View
13
Download
2
Category
Preview:
Citation preview
IMPLEMENTASI ARAH DASAR BAGI REMAJA TAHUN 2012
Dosen:
M. G. Rumambo, M.Psi.
Oleh:
Yohana Maria Penga
PROGRAM STUDI S1 TEKNOBIOMEDIK
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2012
IMPLEMENTASI ARAH DASAR BAGI REMAJA TAHUN 2012
Sesuai dengan arah dasar gereja bagi remaja dengan tema tahun 2012
adalah liturgi, para remaja sebagai bagian utama dari gereja katolik sangat dituntut
untuk memahami secara mendalam tentang liturgi, yang selama ini mereka jalani,
serta mengimplementasikan semuanya ini dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Gereja sebagai tempat atau wadah berkumpulnya orang-orang yang percaya akan
Yesus Kristus telah memberikan perhatian dan dukungan untuk membantu
meningkatkan pemahaman tentang liturgi pada kaum remaja. Dukungan-
dukungan ini dapat dilihat dari adanya kelompok REKAT atau yang dikenal
dengan Remaja Katolik pada hampir semua gereja. Perlahan tetapi pasti, adanya
REKAT ini telah memberi terang bagi para remaja dalam mengenal Yesus
Kristus.
Dalam pengimplementasian tema tahun 2012, saya melakukan observasi,
sekaligus terlibat langsung dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh REKAT
di Paroki Santo Marinus Yohanes Kenjeran. Secara keseluruhan, kegiatan remaja
katolik di paroki Santo Marinus Yohanes sangat sangat aktif. Kegiatan yang
dilakukan oleh para remaja katolik di paroki ini diadakan secara teratur yaitu
setiap hari minggu, dari pukul 09.30 sampai 10.30. Saat ini kegiatan REKAT
difokuskan pada remaja katolik yang belum dibabtis sebagai persiapan untuk
sakramen babtis. Kegiatan yang dilakukan pada setiap minggunya berisi
pembekalan materi diskusi serta pemberian tugas bagi peserta, baik tugas
langsung maupun tugas yang dikerjakan di rumah. Para peserta yang terlibat
sangat aktif, hal ini dapat dilihat dari kian meningkatnya jumlah peserta yang
terlibat dalam kegiatan REKAT.
Berdasarkan apa yang saya lihat, dan kegiatan- kegiatan yang saya ikuti,
saya melihat bahwa hampir sebagian besar peserta mempunyai pemahaman yang
minim tentang liturgi dan tentang agama. Hal ini mungkin berkaitan dengan peran
keluarga, dimana tidak sedikit dari peserta yang keluarga, khususnya orangtuanya
menganut kepercayaan yang berbeda,sehingga mereka mereka harus mandiri
dalam menjalankan ibadahnya. Akan tetapi, dari minggu ke minggu, saya melihat
adanya perbedaan yang terjadi setelah merek mengikuti rekat, seperti kebiasaan
berdoa sebelum tidur yang mungkin jarang mereka lakukan di rumah, secar
perlahan telah mereka lakukan. Disamping itu para peserta semakin kritis dalam
bertanya segala sesuatu yang berkaitan dengan gereja.
Sesua dengan apa yang saya alami selama mengikuti dan terlibat langsung
dalam kegiatan REKAT, saya mendapatkan banyak manfaat yang belum pernah
saya dapatkan sebelumnya. Saya semakin mengenal karakter dari para remaja
yang terlibat dan juga saya semakin mendapatkan gambaran tentang kuasa tuhan
yang begitu besar dalam diri para peserta yang begitu antusias dalam mengikuti
kegiatan. Disamping itu dari materi pada setiap minggunya, saya mendapatkan
banyak pelajaran yang bisa saya maknai dan saya implementasikan dalam
kehidupan sya sehari-hari.
Adapun deskripsi kegiatan remaja katolik yang saya ikuti adalah sebagi
berikut :
Hari/ tanggal : minggu, 6 mei 2012
Tema : Doa
Deskripsi kegiatan :
Pada pertemuan remaja katolik ini, para peserta yang terlibat adalah 12 orang.
Materi yang diberikan adalah tentang bagaimana kita sebagai manusia menjalin
hubungan dengan Yesus Kristus melalui doa. Doa merupakan salah satu
kewajiban yang perlu dilakukan oleh seorang katolik khususnya yang sudah
dibabtis. Dalam pertemuan ini juga, pembimbing memberikan materi tentang apa
saja doa-doa yang wajib dilakukan dan makna dari setiap doa tersebut. Selain
pemberian materi. Dilakukan juga diskusi dimana para peserta diberikan
pertanyaan “kenapa mereka ingin menganut agam katolik?”. Jawaban yang
diutarakan oleh para peserta sangat beragam. Ada yang menganut agam katolik
karena seluruh keluarganya beragama katolik, ada yang karena bersekolah di
sekolah katolik, namun ada juga yang merasa menganut agam katolik merupakan
panggilan hidupnya. Dari semua jawaban ini, dapat dilihat bahwa semuanya
adalah Kuasa Tuhan, dan sebagi orang yang menganut agama katolik, kita harus
siap untuk mengikuti yesus, dan senantiasa menjalin hubungan dengan Tuhan
Yesus melalui doa.
