View
12
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR
DENGAN KECENDERUNGAN BERPERILAKU
AGRESIF PADA REMAJA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Menenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh :
Rafael Danur Sanjaya
NIM : 069114028
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
Halaman Motto
If you want something you’ve never had, you must be willing to
do something you’ve never done.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
Halaman Persembahan
Karya ini kupersembahkan untuk :
Allah Bapa Di Surga,
Semua Orang yang Telah Berjasa Bagi Hidupku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN KECENDERUNGANBERPERILAKU AGRESIF PADA REMAJA
Rafael Danur Sanjaya
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas tidur dengankecenderungan berperilaku agresif pada siswa laki-laki. Hipotesis dalam penelitian ini adalah adahubungan negatif antara kualitas tidur dengan kecenderungan berperilaku agresif. Subyek dalampenelitian ini berjumlah 83 siswa laki-laki di SMA PL Van Lith. Metode pengumpulan data dilakukandengan model try out terpakai. Skala kualitas tidur merupakan adaptasi dari Pittsburgh Sleep QualityIndex, sedangkan untuk mengukur kecenderungan berperilaku agresif menggunakan skala Likert yangdisusun oleh peneliti. Koefisien reliabilitas dari skala kualitas tidur adalah 0.83, sedangkan untuk skalakecenderungan berperilaku agresif adalah 0.944. Hasil penelitian yang diperoleh menyatakan bahwasubjek memiliki kualitas tidur yang baik, begitu pula dengan kecenderungan berperilaku agresif yangrendah. Sedangkan dari hasil uji linearitas diketahui bahwa data penelitian tidak memenuhi asumsilinearitas, sehingga dapat dikatakan bahwa tidak ada hubungan antara kualitas tidur dengankecenderungan berperilaku agresif.
Kata kunci : kualitas tidur, kecenderungan berperilaku agresif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
RELATIONSHIP OF SLEEP QUALITY AND THE TENDENCY TOBEHAVE AGGRESSIVELY IN ADOLESCENT
Rafael Danur Sanjaya
ABSTRACT
This study aimed to determine the relationship between sleep quality with atendency to behave aggressively in male students. Initial assumption of this study, if thesubject has a good quality of sleep, the tendency to behave aggressively will tend to below. Hypothesis in this study was that there is a negative relationship between the qualityof sleep and the tendency to behave aggressively, with aggressive behavior as anindependent variable and the tendency to behave aggressively as the dependent variable.The subjects of the study amounted to 83 male students in dormitory schools (SMA PLVan Lith). A method of data collection has been done with the model try out unused. Sleepquality scale was an adaptation of Pittsburgh Sleep Quality Index, while to measure thetendency to behave aggressively using Likert scale developed by the researchers. Sleepquality scale reliability coefficient of 0.83, while for the scale of the tendency to behaveaggressively was 0944. Results obtained by stating that the subject has a good sleepquality, and low tendency to behave aggressively. While the linearity of the test resultshas been known that the study data did not meet the assumptions of linearity, so it couldbe said that there was no relationship between qualities of sleep and the tendency tobehave aggressively.
Keywords : Sleep quality, propensity to behave aggressively.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Pujian dan rasa syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yesus Kristus atas
penyertaan yang diberikan selama pengerjaan skripsi. Penulis menyadari banyak
orang telah menjadi inspirasi selama pengerjaan skripsi. Oleh karena itu, penulis
ingin mengucapkan terima kasih pada beberapa orang tersebut, yakni :
1. Ibu Dr. Ch. Siwi Handayani. S.Psi., M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Prof. Dr. Augustinus Supratiknya selaku Dosen Pembimbing
Akademik semester I-VIII atas pendampingannya selama ini.
3. Henrietta PDADS, S.Psi, MA selaku Dosen Pembimbing Skripsi atas
pengertian, waktu, energi, pembelajaran, dan tentunya doa selama pengerjaan
skripsi.
4. Seluruh Dosen Fakultas Psikologi atas pendidikan dan bimbingan selama
penulis menjalankan masa studi.
5. Karyawan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Terima
kasih atas bantuan selama masa kuliah dan selama pengerjaan skripsi.
6. Angkatan 2006. Keberadaan kalian membuat masa-masa kuliah menjadi
indah dan selalu kompak.
7. Keluargaku tercinta, khususnya pada kedua orangtua, mbak nunun dan mas
andre.
8. My beloved friend, Fera Elsarina. Terima kasih atas smua waktumu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
9. Tak lupa penulis mengucapkan terimakasih pada pihak-pihak yang tidak
dapat disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari keterbatasan dalam penelitian. Oleh karenanya, penulis
terbuka akan kritik, saran, dan informasi tambahan guna membuat penelitian ini
lebih baik.
Yogyakarta,18 Agustus 2011
Rafael Danur Sanjaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………… i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN …………………………………… ii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………... iii
HALAMAN MOTTO ……………………………………………………… iv
HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………… v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA …………………………………. vi
ABSTRAK ……………………………………………………………….. vii
ABSTRACT ……………………………………………………………….. viii
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH …………. ix
KATA PENGANTAR …………………………………………………….. x
DAFTAR ISI ……………………………………………………………… xii
DAFTAR TABEL ………………………………………………………… xv
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….. xvi
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………… xvii
BAB I. PENDAHULUAN …………………………………… ………….. 1
A. Latar Belakang Masalah ………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………. 6
C. Tujuan Penelitian ………………………………………………... 6
D. Manfaat Penelitian ………………………………………………. 7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA……………………............................... 8
A. Kualitas Tidur ………………………………………………..... 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
1. Tidur………………………………………………………….. 8
a. Pengertian tidur…………………………………………... 8
b. Tahap siklus tidur………………………………………… 11
c. Mekanisme tidur………………………………………… 15
d. Pola tidur normal………………………………………… 15
2. Kualitas Tidur………………………………………………… 18
3. Pengukuran Kualitas Tidur…………………………………… 24
B. Kecenderungan Berperilaku Agresif…………………………….. 28
1. Definisi Perilaku Agresif…………………………………… 27
2. Teori-teori Agresi…………………………………………….. 30
a. Teori bawaan.........................................................................
b. Teori lingkungan....................................................................
c. Teori kognisi………………………………………………..
30
31
33
3. Jenis Perilaku Agresi………………………………………… 33
4. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Agresif………………... 38
C. Karakteristik Remaja ……………………………………………. 41
D. Hubungan Antara Kualitas Tidur Dengan Kecenderungan
Berperilaku Agresif……………………………………………… 43
E. Hipotesis......................................................................................... 47
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ………………………………. 48
A. Jenis Penelitian ……………………………………................. 48
B. Identifikasi Variabel Penelitian………………………………. 48
C. Definisi Operasional………………………………………….. 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
D. Subyek Penelitian …………………………………………..... 51
E. Metode Pengumpulan Data …………………………………... 51
F. Validitas dan Reliabilitas …………………………………….. 56
G. Metode Analisis Data………………………………………… 61
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ………………………………… 62
A. Persiapan Penelitian…………………………………………... 62
B. Pelaksanaan Penelitian………………………………………... 64
C. Deskripsi Data Subyek……………………………………… 65
D. Deskripsi Hasil Penelitian…………………………………….. 65
1. Skala Kualitas Tidur……………………………………… 65
2. Skala Kecenderungan Berperilaku Agresif……………….. 67
E. Analisis Data………………………………………………….. 68
F. Pembahasan............................................................................... 71
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………. 79
A. Kesimpulan …………………………………………………... 79
B. Keterbatasan Penelitian……………………………………… 79
C. Saran ………………………………………............................. 80
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 82
LAMPIRAN ……………………………………………………………….. 87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Sebaran item skala kualitas tidur…………………………………... 52
Tabel 3.2 Blue Print Skala Kecenderungan Berperilaku Agresif…………….. 55
Tabel 3.3 Kisi- kisi Sebaran Item Skala Kecenderungan Berperilaku Agresif. 56
Tabel 3.4 Hasil Seleksi Item…………………………………………………. 59
Tabel 4.1 Deskripsi Data Subyek…………………………………………… 65
Tabel 4.2 Deskripsi Global Score Keseluruhan Subyek……………………... 66
Tabel 4.3 Deskripsi Data Skala Kecenderungan Berperilaku Agresif……….. 67
Tabel 4.4 Uji Normalitas……………………………………………………... 68
Tabel 4.5 Uji Linearitas………………………………………………………. 69
Tabel 4.6 Uji Hipotesis………………………………………………………. 71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Dinamika Hubungan Kualitas Tidur Dengan
Kecenderungan Berperilaku Agresif…………………… 46
Gambar 4.1 Scatter Plot…………………………………………… 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Skala Kecenderungan Berperilaku Agresif………………….. 87
Lampiran 2 Skala Kualitas Tidur(Adaptasi)……………………………… 87
Lampiran 3 Pittsburgh Sleep Quality Index................................................. 98
Lampiran 4 Data Penelitian Skala Kualitas Tidur………………………... 103
Lampiran 5 Data Penelitian Skala Kecenderungan Berperilaku Agresif…. 107
Lampiran 6 Hasil Analisis Statistik………………………......................... 128
Lampiran 7 Surat Keterangan Penelitian dari Sekolah…………………… 134
Lampiran 8 Surat Keterangan dari Penerjemah…………………………... 135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Masa remaja merupakan suatu masa transisi dari kehidupan kanak-
kanak ke kehidupan orang dewasa yang sangat menentukan karena pada masa
ini anak-anak banyak mengalami perubahan pada psikis dan fisiknya. Masa
ini dirasakan sebagai suatu krisis karena belum adanya pegangan, sedangkan
kepribadiannya sedang mengalami pembentukan (Soekanto, 2003), di sisi
lain, remaja belum mampu untuk menguasai fungsi-fungsi fisik maupun
psikisnya (Monks, Knoers, & Haditono, 2001). Hal tersebut membawa
dampak psikologis terutama berkaitan dengan adanya gejolak emosi dan
tekanan jiwa sehingga mudah menyimpang dari aturan-aturan dan norma-
norma sosial yang berlaku.
Data Kepolisian Polda DIY menunjukkan tindakan pelanggaran dan
kekerasan yang dilakukan para remaja khususnya oleh pelajar setiap tahun
mengalami peningkatan, baik secara kualitas maupun kuantitas (Candra,
2010). Hal itu tercermin dari banyaknya remaja yang terlibat tawuran,
mencoret-coret tembok, pelecehan seksual sampai dengan penyalahgunaan
narkoba.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Ketegangan-ketegangan yang dialami remaja kadang-kadang tidak
terselesaikan dengan baik yang kemudian menjadi konflik berkepanjangan.
Ketidakmampuan remaja dalam mengantisipasi konflik akan menyebabkan
perasaan gagal yang mengarah pada frustasi. Bentuk reaksi yang terjadi akibat
frustasi diantaranya perilaku kekerasan yang dilakukan untuk menyakiti diri
atau orang lain, yang sering disebut agresi (Koeswara, 1988). Frustasi selalu
dihubungkan dengan keadaan emosi yang tidak menyenangkan bagi remaja.
Untuk mendapatkan kondisi emosional yang menyenangkan dan meraih
tujuan yang ingin dicapainya, remaja kemudian melarikan diri dari masalah
yang dihadapinya dengan cara menyalahkan orang lain dan memilih cara yang
singkat untuk menyelesaikan masalah dan akibat yang lebih parah adalah
remaja mengembangkan perilaku yang dapat merugikan orang lain seperti
memfitnah, menyebar gosip, bolos sekolah, suka mencoret-coret dinding,
berkelahi, suka memarahi orang dan lain sebagainya.
Menurut Miller (1941), frustasi akan menyebabkan berbagai
kecenderungan. Salah satu kecenderungan itu adalah kecenderungan untuk
berperilaku agresif. Miller juga menambahkan, walaupun kecenderungan itu
adalah sebuah perilaku non-agresif namun jika keadaan frustasi yang dialami
oleh seseorang meningkat dan kecenderungan akan alternatif lain melemah,
maka kecenderungan untuk berperilaku agresif akan meningkat.
Agresif menurut Moore dan Fine (dalam Koeswara, 1998) adalah
tingkah laku kekerasan secara fisik ataupun secara verbal terhadap individu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
lain atau objek-objek lain. Secara garis besar, para pakar psikologi sosial
menyatakan bahwa perilaku agresif merupakan perilaku yang menyakiti orang
lain (Sears, Freedman, & Peplau, 1991). Terjadinya perilaku agresif dapat
dipicu oleh keinginan untuk mencapai tujuan tertentu ataupun distimulasi oleh
kondisi yang memancing respon emosi yang tidak menyenangkan. Menurut
Stuart & Sundeen (dalam Nashori, 2004 ), faktor penyebab remaja berperilaku
agresif terdiri dari faktor predisposisi (biologis, psikologis, sosial budaya,
situasional dan spiritual), sedangkan faktor presipitasi perilaku agresif adalah
faktor yang berasal dari diri individu sendiri (internal) dan faktor yang berasal
dari lingkungan (eksternal).
Tinjauan secara mendalam terhadap perilaku agresif menunjukkan
bahwa kecenderungan berperilaku agresif dapat dipengaruhi oleh kondisi
biologis dan psikologis. Salah satu hal yang paling berpengaruh dialami setiap
hari adalah adalah kualitas tidur seseorang. Kualitas tidur yang buruk akan
sangat mengganggu kinerja tubuh, terutama fungsi tubuh. Maas (2002)
mengatakan bahwa tidur yang tidak memadai dengan kualitas tidur yang
tidak baik dapat mengakibatkan stress, meningkatkan kecemasaan, kesulitan
berkonsentrasi, depresi menurunnya kemampuan menangani tugas kompleks,
menurunnya poduktivitas, dan kehilangan kemampuan memecahkan masalah
serta sangat rentan berpengaruh terhadap kestabilan emosi.
Tidur merupakan suatu keadaan di mana kesadaran seseorang akan
sesuatu menjadi turun, namun aktivitas otak tetap memainkan peran yang luar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
biasa dalam mengatur fungsi pencernaan, aktivitas jantung dan pembuluh
darah, serta fungsi kekebalan, dalam memberikan energi pada tubuh dan
dalam pemrosesan kognitif termasuk dalam penyimpanan, penataan, dan
pembacaan informasi yang disimpan dalam otak, serta perolehan informasi
saat terjaga (Maas, 2002). Tidur yang cukup diidentifikasikan sebagai jumlah
waktu yang penting agar tubuh dapat berfungsi dengan baik sepanjang hari.
Banyak remaja ataupun orang dewasa tidak mendapat waktu tidur yang
cukup. Jika dibiarkan terjadi secara terus-menerus, keadaan ini akan
berdampak pada terganggunya pembentukan memori, hilangnya perhatian dan
konsentrasi serta tidak stabilnya emosi (Wolfson & Carskadon, 1998).
Bahkan kurang tidur membuat seseorang lesu, mudah marah hingga tertekan
(Chaplin, 2002).
SMA Van Lith merupakan sebuah sekolah menengah yang
mewajibkan semua siswanya tinggal dalam lingkup asrama yang disediakan
oleh sekolah. Hal ini dikarenakan sebagai salah satu pembentuk karakter dari
siswa-siswanya. Korban perilaku agresif juga bermunculan dari lingkup
asrama-asrama pendidikan, seperti kasus terbunuhnya siswa Sekolah Tinggi
Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) dan Sekolah Tinggi Pelayaran
Indonesia (STPI) (Windoro, 2008). Hal ini tentunya akan menimbulkan opini
publik bahwa ternyata hampir di semua institusi pendidikan yang
menggunakan sistem asrama sangat rawan dengan kekerasan–terutama yang
dilakukan para siswa senior terhadap para yuniornya. Ini adalah salah satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
ekses negatif dari proses penanaman karakter dan pembentukan identitas
kolektif yang eksklusif–yang nantinya membedakan lulusannya dengan
lulusan institusi pendidikan umum lainnya, di mana selama menempuh
pendidikan, siswanya diharuskan tinggal di asrama, dengan aturan-aturan
yang sedemikian ketat. Demikian halnya dengan kehidupan atau hubungan
antara siswa senior dan yunior. Dengan kondisi kehidupan di asrama maka
posisi siswa senior menjadi semakin penting dalam kehidupan para siswa
junior. Kondisi yang demikian membuat penyelewengan kekuasaan oleh para
siswa senior semakin besar (resiko/bahaya menjadi sasaran sesama siswa
memang kurang mendapat perhatian). Hal ini, tanpa disengaja akan
menciptakan “kebrutalan” dalam kehidupan dalam asrama sangat rawan
dengan tindak kekerasan siswa senior terhadap siswa yunior. Sisi lain dari
kehidupan asrama tersebut memunculkan ide untuk melakukan penelitian
dalam lingkup asrama, yakni secara khusus SMA Van Lith, yang merupakan
sekolah berasrama.
Penelitian yang mengungkap hubungan antara tidur dengan perilaku
agresif pernah diungkapkan. Disebutkan bahwa perilaku agresif pada remaja
sangat signifikan dipengaruhi oleh bagaimana remaja tersebut tidur. Hal ini
dikarenakan gangguan tidur dan kekurangan tidur akan membuat seorang
remaja mengalami ketidakstabilan emosi yang berakibat pada munculnya
kecenderungan untuk melakukan perilaku agresif (Haynes, Bootzin, Smith,
Cousins, Cameron, & Stevens, 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Berdasarkan uraian tersebut, diketahui bahwa kualitas tidur yang
buruk akan berdampak pada banyak hal, terutama menjadi stimulus pemicu
kecenderungan berperilaku agresif. Oleh karena itu, penulis memiliki
ketertarikan untuk mengetahui hubungan antara kualitas tidur dengan
kecenderungan berperilaku agresif pada remaja dalam lingkup asrama.
B. RUMUSAN MASALAH
Apakah ada hubungan antara kualitas tidur dengan kecenderungan
berperilaku agresif pada remaja dalam lingkup asrama?
C. TUJUAN PENELITIAN
Mengetahui hubungan antara kualitas tidur dengan kecenderungan
berperilaku agresif pada remaja dalam lingkup asrama.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat teoritis
Penelititan ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan menambah
keberagaman penelitian dibidang psikologi, khususnya psikologi
pendidikan dan psikologi klinis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan refleksi, evaluasi
pengembangan dan peningkatan terhadap masyarakat/individu lain,
khususnya remaja, terkait dengan kualitas tidur terhadap perilaku agresif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kualitas Tidur
1. Tidur
a. Pengertian tidur
Tidur merupakan kebutuhan dasar manusia yang bersifat
fisiologis. Tidur adalah suatu kegiatan relativif tanpa sadar yang
penuh, yang merupakan kegiatan urutan siklus yang berulang-ulang
dan masing-masing menyatakan fase kegiatan otak dan jasmaniah.
Beberapa ahli berpendapat bahwa tidur dinyakini dapat memulihkan
tenaga karena tidur memberikan waktu untuk perbaikan dan
penyembuhan system tubuh untuk periode keterjagaan berikutnya
(Jenni & Dahl, 2008).
Tidur berasal dari bahasa latin "somnus" yang berarti
alami periode pemulihan, keadaan fisiologi dari istirahat untuk tubuh
dan pikiran (Erfandi, 2008). Beberapa teori-teori sirkadian tentang
tidur (circadian theories of sleep) menyebutkan bahwa tidur bukan
reaksi terhadap efek-efek disruptif bangun, tetapi sebagai akibat
mekanisme timing internal 24-jam (circadian berarti “berlangsungnya
kira-kira 1 hari”) ─artinya, manusia semuanya terprogram untuk tidur
dimalam hari terlepas dari apa pun yang terjadi pada diri kita di siang
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
hari. Menurut teori ini, individun telah berevolusi untuk tidur dimalam
hari, karena tidur melindungi kita dari kecelakaan dan predator di
malam hari. Teori-teori sirkadian tentang tidur lebih difokuskan pada
kapan kita tidur daripada fungsi tidur. Akan tetapi, salah satu versi
ekstrem teori sirkadian mengatakan bahwa tidur tidak berperan dalam
fungsi fisiologis tubuh yang efisien. Menurut teori ini, manusia zaman
dahulu memiliki waktu yang cukup untuk mendapatkan makanan,
minum, dan berproduksi selama siang hari, dan motivasi kuat mereka
untuk tidur di malam hari berevolusi untuk menghemat sumber energi
dan untuk membuat mereka terhindar terhadap kecelakaan (misalnya,
predator) di kegelapan. Teori ini mengatakan bahwa tidur seperti
perilaku reproduktif, dalam arti bahwa kita sangat termotivasi untuk
melakukannya, tetapi kita tidak membutuhkannya agar tetap sehat
(Pinel, 2009).
Evans, Gustavon, O'Connel, Orne, & Shor (1984) dengan
pendekatan kognitif memandang tidur sebagai periode dimana otak
lepas dari dunia eksternal dan menggunakan waktu off-line (bebas)
tersebut untuk memilah pikiran dan mereorganisasi banyak jenis
informasi yang masuk selama sehari. Menurut teori tersebut, otak
seperti komputer dengan bank memori yang besar dan sejumlah
program control. Sebagian dari program itu bersifat diturunkan
(instinktif); yang lain dipelajari dan terus menerus dimodifikasi oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
pengalaman. Tidur, terutama tidur REM, adalah saat dimana otak
menjadi off-line, mengisolasi dirinya sendiri dari jalur sensorik dan
motorik. Dalam periode off-line tersebut berbagai bank memori dan
file program dibuka dan dapat dimodifikasi serta direorganisasi
berdasarkan pengalaman.
