View
98
Download
13
Category
Preview:
DESCRIPTION
keperawatan holistik
Citation preview
HYPNOSIS
Makalah Ini Digunakan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Holistik II
Dosen Pengampu :
Ns. Elsa Naviati, M.Kep, Sp.Kep.An
Ns. Sri Padma Sari, MSc
Disusun Oleh :
Kelas A.12.2
Aditya Primahuda 22020112110023
Putri Apriyati 22020112120011
Muhammad Zulfikar M. 22020112130050
Arini Agustina 22020112130076
Marsha Yoke Nancy 22020112130106
Desi Ardiyani 22020112140111
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2014
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat dan karunia-
Nya, makalah tugas Keperawatan Holistik II mengenai Hypnosis ini dapat terselesaikan tepat
pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini kami tidak lupa mengucapkan terima kasih pada
pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari masih membutuhkan kritik dan saran yang membangun, guna
penyempurnaan penulisan karya tulis yang akan datang. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat dan menambah ilmu pegetahuan.
Semarang, 02 November 2014
Penulis
3
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .............................................................................................................. 2
Daftar Isi ....................................................................................................................... 3
Bab I; Pendahuluan ....................................................................................................... 4
Bab II ............................................................................................................................. 5
A. Definisi .............................................................................................................. 5
B. Sejarah ............................................................................................................... 6
C. Kontraindikasi ................................................................................................... 7
D. Manfaat .............................................................................................................. 10
E. Aplikasi hypnosis ............................................................................................... 13
Bab III ............................................................................................................................. 17
Daftar Pustaka ................................................................................................................. 18
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
CAM (Complementary and Alternative Medicine) adalah terapi atau suatu
teknik untuk mencegah maupun mengobati penyakit selain menggunakan teknik
konvensional seperti yang diajarkan di sekolah-sekolah kesehatan maupun yang
diterapkan di rumah sakit. Banyak bentuk dari terapi CAM sudah ada sejak berabad
abad yang lalu yang kebanyakan merupakan bentuk pengobatan tradisional dari
budaya timur contohnya TCM (Traditional Chinese Medicine, ayurvedic medicine).
National Center for Complementary and Alternative Medicine (NCCAM)
mengelompokkan CAM ke dalam 5 bagian yaitu : alternative medical system, mind
body interventions, biologically based therapy, manipulative and body based
methods, energy therapy. Saat ini, terapi CAM semakin populer dan banyak
digunakan di masyarakat baik sebagai pelengkap terapi konvensional maupun sebagai
pengganti terapi konvensional. Salah satu terapi CAM yang banyak digunakan di
masyarakat adalah hipnosis yang merupakan salah satu bagian dari mind body
intervetions suatu teknik untuk memfasilitasi kemampuan pikiran untuk
mempengaruhi fungsi tubuh.
Hipnosis sudah ada sejak awal mula peradaban manusia dan telah tercatat di
berbagai peradaban seperti peradaban Mesir kuno dan juga Yunani. Hipnosis adalah
keadaan konsentrasi terfokus dan relaksasi yang alamiah. Hipnosis merupakan cara
merelaksasi dan mengesampingkan pikiran sadar (conscious mind, kehendak),
sekaligus menggerakkan pikiran bawah sadar (subconsciuos mind) ( Bruce G.2007).
Dari penelitian ditemukan satu fakta menarik bahwa sekitar 75% dari semua penyakit
fisik yang diderita banyak orang sebenarnya bersumber dari masalah mental dan
emosi. Hipnoterapi yang merupakan bagian dari terapi CAM, merupakan salah satu
cara yang sangat mudah, efektif, dan efisien dalam menjangkau pikiran bawah sadar,
melakukan re-edukasi, dan menyembuhkan pikiran yang sakit (Gunawan A. 2007).
