View
236
Download
2
Category
Preview:
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perubahan lingkungan senantiasa terjadi dalam proses perkembangan suatu
negara, yang secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi kehidupan,
tata ekonomi, cara-cara pemasaran dan perilaku manusianya. Perkembangan
teknologi yang semakin canggih ini mengakibatkan perkembangan produk yang lebih
modern dan berkualitas baik. Sehingga perusahaan sangat membutuhkan tenaga kerja
ahli serta strategi dalam berbisnis yang dapat mengikuti perkembangan zaman (up to
date) dalam memenuhi permintaan konsumen. Selain itu, informasi juga sangat
dibutuhkan oleh perusahaan dalam menjalankan usahanya dan akan dikomunikasikan
kepada pihak-pihak yang berkepentingan sehingga dapat digunakan sebagai alat
pengambilan keputusan.
Salah satu sumber informasi bagi perusahaan adalah laporan keuangan.
Laporan keuangan tersebut suatu perusahaan dapat mengetahui perkembangan
perusahaan apakah mengalami keuntungan atau kerugian. Data yang tersedia dalam
laporan keuangan dapat dianalisis sehingga berguna bagi pihak yang terkait dengan
perusahaan untuk mengambil keputusan dan menyusun strategi dimasa yang akan
datang. Informasi yang tidak tepat akan mengakibatkan kemunduran bagi
perkembangan perusahaan.
Pada dasarnya perusahaan terdiri atas perusahaan dagang, jasa dan
manufaktur. Dalam perusahaan manufaktur terdapat harga pokok produksi yang
1
meliputi biaya pabrik, persediaan awal dan persediaan akhir. Biaya tersebut
dipergunakan untuk menghasilkan barang jadi atau siap pakai. Sebagai langkah akhir
untuk mencapai tujuan, perusahaan akan menetapkan harga jual produk tersebut.
Perusahaan dapat dipandang sebagai suatu sistem yang memproses masukan untuk
menghasilkan keluaran. Untuk mencapai hasil yang lebih baik terutama dalam
memperoleh keuntungan, maka perusahaan harus dapat memperhitungkan segala
macam biaya khususnya harga pokok produksi serta harga jualnya secara efektif dan
efisien.
Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam pengolahan
bahan baku menjadi produk. Biaya produksi membentuk harga pokok produksi, yang
digunakan untuk menghitung harga pokok produk jadi dan harga pokok produk yang
pada akhir periode akuntansi masih dalam proses. Pengumpulan harga pokok
produksi sangat ditentukan oleh cara produksi. Secara garis besar, cara memproduksi
produk dapat dibagi menjadi dua macam yaitu produk atas dasar pesanan dan
produksi massa. Perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan melaksanakan
pengolahan produknya atas dasar pesanan yang diterima dari pihak luar, sedangkan
perusahaan yang berproduksi berdasarkan produksi massa pengolahannya atas dasar
untuk memenuhi persediaan di gudang.
Perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, mengumpulkan harga
pokok produksinya menggunakan metode harga pokok pesanan (job order cost
method), sedangkan perusahaan yang produksinya berdasarkan produksi massa
dengan menggunakan metode harga pokok proses (process cost method). Metode
penentuan harga pokok produksi adalah cara memperhitungkan unsur-unsur biaya ke
2
dalam harga pokok produksi. Dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam
harga pokok produksi, terdapat dua pendekatan yaitu full costing dan variable
costing.
PT. Sarana Unggul Pratama adalah perusahaan manufaktur yang bergerak
dalam pembuatan Dies, Jig, dan Component Manufacturing yang produksinya
berdasarkan pesanan, tetapi dengan banyaknya hambatan yang dihadapi perusahaan
menyebabkan sulitnya untuk menetapkan kebijakan nilai pengeluaran dan
pemasukan. pembuatan produk-produk baru akan mendorong timbulnya usaha untuk
memasarkan produknya dengan tepat, tetapi dalam kenyataannya tidaklah mudah
untuk memasarkan suatu produk, karena suatu produk harus ditentukan dahulu harga
pokok produk yang sesuai, supaya perusahaan menghasilkan keuntungan,
memperoleh konsumen yang lebih banyak, serta dapat bersaing secara sehat.
Prosedur akumulasi biaya yang digunakan untuk menghitung harga pokok
produksi dalam perusahaan yang menghasilkan produk atas dasar pesanan, adalah
dengan menggunakan job order costing method sedangkan untuk mencatat biaya-
biaya yang timbul diperlukan kartu-kartu biaya untuk masing-masing produk yang
dikenal dengan job order cost sheet (kartu harga pokok pesanan). Kartu-kartu biaya
ini merupakan catatan tambahan yang dikendalikan oleh perkiraan barang dalam
proses dan harus ditangani secara cermat untuk menghindari kesalahan dalam
menghitung harga pokok produksinya. Dengan penerapan metode job order costing.
Pada sistem akuntansi biaya informasi yang dihasilkan mengenai perhitungan harga
pokok produksi akan menjadi akurat. Kemudian metode dalam pelaporan harga
pokok produksi yang baik akan diawali dengan uraian prosedur pencatatan biaya
3
bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik dan pencatatan harga
pokok produk jadi yang ditransfer dari bagian produksi ke bagian gudang.
Berdasarkan hal tersebut penulis ingin membahas mengenai harga pokok
produksi, maka penulis mengambil judul “Prosedur Pelaporan Harga Pokok
Produksi pada PT. Sarana Unggul Pratama”.
1.2 Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud Kerja Praktek
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur pelaporan harga
pokok produksi yang ada pada PT. Sarana Unggul Pratama dan membandingkan
antara teori dan praktek dalam perusahaan.
1.2.2 Tujuan Kerja Praktek
Dari latar belakang diatas maka dapat diambil tujuan penelitian sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui prosedur penentuan harga pokok produksi yang ada pada
PT. Sarana Unggul Pratama (SUP) .
2. Untuk mengetahui prosedur pelaporan harga pokok produksi yang ada pada
PT. Sarana Unggul Pratama .
1.3 Metode Kerja Praktek
Metode kerja praktek yang digunakan antara lain :
1. Observasi, dilakukan dengan cara pengamatan langsung ke PT. Sarana
Unggul Pratama melalui kegiatan Kuliah Kerja Praktek.
4
2. Wawancara, dilakukan kepada sumber yang dianggap menguasai pokok
permasalahan yang diajukan. Wawancara dilakukan penulis kepada bagian
keuangan untuk mengetahui prosedur penentuan harga pokok produksi pada
PT. Sarana Unggul Pratama.
3. Studi Kepustakaan, yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memilih dan membaca berbagai bahan pustaka yang berkaitan dengan
judul laporan, diantaranya menggunakan berbagai buku, artikel maupun
sumber-sumber lainnya yang sekiranya mampu memberikan informasi dan
data yang dibutuhkan secara lengkap.
