View
235
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI
PROGRAM SARJANA TEKNIK SIPIL
SESUAI KKNI DAN SNPT
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2016
DRAFT FINAL
1
PENDAHULUAN
Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi Sesuai KKNI dan SNPT mengacu kepada
beberapa Peraturan dan Ketentuan Tentang Kurikulum Pendidikan Tinggi yaitu :
1. Pergeseran Paradigma ke Konsep KBK.
(Kepmendiknas No.232/U/2000, dan perubahannya Kepmendiknas No.045/U/2002)
2. Kurikulum dikembangkan oleh PT sendiri (PP 19 Th 2005 Psl 17 ayat 4, PP 17 Th 2010)
3. Dikembangkan berbasis kompetensi (PP 17 Th 2010, pasal 97, ayat 1)
4. Minimum mengandung 5 elemen kompetensi (PP 17 Th 2010, pasal 97, ayat 3)
5. Capaian Pembelajaran Sesuai dengan Level KKNI (Peraturan Presiden No.8/2012)
6. Kompetensi lulusan ditetapkan dgn mengacu pada KKNI (UU PT No.12 Th 2012, Psl 29)
7. Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan
Tinggi RI No. 44 Tahun 2015)
Penyusunan kurikulum ini dilaksanakan dalam 3 tahap:
1. Tahap Perumusan Capaian Pembelajaran
Bagi prodi yang telah beroperasi, tahap ini merupakan tahap evaluasi kurikulum lama,
yakni mengkaji seberapa jauh capaian pembelajaran telah terbukti dimiliki oleh lulusan,
dan dapat beradaptasi terhadap perkembangan kehidupan. Informasi untuk pengkajian ini
bisa didapatkan melalui penelusuran lulusan, masukan pemangku kepentingan, asosiasi
profesi/keilmuan, dan perkembangan keilmuan/keahlian. Dalam tahap ini akan dihasilkan
rumusan capaian pembelajaran baru. Pada program studi baru, maka tahap pertama ini
akan dimulai dengan analisis SWOT, penetapan visi keilmuan program studi, melalui
kebijakan universitas dalam pengembangan program studi, disamping juga melakukan
analisis kebutuhan, serta mempertimbangkan masukan pemangku kepentingan, asosiasi
profesi/keilmuan. Dalam tahap ini rumusan capaian pembelajaran yang dihasilkan harus
memenuhi ketentuan yang tercantum dalam SNPT dan KKNI.
2. Tahap Pembentukan dan Penyusunan Mata Kuliah
Pada tahap ini rumusan pengetahuan yang harus dikuasai (diajarkan) dari suatu program
studi diurai menjadi bahan kajian dan ditetapkan tingkat penguasan, keluasan, dan
kedalamannya. Penetapan ini perlu melibatkan kelompok/bidang/laboratorium yang ada di
program studi, dengan mengacu pada rumpun, cabang, dan ranting keilmuan yang terkait
dengan prodi. Untuk membungkus bahan kajian menjadi mata kuliah, harus dimulai
dengan membuat matrik antara rumusan capaian pembelajaran (sikap, ketrampilan umum,
2
ketrampilan khusus) dengan bahan kajian, untuk menjamin keterkaitan keduanya.
Penetapan besaran SKS sebuah mata kuliah didasarkan pada perkiraan waktu yang
dibutuhkan oleh mahasiswa untuk dapat memenuhi (bagian) capaian pembelajaran yang
dibebankan pada mata kuliah tersebut.
3. Tahap Penyusunan Struktur/Kerangka Kurikulum
Tahap ini adalah menyusun mata kuliah ke dalam semester. Pola susunan mata kuliah
perlu memperhatikan hal berikut :
a. Beban SKS rata-rata di setiap semester yakni 18-20 SKS,
b. Ketepatan letak mata kuliah yang disesuaikan dengan keruntutan tingkat kemampuan
dan integrasi antar mata kuliah.
c. Strategi pembelajaran yang direncanakan dalam usaha memenuhi capaian pembelajaran
lulusan. Susunan mata kuliah yang dilengkapi dengan uraian capaian pembelajaran dan
rencana pembelajaran setiap mata kuliah, merupakan dokumen kurikulum. Karena
kurikulum juga memiliki arti pembelajaran maka proses pelaksanaan dan cara penilaian
atau asssement merupakan satu kesatuan pengertian kurikulum.
Tahapan Penyusunan Kurikulum tersebut dapat dilihat pada skema di bawah ini.
3
A. EVALUASI TERHADAP KURIKULUM LAMA UNTUK MENDAPATKAN
PROFIL LULUSAN
Tahapan awal yang dilakukan untuk mendapatkan Profil Lulusan adalah dengan
melakukan Evaluasi terhadap Kurikulum Lama dengan tahapan sebagai berikut :
1. Analisa SWOT - Tabel SWOT - Output berupa visi misi program studi.
2. Tracer Study, dapat dilakukan melalui salah satu kegiatan berikut:
FGD (Focused Group Discussion) dengan stakeholder (perusahaan negara/swasta,
alumni, PII dan BK masing-masing prodi)
Seminar
Benchmark ke PTN lain yang telah menyusun kurikulum berbasis KKNI 2014 sesuai
masing-masing bidang prodi.
Penyebaran kuesioner secara elektronik/non-elektronik
1. VISI DAN MISI PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL USU
Visi dan Misi Departemen Teknik Sipil merupakan jabaran dari Visi dan Misi Universitas
Sumatera Utara dan Fakultas Teknik USU.
Berdasarkan Renstra USU 2015-2018 maka Visi Universitas Sumatera Utara adalah :
“Menjadi Perguruan Tinggi yang memiliki keunggulan akademik sebagai barometer
kemajuan ilmu pengetahuan yang mampu bersaing dalam tataran dunia global”.
Sedangkan Visi Fakultas Teknik yang dituangkan dalam Renstra Fakultas Teknik tahun
2015-2020 adalah : “Menjadi Fakultas Teknik yang progresif dalam pengembangan
ipteks dan riset terapan yang berdaya saing global dan berkontribusi kepada
kesejahteraan masyarakat” dan Visi Program Studi Teknik Sipil adalah sama dengan visi
Fakultas Teknik yaitu : “Menjadi Program Studi Teknik Sipil yang progresif dalam
pengembangan ipteks dan riset terapan yang berdaya saing global dan berkontribusi
kepada kesejahteraan masyarakat”.
