View
5
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
KESESUAIAN SYARIAH MEKANISME OPERASIONAL KOPERASI
JASA KEUANGAN SYARIAH AMANAH DAN BMT AL-FATH IKMI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syari’ah (S.E.Sy)
Amelia Anggi Fauziah 206046103803
KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2010
LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk
memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan (pedoman penulisan skripsi) yang
berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli
saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya
bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Jakarta, Desember 2010
Amelia Anggi Fauziah
NIM : 206046103803
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah. Kepada-Nya kita mohon
pertolongan dan pengampunan. Kepada-Nya kita berlindung dari kejahatan diri kita
dan keburukan diri kita. Semoga senantiasa kita mendapatkan hidayah-Nya, sehingga
kita berada dalam golongan orang-orang yang ada pada jalan kebenaran. Aku
bersaksi, tiada Illah yang patut untuk disembah selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya,
Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Aku juga bersaksi, bahwa Muhammad
Sahallallu’Alaihi wa Sallam adalah hamba dan utusan-Nya.
Skripsi yang telah penulis selesaikan ini merupakan salah satu dari banyak
nikmat yang telah Dia berikan. Diselesaikan skripsi ini tak lepas dari bantuan
berbagai pihak dan di atas semuanya adalah Allah. Oleh karena itu ucapan terima
kasih yang tak terhingga penulis sampaikan kepada orang-orang yang semoga selalu
dikasihi oleh Allah SWT. Kepada Mama tercinta Sri Dewi Siahaan yang tak pernah
berhenti mengasihi dan menyayangi penulis, terima kasih telah mengandung dan
melahirkan penulis sehingga bisa bertemu orang-orang yang luar biasa mengasihi dan
menyayangiku, do’aku selalu untukmu. Dan untuk Ayahanda Satria Herlambang.
tercinta, yang selalu memberikan limpahan kasih sayang, perhatian dan dukungan
moril, spiritual maupun material kepada penulis. Mereka telah mendedikasikan
seluruh hidupnya bagi anak-anaknya tercinta. Kasih sayang mereka yang begitu tulus
iv
dan ikhlas, sepanjang zaman takan pernah terbatas, kasih sayang mereka karena
kecintaanya kepada Allah SWT. Ucapan terima kasih ini penulis ucapkan juga
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM. Selaku Dekan
FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Yuke Rahmawati, S.Ag, MA dan Bapak Abdurrauf, Lc, MA. Selaku
Dosen Pembimbing yang telah memberikan support, pengarahan dan
bimbinganya.
3. Bapak Drs. H. Ahmad Yani, M.A. Selaku Kortek Non Reguler. yang telah
membantu dan memberikan arahan kepada penulis.
4. Bapak Saimin Selaku Manajer BMT Al-Fath IKMI dan Bapak Mudhalifin
Selaku Manajer KJKS Amanah yang telah meluangkan waktunya kepada
penulis dan memberikan izin untuk melakukan riset dan memperoleh data
yang dibutuhkan.
5. Segenap Pimpinan dan Staf Perpustakaan Syariah dan hukum.
6. Kakanda tercinta Muhammad Fuad Yusuf Dirgantara, SE. dan adik-adikku
tersayang Maulidin Tubagus Ardiansyah dan Anissa Aprillia, keluarga besar
tercinta yang selalu memberi semangat, do’a dan waktunya kepada penulis
untuk mengikuti pelajaran sehari-hari agar menjadi yang terbaik dalam segala
hal yang baik.
v
7. Teruntuk suamiku tercinta Farhan Mustofa SEI yang selalu membimbing
penulis, mendengarkan keluh kesah penulis di saat penulis mulai pesimis
menyelesaikan skripsi, memberikan semangat, cinta dan kasih sayang serta
pengorbanannya kepada penulis sampai dengan skripsi ini selesai. Semoga
cinta dan kasih sayang yang telah terlimpahkan di dalam hati kita berdua
dapat selalu bertambah sampai dengan akhir hayat kita berdua serta keluarga
yang kita bangun dapat menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah dan
warahmah, Amin allahumma amin ya Rabb….
8. Bang Irul yang selalu mendengarkan keluh kesah penulis dan memberikan
semangat sampai dengan skripsi ini selesai.
9. Dan semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini semoga
mereka semua senantiasa mendapat balasan pahala yang berlipat ganda dan
selalu dijaga dan dilindungi oleh Allah, serta mendapatkan tempat yang paling
baik disisi-Nya, Amiin.
Penulis sangat menyadari, masih banyak kesalahan dan kekurangan
dalam penulisan skripsi ini, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan
saran dan kritik yang konstruktif agar bisa lebih baik lagi. Akhir kata semoga
skripsi ini bisa bermanfaat bagi semua pihak. Amin
Jakarta, 16 Januari 2011
( Penulis )
vi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ......................................................4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...............................................................4
D. Metode Penelitian ...................................................................................5
E. Pedoman Penulisan .................................................................................8
F. Review studi terdahulu ............................................................................8
G. Kerangka teoritis .....................................................................................12
H. Sistematika penulisan ..............................................................................14
BAB II LANDASAN TEORI
A. Strategi Manajemen Operasional .............................................................16
1. Pengertian Strategi Manajemen Operasional ...............................16
2. Pengertian Manajemen Operasional ............................................17
3. Peran dan Fungsi Manajemen Operasional ...................................18
B. Koperasi Jasa Keuangan Syariah ............................................................18
1. Pengertian Koperasi Jasa Keuangan Syariah ...............................18
2. Prinsip – prinsip Koperasi Jasa Keuangan Syariah .......................19
vii
3. Landasan Hukum dan Asas Koperasi Jasa Keuangan Syariah ......19
4. Manajemen Operasional Koperasi Jasa Keuangan Syariah ..........19
BAB III GAMBARAN UMUM KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH
AMANAH & KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH BMT AL-FATH
A. Sejarah Pendirian Koperasi Jasa Keuangan Syariah Amanah ..................20
1. Visi dan Misi Koperasi Jasa Keuangan Syariah Amanah .............21
2. Struktur Organisasi Koperasi Jasa Keuangan Syariah Amanah ...21
3. Aspek Legalitas Koperasi Jasa Keuangan Syariah Amanah ........22
4. Produk – produk Koperasi Jasa Keuangan Syariah Amanah ........23
5. Manajemen Operasional Koperasi Jasa Keuangan
Syariah Amanah ......................................................................... 26
B. Sejarah Pendirian Koperasi Syari’ah Jasa Keuangan BMT AL-FATH ....27
1. Visi dan Misi Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT Al-Fath ....28
2. Struktur Organisasi Koperasi Jasa Keuangan Syariah
BMT Al-Fath ..............................................................................28
3. Aspek Legalitas Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT Al-Fath 30
4. Produk – produk Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT Al-Fath 30
5. Manajemen Operasional Koperasi Jasa Keuangan Syariah
BMT Al-Fath ...............................................................................37
viii
BAB IV ANALISIS KOMPARASI MEKANISME OPERASIONAL
KOPERASI SYARI’AH ; Hasil Pengamatan Pada Koperasi Jasa
Keuangan Syariah Amanah & Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT
Al-Fath
A. Perbandingan Operasional Koperasi Jasa Keuangan Syariah Amanah dan
Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT Al-Fath dalam Perspektif Ekonomi
Islam .....................................................................................................39
1. SOP Unit Jasa Keuangan Syariah (UJKS) ..........................................39
B. Strategi Manajemen Operasional dan Pengembangan KJKS Amanah dan
KJKS BMT Al-Fath IKMI ......................................................................59
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................61
B. Saran .......................................................................................................62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbagai cara telah digunakan manusia untuk memecahkan permasalahan
ekonomi yang mereka hadapi. Bahwa jika semula dalam pemecahan kebutuhan
hidupnya, manusia melakukannya secara bersama-sama dan dalam
perkembangannya lebih lanjut, cara-cara yang digunakan oleh masyarakat untuk
memecahkan permasalahan ekonomi yang mereka hadapi itu berbeda-beda seirama
dengan perkembangan zaman.1
Pada era globalisasi ini, lembaga keuangan mikro yang akhir ini tumbuh
pesat adalah lembaga keuangan syariah yang berbentuk bukan Bank yaitu Baitul
Maal Wa Tamwil (BMT). Dalam Islam, koperasi tergolong syirkah atau syarikah.
Lembaga ini adalah wadah kemitraan, kerjasama, kekeluargaan, kebersamaan usaha
yang sehat, baik dan halal.2
Sementara itu, banyak orang yang mengartikan koperasi adalah suatu wadah
untuk menyusun perekonomian umat yang berdasarkan kekeluargaan dan
1 Hendrajogi. Koperasi Azas-Azas, Teori dan Praktek (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002) Cet Ke-4, Edisi 3 h.2.
2 http://smecda.com/deputi7/file-makalah/Ikm.html
2
kegotongroyongan merupakan ciri khas dari tata cara kehidupan nenek moyang kita
semenjak dahulu. Koperasi adalah bentuk kerjasama dalam lapangan perekonomian.
Maju mundurnya perusahaan dilihat dari operasional dan manajemennya, Begitu
juga perusahaan yang berdasarkan pada syariah harus menggunakan mekanisme
operasional.
Secara umum, prinsip operasional koperasi adalah membantu kesejahteraan
para anggota dalam bentuk gotong royong dan tentunya prinsip tersebut tidaklah
menyimpang dari sudut pandang syariah yaitu prinsip gotong royong (ta’awun alal
birri) dan bersifat kolektif (berjamaah) dalam membangun kemandirian hidup.
Melalui hal inilah perlu adanya proses internalisasi terhadap pola pemikiran tata
cara pengelolaan, produk-produk, dan hukum yang diberlakukan harus sesuai
dengan syariah. Dengan kata lain koperasi syariah merupakan konversi dari
koperasi konvensional melalui pendekatan yang sesuai dengan syariat Islam dan
peneladanan ekonomi yang dilakukan Rasullah dan para sahabatnya. Berdasarkan
uraian di atas jelaslah bahwa di setiap kegiatan perusahaan selalu diperlukan suatu
mekanisme operasional.
Lembaga-lembaga keuangan yang berbasis syariah, baik perbankan maupun
koperasi menuntut setiap perusahaan harus mempunyai manajemen yang baik agar
3
bisa mendapatkan perhatian tersebut masih memerlukan waktu yang panjang. Salah
satu usaha ekonomi syariah adalah koperasi syariah. 3
Untuk lebih meyakinkan bahwa seluruh praktek operasional yang dijalankan
sesuai dengan syariat Islam maka perusahaan ini diawasi sepenuhnya oleh Dewan
Pengawas Syariah yang bekerja secara jujur dan amanah dalam bidangnya. Salah
satu Koperasi Jasa Keuangan Syariah yang berkembang pesat saat ini adalah
Koperasi Jasa Keuangan Syariah Amanah dan Koperasi Jasa Keuangan Syariah
BMT Al-Fath IKMI.
