View
111
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
5/12/2018 Jrl Karang Syahrizal - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jrl-karang-syahrizal 1/12
Budidya Kerang Darah, Anadara sp. Dengan
Metode Sangkar Terbenam (Bottom Cage) Di Perairan Laut Berlumpur
Kabupaten Tanjung Jabung Barat Propinsi Jambi,Oleh : Syahrizal
ABSTRAKPecobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan kedalaman4 m (A), 6 m (B), 8 m (C) dari permukaan air laut pada pasang tertinggiterhadap pertumbuhan bobot, panjang dan lebar kerang darah ( Anadara sp)yang dipelihara dalam sangkar terbenam pada habitatnya. Hasil rata-ratapertumbuhan berat terbaik pada perlakuan adalah B 4.10 gram, diikutiC 4.07 gram. dan A 3.90 gram. Untuk pertumbuhan panjang B (22.92 mm)lebih baik dari A (22.24 mm) dan C (22.60 mm) dan pertumbuhan lebar
A (17.30 mm), B (17.78 mm) dan C 17.53 mm. Pertumbuhan B tetap lebihbaik.
ABSTRACTThis experiment was performed to know influence treatment of deepness 4 m(A), 6 m (B), 8 m (C) from sea surface at highest tide.to growth of wight, wideand long blood cockle ( Anadara sp) which is bottom cage rearing in itshabitat. The evaluate optimal result obtained growth mean of wigh treatmentis B 4.10 gram, followed by C 4.07 gram. and A 3.90 gram. For long growth of B (22.92 mm) better from A ( 22.24 mm) and C ( 22.60 mm) and wide
growth of A (17.30 mm), B (17.78 mm) and C 17.53 mm. Growth of Btreatment remain to be better
PENDAHULUAN.
Kerang darah, Anadara sp termasuk hewan avetebrata air. Kebiasaan hidup
kerang darah membenamkan diri di pasir atau lumpur di dasar laut (Kasry,1988 dan
Roberts,ed al , 1982). Zona habitat dan populasi terbesarnya di Propinsi Jambi beradadi wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Secara ekologis kerang darah
merupakan salah satu keanekaragaman hayati diperairan laut yang menjadi mata
rantai dalam ekosistem laut dan apa bila dikelola dengan baik akan menjadi sumber kehidupan yang kontinyu bagi masyarakat. luas.
Kerang darah termasuk komoditas perikanan laut daerah pesisir mempunyai
nilai ekonomis penting. Hal ini disebabkan kerang darah dikenal sebagai makanan
istimewa sea food di restoran dan disukai semua kalangan, serta dikenal juga punyanilai gizi tinggi.
Saat ini hampir semua populasi biota laut terancam kepunahannya termasuk
kerang darah, selain disebabkan oleh peningkatan kebutuhan manusia terhadap bahan
5/12/2018 Jrl Karang Syahrizal - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jrl-karang-syahrizal 2/12
pangan juga dipercepat oleh kegemaran orang-orang terhadap jenis hewan laut ini dan
dapat pula disebabkan pencemaran lingkungan oleh aktivitas kehidupan manusia.
Kerang darah mempunyai kebiasaan hidup membenamkan diri di pasir ataulumpur di dasar laut. Zona habitat dan populasi terbesarnya di Propinsi Jambi berada
di wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Secara ekologis kerang darah
merupakan salah satu keanekaragaman hayati diperairan laut yang menjadi matarantai dalam ekosistem laut dan apa bila dikelola dengan baik akan menjadi sumber
kehidupan yang kontinyu bagi masyarakat. luas.
Permasalahan yang terjadi saat ini antara lain kurangnya perhatian dalam
pengelolaan perairan khususnya untuk kerang darah sehingga produktivitasnyamenurun, bisa dilihat dari penurunan ukuran dan jumlah populasinya. Hal ini
disebabkan oleh tingkat eksplotasi penangkapan yang berlebihan tampa didukung
oleh upaya-upaya perbaikan dalam pelestariannya. Sisi lain permintaan akan kerang
darah daerah ini untuk pasar domestik dan ekspor sangat besar terutama dari negaratetangga Singapura dan Malaysia, sebab kerang darah yang ditangkap di perairan
wilayah Tungkal Hilir tidak tercemar dengan bahan polutan seperti di utarakan olehDR. Fatchuri Sukardi (pejabat Departemen Kelautan dan Perikanan) tahun 2003 di
Jambi.