1.4 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek
Kerja praktek dilakukan di PT. Sarana Unggul Pratama Cikarang yang berlokasi
di jalan Gaharu Blok F 11 No. 8 Delta Silicon 2 Cikarang-Bekasi. Mulai dari tanggal
28 juli 2008 sampai dengan 28 agustus 2008, kegiatan kerja praktek dimulai pukul
07.30-15.30 WIB pada hari senin s.d jumat, dan hari sabtu dimulai pukul 07.30-12.00
WIB.
5
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Sarana Unggul Pratama (SUP) adalah perusahaan yang bergerak dalam
bidang manufaktur yang berdomisili di Jakarta. PT. SUP didirikan pada tahun 1995
dengan luas tanah 1300 M2 dan luas bangunan 1000 M2. Sejak berdiri sampai dengan
tahun 2007, PT. SUP merupakan perintis produsen manufaktur dan pemasok
peralatan yang dibuat dengan cara dicetak, dengan menggunakan alat cetakan, alat
pendukung cetakan, dan alat- alat spearpart atau komponen dari otomotif (Dies, jig
and Component Automotif).
Dalam periode 2007 sampai dengan sekarang, PT. SUP melakukan kerja sama
dengan beberapa mitra yang sudah mempunyai nama dalam dunia bisnis untuk
memproduksi produk onderdil kendaraan bermotor baik beroda dua maupun beroda
empat.
Selama periode tahun 1995-2007 perusahaan ini membuka bidang jasa
produksi dan jumlah karyawan selama periode tersebut telah mengalami kenaikan
mencapai 350 orang. Kemudian ada penambahan karyawan 85 orang, sehingga pada
tahun 2008 total jumlah karyawan mencapai 435 orang yang menjadi tanggungan
perusahaan.
6
2.1.1 Bisnis dan Produk PT. SUP
Produk utama perusahaan PT. SUP sendiri adalah Dies, Jig and Component
Automotif, sehingga penghasilan terbesar PT. SUP berasal dari produk tersebut.
Selain itu produk tambahan lainnya adalah bidang jasa produksi.
2.2 Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi merupakan bagian dari manajemen perusahaan. Dengan
adanya struktur organisasi, menggambarkan hubungan wewenang dan tanggung
jawab bagi setiap jenjang yang berada pada ruang lingkup.
Suatu perusahaan untuk mencapai tujuannya diperlukan struktur organisasi
agar terjadi keterpaduan atau koordinasi yang dapat dilaksanakan dengan baik, dan
memberikan kejelasan dalam memberikan tugas yang telah ditetapkan dengan baik.
Secara umum struktur organisasi PT. Sarana Unggul Pratama terdiri dari:
1. Directur, membawahi seluruh divisi antara lain adalah sebagai berikut: Plant
Manager. Human Resources Development, bagian umum, Purchasing
(Pembelian), Production and Planing Control (PPC), Where House (Rumah
Produksi), Production Supervisor (Pengawas Produksi), Leader (pimpinan
produksi), Quality Assurance (QA) (Jaminan kualitas) dan Quality Control (QC)
(Kontrol kualitas), In Process (Proses barang), In Going (Penerima barang), Out
Going (Pengeluaran barang), Marketing (Pemasaran), Engineering (Ahli Mesin),
Accounting (Akuntan).
7
2. Plant Manager (Manajer Perencanaan), membawahi:
1. Production Supervisor (Pengawas Produksi), yang mana divisi ini membawahi
bagian Leader (pimpinan produksi).
2. Quality Assurance (QA) (Jaminan kualitas) dan Quality Control (QC) (Kontrol
kualitas), yang mana divisi ini membawahi:
a. In Process (Proses barang).
b. In Going (Penerima barang).
c. Out Going (Pengeluaran barang).
3. Marketing (Pemasaran), yang mana divisi ini membawahi: bagian sales
marketing (pemasaran penjualan), administration marketing (administrasi
pemasaran), Estimasi (Perkiraan tafsiran).
4. Engineering (Ahli Mesin), yang mana divisi ini membawahi: bagian Tehnical
service (servis teknik), Drafter (Penggambar).
5. Accounting (Akuntan), yang mana divisi ini membawahi bagian Finance
(keuangan).
6. Production and Planing Control (PPC) (Produksi dan Kontrol Perencanaan),
yang mana divisi ini membawahi bagian Where House (Rumah Produksi).
7. Purchasing (Pembelian).
8. Human Resources Development (HRD) membawahi bagian umum.
8
2.3 Uraian Tugas dan Jabatan
1. Directur
Tugasnya adalah bertanggung jawab atas kelancaran seluruh pelaksanaan tugas
usaha dan kegiatan perusahaan.
2. Plant Manager (Manajer Perencanaan)
Tugas-tugasnya adalah sebagai berikut:
a. Mempunyai tugas untuk memutuskan sasaran, kebijaksanaan, strategi
keuangan dan strategi SDM (Sumber Daya Manusia) untuk
pengembangan dan rencana kerja perusahaan.
b. Melaksanakan sebagian tugas pokok direktur dalam bidang produksi dan
merumuskan sasaran, kebijakan dan strategi produksi untuk kelangsungan
perusahaan dan rencana kerja perusahaan.
c. Merumuskan sasaran, kebijaksanaan dan strategi teknologi untuk
pengembangan perusahaan dan rencana kerja perusahaan.
d. Merencanakan, merumuskan dan mengendalikan kebijakan umum
pemasaran.
3. Production Supervisor (Pengawas Produksi)
Tugas-tugasnya adalah sebagai berikut:
a. Mendisposisikan ketidaksesuaian.
b. Mengendalikan pelaksanaan perbaikan ketidaksesuaian.
c. Memberi penandaan identifikasi protection pada produk dan area tertentu
selama proses.
d. Melakukan proteksi produk sesuai dengan prosedur.
9
e. Merencanakan kegiatan produksi atau fabrikasi.
f. Menjamin kegiatan produksi atau fabrikasi sesuai schedule.
g. Menjamin pelaksanaan fabrikasi dilakukan oleh orang yang berkompeten.
h. Menjamin produk yang difabrikasi memenuhi standar mutu produk.
i. Mengecek dan menyetujui kebutuhan material untuk kebutuhan fabrikasi.
j. Mendistribusikan JRC (Job Routing Card) kepada team leader.
k. Mengendalikan proses khusus.
l. Mengendalikan kegiatan produksi atau fabrikasi sesuai dengan
perencanaan.
4. Leader (Pimpinan Produksi)
Tugas-tugasnya adalah sebagai berikut:
a. Menyiapkan material.
b. Mengecek mesin dan peralatan.
c. Mengawasi penggunaan material.
d. Mengawasi atau mencatat pada catatan-catatan misalnya yaitu mengenai
data-data pelaksanaan pembuatan barang.
e. Mengawasi penggunaan mesin.