Crick dan Mitchison dalam pendekatan neurobiologist
memandang tidur REM sebagai waktu dimana informasi yang palsu
dan tidak berguna dikeluarkan dari memori (Atkinson, Smith, & Bem
2006). Menurut Prasadja (2009), tidur adalah sumber energi bagi otak.
Kantuk ringan pun sudah dapat mengganggu performa akademis
maupun olahraga. Kurang tidur membuat seseorang lesu, mudah
marah hingga tertekan. Tidur merupakan satu kondisi organisme
ditandai dengan berkurangnya kesadaran yang jelas kelihatan,
ketidakaktifan, proses-proses metabolik yang tertekan, dan
ketidakpekaan relatif terhadap rangsangan (Chaplin, 2002).
Tidur mempunyai fungsi restoratif, yaitu fungsi pemulihan
kembali bagian-bagian tubuh yang lelah, merangsang pertumbuhan,
serta pemeliharaan kesehatan tubuh. Proses tidur, jika diberi waktu
yang cukup dan lingkungan yang tepat akan menghasilkan tenaga
yang luar biasa. Lebih lanjut, tidur dapat memulihkan, meremajakan,
dan memberikan energi bagi tubuh dan otak selain itu tidur yang baik
dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit (Mass, 2002).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Kurang tidur dalam jangka waktu yang panjang dapat menyebabkan
kerusakan otak, bahkan kematian. Beberapa peneliti meyakini bahwa
tidur REM menjalankan fungsi restoratif untuk otak, sedangkan tidur
non-REM menjalankan fungsi restoratif untuk tubuh (Prasadja, 2004).
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa tidur
adalah suatu periode seseorang untuk pemulihan, mengistirahatkan
tubuh dan pikiran serta merupakan satu kondisi organisme ditandai
dengan berkurangnya kesadaran yang jelas, ketidakaktifan, proses
proses metabolik yang tertekan, dan ketidakpekaan relatif terhadap
rangsangan.
b. Tahap siklus tidur
Tidur merupakan aktivitas yang melibatkan susunan syaraf
pusat, syaraf perifer, endokrin kardiovaskuler, respirasi dan
muskuloskeleta. Pengaturan dan kontrol tidur tergantung dari
hubungan antara dua mekanisme serebral yang secara bergantian
mengaktifkan dan menekan pusat otak untuk tidur atau bangun.
Reticular activating system (RAS) di batang otak atas diyakini
mempunyai sel khusus dalam mempertahankan kewaspadaan dan
kesadaran (Pinel, 2005).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
1) Tidur REM (rapid eye movement)
Tidur REM merupakan tidur dalam kondisi aktif atau tidur
paradoksial yang ditandai dengan mimpi yang bermacam-macam,
otot-otot yang merengang, kecepatan jantung dan pernafasan tidak
teratur (sering lebih cepat), perubahan tekanan darah, gerakan otot
tidak teratur, gerakan mata cepat, pembebasan steroid, sekresi
lambung meningkat dan ereksi penis pada pria. Saraf-saraf
simpatetik bekerja selama tidur REM, diperkirakan terjadi proses
penyimpanan secara mental yang digunakan sebagai pelajaran,
adaptasi psikologis dan memori (Jenni & Dahl, 2008)). Pada tidur
REM, otak bekerja sangat aktif dan metabolisme otak meningkat
20 %. Pada fase ini orang yang tidur agak susah dibangunkan atau
spontan terbangun (Prasadja, 2004).
2) Tidur NREM
Tidur NREM merupakan tidur yang nyaman dan dalam tidur
gelombang pendek karena gelombang otak selama tidur NREM
lebih lambat dari pada gelombang alpha dan beta pada orang yang
sadar atau tidak dalam keadaan tidur. Tanda tidur REM adalah
mimpi berkutrang, keadaan istirahat, tekanan darah dan kecepatan
pernafasan turun, metabolisme turun dan gerakan mata lambat
(Jenni & Dahl, 2008). Biasanya tidur pada malam hari itu adalah
tidur NREM. Tidur ini sangat dalam, tidur penuh dan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
memulihkan kembali fungsi fisiologis. Pada umumnya, semua
proses metabolisme mengacu pada tanda-tanda vital, metabolisme
turun dan aktivitas otot menurun (Prasadja, 2004).
Tidur NREM mempunyai empat tahap, yang pertama adalah
tidur tahap I yang merupakan tahap transisi, berlangsung selama
lima menit yang mana seseotrang beralih dari sadar mennjadi tidur.
Seseorang merasa rileks, mata bergerak, kecepatan jantung dan
pernafasan turun secara jelas. Gelombang alpha sewaktu seseorang
masih sadar diganti dengan gelombang beta yang lebih lambat dan
dapat dibangunkan dengan mudah. Selanjutnya tahap II merupakan
tahap tidur ringan dan proses tubuh menurun. Mata masih
bergerak, kecepatan jantung dan pernafasan turun secara jelas,
suhu tubuh dan metabolisme menurun. Gelombang otak ditandai
dengan sleep spindles dan gelombang K komplek yang
berlangsung pendek dalam waktu 10-15 menit. Pada tahap ketiga
kecepatan jantung, pernafasan serta proses berlanjut mengalami
penurunan dan sulit dibangunkan. Gelombang otak menjadi lebih
teratur dan terdapat penambahan gelombang delta yang lambat.
Terakhir tahap IV, merupakan tahap tidur dalam, yang ditandai
dengan predominasi gelombang delta yang melambat. Kecepatan
jantung dan pernafasan turun, rileks, jarang bergerak dan sulit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
dibangunkan dan mengalami 4 sampai 6 kali siklus tidur dalam
waktu 7-8 jam (Prasadja, 2004).
Kekurangan tidur REM lebih menjengkelkan dan tidak
menyenangkan daripada kekurangan NREM. Culler dan Cohen
(1979) dalam ”The Effect of One Night’s Sleep Loss on Moods and
Memory in Normal Subjects,” mengidentifikasi bahwa orang yang
kehilangan tidur mengakibatkan orang tersebut kurang berintegrasi
dengan baik dan kurang efektif, hal ini dapat dilihat dari tanda-
tanda kebingungan, curiga dan gampang menyerah. Mereka
terlihat khawatir, tak merasa aman, mudah marah, dan berpengaruh
pada selera makannya serta menyebabkan orang mengalami
banyak kerugian. Penelitian menunjukkan bahwa tidur nyenyak
lebih penting dari (tidur) bermimpi. Tubuh mencoba
mengembalikan keseimbangan normalnya diantara tahap-tahap
tidur tersebut. Tidur dalam waktu delapan jam, seseorang akan
berkali-kali mengalami tahap kenyenyakan. Jadi, bukan berarti
ketika sudah memasuki tahap ke-3 dan ke-4 aka terus berlangsung
hingga pagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
c. Mekanisme tidur
Tidur merupakan suatu urutan keadaan fisiologis yang
dipertahankan oleh integrasi tinggi aktivitas sistem saraf pusat yang
berhubungan dengan perubahan pada sistem saraf peripheral,
endokrin, kardiovaskular, pernafasan dan muscular. Mekanisme tidur
tergantung pada hubungan antara dua mekanisme serebral yang
mengaktivasi secara intermiten dan menekan pusat otak tertinggi
untuk mengontrol tidur dan terjaga. Sebuah mekanisme menyebabkan
terjaga, dan yang lain menyebabkan tidur (Jenni & Dahl, 2008).
Waktu tidur yang paling tepat adalah pada malam hari karena
siang hari secara ilmiah digunakan untuk bekerja dan aktivitas. Tidur
sangat berpengaruh terhadap metabolisme tubuh seseorang. Selain itu,
juga bisa merangsang daya asimilasi karena tidur terlalu lama akan
menimbulkan tubuh menjadi loyo dan tidak bersemangat (Jenni &
Dahl, 2008).
d. Pola tidur normal
Tidur dengan pola yang teratur ternyata lebih penting jika
dibandingkan dengan jumlah jam tidur itu sendiri. Pada beberapa
orang, mereka merasa cukup dengan tidur selama 5 jam saja pada tiap
malamnya (Prasadja, 2004). Secara umum, durasi atau waktu tidur
mengikuti pola sesuai dengan tahap tumbuh kembang manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
1) Bayi
Pada bayi yang baru lahir membutuhkan tidur selama 14-18 jam
sehari, pernafasan teratur, gerak tubuh sedikit, 50% tidur NREM
yang terbagi dalam 7 periode.
2) Toddler
Kebutuhan tidur pada toddler menurun menjadi 10-12 jam sehari.
Sekitar 20-30 % adalah tidur REM,
3) Preschool
Pada usia preschool biasanya memerlukan waktu tidur 11-12 jam
semalam. Kenbanyakan pada usia ini tidak menyukai tidur,
sehingga pada usia sekitar 4-5 tahun mengalami kekurangan tidur
dan akan sakit jika kebutuhan tidurnya tidak terpenuhi. Sekitar
20% tidurnya adalah tidur REM.
4) Anak usia sekolah
Pada anak usia sekolah tidur antara 8-12 jam semalam tanpa tidur
siang. Anak usia 8 tahun membutuhkan waktu kurang lebih 10 jam
setiap malam. Tidur REM pada anak usia ini berkurang sekitar 20
%.
5) Adolesen
Kebanyakan remaja memerlukan waktu tidur sekitar 8-10 jam tiap
malamnya untuk mencegah terjadinya kelemahan dan kerentaan
terhadap infeksi. Tidur pada usia ini 20% diantaranya adalah tidur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
REM. Pada remaja laki-laki akan mengalami Nocturnal Emission
(orgasme dan mengeluarkan cairan semen pada tidur malam
hari)yang biasanya kita kenal dengan istilah mimpi basah.
6) Dewasa muda
Pada masa ini umumnya mereka sangat aktif dan membutuhkan
waktu tidur antara 7-8 jam salam semalam. Kurang lebih 20%
tidur mereka adalah tidur REM. Dewaswa muda yang sehat
membutuhkan cukup tidur untuk berpartisipasi dalam kesibukan
aktifitas karena jarang sekali mereka tidur siang.
7) Dewasa tengah
Pada masa ini mungkin akan mengalami insomnia atau sulit tidur,
mungkin disebabkan oleh perubahan atau stress usia menengah.
Mereka biasanya tidur selama 6 -8 jam semalam.
8) Dewasa akhir
Pada dewasa akhir kebutuhan akan tidurnya kurang dari 6 jam
semalamnya. Periode tidur REM cenderung memendek sekitar 20-
25% dan tidur tahap IV mengalami penurunan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
2. Kualitas Tidur
a. Definisi Kualitas Tidur
Kualitas tidur adalah kepuasan seseorang terhadap tidur,
sehingga seseorang tersebut tidak memperlihatkan perasaan lelah,
mudah terangsang dan gelisah, lesu dan apatis, kehitaman di sekitar
mata, kelopak mata bengkak, konjungtiva merah, mata perih, perhatian
terpecah-pecah, sakit kepala dan sering menguap atau mengantuk
(Hidayat, 2006). Kualitas tidur, menurut American Psychiatric
Association (Wavy, 2008), didefinisikan sebagai suatu fenomena
kompleks yang melibatkan beberapa dimensi. Buysse, Reynolds,
Monk, et al (1989) berpendapat bahwa kualitas tidur merupakan
sebuah fenomena yang kompleks, yang mempunyai beberapa dimensi.
Beberapa dimensi tersebut adalah :
1) Kualitas tidur subjektif
Kualitas tidur subjektif, yang baik atau buruk dapat dievaluasi
dengan persepsi tentang parameter tidur diantaranya adalah berapa
lama waktu yang dibutuhkan untuk tertidur, frekuensi terbangun
pada malam hari, total waktu tidur di malam hari dan kepulasan
tidur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
2) Masa laten tidur
Merupakan waktu yang dibutuhkan untuk jatuh tidur atau tertidur.
Masa latensi tidur yang normal biasanya kurang dari 15 menit
(Bussye, et al., 1989).
3) Durasi tidur
Durasi tidur adalah lamanya tidur yang didapat pada malam hari.
Durasi tidur akan sangat dipengaruhi oleh masa perkembangan
seseorang (Kozier & Barbara., 2008).
4) Kebiasaan efisiensi tidur
Merupakan rasio antara waktu sebenarnya yang digunakan untuk
tidur dengan waktu yang dihabiskan di tempat tidur.
5) Gangguan tidur
Gangguan tidur sebenarnya bukanlah suatu penyakit melainkan
gejala dari berbagai gangguan fisik, mental dan spiritual. Pada
orang normal, gangguan tidur yang berkepanjangan akan
mengakibatkan perubahan-perubahan pada siklus tidur
biologisnya, menurun daya tahan tubuh serta menurunkan prestasi
kerja, mudah tersinggung, depresi, kurang konsentrasi, kelelahan,
yang pada akhirnya dapat mempengaruhi keselamatan diri sendiri
atau orang lain (Johanna & Jachens, 2004).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
6) Penggunaan obat-obat tidur
Penggunaan obat tidur memiliki fungsi untuk membantu seseorang
agar mudah untuk tertidur. Namun penggunaan obat-obatan tidur
tidak sekedar membuat tidur nyenyak, tetapi juga memiliki efek
samping diantaranya gangguan kesehatan kronis, depresi hingga
kematian. Obat tidur akan menekan sistem pernafasan yang akan
memperburuk masalah pernafasan saat tidur. Selain itu, obat-
obatan tersebut juga bekerja pada sistem syaraf pusat sehingga
mempengaruhi penilaian dan suasana hati serta meningkatkan
resiko bunuh diri.
7) Disfungsi di siang hari
Disfungsi di siang hari merupakan sebagian masalah yang
ditimbulkan akibat tidur yang kurang maupun tidak baik. Sebagai
contoh mengalami masalah saat berkendara di siang hari.
Persepsi mengenai kualitas tidur itu sangat bervariasi dan
individual yang dapat dipengaruhi oleh waktu yang digunakan untuk
tidur pada malam hari atau efesiensi tidur. Beberapa penelitian
melaporkan bahwa efisiensi tidur pada usia dewasa muda adalah 80-
90% (Dement, 2001). Di sisi lain, Lai menyebutkan bahwa kualitas
tidur ditentukan oleh bagaimana seseorang mempersiapkan pola
tidurnya pada malam hari seperti kedalaman tidur, kemampuan tinggal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
tidur, dan kemudahan untuk tertidur tanpa bantuan medis (Wavy,
2008).
Kualitas tidur yang baik dapat memberikan perasaan tenang di
pagi hari, perasaan energik, dan tidak mengeluh gangguan tidur. Hal
tersebut dapat juga dikatakan bahwa memiliki kualitas tidur baik
sangat penting dan vital untuk hidup sehat semua orang. Kualitas tidur
seseorang dapat dianalisa melalui pemerikasan laboraorium yaitu EEG
yang merupakan rekaman arus listrik dari otak. Perekaman listrik dari
permukaan otak atau permukaan luar kepala dapat menunjukkan
adanya aktivitas listrik yang terus menerus timbul dalam otak. Ini
sangat dipengaruhi oleh derajat eksitasi otak sebagai akibat dari
keadaan tidur, keadaan siaga atau karena penyakit lain yang diderita.
Tipe gelombang EEG diklasifikasikan sebagai gelombang alfa, beta,
teta dan delta (Guyton & Hall, 1997).
Nashori (2004) mendefinisikan kualitas tidur sebagai suatu
tingkatan keadaan, dimana tidur yang berkualitas dapat menghasilkan
kebugaran dan kesegaran pada saat bangun. Kekurangan kuantitas dan
kualitas tidur dapat menurunkan atau merusak performansi seseorang
secara umum dan keterjagaannya (Sawyer, 2004).
Bagi semua orang tidur merupakan bagian dari irama kehidupan.
Tanpa tidur yang baik tubuh akan kehilangan kemampuan untuk
merevitaslisasi, pikiran menjadi kurang baik dan juga mood yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
mudah berubah. Selain itu, irama sikardian akan berpengaruh pada
kualitas tidur, dimana irama sikardian yang terganggu akan berdapak
besar pada terganggunya kualitas tidur. Demikian pula penggunaan
obat secara negatif akan mempengaruhi pola tidur. Oleh karena itu,
kualitas tidur merupaka sebuah fenomena yang kompleks, yang
mempunyai beberapa dimensi. Beberapa dimensi tersebut adalah
kualitas tidur subjektif, masa laten tidur, durasi tidur, kebiasaan
efisiensi tidur, gangguan tidur, penggunaan obat-obat tidur, dan
disfungsi di siang hari (Buysse, Reynolds, Monk, et al 1989).
Berdasarkan berbagai penjelasan diatas, dapatlah disimpulkan
bahwa kualitas tidur ialah persepsi tentang parameter tidur diantaranya
adalah berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk tertidur, frekuensi
terbangun pada malam hari, total waktu tidur di malam hari dan
kepulasan tidur, serta gangguan tidur yang dialami dan cara
mengatasinya. Tidur yang baik akan memberikan efek yang baik pada
kehidupan seseorang, baik secara fisik maupun mental. Bahkan telah
dijelaskan pula diatas, keadaaan kurang tidur dalam jangka waktu
yang panjang dapat mengakibatkan kematian. Oleh karena itu,
menjaga kualitas tidur adalah suatu hal yang penting.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
b. Dampak Kualitas Tidur
Setiap orang memiliki jumlah tidur yang berbeda-beda. Banyak
yang menyatakan bahwa kualitas tidur jauh lebih penting dari pada
jumlah waktu tidur. Beberapa orang bahkan mengabaikan waktu tidur
dengan berbagai alasan. Namun beberapa hasil penelitian
membuktikan bahwa jumlah tidur yang optimal yang dibutuhkan
seseorang adalah berkisar tujuh setengah sampai dengan sembilan jam
sehari. Selain karena sangat berpengaruh terhadap kondisi fisik, tidur
juga mempengaruhi kondisi mental seseorang, tidur yang kurang dapat
mempengaruhi suasana hati seseorang (Webb, 2001).
Tidur yang baik merupakan kunci untuk merasa nyaman dan
bahagia. Tidur yang buruk, dapat mengakibatkan kelelahan, mudah
tersinggung, mudah marah dan depresi klinis (Khaviri, 1999). Periode
kekurangan tidur yang panjang, terkadang menyebabkan disorganisasi
ego, halusinasi dan waham selain itu orang yang kekurangan tidur
REM mungkin menunjukan sikap mudah tersinggung dan merasa
kehilangan energi dan antusiasme (Kaplan & Sadock, 1997).
Menurut Hidayat (2006), kualitas tidur seseorang dikatakan
baik apabila tidak menunjukkan tanda-tanda kekurangan tidur dan
tidak mengalami masalah dalam tidurnya. Tanda-tanda kekurangan
tidur dapat dibagi menjadi tanda fisik dan tanda psikologis. Di bawah
ini akan dijelaskan apa saja tanda fisik dan psikologis yang dialami.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
1) Tanda fisik
Ekspresi wajah (area gelap di sekitar mata, bengkak di kelopak
mata, konjungtiva kemerahan dan mata terlihat cekung), kantuk
yang berlebihan (sering menguap), tidak mampu untuk
berkonsentrasi (kurang perhatian), terlihat tanda-tanda keletihan
seperti penglihatan kabur, mual dan pusing.
2) Tanda psikologis
Menarik diri, apatis dan respon menurun, merasa tidak enak badan,
malas berbicara, daya ingat berkurang, bingung, timbul halusinasi,
dan ilusi penglihatan atau pendengaran, kemampuan memberikan
pertimbangan atau keputusan menurun.
3. Pengukuran Kualitas Tidur
Dalam penelitian ini, untuk mengukur kualitas tidur akan
menggunakan skala adaptasi dari Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI).
Buysse et al. mendesain suatu pengukuran kualitas tidur yang dikenal
sebagai Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). PSQI ini kemudian
dikembangkan oleh University of Pittsburgh untuk digunakan dalam
berbagai penelitian.
Alasan pemilihan PSQI untuk mengukur kualitas tidur adalah dalam
PSQI sangat mudah dimengerti dan digunakan, terutama bagi subyek
penelitian. PSQI memiliki kesamaan dengan kuesioner lain, namun juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
memiliki beberapa perbedaan. Pertama adalah jangka waktu asesmen.
Kebanyakan kuesioner kebiasaan tidur tidak menyebutkan jarak waktu
yang jelas, sehingga membuat kesulitan dalam menentukan genaralisasi.
PSQI mengukur kualitas tidur selama sebulan yang telah lalu dari
seseorang, sehingga secara berguna secara klinis dan informasi penelitian.
Kedua, tipe pertanyaan hampir sama dengan kebanyakan kuesioner lain,
namun secara khusus ada perbedaan mendasar. PSQI sama sekali tidak
membahas proses mental sebelum dan selama tidur dan juga komponen
dalam PSQI lebih menampilkan data empiris dan klinis, dari pada
perhitungan statistik (Buysse et al., 1989).
Ketiga, metode skoring. Peneliti dapat mengetahui skor masing-
masing komponen yang merupakan bagian dari skor global yang
digunakan untuk menentukan kualitas tidur baik atau buruk. Selain itu,
cara skoring sangat mudah untuk dilakukan. Terakhir, PSQI didesain
untuk pengukuran klinis secara umum, bukan kepada pasien yang
memang memiliki gangguan tidur ataupun gangguan kesehatan lain.
