View
4
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
Please consider the rating criteria & important disclaimer
NH Korindo Sekuritas Indonesia
Initiation Report | Feb. 17, 2019
Erajaya Swasembada Tbk (ERAA IJ)
Fokus pada Strategi Pertumbuhan
PT Erajaya Swasembada Tbk | Summary
2018A 2019E 2020F 2021F
Sales 34,744 33,456 38,275 46,625
Growth (%) 43.4% -3.7% 14.4% 21.8%
EBIT 1,527 792 816 974
Net Profit 846 331 374 493
EPS (IDR) 265 104 117 155 P/E 0.7x 0.6x 0.6x 0.6x P/BV 0.5x 0.5x 0.4x 0.3x EV/EBITDA 19.2x 5.5x 11.7x 12.9x
ROE (%) 17.2% 6.4% 6.9% 8.3% ROA (%) 7.3% 2.9% 2.8% 3.3%
Dividend Yield 1.7% 3.3% 2.6% 3.1%
Source: Company Data, Bloomberg, NHKSI Research
YTD 1M 3M 12M Abs. Ret. -7.1% -0.6% 5.6% -33.3%
Rel. Ret. -7.1% -1.7% 3.6% -31.4%
Inisiasi PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) dengan Rekomendasi BUY (TP: 2,000/Saham)
Target harga kami berdasarkan estimasi valuasi P/E forward sebesar 19,1x dengan potensi imbal hasil
19,0% dari harga saham saat ini. Hingga 3Q19, ERAA masih menjadi pemimpin pasar di Indonesia
dengan mendominasi ~35% pangsa pasar, dan kami meyakini dominasi ERAA didukung kesuksesan
penjualan merek produk telekomunikasi asal Tiongkok yang masih memenangkan preferensi masyarakat
lantaran harga jual kedua produk tersebut cukup terjangkau. ERAA cukup agresif berekspansi dengan
menargetkan pembukaan gerai baru setiap tahun. Selain itu, segmen bisnis IoT di Indonesia yang memiliki
niche market memiliki potensi bertumbuh yang cukup tinggi yang tercermin dari perkembangan pesat
digital di era revolusi Industri 4.0. Berdasarkan beberapa katalis positif, kami memproyeksi ERAA mampu
meningkatkan profitabilitas seiring dengan penerapan perbaikan dan regulasi IMEI yang berlaku aktif pada
2020. Risiko dari target harga kami: 1) Melemahnya daya beli masyarakat 2) Ancaman Black Market 3)
Angka penjualan yang lebih rendah dari estimasi 4) Lemahnya implementasi regulasi IMEI.
WhatsApp Tak Aplikatif: Celah Raup Untung
WhatsApp sebagai salah satu aplikasi pesan yang cukup popular di kalangan masyarakat mengumumkan
bahwa mulai 1 Februari 2020 tidak berfungsi di ponsel berbasis Windows, Android 2.3.7 Gingerbread, dan
Apple iOS 7 dan Apple iOS 8. Pengumuman penghentian WhatsApp disambut oleh fakta yang
menjelaskan 0,3% dari 2,5 miliar pengguna ponsel global merupakan pengguna Android Gingerbread,
menurut angka distribusi versi Google Android. WhatsApp mewanti-wanti penggunanya untuk
memperbarui sistem operasi ponsel atau beralih ke ponsel pintar yang lebih canggih. Opsi terakhir
memberikan ERAA peluang untuk memiliki produk ponsel pintar dengan harga terjangkau untuk menyasar
kebutuhan segmen low-end.
Regulasi IMEI Menguntungkan ERAA
Pemerintah pada 18 Oktober 2019 mengesahkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor
11 Tahun 2019 mengenai pemblokiran ponsel ilegal (Black Market / BM) berdasarkan identifikasi nomor
IMEI. Regulasi pengendalian IMEI akan berlaku aktif pada 18 April 2020 atau 6 bulan setelah disahkan.
Asosiasi Ponsel Seluruh Indonesia (APSI) menyatakan bahwa 20% dari total penjualan ponsel di
Indonesia memiliki ASP di kisaran Rp2,5 juta sehingga kami memperkirakan implementasi regulasi IMEI
akan menguntungkan ERAA dalam hal penjualan ponsel pintar dengan peningkatan ASP FY20F di kisaran
Rp2,1 juta, dari 3Q19 yang mencapai Rp1,8 juta
BUY Dec. 2020 Price Target (IDR) 2,000
Consensus Price (IDR) 1,982
TP to Consensus Price 0.9%
vs. Last Price 19.00%
Shares data
Last Price (IDR) 1,680
Price Date as of Jan. 17, 2020
52 wk Range (Hi/Lo) 3,280 / 497
Free Float (%) 45.20
Outstanding sh.(mn) 3,190
Market Cap (IDR bn) 5,423
Market Cap (USD mn) 397
Avg. Trd Vol - 3M (mn) 21.63
Avg. Trd Val - 3M (bn) 36.07
Foreign Ownership 6.8%
Consumer Goods Industry
Cosmetics and Household
Bloomberg ERAA IJ
Reuters ERAA.JK
Share Price Performance
ERAA merupakan perusahaan yang memiliki kegiatan usaha sebagai importir, distributor, dan pedagang
ritel hampir semua merek perangkat telekomunikasi kecuali merek lokal. Sampai saat ini, penjualan ponsel
pintar memberikan kontribusi terbesar bagi pendapatan. Beragam segmen bisnis ERAA yang mencakup
produk-produk IoT memiliki prospek penjualan menjanjikan karena prevalesi ekosistem digital.
