View
262
Download
4
Category
Preview:
Citation preview
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan tanggung jawab bersama
pemerintah dan seluruh komponen masyarakat di Indonesia ini, maka dari itu
penggerakan peran serta dan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan
dibidang kesehatan sangat diperlukan guna mendukung tercapainya Visi
Kemenretian Kesehatan yaitu masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan.
Puskesmas merupakan ujung tombak dari Dinas kesehatan yang berperan penting
dalam mewujudkan Visi dan Misi Kementerian Kesehatan.
Paradigma baru tentang pemahaman konsep kesehatan dan
meningkatnya faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
menimbulkan keyakinan bahwa pelayanan kesehatan kuratif saja tidak mungkin
dapat menciptakan Indonesia Sehat, bahkan biaya yang akan dikeluarkan
pemerintah semakin besar. Untuk itu pembangunan kesehatan yang semula
sangat menekankan kepada upaya kesehatan kuratif dan rehabilitatif secara
bertahap diubah menjadi upaya kesehatan yang terintegrasi menuju kawasan
sehat dengan mengikut sertakan peran aktif masyarakat. Pendekatan baru ini
lebih menekankan upaya kesehatan promotif dan preventif yang nota bene
merupakan program terdepan yang dilaksanakan di setiap Puskesmas.
UPT Puskesmas Tembilahan Kota merupakan salah satu dari 27
Puskesmas yang ada di Kabupaten Indragiri Hilir, memiliki visi yang diemban
secara umum adalah tercapainya Kecamatan Sehat menuju Visi Kabupaten yaitu
“Indragiri Hilir Berjaya dan Gemilang Tahun 2025”. Kecamatan Sehat
adalah gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui
pembangunan kesehatan, yaitu masyarakat yang ingin hidup dalam lingkungan
dan prilaku sehat, yang memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya. Indikasi kecamatan sehat akan dicapai mencakup 4
indikator utama yaitu : 1) Lingkungan sehat, 2) Perilaku sehat, 3) Cakupan
pelayanan kesehatan yang bermutu, 4) Derajat kesehatan penduduk kecamatan
yang tinggi.
Untuk tercapainya Visi Kecamatan Sehat menuju Indonesia Sehat,
Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan
2
(Private Good) dan upaya kesehatan masyarakat (Public Good) yang terdapat di
dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN). Upaya kesehatan tersebut
dikelompokan menjadi 2 bagian yaitu Upaya kesehatan wajib (Basic Six) dan
Upaya kesehatan pengembangan.
Upaya Kesehatan yang dilaksanakan oleh UPT Puskesmas
Tembilahan Kota meliputi Upaya kesehatan wajib (Basic Six) dan Upaya
Kesehatan Pengembangan, sebagai berikut:
1.2 Upaya kesehatan wajib Puskesmas (Basic Six), meliputi:
Promosi kesehatan
Kesehatan lingkungan
Kesehatan ibu dan anak dan KB
Kesehatan gizi
Pemberantasan penyakit menular (P2M)
Upaya pengobatan
1.3 Upaya Kesehatan Pengembangan, meliputi:
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Upaya Kesehatan Gigi
Sekolah (UKGS) serta Kesehatan Gigi dan Mulut
Upaya Kesehatan Olah Raga
Upaya Kesehatan Kerja (UKK)
Upaya Kesehatan Jiwa
Upaya Kesehatan Mata
Upaya Kesehatan Usila
Pembinaan Kesehatan Batra
Perkesmas
Untuk keberhasilan program tersebut tentunya diperlukan SDM yang
handal dan ditunjang dengan menajemen yang baik. Manajemen yang baik selalu
memperhatikan kelengkapan dan akurasi data, baik data dasar maupun data
penunjang lainnya yang terhimpun di dalam Profil Puskesmas. Manajemen
3
Puskesmas adalah rangkaian yang bekerja secara sistimatis untuk menghasilkan
keluaran Puskesmas yang efektif dan efisien.
Rangkaian kegiatan itu meliputi Perencanaan (P1), Penggerakan dan
Pelaksanaan (P2), Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian (P3).
.
4
BAB II
GAMBARAN UMUM
UPT PUSKESMAS TEMBILAHAN KOTA
2.1 Kondisi Geografis
UPT Puskesmas Tembilahan Kota adalah Puskesmas yang terletak di
Ibukota Kabupaten Indragiri Hilir tepatnya di Kecamatan Tembilahan Kota
Jalan Gunung Daek No.06. Puskesmas ini didirikan pada tanggal 12
November 1975, memiliki luas tanah 1,052 m2 dan luas wilayah kerja 103,5
Km2. Wilayah kerja UPT Puskesmas Tembilahan Kota, meliputi seluruh
wilayah Kecamatan Tembilahan Kota yang berbatasan dengan :
Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Batang Tuaka
Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Enok
Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Tembilahan Hulu
Sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Sei.Beringin
Kecamatan Batang Tuaka
Gambar 1
PETA WILAYAH KERJA
UPT PUSKESMAS TEMBILAHAN KOTA
5
UPT Puskesmas Tembilahan Kota Kecamatan Tembilahan terletak 1-
4 meter diatas permukaan laut. UPT Puskesmas Tembilahan Kota memiliki
wilayah kerja yang terdiri dari 5 Kelurahan, yaitu :
1. Kelurahan Tembilahan Kota
2. Kelurahan Seberang Tembilahan
3. Kelurahan Pekan Arba
4. Kelurahan Seberang Tembilahan Barat
5. Kelurahan Seberang Tembilahan Selatan
Keadaan tanah di wilayah kerja UPT Puskesmas Tembilahan Kota
sebagian besar terdiri dari tanah gambut dan endapan sungai serta rawa-rawa.
