View
298
Download
26
Category
Preview:
DESCRIPTION
baguski bro
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Magang merupakan pengalaman ilmu yang menuntun
mahasiswa kepada pola fikir interdisiplin dan konprehensif dan juga
merupakan pendidikan yang diterapkan pada perguruan tinggi
sebagai suatu bentuk pengabdian mahasiswa khususnya FKM
yang melayani masalah kesehatan kepada masyarakat yang
merupakan salah satu bagian dari dasar tridarma. Dalam
menjalankan fungsinya sebagai Agen ofChange,Sosial of Control,
mahasiswa merupakan ujung tombak bangsa dan Negara sebagai
insan intelektual dan terdidik merupakan penggerak dalam
perkembangan masyarakat. Magang adalah realisasi pengetahuan
yang diperoleh dari jenjang pendidikan yang nantinya dapat
diaktualisasikan dan diterapkan dalam lingkungan masyarakat yang
minimakan pengetahuan tentang kesehatan. Magang adalah
integral dari proses pendidikan yang mempunyai ciri-ciri khusus.
Karenanya sistem penyelenggaraannya memerlukan landasan
dasar yang secara filosofi sakat memberikan gambaran serta
pengertian yang utuh tentang apa, serta untuk apa Magang itu
diselenggarakan. Landasan secara filosofi sakat memberikan
petunjuk serta pengendalian paradigma berpikir, dan tindakan
dalam setiap proses penyelenggaraan Magang yang pada
1
gilirannya nanti akan membedakan dari bentuk kegiatan-kegiatan
lain yang mana pada dasarnya kegiatan Magang ini mengandung
lima aspek yang sifatnya fundamental dari wawasan filosofis yang
tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya, yaitu:
1. Keterpaduan pelaksanaan Tri Dharma Pendidikan
2. Pendekatan Interdisipliner dan Komprehensif
3. Lintas sektoral
4. Dimensi yang luas dan kepragmatisan
5. Keterlibatan masyarakat secara efektif
Magang muncul dari konsep atas kesadaran mahasiswa
sebagai calon sarjana untuk dapat memanfaatkan sebagian waktu
belajarnya disamping diruang kuliah dan perpustakaan, juga dapat
bekerja menyumbangkan pengetahuan dan ilmu yang telah
diperolehnya secara langsung dalam membantu memecahkan dan
melaksanakan pembangunan di dalam masyarakat.
Adapun pelaksanaan Magang ini dimaksudkan untuk
meningkatkan relevansi pendidikan tinggi dengan perkembangan
dan kebutuhan masyarakat akan ilmu pengetahuan, teknologi,
serta seni untuk melaksanakan pembangunan, dan meningkatkan
persepsi mahasiswa tentang relevansi antara materi kurikulum
yang diajarkan di kampus dengan realita pembanguan dalam
masyarakat. Bagi mahasiswa, kegiatan seperti ini merupakan
2
sebuah pengalaman belajar yang baru, dan tidak akan didapatkan
didalam kampus.
Penderita kusta (lepra) dewasa ini masih merupakan
masalah kesehatan. Sebenarnya kusta bila ditemukan dalam
stadium dini merupakan penyakit ringan, akan tetapi penderita
ditemukian dalam stadium lanjut. Penyakit kusta lanjut memberi
gambaran kepada msyarakat seoloah-olah penyakit kusta tidak
dapat disembuhkan. Penyakit kusta dapat menyerang semua umur,
namun laki-laki lebih banyak terkena dibandingkan dengan wanita
dengan perbandingan 2:1, walaupun ada beberap daerah
menunjukkan insiden ini hampir sama bahkan ada daerah yang
menunjukkan penderita wanita lebih banyak (Direktorat Jendral
PPM & PPL, 2000).
Pada kemajuan teknologi di bidang promotif, pencegahan,
pengobatan dan pemulihan kesehatan dibidang kusta, maka
penyakit kusta sudah dapat diatasi dan seharusnya tidak lagi
menjadi masalah kesehatan masyrakat tetapi karna masih
banyaknya masyarakat yang belum mengetahui tentang penyakit
kusta ini, terutama mengenaai tanda dini dan akibat yang
ditimbulkan serta cara perawatannya maka penyebaran penyakit
kusta tetap terjadi, di seluruh dunia dengan endimisitas yang
berbeda- beda diantara 122 negara yang endemis pada tahun
1985. Di antara 11 negara penyumbang penyakit kusta di dunia,
3
indonesia menenpati urutan ke 4 setelah India, Brasil, Nyanmar
(Sub Direktorat Kusta dan Frambusia PLKN, Makassar 2002).
Penyakit kusta merupakan penyakit menular yang dapat
menimbulkan berbagai masalah yang kompleks dan luas, dimana
masalah yang ditimbulkan bukan hanya dilihat dari segi medis,
tetapi bisa meluas sampai kepada masalah ekonomi, sosial
budaya, keamanan dan ketahanan sosial, serta masalah psikilogi.
Penyakit kusta juga menimbulkan dampak atau masalah baik pada
penderita sendiri, keluarga dan masyarakat serta pada negara.
(Depkes RI, 1991).
B. Maksud danTujuan Magang
1. Maksud Magang
Maksud diadakan Magang pada RSK. Dr. Tadjuddin
Chalid Makassar ialah untuk menerapkan dan mengembangkan
ilmu yang diperoleh dari bangku perkuliahan dengan menambah
pengalaman, pengetahuan baru dan meningkatkan relevansi
pendidikan tinggi serta mahasiswa mampu mengaplikasikan
ilmu pengetahuan kedalam lingkungan kerja.
2. Tujuan Magang
a. Tujuan Umum
Memperoleh pengalaman keterampilan, penyesuaian
sikap dan penghayatan pengetahuan di dunia kerja dalam
4
rangka memperkaya pengetahuan dan keterampilan bidang
ilmu kesehatan masyarakat, serta melatih kemampuan
bekerja sama dengan orang lain dalam satu tim sehingga
diperoleh manfaat bersama, baik peserta magang maupun
instansi tempat magang kesehatan.
b. Tujuan Khusus
1) Mahasiswa memperoleh wawasan tentang ruang lingkup
dan kemampuan praktik yang diperlukan oleh seorang
sarjana kesehatan masyarakat.
2) Mahasiswa mampu melihat dan melaksanakan sikap
kerja profesional di bidang peminatannya.
3) Mahasiswa memperoleh pengalaman dan keterampilan
profesional di bidang peminatannya.
C. Manfaat Magang
Magang Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim
Indonesia diharapkan tercapai manfaat kegunaannya bagi :
1. Mahasiswa
a. Mendapatkan pengalaman keterampilan di bidang
manajemen dan tekhnis.
b. Terpapar dengan kondisi yang sesungguhnya dan
pemgalaman instansi kesehatan dan atau institusi lain yang
relevan.
5
c. Mendapatkan pengalaman menggunakan metode analisis
masalah yang tepat terhadap pemecahan permasalahan
kesehatan masyarakat.
d. Mendapat bahan untuk menulis karya tulis ilmiah.
e. Setelah menyelesaikan program studi mahasiswa sebagai
calon sarjana dapat mengembangkan diri untuk hidup,
berjuang, berbakti dan mengaktualisasikan segenap potensi
yang dimilikinya.
2. Fakultas Kesehatan Masyarakat UMI Makassar
a. Sebagai masukan atau umpan balik yang berguna untuk
bahan penyempurna kurikulum Fakutas Kesehatan
Masyarakat UMI sesuai dengan perkembangan dan
kebutuhan masyarakat.
b. Terciptanya kondisi yang menguntungkan untuk menjalin
kerjasama antara Fakultas Kesehatan Masyarakat UMI
Makassar dengan berbagai instansi pemerintah dan
lembaga-lembaga sosial.
