View
230
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
1/154
ANALISIS KOMPARASI KINERJA KEUANGAN ANTARA
PT. BANK SYARIAH MANDIRI DAN PT. BANK RAKYAT INDONESIA
Periode 1999-2001
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi
Syarat guna memperoleh gelar Sarjana
Program Studi Keuangan dan Perbankan Syariah
pada Jurusan Ekonomi Islam STAIN Surakarta-SEM Institute
Oleh :
Nama : ISNA RAHMAWATI
NIM : 30.07.5.3.087
JURUSAN EKONOMI ISLAM
STAIN SURAKARTA SEM INSTITUTE
YOGYAKARTA
2008
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
2/154
2
ANALISIS KOMPARASI KINERJA KEUANGAN ANTARA
P.T BANK SYARIAH MANDIRI DAN P.T BANK RAKYAT INDONESIA
Periode 1999-2001
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi
Syarat guna memperoleh gelar Sarjana
Oleh
Isna Rahmawati
Pembimbing Pertama Pembimbing Kedua
Zeni Ihsan, S.TP.,MM Sugeng widodo, SE
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
3/154
3
MottoMottoMottoMotto
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah
dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.
Dan hanya kepada Tuhan-mulah hendaknya kamu berharap
(Q.S Alam Nasyrah : 6-8)
Tak ada satupun di dunia ini yang tidak mungkin bila disertai keyakinan,
sebagian akan menjadi mungkin terjadi jika berfikir mungkin.Berdoalah dan percaya.
Kemajuan diperoleh bukan dari keberhasilan,
Melainkan dari kegagalan demi kegagalan.
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan
boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu.
(Q.S Al-Baqarah : 216)
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
4/154
4
Persembahan
Karya Kecil ini kupersembahkan untuk :
Persembahan yang tertinggi hanyalah kepada Allah SWT,
yang telah memberikan kemudahan dan keringanan langkah
hingga padaNyalah segalanya bergantung.
Bapakku Iskandar, dan Ibuku Siti Aminah yang tercinta
yang selalu melimpahkan samudera kasih sayang, yang tak pernah bosan
mendoakan di setiap gerak anak-anaknya.
Adik-adikku tersayang:
Amri, Dana, Risa, Fika, dan Zikri.
Yang selalu memberikan motivasi dan doa
Moga menjadi anak yang saleh dan shalekha.
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
5/154
5
Thanks to :
Bapak Drs. Rusman, dan Ibu, , Ryan, dan Ilham selaku keluargaku yang kedua di
Yogyakarta.
Terimakasih atas segala kesabaran, dan kasihsayangnya. Semoga amal baik yang telah
mereka lakukan mendapatkan ridho dan balasan dari Allah SWT.
Keluarga besar di Aceh & Kebumen
Bg Ariel, Makaci to smuanya..
Pak Marsono, MRusi, MSulis, MInti N karyawan STAIN YogyaTerimakasih...atas bantuan dan kesabarannya.
Mba-mbaku di Yogya, Mba Hana dan Mba Krisna,
yang selalu membantuku dalam kesusahan, makasih atas semua
bantuannya dan maaf ya selama ini aku sering ngerepotin.
Temen2ku, Hartini, Ari dan gita, yang selalu membantu, dan
memberikan canda tawa disaat suka dan duka. Makasih atas kebersamaanya.
Temen2ku di Pulau Seberang, Putri, Pipit, Klilis,, K juli, dll.
Semoga sukses selalu.
Temen-temen Keuangan dan Perbankan Syariah
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
6/154
6
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Maha Suci Allah yang telah mentakdirkan kita hidup di dunia, Segala puji
bagiNya yang telah mengijinkan kita untuk menghirup segarnya kehidupan bumi.
Alhamdulillah, penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah swt yang telah
melimpahkan rahmat dan petunjuk kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini yang berjudul ANALISA KOMPARASI KINERJA
KEUANGAN ANTARA P.T BANK SYARIAH MANDIRI DAN P.T BANK
RAKYAT INDONESIA PERIODE 1999-2001. Shalawat dan salam semoga
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad saw, keluarga, sahabat,
pengikutnya serta pertolongan beliau hingga keakhir jaman.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk melengkapi salah satu syarat dalam
memperoleh gelar sarjana pada Jurusan Ekonomi Islam STAIN Surakarta-SEM
Institute Program Studi Keuangan dan Perbankan Syariah. Dalam penyusunan
skripsi ini penulis tak luput dari berbagai kesulitan, untuk itu penulis menyadari
bahwa dalam penulisan dan penyajian skripsi ini masih jauh dari sempurna,
keadaan ini semata-mata karena keterbatasan kemampuan yang ada pada diri
penulis, sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya
membangun demi kemajuan kita bersama.
Dalam mewujudkan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dan
dorongan moril maupun bimbingan dari berbagai pihak, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Maka sudah sepantasnyalah apabila pada kesempatan ini
penulis mengucapkan rasa terima kasih yang tulus kepada :
1. Allah swt atas rahmat dan hidayah-Nya.2. Bapak Ibu dan adik-adikku di rumah yang selalu mendukung dan mendoakan
keberhasilanku.
3. Prof. Dr. H. Usman Abu Bakar, M.A, selaku ketua STAIN Surakarta.
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
7/154
7
4. Ir. Ismail Yusanto, MM selaku Ketua Jurusan Ekonomi Islam STAINSurakarta SEM Institute.
5. Ir. Zeni Ihsan, STP., MM, selaku Ketua Program Studi Keuangan danPerbankan Syariah, dan Dosen Pembimbing I, terimakasih atas segala
bimbingan serta kesabarannya dari awal sampai akhir penulisan skripsi ini.
6. Sugeng Widodo, SE., selaku Dosen Pembimbing II, terimakasih atas segalabimbingan dan kesabarannya.
7. Pimpinan dan Staff Bank Indonesia Cabang Yogyakarta yang telahmemberikan izin untuk mengadakan penelitian.
8. Semua pihak yang membantu terselesaikannya skripsi ini yang tidak dapatpenulis sebutkan satu persatu.
Akhirnya, penulis berharap semoga amal baik yang telah mereka lakukan
mendapatkan ridho dan balasan dari Allah SWT. Amin. Semoga Allah
menjadikan skripsi ini sebagai pendorong bagi dunia pendidikan dan ilmu
pengetahuan, serta selalu memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita
semuanya. Amin.
Wassalamualaikum wr.wb
Yogyakarta, Februari 2008
Penulis
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
8/154
8
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN UJIAN..................................................................iii
HALAMAN MOTTO............................................................................................iv
HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................................v
KATA PENGANTAR..........................................................................................vii
DAFTAR ISI..........................................................................................................ix
DAFTAR TABEL.................................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xv
ABSTRAKSI........................................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang ....................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...............................................................................8
C. Batasan Masalah .................................................................................9
D. Tujuan Penelitian ..............................................................................10
E. Manfaat Penelitian .............................................................................12
F. Metode Penelitian ..............................................................................12
G. Sistematika Penulisan .......................................................................20
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
9/154
9
BAB II LANDASAN TEORI.............................................................................22
A. Kinerja Keuangan .............................................................................22B. Laporan Keuangan ............................................................................30
1. Pengertian Laporan Keuangan ....................................................302. Tujuan Laporan Keuangan ..........................................................313. Fungsi Laporan Keuangan ..........................................................324. Sifat Laporan Keuangan .............................................................345. Komponen Laporan Keuangan ...................................................356. Pihak-pihak Pemakai Laporan Keuangan ...................................367. Analisis Laporan keuangan .........................................................398. Pengertian ...................................................................................399. Tujuan Analisis Keuangan ..........................................................4010.Metode Analisis ..........................................................................41
C. Penggunaan Rasio dalam Analisa Keuangan ...................................42D. Perbankan Konvensional ..................................................................43E. Perbankan Syariah ...........................................................................49
BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN..................................................55
A.
Gambaran Umum PT. Bank Syariah Mandiri ..................................57
1. Sejarah .........................................................................................572. Visi dan Misi ...............................................................................593. Struktur Organisasi .....................................................................604. Produk-produk ............................................................................625. Kinerja Keuangan .......................................................................72
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
10/154
10
B. Gambaran Umum PT. Bank Rakyat Indonesia .................................731. Sejarah .........................................................................................732. Visi dan Misi ...............................................................................763. Struktur Organisasi .....................................................................764. Produk-produk ............................................................................775. Kinerja Keuangan .......................................................................81
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN......................................................82
A. Deskripsi Data ...................................................................................82B. Analisis Rasio Keuangan ..................................................................83
1. PT. Bank Syariah Mandiri .........................................................842. PT. Bank Rakyat Indonesia .........................................................98
C. Analisis Perbandingan Kinerja KeuanganBank Syariah Mandiri dan
Bank Rakyat Indonesia....................................................................114
D. Pembahasan .....................................................................................119BAB V PENUTUP ............................................................................................133