Adapun Misi Universitas Sumatera Utara yang dikutip dari Renstra USU 2015-2018
adalah:
1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi berbasis otonomi yang menjadi wadah bagi
pengembangan karakter dan profesionalisme sumber daya manusia yang didasarkan pada
4
pemberdayaan yang mengandung semangat demokratisasi pendidikan yang mengakui
kemajemukan dengan orientasi pendidikan yang menekankan pada aspek pencarian
alternatif penyelesaian masalah aktual berlandaskan kajian ilmiah, moral dan hati nurani;
2. Menghasilkan lulusan yang menjadi pelaku perubahan sebagai kekuatan modernisasi
dalam kehidupan masyarakat luas, yang memiliki kompetensi keilmuan, relevansi dan
daya saing yang kuat, serta berperilaku kecendikiawanan yang beretika; dan
3. Melaksanakan, mengembangkan, dan meningkatkan pendidikan, budaya penelitian dan
program pengabdian masyarakat dalam rangka peningkatan mutu akademik dengan
mengembangkan ilmu yang unggul, yang bermanfaat bagi perubahan kehidupan
masyarakat luas yang lebih baik.
Sedangkan Misi Fakultas Teknik adalah :
1. Menyelenggarakan pendidikan keteknikan yang menghasilkan lingkungan yang
berkarakter BINTANG plus dan berdaya saing global
2. Menghasilkan riset terapan yang inovatif dan progresif pada BINTANG TALENTA
SIMETRIKAL
3. Memberikan pelayanan kepakaran kepada masyarakat untuk mendukung daya saing dan
kemandirian bangsa
Misi Program Studi Teknik Sipil adalah:
1. Menyelenggarakan pendidikan program sarjana Teknik Sipil yang menghasilkan lulusan
yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam bingkai kebhinnekaan, inovatif
yang berintegritas, tangguh dan profesional.
2. Melaksanakan program penelitian bagi pengembangan keilmuan serta bermanfaat dalam
pembangunan bangsa dan negara
3. Memberikan pelayanan keilmuan bagi pemerintah dan swasta secara profesional dan
bertanggung jawab
4. Melaksanakan program pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat secara
bertanggung jawab dan berkelanjutan
5. Meningkatkan tatakelola program studi yang transparan dan akuntabel serta mampu
mendorong kinerja sivitas akademika program studi
6. Menjalin kerjasama dengan alumni dan stakeholders dalam rangka memperoleh umpan
balik secara berkelanjutan
5
Untuk mendapatkan Profil Lulusan berdasarkan Visi dan Misi Program Studi (S-1)
Teknik Sipil, telah dilaksanakan Tracer Study dalam bentuk : FGD (Focused Group
Discussion) dengan segenap stakeholder serta Benchmarking ke Perguruan Tinggi lain.
1. FOCUSED GROUP DISCUSSION (FGD)
FGD dilaksanakan pada hari Rabu/4 Maret 2015, bertempat di Ruang Serbaguna
Ikatan Alumni Teknik Sipil (IkATSi), Departemen Teknik Sipil USU. FGD dilaksanakan
dengan tujuan untuk memperoleh berbagai masukan dari stakeholders mengenai kurikulum
yang tepat, sesuai dengan kebutuhan di lapangan pekerjaan. Oleh karena itu diundang
beberapa instansi dan asosiasi terkait seperti BAPPEDA SUMUT, PEMPROVSU (KA BIRO
BANG), DINAS BINA MARGA SUMUT, DINAS TARUKIM SUMUT, DINAS
PENGAIRAN SUMUT, DISHUB SUMUT, PT. ANGKASA PURA II, PT. KAI, PT.
PELINDO I, PT. PLN, INALUM, LPJK, INKINDO, PTPN III, GAPENSI MEDAN, HATTI
(HIMPUNAN AHLI TEKNIK TANAH INDONESIA), AABI (ASOSIASI ASPAL BETON
INDONESIA), MTI (MASYARAKAT TRANSPORTASI INDONESIA), HPJI, HAKI,
WASKITA KARYA, WIJAYA KARYA BETON, PT. HUTAMA KARYA, REI, BANK
BNI 46, BANK MANDIRI, IKATSI USUserta Ikatan Mahasiswa Sipil (IMS) USU sebagai
calon alumni.
FGD dimulai pada pukul 09.10 WIB yang diawali dengan presentasi oleh Ketua
Departemen FT.Sipil USU mengenai rencana penyusunan Kurikulum Departemen Teknik
Sipil USU berbasis KKNI. Kemudian diskusi dipimpin oleh Moderator, bapak Ir. Zulkarnain
A. Muis, M.Eng.Sc. Terlihat peserta begitu antusias karena merasa dihargai sebab telah
diikutsertakan dalam penyusunan kurikulum ini. Terlebih lagi karena sebagian peserta
merupakan alumni Teknik Sipil USU. FGD ditutup oleh Ketua Departemen Teknik Sipil
USU pada pukul 12.05 WIB dan dilanjutkan dengan acara berfoto dan makan siang bersama.
Keselurahan rangkaian acara berlangsung lancar berkat kerjasama yang baik antara IMS yang
berperan aktif bersama Tim Kurikulum Prodi Teknik Sipil. Hasil dari diskusi tersebut dapat
dilihat pada lembar Notulen FGD.
6
7
8
9
NOTULEN
FOCUSED GROUP DISCUSSION (FGD)
HASIL DISKUSI :
1. INKINDO (Ricardo B Manurung):
a. Kebutuhan dan Pengakuan akan profesi Insinyur:
i. Di forum Asean, Indonesia masih perlu mendefinisikan title Ir. & ST untuk
memasuki pasar Asean didalam hal pendidikan keprofesian (profesi bersertifikat
yang memerlukan masa pengalaman bekerja sebagai seorang engineer).
ii. Kompetensi yang ada saat ini dikonsentrasikan pada 4 bidang studi namun pasar
memerlukan hampir 17 keahlian pada bidang studi.
iii. Diperlukan analisis terhadap suatu produk keahlian.
b. Diperlukan kualifikasi tertentu untuk pengakuan profesi di bidang internasional (negara
ASEAN).