3. Instansi
a. Membantu instansi dan mengembangkan program
pembangunan nasional.
b. Membantu instansi baik dengan tenaga maupun dengan
pikiran dalam memecahkan masalah sehingga tercipta
kinerja yang baik.
6
D. Waktu Dan Tempat Magang
1. Waktu
Magang Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Muslim Indonesia Makassar dimulai pada tanggal 03 Agustus
sampai 07 September 2015.
2. Tempat
Magang Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Muslim Indonesia Makassar bertempat di Rumah Sakit Dr.
Tadjuddin Chalid, Jl. Pajjaiang, No.67, Kelurahan Paccerakang,
Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar.
E. Peserta Magang
Peserta Magang merupakan mahasiswa Kesehatan
Masyarakat Peminatan PROMKES Universitas Muslim Indonesia
sebanyak 6 orang yaitu:
NO
STAMBUK NAMA
1 141 2012 0044 Adria Firti Humaida As’Ad2 141 2012 0132 Nurfajriati Bakri3 141 2012 0164 Iyin Rohmadillah 4 141 2012 0189 Andi Jumiati5 141 2012 0316 Fatmawati SR Alwie6 141 2012 0347 Nurhidayah
7
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Rumah Sakit Kusta Dr. Tajuddin Chalid Makassar
Dimulai dengan prakarsa Menteri Kesehatan tahun 1980 dan
menginstrusikan kepada Direktorat Jenderal Pelayanan Medik dan
Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular untuk
mendirikan Rumah Sakit Kusta Makassar yang sekarang dikenal
dengan Rumah Sakit Tajuddin Chalid. Untuk itu Menteri Kesehatan
bersama Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular
berangkat ke Jepang untuk memperoleh dana bantuan dari
Sasakawa Memorial Health Foundation.
Pada waktu itu direncanakan Rumah Sakit Kusta Makassar
berkapasitas 100 tempat tidur dengan rencana dana yang
diperlukan $2.000.000 dan dari Sasakawa dimintakan $1.000.000
yang ternyata baru dapat direlisir tahun 1987.
Adapun alasan menteri kesehatan perlunya membangun
Rumah Sakit Kusta Makassar adalah:
a. Banyaknya penderita kusta di provinsi lain (Kalimantan, NTT, NTB
dan lain-lain)
b. Prevalensi penyakit kusta cukup tinggi di Sulawesi Selatan dan
Kawasan Timur Indonesia (KTI) pada umumnya.
8
Untuk membangun Rumah Sakit Kusta Makassar, Departemen
Kesehatan memperoleh rekomendasi dari WHO, maka saat itu
Menteri Kesehatan RI mengeluarkan surat keputusan dengan
568/Menkes/SK/XII/1982 tertanggal 24 Desember 1982 sebagai
dasar untuk membangun Rumah Sakit Kusta Ujung Pandang yang
merupakan unit organik dalam lingkungan Departemen Kesehatan
yang berada dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur
Jenderal Pelayanan Medik.
Rumah Sakit Kusta Ujung Pandang (sekarang RSK Dr.
Tadjuddin Chalid Makassar) resmi berdiri pada tanggal 1 Oktober
1982 berdasarkan SK Menteri Kesehatan RI Nomor
568/Menkes/SK/1982 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah
Sakit Kusta Ujung Pandang. Rumah Sakit Kusta Ujung Pandang
meurpakan unit organic dalam lingkungan Departemen Kesehatan
yang pada waktu itu berada dan bertanggung jawab langsung
kepada Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan.
Diakibatkan karena masih tingginya angka prevalensi kusta di
seluruh wilayah Republik Indonesia, maka berdasarkan Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor 270/MENKES/SK/VI/1985 tanggal 4 Juni
1985, Rumah Sakit Kusta Ujung Pandang ditunjuk menjadi rumah
sakit Pembina dan sekaligus sebagai pusat rujukan kusta di
Kawasan Timur Indonesia. Adapun wilayah binaan adalah seluruh
Sulawesi, Maluku dan Irian Jaya.
9
Seiring dengan perkembangan jaman dan kondisi masyarakat,
maka berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
297/Menkes/SK/III/2008 Rumah Sakit Kusta Makassar berubah
nama menjadi Rumah Sakit Dr. Tadjuddin Chalid Makassar yang
berada dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur Jenderal
Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
Di samping itu brdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan
Nomor 2/KMK.05/2010, Rumah Sakit Dr. Tadjuddin Chalid Makassar
diberikan kepercayaan sebagai instansi Pemerintah yang
menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
(PPK-BLU). Berdasarkan pertumbuhan pemukiman di Kota
Makassar yang sangat pesat yang juga berpengaruh kepada wilayah
sekitar rumah sakit, mengakibatkan Rumah Sakit Dr. Tadjuddin
Chalid Makassar yang pada waktu dibangun, lokasinya berada di
luar kota dan sangat terisolasi sekarang berada di tengah
pemukiman warga, sehingga berdasarkan tuntutan dan kebutuhan
masyarakat, Rumah Sakit Dr. Tadjuddin Chalid Makassar
mempunyai kewajiban untuk setiap saat siap memberikan pelayanan
kepada masyarakat umum. Kondisi tersebut telah disikapi dengan
baik oleh Kementerian Kesehatan, di mana pada tanggal 31 Mei
2010 Kementerian Kesehatan memberikan ijin untuk membuka
pelayanan umum melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Bina
Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan No. HK.03.05/I/2835/10.
10
Perkembangan pemikiran masyarakat yang modern menuntut
Rumah Sakit Dr. Tadjuddin Chalid Makassar mengikuti dengan
melakukan perubahan dari internal khususnya perubahan Struktur
Organisasi yang telah ketinggalan jaman dan dirasakan telah tidak
sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan oleh masyarakat
yang semakin kompleks, maka pada tanggal 14 Mei 2012 Menteri
Kesehatan RI mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
009 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kelola Rumah Sakit
Dr. Tadjuddin Chalid Makassar.
Selama berdirinya Rumah Sakit Dr.Tadjuddin chalid Makassar
telah dipimpin oleh 5 Direktur dan 1 Direktur Utama. Urutan nama-
nama direktur Rumah Sakit Dr. Tadjuddin Chalid Makassar hingga
sekarang adalah : (1) dr. A. A. Munru (2) dr. Fahmi A.Tanjung
(3) dr. Tambunan (4) dr. H. Sanusi Karateng (5) DR. dr. H. Rasyidin
Abdullah, MPH, dan Direktur Utama adalah : (1) dr. H. Kamal Ali
Parengrengi, M.Kes.
Pada masa kepemimpinan dr. H. Kamal Ali Parengrengi, M.Kes
telah terjadi pengembangan unit pelayanan antara lain Unit
Rehabilitasi Terpadu (Poliklinik Rehabilitasi Medik, Ortetik Prostetik,
Fisioterapi, Okupasi Terapi, Unit Latihan Kerja) dan Unit Bedah
Rekonstruksi telah difungsikan dan dimanfaatkan sebagai pusat
rehabilitasi cacat kusta yang diarahkan bertaraf nasional.
Pengembangan ini disesuaikan dengan kemajuan dan
11
permintaan/kebutuhan terkait rehabilitasi kusta khususnya di
wilayah binaan. Kondisi ini sejalan dengan visi Rumah Sakit Dr.
Tadjuddin Chalid Makassar yaitu “Menjadi Rumah Sakit
Terkemuka di Indonesia dalam Pelayanan Rehabilitasi Kusta”.