Saat ini, terapi hypnosis merupakan fenomena ilmiah. Beberapa ilmuwan berspekulasi
bahwa hypnotherapy dapat menstimulasi otak untuk melepaskan neurotransmiter, zat
kimia yang terdapat di otak. Zat itu adalah enchephalin dan endhorphin yang
berfungsi untuk meningkatkan mood sehingga dapat mengubah penerimaan individu
5
terhadap sakit atau gelaja fisiknya. (Fachri H. 2008.). Teknik Hipnosis banyak
digunakan untuk menghilangkan phobia, nyeri kronis, insomnia, ansietas, perasaan
berduka (grief), depresi, trauma, serta untuk mengatasi masalah yang berhubungan
dengan perilaku, seperti kebiasaan merokok, makan berlebihan, dan minum minuman
keras yang berlebihan serta perilaku adiktif lainnya.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Mahasiswa dapat mengetahui konsep umum dari hipnosis serta dapat
mengaplikasikan teori, langkah serta prosedur dalam melakukaan terapi hipnosis.
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui definisi dari hipnosis
b. Mengetahui sejarah hypnosis
c. Mengetahui kontraindikasi hypnosis
d. Mengetahui manfaat hypnosis
e. Mengaplikasikan teori, langkah dan juga prosedur melakukan hipnosis
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Hipnosis merupakan nama dewa tidur Yunani. Zaman dulu, penduduk berpikiran
bahwa tidur ini sebagai analogi terbaik untuk keadaan yang berbeda jauh dari bangun kognisi
dan perilaku. Hypnosis dan Hypnotherapy menyatukan penelitian terbaru tentang sifat
hypnosis dan studi tentang apa yang dapat dicapai dalam pengobatan (Barrent, 2010).
Hipnotis adalah penembusan factor kritis dalam pikiran sadar diikuti dengan diterimanya
suatu pemikiran atau sugesti (Solihudin. 2010). Kata hypnosis dalam Bahasa inggris adalah
hypnosis atau hypnotism (hipnotisme), menurut kamus Encarta dalam Gunawan 2015,
memiliki makna:
1. Suatu kondisi yang menyerupai tidur yang dapat secara sengaja dilakukan kepada
orang, dimana akan memberikan respon pertanyaan yang akan diajukan secara
terbuka dan reseptif terhadap sugesti yang diberikan oleh sihipnotis.
2. Teknik atau praktik dalam mempengaruhi orang lain untuk memasuki kedalam
kondisi hypnosis.
Hipnosis adalah kondisi kesadaran yang berubah dimana akses langsung diperoleh
dengan pikiran bawah sadar, dan ini merupakan suatu keadaan peningkatan sugesti.
Pemahaman yang salah tentang seseorang yang dihipnotis akan melaksanakan instruksi yang
diberikan ini merupakan pikiran bawah sadar anda. Pemahaman ini kurang benar karena
seorang individu tidak akan menerima saran yang bertentangan dengan prinsipnya.
Sementara hypnosis seseorang memiliki kekuatan untuk memilih hanya saran bahwa dia
bersedia menerima untuk mengikuti. Pikiran bawah sadar memiliki sistem filter otomatis
yang memutuskan apa yang dapat diterima dan tidak dalam setiap situasi. Seseorang hanya
dalam keadaan hypnosis untuk jangka waktu yang dia inginkan. Seorang hypnosis benar-
benar memiliki fungsi jam alarm internal yang dapat digunakan dalam situasi lain.
Orang yang mudah dihipnotis adalah berkemauan lemah atau berpikiran lemah.
Semakin cerdas dan imajinatif seseorang, semakin mudah untuk dia dihipnotis. Setiap orang
memiliki kemampuan untuk dihipnosis asalkan dia ingin berpartisipasi, pengaturan yang
tepat dan teknik yang digunakan adalah sesuai untuk individu.
7
Berdasarkan berbagai studi klinis hypnosis juga bermanfaat sebagai reduksi sakit akut
yang dialami oleh pasien yang mengalami luka bakar, anak-anak yang kekurangan cairan di
jaringan tulang dan perempuan yang sedang melahirkan. Efek hilangnya sensasi sakit akibat
hypnosis ini sering kali substansial, dan pada beberapa derajat kasus dari pengurangan sensasi
sakit sama dari efek yang dihasilkan oleh morfin. Society for Clinical and Experimental
Hypnosis menyatakan bahwa hypnosis tidak dapat dan tidak seharusnya berdiri sendiri
sabagai satu satunya intervensi medis atau psikologis untuk bebagai gangguan. Sebaiknya
sebelum memberikan tindakan hypnosis dapat dikonsultasikan dulu kepada ahli medis atau
perawat (Putra. 2013).