5. Quality Assurance (QA) dan Quality Control (QC) (Jaminan kualitas dan
Kontrol kualitas).
Tugas-tugasnya adalah sebagai berikut:
Quality Assurance :
a. Melakukan Pengamatan sistem mutu pada supplier untuk supplier
yang dipersyaratkan sebelumnya.
10
b. Menyiapkan dan memelihara PQP (Product Quality Plan).
c. Membuat dan memelihara ITP (Inspection and Test Plan) dan
check list inspeksi.
d. Melakukan proses dan produk audit sesuai dengan jadwal.
e. Memperbaharui master list.
Quality Control :
a. Melakukan inspeksi dan pengujian pada barang mulai dari tahap
barang masuk selama proses dan tahap akhir pada PQP.
b. Mencatat hasil inspeksi, dan pengujian sesuai dengan yang diminta
pada system mutu.
c. Mengelola peralatan inspeksi, ukur dan pengujian mengenai
keabsahan kalibrasi dan tanpa kalibrasi, pengkondisian
penyimpanan (jika ada), memperbaharui master list dan
permintaan kalibrasi.
d. Menyimpan dan memelihara dokumen-dokumen yang dibutuhkan
sistem mutu.
6. In Process (Proses barang)
Tugasnya adalah memproses barang yang akan diproduksi.
7. In Going (Penerima barang)
Tugasnya adalah menerima barang produksi yang siap untuk dijual.
8. Out Going (Pengeluaran barang)
Tugasnya adalah mengirimkan barang produksi kepada customer.
11
9. Marketing (Pemasaran)
Tugas-tugasnya adalah sebagai berikut:
a. Membuka pasar atau konsumen baru
b. Mempromosikan produk dan perusahaan.
c. Menyiapkan rencana penjualan dan keuntungan penjualan.
d. Memeriksa dan menyetujui penawaran order kerja konsumen
e. Membuat penawaran kepada konsumen.
f. Menindaklanjuti penawaran, negosiasi spesifikasi dan harga jual.
g. Memeriksa persyaratan order kerja konsumen
h. Membuat permintaan order kerja kepada internal perusahaan.
i. Memantau perkembangan order kerja konsumen.
j. Menentukan disposisi biaya untuk order pelanggan di luar budget atau
estimasi.
k. Memantau kelancaran pembayaran order kerja konsumen.
10. Sales Marketing (Pemasaran Penjualan)
a. Membuka pasar atau konsumen
b. Mempromosikan produk dan perusahaan
c. Menyiapkan rencana penjualan dan keuntungan penjualan
11. Administrasi Marketing (administrasi pemasaran)
Tugasnya adalah untuk membantu bagian marketing dalam membuat dan
menerbitkan dokumen, serta melaksanakan pendistribusian, penarikan dan
penyimpanan dokumen.
12
12. Estimasi (Perkiraan Tafsiran)
Tugasnya adalah untuk menghitung taksiran biaya-biaya yang akan
dikeluarkan untuk memperoleh harga pokok produksi.
13. Engineering (Ahli Mesin)
Tugas-tugasnya adalah sebagai berikut:
a. Memeriksa dokumen permintaan dan order kerja konsumen untuk aspek
spesifikasi teknik barang.
b. Merencanakan jadwal desain dan pengembangan produk.
c. Menentukan konsep desain produk.
d. Menverifikasi keluaran perencanaan (gambar, spesifikasi, daftar material
dan lain-lain).
e. Melaksanakan pemeriksaan desain dengan fungsi terkait.
f. Melaksanakan validasi desain produk.
g. Mengeluarkan daftar acuan-acuan teknikal dan barang.
14. Technical service (servis teknik)
Tugas-tugasnya adalah sebagai berikut:
a. Menerima, mendistribusikan dan memelihara dari keluaran desain.
b. Menerima, meregistrasikan dan memelihara catalog, booklet dari supplier.
15. Drafter (Penggambar)
Tugasnya adalah membantu engineering untuk membuatkan desain gambar
yang diperlukan kedalam komputer.
13
16. Accounting (Akuntansi)
Tugas-tugasnya adalah sebagai berikut:
a. Mencatat mutasi penerimaan dan pengeluaran dari kas untuk bank.
b. Memeriksa kebenaran dokumen dan bukti pendukung penerimaan dan
pengeluaran kas atau bank.
c. Memeriksa dan menyetujui permohonan permintaan uang.
d. Memfile bukti pendukung kas kecil.
e. Membuat rekonsiliasi bank atas penerimaan dan pengeluaran bank.
f. Membuat daftar hutang dan piutang, dan memberikan informasi posisi
keuangan perusahaan.
g. Membuat neraca rugi-laba dan income statement atau laporan pemasukan
keuangan.
17. Finance (Keuangan)
Tugas-tugasnya adalah sebagai berikut:
a. Memeriksa dan memastikan apakah kewajiban costumer yang
berhubungan dengan masalah pembayaran sudah diselesaikan.
b. Memverifikasi terhadap tersedianya budget.
c. Memeriksa kebenaran persyaratan barang yang diminta.
d. Menyiapkan dana untuk kebutuhan proyek.
18. Production and Planing Control (PPC) (Produksi dan Kontrol Perencanaan).
Tugas-tugasnya adalah sebagai berikut:
a. Mencatat semua order kerja yang dikeluarkan oleh marketing.
b. Menghitung kapasitas pada tingkat perusahaan.
14
c. Merencanakan, memantau penjadwalan dan merevisi jadwal WO (Work
Order) yang sudah disetujui pada tingkat perusahaan.
d. Menganalisis faktor beban perusahaan.
e. Menentukan persentasi penyelesaian realisasi WO dan menganalisis
ketepatan waktu proses WO dengan sisa waktu yang terjadwal.
f. Mendorong atau mengingatkan unit untuk mencapai jadwal yang
ditetapkan.
g. Menyiapkan laporan perkembangan atau pencapaian realisasi WO tingkat
perusahaan.
19. Ware House (WH) (Gudang)
Tugas-tugasnya adalah sebagai berikut:
a. Melakukan penyimpanan barang sesuai dengan identifikasi protection.
b. Mengeluarkan barang yang diminta berdasarkan DPM (Daftar
Pengambilan Material) dan PKM (Perencanaan Kebutuhan Material).
20. Purchasing (Pembelian)
Tugas-tugasnya adalah sebagai berikut:
a. Merencanakan kebutuhan pemilikan barang.
b. Memproses Supplier.
c. Menyiapkan dan mengecek PO (Purchase Order).
d. Memproses unplaned barang atau jasa dari WO.
e. Menyediakan pengiriman kepada konsumen.
f. Mengeluarkan daftar harga dan lead time barang atau jasa.