A. Kesimpulan .....................................................................................133B.
Saran ... ...........................................................................................136
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
11/154
11
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Perbedaan Antara Bunga dan Bagi Hasil .................................................54
Tabel 2 Perbandingan Antara Bank Syariah dan Bank Konvensional ................56
Tabel 3 Data Keuangan Bank Syariah Mandiri Periode 1999-2001 ...................82
Tabel 4 Data Keuangan Bank Rakyat Indonesia Periode 1999-2001 ...................83
Tabel 5 Rasio Likuiditas Bank Syariah Mandiri .................................................84
Tabel 6 Pertumbuhan Rasio Likuiditas Bank Syariah Mandiri ..........................87
Tabel 7 Rasio Solvabilitas Bank Syariah Mandiri ...............................................89
Tabel 8 Pertumbuhan Rasio Solvabilitas Bank Syariah Mandiri .......................91
Tabel 9 Rasio Rentabilitas Bank Syariah Mandiri .............................................92
Tabel 10 Pertumbuhan Rasio Rentabilitas Bank Syariah Mandiri ......................94
Tabel 11 Rasio Efesiensi Bank Syariah Mandiri .................................................95
Tabel 12 Pertumbuhan Rasio Efesiensi Bank Syariah Mandiri ..........................97
Tabel 13 Rasio Likuiditas Bank Rakyat Indonesia .......99
Tabel 14 Pertumbuhan Rasio Likuiditas Bank Rakyat Indonesia ..102
Tabel 15 Rasio Solvabilitas Bank Rakyat Indonesia ..........103
Tabel 16 Pertumbuhan Rasio Solvabilitas Bank Rakyat Indonesia ....106
Tabel 17 Rasio Rentabilitas Bank Rakyat Indonesia ......107
Tabel 18 Pertumbuhan Rasio Rentabilitas Bank Rakyat Indonesia ....109
Tabel 19 Rasio Efisiensi Bank Rakyat Indonesia .......110
Tabel 20 Pertumbuhan Rasio Efisiensi Bank Rakyat Indonesia ........113
Tabel 21 Perbandingan Rasio Likuiditas Antara Bank Syariah Mandiri
dan Bank Rakyat Indonesia ..................................................................114
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
12/154
12
Tabel 22 Perbandingan Rasio Solvabilitas Antara Bank Syariah Mandiri
dan Bank Rakyat Indonesia .................................................................116
Tabel 23 Perbandingan Rasio Rentabilitas Antara Bank Syariah Mandiri
dan Bank Rakyat Indonesia ................................................................117
Tabel 24 Perbandingan Rasio Efisiensi Antara Bank Syariah Mandiri
dan Bank Rakyat Indonesia .................................................................118
Tabel 25 Rekapitulasi Rasio Keuangan Bank Syariah Mandiri ......................120
Tabel 26 Rekapitulasi Rasio Keuangan Bank Rakyat Indonesia .....................122
Tabel 27 Rekapitulasi Perbandingan Rasio Keuangan Bank Syariah Mandiri
dan Bank Rakyat Indonesia ..................................................................125
Tabel 28 Nilai Standar Tingkat Kesehatan Bank Indonesia .............................130
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
13/154
13
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri .........................................61
Gambar 2 Struktur Organisasi Bank Rakyat Indonesia ........................................77
DAFTAR LAMPIRAN
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
14/154
14
Lampiran A. Neraca Bank Syariah Mandiri
Lampiran B. Laporan Laba Rugi Bank Syariah Mandiri
Lampiran C. Neraca Bank Rakyat Indonesia
Lampiran D. Laporan Laba Rugi Bank Rakyat Indonesia
Lampiran E. Perhitungan Rasio Keuangan Bank Syariah Mandiri
Lampiran F. Perhitungan Rasio Keuangan Bank Rakyat Indonesia
ABTRAKSI
PT. Bank Syariah Mandiri sebagai salah satu lembaga perbankan syariah
yang telah berkontribusi penting terutama bagi pengusaha kecil diharapkan dapat
bersaing dengan perbankan konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti,
dan mendapatkan bukti empiris tentang perbedaan kinerja keuangan antara PT.
Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Rakyat Indonesia selama periode 1999-
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
15/154
15
2001. Penelitian ini merupakan penelitian Deskripsi. Data yang digunakan adalah
data sekunder berupa laporan keuangan dari perusahaan yang diperoleh dari
Direktori Perbankan Indonesia di Bank Indonesia. Analisis data dilakukan denganmenggunakan analisis rasio keuangan (financial ratio analysis), yaitu likuiditas,
solvabilitas, rentabilitas, dan efisiensi.
Kinerja keuangan PT. Bank Syariah Mandiri ditinjau dari rasio likuiditas,
solvabilitas, rentabilitas, dan efisiensi pada tahun 1999 tergolong sebagai bank
umum yang kurang likuid, solvabel, kurang profitabel, dan kurang efisien.
Sementara kinerja keuangan PT. Bank Syariah Mandiri ditinjau dari rasio
likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, dan efisiensi selama periode 2000-2001
tergolong sebagai bank umum yang kurang likuid, tetapi cukup solvabel,
profitabel, dan efisien. Sedangkan Kinerja keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia
ditinjau dari rasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, dan efisiensi pada tahun
1999 tergolong sebagai bank umum likuid, unsolvable, kurang profitabel dankurang efisien. Sementara kinerja keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia ditinjau
dari rasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, dan efisiensi pada tahun 2000
tergolong sebagai bank umum likuid, kurang solvabel dan profitabel, tetapi cukup
efisien. Sedangkan pada tahun 2001, kinerja keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia
ditinjau dari rasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, dan efisiensi tergolong
sebagai bank umum likuid, unsolvable, profitabel, dan efisien.
Kata kunci : Rasio keuangan, PT. Bank Syariah Mandiri, PT. Bank Rakyat
.Indonesia.
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
16/154
16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang MasalahPeningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia merupakan salah
satu tujuan yang hendak dicapai dalam pelaksanaan program pembangunan.
Meningkatkan kualitas hidup antara lain diwujudkan dengan meningkatkan
pendapatan melalui berbagai kegiatan perekonomian. Salah satu sarana yang
mempunyai peranan strategis dalam kegiatan perekonomian adalah
Perbankan. Peran strategis tersebut terutama disebabkan oleh fungsi utama
perbankan sebagai financialintermediary, yaitu sebagai suatu wahana yang
dapat menghimpun dan menyalurkan masyarakat secara efektif dan efesien.
Perbankan sebagai sebuah lembaga yang berfungsi menghimpun dan
menyalurkan dana masyarakat pada akhirnya akan memiliki peranan yang
strategis untuk mendukung pelaksanaan pembangunan nasional, yakni
dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya,
pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional kearah peningkatan taraf
hidup rakyat banyak.
Krisis ekonomi dan moneter yang berlangsung pada pertengahan
tahun 1997 memberikan dampak nyata pada kehidupan masyarakat. Hal ini
ditandai dengan terpuruknya sektor-sektor penggerak perekonomian,
meningkatnya konflik-konflik sosio-politik, serta tingginya tingkat
pelanggaran hak asasi manusia. Selain itu, kondisi politik dalam negeri yang
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
17/154
17
menghangat sebagai persiapan Pemilihan Umum di tahun 2004, serta
keamanan internasional pasca-Perang Irak yang cenderung tidak stabil, juga
berpengaruh pada perkembangan pembangunan di Indonesia.1Masalah lain
yang lain yang muncul pada periode pasca-krisis ekonomi dan moneter
adalah terpuruknya citra sektor perbankan, terutama karena kredit macet
perusahaan-perusahaan besar, sehingga sangat berpengaruh pada likuiditas
hampir semua bank di Indonesia. Hal tersebut sangat berdampak negatif
terhadap kinerja perbankan nasional, yang semakin sulit untuk mendapatkan
kembali kepercayaan penuh dari masyarakat. Jika pada periode 1996-1998
kinerja sektor perbankan mengalami peningkatan rata-rata sebesar 29,0
%/tahun, maka pada tahun 1999 telah terjadi penurunan nilai kredit sebesar
53,8 % dari nilai kredit pada tahun sebelumnya. Dengan demikian,
diperlukan berbagai terobosan baru di bidang perbankan untuk
menggerakkan kembali roda perekonomian Indonesia.
Dalam pandangan Islam, aktivitas keuangan dan perbankan
merupakan suatu wahana bagi masyarakat untuk membawanya kepada
pelaksanaan ajaran Al-Quran yaitu prinsip At-Taawun (saling membantu
dan bekerja sama diantara anggota masyarakat untuk kebaikan) dan prinsip
menghindari Al-Iktinaz (menahan dan membiarkan dana menganggur dan
tidak digunakan untuk aktivitas atau transaksi yang lebih bermanfaat).
1BI, http ://www.bi.go.id.
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
18/154
18
Bank syariah lahir sebagai salah satu solusi alternatif terhadap
persoalan pertentangan antara bunga bank dengan riba.2
Bank syariah yang
memiliki filosofi utama kemitraan dan kebersamaan (sharing) dalam profit
dan riskdiharapkan dapat mengakomodasi kebutuhan masyarakat terhadap
layanan jasa perbankan yang sesuai dengan prinsip syariah.
Salah satu fungsi utama perbankan sebagai lembaga intermediasi
adalah menerima simpanan dari nasabah yang kelebihan dana, dan
meminjamkan kepada nasabah lain yang membutuhkan dana. Bagi
perbankan konvensional, selisih antara besarnya bunga yang dikenakan
kepada para peminjam dana dengan imbalan bunga yang diberikan kepada
nasabah penyimpan merupakan sumber keuntungan terbesar. Hal inilah yang
menjadi perbedaan pokok antara perbankan syariah dengan perbankan
konvensional, yakni adanya larangan pengambilan bunga. 3Dalam sistem
operasionalnya, perbankan syariah pada dasarnya memiliki comparative
advantage yang tidak dapat tersaingi sistem konvensional, yaitu
digunakannya standar moral islami dalam kegiatan usahanya, dimana azas
keadilan dan kemanfaatan bagi seluruh umat mampu mendorong terciptanya
sinergi yang sangat bermanfaat bagi bank dan nasabahnya. Selain itu,
penerapan prinsip bagi hasil sebagai salah satu prinsip pokok dalam kegiatan
perbankan syariah juga akan menumbuhkan rasa tanggungjawab pada
masing-masing pihak, baik bank maupun debiturnya.
2Muhamad, Teknik Perhitungan Bagi Hasil dan Profit Margin pada Bank Syariah, UII Press,
Yogyakarta, 2004, Hal. 1.3
Iman Hilman, et al., Perbankan Syariah Masa Depan, Senayan Abadi Publishing, Jakarta,2003.
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
19/154
19
Kegiatan operasional perbankan syariah di Indonesia dimulai pada
tahun 1992 melalui pendirian PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk (PT. BMI)
atau 4 tahun setelah Pakto 88. Secara hukum, operasional perbankan
syariah didasarkan pada Undang-Undang No.7 tahun 1992 tentang
Perbankan yang kemudian diperbaharui dalam Undang-Undang No.10 tahun
1998. Dengan kekuatan hukum ini, bank syariah mendapatkan kesempatan
yang sama dengan bank konvensional untuk melakukan kegiatan
operasionalnya dalam dunia perbankan. Keberadaan bank-bank syariah,
baik yang beroperasi secara stand-alone maupun sebagai unit-unit
operasional dari bank-bank konvensional, merupakan suatu upaya untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat yang sangat beragam.4Dengan
diterapkannya sistem perbankan syariah yang berdampingan dengan sistem
perbankan konvensional, mobilisasi dana masyarakat juga dapat dilakukan
secara lebih luas, terutama dari segmen masyarakat yang selama ini belum
tersentuh oleh sistem perbankan konvensional.
