View
1.747
Download
1
Category
Preview:
DESCRIPTION
wooiii jan di contek yooo
Citation preview
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU YANG PUNYA ANAK
BALITA TERHADAP TINDAKAN PENCEGAHAN TERJADINYA
PENYAKIT DBD DI PUSKESMAS NANGGALO
PADANG TAHUN 2010
PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
Pendidikan Diploma III Keperawatan
Oleh :
ENDANG EKAWATI
07111248
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN
STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
2010
http//syammblog.blogspot.com 1
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena rahmat
dan anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini
dengan judul ” Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Yang Punya Anak
Balita Terhadap Tindakan Pencegahan Terjadinya Penyakit Demam
Berdarah Dengue Di Puskesmas Nanggalo Padang 2010” ini pada waktunya.
Penulisan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini disusun dalam rangka
menyelesaikan pendidikan Program Studi D-III Keperawatan. Dalam rangka
penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapatkan bantuan
dan bimbingan dari beberapa pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Ns. Siti Aisyah Nur , Skep. selaku dosen pembimbing yang telah banyak
memberikan bimbingan selama penyusunan proposal Karya Tulis Ilmiah ini.
2. Bapak Drg. Darius selaku Pimpinan Puskesmas Nanggalo yang telah
memberikan izin dalam melakukan penelitian.
3. Ibu Mitayani. SST M, Biomed selaku Ketua Prodi DIII Keperawatan
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang.
4. Ibu Hj.Elmiyasna.K,SKp, MM selaku Ketua STIKes MERCUBAKTIJAYA
Padang.
5. Bapak H.Muslim selaku Ketua Yayasan STIKes MERCUBAKTIJAYA
Padang.
http//syammblog.blogspot.com 2
6. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf MERCUBAKTIJAYA Padang
khususnya Program Studi D III Keperawatan
7. Teristimewa buat kedua orang tua, kakak dan adikku tercinta yang
telah memberikan dorongan semangat dan doa yang tak ada hentinya
kepada penulis.
8. Rekan-rekan mahasiswa STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang prodi D III
Keperawatan angkatan 2007 yang senasib sepenanggungan, terima kasih
atas dukungan dan bantuan serta kebersamaan kita selama ini.
Semoga dengan bimbingan dan jasa yang diberikan kepada penulis
menjadi amal ibadah dan mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT.
Akhimya dengan segala kerendahan hati dan kekurangan yang ada penulis
berharap semoga Proposal Karya Tulis Ilmiah ini mempunyai arti dan manfaat
bagi semua pihak. Amiin.
Padang, Juli 2010
Penulis
http//syammblog.blogspot.com 3
DAFTAR ISI
PERNYATAAN PERSETUJUAN...............................................................i
PERSETUJUAN PENGUJI........................................................................ii
KATA PENGANTAR.................................................................................iii
DAFTAR ISI.................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................5
C. Tujuan Penelitian..................................................................................5
1. Tujuan Umum..............................................................................5
2. Tujuan Khusus.............................................................................5
D. Manfaat Penelitian................................................................................5
E. Ruang Lingkup Penelitian....................................................................6
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Pengetahuan ........................................................................................7
1. Pengertian................................................................................7
2. Tingkat Pengetahuan...............................................................7
B. Sikap.....................................................................................................9
1. Pengertian..............................................................................9
2. Pembagian Sikap....................................................................9
http//syammblog.blogspot.com 4
C. Demam Berdarah Dengue (DBD)........................................................10
1. Pengertian DBD......................................................................10
2. Penyebab DBD........................................................................11
3. Tanda Dan Gejala DBD...........................................................11
4. Cara Penularan DBD................................................................11
5. Upaya Pencegahan DBD..........................................................13
6. PenatalaksaanDBD...................................................................14
D. Kerangka Konsep.................................................................................16
E. Hipotesis..............................................................................................16
F. Defenisi Operasional............................................................................17
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian.................................................................................19
B. Lokasi dan Waktu Penelitian...............................................................19
C. Populasi dan Sampel............................................................................19
1. Populasi..................................................................................19
2. Sampel....................................................................................19
3. Cara Pengambilan Sampel.....................................................20
D. Teknik Pengumpulan Data...................................................................21
E. Teknik Pengolahan Data.....................................................................21
F. Analisa Data.........................................................................................22
1. Analisa Univariat...................................................................22
2. Analisa Bivariat.....................................................................22
http//syammblog.blogspot.com 5
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Jadwal Kegiatan Proposal Karya Tulis Ilmiah
Lampiran 2 : Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 3 : Format Persetujuan Responden
Lampiran 4 : Kisi-Kisi Kuesioner
Lampiran 5 : Kuesioner Penelitian
Lampiran 6 : Frekuensi Tabel
Lampiran 7 : Master Tabel
Lampiran 8 : Lembaran Konsultasi
http//syammblog.blogspot.com 6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah Penyakit yang terutama
terdapat pada anak dan remaja atau orang dewasa dengan tanda-tanda klinis
berupa demam, nyeri otot dan/atau nyeri sendi yang disertai leukopenia, dengan/
tanpa ruam, dan limfadenopati, demam bifasik, sakit kepala yang hebat, nyeri
pada pergerakan bola mata, gangguan rasa mengecap, Trombositopenia ringan,
dan ptekie spontan (Mansjoer, 2008).
Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever adalah
penyakit demam akut dengan ciri-ciri demam manifestasi pendarahan, dan
bertendensi mengakibatkan renjatan yang dapat menyebabkan kematian
(Mansjoer, 2009).
Wabah Dengue pertama kali ditemukan di dunia tahun 1635 di Kepulauan
Karibia dan selama abad 18, 19 dan awal abad 20, wabah penyakit yang
menyerupai Dengue telah digambarkan secara global di daerah tropis dan beriklim
sedang. Vektor penyakit ini berpindah dan memindahkan penyakit dan virus
Dengue melalui transportasi laut. Seorang pakar bernama Rush telah menulis
tentang Dengue berkaitan dengan break bone fever yang terjadi di Philadelphia
tahun 1780. Kebanyakan wabah ini secara klinis adalah demam Dengue walaupun
ada beberapa kasus berbentuk haemorrhargia. Penyakit DBD di Asia Tenggara
ditemukan pertama kali di Manila tahun 1954 dan Bangkok tahun 1958
http//syammblog.blogspot.com 7
(Soegijanto S., Sustini F, 2004) dan dilaporkan menjadi epidemi di Hanoi (1958),
Malaysia (1962-1964), Saigon (1965), dan Calcutta (1963) (Soedarmo, 2002).
DBD di Indonesia pertama kali ditemukan di Surabaya tahun 1968, tetapi
konfirmasi virologis baru diperoleh tahun 1970. Kasus pertama di Jakarta
dilaporkan tahun 1968, diikuti laporan dari Bandung (1972) dan Yogyakarta
(1972) (Soedarmo, 2002). Epidemi pertama di luar Jawa dilaporkan tahun 1972 di
Sumatera Barat dan Lampung, disusul Riau, Sulawesi Utara, dan Bali (1973),
serta Kalimantan Selatan dan Nusa Tenggara Barat (1974). DBD telah menyebar
ke seluruh provinsi di Indonesia sejak tahun 1997 dan telah terjangkit di daerah
pedesaan (Suroso T, 1999). Angka kesakitan rata-rata DBD di Indonesia terus
meningkat dari 0,05 (1968) menjadi 8,14 (1983), dan mencapai angka tertinggi
tahun 1998 yaitu 35,19 per 100.000 penduduk dengan jumlah penderita sebanyak
72.133 orang (Soegijanto S, 2004).
Penyebaran penyakit DBD terkait dengan prilaku masyarakat yang sangat
erat hubungannya dengan kebiasaan hidup bersih dan kesadaran terhadap bahaya
DBD (satari, 2004). Tingginya angka kesakitan penyakit ini sebenarnya karena
prilaku kita sendiri. Faktor lainnya yaitu masih kurangnya pengetahuan, sikap dan
tindakan untuk menjaga kebersihan lingkungan (Yatim, 2001).
Peningkatan kasus DBD tiap tahunnya terkait dengan tersedianya tempat
perindukan nyamuk aedes aegypti, hal ini dipengaruhi oleh faktor pengetahuan
masyarakat terhadap sanitasi lingkungan yang kurang baik, sikap masyarakat
terhadap tindakan pencegahan dan tindakan terhadap pencegahan demam
berdarah dengue yang kurang tepat. (soeparman, 1987) masyarakat dapat
diberdayakan berperan aktif dalam pencegahan dan penanggulangan DBD, baik
http//syammblog.blogspot.com 8
sebelum sakit, baik terhadap orang maupun lingkungannya. Peran aktif
masyarakat dapat diwujudkan dengan menjadi salah satu pemantau jentik, baik
ibu kader yang berperan dan memelihara sanitasi lingkungan hidup keluarga serta
menjaga keindahan termasuk didalamnya persediaan air bersih yang biasa disebut
ibu pemantau jentik nyamuk (bumantik). (Florentina Sustini,2005).
Menurut Hendrik L.Blum masalah kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh
faktor lingkungan, pelayanan kesehatan dan perilaku disamping berpengaruh
langsung kepada kesehatan, juga saling berpengaruh satu sama lainnya. Sedang
perilaku yang merupakan faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan meliputi
pengetahuan, sikap dan tindakan (Notoatmojo,2003).
