View
2.427
Download
195
Category
Preview:
DESCRIPTION
kromat
Citation preview
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II
MODUL 2
KESETEIMBANGAN ION KROMAT (CRO42-) - DIKROMAT (CR2O7
2-)
NAMA : Wawan Gunawan
NIM : 12012098
TANGGAL PRAKTIKUM : Sabtu, 25 Mei 2013
LABORATORIUM KIMIA DASAR
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI DAN FARMASI BOGOR
2013
I. Judul
- Kesetimbangan Ion Kromat dan Dikromat
II. Pendahuluan
Kesetimbangan kimia adalah keaadaan dimana dua proses yang
berlawanan terjadi dengan laju yang sama, akibatnya tidak terjadi perubahan
dalam sistem. Pada umumnya reaksi-reaksi kimia tersebut berlangsung dalam
arah bolak-balik (reversible), dan hanya sebagian kecil saja yang berlangsung satu
arah. Pada awal proses bolak-balik, reaksi berlangsung ke arah pembentukan
produk, segera setelah terbentuk molekul produk maka terjadi reaksi sebaliknya,
yaitu pembentukan molekul reaktan dari molekul produk. Ketika laju reaksi ke
kanan dan ke kiri sama dan konsentrasi reaktan dan produk tidak berubah maka
kesetimbangan reaksi tercapai. Ketika suatu reaksi kimia berlangsung, laju reaksi
dan konsentrasi pereaksipun berkurang. Beberapa waktu kemudian reaksi dapat
berkesudahan, artinya semua pereaksi habis bereaksi. Namun, banyak reaksi tidak
berkesudahan dan pada seperangkat kondisi tertentu, konsentrasi pereaksi dan
produk reaksi menjadi tetap. Reaksi yang demikian disebut reaksi reversibel dan
mencapai kesetimbangan. Pada reaksi semacam ini produk reaksi yang terjadi
akan bereaksi membentuk kembali pereaksi.
Pada umumnya suatu reaksi kimia yang berlangsung spontan akan terus
berlangsung sampai dicapai keadaan kesetimbangan dinamis. Berbagai hasil
percobaan menunjukkan bahwa dalam suatu reaks kimia, perubahan reaktan
menjadi produk pada umumnya tidak sempurna, meskipun reaksi dilakukan dalam
waktu yang relatif lama. Umumnya pada permulaan reaksi berlangsung, reaktan
mempunyai laju reaksi tertentu. Kemudian setelah reaksi berlangsung konsentrasi
akan semakin berkurang sampai akhirnya menjadi konstan. Keadaan
kesetimbangan dinamis akan dicapai apabila dua proses yang berlawanan arah
berlangsung dengan laju reaksi yang sama dan konsentrasi tidak lagi mengalami
perubahan atau tidak ada gangguan dari luar
Pengaruh dari luar sering dikatakan dengan memasukkan gangguan pada
kesetimbangan. Sistem akan mengatur untuk mengurangi gangguan. Bila pada
sistem kesetimbangan diadakan aksi, maka sistem akan mengadakan reaksi
sedemikian rupa sehingga pengaruh aksi itu menjadi sekecil-kecilnya. Perubahan
dari keadaan kesetimbangan semula ke keadaan kesetimbangan yang baru akibat
adanya aksi atau pengaruh dari luar itu dikenal dengan pergeseran
kesetimbangan.
III. Tujuan
Melakuakan reaksi – reaksi kimia dan mengamati peristiwa yang terjadi jika satu
atau beberapa zat direaksikan dengan zat lain berdasarkan perubahan warna yang
terjadi
IV. Tinjauan Pustaka
Suati reaksi kimia dapat berlangsung secara sempurna jika terjadi
kesetimbangan dari reaksi tersebut. Pada saat setimbang kecepatan reaksi ke
kanan akan sama dengan reaksi ke kiri. Kesetimbangan dapat dipengaruhi oleh
perubahan konsentrasi,, tekanan volume dan temperature.kecepatan reaksi kimia
pada suhu konstan sebanding dengan hasil kali dengan zat yang bereaksi. Reaksi
kimia bergerak menuju kesetimbangabn yang dinamis, dimana terdapat reaktan
dan produk, tetapi keduanya tidak memiliki kecenderungan lagi untuk berubah.
Pada umumnya suatu reaksi kimia yang berlangsung spontan akan terus
berlangsung sampai dicapai keadaan kesetimbangan dinamis. Berbagai hasil
percobaan menunjukkan bahwa dalam suatu reaks kimia, perubahan reaktan
menjadi produk pada umumnya tidak sempurna, meskipun reaksi dilakukan dalam
waktu yang relatif lama. Umumnya pada permulaan reaksi berlangsung, reaktan
mempunyai laju reaksi tertentu. Kemudian setelah reaksi berlangsung konsentrasi
akan semakin berkurang sampai akhirnya menjadi konstan. Keadaan
kesetimbangan dinamis akan dicapai apabila dua proses yang berlawanan arah
berlangsung dengan laju reaksi yang sama dan konsentrasi tidak lagi mengalami
perubahan atau tidak ada gangguan dari luar.
