IT 24 - Helminthologi Trematoda Usus Dan Paru - MZH

Preview:

DESCRIPTION

IT Cacing

Citation preview

BLOK 10BLOK 10 TREMATODA USUS DAN

TREMATODA PARU

Dr. Maznah Hamzah, DAPK, M.Kes, SpParK

A. Klasifikasi TrematodaPhylum PlatyhelminthesClass TrematodaSubclass DigeneaOrder Prosostomata

Suborder suborder suborder

Strigeata Amphistomata Distomata

Superfamily Superfamily Superfam. I Fascioloidea

Schistosomatoidea Paramphistomatoidea Superfam. II Ophisthorchioidea

Superfam. III Troglotrematoidea

Superfam. IV Plagioorchioidea

Superfam. V Echinostomatoidea

B. Pembagian Trematoda Berdasarkan Habitat

1. Trematoda usus: 2. Trematoda hati :

–Fasciolapsis buski - Fasciola hepatica

–Heterophyes heterophyes - Fasciola gigantica

–Metagonimus yokogawai - Clonorchis sinensis

–Echinostoma - Opisthorchis felineus

–Troglotrema salmincola - Opisthorchis viverrini

–G. hominis

–D.dendriticum

3. Trematoda paru-paru

- Paragonimus westermani

4. Trematoda darah

- S.haematobium

- S.mansoni

- S.japonicum

- Trematoda dari subkelas Monogenea

trematoda monogenetik.

- Hidup sebagai ektoparasit pada hewan-hewan

yang hidup di dalam air.

- Sebagai endoparasit pada manusia dan hewan

domestik (kelas Digenea atau digenetik yang

memerlukan satu atau lebih HP).

- Masa dewasa Reproduksi seksual

Stadium larva (di dalam keong) Aseksual.

Morfologi Cacing dewasa

a. Bentuk : Pipih seperti daun, atau telur, kerucut,

silindris, tergantung keadaan kontraksinya.

b. Ukuran : kurang dari 1 mm s/d beberapa cm.

c. Tidak punya rongga badan,

Badan tdd :

- lapisan cuticula homogen &non-cellular,

- duri, tuberkel atau ridges (geligi),

- lapisan otot-otot melingkar, otot-otot miring,

- otot-otot longitudinal dan serabut-serabut

transversal dengan arah dorsoventral.

- Dua batil isap berotot seperti cangkir.

Genus Heterophyes terdapat tiga batil isap, ketiganya batil

isap genital.

- Batil isap kepala (oral sucker) di anterior.

- Batil isap perut = acetabulum (ventral sucker)

- Karena struktur luar yang khas yaitu acetabula (suckers),

Dinamakan Trematoda (badan yang berlubang-lubang).

(o.s) : oral sucker(v.n) : ventral sucker(s.) : spines

Integument & Suckers

SISTEM EKSRESI

(e.c) : Excretory capillary

(f.c) : Flame cell (sel-sel api)

(c.t) : Collecting tube (saluran pengumpul)

(b) : Bladder

(e.p) : Excretory pore (lubang ekskresi)

Flame cell

(n) : Nucleus(c.l) : Cilia(e.c) : Excretory capillary

SISTEM SARAF

•Sistem sarafnya primitif tdd:

- (c.g) : cephalic ganglia Dua ganglion

lateralis di daerah pharynx &

dihubungkan oleh komissura dorsal.

- (v.n) : ventral nerve trunk

- (l.n) : lateral nerve trunk

- (d.n) : dorsal nerve trunk.

SISTEM PENCERNAAN

- (p) Pharynx berotot dan berbentuk globular,

- (e) Esophagus sempit dan pendek

- (c) Usus bercabang dua sebagai caeca yang

berbentuk lurus atau bercabang-cabang

dengan berbagai ukuran dan biasanya

berakhir buntu.

- Kelenjar liur

SISTEM REPRODUKSI

Semua spesies dari kelas Trematoda hermaphrodit,

kecuali genus Schistosoma yang mempunyai kelamin

terpisah.

Organ ini terletak diantara dua percabangan caecum.