Koperasi Jasa Keuangan Syariah Amanah yang didirikan sejak bulan maret
2008 ini mempunyai visi menjadi lembaga keuangan dengan sistem bisnis syariah
yang independen, professional dan terpercaya serta berorientasi pada penumbuhan
usaha yang berskala mikro dan kesejahteraan anggota.4
Berbeda dengan Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT Al-Fath IKMI yang
didirikan pada 13 oktober 1996 ini mempunyai misi menerapkan prinsip-prinsip
syariah dalam kegiatan ekonomi, memberdayakan pengusaha kecil dan menengah,
3 Nur S. Buchori. .Koperasi Syariah (Jawa Timur: Masmedia Buana Pustaka), h.15
4 KJKS Amanah, Profil KJKS Amanah, (Jakarta : KJKS Amanah, 2010)
4
serta membina kepedulian aghniya (orang mampu) kepada dhuafa (kurang mampu)
secara terpola dan berkesinambungan.5
Berdasarkan visi dan misi yang berbeda antara kedua koperasi tersebut,
maka penulis tertarik untuk mengkaji dan meneliti kedua hal tersebut ditinjau dari
perspektif ekonomi Islam dalam bentuk skripsi dengan judul :
“ Kesesuaian Syariah Mekanisme Operasional Koperasi Jasa Keuangan
Syariah Amanah & Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT Al-Fath”
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Adapun pembatasan yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah mengenai
Mekanisme Operasional terhadap Koperasi Jasa Keuangan Amanah dan Koperasi Jasa
Keuangan Al-Fath. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan ada
beberapa permasalahan yang dirumuskan pada penelitian ini yaitu :
1. Bagaimana Mekanisme Operasional Koperasi Jasa Keuangan Syariah Amanah
dan Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT Al-Fath ?
2. Apakah Koperasi Jasa Keuangan Syariah Amanah dan Koperasi Jasa Keuangan
Syariah BMT Al-Fath sudah menerapkan prinsip dasar operasional mereka
sesuai dengan persepektif ekonomi Islam ?
5 KJKS BMT Al-Fath, Profil KJKS BMT Al-Fath, (Jakarta : KJKS BMT Al-Fath, 2010)
5
3. Apa saja peluang dan kendala lembaga tersebut dalam menerapkan Mekanisme
Operasional Koperasi secara syariah ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan maka tujuan dari penulisan
skripsi ini adalah :
1. Untuk mengetahui Mekanisme Operasional Koperasi Syariah berdasarkan
persepektif Islam.
2. Untuk mengetahui analisis komparatif Koperasi Jasa Keuangan Syariah
Amanah dan BMT Al-Fath
Adapun manfaatnya bagi kalangan praktisi dan akademisi adalah :
1. Bagi Penulis sendiri sangat bermanfaat sebagai penambah wawasan ataupun
pengetahuan mengenai Koperasi Syariah dan Mekanisme Operasionalnya.
2. Bagi Pihak Koperasi baik itu Koperasi Jasa keuangan Syariah Amanah dan
BMT Al-Fath, sebagai bahan pertimbangan dalam rangka mengambil keputusan
mengenai pelayanan yang diberikan kepada anggotanya.
3. Bagi Kalangan Akademisi, semoga dengan adanya skripsi ini nantinya dapat
menjadi sumber referensi dan acuan di dalam menunjang penelitian selanjutnya
yang mungkin cakupannya jauh lebih luas sebagai bahan perbandingan maupun
pertimbangan.
D. Metode Penelitian
6
1. Bentuk penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif analisis yaitu metode untuk memberikan
pemecahan masalah dengan mengumpulkan data lapangan, menyusun atau
mengklasifikasikan, menganalisis data dan menginterprestasikan dengan tujuan
memberikan gambaran sistematis, faktual, aktual, dan akurat mengenai fakta-fakta
yang berkaitan dengan Koperasi Jasa Keuangan Syariah Amanah dan BMT Al-
Fath.6
2. Pendekatan Penelitian Kualitatif
Penelitian ini menggunakan metode penelitian pendekatan kualitatif serta analisa
SWOT, dimana penelitian kualitatif ini didapat dari hasil penelitian berupa data-
data yang akurat. Dan analisa SWOT yang merupakan identifikasi berbagai faktor
yang secara sistematis merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan
pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths), dan peluang
(Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
(Weaknesses) dan ancaman (Threats).7
3. Sumber Data Primer dan Sekunder
Sumber data primer yaitu data yang didapatkan di lapangan atau pengumpulan
data dengan melakukan interview kepada pihak-pihak yang dianggap dapat
6 Winarmo Suracmad, Dasar dan Tehnik Research (Bandung: CV. Tarsito, 1972) hal. 25
7 Freddy Rangkuti. Analisis Swot Teknik Membedah Kasus Bisnis (Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama 2004) h. 18
7
memberikan informasi untuk penelitian yaitu pada Usaha Koperasi Jasa Keuangan
Syariah Amanah dan BMT Al-Fath
Sumber data Sekunder yaitu data yang telah diteliti dan dikumpulkan oleh pihak
lain yang berkaitan dengan permasalahan penelitian ini, juga buku-buku, majalah, atau
bahan literatur yang mendukung data tersebut.
4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam menyusun skripsi ini, penulis melakukan pengumpulan data dengan cara:
a. Wawancara (interview)
Dengan melakukan wawancara langsung dengan pihak-pihak terkait. Dalam hal ini
tatap langsung dengan tokoh lembaga atau fungsionaris Koperasi Jasa Keuangan
Syariah Amanah dan BMT Al-Fath
b. Studi Kepustakaan
Salah satu hal penting yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu mempelajari
dengan membaca beberapa literatur tertulis dan relevan dengan topik masalah
penelitian ini baik yang bersumber pada buku, jurnal, majalah, artikel, makalah,
koran dan internet, arsip-arsip koperasi syariah tentang mekanisme operasional
maupun dari sumber tertulis lainnya yang mengandung informasi serta berkaitan
dengan masalah yang dibahas, yang dihimpun dari berbagai tempat.
5. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah
dibaca dan diinterprestasikan. Data yang diolah adalah data kualitatif, sedangkan
analisanya mempergunakan analisa deskriptif yang ditunjang dengan analisa
8
SWOT. Penulis akan menggambarkan hasil penelitian tersebut untuk mengambil
sebuah kesimpulan yang nantinya kesimpulan tersebut akan dapat menghasilkan
suatu rekomendasi yang memungkinkan tingkat kesempurnaan lembaga-lembaga
tersebut.
E. Pedoman Penulisan
Penulis menggunakan buku Pedoman Penulisan Skripsi, Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Syarif Hidayatullah ; UIN Jakarta Press, 2007.
F. Review Penelitian Terdahulu
Tinjauan penulis terhadap kajian terdahulu dalam konteks topik yang diangkat
penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut :
Judul : Analisis SWOT Strategi Baitul Maal Wa Tamwil Dalam
Peningkatan usaha Kecil Menengah (studi kasus Al-
Munawwarah Pamulang)
Penulis : Rosidah
Tahun : 2005
Tempat : Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta
Dengan Kesimpulan : Bahwa menjawab tantangan era globalisasi, strategi BMT
adalah meningkatkan (manajemen) pengelolaan perusahaan, meningkatkan investasinya
pada sektor riil dan meningkatkan kerjasama dengan lembaga lain, diikuti dengan
promosi dan peningkatan fasilitas atau lembaga lain, diikuti dengan promosi dan
peningkatan fasilitas atau pelayanan dengan teknologi yang marak dipakai kalangan
9
bisnis sekarang ini baik media cetak dan elektronik (internet). Sehingga masyarakat
yang tidak tahu menjadi tahu, mengerti dan memilih produk BMT. Selain itu, BMT
harus selalu meningkatkan sumber daya manusia pada sektor riil, dengan memberikan
beasiswa pendidikan kepada pelajar atau mahasiswa yang berprestasi atau mengadakan
seminar dan pelatihan-pelatihan.
Judul : Strategi Manajemen Operasional Asuransi Syariah Dalam
Memperluas Pangsa Pasar (studi kasus PT. Asuransi Syariah
Mubarakah Jakarta)
Penulis : Euis Azizah
Tahun : 2005
Tempat : Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta
Dengan kesimpulan : Strategi Manajemen Operasional Asuransi Syariah
Mubarakah tidak terlepas dari visi perusahaan yaitu membawa umat menuju
kemakmuran, kesejahteraan dan kenyamanan dibawah perlindungan Allah S.W.T dan
untuk memperluas pangsa pasar Asuransi Syariah Mubarakah mempunyai produk
unggulan yaitu produk dana pendidikan.
Judul : Tinjauan Hukum Islam Terhadap Sistem Operasional Koperasi
Simpan Pinjam
Penulis : Kamaludin
Tahun : 2008
Tempat : Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta
10
Dengan kesimpulan : Koperasi Simpan Pinjam Darul Muttaqien ini salah
satunya adalah simpan pinjam dengan jasa pinjaman bersifat tetap perbulan sebesar 3%,
diperuntukkan bagi masyarakat pondok dan sekitar pondok, jenis pinjaman yang
diberikan hanya terbatas pada pinjaman produktif, yaitu pinjaman yang digunakan
untuk usaha bukan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari yang sifatnya konsumtif,
dan praktek simpan pinjam yang dijalankan belum sesuai dengan hukum Islam, karena
di dalam prakteknya masih terdapat unsur riba nasiah yang diharamkan.
Judul : Strategi Pemasaran Produk Simpanan Pendidikan BMT Al-Fath
IKMI Pamulang
Tahun : 2010
Tempat : Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta
Dengan Kesimpulan : Bahwa strategi khusus BMT Al-Fath IKMI Pamulang
dalam membantu mitranya memahami konsep bahwa bagi hasil itu berbeda-beda
dengan bunga, serta membantu mitranya dalam memahami nisbah bagi hasil, antara
lain dengan cara memberikan pemahaman secara jelas mengenai nisbah bagi hasil yang
cara perhitungannya telah ditentukan melalui sistem komputerisasi dengan tampilan
langsung dari layar komputer yang dilakukan langung oleh costumer service kepada
mitra, serta memberi pemahaman dan menekankan manfaat dari produk-produk BMT
Al-Fath IKMI, khususnya produk SIDIK. Metode yang digunakan dalam penulisan
skripsi ini adalah deskriptif yaitu memberikan gambaran atau lukisan mengenai
bagaimana konsep dan mekanisme pelaksanaan pemasaran produk SIDIK BMT Al-
Fath IKMI pada saat penelitian berlangsung.
11
Berdasarkan telaah yang sudah dilakukan terhadap beberapa sumber
kepustakaan, yang membedakan antara penelitian yang terdahulu dengan penulis teliti
ialah sebagai berikut :
Tabel 1.1
Perbedaan antara kajian terdahulu dengan yang penulis teliti
PENELITI JUDUL SKRIPSI OBJEK PENELITIAN
Rosidah Analisis SWOT Strategi Baitul
Maal Wa Tamwil Dalam
Peningkatan Usaha Kecil
Menengah.
Strategi Baitul Maal Wa
Tamwil
Euis azizah Strategi Manajemen
Operasional Asuransi Syariah
Dalam Memperluas Pangsa
Pasar.
Strategi Manajemen
Operasional
Kamaludin Tinjauan Hukum Islam
Terhadap Sistem Operasional
Koperasi Simpan Pinjam.
