai karbon maka semakin tinggi daya
toksisitasnya. Tapi ada pengecualian dalam teori ini ialah metanol lebih toksi
daripada etanol. Dihidroksi alkohol disebut juga glikol ( dari asal kata glyc atau
glykol yang artinya manis ) ini mencerminkan rasa dari gikol yang terasa manis.
Dihidraksi etan juga etilen glikol adalah merupakan bentuk sederhana dari glikol.
Etilen glikol ini jg merupakan cairan anti beku dan merupakan cairan yang toksik.
Glikol jenis lain ialah trihidroksipropan ( propilen glikol ), caira ini merupakan
bentuk pruduk farmasi yang relatif tdk toksik.
2. Identifikasi Masalah
Ada pun masalah yang dapat di identifikasi dalam mkalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Jenis – jenis Alkohol.
2. Sifat fisik Alkohol.
3. Kegunaan Alkohol bagi manusia.
4. Pengaruh Alkohol terhadap tubuh manusia.
3. Rumusan Masalah
Agar masalah yang dibahas terarah maka maslah tersebut dirumuskan sebagai
berikut :
1. Apa saja jenis – jenis alkohol.?
1 | Kelompok IVK E L A S F 5 K e p e r a w a t a n
2. Bagaimana sifat fisik alkohol.?
3. Apa saja kegunaan alkohol bagi manusia.?
4. Apa pengaruh alkohol terhadap tubuh manusia.?
4. Tujuan Penulisan
A. Tujuan umum
Untuk mengetahui apa itu alkohol, penamaan alcohol, jenis – jenis alkohol, sifat
alkohol,dan pengaruh alkohol bagi tubuh manusia.
B.Tujuan khusus
1. Menjadi bahan masukan bagi penulis untuk bekal di lingkungan
akademik khususnya dan di masyarakat nantinya.
2. Menjadi bahan masukan bagi pembaca dalam hal ini hasil penulisan
dapat menjadi sumber informasi dan referensi
5. Metode Penulisan
Dalam makalah ini penulis menggunakan metode kepustakaan yakni dengan
membaca buku dan mengunjungi website-website pada internet.
2 | Kelompok IVK E L A S F 5 K e p e r a w a t a n
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN ALKOHOL
Alkohol merupakan senyawa seperti air yang satu hidrogennya diganti
oleh rantai atau cincin hidrokarbon. Sifat fisis alkohol, alkohol mempunyai titik
didih yang tinggi dibandingkan alkana-alkana yang jumlah atom C nya sama. Hal
ini disebabkan antara molekul alkohol membentuk ikatan hidrogen. Rumus umum
alkohol R – OH, dengan R adalah suatu alkil baik alifatis maupun siklik. Dalam
alkohol, semakin banyak cabang semakin rendah titik didihnya. Sedangkan dalam
air, metanol, etanol, propanol mudah larut dan hanya butanol yang sedikit larut.
Alkohol dapat berupa cairan encer dan mudah bercampur dengan air dalam segala
perbandingan (Brady, 1999).
Berdasarkan jenisnya, alkohol ditentukan oleh posisi atau letak gugus OH
pada rantai karbon utama karbon. Ada tiga jenis alkohol antara lain alkohol
primer, alkohol sekunder dan alkohol tersier. Alkohol primer yaitu alkohol yang
gugus –OH nya terletak pada C primer yang terikat langsung pada satu atom
karbon yang lain contohnya : CH3CH2CH2OH (C3H7O). Alkohol sekunder yaitu
alkohol yang gugus -OH nya terletak pada atom C sekunder yang terikat pada dua
atom C yang lain. Alkohol tersier adalah alkohol yang gugus –OH nya terletak
pada atom C tersier yang terikat langsung pada tiga atom C yang lain (Fessenden,
1997).
Alkohol alifatik merupakan cairan yang sifatnya sangat dipengaruhi oleh
ikatan hidrogen. Dengan bertambah panjangnya rantai, pengaruh gugus hidroksil
yang polar terhadap sifat molekul menurun. Sifat molekul yang seperti air
berkurang, sebaliknya sifatnya lebih seperti hidrokarbon. Akibatnya alkohol
dengan bobot molekul rendah cenderung larut dalam air, sedangkan alkohol
berbobot molekul tinggi tidak demikian. Alkohol mendidih pada temperatur yang
cukup tinggi. Sebagai suatu kelompok senyawa, fenol memiliki titik didih dan
3 | Kelompok IVK E L A S F 5 K e p e r a w a t a n
kelarutan yang sangat bervariasi, tergantung pada sifat subtituen yang menempel
pada cincin benzena (Petrucci, 1987).