Unit: IDR bn, %, x
Putu Chantika Putri D. (021) 5088 9129
putu.chantika@nhsec.co.id
Page 22
Erajaya Swasembada Tbk
www.nhsec.co.id
Source: Company Data, NHKSI Research
Summary of Financials
(IDR bn) 2018/12A 2019/12F 2020/12F 2021/12F 2018/12A 2019/12F 2020/12F 2021/12F
Sales 34.744 34.348 38.756 44.511 ROE 17,1% 6,8% 7,0% 7,9%
Growth 43,4% -1,1% 12,8% 14,8% ROA 7,2% 3,1% 2,9% 3,3%
COGS (31.575) (31.627) (35.732) (41.083) ROIC 6,6% 4,5% 4,2% 4,4%
Gross Profit 3.169 2.721 3.025 3.427 Cash Dividend (IDR bn) 110 160 135 144
Gross Margin 9,1% 7,9% 7,8% 7,7% Dividend Yield 1,73% 3,27% 2,77% 2,96%
Operating Expenses (1.852) (2.198) (2.491) (2.855) Payout Ratio 13% 19% 38% 38%
EBIT 1.527 819 826 933 DER 33,8% 23,2% 15,9% 12,7%
EBIT Margin 4,4% 2,4% 2,1% 2,1% Net Gearing 105% 58% 43% 36%
Depreciation 90 108 128 93 LT Debt to Equity 0,0% 0,0% 0,0% 0,0%
EBITDA 673 1.617 928 954 Capitalization Ratio 25,2% 18,8% 13,7% 11,3%
Interest Expenses (349) (331) (293) (276) Debt Ratio 33,8% 23,2% 15,9% 12,7%
EBT 1.199 504 534 656 Financial Leverage 237,6% 223,4% 238,9% 240,4%
Income Tax (314) (138) (148) (180) Current Ratio 129,9% 143,6% 132,8% 126,3%
Minority Interest (39) (14) (4) (12) Par Value (IDR) 100 100 100 100
Net Profit 846 352 381 465 Total Shares (mn) 2.900 2.900 2.900 2.900
Growth 149,2% -58,4% 8,2% 21,9% Share Price (IDR) 2.200 1.680 1.680 1.680
Net Profit Margin 2,4% 1,0% 1,0% 1,0% Market Cap (IDR tn) 6,4 4,9 4,9 4,9
(IDR bn) 2018/12A 2019/12F 2020/12F 2021/12F 2018/12A 2019/12F 2020/12F 2021/12F
Cash 272 1.312 2.849 4.262 Price/Earnings 0,7x 0,6x 0,6x 0,6x
Receivables 1.417 1.739 1.531 1.273 Price/Book Value 0,5x 0,5x 0,4x 0,4x
Inventories 6.795 2.773 2.408 2.094 Price/Sales 0,2x 0,1x 0,1x 0,1x
Total Current Assets 10.054 7.949 9.071 9.943 PE/EPS Growth 0,0x 0,0x 0,1x 0,0x
Net Fixed Assets 554 629 693 792 EV/EBITDA 19,2x 5,6x 11,3x 12,4x
Other Non Current Assets 2.076 2.179 2.557 2.982 EV/EBIT 8,5x 11,0x 12,7x 12,7x
Total Assets 12.683 10.757 12.321 13.717 EV (IDR bn) 12.950 9.001 10.524 11.857
Payables 2.807 2.102 3.772 4.895 Sales CAGR (3-Yr) - - - 9,0%
ST Bank Loan 4.284 2.495 1.957 1.739 EPS CAGR (3-Yr) - - - -18,1%
LT Debt - - - - Basic EPS (IDR) 3.000 3.000 3.000 3.000
Total Liabilities 7.857 5.716 7.032 8.106 Diluted EPS (IDR) 3.000 3.000 3.000 3.000
Capital Stock + APIC 2.189 2.189 2.189 2.189 BVPS (IDR) 4.373 3.709 4.249 4.730
Retained Earnings 2.484 2.678 2.926 3.248 Sales PS (IDR) 11.981 11.844 13.364 15.349
Shareholders' Equity 12.683 10.757 12.322 13.717 DPS (IDR) 38 55 46 50
(IDR bn) 2018/12A 2019/12F 2020/12F 2021/12F By Geography % Shareholders %
Operating Cash Flow (8.951) 5.660 2.755 2.363 Indonesia 93,2 PT Eralink International 54,5
Investing Cash Flow (995) (1.014) (546) (585) United States 3,8 Dimensional Fund 1,9
Financing Cash Flow 8.943 (3.515) (672) (364) United Kingdom 0,9 St James's Place PLC 0,5
Net Changes in Cash (1.004) 1.130 1.537 1.414 Unknown 2,1 Schroder Investment 0,3
INCOME STATEMENT PROFITABILITY & STABILITY
BALANCE SHEET VALUATION INDEX
CASH FLOW STATEMENT TOP OWNERSHIP
Page 33
Erajaya Swasembada Tbk
www.nhsec.co.id
Table of Contents
Summary of Financial 2
Company Background 4
Industry Overview 6
Investment Thesis 9
Financial Outlook 12
Key Charts 14
Page 44
Erajaya Swasembada Tbk
www.nhsec.co.id
Company Background
Didirikan pada 1996, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) merupakan distributor dan peritel terbesar perangkat telekomunikasi selular,