Selain itu, PSQI dapa digunakan untuk penelitian klinis dan studi
epidemiologi untuk mengindentifikasi masalah-masalah dalam kualitas
tidur. Hal ini memungkinkan PSQI dapat digunakan dalam penelitian yang
mengungkap hubungan kualitas tidur dengan variabel lain (Buysse et al.,
1989).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Dalam skala ini, terdapat 7 komponen atau aspek dari kualitas tidur. 7
komponen itu adalah kualitas tidur subjektif, masa laten tidur, durasi tidur,
kebiasaan efisiensi tidur, gangguan tidur, penggunaan obat-obat tidur, dan
disfungsi di siang hari. PSQI memiliki koefisien reliabilitas 0.83, yang
mengindikasikan bahwa alat ini memiliki tingkat konsistensi internal yang
tinggi (Buysse et al., 1989). Atau dengan kata lain, setiap komponen
dalam PSQI mengukur secara khusus aspek-aspek yang ada dalam skala
ini.
PSQI itu sendiri didesain dengan beberapa tujuan, yaitu untuk
menyediakan pengukuran kualitas tidur yang reliabel, valid, dan
terstandardisasi; untuk memperoleh gambaran antara kualitas tidur yang
baik dan kualitas tidur yang buruk; untuk menyediakan sebuah skala yang
mudah digunakan, baik untuk pengisian oleh subjek penelitian ataupun
klinisi dan peneliti untuk menginterpretasinya; untuk memperoleh
gambaran terhadap macam-macam gangguan tidur yang berpengaruh bagi
kualitas tidur. Tujuan PSQI yang mendasar adalah mengukur kualitas tidur
selama sebulan terakhir dan mengklasifikasikan sebagai kualitas tidur
yang baik atau buruk.
Aitem PSQI itu sendiri didapatkan dari tiga sumber utama, yaitu
pengalaman klinis dari pasien penderita gangguan tidur, tinjauan kembali
dari beberapa kuesioner kualitas tidur yang dilaporkan dalam beberapa
literatur, dan uji coba intrument itu sendiri selama 18 bulan (Buysse et al,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
1989). PSQI mengukur kualitas tidur selama sebulan terakhir, yang terdiri
dari postsleep inventories (yang hanya mengukur tidur pada malam
sebelumnya) dan survey type questionnaires (yang mengukur kesulitan
tidur dalam jangka waktu satu tahun sebelumnya dan bahkan bisa lebih).
PSQI terdiri dari 19 pertanyaan untuk diri sendiri dan 5 pertanyaan
yang ditanyakan pada teman sekamar atau teman seranjang. 5 pertanyaan
terakhir digunakan hanya untuk kepentingan klinis sehingga tidak masuk
dalam skoring secara keseluruhan dari PSQI. 19 pertanyaan untuk diri
sendiri dapat mengukur berbagai macam faktor yang mempengaruhi
kualitas tidur itu sendiri, termasuk estimasi durasi tidur, latensi, frekuensi
tidur dan gangguan tidur. 19 aitem pertanyaan tersebut dikelompokkan
dalam 7 komponen, yang setiap komponennya memiliki bobot skala 0-3.
Kesemua komponen tersebut dijumlahkan menjadi skor global yang
memiliki range 0-21, apabila semakin tinggi skor global mengindikasikan
kualitas tidur yang buruk (Bussye et al, 1989).
B. Kecenderungan Berperilaku Agresif
1. Definisi perilaku agresif
Agresi merupakan konsep yang sangat familiar dalam kehidupan
ini, tetapi tampaknya tidak mudah untuk mendefinisikannya. Pada setiap
diri manusia mempunyai kecenderungan untuk berperilaku agresif karena
perilaku tersebut merupakan perwujudan dari dorongan agresif yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
bersifat alami. Oleh karena itu, banyak ahli psikologi sosial yang tertarik
untuk meneliti perilaku ini yang disebabkan pengaruhnya yang sangat
besar, baik terhadap individu maupun kelompok. Selain itu, dengan
mempelajari perilaku ini, diharapkan kita dapat mengenal lebih jauh
tentang perilaku agresif serta dapat mengendalikan perilaku tersebut
sehingga efek berbahaya yang ditimbulkan perilaku agresif ini dapat
diminimalisasikan.
Chaplin (1997) dalam Kamus Lengkap Psikiologi membedakan
kata aggresivitas dengan kata agresi. Agresivitas itu sendiri merupakan
kata benda yang berasal dari kata kerja agresi. Selanjutnya, agresivitas
didefinisikan sebagai berikut:
a. Kecenderungan perilaku yang menunjukkan permusuhan
b. Asertivitas diri dalam bentuk usaha yagn giat dalam mencapai
tujuan
c. Dominasi sosial, terutama yang mengarah ke ekstrim
Sedangkan agresi itu sendiri didefinisikan sebagai suatu bentuk
penyerangan, tindakan permusuhan yang ditujukan kepada orang lain atau
benda (Chaplin, 1997).
Menurut Myers, perilaku agresi adalah perilaku fisik atau lisan
yang disengaja dengan maksud menyakiti ataupun merugikan orang lain
(dalam Sarwono, 1999). Sedangkan Berkowitz (1995), mendefinisikan
perilaku agresif sebagai segala bentuk perilaku yang dimaksudkan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
melukai atau menyerang orang lain baik secara fisik atau verbal
ataupunmerusak harta benda. Ekspresi agresi yang dilakukan secara fisik
dapat berupa memukul, menendang, menampar serta membunuh;
sedangkan ekspresi verbal seperti menghina, mengumpat, mencaci maki
dan marah. Meningkatnya kecenderungan perilaku agresif menurut ahli
ilmu sosial disebabkan karena banyak orang merasa berhak membalas
dendam kepada orang lain yang mereka nilai telah menyakiti atau berbuat
salah kepada mereka.
Perilaku agresi menurut Baron dan Byrne (1984) adalah suatu
bentuk perilaku individu yang ditujukan untuk mencelakakan atau melukai
orang lain dimana orang tersebut (korban) tidak menginginkan datangnya
perilaku tersebut. Dari definisi yang dikemukakan oleh Baron dan Byrne
tersebut, mengandung empat aspek, yaitu:
a. Agersi merupakan sebuah bentuk perilaku yang dapat diamati dan
bukan merupakan suatu bentuk emosi.
b. Dilakukan dengan tujuan untuk melukai atau mencelakakan orang
lain
c. Yang menjadi sasaran (korban) pada umumnya makluk hidup, yaitu
manusia
d. Korban tidak menginginkan dikenai perilaku agresi oleh si pelaku;
adanya ketidakinginan korban terhadap akibat perilaku agresi yang
ditujukan kepadanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Dollard, Doob, Miller, dkk (1939) mendefinisikan agresi sebagai
suatu rangkaian perilaku yang bertujuan untuk melukai orang lain yang
menjadi sasarannya.
Dari beberapa definisi yang dikemukakan para ahli, dapat ditarik
suatu kesimpulan bahwa perilaku agresi merupakan suatu bentuk perilaku
yang disengaja terhadap orang lain maupun objek lain dengan tujuan
untuk merugikan, mengganggu, melukai ataupun mencelakakan korban
baik secara fisik maupun psikis, langsung ataupun tidak langsung.
2. Teori-teori Agresi
a. Teori bawaan
1) Teori Naluri (Instinktual)
Teori ini masih terbagi menjadi dua teori, yaitu pertama adalah
Freud dalam teori Psikoanalisa Klasik yang mengemukakan bahwa
agresi merupakan satu dari dua naluri dasar manusia, yaitu naluri
agresi atau thanatos (insting mati) untuk mempertahankan jenis
dan naluri seksual atau eros (insting hidup) untuk melanjutkan
keturunan. Kemudian yang kedua adalah teori Ethologi yagn
dikemukakan oleh Lorenz (Sarwono, 1999) bahwa agresi
merupakan bagian dari naluri hewan yang diperlukan untuk
survival (bertahan) dalam proses evolusi. Agresi ini bersifat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
adaptif (menyesuaikan diri terhadap lingkungan), dan bukan
destruktif (merusak lingkungan).
2) Teori biologi
Teori ini menjelaskan perilaku agresif ditinjau dari proses faal dan
teori genetika (ilmu keturunan). Proses faal ini dikemukakan oleh
Moyer, bahwa perilaku agresi ditentukan oleh proses tertentu yang
terjadi di otak dan susunan syaraf pusat. Disamping itu, hormon
laki-laki (testoteron) juga dipandang sebagai pembawa sikap
agresif. Hal ini didukung oleh pernyataan Olweus (dalam
Hetherington, 1986) bahwa perilaku agresi laki-laki lebih tinggi
karena bersumber pada testoteron, hormon seksual yang lebih
dominan pada laki-laki, dimana testoteron mempengaruhi perilaku
spesies dengan karakter maskulin, antara lain dalam
memperlakukan sesuatu cenderung kasar dan kacau. Hormon
testoteron yang lebih banyak dimiliki oleh laki-laki merupakan
predisposisi dari agresi dan mengurangi empati (Koeswara, 1988).
Sedangkan menurut Whiting dan Pope, laki-laki lebih agresif
dibandingkan wanita adalah realistis universal (Koeswara, 1988).
b. Teori Lingkungan
Inti dari teori ini adalah bahwa perilaku agresif merupakan reaksi
terhadap peristiwa atau stimulus yang terjadi di lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
1) Teori Frustasi-Agresi Klasik
Teori ini dikemukakan oleh Dollard dan Miller yang menyatakan
bahwa agresi dipicu oleh frustasi (Baron dan Byrne, 1974).
Dimana frustasi itu sendiri merupakan hambatan terhadap
pencapaian tujuan. Dengan demikian, agresi merupakan
pelampiasan dari perasaan frustasi.
2) Teori Frustasi-Agresi Baru
Berkowitz mengatakan bahwa frustasi menimbulkan kemarahan
dan emosi marah. Hal inilah yang memicu terjadinya agresi.
Marah itu sendiri baru timbul jika sumber frustasi dinilai
mempunyai alternatif perilaku lain daripada perilaku yang
menimbulkan frustasi itu (Sarwono, 1999). Frustasi yang
disebabkan oleh adanya deprivasi relatif (merasa kebingungan
karena membandingkan dengan orang lain atau dengan harapan
sendiri) cenderung memicu terjadinya perilaku agresi.
3) Teori Belajar Sosial
Berbeda dengan teori bawaan dan frsustasi-agresi yang
menenkankan faktor dorongan dari dalam, teori belajar sosial lebih
memperhatikan faktor tarikan dari luar. Ganjaran atau hukuman
terhadap perilaku agresif tidak perlu dialami sendiri oleh pelaku.
Menurut Bandura, dalam kehidupan sehari-hari pun perilaku agresi
dipelajar dari model yang dilihat dalam keluarga, dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
lingkungan kebudayaan setempat atau melalui media massa (Sears,
dkk, 1994). Selain itu, faktor lingkungan seperti status ekonomi
sosial yang rendah dan golongan minoritas juga memegang
peranan yang besar guna memunculkan perilaku agresif (Sarwono,
1999; Rahayu, 1998).
c. Teori Kognisi
Teori ini memiliki pemahaman pada proses yang terjadi pada
kesadaran dalam membuat penggolongan (kategorisasi),
pemberian sifat-sifat (atribusi), penilaian, dan pembuatan
keputusan. Kategorisasi diri (self categorization) dan identitas
sosial (sosial identity) dalam hubungannya dengan agresivitas
adalah mempengaruhi terjadinya deprivas relative yaitu deprivasi
yang memicu timbulnya rasa frustasi karena membandingkan
dengan harapan sendiri.
3. Jenis Perilaku Agresi
Secara umum Myers (Sarwono, 1999), membagi agresi dalam dua
jenis agresi, yaitu:
a. Agresi rasa benci atau agresi emosi (hostile aggression)
Jenis agresi ini adalah ungkapan kemarahan dan ditandai dengan
emosi yang tinggi. Agresi emosi ini disebut juga agresi jenis panas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
karena disini agresi sebagai agresi itu sendiri; dimana akibat yang
ditimbulkannya tidak dipikirkan oleh pelaku dan pelaku memang tidak
peduli jika akibat perbuatannya lebih banyak menimbulkan kerugian
dari pada manfaat. Contoh agresi jenis ini adalah pelajar yang
berkelahi massal karena ada temannya yang dikeroyok oleh pelajar
lain.
b. Agresi sebagai sarana untuk mencapai tujuan lain (instrumental
aggression)
Jenis ini pada umumnya tidak disertai emosi, bahakan antara pelaku
dan korban kadang-kadang tidak ada hubungan pribadi. Agresi di sini
hanya untuk mencapai tujuan lain.
Hal berbeda diungkapkan oleh Sears et al (Sarwono, 1999) yang
membagi agresi secara lebih terperinci, antara lain sebagai berikut:
a. Perilaku melukai dan maksud melukai
Perilaku melukai belum tentu dengan maksud melukai, misalnya
menembak orang karena tidak sengaja. Sebaliknya dengan maksud
melukai namun belum tentu berakibat melukai, misalnya menembak
orang namun tembakannya meleset. Perilaku yang melukai yang tidak
disertai dengan maksud melukai tidak dapat digolongkan sebagai
perilaku agresi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
b. Perilaku agresif yang antisosial dan yang prososial
Perilaku agresif yang prososial adalah tindakan agresi yang disetujui
oleh masyarakat, sedangkan perilaku agresif yang antisosial tidak akan
mendapat persetujuan masyarakat. Akan tetapi, untuk membedaka
antara keduanya tidaklah mudah karena ukurannya realtif , tergantung
norma sosial yang digunakan.
c. Perilaku dan perasaan agresif
Kedua hal tersebut sulit dibedakan karena sumbernya adalah pada
pemberian atribusi oleh korban terhadap pelaku. Orang yang terinjak
kakinya dalam bis yang penuh sesak mungkin tidak merasa menjadi
korban. Sebaliknya, tetapan pria terhadap seorang wanita dapat
dirasakan sebagai suatu pelecehan (agresi terhadap harga diri)
walaupun pelaku yang bersangkutan tidak bermaksud demikian.
Sedangkan Buss (Morgan, 1987) mengelompokkan jenis perilaku
agresif berdasarkan bentuknya ke dalam tiga dimensi perilaku, yaitu
dimensi fisik-verbal, dimensi aktif-pasif, dan dimensi langsung-tidak
langsung. Yang dimaksudkan dengan fisik adalah segala sesuatu yang
menyangkut keadaan tubuh dan verbal adalah lisan (kata-kata). Langsung
apabila perilaku agresif tersebut langsung mengenai sasaran atau korban
dan tidak langsung apabila perilau agresif tersebut dilakukan secara
sembunyi atau tidak langsung agar orang lain ataupun korban tidak
mengetahui tindakan subjek. Sedangkan aktif adalah perilaku agresif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
tersebut dilakukan tanpa didahului stimulus tertentu/tanpa perantara dan
pasif adalah perilaku agresif yang muncul setelah didahului stimulus yang
signifikan/melalui perantara.
Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan bentuk perilaku yang
dikemukakan oleh Buss untuk mengungkap kecenderungan berperilaku
agresif. Hal ini dikarenakan aspek-aspek/ bentuk perilaku yang
dikemukakan oleh Buss mampu mencakup seluruh pengertian perilaku
agresi sehingga menjadi lebih mudah untuk diterapkan. Dari tiga dimensi
yang saling berinteraksi tersebut, diperoleh delapan bentuk agresi.
Diantaranya:
a. Agresi fisik aktif langsung
Merupakan bentuk agresi yang dimaksudkan untuk menyakiti dengan
menggunakan fisik dimana pelaku aktif dan secara langsung
melakukan agresi terhadap korban. Misalnya mencubit, menampar,
memukul, menendang, dll.
b. Agresi fisik aktif tidak langsung
Merupakan bentuk perilaku yang dimaksudkan untuk melukai atau
mencelakakan orang lain, dimana pelaku secara aktif namun tidak
secara langsung mengadakan kontak dengan korban melainkan
menggunakan suatu media utnuk menjalankan aksinya, misalnya
dengan membuat jebakan lubang di dalam tanah sehingga diharapkan
korban akan jatuh ketika melewatinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
c. Agresi verbal aktif langsung
Merupakan bentuk agresi yang ditujukan secara langsung untuk
melukai atau menyakiti orang lain dengan menggunakan kekerasan
verbal, seperti membentak, mencaci maki, memarahai, dll.
d. Agresi verbal aktif tidak langsung
Merupakan bentuk perilaku dimana pelaku tidak secara langsung
menggunakan kekerasan verbal untuk melukai korban. Pelaku
menghindari kontak langsung dengna korban, misalnya menyebarkan
gossip tidak baik/fitnah tentang korban.
e. Agresi fisik pasif langsung
Merupakan bentuk perilaku yang secara langsung ditujukan untuk
mencelakakan orang lain. Dimana secara fisik, pelaku berusaha
menghalangi korban untuk mencapai tujuannya dengan harapan
korban akan terluka serta mengalami kecelakaan. Misal tidak mau
memberi jalan atau menghalang-halangi.
f. Agresi fisik pasif tidak langsung
Merupakan bentuk perilaku agresi secara fisik yang tidak terang-
terangan diperlihatkan pelaku terhadap korban. Misalnya, menolak
melakukan sesuatu, memboikot, tidak mau bekerja sama, dll.
g. Agresi verbal pasif langsung
Merupakan bentuk perilaku agresi yang secara langsung ditujukan
untuk melukai korban. Pelaku biasanya berusaha mencapai tujuannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
dengan cara menolak berbicara atau menghindari setiap pembicaraan
dengan korban.
h. Agresi verbal pasif tidak langsung
Merupakan bentuk perilaku agresi yang secara tidak langsung utnuk
mencelakai korban dengan cara verbal. Misalnya, pelaku diam saja
meskipun tidak setuju, tidak mendukung atau menolak pendapat
korban.
4. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Agresif
Menurut konsep motivasi, agresi merupakan variabel yang muncul
karena terdapat kondisi atau faktor tertentu yang mengarah atau
mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut dibedakan dalam dua jenis
faktor, yaitu faktor yang berasal dari dalam individu (internal) dan faktor
yang berasal dari luar individu (eksternal).
Faktor-faktor mempengaruhi perilaku agresi adalah sebagai berikut
(Koeswara, 1988; Sarwono, 1999):
a. Frustasi
Merupakan situasi dimana individu terhambat atau gagal dalam usaha
mencapai tujuan tetentu yang diinginkannya atau mengalami hambatan
untuk belajar bertindak dalam rangka mencapai tujuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
b. Stress
Yaitu seluruh proses baik yang bersumber pada kondisi-kondisi
internal maupun lingkungan eksternal yang menuntut penyesuaian atas
organism.
c. Pengaruh kelompok dan deindividuasi
Dalam kelompok-kelompok atau organisasi-organisasi, individu-
individulah yang melakukan kekerasan atau menjadikan agresi
menonjol, tetapi pola dasar tanggung jawabnya berbeda. Tanggung
jawab yang ada disebar merata di antara para anggotanya (Breakwell,
2002). Mereka merasa anonim dalam kelompoknya dan terbebas dari
konsekuensi-konsekuensinya baik secara meteforis maupun harafiah,
karena mereka adalah salah satu bagian dari massa yang tidak dapat
diidentifikasi (Breakwell, 2002). Proses penghilangan identitas ini
dinamakan deindividuasi.
Pengaruh kelompok terhadap perilaku agresif antara lain adalah
menurunkan hambatan dari kendali moral sehingga menjadi ikut
terpengaruh, ada perancuan tanggung jawab (tidak merasa
bertanggung jawab karena dilakukan secara beramai-ramai), serta ada
desakan kelompok dan identitas kelompok.
d. Kekuasaan dan kepatuhan
Adanya penyalahgunaan kekuasaan yang mengubah kekuasaan
menjadi kekuatan memaksa memiliki pengaruh langsung maupun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
tidak langsung terhadap kemunculan perilaku agresi. Peranan
kekuasaan sebagai penggerak kemunculan perilaku agresi tidak dapat
dipisahkan dari salah satu aspek penunjang kekuasaan yaitu
kepatuhan. Kepatuhan memiliki pengaruh yang kuat terhadap
kecenderungan dari intensitas perilaku agresif individu.
e. Pengaruh senjata
Senjata memainkan peranan dalam perilaku agresi tidak saja karena
fungsinya mengefektifkan dan mengefesienkan pelaksanaan agresi,
tetapi juga karena pengaruh kehadirannya.
f. Provokasi
Provokasi dapat mencetuskan perilaku agresi karena provokasi oleh
perilaku agresi dilihat sebagai ancaman yang harus dihadapi dengan
respon agresi untuk meniadakan bahaya yang diisyaratkan oleh
ancaman itu.
g. Alcohol dan obat-obatan
Percobaan di laboratorium membuktikan bahwa alcohol merangsang
agresivitas dan orang yang sedang di bawah pengaruh alcohol mudah
diprovokasi untuk agresif (Gustavon et al dalam Baron & Byrne,
1974). Selain itu, penelitian oleh Barnard membuktikan bahwa pelaku
inses dan kekerasan dalam perkawinan adalah seorang pecandu
alcohol ( Sarwono, 1999).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
h. Jenis kelamin
Laki-laki yang maskulin pada umumnya lebih agresif daripada wanita
yang feminin. Gejala ini berhubungan dengan faktor kebudayaan,
yaitu pada ummnya wanita diharapkan oleh norma masyarakat untuk
lebih mengekang agresivitasnya. Di samping itu, dipengaruhi juga
oleh perlakuan yang diterima anak dari orang tua, dimana dalam
menghadapi kesalahan anak laki-laki biasanya memakai hukuman fisik
sedangkan wanita ditunjukkan ekspresi tidak suka atau ditegur secara
verbal serta adanya perbedaan sosialisasi laki-laki dan wanita yang
dapat dilihat pada bentuk permainan ketika masa kanak-kanak (Berry,
1984)
C. Karakteristik Remaja
Remaja atau adolescence, berasal dari bahasa Latin adolescere yang
artinya ”tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan” (Hurlock, 1999).
Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa
dewasa yang terjadi pada usia 12 tahun sampai 21 tahun. Hurlock (1999)
menjelaskan bahwa masa remaja adalah usia 13 sampai 21 tahun yang diawali
oleh masa pubertas dan diakhiri oleh masa dewasa dini, dimana garis pemisah
antara awal dan akhir masa terletak kira-kira di sekitar usia 17 tahun. Menurut
Monk (2001), secara global masa remaja berlangsung antara usia 12 tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
sampai dengan 21 tahun dengan pembagian 12-15 tahun: masa remaja awal,
15-18 tahun : masa remaja pertengahan, 18-21 tahun : masa remaja akhir.
Ada beberapa pandangan yang mengemukakan tentang masa remaja.
Salah satu di antaranya dikemukakan oleh Fishbein (1978), bahwa remaja itu
ditandai dengan datangnya masa pubertas dan bersamaan dengan itu terjadi
pula pertumbuhan fisik, tetapi juga timbul gejolak-gejolak dalam dirinya
(Syamsu, 2004).
Timbulnya gejolak pada masa remaja disebabkan remaja sedang
berada pada masa transisi, masa dimana periode anak-anak sudah dilewati dan
remaja belum diterima sebagai manusia dewasa (Syamsu, 2004). Ditinjau dari
segi fisiknya, mereka sudah bukan anak-anak lagi melainkan sudah seperti
orang dewasa, tetapi jika mereka diperlakukan sebagai orang dewasa, ternyata
belum dapat menunjukkan sikap dewasa. Oleh karena itu, ada sejumlah sikap
yang sering ditunjukkan oleh remaja seperti kegelisahan, kebingungan karena
terjadi suatu pertentangan, keinginan untuk mengkhayal, dan aktivitas
berkelompok.
Remaja sebetulnya tidak mempunyai tempat yang jelas. Mereka sudah
tidak termasuk golongan anak-anak, tetapi belum juga dapat diterima secara
penuh untuk masuk ke golongan orang dewasa. Remaja ada di antara anak dan
orang dewasa. Oleh karena itu, remaja seringkali dikenal dengan fase
”mencari jati diri” atau fase ”topan dan badai”. Remaja masih belum mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
menguasai dan memfungsikan secara maksimal fungsi fisik maupun psikisnya
(Monk, 2001).
Sebagai individu yang sedang mencari jati diri, remaja berada pada
situasi psikologis antara melepaskan diri dari orang tua dan perasaan masih
belum mampu untuk mandiri. Oleh karena itu, pada umumnya sering terjadi
pertentangan pendapat antara mereka dengan orang tua. Pertentangan yang
sering terjadi menimbulkan keinginan remaja untuk melepaskan diri dari
orang tua (Ali & Asrori, 2009). Hal tersebut bahkan sering menimbulkan
kegagalan pada remaja dan mengakibatkan frustasi atau konflik-konflik.
Pada masa ini selain perkembangan fisik terjadi juga perkembangan
fungsi-fungsi psikologis yang menyangkut aspek kepribadian dan sosial.
Perkembangan kepribadian yang penting pada masa remaja adalah pencarian
identitas diri, yakni proses menjadi seorang yang unik dengan peran yan
gpenting dalam hidup (Erikson dalam Papalia & Olds, 2001). Perkembangan
sosial pada masa remaja lebih melibatkan kelompok teman sebaya dibanding
orang tua
D. Hubungan Antara Kualitas Tidur dan Kecenderungan Berperilaku
Agresif
Memang tak dapat dipungkiri bahwa tidur merupakan suatu hal yang
sederhana, namun pada kenyataannya kualitas tidur yang buruk akan
berakibat penurunan sejumlah kondisi biologi maupun psikologis. Tidur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
mempunyai fungsi restorative yaitu fungsi pemulihan kembali bagian-bagian
tubuh yang lelah, merangsang pertumbuhan, serta pemeliharaan kesetahan
tubuh. Tidur juga dapat memulihkan, meremajakan, dan memberikan energi
bagi tubuh dan otak. Selain itu, tidur yang baik dapat meningkatkan daya
tahan tubuh terhadap penyakit. Kekurangan tidur dapat mempengaruhi
susasana hati, membuat emosi tidak stabil, perilaku yang kurang bagus dan
berpengaruh juga terhadap relasi. Kekurangan kuantitas dan kualitas tidur
dapat menurunkan atau merusak performansi seseorang secara umum dan
keterjagaannya (Sawyer, 2004). Tidur yang baik dilihat dari kualitas tidur
yang baik bukan dari kuantitas tidur. Kualitas tidur itu sendiri merupakan
keadaan dimana seseorang saat dia terbangun dari tidurya dan merasakan
suatu kesegaran, merasa nyaman dan bahagia sehingga dapat memberikan
energi yang meningkat bagi otak dan tubuhnya. Tidur yang tidak memadai
dengan kualitas tidur yang tidak baik dapat mengakibatkan stress,
meningkatkan kecemasaan, kesulitan berkonsentrasi, depresi menurunnya
menangani tugas kompleks, menurunnya poduktivitas, dan kehilangan
kemampuan memecahkan masalah serta sangat rentan berpengaruh terhadap
kestabilan emosi (Maas, 2002).
Sejumlah penelitian secara konsisten telah membuktikan bahwa
kekurangan tidur ataupun tidur yang buruk pada remaja memiliki dampak
negatif. Seperti yang diungkapkan Pilcher dan Huffcutt yang mengatakan
bahwa kualitas tidur yang buruk akan mempengaruhi kemampuan kognitif,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
kemampuan motorik dan stabilitas emosi. Selain itu, kekurangan tidur akan
selalu disertai dengan penurunan fungsi kognitif, sedangkan pada jangka
panjang akan mempengaruhi suasana hati (Lowry, 2009). Selain itu, depresi
yang terjadi pada remaja akan sangat dipengaruhi oleh tidur yang buruk serta
gangguan tidur yang dialami oleh remaja tersebut yang berakibat pada
kecenderungan untuk melakukan agresi baik fisik maupun verbal.
Tidur dan emosi saling berhubungan satu sama lain, tidur dengan
kualitas tidur yang buruk akan berakibat pada emosi yang terganggu.
Demikian pula sebaliknya, emosi yang terganggu akan mengakibatkan tidur
yang terganggu pula. Namun dari paparan beberapa pendapat para ahli di atas,
bagaimana seseorang tidur akan lebih mempengaruhi emosi seseorang, dalam
hal ini kestabilan emosi itu sendiri. Ketidakstabilan emosi akan memicu
terjadinya konflik, kecemasan, frustasi dan penurunan fungsi kognitif. Konflik
dan frustasi akan menimbulkan adanya berbagai kecenderungan, salah satunya
adalah kecenderungan berperilaku agresif. Hal ini diperkuat dengan penelitian
dari Haynes et al (2006) yang menyebutkan kurang tidur pada masa remaja
akan dapat mempengaruhi kognisi dan juga berpengaruh terhadap tindakan
agresi. Remaja sering memiliki tidur yang kurang, bukan karena mereka
memang menginginkan tidur yang kurang, namun lebih pada karena
kesibukan mereka dan siklus biologis (Lowry, 2010). Hal tersebut cukup
memberikan gambaran bahwa kualitas tidur remaja cenderung kurang baik.
Tetapi masalah akan menjadi lain ketika remaja tersebut memiliki sebuah pola
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
tidur yang teratur seperti disebutkan Wolfson & Carskadon (1998), bahwa
pola tidur-bangun pada remaja berpengaruh terhadap ritme harian. Siswa
SMA Van Lith memiliki karakteristik tersendiri yaitu mewajibkan semua
siswanya tinggal di asrama. Karakteristik tersebut menjadikan siswa memiliki
ritme hidup yang teratur, termasuk dalam jam tidur-bangun (pola tidur).
Gambar 2.1 Dinamika hubungan kualitas tidur dengan kecenderungan
berperilaku agresif.
Tidur
Kualitas Tidur
BaikKualitas Tidur
Buruk
Konflik, kecemasan,
frustasi dan depresi serta
penurunan fungsi kognitif
Ketidakstabilan
Emosi
Kecenderungan
Berperilaku Agresif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
E. Hipotesis
Berdasarkan paparan teoritik tersebut, maka ditarik hipotesis yang
akan diuji dalam penelitian ini. Hipotesis tersebut adalah ada hubungan
negatif antara kualitas tidur dan kecenderungan berperilaku agresif pada
remaja. Semakin tinggi kualitas tidur remaja maka semakin rendah pula
kecenderungan untuk berperilaku agresif. Demikian pula sebaliknya, semakin
rendah kualitas tidur maka semakin tinggi kecenderungan untuk berperilaku
agresif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional. Jenis
penelitian korelasional merupakan jenis penelitian yang berbentuk hubungan
antara dua variabel. Penelitian korelasional bertujuan untuk menyelidiki
variasi pada suatu variabel lain, berdasarkan korelasi (Azwar, 2009).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yaitu
hubungan antara kualitas tidur dengan kecenderungan berperilaku agresif.
B. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN
Dalam penelitian ini variabel yang akan diteliti adalah:
1. Variabel 1 : kualitas tidur
2. Variabel 2 : kecenderungan berperilaku agresif
C. DEFINISI OPERASIONAL
Variabel-variabel dalam penelitian perlu dirumuskan ke dalam suatu
definisi operasional supaya tidak memiliki makna yang ambigu. Definisi
operasional ialah suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan sesuai
karakteristik variabel (Azwar, 2009). Definisi operasional variabel-variabel
yang akan diteliti adalah sebagai berikut:
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
1. Kualitas Tidur
Kualitas tidur adalah kualitas tidur sebagai suatu tingkatan keadaan,
dimana tidur yang berkualitas dapat menghasilkan kebugaran dan
kesegaran pada saat bangun. Kualitas tidur itu sendiri merupakan sebuah
fenomena yang kompleks yang mencakup beberapa dimensi yaitu kualitas
tidur subjektif, masa laten tidur, durasi tidur, kebiasaan efisiensi tidur,
gangguan tidur, penggunaan obat-obat tidur, dan disfungsi di siang hari.
Pengukuran kualitas tidur itu sendiri akan menggunakan skala kualitas
tidur yang diadaptasi dari Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Dalam
skala ini terdapat 7 komponen pertanyaan yang mengungkap dimensi-
dimensi dari kualitas tidur. Skor dari ke-7 komponen tersebut dijumlahkan
sehingga akan mendapatkan skor global. Semakin tinggi skor global maka
semakin rendah kualitas tidurnya, demikian pula sebaliknya, semakin
rendah skor global maka akan semakin tinggi atau baik kualitas tidurnya.
2. Kecenderungan Berperilaku Agresif
Kecenderungan berperilaku agresif merupakan segala bentuk perilaku
yang disengaja terhadap orang lain atau objek lain (korban) dengan tujuan
mengganggu, merusak, merugikan, melukai maupun mencelakakan
korban baik secara fisik maupun verbal, langsung ataupun tidak langsung.
Perilaku agresif akan diungkap dengan menggunakan skala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
kecenderungan berperilaku agresif yang disusun berdasarkan jenis-jenis
perilaku agresif yang dikemukakan oleh Buss:
Jenis-jenis perilaku agresif adalah:
a. Agresi fisik aktif langsung
b. Agresi fisik aktif tidak langsung
c. Agresi verbal aktif langsung
d. Agresi verbal aktif tidak langsung
e. Agresi fisik pasif langusng
f. Agresi fisik pasif tidak langsung
g. Agresi verbal pasif langsung
h. Agresi verbal pasif tidak langsung
Menurut Azwar (2009), kecenderungan dapat diketahui dari
pernyataan dan perkataan seseorang. Dengan demikian, kecenderungan
seseorang untuk berperilaku agresif dapat dilihat melalui pernyataan
subyek dalam skala. Maka dari itu, kecenderungan berperilaku agresif
dalam penelitian ini akan diukur dengan skala kecenderungan berperilaku
agresif. Semakin tinggi total skor yang diperoleh subyek menunjukkan
kecenderungan berperilaku agresif yang dimiliki tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
D. SUBJEK PENELITIAN
Subjek penelitian dipilih melalui puprosive sampling atau sample
bertujuan yaitu pengambilan subjek yang didasarkan atas adanya tujuan
tertentu dalam hal ini didasarkan atas ciri-ciri, sifat, sifat atau karakteristik
tertentu yang telah diketahui sebelumnya (Hadi, 1996). Karakteristik subjek
yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Remaja laki-laki usia 12 sampai dengan 18 tahun.
2. Siswa dalam lingkup asrama (SMA Van Lith), yang diasumsikan
memiliki kesamaan dalam orientasi pembinaaan. Selain itu, sekolah ini
memiliki kesamaan status sosial ekonomi, kepatuhan dan ketaatan,
kebudayaan serta bebas dari alkohol dan obat-obatan. Hal ini
merupakan pengontrolan terhadap faktor tersebut.
E. METODE PENGUMPULAN DATA
1. Skala kualitas tidur
Skala kualitas tidur yang akan digunakan adalah Pittsburgh Sleep
Quality Index (PSQI). Skala ini digunakan atas izin pencipta dan dialih
bahasa ke dalam bahasa Indonesia sebelum digunakan dalam penelitian.
PSQI terdiri 19 pertanyaan yang mengungkap beberapa dimensi
dari kualitas tidur yaitu kualitas tidur subjektif, masa laten tidur, durasi
tidur, kebiasaan efisiensi tidur, gangguan tidur, penggunaan obat-obat
tidur, dan disfungsi di siang hari (Buysse, et al.1989). Pertanyaan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
diri sendiri terdiri 15 pertanyaan pilihan ganda yang menanyakan tentang
frekuensi gangguan tidur dan kualitas tidur subjektif serta 4 pertanyaan
uraian yang menanyakan tentang jam tidur, jam bangun, masa laten tidur,
dan durasi tidur. Lima pertanyaan untuk pasangan tidur berupa soal
pilihan ganda yang menilai gangguan tidur. Berikut sebaran item pada
skala kualita tidur:
Tabel 3.1 Sebaran item skala kualitas tidur
No. Dimensi Nomor Item
a. Kualitas tidur subjektif 6
b. Masa laten tidur 2, 5a
c. Durasi tidur 4
d. Kebiasaan efisiensi tidur 4, 3, 1
e. Gangguan tidur 5b, 5c, 5d, 5e, 5f, 5g, 5h, 5i, 5j.
f. Penggunaan obat-obat tidur 7
g. Disfungsi di siang hari 8, 9
Pertanyaan untuk diri sendiri saja yang dihitung dalam skor
(Buysse, et al. 1989). Setiap komponen soal mempunyai rentang nilai
antara 0 (jika tidak ada kesulitan) sampai 3 (nilai maksimum untuk
kesulitan yang berat). Nilai-nilai tiap komponen dijumlahkan
menghasilkan nilai total yang berkisar antara 0-21 (Buysse, et al. 1989).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Total nilai PSQI >5 menunjukkan kualitas tidur buruk yang signifikan
dengan sensitivitas diagnostic 89.6% dan spesifitas 86.55 (kappa = 0.75, p
kurang dari 0.001) (Backhaus et al., 2002).
2. Skala Kecenderungan Berperilaku Agresif
Adapun skala ini disusun mengacu pada model skala Likert, dimana
masing-masing aitem berbentuk favorable dan unfavorable. Skala ini
dimodifikasi dengan empat pilihan jawaban, yaitu Sangat Sesuai (SS),
Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Skala ini
disusun oleh peneliti sendiri dengan mengacu pada teori yang
dikemukakan oleh Buss bahwa perilaku agresif dapat dibagi dalam 8
jenis, yaitu:
a. Agresi fisik aktif langsung
Merupakan bentuk agresi yang dimaksudkan untuk menyakiti
dengan menggunakan fisik dimana pelaku aktif dan secara
langsung melakukan agresi terhadap korban.
b. Agresi fisik aktif tidak langsung
Merupakan bentuk perilaku yang dimaksudkan untuk melukai
atau mencelakakan orang lain, dimana pelaku secara aktif
namun tidak secara langsung mengadakan kontak dengan
korban melainkan menggunakan suatu media untuk
menjalankan aksinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
c. Agresi verbal aktif langsung
Merupakan bentuk agresi yang ditujukan secara langsung
untuk melukai atau menyakiti orang lain dengan menggunakan
kekerasan verbal.
d. Agresi verbal aktif tidak langsung
Merupakan bentuk perilaku dimana pelaku tidak secara
langsung menggunakan kekerasan verbal untuk melukai
korban. Pelaku menghindari kontak langsung dengan korban,
e. Agresi fisik pasif langsung
Merupakan bentuk perilaku yang secara langsung ditujukan
untuk mencelakakan orang lain. Dimana secara fisik, pelaku
berusaha menghalangi korban untuk mencapai tujuannya
dengan harapan korban akan terluka serta mengalami
kecelakaan.
f. Agresi fisik pasif tidak langsung
Merupakan bentuk perilaku agresi secara fisik yang tidak
terang-terangan diperlihatkan pelaku terhadap korban.
Misalnya, menolak melakukan sesuatu, memboikot, tidak mau
bekerja sama, dll.
g. Agresi verbal pasif langsung
Merupakan bentuk perilaku agresi yang secara langsung
ditujukan untuk melukai korban. Pelaku biasanya berusaha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
mencapai tujuannya dengan cara menolak berbicara atau
menghindari setiap pembicaraan dengan korban.
h. Agresi verbal pasif tidak langsung
Merupakan bentuk perilaku agresi yang secara tidak langsung
untuk mencelakai korban dengan cara verbal. Misalnya, pelaku
diam saja meskipun tidak setuju, tidak mendukung atau
menolak pendapat korban.
Tabel 3.2 Blue Print Skala Kecenderungan Berperilaku Agresif
No Aspek Jumlah Bobot (%)
1. Agresi fisik aktif langsung 10 12.5
2. Agresi fisik aktif tidaklangsung
10 12.5
3. Agresi verbal aktif langsung 10 12.5
4. Agresi verbal aktif tidaklangsung
10 12.5
5. Agresi fisik pasif langusng 10 12.5
6. Agresi fisik pasif tidaklangsung
10 12.5
7. Agresi verbal pasif langsung 10 12.5
8. Agresi verbal pasif tidaklangsung
10 12.5
Jumlah 80 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tabel 3.3 Kisi- kisi Sebaran Item Skala Kecenderungan Berperilaku Agresif
No Aspek Favorable Unfavorable Jumlah
1. Agresi fisik aktif langsung 1, 11, 21, 31,41
7, 51, 61, 65,71
10
2. Agresi fisik aktif tidak langsung 2, 12, 22, 32,42
3, 52, 62, 72,80
10
3. Agresi verbal aktif langsung 4, 13, 23, 33,63
14, 24, 34,43, 56
10
4. Agresi verbal aktif tidaklangsung
40, 50, 60,70,79
10, 20, 30,39, 75
10
5. Agresi fisik pasif langusng 36, 47, 55, 64,74
17, 27, 38,45, 68
10
6. Agresi fisik pasif tidaklangsung
18, 26, 44, 57,66
5, 15, 35, 48,58
10
7. Agresi verbal pasif langsung 8, 16, 29,37,53
19, 25, 46,59,77
10
8. Agresi verbal pasif tidaklangsung
6, 9, 28, 76, 78 49, 54, 67,69, 73
10
Jumlah 80
F. VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Untuk mengungkap aspek-aspek atau variabel-variabel yang ingin
diteliti diperlukan alat ukur atau skala yang reliabel dan valid, supaya
kesimpulan penelitian tidak keliru dan tidak memberikan gambaran yang jauh
berbeda dari keadaan yang sebenarnya. Oleh karena itu validitas dan
reliabilitas pengukuran sangat penting.
1. Validitas
Untuk mengetahui apakah skala psikologi mampu
menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya, diperlukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
suatu pengujian validitas. Validitas berasal dari kata validity. Oleh Azwar
(1996) validitas didefinisikan sejauh mana ketepatan dan kecermatan
suatu alat ukur dalam menjalankan fungsi ukurnya. Artinya adalah sejauh
mana skala itu mampu mengukur atribut yang dirancang untuk
mengukurnya. Validitas adalah karakteristik utama yang harus dimiliki
oleh setiap skala. Apakah suatu skala berguna atau tidak sangat
ditentukan oleh tingkat validitasnya. Suatu tes atau instrument pengukur
dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila instrument
tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang
sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut.
Pada penelitian ini, untuk mengukur validitas pada alat tes
dipilih metode validitas isi. Pengujian validitas isi ini tidak melalui
analisis statistika, melainkan menggunakan analisis rasional atau
Professional Judgement (Azwar, 2003). Dalam hal ini, peneliti
melakukan analisis rasional terhadap aitem-aitem yang telah disusun
untuk melihat kesesuaian antar aitem dengan blueprint-nya. Blueprint
yang disusun telah sesuai dengan batasan dominan ukur yang telah
ditetapkan dan mengandung aspek-aspek yang bersangkutan. untuk
menghindari bias subjektivitas dalam analisis rasional ini juga diperlukan
penilai lain selain peneliti, sehingga analisis rasional ini juga dilakukan
oleh dosen pembimbing. Selain itu, dalam adaptasi alat pengukuran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
kualitas tidur (PSQI), proses penterjemahan disunting oleh penerjemah
yang berpengalaman.