Dengan sistem perbankan yang berlaku pada periode krisis di atas,
ternyata hanya sistem perbankan syariah yang mampu bertahan dalam
menghadapi permasalahan biaya pendanaan yang cukup tinggi. Setijawan
dan Siregar (2003) mengungkapkan bahwa antara tahun 1998 hingga akhir
tahun 2002, pertumbuhan kinerja perbankan syariah meningkat dari Rp 479
miliar menjadi Rp 4.045 miliar (74,6 % /tahun). Selain itu, dana dari pihak
ketiga yang dikelola oleh perbankan syariah juga meningkat dari Rp 440
4
Muhammad Syafii Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek, Gema Insani Press, Jakarta,2001, Hal. 226.
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
20/154
20
miliar menjadi Rp 3.276 miliar, sehingga rata-rata kecepatan penyaluran
dana bank syariah ke sektor produksi berkisar antara 112-113 %.
Perkembangan perbankan syariah yang dinilai cukup berhasil tersebut juga
berdampak positif terhadap perkembangan jumlah perbankan yang
menerapkan sistem syariah. Jika pada tahun 1998 hanya terdapat sebuah
bank syariah, yaitu Bank Muamalat, maka pada akhir tahun 2002 telah
terdapat 2 bank umum syariah, 6 Unit Usaha Syariah dari bank umum
konvensional, serta 83 Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS).5
Perbankan sebagai salah satu bidang usaha yang mendukung
pertumbuhan dan perkembangan perekonomian suatu negara (Agent of
Development) diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat.
6Sukses tidaknya suatu perbankan dipengaruhi oleh banyak aspek,
diantaranya aspek manajemen, sumber daya manusia, pemasaran, dan
kondisi keuangan yang dimilikinya. Laporan keuangan merupakan alat yang
sangat penting untuk memperoleh informasi mengenai sehat tidaknya, atau
kemungkinan berkembang tidaknya suatu perbankan. Informasi dari laporan
keuangan dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi,
baik oleh pihak manajemen maupun pihak eksternal.
Laporan keuangan pada perbankan dapat menunjukkan kinerja
yang telah dicapai perbankan pada suatu waktu. Kinerja keuangan tersebut
dapat diketahui dengan menghitung rasio-rasio keuangan sehingga dapat
diukur prestasi suatu perbankan. Alat yang biasa yang digunakan untuk
5
Iman Hilman, et al., Op Cit, Hal. 136.6Widodo, Hernanto, Panduan Akuntansi Syariah, Mizan, Bandung, 1999, Hal. 58.
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
21/154
21
mengetahui kinerja tersebut adalah dengan menggunakan analisis rasio,
yakni rasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, dan operasi/efesiensi usaha.
Analisis rasio ini merupakan teknis analisis untuk mengetahui hubungan
antara pos-pos tertentu dalam neraca maupun laporan rugi laba bank secara
individual maupun secara bersama-sama.7
.
Aspek likuiditas yang dipakai dalam rasio perbankan dapat
diketahui dengan menghitung quick ratio, banking ratio, dan loan to asset
ratio. Rasio keuangan untuk mengukur solvabilitas bank dapat diketahui
dengan menghitung capital adequacy ratio (CAR), primary ratio, dan
capital ratio. Rasio Rentabilitas dapat diketahui dengan menghitung return
on assets (ROA), return on equity (ROE), dan gross profit margin (GPM).
Sementara rasio efesiensi usaha dapat diketahui dengan menghitung
leverage multipler ratio, assets utillization ratio (AUR), dan operating
ratio.8 Selain itu, analisis rasio juga membantu manajemen dalam
memahami apa yang sebenarnya terjadi pada perbankan berdasarkan suatu
informasi laporan keuangan baik dengan perbandingan rasio-rasio sekarang
dengan yang lalu dan yang akan datang pada internal perbankan maupun
perbandingan rasio perbankan dengan perbankan yang lainnya atau dengan
rata-rata industri pada saat titik yang sama/perbandingan eksternal.9
Oleh karena kegiatannya menyangkut uang masyarakat dan
kepercayaan yang diberikan, maka setiap lembaga perbankan harus
membuat laporan hasil kinerja keuangan berdasarkan ketentuan-ketentuan
7Abdullah, M. Faisal, Manajemen Perbankan, UMM Press, Malang, 2003.
8
Martono, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Ekonisia, Yogyakarta, 2002, Hal. 81-87.9Munawir, Analisa Laporan Keuangan, Liberty, Yogyakarta, 2002, Hal. 57.
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
22/154
22
dari Bank Indonesia selaku pengawas perbankan di Indonesia. Laporan
tersebut dapat memberikan informasi kepada pihak-pihak yang
berkepentingan, diantaranya yaitu : pertama, Dewan Komisaris melalui
laporan keuangan dapat menilai prestasi kerja direksi, dan menilai
kemungkinan hasil-hasil yang akan datang dan keuntungan yang akan
diterima. Kedua, Direksi, laporan hal kinerja keuangan pada periode-periode
yang lalu membantu penyusunan rencana-rencana serta kebijakan-kebijakan
yang lebih baik dan tepat, dapat mempertanggungjawabkan kepercayaan
yang diberikan, mengukur tingkat biaya dari berbagai aktivitas, serta derajat
keuntungan yang dapat dicapai. Ketiga, Pemerintah, dan Bank indonesia,
dari laporan hasil kinerja keuangan masing-masing dapat menentukan
besarnya pajak serta dapat menilai kinerja suatu bank, serta kebonafitan
pengelolaan bank yang bersangkutan. Selain itu, Kinerja yang baik akan
sangat berpengaruh pada para pemilik dana untuk menitipkan uangnya pada
bank tersebut. Sebaliknya, apabila kinerja bank tersebut buruk maka pemilik
dana tidak akan berminat untuk menitipkan uangnya pada bank tersebut.
Analisis kinerja keuangan ini penting dilakukan sebagai dasar pengambilan
keputusan manajemen lembaga agar tujuan serta sasaran yang diharapkan
dapat tercapai
Perbedaan mendasar antara sistem konvensional dan syariah
adalah prinsip operasionalnya berdasarkan bunga dan bagi hasil. Perbedaan
sistem ini membawa konsekuensi yang berbeda pula dalam perolehan
manfaat secara ekonomi. Dalam sistem konvensional, hasil lebih mudah
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
23/154
23
diperkirakan dan lebih mudah tampak hasilnya, karena sistem bunga
menerapkan perhitungan di muka dan tanpa memperhatikan proses
pemanfaatan dana. Akan tetapi, manfaat ini sebenarnya bersifat semu karena
di dalamnya tidak tersirat aspek keadilan berupa pembagian resiko. Dalam
konsep bank syariah, sistem tingkat bunga tidak digunakan. Instrumen yang
diterapkan adalah sistem bagi hasil usaha yang diarahkan langsung kepada
sektor investasi yang di dalamnya tersirat keadilan berupa pembagian resiko.
Untuk mengetahui keberhasilan PT. Bank Syariah Mandiri sebagai bank
umum syariah pertama yang kegiatan usahanya menjalankan prinsip
syariah, dan PT. Bank Rakyat Indonesia sebagai bank yang kegiatan
usahanya secara konvensional, maka penulis ingin melakukan penelitian
dengan mengambil judul : ANALISA KOMPARASI KINERJA
KEUANGAN ANTARA PT. BANK SYARIAH MANDIRI DAN PT.
BANK RAKYAT INDONESIA.
B. Rumusan MasalahBerdasarkan pada uraian latarbelakang diatas, maka yang menjadi
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana kinerja keuangan PT. Bank syariah Mandiri dilihat darirasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, dan efisiensi selama periode
1999-2001 ?
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
24/154
24
2. Bagaimana kinerja keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia dilihat darirasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, dan efisiensi selama periode
1999-2001 ?
3. Bagaimana perbandingan kinerja keuangan PT. Bank Syariah Mandiridan PT. Bank Rakyat Indonesia selama periode 1999-2001 ?
C. Batasan MasalahMengingat adanya keterbatasan waktu, keilmuan, dan kemampuan
penulis, maka penulis membatasi masalah pada aspek keuangan P.T Bank
Syariah Mandiri yang terdiri dari rasio likuiditas, yakni hanya dengan
menghitung quick ratio, banking ratio dan loan to assets ratio. Rasio
keuangan untuk mengukur solvabilitas P.T Bank Syariah Mandiri hanya
dengan menghitung capital adequacy ratio(CAR),primary ratiodan capital
ratio. Rasio rentabilitas dengan menghitung return on asset (ROA), return
on equity (ROE) dan gross profit margin (GPM). Sementara rasio efisiensi
usaha hanya dengan menghitung leverage multipler ratio, assets utillization
ratio (AUR) dan operating ratiodari tahun 1999-2001. Untuk mengetahui
pertumbuhan kinerja keuangan PT. Bank Syariah Mandiri, maka dilakukan
analisis internal dan eksternal. Analisis internal dan eksternal terhadap PT.
Bank Syariah Mandiri dilakukan dari tahun 1999-2001.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data laporan
keuangan yang berupa neraca dan laporan rugi laba sejak periode 1999-
2001.
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
25/154
25
Pemilihan P.T Bank Rakyat Indonesia sebagai pembanding kinerja
keuangan P.T Bank Syariah Mandiri didasarkan pada alasan karena : (1)
P.T Bank Rakyat Indonesia merupakan bank konvensional pertama di
Indonesia; dan (2) P.T Bank Rakyat Indonesia tergolong dalam kelompok
bank yang sama dengan P.T Bank Syariah Mandiri, yaitu sebagai bank
umum milik pemerintah.
D. Tujuan PenelitianBerdasarkan rumusan masalah dan batasan masalah yang
dipaparkan diatas maka tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti, dan
mendapatkan bukti empiris tentang perbedaan kinerja keuangan antara Bank
Syariah Mandiri dan Bank Rakyat Indonesia dengan melihat dari rasio
keuangannya, yakni yang mencakup pada rasio Likuiditas, Solvabilitas,
Rentabilitas dan Efisiensi.