Reaksi Bolak-Balik (reversibel)
Ketika suatu reaksi kimia berlangsung, laju reaksi dan konsentrasi
pereaksipun berkurang. Beberapa waktu kemudian reaksi dapat berkesudahan,
artinya semua pereaksi habis bereaksi. Namun banyak reaksi tidak berkesudahan
dan pada seperangkat kondisi tertentu, konsentrasi pereaksi dan produk reaksi
menjadi tetap. Reaksi yang demikian disebut reaksi reversibel dan mencapai
kesetimbangan. Pada reaksi semacam ini produk reaksi yang terjadi akan bereaksi
membentuk kembali pereaksi. ketika reaksi berlangsung laju reaksi ke depan (ke
kanan), sedangkan laju reaksi sebaliknya kebelakang (kekiri) bertambah, sebab
konsentrasi pereaksi berkurang dan konsentrasi produk reaksi semakin bertambah.
Reaksi Kesetimbangan Homogen dan Heterogen
Reaksi dapat diibedakan menjadi dua macam yaitu reaksi kesetimbangan
homogen dan reaksi kesetimbangan heterogen.
Kesetimbangan Homogen : berlaku untuk reaksi yang semua spesi bereaksinya
berada pada fasa yang sama,
Contoh : N2O4(g) 2NO2(g)
a) Kesetimbangan Heterogen : berlaku untuk pereaksi dan hasil reaksi tidak
berada dalam fasa yang sama,
Contoh : Ca(HCO3)2(s) CaCO3(s) +CO2(g)+H2O(g)
Azas Le Chatelier
Bila pada sistem kesetimbangan diadakan aksi, maka sistem akan mengadakan
reaksi sedemikian rupa sehingga pegaruh aksi menjadi sekecil-kecilnya.
Perubahan dari keadaan kesetimbangan semula ke keadaan kesetimbangan
baru akibat adanya aksi atau pengaruh dari luar itu dikenal dengan pergeseran
kesetimbangan.
Kemungkinan Terjadinya Pergeseran
A + B ↔ C+D
1. Dari kiri ke kanan, berarti A bereaksi dengan B membentuk C dan D,
sehingga jumlah mol A lebih sedikit, sedangkan C dan D Lebih banyak.
2. Dari kanan ke kiri, berarti membentuk A dan B, sehingga jumlah mol C
dan D lebih sedikit sedangkan A dan B lebih banyak.
V. Alat dan Bahan
1. Alat
- Tabung reaksi
- Pipet tetes
- Pipet volume 1 ml dan 5 ml
2. Bahan
- K2CrO7 0,1 M
- K2CrO4 0,1 M
- NaOH 1 M
- HCl 1 M
VI. Cara Kerja
1. Disiapkan dua tabung reaksi kering
2. masing – masing 5 ml larutan K2CrO7 0,1 M dan KCrO4 0,1 M kedalam
tabung reaksi. Amati warna larutan awal
3. diambil 1 ml dari masing – masing larutan tersebut dan masukkan ke dalam
tabung reaksi. Tambahkan NaOH 1 M kedalam masing – masing tabung reaksi
setetes demi setetes. Amati bila terjadi perubahan warna. Tambahkan HCl 1 M
setetes demi setetes pada tabung yang mengalamai perubahan warna sampai
terjadi perubahan warna kembali.
diambil 1 ml dari masing – masing larutan tersebut dan masukkan ke dalam
tabung reaksi. Tambahkan HCl 1 M kedalam masing – masing tabung reaksi
setetes demi setetes. Amati bila terjadi perubahan warna. Tambahkan NaOH 1
M setetes demi setetes pada tabung yang mengalamai perubahan warna sampai
terjadi perubahan warna kembali.
VII. Hasil dan Pengamatan
A. Penambahan NaOH 1 M
K2CrO7 0,1 M K2CrO4 0,1 M
Awal Sindur Kuning
(+) NaOH 1 M Terjadi perubahan warna
menjandi Kuning
Tidak terjadi
perubahan warna
(+) HCl 1 M Kembali ke warna awal,
Sindur
-
B. Penambahan HCl 1 M
K2CrO7 0,1 M K2CrO4 0,1 M
Awal Sindur Kuning
(+) HCl 1 M Tidak terjadi perubahan
warna
Terjadi perubahan
warna menjadi
Sindur
(+) NaOH 1 M - Kembali ke warna
awal, Kuning
Larutan Awal :
Sindur Kuning
K2CrO4K2Cr2O7
Penambahan NaOH 1 M
K2CrO4
+ NaOH 1 M
K2Cr2O7
+ NaOH 1 M + HCl 1 M
Penambahan HCl 1 M
K2CrO4
+ HCl 1 M + NaOH 1 M
Kuning
Sindur
Kuning
KuningSindur
K2Cr2O7
+ HCl 1 M
VIII. Pembahasan
Pada percobaan ini, penambahan NaOH mengubah larutan K2Cr2O7 yang
berwarna sindur (++) menjadi berwarna kuning. Hal ini dikarenakan ion Cr2O72-
yang berwarna sindur diubah menjadi ion CrO42- yang berwarna kuning.