INKINDO (ZAM): akreditasi insinyur di Indonesia tidak diakui oleh ASEAN karena di
Indonesia akreditasi dilakukan oleh pemerintah (Badan Akreditasi Negara) bukan institusi
profesional yang independen.
2. IKATSI (Murlan Tamba):
a. Model yang diperlukan saat ini bukan hanya alumni/insinyur yang siap pakai dan siap
dipasarkan tetapi saat ini pasar menuntut alumni/insinyur yang siap bersaing
berdasarkan kompetensi yang diperlukan.
b. Tuntutan pasar: Sarjana Teknik (level 6) dan Sertifikat.
c. Perlu ada pelajaran kewirausahaan (enterpreneurship), mata kuliah berkaitan dengan
etika, dan risk management.
d. Alumni berjumlah sekitar 3.000an orang belum siap untuk bersaing di dalam MEA.
3. BINA MARGA (Rachmadsyah):
Perlu kriteria khusus kepada mahasiswa yang menamatkan perkuliahan dari
Departemen Teknik Sipil USU.
4. LPJK (Robinson Sijabat):
a. Insinyur harus memenuhi permintaan pasar (contoh: insinyur yang dibutuhkan sesuai
dengan kebutuhan yang ditentukan oleh HPJI dan Inkindo).
10
b. Perlu proses tambahan dengan pelatihan-pelatihan 1-2 tahun kepada para lulusan utk
bekerja magang sebelum diberikan sertifikat ahli sebagai insinyur (contoh: proses
sertifikasi melalui asosiasi dahulu baru melalui LPJK).
c. Berkaitan dengan akreditasi Dept. Teknik Sipil USU, perlu kelengkapan borang utk
proses penyelesaian assessment.
d. Pengabdian kepada masyarakat harus ditingkatkan dan dipublikasi.
5. BANK BNI (Henry David):
a. Alumni Teknik Sipil dapat bekerja sebagai analis kredit.
b. Perlu mata kulaih yang berkaitan dengan aspek ekonomis, sosbud, hankam guna
melakukan analisis kemampuan perkiraan suatu usaha untuk dibiayai oleh Bank
(contoh: diberikannya mata kuliah yang berkaitan dengan pelaksanaan amdal).
6. PDAM Tirtanadi (Delviyandri):
Perlu disajikan mata kuliah yang berkaitan dengan pengolahan air minum dan air limbah,
sebagai contoh pengetahuan tentang aliran air tanah, deep well, sistem pengolahan secara
lengkap, teknik penyajian air minum, manajemen air limbah, manajemen kualitas air.
7. PT. Angkasa Pura II (Heri):
a. Sejak 2007 kesempatan bekerja di PT. Angkasa Pura terbuka bagi umum. Oleh karena
itu, diperlukan pengetahuan yang berkaitan dengan perencanaan lapangan terbang
seperti annex 14 , MOS, dll.
b. (DEA Unit Lingkungan): diperlukan juga keahlian tentang konstruksi lingkungan.
8. DISHUBSU (Thomas Adrian):
a. Staf Dishub lebih banyak dari ITM, dari USU sangat jarang.
b. Kebutuhan: pengetahuan mengenai perpanjangan landasan terbang, manajeman dan
rekasaya lalu lintas, pembangunan dermaga. Saat ini ahli dalam bidang tersebut masih
sangat sulit ditemukan.
c. Perlu kreatifitas didalam pendikan ketekniksipilan.
9. HPJI (Burhan Batubara):
a. Pelatihan (Pembekalan) dilakukan kepada alumni guna memperoleh sertifikat.
11
b. Perlu juga pengetahuan tentang regulasi, khususnya di bidang keilmuan jalan raya yang
harus selalu ter-updated.
c. Minimum 3 tahun pengalaman untuk dapat dikualifikasi (Muda, Madya & Utama)
untuk penerbitan sertifikat.
d. Standard: S2, pengalaman penunjang di bidang yang berkaitan.
e. Sertifikasi dilakukan di unit sertifikasi di LPJK.
10. WIKA BETON (Abdul Wahid)
a. Pada MK Beton Pra Tegang dan Pre Cast, WIKA BETON menawarkan mahasiswa
Teknik Sipil USU untuk melakukan studi ekskursi ke pabrik Wika Beton.
b. WK semakin aktif melakukan “Program Goes to Campus” di USU .
11. TARUKIM (Harahap):
Alumni harus kaya ilmu dalam mengatasi suatu masalah.
12. AABI (Sanjaya):
a. Objektif (masa study, salary dll) sebagai dasar pemilihan pendidikan.
b. Menawarkan untuk melakukan kunjungan ke AABI.
c. Saat ini penekanan terhadap alumni terletak pada Quality Control.
d. Diharapkan USU dapat membentuk alumni yang bukan hanya pintar namun juga
bermoral.
13. DINAS PENGAIRAN (Sinar Irwansyah Panggabean):
a. Diperlukan pengetahuan mengenai Manajemen Kualitas Air, Mitigasi Bencana, K3,
Pengawasan dan Pengendalian Proyek, Perencanaan Drainase dalam pengendalian
banjir.
b. SUMUT memilik 500.00 m2 rawa, agar dapat diberikan materi pengetahuan
mengenai rawa.
c. Perlu juga diberikan pengetahuan mengenai Pelelangan, Analisa Harga Satuan
Pekerjaan.
14. MTI (Hendra Kusuma):
a. Diharapkan agar dapat melihat peluang dan bagaimana agar alumni Teknik Sipil dapat
meraih peluang di pasar.
12
b. Materi usulan tentang pengatahuan supply chain management (contoh: Model just in
time management), berkaitan dengan manajemen, marketing dll. Diusulkan juga agar
materi kuliah dapat dilaksanakan menggunakan Bahasa Inggris.