Di samping itu juga telah dilakukan pengembangan terhadap
Instalasi Rawat Darurat, KIA/KB dan Perawatan Umum guna
memberikan pelayanan kepada masyarakat yang setiap bulan
terjadi peningkatan yang cukup signifikan, pengembangan di
bidang Pendidikan dan Penelitian (DIKLIT) karena semaikin
banyaknya sekolah dan perguruan tinggi di Makassar dan
sekitarnya yang membutuhkan tempat lahan praktek dan tempat
penelitian di dalam menunjang keilmuan peserta didiknya.
Renovasi gedung administrai guna menunjang pelayanan
administrasi perkantoran kepada masyarakat dan pegawai yang
membutuhkan pelayanan, serta dalam rangkat memberikan
pendidikan kesehatan kepada masyarakat dan keluarganya maka
dibentuklah Instalasi Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS).
Selain peningkatan sarana fisik, juga diikuti dengan peningkatan
kualitas SDM melalui program pendidikan berkelanjutan dan
penyelenggaraan berbagai pelatihan dan penyelenggaraan
penelitian pelayanan kesehatan dibuktikan dengan adanya
beberapa MoU dengan Institusi Pendidikan dan juga beberapa
kerjasama baik lintas sector maupun lintas program.
12
B. Visi, Misi, Tujuan, Motto, Nilai Dan Budaya
a. Visi
Rumah Sakit Kusta Dr. Tadjuddin Chalid Makassar sebagai
salah satu penyelenggara pembangunan kesehatan telah
menetapkan visi yaitu: “Menjadi Rumah Sakit Terkemuka di
Indonesia khususnya dalam Pelayanan Rehabilitasi Kusta”.
Visi tersebut mengandung makna bahwa Rumah Sakit Dr.
Tadjuddin Chalid Makassar akan lebih menitikberatkan
pelayanannya pada Rehabilitasi Medik dan non medik penderita
kusta tanpa mengabaikan fungsi-fungsi lainnya yang akan
menjadi nuansa dan ciri khas pelayanan kepada pelanggannya.
b. Misi
Misi merupakan pernyataan tentang tujuan operasional
organisasi yang diwujudkan dalam produk dan pelayanan. Untuk
dapat mewujudkan visi Rumah Sakit Kusta Dr. Tadjuddin Chalid
Makassar tersebut di atas, maka dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya ditetapkan misi, yaitu:
1) Meningkatkan profesionalisme dalam bidang pelayanan
kesehatan dan manajemen rumah sakit.
2) Memberikan pelayanan kesehatan bermutu dan paripurna
dengan memanfaatkan teknologi mutakhir.
3) Mewujudkan pelayanan kesehatan yang berbasis kemitraan.
13
4) Mengembangkan pendidikan ,pelatihan dan penelitian dalam
bidang rehabilitasi .
c. Tujuan
1) Meningkatkan kualitas hidup dan produktifitas penderita
kusta melalui pelayanan yang bermutu dan paripurna,
2) Meningkatkan kompetensi tenaga, sarana dan prasarana
kesehatan dalam penanganan rehabilitasi kusta,
3) Meningkatkan mutu pelayanan rehabilitasi kusta melalui
kerjasama lintas program dan lintas sector
4) Meningkatkan system rujukan di wilayah binaan
d. Motto
Adapun motto Rumah Sakit Kusta Dr. Tadjuddin Chalid Makassar
dalam memberikan pelayanan adalah ”Kami Melayani Dengan
Keikhlasan”.
e. Nilai – Nilai
1) Komitmen
2) Usaha maksimal
3) Sesuai Standar
4) Tulus Ikhlas
5) Akuntable
14
f. Budaya
Komitmen yang kuat dalam mewujudkan visi rumah
Usaha maksimal dalam penanganan masalah
Sesuai standar dalam memberikan pelaynan
T ulus dan ikhlas dalam menolong penderita
Akuntabel dalam setiap tindakan
C. Struktur Organisasi Rumah Sakit RSTC Makassar
1. Direktur Utama
2. Direktur Keuangan, SDM & Umum
a. Kabag. SDM
Subbag. Aministrasi SDM
Subbag. Pengembangan SDM
Subbag. Diklit SDM
b. Kabag Umum
Subbag Tata Usaha & Humas
Subbag. Rumah Tangga & Perlengkapan
Subbag. Evaluasi & Pelaporan
c. Kabag. Keuangan
Subbag. Perencanaan & Anggaran
Subbag. Perbendaharaan & Mobilisasi dana
Subbag. Akuntansi
15
3. Direktur pelayanan.
a. Kabid. Medik
Seksi layanan medik
Seksi penunjang medik
b. Kabid. Keperawatan
Seksi keperawatan rawat jalan
Seksi keperawatan rawat inap
c. Kabid rehabilitasi
Seksi rehabilitasi
Seksi rehab karya dan sosial medik
4. Komite medik
5. Satuan pengawas internal
6. Kelompok jabatan fungsional
16
D. Sumber daya manusia (SDM) RSK.DR.TADJUDDIN CHALID
MAKASSAR
Jumlah dan jenis pegawai di RSK. DR. Tadjuddin Chalid makassar
adalah :
17
a. Tenaga medik
Dokter umum : 35 orang
Dokter spesialis penyakit dalam : 1 orang
Dokter spesialis obgyn : 2 orang
Dokter spesialis bedah plastik : 1 orang
Dokter spesialis orthopedi : 1 orang
Dokter spesialis mata : 1 orang
Dokter spesialis radiologi : 1 orang
Dokter spesialis rehab medik : 1 orang
Dokter kulit kelamin : 3 orang
Dokter gigi : 7 orang
b. Tenaga keperawatan : 131 orang
c. Tenaga kefarmasian : 12 orang
d. Tenaga kesehatan masyarakat : 62 orang
e. Tenaga gizi : 27 orang
f. Tenaga keterampilan : 11 orang
g. Tenaga keteknisian medik : 17 orang
h. Tenaga non kesehatan : 43 orang
i. Tenaga honorer : 77 orang
Sumber daya manusia berdasarkan kualitas pendidikan
S2 (Magister) : 17 orang
S1 (Sarjana) : 76 orang
Dokter spesialis : 26 orang
18
Dokter umum : 35 orang
Apoteker : 6 orang
D4 (Diploma IV) : 18 orang
D3 (Diploma I) : 2 orang
SMA/SPK : 56 Orang
SMP : 3 orang
Sumber daya manusia berdasarkan jabatan dan fungsional
Struktural : 24 orang
Fungsional : 308 orang
Non fungsional : 27 orang
Jadi total jumlah pegawai/sumber daya yang mengabdi dirumah
sakit Tadjuddin Chalid makassar tahun 2014 adalah sebanyak
436 orang.