produk IoT, gadget, aksesoris. ERAA juga menawarkan layanan produk value added services, seperti layanan pelindungan ponsel melalui
TecProtec dan layanan pembiayaan ponsel yang bekerjasama dengan perusahaan multifinance. Sampai saat ini, ERAA memiliki pangsa
pasar ~35% di Indonesia dengan lebih dari 1.100 gerai, 83 pusat distribusi dan kerja sama dengan ~60.000 reseller pihak ketiga. Sebagai
peritel ponsel pintar terbesar, ERAA aktif menggelar acara edukatif mengenai produk-produk gawai sebagai kegiatan promosi seperti iBoxing
Week, Gadget Invasion Week, Indocomtech, Pekan Raya Jakarta. Pada 2019, Samsung yang bekerja sama dengan Erajaya Group
menggelar Galaxy Land untuk pertama kalinya.
Portfolio Bisnis ERAA
ERAA memiliki beberapa jenis format gerai berbeda, seperti gerai Erafone Multibrand yang menjual produk ponsel pintar merek asing gerai
ritel khusus yang menjual merek tertentu, seperti gerai iBox, Samsung Experience Store, dan Mi Store. ERAA mengembangkan jaringan retail
tidak hanya di Indonesia tetapi juga di Singapura dan Malaysia, seperti Mi Authorized Stores, Huawei, Samsung Experience, Urban Republic,
Erafone, Singtel. ERAA melakukan penjualan luring dan menyediakan saluran penjualan berbasis internet, seperti Erafone.com yang melayani
penjualan beragam produk perangkat telekomunikasi; iBox.co.id yang menjual produk perangkat telekomunikasi & aksesoris Apple; dan
mi.co.id yang menjual produk Xiaomi. Hingga saat ini, ERAA memiliki 5 portofolio bisnis, seperti penjualan mobile handsets sebagai
kontributor utama pendapatan, produk IoT, aksesoris, operator selular, dan konten.
ERAA’s Operational Map
Source: Company Data, NHKSI Research Source: Company Data, NHKSI Research
ERAA’s Business Models
Source: Company Data, NHKSI Research
ERAA’s Events
Mobile Operator Products
& Content
Indosat Ooredoo
Telkomsel
XL Axiata
Lifestyle Accessories
Acessories
Internet of Things (IoT)
Mobile Communication User
Apple Oppo
Asus Realme
Huawei Samsung
Lenovo Sony
LG Smartfren
Motorola Vivo
Nokia Xiaomi
Page 55
Erajaya Swasembada Tbk
www.nhsec.co.id
Company Background
ERAA’s Retail Format
Erafone Megastore 3.0 in Bali iBox Flagship Store at Senayan City
Source: Company Data, NHKSI Research Source: Company Data, NHKSI Research
ERAA’s E-Commerce
Page 66
Erajaya Swasembada Tbk
www.nhsec.co.id
Industry Overview
Ruang Pertumbuhan Industri Telekomunikasi Masih Tinggi
Pertumbuhan industri telekomunikasi diperkirakan dapat mencapai 5%-6% pada 2020 lantaran permintaan layanan data atau internet masih
tinggi. Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI) pada 2018 mengestimasi rata-rata penggunaan data mencapai 3,5 giga byte (GB)
per bulan. Angka tersebut terus tumbuh mencapai 4,8 GB pada 2019 dan diprediksi dapat tumbuh mencapai 6 GB pada 2021. Peningkatan
konsumsi penggunaan layanan data dipacu oleh layanan berbasis digital yang memiliki cakupan luas, seperti aliran video, e-commerce, dan
media sosial. Selain itu, hasil survei terakhir oleh Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia menyebutkan total populasi penduduk Indonesia
mencapai 264,16 juta orang dengan persentase pengguna internet sebesar 64,8% atau 171,17 juta penduduk. Fakta ini membuktikan bahwa
masih banyak masyarakat Indonesia yang belum menggunakan internet sehingga masih ada ruang yang cukup besar untuk pertumbuhan
lebih lanjut. Sementara itu, persentase jumlah pengguna internet di Pulau Jawa masih lebih tinggi dibandingkan persentase jumlah pengguna
internet di pulau lain.