15. KONSULTAN : Ir. Anwar Harahap:
a. Kualitas alumni sekarang jauh lebih baik dengan masa pendindikan 4-5 tahun
dengan hasil IPK yang tinggi namun di lapangan alumni tidak dapat dipakai
karena belum memiliki sertifikat.
b. Diharapkan agar Ahli dari Asosiasi Profesi untuk dapat masuk ke kampus.
16. STAF PENGAJAR : Ir. Jeluddin Daud :
Appresiasi kepada undangan.
17. MODERATOR : Ir. Zulkarnain AM :
Kebutuhan yang dicari oleh Employer:
1. Communication skill
2. Honesty dan integrity
3. Inter personnal skill (soft skill)
4. Motivation & initiative
5. Strong work ethics
6. Team work skill
7. Analitycal Skill
8. Flexibility dan Adaptibility
9. Software skill
10. Detail orientasi
11. Leadership skill
12. Orgizition Skills
13. Self Confidence
14. Friendly and Out going personality
15. Tactfullness
16. Well manners
17. Creativity
18. GPA 3,0
19. Enterpreneur Skill
13
18. PEMPROVSU
Usulan agar materi kuliah Agama, Kewarganegaraan dan Bahasa tidak perlu disajikan di
Perguruan Tinggi.
19. IKATSI (Jonner Napitupulu):
a. IKATSI memberikan dukungan ke Dept Teknik Sipil USU salah satunya dengan
memberikan Kuliah Umum.
b. Kurikulum dan lingkungan kampus diharapkan dapat menyesuaikan dengan
kebutuhan pasar dengan pendekatan Market Friendly (mengikuti perkembangan
pasar).
2. BENCHMARKING
Benchmarking dilaksanakan dengan tujuan salah satu Perguruan Tinggi di Malaysia
yakni Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) di Bangi, Kuala Lumpur. Departemen target
adalah Kejuruteraan Awam & Struktur, Fakulti Kejuruteraan & Alam Bina. Dipilihnya UKM
sebagai Perguruan Tinggi tujuan adalah berdasarkan beberapa pertimbangan: Pertama, UKM
telah memiliki standar internasional yang mana merujuk kepada Washington Accord; Kedua,
USU dan UKM selama ini telah memiliki hubungan dua pihak yang cukup baik; dan Ketiga,
besar dugaan UKM telah mempersiapkan diri menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA) pada akhir tahun 2015 mendatang. Oleh karena itu dengan komunikasi melalui email
antara Departemen Teknik Sipil USU dan Kejuruteraan Awam & Struktur UKM, maka
disepakati kegiatan benchmarking dilaksanakan pada tanggal 12 Maret 2015 (terlampir email
dari UKM).
Rombongan dari Departemen Teknik Sipil USU terdiri dari : Prof. Dr.Ing. Johannes
Tarigan (Koordinator Tim KKNI Dept. Sipil); Ir. Zulkarnain A. Muis, M.Eng.Sc. (Ketua Tim
KKNI); Ir. Andy Putra Rambe, MBA. (Sekretaris Tim KKNI); dan 3 orang Anggota Tim
KKNI yaitu Ir. Syahrizal, MT.; Adina Sari Lubis, ST., MT.; Nursyamsi, ST., MT. serta 2
orang Staf Pengajar Dept. Sipil yaitu Ivan Indrawan, ST., MT. dan Irwan Suranta Sembiring,
ST, MT. Rombongan USU diterima di Faculty Meeting Room (Old Building) oleh Ketua
Kejuruteraan Awam & Struktur UKM - Prof. Madya Ir. Dr. Othman Bin Jaafar, didampingi
Penyelaras Program Kejuruteraan Awam & Struktur - Dr. Siti Aminah Osman dan Penyelaras
Program Kejuruteraan Awam & Sekitaran – Assoc. Prof. Dr. Noor Ezlin Ahmad Basri serta
Pegawai Sains Lily Khairiah Kadaruddin.
14
Acara diawali dengan pembukaan oleh bapak Prof. Madya Ir. Dr. Othman Bin Jaafar,
perkenalan dan presentasi mengenai Kejuruteraan Awam & Struktur, Fakulti Kejuruteraan &
Alam Bina UKM. Kemudian dilanjutkan dengan perkenalan oleh bapak Prof. Dr. Ing.
Johannes Tarigan.
Tampak hadir Prof. Dato’ Dr. Ir. Riza Atiq Abdullah bin O.K. Rahmat, pejabat
Timbalan Naib Canselor Hal-Ehwal Akademik dan Antarbangsa UKM yang juga Guru Besar
Bidang Transportasi UKM. Prof. Riza memiliki asal usul darah Indonesia karena ibu
kandungnya berasal dari kota Medan.
15
Di sela-sela kesibukan beliau pada hari itu karena sedang menjadi pembicara pada
acara lain, beliau masih menyempatkan diri untuk datang dan bertemu dengan rombongan
USU. Pada kesempatan itu beliau menyerahkan kenang-kenangan berupa buku karangan
beliau yang berjudul “Perancangan Pengangkutan Bandar”.
Setelah coffee break acara dilanjutkan dengan presentasi mengenai kurikulum UKM
dipaparkan oleh Dr. Siti Aminah Osman. Kedua pihak baik USU maupun UKM saling
bertanya dan memberi masukan mengenai detail kurikulum masing-masing, meliputi Mata
Kuliah (Wajib & Pilihan), Praktikum, Kerja Praktek, KKN, Tugas Akhir (Penelitian),
termasuk juga membahas mengenai peran organisasi profesi dan asosiasi.
16
Terdapat beberapa hal yang berarti dalam penyusunan kurikulum selama ini di kedua
pihak. Keseluruhannya akan dipertimbangkan untuk menjadi masukan dalam penyusunan
kurikulum berbasis KKNI terutama dalam persiapan menyongsong MEA.
Acara dilanjutkan dengan pertukaran cenderamata di ruang yang sama dan kemudian
berfoto bersama di depan pintu masuk utama gedung.