Reaksi-reaksi yang terjadi dalm alkohol antara lain reaksi substitusi, reaksi
eliminasi, reaksi oksidasi dan esterifikasi. Dalam suatu alkohol, semakin panjang
rantai hidrokarbon maka semakin rendah kelarutannya. Bahkan jika cukup
panjang sifat hidrofob ini mengalahkan sifat hidrofil dari gugus hidroksil.
Banyaknya gugus hidroksil dapat memperbesar kelarutan dalam air (Hart,
1990).Suatu alkohol primer dapat dioksidasi menjadi aldehid atau asam
karboksilat. Alkohol sekunder dapat dioksidasi menjadi keton saja. Sedangkan
pada alkohol tersier menolak oksidasi dengan larutan basa, dalam larutan asam,
alkohol mengalami dehidrsi menghasilkan alkena yang kemudian dioksidasi
(Fessenden, 1997).
2. SEJARAH DARI ALKOHOL
Etanol telah digunakan manusia sejak zaman prasejarah sebagai bahan
pemabuk dalam minuman beralkohol. Residu yang ditemukan pada peninggalan
keramik yang berumur 9000 tahun dari Cina bagian utara menunjukkan bahwa
minuman beralkohol telah digunakan oleh manusia prasejarah dari masa Neolitik.
Etanol dan alkohol membentuk larutan azeotrop. Karena itu pemurnian
etanol yang mengandung air dengan cara penyulingan biasa hanya mampu
menghasilkan etanol dengan kemurnian 96%. Etanol murni (absolut) dihasilkan
pertama kali pada tahun 1796 oleh Johan Tobias Lowitz yaitu dengan cara
menyaring alkohol hasil distilasi melalui arang.
Lavoisier menggambarkan bahwa etanol adalah senyawa yang terbentuk
dari karbon, hidrogen dan oksigen. Pada tahun 1808 Saussure berhasil
menentukan rumus kimia etanol. Lima puluh tahun kemudian (1858), Couper
mempublikasikan rumus kimia etanol. Dengan demikian etanol adalah salah satu
senyawa kimia yang pertama kali ditemukan rumus kimianya. Etanol pertama kali
dibuat secara sintetik pada tahun 1826 secara terpisah oleh Henry Hennel dari
4 | Kelompok IVK E L A S F 5 K e p e r a w a t a n
Britania Raya dan S.G. Sérullas dari Perancis. Pada tahun 1828, Michael Faraday
berhasil membuat etanol dari hidrasi etilena yang dikatalisis oleh asam. Proses ini
mirip dengan proses sintesis etanol industri modern.
Etanol telah digunakan sebagai bahan bakar lampu di Amerika Serikat
sejak tahun 1840, namun pajak yang dikenakan pada alkohol industri semasa
Perang Saudara Amerika membuat penggunaannya tidak ekonomis. Pajak ini
dihapuskan pada tahun 1906 dan sejak tahun 1908 otomobil Ford Model T telah
dapat dijalankan menggunakan etanol. Namun, dengan adanya pelarangan
minuman beralkohol pada tahun 1920, para penjual bahan bakar etanol dituduh
berkomplot dengan penghasil minuman alkohol ilegal, dan bahan bakar etanol
kemudian ditinggalkan penggunaannya sampai dengan akhir abad ke-20.
Etanol adalah cairan tak berwarna yang mudah menguap dengan aroma
yang khas. Ia terbakar tanpa asap dengan lidah api berwarna biru yang kadang-
kadang tidak dapat terlihat pada cahaya biasa.
3. JENIS – JENIS ALKOHOL
Alkohol dapat dibagi kedalam beberapa kelompok tergantung pada
bagaimana posisi gugus -OH dalam rantai atom-atom karbonnya. Masing-masing
kelompok alkohol ini juga memiliki beberapa perbedaan kimiawi
A. Alkohol Primer
Pada alkohol primer(1°), atom karbon yang membawa gugus -OH hanya
terikat pada satu gugus alkil.