Dengan semakin tingginya permintaan pasar akan kerang darah baik secara
lokal maupun ekspor dari daerah ini, maka tingkat tangkapan semakin meningkatdan menyebabkan terjadi pula masalah penurunan produksi dan kualitas kerang
darah. Jika dibiarkan hal ini terus-menerus tampa ada perhatian, maka dikhawatirkan
lambat laun kerang darah akan musnah, sehingga mempengaruhi keseimbanganekologi perairan dan pada akhirnya mempengaruhi perekonomian masyarakat
setempat.Untuk mempertahankan dan meningkatkan produksi (kelestariannya) kerangdarah dari daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat Desa Tungkal III Kecamatan
Tungkal Hilir ini. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah melalui kegiatan
budidaya. Budidaya kerang darah di Indonedia belum dilakukan untuk komersil dan baru sebatas kajian-kajian. Untuk itu sangat diperlukan pengkayaan teknis budidaya,
sehingga dapat bersifat aplikatif. Oleh sebab itu, maka dipandang perlu melakukan
penelitian tentang budidaya kerang darah dalam sangkar terbenam (bottom cage)
pada habitat berlumpur.
BAHAN DAN METODEDemplot budidaya kerang darah, Anadara sp yang dibuat menggunakan jaring
dari bahan polly etilent diameter 0,5 mm dengan mesh-size 5 mm. bentuk seperti air
yang terkurung dalam sangkar. Luas sangkar 50 cm x 50 cm x 50 cm sebanyak 9sangkar. Demplot percobaan diltempatkan pada 1 (satu) stasiun pengamatan dengan
kondisi ekologi yang sama. Lokasi yang dijadikan tempat percobaan di daerah
perairan pelabuhan Tempat Pelengan Ikan (TPI) Kuala Tungkal.
5/12/2018 Jrl Karang Syahrizal - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jrl-karang-syahrizal 3/12
Percobaan yang dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 3
(tiga) perlakuan dengan 3 (tiga) ulangan. Setiap sangakar dimasukan benih kerang
darah sebayak 300 gram. Kerang darah yang disampel 10 (sepuluh) ekor. Kisaran bobot tubuh sample berkisar 3,0 - 3,2 gram, panjang 20,0-23,5 cm dan lebar 15,5-17,5 cm
Perlakuan yang diberikan terhadap percobaan dengan cara menempatkansangkar sampai kedasar berlumpur (bottom cage) dengan tingkat frekuensi kedalaman
4 (empat), 6 (enam) dan 8 (delapan) meter dari permukaan air tertinggi sewaktu
pasang naik. Untuk pasang surut terendah masing-masing 1 m, 3 m dan 5 m.
Selama percobaan kerang darah tidak diberi makanan artinya makanan diperoleh
secara alami dari alam. Kemudian pertumbuhannya diamati sekali dalam satu
minggu. Parameter yang diamati adalah bobot tubuh dan panjang-lebar badan.
Data yang diperoleh ditabulasi kemudian dianalisis secara statistik dengan
teknik analis sidik ragam (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji BNT untuk melihat perbedaan antar perlakuan. Sedangkan untuk melihat peran pengaruh kedalaman akan
diulas atau dianalisis secara diskriptif.
HASIL DAN ANALISIS PERCOBAAN
Hasil pelaksanaan kegiatan di lapangan, dalam hal ini dapat dikelompokkanmenjadi 3 (tiga) item kegiatan pokok, yaitu : percobaan budidaya kerang darah
( Anadara sp), sosialisasi (penyuluhan), dan bimbingan teknis yang dilakukan di
Desa Tungkal III Kecamatan Tungkal Hilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat,
Propinsi Jambi, sejak tanggal 12 September sampai dengan tanggal 28 November 2005 dapat dijelaskan dan dianalisis sebagai berikut.