Refleksi :
Dari materi yang diberikan serta diskusi yang dilakukakan, refleksi yang dapat
saya ambil adalah bagaimana selama ini saya sebagai seorang katolik belum
menyadari kuasa tuhan yang besar dalam diri saya. Saya mengakui bahwa saya
sebagai pengikut Yesus, akan tetapi saya masih sering lalai dalam berdoa. Karena
kelalaian inilah secara tidak langsung saya telah merenggangkan hubungan
dengan Tuhan. Disamping itu, seringkali saya menganggap bahwa doa hanyalah
sebagai kewajiban bukan kebutuhan, sehingga apa yang saya lakukan hanya
sekedar formalitas tanpa makna apapun.
Hari/ tanggal : minggu, 13 mei 2012
Tema : Doa Rosario
Deskripsi kegiatan :
Pada pertemuan ini peserta yang terlibat adalah 14 orang dengan materi yang
dibahas dan didiskusikan adalah tentang doa rosario, dimana doa rosario sendiri
merupakan tradisi gereja katolik. Doa rosario yang selama ini kita lakukan bukan
untuk menyembah Bunda Maria, melainkan tanda bahwa kita menyembah Tuhan
melalui perantaraan Bunda Maria. Dalam penyampaian materi, kami juga
menyelingi dengan praktek langsung cara berdoa rosario yang benar. Dalam
kegiatan yang dilakukan, diketahui bahwa tidak sedikit dari peserta yang jarang
berdoa rosario, baik di lingkungan maupun dalam keluarganya sendiri, sehingga
mereka kurang paham dengan cara berdoa rosario yang benar. Disamping itu juga,
karena peserta REKAT adalah para peserta yang sedang dalam persiapan babtis,
kami melakukan pembimbingan tentang cara pengisian buku babtis pribadi yang
wajib dilengkapi.
Refleksi :
Pada pertemuan ini, banyak hal yang dapat saya refleksikan. Sebagai seorang
manusia, doa menjadi bagian yang terpenting dalam hidup. doa rosario merupakan
salah satu kekuatan iman kita. Dalam doa ini, kita sebagai manusia memuji Tuhan
dengan perantaraan Bunda Maria. Dalam 1 tahun, kita hanya menjalani doa
rosario selama 2 bulan, akan tetapi, kita masih lalai dalam menjalankannya, kita
terkesan tidak punya waktu untuk melakukan doa rosario, padahal tanpa kita
sadari, waktu itu selalu ada selama kita benar-benar niat daalam melaksanakannya
Hari/ tanggal : minggu, 27 mei 2012
Tema : Roh Kudus Turun Atas para Rasul
deskripsi kegiatan :
Pada pertemuan ini, peserta yang telibat adalah 15 orang. Materi yang
didiskusikan adalah tentang makna turunnya Roh kudus atas para rasul, karena
pada pertemuan minggu ini bertepatan dengan hari pentakosta. Dalam pertemuan
ini, dibahas tentang makna 7 karunia Roh kudus serta sejarah perkembangan
gereja katolik dari masa ke masa. Pada saat diskusi, ada peserta yang bertanya
tentang perbedaan agama katolik dengan kristen, sehingga diberikan penjelasan
tambahan tentang simbol-simbol gereja, dasar gereja, serta hierarki gereja katolik
yang membedakannya dengan agama kristen. Sebelum penutupan, dilakukan doa
7 karunia Roh kudus, dimana pada doa ini, kita memohon roh kudus menurunkan
karunianya dalam diri kita sehingga apa yang kita lakukan senantiasa sesuai
dengan kehendak roh, bukan kehendak daging semata.
Refleksi :
Refleksi yang saya dapatkan adalah, bagaimana selama ini kita tidak sadar bahwa
Roh kudus hadir dalam diri kita sejak kita dibaptis. Setiap kali kita berdoa, kita
hanya menuntut agar Tuhan Yesus memberikan kita perlindungan, rejeki,
kesehatan, dan hal-hal yang berbau duniawi saja. Kita jarang meminta agar Tuhan
memberikan kita roh hikmat, roh pengertian, roh nasihat, roh keperkasaan, roh
pengenalan akan Allah, roh kesalehan, dan roh takut akan Tuhan yang merupakan
dasar kehidupan kita, sehingga kita dapat menjadi orang yang lebih baik.