E. Karakteristik Rumah Sakit
1) Jenis Rumah Sakit
1. Jenis Rumah Sakit adalah Rumah Sakit Non Pendidikan.
19
2. Klasifikasi rumah sakit adalah rumah sakit Khusus Kusta
Kelas A
3. Jenis Pelayanan
a. Pelayanan Rawat Jalan
1) Poliklinik Rehabilitasi
2) Poliklinik Umum
3) Poliklinik Gigi Dan Mulut
4) Poliklinik Luka
5) PoliklinikSpesialistik
Kulit Kelamin
Mata
Bedah Umum
Bedah Plastik
Bedah Rekonstruksi
Kebidanan Dan Kandungan
RehabilitasiMedik
THT
Penyakit Dalam
b. Pelayanan Rawat Inap
1) Rawat Inap Kusta
2) Rawat Inap Umum
Dengan kapasitas tempat tidur 200 TT
c. Pelayanan Rawat Darurat (IGD)
20
d. Perawatan Luka
e. Penunjang Medik
1) Laboratorium
2) Radiologi
3) Farmasi
4) Medikal Record
f. Diklat Dan Litbang
g. Kamar Bedah
h. Rumah Bersalin
i. Loundry
j. Incenerator Dan IPAL
4. Layanan Unggulan
Layanan Unggulan adalah Rehabilitasi Kusta dengan rincian
tindakan berupa.
a. Prothesa
b. Okupasi Terapi
c. Fisioterapi
d. Latihan Kerja
e. Unit Luka
5. Sertifikasi
a. Akreditasi Rumah Sakit 5 Pelayanan Dasar
b. ISO dan sertifikat lainnya
c. Penghargaan
21
2) Sarana dan Prasarana
Tanah dan bangunan Rumah Sakit
1. Luas Tanah
Seluruhnya : 123.763 M²
a. Dalam Kompleks ( Daya ) : 101.367 M²
b. Luar kompleks (Tamalanrea) : 22.396 M²
Rincian sebagai berikut :
a. Luas bangunan seluruhnya : 15.570 M²
b. Tempat parkir : 7.381 M²
c. Taman : 3.000 M²
d. Lain-lain : 73.120 M²
2. Luas Bangunan
a. Rawat Inap : 1.478 M²
b. Rawat Jalan : 2.042 M²
c. Instalasi : 1.240 M²
d. Ruang Administrasi : 1.080 M²
e. Ruang Lainnya : 9.730 M²
NONAMA SARANA,
PRASARANA DAN MITRA KERJASISTEM
KERJASAMAHASIL
KERJASAMAPERALATAN
22
1
Gedung serba guna Inninawa Madecengnge Rumah Sakit, Umum Kerjasama
Peningkatan pendapatan
RS sebagai RS BLU
2 Gedung unit BRI BRI SewaPeningkatan pendapatan
RS sebagai RS BLU
3 ATM BTN SewaPeningkatan pendapatan
RS sebagai RS BLU
4
Alat Elektromedik THT, Mata, Radiologi, Rumah sakit, Umum Sewa Peralatan Medis
Fisioterapi, Kebidanan
5 Wisma Umum sewaPeningkatan pendapatan
RS sebagai RS BLU
6Koperasi Karya Madising
Rumah Sakit & Masyarakat kerjasama
Peningkatan pendapatan
RS sebagai RS BLU
7 ApotikAskes Sosial Kusta,
Jamkesmas, Jamkesda kerjasamaPeningkatan pendapatan
Masyarakat umum RS sebagai RS BLU
8Gedung rehabilitasi medic
Asuransi, Jamkesmas, Jamkesda kerjasama
Peningkatan pendapatan
Masyarakat umum RS sebagai RS BLU
9 Kantin Rumah sakit, Umum kerjasamaPeningkatan pendapatan
RS sebagai RS BLU
10 IPAL / Insenerator Rumah Sakit dan kerjasama Peningkatan
23
Instansi lain pendapatan
RS sebagai RS BLU
11Poliklinik Spesialistik
Jamkesmas,Jamkesda, Umum kerjasama
Peningkatan pendapatan
RS sebagai RS BLU
12 Kamar OK/ bedahAskes Sosial Kusta,
Jamkesmas, Jamkesda kerjasamaPeningkatan pendapatan
Masyarakat umum RS sebagai RS BLU
NONAMA SARANA,
PRASARANA DAN PERALATAN
MITRA KERJASISTEM
KERJASAMA HASIL KERJASAMA
13 Gedung perkantoran - - Peningkatan pendapatan
RS sebagai RS BLU
14 Gedung rawat Inap umum Jamkesmas, Umum kerjasama Peningkatan pendapatan
RS sebagai RS BLU
15 Worshop/IPRS Rumah Sakit , Umum kerjasama Peningkatan pendapatan
RS sebagai RS BLU
16 Instalasi Gizi Rumah Sakit , Umum kerjasama Peningkatan pendapatan
RS sebagai RS BLU
17 Unit Layanan LukaJamkesmas,
Jamkesda, Umum kerjasama Peningkatan pendapatan
RS sebagai RS BLU
18 Gedung rawat inap kusta Jamkesmas, Jamkesda kerjasama Peningkatan pendapatan
RS sebagai RS BLU
19 Gedung ULPRekanan Pengadaan
Barang kerjasama Peningkatan pendapatan
24
RS sebagai RS BLU
20 RadiologiAskes Sosial Kusta,
Jamkesmas, Jamkesda kerjasama Peningkatan pendapatan
Masyarakat umum RS sebagai RS BLU
21Klinik Bersalin, BKIA Non Kusta
Jamkesmas, Jampersal, kerjasama Peningkatan pendapatan
umum RS sebagai RS BLU
22 Klinik Bersalin, BKIA KustaJamkesmas,
Jamkesda, Jampersal, kerjasama Peningkatan pendapatan
RS sebagai RS BLU
22 Loundry Rumah Sakit, Umum kerjasama Peningkatan pendapatan
RS sebagai RS BLU
23 DiklatInstitusi-institusi pendidikan yang kerjasama Peningkatan pendapatan
terkait RS sebagai RS BLU
24 Mesjid Rumah Sakit, Umum Fasilitas Umum
F. Alur Proses Pelayanan Pasien Rawat Jalan, Rawat Inap Umum
dan Kusta di Rumah Sakit Dr. Tadjuddin Chalid Makassar
25
RUANG PENYIMPANAN
POLIKLINIK REHABILITASI
ALUR PASIEN RAWAT JALAN KUSTA DAN UMUM
26
POLIKLINIK UMUMRUANG BRM
BERKAS TIDAK LENGKAP
SOSMED
PPATRS
RUANGA REKAM MEDIK
PENGOLAHAN BRM
FILLING
INDEX
KODING ANALISIS
ASSEMBLING
REGISTER PASIEN
PULANG RJ
DATANG SENDIRI DOKTER PRAKTEK RUJUKAN PKM
TP2RJBERKAS TIDAK LENGKAP
SOSME
PERNAH BEROBAT
Y
A
TIDAK
BAB III
KEGIATAN MAGANG DI RS. DR. TADJDUDDIN CHALID MAKASSAR
A. BAGIAN TATA USAHA
27
BERKAS
LAMA
KIB MEMBUAT KIB DAN BRM
PPATRS
BRM
POLOKLINIK
APOTIK PULANG
RS LAIN
RUANG INAP
UNIT LAIN
1. Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang
mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana program
dan anggaran, evaluasi dan penyusunan laporan, serta
pelayanan administrasi.
2. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas,
Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan penyusunan rencana program dan anggaran;
b. pelaksanaan urusan tata persuratan, pengelolaan logistik,
dan urusan rumah tangga BNNP Sulawesi Selatan;
c. pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, kearsipan,
dokumentasi dan hubungan masyarakat;
d. penyiapan bahan bantuan hukum dan kerja sama; dan
e. evaluasi dan penyusunan laporan.