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Padang,
ditemukan jumlah penderita Demam Berdarah Dengue pada tahun 2008 sebanyak
1.566 orang, meninggal sebanyak 16 orang. Pada tahun 2009 ditemukan sebanyak
1.586 orang, meninggal sebanyak 8 orang. (Dinas Kesehatan Kota Padang, 2009).
Dari 20 puskesmas yang ada di kota Padang, puskesmas Nanggalo
merupakan peringkat ke-3 penderita DBD terbanyak di kota Padang dengan
jumlah penderita sebanyak 160 orang, meninggal sebanyak 1 orang. Penyakit
demam berdarah ini merupakan salah satu program P2M (Pembrantasan penyakit
menular) dimana terdapat program PSN(pembrantasan sarang nyamuk). Dalam
program tersebut dianjurkan masyarakat untuk dapat memelihara kebersihan
lingkungan (Dinas Kesehatan Kota Padang, 2009).
Namun daerah ini terdapat beberapa kawasan perumahan yang penduduknya
sangat rapat dan perumahannnya tidak teratur, lingkungan kurang bersih, banyak
got yang tidak mengalir, keadaan ini mempunyai resiko cukup tinggi terhadap
http//syammblog.blogspot.com 9
penyakit demam berdarah. Usaha yang telah dilakukan oleh pihak DKK Padang
dan Puskesmas Nanggalo melalui suatu kegiatan PSN, fogging, abatisasi, dan
Goro massal.
Dari pendataan awal penulis dengan 5 orang ibu yang punya anak balita di
daerah siteba dengan pendididkan SMP, 2 orang ibu tidak dapat menyebutkan
penyebab DBD dengan tepat dan 3 orang ibu belum memberikan jawaban yang
tepat tentang pencegahan DBD.
Berdasarkan fenomena dan data yang ada maka penulis tertarik melakukan
penelitian tentang “Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Yang Punya Anak
Balita Terhadap Tindakan Pencegahan Terjadinya Penyakit DBD Di Puskesmas
Nanggalo Padang Tahun 2010”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan penelitian
apakah ada hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Yang Punya Anak Balita
Terhadap Tindakan Pencegahan Terjadinya Penyakit DBD Di Puskesmas
Nanggalo Padang Tahun 2010”.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan
Pengetahuan dan Sikap Ibu yang Punya Anak Balita Terhadap Tindakan
Pencegahan Terjadinya Penyakit DBD Di Puskesmas Nanggalo Padang
Tahun 2010.
http//syammblog.blogspot.com 10
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya pengetahuan responden tentang DBD dengan tindakan
pencegahannya
b. Diketahuinya sikap responden tentang DBD dengan tindakan
pencegahannya
c. Diketahuinya nilai x2 hubungan tingkat pengetahuan dan sikap ibu
terhadap tindakan penceghan DBD.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Instansi tempat penelitian
Sebagai bahan masukan bagi Puskesmas Nanggalo Padang khususnya
tentang tindakan pencegahan DBD di masyarakat.
2. Bagi peneliti
a. Sebagai pengembangan diri dan kemampuan peneliti sehingga dapat
mengaplikasikan ilmu yang didapat di bangku perkuliahan.
b. Menambah ilmu dan wawasan serta menjadi data awal untuk
penelitian selanjutnya.
c. Data yang diperoleh dapat dijadikan data dasar yang mendukung
kelanjutan ilmu atau metodologi penelitian yang lebih mendalam.
3. Bagi Instansi Pendidikan
Sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa jurusan Keperawatan dan
pembanding untuk penelitian dan masalah yang sama dan untuk
mendapatkan informasi ilmiah tentang penyakit DBD Di Puskesmas
Nanggalo Padang Tahun 2010.
http//syammblog.blogspot.com 11
E. Ruang Lingkup Penelitian
Berdasarkan latar belakang maka penelitian akan dilaksanakan di
Puskesmas Nanggalo Padang, terhadap para ibu yang punya anak balita yang
datang berkunjung ke puskesmas Nanggalo Padang dalam kurun waktu 03 Mei
s/d 17 Mei 2010. Adapun variabel yang diteliti yaitu pengetahuan dan sikap
terhadap tindakan pencegahan DBD.
http//syammblog.blogspot.com 12
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. Pengetahuan
1. Pengertian
“Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah
orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba” (Notoatmojo, 2005).
2. Tingkat Pengetahuan
Tingkatan ini bertujuan untuk mengelompokkan tingkah laku suatu
masyarakat atau individu yang diinginkan, bagai mana individu itu
berfikir, berbuat sebagai suatu hasil unit pengetahuan yang telah diberikan.