Budidaya kerang darah sebagai percobaan dalam penelitian ini, dilakukanselama dua bulan setengah. Menurut Davy and Graham (1982) budidaya kerangdarah (Cockles) secara tradisional di Cina dilakukan 2 sampai 3 tahun
pertumbuhannya mencapai 2 cm, dapat dipasarkan ukuran 120 ekor/kg (8,33 gram).
Waktu yang digunakan untuk percobaan ini dapat dikatakan sudah cukup memadaiuntuk mengevaluasi pertumbuhan kerang darah yang dipelihara dalam sangkar yang
ditanam pada kedalaman 4 – 8 m saat pasang tertinggi di daerah pantai berlumpur.
Penelitian ini menggunakan benih yang diseleksi dari alam dengan ukuran325 ekor/kg (3,08 gram/ekor) yang dipanen setelah ukuran panjang 23 –25 mm,
diperkirakan umur benih sudah lebih dari 2 tahun. Di Cina benih yang digunakan
dalam budidaya kerang darah pada kolam tertutup yang diambil dari pantai dengan
berat 800 ekor/kg (1,25 gram/ekor), umurnya satu tahun. Pada waktu lain benih yangdipakai untuk budidaya adalah ukuran 14 mm sampai dapat dipasarkan ukuran 350
mm (Davy and Graham (1982). Benih yang digunakan dalam percobaan ini
ukurannya lebih besar dari yang dilakuan di Cina. Hal ini dilakukan karena budidayasecara outdoor, dimana tekanan lingkungan diperkirakan akan lebih kuat. Dimana
hewan yang lebih kecil dan muda lebih sensitif dari pada hewan lebih besar dan
dewasa.
5/12/2018 Jrl Karang Syahrizal - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jrl-karang-syahrizal 4/12
Padat tebar kerang darah dalam sangkar yang dilakukan pada percobaan ini
200 ekor/m dengan ukuran benih 20-23 mm. Davy and Graham (1982) menjelaskan
bahwa benih yang ditanam pada budidaya di Cina 1,8 x 106
/ha (180/m) denganukuran 14 mm. Padat tebar ini diperkirakan sama baiknya yang dilakukan dengan
budidaya di Cina.
Hasil monitoring dan pengamatan selama kegiatan budidaya percobaan bahwa kerang darah ditemukan dalam kondisi hidup 100% yang dipelihara tanpa
diberi makan. Hal ini menunjukan bahwa teknis budidaya dilakukan telah sesuai
dengan pola hidupnya dan lingkungan ekologisnya yang diperkirakan dapat
menunjang kebutuhan hidup kerang tersebut.Bentuk pertumbuhan kerang darah dapat dilihat dari hasil pengukuran bobot
dan ukuran panjang-lebar kerang darah terdapat pada Lampiran 2, 3, 4 dan 5.
Penjelasan dan ulasannya sebagai berikut :
A. Pertumbuhan Kerang Darah
Hasil pengukuran bobot pertumbuhan rataan biomass kerang darah selama
percobaan dapat dilihat pada. Tabel 1. sebagai berikut :
Tabel. 1 Pertumbuhan rataan biomas kerang darah, Anadara Sp selama percobaan(gram)
Waktu Pengamatan
No Perlakuan Bulan Ke- Minggu Ke Jumlah Rataan
I II III1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 A
(4 m)
3.03 3.20 3.43 3.70 3.97 4.17 4.27 4.33 4.40 4.47 38.97 3.90
2 B
(6 m)
3.13 3.27 3.47 3.83 4.27 4.43 4.53 4.63 4.70 4.73 40.99 4.10
3 C
(8 m)
3.17 3.37 3.57 3.87 4.23 4.33 4.43 4.50 4.60 4.67 40.74 4.07
Jumlah 9.33 9.84 10.47 11.40 12.47 12.93 13.23 13.46 13.70 13.87 120.70 12.07
Rataan 3.11 3.28 3.49 3.80 4.16 4.31 4.41 4.49 4.57 4.62 40.23 4.02
Hasilnya menunjukan bahwa pada pengukuran minggu pertama sampaiakhir penelitian, selama dua setengah bulan percobaan pertumbuhan rataan kerangdarah pada perlakuan B (4.10 gram) lebih baik dari perlakuan A (3.90 gram) dan C
(4.07 gram). Sedangkan pada perlakuan C (4.07 gram) lebih baik dari perlakuan A
(3.90 gram). Analisis sidik ragam menunjukan hasil yang berbeda nyata antar perlakuan (P<0,05) adalah pada bulan II (kedua), , sedangkan pada bulan I (pertama)
dan III (ketiga) tidak berbeda. Setelah diuji lanjut dengan Uji Duncan ternyata yang
5/12/2018 Jrl Karang Syahrizal - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jrl-karang-syahrizal 5/12
berbeda nyata pada bulan II (kedua) perlakuan C (4.3767 m) dan B (4,4700 m).