Beberapa contoh alkohol primer antara lain:
Perhatikan bahwa tidak jadi masalah seberapa kompleks gugus alkil yang
terikat. Pada masing-masing contoh di atas, hanya ada satu ikatan antara gugus
CH2 yang mengikat gugus -OH dengan sebuah gugus alkil.
5 | Kelompok IVK E L A S F 5 K e p e r a w a t a n
Ada pengecualian untuk metanol, CH3OH, dimana metanol ini dianggap
sebagai sebuah alkohol primer meskipun tidak ada gugus alkil yang terikat pada
atom karbon yang membawa gugus -OH.
B. Alkohol sekunder
Pada alkohol sekunder (2°), atom karbon yang mengikat gugus -OH
berikatan langsung dengan dua gugus alkil, kedua gugus alkil ini bisa sama atau
berbeda.
C. Alkohol tersier
Pada alkohol tersier (3°), atom karbon yang mengikat gugus -OH
berikatan langsung dengan tiga gugus alkil, yang bisa merupakan kombinasi dari
alkil yang sama atau berbeda.
Contoh alcohol primer. Sekunder dan tersier
4. SIFAT FISIK ALKOHOL.
A. Titik Didih
Grafik berikut ini menunjukan titik didih dari beberapa alkohol primer
sederhana yang memiliki sampai 4 atom karbon.
Yakni:
Alkohol-alkohol primer ini dibandingkan dengan alkana yang setara
(metana sampai butana) yang memiliki jumlah atom karbon yang sama.
6 | Kelompok IVK E L A S F 5 K e p e r a w a t a n
Dari grafik di atas dapat diamati bahwa:
Titik didih sebuah alkohol selalu jauh lebih tinggi dibanding alkana yang
memiliki jumlah atom karbon sama.
Titik didih alkohol meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah atom
karbon.
Pola-pola titik didih mencerminkan pola-pola gaya tarik antar-molekul.
B. Ikatan hidrogen
Ikatan hidrogen terjadi antara molekul-molekul dimana sebuah atom
hidrogen terikat pada salah satu dari unsur yang sangat elektronegatif – fluorin,
oksigen atau nitrogen.Untuk alkohol, terdapat ikatan hidrogen antara atom-atom
hidrogen yang sedikit bermuatan positif dengan pasangan elektron bebas pada
oksigen dalam molekul-molekul lain.
Atom-atom hidrogen sedikit bermuatan positif karena elektron-elektron
ikatan tertarik menjauh dari hidrogen menuju ke atom-atom oksigen yang sangat
elektronegatif.Pada alkana, satu-satunya gaya antar-molekul yang ada adalah gaya
dispersi van der Waals. Ikatan-ikatan hidrogen jauh lebih kuat dibanding gaya-
gaya tersebut sehingga dibutuhkan lebih banyak energi untuk memisahkan
molekul-molekul alkohol dibanding untuk memisahkan molekul-molekul
alkana.Inilah sebab utama mengapa titik didih alkohol lebih tinggi dari alkana.
C. Pengaruh gaya van der Waals
1. Pengaruh terhadap titik didih alkohol:
Ikatan hidrogen bukan satu-satunya gaya antar-molekul dalam alkohol.
Dalam alkohol ditemukan juga gaya-gaya dispersi van der Waals dan interaksi
dipol-dipol.Ikatan hidrogen dan interaksi dipol-dipol hampir sama untuk semua
alkohol, tapi gaya dispersi akan meningkat apabila alkohol menjadi lebih
besar.Gaya-gaya tarik ini menjadi lebih kuat jika molekul lebih panjang dan
memiliki lebih banyak elektron. Ini meningkatkan besarnya dipol-dipol temporer
yang terbentuk.Inilah yang menjadi penyebab mengapa titik didih meningkat
7 | Kelompok IVK E L A S F 5 K e p e r a w a t a n
apabila jumlah atom karbon dalam rantai meningkat. Diperlukan lebih banyak
energi untuk menghilangkan gaya-gaya dispersi, sehingga titik didih meningkat.