15
21. Human Resources Development (HRD)
Tugas-tugasnya adalah sebagai berikut:
a. Mengatur, membina dan mengelola manajemen SDM (Sumber Daya
Manusia) perusahaan.
b. Merencanakan program pelatihan sesuai dengan sasaran perusahaan.
c. Mengelola, mengkoordinasi, memfasilitasi, membina dan mengendalikan
seluruh aktifitas SDM.
d. Mengelola, memfasilitasi dan mengendalikan program pelatihan dan
pengembangan karyawan yang telah disetujui dan disepakati.
e. Menentukan hasil pelatihan yang perlu disampaikan kepada terkait.
f. Mengelola dan membina SDM.
g. Memelihara infrastruktur gedung, sarana transportasi, sarana komunikasi
dan lingkungan kerja terjaga sesuai dengan persyaratan produk.
h. Menyiapkan sarana transportasi.
22. Bagian Umum
Tugas-tugasnya adalah sebagai berikut:
a. Melakukan kalkulasi pengeluaran kas dan penggajian serta pengupahan.
b. Melaksanakan rumah tangga perusahaan.
c. Mengurusi angkutan / transportasi barang.
d. Mengecek pesanan barang.
16
2.4 Aspek Kegiatan Perusahaan
PT. Sarana Unggul Pratama bergerak dibidang manufactur dan pemasok
peralatan Dies, jig and Component Automotif selain itu juga bergerak dalam bidang
jasa produksi. PT. Sarana Unggul Pratama memiliki beberapa fasilitas mesin yang
sudah mencukupi untuk produksi serta sudah memiliki beberapa customer tetap.
2.4.1 Fasilitas Mesin dan Customer
2.4.1.1 Fasilitas Mesin
PT. Sarana Unggul Pratama memiliki beberapa mesin beserta kapasitas dan
jumlahnya yang digunakan untuk produksi dan die shop, antara lain adalah
sebagai berikut:
Mesin Produksi
No Nama Mesin Kapasitas Quantity
1 Press 3 ton 1
2 Press 10 ton 2
3 Press 25 ton 1
4 Press 30 ton 2
5 Press 35 ton 3
6 Press 55 ton 1
7 Press 60 ton 3
8 Press 100 ton 1
9 Press 150 ton 2
17
10 Press 250 ton 1
11 Welding 350 Amp 6
12 Spot Welding 35 KVA 1
13 Spot Welding 45 KVA 1
14 Spot Welding 50 KVA 1
15 Bench Lathe 25 DIA 3
16 Bench Lathe 32 DIA 2
17 Drill 4
18 Auto Letch 1
19 Circular Saw 2
20 Shearing T= 3,2 MM 1
21 Compresor 7,5 HP 4
22 Screw Compresor 22 HP 1
Bagan 2.4.1
Nama Mesin, Kapasitas Mesin dan Quantity Mesin Produksi
Mesin Die Shop
No. Nama Mesin Kapasitas Quantity
18
23 Drill Radial 500 x 500 x 500 1
24 Drilling 1
25 Milling 800 x 400 x 450 1
26 Milling 450 x 300 x 260 1
27 Milling 450 x 300 x 260 1
28 Milling 500 x 350 x 300 1
29 Welding Acettelic 1
30 Surface Grinding 250 x 500 x 200 1
31 Cutting Well 1
32 Lathe 1000 M/M 1
33 Cnc Miling 500 x 1000 x 400 1
Bagan 2.4.1
Nama Mesin, Kapasitas Mesin dan Quantity Mesin Die Shope
2.4.1.2 Customer
PT. Sarana Unggul Pratama memiliki beberapa Customer tetap, antara lain
adalah sebagai berikut:
1. PT. Indomobil Suzuki Internasional.
2. PT. Posmi Steel Indonesia.
3. PT. Dharma Precision Parts.
4. PT. Trimitra Citrahasta.
5. PT. Chemco Harapan Nusantara.
6. PT. Mitra Metal Perkasa.
19
7. PT. Indomatsumoto.
8. PT. Setia Guna Sejati
9. PT. Fajar Surya Lestari
10. PT. Ming Horng Industry.
11. PT. Tsuang Hine Industrial.
12. PT. Inti Polymetal.
13. PT. Sebastian Jaya Metal.
20
BAB III
PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KULIAH KERJA PRAKTEK
3.1 Bidang Pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek
Bidang pelaksanaan kuliah kerja praktek ini penulis ditempatkan di bagian
divisi Administrasi produksi, dalam pelaksanaan tersebut penulis diberikan
pengarahan dan bimbingan mengenai kegiatan perusahaan khususnya dibagian
produksi yang salah satu tugasnya meng-input hasil produksi yang terjadi dalam
setiap periode.
3.1.1 Prosedur
Prosedur merupakan komponen dari sistem informasi baik itu sistem
informasi manajemen atau informasi akuntansi yang sering dilupakan, padahal tanpa
prosedur sistem informasi sebaik apapun tidak akan berjalan sebagaimana mestinya.
Menurut Ardiyose dalam bukunya “Kamus Besar Akuntansi”:
“Prosedur adalah suatu bagian sistem yang merupakan rangkaian tindakan yang menyangkut beberapa orang dalam satu atau beberapa bagian yang ditetapkan untuk menjamin agar suatu kegiatan usaha atau transaksi dapat terjadi berulangkali dan dilaksanakan secara seragam.”
(2004;734)
Menurut Mulyadi dalam bukunya “Sistem Akuntansi”:
“Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang”.
(2001;5)
21
Kegiatan klerikal (clerical operation) terdiri dari kegiatan berikut ini yang
dilakukan untuk mencatat informasi dalam formulir, buku jurnal, dan buku besar:
a. Menulis
b. Menggandakan
c. Menghitung
d. Memberi Kode
e. Mendaftar
f. Memilih (mensortasi)
g. Memindah
h. Membandingkan
Berdasarkan kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa prosedur adalah suatu
kegiatan klerikal yang merupakan suatu bagian sistem, biasanya melibatkan beberapa
orang dalam satu departemen atau lebih, dan dibuat untuk menjamin penanganan
secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.
3.1.2 Pelaporan
Kegiatan produksi selama periode dilaporkan dalam laporan harga pokok
produksi. Laporan ini merupakan perhitungan harga pokok barang yang telah selesai
diproduksi selama suatu periode.
Pelaporan keuangan dibagi menjadi dua golongan yaitu, pelaporan keuangan
kepada pihak luar dan pelaporan keuangan kepada manajemen puncak. Pelaporan
keuangan yang ditujukan kepada pihak luar perusahaan terikat kepada prinsip
akuntansi yang lazim, sedangkan pelaporan keuangan yang ditujukan kepada
manajemen puncak perusahaan tidak selalu terikat pada prinsip akuntansi yang lazim.