Berdasarkan analisis regresi didapatkan kurva pertumbuhan kuadratik sigmoit dengan
persamaan Y = 2,47+0,6183X-0,6183X2
(R 2
=0.6518), nilai Ymax. 4,3694 dan Ymin.4,1832 pada perlakuan B, pola kurva respon pertumbuhan kerang darah tersebut
dapat dilihat pada Gambar 1.
Pertumbuhan kerang darah percobaan terdapat pada semua perlakuan (A,
B dan C). Menurut Huet (1972) pertumbuhan dapat terjadi bila jumlah makananyang dikosumsi lebih besar dari yang dibutuihkan untuk pemeliharaan tubuh.
Berdasarkan Tabel bahwa pertumbuhan kerang darah pada perlakuan B (4.10
gram) lebih baik dari perlakuan A (3.90 gram) dan C (4.07 gram). Sedangkan pada perlakuan C (4.07 gram) lebih baik dari perlakuan A (3.90 gram). Hal ini menunjukan
kerang darah yang ditanam dan hidup pada kedalaman 6 m dari permukaan air pada
pasang surut tertinggi lebih baik dari pada 8 dan 4 m. diduga karena pada ke
dalaman 6 m makanan lebih banyak tersedia dan suhu tidak terlalu tinggi pada saat pasang terendah sebab airnya tidak terlalu dangkal. Pada kedalaman 8 m
pertumbuhanya kurang baik, hal ini mungkin disebabkan oleh arus air relatif lebih
deras yang menyebabkan makanan tidak bayak tersedia atau tidak banyak bisaditangkap oleh kerang darah.
Setelah diuji secara statistik, bahwa semua perlakuan selama percobaan
hanya berbeda nyata pada bulan ke II (dua). Hal ini menggambarkan bahwa pada bulan ke II (dua) dan khusus perlakuan B dan C pertumbuhan kerang darah relatif
lebih baik. Lebih pesatnya pertumbuhannya itu disebabkan oleh kerang darah
mendapat makanan dan lingkungan relatif baik, kemungkinan karena pengaruh
fluktuasi faktor pasang surut. Untuk bulan ke dua tersebut puncak pertumbuhan di
peroleh pada perlakuan B (kedalamam 6 m) Ymax. 4,3694 dinyatakan regresikuadratik, hal ini menggambarkan bahwa ada respon pertumbuhan terhadap
kedalaman. Nilai R 2=0.6518 menunjukan 65,18% keeratan respon hubungannya(Gambar 1).