Adapun tingkat pengetahuan itu adalah:
a. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah
diberikan sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini
adalah mengingat kembali (recall) terhadap sesuatu yang spesifik dari
seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
Oleh sebab itu tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling
rendah.
http//syammblog.blogspot.com 13
b. Memahami (Comprehention)
Memahami diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan
secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat
menginterpretasikan materi tersebut secara benar.
c. Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi real (sebenarnya).
d. Analisa (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau
objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu
struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.
e. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-
penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau
menggunakan kriteria-kriteria yang sudah ada.
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin di ukur dari
subjek penelitian atau responden.
http//syammblog.blogspot.com 14
B. Sikap
1. Pengertian
Sikap adalah merupakan reaksi atau respons seseorang yang masih
tertutup terhadap suatu stimulus atau objek (Notoatmojo, 2003)
Manifestasi sikap itu tidak langsung dapat dilihat, tetapi hanya dapat
ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap secara nyata
menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu
yang dlam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat
emosional terhadap stimulus social. Menurut Newcomb dalam Notoatmojo
menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk
bertindak, dan bukan merupakan pelaksana motif tertentu.
2. Pembagian sikap
Sikap terdiri dari 4 tingkatan (Notoatmojo, 2003)
a. Menerima (receiving)
Diartikan bahwa ibu mau menerima informasi tentang demam
berdarah dengue, tanda dan gejala, penyebab, cara penularan, tindakan
untuk pencegahan
b. Respon (responding)
Diartikan bahwa ibu dapat memberikan jawaban apabila ditanya
tentang defenisi demam berdarah dengue, penyebab, tanda dan gejala,
cara penularan dan tindakan pencegahan demam berdarah dengue.
http//syammblog.blogspot.com 15
c. Menghargai (voluting)
Diartikan mengajak orang lain untuk mengerjakan atau
mendiskusikan pemeliharaan sanitasi lingkungan, tetapi bekerja sama
dengan anggota masyarakat setempat yang lain dan mendiskusikan
cara memelihara lingkungan salah satunya dengan mengupayakan
kegiatan 3M atau menggunakan kelambu, obat anti nyamuk untuk
mencegah gigitan nyamuk aides aegypti. Ibu yang memiliki sikap
positif, maka akan selalu memelihara sanitasi lingkungan dengan
mengupayakan 3M atau menggunakan kelambu atau obat anti nyamuk
untuk mencegah pembiakan aides aegypti.
C. Demam Berdarah Dengue (DBD)
1. Pengertian DBD
“ Demam berdarah ialah penyakit yang terdapat pada anak dan dewasa
dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi, yang biasanya
memburuk setelah dua hari pertama disertai beberapa atau semua gejala
perdarahan seperti petekia spontan yang timbul serentak, purpura,
ekimosis, epistaksis, hematemesis, melena, trombositopenia, masa
perdarahan dan masa protrombin memanjang, hematokrit meningkat dan
gangguan maturasi megakariosit” (Hendarwanto, 2000).
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit demam
akut dengan ciri-ciri demam manifestasi pendarahan , dan bertendensi
mengakibatkan renjatan yang dapat menyebabkan kematian (Mansjoer,
2009).
http//syammblog.blogspot.com 16
Demam Berdarah Dengue adalah penyakit febris-virus akut, sering
kali disertai dengan sakit kepala, nyeri tulang, atau sendi dan otot, ruam
dan leukopenia sebagai gejalanya.(WHO,1999)
2. Penyebab DBD
Penyakit ini di sebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui
gigitan nyamuk aedes aegypti (Mansjoer,2009)
3. Tanda dan gejala DBD
Demam Berdarah Dengue berdasarkan kriteria WHO 1999 dignosis DBD
ditegakkan apabila semua hal dibawah ini terpenuhi:
a. Demam, atau riwayat demam akut, berlangsung 2-7 hari
b. Terdapat minimal satu dari manifestasi perdarahan ( uji
tourniquet positif. Peteki, ekimosis atau purpura, perdarahan
mukosa, hematemesis dan melena)
c. Trombositopenia (<100.000/uI)
d. Terdapat minimal tanda plasma leakage (peningkatan
hematokrit >20%, efusi pleura, asites, hipoproteinemia).
(Mansjoer, 2009).