Ponsel Pintar Tiongkok Mendominasi Pangsa Pasar Indonesia
Pengguna ponsel pintar di Indonesia menunjukkan tren peningkatan setiap tahun lantaran ponsel pintar yang hadir dengan teknologi canggih
dan tampilan lebih menarik. Terlebih saat ini hampir semua merek ponsel pintar menyediakan produk yang terjangkau oleh semua lapisan
masyarakat. Canalys, pada 3Q19, melaporkan pasar ponsel pintar di Indonesia mencatatkan jumlah pengiriman mencapai 11,5 juta atau
peningkatan tahunan sebesar 29%, dan ponsel pintar asal Tiongkok, yakni Oppo dan Xiaomi menduduki peringkat kedua teratas dengan
dominasi pangsa pasar di Indonesia sehingga berhasil menggeser Samsung yang sebelumnya berada di posisi teratas. Vendor ponsel pintar
Tiongkok mampu mengalahkan vendor ponsel merek asing lain karena keahlian dalam pengendalian harga jual luring dan daring.
Indonesia’s Internet Penetration
Source: Association of Internet Service Providers, NHKSI Source: Association of Internet Service Providers, NHKSI Research
Internet User Contribution per Region
Regions Percentage of Indonesian In-
ternet Users
Java 55,70%
Sumatra 21,60%
Sulawesi, Maluku, Papua 10,90%
Kalimantan 6,60%
Bali, Nusa Tenggara 5,20%
Number of Smartphone Users in Indonesia
Source: Statista, NHKSI Research Source: Canalys Smartphone Analysis, NHKSI Research
Indonesia Smartphone Shipments of 3Q19
Page 77
Erajaya Swasembada Tbk
www.nhsec.co.id
Industry Overview
Potensi Market IoT Masih Tinggi
Making Indonesia 4.0 merupakan agenda nasional Indonesia dan fokus Kementerian Perindustrian. Berdasarkan laporan A.T. Kearney, 5
teknologi kunci pembangun system Industry 4.0 adalah Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), Wearable (AR/VR), advanced
robotics, dan 3D Printings. Momentum ini diharapkan dapat mendorong Indonesia menjadi satu dari 10 ekonomi global teratas pada 2030
karena Indonesia memiliki potensi besar pangsa pasar dalam jangka panjang. Namun, riset oleh Asia IoT bisnis Platform (AIBP) menyatakan
produk IoT di pasar Indonesia hingga awal 2019 masih kurang dari 10% sedangkan Asosiasi Internet of Things Indonesia menguraikan bahwa
pada 2020 nilai pasar IoT mencapai ~Rp400 triliun yang meningkat signifikan dibandingkan ~Rp100 triliun pada 2019.
Jangka Waktu Penggantian Ponsel Pintar
Berdasarkan laporan riset Counterpoint, pasar ponsel pintar di Indonesia mencatatkan secara tahunan mencatatkan pertumbuhan mencapai
7% pada 3Q19, dan ponsel pintar merek Tiongkok masih medominasi pangsa pasar Indonesia, yaitu 65%. Pemasaran saluran daring yang
agresif melalui beragam promosi dan peluncuran produk-produk ponsel pintar dengan harga terjangkau merupakan beberapa faktor penyebab
dominasi ponsel pintar Tiongkok atas pangsa pasar Indonesia sehingga mampu mengalahkan produk ponsel pintar lokal. Lembaga riset Mars
menyebutkan 56% konsumen Indonesia melakukan penggantian ponsel pintar dalam kurun waktu 1-2 tahun sedangkan 20,6% konsumen
melakukan penggantian setelah lebih dari 2 tahun. Selain itu, konsumen Indonesia rata-rata membutuhkan waktu 14 hari pembelian ponsel
pintar baru yang meliputi melakukan pencarian, menyimak ulasan, mengamati spesifikasi, mencari promosi, dan mengunjungi gerai retail
untuk mencoba langsung sebelum akhirnya membeli.
2019’s Digital Adoption Index
Source: Asia IoT Business Platform, NHKSI Research Source: Asia IoT Business Platform, NHKSI Research
Top 3 Digital Transformation Priorities
Upgrade Smartphones
Source: MARS Research, NHKSI Research Source: Google , NHKSI Research
Characteristics of Indonesian Users in Choosing Smartphones
Page 88
Erajaya Swasembada Tbk
www.nhsec.co.id
Industry Overview
Implementasi 5G Mendorong Pembelian Ponsel Baru
Asosiasi Penyelenggara Jasa Telekomunikasi Indonesia (ATSI) menyebutkan implementasi teknologi 5G di Indonesia mulai pada 2022, dan
era jaringan 5G memperolah perhatian global karena memiliki dampak positif jangka panjang di berbagai bidang. Di Indonesia, implementasi
5G masih menghadapi sejumlah kendala, yaitu frekuensi dan infrastruktur yang belum memadai. Sementara itu, Tiongkok, AS, Jepang, dan
Korea pada 2025 secara global akan menyumbang lebih dari setengah pelanggan jaringan seluler 5G. GSMA Intelligence melaporkan empat
negara tersebut akan menjadi pemimpin adopsi jaringan 5G. Peralihan dari jaringan 4G ke 5G akan diikuti peluncuran produk telekomunikasi
pendukung fitur 5G merek Samsung, Xiaomi, Huawei, dan Oppo, dan peralihan ini, kemungkinan besar, akan mendorong pembelian ponsel
baru apabila Indonesia telah mengimplementasikan jaringan teknologi 5G.