Tujuan penelitian ini juga dapat dilihat dari pihak yang
berkepentingan misalnya sebagai berikut :
1. Pimpinan BankAnalisa laporan keuangan oleh pimpinan bank dipergunakan untuk
mengukur apakah bank telah beroperasi secara efektif dan efesien untuk
menilai dimana letak kelemahan dan kekuatan suatu bank, yang mana
hal ini akan digunakan untuk menyusun rencana kebijaksanaan operasi
pada masa yang akan datang.
2. Kreditur
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
26/154
26
Analisa laporan keuangan oleh kreditur akan digunakan untuk mengukur
kemampuan bank dalam membayar hutang-hutang jangka panjangnya.
Oleh karena itu dalam analisa keuangan akan lebih banyak
dikonsentrasikan pada ikhtisar rugi dan laba.
3. Penanam ModalAnalisa laporan keuangan oleh penanam modal akan digunakan untuk
mengambil keputusan apakah mereka akan menanam modalnya pada
bank tersebut, menjual saham yang telah dimiliki atau tetap
menahannya.
4. PemerintahAnalisa laporan keuangan oleh pemerintah akan digunakan untuk
menetapkan pajak-pajak, statistik dan perkembangan perekonomian.
5. KaryawanAnalisa laporan keuangan oleh karyawan akan digunakan untuk
meminta pertimbangan kepada pengurus bank tentang kemungkinan
kenaikan gaji, bonus dan lain-lainnya.
6. Pembina/Pemeriksa BankAnalisa Laporan keuangan oleh pembina/pemeriksa akan digunakan
untuk membuat rencana pemeriksaan dan sebagai dasar untuk
mendiskusikan laporan hasil pemeriksaan.
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
27/154
27
E. Manfaat PenelitianPenulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat
atau kegunaan bagi semua. Manfaat yang dapat diperoleh antara lain :
1. Bagi Penulis
Dapat menambah pengetahuan penulis khususnya mengenai analisis
kinerja keuangan dengan menggunakan analisis rasio-rasio keuangan
sesuai yang telah diperoleh dibangku kuliah.
2. Bagi JEI-STAIN Surakarta
Penulis berharap hasil penelitian ini dapat menambah literatur serta
referensi yang dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi mahasiswa
yang akan mengambil permasalahan serupa.
3. Bagi Pihak Lain
Penulis berharap hasil penelitian ini dapat menambah khasanah
keilmuan dan referensi yang dapat dijadikan sebagai sumber informasi
yang berkaitan dengan kinerja keuangan bank.
F. Metodologi PenelitianMetodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :
1. Waktu Pelaksanaan penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama bulan November 2007 sampai dengan
selesai, dengan mengumpulkan data yang diperoleh dari Perpustakaan
Bank Indonesia Cabang Yogyakarta dan internet.
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
28/154
28
2. Objek Penelitian
Penelitian dilakukan dengan mengambil objek dari PT. Bank Syariah
Mandiri dan PT. Bank Rakyat Indonesia.
3. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi
deskriptif, yaitu penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu
yang diproses peneliti dari subyek berupa individu, organisasional
industri atau perspektif yang lain. Studi ini dimaksudkan untuk
menjelaskan karakteristik fenomena atau masalah yang ada.10
Menurut
tingkat eksplanasinya, penelitian ini tergolong penelitian komparatif,
yaitu suatu penelitian yang bersifat membandingkan.11
Penelitian ini
mengacu pada data berupa angka-angka sehingga dikategorikan dalam
penelitian yang bersifat kuantitatif.12
4. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang
yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada.13
Data
ini biasanya diperoleh dari perpustakaan atau dari laporan-laporan
penelitian terdahulu. Misalnya data statistik, laporan keuangan
perusahaan, kepustakaan, publikasi pemerintah, dan sebagainya. Data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laporan Publikasi Bank
10Indrianto, Nur dan Bambang Supomo, Manajemen Perbankan Untuk Akuntansi dan
Manajemen, BPFE, Yogyakarta, 1997.11
Sugiyono,Metode Penelitian Bisnis, Alvabeta, Bandung, 2005, Hal. 11.12
Ibid, Hal. 14.13Iqbal Hasan,Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, Bumi Aksara, Jakarta, 2006, Hal. 19)
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
29/154
29
Indonesia dan referensi lain dari jurnal, hasil penelitian, internet, dan
sebagainya yang berkaitan dengan penelitian ini.
5. Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan metode sesuai
dengan data yang diperlukan, metode yang dimaksud adalah:
a. Studi Pustaka
Studi ini dilakukan untuk memperoleh landasan teori yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti, dasar-dasar teoritis ini
diperoleh dari literatur-literatur, majalah-majalah ilmiah maupun
tulisan-tulisan lainnya yang berhubungan dengan kinerja keuangan,
analisa laporan keuangan, dan sejarah perkembangan PT. Bank
Syariah Mandiri dan PT. Bank Rakyat Indonesia.
b. Laporan Perusahaan
Pengumpulan data yang dilakukan penulis dengan melihat dan
mencatat data yang bersumber dari Laporan Publikasi Perbankan
Indonesia di Bank Indonesia dan internet.
6. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis rasio keuangan (financial ratio analysis). Analisis rasio
keuangan berkaitan dengan penilaian kinerja perusahaan/bank. Analisis
ini didasarkan pada data yang bersifat kuantitatif yaitu data berupa
angka-angka yang terdapat pada laporan keuangan perusahaan. Analisis
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
30/154
30
rasio keuangan yang digunakan adalah likuiditas, solvabilitas,
rentabilitas, dan efesiensi.
Langkah-langkah analisis yang akan digunakan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Menghitung dan menganalisis laporan keuangan perusahaan-perusahaan perbankan dengan menggunakan alat rasio keuangan
likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, dan efesiensi.
a. Melakukan analisis rasio likuiditas yang bertujuan untukmengetahui kemampuan perusahaan-perusahaan perbankan
dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang diukur
melalui Quick ratio,Banking ratio, danLoan to assetsratio.
Formulasi dari masing-masing rasio tersebut adalah14
:
Cash Assets
1) Quick Ratio=Total Deposit
Cash assets(aset likuid) terdiri dari giro pada Bank
Indonesia, giro pada bank lain, aktiva valuta asing, dan
dana pihak ketiga yang terdiri dari deposito, pinjaman
berjangka, dan tabungan.
Total Loan
2) Banking Ratio=Total Deposit
14Muljono, Teguh Pudjo, Analisa Laporan KeuanganUntuk Perbankan, Djambatan, Jakarta,
1992, Hal. 67 69.
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
31/154
31
Kredit yang diberikan (total loan) antara lain
pinjaman pada Bank Indonesia, dan cadangan (debitur
dubius).
Total Loans
3) Loan to Assets Ratio=Total Assets
Jumlah kekayaan total aktiva adalah yang diperoleh
bank untuk melakukan aktivitasnya.
b. Melakukan analisis rasio solvabilitas yang bertujuan untukmengukur tingkat kemampuan perusahaan-perusahaan
perbankan dalam membayar kewajiban jangka panjang yang
diukur melalui Capital adequacy ratio (CAR), Primary ratio,
dan Capital ratio. Formulasi dari masing-masing rasio tersebut
adalah sebagai berikut :
Equity Capital Fixed Assets
1) CAR=
Total Loan + Securities
Equity capital merupakan modal sendiri yang
dimiliki bank untuk menjalankan operasionalisasinya. Total
loan merupakan total kredit yang diberikan bank,
sedangkan Securities menunjukkan surat-surat berharga
yang dimiliki bank.
Equity Capital
2) Primary Ratio=
Total Assets
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
32/154
32
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan
modal sendiri / permodalan pada suatu bank untuk menutup
penurunan asetnya akibat berbagai kerugian yang tidak
dapat dihindarkan.
Equity Capital
3) CapitalRatio =
Total Loans
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan
bank dalam menutup kemungkinan kegagalan yang ada
dalam pemberian kredit.
c. Melakukan analisis rentabilitas yang bertujuan untuk mengukurtingkat kemampuan perusahaan-perusahaan perbankan untuk
menghasilkan laba dengan jumlah modal yang dimiliki yang
diukur melalui Return on assets (ROA), Return on equity
(ROE), dan Gross profit margin. Formulasi dari masing-
masing rasio adalah sebagai berikut :15
Laba Tahun Berjalan
1) ROA=
Total Assets
Rasio ini menunjukkan kemampuan suatu bank
didalam mengelola asetnya untuk menghasilkan laba
bersih.
Laba Tahun Berjalan
2) ROE =
Total Equity
15
Muljono, Teguh Pudjo, Bank Budgeting, Profit Planning&Control, BPFE, Yogyakarta, 1996,Hal. 433.
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
33/154
33
Rasio ini menunjukkan kemampuan bank yang
bersangkutan untuk menghasilkan laba bersih dari
penggunaan modal yang ditanamkan pada bank yang
bersangkutan..
Operating income Operating expenses
3) Gross Profit Margin=
Operating Income
Rasio ini menunjukkan kemampuan bank untuk
menghasilkan laba dari operasi usahanya yang murni.
d. Melakukan analisis efisiensi dengan menggunakan indikatorLeverage multipler ratio,Asset utilization ratio, dan Operating
ratio. Formulasi dari masing-masing rasio adalah sebagai
berikut :16
Total Assets1) Leverage Multipler Ratio =
Total Equity Capital
Rasio ini untuk mengukur sampai sejauh mana
kepercayaan masyarakat terhadap suatu bank.
Operation Income + Non Operating Income
2) AUR =
Total Assets
Rasio ini untuk mengukur kemampuan manajemen
bank didalam mengelola asetnya untuk menghasilkan
operating incomemaupun non operating income.
Biaya Operasi + Biaya non Operasi
3) Operating Ratio =
Pendapatan Operasi
16Ibid, Hal. 435.
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
34/154
34
Rasio ini untuk mengukur rata-rata biaya
operasional dan non operasional yang digunakan bank guna
memperoleh pendapatan.
2. Melakukan analisis internal dengan cara membandingkan rasio-rasio keuangan PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Rakyat
Indonesia dari tahun ketahun secara keseluruhan (time series).
Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui kinerja keuangan pada
masing-masing bank dari tahun ketahun berikutnya sehingga dapat
diketahui tendensi perubahan (fluktuasi) atau pertumbuhannya.