Tinjauan Hukum Islam
Robby
Barokah
Strategi Pemasaran Produk
Simpanan Pendidikan BMT
Al-Fath IKMI
Strategi Pemasaran
Penulis Analisis Komparatif Mekanisme
12
Mekanisme Operasional
KJKS Amanah dan KJKS
BMT Al-Fath IKMI
Operasional
Berdasarkan tabel tersebut, penulis melihat bahwa permasalahan
pokok dalam penelitian ini tampaknya penting dan menarik karena belum
ditemukan penelitian yang sama dengan yang penulis teliti. Peneliti
pertama membahas mengenai analisis SWOT mengenai strategi BMT
dalam peningkatan usaha kecil menengah, peneliti kedua membahas
mengenai strategi manajemen operasional asuransi syariah dalam
memperluas pangsa pasar, peneliti ketiga membahas mengenai strategi
pemasaran produk simpanan pendidikan BMT Al-Fath IKMI, sedangkan
yang penulis teliti ialah analisis komparatif mekanisme operasional
koperasi jasa keuangan syariah amanah dan BMT Al-Fath IKMI.
G. Kerangka Teoritis
Strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta
pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk mencapai tujuan
tersebut.8
8Freddy Rangkuti. Analisis Swot Teknik Membedah Kasus Bisnis (Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama 2004) h.4
13
Manajemen adalah tindakan untuk mencapai tujuan yang dilakukan dengan
mengkoordinasi kegiatan orang lain, fungsi dari manajemen itu sendiri adalah
perencanaan, pengorganisasian, staffing, koordinasi, pengarahan dan pengawasan.9
Operasi adalah kegiatan untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran
(output) sehingga lebih bermanfaat dari pada bentuk aslinya, atau dengan kata lain
kegiatan mengubah bentuk untuk menambah manfaat baru dari suatu barang dan jasa-
jasa.
Jadi, strategi manajemen operasional adalah tujuan jangka panjang dari suatu
perusahaan serta pendayagunaan dan alokasi semua daya yang penting untuk mencapai
tujuan dengan mengkoordinasi kegiatan orang lain untuk mengubah masukan menjadi
keluaran sehingga lebih menambah manfaat baru dari suatu barang dan jasa.
9 Ibid.,h.55
14
H. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dalam karya ilmiah berbentuk skripsi ini, dibagi
dalam lima bab. Tiap-tiap bab terdiri dari beberapa sub bab. Adapun sistematika
penulisannya adalah :
Bab I : Pendahuluan
Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, review penelitian
terdahulu, kerangka teoritis serta sistematika penulisan.
Bab II : Landasan Teori
Bab ini terdiri dari pengertian strategi manajemen operasional, pengertian
manajemen operasional, peran dan fungsi manajemen operasional, pengertian
koperasi jasa keuangan syariah, prinsip -prinsip koperasi jasa keuangan syariah,
15
landasan hukum dan asas koperasi jasa keuangan syariah dan mekanisme
operasional koperasi jasa keuangan syariah.
Bab III: Gambaran Umum Koperasi Jasa Keuangan Syariah Amanah dan BMT
Al- Fath IKMI
Bab ini terdiri dari sejarah KJKS amanah dan BMT Al-Fath IKMI, visi dan
misi, struktur organisasi, aspek legalitas, produk – produk dan manajemen
operasional koperasi jasa keuangan amanah dan BMT Al-Fath IKMI.
Bab IV: Analisis Komparasi Mekanisme Operasional Koperasi Jasa Keungan
Syariah Amanah dan BMT Al-Fath IKMI
Bab ini terdiri dari identifikasi masalah, perbandingan operasional antara
koperasi jasa keuangan syariah amanah dan Al-Fath dalam perspektif ekonomi
islam.
Bab V : Penutup
Bab ini meliputi kesimpulan dan saran.
16
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Strategi Manajemen operasional
1. Pengertian strategi manajemen operasional
Strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta
pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk mencapai tujuan
tersebut.1
Manajemen operasional terdiri dari dua kata, yaitu manajemen dan operasi.
Manajemen adalah tindakan untuk mencapai tujuan yang dilakukan dengan
mengkoordinasi kegiatan orang lain, fungsi dari manajemen itu sendiri adalah
perencanaan, pengorganisasian, staffing, koordinasi, pengarahan dan pengawasan.
Operasi adalah kegiatan untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran
(output) sehingga lebih bermanfaat dari pada bentuk aslinya, atau dengan kata lain
kegiatan mengubah bentuk untuk menambah manfaat baru dari suatu barang dan jasa-
jasa.
Jadi, strategi manajemen operasional adalah tujuan jangka panjang dari suatu
perusahaan serta pendayagunaan dan alokasi semua daya yang penting untuk
mencapai tujuan dengan mengkoordinasi kegiatan orang lain untuk mengubah
1 Freddy Rangkuti. Analisis Swot Teknik Membedah Kasus Bisnis (Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama 2004) h.4
17
masukan menjadi keluaran sehingga lebih menambah manfaat baru dari suatu barang
dan jasa.
2. Pengertian Manajemen Operasional
Manajemen operasional terdiri dari dua kata, yaitu manajemen dan operasi.
Manajemen adalah tindakan untuk mencapai tujuan yang dilakukan dengan
mengkoordinasi kegiatan orang lain, fungsi dari manajemen itu sendiri adalah
perencanaan, pengorganisasian, staffing, koordinasi, pengarahan dan pengawasan.
Operasi adalah kegiatan untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran
(output) sehingga lebih bermanfaat dari pada bentuk aslinya, atau dengan kata lain
kegiatan mengubah bentuk untuk menambah manfaat baru dari suatu barang dan jasa-
jasa.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan pengertian manajemen operasional
yaitu salah satu kegiatan manajemen fungsional, yang selalu berkaitan dengan proses
transformasi semua masukan (input) sumber daya secara terpadu sehingga dapat
menghasilkan nilai tambah dalam bentuk keluaran (output) baik yang berupa produk
maupun jasa.2
3. Peran dan Fungsi Manajemen Operasional
Peran dan fungsi manajemen operasional terdiri menjadi empat, yaitu :
a. Perencanaan
2 Freddy Rangkuti. Analisis Swot Teknik Membedah Kasus Bisnis (Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama 2004) h. 55
18
Fungsi manajemen yang berkaitan dengan penyusunan tujuan dan
penjabarannya dalam bentuk perencanaan untuk mencapai tujuan tersebut.
b. Pengorganisasian
Berkaitan dengan pengelompokkan personal dan tugasnya untuk menjalankan
pekerjaan sesuai tugas dan fungsinya.
c. Pengarahan
Berkaitan dengan kegiatan melakukan pengarahan, tugas dan intruksi.
d. Pengendalian
Berkaitan dengan kegiatan organisasi sudah sesuai dengan rencana
sebelumnya.3
B. Koperasi Jasa Keuangan Syariah
1. Pengertian Koperasi Jasa Keuangan Syariah
Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) adalah koperasi yang kegiatan
usahanya bergerak di bidang pembiayaan, investasi, dan simpanan sesuai dengan pola
bagi hasil (syariah).4
2. Prinsip-Prinsip Koperasi Jasa Keuangan Syariah
Prinsip Koperasi Jasa Keuangan Syariah terdiri dari tujuh, diantaranya adalah:
a. Keanggotaan sukarela & terbuka
3 Amirullah Haris Budiyono. Pengantar Manajemen (Yogyakarta : Graha ilmu 2004) h.13
4 http://adnilvol.blogspot.com/2009/04/baitul-maal-wa-tamwil.html , diakses 4 september 2010
19
b. Pengelolaan demokratis
c. Pembagian sisa hasil usaha harus adil
d. Pemberian jasa terbatas terhadap modal
e. Kemandirian
f. Pendidikan Perkoperasian
g. Kerjasama antar koperasi.5
3. Landasan Hukum dan Asas Koperasi Jasa Keuangan Syariah
Koperasi syariah berlandaskan kepada tiga hal diantaranya adalah :
a. Koperasi syariah berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
b. Koperasi syariah berazaskan kekeluargaan.
c. Koperasi syariah berlandaskan syariah Islam yaitu Al-quran dan As-sunnah
dengan saling tolong menolong (ta’awun) dan saling menguatkan (takaful).
4. Manajemen Operasional Koperasi Jasa Keuangan Syariah
Manajemen Operasional KJKS adalah struktur tugas dan prosedur kerja yang
ada di koperasi jasa keuangan syariah, serta sistem manajemen dan standar kerja yang
dapat dijadikan acuan atau panduan bagi pihak manajemen KJKS dalam memberikan
pelayanan bermutu bagi para anggotanya dan pengguna jasa lainnya.6
5http://www.slideshare.net/tikoaw/melakukan-prinsip-prinsip-pengelolaan-organisasi-dan-
manajemen-koperasi-jasa-keuangan-syariah, di akses 4 september 2010
6http://www.google.co.id/search?q=manajemen+operasional+KJKS.pdf diakses 4 september 2010
20
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Pendirian Koperasi Jasa Keuangan Amanah
Koperasi Jasa Keuangan Amanah merupakan koperasi berbadan hukum
sekunder yang dirintis sejak bulan maret tahun 2008 memulai fokus usaha jasa
keuangan syariah (Sharia finance) sejak bulan Juli tahun 2008. Sampai dengan akhir
tahun 2009, KJKS Amanah telah memiliki mitra yang tersebar di 3 (tiga) wilayah,
yaitu, Ciputat, Serpong dan Ciledug dengan total anggota hingga Juli 2010 sebanyak
535 orang. Asset per Juli 2010 sudah mencapai kurang lebih Rp. 338.000.000,- (Tiga
Ratus Tiga Puluh Delapan Juta Rupiah) dan Out standing pembiayaan kurang lebih
sebesar Rp. 271.000.000,- (Dua Ratus Tujuh Puluh Satu Juta Rupiah). Keanggotaan
KJKS Amanah terbuka untuk semua segmen masyarakat, terutama segmen
masyarakat usaha kecil dan mikro. Dengan berkembangnya organisasi dan luasnya
jangkauan operasi, maka KJKS Amanah telah dan akan berbenah terus dan secara
berkesinambungan menuju tata kelola koperasi yang amanah dan profesional (good
corporate governance) dalam meningkatkan pelayanannya. Seluruh aspek organisasi,
meliputi sumber daya manusia, informasi sistem manajemen (MIS), manajemen
pemasaran dan yang lainnya akan mendapat perhatian yang serius guna mewujudkan
visi dan misi KJKS Amanah. 1
1 KJKS Amanah, Profil KJKS Amanah, (Jakarta : KJKS Amanah, 2010)
21
1. Visi dan Misi KJKS Amanah
VISI
Menjadi lembaga keuangan dengan sistem bisnis syariah yang independen,
professional dan terpercaya serta berorientasi pada penumbuhan usaha yang
berskala mikro dan kesejahteraan anggota.
MISI
Melayani kebutuhan anggota dengan baik, memberdayakan usaha kecil dan
mikro, memberikan akses permodalan bagi usaha kecil dan mikro serta menggali
potensi sumber daya ekonomi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
bersama.