Sistem Reproduksi Jantan

(g.o) : genital opening

(s.v) : Seminal vesicle

(v.d) : Vas defferent

(v.e) : Vas efferent

(t) : Testis, biasanya dua

(Schistosoma 4-9)

Bentuk : bisa globular, lobus, tubular, dendritik

Sistem Reproduksi Betina

(vt) : Vitellaria(oot) : Ootype(vt.d) : Vitelline duck(ov) : Ovary(g.a) : Genital opening(u) : Uterus(m.g) : Mehlis gland(l.c) : Laurer’s canal(s.r) : Seminal receptacle

Cirral Sac And Genital Atrium

(g.o) : genital opening(g.a) : genital atrium(u) : uterus (cr) : cirrus(cr.s) : cirral sac(p.g) : prostate gland(s.v) : seminal vesicle(v.d) : vas deferens(v.e) : vas efferens(t) : testis

*Organ Reproduksi Betina

(ov) Ovarium

(m.g) Mehlis gland

(l.c) Laurer’s canal

(s.r) Seminal reptacle berbentuk kantung &tipis

(vt.d) Vitellin duck

(oot) Ootype (dikelilingi kelenjar Mehlis)

(u) Uterus, berkelok-kelok (sering dipenuhi telur).

TELUR

Telur yang belum matang tdd:

- ovum yang telah dibuahi,

- sel vitellin,

- membran vitellin

- kulit telur.

- Sebagian telur Trematoda mempunyai

operculum, kecuali telur Schistosoma.

FISIOLOGI

• Bergerak dengan kontraksi, memanjangkandiri, dan fleksi

dibantu struktur cuticulanya.

• Mempertahankan posisi pada hospes dengan batil isap.

• Umur tergantung spesies (Schistosoma sampai 30 tahun).

• Makanan diperoleh dari jaringan, sekresi atau isi usus

hospes, tergantung habitat dan spesies.

• Pernapasan anaerob, tapi larva membutuhkan O2.

(Fisiologi)

• Hermaphrodit, fertilisasi terjadi dengan

sendirinya.

• Cirrus sebagai alat kopulasi dan spermatozoa

disimpan dalam receptaculum seminalis.

• Ovum dibuahi bila sperma turun melalui

oviduct (terjadi di ootype).

• Perkembangan larva berlangsung 4 stadium

(Schistosoma 3 stadium).

• Miracidium ditemukan dalam telur matang atau dalam

air.

• Sporokista, redia dan cercaria terbentuk dalam

keong air tawar.

• Miracidium berbentuk seperti jambu dan diliputi cilia,

berenang aktif dalam air.

• Miracidium mengandung banyak kelenjar sekresi di

anteriornya yang menghasilkan enzim untuk menembus

jaringan keong.

DAUR HIDUP

• Telur hanya berkembang di dalam air.

• Dalam hospes definitif (vertebrata)pembentukan telur

secara seksual.

• Di dalam keong (HP) secara aseksual.

• Telur keluar dari hospes definitif melalui usus, saluran

urogenital, dan saluran pernapasan.

• Telur menetas keluar miracidium melalui operculum yang

terbuka dan pada telur yang tidak mempunyai operculum

telur akan membelah secara longitudinal.

• Miracidium masuk pada spesies keong yang sesuai

karena stimulus chemotaxis (lendir dan cairan tubuh

keong) melalui bagian tak tertutup (insang, kepala,

sungut atau kaki) cilia dilepas.

• Bila miracidium tidak bertemu keong yang sesuai mati

dalam beberapa jam.

• Di dalam jaringan keong; M – S – S II (pada genus

Schistosoma) atau R (Trematoda hermaphrodit) keluar

melalui dinding sporokista yang robek.

(Daur Hidup)

•Di dalam Redia dan Sporokista II terbentuk Cercaria melewati jaringan tubuh keong integumen keong air. Pada beberapa spesies tertentu Redia dapat menghasilkan Redia tingkat II.

•Cercaria :

berbentuk ellips, satu ekor panjang untuk berenang, batil isap kepala dan batil isap perut, bermacam-macam duri atau jarum, alat pencernaan, sistem reproduksi sederhana, sistem ekskresi dan kelenjar-kelenjar cephalic yang unicellular dengan satu saluran terbuka di sekitar mulut.

(Daur Hidup)

•Cercaria menembus kulit hospes definitif (Schistosoma) atau masuk ke jaringan HPII dengan adanya sekresi litik dari kelenjar cephalic.

•Tempat hidup Cercaria di dalam air berubah-ubah, tergantung spesies. Ada yang di permukaan, atau di bagian air yang lebih dalam.

•Cercaria mati jika tidak bertemu tumbuh-tumbuhan atau hospes yang sesuai.