2. Pengaruh terhadap perbandingan antara alkana dan alkohol:
Bahkan jika tidak ada ikatan hidrogen atau interaksi dipol-dipol, titik didih
alkohol tetap lebih tinggi dibanding alkana sebanding yang memiliki jumlah atom
karbon sama.
Bandingkan antara etana dan etanol:
Etanol memiliki molekul yang lebih panjang, dan oksigen yang terdapat
dalam molekulnya memberikan 8 elektron tambahan. Struktur yang lebih panjang
dan adanya atom oksigen akan meningkatkan besarnya gaya dispersi van der
Waals, demikian juga titik didihnya.Jika kita hendak membuat perbandingan yang
cermat untuk mengamati efek ikatan hidrogen terhadap titik didih, maka akan
lebih baik jika kita membandingkan etanol dengan propana bukan dengan etana.
Propana memiliki panjang molekul yang kurang lebih sama dengan etanol, dan
jumlah elektronnya tepat sama.
5. KELARUTAN ALKOHOL DALAM AIR
Alkohol-alkohol yang kecil larut sempurna dalam air. Bagaimanapun
perbandingan volume yang kita buat, campurannya akan tetap menjadi satu
larutan.Akan tetapi, kelarutan berkurang seiring dengan bertambahnya panjang
rantai hidrokarbon dalam alkohol. Apabila atom karbonnya mencapai empat atau
lebih, penurunan kelarutannya sangat jelas terlihat, dan campuran kemungkinan
tidak menyatu.
6. KELARUTAN ALKOHOL-ALKOHOL KECIL DI DALAM AIR
Perhatikan etanol sebagai sebuah alkohol kecil sederhana. Pada etanol
murni dan air murni yang akan dicampur, gaya tarik antar-molekul utama yang
ada adalah ikatan hidrogen.
8 | Kelompok IVK E L A S F 5 K e p e r a w a t a n
Untuk bisa mencampur kedua larutan ini, ikatan hidrogen antara molekul-
molekul air dan ikatan hidrogen antara molekul-molekul etanol harus diputus.
Pemutusan ikatan hidrogen ini memerlukan energi.Akan tetapi, jika molekul-
molekul telah bercampur, ikatan-ikatan hidrogen yang baru akan terbentuk antara
molekul air dengan molekul etanol.
Energi yang dilepaskan pada saat ikatan-ikatan hidrogen yang baru ini
terbentuk kurang lebih dapat mengimbangi energi yang diperlukan untuk
memutus ikatan-ikatan sebelumnya.Disamping itu, gangguan dalam sistem
mengalami peningkatan, yakni entropi meningkat. Ini merupakan faktor lain yang
menentukan apakah penyatuan larutan akan terjadi atau tidak.
7. KELARUTAN YANG LEBIH RENDAH DARI MOLEKUL-
MOLEKUL YANG LEBIH BESAR
Bayangkan apa yang akan terjadi jika ada, katakanlah, 5 atom karbon dalam
masing-masing molekul alkohol.
Rantai-rantai hidrokarbon menekan diantara molekul-molekul air sehingga
memutus ikatan-ikatan hidrogen antara molekul-molekul air tersebut.Ujung -OH
dari molekul alkohol bisa membentuk ikatan-ikatan hidrogen baru dengan
molekul-molekul air, tetapi "ekor-ekor" hidrogen tidak membentuk ikatan-ikatan
hidrogen.Ini berarti bahwa cukup banyak ikatan hidrogen awal yang putus tidak
diganti oleh ikatan hidrogen yang baru.
Yang menggantikan ikatan-ikatan hidrogen awal tersebut adalah gaya-
gaya dispersi van der Waals antara air dan "ekor-ekor" hidrokarbon. Gaya-gaya
tarik ini jauh lebih lemah. Itu berarti bahwa energi yang terbentuk kembali tidak
cukup untuk mengimbangi ikatan-ikatan hidrogen yang telah terputus. Walaupun
terjadi peningkatan entropi, proses pelarutan tetap kecil kemungkinannya untuk
berlangsung.Apabila panjang alkohol meningkat, maka situasi ini semakin buruk,
dan kelarutan akan semakin berkurang.
