View
14
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
20/05/2013
1
HAMA PENTING PADA TANAMAN HUTAN RAKYAT
DAN ALTERNATIF PENGENDALIANNYA
Eritrina Windyarini BBPBPTH
Gelar Teknologi Badan Litbang Kehutanan di Kaliurang, Jogjakarta 15-17 Mei 2013
PENDAHULUAN
Meningkatnya
pemanfaatan
hutan
Ketidakseimbangan
hutan
Hama dan
Penyakit
Perubahan
iklim
20/05/2013
2
HAMA : Semua binatang yang menimbulkan kerugian
pada pohon hutan dan hasil hutan
PENYAKIT : Kerusakan proses fisiologis karena tekanan/gangguan
yang terus menerus dari penyebab utama (patogen)
yang mengakibatkan aktivitas sel/jaringan menjadi
abnormal
RUANG LINGKUP PENGELOLAAN HAMA
1. Identifikasi organanisme pengganggu tanaman (OPT)
2. Pencegahan OPT
3. Pengendalian OPT
4. Pemberantasan OPT
5. Penanggulangan paska pengendalian OPT
20/05/2013
3
HAMA BUAH DAN BENIH
Kerusakan :
Serangga betina bertelur – menetas - larva
menggerek – buah/biji rusak atau tumbuh tidak
normal
Pengendalian :
Biji direndam (6 jam) dalam larutan insektisida
Azodrin (konsentrasi 0,10%) sebelum
disemaikan
Ulat Dioryctria amatella
Kumbang Namophyes shoreae
dan Alcidodes dipterocarpi
HAMA DAUN & PUCUK
1. Tipe Pencucuk-Penghisap
Kepik
Mucanum
sp
pada
meranti
Kutu putih
pada jati Kutu daun
pada
akasia
Helopeltis spp
pada
eukaliptus
20/05/2013
4
Kerusakan :
Serangga betina dewasa bertelur – menetas – larva
– serangga muda - menusuk dan menghisap cairan
tanaman (daun,pucuk) – daun atau pucuk berubah
warna (noda-noda), bentuk, terhentinya pertumbuhan
- kematian
Pengendalian :
Pemusnahan bagian yang terserang (pangkas –
timbun/bakar)
Pembersihan kebun
Penyemprotan insektisida : kimia (Sevin,Methrisida
100EC) ) dan hayati (Thuricide 5cc/L)
Musuh alami (jamur Beauveria bassiana)
20/05/2013
5
2. Tipe Pemakan Daun
a. Ulat Kantong Kerusakan :
Telur – larva (ulat) – makan jaringan daun – kering,layu
Pengendalian :
Mengatur jarak tanam
Perangkap cahaya
Insektisida nabati : kulit buah mahoni
(200gr/L), perasan umbi gadung
(125gr/L), perasan biji mahoni (150gr/L),
Neemazal (4ml/L), Kanon 400EC
Jamur Beauveria bassiana
b. Ulat Daun Jati
Kerusakan :
Telur – larva (ulat) – makan jaringan
parenkim dan bagian daun yang lunak –
daun berlubang – luasan daun berkurang
Pengendalian :
Ulat diambil dan dimatikan
Penyemprotan insektisida
Dimecron,Perfchtion,Azodrin (2-4cc/L)
20/05/2013
6
c. Hama Kupu Kuning
Kerusakan :
Telur – larva (ulat) – memakan daun – daun berlubang – luasan daun
berkurang
Pengendalian :
Penyemprotan dengan jamur Beauveria bassiana (25gr/L)
Penyemprotan insektisida Bastospein (7cc/L) atau Permetrin
(6cc/L)
d. Hama Ulat Grayak
Kerusakan :
Menyerang pada malam hari secara
serentak/berkelompok
Mengakibatkan daun berlubang, jika sudah
parah hanya menyisakan tulang daunnya saja
Pengendalian :
Penyemprotan insektisida bahan aktif Bacillus thuringiensis,
azadirachtin (nabati), imidaklopir
Menjaga kebersihan lingkungan, pengendalian gulma
20/05/2013
7
3. TIPE PENGGEREK PUCUK Kerusakan :
Layu pada beberapa ruas daun di pucuk secara
tiba-tiba – mengering – muncul tunas air (cabang
baru) di bawah bagian yang mati
Terdapat lubang bekas gerekan di bawah bagian
tanaman yang layu/mengering
Titik tumbuh apikal putus – menurunkan kualitas