Formulasi yang digunakan untuk mengetahui pertumbuhan kinerja
bank adalah sebagai berikut :
Ratio tRatio t-1Pertumbuhan =
Ratio t-1
Keterangan :
Ratio t= Rasio tahun sekarang
Ratio t-1= Rasio tahun sebelumnya
3. Melakukan analisis eksternal dengan cara membandingkan rasiokeuangan PT. Bank Syariah Mandiri dengan PT. Bank Rakyat
Indonesia pada periode yang sama. Rasio keuangan pada masing-
masing bank digunakan sebagai tolak ukur untuk menilai kinerja
keuangan kedua bank tersebut.
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
35/154
35
G. Sistematika PenelitianSistematika penulisan penelitian ini terdiri atas :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini mengemukakan tengtang alasan-alasan yang dijadikan
sebagai latar belakang pemilihan judul, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode
penelitian dan sistematika penelitian.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang uraian mengenai teori-teori yang
berkaitan dengan permasalahan yang diteliti, yaitu penjelasan
tentang kinerja keuangan, analisa laporan keuangan, rasio
keuangan, serta gambaran umum tentang perbankan
konvensional dan perbankan syariah.
BAB III : DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
Bab ini akan menggambarkan uraian singkat mengenai PT.
Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Rakyat Indonesia, yaitu
dari segi sejarahnya, visi dan misi, struktur organisasi, produk
dan jasa, serta kinerja keuangan selama periode 1999-2001.
BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan menganalisis dan membahas rasio keuangan PT.
Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Rakyat Indonesia selama
periode 1999-2001, serta menganalisis dan membahas
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
36/154
36
perbedaan kinerja keuangan kedua bank tersebut selama
periode 1999-2001.
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisikan uraian kesimpulan dan saran yang dapat
dijadikan sebagai masukan bagi PT. Bank Syariah Mandiri,
dan PT. Bank Rakyat Indonesia mengenai kinerja
keuangannya.
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
37/154
37
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kinerja KeuanganKinerja keuangan adalah gambaran tentang setiap hasil ekonomi yang
mampu diraih oleh perusahaan perbankan pada saat periode tertentu melalui
aktivitas-aktivitas perusahaan untuk menghasilkan keuntungan secara efesien
dan efektif, yang dapat diukur perkembangannya dengan mengadakan analisis
terhadap terhadap data-data keuangan yang tercermin dalam laporan
keuangan.17
Informasi kinerja perusahaan terutama profitabilitas diperlukan untuk
menilai perubahan potensi sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan
dimasa depan. Informasi fluktuasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi
kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang
ada, disamping itu informasi tersebut juga berguna dalam perumusan
pertimbangan tentang efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan
sumber daya.18
Kinerja keuangan berguna untuk menilai kondisi keuangan
bank. Kondisi keuangan bank dapat dicerminkan dari tingkat likuiditas,
solvabilitas, dan rentabilitas bank yang bersangkutan.19
17Sutriyani, Analisa Komparasi Kinerja Keuangan Antara Perbankan Konvensional dan
Perbankan Syariah, Skripsi Sarjana, Jurusan Ekonomi Islam STAIN Surakarta-SEM Institute,
Yogyakarta, 2007.18Ikatan Akuntansi Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta.19
Fitri Dian Anggraini, Analisis Kinerja Keuangan dan Tingkat kepailitan Perusahaan
Perbankan di Indonesia Sebelum dan Sesudah Divestasi,Skripsi Program Sarjana, ProgramStudi Manajemen, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, Hal. 12.
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
38/154
38
Ukuran kinerja keuangan bank tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut :
1. LikuiditasLikuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar
hutang-hutang jangka pendek maksimal satu tahun dengan sejumlah aktiva
lancar yang dimiliki.20
Likuiditas sebagai rasio yang menunjukkan
kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban finansial jangka pendek
tepat pada waktunya.21
Kemampuan perusahaan untuk membayar hutang jangka pendek
penting diketahui karena berkaitan dengan kemampuannya membayar
hutang jangka panjang. Perusahaan yang tidak mampu membayar hutang
jangka pendek pada umumnya juga tidak mampu membayar hutang jangka
panjang. Meskipun perusahaan mampu memperoleh laba, namun apabila
tidak mampu membayar hutang jangka pendeknya akan mengalami
kebangkrutan. Kemampuan perusahaan membayar hutang jangka pendek
dapat diketahui dengan memahami sifat dari masing-masing unsur aktiva
lancar. Hal ini disebabkan hutang jangka pendek perusahaan akan dibayar
dengan aktiva lancarnya.
22
Ada tiga rasio yang dapat digunakan untuk memperkirakan
kemampuan perusahaan perbankan memenuhi kebutuhan jangka
20Abdullah, M. Faisal, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, UMM Press, Yogyakarta, 2002,
Hal. 40.21
Sartono, Agus, Manajemen Keuangan, BPFE, Yogyakarta, 2000.22Munawir, Slamet, Analisis Laporan Keuangan Liberty, Yogyakarta, 2002, Hal. 227.
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
39/154
39
pendeknya, yaitu quick ratio, banking ratio dan loan to assets ratio.
Ketiga ratio tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :23
a. Quick RatioQuick Ratio merupakan kemampuan bank mengembangkan dana
nasabah dengan menggunakan aktiva lancarnya. Rasio ini diperoleh
dengan cara membagi kas dengan total deposito yang terus disimpan
pada bank bersangkutan. Rasio ini dapat diformulasikan sebagai
berikut :
Cash Assets
Quick Ratio=
Total Deposit
b. Banking RatioBanking ratio merupakan kemampuan bank membayar kembali
kewajiban kepada nasabah yang telah menanamkan dananya. Rasio ini
diperoleh dengan cara membagi pinjaman modal dari pihak lain
dengan simpanan-simpanan atau deposito. Formulasi dari rasio ini
adalah :
Total Loans
Banking Ratio =
Total Deposit
c. Loan to Assets RatioLoan to assets ratio merupakan kemampuan bank memenuhi
permintaan debitur dengan aset yang tersedia. Rasio ini diperoleh
23
Muljono, Teguh Pudjo, Analisa Keuangan untuk Perbankan, Djambatan, Jakarta, 1992, Hal.92.
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
40/154
40
dengan cara membagi kredit dengan jumlah aset yang dimiliki bank.
Rasio ini dapat diformulasikan sebagai berikut :
Total Loan
Loan to Asset Ratio=
Total Assets
2. SolvabilitasSolvabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban baik jangka pendek maupun jangka panjang.24 Perusahaan
dikatakan solvabel apabila memiliki aktiva yang cukup untuk membayar
hutang jangka panjang. Sementara perusahaan yang tidak memiliki aktiva
yang cukup untuk membayar hutang jangka panjang disebut sebagai
perusahaan yang unsolvable. Solvabilitas perusahaan berhubungan dengan
laba yang dilaporkan sebagai hasil dari proses akuntansi dasar waktu
(accruals accounting basis). Meskipun laba yang dilaporkan tidak sama
dengan kas yang tersedia untuk jangka pendek, namun biaya dan
pendapatan merupakan transaksi yang bermuara pada kas.25
Oleh sebab
itu, laba merupakan faktor penting dalam untuk menentukan kemampuan
membayar kewajiban jangka panjang.
Kemampuan perusahaan perbankan membayar hutang jangka
panjang dapat diukur dengan rasio capital adequate ratio(CAR), primary
ratio(equity to assets ratio) dan capital ratio(equity to loan ratio).
24
Martono, Bank dan lembaga Keuangan Lainnya, Ekonisia, Yogyakarta, 2002, Hal. 83.25Munawir, Op Cit, Hal. 240.
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
41/154
41
Rasio-rasio tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Capital Adequate Ratio(CAR)Capital adequate ratio (CAR) merupakan rasio untuk mengukur
kemampuan modal menutupi kemungkinan terjadinya kegagalan
dalam perkreditan dan perdagangan surat berharga. Rasio ini diperoleh
dengan cara membagi modal sendiri yang telah dikurangi dengan
aktiva tetap dengan total kredit yang ditambah dengan surat berharga.
Equity Capital Fixed Assets
CAR=
Total loan+ Securities
b. Primary Ratio(Equity to Assets Ratio)Primary ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan modal
sendiri/permodalan pada suatu bank untuk menutup penurunan asetnya
akibat berbagai kerugian yang tidak dapat dihindarkan. Rasio ini
berbeda dengan CAR. Perbedaan kedua rasio tersebut terdapat pada
adanya kepastian kerugian yang dialami oleh bank. Rasio ini diperoleh
dengan membagi modal sendiri dengan total aset bank yang dapat
diformulasikan sebagai berikut :
Equity Capital
Primary Ratio =
Total Assets
c. Capital Ratio(Equity to Loan Ratio)Capital ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan modal
sendiri menutup sejumlah pinjaman nasabah atau pembiayaan oleh
bank. Rasio ini diperoleh dengan membandingkan modal sendiri
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
42/154
42
dengan total kredit atau pinjaman-pinjaman nasabah dan pembiayaan
yang dilakukan oleh bank. Rasio ini dapat diformulasikan sebagai
berikut :
Equity Capital
Capital Ratio =
Total loans
3. RentabilitasRentabilitas merupakan kemampuan perusahaan menghasilkan
keuntungan atau laba.26
Kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba
merupakan informasi penting bagi berbagai pihak.27
laba perusahaan memberikan gambaran mengenai kompensasi
yang dapat diperoleh karyawan.28
Kemampuan perusahaan menghasilkan
laba mengindikasikan bahwa terdapat aliran kas masuk.29
Rasio yang
umum digunakan untuk menganalisis rentabilitas perusahaan perbankan
adalah return on Asset (ROA), return on equity (ROE) dan gross profit
margin(GPM). Ketiga rasio tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Return on asset(ROA)Return on asset merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank
memperoleh laba atas pemanfaatan aset yang dimiliki. Rasio ini
diperoleh dengan cara membagi laba tahun berjalan dengan total aset
yang dimiliki. Rasio ini diformulasikan sebagai berikut :
26Ibid, Hal. 245.
27Abdullah, Op Cit, Hal. 47.28
Hanafi, Mamduh dan Abdul Halim, Analisis Laporan Keuangan, AMP-YKPN, Yogyakarta,
2003, Hal. 208.29Muljono Teguh Pudjo, Op Cit.