Daerah ini dapat digolongkan kepada daerah beriklim tropis basah dengan
udara yang agak lembab, dengan curah hujan tertinggi pada bulan april dan
terendah pada bulan Agustus. Untuk mencapai daerah pedesaan, sebagian
harus menyebrangi sungai dengan mempergunakan alat transportasi air.
Table 1
JARAK ANTARA KELURAHAN KE IBUKOTA KECAMATAN
No Kelurahan Jarak (Km)
1 Tembilahan Kota 1,00
2 Pekan Arba 3,00
3 Seberang Tembilahan 5,00
4 Seberang Tembilahan Barat *
5 Seberang Tembilahan Selatan *
Sumber : Kantor Camat Tembilahan
* Belum diketahui
6
Table 2
LUAS WILAYAH MASING-MASING KELURAHAN
PADA WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS TEMBILAHAN KOTA
No Kelurahan Luas (Km2)
1 Tembilahan Kota 3,34
2 Seberang Tembilahan 31,56
3 Pekan Arba 19,11
4 Seberang Tembilahan Barat 31,5
5 Seberang Tembilahan Selatan 18
Sumber : Badan Pusat Statistik Kab.INHIL
* Belum diketahui
2.2 Demografi
Penduduk asli Kecamatan Tembilahan adalah suku Melayu yang sering
disebut Melayu Riau, sebagaimana halnya suku Melayu yang ada di daerah Riau
lainnya, suku Melayu di daerah ini juga mempunyai system kekerabatan yang kental
dan penganut Agama Islam yang taat. Hal ini ditandai dengan mudahnya suku-suku
pendatang dan berasilimasi dengan penduduk tempatan.
Jumlah penduduk Kecamatan Tembilahan berdasarkan hasil registrasi
penduduk akhir tahun yang dilaksanakan pada bulan Desember 2009 sebanyak
63.050 jiwa yang terdiri dari laki-laki 33. 644 jiwa dan perempuan 24.930 jiwa
dengan sex ratio 114 serta kepadatan penduduk 320 jiwa / Km2, dan untuk Tahun
2014 yang didapat dari data statistik Jumlah Penduduk 46670 jiwa yang terdiri dari
laki-laki 23458 jiwa dan perempuan 23212 jiwa. Disamping suku Melayu penduduk
Kecamatan Tembilahan terdiri dari berbagai macam suku yaitu: suku Banjar, Bugis,
Jawa, Minang, dan suku Laut. Pada umumnya mereka mempunyai mata pencaharian
7
di bidang Perkebunan, Nelayan dan sebagian lagi bergerak dibidang Kerajinan
Industri dan Perdagangan.
Table 3
JUMLAH PENDUDUK PER KELURAHAN MENURUT JENIS KELAMIN WILAYAH KERJA PUEKESMAS TEMBILAHAN KOTA
No Kelurahan Laki-Laki Perempuan Jumlah
1 Tembilahan Kota 11.623 10.981 22.604
2 Pekan Arba 3.679 3.338 7.017
3 Seberang Tembilahan 2.336 2.065 4.401
4 Seberang Tembilahan Barat 1.087 946 2.033
5 Seberang Tembilahan Selatan 631 583 1.214
Jumlah 19.356 17.913 37.269
Sumber : Dinas Kesehatan Kab.Inhil
2.3 Visi dan Misi UPT Puskesmas Tembilahan Kota
2.3.1 Visi
Visi UPT Puskesmas Tembilahan Kota adalah “Wujudkan Puskesmas
Tembilahan Kota sebagai Puskesmas Akreditasi Tahun 2016”.
2.3.2 Misi
1. Menyelenggarakan pelayanan yang prima dan berkesinambungan bagi
masyarakat Tembilahan dan sekitarnya.
2. Meningkatkan SDM UPT Puskesmas Tembilahan Kota menjadi insan yang
disiplin dan professional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
3. Menggerakkan segenap potensi masyarakat dalam pembangunan dibidang
kesehatan di kecamatan Tembilahan dan sekitarnya.
4. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Yang berbasis komputer
2.4 Motto UPT Puskesmas Tembilahan Kota
Adapun Motto UPT Puskesmas Tembilahan Kota adalah “Kerja adalah
ibadah, kedisiplinan dan profesionalisme dijunjung tinggi”.
8
2.5 Budaya Pelayanan Kesehatan Puskesmas Tembilahan Kota
Untuk melaksanakan pelayanan kesehatan yang baik, UPT Puskesmas Tembilahan Kota menerapkan ”Budaya LIMA S”, yaitu:
1. SENYUM
2. SALAM
3. SAPA
4. SOPAN
5. SANTUN
2.6 Janji Pelayanan Puskesmas Tembilahan Kota
Dalam melaksanakan pelayanan prima pada masyarakat UPT Puskesmas
Tembilahan Kota juga menerapkan ”Janji Pelayanan” pada semua petugas, yaitu:
