View
223
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
8/18/2019 LAPDAL .docx
1/90
1 Kata Pengantar 2
3 Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala, karena nikmat yangdiberikan dari-Nya, yang tak mungkin bisa kami hitung satu-persatu,
telah mengantarkan kami dalam menyelesaikan laporan pendahuluan
ini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada tauladan
kami, asulullah shallallahu !alaihi wa sallam. "egitu pula kepada para
keluarganya, shahabatnya, dan para pengikutnya yang setia
menjalankan sunnahnya hingga akhir #aman.
$ %erima kasih kami ucapkan kepada "apak &utu 'de Ariastita, S%., (%.
selaku dosen mata kuliah &raktik &erencanaan &esisir, mbak )arida
selaku asisten dosen yang mendampingi kami dalam penyusunan, tim yang turut serta dalam penyusunan laporan pendahuluan ini, begitu
pula kepada teman-teman yang turut serta dalam diskusi beserta
seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan laporan pendahuluan
*"+&3 abupaten %ulungagung.
ritik dan masukan sangat kami perlukan supaya dapat memperbaiki
kualitas laporan ini menjadi lebih baik. Semoga laporan pendahuluan ini
menjadi laporan yang bermanaat sebagai dasar penyusunan laporan
berikutnya.
/
Surabaya, 0 (aret
210/
8/18/2019 LAPDAL .docx
2/90
7 DAFTAR ISI
8 0..................................................................................................ata &engantarii
9 2........................................................................................................A)%A S
iii
10 3.................................................................................................A)%A %A"45
6
11 $.............................................................................................A)%A 'A("A
6i
12 ..................................................................................."A" &4NA7858AN0
13 .0 5A%A "45AAN'..............................................................................0
14 .2 %898AN &44N:ANAAN....................................................................2
15 .3 (AN)AA% &44N:ANAAN.................................................................2
16 .$ 8AN' 5N'8& +5A;A7...............................................................3
17 . SS%4(A%A 5A&
8/18/2019 LAPDAL .docx
3/90
28 /.$ onsep %eoritis..................................................................................0
29 /.$.0 onsep &erencanaan uang........................................................0
30 /.$.2 &engertian awasan &esisir dan "atasan +ilayah &esisir..........20
31 =..........................................................."A" (4%
8/18/2019 LAPDAL .docx
4/90
55 .0 &engorganisasian egiatan...............................................................=
56 .0.0 &ersiapan.....................................................................................=
57 .0.2 &engumpulan ata.......................................................................=
58 .0.3 &enyusunan )akta dan Analisis...................................................=
59 .0.$ &enyusunan rat *"+&3.......................................................=
60 .0. )inalisasi *"+&3 C5aporan AkhirD..........................................@
61 .2...............................................................
8/18/2019 LAPDAL .docx
5/90
%abel 00 9adwap &erencanaan egiatan &embuatan *"+&3 abupaten
%ulungagung................................................................................................./0
A)%A 'A("A
8/18/2019 LAPDAL .docx
6/90
69DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Konsepsi Pengelolaan RZWP3k.....................................................
Gambar 2. Visi dan Misi Berdasarkan RPJPD dan RPJMD Kabupaen!ulungagung.................................................................................................02
'ambar 3 encana %ata uang +ilayah &esisir abupaten %ulungagung
%ahun 2100-2130...........................................................................................0$
'ambar $ Skema tahap persiapan penyusunan *"+&3..........................2@
'ambar "agan metode analisis aspek Bsik dasar......................................31
'ambar / "agan metode analisis aspek oseanograB...................................30
'ambar = "agan metode analisis aspek penggunaan lahan, penggunaan
laut, dan ekosistem.......................................................................................32
'ambar @ "agan metode analisis aspek kependudukan...............................3'ambar "agan metode analisis aspek ekonomi.........................................3/
'ambar 01 "agan metode analisis aspek sarana dan prasarana.................3=
'ambar 00 &ola pikir dalam penyusunan *"+&3 abupaten
%ulungagung.................................................................................................$
'ambar 02 ata oseanograB abupaten %ulungagung................................$
'ambar 03 'elombang laut di abupaten %ulungagung..............................1
'ambar 0$ 'ambaran umum kecepatan angin di abupaten %ulungagung0
'ambar 0 Struktur organisasi pembuatan *"+&3 abupaten
%ulungagung................................................................................................./1
8/18/2019 LAPDAL .docx
7/90
*"+&3 A"8&A%4N
70BAB I
PENDAHULUAN
70.1 LATAR BELAKANG&esisir adalah wilayah daratan dan wilayah laut yang bertemu di garis
pantai dimana wilayah daratan mencakup daerah yang tergenang atau tidak
tergenang air yang dipengaruhi oleh proses-proses laut seperti pasang
surut, angin laut, dan intrusi air laut. Sedangkan wilayah laut mencakup
perairan yang dipengaruhi oleh proses-proses alami daratan seperti
sedimentasi dan aliran air tawar ke laut serta perairan yang dipengaruhi
oleh kegiatan manusia di daratE C"engen, 2111F3D.
alam konteks pesisir, ndonesia adalah negara kepulauan terbesar di
dunia dengan 0=.1/ pulau besar dan kecil. engan total garis pantai yang
diperkirakan mencapai @0.111 km, ndonesia adalah juga negara dengan
garis pantai terpanjang kedua di dunia, setelah anada C4di Atmaja, 2101D.