Gambar.1 Hubungan antara pertumbuhan biomas kerang darah, Anadara sp dengan
kedalaman dari permukaan air laut
4.45
4.50
4.55
4.60
4.65
4.70
4.75
2 4 6 8 10
Perlakuan (m)
P e
r t u m b u h a n ( g r a m )
Y = 2,47+0,6183X-0,6183X2
5/12/2018 Jrl Karang Syahrizal - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jrl-karang-syahrizal 6/12
Hasil pengukuran komulatif pertumbuhan biomas rataan selama pecobaan (10
minggu pengukuran) dapat dilihat dalam Tabel 1 yang menunjukan bahwa pada
perlakuan A, B dan C, terjadi peningkatan bobot pertumbuhan rataan dari 3.11 grammenjadi 4.62 gram. Trennya sama yang diperoleh untuk masing-masing antar
perlakuan, pada perlakuan A rataan 3.03 gram menjadi .4.47 gram, pada perlakuan
B (3.13 gram) kemudian menjadi 4.73 gram dan C rataan 3.17 gram menjadi 4.67gram, untuk pola kurvanya dapat dilihat pada Gambar 2
2.5
3.0
3.5
4.0
4.5
5.0
Minggu
P e r t u m b u h a n ( g r a
A 3.03 3.20 3.43 3.70 3.97 4.17 4.27 4.33 4.40 4.47
B 3.13 3.27 3.47 3.83 4.27 4.43 4.53 4.63 4.70 4.73
C 3.17 3.37 3.57 3.87 4.23 4.33 4.43 4.50 4.60 4.67 Rataa
3.11 3.28 3.49 3.80 4.16 4.31 4.41 4.49 4.57 4.62
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Gambar 2. Pola kurva pertumbuhan rataan biomas kerang darah, Anadara Sp selama
percobaan
Peningkatan bobot Pertumbuhan rataan komulatif dan antar perlakuan A, B
dan C relatif sama selama percobaan,. tren pertumbuhanya seperti dapat dilihat padaGambar.2. Hal ini disebabkan faktor kerang darah mendapatkan kesempatan hidup,
makanan dan lingkungan yang baik relatif sama dan homogen pada antar perlakuan.
B. Pertumbuhan Mutlak Kerang Darah
Selisih dua pengukuran bobot pertumbuhan adalah pertumbuhan mutlak.Pertumbuhan mutlak kerang darah percobaan dapat dilahat Tabel 2. Hasil analisis
sidik ragam menunjukan hasil tidak berbeda antar perlakuan. Untuk pertumbuhanmutlak rataan kerang darah selama percobaan pada perlakuan B (0.17 gram) lebih
baik dari perlakuan A (0.16 gram). Pada perlakuaan B adalah 0.17 gram, hapir sama
baiknya untuk perlakuan C (0.17 gram). Namun bila dilihat dan diperhatikan selisih
5/12/2018 Jrl Karang Syahrizal - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jrl-karang-syahrizal 7/12
komulatif pertumbuhan mutlak perlakuan B (1.57 gram) tetap lebih baik dari C
(1.51 gram) dan A (1.45 gram).
Pertumbuhan mutlak rataan kerang darah selama percobaan pada perlakuan B(l0.17 gram) lebih baik dari perlakuan A (0.16 gram). Pada perlakuaan B adalah
0.17 gram, hapir sama baiknya untuk perlakuan C (0.17 gram). Hal ini menunjukan
bahwa kedalaman efesien dan efektif untuk budidya kerang darah dengan metodesangkar tenggelam (bottom cage) pada ke dalaman 6 m sampai 8 m. Diduga bahwa
pada kedalaman ini baik waktu pasang tertinggi dan terendah, sangkar masih dalam
tenggelam dan cukup air,. sehingga kerang darah percobaan masih kontinyu
mendapat makanan dan lingkungan yang relatif baik.