1. Memberikan pelayanan dengan ramah.
2. Memberikan pelayanan sesuai standar pelayanan.
3. Bekerja keras dan tepat waktu.
4. Melayani pasien dengan ikhlas.
2.7 Sumber Daya Manusia
Table 5 JUMLAH KETENAGAAN
UPT PUSKESMAS TEMBILAHAN KOTA
No Jenis Ketenagaan Yang Ada Sekarang Kekurangan Status
Kepegawaian Keterangan
1
2
3
4
5
S2 Magister Manajemen
Dokter Umum
Dokter Gigi
Sarjana Kes. Masyarakat
Sarjana Keperawatan
1
2
2
1
3
PNS
PNS
PNS
HONOR ASPIRASI
HONDA
ASPIRASI,TKS
Kepala Pkm
1 Org Kepala Pkm
1 Org dr Ruangan Poli Gigi
1 Org Aspirasi
1 HONDA
1 Org Aspirasi
1 TKS
1 PNS
2 Org TKS
9
6
7
8
9
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Sarjana Ekonomi
D4 Kebidanan
D3 Keperawatan
D3 Kebidanan
D3 Keperawatan Gigi
D3 Farmasi
D3 Fisioterapi
D3 Analis
D3 Perekam Medik
D1 Kebidanan
SPK
SPAG
SPRG
SPPH
SMAK
SLTA
3
5
17
23
1
1
1
1
1
2
6
1
1
1
2
1
PNS,TKS
PNS,Honor Aspirasi
PNS,TKS,
ASPIRASI
PNS,TKS,
Honda, ASPIRASI
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
HONDA
PNS
PNS,
PNS
4 Org PNS
1 Org Aspirasi
1 Org PNS KasubbagTU
14 Org PNS
1 Org Aspirasi
5 Org Aspirasi
1 org Honda
15 Org PNS
2 Org TKS
Jumlah 76
10
BAB. III
PERMASALAHAN
3.1 Program UKS / UKGS
Pada Tahun 2010 Puskesmas Tembilahan Kota memiliki 2 orang
perawat gigi, pada Tahun 2011 memiliki 1 Dokter Gigi Pelaksana dan 2
orang perawat gigi, hal ini berpengaruh pada pencapaian program kerja
Puskesmas, walaupun belum bisa maksimal karena dipengaruhi dengan
kondisi daerah yang terpisah dengan parit-parit , pemukiman penduduk jauh
dari sekolah ( wilayah kerja Pustu Seberang Tembilahan ) dan kondisi
pasang surut , sehingga membutuhkan biaya yang besar dalam pelaksanaan
program kerja dilapangan.
Tabel.6Data dasar Program UKS / UKGS
UPT. Puskesmas Tembilahan Kota Tahun 2014
No Jenis Kegiatan Tembilahan Kota
Pekan Arba
Seberang Tembilahan
Total
1 Jumlah TK 8 3 3 142 Jumlah SD / MI 9 2 12 233 Jumlah SLTP /
SLTA1 1 3 5
5 Target Pembinaan ke sekolah
2 x 1 thn 2 x 1 thn 2 x 1 thn 2 x 1 thn
6 Jumlah SD UKS / UKGS
9 2 12 23
Tabel. 7 Pencapaian Program UKS / UKGS Tahun 2010
NO Kegiatan Tahun
2010
T C
1 SD/MI UKGS 80 % 70 %
2 Penjaringan SD 90 % 65 %
3 Penjaringan SLTP / SLTA 30 % 100%
4 Sikat Gigi Massal 80 % 70 %
11
3.1.1 Strategi Pemecahan Masalah
Dapat digambarkan dengan diagram Fish Bone ( Data terlampir )
3.2 Penyakit Gigi ( Karies Dental )
Penyakit gigi merupakan salah satu penyakit yang banyak di derita
oleh masyarakat di wilayah kerja UPT. Puskesmas Tembilahan Kota, hal ini
terbukti dengan jumlah kunjungan pasien gigi yang banyak tiap tahunnya dan
masuk tiga besar dalam daftar 10 Penyakit Terbanyak.
Tabel. 8Jumlah Kunjungan pasien gigi
UPT. Puskesmas Tembilahan Kota
No Tahun Penambalan Pencabutan scalling Rujukan Sakit gigi dan konsul
Jumlah pasien
1 2013 5 711 4 22 1356 2098
2 2014 0 657 11 17 1346 2031
3 s/d April 2015
0 258 2 13 394 667
Tabel. 9Daftar 10 Penyakit Terbanyak
UPT. Puskesmas Tembilahan Kota Desember 2014
NO Nama Penyakit Laki-laki Perempuan Jumlah
1 ISPA 2334 2137 4471
2 Penyakit Gigi 847 1054 1901
3 Hipertensi 1034 836 1870
4 GE 850 948 1798
5 Penyakit Kulit 615 733 1348
6 Penyakit Muskuloskeletal 550 610 1160
7 Diabetes Mellitus 346 392 738
8 Migren dan sindrom nyeri kepala lainnya
294 371 665
9 Penyakit Mata 295 348 643
10 Hiperkolesterol 53 75 128
12
Dari hasil penjaringan SD didapat 85 % dari peserta didik yang
diperiksa memiliki gigi berlubang. Tentunya ini harus mendapatkan perhatian
yang khusus dari pemerintah terkait yaitu Puskesmas sebagai Lini terdepan
sebagai pemberi pelayanan kesehatan strata pertama. Bermacam penyakit
dapat ditimbulkan oleh penyakit gigi dan mulut yang dianggap sebagian
orang adalah hal yang sepele dan tidak perlu diperhatikan karena kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang kesehatan gigi dan mulut ini.