Confirmed 5G Operators Launch Plans
Source: GSMA Intelligence, NHKSI Research Source: GSMA Intelligence , NHKSI Research
Global Mobile Connections By Network Generation
Page 99
Erajaya Swasembada Tbk
www.nhsec.co.id
Investment Thesis
Kesuksesan Produk Flagship Apple
ERAA, pada FY18, mampu mencatatkan kinerja gemilang dengan pertumbuhan penjualan signifikan, yaitu 43% y-y dibandingkan dengan
penjualan tahun sebelumnya. Pertumbuhan signifikan ini memberi ERAA keuntungan sebagai distributor tunggal produk Xiaomi dan merek
ponsel pintar Tiongkok lainnya. Sebagai catatan, merek ponsel pintar Tiongkok mendominasi 57% pangsa pasar Asia sedangkan Apple
hanya memiliki 12% pangsa pasar Asia, dan sisa pangsa pasar dikuasai oleh merek ponsel pintar lainnya.
Namun, permintaan ponsel pintar di pangsa pasar Indonesia menurun sepanjang 2019 karena jangka waktu penjualan perdana produk ponsel
pintar lebih singkat dibandingkan dengan jangka waktu penjualan pada 2018. Produk iPhone XR, iPhone XS, dan iPhone XS Max dijual
dengan jangka waktu +/-10 hari sebelum perayaan natal sedangkan pada 2018 penjualan iPhone 8, iPhone 8 plus, dan iPhone X dilakukan
menjelang perayaan Natal sehingga permintaan iPhone tipe tersebut masih berlanjut hingga 1Q19. Sebagai catatan, Apple biasanya menjual
ponsel pintar terbaru di pasar Indonesia dalam jangka waktu +/- 6 bulan setelah peluncuran resmi. Faktor lain yang menyebabkan penurunan
permintaan ponsel pintar di pasar Indonesia ialah penurunan permintaan ponsel pintar secara global. Data statistik perdagangan
semikonduktor dunia yang memperkirakan total pasar cip senilai USD409 miliar pada FY19 atau penurunan 12,8% dari FY18 mencerminkan
penurunan permintaan ponsel pintar. Terlebih, Xiaomi sebagai pemimpin pangsa pasar Indonesia tidak banyak merilis produk baru.
ERAA, sepanjang 2019, meluncurkan produk-produk flagship, yakni Samsung Galaxy S10 & Note Series, Xiaomi Redmi Note Series, Huawei
P30 Pro. Sementara itu, pada 2019, Apple kembali meluncurkan lini iPhone generasi terbaru, yaitu iPhone 11, iPhone 11 Pro, dan iPhone 11
Pro Max. ERAA melalui gerai iBox meraup keuntungan dari antusiasme permintaan varian iPhone terbaru yang lebih besar dari penjualan
iPhone versi sebelumnya, dan Apple untuk pertama kalinya menawarkan iPhone terbaru dengan harga lebih murah dari harga iPhone yang
dijual pada tahun sebelumnya. Kami mengharapkan peluncuran produk iPhone terbaru mampu memperbaiki volume penjualan dan ASP pada
2H19. Semakin singkatnya perbedaan jangka waktu antara peluncuran iPhone global dan peluncuran iPhone di Indonesia sehingga menjaga
animo konsumen untuk memiliki iPhone terbaru menjadi penyebab utama peningkatan penjualan iPhone terbaru. Selain itu, ERAA juga
menerapkan Registration of Interest untuk mengukur seberapa banyak konsumen yang tertarik untuk membeli iPhone terbaru tersebut, dan
kedua faktor tersebut efektif untuk mendorong penjualan ERAA.
iPhone 11 iPhone X
64GB 12.999.000 14.900.000
256GB 16.199.000 16.800.000
iPhone 11 vs. iPhone X
Source: Apple Website, NHKSI Research Source: Various Source , NHKSI Research
iPhone Price Differences Based on Launch Date (IDR)
Page 1010
Erajaya Swasembada Tbk
www.nhsec.co.id
Investment Thesis
Membuka 200-250 Gerai Baru
ERAA pada 3Q19 menambah 229 gerai baru atau lebih banyak dari 121 gerai pada dengan 3Q18. Berdasarkan hasil diskusi dengan tim
investor relation ERAA, perusahaan pada 2020 menargetkan untuk membuka sekitar 250-300 gerai baru yang mencakup gerai monobrand
dan multibrands. Gerai multibrand setiap tahun mencatatkan dominasi pembukaan gerai sedangkan gerai monobrand menggandeng
beberapa merek ponsel pintar ternama, yakni Apple, Samsung, Huawei, Oppo, dan Vivo. Total retail saat ini berjumlah 1.049 gerai di seluruh
Indonesia dengan luas rata-rata per gerai sekitar 100-200 meter persegi sedangkan tipe gerai megastore memiliki luas 300-400 meter persegi.