4. Cara Penularan DBD
Penularan infeksi virus dengue terjadi melalui vektor nyamuk
aedes aegypti. Peningkatan kasus setiap tahunnya berkaitan dengan
sanitasi lingkungan dengan tersedianya tempat perindukan bagi nyamuk
betina yaitu bejana yang berisi air jernih (bak mandi, kaleng bekas dan
http//syammblog.blogspot.com 17
tempat penampungan air lainnya). Adanya vektor tersebut berhubungan
erat dengan beberapa faktor yaitu:
a. Kebiasaan masyarakat menampung air bersih untuk keperluan sehari-
hari
b. Sanitasi lingkungan yang kurang baik
c. Penyediaan air bersih yang langka
Penularan Demam Berdarah Dengue terjadi melalui nyamuk aedes aegypti
atau aedes alibopictus betina yang sebelumnya telah membawa virus dalam
tubuhnya dari penderita demam berdarah lain. Nyamuk aedes aegypti berasal dari
Brazil dan ethiopia dan sering menggigit pada waktu pagi dan siang hari.
(Rizko,2007)
Tidak semua orang yang digigit nyamuk aedes aegypti yang membawa
virus dengue itu akan terserang penyakit Demam Berdarah Dengue. Orang yang
mempunyai kekebalan tubuh yang cukup terhadap virus dengue tidak akan
terserang penyakit ini meskipun dalam darahnya terdapat virus dengue.
Sebaliknya orang yang yang mempunyai kekebalan tubuh yang tidak cukup
terhadap serangan virus dengue maka akan sakit demam ringan atau bahkan sakit
berat yaitu demam tinggi disertai pendarahan bahkan syok tergantung dari
kekebalan tubuh yang dimilikinya.
http//syammblog.blogspot.com 18
5. Upaya Pencegahan DBD
Sampai saat ini belum ada obat spesifik atau vaksin yang tersedia
untuk mematikan virus dengue. Pencegahan penyakit DBD sangat
tergantung pada pengendalian vektornya, yaitu nyamuk Aedes aegypti.
Pengendalian nyamuk tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan
beberapa metode yang tepat yaitu:
1. Lingkungan
Metode lingkungan untuk mengendalikan perkembangbiakan
vektor yakni dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) :
a. Menguras bak mandi/penampungan air sekurang-kurangnya
sekali seminggu.
b. Mengganti/menguras vas bunga dan tempat minum burung
seminggu sekali.
c. Menutup dengan rapat tempat penampungan air.
d. Mengubur kaleng bekas, aki bekas dan ban bekas di sekitar
rumah.
2. Biologis
Metode kontrol biologi ditujukan untuk stadium larva dari vektor.
Pengendalian biologis antara lain dengan menggunakan ikan pemakan
jentik seperti Gambusia affinis dan Poecilia reticulate (ikan adu/ikan
cupang), bakteri penghasil endotoksin (Bacills thuringiensis serotipe
H-14 dan Bacillus sphaericus) .
http//syammblog.blogspot.com 19
3. Kimiawi
Cara pengendalian ini antara lain :
a. Pengasapan/fogging (dengan menggunakan malathion dan
fenthion), berguna untuk mengurangi kemungkinan penularan
sampai batas waktu tertentu. Pengasapan secara luas digunakan
dengan alasan harga.
b. Memberikan bubuk abate (temephos) pada tempat-tempat
penampungan air seperti gentong air, vas bunga, kolam, dan lain-
lain.
Cara yang paling efektif dalam mencegah penyakit DBD adalah dengan
mengkombinasikan cara-cara di atas, yang disebut dengan “3M Plus”, yaitu
menutup, menguras, menimbun. Selain itu juga melakukan beberapa plus seperti
memelihara ikan pemakan jentik, menabur larvasida, menggunakan kelambu pada
waktu tidur, memasang kasa, menyemprot dengan insektisida, menggunakan
repellent, memasang obat nyamuk, memeriksa jentik berkala, dll sesuai dengan
kondisi setempat.
6. Penatalaksanaan DBD
Setiap pasien tersangka DBD sebaiknya dirawat di tempat terpisah
dengan pasien penyakit lain, seyogyanya pada kamar yang bebas nyamuk
(berkelambu) (Hendarwanto,2000).
Penatalaksanaan pada DBD tanpa penyulit adalah:
1. Tirah baring.
2. Makanan lunak.
http//syammblog.blogspot.com 20
Bila belum ada nafsu makan dianjurkan untuk minum banyak 1,5—2 liter
dalam 24 jam (susu, air dengan gula atau sirop) atau air tawar ditambah
dengan garam saja.
3. Medikamentosa yang bersifat simptomatis.
4. Untuk hiperpireksia dapat diberikan kompres es di kepala, ketiak, dan
inguinal.
5. Antipiretik sebaiknya dari golongan asetaminofen, eukinin atau
dipiron. Hindari pemakaian asetosal karena bahaya perdarahan.
6. Antibiotik diberikan bila terdapat kekuatiran infeksi sekunder
(Hendarwanto, 2000).
