View
216
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
8/18/2019 Kelompok 3 RELIABILITAS.docx
1/26
MAKALAH
ESTIMASI RELIABILITAS TES
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Assessment Pembelajaran matematika
Dosen Pengampu: Dr. Jailani
Oleh
HUSNUL LAILI 11709251003
SITI NASIAH 11709251015
NELLY RHOSYIDA 11709251016
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2012
1
8/18/2019 Kelompok 3 RELIABILITAS.docx
2/26
A. DEINISI UMUMReliabilitas adalah derajat kekonsistenan hasil/nilai siswa pada
pemberian penilaian yang berulang (Nitko, Anthony J. & usan !.
". #$11 % '. )onsistensi merupakan konsep penting untukmemutuskan seberapa besar derajat keper*ayaan dari hasil
penilaian terhadap siswa. !akna lain reliabilitas dalam terminologi
stabilitas adalah subjek yang dikenai pengukuran akan menempati
ranking yang relati+ sama pada testing yang terpisah dengan alat
tes yang ekuialen (ingh, 1- 0horndike, 1--1.)aitannya dengan aliditas, Nitko, Anthony J. & usan !. "
menjelaskan bahwa aliditas berhubungan dengan interpretasi
hasil penilaian terhadap siswa dalam penggunaannya untuk
membuat keputusan. nterpretasi tersebut tidak alid apabila hasil
penilaian terhadap siswa tidak konsisten. 2engan kata lain, derajat
reliabilitas dari hasil penilaian (tes membatasi derajat aliditasnya.
!eskipun derajat aliditas yang tinggi membutuhkan reliabilitas
yang tinggi, tapi tidak berlaku untuk kebalikannya. Reliabilitas yang
tinggi tidak menjamin aliditasnya.
!enurut !ary J. Allen & 3endy !. 4en, ada beberapa *aramende5nisikan dan menginterpretasikan reliabilitas tes. 6ontohnya,
suatu tes reliabel jika skor amatan (7 berkorelasi tinggi dengan
skor sebenarnya (0. 8al ini terjadi jika skor amatan dan skor
sebenarnya dapat di peroleh setiap peserta ujian dalam tes.
)uadrat korelasi antara skor amatan dengan skor sebenarnya (
ρ2
XT disebut koe5sien reliabilitas untuk tes tersebut. Atau
reliabilitas dapat di tunjukan sebagai korelasi koe5sien antara skor
pengamatan pada dua tes yang paralel. Jika dua tes yang paralel
diberikan pada populasi peserta ujian dan skor amatan yang
dihasilkan dikorelasikan, korelasi ini (disimbolkan ρ xx' dimana 7
dan 79 adalah skor amatan untuk dua tes yang paralel adalah
koe5sien reliabilitas.
#
8/18/2019 Kelompok 3 RELIABILITAS.docx
3/26
"erikut ini adalah enam *ara Alternati+ untuk menginterpretasikan
)oe5sien reliabilitas%
1. ρ xx' korelasi antara skor amatan pada tes parallel.
"ahwa reliabilitas tes sama dengan korelasi antara skor amatanpertama dengan skor amatan kedua dalam tes parallel. Jika
masing:masing peserta ujian memperoleh skor amatan yang
sama ketika dites dengan bentuk parallel dan ada beberapa
arians dalam skor amatan pada masing:masing tes, tes
memiliki reliabilitas sempurna, ( ρ xx' =1 . Jika peserta ujian
mempunyai skor amatan pada satu tes yang tidak berkolerasi
dengan skor amatan lainnya pada tes parallel ( ρ xx' =0 , suatu
tes sepenuhnya tidak reliabel
#. ρ xx' 2
perbandingan dari ariansi 7 yang berhubungan linier
dengan 79nterpretasi ini merupakan interpretasi tandar untuk koe5sien
korelasi ;earson, yang dijelaskan pada bab #.. korelasi kuadrat
dapat selalu di interpretasikan sebagai perbandingan pada
ariansi dalam satu ariable yang dijelaskan dengan hubungan
linear dengan ariable lain. ehingga, ρ xx' 2
dapat ditinjau
sebagai perbandingan ariansi dalam skor satu tes pada tes
parallel.
8/18/2019 Kelompok 3 RELIABILITAS.docx
4/26
antara skor amatan peserta perbedaan antara skor sebenarnya.