Sepanjang 2019 hingga 2020, ERAA lebih fokus mengembangkan gerai ritel yang berlokasi di kota lapis dua dan 3 untuk meningkatkan
pangsa pasar sehingga penjualan solid tidak hanya di kota lapis satu, misalnya, pada 2019, ERAA mulai membuka gerai retail di Kuningan,
Garut, Tasik, Purwakarta, Tuban, dan Kudus. Kami meyakini ekspansi gerai baru di kota lapis dua dan 3 merupakan strategi mengukuhkan
posisinya sebagai pemimpin dan distributor utama perangkat komunikasi seluler di Indonesia. Selain itu, merek ponsel pintar yang dijual
ERRA mampu dijangkau oleh beragam lapisan kelas masyarakat menguntungkan strategi pembukaan gerai retail di kota lapis dua dan 3.
ERRA menjual beberapa produk ponsel pintar Tiongkok dengan harga jual kompetitif dan kualitas mumpuni sehingga mereka menjadi pilihan
konsumen Indonesia. Salah satunya adalah Xiaomi yang berhasil mengukuhkan dominasinya dengan menguasai pangsa pasar terbesar
kedua setelah Oppo. Pada Oktober 2019, Redmi Note 8 secara resmi dijual perdana di gerai luring, yakni Authorized Mi Store dan gerai
daring: Mi.com dan Lazada. Kami meyakini bahwa Redmi Note 8 dengan harga jual berkisar dari Rp2 juta hingga 2,9 juta, desain elegan, dan
spesifikasi unggulan mampu menjadi primadona bagi konsumen segmen menengah ke bawah. Xiaomi yang meluncurkan Redmi Note 7 pada
Maret 2019 membuktikan kegesitan dan keagresifan dalam menyuguhkan inovasi terbaru dalam jangka waktu singkat. Kegesitan Xiaomi
mempercepat waktu penggantian ponsel pintar.
Menyediakan Platform E-commerce
ERAA tidak hanya agresif memperbanyak gerai fisik dan membuka platform e-commerce, tetapi juga mengimplementasikan Omni Channel
untuk memadukan bisnis luring dan daring (layanan O2O). Transaksi O2O bisa dilakukan secara daring atau luring oleh konsumen yang
melakukan transaksi pembelian di toko daring ex/ erafone.com dan menentukan lokasi pengambilan ponsel pintar di gerai luring Erafone.
Transaksi O2O serta ketersediaan digital platform memudahkan proses belanja, terlebih bagi konsumen generasi milenial merupakan pribumi
digital dan membantu ERAA untuk meningkatkan kepuasan pelanggan serta kualitas layanan distribusi.
Flagship Launch of Redmi Note 7 Flagship Launch of Redmi Note 8
Source: Company Data, NHKSI Research Source: Various Source , NHKSI Research
Page 1111
Erajaya Swasembada Tbk
www.nhsec.co.id
Investment Thesis
Mengembangkan Ekosistem IoT
Internet of Things (IoT) dengan cepat menjadi aspek penting kehidupan sehari-hari. Gartner menuturkan pada 2019 jaringan IoT memiliki 14,2
miliar perangkat yang akan terus bertumbuh setiap tahun, dan ERAA memanfaatkan tren pertumbuhan IoT untuk memperluas portfolio produk
IoT-nya dengan menggandeng beberapa mitra bisnis penjual produk inovasi teknologi, yakni GoPro, DJI, Garmin, Juul, Philips Hue, dan WPS
office. Produk-produk IoT memiliki target pasar tertentu dan hanya bisa dipasarkan di kota-kota besar dengan infrastruktur teknologi yang
mendukung, tetapi penjualan produk ini memiliki potensi menjanjikan karena perkembangan teknologi saat berpengaruh besar bagi tren gaya
hidup.
A. Produk Ekosistem Smart-Home Xiaomi
Xiaomi tidak hanya memiliki produk ponsel pintar tetapi juga produk ekosistem yang menyesuaikan tren gaya hidup dan dijual dengan harga
terjangkau bagi masyarakat kalangan menengah. Xiaomi menawarkan produk ekosistem berupa smart TV, arloji pintar, penanak nasi, ketel,
lampu, kamera keamanan, dan penyedot debu yang menawarkan kemudahaan penggunaan, yaitu terkoneksi dengan ponsel pintar melalui
jaringan internet. Namun, Xiaomi hanya memasarkan beberapa produk tersebut di Indonesia dengan pertimbangan keterbatasan pasar IoT di
Indonesia, regulasi Indonesia yang belum mendukung pemasaran produk IoT, dan halangan dari aturan sertifikasi Tingkat Kandungan Dalam
Negeri (TKDN).