Tabel. 10Pencapaian Penjaringan SD
Tahun 2010
NO Jumlah siswa yang
diperiksa
Jumlah siswa dengan
gigi berlubang dan
kotor
% Tahun
1 768 orang 653 Orang 85 % 2010
Menjaga kesehatan gigi dan mulut tidak hanya wajib bagi mereka yag sehat
jasmani dan rohani tapi wajib bagi mereka yang sakit . Banyaknya pasien dengan
gangguan jiwa yang ada di wilayah kerja puskesmas dengan kebersihan gigi dan
mulut yang buruk, membuat penulis ingin memberikan perhatian khusus kepada
pasien melalui tim program kesehatan jiwa
Tabel. 11Jumlah Pasien Penyakit Jiwa
No Tahun Skizoprenia / Depresi / ancietas Total
Jawat
Jalan
Kurung /
Pasung
Rujuk
1 2014 35 6 5 46
2 s/d Mei 2015
3 - - 3
Edukasi pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut juga penting bagi
pasien HIV/ AIDS , TB Paru, Balita dan Ibu Hamil ( Bumil ). Pada saat hamil terjadi
perubahan hormon ini juga berpengaruh pada rongga mulut, kondisi rongga mulut
lebih asam dari biasanya, sehingga kerusakan gigi lebih mudah terjadi.
Tabel. 12Jumlah Pasien HIV / AIDS
13
No Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah
1 2013 2 - 2
2 2014 3 - 3
3 s/d Mei 2015 3 1 4
Tabel. 13Jumlah Pasien TB Paru
No Pasien 2013 2014 s/d April 2015
1 TB Paru BTA ( + ) 22 14 6
2 TB MDR - - 1
3 Drop Out ( DO ) 2 6 -
4 Meninggal 1 2 -
5 Pindah - 1 -
Total 25 23 7
Tabel. 14 Jumlah Kunjungan Bumil
No Tahun Jumlah Bumil yang datang
1 2013 1181
2 2014 1087
3 s/d April 2015 250
3.3 Rencana Pemecahan Masalah
3.3.1 Program UKS / UKGS , HIV / AIDS, TB Paru dan KIA
Berdasarkan permasalahan yang ada perlu segera dicari penyelesaiannya,
yaitu :
1. Meningkatkan kerjasama lintas sector dengan pihak sekolah
2. Jadwal kegiatan disesuaikan dengan kondisi lingkungaan
3. Membentuk tim khusus kegiatan
4. Menambah petugas kesehatan terutama di Pustu
5. Menambah Tenaga Dokter Gigi
6. Mengadakan pelatihan dokter kecil sebagai kader kesehatan sekolah
7. Menyediakan alat penunjang pemeriksaan yang lengkap
14
8. Menganggarkan dana khusus untuk daerah yang sulit dijangkau dengan
transportasi darat.
9. Memberikan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut untuk pasien HIV /
AIDS , TB Paru dan Ibu Hamil
3.3.2 Penyakit Gigi Berlubang
Khusus untuk kondisi siswa dengan prosentase gigi berlubang yang tinggi
( 85 % )
1. Meningkatkan kerjasama dengan pihak sekolah
1. Membentuk SD Binaaan yang bebas gigi berlubang ( Karies )
2. Memberikan penyuluhan tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi
dan mulut
3. Melaksanakan sikat gigi secara rutin 2x sehari (pagi setelah sarapan pagi
dan malam sebelum tidur melalui kegiatan sikat gigi massal di sekolah
seminggu sekali
4. Menyediakan bahan tambalan untuk penanganan gigi anak yg berlubang
5. Menyediakan bahan anastesi topical untuk tindakan pencabutan pada gigi
susu yang goyang ( dengan inform consent )
15
BAB. IV
PELAKSANAAN KEGIATAN
4.1 Sebagai penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
4.1.1 Pembinaan UKS
Kegiatan ini melibatkan kerjasama lintas sektor dan lintas program
( Pemegang Program UKS / UKGS, Promkes, Kesling dan Gizi ). Awal
pembinaan dilakukan pada bulan Maret 2012, Tahap II dilaksanakan pada
Bulan Februari – April 2015. Aspek yang dinilai adalah TRIAS UKS :
4.1.1.1 Pendidikan Kesehatan
4.1.1.2 Pelayanan Kesehatan
4.1.1.3 Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat
Tabel.14Hasil Pembinaan UKS I dan II
NO Jumlah Sekolah
Pencapaian Strata UKS
Pendidikan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
Pembinaan .Lingk. Sekolah Sehat
1 2012 2013 2012 2013 2012 2013 2012 2013
2 19 13 Minimal 5 1 19 13 19 13
3 Standar 7 4 - - - -
4 Optimal - - - - - -
5 Paripurna 7 8 - - - -
Awal pembinaan ( 2012 ) bidang Pendidikan Kesehatan diperoleh 5
sekolah Pencapaian Strata UKS Minimal,7 sekolah Standard dan 7 sekolah
Paripurna, sedangkan dibidang Pelayanan Kesehatan : 1 Sekolah Minimal , 4
sekolah Standard dan 8 sekolah Paripurna sedangkan dibidang Pembinaan
Lingkungan Sekolah Sehat semua sekolah ( 19 sekolah ) memiliki
pencapaian strata UKS Minimal.
16
Hasil Tahap II pembinaan UKS bidang Pendidikan Kesehatan hanya 1
sekolah dengan Strata Minimal , 4 sekolah dengan Strata standard dan 8
sekolah dengan strata Paripurna. Sedangkan dibidang Pelayanan Kesehatan
dan Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat semua sekolah masih memiliki
strata UKS Minimal.