Tabel 2 Bobot penambahan pertumbuhan rataan (pertumbuhan mutlak) kerang darah Anadara Sp selama percobaan
No
Watu Pengamatan
Jumlah RataanPerlakuan Minggu Ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9
W1-
W0
W1-
W0
W1-
W0
W1-
W0
W1-
W0
W1-
W0
W1-
W0
W1-
W0
W1-
W0 W1-W0 W1-W0
1
A
(4 m) 0.17 0.23 0.27 0.27 0.20 0.10 0.07 0.07 0.07 1.45 0.16
2
B
(6 m) 0.13 0.20 0.37 0.40 0.17 0.10 0.10 0.07 0.03 1.57 0.17
3
C
(8 m) 0.20 0.20 0.30 0.37 0.10 0.10 0.07 0.10 0.07 1.51 0.17
Jumlah 0.50 0.63 0.94 1.04 0.47 0.30 0.24 0.24 0.17 4.53 0.50
Rataan 0.17 0.21 0.31 0.35 0.16 0.10 0.08 0.08 0.06 1.51 0.17
Data pertumbuhan mutlak rataan selama pecobaan pada Tabel.2. menunjukan bahwa pada perlakuan A, B dan C serta pertumbuhan komulatif, terjadi peningkatan
pertumbuhan sampai minggu ke empat percobaan dan kemudian terus terjadi
penurunan. Pertumbuhan awal yang rendah kemungkinan disebabkan benih kerangdarah dalam keadaan stres karena proses penanganan dan menempati lingkungan
yang baru. Peningkatan pertumbuhan mutlak minggu ke empat diperkirakan oleh
faktor utama kerang berada dalam masa pertumbuhan dan kemungkinan kerang
mendapatkan pasokan makanan dari lingkungan relatif cukup, atau factor lingkunganoptimal. Pada minggu-minggu terakhir percobaan terjadi penurunan pertumbuhan,
hal ini mengindikasikan bahwa pertumbuhan masih bejalan, namun penurunan yang
terjadi diperkirakan disebabkan oleh faktor persediaan makanan atau factor lingkungan tidak optimal.
Penambahan pertumbuhan mutlak rataan komulatif selama 10 minggu
percobaan 1,51 gram (0,17 gram/mingu) dengan ukuran benih 325 ekor/kg (3,08gram/ekor). Bila pertumbuhan seperti pada penelitian ini terjadi diperkirakan
5/12/2018 Jrl Karang Syahrizal - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jrl-karang-syahrizal 8/12
pertumbuhan normal. Menurut Davy and Graham (1982) yakni budidaya kerang
darah (Cockles) secara tradisional di Cina dilakukan pada kolam tertutup.
Pemeliharaan 2 sampai 3 tahun ukurannya mencapai 120 ekor/kg (8,33 gram/ekor)dari berat benih 800 ekor/kg (1,25 gram/ekor), berati pertumbuhan mutlak 0,14
gram/minggu. Hasil analisis dari perbandingan kedua percobaan, tenyata penelitian
ini lebih baik. Hal ini kemungkinan disebabkan perbedaan besar benih awal yangdipakai.
C. Pertumbuhan Panjang Tubuh Kerang Darah
Pengukuran pertumbuhan panjang tubuh kerang darah selama percobaandapat dilihat pada. Lampiran 4. Hasilnya menunjukan bahwa pada pengukuran
sampai akhir percobaan pertumbuhan panjang rataan kerang darah pada perlakuan B
(22.92 mm) lebih baik dari perlakuan A (22.24 mm) dan C (22.60 mm). Untuk C
(22.60 mm) lebih baik dari A (22.24 mm). Analisis sidik ragam menunjukan hasilyang berbeda nyata antar perlakuan (P<0,05). Setelah diuji lanjut dengan Uji Duncan
ternyata yang berbeda nyata pada perlakuan C (23,7367 mm ) dan B (24,1100 mm).
Berdasarkan analisis regresii didapatkan kurva respon pertumbuhan Y =17,33+2,1175X-0,1646X2 (R 2=0.8359), nilai Ymax. 23,7356 dan Ymin. 23,1664
pada perlakuan B, pola kurva pertumbuhan dapat dilihat pada Gambar 3
Sama yang diperoleh pada parameter sebelumnya bahwa pertumbuhan panjang pada perlakuan B (22.92 mm) lebih baik dari perlakuan A (22.24 mm) dan C
(22.60 mm). Untuk C (22.60 mm) lebih baik dari A (22.24 mm). Hal ini diduga
disebabkan oleh zat calsium yang ada pada air cukup tersedia untuk mensuplai
pertumbuhan cangkangnya. Kondisi optimal diperoleh pada kedalaman 6 meter.