B. Sejarah Hypnosis
Sejarah hipnosis, berawal dari penggalian budaya masa lalu, baik budaya Yunani,
mesir Kuno, maupun budaya yang lain. Fenomena penyembuhan seseorang dengan musik
atau mantra tertentu adalah bagian dari fenomena hipnosis. Begitu pula dengan budaya
sentuhan seorang raja/bangsawan. Budaya sentuhan itu membuat orang yang ia sentuh
menjadi sehat. Atau merasa direstui kehidupannya. Jika kita menilik lebih jauh awal mula
fenomena hipnosis dan budaya Indonesia pada dasarnya memiliki prinsip yang sama. Budaya
kita sangat kaya dengan fenomena-fenomena hipnosis dengan segala kekhasan entik
budayanya. Menariknya, hingga saat ini, budaya dan fenomena tersebut masih berlaku
dengan segala sugesti akan keyakian dan kepercayaan pada budaya tersebut.
Namun tidak bisa dimungkiri bahwa penggalian keilmiahan hipnosis barat ternyata
berawal dari pengembangan teknik dan teori fenomena-fenomena hipnosis atau yang disebut
dengan sentuhan bangsawan (royal touch).
Bapak hipnosis, yang pertama kali mengembangkan hipnosis adalah Franz Anton
Mezmer (1734 1815). Namun, saat itu, hipnosis lebih dikenal dengan istilah magnetisme,
teknik dan teori yang dikembangkan pun berbeda dengan hipnosis yang dipelajari saat ini.
Tokoh hipnosis saat itu, antara lain adalah Edward the Confesor dan raja-raja di Prancis, yang
menganggap dirinya sebagai Tuhan. Ide tersebut kemudian mati di akhir abad ke 18,
bersamaan dengan terbitnya periode renaissance, saat banyak orang mencari dasar ilmiah
atas berbagai fenomena. Ritual sentuhan bangsawan dihidupkan kembali saat Charles X.
Salah seorang yang berpengaruh pada periode tersebut adalah Paraselsus. Ia beranggapan
8
bahwa tubuh surgawi memberikan makan tubuh manusia melalu perantaara magnet. Ia
berkeyakinan bahwa magnet mampu mengobati berbagai macam penyakit.
Mesmer memulai perjalannya saat mengamati para rohaniawan jesuit, Father hell, di
Paris yang berhasil menyembuhkan orang-orang sakit dengan mengetuk pelan sebuah salib
besi ke kepala mereka. Dari hal itu, mesmer mengembangkan teori animal magnetisme. Ia
percaya bahwa di setiap tubuh manusia terdapat cairan universal. Ketika cairan tersebut
mengalir lancar, segala hal di tubuh berlangsung secara sempurna. Tubuh tidak bekerja secara
sempurna karena aliran cairan universal di tubuh terhalang. Mesmer menjalankan lempengan
logam melalui tubuh pasien guna melancarkan aliran cairan universal.
Mesmer mengklaim bahwa ia mamiliki energi khusus. Ia mengatakan magnet
mengalir ke tubuhnya melalui tongkat ajaib. Ia berkeyakinan bahwa ia dapat menyembuhkan
apapun dengan menggunakan magnet. Pada periode itu, ia sangat sukses dengan metode
penyembuhannya tersebut.
Ia meminta French Academy of Medicine untuk mempelajari metodenya. Kemudian,
ditunjuklah The Royal Commision, yang diketuai oleh Benjamin Franklin, untuk melakukan
penyelidikan terhadap metode penyembuhan Mesmer. Namun, komisi tersebut ternyata
menemukan fakta bahwa magnet tidak memberikan efek apapun. Menurut komisi tersebut,
kesembuhan yang terjadi hanya didasarkan pada imajinasi. Mesmer hanya membangkitkan
imajinasi pasien dan membuat pasien tersebut suggestible. Akhirnya, Mesmer didiskreditkan
pada tahun 1784.