•Cercaria yang telah jadi kista disebut Metacercaria, (tidak punya ekor, kelenjar cystogenous dan litik).

•Metacercaria di dalam HP II (ikan, crustacea, keong) atau tumbuh-tumbuhan air, masuk dengan ditelan hospes definitif atau Cercaria menembus kulit hospes definitif.

PATOGENITAS

Lesi yang timbul tergantung lokalisasi di dalam tubuh hospes dan pengaruh rangsangan toxinnya.

Efek sistemik karena absorbsi toksin, terjadi reaksi alergi dan kerusakan-kerusakan pada alat-alat vital.

Hebat tidaknya infeksi tergantung jumlah cacing, invasi telur, larva dan cacing dewasanya.

Cacing daun yang di dalam usus kurang merugikan dibanding cacing daun yang menyerang jaringan, kecuali pada infeksi hebat.

KEKEBALAN

Penyelidikan immunitas terbatas pada cacing daun yang mempunyai larva atau cacing dewasa yang ada di jaringan. Pada manusia, resistensi ini tidak dapat dibedakan dengan kekebalan yang didapat.

Infeksi yang telah lalu sering memberi derajat immunitas tertentu tapi jarang absolut.

Pembentukan zat anti ikat komplemen, presipitin dan sensitizing antibodies telah dilaporkan pada manusia dan hewan.

Serum normal dari vertebrata tertentu mengandung zat antagonis yang labil terhadap Cercaria berbagai trematoda.

A. TREMATODA USUS

Fasciolopsis buskiPenyakit : Fasciolopsiasis

•Morfologi Cacing dewasa

- F.buski adalah Trematoda terbesar yang parasit pada manusia.

- Bentuk : bujur telur, warna seperti daging.

- Ukuran : panjang 2 – 7,5cm, lebar 2 – 20mm, tebal 0,5– 3mm

- Kutikulum : diliputi baris-baris duri kecil melintang.

- Batil isap kepala besarnya ¼ batil isap perut & berdekatan.

- Testis : bercabang banyak, formasi cranio caudal.

- Ovarium : di pertengahan badan sebelah kanan garis tengah.

- Kelenjar vitellaria di sisi lateral mulai dari batil isap perut sampai

ujung posterior badan.

Gbr. F.buski

TELUR

Bentuk : Ellips

Warna : Kekuning-

kuningan

Kulit : tipis, jernih,

operculum kecil.

Ukuran : 130 – 140 u x 80

– 85 u.

Belum berkembang bila

ditemukan di feses.

Gbr. Telur F.buski

DAUR HIDUP

•Hospes definitive: Manusia, babi & kadang - kadang anjing.

•Habitat : Usus halus (duodenum dan jejunum), kadang

ditemukan di lambung& colon.

Umurnya singkat (kurang dari 6 bulan).

•HP I : Keong air dari genus Segmentina, Hippeutis, dan Gyraulus.

•Perkembangan dalam keong : S-R1-R2-C.

•HP II : Tumbuh-tumbuhan air seperti

- Trapa (lengkak air), Eichornia (eceng gondok)

- Eliocharis (“water chestnut”) dan Zizaniz (bambu air).

• Cercaria setelah berenang dalam air dalam1–3 minggu

melekat dan menjadi Metacercaria pada tumbuhan air.

Lengkak Air, Trapa natans(HP II F.buski)

Segmentina hemisphaerula

(HPI F.buski)

CARA INFEKSI

- Makan tumbuh-tumbuhan air mentah yang mengandung

Metacercaria.

PATOLOGI DAN GEJALA KLINIK

Cacing melekat dengan batil isapnya pada mukosa usus, serta mengambil makanan dari isi usus, bahkan makanan di mukosa superficial, menimbulkan peradangan, ulkus& abses.

GEJALA

- Sakit di epigastrium, mual, diare ringan.- Infeksi berat terdapat oedem, ascites& anasarca.

DIAGNOSIS- Daerah endemic cukup dengan gejala klinis- Menemukan telur F.buski di dalam feses.- Kadang-kadang cacing dewasa ditemukan bila dimuntahkan.

Telur F.buski tidak dapat dibedakan dengan telur F.hepatica.

PENGOBATAN- Tetrakloretilen- Heksilresorsinol

EPIDEMIOLOGI

- Daerah endemic utama: Kwantung, Chekiang (RRC).

- Frekwensi tinggi terdapat pada manusia.