Gambar 7.3 Hubungan antara pertumbuhan panjang tubuh kerang darah ( Anadara
sp) dengan kedalaman dari permukaan air laut
.
.
.
.
.
.
.
Perlakuan (m)
P e r t u m b u h a n ( m m ) Y = 17,33+2,1175X-0,1646X2
5/12/2018 Jrl Karang Syahrizal - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jrl-karang-syahrizal 9/12
Selama percobaan terjjadi pertumbuhan panjang rataan kerang darah, trennya
pertumbuhannya berbentuk sama untuk masing-masing antar perlakuan A, B dan C.Pola kurvanya dapat dilihat pada Gambar .4
Gambar 4 Pola kurva pertumbuhan panjang badan kerang darah ( Anadara sp) selama percobaan
Pola kurvan pertumbuhan lebar yang dilihat pada Gambar 7.4 menunjukan
bahwa pertumbuhan panjang tubuh terjadi peningkatan dari awal sampai akhir percobaan seperti kurva sigmoit. Tren ini diduga menggambarkan bahwa semua
faktor pendukung pertumbuhan masih tetap dan terpenuhi selama percobaan.
Pertumbuhan rataan awal 21,3 mm menjadi 23,6 mm, hal ini menunjukan bahwa terjadi penambahan pertumbuhan 2,3 mm Menurut Vakily (1989)
pertumbuhan kerang darah budidya 2 sampai 3 tahun ukurannya mencapai panjang 2
cm (200 mm). Sedang pertumbuhan panjang , pada penelitian ini diperkirakan untuk dua tahun adalah 242,1 mm. Pertumbuhan tersebut dapat dikatakan pertumbuhan
yang relatif sama lebih panjang
19.00
20.00
21.00
22.00
23.00
24.00
25.00
Minggu
P e r t u m b u
h a n ( m m )
4 20.70 21.25 21.80 22.00 22.55 22.45 22.80 22.75 22.95 23.15
6 22.00 21.95 22.45 22.40 22.70 23.10 23.30 23.40 23.75 24.10
8 21.25 21.60 21.90 22.30 22.60 22.85 23.15 23.25 23.45 23.65
Rataan 21.3 21.6 22.1 22.2 22.6 22.8 23.1 23.1 23.4 23.6
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
5/12/2018 Jrl Karang Syahrizal - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jrl-karang-syahrizal 10/12
D. Pertumbuhan Lebar Tubuh Kerang Darah
Analisis sidik ragam pertumbuhan lebar kerang darah selama percobaanmenunjukan hasil yang berbeda nyata antar perlakuan (P<0,05). Uji lanjut dengan Uji
Duncan ternyata berbeda pada perlakuan C (18,7233) dan B (18,5567). Berdasarkan
analisis regresii didapatkan kurva respon pertumbuhan kuadratik dengan persamaanY = 11,543+2,1567X-0,16X2 (R 2=0.6591), nilai Ymax. 18,5566 dan Ymin. 17,6098
pada perlakuan B, pola kurva respon pertumbuhan dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar.5 Hubungan antara pertumbuhan lebar tubuh kerang darah ( Anadara sp)dengan kedalaman dari permukaan air laut
Berdasarkan analisis statistik menunjukan hasil yang berbeda nyata antar
perlakuan. Perbedaan ini menggambarkan bahwa ada pengaruh perlakuan kedalamansebagai lingkungan habit terhadap pertumbuhan panjang kerang darah. Kedalaman
yang berkorelasi pada kedalaman 6 meter yang berpengaruh pada panjang tubuh <
18,55 mm dan > 17,60 mmHasil pengukuran pertumbuhan lebar rataan kerang darah selama pecobaan
antar perlakuan A, B dan C pola kurvanya dapat dilihat pada Gambar 6 yang mana
trennya sama membentuk kurva sigmoit.