Walaupun magnetisme banyak ditentang, teori ini masih terus berkembang. Arquis de
Puysegur (1781 1825) adalah salah seorang pengikut Mesmer. Ketika menerapkan metode
yang digunakan Mesmer pada seorang pengembala berusia 24 tahun, ia menemukan suatu
fenomena yang tidak diketahui sebelumnya oleh Mesmer. Ia mendapati bahwa subjek yang
dipengaruhi magnet tidak hanya mengalami fenomena yang tidak awam, tetapi juga tertidur
lelap. Pada kondisi itu, subjek tidak dapat membuka matanya dan berbicara dengan kurang
jelas, tetapi bertingkah seolah-olah sadar. Puysegur menyebut kondisi ini sebagai artificial
somnambulism. Sementara itu, joseph Philippe francois Deleuze (1753-1835) menemukan
teori bahwa sugesti yang diberikan kepada subjek selama dalam kondisi trancce terus terbawa
hingga saat subjek terstandar.
9
Dari rangkaian sejarah magnetisme, yang kali pertama menggunakan kata hipnosis
adalah James Braid (1796-1860). Kata hipnosis berasal dari bahasa yunani, yaitu hypnos
yang berarti tidurkarena ia percaya itu adalah salah satu dari bentuk tiur. Kemudian, ia
mencoba memberikan nama baru, yaitu monodeism, Namun, akhirnya, ia menjadi ragu akan
teorinya sendiri bahwa hal tersebut salah satu bentuk tidur. padahal, ia telah mempelajari
teori mesmer selama bertahun-tahun, tetapi ia menolak anima magnetisme.
James Esdaile (1808-1859) adalah seorang dokter bedah yang mempelajari
Mesmerism kketika ia berada di India. Kemudian, ia menulis buku mesmerism in India. Ia
menggunakan cara yang mirip dengan Mesmer, yaitu menyapukan tangannya di atas tubuh
pasien, dari kepala sampai ke kaki secara terus-menerus untuk menginduksi/menghipnosis.
Bahkan, terkadang hal itu dilakukannya dalam waktu yang sangat lama.
Esdaile bekerja di sebuah penjara dunia di India dan melakukan lebih
Dari 3000 operasi tanpa menggunakan obat bius. Umumnya, tindakan operasi dengan
cara itu akan mengakibatkan 50 % dari pasien meninggal. Esdaile melatih serangkaian
metode tertentu kepada para asistennya. Dengan metode tersebut, laju kematian dapat di
tekan hingga 5 %. (kini, diketahuipenjelasan di balik fenomena itu, yaitu ternyata pada
hipnosis perdarahan dapat diminimalkan. Selain itu, tubuh juga mengembangkan resistensi
terhadap infeksi dan tidak mengalami dehidrasi).
Jean martin Charcot(1852-1893), seorang neurologist (terminologi awal untuk
psikolog) di Prancis, memberikan hipnosis pada dua belas wanita yang mengalami histeria.
Saat hipnosis, para pasien dapat berjalan dan melakukan banyak hal lainya, tetapi ketika
berada pada kondisi normal, mereka kehilangan kemampuan tersebut. Charcot
menginduksikan pasien dengan eye fixation. Dia juga telah mengategorikan Hypnoterapic
Trance Ke dalam beberapa level. Keopulerannya saat itu membuat Dr. Charcot dapat
mengembangkan hipnosisi dalam bidang kedokteran.
A.A. Libeault (1823-1904) percaya bahwa hipnosisi dimunculkan dengan
menggunakan sugesti. Ia menginduksikan dengan menggunakan gerakan tangannya di dahi
pasien sambil menyugestikan sehingga pasien itu akan tertidur. Mungkin, teknik Dr.Libeault
inilah yang hampir mirip dengan teknik hipnosis modern sekarang. Dalam teknik itu, ia
memeriksa kedalaman hypnotic state dahulu sebelum memberikan sugesti bagi pasien.