2. Seleksi Aitem
Seleksi aitem digunakan untuk menentukan aitem mana yang baik
dan layak digunakan dalam penelititan. Pengambilan aitem ditentukan
dengan melihat koefisien korelasi aitem total tiap aitem yang nilainya
lebih dari 0.30, berdasarkan asumsi bahwa aitem yang memiliki daya
diskriminasi lebih dari 0.30 adalah baik dan layak digunakan dalam
sebuah penelitian (Azwar, 1999).
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan kriteria pemilihan
aitem berdasarkan korelasi aitem total dengan batasa rix ≥ 0.25, dengan
kata lain bahwa koefisien korelasi aitem total tiap aitem yang nilainya ≥
0.25 adalah yang digunakan atau baik dan layak digunakan. Jika ada
aitem yang memiliki koefisien korelasi aitem total ≤ 0.25 maka aitem
tersebut dinyatakan gugur karena dinilai memiliki daya diskriminasi
rendah.
Berdasarkan hasil seleksi aitem skala kecenderungan berperilaku
agresif yang berjumlah 80 aitem, terdapat 24 aitem yang dinyatakan
gugur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel 3.4 Hasil Seleksi Item
No Aspek Favorable Unfavorable Jumlah
1. Agresi fisik aktif langsung (1), 11, 21, 31,41
7, (51), 61,65, (71)
7
2. Agresi fisik aktif tidaklangsung
(2), 12, 22, 32,42
(3), 52, 62,72, (80)
7
3. Agresi verbal aktiflangsung
4, (13), 23, 33,63
14, 24, (34),43, (56)
7
4. Agresi verbal aktif tidaklangsung
(40), 50, 60,70,(79)
10, 20, 30,(39), 75
7
5. Agresi fisik pasiflangusng
36, 47, 55, (64),(74)
17, 27, 38,45, (68)
7
6. Agresi fisik pasif tidaklangsung
18, 26, 44, (57),(66)
(5), 15, 35,48, 58
7
7. Agresi verbal pasiflangsung
8, 16, (29),37,(53)
19, 25, (46),59,77
7
8. Agresi verbal pasif tidaklangsung
6, 9, 28, (76),(78)
49, 54, 67,
(69), 73
7
Jumlah 56
Keterangan:
( ) :item yang gugur
( ) :item yang digugurkan
3. Reliabilitas
Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat
dipercaya. Tinggi rendahnya reliabilitas secara empiris ditunjukan oleh
koefisien reliabilitas. Reliabilitas tes ini diukur dengan pendekatan
konsistensi internal yang didasarkan pada data dari sekali pengenaan skala
pada sekelompok subyek (single trial administration). Penghitungan
koefisien reliabilitas dilakukan dengan menggunakan tehnik Alpha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Cronbach. Kriteria yang digunakan untuk mengetahui reliabel tidaknya
suatu alat ukur adalah dengan membandingkan nilai koefisien alpha. Suatu
alat ukur dikatakan memiliki reliabilitas yang baik apabila nilai koefisien
reliabilitasnya sebesar 0,90 (Azwar, 2000). Tepatnya suatu alat ukur
dikatakan reliabel apabila memiliki koefisien reliabilitas yang berkisar
antara 0,60 hingga 0,90 (Azwar,2000).
Dalam penelitian ini, alat ukur untuk kecenderungan berperilaku
agresif memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0.944. Hal ini berarti bahwa
alat ukur kecenderungan berperilaku agresif memiliki reliabilitas yang
baik. Sedangkan alat ukur kualitas tidur, dalam hal ini PSQI memiliki
koefisien reliabilitas sebesar 0.83, yang berarti alat ukur ini memiliki
reliabilitas yang baik. Knutson, Rathouz, Yan, Liu, & Lauderdale (2006)
mengungkapkan bahwa estimasi reliabilitas dari PSQI cukup stabil untuk
mengukur kualitas tidur selama periode kurang lebih 1 tahun.
Perhitungan reliabilitas alat ukur ini dilakukan dengan
menggunakan teknik komputasi SPSS for Window versi 16.
G. METODE ANALISIS DATA
1. Uji asumsi
Uji asumsi dilakukan bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya
penyimpangan atau gangguan terhadap variabel-variabel yang ada dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
model (Algifari, 2000). Uji persyaratan analisis korelasi yang dilakukan
adalah uji normalitas dan uji linearitas.
a. Uji normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normal tidaknya sebaran
atau distribusi data yang diperoleh. Uji normalitas dilakukan dengan
menggunakan teknik one sample Kolmogorov-Smirnov test.
Kenormalan distribusi data dapat dinilai dari KS-Z dengan asymp.sig
lebih besar dari 0,05 (p>0,05).
b. Uji linearitas
Uji linearitas berujuan untuk mengetahui pola hubungan linear atau
tidak antara variabel bebas dengan variabel tergantungnya. Uji
linearitas dilakukan dengan menggunakan test of linearity. Linear
tidaknya variabel-variabel penelitian dapat dilihat dari nilai F hitung
dan nilai signifikansi (p<0,05).
2. Uji hipotesis
Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah adanya hubungan antara
kualitas tidur dengan kecenderungan berperilaku agresif. Uji hipotesis ini
dilakukan dengan menggunakan uji korelasi Product Moment, dengan
bantuan SPSS versi 13.00.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Persiapan Penelitian
1. Orientasi Kancah
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa SMA Pangudi Luhur
van Lith, khususnya siswa laki-laki. Pemilihan subyek dikarenakan atas
dasar beberapa pertimbangan atau alasan, yaitu pertama menyangkut
tujuan awal penelitian ini, yaitu untuk mengetahui bagaimana hubungan
kualitas tidur dengan perilaku agresif pada remaja pada sekolah dengan
sistem asrama; kedua, siswa laki-laki SMA Pangudi Luhur van Lith
memenuhi kriteria sampel dalam penelitian ini dan jumlahnya memadai.
SMA Pangudi Luhur van Lith Muntilan adalah salah satu
sekolah menengah atas di bawah pembinaan Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah. Kampus SMA Pangudi Luhur van Lith
Muntilan sebelumnya pernah digunakan untuk mendidik calon guru SD
dengan sistem asrama yang didirikan oleh Pastor Fransiskus Gregorius
Yosephus van Lith, SJ pada tahun 1904. Pada tahun 1952 sekolah tersebut
diserahkan kepada Kongregasi Bruder FIC, yang dalam perkembangannya
menjadi SGB, SMP, dan kemudian SGA Xaverius. Pada tahun 1966 SGA
Xaverius berganti nama menjadi SPG van Lith. Tahun 1991 Pemerintah
menutup semua SPG di seluruh Indonesia dan SPG van Lith berubah
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
fungsi menjadi SMA Pangudi Luhur van Lith Berasrama dengan status
disamakan berdasarkan Keputusan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar
dan Menengah No.488/ C/ Kep/ I/ 92 tanggal 31 Desember 1992.
Visi SMA Pangudi Luhur van Lith adalah semangat yang
berintikan keselamatan bagi semua orang "terutama yang menderita dan
terlupakan", yang diharapkan menjadi kenyataan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Semangat tersebut diharapkan
merasuki seluruh dimensi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara dan usaha mewujudkannya terbuka untuk bekerjasama dengan
semua saudara yang berkehendak baik. Misi SMA Pangudi Luhur van
Lith adalah mendampingi kaum muda dengan mendahulukan yang miskin,
melalui pendidikan sekolah berasrama. Proses pendidikan tersebut
memadukan unsur-unsur pendidikan formal, informal dan non formal
yang mencakup segi-segi religiusitas, humanitas, sosialitas, dan
intelektualitas. Pencapaiannya dilakukan dengan cara yang luwes dalam
suasana persaudaraan sejati yang saling asih, asah dan asuh.
2. Administrasi dan Perizinan
Persiapan adminstrasi dilakukan dengan mengajukan ijin permohonan
survey dan pengambilan data penelitian dengan pihak SMA Pangudi
Luhur van Lith, dengan disertai surat keterangan penelitian dari Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma dengan nomor surat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
18b/D/KP/Psi/USD/III/2011, tanggal 29 Maret 2011. Dikarenakan subyek
penelitian hanya siswa laki-laki, maka pelaksanaan penelitian dilakukan di
dalam lingkup asrama putra. Kemudian bersama pihak SMA Pangudi
Luhur van Lith, dalam hal ini kepala asrama putra menentukan waktu
penelitian.
B. Pelaksanaan Penelitian
Pengambilan data penelitian ini dilakukan dengan metode try out
terpakai yang dilaksanakan satu kali pada hari senin, tanggal 4 April 2011.
Data penelitian diperoleh dengan membagikan skala kualitas tidur dan skala
kecenderungan berperilaku agresif kepada subyek penelitian yang hadir pada
waktu pelaksanaan penelitian. Sebelum subyek mulai mengisi, terlebih dahulu
peneliti memberikan instruksi tentang cara pengisian kedua skala tersebut.
Waktu pengerjaan skala kurang lebih setengah jam. Dari 91 skala yang
dibagikan, terdapat 83 skala yang memenuhi syarat. 8 skala tidak memenuhi
syarat karena tidak terisi secara lengkap, dan juga tidak memenuhi kriteria
subyek penelitian yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan demikian,
terdapat 83 skala yang akan diolah secara statistik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
C. Deskripsi Data Subyek
Pada dasarnya kriteria subyek sudah ditentukan sebelumnya sesuai
dengan tujuan dari penelitian ini. Oleh karena itu, subyek yang tidak
memenuhi kriteria tidak akan diikutsertakan dalam analisis data. Subyek
dalam penelitian ini adalah siswa laki-laki SMA Pangudi Luhur van Lith
dengan jumlah 91, namun 8 diantaranya tidak memenuhi kriteria sehingga
harus digugurkan. Berikut deskripsi usia subyek penelitian.
Tabel 4.1 Deskripsi Data Subyek
Usia Subyek Jumlah
14 tahun 2
15 tahun 49
16 tahun 28
17 tahun 4
Total 83
D. Deskripsi Data Penelitian
1. Skala Kualitas Tidur
Dalam melakukan skoring skala kualitas tidur ini, peneliti terpaksa
menghilangkan item pertanyaan nomor 2, dikarenakan adanya kesalahan
dalam proses adaptasi (kesalahan dalam menterjemahkan). Setelah data
dari Skala kualitas tidur atau PSQI diskoring tanpa item nomor 2 maka
dapat diketahui bagaimana kualitas tidur dari masing-masing subyek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
penelitian. Selain itu, masing-masing komponen dalam kualitas tidur itu
sendiri juga dapat diketahui.
Dalam PSQI, perolehan skor (Global Score) akan berada dalam range
0 sampai dengan 21. Dengan interpretasi, semakin tinggi skor globalnya
maka akan semakin buruk kualitas tidurnya. Kualitas tidur dinilai baik jika
total nilai (global score) ≤ 5 sedangkan kualitas tidur dinilai buruk jika
total nilai (global score) > 5 (Backhaus et al., 2002). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa sebagian besar subyek memiliki skor global < 5, dan
hanya 2 orang yang memiliki skor global ≥ 5.
Berikut ini adalah tabel perolehan global score dari variabel kualitas
tidur prosentase global score subyek secara keseluruhan yang disajikan
dalam bentuk diagram.
Tabel 4.2 Deskripsi Global Score Keseluruhan Subyek
Global Score Jumlah Subyek0 31 122 283 274 75 46 2
TOTAL 83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
2. Skala Kecenderungan Berperilaku Agresif
Deskripsi hasil penelitian dari skala berperilaku agresif dapat dilihat
dalam tabel dibawah ini.
Tabel 4.3 Deskripsi Data Skala Kecenderungan Berperilaku Agresif
Variabel Skor Teoritik Skor Empirik
Mean SD Xmin Xmax Mean SD Xmin XmaxKecenderunganBerperilakuAgresif
200 40 80 320 112.47 20.084 65 192
Mean teoritik adalah rata-rata skor dari alat penelitian yang diperoleh
dari angka yang menjadi titik tengah alat ukur penelitian. Sedangkan
mean empirik merupakan rata-rata skor dari data penelitian yang
diperoleh dari angka yang merupakan rata-rata data hasil penelitian.
Pada hasil penelitian pada tabel di atas dapat dilihat hasil penelitian
dari skala kecenderungan berperilaku agresif. Dari data tersebut diketahui
bahwa mean empiriknya lebih kecil daripada mean teoritiknya, 112.47
berbanding 200. Hal ini berarti bahwa subyek penelitian memiliki
kecenderungan berperilaku agresif yang cenderung rendah. Dari hasil uji t
(one sample t-test) juga terdapat perbedaan yang signifikan diantara
kedua mean, dengan hasil 0.000 < 0.005.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
E. Analisis Data
1. Uji Asumsi
Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi
untuk melihat apakah data yang diperoleh memenuhi syarat untuk
dianalisis dengan menggunakan analisis korelasi. Uji asumsi meliputi uji
normalitas dan uji linearitas.
a. Uji normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran
variabel tergantung (kecenderungan berperilaku agresif) normal atau
tidak. Uji normalitas ini dilakukan dengan menggunakan tehnik
Sample Kolmogorov-Smirnov Test, dimana nilai p > 0.05 maka data
terdistribusi normal, sebaliknya jika nilai p < 0.05 maka data tidak
terdistribusi dengan normal (Hadi, 2001). Uji normalitas akan
dilakukan dengan program SPSS for Windows versi 13. Hasilnya dapat
dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 4.4 Uji Normalitas
Berdasarkan hasil uji normalitas, didapatkan bahwa distribusi sebaran
TOTALN 83NormalParameters(a,b)
Mean 112.47Std. Deviation 20.084
Most ExtremeDifferences
Absolute .094Positive .094Negative -.077
Kolmogorov-Smirnov Z .853Asymp. Sig. (2-tailed) .460
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
variabel kecenderungan berperilaku agresif bersifat normal karena
signifikansi variabel lebih besar daripada 0.05 (p>0.05), yaitu 0.460.
b. Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan
antara variabel kualitas tidur dan skor variabel kecenderungan
berperilaku agresif merupakan garis lurus atau tidak. Pengujian ini
dilakukan dengan menggunakan test for linearity dari program SPSS
for Windows versi 13, hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.5 Uji LinearitasF Sig
Perilakuagresif*kualitastidur
(Combined) .727 .847
Linearity .485 .491
Deviation fromLinearity
.732 .840
Dari tabel tersebut, dapat diketahui hubungan antara
kecenderungan berperilaku agresif dan kualitas tidur menghasilkan
nilai F =0.485 dengan nilai p = 0.491. Hal ini berarti terjadi
penyimpangan signifikan terhadap linearitas karena p > 0.05. Dari
grafik Scatter Plot pun dapat dilihat hubungan antara kedua variabel
tidak membentuk pola linear. Jadi, peningkatan atau penurunan
kuantitas di satu variabel, akan diikuti secara linear oleh peningkatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
atau penurunan kuantitas di variabel lainnya. Korelasi product moment
dan turunannya, mengasumsikan hubungan antar variabelnya bersifat
linear. Jika ternyata pola hubungannya tidak linear, maka teknik
korelasi product moment akan cenderung melakukan underestimasi
kekuatan hubungan antara dua variabel. Jadi sangat mungkin
sebenarnya kedua variabel memiliki hubungan yang kuat tetapi
diestimasi oleh product moment sebagai tidak ada hubungan atau
memiliki hubungan yang lemah, hanya karena pola hubungannya tidak
linear.
Gambar 4.1 Scatter Plot
75 100 125 150 175
TOTAL
0
2
4
6
PSQI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
2. Uji Hipotesis
Analisis data dilakukan dengan menggunakan tehnik korelasi
Spearman dalam program SPSS for Windows versi 16. Hasil analisis
menunjukkan koefisien korelasi untuk variabel kualitas tidur dan variabel
kecenderungan berperilaku agresif adalah 0.068 dengan taraf signifikansi
0.01 (p<0.01). Analisis data ini membuktikan bahwa tidak ada hubungan
negatif antara kualitas tidur dengan kecenderungan berperilaku agresif.
Berikut ini adalah tabel hasil uji hipotesis.
Tabel 4.6 Uji Hipotesis
TOTAL PSQISpearman'srho
TOTAL CorrelationCoefficient
1.000 .068
Sig. (1-tailed) . .270N 83 83
PSQI CorrelationCoefficient
.068 1.000
Sig. (1-tailed) .270 .N 83 83
F. Pembahasan
Data penelitian ini diperoleh dari 83 subyek penelitian atau dalam hal
ini siswa laki-laki SMA Pangudi Luhur van Lith. Dalam kualitas tidur, data
secara keseluruhan menunjukkan ada dalam kategori yang baik. Asumsi ini
juga didasarkan indeks global score pada Pittsburgh Sleep Quality Index
(PSQI) yang bergerak dari 0-21. Angka 0 menunjukkan bahwa kualitas tidur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
tergolong sangat baik dan tidak ada masalah, sedangkan 21 menunjukkan
kualitas tidur yang sangat buruk dan diindikasikan mengalami gangguan.
Bussye et al. (1989) mengatakan bahwa global score > 5 ada indikasi sangat
sensitive mengalami kualitas tidur yang buruk. Atau dengan kata lain, kualitas
tidur dinilai baik jika total nilai (global score) ≤ 5 sedangkan kualitas tidur
dinilai buruk jika total nilai (global score) > 5 (Backhaus et al., 2002). Global
score dari subyek penelitian sebagian besar memiliki nilai < 5, yang
berjumlah 81 orang, sedangkan ≥ 5 berjumlah 2 orang.
Dari data penelitian yang telah dipaparkan, dapat dilihat bahwa mean
empirik pada skala kecenderungan berperilaku agresif sebesar 112.47, lebih
kecil dibandingkan mean teoritik yang bernilai 200. Hal ini mengindikasikan
bahwa kecenderungan berperilaku agresif pada siswa laki-laki SMA Pangudi
Luhur Van Lith tergolong rendah. Kategori rendah berarti bahwa perilaku
agresif cenderung tidak muncul atau jarang melakukan perilaku agresif.
Subyek mampu melakukan kontrol diri atau pengendalian diri untuk tidak
melakukan perilaku agresif.
Dari hasil analisis data, juga diketahui bahwa tidak ada hubungan
antara kualitas tidur dengan kecenderungan berperilaku agresif sebagaimana
disampaikan dalam hipotesis awal bahwa ada hubungan antara kualitas tidur
dengan kecenderungan berperilaku agresif pada siswa laki-laki SMA Pangudi
Luhur Van Lith. Hal ini berarti bahwa tidak ada hubungan antara kualitas
tidur dengan kecenderungan berperilaku agresif. Dari hasil uji linearitas yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
dilakukan, sudah nampak jelas bahwa diantara kedua variabel tidak memiliki
pola linier atau tidak berkorelasi. Pada grafik Scatterplot, (gb 4.2) tampak
bahwa hubungan diantara kedua variabel tidak linear, atau tidak mengikuti
pola linier. Atau dengan kata lain, peningkatan atau penurunan kuantitas di
satu variabel (kualitas tidur), tidak diikuti secara linear oleh peningkatan atau
penurunan kuantitas di variabel lainnya (kecenderungan berperilaku agresif).
Dari hasil uji hipotesis dengan teknik korelasi Spearman, dihasilkan koefisien
korelasi sebesar 0.068, yang berarti tidak ada hubungan diantara kedua
varibel.
Hasil penelitian ini berlawanan dengan beberapa penelitian yang
dilakukan oleh para ahli. Haynes et al. (2006) menemukan ada hubungan
antara tidur dengan perilaku agresi pada remaja yang menggunakan obat-
obatan terlarang. Dimana remaja yang yang menyalahgunakan obat-obatan
mengalami peningkatan perilaku agresif yang salah satunya dipicu oleh tidur
yang buruk. Selain itu, tidur yang buruk dan dalam jangka waktu yang pendek
memiliki korelasi yang positif terhadap keinginan bunuh diri pada remaja.
Notabene keinginan bunuh diri itu sendiri merupakan bagian dari perilaku
agresif (Liu, 2004).
Tidak adanya hubungan dalam penelitian ini dapat dikarenakan subyek
yang kurang bervariasi. Pemilihan subyek dalam penelitian ini didasarkan
pada beberapa karakteristik yang telah ditentukan sebelumnya. Hal ini
dilakukan dengan alasan untuk mengontrol adanya faktor lain yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
mempengaruhi variabel kualitas tidur, seperti pola tidur (Carskadon et al.,
1998), pengunaan obat-obatan dan alcohol (Lowry et al., 2010), provokasi,
dan pengaruh senjata. Namun hal ini justru memunculkan asumsi bahwa
subyek cenderung “dipersempit” sehingga data yang dihasilkan kurang
representatif. Atau dengan kata lain, sampel (subyek) kurang mewakili dan
mencerminkan populasi. Peneliti cenderung menyakini bahwa subyek /sampel
yang telah dipilih berdasarkan karakteristik tertentu tidak akan mengalami
kesesatan walaupun sudah dilakukan dengan menggunakan metode / teknik
pengambilan sampel. Hal ini juga menimbulkan bias bahwa sampel hanya
mewakili subgroup yang spesifik dari populasi (Widi, 2010; Narbuko
&Achmadi, 2007).