Hari/ tanggal : minggu, 3 juni 2012
Tema : Hari Tritunggal Mahakudus
Deskripsi kegiatan :
Pada pertemuan yang bertepatan dengan hari raya Tritunggal Mahakudus ini,
jumlah peserta yang terlibat adalah 9 orang. Materi yang didiskusikan adalah
tentang hari Tritunggal Mahakudus, dimana hari Tritunggal Mahakudus ini,
mengingatkan kita bahwa Tuhan selalu ada dalam diri kita, Tuhan selalu
mengetahui apapun dosa yang kita lakukan dan sekecil apapun itu, dalam
pertemuan ini juga didiskusikan tentang, mengapa Tuhan memberikan cobaan
kepada manusia. Jawaban dari para peserta sangat beragam, namun inti dari
semuanya sama, yaitu Tuhan tahu dan percaya bahwa manusia mempunyai
kekuatan untuk menghadapi semua cobaan-cobaan itu. Setelah melakukan diskusi,
seluruh peserta diminta untuk berbagi pengalaman tentang keajaiban apa yang
pernah mereka alami karena bantuan Tuhan. Peserta sangat bersemangat
menceritakan pengalaman-pengalaman mereka, baik keajaiban saat mengikuti
ujian, saat mereka sakit dan lain sebagainya. Pada akhir pertemuan, peserta
membuat doa syukur, masing-masing anak menyiapkan 5 syukur atas apa yang
telah Tuhan berikan kepada mereka. Doa syukur yang telah mereka buat
kemudian didoakan bersama-sama.
Refleksi :
Berdasarkan apa yg saya ikuti pada pertemuan ini, saya mendapatkan banyak nilai
yang bisa saya ambil. Pertama, selama ini kita percaya akan Tritunggal
Mahakudus, namun pola hidup kita tidak terarah, kita hidup jauh dari dari Tuhan
dan tidak mengandalkan Tuhan sebagai penopang hidup kita. Kedua, yang bisa
saya refleksikan adalah betapa besar kekuatan Tuhan yang bisa mewujudkan hal
yang tidak mungkin menjadi mungkin. Tuhan senantiasa memampukan kita
melakukan segala sesuatu yang tidak bisa kita lakukan sebelumnya, asalkan kita
percaya padaNya dan selalu bersyukur atas hal sekecil apapun yang telah kita
dapatkan.
Hari/ tanggal : minggu, 10 juni 2012
Tema : Menjunjung kebenaran
Deskripsi Kegiatan :
Pada pertemuan ini, peserta yang terlibat sejumlah 15 orang. Tema yang diangkat
adalah menjunjung kebenaran, dimana pada pertemuan ini para peserta berbagi
refleksi atau nilai-nilai yang mereka dapatkan setelah kegiatan nonton bersama
film “soegija” pada hari jumat sebelumnya. Refleksi dari para peserta sangat
beragam, mereka semua setuju bahwa perjuangan mgr. Albertus Soegijapranata
sangat luar biasa dalam membela kebenaran dan keadilan. Beliau membela kaum
yg lemah, kendati harus berhadapan dengan para penjajah. Dari diskusi ini, para
peserta banyak yang mengajukan pertanyaan tentang cara kita membela kebenaran
sesuai dengan kondisi kita saat ini. Pada akhir pertemuan, diadakan doa bersama
bagi perdamaian dunia.
Refleksi :
Pada saat Yesus Kristus menyerahkan nyawanya di kayu salib, Iya tidak pernah
mengeluh, Iya iklas dan tulus dalam melakukannya karena kecintaan terhadap
umatNya. Lalu, apa yang bisa kita lakukan untuk membalasnya? kita selalu takut
menyuarakan kebenaran, kita acuh terhadap sesama yang mungkin tidak pernah
mendapatkan keadilan. Mungkin sosok mgr. Albertus Soegijapranata bisa menjadi
inspirasi kita dalam memperjuangkan kebenaran demi sesama, kendati sekecil
apapun yang kita lakukan, kiranya dapat membuat orang lain bahagia.
Demikian kegiatan dan refleksi yang dapat saya ambil selama terlibat
dalam REKAT di Paroki Santo Marinus Yohanes. Saya mendapatkan banyak
manfaat dan pelajaran yang tidak pernah saya dapatkan sebelumnya. Para
pembimbing sangat membantu saya dan memberikan saya ruang untuk membagi
ilmu yang tela saya dapatkan kepaada para peserta. Ketulusan dan keiklasan
pembimbing dalam membimbing para peserta, memberikan saya inspirasi dan
motivasi untuk mau terlibat dalam karya tuhan dimabnapun saya berada.
Saya sangat berterima kasih kepada Pak Moses selaku dosen agama yang
telah memberikan saya kesempatan untuk terlibat secara langsung dalam kegiatan
REKAT, serta memberikan masukan dan bimbingan, sehingga saya dapat
menyesuaikan diri dan melakukan kegiatan di REKAT dengan baik. Ssya sangat
berharap agar kegiatan yang telah saya lakukan ini dapat memberikan manfaat
bagi para peserta yang terlibat.
Recommended