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
43/154
43
Laba Tahun Berjalan
ROA =
Total Assets
b. Return on equity(ROE)Return on equitymerupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank
memperoleh laba dan efesiensi secara keseluruhan operasional melalui
penggunaan modal sendiri. Rasio ini diperoleh dengan cara membagi
laba tahun berjalan dengan total modal. Semakin tinggi ROE maka
semakin tinggi pula laba yang diperoleh perusahaan sehingga
rentabilitas bank semakin baik. Rasio ini diformulasikan sebagai
berikut :
Laba Tahun Berjalan
ROE=
Total Equity
c. Gross profit margin(GPM)Gross profit margin merupakan rasio untuk mengukur kemampuan
bank menghasilkan laba dari operasional usahanya yang murni. Rasio
ini diperoleh dengan cara membandingkan hasil pengurangan
pendapatan operasi dan biaya operasi dengan biaya operasi. Formulasi
dari rasio ini adalah :
Pendapatan OperasiBiaya Operasi
Gross Profit Margin=
Pendapatan Operasi
Selain dari ketiga rasio tersebut, kinerja keuangan dalam
perbankan juga dapat diketahui dengan melakukan analisis rasio efisiensi
usaha. Rasio efisiensi merupakan rasio untuk mengukur kinerja
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
44/154
44
manajemen bank dalam menggunakan semua faktor produksinya secara
tepat guna dan berhasil guna. Rasio efesiensi usaha dalam perusahaan
perbankan dapat diukur dengan menggunakan tiga rasio, yaitu :
a. Leverage Multipler RatioLeverage multipler ratiodigunakan untuk mengukur kemampuan bank
mengelola aktiva yang dikuasainya. Rasio ini diperoleh dengan cara
membagi total aset dengan total modal yang dapat diformulasikan
sebagai berikut :
Total Assets
Leverage Multipler Ratio=
Total Equity Capital
b. Asset Utillization Ratio(AUR)Asset utillization ratiomerupakan rasio untuk mengukur kemampuan
bank memanfaatkan aktiva yang dikuasainya guna memperoleh total
pendapatan. Rasio ini diperoleh dengan mambagi hasil penambahan
antara pendapatan operasi dan pendapatan non operasi dengan total
aset. Formulasi dari rasio ini adalah :
Operating Income + Non Operating Income
AUR=
Total Assets
c. Operating RatioOperating ratio merupakan rasio untuk mengukur rata-rata biaya
operasional dan non operasional yang digunakan bank guna
memperoleh pendapatan. Rasio ini diperoleh dengan membagi hasil
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
45/154
45
penambahan antara biaya operasi dan non operasi dengan pendapatan
operasi yang diformulasikan sebagai berikut :
Biaya Operasi+Biaya Non Operasi
Operating Ratio=
Pendapatan Operasi
B. Laporan Keuangan1. Pengertian laporan keuangan
Perkembangan yang terjadi dalam bidang perekonomian,
terutama dalam bidang perbankan menuntut adanya peranan akuntansi
yang dapat memberikan informasi keuangan yang dibutuhkan
masyarakat dalam mengambil keputusan-keputusan ekonomi. Bentuk
informasi yang diberikan oleh akuntansi adalah laporan keuangan.
Bank komersial baik bank umum maupun bank perkreditan rakyat
yang berdasarkan prinsip syariah maupun konvensional diwajibkan
memberikan laporan keuangan pada setiap periode tertentu.
Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan
keuangan. Laporan keuangan lengkap biasanya meliputi neraca,
laporan rugi laba, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat
disajikan dalam berbagai cara seperti, misalnya sebagai laporan arus
kas, atau laporan arus dana) catatan dan laporan lain serta materi
penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.30
30Ikatan Akuntansi Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta, Hal. 2.
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
46/154
46
Dengan memahami pengertian laporan keuangan di atas, dapat
disimpulkan bahwa laporan keuangan terdiri atas proses pencatatan
dan pelaporan data keuangan dalam suatu periode kepada pihak-pihak
yang berkepentingan, baik bagi pihak dalam maupun pihak luar
perusahaan/bank tersebut.
2. Tujuan Laporan Keuangan
Pada dasarnya, tujuan utama penyajian laporan keuangan suatu
bank adalah untuk memberikan gambaran mengenai hasil-hasil yang
telah dicapai dalam satu periode waktu yang telah berlalu. Laporan
keuangan disusun sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban
manajemen terhadap pihak-pihak yang berkepentingan dengan kinerja
yang telah dicapai oleh bank
Tujuan penyusunan laporan keuangan suatu bank secara umum
adalah sebagai berikut.31
a. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah aktiva, kewajiban,dan modal bank pada waktu tertentu.
b. Memberikan informasi tentang hasil usaha yang tercermin daripendapatan yang diperoleh dan biaya-biaya yang dikeluarkan
dalam periode tertentu.
c. Memberikankan informasi tentang perubahan-perubahan yangterjadi dalam aktiva, kewajiban, dan modal suatu bank.
31Martono, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Ekonisia, Yogyakarta, 2002, Hal. 62.
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
47/154
47
d. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen bank dalamsuatu periode.
Dengan melihat laporan keuangan maka akan dapat diketahui
kondisi keuangan suatu perusahaan/bank, juga dapat menilai kinerja
manajemen bank yang bersangkutan sehingga diharapkan dapat
menjaga kepercayaan dan meningkatkan transparansi kondisi
keuangan kepada publik.
3. Fungsi Laporan Keuangan
Sebagai bahan informasi yang digunakan oleh pihak-pihak
yang membutuhkan, laporan keuangan setidaknya harus berfungsi
sebagai berikut :32
a. Informasi dalam pengambilan keputusan investasi dan pembiayaanlaporan keuangan keuangan bertujuan menyediakan informasi yang
bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam
pengambilan keputusan yang rasional. Oleh karena itu, informasi
dapat dipahami oleh pelaku bisnis dan ekonomi yang mencermati
informasi yang disajikan dengan seksama.
b.
Informasi dalam menilai prospek arus kas.
Pelaporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi yang
dapat menukung investor/pemilik dana, kreditur, dan pihak-pihak
lain dalam memperkirakan jumlah, saat, dan ketidakpastian dala
penerimaan kas dimasa depan atas deviden, bagi hasil, dan hasil
32
Tim Pengembangan Perbankan Syariah IBI, Konsep, Produk dan Implementasi OperasionalBank Syariah, Djambatan, Jakarta, Hal. 282-283.
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
48/154
48
dari penjualan, pelunasan (redemption), dan jatuh tempo dari surat
berharga atau pinjaman. Prospek penerimaan kas tersebut sangat
tergantung dari kemampuan bank untuk menghasilkan kas guna
memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo, kebutuhan
operasional, reinvenstasi dalam operasi, serta pembayaran deviden.
Persepsi investor dan kreditur atas kemampuan bank tersebut akan
mempengaruhi harga pasar surat berharga yang bersangkutan.
Persepsi investor/pemilik dana dan kreditur akan memaksimalkan
pengembalian dana yang telah mereka tanamkan an akan
melakukan penyesuaian terhadap resiko yang mereka persepsikan
atas perusahaan yang bersangkutan.
c. Informasi atas sumber daya ekonomiPelaporan keuntungan bertujuan memberikan informasi tentang
sumber daya ekonomi bank (economic resources), kewajiban bank
untuk mengalihkan sumber daya tersebut kepada entitas lain atau
pemilik saham, serta kemungkinan terjadinya transaksi, dan
peristiwa yang dapat mempengaruhi perubahan sumber daya
tersebut.
d. Informasi mengenai kepatuhan bank terhadap prinsip syariah,serta informasi mengenai pendapatan dan pengeluaran yang tidak
sesuai dengan prinsip syariah dan bagaimana pendapatan tersebut
diperoleh serta penggunaannya.
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
49/154
49
e. Informasi untuk membantu pihak terkait didalam menentukanzakat bank atau pihak lainnya.
f. Informasi untuk membantu mengevaluasi pemenuhan bankterhadap tanggungjawab amanah dalam mengamankan dana,
mengenvestasikannya pada tingkat keuntungan yang rasional, serta
informasi mengenai tingkat keuntungan investasi yang diperoleh
pemilik dan pemilik rekening invenstasi.
g. Informasi mengenai pemenuhan fungsi sosial bank, terasukpengelolaan dan penyaluran zakat.
4. Sifat Laporan Keuangan
Sifat laporan keuangan antara lain:33
a. Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakan laporan ataskejadian yang telah lewat. Karenanya, laporan keuangan tidak
dapat dianggap sebagai satu-satunya sumber informasi dalam
proses pengambilan keputusan ekonomi.
b. Laporan keuangan bersifat umum, dan bukan dimaksudkan untukmemenuhi kebutuhan pihak tertentu.
c.
laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi
ketidakpastian, bila terdapat beberapa kemungkinan kesimpulan
yang tidak pasti mengenai penilaian suatu pos, maka lazimnya
dipilih alternatif yang menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva
yang paling kecil.
33Ibid, Hal. 286-287.
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
50/154
50
d. Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatuperistiwa/transaksi daripada bentuk hukumnya (formalitas).
e. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilahteknis, dan pemakai laporan diasumsikan memahami bahasa teknis
akuntansi dan sifat dari informasi yang dilaporkan.
f. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaantaksiran dan berbagai pertimbangan.
g. Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material. Demikianpula, penerapan prinsip akuntansi terhadap suatu fakta atau pos
tertentu mungkin tidak dilakukan jika hal ini menimbulkan
pengaruh yang material terhadap kelayakan laporan keuangan.
h. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakanmenimbulkan variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis
dan tingkat kesuksesan antarperusahaan.
5. Komponen Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan sarana utama dimana dunia
usaha mengkomunikasikan posisi keuangan serta hasil-hasil usaha
yang telah dicapainya. Ada empat laporan keuangan pokok, yakni
neraca, laporan rugi laba, laporan laba ditahan, dan laporan arus kas.
Laporan-laporan ini memberikan info tentang sehatnya keuangan
keuangan sebuah perusahaan dan tentang perubahan-perubahan yang
berarti dalam sumber daya dan kewajibannya dalam suatu format yang
berguna bagi para pengambil keputusan.