22
Jumlah persediaan bahan baku, produk dalam proses, produk yang telah siap
dijual, upah tenaga kerja yang sudah dan masih harus dibayar, dan pinjaman yang
belum terlunasi, akan menjadi data-data dalam penyusunan laporan keuangan
perusahaan.
Pengertian pelaporan menurut W.J.S Poerwadarminta dalam bukunya
“Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi Ketiga”:
“Pelaporan merupakan apa yang dilaporkan; pemberitahuan kepada
yang berwajib.”
(2003;667)
Pengertian pelaporan menurut Pusat Pembina Dan Pengembangan Bahasa
dalam bukunya “Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua”:
“Pelaporan merupakan proses, cara, perbuatan melaporkan.”(1989;566)
Berdasarkan kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pelaporan adalah
suatu tindakan yang mana suatu data atau dokumen yang telah diproses kemudian
diberitahukan atau dilaporkan kepada pihak yang berwajib atau yang
membutuhkannya.
3.1.3 Harga Pokok Produksi
Siklus kegiatan perusahaan manufaktur dimulai dengan pengolahan bahan
baku di bagian produksi dan berakhir dengan penyerahan produk jadi bagian gudang.
Dalam perusahaan tersebut, siklus akuntansi biaya dimulai dengan pencatatan harga
pokok bahan baku yang dimasukkan dalam proses produksi, dilanjutkan dengan
23
pencatatan biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik yang dikonsumsi
untuk produksi, serta berakhir dengan disajikan harga pokok produksi jadi yang
diserahkan oleh bagian produksi ke bagian gudang.
3.1.3.1 Pengertian Harga Pokok Produksi
Harga pokok produksi dapat diartikan sebagai jumlah biaya yang dikeluarkan
untuk memproses bahan baku menjadi barang jadi dalam periode tertentu. Dibawah
ini ada beberapa pengertian harga pokok produksi, antara lain:
Pengertian harga pokok produksi menurut Mulyadi dalam bukunya yang
berjudul “Akuntansi Biaya” adalah:
“Pengorbanan sumber ekonomi dalam pengolahan bahan baku menjadi
produk untuk memperoleh aktiva”.
(2000;10)
Sedangkan menurut Soemarso S.R dalam bukunya yang berjudul
“Akuntansi Suatu Pengantar”, Pengertian harga pokok produksi adalah:
“Harga pokok produksi adalah biaya barang yang telah diselesaikan
selama suatu periode”.
(2004;272)
Dari kedua pengertian diatas, harga pokok produksi dapat diartikan sebagai
suatu pengorbanan sumber ekonomi yang merupakan kumpulan biaya produksi yang
tidak dapat dihindarkan untuk menghasilkan suatu produk jadi, serta merupakan dasar
dari pembentukan harga.
24
3.1.3.2 Tujuan Harga Pokok Produksi
Tujuan utama perhitungan harga pokok produksi adalah untuk menentukan
jumlah biaya per-unit produk jadi, sedangkan tujuan lainnya yaitu:
1. Menentukan harga jual produk.
2. Alat perencanaan dan pengendalian biaya produk.
3. Sebagai dasar untuk menetapkan laba.
4. sebagai dasar untuk pengambilan keputusan, berdasarkan informasi mengenai
harga pokok produksi, manajemen dapat menghitung laba yang akan diperoleh
dari penjualan produk tersebut, sehinggadapat diputuskan apakah produk tersebut
akan terus diproduksi atau tidak.
5. menentukan harga pokok persediaan produk jadi, produk dalam proses dan bahan
baku yang disajikan dalam neraca.
3.1.3.3 Metode Harga Pokok Produksi
Metode yang digunakan dalam menentukan harga pokok produksi
menggunakan metode harga pokok pesanan (job order costing) dan metode harga
pokok proses (process costing).
Menurut Mulyadi, dalam bukunya yang berjudul “Akuntansi Biaya” metode
harga pokok produksi terbagi menjadi dua yaitu:
“1. Job Order Costing
2. Process Costing”
(2000;18)
25
1. Job Order Costing (Harga Pokok Pesanan)
Produksi atau pembuatan pesanan yang spesifik dikenal sebagai Job Order
system. Dalam kalkulasi biaya produk pesanan, setiap Job atau pesanan adalah satu
satuan akuntansi yang dibebankan biaya bahan baku, biaya upah dan biaya overhead
pabrik. Job order costing digunakan oleh perusahaan yang berproduksi berdasarkan
pesanan oleh perusahaan yang menghasilkan berbagai jenis produk. Job order costing
diterapkan jika proses produksi dilakukan terputus-putus (intermitten), tergantung
dari pesanan yang diterima dan jenis produknya bersifat heterogen tergantung kepada
spesifikasi konsumen.
2. Process Costing (Harga Pokok Proses)
Perusahaan yang berproduksi berdasarkan masa mengumpulkan produksinya
dengan metode harga pokok proses (process cost method). Dalam metode ini biaya-
biaya produk yang dihasilkan dalam periode tersebut dengan jumlah satuan produk
yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan. Process costing digunakan oleh
perusahaan yang berproduksi secara masal atas jenis produk yang homogen dimana
proses produksinya dilakukan secara terus menerus sehingga pembebanan biayanya
adalah sama rata untuk setiap produk pada periode tertentu.
Metode harga pokok produksi yang digunakan oleh PT. Sarana Unggul
Pratama adalah metode job order costing, karena PT. Sarana Unggul Pratama
merupakan perusahaan yang memproduksi produknya berdasarkan pesanan dan
menghitung harga pokok produk per-satuannya adalah sebagai berikut:
Harga pokok per-satuan = Jumlah harga pokok pesanan tertentu
Jumlah satuan produk pesanan yang bersangkutan
26
3.1.3.4 Proses Pencatatan Harga Pokok Pesanan
Pencatatan merupakan kegiatan yang sangat penting dalam suatu perusahaan
tanpa pencatatan suatu perusahaan tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. Dalam
menyusun laporan keuangan, baik laporan keuangan perbulan maupun laporan
keuangan pertahun akan sangat diperlukan pencatatan baik secara manual maupun
komputerisasi. Metode pencatatan harga pokok pesanan bertujuan untuk mengetahui
harga pokok produk atas dasar pesanan.
Pencatatan harga pokok produk dijelaskan oleh dokumen kebijakan PT.
Sarana Unggul Pratama mengenai siklus akuntansi biaya dalam metode harga pokok
pesanan, bahwa “hasil harga pokok produk adalah harga yang diperoleh dari
pengumpulan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik pada
tiap-tiap pesanan dengan menggunakan kartu harga pokok pesanan.”