2. Struktur Organisasi KJKS Amanah
Dewan Pengurus dan Manajemen KJKS Amanah adalah sebagai berikut :
Pengurus :
Ketua : H. Anwar
Sekretaris : Taupik
Kamal
Bendahara : Sodik
22
Pengawas :
Ketua : Suhadi
Anggota : Sutarwo
Ikhlas
Pengelola :
Manajer Operasional : Mudhalifin
Teller/Adm : Royhan Syahidah
Marketing Ciputat : Bashori
Marketing Pd. Ranji : Tumino
Marketing Ciledug : Endang
Marketing Serpong : Yuswantoro
3. Aspek Legalitas KJKS Amanah
Aspek legalitas KJKS Amanah adalah :
a. KJKS Amanah telah mendapat izin usaha melalui surat keputusan (SK)
Departemen Koperasi, yakni Koperasi Jasa Keuangan Syariah Amanah
(KJKS Amanah) dengan nomor Badan Hukum 503/8/Kel. Serua/2010 yang
dikeluarkan pada tanggal 4 Juli 2009
b. Surat Izin Domisili (No. 503/8/Kel. Serua/2010) dan Nomor Pokok Wajib
Pajak (21.100.469.2-411.000). 2
2 Ibid
23
4. Produk-produk KJKS Amanah
Produk Simpanan :
a. Simpanan Wajib Anggaran perbulan
Merupakan Simpanan yang wajib dimiliki oleh anggota KJKS Amanah untuk
mendapatakan fasilitas peminjaman (peminjaman 2 Juta ke bawah tanpa
jaminan, peminjaman 2 Juta ke atas dengan jaminan) .
b. Si Kare (Simpanan Sukarela)
Merupakan Simpanan sesuai dengan kerelaan nasabah untuk menyimpan
uangnya kepada KJKS Amanah, bagi hasil setiap bulan adalah 75 (KJKS
Amanah) : 25 (Nasabah)
c. Si Fathonah (Simpanan Pendidikan)
Merupakan Simpanan pendidikan yang diperuntukkan bagi nasabah pelajar
siswa atau siswi hingga mahasiswa atau mahasiswi, setoran perbulan minimal
Rp. 50.000 (disesuaikan dengan jenjang pendidikan nasabah), simpanan ini
dapat diambil setiap ajaran baru atau setiap persemester (sesuai dengan akad
sebelumnya) bagi hasil setiap bulan adalah 75 (KJKS Amanah) : 25
(Nasabah).
d. Si Fitri (Simpanan Idul Fitri)
Merupakan Simpanan yang diperlukan bagi nasabah (anggota) yang
berkeinginan untuk memenuhi kebutuhan Idul Fitri dan nasabah akan
24
mendapatkan bagi hasil atas dana yang diinvestasikan. Pengambilan simpanan
hanya dapat dicairkan 1 (satu) minggu mendekati hari raya Idul Fitri. Setoran
awal minimum Rp. 20.000, bagi hasil setiap bulan adalah 75 (KJKS Amanah)
: 25 (Nasabah).
e. Si Taqur (Simpanan Tabungan Qurban)
Merupakan Simpanan yang diperuntukkan bagi nasabah (anggota) yang ingin
melaksanakan ibadah qurban dan nasabah (anggota) akan mendapatkan bagi
hasil atas dana yang diiventasikan. Pengambilan simpanan ini hanya dapat
dilakukan seminggu sebelum idul Qurban. (angsuran disesuaikan dengan
hewan yang ingin di beli), bagi hasil setiap bulan adalah 75 (KJKS Amanah) :
25 (Nasabah).
f. Si Wali (Simpanan Persiapan Menikah)
Merupakan Simpanan yang diperuntukkan bagi nasabah (anggota) yang ingin
melaksanakan pernikahan dan nasabah akan mendapatkan bagi hasil atas dana
yang diinvestasikan. Pengambilan simpanan ini hanya dapat dilakukan 1
(satu) bulan sebelum walimah, bagi hasil setiap bulan adalah 75 (KJKS
Amanah) : 25 (Nasabah).
g. Deposito Berjangka Mudharobah
Merupakan Simpanan yang mempunyai jangka waktu 6 (enam) bulan sampai
dengan 1 (satu) tahun (minimal 1 (satu) Juta), bagi hasil setiap bulan adalah
75 (KJKS Amanah) : 25 (Nasabah).
25
Untuk semua Produk simpanan di KJKS amanah, mekanisme
operasional dalam mengisi produk simpanannya adalah :
Foto copy KTP dan
Foto copy KK
Untuk dapat menggunakan semua produk simpanan (kecuali
deposito), maka wajib mempunyai simpanan wajib anggaran
per bulan.
Produk Pembiayaan :
a. Pembiayaan Mudharabah
Merupakan pembiayaan yang diberikan kepada anggota untuk usaha
produktif, keuntungan usaha dibagi oleh kedua belah pihak yang besarnya
sesuai dengan kesepakatan bersama, dengan persentase 30:70, 40:60, 35:65.
b. Pembiayaan Murabahah
Merupakan pembiayaan usaha produktif anggota yang modalnya dibiayai
dengan sistem jual beli (fee di sepakati bersama dalam jangka waktu bersama
sesuai dengan kesepakatan bersama).
c. Pembiayaan Ijarah Multi Jasa
Merupakan Pembiayaan yang diberikan kepada nasabah (anggota) yang
membutuhkan sarana, atau kebutuhan lainnya dengan akad sewa, dalam hal
ini termasuk menyewa jasa koperasi untuk hal-hal tertentu, dll.
26
d. Pembiayaan Musyarakah
Sama seperti Pembiayaan Mudharabah pembiayaan ini merupakan
pembiayaan yang diberikan kepada anggota untuk usaha produktif,
keuntungan usaha dibagi oleh kedua belah pihak yang besarnya sesuai dengan
kesepakatan bersama.
Untuk semua produk pembiayaan di KJKS amanah, mekanisme
operasional untuk mengisi produk pembiayaan adalah :
Foto copy KTP
Foto copy KK
Foto copy surat nikah (kalau sudah menikah)
Foto copy rekening listrik
Foto copy rekening telepon
Foto copy jaminan (BPKB, SHM dan STNK)
5. Manajemen Operasional KJKS Amanah
Berdasarkan rapat anggota terakhir susunan dewan pengurus adalah sebagai
berikut, Dewan Pengawas Bpk. Suhadi, Ketua Pengurus Bpk. H. Anwar, Sekretaris
Bpk. Taupik dan Kamal, Bendahara Bpk. Sodik.
Dalam menjalankan operasionalnya sehari-hari, pengurus dibantu oleh
manager KJKS Amanah Bpk. Mudhalifin, Teller atau Adm Royhan Syahidah,
27
Marketing Ciputat Bpk. Bashori, Marketing Pondok Ranji Bpk. Tumino, Marketing
Ciledug Endang, Marketing Serpong Bpk. Yuswantoro.3
B. Sejarah Pendirian Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT Al-Fath
BMT AL-FATH IKMI berdiri pada tahun 1996 (13 Oktober 1996), sebagai
koperasi primer dengan anggota awal 25 orang badan pendiri dan kini 36 anggota
badan pendiri. Ide pendirian BMT AL-FATH IKMI bermula dari para anggota IKMI
(Ikatan Masjid Indonesia) yang tergabung dalam kegiatan ta’lim. Gagasan untuk
mendirikan sebuah lembaga keuangan mikro syariah didasari oleh idialisme yang
kuat untuk turut andil dalam membantu saudara-saudara kita yang bergerak di bidang
usaha, tetapi sulit untuk berkembang. Banyaknya praktek renternir, sistem ekonomi
liberal yang melahirkan kaum kapitalis sehingga distribusi pendapatan tidak merata.
Disamping itu keinginan mengembangkan pola dakwah yang selama ini lebih
banyak di bidang dakwah bil lisan, Dicoba dibarengi dengan dakwah bilhal sehingga
harapan besar di masa mendatang sistem ekonomi Islam dapat diterapkan di bumi
Indonesia.4
3 Wawancara pribadi dengan Bapak Mudhalifin, Jombang Raya, 6 September 2010
4 BMT KJKS Al-Fath, profil BMT KJKS Amanah, (Jakarta : BMT KJKS Amanah, 2010)
28
1. Visi dan Misi
VISI
Meningkatkan kualitas anggota dan mitra binaan sehingga mampu berperan aktif
sebagai khalifah Allah Subhanahu Wa Ta’ala
MISI
Menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam kegiatan ekonomi, memberdayakan
pengusaha kecil dan menengah, serta membina kepedulian aghniya (orang
mampu) kepada dhuafa (kurang mampu) secara terpola dan berkesinambungan.
2. Struktur Organisasi
Susunan Pengawas, Pengurus dan Pengelola BMT Al-FATH IKMI adalah
sebagai berikut :
Pengawas :
Ketua : Drs. H. Farid Hidayat
Anggota : Drs. Mustakim Kurdi
Anggota : H. Faridi Syahdana,SE
Pengurus :
Ketua : Drs. Budiyono,Mpd
Wakil Ketua Bidang Pendanaan : H. Z. Arifin Listanto
Wakil Ketua Bidang SDM & Legal : Drs.R.PrastowoSidhi,SH,MH
29
Wakil Ketua Bidang Bina Mitra : H. Abdul Rahim
Wakil Ketua Bidang Pembiayaan : Opan Sopyan Sauri, S.Ag
Sekretaris : Drs. H. AR Sirath
Bendahara : Drs. H. Bambang Hermadi
Pengelola :
Manager Maal : H. Imam Turmudzi
Manager Tamwil : Saimin
Kabag Operasional : H. Djaelani
Kabag Marketing :Drs.H.Moch.Abduh Atmadiwirya
Account Officer : Robi Sugara
Pembiayaan : Cecep Nurjaya
Dodi Kurniawan
Pendanaan : Suheri Junianto
Naufal Safiq
Parjan
Pembukuan : Neneng Syarifah
Head Teller : Harum Sulistio Rini
Teller : Nurmilati
Adm. Pembiayaan : Salahudin Arief
Customer service : Rika Nurlaila
Security : Opik TR
30
OB : Ardiansyah
Support IT : M. Yusuf
Kantor Kas :
Kepala Kantor Kas : Supriyanto
Kabag Operasional : Suryadi
Account Officer : Herdy Rusmantoro
Teller : Aisah
3. Aspek Legalitas
Aspek Legalitas Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT Al-Fath adalah :
a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 1992 tentang
perkoperasian.
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 9 tahun 1995 tentang
pelaksanaan kegiatan usaha simpan pinjam oleh koperasi.
c. Keputusan Menteri Koperasi dan PPK Republik Indonesia Nomor
650/KEP/KWK.10/VI/1998.5
4. Produk-produk Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT Al-Fath
1) Produk Penghimpunan Dana :
a. Tawakal (Tabungan Wadiah BMT Al-Fath)
5 ibid
31
Merupakan simpanan dari mitra yang penarikannya dapat dilakukan setiap
saat. Tabungan ini menggunakan prinsip wadiah/titipan. Dalam tabungan ini
BMT Al-Fath tidak wajib memberikan hasil kepada penabung. BMT Al-Fath
boleh memberikan bonus setiap bulan sesuai dengan kebijakan BMT Al-Fath.