10
Dr. Hippolyte Bernheim (1919-1940 ) adalah seorang neurologist Prancis yang sangat
terkenal. Dia yang kali pertama menentang Libeault, tetapi akhirnya meyakini kegunaan
hipnosis dan bergabung denganLibeault dengan membuat klinik di nancy prancis. Mereka
mengobati lebih dari 12000 pasien menggunakan hipnosis. Bernheim telah dapat
membuktikan hipnosis tidak berbahaya dan dapat dilakukan pada orang yang normal dan
sehat. Dia juga memperkenalkan konsep suggestibility.
Dr. Sigmund Freud (1939 1956) adalah seorang neurolog dan psikolog terkenal di
Austria. Dia seorang tokoh psikologi klasik yang terkenal dengan teori Psikoanalisa. Freud
banyak mengembangkan teorinya dari pembelajaran tentang hipnosis. Sogmud Freud sempat
belajar di School of nancy dan School of Selpetriere dan belajar hipnosis secara khusus
kepada Dr. Breur. Fraud menginduksi hanya dengan kata-kata tanpa enyentuh pasien. Dia
menggunakan hipnosisi sebagai alat psikologi untuk menyembuhkan gejala neuroisi meski
tidak dikenal sebagai praktisi hipnosis.
Berikut ini adalah hal penting dalam sejarah hipnosis
1. Kasus pencabutan gigi pertama menggunakan hipnosis dilakukan tahun 1823.
2. Proses Melahirkan menggunakan hipnosis tahun 1826.
3. Pada 1880, dua sekolah hipnosis mulai didirikan.
4. Selama perang Dunia I dan II, hipnosis di gunakan untuk memberikan perlakuan
pada para prajurit yang mengalami trauma.
C. Kontraindikasi Hipnosis
1. Pasien yang tidak kooperatif
2. Pasien dengan gangguan emosi/ emosi tidak stabil
3. Pasien yang tidak menghendaki dilakukan hipnosis
4. Pasien yang menunjukkan tanda-tanda psikosis, karena dapatmemperburuk
keadaan psikosis
5. Pasien dengan penyakit jantung atau sirkulasi yang berat dimana relaksasi dalam
di kontraindikasikan, seperti gagal jantung
6. Pasien dengan psikosis ( skizofrenia, bipolar, atau penyakit mental serius lainnya,
terutama jika terdapat tanda delusi atau disosiasi.
7. Penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan
11
8. Orang dengan cacat mental (karena fungsi otaknya sudah rusak dan efek dari
hipnosis sulit untuk diketahui)
9. Pasien dengan depresi sebagai hasil dari fase terminal dari penyakit yang di
deritanya, seperti kanker, CHF, AIDS, SLE, penyakit hati stadium akhir.
Membangun harapan yang realistik lebih penting daripada memberikan gambaran
yag tidak realistik. Pasien dengan delirium dan juga demensia karena parahnya
kerusakan pada fungsi kognitif mereka
D. Manfaat Hipnosis
Manfaat hypnosis tidak bisa di jelaskan secara spesifik, karena hypnosis merupakan
pikiran yang memasuki bawah sadar anda, bagaikan sebuah komputer yang dapat
dikendalikan oleh penggunanya begitupun hypnosis. Hypnosis dapat bemanfaat tergantung
pada kondisi dan bidang pemanfaatannya. Manfaat posiif hypnosis yang dapat kita gunakan,
seperti berikut :
1. Bidang kecantikan
a. Menurunkan berat badan 1-5 kg / Minggu tanpa diet dan tanpa olah raga.
b. Mendapatkan berat badan ideal. Menambah berat badan secara alami.
c. Memperbesar, memperkecil, dan mengencangkan payudara.
d. Awet muda dengan pemrograman pikiran, memunculkan inner beauty,
keanggunan, dan pribadi yang menawan.
e. Mengatasi perasaan selalu tidak puas dengan penampilan fisik yang dimiliki
f. Menyembuhkan jerawat yang sering kambuh walaupun sudah diobati dengan
berbagai terapi atau obat yang mahal.
g. Mengecilkan perut, lengan, paha, atau betis tanpa operasi. Anda hanya perlu
memprogram pikiran bawah sadar Anda.