Tahap III dilakukan Penilaian PHBS terbaik yang diikuti oleh sekolah
yang ada di wilayah kota saja yaitu 9 Sekolah. Hasil Penilaian PHBS ini
diperoleh
1. Juara I SDN 009 Tembilahan
2. Juara II SDS 037 Kasih Lestari Tembilahan
3. Juara II SDN 004 Tembilahan
4.1.2 Pelatihan Dokter Kecil
Pelaksanaan kegiatan UKS / UKGS di sekolah tidak lepas dari peran
serta Dokter Kecil . Jumlah Dokter Kecil pada Tahun 2012 yaitu 20 orang
siswa. Ini menggambarkan bahwa setiap sekolah hanya memiliki 1 orang
Dokter Kecil bahkan ada sekolah yang belum memiliki Dokter Kecil, oleh
karena itu perlu diadakan pelatihan dokter kecil kembali untuk mencetak
kader kesehatan di sekolah. Pelatihan Dokter Kecil Tahun 2012 didanai oleh
Dinas Kesehatan Kab. Indragiri Hilir. Tahun 2013 tidak dilaksanakan
pelatihan Dokter Kecil karena Dinas Kesehatan mengutamakan Pelatihan di
SD Puskesmas yang berada di daerah. Dengan keterbatasan dana, pemegang
program UKS / UKGS memberikan motivasi kepada sekolah yang menjadi
binaan Puskesmas Tembilahan untuk mengadaakan pelatihan dengan dana
swadaya dari sekolah sendiri. Motivasi ini ditanggapi oleh beberapa sekolah
yang ingin memiliki Dokter Kecil di sekolahnya. Akhirnya pada Tahun 2014
Pelatihan Dokter Kecil dilaksanakan dengan dana Swadaya Sekolah sendiri.
Pelatihan Dokter kecil pada tahun ini diadakan oleh Gugus Panglima Sulung
yang terdiri dari SDN 001 , SDN 002 dan SDN 003 Tembilahan.
17
Tahap awal pihak sekolah berkoordinasi dengan pemegang program
UKS / UKGS untuk membicarakan rencana pelaksanaan kegiatan. Pihak
sekolah membuat proposal kegiatan ( terlampir ) yang ditujukan kepada
Puskesmas Tembilahan Kota ; Kepala Puskesmas Tembilahan Kota.
Selanjutnya kegiatan dilaksanakan tanggal 27 Februari 2014. Peserta
Pelatihan berjumlah 32 orang dengan waktu pelatihan 1 hari. Narasumber
pelatihan terdiri dari Dokter, Dokter Gigi, Pemegang Program Gizi, Kesling,
UGD, dan Promkes.
Hasil dari pelatihan ini adalah terlantiknya 32 orang siswa sebagai
Dokter Kecil. Juara I siswa dari SDN 001 , Juara II dan III SDN 003 dan
Juara IV dan V SDN 001. Prestasi yang membanggakan adalah Juara I dari
pelatihan Dokter Kecil Tahun 2014 mendapat Juara V Lomba Dokter Kecil
Tk. Nasional. Pelatihan selanjutnya dilaksanakan tanggal 14 April 2015
dengan jumlah Dokter Kecil 25 orang siswa.
Tabel. 15
Jumlah Dokter Kecil
No Tahun Jumlah Dokter Kecil
1 2012 20
2 2014 32
3 2015 25
Total 77
4.1.3 Membentuk SD Binaan ( Bebas Karies )
Program ini khusus dilaksanakan untuk mengurangi angka gigi
berlubang pada siswa sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan khusus di SDN 023
Tembilahan Jl. Gunung Daek sebagai sekolah percontohan.
Tahapan kegiatan yang dilakukan
4.1.3.1 Melakukan Screening siswa SD kelas 1
18
4.1.3.2 Melakukan evalusi dari hasil screening
NO Jumlah siswa yang discreening
Jumlah siswa dengan gigi geraham berlubang
Jumlah siswa dengan gigi goyang
Tahun
1 72 orang 15 orang ( 20,8
% )
5 orang 2011
2 88 0rang 10 orang ( 11,4
% )
3 orang 2011
4.1.3.3 Mengirimkan form persetujuan tindakan ( Inform Consent ) untuk
orang tua anak yang indikasi dilakukan tindakan penambalan gigi
geraham tetap dan pencabutan gigi susu yang goyang
4.1.3.4 Melakukan Evalusi dari inform consent yang kembali ke petugas
pelaksana kegiatan
NO Inform Consent yang
dikirim
Inform Consent
yang kembali
Tahun
1 20 Lembar 17 Lembar 2011
2 13 Lembar 13 Lembar 2012
4.1.3.5 Membentuk tim pelaksana kegiatan dan mempersiapkan bahan dan
alat penunjang yang diperlukan. Tim pelaksana terdiri dari 1 orang
Dokter Gigi dan 2 orang perawat gigi.
4.1.3.6 Membuat jadwal pelaksanan kegiatan , kegiatan dilaksanakan setiap
hari sabtu karena system belajar mengajar pada hari ini kurang padat
dari hari biasanya dan hal ini disepakati oleh guru sekolah dan tim
pelaksana ( jadwal terlampir )
19
4.1.3.7 Pelaksanan Kegiatan
4.1.3.7.1 Penyuluhan Kesehatan Gigi dan mulut di halaman sekolah
diikuti oleh seluruh siswa sekolah dari kelas 1 – 6 dan guru
sekolah ( foto terlampir )
4.1.3.7.2 Melaksanakan sikat gigi massal dipandu oleh Dokter Gigi
Pelaksana dan dibantu oleh Dokter Kecil ( foto terlampir )
4.1.3.7.3 Tim pelaksana kegiatan mempersiapkan bahan dan alat
untuk penambalan dan pencabutan gigi susu dan mengatur
tempat untuk tindakan dibantu oleh guru sekolah ( foto
terlampir )
4.1.3.7.4 Guru membantu memanggil siswa dengan indikasi
penambalan dan pencabutan gigi susu
4.1.3.7.5 Proses penambalan gigi dan pencabutan gigi sulung ( foto
terlampir )
Hasil Kegiatan :
NO Kegiatan Pencapaian 2011 2012
T C T C1 Penambalan gigi 100% 85 % 100% 100 %2 Pencabutan gigi susu 100% 100 % 100% 100 %3 Penyuluhan kesehatan gigi dan
mulut100 %(578 orang)
97 %(570 orang)
100 %(569 orang)
98 %(560 orang)
Kegiatan SD Binaan khususnya penambalan dan pencabutan di
sekolah tahun 2013 dan 2014 belum bisa dilaksanakan, karena keterbatasan
tenaga dan dana. Pada tahun 2015 SD Binaan dilanjutkan oleh Persatuan
Dokter Gigi Indonesia ( PDGI ) Cabang Indragiri Hilir, pelaksanaan dimulai
dari tanggal 27 Maret 2015 dan saya juga terlibat dalam kegiatan tersebut
sebagai dokter gigi pelaksana.