Pasien DBD perlu diobservasi teliti terhadap penemuan dini tanda
renjatan, yaitu:
a. Keadaan umum memburuk.
b. Hati makin membesar.
c. Masa perdarahan memanjang karena thrombocytopenia.
d. Hematokrit meninggi pada pemeriksaan berkala
(Hendarwanto, 2000).
http//syammblog.blogspot.com 21
D. Kerangka Konsep
Penelitian ini mengkaji hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu
Terhadap Tindakan Pencegahan Terjadinya Penyakit DBD dengan
variabel sebagai berikut:
Variabel Independen Variabel Dependen
E. Hipotesis
Ha = Adanya hubungan pengetahuan ibu yang punya anak balita dengan
tindakan pencegahan penyakit DBD.
H0 = tidak ada hubungan pengetahuan ibu yang punya anak balita dengan
tindakan pencegahan DBD.
Ha = Adanya hubungan sikap ibu yang punya anak balita dengan tindakan
pencegahan DBD
H0 = Tidak ada hubungan sikap ibu yang punya anak balita dengan
tindakan pencegahan DBD.
http//syammblog.blogspot.com 22
Pengetahuan
Sikap
Tindakan Pencegahan DBD
F. Definisi Operasional
No Variabel Definisi Operasional
Cara Ukur Alat Ukur Skala Ukur
Hasil Ukur
1
2
3
Pengetahuan
Sikap
Tindakan
Segala sesuatu yang diketahui atau hasil pemikiran ibu yang punya balita yang meliputi pengertian, penyebab,tanda dan gejala, cara penularan, cara pencegahan DBD
Pandangan atau respon ibu yang punya balita serta kecendrungan untuk melakukan tindakan pencegahan DBD dalam memelihara kesehatan keluarga.
Aplikasi ibu yang punya balita dalam mencegah DBD meliputi: menguras bak mandi dan penampungan air,
Dinilai dari 15 pertanyaan, untuk jawaban yang benar diberi nilai=1, dan jawaban yang salah=0
Untuk pernyataan positif,Setiap jawaban punya nilaiSangat setuju(SS):4 setuju(S):3 tidak setuju (TS):2 sangat tidak setuju(STS):1Untuk pernyataan negatifSS:1, S:2, TS:3, STS:4
Dinilai dari 10 pertanyaan, jawaban ya diberi nilai:1, tidak : 0
Kuesioner
Kuesioner
Kuesioner
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Tinggi:
≥ 60%
rendah: <60%
Positif: ≥meannegatif: <mean
Baik: ≥meankurang baik: <mean
http//syammblog.blogspot.com 23
menutup penampungan air bersih, mengubur barang-barang bekas, menggunakan kelambu dan obat anti nyamuk
http//syammblog.blogspot.com 24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yan digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
analitik dengan desain cross sectional yaitu variabel independen dan
dependen pada objek penelitian diukur atau dikumpulkan dalam waktu
bersamaan.
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Puskesmas Nanggalo Padang.
Penelitian ini direncanakan akan dilakukan pada tanggal 03Mei s/d 17Mei
2010.
C. Populasi Dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Populasi dalam
penelitian ini adalah ibu yang punya anak balita di Puskesmas Naggalo
Padang yang berjumlah 879 orang.
b. Sampel
Sampel adalah sebagian populasi yang diambil dari keseluruhan
objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi.
Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang punya anak balita yang
berkunjung ke Puskesmas Nanggalo Padang dalam kurun waktu 03 s/d 17
Mei 2010.
http//syammblog.blogspot.com 25
Adapun Kriteria sampel ialah:
1. Bersedia menjadi responden
2. Yang bisa baca tulis
3. Yang datang berkunjung ke Puskesmas Nanggalo
4. Ibu yang punya anak balita
c. Cara Pengambilan Sampel
Sampel diambil secara accidental yaitu setiap ibu yang punya anak
balita yang datang berkunjung ke Puskesmas Nanggalo Padang.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Data Primer
Data yang diperoleh langsung melalui wawancara dan kuesioner.
2. Data Sekunder
Diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Padang dan Puskesmas
Nanggalo Padang.
E. Teknik Pengolahan Data
1. Pemeriksaan Data (Editing)
Setelah kuesioner diisi oleh responden kemudian dilihat semua
item sudah terjawab dengan benar. Peneliti memeriksa kelengkapan
data apakah sudah sesuai dengan tujuan penelitian.
2. Pengkodean Data (Coding)
Memberi kode pada kuesioner yang telah terkumpul untuk
memudahkan pengolahan data. Kode yang diberikan adalah :
http//syammblog.blogspot.com 26
a. pengetahuan
Rendah : diberi kode 1
Tinggi: diberi kode 2
b. Sikap
Kurang baik : diberi kode 1
Baik : diberi kode 2
c. tindakan
Tidak Melakukan : diberi kode 1
Melakukan : diberi kode 2
3. Memasukkan data (entry)
Memasukkan data yang telah diberi kode ke dalam komputer
untuk diolah.