Jika σ T 2=σ X
2
, maka σ E2
pasti $. karena ε (> ? $ maka
semua error harus sama dengan $ ketika σ E2=0 . ehingga
ketika ρ xx' =1 , pengukurannya dibuat tanpa membuat
kesalahan (error. )etika ρ xx'
8/18/2019 Kelompok 3 RELIABILITAS.docx
5/26
ρ xx' =0,81 , maka ρ XT ¿0,9 ; jika ρ xx' =0,25 , maka ρ XT =0,5 .
8ubungan ini adalah diilustrasikan pada gambar '.#. kapanpun
0
8/18/2019 Kelompok 3 RELIABILITAS.docx
6/26
!enghubungkan reliabilitas ke ariansi skor kesalahan dan
ariansi skor pengamatan. ebagaimana diuraikan terdahulu,
ketika ρx x' =1 maka σ E
2=0 dan ketika ρx x' =0 maka
σ T 2=σ X
2
. 0ingkat heterogenitas (ariansi pada skor hasil yang
diamati untuk kelompok peserta ujian mempunyai pengaruh
yang penting pada reliabilitas. Jika tes diberikan untuk populasi
dengn jarak yang dibatasi pada skor pengamatan (*ontohnya,
jika kita berikan tes C untuk kelompok orang yang pertumbuhan
mental yang terhambat, σ X 2
akan dikurangi. Jika ariansi
kesalahan sama dalam kelompok yang dibatasi sebagai
kelompok yang lebih heterogen, maka reliabilitas akan lebih ke*il
untuk kelompok yang dibatasi. 2engan kata lain, perkiraan
reliabilitas didasarkan pada kelompok heterogen akan *enderung
lebih tinggi dari perkiraan awal pada kelompok yang lebih
homogen .
)esimpulannya ,
ketika ρx x' =1 , maka %
1. ;engukuran yang dibuat tanpa kesalahan ( semua > ? $#. 7 ? 0 untuk semua yang diuji
8/18/2019 Kelompok 3 RELIABILITAS.docx
7/26
1. 8anya kesalahan a*ak yang termasuk dalam pengukuran#. 7 ? > untuk semua yang diuji
8/18/2019 Kelompok 3 RELIABILITAS.docx
8/26
1. Me!"#e Te$%Re!e$!
>stimasi reliabilitas dengan test/retest merupakan metode
yang berdasarkan pada tes yang diberikan pada peserta ujian
yang sama dan dengan tes yang sama diberikan dua kali dan
mengkorelasikan hasilnya. Jika setiap peserta ujian memperoleh
skor amatan yang tepat sama pada tes kedua seperti yang
didapat pada tes pertama dan jika ariansi dalam skor amatan
diantara peserta uji korelasinya adalah 1.$ maka menunjukan
reliabilitas sempurna. 0api, jika himpunan skor dari tes pertama
tidak berhubungan dengan himpunan skor tes kedua,
estimasinya ρ xx' =¿ $.
=ntuk memperoleh reliabilitas dengan metode ini, kita perlu
membuat sebuah instrument tes dan menentukan subjeknya.
)emudian tes diberikan sebanyak dua kali pada subjek yang
sama namun diberikan pada waktu yang berbeda. 2engan
demikian, kita akan memperoleh dua himpunan skor dari tes
pertama dan kedua. >stimasi reliabilitas kita peroleh dari
korelasi skor pertama dan kedua.
!asalah yang ditemukan dalam estimasi reliabilitas dengan
metode ini adalah %
a. Carry-Over Efects antara 0esAda kemungkinan tes pertama berpengaruh pada tes kedua.
)ontaminasi skor ini dapat terjadi dalam berbagai *ara.