Mekanisme Operasional tata cara dalam mengisi Tawakal adalah sebagai
berikut :
- Mengisi formulir pembukaan rekening mitra
- Membawa foto copy KTP/SIM/Kartu Pelajar yang masih berlaku
- Setoran pokok mitra Rp. 10.000,-
- Setoran Tawakal Rp. 10.000,-
- Administrasi Rp. 5.000,-
- Setoran selanjutnya minimal Rp. 5.000,-
- Biaya tutup rekening Rp. 5.000,-
b. Tabah (Tabungan Berjangka Al-Fath)
Merupakan tabungan atau investasi dengan menggunakan prinsip mudharabah
mutlaqah yang penarikannya dapat dilakukan sesuai dengan jangka waktu
yang dikehendaki. Mekanisme Operasional tata cara dalam mengisi tabah
adalah sebagai berikut :
- Mengisi formulir pembukaan TABAH
- Foto Copy KTP/SIM/Kartu Pelajar yang berlaku
- Isi formulir pembukaan rekening
32
- Setoran awal minimal Rp. 500.000 (Harus mempunyai rekening
tawakal, supaya proses bagi hasil dapat masuk ke TABAH).
- Biaya materai Rp. 6.000,- atau bilyet untuk nominal di atas Rp.
1.000.000,-
c. Sidik (Simpanan Pendidikan)
Merupakan bentuk simpanan yang alokasi dananya diperuntukkan untuk dana
pendidikan bagi putra-putri mitra. Penarikan dapat dilakukan dua kali dalam
satu tahun, pertama pada saat ajaran baru, kedua pada saat semester.
Simpanan dengan prinsip mudharabah mutlaqah ini akan mendapat bagi hasil
setiap bulan sesuai dengan nisbah 20% (mitra) : 80% (BMT). Mekanisme
Operasional tata cara dalam mengisi SIDIK adalah sebagai berikut :
- Mengisi formulir pembukaan rekening Mitra
- Foto copy KTP/SIM/Kartu Pelajaryang masih berlaku
- Setoran pokok mitra Rp. 10.000,-
- Setoran Sidik Rp. 10.000,-
- Administrasi Rp. 5.000,-
- Setoran selanjutnya minimal Rp. 5.000,-
- Biaya Tutup Rekening Rp. 5.000,-
- Penarikan 2 (dua) kali dalam satu tahun, Pertama pada tahun ajaran
baru, Kedua pada waktu semester.
33
d. Simpanan Idul Fitri,
Merupakan simpanan yang direncanakan untuk keperluan idul fitri. Penarikan
dilakukan satu kali menjelang idul fitri. Simpanan ini menggunakan prinsip
mudharabah mutlaqah sehingga akan mendapatkan nisbah bagi hasil setiap
bulan sesuai dengan nisbah 20% (mitra) : 80% (BMT). Mekanisme
Operasional tata cara dalam mengisi simpanan Idul Fitri adalah sebagai
berikut :
- Mengisi formulir Pembukaan rekening Mitra
- Membawa foto copy KTP/SIM/Kartu Pelajar yang masih berlaku
- Setoran pokok mitra Rp. 10.000,-
- Setoran Idul Fitri Rp. 10.000,-
- Administrasi Rp. 5.000,-
- Setoran selanjutnya minimal Rp. 5.000,-
- Biaya Tutup Rekening Rp. 5.000,-
- Penarikan 1 (satu) kali, dalam satu tahun menjelang Idul Fitri
e. Simpanan Qurban
Merupakan simpanan yang diperuntukkan untuk keperluan pembelian hewan
qurban, bagi hasil setiap bulan sesuai dengan nisbah 20 % (mitra) : 80 %
(BMT). Mekanisme Operasional tata cara dalam mengisi simpanan qurban
adalah sebagai berikut :
34
- Mengisi formulir Pembukaan rekening Mitra
- Membawa foto copy KTP/SIM/Kartu Pelajar yang masih berlaku
- Setoran pokok mitra Rp. 10.000,-
- Setoran Idul Qurban Rp. 10.000,-
- Administrasi Rp. 5.000,-
- Setoran selanjutnya minimal Rp. 5.000,-
- Biaya Tutup Rekening Rp. 5.000,-
- Penarikan 1 (satu) kali, satu bulan menjelang pelaksanaan qurban.
f. Simpanan Nikah
Merupakan simpanan yang diperuntukkan bagi yang merencanakan
pernikahan. Penarikan dilakukan satu kali, satu bulan menjelang pernikahan.
Simpanan ini menggunakan prinsip mudharabah mutlaqah sehingga akan
mendapatkan bagi hasil setiap bulan sesuai dengan nisbah 20% (mitra) : 80
%(BMT). Mekanisme Operasional tata cara dalam mengisi simpanan nikah
adalah sebagai berikut :
- Mengisi formulir pembukaan rekening Mitra
- Foto copy KTP/SIM/Kartu Pelajaryang masih berlaku
- Setoran pokok mitra Rp. 10.000,-
- Setoran Sidik Rp. 10.000,-
- Administrasi Rp. 5.000,-
- Setoran selanjutnya minimal Rp. 5.000,-
35
- Biaya Tutup Rekening Rp. 5.000,-
- Penarikan 1 (satu) kali, satu bulan menjelang pernikahan.
g. Simpanan Haji
Merupakan simpanan yang diperuntukkan bagi mereka yang merencanakan
untuk menunaikan haji. Simpanan ini menggunakan prinsip mudharabah
mutlaqah sehingga akan mendapatkan bagi hasil setiap bulan sesuai dengan
nisbah 20% (mitra) : 80% (BMT). Mekanisme Operasional tata cara dalam
mengisi simpanan Haji adalah sebagai berikut :
- Mengisi formulir Pembukaan rekening Mitra
- Membawa foto copy KTP/SIM/Kartu Pelajar yang masih berlaku
- Setoran pokok mitra Rp. 10.000,-
- Setoran Idul Qurban Rp. 10.000,-
- Administrasi Rp. 5.000,-
- Setoran selanjutnya minimal Rp. 5.000,-
- Biaya Tutup Rekening Rp. 5.000,-
- Penarikan 1 (satu) kali, dua bulan sebelum berangkat haji.
2) Penyaluran Dana (Lending)
a. Pembiayaan Mudharabah
Merupakan akad kerjasama antara BMT dengan mitra selaku pengelola usaha
(mudharib) untuk mengelola usaha yang produktif dan halal. Dan hasil
36
keuntungan dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati oleh kedua belah
pihak.
b. Pembiayaan Musyarakah
Merupakan akad kerjasama usaha produktif dan halal antara BMT dan dengan
mitra di mana sumber modalnya dari kedua belah pihak. Sedangkan kerugian
ditanggung oleh kedua belah pihak sesuai dengan porsi modal masing-
masing.
c. Piutang Murabahah
Merupakan akad jual beli barang antara mitra dan BMT Al-Fath dengan
menyatakan harga perolehan atau harga beli atau harga pokok ditambah
keuntungan atau margin yang disepakati kedua belah pihak. BMT
membelikan barang-barang yang dibutuhkan mitra atau BMT memberi kuasa
kepada mitra untuk membeli barang-barang kebutuhan mitra atas nama BMT.
Lalu barang tersebut dijual kepada mitra dengan harga pokok ditambah
keuntungan yang diketahui dan disepakati bersama dan diangsur selama
jangka waktu tertentu.
d. Piutang Ijarah
Merupakan akad sewa menyewa barang atau jasa antara BMT Al-Fath dan
mitra. BMT AL-Fath IKMI menyewakan jasa atau barang kepada mitra
dengan harga sewa yang telah disepakati dan diangsur selama jangka waktu
tertentu.
37
Untuk mekanisme operasional tata cara mengajukan semua produk
pembiayaan adalah :
Sudah membuka tabungan sebelumnya atau sudah menjadi mitra
BMT Al-Fath IKMI.
Isi Formulir pengajuan pembiayaan di sertai kelengkapan foto copy
KTP, KK, surat nikah dan surat jaminan).
5. Manajemen Operasional
Berdasarkan keputusan rapat anggota terakhir susunan dewan pengurus adalah
sebagai berikut:
Pengawas : Drs. H. Farid Hidayat (Ketua)
Drs. Mustakim Kurdi
H. Faridi Syahdana,SE
Ketua Pengurus : Drs. Budiyono, M.pd
Wakil Ketua bidang Pendanaan : H. Z. Arifin Listanto
Wakil Ketua bidang SDM dan Legal : Drs. R. Prastowo Sidhi,SH,MH
Wakil Ketua Bidang Pembinaan Mitra : H. Abdul Rahim
Wakil Ketua Bidang Pembiayaan : Opan Sopyan Sauri,SAg
Sekretaris : Drs. H. AR Sirath
Bendahara : Drs. H. Bambang Hermadi
38
Dalam menjalankan operasional sehari-hari, pengurus dibantu oleh:
Manager Tamwil : Saimin
Manager Maal : Imam Turmudzi
Kabag. Operasional : H. Djaelani
Kantor Kas : Supriyanto
Pembukuan : Neneng Syarifah
Jasa Mitra : Rika Nurlaila
Teller : Nurmilati dan Aisah
Kabag. Marketing : Bapak H. Moc. Abduh. A
Account Officer : Bapak Hedy Rusmantoro6
6 Ibid
39
BAB IV
KESESUAIAN SYARIAH MEKANISME OPERASIONAL KOPERASI JASA
KEUANGAN SYARIAH
A. Perbandingan Operasional Koperasi Jasa Keuangan Syariah Amanah dan
Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT Al-Fath dalam Perspektif Ekonomi
Islam
1) SOP Unit Jasa Keuangan Syariah (UJKS)
a. Penghimpunan Dana UJKS
Koperasi syariah sebagai lembaga usaha bersama, dalam mengelola
dana anggotanya harus memiliki komitmen dan integritas terhadap prinsip
muamalah, oleh karenanya dalam proses menghimpun dananya harus
memperhitungkan asas dana yang sehat dan benar serta prosedur
persetujuan, dokumentasi dan administrasi serta pengawasan
penghimpunan dana. Sumber dana yang dihimpun harus diketahui dengan
baik kalau dana tersebut tersebut bersumber dari dana yang halal.
Penghimpunan dana yang harus dihindari meliputi penghimpunan dana
yang tidak sesuai syariah dan berseberangan dengan peraturan pemerintah
seperti hasil korupsi, perjudian, money laundering atau melalui cara-cara
licik dengan iming-iming hadiah yang tidak masuk akal. Dalam
penghimpunan dana ini harus menggunakan akad titipan (wadi’ah),
investasi (mudharabah mutlaqah ataupun mudharabah muqayadah), juga
40
dapat berupa akad sosial dalam bentuk zakat, infak, sedekah dan wakaf
tunai serta dana-dana hibah lainnya.
a) Jenis produk, ketentuan dan implementasi
Simpanan Wadiah
Ketentuan simpanan wadiah adalah :
Koperasi syariah bertindak sebagai penerima dana titipan dan
anggota bertindak sebagai pemilik dana titipan
Dana simpanan wadi’ah disetor penuh kepada teller dan
dinyatakan dalam jumlah nominal.
Simpanan wadi’ah dapat diambil setiap saat. Jika dalam jumlah
besar, jika dalam jumlah besar, beberapa hari sebelumnya
dikonfirmasikan terlebih dahulu kepada teller/manajer.
Koperasi syariah menjamin dana titipan anggota secara mutlak.
Implementasi
Media penyetoran dan penarikan dana dengan tiket setoran tunai
dan penarikan tunai.