B. Portfolio Produk Gaya Hidup
Untuk memenuhi kebutuhan kaum urban dengan gaya hidup dinamis, ERAA sebagai distributor gawai menggandeng beberapa mitra bisnis
seperti GoPro dengan produk kamera aksi mini dan ringkas; DJI dengan produk pesawat nirawak; Garmin dengan produk arloji pintar. Pada
2019, ERAA mendalami prospek bisnis rokok elektrik dengan menggandeng JuuL Labs, mendistribusikan lampu IoT dengan bekerja sama
dengan Philips Hue, dan memperluas pasar peranti lunak dengan menggandeng WPS Office. Namun, hingga saat ini, segmen IoT belum
memberikan kontribusi besar karena penetrasi IoT di Indonesia masih rendah.
Smart TV Xiaomi Mi Robot Vacuum Xiaomi
Source: Xiaomi Website, NHKSI Research Source: Xiaomi Website, NHKSI Research
Page 1212
Erajaya Swasembada Tbk
www.nhsec.co.id
Financial Outlook
Kinerja 3Q19
ERAA, pada 9M19, membukukan pendapatan Rp23,6 triliun atau penurunan 6,8% y-y dari 9M18 karena tersebut penurunan konsumsi dan
penurunan penjualan ponsel pintar global. Selain itu, volume penjualan handset pun menurun dari 12,3 juta unit pada 3Q18 menjadi 9,7 juta
unit pada 3Q19. Sementara itu, berdasarkan kontribusi pendapatan, segmen cellular phones & tablets yang membukukan pendapatan Rp11
triliun masih menjadi kontributor terbesar, yaitu 81,5% bagi total pendapatan ERAA, dan segmen mobile operators membukukan pendapatan
terbesar kedua mencapai Rp1,6 triliun. Sementara itu, segmen komputer & perangkat elektronik dan aksesoris masing-masing membukukan
pendapatan Rp662 miliar dan Rp687 miliar. Margin secara kuartalan masih stabil dengan gross margin dan net profit margin, masing-masing
berada di angka 7,3% dan 3,7%, tetapi EBIT margin turun menjadi 1,6% disebabkan oleh peningkatan biaya G&A hingga 87% menjadi Rp271
miliar. Kami mengamati ASP handset setiap tahun mencatatkan peningkatan; pada 3Q19, ASP handset mencapai Rp1,8 juta atau
peningkatan 9,9% dari Rp1,7 juta pada 3Q18 dan akan mencapai Rp1,9 juta pada 4Q19E karena momentum Natal & Tahun Baru serta
peluncuran produk flagship. ERAA secara historis membukukan pendapatan tertinggi pada kuartal terakhir sehingga kami mengestimasikan
ERAA dapat membukukan top-line mencapai Rp10 triliun atau peningkatan 14% y-y dan bottom-line mencapai Rp 187 miliar.
Perbaikan Signifikan Inventaris
Penurunan permintaan ponsel pintar menyebabkan angka penjualan produk ponsel pintar terbaru meleset dari estimasi dan memperbesar
inventori perusahaan. Namun, kami mengamati penurunan signifikan inventaris menjadi Rp3,45 triliun pada 3Q19 dari Rp6,46 triliun ( -47% y-
y, -25% q-q) pada 3Q18 sedangkan rata-rata days of inventory (DoI) menurun sekitar 10 hari dari 72 hari pada 2Q19 menjadi 62 hari pada
3Q19. Tren penurunan signifikan inventaris mulai terjadi pada 2Q19 yang disebabkan oleh clearance sale, terutama produk Xiaomi serta
pemberhentian impor suku cadang Xiaomi pada 2Q19 dan kemungkinan besar menyebabkan penurunan gross margin 3Q19 menjadi 7,3%
(vs. 7,9% pada 3Q18). ERAA secara kumulatif membukukan lonjakan OpEx 9M19 sebesar 16,3% y-y menjadi Rp1,56 triliun dari Rp1,34 triliun
pada 9M18 lantaran peningkatan upah gaji karyawan dan biaya layanan sewa masing-masing mengalami sebesar 33% y-y yang dipicu oleh
ekspansi agresif pembukaan 229 gerai pada 3Q19 (vs. 121 gerai pada 3Q18).
Penurunan Beban Pembiayaan
ERAA pada 3Q19 mencatatkan penurunan beban pembiayaan sebesar 31% y-y atau Rp67 miliar; tren ini sudah mulai muncul pada 2Q19
yang disebabkan oleh pemberhentian layanan perakitan suku cadang produk Xiaomi dan pelunasan pembayaran pinjaman jangka pendek.
Penurunan tersebut juga memberikan dampak positif bagi balance sheet yang menunjukkan penurunan pinjaman jangka pendek sebesar 46%
YTD menjadi Rp2,6 triliun. Sebagai catatan penting, ERAA saat ini masih mengandalkan pinjaman jangka pendek untuk membiayai kegiatan
operasionalnya dan menggunakan internal cash flow untuk membiayai ekspansi usahanya. Kami menganalisa skema pinjaman bank sampai
saat ini masih merupakan alternatif pembiayaan yang menguntungkan karena tren suku bunga rendah.