;eserta tes mungkin mengingat jawaban pada tes pertama
dan mengulangnya. Jika sebagian besar peserta tes
melakukannya,r XX ' akan oerestimate
ρ xx' atau pada
beberapa tes, *arry oer eFe*ts di sebabkan oleh pengaruh
latihan. 6ontohnya, kebanyakan orang *enderung untuk
meningkatkan nilai dengan tes berulang pada tes
ketangkasan dan tes kemampuan. Jika beberapa orang
nilainya telah meningkat lebih dari yang lain, korelasi skor
8/18/2019 Kelompok 3 RELIABILITAS.docx
9/26
amatan dari dua tes itu kemungkinan akan underestimate,
ρ xx' ke*uali derajat peningkatan korelasinya tinggi dengan
skor pada tes pertama atau kedua&. lamanya waktu antara pemberian kedua tes.elang waktu yang sangat singkat akan menimbulkan carry
over efects yang disebabkan oleh ingatan, latihan, atau
suasana hati. elang waktu yang lama akan memberikan
pengaruh karena perubahan in+ormasi atau suasana. Jika si+at
tes yang mengukur dengan ariasi waktu, seperti
kemampuan kogniti+ anak, selang yang lama akan *enderung
mengarah kepada underestimate pada reliabilitas tes pada
suatu kesempatan. ;erbedaan lama waktu dapat
mempengaruhi estimasi reliabillitas dengan *ara yang
berbeda, kadang G kadang oerestimate dan kadang G kadang
underestimate dari reliabilitas sebenarnya. 6ontohnya,
prosedur tes/retest tepat untuk mengestimasi reliabilitas
tugas diskriminasi sensorik (seperti tes ketajaman isual dan
audio.
2. Me!"#e Be'!() Al!e*'+!,-%+*+lel
>stimasi reliabilitas bentuk paralel adalah korelasi,r xx' , antara
skor amatan pada dua tes paralel. ;rakteknya, biasanya tidak
mungkin untuk memerikasa bahwa dua tes paralel. 2an bentuk
tes alternati+ sering digunakan pada bentuk tes paralel. "entuk
tes alternati+ adalah bentuk dua tes yang telah dikonstruksikansebagai usaha membuatnya paralel, dan keduanya mungkin
mempunyai kesamaan (atau sangat mirip rataGrata skor
amatan, ariansi dan korelasi dengan pengukuran lainnya.
Namun, namun, tidak ada bukti yang tersedia bahwa bentuk
alternati+ adalah paralel. )orelasi antar skor amatan pada
bentuk tes alternati+,r xz adalah estimasi reliabilitas salah satu
dari bentuk alternati+. )orelasi ini akan men*erminkan
-
8/18/2019 Kelompok 3 RELIABILITAS.docx
10/26
bagaimana reliabel tes tersebut, sebaik bagaimana keduanya
parallel.
=ntuk memperoleh reliabilitas dengan metode ini, kita perlu
membuat dua buah instrument tes yang diberikan pada subjek
yang sama namun pada waktu yang berbeda. 2engan demikian,
kita akan memperoleh dua himpunan skor dari tes pertama dan
kedua. >stimasi reliabilitas kita peroleh dari korelasi skor
pertama dan kedua.
Namun, menggunakan estimasi reliabilitas bentuk alternati+ atau
paralel tidak selalu menghilangkan kemungkinan carry over
efect khususnya yang berhubungan dengan gaya respon,
suasana hati atau sikap. eperti estimasi reliabilitas dengan
tes/retest, carry over efects ini mungkin akan memberikan nilai
yang oerestimate atau underestimate dari dari ρ xx' atau
ρ zz' . ;emilihan waktu juga merupakan masalah. Jangka waktu
yang pendek antara dua tes memungkinkan kontaminasi skor
perolehan yang disebabkan oleh ingatan, latihan atau suasana
hati pada jangka waktu yang panjang trait yang berubah seiring
waktu .
)etika bentuk tes alternati+, 7 dan H, tidak paralel,r xz se*ara
umum akan menjadi estimasi tidak akurat dari❑
x x ' atau❑
z z ' .
*ontohnya, diketahui 7 ? 07 D >7 dan H ? 0H D >H. Jika 07 ? 0H
tapi σ X 2 >σ Z
2
, kemudian 7 kurang reliabel dari H. )orelasir
x x'
akan *enderung oerestimate❑
x x ' , dan underestimate❑
z z ' .
Jika 07 I 0H , mungkin tes mengukur trate yang berbeda, dan
r x x' akan *enderung underestimasi baik
❑ x x ' dan
❑ z z ' .
6ontohnya, jika 7 adalah skor pada tes komputasi matematika
1$
8/18/2019 Kelompok 3 RELIABILITAS.docx
11/26
dan H adalah skor tes penalaran matematika,r xz adalah
korelasi antara komputasi matematika dan skor penalaran. dan
tidak perlu estimasi reliabilitas yang bagus dari tes yang lain.