3. Bagian Tata Usaha terdiri atas :
3.1 Subbagian Perencanaan
Subbagian Perencanaan dipimpin oleh seorang Kepala
Subbagian yang mempunyai tugas melakukan penyiapan
penyusunan rencana program dan anggaran, bahan
bantuan hukum dan kerjasama, serta evaluasi dan
penyusunan laporan. Subbagian Perencanaan,
mempunyai tugas dengan rincian sebagai berikut :
a. pengoordinasian, penyinkronisasian, dan
pengintegrasian dalam penyusunan perencanaan
28
umum, komponen kegiatan tahunan dan anggaran di
lingkungan BNNP Sulsel;
b. memfasilitasi, mengkoordinir dan menyampaikan
laporan hasil penyusunan perencanaan lima tahunan
tingkat BNNP Sulsel;
c. melaksanakan dan melaporkan hasil monitoring dan
evaluasi komponen kegiatan berdasarkan sumber
pembiayaan;
d. menkoordinir penyusunan laporan bulanan, triwulan,
tahunan lingkup BNNP;
e. melaksanakan evaluasi kinerja BNNK;
f. menyelenggarakan dan mengkoordinir
kajian/penelitian dan pengembangan komponen
kegiatan yang mendukung perumusan kebijakan
BNNP;
g. menyelenggarakan administrasi umum dan
perlengkapan dalam sub bagiannya;
h. melaksanakan koordinasi lintas program dan sektor
sesuai dengan bidang tugasnya;
i. melaksanakan penyiapan bantuan hukum dan
kerjasama;
29
j. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan
oleh atasan sesuai bidang tugasnya untuk
mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;
3.2 Subbagian Logistik;
Subbagian logistik dipimpin oleh seorang Kepala
Subbagian yang mempunyai tugas melakukan urusan tata
persuratan, pengelolaan logistik, dan urusan rumah
tangga BNNP Sulawesi Selatan. Subbagian Logistik
mempunyai tugas dengan rincian sebagai berikut:
a. melakukan pengklasifikasian surat menurut jenisnya;
b. melakukan administrasi dan pendistribusian naskah
dinas, surat masuk dan keluar;
c. mengelola sarana dan prasarana serta melakukan
urusan rumah tangga;
d. melakukan pemeliharaan kebersihan serta keamanan
lingkungan kantor;
e. melaksanakan pengadaan, inventarisasi dan
perawatan peralatan barang di lingkungan BNNP
Sulawesi Selatan;
f. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas subbagian
Logistik dan memberikan saran pertimbangan kepada
atasan sebagai bahan perumusan kebijakan;
30
g. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan
oleh atasan sesuai bidang tugasnya untuk mendukung
kelancaran pelaksanaan tugas;
3.3 Subbagian Administrasi;
Subbagian Administrasi dipimpin oleh seorang Kepala
Subbagian yang mempunyai tugas melakukan urusan
kepegawaian, keuangan, kearsipan, dokumentasi dan
hubungan masyarakat di lingkungan BNNP Sulawesi
Selatan. Subbagian administrasi mempunyai tugas
dengan rincian sebagai berikut:
a. mengoordinasikan, mengumpulkan, dan
mengklasifikasi data kepegawaian di lingkungan
BNNP Sulawesi Selatan;
b. melakukan pembinaan, asistensi dan memfasilitasi
pelayanan administrasi;
c. mengelolah data kepegawaian yang meliputi Daftar
Urut Kepangkatan (DUK), kenaikan pangkat,
prajabatan, mutasi, peralihan status, pensiun,
kenaikan gaji berkala, dan penerimaan tanda
penghargaan Satya Lencana;
d. menyiapkan bahan dan menyusun daftar penilaian
pegawai (DP3), rencana formasi personil dan
31
informasi jabatan di lingkungan BNNP Sulawesi
Selatan;
e. mengoordinir dan menghimpun daftar hadir pegawai
BNNP Sulsel dan melakukan pelaporan mengenai
tingkat kehadiran pegawai secara berjenjang dan
berkala;
f. mengoordinasikan dan memfasilitasi permohonan cuti,
izin, surat keterangan sakit, kesejahteraan pegawai
dalam lingkup BNNP Sulawesi
g. penata usahaan keuangan (melaksanakan dan
mengoordinasikan pelayanan administrasi keuangan)
di lingkungan BNNP Sulsel;
h. mengarsipkan data kepegawaian dan
mensosialisasikan peraturan perundang undangan di
bidang kepegawaian; i. mengelola dan mengkoordinir
pusat penyediaan data dan dokumentasi;
i. melaksanakan dan mengoordinasikan kegiatan
kehumasan dan keprotokolan
j. Melaksanakan pembinaan senam kesegaran jasmani
personil BNNP Sulawesi Selatan;
k. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
Subbagian Administrasi dan memberikan saran
pertimbangan kepada atasan sebagai bahan
32
perumusan kebijakan; m. melakukan tugas kedinasan
lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang
tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan
tugas;
B. BIDANG PENCEGAHAN
1. Bidang Pencegahan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang
yang mempunyai tugas melaksanakan kebijakan teknis P4GN
di bidang pencegahan dalam wilayah Provinsi Sulawesi
Selatan.
2. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas,
Bidang Pencegahan menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan desiminasi informasi P4GN di bidang
pencegahan dalam wilayah Provinsi;
b. pelaksanaan advokasi P4GN di bidang pencegahan
dalam wilayah Provinsi; dan
c. pelaksanaan bimbingan teknis P4GN di bidang
pencegahan kepada Badan Narkotika Nasional
Kabupaten/Kota.
3. Bidang Pencegahan terdiri atas :
3.1. Seksi Desiminasi Informasi
33
Seksi Desiminasi Informasi dipimpin oleh seorang Kepala
Seksi yang mempunyai tugas melakukan penyiapan
desiminasi informasi P4GN di bidang pencegahan dalam
wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan penyiapan
bimbingan teknis desiminasi informasi kepada Badan
Narkotika Nasional Kabupaten/Kota. Seksi Desiminasi
Informasi mempunyai tugas dengan rincian sebagai
berikut:
a. melakukan pengumpulan, pengolahan, dan
penganalisaan bahan kebutuhan pelaksanaan
kegiatan;
b. melaksanakan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi
dengan intansi pemerintah terkait dan komponen
masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan;
c. melaksanakan desiminasi informasi P4GN;
d. melaksanakan bimbingan teknis desiminasi informasi
kepada Badan Narkotika Nasional Kabupaten/Kota;
e. melaksanakan evaluasi dan pelaporan;
f. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan
oleh atasan sesuai bidang tugasnya untuk mendukung
kelancaran pelaksanaan tugas;
3.2. Seksi Advokasi
34
Seksi Advokasi dimpimpin langsung oleh seorang Kepala
Seksi yang mempunyai tugas melakukan penyiapan
advokasi P4GN di bidang pencegahan dalam wilayah
Provinsi Sulawesi Selatan dan penyiapan bimbingan
teknis advokasi kepada Badan Narkotika Nasional
Kabupaten/Kota. Seksi Advokasi mempunyai tugas
dengan rincian sebagai berikut:
a. menyusun Jadwal waktu (time schedule) atas
Pelaksanaan Advokasi di bidang Pencegahan secara
berkala;
b. melakukan persiapan bahan-bahan dalam rangka
pelaksanaan penyajian materi penjuluhan P4GN;
c. melakukan koordinasi kepada instansi pemerintah dan
non pemerintah yang akan di advokasi P4GN;
d. melaksanakan kegiatan penyuluhan serta pembentukan
kader sadar narkoba;
e. melaksanakan bimbingan teknis advokasi kepada
Badan Narkotika Nasional Kabupaten/Kota;
f. membuat laporan hasil pelaksanaan tugas Seksi
Advokasi Bidang Pencegahan dan memberi saran
pertimbangan kepada pimpinan untuk penentuan
kebijakan lebih lanjut.
35
g. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan
oleh atasan sesuai bidang tugasnya untuk mendukung
kelancaran pelaksanaan tugas;
C. BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
1. Bidang Pemberdayaan Masyarakat dipimpin oleh seorang
Kepala Bidang yang mempunyai tugas melaksanakan
kebijakan teknis P4GN di bidang pemberdayaan masyarakat
dan rehabilitasi dalam wilayah Provinsi Sulsel.
2. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas,
Bidang Pemberdayaan Masyarakat menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan peran serta masyarakat P4GN di bidang
pemberdayaan
b. T7 masyarakat dan rehabilitasi dalam wilayah Provinsi
Sulawesi Selatan;
c. pelaksanaan pemberdayaan alternatif P4GN di bidang
pemberdayaan masyarakat dalam wilayah Provinsi
Sulawesi Selatan;
d. pelaksanaan bimbingan teknis P4GN di bidang
pemberdayaan masyarakat dan rehabilitasi kepada
BNNK/Kota.
3. Bidang Pemberdayaan Masyarakat terdiri atas:
3.1. Seksi Peran Serta Masyarakat;
36
Seksi Peran Serta Masyarakat dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang mempunyai tugas melakukan
penyiapan peran serta masyarakat P4GN di bidang
Pemberdayaan Masyarakat dan rehabilitasi dalam wilayah
Provinsi Sulawesi Selatan dan penyiapan bimbingan
teknis peran serta masyarakat kepada Badan Narkotika
Nasional Kab/Kota. Seksi Peran Serta Masyarakat
mempunyai tugas dengan rincian sebagai berikut :
a. menyusun rencana kegiatan Peran Serta Masyarakat
Bidang Pemberdayaan Masyarakat;
b. melakukan penyiapan peran serta P4GN dibidang
pemberdayaan masyarakat dalam wilayah Provinsi
Sulawesi Selatan;
c. penyiapan bimbingan teknis peran serta masyarakat
kepada BNNK/Kota;
d. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi
dengan semua pihak yang akan diberdayakan bidang
P4GN;
e. melaksanakan kegiatan yang melibatkan peran serta
lingkungan keluarga yang akan diberdayakan bidang
P4GN;
37
f. melaksanakan kegiatan yang melibatkan peran serta
siswa SLTA dalam rangka menciptakan lingkungan
sekolah bebas narkoba;
g. melaksanakan kegiatan yang melibatkan peran serta
tokoh masyarakat dalam rangka menciptakan
lingkungan bebas narkoba;
h. melaksanakan kegiatan yang melibatkan peran serta
media massa dalam rangka mendukung lingkungan
bebas narkoba;
i. melaksanakan kegiatan yang melibatkan peran serta
perguruan tinggi dalam rangka menciptakan
lingkungan kampus bebas narkoba;
j. melaksanakan kegiatan yang melibatkan peran serta
pekerja dalam rangka menciptakan lingkungan kerja
bebas narkoba;
k. melaksanakan penjangkauan, dan pendataan
terhadap komponen masyarakat (LSM, Ormas dll)
yang perduli terhadap korban penyalahgunaan
narkoba;
l. melaksanakan test narkoba (test urine, test rambut,
test darah, test asam dioksiribonuleat (DNA), test
bagian tubuh lainnya dalam rangka pengungkapan
jaringan; m. melakukan tugas kedinasan lain yang
38
diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya
untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.
3.2. Seksi Pemberdayaan Alternatif
Seksi Pemberdayaan Alternatif dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang mempunyai tugas melakukan
penyiapan pemberdayaan alternatif P4GN di bidang
Pemberdayaan Masyarakat dalam wilayah Provinsi
Sulawesi Selatan, dan penyiapan bimbingan teknis
advokasi kepada Badan Narkotika Nasional Kab/Kota.
Seksi Pemberdayaan Alternatif mempunyai tugas dengan
rincian sebagai berikut :
a. menyusun rencana kegiatan seksi pemberdayaan
alternatif bidang pemberdayaan masyarakat dan
rehabilitasi.
b. melaksanakan koordinasi internal BNNP, maupun
koordinasi lintas instansi serta melakukan kerjasama
dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama mengenai
pemberdayaan masyarakat dalam kegiatan P4GN.
c. melaksanakan pemberdayaan alternatif masyarakat
perkotaan dan pemberdayaan alternatif masyarakat
pedesaan.
39
d. melakukan Pemetaan dalam rangka persiapan
pemberdayaan alternatif (Community development) di
perkotaan dan pedesaan serta mengadakan
sosialisasi lingkungan masyarakat bebas dari
Penyalahguna dan peredaran gelap narkoba (PPGN)
dalam wilayah community development tersebut
e. melakukan deteksi dini (test narkoba) dalam wilayah
community development.
f. melakukan pemberdayaan masyarakat melalui
pelatihan kerja, kursus dan lain lain di lingkungan
community development.
g. membantu pengungkapan jaringan dalam
pemberantasan dan peredaran gelap narkoba dan
prekursor narkoba kecuali prekursor tembakau dan
prekursor alkohol.
h. mendorong dan memfasilitasi serta melaksanakan
peningkatan kemampuan dan penguatan lembaga
rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial yang
menangani korban napza.
i. mendorong dan memfasilitasi para
pecandu/penyalahguna narkoba agar mengikuti
program wajib lapor dan melakukan pendataan wajib
lapor secara terpadu.
40
j. mendorong dan memfasilitasi pecandu/penyalahguna
narkoba untuk mengikuti terapi dan rehabilitasi di
Pusat Terapi dan Rehabilitasi yang ada di Indonesia
dan melaksanakan kegiatan pendampingan pasca
rehabilitasi (after care) bagi mantan pecandu yang
telah mengikuti program terapi dan rehabilitasi;
k. melakukan monitoring, pembinaan, pengawasan dan
evaluasi seluruh kegiatan yang menyangkut tupoksi
seksi pemberdayaan alternatif dan rehabilitasi.
l. melaksanakan bimbingan teknis P4GN di bidang
Pemberdayaan alternative kepada BNNK/Kota.
m. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan
oleh atasan sesuai bidang tugasnya untuk mendukung
kelancaran pelaksanaan tugas;
41
BAB IV
PEMBAHASAN
Badan Narkotika Nasional (disingkat BNN) adalah sebuah
Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) Indonesia yang
mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang
pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap
psikotropika, prekursor, dan bahan adiktif lainnya kecuali bahan adiktif
untuk tembakau dan alkohol. BNN dipimpin oleh seorang kepala yang
bertanggung jawab langsung kepada Presiden melalui koordinasi Kepala
Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Pelaksanaan Magang mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Mu slim Indonesia tahun 2014 / 2015 bertempat di Badan
Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi selatan yang terletak di jalan
Manunggal 22 Kel. Maccini Sombala Kel. Tamalate Kota Makassar 90224.
Kegiatan Magang ini berlangsung kurang lebih 1 bulan, yang dimulai pada
tanggal 04 Agustus sampai 28 Agustus 2014. Adapun tujuan dari Magang
ini yang diadakan di Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Selatan
ialah untuk mendapatkan pengalaman kerja yang nyata dengan
menerapkan konsep dan pola pengembangan teori di kampus yang
dipadukan dengan kerja praktek, kegiatan penelitian dan pengabdian
serta agar mahasiswa mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan ke
dalam lingkungan kerja.
42
Dengan adanya praktek magang yang secara langsung mahasiswa
terlibat di dalam sistem yang ada di BNNP,mahasiswa dapat mengetahui
tugas dan fungsi dari Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Selatan
(BNNP) di Makassar.
Pelaksanaan Magang Fakultas Kesehatan Masyarakat Jurusan
Epidemiologi di Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Selatan
dimulai pada tanggal 04 Agustus sampai tanggal 28 Agustus 2014.
Mahasiswa magang mengikuti program kerja d kantor BNNP, dan kami di
tempatkan pada 3 bidang yaitu :
1. Bidang Tata Usaha.
2. Bidang Pencegahan.
3. Bidang Pemberdayaan Masyarakat.
Pada bidang bidang Tata Usaha berlangsung selama 2 minggu
pada tanggal 04 sampai tanggal 15 Agustus, kemudian di pindahkan
kebidang Pencegahan yang berlangsung selama 1 minggu pada tanggal
18 sampai tanggal 22 Agustus,selanjutnya di minggu terakhir kami di
bidang Bidang Pemberdayaan Masyarakat pada tanggal 25 sampai
tanggal 28 Agustus.