Tidak adanya hubungan juga dapat disebabkan subyek memperoleh
skor yang sama-sama baik dalam kedua variabel. Dari data yang ada kualitas
tidur subyek berada pada tingkat yang baik, sedangkan kecenderungan
berperilaku agresi subyek cenderung rendah.
Rendahnya kecenderungan berperilaku agresif yang dimiliki oleh
subyek sangat dipengaruhi oleh pengalaman hidup subyek itu sendiri.
Berdasarkan data lapangan yang diperoleh peneliti, menunjukkan bahwa
selama menjalani rutinitas sebagai pelajar SMA, yang notabene masih dalam
tahap perkembangan remaja, subyek selalu mendapatkan pendampingan yang
intensif, baik melalui guru, guru BK, dan pamong asrama. Bentuk
pendampingan tersebut berupa kegiatan konseling atau pendampingan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
dilakukan di luar jam pelajaran seperti bimbingan pribadi, kelompok kecil,
rekoleksi/retret. Di dalam asrama, siswa diberikan pelatihan dan
pendampingan yang dimaksudkan agar warga asrama menjadi pribadi yang
berkualitas tinggi, beriman, berwatak, dan berbudi pekerti luhur dengan
mengembangkan potensinya secara optimal dalam bidang pengetahuan,
keterampilan, sikap, dan nilai-nilai hidup (SMA Pangudi Luhur van Lith,
2003).
Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan guru
pembimbing (pamong asrama dan guru BK), peneliti memperoleh informasi
bahwa dalam menjalani kehidupannya sebagai remaja, pembimbing selalu
menanamkan nilai-nilai persaudaraan, iman serta persahabatan kepada siswa.
Hal ini menjadi faktor penting dalam memahami rendahnya kecenderungan
berperilaku agresif. Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Rahayu (1998)
bahwa penanaman nilai-nilai yang jelas akan mengakibatkan anak
mengembangkan suatu perilaku yang dapat diterima oleh masyarakat
sehingga menekan terjadinya perilaku agresif. Disamping itu, adanya
penanaman keagamaan dan pendalaman iman juga menekan munculnya
perilaku agresif (Hurlock, 1999; Basri, 1996).
Perilaku agresif pada remaja itu sendiri muncul akibat dari
ketidakmampuan remaja untuk memahami diri, baik dalam status sosial
maupun tugas perkembangannya. Erikson mengemukakan tentang pentingnya
peranan "konselor" dalam membantu remaja, sehingga remaja tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
mengalami kebingungan dalam memahami diri serta mengalami kebingungan
akan statusnya di dalam masyarakat yang menjadi dasar dari keraguan
perannya di dalam masyarakat (Hurlock, 1999). Di sini, faktor lingkungan
sekolah juga ikut bertanggung jawab untuk dapat mengatasi perilaku agresif
anak-anak remaja usia sekolah ini.
Pada lingkungan sekolah, keberadaan guru dianggap paling strategis
dalam upaya mengatasi kenakalan anak-anak remaja usia sekolah, sebab tugas
guru bukan hanya dalam bentuk kegiatan alih pengetahuan dan keahlian
(transfer of knowledge and skill), akan tetapi yang paling utama adalah
kegiatan alih nilai dan budaya dalam suatu proses yang terus berkembang
(transfer of values and culture), yaitu membina siswa kearah yang lebih maju
dan positif, dalam bentuk adanya perubahan sikap, perubahan pola pikir,
perubahan tingkah laku dan perubahan wawasan serta adanya peningkatan
kemampuan yang disesuaikan dengan kebutuhan zaman. Timbulnya gejolak
pada masa remaja disebabkan remaja sedang berada pada masa transisi, masa
dimana periode anak-anak sudah dilewati dan remaja belum diterima sebagai
manusia dewasa (Syamsu, 2004). Ditinjau dari segi fisiknya, mereka sudah
bukan anak-anak lagi melainkan sudah seperti orang dewasa, tetapi jika
mereka diperlakukan sebagai orang dewasa, ternyata belum dapat
menunjukkan sikap dewasa. Oleh karena itu, ada sejumlah sikap yang sering
ditunjukkan oleh remaja seperti kegelisahan, kebingungan karena terjadi suatu
pertentangan, keinginan untuk mengkhayal, dan aktivitas berkelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Keadaan remaja yang seperti inilah yang dibina dan diarahkan dalam
pendidikan dalam asrama sehingga para siswa dapat lebih memahami dirinya.
Selain peran dari sekolah maupun asrama, faktor fasilitas dan kegiatan
siswa menjadi faktor penunjang dalam menekan kecenderungan berperilaku
agresif. Pihak sekolah maupun asrama memberikan wadah kegiatan yang
positif bagi para siswanya yang disertai dengan berbagai fasilitas penunjang.
Hal tersebut tercermin dari berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang ada di
sekolah maupun asrama, seperti Wawasan Kebangsaan, Wawasan
Kristianitas, Sidang Akademi, Minat Akademik dan Minat Humaniora.
Teori frustasi-agresif yang dikembangkan oleh Dollard et al. (1939)
menyatakan bahwa perilaku agresif akan muncul jika ada dorongan untuk
berperilaku agresif lebih besar dari pada hambatan untuk berperilaku agresif.
Dan sebaliknya, perilaku agresif akan diabaikan atau tidak akan muncul jika
hambatan untuk berperilaku agresif lebih besar dari dorongan untuk
berperilaku agresif. Berdasarkan teori ini, rendahnya kecenderungan
berperilaku agresif yang dimiliki oleh subjek dapat diterima karena hambatan
yang dihadapi oleh subjek untuk berperilaku agresif lebih besar dari pada
dorongan untuk berperilaku agresif.
Faktor lingkungan, seperti lingkungan sekolah merupakan faktor lain
yang berperan juga dalam menghambat munculnya kecenderungan perilaku
agresif. Dalam kehidupan sekolah maupun asrama, subyek memiliki
hambatan yang sangat besar dalam memunculkan perilaku agresif. Besarnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
hambatan yang dialami oleh subyek untuk berperilaku agresif terlihat dari
ketatnya peraturan sekolah yang harus ditaati oleh subyek sebagai siswa yang
sedang belajar di SMA Pangudi Luhur Van Lith. Peraturan sekolah yang ketat
yang menjadi hambatan untuk berperilaku agresif ini diantaranya adanya
larangan untuk membuat keruh suasana sekolah yang dapat menjurus kepada
perpecahan dan perkelahian yang diikuti degnan sanksi atau hukuman berupa
tidak diperkenankannya siswa tersebut untuk mengikuti pelajaran dalam
jangka waktu tertentu serta dikeluarkan dari sekolah / dikembalikan kepada
orang tua siswa. Hambatan yang sangat besar ini atau dengan kata lain lebih
besar dari dorongan untuk berperilaku agresif dapat menjadi faktor lain
sebagai penyebab rendahnya kecenderungan berperilaku agresif.
Secara umum, hasil analisis statistik terhadap data penelitian yang
telah dilakukan oleh peneliti serta informasi yang diperoleh peneliti tidak
mendukung hipotesis yang telah diajukan sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada
bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada hubungan
antara kualitas tidur dengan kecenderungan berperilaku agresif pada siswa
laki-laki SMA PL Van Lith. Hubungan kedua variabel terjadi penyimpangan
yang signifikan terhadap linearitas karena p > 0.05. Selain itu, dari grafik
scatterplot, juga nampak bahwa diantara kedua variabel tidak ada korelasi. Uji
korelasi Spearman yang dilakukan juga tidak menunjukkan adanya hubungan
diantara kedua variabel.
Melalui analisis data juga diketahui bahwa kecenderungan berperilaku
agresif siswa laki-laki SMA PL Van Lith tergolong rendah, begitu pula
dengan kualitas tidur yang tergolong baik.
B. KETERBATASAN PENELITIAN
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya:
1. Dalam skala kualitas tidur, peneliti menghilangkan satu item. Hal itu
terjadi karena adanya kesalahan dalam proses penterjemahan item nomer 2
dalam skala kualitas tidur yang diadaptasi dari Pittsburgh Sleep Quality
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Index. Kesalahan tersebut berupa makna yang berbeda antara konteks asli
dengan hasil adaptasi.
2. Subyek yang kurang bervariasi. Sampel kurang mewakili dan
mencerminkan populasi. Peneliti cenderung menyakini bahwa subyek
/sampel yang telah dipilih berdasarkan karakteristik tertentu tidak akan
mengalami kesesatan walaupun sudah dilakukan dengan menggunakan
metode / teknik pengambilan sampel. Hal ini juga menimbulkan bias
bahwa sampel hanya mewakili subgroup yang spesifik dari populasi.
Akibatnya, data yang dihasilkan tidak mendukung hipotesis yang
diajukan.
C. SARAN
Dengan melihat hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti
merekomendasikan beberapa saran yang mungkin berguna dalam penelitian-
penelitan selanjutnya, khususnya yang berhubungan dengan kualitas tidur.
Beberapa saran adalah:
1. Bagi subyek penelitian
Dengan melihat hasil penelitian ini yang menunjukkan bahwa
kecenderungan berperilaku agresif tergolong rendah, maka sangat
dianjurkan untuk mempertahankan kondisi ini. Siswa diharapkan lebih
memanfaatkan berbagai kegiatan beserta fasilitas yagn memadai untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
menyalurkan minat dan bakat, sehingga kesempatan untuk bertindak
agresif dapat dicegah.
2. Bagi penelitian selanjutnya.
Dalam penelitian ini, peneliti mengakui bahwa subyek yang digunakan
kurang bervariasi sehingga data yang dihasilkan tidak mendukung
hipotesis. Oleh karena itu, diharapakan subyek dapat lebih bervarisai
sehingga memungkinkan data yang dihasilkan lebih mendukung
penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
DAFTAR PUSTAKA
Abiding, Z; Djunaidi, A.; &Utomo, B. (2003). Studi Tentang Intensi Agresi DiKalangan Siswa Menengah Umum Kejuruan / Teknik (SMK/STM) danSekolah Menengah Umum Di Kota Bandung. Jurnal Psikologi Vol. 11 No.1 Maret
Akhlaghi & Ghalebandi. (2009). Sleep Quality and Its Correlation with GeneralHealth in Pre-university Students of Karaj, Iran. Iranian Journal ofPsychiatry and Behavioral Sciences (IJPBS), Volume 3, Number 1, Springand Summer 2009: 44-49 .
Atkinson, R.L., Atkinson, R.C. Smith, E.E. Bem, D.J (2006). Pengantar PsikologiEdisi kesebelas, jilid 1. Batam: Interaksara.
Azwar, S. (2009). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Backhaus, J., Junghanns, K., Broocks, A., Riemann D., Hohagen, F. 2002. Test-retestreliability and validity of the Pittsburgh Sleep Quality Index in primaryinsomnia. Journal of Psychosomatic Research, 53, 737– 40.
Basri, H. (1996). Remaja Berkualitas: Problematika Remaja dan Solusinya.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Baron, R. A. & Byrne, D. (1984). Social Psychology. Boston : Allyn & Bacon.
Beck S L, Schwartz A L, Towsley G, Dudley W N, Barsevick A. (2004).Psychometric evaluation of the Pittsburgh sleep quality index in cancerpatients. Journal of Pain and Symptom Management, 27(2), 140-148.
Berkowitz, L. (1995). Agresi I: Sebab dan Akibatnya. Jakarta: Pustaka BinamanPressindo.
Berry, J. W. (1984) Toward a universal psychology of cognitive competence.International Journal of Psychology, 19, 335-361 diakses 12 Februari2011 dari http://apt.rcpsych.org/cgi/reprint/3/2/103.pdf
Buboltz W C., Brown F., Soper B. (2001). Sleep Habits and Patterns of CollegeStudents: A Preliminary Study. Journal of American College Health, Vol.50, No. 3
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Buysse, Daniel J.; Reynolds, Charles F.; Monk, Timoty H.; et al. (1989). ThePittsburgh Sleep Quality Index: A New Instrument for Psychiatric Practiceand Research. Psychiatry Research, 28. 193-213.
Candra, A. (2010). Agresi pada Remaja. Kompas, 2 Agustus 2010.
Carskadon M A, Wolfson A M, Acebo C, Tzischinsky,& Seifer R. (1998).Adolescent Sleep Patterns, Circadian Timing, and Sleepiness at aTransition to Early School Days. SLEEP, Vol. 21, No. 8.
Chaplin, C. P. (2002). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Rajawali Press
Cutler N. R., Cohen H. B. (1979). The effect of one night's sleep loss on mood andmemory in normal subjects. Compr Psychiatry 20(1): 61-66. Diakes 28Februari 2011 dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/759101
Dawson, Peg. (2005). Sleep and Adolescents. Counseling 101. Diunduh pada 25Maret 2011 dari www.nasponline.org.
Dement W. (2001). The Promise of Sleep. London: Pan Books
Dollard, J., Doob, L., Miller, N. E., Mowren, O. H., & Sera, R. R. (1939). Frustrationand Aggression. London: Kegan Paul, Trench, Trubnerand Co, Ltd.
Evans, F. J., Gustavon, L. A., O'Connel, D. N., Orne, M. T., & Shor, R. E. (1984).Sleep Induced Behavioral Responses During Sleep. Journal of Nervousand Mental Disease, 150.
Giannotti, F., Cortesi, F., Sebastiani, T., & Salvatoreottaviano. (2002). Circadianpreference, sleep and daytime behavior in adolescence. Journal Sleep Res.11, 191–199
Guyton C A & Hall J E. (1997). Textbook of Medical Physiology. Jakarta: ECG.
Hadi. (1996). Statistik 2. Jilid dua. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Harjono, Yulvianus. (2008). Tidak Boleh Ada Perploncoan Siswa Baru. Kompas 10Juli 2008.
Haynes P. L., Bootzin R. R., Smith L., et al. (2006). Sleep and Aggression inSubtance-Abusing Adolescent: Result From an Integrative BehavioralSleep-Treatment Pilot Program. SLEEP, Vol. 29. No. 4, 2006.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Hidayat, A. (2006). Pengantar Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Hurlock, E. B. (1999). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan SepanjangRentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga
Hurlock, E. B. (1999). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan SepanjangRentang Kehidupan (ed. Ke-5). Jakarta: Erlangga
Jenni O G. & Dahl R E. (2008). Sleep, Cognition, and Emotion: A DevelopmentalView. Diakses tanggal 12 Oktober 2010 darihttp://www.kispi.uzh.ch/Kinderspital/Medizin/Medizin/AWE/Publikationen/Artikel_2.pdf
Jennings J R., Muldoon M F., Hall M., Bussye J B., Manuck S B. (2007). Self-reported Sleep Quality is Associated With the Metabolic Syndrome.SLEEP, Vol. 30, No. 2
Johanna C. & Jachens B. (2004). Sleep Disturbances and Healthy Sleep. WaldorfJournal Project #3 June 2004.
Kaplan, Harold I., Sadock, Benjamin J.(1997). Synopsis of Psychiatry. Library MarchRecord.
Kozier & Barbara. (2004). Fundamental of Nursing(Concept, Process andPractice)(7ed). US: Prentice Hall.
Knutson K L., Rathouz P J., Yan L L., Liu K.,& Lauderdale D S.(2006). Stability ofthe Pittsburgh Sleep Quality Index and the Epworth SleepinessQuestionnaires Over 1 Year in Early Middle-Aged Adults: The CARDIAStudy. SLEEP, Vol. 29, No. 11
Koeswara, E. (1988). Agresi Manusia. Bandung: PT Eresco.
Laberge L., Petit D., Simard C., et al.(2001). Development of Sleep Patterns in EarlyAdolescence. J. Sleep Res. 10, 59-67
Lima P. F., Medeiros A. L. D., & Araujo J. F.(2002). Sleep-wake pattern of medicalstudents: early versus late class starting time. Brazilian Journal ofMedical and Biological Research 35: 1373-1377
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Liu, Xianchen. (2004). Sleep and Adolescent Sucidal Behavior. SLEEP. Vol. 27. No.7, 2004
Lowry, Megan; Dean, Kayla; & Mendes, Keith. (2010).The Link Between SleepQuantity and Academic Performance for the College Student. TheUniversity of Minnesota Undergraduate Journal of Psychology, Vol. 3,Spring 2010.
Maas, James. B. (2002). Power Sleep. Bandung : Penerbit Kaifa.
Maas, James B. (2002) – James B. Maas, Power Sleep, Terjemahan. SugengHaryanto, Bandung: Kaifa,
Miller, N. E. (1941). The frustation-aggression hypothesis. Psychology Review, 48,337
Miller, D. (2002). Sleep Deprivation Learning. Diakses 12 Februari 20011 darihttp://www.apa.org/ed/topssdmiller.aspx02/07/04
Monks, F. J., Knoers, A. M. P., Haditono, S. R. (2001). Psikologi Perkembangan:Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gadjah MadaUniversity Press.
Mutadin, Z. (2007). Faktor Penyebab Perilaku agresif. Di unduh pada tanggal 13Desember 2010 dari http://www.e-psikologi.com/epsi/individual_detail.asp?id=380
Narbuko, C., & Achmad, A. H. (2007). Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.
Nashori, Fuad. (2004). Hubungan Antara Kualitas Tidur dengan Kendali DiriMahasiswa. Fenomena, Vol. 2 No. 2
O'Reilly, M. E. (1995). Functional Analysis and Treatment of Escape-maintainedAggression Correlated With Sleep Deprivation. Journal of AppliedBehavior Analysis 28, 225-226
Prasadja, Dr. Andreas A. Pola Tidur Remaja Dewasa Muda. Diakses tanggal 21Desember 2008 dari sleepclinic@mitrakeluarga.com.
Pinel, John, P.J. (2009). Biopsikologi Edisi ketujuh, cetakan I. Yogyakarta: PustakaPelajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Sadeh, A., Klitzke, M.,Anders, T F., Acebo, C. (1995). Case Study: Sleep andAggressive Behavior in A Blind, Retarded Adolescent. J. Am. Acad.Child Adolesc. Psychiatry. 34, 6:820-824.
Sarwono, S. W. (1999). Psikologi Sosial: Individu dan Teori-teori Psikologi Sosial.Jakarta: Balai Pustaka.
Sears, D. O., Freedman, J. L., & Peplau, L. A. (1991). Psikologi Sosial. Jakarta:Erlangga
SMA Pangudi Luhur van Lith. 2003. Buku Pedoman Aspa van Lith. (Tidakditerbitkan). Magelang : SMA Pangudi Luhur van Lith Muntilan.
Soekanto, Soerjono. (2003). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
Suryabrata , S. (2000) Pengembangan Alat Ukur Psikologis. Yogyakarta. Andi
Wavy, W. (2008). The Relationship between Time Management, Percieved Stress,Sleep Quality and Academic Performance among University Students.Diakses tanggal 27 Juli 2011 darihttp://libproject.hkbu.edu.hk/trsimage/hp/06636306.pdf
Webb, James T., Amend E. R, & Webb N. (2001). Misdiagnosis and Dual Diagnosesof Gifted Children and Adults. Scottsdale: Great Potential Press, Inc.
Widi, R. K. (2010). Asas Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Wolfson, A. R & Carskadon, M. A. (1998). Sleep Schedules and DaytimeFunctioning in Adolescents. Child Development, Vol. 69, No. 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
ANGKET PENELITIAN
JURUSAN PSIKOLOGI PROGRAM STUDI PSIKOLOGIFAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMAYOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
IDENTITAS DIRI
Umur :
Jenis Kelamin : L / P
1. Apakah aktif dalam suatu organisasi atau kelompok tertentu? YA TIDAK
Jika jawaban anda “ya”, dalam skala 1-10, bagaimana anda menggambarkan
keaktifan anda?
(
2. Apakah anda mengkonsumsi alcohol atau obat-obatan? YA
TIDAK
PETUNJUK PENGISISAN!!!!
Dalam pengisian skala dibawah ini tidak akan mempengaruhi apapun. Kerahasian
data akan dijamin. Oleh karena itu, dimohon menjawab sejujur-jujurnya, sesuai
dengan keadaan anda. Tidak ada jawaban salah atau benar, semua jawaban
dianggap benar.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
SKALA I
Petunjuk:Pertanyaan berikut berhubungan dengan kebiasaan tidur anda dalam kurun waktusebulan terakhir. Pastikan jawaban anda sesuai dan seakurat mungkin dengan apayang sering anda alami selama anda tidur..Jawablah semua pertanyaan berikut:
1. Jam berapakah anda biasa tidur di malam hari?Kebiasaan waktu tidur anda________
2. Berapa lama anda tidur di malam hari? (dalam menit)___________menit.
3. Jam berapakah anda biasa bangun tidur?Pukul ___________
4. Berapa lama anda merasa benar-benar tidur di malam hari? (hal ini mungkinberbeda dengan jumlah jam yang anda habiskan di tempat tidur)
Waktu tidur anda _______jam.
Untuk beberapa pertanyaan berikut ini, pilihlah jawaban yang paling sesuai dengankeadaan anda. Jawablah semua pertanyaan.5.
Dalam satu bulan terakhir ini,seberapa sering andamengalami kesulitan tidurkarena hal-hal berikut:
Tidak dalamsatu bulanterakhir
Kurangdarisekaliseminggu
Sekaliatau duakaliseminggu
Tiga kaliataulebihdalamseminggu
a. Tidak dapat tidur dalamwaktu 30 menit
b. Bangun di tengah malamatau dini hari
c. Bangun karena anda haruske kamar mandi
d. Tidak dapat bernafasdengan nyaman
e. Batuk atau mendengkurkeras
f. Merasa terlalu dingin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
g. Merasa terlalu panas
h. Mengalami mimpi buruk
i. Sakit
j. Alasan lain, mohondijelaskan:………………………………………………………………………………………………Seberapa sering andamengalami kesulitan tidurkarena alasan ini?