17.50
18.00
18.50
19.00
2 4 6 8 10
Perlakuan (m)
P e r t u m b u h a n ( m
m )
Y = 11,543+2,1567X-0,16X2
5/12/2018 Jrl Karang Syahrizal - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jrl-karang-syahrizal 11/12
Gambar 6 Tren pertumbuhan lebar badan kerang darah ( Anadara sp) selama percobaan
Pola kurvan pertumbuhan lebar yang dilihat pada Gambar 6 menunjukan bahwa pertumbuhan lebar tubuh dapat mengikuti pertumbuhan panjang dimana
terjadi peningkatan pertumbuhan dari awal sampai percobaan berakhir. Data
pertumbuhan lebar rataan pada perlakuan A, B dan C serta pertumbuhan komulatif membentuk kurva sigmoit. Hal ini berarti pada awal-awal penelitian pertumbuhan
agak lambat kemudian cepat dan kembali meambat. Hal ini mengindikasikan bahwa
pertumbuhan normal dan pola yang terjadi diperkirakan dominan disebabkan olehfaktor persediaan makanan atau factor lingkungan..
KESIMPULAN DAN SARAN
KesimpulanKesimpulan yang dapat diberikan terhadap hasil penelitian kerang darah
(Anadara sp) secara outdoor dengan metoda bottom cage di perairan pantai laut
berlumpur Kabupaten Tanjung Jabung Barat Propinsi Jambi adalah sebagai berikut :
1. Percobaan pemeliharaan kerang darah dengan perlakuan A kedalaman 4 m,B (6 m) dan C (8 m) dari permukaan air yang berpengaruh nyata adalah pada
kedalaman 6 meter.
15.00
16.00
17.00
18.00
19.00
Minggu P e r t u m b u h a n ( m m )
1 4 16.35 16.55 16.95 17.15 17.45 17.70 17.70 17.70 17.70 17.70
2 6 16.70 17.00 17.30 17.65 17.75 17.85 18.00 18.20 18.50 18.80
3 8 16.45 16.55 17.00 17.15 17.55 17.80 17.95 18.05 18.20 18.60
3 R ataan 16.5 16.7 17.1 17.3 17.6 17.8 17.9 18.0 18.1 18.4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
5/12/2018 Jrl Karang Syahrizal - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jrl-karang-syahrizal 12/12
2. Selama percobaan dijumpai pertumbuhan terbaik kerang darah pada perlakuan
B (6 m) dan diikuti C (8 m).
3. Peningkatan bobot pertumbuhan antar perlakuan A, B dan C relatif samaselama percobaan yang berpola kurva sigmoit.
4. Kegiatan sosialisasi/penyuluhan dan bimbingan teknis telah membuat sebagian
masyarakat mengetahui, memahami dan mendukung kegiatan budidya kerangdarah guna kelestarian biota ini.
S a r a n
Setelah dievaluasi penelitian ini, maka dapat disarankan sebagai berikut :1. Budidya kerang darah tampa d iberi makan, dengan metoda bottom cage,
disarankan pada kedalaman 4 m sampai 8 m dari permukaan air
2. Untuk memperoleh hasil optimal budidya kerang darah perlu kajian tentang
bioekologi dan percobaan budidaya pada tambak/kolam.
DAFTAR PUSTAKA
Davy, F. B and M. Graham. 1982. Bivalva Culture In Asia and The Pasific.
Proceedings of A Workshop Held in Singapore (16-19 February 1982)
Dinas Kelautan Dan Perikanan, 2003 Buku Tahunan Stastistik Perikanan Budidya
Propinsi Jambi
Dinas Kelautan Dan Perikanan, 2003 Buku Tahunan Stastistik PerikananPenangkapan Propinsi Jambi
Huet, M. 1972. Text Book of Fish Culture, Breeding and cultivation of Fish. Fishing
New (Book) Ltd. London.
Kasry, A. 1988. Penuntun Pratikum Biologi Laut. Fakultas Perikanan UniversitasRiau
Vakily , J.M. 1989. The Biologi and Culture of Mussels of The Genus Perna.International Center for Living Aquatic Resources Manajemen.
Roberts, D ed al , 1982 Shallow Water Marine Molluscs of North-West Java.
Lembaga Oseanologi Nasional LIPI Jakarta.
Recommended