9 | Kelompok IVK E L A S F 5 K e p e r a w a t a n
8. PENAMAAN ALKOHOL
Penamaan alkohol mengikuti aturan IUPAC
a. temukan rantai karbon terpanjang yang paling tidak mengikat satu gugus -OH,
ini adalah rantai utamanya
b) jika ada lebih satu gugus -OH, maka cari rantai terpanjang yang paling banyak
mengandung gugus -OH-nya
c) namai apakah itu termasuk alkohol, alkana diol, triol, dsb.
d) beri nomor pada gugus -OH, usahakan agar gugus -OH mendapatkan nomor
terkecil
e) prioritaskan gugus alkohol diatas gugus fungsi lainnya (karena gugus
alkohol/hidroksi adalah gugus yang mendapat prioritas tertinggi dalam
penamaan)
Penamaan senyawa alkohol berdasarkan aturan IUPAC
menetapkan rantai utama yaitu yang terpanjang yang mengandung gugus OH.
Selanjutnya memberi nomor pada rantai terpanjang, dengan C yang mengikat
gugus fungsi memiliki nomor terkecil dan diakhiri dengan menyebutkan nomor
dan nama cabang pada rantai utama (sesuai abjad), disertai nomor dan nama
alkanolnya (dengan mengganti akhiran –a pada alkana menjadi –ol pada alkohol).
Penamaan senyawa alkanol untuk senyawa dengan rumus molekul C2H5OH,
C3H7OH. Untuk senyawa C2H5OH, dimulai dengan menuliskan jumlah atom C,
dilanjutkan dengan mengisi atom H-nya, dan satu ikatan diisikan dengan gugus
OH.
Sedangkan C3H7OH dibuat dengan cara di atas namun juga diperhatikan adanya
isomer, dengan pembentukan cabang pada rantai utamanya.
Penyelesaian untuk kedua senyawa tersebut dapat dilihat pada Bagan di bawah ini
10 | Kelompok IVK E L A S F 5 K e p e r a w a t a n
9. NAMA UMUM/TRIVIAL/PERDAGANGAN
Rumus kimia Nama IUPAC Nama umum
Alkohol monohidrik
CH3OH Metanol Alkohol kayu
C2H5OH Etanol Alkohol gandum
C3H7OH Isopropil alkohol Alkohol gosok
C5H11OH Pentanol Amil alkohol
C16H33OH 1-Heksadekanol Cetil alkohol
Alkohol polihidrik
C2H4(OH)2 1,2-etadienol Etilen glikol
11 | Kelompok IVK E L A S F 5 K e p e r a w a t a n
C3H5(OH)3 1,2,3-propatrienol Gliserol
C4H6(OH)4 1,2,3,4-butatetraenol Eritritol
C5H7(OH)5 1,2,3,4,5-pentapentanol Xylitol
C6H8(OH)6 1,2,3,4,5,6-heksaheksanol Mannitol, Sorbitol
C7H9(OH)7 1,2,3,4,5,6,7-heptaheptanol Volemitol
Alkohol alifatik tidak tersaturasi
C3H5OH Prop-2-ene-1-ol Alil alkohol
C10H17OH 3,7-Dimethylocta-2,6-dien-1-ol Geraniol
C3H3OH Prop-2-in-1-ol Propargil alkohol
Alkohol alisiklik
C6H6(OH)6 Cyclohexane-1,2,3,4,5,6-geksol Inositol
C10H19OH 2 - (2-propyl)-5-methyl-cyclohexane-1-ol Mentol
10 SIFAT-SIFAT FISIKA DAN KIMIA
1. Sifat Fisika alkohol
12 | Kelompok IVK E L A S F 5 K e p e r a w a t a n
a) Alkohol monohidroksi suku rendah (jumlah atom karbon 1-4 ) berupa cairan tidak berwarna dan dapat larut dalam air dengan segala perbandingan.
b) Kelarutan alkohol dalam air makin rendah bila rantai hidrokarbonnya makin panjang.
c) Makin tinggi berat molekul alkohol, makin tinggi pula titik didih dan viskositasnya.
d) Alkohol yang mengandung atom karbon lebih dari 12 berupa zat padat yang tidak berwarna.
e) Alkohol suku rendah tidak mempunyai rasa, akan tetapi memberikan kesan panas dalam mulut.