- Kebiasaan makan tumbuh-tumbuhan air yang segar serta

pemakaian pupuk tinja dalam kolam untuk makanan

water chestnut, mempermudah perluasan infeksi.

PENCEGAHAN

- Mengobati penderita terinfeksi

- Mengurangi infeksi tumbuh-tumbuhan air

- Mengurangi populasi (membunuh telur, miracidium&

cercaria di dalam air dengan kapur mentah atau tembaga

sulfat).

- Memusnahkan keong sebagai HP dgn molluscide

- Pendidikan kepada masyarakat tentang hidup sehat.

Family Heterophyidae

Family Heterophyidae

- Merupakan cacing daun kecil

- Bentuk :seperti buah jambu

- Sebagai parasit di saluran pencernaan binatang pemakan

ikan, (anjing& kucing, juga manusia).

- Spesies yang menginfeksi manusia yaitu:Heterophyes heterophyesMetagonimus yokogawai

Heterophyes heterophyes Penyakit : Heterophyiasis

Morfologi Cacing dewasa

Warna : kelabu, seperti buah jambu

Ukuran : 1,3 x 0,5 mm

Kutikula : berduri-duri halus seperti sisik

Batil isap perut di 1/3 tengah anterior badan

- Batil isap genital di pinggir posterior kiri

batil isap perut.- Testis oval, formasi sebelah-menyebelah di 1/5 posterior badan.

- Tidak mempunyai cirrus dan kantung cirrus,

lubang vesicular seminalis dalam batil isap genital.

- Ovarium bulat, sebelah anterior dari testis.

- Kelenjar vitellaria berbentuk seperti folikel

polygonal yang besar di 1/3 posterior lateral.

H.heterophyes H.heterophyes nocens

 TELUR

Bentuk : seperti bola lampu pijar, lebih lonjong Ukuran : 30 x 16 mikron

Warna : coklat muda

Kulit : tebal, dengan operculum

Mengandung satu miracidium

Kulit telur terdapat penonjolan sedikit pada pinggir

operculum

DAUR HIDUP

Hospes definitive : Manusia dan hewan pemakan ikan

Habitat : Usus halus bagian tengah

HP I : Keong air payau, Pirenella conica

(Mesir), Cerithidea cingulata (Jepang)

HP II : Ikan air tawar, terutama Mugil cephalus (mull) dan tilapia nilotica di Mesir, Mugil

japonicus dan Acanthogobius (Jepang).

keong air payau,Cerithideopsilla cingulata (HPI H.heterophyes nocens)

Ikan mullet abu-abu, Mugil cephalusHPII H.heterophyes nocens

(Daur hidup)

• Telur dikeluarkan bersama feses ke dalam air ditelan

oleh keong M – S – R – C.

• Sesudah meninggalkan keong, Cercaria Metacercaria

yang berlapis dua, dan ditemukan pada sisik, sirip, ekor,

insang, lebih jarang pada otot ikan yang sesuai.

PATOLOGI DAN GEJALA KLINIK

- Infeksi melalui makan ikan mentah atau yang dimasak kurang

baik yang mengandung Metacercaria.

- Nyeri kolik dan diare berlendir

- Kadang-kadang cacing menginfeksi jaringan, sehingga

telur tidak keluar melalui feses, menyebar melalui

pembuluh limfe atau pembuluh darah ke berbagai

jaringan/organ (jantung dan otak) dan menimbulkan

gejala-gejala luar biasa.

DIAGNOSISMenemukan telur H.heteropyes dalam tinja.

PENGOBATAN

- Tetraklor etilen- Derivat Piperazin

EPIDEMIOLOGI

- Frekuensi infeksi tinggi di daerah dekat Port Said (Mesir),

kebiasaan penduduk-penduduknya makan ikan Mugil

mentah atau yang diasinkan kurang dari 15 hari.

PENCEGAHAN

- Hindari makan ikan Mugil mentah atau setengah matang.

Metagonimus yokogawai Penyakit : Metagonimiasis

MORFOLOGI Cacing dewasa :

Bentuk : seperti jambu, Anterior mengecil, posterior membulat.

Ukuran : 1,4 x 0,6 mm

Kutikulum : diliputi duri-duri kecil seperti sisik

Batil isap perut: besar, lubang genital di pinggir anterior.

Testis : bentuk bujur dengan formasi latero lateral miring pada 1/3 posterior badan.