Pedoman pencatatan:
1. Pencatatan Biaya Bahan Baku:
a. Jurnal pembelian bahan baku:
Debit Persediaan bahan baku xxx
Kredit Utang dagang/kas xxx
b. Jurnal pemakaian bahan baku:
Debit Barang dalam proses xxx
Kredit persediaan bahan baku xxx
Jika dipecah menurut elemen biaya produksi:
Debit Barang dalam proses-biaya bahan baku xxx
Kredit Persediaan bahan baku xxx
27
c. Jurnal retur pembelian:
Debit Utang dagang/kas xxx
Kredit Persediaan bahan baku xxx
2. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja:
a. Jurnal kewajiban gaji dan upah:
Debit Gaji dan Upah xxx
Kredit Utang gaji dan upah xxx
b. Jurnal pembayaran gaji dan upah:
Debit Utang gaji dan upah xxx
Kredit Kas xxx
c. Jurnal alokasi gaji dan upah:
Debit Barang dalam proses xxx
Biaya overhead sesungguhnya xxx
Biaya pemasaran (gaji bagian pemasaran) xxx
Biaya administrasi (gaji bagian administrasi)xxx
Kredit Gaji dan upah xxx
3. Pencatatan Biaya Overhead Pabrik (BOP):
a. Jurnal BOP sesungguhnya:
Debit BOP sesungguhnya xxx
Kredit Persediaan bahan penolong xxx
Biaya Sewa xxx
Biaya Listrik xxx
Biaya asuransi pabrik xxx
28
Berbagai macam rekening yang dikredit xxx
b. Jurnal pembebanan BOP berdasarkan tarif ditentukan dimuka:
Debit Barang dalam proses xxx
Kredit BOP dibebankan xxx
c. Jurnal menutup BOP dibebankan:
Debit BOP dibebankan xxx
Kredit BOP sesungguhnya xxx
d. Jurnal selisih BOP:
- Jika BOP sesungguhnya lebih besar BOP dibebankan bersifat tidak
menguntungkan (Unfavorable):
Debit Selisih BOP xxx
Kredit BOP sesungguhnya xxx
- Jika BOP sesungguhnya lebih kecil BOP dibebankan bersifat
menguntungkan (Favorable):
Debit BOP sesungguhnya xxx
Kredit Selisih BOP xxx
4. Pencatatan barang jadi:
Debit Persediaan barang jadi xxx
Kredit Barang dalam proses xxx
5. Pencatatan Barang Dalam Proses (BDP) akhir periode:
Debit Persediaan BDP xxx
Kredit BDP xxx
29
6. Pencatatan penyerahan barang jadi ke pemesan:
a. Jurnal harga pokok penjualan:
Debit Harga pokok penjualan xxx
Kredit Persediaan barang jadi xxx
b. Jurnal hasil penjualan:
Debit Kas/ Piutang dagang xxx
Kredit Penjualan xxx
3.1.3.5 Metode Perhitungan Harga Pokok Produksi
Dalam menentukan perhitungan harga pokok produksi, manajemen dapat
menggunakan biaya variable dan biaya tetap atau pun hanya memperhitungkan biaya
variabelnya saja.
Perhitungan harga pokok produksi menurut Hartanto, dalam bukunya
”Akuntansi Biaya Perhitungan Harga Pokok Produksi”, menyatakan bahwa ada
lima tahap perhitungan harga pokok produksi yaitu:
1. Identifikasi data kuantitas produksi2. Perhitungan output dalam bentuk produksi ekuivalen3. pengumpulan data biaya (input yang harus diperhitungkan)4. Perhitungan biaya per satuan produk (output)5. alokasi total biaya produksi kepada produk selesai dan produk dalam
proses(2002;276)
Metode perhitungan harga pokok produksi menurut Mulyadi, dalam bukunya
yang berjudul “Akuntansi Biaya” ada dua macam yaitu:
“1. Full Costing
2. Variable Costing”
(2000;18)
30
1. Full Costing
Full costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang
membebankan seluruh biaya produksi sebagai harga pokok produksi yang terdiri dari
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik baik yang
bersifat variable maupun tetap.
2. Variabel Costing
Variabel costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang
hanya memperhitungkan biaya produksi yang bersifat variable ke dalam harga pokok
produksi atau hanya membebani produk dengan biaya yang berubah secara langsung
mengikuti volume produksi, yang terdiri atas biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung dan biaya overhead pabrik, sedangkan biaya overhead pabrik yang tetap
tidak diperlakukan sebagai biaya produksi, tetapi dianggap sebagai period cost yang
dibebankan langsung kedalam laporan rugi laba pada periode terjadinya.
Metode perhitungan harga pokok produksi yang digunakan oleh PT. Sarana
Unggul Pratama adalah metode full costing, karena perhitungan harga pokok
produksinya membebankan seluruh biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik.
3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek
Penulis melaksanakan kuliah kerja praktek pada bagian Divisi administrasi
produksi. Dalam teknis pelaksanaan kerja praktek, aktivitas yang penulis lakukan
yaitu memasukkan atau meng-entry data ke dalam komputer dari bukti-bukti hasil
produksi, yang pelaksanaannya dikerjakan dengan menggunakan program Exel. Data-
31
data tersebut diterima dari bagian produksi. Selama entry data ke dalam komputer
penulis juga membubuhkan paraf pada setiap hasil produksi sebagai tanda bukti hasil
produksi tersebut sudah di input ke dalam komputer. Setelah bukti-bukti hasil
produksi tersebut dimasukkan ke dalam program Exel, bukti-bukti hasil produksi
tersebut penulis arsipkan berdasarkan jenisnya kemudian disusun berdasarkan nomor
bukti hasil produksi dan jenis produksinya.
Untuk mengetahui lebih jelas tentang kegiatan selama Kuliah Kerja Praktek di
PT. Sarana Unggul Pratama yaitu:
1. Meng-entry dan meng-input barang produksi:
- Meng-input hasil produksi barang jadi ke komputer.
- Meng-entry hasil produksi yang sudah dijurnal sesuai kelompok dengan
komputerisasi yaitu dengan program Exel dan setelah itu dibubuhkan paraf
penulis pada bukti transaksi yang sudah di input .
2. Pengarsipan
- Mengarsipkan nomor voucher yang sudah di entry dengan mengurutkan nomor
sesuai dengan kelompoknya, diantaranya yaitu untuk dilingkungan produksi
seperti: pada bagian proses penekukan part atau benda (Banding), Proses
pemotongan (Cutting), proses pembuatan lubang kecil pada part (Pierching),
proses pemotongan sisi part (Trimming), dan pada proses pemotongan
keseluruhan part (Blanking).
32
3.3 Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek
3.3.1 Prosedur Penentuan Harga Pokok Produksi Pada PT. Sarana Unggul
Pratama.