4. Pembersihan (cleaning)
Setelah data dientry kemudian diperiksa kembali untuk mengecek
kesalahan yang mungkin terjadi.
F. Analisa Data
Analisis data dilakukan dengan menggunakan komputerisasi menggunakan
SPSS 15 uji chi square dengan batas kemaknaan a = 0,05 dan derajat
kepercayaan 95%.
1. Analisis Univariat
Untuk mendapatkan gambaran distribusi Frekuensi dari variabel
independen dan variabel dependen.
http//syammblog.blogspot.com 27
2. Analisa Bivariat
Analisis bivariat adalah analisis data untuk melihat hubungan dua
variabel antara variabel independen dan dependen. Pada pengolahan data
nanti dilakukan secara komputerisasi menggunakan SPSS 15 uji chi
square dengan batas kemaknaan a = 0,05 dan derajat kepercayaan 95%.
Jika p value ≤ 0,05 berarti Ho ditolak dan Ha diterima, ini berarti ada
hubungan yang bermakna antara variabel dependen dengan variabel
independen, tapi jika p value > 0,05 berarti tidak ada hubungan yang
bermakna antara variabel dependen dan variabel independen (Budiarto
Eko, 2002).
Cara pembacaan SPSS yaitu sebagai berikut :
a. Bila tabel 2 x 2 dijumpai nilai E < 5 maka hasil yang dibaca adalah fisher
Exact.
b. Bila pada tabel 2 x 2 dan tidak ada nilai E atau < 5 maka hasil yang dibaca
adalah continiuty corection.
c. Bila tabelnya lebih 2 x 2 misalnya 3 x 2, 3 x 3, dan lain-lain maka hasil
yang dibaca adalah pearson chi square.
Hasil analisa dinyatakan bermakna apabila nilai p value = 0,05 dengan
kriteria
a. Ha diterima jika ≤0,05 berarti ada hubungan yang bermakna.
b. Ha ditolak jika ≥0,05 berarti tidak ada hubungan yang bermakna.
http//syammblog.blogspot.com 28
DAFTAR PUSTAKA
Akademi Keperawatan. (2010). Pedoman Penyusunan Dan Penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI).STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka cipta
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek edisi revisi VI. Jakarta : Rineka Cipta
Dinas Kesehatan Kota Padang. (2009)
Masjoer, A, (2008). Kapita Selekta Kedokteran Jilid I. Jakarta : FKUI
Masjoer, A, (2009). Kapita Selekta Kedokteran Jilid II. Jakarta : FKUI
Notoatmojo, Soekidjo. (2002). Metodologi Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
Notoatmojo, Soekidjo. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Notoatmojo, Soekidjo. (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta
Puskesmas Nanggalo. Laporan Tahunan. (2009)
Yatim. (2001). Macam-macam Penyakit Menular Dan Pencegahannya. Jakarta: Pustaka populer Obor
http//syammblog.blogspot.com 29
World Healt Organization (WHO). (1999). Demam Berdarah Dengue. Jakarta : EGC
http//www. Demam Berdarah Trombosit Hematokrit.2008. Diakses dari www.google.com tanggal 03 Maret 2010
Lampiran 6
KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU YANG PUNYA ANAK
BALITA TERHADAP TINDAKAN PENCEGAHAN TERJADINYA PENYAKITDBD DI PUSKESMAS NANGGALO
PADANG TAHUN 2010
Petunjuk penelitian :
1. Bacalah setiap pertanyaan dan alternatif jawaban dengan seksama
2. Silangi salah satu alternatif jawaban yang ibu anggap benar
3. Mohon periksa kembali sema pertanyaan apakah telah diisi dengan benar
4. Kuesioner yang diisi lengkap mohon dikembalikan pada peneliti
Kode
No. Sampel :
A. Identitas Responden
http//syammblog.blogspot.com 30
Nama :
Umur : th
Pendidikan :
Alamat :