2. Sifat kimia alkoholA. Oksidasi alkohol primer
Oksidasi alkohol primer dengan menggunakan natrium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan suatu aldehida dan air.Contoh:
A. Oksidasi alkohol sekunder
Oksidasi alkohol sekunder dengan menggunakan natrium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan suatu keton dan air.Contoh :
B. Oksidasi alkohol tersier
Oksidasi alkohol tersier oleh oksigen akan menghasilkan campuran asam karboksilat, keton, karbondiokaida dan air.Contoh :
C. Reaksi dengan natrium
Alkohol bereaksi dengan logam natrium menghasilkan suatu alkoksida. Hasil samping berupa gas hidrogen.Contoh :
D. Reaksi dengan asam halida
Alkohol bereaksi dengan asam halida menghasilkan alkil halida dan air.Contoh :
13 | Kelompok IVK E L A S F 5 K e p e r a w a t a n
E. Esterifikasi
Alkohol bereaksi dengan asam karboksilat menghasilkan ester dan produk samping berupa air. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi kesetimbanganContoh :
F. Dehidrasi alcohol
Dehidrasi alkohol dengan suatu asam sulfat akan menghasilkan alkena dan air.Contoh :
G. Dehidrasi alcohol
Dehidrasi alkohol dengan suatu asam sulfat akan menghasilkan alkena dan air.Contoh :
11. TINJAUAN UMUM PEMERIKSAAN SETELAH
MENGKONSUMSI ALKOHOL
A. Pemeriksaan dalam darah
Secara umum, dosis alkohol ditentukan dari BAC, Blood Alcohol Level,
(gr alkohol dalam darah/100ml darah). Setelah seseorang mulai minum alkohol,
BAC mereka mulai naik. BAC memerlukan waktu sekitar 30-60 menit setelah
mereka berhenti minum untuk mencapai konsentrasi tertingginya. Ini berarti
meskipun seseorang sudah tidak minum selama lebih dari setengah jam semenjak
konsumsi terakhirnya, BAC mereka masih dapat naik
12. SINTESIS/PEMBUATAN ALKOHOL
14 | Kelompok IVK E L A S F 5 K e p e r a w a t a n
Ada 2 reaksi yang dapat dipakai untuk membuat/mensintesis alkohol dari
gugus karbonil, Reaksi Adisi Grignard dan Reaksi Reduksi. Kita akan lihat satu
persatu.
Reaksi adisi Grignard
Reagen grignard dibuat dengan cara mencampurkan logam magnesium
dengan alkil halida (atau haloalkana). Atom magnesium akan menempati posisi
diantara gugus alkil dan atom halogen (X) dengan rumus umum:
R-X + Mg → R-Mg-X
Pada contoh di bawah ini, digunakan bromin sebagai reagen grignard karena
bromin merupakan atom halogen yang biasa dipakai dalam pembuatan reagen
grignard.
A. Sintesis Dari Formaldehida
Gambar diatas menunjukkan sintesis alkohol yang dihasilkan dari formaldehida
dan reagen Grignard. Alkohol yang dihasilkan berjenis alkohol primer.
Sintesis dari aldehida
B. Sintesis Dari Ester
15 | Kelompok IVK E L A S F 5 K e p e r a w a t a n
Gambar diatas menunjukkan sintesis alkohol dari ester dengan reaksi reduksi.
Ester dapat terhidrolisa menjadi alkohol dan asam karboksilat.
C. Sintesis Dari Asam Karboksilat
Gambar diatas menunjukkan sintesis alkohol dari asam karboksilat dengan reaksi reduksi.
13. KEGUNAAN ALKOHOL BAGI MANUSIA
Halaman ini menjelaskan secara singkat tentang beberapa kegunaan yang
lebih penting dari beberapa alkohol sederhana seperti metanol, etanol dan propan-
2-ol.
1. Kegunaan etanol
A. Minuman
"Alkohol" yang terdapat dalam minuman beralkohol adalah etanol.
B. Spirit (minuman keras) bermetil yang diproduksi dalam skala industri
Etanol biasanya dijual sebagai spirit (minuman keras) bermetil yang
diproduksi dalam skala industri yang sebenarnya merupakan sebuah etanol yang
telah ditambahkan sedikit metanol dan kemungkinan beberapa zat warna. Metanol
beracun, sehingga spirit bermetil dalam skala industri tidak cocok untuk diminum.