Kelengkapan dokumen harus didukung dengan fotocopy
KTP/SIM yang masih berlaku, dan aplikasi permohonan
pembukaan/penutupan rekening.
Biaya penutupan ditanggung anggota.
41
Kriteria rekening
Aktif, yaitu simpanan yang transaksi penyetoran dan penarikan
atau pendebetan masih dilakukan anggota.
Pasif, yaitu simpanan yang selama 6 (enam) bulan tidak terdapat
transaksi penyetoran maupun penarikan. Simpanan pasif
hendaknya diberitahukan kepada pemiliknya.
Koperasi syariah harus menjamin pengembalian simpanan
sepenuhnya.
Simpanan berjangka (Mudharabah)
a. Ketentuan :
Koperasi syariah bertindak sebagai pengusaha (Mudharib) dan
anggota sebagai pemilik dana (Shahibul Maal).
Dana harus dinyatakan dalam bentuk mata uang rupiah secara
tunai dan bukan piutang.
Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah
dan dituangkan dalam akad pembukaan simpanan berjangka.
Anggota tidak boleh menarik dana diluar kesepakatan.
Jika anggota menarik dananya diluar kesepakatan, maka koperasi
syariah boleh mengenakan biaya administrasi.
Koperasi syariah tidak diperkenankan mengurangi nisbah
keuntungan nasabah tanpa persetujuan yang bersangkutan.
42
Implementasi :
Kelengkapan dokumen harus didukung dengan fotocopy
KTP/SIM yang masih berlaku, dan aplikasi permohonan
pembukaan/penutupan rekening.
Bagi hasil diberikan bila rata-rata saldo diatas minimal (Nisbah
ditentukan diawal pembukaan rekening), biaya penutupan
ditanggung anggota.
Penyaluran dana musyarakah
Ketentuan :
Penyaluran dana Musyarakah didahului dengan pernyataan ijab
qabul oleh para pihak untuk menunjukkan kehendak mereka
dalam pengadaan kontrak/akad.
Pihak-pihak yang berkontrak harus cakap hukum dan
memperhatikan hak-hak kedua belah pihak.
Keuntungan maupun kerugian dibagi secara proporsional
berdasarkan kesepakatan di awal akad.
Teknik Penerapan :
Anggota bertindak sebagai pengelola usaha dan koperasi syariah
sebagai mitra atau dapat pula sebagai pengelola usaha
berdasarkan kesepakatan bersama.
43
Pembagian keuntungan dengan profit and loss sharing yakni
untung dan rugi dibagi bersama, pembagian keuntungan dari
pengelolaan dana dinyatakan dalam nisbah yang disepakati.
Koperasi syariah berhak melakukan pengawasan terhadap usaha
anggota.
Untuk mengantisipasi resiko akibat kelalaian atau kecurangan,
Koperasi syariah dapat meminta jaminan kepada Mudharib.
Dokumentasi :
- Formulir pengajuan pembiayaan
- Kelengkapan dokumen pendukung
- Surat persetujuan prinsip
- Surat permohonan realisasi penyaluran dana
- Tanda terima uang/barang oleh anggota
- Akad perjanjian Mudharabah
- Perjanjian pengikatan jaminan
- Proyeksi pendapatan usaha nasabah1
1 Nur S. Buchori. Koperasi Syariah (Jawa Timur : Masmedia Buana Pustaka), h.119
44
Adapun perbandingan mekanisme operasional dapat dilihat pada tabel berikut
ini.
Objek Perbandingan KJKS Amanah
KJKS BMT Al-Fath
Produk Simpanan :
Koperasi syariah bertindak sebagai pemilik dana titipan
Dana simpanan disetor penuh kepada teller dan dinyatakan dalam jumlah nominal
Simpanan dapat diambil setiap saat Koperasi syariah menjamin dana titipan
anggota secara mutlak
Implementasi (syarat-syarat simpanan) :
Anggota/calon angota Setoran pertama Media penyetoran dan penarikan dana
dengan tiket setoran tunai dan penarikan tunai.
Kelengkapan dokumen harus didukung dengan fotocopy KTP/SIM yang masih berlaku dan aplikasi permohonan pembukaan/penutupan rekening
Biaya penutupan ditanggung anggota
Kriteria Rekening :
Koperasi Syariah menjamin pengembalian simpanan sepenuhnya
Simpanan Berjangka (Mudharabah) :
Ketentuan :
Koperasi syariah bertindak sebagai pengusaha (Mudharib) dan anggota sebagai pemilik dana (Shahibul Maal)
Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan dalam akad pembukaan simpanan berjangka
Keuntungan anggota mendapat bagi hasil sesuai kesepakatan nisbah yang ditentukan
45
Dokumentasi :
Pengisian aplikasi anggota baru Penandatanganan pada kartu specimen
yang sesuai dengan KTP
Realisasi :
Menyetorkan dana simpanan pada teller/kasir
Pemeliharaan Account :
Melakukan monitoring seluruh rekening yang aktif untuk volume keluar masuk dana anggota
Membuat laporan perolehan dana anggota dan laporan kinerja bagian penghimpunan dana kepada manajer koperasi syariah setiap bulannya
Penyaluran Dana :
Kebijakan :
Adanya prinsip kehati-hatian
Seperti yang telah diuraikan di atas, bahwa kedua koperasi jasa keuangan
syariah ini bergerak di bidang simpan pinjam, dan oleh karena itu maka fungsinya
lebih mirip Bank. Namun dengan mekanisme yang tentunya berbeda dengan bank.
Diantaranya adalah yang dilayani dalam Koperasi Jasa Keuangan Syariah hanya
mitra, sedangkan dalam bank tidak dikenal adanya istilah mitra. Hal tersebut
mempengaruhi hubungan yang ada, kalau dalam koperasi jasa keuangan syariah
anggota disebut mitra sekaligus partner, sedangkan dalam bank hanya sebatas
hubungan nasabah dan bank (produsen dan konsumen).
46
Sehubungan dengan masalah di atas, penulis akan meninjau jasa pinjaman
yang terdapat pada kedua Koperasi Jasa Keuangan Syariah Amanah dan BMT Al-
Fath IKMI dari segi hukum Islam. Badan usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah
mempunyai tujuan untuk memberdayakan ekonomi lemah dengan menerapkan sistem
syariah dan mensosialisasikan kepada masyarakat yang selama ini sudah terbiasa
dengan lembaga keuangan sistem konvensional yang menggunakan sistem bunga
serta meningkatkan kesejahteraan mitra pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya dan turut membangun tatanan perekonomian yang berkeadilan sesuai
dengan prinsip-prinsip Islam. Modal koperasi tidak tetap selalu berubah- ubah, hal ini
disebabkan keluar masuknya mitra karena Koperasi Jasa Keuangan Syariah tidak
mengikat para mitranya dan modal yang ada di dalam koperasi jasa keuangan syariah
tersebut juga berubah-ubah karena banyaknya mitra yang mengajukan pembiayaan.
Koperasi simpan pinjam Amanah dan BMT Al-Fath IKMI melaksanakan
kegiatan simpan meminjam uang, menurut hemat penulis kegiatan tersebut termasuk
dalam kategori tolong menolong. Dalam hal ini, KJKS Amanah dan KJKS BMT Al-
Fath sudah Analisis SWOT pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah Amanah dan
Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT Al-Fath
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
47
memaksimalkan kekuatan (Strenghts) dan peluang (Oppurtunities), namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threaths).2
Menurut Karnaen A. Perwaatmadja, analisis SWOT merupakan analisis
terhadap Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman dari suatu persoalan. 3
Hampir setiap perusahaan maupun pengamat bisnis dalam pendekatannya
menggunakan analisis SWOT. Kecenderungan ini tampaknya akan terus semakin
meningkat, terutama pada era globalisasi, yang satu sama lain saling berhubungan
dan saling tergantung. Penggunaan analisis SWOT ini sebenarnya telah muncul
ribuan tahun lalu dari bentuk sederhana, dipakai dalam menyusun strategi untuk
mengalahkan musuh dalam pertempuran.4
Analisis SWOT berfungsi untuk menganalisis mengenai kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki perusahaan yang dilakukan melalui telaah terhadap kondisi
internal perusahaan, serta analisis mengenai peluang dan ancaman yang dihadapi
perusahaan yang dilakukan melalui telaah terhadap kondisi eksternal
perusahaan.5Adapun tujuan analisis SWOT adalah untuk mengedintifikasi kondisi
eksternal yang terlibat sebagai inputan untuk perancangan proses, sehingga proses
2 Fereddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama, 2004) h. 18
3 Karnaen A. Perwaatmadja, Membumikan Ekonomi Islam di Indonesia, (Jakarta, Usaha Kami, Oktober 1996), h.70
4 Freddy Rangkuti. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis (PT. Gramedia Pustaka Utama 2004)h.10
5 www.Perform.or.id/files/ modul prosbumd04-find.pdf.h.3 diakses 13 Oktober 2010
48
yang dirancang dapat berjalan optimal, efektif dan efisien.6 Analisis SWOT juga
bermanfaat apabila telah secara jelas ditentukan dalam bisnis apa perusahaan
beroperasi, dan arah mana perusahaan menuju masa depan serta ukuran apa saja yang
digunakan untuk menilai keberhasilan manajemen perusahaan dalam menjalankan
misi dan mewujudkan visinya.
IFAS adalah internal strategic factors analysis summary, yaitu faktor-faktor
strategis internal suatu perusahaan. EFAS adalah eksternal strategi factors analysis
summary, yaitu faktor-faktor strategi eksternal suatu perusahaan.
1. Kekuatan (Strenght) dari sistem operasional KJKS Amanah
a. Memiliki Manajer yang berpengalaman dalam bidang Keuangan
Syariah
Dalam hal ini manajer sebelumnya sudah pernah bekerja dalam
bidang lembaga keuangan syariah.
b. Karyawan Memahami Kondisi Lapangan
Dalam hal ini karyawan dapat mempelajari dan mengenal betul
situasi yang ada di lapangan dalam mengajukan pembiayaan.
c. Memiliki Jaringan yang Luas
Jaringan yang KJKS Amanah miliki adalah jaringan dengan bank-
bank syariah dan lembaga keuangan syariah.
2. Kelemahan (Weaknesses) dalam sistem operasional KJKS Amanah
6 http://sallaccaedulis.blogspot.com/2009/03/artikel-analisis-swot.html.diakses 13 Oktober 2010
49
a. Promosi Produk yang Kurang Jelas
Dari brosur yang peneliti dapat, di dalam brosur yang berisikan
penawaran produk simpanan dan pembiayaan, ternyata tidak
didapati keterangan tentang masing-masing produk
simpanan/pembiayaan yang ditawarkan.
b. Masih Memerlukan Dana dalam Pembiayaan
c. Kurangnya Kesadaran Karyawan Dalam Kehadiran Bekerja
Dalam kesehariannya ada beberapa karyawan yang berprofesi
sebagai marketing dan penagihan dalam seminggu hanya 3 (tiga)
kali datang ke KJKS Amanah, sedangkan seharusnya sesuai
dengan jam kerja yaitu senin s/d sabtu.