6.
Dalam satu bulan terakhir,seberapa sering anda memakaiobat untuk membantu andatidur?
7.
Dalam satu bulan terakhir,seberapa sering andamengalami kesulitan untukterjaga saat mengemudi, makanatau terlibat suatu kegiatansosial?
8. Dalam satu bulan terakhir, berapa banyak masalah telah membuat anda cukupantusias untuk menyelesaikannya?
Tidak ada masalah sama sekali __________Hanya sangat sedikit masalah __________Sedikit masalah __________Masalah yang sangat besar __________
9. Apakah anda mempunyai pasangan atau teman sekamar?Tidak mempunyai pasangan atau teman sekamar _______Teman berbeda kamar _______Teman sekamar tetapi tidak seranjang ________Pasangan ________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Jika mempunyai pasangan atau teman sekamar, tanyalah seberapa sering (dalamsatu bulan terakhir) anda….
Tidak dalamsatu bulanterakhir
Kurang darisekaliseminggu
Sekali ataudua kaliseminggu
Tiga kaliatau lebihdalamseminggu
a. Mendengkur kerasb. Jeda nafas yang lama saat
tidurc. Kaki kedutan atau
tersentak saat tidurd. Kejadian disorientasi atau
kebingungan saat tidure. Kegelisahan lain saat
tidur, silahkan dijelaskan:………………………………………………………………………………………………………..
10. Dalam satu bulan terakhir, bagaimana anda menilai kualitas tidur anda secarakeseluruhan?
Sangat Baik ______Agak Baik ______Agak Buruk _____Sangat Buruk ______
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
SKALA II
Berikut ini terdapat 50 pernyataan baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan.Anda diminta untuk mengemukakan apakah pernyataan-pernyataan tersebut sesuaidengan diri anda, dengan cara memberi tanda silang (X) dalam kotak pilihan yangtersedia, yaitu:
SS, apabila Sangat Sesuai dengan keadaan diri andaS, apabila Sesuai dengan keadaam diri andaTS, apabila Tidak Sesuai dengan keadaan diri andaSTS, apabila Sangat Tidak Sesuai dengan keadaan diri anda
Setiap orang dapat mempunyai jawaban berbeda dan tidak ada jawaban yangdianggap salah, karena itu pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan keadaan diriandaNo. Pernyataan SS S TS STS
1. Jika saya dihina, maka saya akan menamparorang yang menghina saya.
2. Apabila saya tidak suka dengan orang lainmaka saya akan menyuruh orang lain untukmencelakakannya
3. Seandainya saya tidak suka dengan seorangteman, maka saya tidak akan merusakaapapun yang menjadi miliknya.
4. Jika saya ditabrak secara tidak sengaja olehorang lain maka saya tidak segan untukmencaci maki orang tersebut.
5. Seandainya saya berkelompok dengan orangyang telah membuat saya marah, maka sayaakan tetap bekerja sama dengan dia
6 Jika ada seorang teman yang bertanya, makasaya akan diam saja walaupun sayamengetahui jawabannya.
7. Jika suasana hati sedang kesal maka sayamemilih untuk tidak berhubungan denganorang lain, agar saya tidak akan meninjunyauntuk melampiaskannya pada orangtersebut.
8. Saya tidak akan menyapa lebih dahulu orangyang saya benci.
9 Jika saya tidak suka kepada seseorang, maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
saya lebih baik diam ketika orang tersebutmengajukan pertanyaan pada saya.
10. Saya tidak merasa dendam dengan tindakanteman yang telah mendebat saya dengan caracurang.
11. Jika teman melakukan kesalahan pada saya,maka saya tidak segan untuk memukulteman tersebut.
12. Saya merasa senang jika dapat menjebakorang lain sehingga orang tersebut terluka
13. Seandainya orang lain melakukankesalahan, maka saya akan memarahinya.
14. Saya tidak akan mencemooh hasil pekerjaanteman jika saya merasa tersaingi.
15. Saya rela hati meminjamkan sesuatu kepadaorang yang sering membuat saya kesal.
16. Apabila orang yang saya benci bertanya padasaya maka saya tidak akan menjawabpertanyaan tersebut.
17. Jika saya merasa membenci seorang teman,saya sama akan untuk membantunya saatdiperlukan.
18. Jika saya tidak setuju akan suatu kegiatan,maka saya akan memboikot kegiatantersebut.
19. Saya suka membalas sapaan orang yangmembuat saya kesal.
20. Jika saya merasa tidak suka dengan oranglain maka saya tidak akan mencarikelemahannya untuk diceritakan kepadaorang lain.
21. Saat suasana hati sedang kesal maka sayatidak segan untuk mendorong orang lainyang mendekat hingga jatuh.
22. Jika saya tidak suka dengan orang lain makasaya akan menyembunyikan barang milikorang tersebut.
23. Seandainya ada teman yang tidak bisamengerjakan seuatu di depan kelas, secaraspontan saya akan mengatakan “goblok!!”
24. Jika sedang dinasehati oleh orang lain, sayatidak akan melawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
25. Saya tidak akan berpura-pura tidakmendengar sapaan orang yang kurang sayasukai.
26. Jika saya mengetahui teman yang saya bencisedang kesusahan, maka saya tidak maumembantu.,
27. Jika saya telah dihina oleh orang lain makasaya tidak akan membuatnya terluka padasaat melakukan kegiatan bersama(mis:olahraga)
28. Saya merasa tidak perlu mendukung apapunyang dikatakan oleh teman yang pernahmembuat saya sakit hati.
29. Saya akan mendiamkan seluruh anggotakeluarga ketika saya marah
30. Jika memang saya tidak suka dengan oranglain maka saya lebih memilih diam dari padamenyebarkan sesuatu yang tidak baik padaorang lain.
31. Jika saya memiliki masalah dengan teman,maka saya akan berkelahi dengannya untukmenyelesaikan masalah.
32. Jika saya tidak suka dengan seseorang makasaya akan menaruh seseuatu ditempattidurnya agar orang tersebut celaka.
33. Saya tidak segan untuk menggertak temanagar ditakuti atau dihormati oleh teman lain.
34. Saya akan diam jika ada orang yangmemaki-maki saya
35. Jika ada sebuah kegiatan yang tidak sayasukai, maka saya akan tetap ikut serta secaraaktif.
36. Jika ada teman yang lewat disamping saya,saya akan menjulurkan kaki agar teman sayatersebut jatuh
37. Saya akan langsung memotong pembicaranketika saya merasa tidak setuju.
38. Saya akan tetap memberi jalan pada oranglain ketika berkendara di jalan raya walaupunsaya sedang tergesa-gesa.
39. Saya tidak suka menghina ataumembicarakan kejelekan orang lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
dibelakangnya.40. Menurut saya. membicarakan kejelekan atau
kekurangan teman agar ditertawakan adalahhal yang kurang bijaksana.
41. Saya tidak segan untuk menendang temanyang secara sengaja menjatuhkan barangmilik saya.
42. Jika saya merasa kesal dengan orang lain,maka saya akan menempelkan permen karetditempat duduknya.
43. Saya tidak segan akan memaafkan dan tidakmemarahi teman yang berbuat salah kepadasaya.
44. Seringkali saya membiarkan orang lainkebingungan mencari suatu hal padahal sayatahu keberadaan barang tersebut.
45. Jika saya merasa benci atau tidak sukadengan seorang teman, saya tetap rela hatimembantu
46. Saya akan tetap mendengar pendapat oranglain meskipun dari awal saya merasa tidaksetuju.
47. Saya sengaja menggeser tempat duduk temansaya dengan harapan ia akan jatuh.
48. Jika saya tidak suka dengan suatu acarabersama, maka saya akan tetapmengikutinya.
49. Jika ada seorang teman yang tidak saya sukaibertanya suatu hal, maka saya dengan senanghati akan memberikan jawabannya.
50. Saya akan membeberkan kejelekan temanyang saya benci.
51. Saya tidak akan memukul teman saya yangmengganggu tidur saya.
52. Saya tidak akan secara sengaja merusakbarang milik teman jika saya marahterhadapnya.
53. Saya akan mendiamkan seorang teman yangpernah menolak pendapat saya.
54. Saya akan berusaha menjawab setiappertanyaan orang lain, walaupun saya sangattidak menyukai orang tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
55. Saya merasa senang jika saya dapatmenghalangi orang lain mencapai tujuan.
56. Meskipun saya merasa sangat marah sayatidak akan mengeluarkan kata-kata kotorpada orang lain.
57. Seringkali saya menolak untuk mengerjakantugas kelompok bersama dengan teman lain
58. Saya biasanya mau bekerja sama denganorang lain walaupun telah dimarahi olehorang tersebut..
59. Jika ada teman yang sering mebuat sayakesal menyapa di jalan maka saya akanmembalas sapaannya.
60. Jika ada teman yang sedang berkelahi makasaya tidak segan untuk memberikansemangat.
61. Jika saya merasa cemburu dengan temanmaka saya tidak akan memukul temantersebut.
62. Jika saya merasa dihina oleh orang lain makasaya tidak akan melakukan suatu hal yangbisa membuat orang tersebut celaka.
63. Saya akan melabrak orang yang telahmengganggu pekerjaan saya
64. Saya secara sengaja akan mengunci pintukamar mandi ketika orang yang tidak sayasukai sedang mandi
65. Saat saya merasa tersinggung denganperkataan orang lain, saya tidak akan sertamerta memukul orang tersebut
66. Jika saya tidak menyukai seseorang makasaya tidak akan menuruti perintahnya.
67. Saya akan tetap melanjutkan pembicaraanwalaupun pendapat saya ditolak ataudisanggah.
68. Saya tidak akan merusak barang kesayanganorang lain jika saya merasa terhina olehorang tersebut.
69. Jika seorang teman yang tidak saya sukaimenanyakan suatu hal maka saya akanmemberi tahu bahwa apa yang salah.
70. Saya merasa senang jika saya dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
memfitnah orang yang tidak saya sukai.71. Saya tidak akan memukul teman yang secara
sengaja melakukan kesalahan pada saya72. Saya tidak akan menyuruh orang untuk
mencelakakan seseorang yang membuat sayamarah.
73. Saya tidak akan diam saja ketika saya tidakmerasa setuju dengan apa yang dikatakanorang lain.
74. Saya tidak mau memberi jalan pada orangyang ingin mendahului saya.
75. Saya tidak akan memfitnah orang yang sayatidak suka
76. Jika saya tidak menyetujui pendapat oranglain maka saya akan menggerutu.
77 Saya akan tetap menjawab pertanyaan dariorang yang saya benci.
78 Jika ada seorang teman berpendapat sayasering diam ketika diminta saran, walaupunsaya tidak setuju.
79 Ketika saya tidak suka dengan seorangteman maka saya akan menyebarkan gosiptidak benar tentang teman tersebut
80 Saya enggan untuk menjebak orang sehinggamengalami kecelakaan walaupun haltersebut hanya ‘iseng’
TERIMA KASIH!!!
(Keterangan: item yang dicetak miring adalah item yang gugur.)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Data Penelitian Skala Kualitas Tidur
subjek komp1 komp2 komp3 komp4 komp5 komp6 komp7 globalscore
1 0 0 0 0 1 0 0 1
2 1 0 0 0 1 0 1 3
3 1 0 0 0 1 0 1 3
4 1 0 0 0 1 0 1 3
5 1 0 1 1 1 0 1 5
6 0 0 0 0 1 0 1 2
7 0 1 0 0 1 0 1 3
8 0 1 0 0 1 0 0 2
9 0 0 1 0 1 0 0 2
10 0 0 0 0 1 0 0 1
11 0 0 0 0 1 0 0 1
12 0 1 1 0 1 0 0 3
13 0 0 0 0 0 0 0 0
14 0 1 0 0 1 0 1 3
15 0 1 1 0 1 0 0 3
16 0 1 1 0 1 0 0 3
17 0 0 0 1 1 0 0 2
18 0 0 0 0 1 0 0 1
19 1 0 0 1 1 0 0 3
20 1 0 0 1 1 0 0 3
21 0 0 2 1 1 0 1 5
22 1 1 0 1 1 0 2 6
23 0 0 0 1 1 0 0 2
24 0 1 0 0 0 0 0 1
25 0 0 0 0 0 0 0 0
26 0 0 1 0 0 0 0 1
27 0 0 0 0 0 0 0 0
28 0 0 0 0 1 0 0 1
29 1 1 0 0 0 0 0 2
30 0 0 0 1 1 0 1 3
31 1 1 0 0 1 0 1 4
32 0 0 0 0 1 0 0 1
33 2 1 0 0 1 0 0 4
34 0 1 2 1 1 0 0 5
35 0 1 0 1 1 0 2 5
36 0 1 0 1 1 0 1 4
37 0 0 0 0 1 0 1 2
38 0 0 0 0 1 0 1 2
39 0 0 0 0 2 0 0 2
40 0 0 2 0 1 0 0 3
41 1 0 0 0 1 0 0 2
42 1 0 0 0 1 0 0 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
43 0 0 0 0 1 0 0 1
44 0 0 0 0 1 0 1 2
45 0 0 0 0 1 0 1 2
46 0 0 0 0 1 0 1 2
47 0 0 1 0 1 0 1 3
48 1 0 0 0 1 0 2 4
49 2 1 0 0 2 0 1 6
50 0 0 1 0 1 0 1 3
51 0 0 1 1 1 0 1 4
52 0 1 0 0 1 0 1 3
53 0 1 0 0 1 0 1 3
54 2 0 0 0 1 0 1 4
55 1 0 0 0 1 0 0 2
56 1 0 0 0 1 0 0 2
57 1 0 1 0 1 0 0 3
58 1 0 0 0 1 0 1 3
59 1 0 0 0 1 0 1 3
60 1 0 0 1 1 0 0 3
61 0 1 0 0 1 0 0 2
62 0 0 0 0 1 0 2 3
63 0 1 0 0 1 0 0 2
64 0 0 1 0 1 0 0 2
65 0 0 0 1 1 0 0 2
66 0 0 0 0 1 0 0 1
67 0 1 0 0 1 0 1 3
68 0 1 0 0 1 0 1 3
69 0 1 0 0 1 0 1 3
70 0 0 0 0 1 0 1 2
71 0 0 0 0 1 0 1 2
72 0 1 0 0 1 0 1 3
73 0 0 0 0 1 0 1 2
74 0 0 0 0 1 0 1 2
75 1 0 1 0 1 0 0 3
76 0 0 0 0 1 0 1 2
77 0 0 0 0 1 0 1 2
78 0 0 0 0 0 0 1 1
79 0 0 0 0 1 0 1 2
80 0 0 0 0 1 0 1 2
81 0 1 1 0 1 0 1 4
82 0 0 1 0 1 0 1 3
83 0 0 0 0 0 0 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Data Penelitian Skala Kecenderungan Berperilaku Agresif
subyek item1 item2 item3 item4 item5 item6 item7 item8 item9 item10 item11 item12 item13 item14 item15 item16
1 1 2 2 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 2
2 4 1 4 1 2 1 3 1 3 2 3 1 3 1 1 1
3 2 2 1 3 2 4 2 4 4 1 2 4 4 1 1 4
4 1 1 4 2 2 3 1 2 2 2 1 2 3 1 1 2
5 1 1 3 2 1 2 1 3 2 4 1 1 2 2 2 2
6 1 1 2 2 2 2 2 3 3 1 2 1 2 3 2 3
7 2 1 1 3 2 3 3 2 3 1 3 1 3 2 3 3
8 1 3 2 4 2 1 2 4 2 3 2 3 3 3 2 1
9 3 2 4 1 2 3 2 3 2 1 2 1 1 3 2 2
10 1 2 2 1 2 3 1 3 2 2 1 2 2 2 2 2
11 2 1 1 2 2 3 1 2 2 2 1 2 2 2 4 2
12 1 1 1 1 2 1 3 2 2 2 3 1 3 2 2 2
13 2 1 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2
14 1 2 1 1 3 1 1 2 2 2 1 1 2 2 3 1
15 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2 1
16 1 1 1 2 2 3 2 1 2 2 2 2 3 2 3 3
17 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 3 2 2 2
18 2 1 3 2 3 2 1 2 2 3 2 2 2 3 3 3
19 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3
20 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 1 3 3 2 2
21 1 2 4 1 1 1 1 2 2 3 1 1 3 1 2 1
22 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2
23 2 2 3 1 3 2 1 3 3 1 1 1 2 2 2 2
24 1 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1 2
25 1 1 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2
26 1 1 1 2 3 2 1 3 3 2 1 2 2 3 1 2
27 2 1 1 1 2 3 2 1 1 1 2 2 3 2 2 2
28 1 1 2 2 2 1 1 3 2 2 1 2 3 2 3 2
29 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2
30 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 3 2
31 2 2 1 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2
32 1 1 3 1 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 1
33 2 1 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3
34 1 2 2 1 3 1 2 3 2 2 2 1 2 2 3 2
35 1 1 1 2 2 3 1 4 2 3 1 2 3 3 3 2
36 1 1 1 1 2 3 1 3 2 2 1 2 2 1 2 2
37 1 1 3 1 2 3 1 3 2 4 1 1 4 2 4 2
38 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2
39 2 1 4 1 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 1 4
40 2 2 3 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2
41 2 1 2 1 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2
42 1 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
43 2 1 3 1 1 3 2 4 3 3 2 2 3 3 3 3
44 1 1 4 2 2 2 2 3 3 2 2 1 2 1 2 2
45 2 1 1 1 1 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2
46 2 2 2 2 3 3 4 4 3 2 4 2 3 2 2 2
47 2 2 3 1 4 2 1 3 2 3 1 1 1 2 3 2
48 2 2 3 2 3 3 2 4 3 2 2 2 3 2 3 3
49 1 1 2 3 3 2 2 4 3 1 2 3 2 3 4 2
50 3 1 4 4 1 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4
51 1 1 2 4 1 3 2 4 2 4 2 4 1 4 4 2
52 2 2 2 1 3 3 2 4 2 4 2 2 3 3 3 2
53 1 1 3 1 1 1 1 3 3 1 1 1 2 2 2 2
54 2 1 1 2 2 1 1 1 1 3 1 1 2 2 2 1
55 1 1 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2
56 1 2 4 2 2 2 2 2 2 4 2 2 3 2 2 2
57 1 1 2 2 2 2 1 3 2 2 1 3 2 2 3 2
58 1 1 2 2 2 1 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3
59 1 1 1 3 2 2 1 2 2 3 1 1 2 2 3 2
60 2 1 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3
61 1 1 3 2 2 2 2 4 3 3 2 2 3 2 3 2
62 2 2 3 3 3 3 2 4 3 3 2 2 3 2 2 2
63 1 1 2 2 2 2 1 3 3 3 1 2 2 3 3 2
64 1 1 2 1 1 2 2 3 2 4 2 1 3 2 4 3
65 1 2 4 2 1 3 1 1 1 2 1 1 2 1 2 2
66 2 2 2 1 2 2 2 3 2 3 2 2 2 1 3 2
67 2 2 2 1 1 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2
68 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2
69 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 4 3
70 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2
71 1 1 1 2 2 3 1 2 3 3 1 1 2 2 2 3
72 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2
73 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1
74 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2
75 1 1 2 2 2 2 1 3 1 3 1 1 4 2 3 2
76 1 1 2 1 2 2 1 3 3 1 1 3 3 2 2 3
77 1 1 1 2 2 4 4 4 4 2 4 3 2 4 3 4
78 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1
79 2 1 4 1 2 1 1 2 3 2 1 1 1 2 2 2
80 1 2 2 2 2 2 1 3 2 2 1 2 3 2 2 2
81 1 1 1 2 2 2 1 3 3 2 1 2 3 3 3 3
82 2 2 1 1 2 3 1 4 4 3 1 3 2 3 4 3
83 1 1 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
item17 item18 item19 item20 item21 item22 item23 item24 item25 item26 item27 item28 item29 item30 item31 item32
2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1
2 2 2 2 1 1 1 3 2 1 1 2 1 1 2 1
2 2 3 1 4 1 4 1 4 1 1 4 1 3 2 1
2 1 2 1 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1 2
2 2 2 2 1 1 1 1 3 2 4 2 4 1 2 1
2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 4 2 3 2
2 2 3 2 1 1 1 1 3 2 2 2 1 2 3 1
3 3 3 2 1 2 1 3 2 2 2 2 2 3 1 1
2 1 3 1 1 4 2 1 3 2 3 2 1 1 1 1
2 2 2 2 1 1 2 1 3 2 4 3 1 2 1 1
2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 3 2 3 1 3 1 2 3 2 2 3 1 1 1
2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2
2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 3 1 2 1
2 2 1 2 1 1 1 2 4 2 3 1 1 1 2 1
4 2 3 2 1 1 2 2 2 3 2 2 1 2 2 1
2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2
2 2 3 2 2 1 1 2 3 3 3 3 2 2 3 1
3 1 2 3 2 2 1 2 3 3 2 3 2 2 2 2
3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 1 1
1 2 2 3 1 2 2 1 3 2 4 2 3 1 1 1
2 3 2 3 1 1 2 1 3 2 2 3 1 3 2 1
2 3 2 2 1 1 3 1 1 3 1 2 1 1 1 1
2 2 2 3 1 1 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1
3 2 2 3 2 2 1 3 3 3 2 3 2 2 2 2
2 2 2 3 1 1 1 2 2 2 2 3 1 1 1 1
2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 3 2 2
2 2 2 2 1 1 1 3 2 3 2 3 2 2 1 1
2 2 2 3 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1
2 1 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 1 2
2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 1
3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2
2 2 2 2 1 3 1 1 2 3 2 2 2 1 1 1
2 2 3 2 1 1 3 2 2 3 1 2 2 2 2 1
1 1 1 3 1 1 1 2 1 2 1 3 2 1 1 2
3 1 4 3 1 2 1 3 3 3 1 2 2 2 2 1
2 1 1 4 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1
1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2
2 2 2 2 1 2 2 3 3 2 2 2 2 2 1 2
2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
3 2 3 3 1 2 1 2 2 3 2 3 3 2 1 1
3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3
2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 4 2 1 2 1 1
2 1 1 2 1 1 2 3 4 1 1 2 1 2 3 2
2 2 2 2 1 2 1 3 1 2 2 2 1 2 2 1
3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2
2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2
2 1 3 3 1 1 2 1 3 3 2 3 2 1 1 1
4 4 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 2
4 4 2 4 2 2 3 3 2 4 4 4 3 2 2 2
3 1 3 4 2 1 2 2 3 3 1 3 3 2 2 1
2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1
2 1 3 3 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1
2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 1 1
1 1 2 3 2 1 1 1 2 2 4 1 1 2 1 2