Penjualan dalam bentuk spirit dapat menghindari pajak tinggi yang dikenakan
untuk minuman beralkohol (khususnya di Inggris).
16 | Kelompok IVK E L A S F 5 K e p e r a w a t a n
C. Sebagai bahan bakar
Etanol dapat dibakar untuk menghasilkan karbon dioksida dan air serta
bisa digunakan sebagai bahan bakar baik sendiri maupun dicampur dengan petrol
(bensin). "Gasohol" adalah sebuah petrol / campuran etanol yang mengandung
sekitar 10 – 20% etanol.Karena etanol bisa dihasilkan melalui fermentasi, maka
alkohol bisa menjadi sebuah cara yang bermanfaat bagi negara-negara yang tidak
memiliki industri minyak untuk mengurangi import petrol mereka.
D. Sebagai pelarut
Etanol banyak digunakan sebagai sebuah pelarut. Etanol relatif aman, dan
bisa digunakan untuk melarutkan berbagai senyawa organik yang tidak dapat larut
dalam air. Sebagai contoh, etanol digunakan pada berbagai parfum dan kosmetik.
2. Kegunaan metanol
A. Sebagai bahan bakar
Metanol jika dibakar akan menghasilkan karbon dioksida dan air.
Metanol bisa digunakan sebagai sebuah aditif petrol untuk meningkatkan
pembakaran, atau kegunaannya sebagai sebuah bahan bakar independen (sekarang
sementara diteliti).
B. Sebagai sebuah stok industri
Kebanyakan metanol digunakan untuk membuat senyawa-senyawa lain –
seperti metanal (formaldehida), asam etanoat, dan metil ester dari berbagai asam.
Kebanyakan dari senyawa-senyawa selanjutnya diubah menjadi produk.
11Kegunaan propan-2-ol
Propan-2-ol banyak digunakan pada berbagai situasi yang berbeda sebagai
sebuah pelarut.
14. PENGARUH ALKOHOL TERHADAP TUBUH MANUSIA
1. Pengaruh Terhadap Tubuh (Fisik dan Mental)
17 | Kelompok IVK E L A S F 5 K e p e r a w a t a n
Pengaruh alkohol terhadap tubuh bervariasi, tergantung pada beberapa
faktor yaitu:
Jenis dan jumlah alkohol yang dikonsumsi
.Usia, berat badan, dan jenis kelamin
Makanan yang ada di dalam lambung
Pengalaman seseorang minum minuman beralkohol
Situasi dimana orang minum minuman beralkohol
2. Pengaruh Jangka Pendek
Walaupun pengaruh terhadap individu berbeda-beda, terdapat hubungan
antara konsentrasi alkohol di dalam darah (Blood Alcohol Concentration- BAC)
dan efeknya. Euphoria ringan dan stimulasi terhadap perilaku lebih aktif seiring
dengan meningkatnya konsentrasi alkohol di dalam darah. Sayangnya orang
banyak beranggapan bahwa penampilan mereka menjad lebih baik dan mereka
mengabaikan efek buruknya.
Gambar.1.1
3. Risiko Intoksikasi ("Mabuk")
Gejala intoksikasi alkohol yang paling umum adalah "mabuk", "teler"
sehingga dapat menyebabkan cedera dan kematian. Penurunan kesadaran seperti
alkohol yang berat demikian juga henti nafas dan kematian. Selain kematian, efek
jangka pendek alkohol menyebabkan hilangnya produktivitas kerja (misalnya
"teler", kecelakaan akibat ngebut). Sebagai tambahan alkohol sering
menyebabkan perilaku kriminal. Sebanyak 70% narapidana menggunakan alkohol
18 | Kelompok IVK E L A S F 5 K e p e r a w a t a n
sebelum melakukan tindak kekerasan dan lebih dari 40% kekerasan dalam rumah
tangga dipengaruhi oleh alkohol.