2. Bidang Kesehatan
a. Mind Power & Hypnosis Healing. Penyembuhan dengan Kekuatan Pikiran.
b. Mengobati Psikosomatis, yaitu penyakit fisik yang disebabkan oleh masalah
psikologis.
c. Masalah tidur, kesulitan tidur, insomnia, mimpi buruk, halusinasi yang
menyeramkan.
d. Merencanakan jenis kelamin bayi yang akan Anda atau istri Anda kandung.
12
e. Menghilangkan sakit kepala dan migren yang sering kambuh.
f. Membantu mengurangi nyeri menstruasi.
g. Eksperimen Meninggikan Badan
h. Melahirkan Tanpa Rasa Sakit
i. Mengatasi masalah kehamilan seperti mual, pusing, dan takut melahirkan.
j. Menyembuhkan alergi dan asma secara permanen.
k. Melenyapkan rasa nyeri yang sering kambuh pada bagian tubuh tertentu.
l. Menambah nafsu makan. Menghilangkan rasa mual ketika makan.
m. Memprogram pikiran untuk menyukai nasi, ikan laut, daging, dsb.
n. Menghilangkan Sakit Kepala dan Migren yang sering kambuh.
o. Mengatasi impotensi non-organis dan ejakulasi dini secara permanen.
p. Mengatasi frigiditas dan kesulitan orgasme.
q. Membantu mengurangi nyeri menstruasi.
3. Bidang Psikologi
a. Mengubah rasa minder menjadi percaya diri.
b. Menyembuhkan fobia atau rasa takut yang berlebihan tidak wajar.
c. Menyembuhkan gagap secara permanen.
d. Menghilangkan latah dalam waktu sangat singkat.
e. Mengatasi Depresi.
f. Bangkit dari kesedihan akibat ditinggal orang yang dicintai.
g. Trauma (Post Traumatic Stress Disorder)
h. Kecemasan (Anxiety Disorder)
i. Menghilangkan kecanduan. Kecanduan belanja, perjudian, alkohol, dsb.
j. Menghilangkan berbagai kebiasaan buruk.
k. Stress karena patah hati ditinggal pacar.
l. Kesulitan merasa bahagia padahal kebutuhan hidup selalu tercukupi.
m. Membangun penghargaan diri untuk yang merasa dirinya tidak berguna.
n. Putus Cinta - Membantu menghilangkan perasaan terikat, cinta, sayang, suka pada
seseorang yang seharusnya tidak perlu dipikirkan lagi.
o. Trauma jatuh cinta. Kesulitan menjalin hubungan, cemas setiap kali ada yang
mendekati, atau takut jatuh cinta lagi karena tidak takut disakiti hati.
p. Mengatasi kebosanan pada pasangan.
13
q. Mengatasi penyimpangan seksual. Homoseks dan lesbian bisa dinormalkan asalkan
yang bersangkutan benar-benar ingin normal
4. Pengembangan Diri
a. Meningkatkan konsentrasi, daya ingat, dan kreativitas.
b. Kemampuan menghafal cepat.
c. Mampu fokus mengerjakan sesuatu dalam waktu yang lama.
d. Mengatasi kesulitan belajar pada anak-anak dan remaja.
e. Mengatasi kecemasan atau grogi ketika mengikuti ujian atau tes.
f. Meningkatkan prestasi belajar atau prestasi kerja.
g. Mengatasi rasa bosan belajar atau bekerja.
h. Menghilangkan kebiasaan menunda-nunda pekerjaan.
i. Memunculkan motivasi yang sangat kuat untuk meraih cita-cita.
j. Meningkatkan kepercayaan diri. Mengatasi rasa malu atau minder.
k. Public Speaking, menjadi percaya diri berbicara di depan umum.
l. Kemampuan mengendalikan diri dan mengendalikan emosi.
m. Membangun kepribadian seperti yang Anda inginkan.
n. Membangun filter mental yang kuat agar tidak terpengaruh lingkungan.
o. Percaya diri dan berani dalam mencari pasangan
5. Manfaat Hypnosis lainnya
a. Memasuki coma state, kondisi meditasi yang dalam.
b. Age Regression Mengalami kembali masa kecil Anda.
c. Mencoba Fenomena Past Live Regression
d. Menemukan barang hilang karena lupa atau terjatuh di suatu tempat.
e. Membongkar memori yang terlupakan. Misalnya untuk mengingat password
Masyarakat awam yang belum mengetahui sesungguhnya manfaat hyposis
dalam kebaikan hanya akan berpikir hypnosis adalah ilmu yang jahat dan serakah.