Ovarium : bulat, kelenjar vitellaria kasar, tersebar seperti

kipas di bagian lateralposterior.

os : Batil isap mulutc : sekumov : ovariumut : uterust : testisva : asetabulum ventralsr : reseptakulum seminalissv : vesikula seminalisvit : vitellaria

Metagonimus yokogawai

gbr. M. yokogawai dewasagbr. Spesimen hidup M.yokogawai

TELUR

Menyerupai telur H. heterophyes

Warna : kuning - coklat muda

Kulit : tipis dan mempunyai

operculum

Berisi MiracidiumTelur M.yokogawai

DAUR HIDUP

Hospes definitive : Manusia, anjing, kucing, babi dan burung pelican.

Habitat : Jejunum bagian atas dan tengah,

jarang diduodenum,ileum& caecum.

HP I : Keong spesies dari genus semisulcospira, Thiara dan Hua.

HP II : Ikan salem air tawar dari genus Plecoglossus dan Salmo. Ikan jenis Cyprinoid dari Richardsonium (Leuciscus) dan Odontobutis.

Redia M.yokogawaiSerkaria M.yokogawai

-Telur keluar bersama feses& ditelan oleh keong,

-Miracidium menetas di ususnya, sesudah menembus

jaringan, larva berkembang menjadi : S – R1 – R2 – C.

Daur Hidup M.yokogawai

CARA INFEKSI- Makan ikan mentah atau dimasak kurang baik, yang

mengandung Metacercaria.- Metacercaria menjadi cacing dewasa dalam waktu 7 – 10

hari.

Metaserkaria M.yokogawai

PATOLOGI DAN GEJALA KLINIK

Sama seperti pada H. heterophyes.Kadang-kadang telur masuk pembuluh limfe atau vena mesentrium dan menimbulkan granuloma di tempat-tempat jauh seperti jantung, dan sistem syaraf.

Prognosis baik.

DIAGNOSIS

Menemukan telur dalam tinja.

PENGOBATAN Dengan obat-obat untuk cacing tambang.

EPIDEMIOLOGI

- Sering ditemukan di Timur Jauh, Filipina, Thailand, Siberia,

Balkan, Yunani &Spanyol. Banyak ditemukan pada manusia yang mempunyai kebiasaan

makan ikan mentah, air yang didiami oleh keong yang sesuai

mendapat kontaminasi tinja manusia dan mamalia lain.

EchinostomaPenyakit : Echinostomiasis

Lebih kurang 11 spesies telah dilaporkan ditemukan pada manusia.spesies yang penting adalah:

1. Echinostoma ilocanum2. Echinostoma revolotum3. Echinostoma malayanum4. Echinostoma lindoense

MORFOLOGI Cacing dewasa

Bentuk : seperti lanset,

Panjang : 2,5-6,5mm, lebar 1-1,35mm tebal 0,5-0,6mm.

Ujung anterior: seperti cakram (circumoral disk).

Mempunyai duri-duri tersusun seperti leher baju seperti ladam kuda (collar spine).

Kutikula : mempunyai sisik dan duri-duri kecil.

Testis : berlobus tersusun tandem cranio-caudal.

Ovarium : bulat, di sebelah anterior testis.

Vitellaria : berupa folikel-folikel kecil mengisi pinggir lateral pada 2/3 posterior badan.

Duri-duri kepala E.ilocanum

E.ilocanum dilihat dari ventral

E.malayanumE.revolotum

TELUR

Bentuk : Lonjong,

Ukuran : 85 – 120 x 50 – 80 um

Kulit : tipis

Mempunyai operculum dan mengandung miracidium yang belum berkembang.

DAUR HIDUP

Hospes definitive : Tikus, burung, manusia

Habitat : Rongga usus mudaHP I : keong air dari genus AnisusHP II : keong air dari genus Pila, Corbicula (remis).

•Telur matang ±3 minggu sesudah meninggalkan hospes definitive dan Miracidium masuk keong.

•Perkembangan dlm keong (HPI ): M-R1-R2-C.

• Cercaria keluar dari keong dewasa pada keong jenis lain, ikan, tumbuh-tumbuhan air (HP II).

PATOLOGI DAN GEJALA KLINIK

- Infeksi biasanya ringan, tanpa gejala.

- Duri-duri di sekitar batil isap kepala mungkin

menyebabkan iritasi saja.

- Infeksi berat mungkin menyebabkan radang usus dan diare.