Harapan penulis kegiatan SD Binaan ini dapat dilanjutkan oleh
pegang Program UKS / UKGS selanjutnya bekerjasama dengan PDGI Cab.
Indragiri Hilir.
20
4.2 Sebagai Tenaga Pemberdayaan Masyarakat
4.2.1 Kegiatan UKS / UKGS
Untuk kegiatan UKS / UKGS telah dilakukan kerjasama dan
silaturrahmi yang lebih baik dengan pihak sekolah, surat pemberitahuan
kegiatan di kirim ke sekolah 2 – 3 hari sebelum jadwal pelaksanaan kegiatan.
Jadwal kegiatan disesuaikan dengan jadwal sekolah yang mata pelajarannya
tidak padat, khusus SD di daerah yang sulit dijangkau karena tergantung air
pasang surut, jadwal disesuikan dengan kondisi pasang surut ( ke SD lebih
pagi dari biasanya ). Dokter Gigi sebagai pemegang program UKS / UKGS
bekerjasama dengan tim puskesmas telah melibatkan smua Sekolah yang ada
di wilayah kerja puskesmas dan melaksanakan kegiatan UKS / UKGS secara
berkelanjutan .
Sebelum turun ke lapangan Tim pelaksana kegiatan melakukan
breafing / persiapan agar pelaksanaan dan pencatatan berjalan dengan lancar
dan cepat. Masing- masing tenaga kesehatan memegang blangko pengisian,
sehingga tenaga kesehatan yang terlibat mengerti tugas dan tanggung
jawabnya masing-masing. Kegiatan dilaksanakan tepat waktu agar tidak
mengganggu proses belajar dan mengajar. Partisipasi Guru sudah lebih baik
dari yang sebelumnya.
Melalui kegiatan UKS / UKGS berupaya agar individu (perorangan) /
kelompok memiliki kesadaran , kemampuan dan melayani diri sendiri untuk
hidup sehat, melalui :
Penyuluhan PHBS dan Kesehatan Gigi dan Mulut ( TK , SD )
Kegiatan penyuluhan PHBS dan Kesehatan Gigi dan Mulut. Kegiatan ini
merupakan kegiatan promotif yang bertujuan untuk :
21
1. Meningkatkan pengetahuan tentang PHBS dan Kesehatan Gigi dan
Mulut bagi setiap siswa dan guru sekolah.
2. Meningkatkan peran serta aktif setiap siswa dan guru, dan sekolah untuk ber-PHBS di sekolah.
3. Memandirikan setiap siswa, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah
ber-PHBS.
4. Adanya bimbingan teknis pelaksanaan pembinaan PHBS di sekolah
Sikat Gigi Massal ( TK, SD )
Penjaringan Kesehatan SD , SLTP dan SMA
Hasil Kegiatan :
NO Kegiatan Tahun
2011 2012
T C T C
1 SD/MI UKGS 90 % 100 % 90 % 100 %
2 Penjaringan SD 100 % 100 % 100 % 100 %
3 Penjaringan SLTP / SLTA 30 % 100 % 30 % 100 %
4 Sikat Gigi Massal 80 % 100 % 80 % 100 %
5 Penyuluhan
PHBS/Kesgimul
65 % 100 % 65 % 100 %
6 Monitoring UKS 65 % 100 %
NO Kegiatan Tahun
2013 2014
T C T C
1 SD/MI UKGS 80 % 100 % 90 % 100 %
2 Penjaringan SD 90 % 100 % 100 % 100 %
3 Penjaringan SLTP / SLTA 30 % 100% 30 % 30 %
4 Sikat Gigi Massal 80 % 74 % 80 % 100 %
5 Penyuluhan 65 % 84 % 65 % 100 %
22
PHBS/Kesgimul
6 Monitoring UKS 65 % 74 % 65 % 74 %
4.2.2 Kunjungan Rumah Pasien dengan Gangguan Jiwa ( ODGJ )
Sebagai tenaga professional yang mengerti pentingnya menjaga
kesehatan gigi dan mulut, penulis ikut berperan aktif dalam tim pembinaan
pasien dengan gangguan jiwa. Karena pada umumnya pasien dengan
gangguan jiwa ( ODGJ ) memiliki kebersihan mulut yang buruk . Kegiatan
ini dilakukan dalam bentuk kunjungan rumah pasien yang dikurung /
dipasung. Kegiatan lintas sektor ini bertujuan untuk memberikan pengobatan
pada pasien dan memberikan edukasi akan pentingnya PHBS diri sendiri.