Bukan karena seakah tapi ilmu hypnosis yang bersifat univesal.
14
E. Aplikasi Hipnosis
Petunjuk
1. Program ini akan lebih baik dengan diiringi alunan musik yang halus tanpa lirik
(instrumental)
2. Apabila tidak mendapatkan hasil yang memuaskan setelah 5 minggu, maka dapat
menggunakan CD self-hypnosus.
3. Buatlah agar diri senyaman mungkin dengan prosedur self-hypnosis, sebelum ke
tahap lebih lanjut (contoh merubah gaya hidup).
Langkah Prosedur Hipnosis
Untuk bisa melakukan hipnosis dengan baik dan benar, kita perlu benar-benar
memahami cara atau langkah-langkah dalam melakukan hipnosis. Langkah-langkah itu dapat
diibaratkan sebagai kunci kombinasi yang dapat membuat kita berhasil dalam melakukan
hipnosis. Langkah-langkah prosedur itu disebut Protokol Hipnosis.
Protokol Hipnosis terdiri atas lima langkah berikut :
1. Membangun relasi
Membangun relasi yang dimaksud di sini adalah relasi antara hipnotis dan pikiran
bawah sadar subjek. Tahap ini merupakan tahap yang sangat kritis. Bila hipnotis dapat
membina hubungan yang baik dengan subjek sehingga subjek percaya dan mau
mengikuti perintah hipnotis, langkah selanjutnya menjadi sangat mudah. Kegagalan
hipnotis dalam melakukan hipnosis biasanya disebabkan karena langkah pertama ini
diabaikan atau tidak berjalan dengan baik.
2. Membangun ekspektasi
Kita perlu meyakinkan subjek kita mengapa ia perlu dihipnosis, apa keuntungannya,
dan bagaimana ia akan berhasil masuk ke kondisi hipnosis. Untuk itu, kita perlu
mengajarkan subjek kita apa itu hipnosis dan apa yang bisa dilakukan dengan
hipnosis. Apabila subjek kita, lebih tepatnya pikiran bawah sadarnya, menerima apa
yang kita jelaskan, kita akan semakin mudah menghipnosis subjek kita. Selain itu,
pastikan bahwa subjek kita mengerti betul prosedur yang kita gunakan.
3. Menonaktifkan pikiran sadar
Langkah selanjutnya adalah meng-off-kan pikiran sadar subjek. Ada begitu banyak
teknik induksi yang dapat digunakan untuk tujuan ini. Intinya kita membuat pikiran
15
sadar subjek menjadi sibuk, bingung, atau bosan sehingga menjadi lengah. Jika
pikiran sadar subjek lengah, kita data menerobos masuk ke pikiran bawah sadarnya.
4. Memberi sugesti
Sugesti diberikan oleh hipnotis kepada subjek pada saat subjek telah masuk ke
kedalam trance yang diinginkan. Sugesti ini akan menjadi satu program atau nilai
baru yang akan dipegang oleh subjek.
5. Membangunkan subjek
Daat kita membangunkan subjek, pastikan kita memberikan sugesti bahwa subjek
akan merasa lebih segar, lebih nyaman, dan lebih baik keadaannya dibanding sebelum
dihipnosis.
Formula Hipnosis
Seorang hipnotis perlu mengetahui dan mengerti empat hal penting sebelum dan saat
ia melakukan hipnosis, yaitu imajinasi, kepercayaan, ekspektasi, dan konviksi. Keempat
komponen ini sangat penting dandapat menghambat atau menyukseskan keberhasilan
hipnosis. Keempat komponen ini juga sangat mempengaruhi hasil sesi hipnoterapi, bila nanti
anda mendalami hipnoterapi, baik itu untuk motivasi, mengendalikan kebiasaan buruk, goal
setting, atau tujuan lain yang berhubungan dengan peningkatan diri/self improvement.