)esimpulannya, korelasi antara skor pengamatan pada bentuk
alternati+ akan menghasilkan estimasi yang bagus dari
reliabilitas tes jika bentuk alternati+nya paralel atau jika
keduanya +ungsi linear dari skor tes paralel dan jika carry over
efects dan perubahan skor karena waktu tidak mempengaruhi
korelasi.
3. Me!"#e K"'$,$!e'$, I'!e*'+l / Sl,! H+le$
Reliabilitas konsistensi internal diestimasi menggunakan satu
bentuk tes yang hanya diberikan sekali dan untuk menghindari
masalah yang ditimbulkan pada tes berulang. !etode ini lebih
dikenal sebagai estimasi reliabilitas dengan metode split hal+
(metode belah dua. 0es ini dibagi menjadi dua bagian, yang
merupakan bentuk alternati+ dari masing:masing, dan
diusahakan untuk memilih bagian:bagian tersebut sehingga
menjadi parallel atau pada essentially τ −equivalent (lihat
bagian
8/18/2019 Kelompok 3 RELIABILITAS.docx
12/26
!embentuk bagiannya dalam urutan, tiap peserta ujian
memperoleh skor bagian pertama dari tes dan skor bagian
kedua dari tes. e*ara umum, pembentukan bagian tes
dengan metode urutan kurang sesuai dibandingkan dengan
metode genap/ganjil, karena beberapa peserta ujian mungkin
memperbaiki dengan latihan (menaikkan skor bagian kedua
dan beberapa peserta ujian mungkin tidak dapat
menyelesaikan tes (menurunkan skor bagian kedua.
"agaimanapun juga, masalah bagi beberapa peserta ujian
dapat diatasi dengan dengan memisahkan waktu dari dua
bagian. 4aitu, peserta ujian diberikan beberapa menit ntuk
menyelesaikan bagian pertama dari tes dan ketika waktu
habis, semua peserta ujian menyelesaikan bagian kedua dari
tes. ;eserta ujian diberi waktu yang sama untuk
menyelesaikan tes bagian dua dengan tes bagian pertama.
0ipe tes belah dua sama dengan memberikan dua bentuk
alternate singkat, dengan hanya memberikan selang waktu
yang singkat antar keduanya.*. !etode Matched Random Subsets
!etode ini lebih bagus dibandingkan dua metode
sebelumnya. !etode ini melibatkan beberapa langkah.
;ertama, dua statisti* dihitung untuk masing:masing
itemnya % (1 proporsi peserta ujian yang lulus item (tingkat
kesukaran item dan (# biserial atau korelasi biserial titik
antara skor item dan skor total tes (lihat bagian #.11.
kemudian masing:masing item diplotkan pada gra5k
menggunakan dua statisti* tersebut. tem:item yang saling
berdekatan dipasangkan. 2an satu item pada masing:masing
pasangan dipilih se*ara a*ak untuk setengah bagian tes. tem
sisanya membentuk setengah bagian yang lainnya.
6ontohnya, gambar '.' menunjukkan item yang telah
diplotkan dan digrupkan menjadi pasangan. Jika item A dipilih
untuk setengah bagian pertama, item " akan menjadi
1#
8/18/2019 Kelompok 3 RELIABILITAS.docx
13/26
setengah bagian kedua, dan seterusnya. ;engelompokan yag
mungkin adalah A6> dan "2, A2> dan "6, A6 dan "2>,
dan seterusnya. !etode ini membantu meyakinkan bahwa
kedua bagian memiliki tingkat kesukaran yang sama dan
mengukur hal yang sama (sehingga menghasilkan nilai
sebenarnya yang sama.
@ambar '.' seleksi matched random subsets dengan gra5k
=ntuk mengestimasi reliabilitasnya, kita menggunakan rumus:
rumus sebagai berikut.
a. Rumus Spearman-BrownRumus Spearman-Brown dapat digunakan untuk menentukan
reliabilitas dari keseluruhan tes jika bagian:bagiannya paralel.
kor dari bagian tes yang parallel (ditulis Y dan Y '
dikorelasikan, menghasilkan ρ
Y Y ' . )orelasi ini akan menjadi
ukuran yang wajar dari reliabilitas satu bagian tes. Reliabilitas
dari keseluruhan tes, X =Y +Y '
, akan lebih besar dari
reliabilitas per bagian. Rumus Spearman-Brown, yang
merupakan reliabilitas dari keseluruhan tes, adalah
ρ X X '
= 2 ρ
Y Y '
1+ ρY Y
' ('.1
1
8/18/2019 Kelompok 3 RELIABILITAS.docx
14/26
eperti yang ditunjukkan pada table '.1, ρ
X X ' biasanya
lebih besar daripada ρ
Y Y ' , karena ρ
X X ' adalah reliabilitas
keseluruhan tes dan ρ
Y Y ' adalah hanya reliabilitas per
bagian tes.