Suatu urutan kegiatan yang dimulai dengan tahap penerimaan dokumen bukti
order pesanan dari customer sampai dengan meringkas informasi menjadi laporan
harga pokok produksi yang melibatkan beberapa pihak dalam suatu bagian atau lebih,
yang dibuat untuk menyediakan akuntansi biaya disebut dengan prosedur penentuan
harga pokok produksi. Akuntansi biaya ini berupa rekening kontrol dan rekening
pembantu, yang digunakan untuk merinci biaya-biaya produksi, dimana rekening
kontrol menampung data yang bersumber dari jurnal, sedangkan rekening pembantu
digunakan untuk menampung data yang bersumber dari dokumen sumber. Rekening-
rekening pembantu ini dikontrol ketelitiannya dengan menggunakan rekening kontrol
didalam buku besar, sedangkan proses penentuan harga pokok produksi ini dilakukan
oleh staff Estimasi, staff marketing dan Staff Engineering. Tahap-tahap kegiatan
dalam prosedur penentuan harga pokok produksi pada PT. Sarana Unggul Pratama
adalah sebagai berikut:
Bagan 3.3.1
33
Prosedur penentuan harga pokok produksi diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan menerima orderan berupa surat Purchase Order (order pembelian)
dari costumer (Pembeli), dan costumer memberikan surat orderan tersebut
kepada bagian marketing.
2. Setelah bagian marketing menerima surat orderan tersebut, maka bagian
marketing akan meninjau persyaratan yang diberikan costumer atas
pesanannya apakah perusahaan mampu atau tidak mampu memenuhi
persyaratan yang diberikan costumer tersebut.
3. Kemudian apabila persyaratan yang diberikan costumer tidak dapat dipenuhi
oleh perusahaan maka bagian marketing akan mengisi daftar penyimpangan,
kemudian daftar penyimpangan yang telah diisi tersebut diberikan kepada
costumer dan menyelesaikannya dengan costumer, yang berarti bahwa
perusahaan tidak dapat memenuhi persyaratan yang diinginkan costumer.
4. kemudian apabila perusahaan mampu memenuhi persyaratan yang diberikan
costumer, maka bagian marketing akan membuat daftar penyelesaian hasil
klarifikasi, kemudian akan mengisi form permintaan estimasi harga.
5. Kemudian apakah bagian marketing memerlukan desain untuk produk yang
dipesan costumer, apabila bagian marketing tidak memerlukan bantuan desain
maka bagian marketing akan langsung melakukan estimasi harga, maka
keluarlah surat estimasi harga, tetapi apabila bagian marketing memerlukan
desain maka bagian marketing akan langsung meminta bantuan kepada bagian
engineering dengan membawa surat permintaan estimasi.
34
6. Setelah bagian engineering diminta bantuan oleh bagian marketing dan
menerima surat permintaan estimasi, maka bagian engineering akan meninjau
persyaratan pabrikasi yang ada di perusahaan, kemudian apabila bagian
engineering perlu bantuan dari bagian purchasing untuk melakukan tinjauan
bahan baku yang digunakan untuk produk yang dipesan oleh costumer, maka
bagian engineering akan membuat data/spect yang dibutuhkan, kemudian data
tersebut diberikan kepada bagian purchasing dan bagian purchasing akan
mencarikan brosur-brosur atau katalog serta memberikan alamat supplier atau
mendatangkan supplier (jika perlu) agar engineering dapat membeli sendiri
bahan baku yang diperlukan untuk produk yang akan dibuat. Tetapi apabila
tidak memerlukan bantuan dari bagian purchasing, maka bagian engineering
akan langsung melakukan desain gambar yang diinginkan customer beserta
dengan data bahan baku apa saja yang akan digunakan untuk memproduksi
pesanan tersebut.
7. Kemudian desain gambar yang sudah dibuat oleh bagian engineering
diserahkan kepada bagian marketing, lalu bagian marketing akan langsung
melakukan estimasi harga yaitu dengan menghitung taksiran biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik dan biaya lainnya yang
dicatat pada kartu harga pokok, pada akhirnya akan menjadi penentu harga
pokok produk.
Dalam prosedur penentuan harga pokok produk pada PT. Sarana Unggul
Pratama masih menggunakan cara yang manual dimana daftar penyimpangan, dan
daftar penyelesaian hasil klarifikasi hanya berupa surat tulisan tangan atau yang
35
diketik dengan menggunakan program word yang menyatakan tidak dapat memenuhi
pesanan atau dengan cara datang langsung kepada costumer untuk mengatakan bahwa
perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan pesanan. Selain itu surat-surat atau
dokumen-dokumen lainnya yang digunakan dalam penentuan harga pokok produksi
masih dengan menggunakan cara yang manual belum terkomputerisasi.
36
Flowchart prosedur penentuan harga pokok produksi adalah sebagai berikut:
37
Bagan Alir 3.3.1
Bagan alir (flowchart) prosedur penentuan harga pokok produksi
Bagan Alir 3.3.1
38
Bagan alir (flowchart) prosedur penentuan harga pokok produksi
(Lanjutan)
3.3.2 Prosedur Pelaporan Harga Pokok Produksi Pada PT. Sarana Unggul
Pratama.
Suatu urutan kegiatan yang dimulai dengan tahap penerimaan dokumen bukti
order pesanan dari customer sampai dengan meringkas informasi menjadi laporan
harga pokok produksi.
Laporan biaya produksi sering disebut pula laporan harga pokok produksi. Tiga
bagian pokok laporan biaya produksi antara lain adalah:
1. Data produksi (jadwal produksi), mengenai perincian jumlah produk yang masuk
proses, jumlah produk selesai, dan jumlah produk dalam proses awal dan akhir
dari suatu periode.
2. Biaya yang dibebankan, mengenai perincian pembebanan biaya persatuan produk
yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik.
3. Perhitungan harga pokok, mengenai harga pokok produk selesai yang ditransfer
ke gudang produk selesai.
Prosedur pelaporan harga pokok produksi diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Bagian marketing menerima surat PO dari costumer, setelah menerima surat
PO bagian marketing akan menyiapkan dan memverifikasi kebenaran data
PO, kemudian jika perusahaan telah memenuhi persyaratan costumer maka
bagian marketing akan mengisi form permintaan estimasi, kemudian apakah
memerlukan desain untuk pesanan produk tersebut, apabila tidak
membutuhkan desain maka bagian marketing akan langsung melakukan
39
estimasi harga, tetapi apabila memerlukan desain dalam pesanan produk
tersebut, maka bagian marketing akan meminta bantuan kepada bagian
engineering untuk dibuatkan desain beserta dengan membawa form
permintaan estimasi.