3. Peluang (Opportunies) dari sistem operasional KJKS Amanah
a. Sudah Banyak Masyarakat Berlomba-lomba ke Lembaga Jasa
Keuangan Syariah
Dengan adanya koperasi syariah yang ada di tengah-tengah
masyarakat, maka masyarakat banyak yang mempunyai rasa
keingintahuan yang besar untuk mengenal dan mencoba beralih ke
KJKS.
b. Jaringan yang Luas dengan Bank Syariah
4. Ancaman (Threath) dari sistem operasional KJKS Amanah
a. Adanya Renternir
50
Dalam prakteknya renternir lebih cepat dalam memberikan
pembiayaan kepada para nasabahnya. Sedangkan, kopersi syariah
butuh waktu untuk memberikan pembiayaan karena koperasi
syariah memakai prinsip kehati-hatian dalam memberikan
pembiayaan.
b. Daya Saing dengan KJKS lainnya
Margin yang ditawarkan oleh koperasi syariah berbeda-beda. Ada
yang lebih rendah dalm memberikan margin kepada para
mitranya, agar koperasi syariah tersebut dapat dilirik oleh
masyarakat.
5. Alternatif Strategi
Setelah diketahui factor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan
eksternal (peluang dan tantangan), kemudian kita akan menentukkan
strategi yang dapat digunakan oleh KJKS Amanah dalam menghadapi
persaingan bisnis di Indonesia. Menurut penulis, strategi yang paling
baik dilakukan KJKS Amanah adalah menggunakan “matrik SWOT”.7
Berdasarkan keterangan (data) tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman di atas, maka KJKS Amanah dapat mengambil beberapa strategi-strategi
sebagai berikut :
a. STRATEGI (1) = SO
7 Alternatif strategi merupakan hasil perbandingan penulis terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki KJKS Amanah, sesuai dengan aturan dalam buku Analisis Swot Teknik Membedah Kasus Bisnis, Karangan Fereddy Rangkuti.
51
Setelah melihat kekuatan berupa : memiliki manajer yang
berpengalaman dalam keuangan syariah, karyawan memahami kondisi
lapangan yang akan mengajukan pembiayaan serta memiliki jaringan
yang luas.
Untuk KJKS Amanah dapat meningkatkan kerjasamanya dengan
perusahaan/bank-bank syariah lainnya.
b. STRATEGI (2) = ST
Setelah melihat kekuatan berupa : memiliki manajer yang
berpengalaman dalam keuangan syariah, karyawan memahami kondisi
lapangan yang akan mengajukan pembiayaan serta memiliki jaringan
yang luas. Melihat ancaman berupa : adanya renternir dan daya saing
margin dengan koperasi syariah lainnya.
KJKS dapat mengatasi keadaan ini dengan memberikan pelayanan
yang terbai kepada mitra serta memberikan kemudahan pencairan uang
pembiayaan kepada mitra yang sudah meminjam 1 (satu) kali meminjam
uang di KJKS Amanah, maka untuk peminjaman uang yang kedua
kalinya KJKS Amanah memberikan pembiayaan dalam jangka waktu 2
(dua) hari (biasanya pembiayaan akan cair selama 1 minggu).
c. STRATEGI (3) = WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada
dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. KJKS menghadapi
52
peluang pasar yang cukup besar, tetapi di lain pihak harus menghadapi
beberapa kendala/kelemahan internal.
Melihat kelemahan KJKS Amanah berupa : Promosi produk yang
kurang jelas, masih memerlukan dana dalam pembiayaan, kurangnya
kesadaran karyawan dalam kehadiran bekerja. Melihat peluang berupa :
sudah banyak masyarakat yang berlomba-lomba menggunakan jasa
keuangan syariah serta memiliki jaringan yang luas dengan bank syariah.
Untuk KJKS Amanah dapat meningkatkan promosi produk di brosur
secara jelas dan meningkatkan kesadara karyawan dalam kehadiran
bekerja.
d. STRATEGI (4) = WT
Strategi ini diambil pada saat KJKS mengalami situasi yang kurang
menguntungkan di mana KJKS harus menghadapi berbagai macam
ancaman dan kelemahan internal. Kegiatan in bersifat definitif dan
berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
Melihat kelemahan KJKS Amanah berupa : Promosi produk yang
kurang jelas, masih memerlukan dana dalam pembiayaan, kurangnya
kesadaran karyawan dalam kehadiran bekerja. Melihat ancaman berupa :
adanya renternir dan daya saing margin dengan koperasi syariah lainnya.
53
Untuk mengatasi masalah ini, KJKS dapat melakukan sosialisasi yang
lebih baik kepada masyarakat serta etos kerja karyawan lebih
ditingkatkan.8
Berikut ini diagram matrik SWOT yang berisi strategi-strategi yang
dapat diambil KJKS Amanah setelah menggabungkan data internal dan
eksternal.
Diagram Matrik SWOT KJKS Amanah9
IFAS EFAS
STRENGTHS (S) Memiliki manajer yang
berpengalaman dalam keuangan syariah. Karyawan memahami
kondisi lapangan di masyarakat yang akan mengajukan pembiayaan.
Memiliki jaringan yang luas.
WEAKNESSES (W) Promosi produk di
brosur masih kurang jelas.
Masih memerlukan dana bantuan untuk modal pembiayaan.
Kurangnya kesadaran karyawan dalam kehadiran bekerja.
OPPORTUNIES (O) Sudah banyak
masyarakat yang belomba-lomba menggunakan jasa keuangan syariah.
Jaringan yang luas dengan bank syariah.
STRATEGI (SO) Meningkatkan kerja sama
dengan perusahaan atau bank-bank syariah lainnya.
STRATEGI (WO) Meningkatkan
promosi produk di brosur secara jelas.
Meningkatkan kesadaran karyawan dalam kehadiran bekerja.
THREATHS (T) Adanya renternir
STRATEGI (ST) Memberikan pelayanan
STRATEGI (WT) Melakukan sosialisasi
8 Ibid
9 Wawancara Pribadi dengan Manajer KJKS Amanah Bpk. Mudhalifin. Jombang, 6 September 2010.
54
Daya saing margin dengan KJKS lainnya.
yang terbaik kepada mitra. Memberikan kemudahan
pencairan uang pembiayaan kepada mitra yang sudah meminjam 1 (satu) kali yaitu dalam jangka waktu 2 (dua) hari.
yang lebih baik kepada masyarakat.
Efisiensi karyawan dalam bekerja di tingkatkan.
1. Kekuatan (Strenght) dari sistem operasional KJKS BMT Al-Fath IKMI
a. Memiliki manajer yang berpengalaman dalam keuangan syariah b. Kekeluargaan antar karyawan sangat baik
Dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara yang senior dan junior c. Solidaritas yang tinggi antar sesama karyawan
Apabila karyawan yang lainnya mendapat kesulitan dalam melakukan pekerjaannya, maka karyawan yang lain bersedia membantu.
2. Kelemahan (Weaknesses) dari sistem operasional KJKS BMT Al-Fath IKMI a. Masih memerlukan dukungan sistem yang canggih dan andal
Kurangnya fasilitas komputer yang memadai. b. Ruangan BMT yang kurang memadai
Dalam hal ini, BMT mempunyai ruangan yang kurang memadai dan kurang nyaman.
c. Fasilitas komputer yang terbatas
3. Peluang (Opportunies) dari sistem operasional KJKS BMT Al-Fath IKMI a. Sudah banyak masyarakat yang berminat dalam keuangan syariah b. Banyak bank syariah yang menawarkan dananya ke BMT Al-fath
IKMI
4. Ancaman (Threath) dari sistem operasional KJKS BMT Al-Fath IKMI a. Banyaknya pesaing
Dalam hal ini pesaing yang dihadapi BMT adalah koperasi syariah lainnya dan renternir.
b. Penawaran margin yang lebih rendah dari koperasi lain kepada masyarakat Dalam hal ini, koperasi syariah lain menurunkan marginnya untuk menarik minat masyarakat banyak dalam persaingan bisnis.
5. Alternatif Strategi Setelah diketahui faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan eksternal (peluang dan tantangan), kemudian kita akan menentukan strategi yang dapat digunakan oleh BMT dalam menghadapi persaingan bisnis di Indonesia. Menurut penulis, strategi yang paling baik dilakukan BMT adalah
55
menggunakan ”matrik SWOT”.10 Berdasarkan keterangan (data) tetang kekuatan, kelemahan, peluang
dan ancaman di atas, maka BMT dapat mengambil beberapa strategi-strategi sebagai berikut :
a. STRATEGI (1) = SO Setelah melihat kekuatan berupa : memiliki manajer yang
berpengalaman dalm keuangan syariah, kekeluargaan antar karyawan sangat baik, solidaritas yang tinggi antar sesama karyawan dalam membantu pekerjaan lainnya.
Untuk BMT dapat meningkatkan kerjasamanya dengan perusahaan/bank-bank syariah lainnya.
b. STRATEGI (2) = ST Setelah melihat kekuatan berupa : memiliki manajer yang
berpengalaman dalm keuangan syariah, kekeluargaan antar karyawan sangat baik, solidaritas yang tinggi antar sesama karyawan dalam membantu pekerjaan lainnya. Melihat ancaman berupa : banyaknya pesaing dan adanya penawaran margin yang lebih rendah dari koperasi lain kepada masyarakat.
BMT dapat mengatasi keadaan ini dengan memberikan kemudahan dalam pembiayaan dengan tidak memberatkan dalam membayar, meningkatkan dalam suatu pelayanan, menambah produk dan melakukan promosi melalui media internet.
c. STRATEGI (3) = WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. BMT menghadapi peluang pasar yang cukup besar, tetapi di lain pihak harus menghadapi beberapa kendala/ kelemahan internal.
Melihat kelemahan BMT Al-Fath berupa : masih memerlukan dukungan sistem yang canggih dan andal, ruangan BMT yang kurang memadai, fasilitas komputer yang terbatas. Melihat peluang berupa : Sudah banyak masyarakat yang berminat dalam keuangan syariah dan banyak bank syariah yang menawarkan dananya ke BMT.
10 Alternatif strategi merupakan hasil perbandingan penulis terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki KJKS BMT Al-Fath, sesuai dengan aturan dalam buku Analisis Swot Teknik Membedah Kasus Bisnis, Karangan Fereddy Rangkuti.
56
Dalam hal ini, BMT dapat menyediakan atau membangun gedung yang lebih nyaman dan memadai, menambah tenaga karyawan dan menambah fasilitas komputerisasi.
d. STRATEGI (4) = WT Strategi ini diambil pada saat BMT mengalami situasi yang
kurang menguntungkan, di mana BMT harus mengahadapi berbagai macam ancaman dan kelemahan internal. Kegiatan ini bersifat definitif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
Melihat kelemahan BMT berupa : masih memerlukan dukungan sistem yang canggih dan andal, ruangan BMT yang kurang memadai serta fasilitas komputer yang terbatas. Melihat ancaman berupa : Banyaknya pesaing dan adanya penawaran margin yang lebih rendah dari koperasi lain kepada masyarakat.
Untuk mengatasi masalah ini, BMT dapat memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat atau mitra serta mengadakan pembinaan kepada mitra yang diadakan oleh BMT.
Berikut ini, diagram matrik SWOT yang berisi strategi-strategi yang dapat diambil BMT setelah menggabungkan data internal dan eksternal.11
Diagram Matrik SWOT KJKS BMT Al-Fath IKMI12
IFAS EFAS
STRENGHTHS (S) Memiliki manajer yang
berpengalaman dalam keuangan syariah.