17
Sebelum menikmati makan siang yang disediakan oleh pihak UKM, rombongan
mengunjungi beberapa laboratorium (makmal) yang berada di bangunan gedung yang sama
yaitu Laboratorium Geoteknik & Pengangkutan, Laboratorium Struktur & Bahan serta
Laboratorium Air & Sekitaran.
18
B. RUMUSAN PROFIL LULUSAN PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL USU
Visi dan Misi Program Studi serta hasil dari Tracer Study (FGD dan Benchmarking)
yang telah dilaksanakan merupakan elemen pembentuk Profil Lulusan, seperti terlihat pada
skema di bawah ini.
Dalam merumuskan Profil Lulusan Program Studi Teknik Sipil USU
mempertimbangkan beberapa faktor berikut :
1. Disusun dengan melibatkan seluruh peer
2. Merujuk kepada KKNI untuk membuat Capaian Pembelajaran minimum
3. Disesuaikan dengan jenjang S-1
4. Memasukkan keunggulan daerah sesuai dengan TALENTA
5. Memperhatikan perkembangan di masyarakat
19
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) adalah kerangka penjenjangan
kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan
antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka
pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.
KKNI merupakan perwujudan mutu dan jati diri Bangsa Indonesia terkait dengan
sistem pendidikan dan pelatihan nasional yang dimiliki Indonesia. KKNI terdiri dari 9
(sembilan) jenjang kualifikasi, dimulai dari Kualifikasi 1 sebagai kualifikasi terendah dan
Kualifikasi 9 sebagai kualifikasi tertinggi. Jenjang kualifikasi adalah tingkat capaian
pembelajaran yang disepakati secara nasional, disusun berdasarkan ukuran hasil pendidikan
dan/atau pelatihan yang diperoleh melalui pendidikan formal, nonformal, informal, atau
pengalaman kerja.
Adapun Kualifikasi untuk tingkat Sarjana/Diploma-4 adalah Level 6 yaitu:
Mampu memahami prinsip-prinsip dasar bangunan teknik sipil sesuai standar/kode yang
berlaku,
Mampu merencanakan, merancang, melaksanakan, mengoperasikan, memelihara dan
membongkar bangunan teknik sipil dengan mempertimbangkan aspek keselamatan,
kesehatan kerja dan berwawasan lingkungan,
Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data, dan
mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi secara mandiri dan
kelompok.
Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas
pencapaian hasil kerja organisasi.
Pencapaian Level pada KKNI dapat diraih melalui berbagai jalur seperti : jalur
Pendidikan (Gelar Akademis), jalur Otodidak (Pengalaman Keahlian Khusus), jalur Profesi
(Sertifikat Profesi/PII) dan jalur Industri (Fungsi Jabatan Kerja).
20
Deskripsi Kualifikasi pada KKNI merefleksikan capaian pembelajaran (learning
outcomes) yang diperoleh seseorang melalui jalur : pendidikan, pelatihan, pengalaman kerja
dan pembelajaran mandiri. Capaian Pembelajaran (learning outcomes) merupakan
internalisasi dan akumulasi ilmu pengetahuan, pengetahuan, pengetahuan praktis,
ketrampilan, afeksi, dan kompetensi yang dicapai melalui proses pendidikan yang terstruktur
dan mencakup suatu bidang ilmu/keahlian tertentu atau melalui pengalaman kerja.
Adapun Profil Lulusan Program Studi S-1 Teknik Sipil USU adalah “Menjadi
Sarjana Teknik Sipil (Insinyur Muda) yang siap berkembang di proyek pemerintah
atau swasta sebagai perancang (designer), pelaksana dan pengawas”.
S
M
P
S
M
A
D
1
D
2
D
3
S
1
P
R
O
S
2
S
3
9
U
8
M D
7
M
6
5
4
3
2
1
PROFESI :
SERTIFIKAT
PROFESI (PII)
INDUSTRI :
FUNGSI JABATAN KERJA
PENDIDIKAN :
GELAR AKADEMIS
OTODIDAK :
PENGALAMAN
KEAHLIAN
KHUSUS
21
C. RUMUSAN CAPAIAN PEMBELAJARAN
Berdasarkan Profil Lulusan maka dapat disusun Rumusan Capaian Pembelajaran yang
terdiri dari 4 unsur yakni Sikap dan Tata Nilai (menurut SN DIKTI), Keterampilan Umum
(menurut SN DIKTI), Keterampilan Khusus (dari KKNI) dan Penguasaan Pengetahuan
(merujuk KKNI).
22
Keempat unsur Capaian Pembelajaran tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. SIKAP dan TATA NILAI
Sesuai dengan ideologi Negara dan budaya Bangsa Indonesia, maka implementasi sistem
pendidikan nasional dan sistem pelatihan kerja yang dilakukan di Indonesia pada setiap
level kualifikasi mencakup proses yang menumbuh kembangkan afeksi sebagai berikut :
a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius
b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,
moral dan etika
c. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila
d. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki
nasionalisme serta rasa tanggung jawab kepada negara dan bangsa
e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama dan kepercayaan, serta
pendapat/temuan orisinal orang lain
f. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan
lingkungan
g. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara
h. Menginternalisasi nilai, norma dan etika akademik
i. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara
mandiri.
j. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan
Unsur sikap harus mengandung makna yang sesuai dengan rincian unsur sikap yang
ditetapkan di dalam SN DIKTI. Penambahan pada unsur sikap dimungkinkan bagi program
studi untuk menambahkan ciri perguruan tinggi pada lulusan atau bagi program studi yang
lulusannya membutuhkan sikap-sikap khusus untuk menjalankan profesi tertentu.
2. KETERAMPILAN UMUM
Parameter unsur Keterampilan Umum terdiri dari :
a. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks
pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan
dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahliannya;
b. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur;
23
c. Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan
teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan
keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan
solusi, gagasan, desain atau kritik seni;
d. Mampu menyusun deskripsi saintifik hasil kajian tersebut di atas dalam bentuk skripsi
atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi;
e. Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang
keahliannya, berdasarkan hasil analisis informasi dan data;
f. Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan pembimbing, kolega,
sejawat baik di dalam maupun di luar lembaganya.
g. Mampu bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi
serta evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang
berada di bawah tanggung jawabnya;
h. Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada di bawah
tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri;
i. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data
untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi;
Unsur keterampilan umum harus mengandung makna yang sesuai dengan rincian
unsur ketrampilan umum yang ditetapkan di dalam SN DIKTI. Penambahan pada unsur
keterampilan dimungkinkan bagi program studi untuk menambahkan ciri perguruan tinggi
pada lulusan.