43
HASIL KEGIATAN
Adapun kegiatan-kegiatan yang terlaksana kami selama Magang di
Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Selatan (BNNP) yaitu :
1) Bidang Tata Usaha tanggal 04 - 15 Agustus 2014
a. Penyusunan berkas-berkas surat perintah dan surat tugas
b. Penyusun berkas kwitansi pengeluaran perjalanan dinas keluar
kota maupun dalam kota
c. Menginput data untuk situs web BNNP dari kegiatan-kegitan
yang dilakukan
d. Pembuatan surat perintah ataupun surat tugas
e. Ikut serta dalam Peresmian Klinik Pratama rawat Jalan Adi
Pradana BNNP SULSEL
2) Bidang Pencegahan tanggal 18 – 22 Agustus 2014
Penyusunan jadwal pelaksanaan Akselerasi penyuluhan P4GN
di lingkungan SMA/SMK/MAN di kecamatan Mamajang,Mariso, dan
Tamalate Kota Makassar. Ikut serta dalam melaksanakan kegiatan
penyuluhan Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan
Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). Menyusun laporan untuk staf
yang telah melakukan penyuluhan. Meregestritasi surat masuk dan
surat keluar. Menyusun dokumentasi hasil penyuluhan. Membuat
laporan hasil penyuluhan.
44
Adapun kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan oleh Badan
Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Selatan adalah sebagai
berikut:
1. Kegiatan Akselerasi Pengenalan Program Stusi mahasiswa
(PPSM) Baru Poltekes Kemenkes Makassar Tidung.
Dalam rangka penerimaan mahasiswa baru dianggap
penting bahwa sejak awal para mahasiswa baru dibekali
dengan pemahaman yang baik dan lengkap perihal narkoba
dan penyalahgunaannya, Oleh karena itu pihak Politekes
Kemenkes Makassar Tidung meminta kesediaan Badan
Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Selatan untuk
memberikan materi pada acara tersebut.
Dalam hal ini diwakilkan oleh Tim Penyuluh dari bidang
Pencegahan yaitu Asmawati, SKM sebagai penyuluh sie
Diseminasi dan Andi Nurhamida, SKM sebagai penyuluh sie
Advokasi yang membawakan materi dengan tema “Upaya
Penanggulangan Narkoba“ .
Acara penyuluhan terlebih dahulu dibuka oleh Wakil
Dekan 1 Poltekes Kemenkes Makassar Tidung, kemudian
setelah itu diisi dengan materi tentang “Bahaya
Penyalahgunaan Narkoba”. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula
Poltekes Kemenkes Makassar Tidung, tgl 14 Agustus 2014,
Pukul 12.20 s/d selesai dan dihadiri 300mahasiswa baru dan
45
30mahasiswa yang menjadi panitia pada acara tersebut, dan
terlihat keseriusan dari pada siswa baru untuk mengikuti acara
ini. Selain melakukan penyuluhan, pihak dari BNNP juga
melakukan tes urin kepada seluruh mahasiswa baru Poltekes
Kemenkes Makassar Tidung yang diwakili oleh ka fitri dan ka
iwa dari bidang pemberdayaan masyarakat.
2. Kegiatan Akselerasi Peningkatan Pemahaman P4GN SMA
NASIONAL MAKASSAR
Dalam rangka peningkatan pemahaman siswa-siswi
tentang pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan
pengedaran gelap Narkoba (P4GN) maka dari pihak SMA
NASIONAL MAKASSAR meminta kesediaan Badan Narkotika
Nasional Provinsi Sulawesi Selatan untuk memberikan materi
pada acara tersebut.
Dalam hal ini diwakilkan oleh Tim Penyuluh dari bidang
Pencegahan yaitu Drs Hariawan Nurdin sebagai penyuluh sie
Advokasi yang membawakan materi dengan tema “Dampak
Penyalahgunaan Narkoba“.
Kegiatan ini dilaksanakan di kelas , tgl 14 Agustus 2014,
Pukul 10.30 s/d selesai dan dihadiri 60 siswa pada acara
tersebut, dan terlihat keseriusan dari pada siswa baru untuk
mengikuti acara ini.
46
3. Kegiatan Akselerasi Penyuluhan Bahaya Penyalahgunaan
Narkoba SMA KATOLIK CENDRAWASIH MAKASSAR.
Dalam rangka pelaksanaan Masa Orientasi Sekolah untuk
para siswa Kelas X, dianggap penting bahwa sejak awal para
siswa dibekali dengan pemahaman yang baik dan lengkap
perihal narkoba dan penyalahgunaannya, Oleh karena itu pihak
Sekolah SMA Katolik Cendrawasih meminta kesediaan Badan
Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Selatan untuk
memberikan materi pada acara tersebut.
Dalam hal ini diwakilkan oleh Tim Penyuluh dari bidang
Pencegahan yaitu Andi Nurhamida, SKM dan Asmawati, SKM
yang membawakan materi dengan tema “Bahaya Narkoba Bagi
Kesehatan“ .
Acara penyuluhan terlebih dahulu dibuka oleh Wakil
Kepala Sekolah SMA Katolik Cendrawasih, kemudian setelah
itu diisi dengan materi tentang Bahaya Penyalahgunaan
Narkoba. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula SMA Katolik
Cendrawasih Makassar, tgl 17 Agustus 2014, Pukul 09.30 s/d
11.30 dan dihadiri 170 siswa baru dan 15 siswa dari kelas XI
yang menjadi panitia pada acara tersebut, dan terlihat
keseriusan dari pada siswa baru untuk mengikuti acara ini, dan
dari hasil bincang-bincang kami dengan Wakil kepala Sekolah
47
akan menjadikan kegiatan ini sebagai program setiap
penerimaan siswa baru.
4. Kegiatan Akselerasi Peningkatan Pemahaman P4GNSMA 14
Makassar.
Kegiatan ini dibuka Kepala Sekolah kemudian dilanjutkan
dengan pemberian Sosialisasi tentang Pencegahan
Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap
Narkoba (P4GN) dari Tim penyuluh BNNP Sulsel ,siswa-siswi
yang hadir pada kegiatan ini sejumlah 117 orang yang terdiri
dari 4 kelas pada tgl 18 Agustus 2014. Materi Penyuluhan
Yang disampaikan Berjudul “Bahaya Narkoba dan Cara
Pencegahan Penyalahgunaannya“ Materi berlangsung Selama
120 Menit yang di sampaikan oleh Andi Nurhamida, SKM dan
Dra. Rahmatia.
Diakhir Penyuluhan Kami Berpesan Kepada Para Siswa-
Siswi “Jangan pernah mencoba atau menyentuh narkoba
karena kenikmatannya hanya sesaat tapi membawa sengsara
seumur hidup. Hidup ini hanya sekali, jangan akhiri hidup ini
dengan NARKOBA”
5. Kegiatan Akselerasi peningkatan pemahaman P4GN pada
kegiatan Masa Orientasi Akademik Mahasiswa STIK GIA
Makassar.
48
Dalam rangka penerimaan mahasiswa baru dianggap
penting bahwa sejak awal para mahasiswa baru dibekali
dengan pemahaman yang baik dan lengkap perihal narkoba
dan penyalahgunaannya, Oleh karena itu pihak STIK GIA
Makassar meminta kesediaan Badan Narkotika Nasional
Provinsi Sulawesi Selatan untuk memberikan materi pada
acara tersebut.