3 1 3 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2
3 1 3 3 1 1 1 1 2 2 2 3 1 2 1 1
3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2
2 2 2 3 1 1 2 2 2 2 2 3 1 1 2 2
3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2
2 2 3 3 1 3 2 1 3 2 2 2 1 1 2 2
2 1 2 4 1 1 1 3 3 2 2 3 1 2 2 1
2 1 1 1 1 1 1 1 3 2 1 2 1 2 2 1
2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 3 2 2 2
3 2 3 1 1 1 1 2 2 2 2 3 2 1 2 2
2 1 3 3 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2
3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 1
2 1 3 3 1 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2
3 2 3 2 2 2 1 3 3 2 2 2 2 1 2 2
2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1
3 3 3 3 1 2 3 1 2 3 1 1 1 1 1 1
3 2 2 3 1 1 2 1 2 2 2 3 2 2 1 1
1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 3 2 1 1 1
3 3 3 1 1 1 1 1 1 3 4 3 1 1 2 1
1 2 1 1 1 1 1 3 1 4 1 2 1 1 1 1
2 2 2 2 1 1 3 2 2 1 2 2 3 1 2 1
3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2
3 2 2 2 1 1 1 1 2 3 2 3 2 1 1 1
3 2 3 3 2 3 3 1 3 4 2 3 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
item33 item34 item35 item36 item37 item38 item39 item40 item41 item42 item43 item44 item45 item46 item47 item48
2 3 2 1 1 2 2 4 1 1 2 1 2 2 1 2
2 4 2 1 2 3 2 4 1 1 2 1 1 1 1 1
4 3 1 1 4 1 3 2 1 1 1 4 3 1 1 1
2 3 2 1 2 2 1 4 1 1 2 2 1 2 1 2
2 2 2 2 1 2 2 4 2 1 1 2 2 2 2 2
3 4 2 2 2 1 2 2 1 2 3 2 2 3 3 2
1 2 2 1 2 2 3 3 1 1 2 2 3 2 1 2
1 3 2 1 2 1 2 2 1 1 2 4 2 2 1 2
1 4 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 3 3 3
1 2 2 1 2 2 3 3 2 1 2 2 2 4 3 2
2 3 2 2 2 2 3 3 1 1 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 1 1 1 4 1 1 1 3 2 2 2 1
2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 1 2 2
1 2 2 1 2 2 2 3 2 1 1 2 2 2 2 2
1 3 2 1 2 2 2 3 1 1 1 1 2 2 1 2
2 2 2 2 2 3 4 2 4 4 3 3 4 2 2 2
2 4 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3
2 3 2 2 2 3 2 3 2 1 2 2 3 2 2 3
2 2 2 2 2 2 3 3 2 1 2 3 2 2 1 2
3 3 2 1 2 1 1 4 1 1 2 3 3 2 1 2
1 2 1 1 2 1 2 3 1 1 2 2 2 1 1 1
1 4 2 1 2 2 3 3 1 1 2 2 2 2 1 2
1 3 1 2 2 1 2 2 2 1 1 3 2 1 1 2
1 2 1 1 3 1 2 3 1 1 1 2 2 3 1 1
3 3 3 1 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3
2 3 2 2 3 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2
2 3 2 2 2 3 2 4 2 1 2 2 2 1 2 2
1 3 2 2 3 3 4 3 1 1 2 2 4 2 1 2
2 3 2 2 1 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2
2 4 2 1 1 1 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2
3 2 2 2 3 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 1 2 1 2 2 3 1 2 2 2 2 3 1 2
3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3
2 2 2 1 2 3 1 2 1 1 1 3 3 2 2 2
1 1 2 2 2 2 3 2 1 1 3 3 2 2 2 2
1 3 2 2 2 1 2 4 1 2 2 2 2 1 1 1
1 3 3 1 3 2 3 3 1 1 2 3 3 3 1 2
2 3 1 1 3 2 1 4 1 1 1 2 1 2 1 4
2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 1 2 2
2 2 2 1 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2
3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3
2 3 3 1 2 3 3 2 2 1 3 2 3 2 1 3
2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
2 2 1 2 2 2 3 3 2 2 1 2 2 2 1 2
2 4 3 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2
3 4 2 3 2 2 1 3 2 1 1 3 2 2 1 3
2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3
2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3
1 3 2 2 3 2 3 3 2 1 2 1 3 2 2 2
4 4 3 3 3 4 2 1 3 3 4 4 4 3 3 2
2 4 4 4 2 4 2 2 2 2 3 4 3 2 3 3
1 3 2 1 1 2 4 1 1 1 2 1 2 2 1 2
1 1 1 1 2 3 1 3 3 1 1 3 2 2 1 1
1 1 1 1 1 2 3 4 1 1 2 2 2 2 1 2
2 3 2 2 1 1 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2
1 3 2 2 2 1 2 3 1 1 1 2 2 2 1 2
4 3 1 1 1 2 1 4 2 2 2 2 2 1 1 2
2 3 1 2 2 4 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 1 2 3 3 2 1 2 2 3 2 1 2
2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2
1 1 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2
3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2
2 2 3 1 2 2 3 3 3 2 2 3 2 1 1 2
2 3 3 1 2 2 4 3 2 1 2 3 2 2 2 3
1 2 1 1 1 1 3 4 1 1 1 2 1 1 1 1
2 2 4 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2
3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 1 1
2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2
1 3 3 2 2 2 3 3 1 1 2 2 3 2 1 2
2 1 2 2 3 2 3 3 3 2 1 2 2 2 2 2
3 4 2 1 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2
1 2 2 1 2 2 2 4 2 1 2 2 2 2 1 2
1 1 1 1 1 1 3 4 1 1 1 1 1 1 1 2
3 3 2 1 2 2 3 3 1 1 2 4 3 2 1 2
1 1 3 2 3 2 2 3 1 1 2 2 2 2 2 2
2 3 2 1 1 1 2 4 2 1 2 2 2 2 1 1
2 1 3 1 2 3 2 3 4 1 1 2 2 1 1 3
1 4 2 1 2 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 1 3 1 2 4 1 1 1 3 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2
2 1 2 2 2 2 2 3 2 1 1 2 3 2 1 2
3 2 3 3 4 1 3 2 2 3 2 4 3 2 2 2
2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
item49 item50 item51 item52 item53 item54 item55 item56 item57 item58 item59 item60 item61 item62 item63 item64
2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2
3 2 3 2 2 1 1 3 3 1 1 1 4 3 1 1
4 2 1 1 2 1 3 1 3 2 2 2 3 3 4 1
1 1 3 1 2 1 1 2 1 2 2 2 4 3 3 1
2 2 3 2 2 2 2 3 1 1 2 3 2 2 2 3
3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2
3 1 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 1 1 3 1
2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1
2 2 4 1 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2
2 3 1 2 1 2 1 2 2 2 2 4 1 3 3 2
2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 3 2
2 2 3 2 1 2 1 2 1 2 2 2 4 2 1 1
2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2
2 2 3 2 2 1 1 3 2 2 1 1 1 1 1 1
3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 3 3 2 2 3 2
2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2
3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 4 2 2 2
2 2 1 3 1 2 2 3 3 2 2 2 4 2 2 2
3 2 1 3 2 3 2 1 2 2 3 2 2 2 3 1
1 2 1 3 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 3 2 2 1 3 2 2 2 2 3 2 2 2
3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 1 4 1 2 2 1
2 2 2 3 1 2 1 3 2 2 2 4 1 1 2 1
3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 1
2 1 1 3 2 2 2 2 2 2 3 1 2 1 2 2
2 2 4 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 3 2
2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 4 4 1 1
2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 4 1 2 2
2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 4 2 2 3 2
2 1 4 2 2 1 2 3 2 2 2 2 4 1 2 1
3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2
3 1 3 2 2 2 2 3 1 2 2 2 1 1 1 2
3 2 2 2 2 3 2 1 1 3 3 3 2 2 3 2
1 2 2 3 1 1 1 3 1 2 1 1 1 1 3 2
3 3 3 3 2 2 3 2 1 3 3 1 3 2 3 2
2 1 4 4 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1
1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2
2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2
3 2 3 2 2 2 1 3 2 2 2 3 2 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 4 2 2 3
3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2
2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1
2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 4 2 3 3 2
2 1 4 2 2 2 2 3 2 3 1 4 2 3 3 2
3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2
3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2
3 3 2 3 3 3 1 3 2 2 2 2 2 3 2 1
3 4 2 4 2 3 2 3 1 3 3 4 4 3 4 2
3 3 2 4 2 4 2 3 2 2 2 3 2 4 3 2
3 3 1 4 3 3 3 2 2 2 2 2 1 1 3 1
2 1 1 1 4 2 1 2 1 4 2 1 4 1 1 3
2 2 2 3 1 2 2 3 1 2 1 1 2 1 1 1
3 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1
3 2 1 1 1 2 1 2 3 2 2 1 1 2 2 1
2 2 2 3 2 2 2 3 2 1 2 1 1 2 2 2
3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 1 1 1 1 1 1
3 3 1 3 1 2 1 3 1 2 2 1 2 2 2 1
3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2
2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1
2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2
3 2 2 3 1 3 1 3 2 2 2 2 3 2 2 2
3 2 2 4 2 2 2 2 1 2 2 3 1 2 2 2
2 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 3 1
2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2
3 2 3 1 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3
2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2
3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2
2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2
2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 3 2
2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 1 1
2 2 1 1 2 2 1 3 1 1 1 1 1 1 2 1
3 3 3 3 2 2 1 3 3 2 3 3 1 2 2 3
3 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1
1 3 3 2 2 2 1 1 3 2 3 3 1 2 2 3
1 1 2 1 3 4 4 1 4 4 3 1 1 1 4 1
1 1 4 1 4 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 1 1
2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2
3 2 4 2 2 3 2 3 2 3 3 2 1 1 2 2
3 3 2 3 2 3 4 2 3 2 3 4 3 1 3 3
2 3 3 2 2 3 2 . 3 2 2 3 3 3 3 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
item65 item66 item67 item68 item69 item70 item71 item72 item73 item74 item75 item76 item77 item78 item79 item80
2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 3 2 2
2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 4 1
1 3 1 1 2 3 3 4 2 2 4 4 1 1 2 3
2 2 1 4 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2
4 2 2 1 1 1 3 3 3 3 1 2 2 3 2 2
1 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1
1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3
3 3 1 3 2 1 2 3 2 2 3 2 2 1 1 2
1 2 1 3 2 2 2 3 2 2 2 4 3 3 1 2
2 2 2 1 2 2 1 2 4 2 2 2 2 2 2 1
2 3 1 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2
2 3 1 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 3 1 2
3 3 2 2 3 3 3 1 2 2 2 2 2 3 2 2
2 4 2 1 3 1 2 1 1 1 1 3 2 3 1 2
1 2 1 4 1 2 2 1 1 2 3 2 2 1 1 4
2 3 4 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2
2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 4 1 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 4
3 2 1 1 4 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1
3 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 4 1
1 3 2 1 2 2 2 2 4 1 1 2 2 3 2 1
1 2 1 4 2 2 1 2 4 1 2 3 1 2 2 2
3 3 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 1 3
2 2 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1
1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2
2 1 1 4 4 2 1 1 2 2 2 3 1 1 1 1
3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2
2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 3 2 2 2 2 2 2 4 2 1 3 2 3 1 2
2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1
3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2
2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 3 1 3
3 2 1 1 2 1 3 1 3 2 2 2 2 2 1 3
2 3 1 1 3 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2
4 3 1 1 3 3 3 1 1 1 1 2 3 3 1 1
1 3 1 1 3 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1
3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3
2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2
3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
3 3 2 1 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 1 4
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3
2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 1
2 2 2 2 1 2 2 3 4 2 2 2 2 2 2 3
2 3 2 1 3 1 2 3 4 2 2 3 2 1 1 2
3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2
2 2 2 2 3 1 3 2 2 2 4 3 2 3 2 2
1 4 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 1 3
4 2 3 2 2 3 3 3 4 1 2 4 3 4 2 1
4 3 2 2 3 4 2 1 3 4 3 3 4 2 1 3
4 2 1 1 3 1 2 1 2 3 2 3 3 3 1 3
1 2 3 2 3 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 2
3 2 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2
3 3 2 1 3 1 4 3 2 2 1 1 3 2 2 3
4 2 1 1 2 1 2 3 1 2 1 2 2 3 1 1
2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 4 1 2 3 1 3
2 2 2 1 3 2 2 2 1 2 2 1 3 2 1 1
3 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 3 2 2 3 1
2 3 2 2 3 1 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2
3 3 2 2 2 1 3 3 1 2 2 3 2 3 1 4
3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2
3 3 3 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3
4 3 2 1 3 2 1 1 3 2 3 4 2 3 2 2
2 2 1 1 3 1 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 2 3 2 3 2 3 2 2 1 2 1 2 2 2 2
2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 3 1 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2
2 2 3 2 2 1 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3
3 2 3 2 3 1 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2
1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 3 2 3 1 4
3 3 1 2 2 3 4 2 3 2 2 3 3 3 2 1
3 3 1 2 3 1 2 1 1 2 2 3 2 2 2 2
1 2 2 2 1 1 2 1 3 3 1 3 2 2 1 2
2 3 4 2 2 2 2 1 1 1 1 3 3 2 1 4
1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 1 2 1 1
2 3 1 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1
2 2 1 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3
2 3 2 1 3 1 1 1 2 2 1 3 2 3 1 4
3 3 2 1 2 4 1 2 4 1 4 2 3 3 3 3
3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Reliabilitas Awal
Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha
N ofItems
.935 80
Item-Total Statistics
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if
Item Deleted
item1 161.21 530.561 .329 .934item2 161.30 537.795 .084 .935item3 160.54 536.869 .056 .936item4 161.00 523.037 .471 .933item5 160.72 532.476 .234 .935item6 160.55 520.621 .528 .933item7 161.04 525.789 .414 .934item8 160.06 515.614 .600 .933item9 160.41 523.456 .495 .933item10 160.40 520.885 .465 .933item11 161.00 524.963 .435 .934item12 160.93 520.982 .537 .933item13 160.37 531.395 .254 .934item14 160.57 522.618 .555 .933item15 160.27 518.791 .556 .933item16 160.55 521.954 .567 .933item17 160.46 519.931 .652 .933item18 160.87 523.920 .495 .933item19 160.43 523.260 .531 .933item20 160.41 525.702 .387 .934item21 161.29 525.913 .481 .933item22 161.12 524.849 .465 .933item23 160.99 524.012 .435 .934item24 160.89 527.951 .327 .934iten25 160.45 524.498 .417 .934item26 160.44 524.817 .457 .933item27 160.66 527.166 .319 .934item28 160.40 524.614 .511 .933item29 160.88 527.985 .321 .934item30 161.06 530.280 .368 .934item31 161.04 523.739 .531 .933item32 161.29 529.592 .430 .934item33 160.83 522.168 .490 .933item34 160.11 531.309 .203 .935
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
item35 160.65 521.219 .589 .933item36 161.11 524.988 .521 .933item37 160.74 531.181 .284 .934item38 160.76 527.718 .363 .934item39 160.37 531.124 .237 .935item40 159.77 560.427 -.589 .939item41 161.01 526.037 .411 .934item42 161.24 526.705 .451 .934item43 160.88 524.528 .547 .933item44 160.46 523.388 .483 .933item45 160.46 521.289 .625 .933item46 160.76 531.989 .291 .934item47 161.15 526.373 .484 .933item48 160.68 530.244 .357 .934item49 160.38 525.423 .479 .933item50 160.65 524.256 .537 .933item51 160.46 541.486 -.050 .936item52 160.40 525.527 .390 .934item53 160.72 534.698 .168 .935item54 160.59 522.172 .576 .933item55 160.98 524.049 .507 .933item56 160.40 537.601 .076 .935item57 160.72 531.365 .270 .934item58 160.63 530.630 .334 .934item59 160.61 523.377 .584 .933item60 160.66 519.734 .472 .933item61 160.62 525.991 .291 .935item62 160.74 524.711 .449 .933item63 160.54 520.128 .539 .933item64 161.02 529.752 .354 .934item65 160.39 521.722 .450 .933item66 160.32 531.750 .279 .934item67 160.99 527.395 .374 .934item68 160.98 534.962 .136 .935item69 160.37 535.000 .139 .935item70 161.07 521.698 .558 .933item71 160.67 529.903 .309 .934item72 160.87 527.895 .369 .934item73 160.65 520.577 .456 .933item74 160.93 530.809 .357 .934item75 160.83 524.810 .445 .934item76 160.38 530.189 .277 .934item77 160.59 524.863 .577 .933item78 160.43 532.840 .228 .935item79 161.09 532.993 .225 .935item80 160.59 534.023 .134 .935
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Reliabilitas Setelah Item Digugurkan
Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha
N ofItems
.944 56
Item-Total Statistics
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if
Item Deleted
item4 110.73 388.051 .487 .943item6 110.28 385.886 .544 .943item7 110.77 391.496 .393 .944item8 109.81 382.304 .594 .943item9 110.16 389.012 .491 .943item10 110.13 386.287 .475 .944item11 110.73 390.929 .409 .944item12 110.66 385.982 .565 .943item14 110.30 387.262 .586 .943item15 110.00 384.415 .571 .943item16 110.28 386.910 .589 .943item17 110.20 385.775 .657 .943item18 110.60 389.413 .491 .943item19 110.17 389.044 .519 .943item20 110.16 390.719 .390 .944item21 111.02 391.024 .479 .943item22 110.86 390.881 .436 .944item23 110.72 389.081 .445 .944item24 110.63 393.408 .305 .944iten25 110.18 390.150 .403 .944item26 110.17 389.630 .471 .944item27 110.40 391.438 .338 .944item28 110.13 389.092 .540 .943item30 110.80 394.384 .385 .944item31 110.78 389.708 .506 .943item32 111.04 394.523 .412 .944item33 110.57 387.834 .489 .943item35 110.39 387.459 .572 .943item36 110.83 389.142 .550 .943item37 110.48 395.058 .303 .944item38 110.49 391.643 .395 .944item41 110.75 390.362 .438 .944item42 110.98 391.170 .471 .944item43 110.61 389.971 .542 .943
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
item44 110.19 387.279 .535 .943item45 110.19 386.718 .634 .943item47 110.87 390.848 .491 .943item48 110.42 395.003 .346 .944item49 110.12 390.741 .473 .944item50 110.37 389.676 .528 .943item52 110.14 390.637 .391 .944item54 110.31 387.023 .601 .943item55 110.71 389.281 .512 .943item58 110.37 394.969 .338 .944item59 110.35 389.450 .559 .943item60 110.39 385.679 .469 .944item61 110.35 391.376 .280 .945item62 110.47 390.520 .425 .944item63 110.27 385.563 .551 .943item65 110.12 387.034 .459 .944item67 110.72 391.691 .395 .944item70 110.81 387.377 .559 .943item72 110.60 393.389 .344 .944item73 110.37 386.432 .452 .944item75 110.57 390.151 .442 .944item77 110.31 389.803 .584 .943
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Hasil Uji Asumsi1. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
TOTAL
N 83
NormalParameters(a,b)
Mean 112.47Std. Deviation 20.084
Most ExtremeDifferences
Absolute .094Positive .094Negative -.077
Kolmogorov-Smirnov Z .853Asymp. Sig. (2-tailed) .460
a Test distribution is Normal.b Calculated from data.
2. Uji LinearitasANOVA Table
Sum ofSquares df
MeanSquare F Sig.
TOTAL * PSQI BetweenGroups
(Combined) 2193.474 5 438.695 1.094 .371
Linearity 473.223 1 473.223 1.180 .281
Deviation fromLinearity
1720.251 4 430.063 1.072 .376
Within Groups 30881.201
77 401.055
Total 33074.675
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Scatter Plot
3. Uji Hipotesis
TOTAL PSQISpearman'srho
TOTAL CorrelationCoefficient
1.000 .068
Sig. (1-tailed) . .270N 83 83
PSQI CorrelationCoefficient
.068 1.000
Sig. (1-tailed) .270 .N 83 83
75 100 125 150 175
PERILAKUAGRESIF
2
3
4
5
6
7
PS
QI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Recommended