3. KETERAMPILAN KHUSUS
Unsur keterampilan khusus harus menunjukkan kemampuan kerja di bidang yang
terkait program studi, metode atau cara yang digunakan dalam kerja tersebut, dan tingkat
mutu yang dapat dicapai, serta kondisi/proses dalam mencapai hasil tersebut. Lingkup dan
tingkat keterampilan harus memiliki kesetaraan dengan lingkup dan tingkat kemampuan kerja
yang tercantum di dalam deskripsi CP KKNI menurut jenis dan jenjang pendidikan. Jumlah
dan macam keterampilan khusus ini dapat dijadikan tolok ukur kemampuan minimal lulusan
dari suatu jenis program studi yang disepakati, yaitu:
24
a. Mampu menerapkan matematika, sains, dan prinsip rekayasa (engineering principles)
untuk menyelesaikan masalah rekayasa komples (complex engineering problem)
b. Mampu menemukan sumber masalah rekayasa melalui proses penyelidikan, analisis,
interpretasi data dan informasi berdasarkan prinsip-prinsip rekayasa
c. Mampu melakukan riset yang mencakup identifikasi, formulasi dan analisis masalah
Rekayasa;
d. Mampu merumuskan alernatif solusi untuk menyelesaikan masalah rekayasa kompleks
dengan memperhatikan faktor-faktor ekonomi, kesehatan dan keselamatan publik,
kultural, sosial dan lingkungan (environmental consideration);
e. Mampu merancang sistem, proses, dan komponen dengan pendekatan analitis dan
mempertimbangkan standar teknis, aspek kinerja, keandalan, kemudahan penerapan,
keberlanjutan, serta memperhatikan faktorfaktor ekonomi, kesehatan dan keselamatan
publik, kultural, sosial dan lingkungan;
f. Mampu memilih sumberdaya dan memanfaatkan perangkat perancangan dan analisis
rekayasa berbasis teknologi informasi
4. PENGUASAAN PENGETAHUAN
Unsur pengetahuan harus menunjukkan dengan jelas bidang/cabang ilmu atau gugus
pengetahuan yang menggambarkan kekhususan program studi, dengan menyatakan tingkat
penguasaan, keluasan dan kedalaman pengetahuan yang harus dikuasai lulusannya. Hasil
rumusan pengetahuan harus memiliki kesetaraan dengan Standar Isi Pembelajaran dalam SN
DIKTI. Dalam pemetaan atau penggambaran bidang keilmuan tersebut dapat menggunakan
referensi rumpun ilmu atau bidang keahlian yang telah ada atau kelompok bidang
keilmuan/pengetahuan yang dibangun oleh program studi sejenis, meliputi :
a. Menguasai konsep teoretis sains alam, aplikasi matematika rekayasa; prinsip-prinsip
rekayasa (engineering principles), sains rekayasa dan
b. Perancangan rekayasa yang diperlukan untuk analisis dan perancangan sistem, proses,
produk atau komponen 3
c. Menguasai prinsip dan teknik perancangan sistem, proses, atau komponen
d. Menguasai prinsip dan issue terkini dalam ekonomi, sosial, ekologi secara umum;
e. Menguasai pengetahuan tentang teknik komunikasi dan perkembangan teknologi terbaru
dan terkini.
Rumusan Capaian Pembelajaran (Learning Outcomes) Program Sarjana (S-1) Teknik Sipil
dapat dilihat pada matriks berikut :
25
D. PEMILIHAN BAHAN KAJIAN / MATA KULIAH
Berdasarkan Rumusan Capaian Pembelajaran dapat disusun Bahan Kajian. Bahan
Kajian diambil dari peta keilmuan (rumpun ilmu) yang menjadi ciri program studi atau dari
khasanah keilmuan yang akan dibangun oleh program studi. Bahan Kajian bisa ditambah
bidang/cabang IPTEKS tertentu yang diperlukan untuk antisipasi pengembangan ilmu dimasa
depan, atau dipilih berdasarkan analisis kebutuhan dunia kerja/profesi yang akan diterjuni
oleh lulusan. Pemilihan Bahan Kajian dilakukan berdasarkan tingkat keluasan, tingkat
kedalaman dan tingkat kemampuan yang ingin dicapai. Bahan Kajian inilah nantinya yang
akan membentuk Mata Kuliah.
Untuk membentuk mata kuliah dan menetapkan besarnya SKS, dapat dibuat matriks
yang menunjukkan hubungan antara capaian pembelajaran dengan bahan kajian, untuk
membentuk sebuah mata kuliah. Dalam konsep ini, sebuah mata kuliah memungkinkan berisi
berbagai bahan kajian yang terkait erat dan diperlukan untuk disatukan karena pertimbangan
efektifitas pembelajaran. Artinya suatu bahan kajian dipahami dalam konteks tertentu (materi
26
etika bisa digabung dengan materi rekayasa, atau mungkin dengan manajemen. sangat
mungkin menjadi satu mata kuliah). Demikian pula sebuah mata kuliah dapat dibangun dari
satu bahan kajian untuk mencapai satu capaian pembelajaran atau beberapa capaian
pembelajaran sekaligus. Sehingga dengan adanya penggabungan bahan kajian ini, ada
kecenderungan jumlah mata kuliah menjadi lebih sedikit dengan bobot SKS yang lebih besar.
Besarnya SKS mata kuliah dimaknai sebagai waktu yang dibutuhkan oleh mahasiswa
untuk dapat memiliki kemampuan yang sesuai dengan Capaian Pembelajaran yang
dirumuskan dalam sebuah Mata Kuliah.