2. Setelah bagian engineering diminta untuk dibuatkan desain oleh bagian
marketing dan menerima form permintaan estimasi, maka bagian engineering
akan meninjau persyaratan pabrikasi dan akan membuat keluaran desain
beserta dengan Bill Of Material (BOM) (daftar bahan baku yang digunakan),
kemudian keluaran desain dan BOM tersebut diberikan kepada bagian
marketing.
3. Setelah bagian marketing menerima keluaran desain dan BOM, kemudian
bagian marketing akan melakukan estimasi harga, maka keluarlah surat
estimasi harga yang dicatat pada kartu harga pokok. Setelah itu bagian
marketing meminta persetujuan kepada direktur dan di approval
(tandatangan) beserta dengan membawa surat estimasi harga.
4. setelah surat estimasi harga diterima oleh direktur, maka apabila direktur tidak
menyetujui estimasi harga yang diberikan oleh bagian marketing karena tidak
sesuai atau terlalu mahal, maka direktur akan meminta kepada bagian
marketing untuk memperbaiki estimasi harga tersebut dengan mengeluarkan
surat perbaikan estimasi, tetapi apabila direktur menyetujui estimasi harga
yang diberikan oleh bagian marketing, maka direktur akan langsung approval
estimasi harga tersebut, maka keluarlah approval estimasi. Kemudian
approval estimasi tersebut diberikan kembali kepada bagian marketing.
40
5. Kemudian setelah bagian marketing menerima approval estimasi oleh
direktur, maka bagian marketing akan meminta tandatangan kepada bagian
finance (keuangan) yang mana itu tanda bukti bahwa bagian finance
mengetahui biaya-biaya yang akan dikeluarkan untuk memproduksi produk
pesanan.
6. Kemudian setelah bagian finance menerima approval estimasi dari bagian
marketing, lalu approval estimasi tersebut ditandatangani, maka keluarlah
surat approval estimasi beserta dengan tandatangan finance dan kemudian
surat tersebut diberikan kembali kepada bagian marketing.
7. Lalu setelah bagian marketing menerima surat approval estimasi yang sudah
ditandatanganni oleh bagian finance tersebut, maka bagian marketing
memfotocopy menjadi tiga, yang mana rangkap yang pertama diberikan
kepada bagian finance, kemudian rangkap yang kedua diberikan kepada
direktur dan rangkap yang ketiga diarsip sementara menurut nomor PO.
41
Flowchart prosedur pelaporan harga pokok produksi adalah sebagai berikut:
42
Bagan Alir 3.3.1
Bagan alir (flowchart) prosedur pelaporan harga pokok produksi
Bagan Alir 3.3.1
43
Bagan alir (flowchart) prosedur pelaporan harga pokok produksi
(Lanjutan)
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah penulis susun sebelumnya dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Prosedur penentuan harga pokok produksi pada PT. Sarana Unggul Pratama adalah
sebagai berikut:
(1) Perusahaan menerima order pesanan produksi dari customer
(2) Bagian marketing akan memproses dan akan mengisi form permintaan
estimasi.
(3) Kemudian bagian engineering akan memproses permintaan desain dan
meninjau persyaratan pabrikasi yang ada pada perusahaan.
(4) Desain gambar yang dibuat oleh bagian engineering diberikan kepada
bagian marketing, kemudian bagian marketing akan melakukan estimasi
harga.
2. Prosedur pelaporan harga pokok produksi pada PT. Sarana Unggul Pratama adalah
sebagai berikut:
1) Bagian marketing menerima surat PO dari costumer.
2) Kemudian bagian engineering akan memproses permintaan desain beserta
dengan meninjau persyaratan pabrikasi, serta membuatkan (Bill Of
44
Material) BOM, kemudian desain dan surat BOM tersebut diberikan
kepada bagian marketing.
3) Kemudian bagian marketing akan melakukan estimasi harga, kemudian
bagian marketing akan meminta persetujuan dan approval direktur, setelah
itu meminta tandatangan kembali kepada bagian finance (keuangan).
4) Kemudian bagian marketing memfotocopy approval estimasi yang sudah
di approval direktur dan ditandatangani bagian finance tersebut menjadi
tiga rangkap, yang mana rangkap yang pertama diberikan kepada bagian
finance, kemudian rangkap yang kedua diberikan kepada direktur dan
rangkap yang ketiga diarsip sementara menurut nomor PO.
4.2 Saran
1. Tahapan kegiatan prosedur penentuan harga pokok produksi pada PT. Sarana
Unggul Pratama dilakukan dengan cermat dan sesuai dengan prinsip-prinsip
akuntansi namun sebaiknya dalam mengarsipkan dokumen-dokumen dan form
seperti daftar penyimpangan, permintaan estimasi (PE), dan keluaran desain dan
kartu pokok produksi, harus mengcopy terlebih dahulu dokumen tersebut lalu
diarsipkan sesuai dengan no. urut dan kelompoknya. Jika dokumen tersebut
hilang atau rusak dan customer meminta kembali bukti perjanjian mengenai harga
pokok produksi, bagian marketing mempunyai salinan atau rekap dokumen
tersebut.
2. Prosedur pelaporan harga pokok produksi pada PT. Sarana Unggul Pratama dari
pengalaman penulis selama praktek kerja dalam penginputan data ke dalam
komputer maupun pengarsipan nomor voucher sesuia dengan nomor urutan dan
45
kelompoknya terkadang terlambat, sehingga mengurangi kinerja karyawan oleh
karena itu perlu pembaharuan sarana dan prasarana kerja, sebaiknya perusahaan
menggunakan komputer dengan teknologi yang canggih yang dapat memproses
data dengan cepat. Sehingga karyawan tidak lagi kesulitan dalam meng-input data
ke dalam program exel maupun program lainnya.
46
DAFTAR PUSTAKA
Ardiyos. 2004. Kamus Besar Akuntasi. Jakarta: Citra Harta Prima.
W.J.S Poerwadarminta. 2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi Tiga. Jakarta:
Balai Pustaka.
Pusat Pembina Dan Pengembangan Bahasa. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka.
PT. Sarana Unggul Pratama. 2008. Company Profile. Jakarta: PT. SUP
Mulyadi. 2000. Akuntansi Biaya Edisi 5. Yogyakarta: Aditya Media.
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Soemarso S.R. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat.
47
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama Lengkap : Angelia Christina Davius
Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 10 Juli 1988
Nama Ayah : David Gunawan
Nama Ibu : Use Suherlinah
Alamat : Jl. Merkurius 2 Blok A1 No. 42 Rt 007/003
Cikarang-Bekasi 17550.
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kristen
DATA PENDIDIKAN
SDN Mintrayasa 1994-1999
SLTPN 4 Cikarang Baru 2000-2002
SMU Trinitas Lippo Cikarang 2003-2005
Sampai sekarang masih tercatat sebagai mahasiswa di UNIVERSITAS KOMPUTER
INDONESIA tahun pendidikan 2005/2006.
48
49
Recommended