Kegiatan yang dilakukan :
4.2.2.1 Berkerjasama dengan pihak terkait ( RT setempat )
4.2.2.2 Bersilaturrahmi dengan pihak keluarga pasien
4.2.2.3 Berinteraksi dengan pasien gangguan jiwa
4.2.2.4 Memberikan edukasi ( Dental Health Education / DHE ) kepada
keluarga ODGJ akan pentingnya menjaga kebersihan gigi dan
mulut
4.2.2.5 Memberikan edukasi kapan waktu yang tepat dan berapa kali
menyikat gigi sehari
4.2.2.6 Memberikan bantuan sikat gigi dan pasta gigi untuk ODGJ dan
keluarga
4.2.2.7 Mempraktekan cara sikat gigi di depan ODGJ
4.2.2.8 Melakukan evaluasi ( melalui stiker sikat gigi dan pemeriksaan
plak gigi )
Hasil kunjungan pasien gangguan jiwa ( ODGJ )
23
No Pasien ODGJ Sebelum DHE Setelah DHE1 IL Sikat gigi (-), plak (+),
karang gigi (+) Sikat gigi (+), plak (-), krg gigi (+)
2 Yn sikat gigi (-), plak (+), karang gigi (+), gg goyang (+)
Sikat gigi (+), plak (-), krg gigi (+)
3 Aln Tdk dapat dilakukan Tdk dapat dilakukan
4 SM Sda Sda5 NA Sda Sda6 Ft Sda Sda7 Su Sda Sda
4.2.3 Kegiatan Integrasi Posyandu
Kebersihan gigi dan mulut harus dimulai sejak dini. Sejak gigi
pertama tumbuh. Hal ini harus dimengerti oleh setiap orang tua yang
memiliki anak balita, melalui kegiatan posyandu penulis berupaya agar
kelompok posyandu memiliki kesadaran dan kemampuan melayani diri
sendiri dan anak nya untuk hidup sehat khususnya menjaga kesehatan gigi
dan mulut. Kegiatan ini baru dimulai tahun 2015. Harapan penulis kegiatan
ini tidak hanya dilakukan pada posyandu balita, tapi juga untuk posyandu
usila.
Kegiatan yang dilakukan :
4.2.3.1 Memberikan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
4.2.3.1.1 Masa pertumbuhan gigi
4.2.3.1.2 Makanan yang baik untuk merangsang pertumbuhan gigi
4.2.3.1.3 Makanan yang harus dihindari
4.2.3.2 Mempraktekan cara sikat gigi yang dan benar untuk ibu dan balita
4.2.3.2 Tanya jawab dengan ibu balita dan kader posyandu
4.2.4 Kegiatan Integrasi KIA
24
Kegiatan yang dilakukan :
4.2.4.1 Melakukan pemeriksaan gigi dan mulut Ibu Hamil dan
Konsultasi Ibu hamil
4.2.4.2 Memberikan edukasi pentingnya menjaga kesehatan gigi dan
mulut pada bumil dan pengaruhnya terhadap kehamilan
4.2.4.3 Memberikan penyuluhan cara sikat gigi yang baik dan benar
4.2.4.4 Memberikan penyuluhan tentang makanan yang baik untuk gigi
dan makanan yang harus dihindari selama hamil
4.2.4.5 Memberikan saran perawatan terhadap gigi yang bermasalah
dan tidak bermasalah
Hasil kegiatan Integrasi KIA
No Tahun Jumlah Bumil yang diedukasi
Kondisi gigi Tidak ada kelainan ( TAK )
Gigi bermasalah / candidiasis
Bumil yang kembali (yang melakukan tindakan gigi )
1 2013 300 5 295 21
2 2014 444 4 440 33
3 s/d April 2015
86 2 84 7
Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut perlu ditingkatkan lagi, agar lebih
banyak lagi pasien yang menyadari akan pentingnya menjaga kesehatan gigi
dan kembali ke puskesmas melakukan tindakan / perawatan gigi yang
bermasalah setelah melahirkan.
4.2.5 Kegiatan Integrasi HIV / AIDS dan TB Paru
Kegiatan yang dilakukan :
4.2.5.1 Melakukan pemeriksaan gigi dan mulut pasien HIV / AIDS
( memakai perlindungan diri : masker dan handscoon )
25
4.2.4.2 Memberikan edukasi pentingnya menjaga kesehatan gigi dan
mulut pada pasien HIV / AIDS dan TB Paru
4.2.4.3 Memberikan penyuluhan cara sikat gigi yang baik dan benar
4.2.4.4 Memberikan edukasi cara penularan penyakit melalui mulut
4.2.3.5 Memberikan saran perawatan terhadap gigi yang bermasalah
dan tidak bermasalah
4.2.3.6 Melakukan Sterilisasi Alat
4.3 Sebagai Pemberi Pelayanan Strata I
Sebagai seorang Dokter Gigi dan Penanggung jawab poli gigi
Puskesmas Tembilahan Kota saya memberikan pelayanan mulai dari
melakukan pelayanan medik gigi dan mulut umum konsul pertama dan
spesialistik konsul pertama, melakukan tindakan khusus medik gigi dan
mulut tingkat sedang dan spesialistik kompleks tingkat I , melakkukan
tindakan darurat medik gigi dan mulut tingkat sederhana dan kompleks
tingkai I, melakukan pemulihan fungsi gigi dan mulut tingkat sederhana dan
kompleks tingkat I, melakukan pemeliharaan fungsi gigi dan mulut,
melakukan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, membuat catatan medik
gigi dan mulut rawat jalan dan melayani atau menerima konsultasi dari luar
atau keluar dan dari dalam. Selain itu saya juga membuat perencanaan untuk
mengusulkan kegiatan dan rencana untuk pelaksanaan kegiatan yang dapat
menunjang pencapaian program UKS / UKGS Seluruh kegiatan tersebut
tertuang dalam Plan Of Action (POA) tahunan program UKS / UKGS. Saya
juga mempunyai uraian tugas tertulis, dalam menjalankan tugas sebagai
Dokter Gigi di Puskesmas.