Unsur penentu untuk memperkirakan besaran SKS :
1. Metode/strategi pembelajaranyang dipilih;
2. Tingkat kedalaman dan keluasan bahan kajian yang harus dikuasai;
3. Besarnya sumbangan ‘capaian pembelajaran’ mata kuliah ini dalam kerangka pencapaian
learning outcomes lulusan.
27
E. STRUKTUR KURIKULUM
Jumlah SKS yang harus diemban untuk Program Sarjana (S-1) Departemen Teknik
Sipil selama masa studi 8 semester adalah sebanyak 144 SKS. Jumlah tersebut terdiri dari 98
SKS Mata Kuliah Wajib (89 SKS Kurikulum Inti + 9 SKS Kurikulum DikTi), 34 SKS Mata
Kuliah Lokal (Kurikulum Lokal) dan 12 SKS Mata Kuliah Pilihan yang terbagi dalam 5
bidang konsentrasi yaitu Struktur, Transportasi, Teknik Sumber Air, Geoteknik dan
Manajemen Konstruksi.
Jenis Mata Kuliah dan bobot SKS pada Kurikulum Inti merujuk pada hasil terkini
MUNAS XI Badan Musyawarah Pendidikan Tinggi Teknik Sipil Seluruh Indonesia
(BMPTTSSI) tanggal 7 April 2015 di Universitas Udayana Denpasar Bali. Kegiatan
Praktikum (1 SKS) dimasukkan ke dalam Mata Kuliah bersangkutan.
Adapun Struktur Kurikulum tersebut tersusun sebagai berikut:
Jenis Mata
Kuliah
Nama Mata Kuliah SKS
Mata Kuliah
Wajib
Kurikulum DikTi:
Pendidikan Agama
Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
2
3
2
2
Jumlah 9
Kurikulum Inti :
Teknologi Bahan (+ praktikum)
Gambar Struktur Bangunan (+ studio)
Matematika I
Analisa Struktur I
Ilmu Ukur Tanah (+ praktikum)
Matematika II
Mekanika Tanah I (+ praktikum)
Mekanika Fluida
Analisa Struktur II
Mekanika Bahan
Matematika III
Mekanika Tanah II (+ praktikum)
Hidraulika (+ praktikum)
Statistika dan Probabilitas
Analisa Struktur III
Perencanaan Drainase
Hidrologi Terapan
Analisa Struktur IV
4
3
4
2
3
4
2
2
4
3
2
3
3
2
2
2
2
2
28
Desain Pondasi I
Pemrograman Komputer (+ praktikum)
Struktur Beton Bertulang I
Struktur Baja I
Geometri Jalan Raya (+ praktikum)
Rekayasa Lingkungan
Manajemen Proyek
Struktur Beton Bertulang II
Struktur Baja II
Perkerasan Jalan Raya (+ praktikum)
Rekayasa Lalu Lintas
Desain Pondasi II
Rekayasa Irigasi
Teknopreneurship
Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kerja Praktek
Metodologi Penelitian
Peranc.Bangunan Rekayasa Sipil (Tugas Besar)
Tugas Akhir
2
3
3
3
3
2
2
3
2
3
2
2
3
2
2
2
2
4
4
Jumlah 89
Mata Kuliah
Lokal
Kurikulum Lokal :
Struktur :
Metode Elemen Hingga (lokal)
Struktur Kayu (lokal)
Rekayasa Jembatan (lokal)
Beton Prategang dan Precast (lokal)
Teknik Gempa (lokal)
Transportasi :
Perencanaan Jalan Rel (lokal),
Lapangan Terbang (lokal),
Perencanaan Transportasi (lokal),
TSA :
Pelabuhan (lokal)
Bangunan Air (lokal),
Peng. Sumber Daya Air (lokal)
Geoteknik :
MRK :
Ekonomi Teknik (lokal)
Perenc. dan Peng. Proyek (lokal)
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
Jumlah 34
Mata Kuliah
Pilihan
5 bidang konsentrasi : Struktur, Transportasi,
Teknik Sumber Air, Geoteknik dan Manajemen
Konstruksi
12
Jumlah Total 144
Struktur kurikulum berdasarkan urutan Mata Kuliah (MK) semester demi semester
adalah sebagai berikut :
29
Semester
Kode Nama Mata Kuliah Bobot SKS
I UNI1201 Pendidikan Agama Islam
2
UNI1202 Pendidikan Agama Katolik
UNI1203 Pendidikan Agama Kristen Protestan
UNI1204 Pendidikan Agama Budha
UNI1205 Pendidikan Agama Hindu
RTS1201 Teknologi Bahan (+ praktikum) 4
RTS1203 Gambar Struktur Bangunan (+ studio) 3
UNI1211 Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan 3
RTS1206 Matematika I 4
RTS1207 Analisa Struktur I 2
UNI1207 Bahasa Indonesia 2
Jumlah SKS 20
II UNI1208 Bahasa Inggris Dasar 2
RTS1202 Ilmu Ukur Tanah (+ praktikum) 3
RTS1209 Matematika II 4
RTS1210 Mekanika Tanah I (+ praktikum) 2
RTS1211 Mekanika Fluida 2
RTS1214 Analisa Struktur II 4
RTS1205 Mekanika Bahan 3
Jumlah SKS 20
III RTS2213 Peranc. Jalan Rel (lokal) 2
RTS2215 Matematika III 2
RTS2216 Lapangan Terbang (lokal) 2
RTS2217 Mekanika Tanah II (+ praktikum) 3
RTS2218 Hidraulika (+ praktikum) 3
RTS2220 Statistika dan Probabilitas 2
RTS2221 Analisa Struktur III 2
RTS2226 Perencanaan Drainase 2
RTS2222 Hidrologi Terapan 2
Jumlah SKS 20
IV RTS2224 Analisa Struktur IV 2
RTS2225 Desain Pondasi I 2
RTS2212 Pemrograman Komputer (+ praktikum) 3
RTS2219 Struktur Beton Bertulang I 3
RTS2228 Struktur Baja I 3
RTS2229 Geometri Jalan Raya (+ praktikum) 3
RTS2230 Rekayasa Lingkungan 2
RTS2231 Manajemen Proyek 2
Jumlah SKS 20
30
Untuk Mata Kuliah pilihan ada 5 bidang dan mahasiswa cukup mengambil 4
matakuliah atau setara dengan 12 SKS.