12 Pengaruh Jangka Panjang
Mengkonsumsi alkohol berlebihan dalam jangka panjang dapat menyebabkan:
Tekanan darah tinggi
Kerusakan jantung
Stroke
Kerusakan hati
Kanker saluran pencernaan
Gangguan pencernaan lainnya (c/o: tukak lambung)
Impotensi dan berkurangnya kesuburan
Meningkatnya risiko terkena kanker payudara
Kesulitan tidur
Kerusakan otak dengan perubahan kepribadian dan suasana perasaan
Sulit dalam mengingat dan berkonsentrasi
Sebagai tambahan terhadap masalah kesehatan, alkohol juga berdampak terhadap
hubungan sesama, finansial, pekerjaan, dan juga menimbulkan masalah hukum.
19 | Kelompok IVK E L A S F 5 K e p e r a w a t a n
BAB IIIPENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa Alkohol merupakan
senyawa seperti air yang satu hidrogennya diganti oleh rantai atau cincin
hidrokarbon. Alkohol terbagi menjadi beberapa jenis antara lain alkohol primer,
alkohol sekunder dan tersier. Ada juga beberapa sifat dari alkohol yaitu titik didih,
ikatan hidrogen, pengaruh gaya van der waals,kelarutan alkohol dalam air,
kelarutan alkohol – alkohol kecil dalam air dan kelarutan yang lebih rendah dari
melekul – molekul yang lebih besar. Ada pula kegunaan dari alkohol diantaranya
sebagai bahan bakar, sebagai pelarut, dan sebagai sebuah stok idustri. Namun ada
pula pengaruh alkohol jika masuk kedalam tubuh manusia pengaru jangka pendek
dan pengaruh jangka panjang.
B. SARAN
1. Diharapkan agar mahasiswa tidak menyalahgunakan alkohol untuk
kepentingan yang tidak jelas.
2. Diharapkan setelah membaca makalah ini mahasiswa lebih
mempertimbangkan untuk mengkonsumsi minuman – minuman yang
mengandung alkohol.
20 | Kelompok IVK E L A S F 5 K e p e r a w a t a n
DAFTAR PUSTAKA
William Reusch. "Alcohols". VirtualText of Organic Chemistry. Diakses pada 14 September 2007.
Organic chemistry IUPAC nomenclature. Alcohols Rule C-201. http://www.acdlabs.com/iupac/nomenclature/79/r79_202.htm
Lodgsdon J.E. (1994). "Ethanol". di dalam Kroschwitz J.I.. Encyclopedia of Chemical Technology. 9 (edisi ke-4th). New York: John Wiley & Sons. hlm. 820. ISBN 0-471-52677-0.
Robert S. Gable (2004). "Comparison of acute lethal toxicity of commonly abused psychoactive substances" (reprint). Addiction 99 (6): 686–696. doi:10.1111/j.1360-0443.2004.00744.x. PMID 15139867.
21 | Kelompok IVK E L A S F 5 K e p e r a w a t a n
LAMPIRAN
Buku yg digunakan sebagai bahan acuan dalam pembuatan makalah ini
Situs yang digunakan dalam penyusunan makalah ini
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/senyawa-hidrokarbon/
sifat-sifat-alkohol/
http://makalahalkohol.blogspot.com/
http://www.google.co.id/imgres?
q=nama+alkohol&hl=id&sa=X&tbo=d&biw=1280&bih=677&tbm=isch&tbnid=
00HRCd27rPZyBM:&imgrefurl=http://kimia-asyik.blogspot.com/2011/01/
alkohol.html&docid=HZJwbtdMRuT9VM&imgurl=http://1.bp.blogspot.com/
_Wq8MvYVfPho/TTrc3UNndkI/AAAAAAAAAqg/zC3u5adPOqY/s1600/
alkohol1.jpg&w=389&h=288&ei=45W9UKqdPMjlrAfE9oG4
http://kimia-asyik.blogspot.com/2011/01/alkohol.html
22 | Kelompok IVK E L A S F 5 K e p e r a w a t a n
23 | Kelompok IVK E L A S F 5 K e p e r a w a t a n
24 | Kelompok IVK E L A S F 5 K e p e r a w a t a n
25 | Kelompok IVK E L A S F 5 K e p e r a w a t a n
26 | Kelompok IVK E L A S F 5 K e p e r a w a t a n
27 | Kelompok IVK E L A S F 5 K e p e r a w a t a n
Recommended