1. Imajinasi
Imajinasi meningkatan kemampuan subjek untuk bisa dihipnosis. Imajinasi atau bahasa
citra/gambar adalah bahasa pikiran bawah sadar.
Jika subjek dapat dengan mudah membanyangkan dirinya dihipnosis atau berada di dalam
kondisi hipnosis/trance, ia akan lebih mudah masuk ke kondisi hipnosis dengan
bimbingan kita. Sebaliknya, jika subjek membayangkan dirinya sulit atau tidak bisa
masuk ke kondisi hipnosis, kita bisa tebak apa yang akan terjadi.
2. Kepercayaan
Bila subjek yakin atau percaya bahwa sesuatu akan terjadi, kepercayaan ini akan menjadi
suatu realita yang diwujudkan melalui suatu tindakan nyata.
Jika subjek percaya bahwa kita mampu dan dapat menghipnosis dirinya, tingkat
keberhasilan kita dalam menghipnosis dirinya telah meningkat sangat tinggi karena kita
mendapat bantuan atau kerja sama dari subjek. Sebaliknya, bila subjek ragu atau tidak
percaya bahwa kita mampu melakukan hipnosis atau sulit menghipnosis dirinya, yang
akan terjadi adalah ia menolak untuk dihipnosis.
16
3. Ekspektasi dan Konviksi
Ekspektasi adalah kepercayaan atau pengharapan yang kuat bahwa sesuatu akan terjadi.
Sedangkan konviksi adalah sebuah kepercayaan atau pendapat yang dipegang dengan
sangat teguh.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hipnosis merupakan nama dewa tidur Yunani. Zaman dulu, penduduk
berpikiran bahwa tidur ini sebagai analogi terbaik untuk keadaan yang berbeda jauh
dari bangun kognisi dan perilaku. Hypnosis dan Hypnotherapy menyatukan penelitian
terbaru tentang sifat hypnosis dan studi tentang apa yang dapat dicapai dalam
pengobatan (Barrent, 2010).
Hipnosis adalah kondisi kesadaran yang berubah dimana akses langsung
diperoleh dengan pikiran bawah sadar, dan ini merupakan suatu keadaan peningkatan
sugesti. Teknik berhasilnya melaksanakan hipnosis bergantung pada kemampuan
terapist dalam memberikan sugesti hipnosis dan tingkat kefokusan pasien.
18
DAFTAR PUSTAKA
Barrent, Deindre. 2010. Hypnosis and Hynotherapy Vol.1 neuroscience, personality and
cultural factors. Praeger; United States of America
Bruce G.2007.Self Hypnosisi: Bebas Masalah dengan Hipnosis. Yogyakarta : B-first
Fachri, hisyam A. 2008. The Real Art of Hypnosis kolaborasi seni hipnosis timur barat.
Jakarta : Gagas Media.
Gunawan A. 2007. Hypnotherapy : The Art of Subconscious Restructuring. Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama
Gunawan, Adi W. 2005. Hypnosis-The Art of Subconscious Communication Meraih Sekses
dengan Kekuatan Pikiran. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
Majid, Indra. 2008. Pemahaman Dasar Hypnosisi : The Mind Programming Expert.
Seamaranh: ebook www.indramajid.com
Putra,Yovan P. 2013. Rahasia di Balik Hipnosis Ericksonia. Dan Metode Pengembangan
Pikiran Lainnya. Elex Media Komputindo: Jakarta Indonesia
Sole, R. 2012. Autohypnosis For Franz Bardons Initiation Into Hermetics. Lulu.com
Solihudin, Ichsan. 2010. Hypnosis for Student. Kaifa: Bandung.
Wand. James H. 2013. Guide to Effective Self-hypnosis. Developed; East Dubuque.
http://hypnotism.com/wp-content/uploads/2013/06/Guide-to-Effective-Self-Hypnosis-
whole-booklet.pdf
Yapko, M. 2013. Hypnosis And Treating Deppression: Application In Clinical Practice.2013.
Routlegde
Recommended