Page 1313
Erajaya Swasembada Tbk
www.nhsec.co.id
Financial Outlook
Pendorong Laba
Kami mengestimasi bahwa ERAA pada 1H20 dapat mempertahankan pertumbuhan konservatif meskipun Indonesia masih menghadapi
sejumlah tantangan makroekonomi sehingga mempengaruhi daya beli masyarakat. Namun, kebutuhan ponsel pintar akan tetap tinggi senada
dengan peningkatan penetrasi pengguna ponsel pintar di Indonesia. Selain itu, era teknologi membuat produsen ponsel pribadi berlomba
meluncurkan ponsel pintar dengan tampilan dan teknologi terbaru sehingga memberikan ERAA keuntungan menjual beragam produk ponsel
pintar yang dapat memenuhi kebutuhan berbagai segmen, yakni entry level, mid-range, dan premium. Pemberlakuan IMEI yang mulai pada
1H20 kemungkinan besar akan berdampak pada penurunan porsi penjualan ponsel ilegal pada 2H20 yang porsi penjualan pada 1H20
mencapai 20% dari total penjualan ponsel pintar di Indonesia. Penurunan penjualan ponsel ilegal dan peningkatan ASP mencapai Rp2,1 juta
merupakan dasar kokoh pertumbuhan laba solid dan kenaikan volume penjualan handset mencapai 49 juta unit pada FY20. Dengan demikian
ERAA akan mampu membukukan pertumbuhan top-line dan bottom-line masing-masing 13% dan 8%.
Valuasi dan Rekomendasi
ERAA sebagai perusahaan distributor dan pengecer produk telekomunikasi terbesar di Indonesia menikmati bonus demograsi Indonesia
dengan jumlah populasi terbesar ke-4 di dunia sehingga mencatatkan konsistensi peningkatan penetrasi penggunaan ponsel pintar setiap
tahun di tengah prevalensi era industri 4.0. Katalis positif lain ialah diversifikasi produk ERAA yang memperkaya segmentasi pasarnya,
perluasan distribusi memungkinkan ERAA menjual lebih banyak produk ke pengecer sehingga mengurangi ketergantungan kepada pihak
ketiga. Di sisi lain, ERAA juga sedikit terpapar ke risiko nilai tukar karena sebagian besar kontrak menggunakan denominasi rupiah. Kami
berdasarkan fakta tersebut merekomendasikan BUY atas saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) dengan target harga Rp2.000 dan P/E
target di level 19,4x.
Page 1414
Erajaya Swasembada Tbk
www.nhsec.co.id
Source: Company Data, NHKSI Research Source: Company Data, NHKSI Research
ERAA’s FY17A—FY22E Revenues
ERAA’s Margin Ratios
Source: Company Data, NHKSI Research
Key Charts
ERAA’s Finance Costs
Source: Company Data, NHKSI Research
ERAA’s ASP and Volume Handset
Source: Company Data, NHKSI Research
ERAA’s COGS
Source: Company Data, NHKSI Research
ERAA’s Revenue Breakdown
-20%
5%
30%
55%
80%
-
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000
60.000
FY17A FY18A FY19F FY20E FY21E FY22E
Revenue (in bn) Growth y-y
81%
9%
4%6% Cellular phones and tablet
Operator Product
Computer and ElectronicDevices
Accessoris
0,0%
5,0%
10,0%
15,0%
20,0%
25,0%
3Q17 4Q17 1Q18 2Q18 3Q18 4Q18 1Q19 2Q19 3Q19
Gross Margin EBIT Margin EBITDA Margin Net Profit Margin
-3%
-2%
-2%
-1%
0%
0
30
60
90
120
3Q17 4Q17 1Q18 2Q18 3Q18 4Q18 1Q19 2Q19 3Q19
Finance Cost (in bn) % as beg. total debt
-
1.000.000
2.000.000
3.000.000
4.000.000
5.000.000
6.000.000
7.000.000
8.000.000
1Q19 2Q19 3Q19 4Q19E 1Q20E 2Q20E 3Q20E 4Q20E
Sales Volume Handset (unit) ASP (IDR)
88,0%
89,0%
90,0%
91,0%
92,0%
93,0%
0
2000
4000
6000
8000
10000
3Q17 4Q17 1Q18 2Q18 3Q18 4Q18 1Q19 2Q19 3Q19
COGS (in bn) % as revenue
Page 1515
Erajaya Swasembada Tbk
www.nhsec.co.id
Disclaimer
This report and any electronic access hereto are restricted and intended only for the clients and related entities of PT
NH Korindo Sekuritas Indonesia. This report is only for information and recipient use. It is not reproduced, copied, or
made available for others. Under no circumstances is it considered as a selling offer or solicitation of securities
buying. Any recommendation contained herein may not suitable for all investors. Although the information hereof is
obtained from reliable sources, its accuracy and completeness cannot be guaranteed. PT NH Korindo Sekuritas
Indonesia, its affiliated companies, employees, and agents are held harmless form any responsibility and liability for
claims, proceedings, action, losses, expenses, damages, or costs filed against or suffered by any person as a result
of acting pursuant to the contents hereof. Neither is PT NH Korindo Sekuritas Indonesia, its affiliated companies,
employees, nor agents are liable for errors, omissions, misstatements, negligence, inaccuracy contained herein. All
rights reserved by PT NH Korindo Sekuritas Indonesia.
Recommended