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
51/154
51
Laporan keuangan bank syariah tidak jauh berbeda dengan
laporan keuangan perusahaan pada umumnya, hanya saja pada bank
syariah lebih sedikit luas dibanding dengan perusahaan lain. Hal itu
karena adanya perbedaan prinsip yakni prinsip Syariah yang mana
prinsip Syariah bersifat komprehensif dan universal, sehingga
pembahasannya pun lebih luas. Menurut PSAK 59-IAI bahwa laporan
keuangan bank syariah terdiri atas perangkat-perangkat laporan
keuangan yang terdiri atas :
a. Laporan posisi keuangan (neraca).
b. Laba rugi.
c. Arus kas.
d. Perubahan arus ekuitas.
e. Perubahan investasi terikat.
f. Sumber dana dan penggunaan dana ZIS.
g. Sumber dan penggunaan dana Qardhul hasan.
6. Pihak-pihak Pemakai Laporan keuangan
Pihak-pihak yang berkepentingan atau pemakai laporan
keuangan mencakup 6 (enam) pihak yaitu : (1). Manajemen, (2).
Investor dan Pemegang Saham, (3). Supplier, (4). Pemerintah, (5).
Karyawan, dan (6). Masyarakat. Pihak-pihak yang berkepentingan atau
pemakai laporan keuangan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:34
1. Manajemen
34Munawir, Analisa Laporan Keuangan, Liberty, Yogyakarta, 2000, Hal. 7.
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
52/154
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
53/154
53
profitabilitas dan jumlah hutang dibanding dengan modal. oleh
sebab itu, pihak ini juga membutuhkan laporan keuangan untuk
mengetahui informasi-informasi tersebut.
4. PemerintahInformasi-informasi dalam laporan keuangan perusahaan
dibutuhkan pemerintah untuk melakukan beberapa hal sebagai
berikut :
a. Meningkatkan pendapatan, misalnya penerimaan dari pajakpenghasilan, pajak penjualan, pajak pertambahan nilai dan
pajak kekayaan.
b. Memonitor pelaksanaan kontrak-kontrak pemerintah, misalnyapenentuan jumlah penggantian dalam kontrak cost-plus basis
atau untuk memonitor keuntungan pelaksanaan bisnis
pemerintah (BUMN).
c. Menentukan tarif, misal tarif listrik dan telpon.d. Menentukan kepatuhan perusahaan terhadap perundang-
undangan yang berlaku.
5.
Karyawan
Karyawan juga merupakan salah satu pihak yang berkepentingan
dalam penggunaan laporan keuangan. Informasi yang disajikan
dalam laporan keuangan dapat menimbulkan berbagai motivasi.
Karyawan berkepentingan terhadap kelangsungan usaha dan
profitabilitas operasi dimasa mendatang. Hal penting dari laporan
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
54/154
54
keuangan yang umumnya diperhatikan karyawan adalah mengenai
penjualan dan laba perusahaan karena berkaitan dengan penentuan
bonus dan pembagian keuntungan.
6. Masyarakat UmumMasyarakat umum yang berkepentingan dalam penggunaan
laporan keuangan yang dimaksudkan adalah pelanggan atau
konsumen. Pihak ini berkepentingan untuk memonitor
kelangsungan operasi perusahaan karena memiliki hubungan
jangka panjang. Laporan keuangan perusahaan bagi pihak ini
merupakan sumber informasi yang dapat digunakan untuk
mengambil keputusan mengenai kelangsungan perusahaan.
C. Analisis Laporan Keuangan1. Pengertian
Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk
memperoleh informasi yang berhubungan dengan posisi keuangan dan
hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan.
Mengadakan analisa hubungan dari berbagai pos dalam suatu laporan
keuangan adalah merupakan dasar untuk dapat menginterpretasikan
kondisi keuangan dan hasil operasi suatu perusahaan.35
Analisa Laporan Keuangan adalah merupakan suatu proses untuk
membantu memecahkan dan sekaligus menjawab masalah-masalah yang
35Ibid, Hal. 64.
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
55/154
55
timbul dalam suatu organisasi, baik organisasi perbankan maupun
organisasi yang tidak bertujuan memperoleh laba.36
2. Tujuan Analisis KeuanganAdapun tujuan daripada Analisa laporan keuangan dapat ditinjau
dari berbagai pokok/pihak yang berkepentingan atas laporan tersebut,
diantaranya sebagai berikut :37
a. Pimpinan BankAnalisa laporan keuangan oleh pimpinan bank digunakan untuk
mengukur apakah bank telah beroperasi secara efektif dan efesien
untuk menilai dimana kelemahan dan kekuatan suatu bank, yang mana
hal ini akan digunakan untuk menyusun rencana kebijaksanaan operasi
pada masa yang akan datang.
b. KrediturAnalisa laporan keuangan oleh kreditur akan digunakan untuk
mengukur kemampuan bank dalam membayar hutang-hutang jangka
panjangnya. Oleh karena itu dalam analisa laporan keuangan akan
lebih banyak dikonsenstrasikan pada ikhtisar rugi dan laba bank.
c.
Penanam Modal
Analisa laporan keuangan oleh penanam modal akan digunakan untuk
mengambil keputusan apakah mereka akan menanamkan modalnya
pada bank tersebut, menjual saham yang telah dimiliki atau tetap
menahannya.
36
Bank Indonesia, Analisa Laporan Keuangan Perbankan, BI, Yogyakarta, 1996, Hal. 1.37Ibid, Hal. 2.
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
56/154
56
d. PemerintahAnalisa laporan keuangan oleh pemerintah akan digunakan untuk
menetapkan pajak-pajak, statistik, dan perkembangan perekonomian.
e. KaryawanAnalisa laporan keuangan oleh karyawan oleh karyawan akan
digunakan untuk meminta pertimbangan kepada pengurus bank
tentang kemungkinan kenaikan gaji, bonus, dan lainnya.
f. Pembina/Pemeriksa BankAnalisa laporan keuangan oleh pembina/pemeriksa akan digunakan
untuk membuat rencana pemeriksaan dan sebagai dasar untuk
mendiskusikan laporan hasil pemeriksaan.
3. Metode AnalisisMetode analisa umumnya dibagi kedalam 2 (dua) jenis, yaitu:38
a. Analisa hanya dibatasi pada tahun yang diperiksa saja tanpamembandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Metode ini
umumnya menggunakan analisa rasio, yaitu membandingkan
komponen-komponen laporan keuangan tahun yang dianalisa. Metode
ini dikenal dengan analisa vertikal.
b. Menganalisa kegiatan dua atau beberapa tahun operasional bank.Metode lebih mengarah kepada analisa yang lebih mendalam atas
fluktuasi data keuangan dalam beberapa tahun. Metode ini dikenal
dengan analisis horizontal.
38Munawir, 2000, Op Cit.,Hal. 5.
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
57/154
57
D. Penggunaan Rasio dalam Analisa KeuanganTujuan Utama penyajian laporan keuangan bank adalah untuk
memberikan gambaran mengenai hasil-hasil yang telah dicapai dalam satu
periode waktu yang telah berlalu (pastperformance). Selanjutnya laporan
keuangan bank berfungsi pula sebagai alat pertanggungjawaban manajemen
baik kepada pemilik maupun otoritas moneter serta instansi-instansi lainnya
yang berkepentingan. Oleh karena itu angka-angka yang tercantum dalam
laporan keuangan perusahaan/bank perlu diolah melalui metode analisis
tertentu sehingga dapat digunakan sebagai alat pengambilan keputusan.
Metode analisis yang digunakan adalah rasio.
Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan
(mathematical relation ship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang
lain, dan dengan menggunakan alat analisa berupa rasio ini akan dapat
menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik atau
buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu bank.39
Rasio dapat dihitung berdasarkan laporan keuangan yang telah
tersedia, terdiri dari :40
a.
Neraca (balance sheet) yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan
pada suatu saat.
b. Rugi/laba (income statement) merupakan laporan operasi perusahaanselama periode tertentu.
39Ibid, Hal. 64.
40
Alwi Syafarudin, Alat-Alat Analisis Dalam Pembelanjaan Perusahaan, Andi Offset,Yogyakarta, 1993, Hal. 108.
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
58/154
58
E. Perbankan KonvensionalBerdasarkan sistem pembayaran jasanya dalam lalu lintas pembayaran,
bank dalam pelaksanaan kegiatan usahanya dapat secara konvensional atau
berdasarkan prinsip syariah.41
Mayoritas bank yang berkembang di Indonesia
dewasa ini adalah bank yang berorientasi pada prinsip konvensional. Hal ini
tidak terlepas dari sejarah bangsa Indonesia dimana asal mula bank di
Indonesia dibawa oleh kolonial Belanda.42
Beberapa bank Belanda
dinasionalisir oleh Pemerintah Indonesia. Bank-bank di zaman awal
kemerdekaan antara lain :
1. Bank Negara Indonesia yang didirikan tanggal 5 Juli 1946 kemudianmenjadi BNI 1946.
2. Bank Rakyat indonesia yang didirikan tanggal 22 Februari 1946. Bank iniberasal dari DE ALGEME VOLK CREDIET bank atau Syomin Ginko.
3. Bank surakarta MAI (Maskapai Adil Makmur) tahun 1945 di Solo.4. Bank Indonesia di Palembang tahun 1946.5. Bank Dagang Nasional Indonesia tahun 1946 di Medan.6. Indonesian Banking Corporation tahun 1947 di Yogyakarta, kemudian
menjadi Bank Amerta.
7. NV Bank Sulawesi di Manado tahun 1946.8. Bank Dagang Indonesia NV di Banjarmasin tahun 1946.9. Kalimantan CorporationTrading di Samarinda tahun 1950 kemudian
merger dengan Bank Fasifik.
41Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2005,
Hal. 38.42Ibid, Hal. 29.
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
59/154
59
10.Bank Timur NV di Semarang berganti nama menjadi Bank Gemari,kemudian merger dengan Bank Central Asia (BCA) tahun 1949.
Bank Konvensional yaitu bank yang dalam aktivitasnya, baik
penghimpunan dana maupun dalam rangka penyaluran dananya memberikan
dan mengenakan imbalan berupa bunga atau sejumlah imbalan dalam
persentase tertentu dari dana untuk suatu periode tertentu.43
Keuntungan
utama dari bisnis perbankan yang berdasarkan prinsip konvensional diperoleh
dari selisih bunga simpanan yang diberikan kepada penyimpan dengan bunga
pinjaman atau kredit yang disalurkan. Keuntungan dari selisih bunga di bank
dikenal dengan istilah spread based. Apabila suatu ank mengalami kerugian
dari selisih bunga, dimana suku bunga simpanan lebih besar dari suku bunga
kredit, maka istilah ini dikenal dengan nama negatif spread.44
Adapun kegiatan-kegiatan perbankan yang ada di Indonesia dewasa ini
adalah :45
1. Menghimpun dana dari masyarakat (Funding) dalam bentuk :a. Simpanan Giro (Demand Deposit)b. Simpanan Tabungan (Saving Deposit)c.