kayu
Pengendalian :
a) Monitoring rutin
b) Pemotongan di pucuk yang terserang dan ulat di
dalamnya dibuang
c) Aplikasi insektisida secara sistemik melalui batang
dengan injeksi atau bacok oles yang dilakukan
pada saat pucuk apikal yang sedang aktif tumbuh
tiba-tiba layu
HAMA BATANG
Xystrocera
festiva (pada
akasia dan
sengon)
Aegus
acuminatus
(pada akasia)
Neotermes
tectonae (inger-
inger) pada jati
Oleng-oleng (pada jati)
Ulan-ulan
(pada jati)
Penggerek bubuk kayu
basah (pada jati)
20/05/2013
8
Kerusakan :
Serangga dewasa bertelur (pada batang muda,bekas cabang,luka) – larva
menggerek bagian dalam kayu. Akibatnya :
Kulit batang bengkak,retak-retak,bagian yang digerek mengeluarkan
bubuk gerekan (sengon)
berasosiasi dengan jamur ambrosia (akasia)
batang membengkak, bagian dalam berlubang (jati)
pucuk menggarpu (tusam,mahoni)
Pengendalian :
Perangkap cahaya
Mengurangi pemangkasan
Mematikan larva secara manual
Dioles/semprot suspensi jamur Beauveria bassiana (25gr/L)
Untuk inger-inger jati bisa menggunakan Phostoxin tablet (0,25
tablet/lubang)
Monitoring, Sanitasi dan eradikasi
20/05/2013
9
HAMA AKAR
Kerusakan :
Rayap dewasa bersarang di
dasar tanaman – memakan
akar,batang muda –
merana/mati
Coptotermes curvignathus (pada akasia, jati, jabon, kayu putih,
eukaliptus)
Pengendalian :
Pembersihan tumbuhan bawah,
mengatur kelembaban
Pemberian abu kayu pada pangkal
batang,perakaran
Insektisida daun sirsak, ekstrak serai
wangi (2%)
Termisida (disemprot,ditabur)
Pemusnahan sarang
Rayap (Coptotermes curvignathus)
Uret (Holotrichia helleri , Lepidiota stigma, Phyllophaga sp)
Kerusakan :
Uret merupakan larva dari kumbang, menyerang Februari-April di tanah
berpasir (umumnya)
Memakan akar-tanaman tiba-tiba layu-berhenti tumbuh
Jika media dibongkar akar tanaman terputus/rusak dan dapat dijumpai hama
uret
20/05/2013
10
Pengendalian :
a) Larva dikumpulkan&dimusnahkan pada
saat pengolahan tanah atau kumbang-
kumbang ditangkap pada malam hari
dengan bantuan lampu
b) penambahan insektisida nabati (gadung
yang diparut, kulit buah jambe atau biji
mahoni yang dihaluskan) atau insektisida-
nematisida granuler (G) (Marshal 5G,
Furadan 3G, Petrofur 3G, Indofuran,
Diazinon 10G) pada lubang tanam
c) Perlu mengetahui informasi fluktuasi
serangan di waktu sebelumnya
MENGHINDARI HAMA DI PERSEMAIAN
Menjaga kebersihan (gulma,tumbuhan bawah,kulit
buah)
Mengatur drainase dan kelembaban
Menghindari pemasangan lampu di sekitar persemaian
Monitoring rutin
Pemberantasan tahap awal
Melakukan teknik persemaian secara tepat
20/05/2013
11
PENGENDALIAN AWAL
Kenali sedini mungkin adanya kerusakan atau
pertumbuhan tidak normal pada tanaman
Pisahkan tanaman yang terserang
Mewaspadai lingkungan sekitar
Menghilangkan penyebab kerusakan dan bagian yang
rusak (jika diperlukan)
Menggunakan pestisida sesuai indikasi kerusakan
PENUTUP
Pemahaman terhadap karakteristik hama dan
bagaimana interaksinya dengan faktor lingkungan fisik
yang lain sangat diperlukan dalam upaya pencegahan
dan pengendalian hama.
Pencegahan dan monitoring menjadi kunci utama
pengelolaan hama.
Teknik silvikultur/pembibitan yang tepat merupakan
pencegahan timbulnya serangan hama.
Recommended