Dalam hal ini diwakilkan oleh Tim Penyuluh dari bidang
Pencegahan yaitu Jamaluddin, SKM sebagai Kabid
Pencegahan dan Asmawati, SKM sebagai penyuluh sie
Diseminasi Informasi yang membawakan materi dengan tema
“Jenis Narkoba, Efek, dan Dampaknya“ .
Kegiatan ini dilaksanakan di ruang A kampus I STIK GIA
Makassar, tgl 19 Agustus 2014, Pukul 13.20 s/d selesai dan
dihadiri 200mahasiswa baru dan 20mahasiswa yang menjadi
panitia pada acara tersebut, dan terlihat keseriusan dari pada
siswa baru untuk mengikuti acara ini.
6. Kegiatan Akselerasi Peningkatan Pemahaman P4GN SMA
YPPLP UMI MAKASSAR
Dalam rangka peningkatan pemahaman siswa-siswi
tentang pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan
pengedaran gelap Narkoba (P4GN) maka dari pihak SMA
YPPLP UMI MAKASSAR meminta kesediaan Badan Narkotika
49
Nasional Provinsi Sulawesi Selatan untuk memberikan materi
pada acara tersebut.
Dalam hal ini diwakilkan oleh Tim Penyuluh dari bidang
Pencegahan yaitu Asmawati, SKM sebagai penyuluh sie
Diseminasi Informasi dan Karunia sebagai Sie Advokasi yang
membawakan materi dengan tema “Upaya Penanggulangan
Terhadap Bahaya Narkoba“.
Kegiatan ini dilaksanakan di kelas , tgl 20 Agustus 2014,
Pukul 10.30 s/d selesai dan dihadiri 100 siswa pada acara
tersebut, dan terlihat keseriusan dari pada siswa baru untuk
mengikuti acara ini.
7. Kegiatan Akselerasi Peningkatan Pemahaman P4GN SMAN
11 MAKASSAR
Dalam rangka peningkatan pemahaman siswa-siswi
tentang pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan
pengedaran gelap Narkoba (P4GN) maka dari pihak SMAN 11
MAKASSAR meminta kesediaan Badan Narkotika Nasional
Provinsi Sulawesi Selatan untuk memberikan materi pada
acara tersebut.
Dalam hal ini diwakilkan oleh Tim Penyuluh dari bidang
Pencegahan yaitu Jamaluddin, SKM, M.Kes dan Ishak
Iskandar, SKM, M.Kes yang membawakan materi dengan tema
“Bahaya Narkoba dan Cara Pencegahan Penyalahgunaannya“.
50
Kegiatan ini dilaksanakan di Mushollah SMAN 11
MAKASSAR , tgl 25 Agustus 2014, 10.30 s/d selesai dan di
hadiri oleh 120 siswa pada acara tersebut, dan terlihat
keseriusan dari pada siswa baru untuk mengikuti acara ini.
8. Kegiatan Akselerasi Peningkatan Pemahaman P4GN SMA 4
MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Dalam rangka peningkatan pemahaman siswa-siswi
tentang pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan
pengedaran gelap Narkoba (P4GN) maka dari pihak SMA 4
MUHAMMADIYAH MAKASSAR meminta kesediaan Badan
Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Selatan untuk
memberikan materi pada acara tersebut.
Dalam hal ini diwakilkan oleh Tim Penyuluh dari bidang
Pencegahan yaitu Jamaluddin, SKM, M.Kes dan Ishak
Iskandar, SKM, M.Kes yang membawakan materi dengan tema
“Dampak Penyalahgunaan Narkoba dan P4GN“.
Kegiatan ini dilaksanakan di KelasSMA 4
MUHAMMADIYAH MAKASSAR , tgl 26 Agustus 2014, 13.00
s/d selesai dan di hadiri oleh 80 siswa pada acara tersebut, dan
terlihat keseriusan dari pada siswa baru untuk mengikuti acara
ini.
9. Kegiatan Akselerasi Peningkatan Pemahaman P4GN SMK
BAJI MINASA MAKASSAR
51
Dalam rangka peningkatan pemahaman siswa-siswi
tentang pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan
pengedaran gelap Narkoba (P4GN) maka dari pihak SMK
BAJIMINASA MAKASSAR meminta kesediaan Badan
Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Selatan untuk
memberikan materi pada acara tersebut.
Dalam hal ini diwakilkan oleh Tim Penyuluh dari bidang
Pencegahan yaitu Andi Nurhamida, Skm, sebagai penyuluh
Sie Diseminasi Informasi dan Dra. Rahmatia sebagai penyuluh
Sie Diseminasi Informasi yang membawakan materi dengan
tema “Bahaya Narkoba Bagi Kesehatan“.
Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Baji Minasa , tgl 27
Agustus 2014, 10.00 - 12.00 dan di hadiri oleh 120 siswa pada
acara tersebut, dan terlihat keseriusan dari pada siswa baru
untuk mengikuti acara ini.
10. Kegiatan Akselerasi Peningkatan Pemahaman P4GN SMAN 2
MAKASSAR
Dalam rangka peningkatan pemahaman siswa-siswi
tentang pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan
pengedaran gelap Narkoba (P4GN) maka dari pihak SMAN 2
MAKASSAR meminta kesediaan Badan Narkotika Nasional
Provinsi Sulawesi Selatan untuk memberikan materi pada
acara tersebut.
52
Dalam hal ini diwakilkan oleh Tim Penyuluh dari bidang
Pencegahan yaitu Ishak Iskandar, Skm, M.Kes sebagai
penyuluh Sie Diseminasi Informasi yang membawakan materi
dengan tema “Bahaya Narkoba dan Cara Pencegahan
Penanggulangannya“.
Kegiatan ini dilaksanakan di Aula SMAN 2 makassar , tgl
28 Agustus 2014, Pukul 10.30 s/d selesai dan dihadiri 100
siswa pada acara tersebut, dan terlihat keseriusan dari pada
siswa baru untuk mengikuti acara ini.
3). Bidang Pemberdayaan Masyarakat tanggal 25 – 28 Agustus 2014
a. Belajar melihat cara bagaimana penerimaan residen yang masuk
untuk kemudian dilakukan tes urine dan tindakan lanjut berupa
rehabilitasi di baddokang.
b. Ikut serta dalam pelaksanaan tes urin
c. Menyusun berkas residen (pemakai) yang masuk dan disesuiakn
dengan hasil pemeriksaan dokter
d. Persiapan alat tes urine
e. Membuat surat perintah untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan
53
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh selama Magang di
Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Selatan di Makassar
adalah sebuah Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK)
Indonesia yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan
di bidang pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan dan
peredaran gelap psikotropika, prekursor, dan bahan adiktif lainnya
kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan alkohol.
Berdasarkan hasil magang dan pembahasan maka peranan
Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Selatan menunjang
peningkatan dan perkembangan kedepannya, seperti BNNP telah
melakukan tugasnya dengan baik yaitu melakukanpemeriksaan tes
urin dan penyuluhan di tempat-tempat pendidikan seperti Universitas,
SMA/SMK dan tempat-tempat pengedaran narkotika yang dapat
menyebar luas di Provinsi Sulawesi Selatan.
B. Saran
1. Sebaiknya diadakan kegiatan penyuluhan di tempat-tempat
terpelosok dan terpencil agar orang-orang tidak lagi
menyalahgunakan Narkoba.
54
2. Sebaiknya kegiatan pencegahan penyalahgunakaan Narkoba juga
dilakukan pada anak-anak kecil yang ada di pinggir-pinggir jalan
karena telah ditemukan kasus bahwa ada anak kecil yang
menghisab lem sambil merokok.
3. Lebih meningkatkan lagi pemasangan iklan tentang Narkoba di
tempat-tempat umum.
55
L
A
M
P
I
R
A
N
56
Recommended