Simpanan Deposito (Time Deposit)
2. Menyalurkan dana ke masyarakat (Lending) dalam bentuk :a. Kredit Investasib. Kredit Modal Kerjac. Kredit Perdagangan
43Martono, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Ekonisia, Yogyakarta, 2002.
44
Kasmir, 2005, Op Cit, Hal. 25.45Ibid,Hal. 40.
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
60/154
60
3. Memberikan jasa-jasa bank lainnya (services) seperti :a. Transfer (Kiriman Uang)b. Inkaso (Collection)c. Kliring (Clearing)d. Safe Deposit Boxe. Bank Cardf. Bank Notes(Valas)g. Bank Garansih. Referensi Banki. Bank Draft
j. Letter of Credit(L/C)k. Cek wisata (travelers Cheque)l. Jual beli surat-surat berhargam. Menerima setoran-setoran seperti pembayaran pajak, telepon, air,
listrik, dan uang kuliah.
n. Melayani pembayaran-pembayaran seperti gaji / pensiun / honorarium,deviden, kupon, dan bonus/hadiah.
o.
Di dalam pasar modal perbankan dapat memberikan atau menjadi
penjamin emisi (underwriter), penjamin (guarantor), wali amanat
(trustee), perantara perdagangan efek (pialang/broker), pedagang efek
(dealer), dan perusahaan pengelola dana (investmen company)
p. dan jasa-jasa lainnya.
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
61/154
61
Industri perbankan Indonesia telah mengalami pasang surut seiring
dengan perjalanan waktu. Banyak faktor yang menyebabkan pasang surut
industri perbankan Indonesia, antara lain : faktor ekonomi, faktor sosial, dan
faktor politik. Kronologis perkembangan industri perbankan Indonesia dapat
diuraikan sebagai berikut :46
a. Era sebelum Juni 1983Pada era sebelum Deregulasi Juni 1983, industri perbankan nasional
ditandai dengan campur tangan Bank Indonesia dalam pengaturan pagu
kredit dan tingkat bunga terhadap bank-bank nasional serta penyediaan
kredit. Likuiditas dalam jumlah melimpah sehingga bank-bank komersial
hanya berfungsi sebagai penyalur kredit Bank Indonesia. Akibatnya, pola
pengelolaan bank-bank komersional cenderung konvensional, kurang
profesional, kurang memiliki kreativitas, dan tidak inovatif.
b. Paket 1 Juni 1983 (Pakjun 83)Deregulasi Pakjun 83 berisikan tiga hal utama, yaitu sebagai berikut:
1. Menghapus pagu kredit sehingga bank-bank nasional dapatmemberikan kredit secara lebih leluasa sesuai dengan kemampuannya,
dengan harapan bank dapat berkembang secara wajar.
2. Bank diberi kebebasan menentukan sendiri suku bunga deposito,tabungan, maupun suku bunga kredit dalam rangka meningkatkan
mobilisasi dana dari dan kepada masyarakat.
46Desty Damayanti, Analisis Kinerja Keuangan Bank Dengan Metode CAMEL : Studi Kasus
Pada P.T. Bank Global Internasional, Tbk, Skripsi Program Sarjana, Jurusan Akuntansi, FakultasEkonomi, Universitas Janabadra, Yogyakarta, 2005, Hal. 1-4.
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
62/154
62
3. Mengurangi sebanyak mungkin atau meniadakan ketergantungan ataumeniadakan kredit likuiditas. Liberalisasi perbankan tersebut
menyebabkan bisnis perbankan berkembang dengan pesat dengan
persaingan yang semakin keat dan semarak.
c. Paket 28 Oktober 1988 (Pakto 88)Pakto 88 berisi antara lain :
1. Kemudahan mendirikan bank baru.2. Kemudahan membuka cabang baru.3. Reserve Requirement(RR) diturunkan menjadi 2 %.4. Bank Asing boleh beroperasi dikota selain Jakarta. Deregulasi ini
berupaya untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap financial
market sambil mendorong perbankan kearah kompetisi (persaingan)
yang efisien dan sehat.
d. Surat Edaran Bank Indonesia tanggal 29 Mei 1993Bank Indonesia selaku pengawas dan pembimbing bank nasional telah
menetapkan ketentuan tentang penilaian tingkat kesehatan bank dengan
Surat Edaran Bank Indonesia No. 26/BPPP/1993 tanggal 29 Mei 1993
yang dikenal denegan metode CAMEL.
e. Peraturan Pemerintah Nomor 68 tahun 1996PP No.68/1996 antara lain berisikan tentang unsure yang harus dipenuhi
oleh industri perbankan nasional, yakni :
1. Peningkatan rasio kecukupan modal (CAR) minimal 8 % dari ATMR,menjadi 10 % pada akhir tahun 1997, dan 12 % pada tahuun 2001.
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
63/154
63
2. Peningkatan modal disetor menjadi Rp 50 Milyar bagi bank-bankumum non devisa, dan Rp 150 Milyar bagi bank devisa.
3. Peningkatan GWM dari 3 % menjadi 5 % per April 1997.f. Undang-undang No. 10 tahun 1998
Undang-undang ini merupakan penyempurnaan dan perubahan dari
Undang-undang No. 7 tahun 1992. Undang-undang ini mencakup atas hal-
hal sebagai berikut :
1. Penegasan kemandirian Bank Indonesia dalam pembinaan danpengawasan perbankan dengan mengalihkan kewenangan seluruh
perizinan dibidang perbankan dari semula berada pada Menteri
Keuangan.
2. Pembentukan badan khusus sebagai pelaksana program penyehatanperbankan.
3. Perubahan cakupan rahasia bank.4. Penyesuaian ketentuan dan kepemilikan bank dengan menghapus
diskriminasi peraturan antara bank campuran dan bank umum.
5. Kemudahan pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan usaha bank.g.
Pengumuman Pemerintah tanggal 13 Maret 1999
Pada tanggal 13 Maret 1999, pemerintah melalui Badan Penyehatan
Perbankan Nasional (BPPN), dan Bank Indonesia mengumumkan berbagai
keputusan dalam rangka penyehatan perbankan nasional, yakni :
1. 38 bank nasional ditutup atau Bank Beku Operasi (BBO).2. 7 bank nasional diambil alih atauBank Take Over(BTO).
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
64/154
64
3. 9 bank nasional diikut sertakan dalam program rekapitalisasi.4. 73 bank nasional tidak diikut sertakan dalam program rekapitalisasi.
F. Perbankan Syariahkehadiran bank yang berdasarkan syariah di Indonesia masih relatif
baru, yaitu baru pada awal tahun 1990-an, meskipun masyarakat Indonesia
merupakan masyarakat muslim terbesar di dunia.47
Gagasan untuk mendirikan
bank syariah di Indonesia sebenarnya sudah muncul sejak pertengahan tahun
1970-an. Hal ini dibicarakan pada seminar nasional Hubungan Indonesia-
Timur Tengah pada 1974 dan pada tahun 1976 dalam seminar internasional
yang diselenggarakan oleh Lembaga Studi Ilmu-Ilmu Kemasyarakatan (LSIK)
dan Yayasan Bhineka Tunggal Ika. Namun, ada beberapa alasan yang
menghambat ide ini :
1. Operasi bank syariah yang menerapkan prinsip bagi hasil belum diatur,dan karena itu, tidak sejalan dengan UU Pokok Perbankan yang berlaku,
yakni UU No. 14/1967.
2. Konsep bank syariah dari segi politis berkonotasi ideologis, merupakanbagian dari atau berkaitan dengan konsep negara Islam, dan karena itu
tidak dikehendaki pemerintah.
3. Masih dipertanyakan, siapa yang bersedia menaruh modal dalam venturaseacam itu; sementara pendirian bank baru dari Timur Tengah masih
47
Muh. Dawam Raharjo, Islam dan Transformasi Sosial-Ekonomi, Lembaga Studi Agama danFilsafat, Jakarta, 1999, Hal. 405.
7/22/2019 Ekonomi Islam Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Antara
65/154
65
dicegah, antara lain pembatasan bank asing yang ingin membuka
kantornya di Indonesia.
Keberadaan perbankan syariah mulai berkembang pesat setelah
adanya Paket Deregulasi, yaitu yang berkaitan dengan lahirnya Peraturan
Pemerintah No. 72 Tahun 1992 yang direvisi dengan UU No. 10 tahun 1998.48
Sebagai tindak lanjut dari UU No. 10 tahun 1998 tersebut, Bank Indonesia
sebagai otoritas perbankan juga mengeluarkan beberapa ketentuan yang
berkaitan dengan perbankan syariah.49
Dengan adanya berbagai ketentuan
tersebut, perbankan syariah telah mendapatkan kesempatan untuk
menjalankan kegiatan operasionalnya secara lebih optimal, dan diharapkan
dapat memiliki daya saing tinggi dengan sistem perbankan konvensional.
Fungsi dan peran bank syariah yang diantaranya tercantum dalam
pembukaan standar akuntansi yang dikeluarkan oleh AAOIFI (Accountingand
Auditing Organization for Islamic Financial Institution), sebagai berikut:50
1. Manajer Investasi, bank syariah dapat mengelola investasi dana nasabah.2. Investor, bank syariah dapat menginvestasikan dana yang dimilikinya
maupun dana nasabah yang dipercayakan kepadanya.
3.
Penyedia jasa keuangan dan lalu lintas pembayaran, bank syariah dapat
melakukan kegiatan-kegiatan jasa-jasa layanan perbankan sebagaimana
lazimnya.
48Muhammad, Teknik Perhitungan Bagi Hasil dan Profit Margin pada Bank Syariah, UII
Press, Yogyakarta, 2004, Hal. 4.49Wiroso, Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syariah, PT.Grasindo,
Jakarta, 2005, Hal. 3.50
Tim Pengembangan Perbankan Syariah IBI, Konsep,
Recommended