Penambahan HCl menggeser kesetimbangan ke arah reaktan, sehingga larutan
yang berwarna kuning menjadi berwarna sindur kembali.
Larutan K2CrO4 0.1 M memiliki warna kuning, setelah ditambahkan HCl
1M sebanyak 2 tetes mengakibatkan warna berubah menjadi sindur dengan arah
pergeseran ke Kanan dan ion [CrO42-] berkurang dan ion [Cr2O7
2-] Bertambah. Lalu
ditambahkan NaOH 1 M sebanyak 8 tetes, NaOH berada sebagai ion Na+ dan OH-
dala larutan, Oh- berasal dari NaOH yang bereaksi dengan ion H+ membentuk
H2O yang mengakibatkan penurunan konsentrasi ion H+ dalam larutan,
menjadikan perubahan warna menjadi kuning dengan arah pergeseran kekiri dan
ion [CrO42-] bertambah dan ion [Cr2O7
2-] berkurang
Fakor-Faktor yang dapat Mempengaruhi Kesetimbangan
Aksi-aksi yang dapat mempengaruhi terjadinya pergeseraan kesetimbangan antara
lain perubahan konsentrasi, perubahan volume, perubahan tekanan, perubahan
jumlah mol, perubahan temperatur, dan katalisator.
a. Pengaruh temperatur
Sesuai dengan azas Le Chatelier, jika suhu atau temperature suatu sistem
kesetimbangan dinaikkan, maka reaksi sistem menurunkan temperatur,
KuningKuning
Sindur
Sindur Sindur
kesetimbangan akan bergeser ke pihak reaksi yang menyerap kalor (ke pihak
reaksi endoterm). Sebaliknya jika suhu diturunkan, maka kesetimbangan akan
bergeser ke pihak reaksi eksoterm.
b. Pengaruh konsentrasi
Sesuai dengan azas Le Chatelier (Reaksi = - aksi), jika konsentrasi salah satu
komponen tersebut diperbesar, maka reaksi sistem akan mengurangi komponen
tersebut. Sebaliknya, jika konsentrasi salah satu komponen diperkecil, maka
reaksi sistem adalah menambah komponen itu.
c. Pengaruh tekanan dan volume
Penambahan tekanan dengan cara memperkecil volume akan memperbesar
konsentrasi semua komponen. Sesuai dengan azas Le Chatelier, maka sistem
akan bereaksi dengan mengurangi tekanan. Sebagaimana anda ketahui, tekanan
gas bergantung pada jumlah molekul dan tidak bergantung pada jenis gas. Oleh
karena itu, untuk mengurangi tekanan maka reaksi kesetimbangan akan bergeser
ke arah yang jumlah koefisiennya lebih kecil. Sebaliknya, jika tekanan
dikurangi dengan cara memperbesar volume, maka system akan bereaksi
dengan menambah tekanan dengan cara menambah jumlah molekul. Reaksi
akan bergeser ke arah yang jumlah koefisiennya lebih besar.
d. Pengaruh katalis
Katalis dalam reaksi kimia dapat menurunkan energi aktivasi, sehingga
kecepatan reaksi bertambah besar. Akan tetapi katalis tidak mempengaruhi
besarnya ΔH0 dan ΔS0 reaksi yang menentukan ΔG0, dengan demikian katalis
tidak menggeser kesetimbangan, melainkan katalis hanya mempercepat
terjadinya kesetimbangan.
IX. Kesimpulan
Dari praktikum diatas didaptkan hasil sebagai berikut :
1. Penambahan NaOH 1 M pada larutan K2CrO7 mengakibatkan terjadi perubahan
warna dari Sindur menjadi Kuning, dan saat ditambahkan HCl 1 M kembali ke
warna awal yaitu Sindur.
2. Penambahan HCl 1 M pada larutan K2CrO4 mengakibatkan terjadi perubahan
warna dari Kuning menjadi Sindur, dan saat ditambahkan NaOH 1 M kembali ke
warna awal yaitu Kuning
X. Daftar Pustaka
1. Asichimic. 2012. Kesetimbangan Kimia.
http://pasihahtetrasianoferat.wordpress.com/kelas-xi/kesetimbangan-kimia/.Juni
2013
2. TimChemsitry.org.2012.krom.http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/
kimia_anorganik1/logam_transisi/krom-anorganik/. Juni2013
Recommended