Jurnal Stase Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin

Preview:

Citation preview

Disusun Oleh :Rolly Mandari J 500 070 052Nekky Sulastri J 500 080 023

Tri Rahmayaniyawati J 500 080 077

JURNAL STASE ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMINStevens-Johnson Syndrome-A life threatening skin disorder

Satyanand Tyagi, Sachin Kumar, Amit Kumar, Mohit Singla and Abhishek SinghDokter Pembimbing :

dr. Eko Rini Puji Rahayu Sp.KK

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTERUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2012

Steven Johnson Sindrome

Kelainan kulit

Mukosa yang berat dan akut

Reaksi obat

Infeksi Kematian dan

kebutaan permanen

Rx tipe III – akibat terbentuk kompleks antigen-antibodi yg

membentuk mikropresipitasi shg aktivasi sistim komplemen. Akb adanya akumulasi sel neutrofil yg

melepaskan lisozim dan kerusakan jaringan organ target

PATOGENESIS

Rx tipe IV – akibat sel limfosit T yang telah tersensitisasi, terkontak ulang dg antigen yg sama. Sel T tsb melepaskan limfokin & rx peradangan

Lesi kulit

makula ireguler dgn gambaran lesi target, terdapat vesikel/bula

nikolsky’s sign +

Gejala klinik

Gejala umum

Prodormal suhu 39-40

C

Sakit kepala, malaise, batuk

pilek, mulut dan tenggorok sakit

dan kering

Nadi lemah dan cepat

Nafas cepat

Studi llaboratorium

biopsi

Hitung darah lengkap

Wbc superimposed infeksi bakter

Kultur urin dan darah

Fungsi ginjal

bronkoskopi

Diagnosa dan management

Prognosa keloid

Lesi sembuh 1- 2 minggu

pengembangan sisa gejala

15 % meninggal

prognosa

Departemen perawatan darurat

Pemberian cairan dan koreksi elektrolit

Memperhatikan saluran napas dan stabilitas hemodinamik.

Pengobatan perawatan pra rumah sakit

Prinsip umum

Kontrol

suhu lingkunga

n

Anti koagulan dan pencegahan

ulkus

stress

Akses gizi dengan tabung

nasogastrik

Penanganan aseptik

Analgesik dan

mengontrol kecermasan

pasien

Gejala pengobatan

Sistemik manajemen

Perawatan paru

Nutrisi enteral

Mengurangi translokasi bakteri dan

infeksi enterogenic

Fosfor diukur dan dikoreksi

Diperlukan berbera pa

obat: insulin, antasida, diazepam,

morphinic anti koagulasi dan

heparin

konservatif

Tetes mata dan memakai gas-permeable

contact scleral

Antiseptik topical (0,5 % perak nitrat atau klorheksidin 0,05%)

Pencegahan squele okular

Topical Managment

kontroversi

pro

kontra

Pengobatan spesifik Kortikosteroid dan antibiotik

Ophthalmologic – ulserasi kornea, uveitis anterior, panophthalmitis, kebutaan

Genitourinari – nekrosis tubular ginjal, gagal ginjal, jaringan parut, stenosis vagina

p

u

l

m

o

n

a

r

y

tr

a

k

e

o

b

r

o

n

k

i

a

l

s

h

e

d

d

i

n

g

d

e

n

g

a

n

k

e

g

a

g

a

l

a

n

p

e

r

n

a

f

a

s

a

n

Cutaneus – jaringan parut dan deformitas kosmetik rekurensi infeksi ulserasi

komplikasi

•SJS gangguan kulit yang parah•V arian keparahan akibat reaksi onat

•Tidak ada pengobatan SJS•Perawatan suportif, konseling tindak lanjutnya.

•Anggota keluarga turut serta membantu pasien SJS.

Diskusi dan kesimpulan

Terimakasih