0abel '.1 )orelasi antara bagian tes yang parallel ( ρ
Y Y '
ρ X X '
ρY Y '
$.$$ $.$$
$.
8/18/2019 Kelompok 3 RELIABILITAS.docx
15/26
memiliki reliabilitas yang rendah atau apakah bagian dari tes
bukan merupakan τ −equivalent . Rumus koe5sien α untuk
metode belah dua adalah
ρ X X
' ≥ α =2 [σ X
2−(σ Y 12 +σ Y 2
2 ) ]σ X
2 ('.#
2imana σ Y 12
dan σ Y 22
adalah arians skor dua bagian tes,
dan σ X 2
adalah arians skor dari keseluruhan tes, dengan
X =Y 1+Y 2 .
Nilai yang dihasilkan oleh koe5sien α dan rumus Spearman
Brown akan lebih besar jika bagian tes berkorelasi tinggi dan
akan bernilai ke*il jika sebaliknya. "agian tes akan berkorelasi
tinggi hanya jika mengukur trait yang sama atau yang
berkorelasi tinggi sehingga, reliabilitas rumus Spearman
Brown dan koe5sien α merupakan indeks konsistensi
internal tes atau homogenitas. Jika arians dari skor amatan dari bagian tes sama, rumus
Spearman Brown dan koe5sien α sama. Jika arians dari
skor amatan dari bagian tes sama, tapi bagiannya tidak
τ −equivalent , baik rumus Spearman Brown dan koe5sien
α akan memperke*il reliabilitas tes. Jika arians dari skor
amatan dari bagian tes sama, dengan bagiannya
τ −equivalent , baik rumus Spearman Brown dan koe5sien
α akan memiliki reliabilitas yang sama.
;enggunaan metode belah dua untuk estimasi reliabilitas dapat
diilustrasikan dalam sebuah *ontoh. anggap bahwa korelasi
1B
8/18/2019 Kelompok 3 RELIABILITAS.docx
16/26
antara skor kedua bagiannya adalah $.B. arians skor per bagian
adalah dan B, dan arians skor total adalah 1.-. dengan
menggunakan rumus Spearman Brown (persamaan '.1,
reliabilitas skor total diestimasi menjadi
r X X
' =2(0.5)1+0.5
=0.67
Reliabilitas skor total diestimasi dengan koe5sien α
(persamaan '.# menjadi
r X X
' ≥ α =2 [17.9−(7+5 )]
17.9=0.66
2alam *ontoh ini, estimasi dengan koe5sien α menghasilkan
nilai yang lebih ke*il dibandingkan menggunakan rumus
Spearman Brown.
!an+aat terbesar estimasi reliabilitas konsistensi internal adalah
tes hanya perlu diberikan sekali untuk dapat mengestimasi
relibilitasnya. "agaimanapun juga, metode konsistensi internal
ini tidak terpenuhi ketika tes tidak dapat dibagi menjadi
beberapa bagian yang parallel atau τ −equivalent dasar atau
ketika tes tidak memiliki item yang independen yang dapat
dipisah.
>stimasi reliabilitas dengan metode split hal+ harusnya tidak
boleh digunakan pada tes ke*epatan, karena akan memberikan
nilai estimasi yang tidak wajar. ;ada tes ke*epatan murnikebanyakan orang dapat menjawab tiap item dengan benar,
maka jika sesorang menyelesaikan
8/18/2019 Kelompok 3 RELIABILITAS.docx
17/26
pertama dan nilai rendah pada bagian kedua. ;ada kasus ini,
korelasi antara bagian:bagiannya men*erminkan error antara
bagian pertama dan ke*epatan pada bagian kedua. !etode
matched random subsets tidak lagi sesuai untuk tes ke*epatan,
karena item yang sulit dan korelasi item akan menjadi +ungsi
dari tes daripada +ungsi si+at:si+at item itu sendiri.