B. Pertanyaan
I. Pengetahuan tentang DBD
1. Apakah ibu tahu kepanjangan DBD ?
a. Demam Berdarah Dengue
b. Demam Berdarah `
c. Demam Berdarah Demam
d. Demam Tinggi
2. Apa yang dimaksud dengan demam Berdarah ?
a. Demam tinggi yang dapat menyebabkan kematian jika tidak
segera diatasi
http//syammblog.blogspot.com 31
b. Demam tinggi yang disertai bintik merah pada kulit
c. Demam yang ditularkan melalui nyamuk aedes aegypti
d. Tidak tahu
3. Apakah penyebab Demam Berdarah ?
a. Virus Influenza
b. Virus Dengue
c. Virus HIV
d. Bakteri
4. Apakah ibu tahu penyebab DBD ?
a. Akibat gigitan nyamuk aedes aegypti
b. Akibat gigitan nyamuk anopheles
c. Akibat gigitan semua nyamuk
5. Apakah ibu tahu jenis nyamuk penular Demam Berdarah
a. Nyamuk Anopheles
b. Nyamuk aedes
c. Semua nyamuk
http//syammblog.blogspot.com 32
6. Bagaimana tanda awal Demam Berdarah ?
a. Demam mendadak yang tetap tinggi selama 2-7 haridan turun
secara berangsur
b. Demam tinggi pada malam hari dan turun pada pagi hari
c. Demam mendadak selama ± 7 hari
d. Tidak tahu
7. Bila seseorang menderita demam Berdarah Dengue, gejala yang
demam
sering disertai dengan ?
a. Nafsu makan menurun
b. Lemah
c. Nyeri kepala
d. Tidak tahu
8. Dimana saja dapat terjadi pendarahan pada penderita DBD ?
a. Bawah kulit
b. Gusi
c. Buang air besar disertai darah
d. Tidak tahu
http//syammblog.blogspot.com 33
9. Apakah ibu tahu gejala yang biasa timbul atau tidak pada penderita
DBD ?
a. Syok
b. Pendarahan
c. Tidak tahu
10. Bagaimana cara penularan Demam Berdarah Dengue ?
a. Penderita DBD digigit oleh nyamuk aedes aegypti kemudian
menggigit
orang yang sehat
b. Digigit oleh nyamuk aedes aegypti
c. Tidak tahu
11. Apakah ibu tahu kapan nyamuk aedes biasa menngigit ?
a. Pagi dan sore hari
b. Malam hari
c. Setiap waktu
12. Usaha apa yang harus dilakukan untuk pencegahan DBD ?
http//syammblog.blogspot.com 34
a. Membersihkan bak mandi, tempayan dan penampungan air 1x
seminggu
b. Menutup tempat penampungan air
c. Mengubur kaleng-kaleng bekas
d. Tidak tahu
13. Apakah perlu dilakukan pengasapan (fogging) dan menaburkan
bubuk abate (abatisasi) dalam usaha pencegahan DBD?
a. Perlu
b. Ragu-ragu
c. Tidak perlu
14. Bagaimana cara menghindari gigitan nyamuk ?
a. Memasang kawat nyamuk
b. Memakai kelambu
c. Menggunakan obat anti nyamuk
d. Tidak tahu
15. Bagaimana cara perawatan Demam Berdarah ?
a. Istirahat
b. Memberikan makanan lunak dan banyak cairan
http//syammblog.blogspot.com 35
c. Memberikan kompres
d. Tidak tahu
II. Sikap
NO Pernyataan SS S TS STS
1 Untuk membasmi jentik nyamuk aedes aegypti
sebaiknya tempat penampungan air dibersihkan 1x
http//syammblog.blogspot.com 36
seminggu
2 Tidak perlu mengubur kaleng-kaleng bekas
3 Kegiatan 3M (Menguras tempat penampungan air,
menutup tempat penampungan air, mengubur
kaleng- kaleng bekas) adalah kegiatan untuk
membasmi DBD yang dilakukan oleh masyarakat
4 Saluran air yang tidak lancar menjadi tempat
berkembang biak nyamuk
5 Setelah dilakukan fogging (penyemprotan) oleh
tenaga kesehatan, kegiatan 3M perlu dilakukan lagi
6 Membiarkan pakaian bergantungan di belakang
pintu
7 Untuk membasmi jentik nyamuk aedes aegypti
dilakukan kegiatan gotong royong
8 Tidak perlu membersihkan lingkungan rumah
III. Tindakan Pencegahan
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah ibu mengubur kaleng-kaleng bekas
2 Apakah kain banyak bergantngan dibalik pintu
3 Apakah ibu menguras ak mandi 1x seminggu
4 Apakah ibu menaburkan bubuk abate kedalam
bak penampungan air
http//syammblog.blogspot.com 37
5 Apakah ibu punya tempat penampungan air yang
ditampung lebih dari seminggu
6 Apakah ibu menutup rapat tempat penampungan
air
7 Apakah jentik nyamuk dalam tempat
penampungan air
8 Bila ada air dalam vas bunga apakah ibu
mengganti airnya
9 Apakah ibu membersihkan lingkungan sekitar
10 Apakah ibu memakai kelambu dan obat anti
nyamuk
http//syammblog.blogspot.com 38
Recommended