CARA INFEKSI

Menelan Metacercaria bersama HP II.

DIAGNOSIS

Menemukan telur dalam tinja.

PENGOBATAN

Sama dengan pengobatan terhadap infeksi cacing tambang.

Gastrodiscoides hominis(Gastrodiscus hominis)

Terdapat di Vietnam, Philippina Bangladesh dan India

MORFOLOGI Cacing dewasa

Warna : kemerah-merahan,

Integumen : Tidak berduri dan konveks bagian dorsal.

Ukuran : 5 – 8 x 5 – 14 mm,

Bentuk : pyriform; anterior seperti kerucut, posterior seperti cakram, batil isap perut besar dengan pinggir tebal

dan melebar keluar.

Diameter acetabulum 2,5 – 4,3 mm

Caecum : relatif pendek, testis berlobus dengan susunan tandem

Receptaculum seminalis : berkelok-kelok, saluran Laurer, dan uterus yang berbelit-belit

longgar, berakhir di kerucut genital.

Gastrodiscoides hominis

TELUR

warna : hijau coklat,

Ukuran : 150 – 170 x 60 –70 mikron.

Bentuk : ovoid dengan bagian anterior sempit dan

operculum kecil.

DAUR HIDUP

Hospes definitive : Manusia, babi& kera

Habitat : Caecum dan kolon ascendens

Lama hidupnya belum diketahui.

(Daur hidup)

HP I : Keong

HP II : Tumbuh-tumbuhan air

- Telur yang tidak berisi embryo, bila ditemukan dalam

tinja menjadi matang dalam 16-17 hari (270C-340C).

- Dalam HP I (keong) terbentuk Redia I, R II, dan cercaria

- Dari redia menjadi serkaria, membutuhkan waktu 28 – 150 hari. - Pada tumbuh-tumbuhan air terbentuk metacercaria

PATOLOGI DAN GEJALA KLINIK

Infeksi cacing daun ini menyebabkan

peradangan pada caecum dan colon ascendens dan

dapat menimbulkan diare. Kadang-kadang asimptomatik. 

DIAGNOSIS

Menemukan telur dalam tinja.

PENGOBATAN

Sama dengan pengobatan terhadap infeksi

Cacing tambang.

TREMATODA PARU

1. Paragonimus westermani

• Hospes : Manusia dan binatang spt. kucing, luwak, harimau, anjing, serigala dll.

• Penyebaran geografik : Timur jauh, Asia Tenggara.

Morfologi dan daur hidup

• Habitat : saluran pernapasan (paru-paru)• Cacing dewasa :

– Seperti biji kopi, biasanya berpasangan– Warna coklat tua– Ukuran 8-12 x 4-6 mm

• Telur :– Lonjong dgn operkulum agak tertekan ke dlm.– Ukuran 80-118 μ– Matang dlm air dlm wkt 16 hari.

Daur hidup P. westermani

Paragonimus muda yang keluar dari metaserkaria

Stadium telur Paragonimus

P. Westermani

Mirasidium yang dilepaskan telur Paragonimus

Hospes Perantara

• Hospes perantara I : keong air dari jenis– Melania sp., – Semisulcospira, dan – Thiara sp.– Perkembangan dalam HP 1 : M-S-R1-R2-Sk

• Hospes Perantara II: ketam air tawar – Potamon sp.– Eriocheir sp.– Cambarus virilis

Hospes Perantara

Potamon sp. Sbg Hp Paragonimus

• Cara infeksi : makan ketam/udang mentah atau kurang masak yang mengandung metaserkaria.

• Eksistasi terjadi di usus halus menembus dinding usus masuk rongga abdomen cacing muda menembus diafragma menjadi cacing dewasa di paru-paru dalam 8-12 minggu.

Patologi dan Gejala Klinik

• Cacing muda tidak menimbulkan gejala klinis• Cacing dewasa membentuk kista di paru-paru.

Di dalam kista cacing terdapat dalam bentuk diploid (berpasangan) maupun triploid

• Gejala : batuk dengan sputum bergaris merah (endemic hemoptysis) disertai nyeri

pleura dan sesak napas(dyspnea).

• Cacing dewasa dapat bermigrasi ke alat-alat lain dan menimbulkan abses pada alat tersebut (hati, limpa, otak, otot, dinding usus).

• Di otak dapat menimbulkan gejala epilepsi tipe Jackson