KASUS UMUM RELIABILITAS INTERNAL KONSISTENSI
0eknik membagi tes menjadi dua bagian dengan metode
sebelumnya dapat digeneralisasikan untuk membagi tes menjadi
lebih dari dua bagian. 6ontohnya, metode genap dan ganjil
dapat dimodi5kasi dengan membuat pertiga untuk tes dengan
sembilan item dengan memasukkan item pertama, keempat,
dan ketujuh ke dalam sepertiga bagian pertama, item kedua,
kelima, dan kedelapan dalam sepertiga bagian kedua, serta item
ketiga, keenam, dan kesembilan dalam bagian ketiga. !etode
matched random subsets akan melibatkan pembentukan triplet
(kembar tiga dengan metode gra5k yang diilustrasikan padagambar '.' dan se*ara a*ak dipilih satu item dari masing:
masing triplet untuk dimasukkan ke dalam tiga bagian tes
tersebut.
"agian ini mengasumsikan bahwa tes dibagi menjadi N
komponen. Eariansi skor dari komponen:komponen tersebut dan
arians dari skor total digunakan untuk mengestimasi reliabilitas
tes. Jika komponennya (misalnya item atau himpunan item
semuanya τ −equivalent . rumus pada bagian ini menghasilkan
reliabilitas tes jika komponennya tidak τ −equivalent , rumus
ini akan menghasilkan reliabilitas tes yang underestimate. 2i sisi
lain, rumus ini akan menghasilkan estimasi yang bagus hanya
ketika tes mengukur satu trait G yaitu ketika isinya homogen.
6ontohnya, sebuah tes yang mengukur penalaran aljabar
1
8/18/2019 Kelompok 3 RELIABILITAS.docx
18/26
mungkin homogen, tapi tes tipe intelegensi, yang mengukur
kemampuan erbal, spasial, dan kuantitati+, akan heterogen.
;engukuran reliabilitas dengan internal konsistensi tidak *o*ok
digunakan pada tes yang heterogen. elain itu juga tidak *o*ok
untuk tes ke*epatan karena konsistensi internal komponen
tesnya bukan indikasi yang baik dari reliabilitas tes.
Rumus untuk reliabilitas konsistensi internal pada kasus umum
adalah
a. )"e$,e' α
Rumus koe5sien α digunakan untuk mengestimasi
reliabilitas tes yang komponen:komponennya parallel.
ρ X X '
≥ α =[ N N −1 ][ [σ X 2−∑
i=1
N
σ Y i2 ]
σ X 2 ]
('.
8/18/2019 Kelompok 3 RELIABILITAS.docx
19/26
2imana pi adalah proporsi peserta ujian yang
mendapatkan i item benar, yang mengukur kesulitan item.
;ersamaan '.' men*erminkan +akta bahwa arians skor pada
item i, ketika skor pada item ini dapat mengambil nilai $ atau
1, sama dengan pi(1− pi) dimana pi adalah proporsi
peserta ujian dalam sebuah populasi yang mendapat skor 1
pada item (yang artinya lulus item tersebut. ;ersamaan '.'
sering disebut Rumus )uder:Ri*hardson #$, disingkat )R#$,
karena ini adalah rumus ke: #$ yang diberikan )uder dan
Ri*hardson (1-
8/18/2019 Kelompok 3 RELIABILITAS.docx
20/26
Nilai yang dihasilkan pada persamaan '.< dan '.' akan
kurang dari atau samadengan reliabilitas tes dan akan sama
dengan reliabilitas tes jika 4i τ −equivalent (yaitu, pada
dasarnya sama dengan skor sebenarnya. )R#1 akan sama
dengan reliabiltas tes hanya jika tiap item memiliki tingkat
kesukaran yang sama dan τ −equivalent . Nilai yang
dihasilkan pada persamaan '.< dan '.' akan besar jika
komponen penyusunnya memiliki interkorelasi yang tinggi,
dan juga sebaliknya. )omponennya akan berinterkorelasi
tinggi hanya jika mengukur trait yang sama atau trait yang
berkorelasi tinggi. ehingga rumus pada bagian ini
mengindikasikan konsistensi internal tes atau homogenitas.6ontoh berikut mengilustrasikan penggunaan rumus untuk
estimasi reliabilitas konsistensi internal. (2alam prakteknya,
mengestimasi arians komponen:komponennya, Y i2
,
kesukaran item, ̂pi , dan arians tes, X 2
pada persamaan
'.