Untuk setiap kegiatan baik diPuskesmas maupun kegiatan diluar
gedung, saya selalu berkerjasama dan berkoordinasi dengan lintas sektor
maupun lintas program terkait dengan kegiatan yang akan dilaksanakan.
Untuk kegiatan luar gedung biasanya saya selalu berkoordinasi dengan
26
kepala Pskesmas, Kepala Sekolah dan guru UKS . Sedangkan untuk kegiatan
pelayanan di Puskesmas saya selalu berkoordinasi dengan program gizi,
labor, Imunisasi, Promosi keseehatan (Promkes), dan Kesehatan lingkungan
(Kesling )
Untuk pemantauan dan penilaian kegiatan saya akan
mengkomunikasikan pada Kepala Puskesmas hasil capaian program dan
melakukan evaluasi.
4.4 Sebagai Pegawai Puskesmas
Sebagai pegawai Puskesmas yang baik saya memiliki tanggung
jawab untuk setiap tugas yang diberikan. Disiplin dan tepat waktu sesuai
peraturan yang berlaku. Untuk kataatan saya berusaha mematuhi segala
peraturan dan perintah kedinasan serta membuat pertanggung jawaban untuk
setiap kegiatan dalam bentuk laporan hasil kegiatan. Ketulusan dalam
melaksanakan tugas dan pekerjaan dalam bentuk pemberian konseling kepada
pasien yang membutuhkan . Sebagai Dokter Gigi PNS yang berkerja di
Pelayanan saya memiliki Surat Ijin Kerja Dokter Gigi (SIK).
Dalam melaksanakan setiap kegiatan saya selalu berkerja sama
dengan perorangan maupun tim guna mendapatkan hasil yang optimal, saya
membuat jadwal pelaksanaan kegiatan sendiri , begitu juga saat saya harus
lebih banyak melakukan kegiatan diluar gedung maka saya melimpahkan
wewenang saya kepada perawat gigi yang ada untuk melakukan pelayanan di
Puskesmas.
Saya orang yang suka bekerja dan tidak suka menunda-nunda
pekerjaan, karena itu saya ingin rekan kerja saya juga memiliki semangat kerja
yang sama untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Untuk inisiatif dalam
menyelesaikan masalah saya yang pertama memulai melakukan kegiatan SD
Binaan dengan harapan apa yang saya lakukan benar-benar bermanfaat untuk
27
masyarakat dan bisa dilanjutkan nantinya. Alhamdulillah sampai saat ini tidak
ada Staf Puskesmas yang merasa keberatan dengan jadwal turun yang saya
berikan.
4.5 Sebagai Tenaga Profesional ( Dokter Gigi )
Sebagai seorang Dokter Gigi sekaligus pemegang program UKS /
UKGS tahun 2011 – 2014, saya berusaha melaksanakan kegiatan dengan
maksimal, sedapat mungkin saya selalu mendahulukan kepentingan umum
daripada kepentingan pribadi.. Secara perlahan saya mulai melakukan
perubahan, dimulai dari membuat sebuah perencanaan usulan dan pelaksanaan
kegiatan yang dapat mengatasi masalah yang ada. Membenahi pencatatan dan
pelaporan kegiatan. Setiap 1 bulan sekali saya melakukan kunjungan /
pengobatan ke Pustu Seberang Tembilahan yang sebelumnya tidak pernah
dilakukan. Ikut serta dalam kegiatan UKK. Secara profesional saya menjadi
narasumber kegiatan saka bakti husada dan narasumber pelatihan pemegang
program UKGS Puskesmas se Kabupaten Indragiri Hilir.
Saya juga selalu menjalin tali silaturahmi dengan almamater dengan
intens bertukar informasi pekerjaan, kegiatan program terakhir
menginformasikan cara pembuatan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) melalui
media sosial (facebook, email dan telepon).
Selain itu saya juga mengikuti seminar-seminar dan pelatihan yang
berhubungan dengan profesi maupun yang berkaitan dengan program baik
yang di adakan di Tembilahan sendiri maupun di luar kota (Pekanbaru).
Sebagai tenaga kesehatan profesional lainnya saya terdaftar sebagai anggota
organisasi PDGI Cab. Pekanbaru Tahun 2009 – 2013 dan sekarang sebagai
sekretaris organisasi profesi Persatuan Dokter Gigi Indonesia ( PDGI ) Cabang
Indragiri Hilir , memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) serta memiliki Surat
28
Tanda Registrasi (STR) dan Surat Ijin Praktik Dokter (SIPD). Dalam kegiatan
PDGI saya menjadi panitia pelaksana yaitu sebagai sekretaris pelaksana.
Di sore hari saya membuka praktek pribadi di rumah. Praktek
dumulai pukul 16.00 WIB dan berakhir pukul 20.00 WIB. Alamat praktek
berada di Jl. Sri Gemilang Gg. Sri Gemilang II no.1 Kecamatan Pekan Arba
Tembilahan
4.6 Sebagai Anggota Masyarakat
Saya mencontohkan untuk hidup sehat seperti hal yang kecil, tidak
membuang sampah sembarangan, tidak merokok, membiasakan mencuci
tangan sebelum dan setelah melakukan pekerjaan. Saya akif di yasinan dan
arisan di RT. Dilingkungan masyarakat saya mengikuti yasinan yang dilakukan
2 minggu sekali yang dilakukan dari rumah ke rumah dan arisan bulanan kantor
suami setiap 2 bulan sekali. Menjaga Silaturrahmi yang baik sesama tetangga
di lingkungan rumah.
Recommended