Semester
Kode Nama Mata Kuliah Bobot SKS
V RTF3232 Ekonomi Teknik (lokal) 2
RTS3233 Metode Elemen Hingga (lokal) 2
RTS3227 Struktur Beton Bertulang II 3
RTS3234 Struktur Baja II 2
RTS3235 Perkerasan Jalan Raya (+ praktikum) 3
RTS3236 Perenc. dan Peng. Proyek (lokal) 2
RTS3238 Rekayasa Lalu Lintas 2
RTS3239 Desain Pondasi II 2
RTS3240 Rekayasa Irigasi 3
Jumlah SKS 21
VI RTF3241 Teknopreneurship 2
RTS3237 Pelabuhan (lokal) 2
RTS3242 Struktur Kayu (lokal) 2
RTS3243 Bangunan Air (lokal) 2
RTS3244 Metode Pelaksanaan Konstruksi 2
RTS3245 Peng. Sumber Daya Air (lokal) 2
RTS3246 Rekayasa Jembatan (lokal) 2
RTS3247 Beton Prategang dan Precast (lokal) 2
RTS3248 Perenc. Transportasi (lokal) 2
UNI3250 Bahasa Inggris Teknik (TOEFL Preparation) 2
Jumlah SKS 20
VII RTS4251 Kerja Praktek 2
RTS4252 Metodologi Penelitian 2
RTS4249 Peranc.Bangunan Rekayasa Sipil (Tugas
Besar)
4
RTS4253 Teknik Gempa (lokal) 2
RTS4254 Pilihan KBK 3
RTS4255 Pilihan KBK 3
RTS4256 Pilihan KBK 3
Jumlah SKS 19
VIII RTS4257 Tugas Akhir 4
Total SKS 144
31
Semester Nama MK (Pilihan) Bobot SKS
VII Bidang Studi Struktur
Konstruksi Baja Lanjut 3
Analisa Struktur Lanjut 3
Dinamika Struktur dan Gempa 3
Pelat dan Cangkang 3
Konstruksi Beton Lanjut 3
Konstruksi Kabel dan Kaca pada Bangunan 3
Topik Khusus KBK 3
VII Bidang Studi Transportasi
Pengelolaan Sarana Publik 3
Pemodelan Transportasi 3
Sistem Pengelolaan Jalan dan Transportasi 3
Material Jalan Raya 3
Manajemen Transportasi Perkotaan 3
Teknik Perkerasan Lanjut 3
Topik Khusus KBK 3
VII Bidang Studi Geoteknik
Mekanika Tanah Lanjut 3
Perencanaan Pondasi Dinamik 3
Dinamika Tanah dan Rekayasa Gempa 3
Perencanaan Bangunan Geoteknik 3
Teknik Perbaikan Tanah 3
Metode Elemen Hingga dalam Rekayasa Geoteknik 3
Topik Khusus KBK 3
VII Bidang Studi Sumber Daya Air
Bangunan Tenaga Air 3
Teknik Sungai dan Angkutan Endapan 3
Teknik Pantai 3
Hidrologi Lanjut 3
Irigasi 2 3
Hidrodinamika 3
Topik Khusus KBK 3
Air Bersih dan Air Limbah (MK usulan) 2
VII Bidang Studi Manajemen Konstruksi
Rekayasa Nilai 3
Keselamatan Kerja 3
Manajemen Rekayasa Konstruksi
(Manajemen Pengendalian Proyek II)
3
Kontrak Konstruksi (MK usulan) 2
Logistik/Rantai Pasok (MK usulan) 2
Quantity Surveying (MK usulan) 2
32
Praktikum/Praktek
Semua kegiatan praktikum diadakan di Departemen Teknik Sipil USU dan semua
peralatan praktikum adalah milik sendiri. Dalam kurikulum Departemen Teknik Sipil USU
dilaksanakan praktikum sebagai berikut:
No. Nama
Praktikum/Praktek
Isi Praktikum/
Praktek Tempat/Lokasi
Praktikum/Praktek Judul/
Modul
Jam
Pelak-
sanaan
1 Tek. Bahan Konstruksi 26 40 Laboratorium Bahan Konstruksi/
Teknik Sipil USU
2 Mekanika Tanah 16 35 Laboratorium Mekanika Tanah/
Teknik Sipil USU
3 Ilmu Ukur Tanah 8 30 Laboratorium Ilmu Ukur Tanah/
Teknik Sipil USU
4 Hidrolika 13 39 Laboratorium HIDROLIKA/
Teknik Sipil USU
5 Bahan Perkerasan 9 97 Laboratorium Bahan Perkerasan/
Teknik Sipil USU
6 Pemrograman Komputer 5 15 Laboratorium KOMPUTER/
Teknik Sipil USU
7 Studio Gambar 3 18 Laboratorium STUDIO/
Teknik Sipil USU
F. PETA KETERKAITAN MATA KULIAH
Untuk setiap Capaian Pembelajaran (Learning Outcome) baik Rumusan Sikap,
Rumusan Keterampilan Umum, Rumusan Keterampilan Khusus maupun Rumusan
Penguasan Pengetahuan kemudian ditetapkan Mata Kuliah apa saja yang mendukungnya,
seperti terlihat pada matriks berikut :
33
STRATEGI PEMBELAJARAN dan PENILAIAN
Strategi Pembelajaran yang dilaksanakan adalah berbentuk Ceramah, Praktikum,
Diskusi, Kunjungan ke Lapangan dan/atau Seminar/Kuliah Umum. Sedangkan Penilaian
terhadap evaluasi perkuliahan untuk setiap Mata Kuliah adalah meliputi Tugas
(Perorangan/Kelompok) 20-30%, Kuis 10-15%, Ujian Tengah Semester (UTS) 30-40% dan
Ujian Akhir Semester (UAS) 30-40%. Jika pada suatu Mata Kuliah terdapat kegiatan
Praktikum, maka penilaian untuk kegiatan Praktikum ini sebesar 30% dari total.
(lihat matriks)
Recommended