8/18/2019 Kelompok 3 RELIABILITAS.docx
21/26
#. B item tes autonomy diberikan pada kelompok guru 2.
Earians skor amatan, X 2 =3
Rata:rata skor amatan,
´ X =2
;roporsi guru yang lulus item ( ̂p¿ adalah $.
8/18/2019 Kelompok 3 RELIABILITAS.docx
22/26
2imana
7 ? skor amatan total yang dibentuk dengan
mengkombinasikan N komponen yang parallel, ∑i=1
N
Y i
Y i ? komponen skor tes
ρ X X ' ?reliabilitas populasi 7
ρY Y ' ? reliabilitas populasi
Y i
N ? banyaknya skor tes parallel yang dikombinasikan menjadi
7
6atatan bahwa ρ
X X ' ≥ ρ
Y Y ' . ρ
X X ' disebut juga a stepped-up
reliability , karena merupakan penyesuaian ke atas dari
reliabilitas yang lebih pendek.
;ersamaan '. dapat juga digunakan untuk menentukan
ρY Y '
jika N dan
ρ X X '
diketahui.
ρY Y
' =
1
N ρ
X X '
1+( 1
N −1) ρ
X X '
('.
2an jika diketahui ρ
X X ' dan ρ
Y Y ' , maka rumus tersebut
dapat digunakan untuk mengetahui N, yaitu
N = ρ
X X ' (1− ρ
Y Y ' )
ρY Y
' (1− ρ X X
' )
('.-
"erikut *ontoh aplikasi persamaan:persamaan tersebut.
!enggunakan rumus pearman "rown, untuk mengestimasi
##
8/18/2019 Kelompok 3 RELIABILITAS.docx
23/26
reliabilitas ( r
X X ' danr
Y Y ' menggantikan nilai reliabilitas
populasi ( ρ
X X ' dan ρ
Y Y ' .
1. )ita punya tes lima menit dengan reliabilitasnya $.. jika kita
melakukan tes tiga kali dengan menambahkan komponen
yang pararel, maka berapa estimasi reliabilitas tes yang lebih
panjangK
N ? < danr
Y Y ' =0.6
, maka diperoleh
r X X
' = 3(0.6)1+2.(0.6)
=0.82
#. )ita punya tes dengan B$ item dengan estimasi reliabilitas
$.-. jika kita menghilangkan 1$ item, berapa estimasi
reliabilitas tes dengan sepuluh item tersebutK N ? B , dan
r X X '
=0.9
rY Y
' =
1
5(0.9)
1+
(1
5
−1
)0.9
=0.64
8/18/2019 Kelompok 3 RELIABILITAS.docx
24/26
;ada gambar '., !isalkan berlaku asumsi teori klasik skor
sebenarnya dan distribusi skor amatan peserta uji dalam tes
independen berulang dengan tes yang sama atau parallel.
2istribusinya berpusat pada 0, dan memiliki standar deiasi,σ ε ,
yang merupakan >!. Jikaσ ε=0 , maka skor amatan akan tepat
sama dengan skor sebenarnya. @ambar '. menunjukkan
pendekatan distribusi normal skor amatan, dimana akan berada
pada interal 0: σ ε hingga 0D
σ ε , atauT ! σ ε .
Jika skor amatan, x, berada pada interalT ! σ ε , maka skornya
tidak akanσ ε lebih jauh dari 0. tandar eror ini dapat diestimasi
dari standar deiasi skor amatan dan reliabilitas yang diestimasi
pada kelompok peserta uji, menggunakan rumus
^σ ε= X √ 1−r X X
'
Jika diasumsikanσ ε sama untuk semua peserta uji. 2engan
membuat beberapa asumsi, standar error pengukuran dapat
digunakan untuk mengestimasi interal keper*ayaan dari skor
sebenarnya. Asumsi yang perlu dipenuhi yaitu,
1. Asumsi teori klasikal skor sebenarnya (bagian
8/18/2019 Kelompok 3 RELIABILITAS.docx
25/26
8/18/2019 Kelompok 3 RELIABILITAS.docx
26/26
alternatie/parallel, dan (