Kekeluargaan antar karyawan sangat baik
Solidaritas yang tinggi antar sesama karyawan dalam membantu pekerjaan karyawan lainnya.
WEAKNESSES (W) Masih memerlukan
dukungan sistem yang canggih dan andal.
Ruangan BMT yang kurang memadai.
Fasilitas komputer yang terbatas.
Dalam berkomunikasi melalui media telefon terkadang kurang baik.
11 Ibid
12 Wawancara Pribadi dengan Manajer KJKS BMT AL-FATH IKMI Bpk. Saimin. Ciputat, 6 September 2010.
57
OPPURTUNIES (O) Sudah banyak
masyarakat yang berminat dalam keuangan syariah.
Banyak bank syariah yang menawarkan dananya ke BMT Al-fath IKMI.
STRATEGI (SO) Mendapatkan kepercayaan
yang besar dari bank untuk peminjaman modal pembiayaan.
Pekerjaan yang ada di BMT terasa ringan dan cepat terselesaikan dengan cepat.
STRATEGI (WO) Menyediakan atau
membangun gedung yang lebih nyaman dan memadai.
Menambah tenaga karyawan.
Menambah fasilitas komputerisasi.
THREATHS (T) Banyaknya
pesaing Adanya
penawaran margin yang lebih rendah dari koperasi lain kepada masyarakat.
STRATEGI (ST) Memberikan
kemudahan dalam pembiayaan dengan tidak memberatkan dalam membayar.
Meningkatkan dalam suatu pelayanan.
Menambah produk. Melakukan promosi
melalui media internet.
STRATEGI (WT) Memberikan
pelayanan yang baik kepada masyarakat atau mitra.
Mengadakan pembinaan kepada mitra yang diadakan oleh BMT.
B. Strategi Manajemen Operasional dan Pengembangan KJKS Amanah dan
KJKS BMT AL-FATH IKMI
Dalam prakteknya KJKS Amanah mempunyai strategi manajemen
operasional yang baik ke masyarakat, terutama masyarakat yang ada di sekitar KJKS
Amanah, lembaga ini mempunyai strategi manajemen operasional dengan cara
memperbanyak marketing, mengadakan penyuluhan ke Majelis Ta’lim serta
memberikan santunan kepada masyarakat yang ada di sekitar KJKS Amanah. Begitu
juga dalam pengembangannya, sampai saat ini KJKS Amanah cukup berkembang
dengan baik, karena mitra ataupun masyarakat (khususnya masyarakat sekitar) sudah
banyak mencari tahu dan mencoba menggunakan koperasi jasa keuangan syariah, dan
58
dengan adanya sosialisasi yang diadakan oleh koperasi jasa keuangan syariah
Amanah ini, masyarakat dan mitra jadi lebih mengerti bahwa KJKS Amanah
mempunyai produk-produk syariah, akad syariah, serta mengenal KJKS Amanah
sebagai lembaga yang dapat memfasilitasi para mitra/masyarakat mikro untuk
mendapat akses permodalan dengan mudah dan sesuai dengan syariah tanpa mitra
merasa dirugikan dalam mengembalikan uang pinjaman yang telah mitra ajukan
kepada koperasi jasa keuangan syariah amanah.13
Dan dalam prakteknya KJKS BMT AL-FATH IKMI juga mempunyai strategi
manajemen operasional yang sama baiknya dengan koperasi jasa keuangan syariah
amanah yaitu dengan memperoleh atau memegang kepercayaan yang mitra berikan
kepada terhadap KJKS BMT Al-Fath IKMI, serta memberikan manfaat yang
langsung atau tidak langsung kepada mitra, KJKS juga memberikan ketauladanan
perilaku berdasarkan ajaran syariah yang telah diajarkan dalam Al-qur’an dan yang
telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, dari mulai etika berpakaian,
berbicara, bersikap (bukan hanya di dalam kantor, tetapi di masyarakat juga), di
dalam memilih karyawan KJKS sangatlah mengedepankan syariat Islam, khususnya
untuk karyawan pria, KJKS BMT Al-Fath benar-benar mencari karyawan pria yang
tidak menjadi perokok aktif, dan dalam hubungan yang ada antara KJKS BMT Al-
Fath dengan mitranya adalah sebagai teman atau partner, dimana di saat mitra
mempunyai saran dan kritik semua dapat dibicarakan dengan kekeluargaan dan
13 Hasil Wawancara pribadi dengan Bapak Mudhalifin, Jombang Raya, 6 September 2010
59
musyawarah yang baik antara KJKS BMT Al-Fath dan mitra, Dan dalam
pengembangannya KJKS BMT Al-Fath IKMI mengalami perkembangan yang baik
dari hari ke hari karena mereka berangkat dari semangat untuk mensejahterakan umat,
dan berusaha untuk memperbaiki kelemahan yang mereka punya dengan mengikuti
studi banding atau input-input yang ada dan terus belajar dan belajar untuk
menjadikan KJKS BMT Al-fath sebuah lembaga syariah yang baik dari hari ke hari
dengan memegang prinsip syariah yang ada dan selalu berpegang teguh pada ajaran
Islam dalam menjalankan operasional serta manajemen yang ada di dalamnya.14
14 Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Mudhalifin, Ciputat, 6 September 2010
53
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari penelitian yang dilakukan melalui kajian pustaka dan observasi langsung ke
lapangan dengan metode analisis komparatif, beberapa dapat disimpulkan berikut ini :
1. Dalam mekanisme operasional KJKS Amanah mereka mempunyai waktu kerja
setiap Senin – Jum’at (jam 08.00 s/d 16.00) sedangkan hari Sabtu (jam 08.00 s/d
12.00). Untuk Manager dan Teller setiap hari kerja datang, sedangkan untuk
Kolektor setiap Senin, Rabu dan Jum’at (untuk menyetor uang setoran).
Sedangkan di KJKS BMT AL-Fath dalam mekanisme operasionalnya, Teller
bertugas melayani transaksi, Jasa Mitra bertugas melayani mitra untuk
pengajuan pembiayaan serta keluhan-keluhan para mitra. Funding Officer
bertugas untuk menghimpun dana. Account Officer bertugas untuk penagihan
pembayaran angsuran. Sedangkan Pembukuan bertugas untuk menulis laporan
kas sehari-hari.
2. Baik KJKS Amanah dan KJKS BMT Al-Fath kedua ini sudah menerapkan prinsip
dasar operasionalnya dengan baik sesuai dengan perspektif ekonomi Islam, yaitu
tolong menolong, kemitraan, kebersamaan usaha yang sehat, baik dan halal,
memberikan keringanan kepada orang yang kurang mampu dalam pembiayaan,
serta berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Hadist.
3. Peluang yang ada dalam KJKS Amanah adalah, masyarakat dapat memahami
untuk bermumalah dengan baik secara islami, melatih mitra untuk dapat
jujur,disiplin dan bertanggung jawab dalam mengajukan pembiayaan.
54
Sedangkan kendala yang di hadapi oleh KJKS Amanah adalah mitra tidak
mempunyai jaminan di saat ingin mengajukan pembiayaan, dan mitra banyak
yang merasa dipersulit dalam pembiayaan karena sekarang sudah lebih ketat
dengan adanya akad yang lebih terperinci. Berbeda dengan KJKS BMT Al-
FATH, KJKS ini mempunyai peluang bahwa masih banyak peluang di dalam
usaha-usaha kecil yang belum mengakses ke perbankan. kendala eksternal yang
dihadapi adalah pada administrasi dimana di saat mitra yang ingin membuka
tabungan, mitra tidak mempunyai KTP domisili Jakarta, jadi secara administrasi
menjadi kendala.
B. Saran-saran
1. Berdasarkan mekanisme operasional yang sudah diuraikan di dalam kesimpulan
di atas, maka sebaiknya untuk KJKS Amanah diharapkan untuk lebih baik lagi
dalam meningkatkan kinerja para karyawannya, terutama di bagian marketing
dan penagihan.
2. Untuk prinsip dasar operasional yang sudah diterapkan oleh KJKS Amanah dan
KJKS BMT AL-FATH, diharapkan untuk terus dipertahankan dan ditingkatkan.
Dan untuk KJKS Amanah dan BMT Al-Fath dalam pemberian pembiayaannya
kepada mitra disarankan untuk menerapkan 5 C & 7 P.
DAFTAR PUSTAKA
Andjar Pachta W, Hukum Koperasi Indonesia: pemahaman, regulasi, pendirian, dan
modal usaha, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2007)
Amirullah Haris Budiyono. Pengantar Manajemen (Yogyakarta : Graha ilmu 2004)
h.13
Aries Mufti, “Peranan MES dalam Mengembangkan Lembaga Keuangan Syariah di
Indonesia,” Jurnal Mingguan Muamalatuna 2002, Ed. III, Vol. III.
Baihaqi abd. Madjid dan saifuddin A. Rasyid, (ed), Paradigma Baru Ekonomi
Kerakyatan Sistim Syariah; Perjalanan Gagasan dan Gerakan BMT di
Indonesia, (Jakarta: PINBUK,2000)
Freddy Rangkuti. Analisis Swot Teknik Membedah Kasus Bisnis (Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama 2004)
Hendrojogi. Koperasi Azas-Azas, Teori dan Praktik. (Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada, 2002)
Hir,”Mendongkrak Bisnis UKM lewat PT. UKMI”, Republika (Jakarta), 7 Juli 2004
Karnaen A. Perwaatmadja, Membumikan Ekonomi Islam di Indonesia, (Jakarta,
Usaha Kami, Oktober 1996)
Mahendro Nugroho, “Usaha Masyarakat Marjinal Perkotaan : Dampak Bunga Uang
dan Alternative Pembiayaan Berbasis Islam”, Makalah disampaikan pada
Seminar nasional : Dampak Bunga Uang Terhadap Perekonomian Indonesia,
Jakarta, 23 April 2002
Nur S. Buchori. .Koperasi Syariah (Jawa Timur: Masmedia Buana Pustaka)
Saifuddin A. Rasyid, Konsep BMT, http/www.Bmtlink.web.id, diakses pada 16 Juli
2010
Winarmo Suracmad, Dasar dan Tehnik Research (Bandung: CV. Tarsito, 1972)
BMT KJKS Al-Fath, profil BMT KJKS al-fath, (Jakarta : BMT KJKS Amanah, 2010)
KJKS Amanah, Profil KJKS Amanah, (Jakarta : KJKS Amanah, 2010)
Wawancara pribadi dengan Bapak Mudhalifin, Jombang Raya, 6 September 2010
Wawancara pribadi dengan Bapak Saimin, Ciputat, 2 September 2010
http://adnilvol.blogspot.com/2009/04/baitul-maal-wa-tamwil.html, diakses 4
september 2010
http://www.google.co.id/search?q=manajemen+operasional+KJKS.pdf diakses 4
september 2010
http://smecda.com/deputi7/file-makalah/Ikm.html
http://sallaccaedulis.blogspot.com/2009/03/artikel-analisis-swot.html.diakses 13
Oktober 2010
www.Perform.or.id/files/ modul prosbumd04-find.pdf.h.3 diakses 13 Oktober 2010
Recommended