+ilayah laut dan pesisir adalah wilayah yang amat penting bagi sebagian
besar penduduk ndonesia. 5ebih dari empatbelas juta penduduk atau
sekitar =,G dari total penduduk ndonesia menggantungkan hidupnya pada
kegiatan yang ada di kawasan ini C Deparemen Kelauan dan Perikanan,
2113D. Sekitar 2/G dari total &roduk omestik "ruto CGross "aional
Produ#H'&D ndonesia disumbangkan dari kegiatan dan sumber-daya laut
dan pesisir C Deparemen Kelauan dan Perikanan, 2113D. ari data diatas,
data disimpulkan bahwa ndonesia adalah sebuah negara dengan wilayahpesisir yang sangat luas dan sangat mempengaruhi perkembangan
wilayahnya.
alam 88 No 0 %ahun 210$, ditetapkan bahwa pengelolaan pesisir dan
pulau pulau kecil lainnya meliputi kegiatan perencanaan, pemanaatan,
pengawasan dan pengendalian terhadap interaksi manusia dan
memanaatkan sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil serta proses
alamiah secara berkelanjutan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan menjaga keutuhan negara republic ndonesia. 7al tersebut
diartikan bahwa perencanaan pesisir di setiap wilayah pada negara
ndonesia seharusnya memperhatikan aspek secara detail dalam
perencanaan sehingga dapat dimanaatkan secara optimal dan tujuan dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat tercapai. engan adanya 88
tersebut bahwa perencanaan pesisir bukan hanya memerhatikan aspek laut
namun juga kesesuaian dengan aspek darat diwilayah tersebut. alam 88
No 0 %ahun 210$ juga dijelaskan bahwa 02 mil wilayah laut dari batas
8/18/2019 LAPDAL .docx
8/90
*"+&3 A"8&A%4N
pasang tertinggi merupakan kewenagangan dari pro6insi dalam
merencanakannya, sehingga perencanaan pesisir sebuah wilayah harus
memerhatikan wilayah sekitarnya. &ernyesuaian perkembangan pesisir
dengan daratan menjadi sebuah masalah karena adanya pertumbuhan
massi$e yang terjadi diwilayah perkotaan sehingga adalah urban bias atau
kesenjangan antara perkotaan dan pesisir dikarenakan sumber daya alam
pesisir yang diambil alih oleh perkotaan, untuk perkembangannya.
Adapun hasil dari perencanaan pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-
pulau kecil terdiri atas encana Strategis, encana *onasi, encana
&engelolaan dan encana Aksi. &asal = ayat 3 undang-undang tersebut
mengamanatkan bahwa pemerintah daerah wajib menyusun semua rencana
sebagaimana dimaksud sesuai dengan kewenangan masing-masing.
encana yang memuat arahan pemanaatan sumberdaya di +ilayah &esisir
dan &ulau-&ulau ecil abHota adalah *"+&-3- abHota. encana
#onasi tersebut menurut 8ndang-8ndang Nomor 2= %ahun 211= tentang+ilayah &engelolaan &esisir dan &ulau-&ulau ecil ditetapkan dengan
&eraturan aerah. Setiap wilayah pesisir di ndonesia seharusnya telah
merencakan *"+&-3 abuptenHota, untuk mendukung perkembangan
wilayah pesisir.
Salah satu abupaten yang memiliki wilayah pesisir potensial sehingga
perlu dibuat *"+&-3 adalah abupaten %ulungagung. abupaten
%ulungagung memiliki luas sekitar 0.1,/ km2 yang terbagi menjadi 0
ecamatan, 0$ elurahan dan 2= desa. abupaten %ulungagung (emiliki
wilayah pesisir yang luas dengan $ ecamatan yang bersinggungan
langsung dengan pantai yaitu ecamatan "esuki, %anggunggunung,
alidawir dan &ucanglaban sehingga kecamatan tersebut secara
administrati masuk kedalam wilayah pesisir dan harus direncakanan.
&erencanaan wilayah pesisir dibutuhkan abupaten %ulungagung sebagai
upaya perkembangan abupaten dan penyeimbang antara wilayah kota dan
wilayah pesisir. &erencanaan pesisir abupaten %ulungagung akan lebih
okus kepada perencanaan laut abupaten %ulungagung dengan
memerhatikan rencana darat dari abupaten %ulungagung dalam %+
atau % abupaten %ulungagung.
(aka dalam rangka mensistematiskan seluruh uraian singkat terkaiturgensi penyusunan encana *onasi "+&3 abupaten %ulungagung,
diperlukan langkah awal berupa penyusunan laporan pendahuluan yang
memuat sistemasi langkah kerja dalam proses perencanaan *"+&3
abupaten %ulungagung. 5aporan &endahuluan ini diharapkan dapat
menjadi dasar dalam mengoptimalkan energi penyusunan *"+&3
abupaten %ulungagung.
8/18/2019 LAPDAL .docx
9/90
*"+&3 A"8&A%4N
70. TU!UAN PEREN"ANAAN
alam penyusunan *"+&3 abupaten Surabaya, penyusun
menetapkan beberapa tujuan yang akan dicapai dan menjadi target dalam
penyusunan *"+&3 agar terarah. %ujuan-tujuan tersebut dijabarkan
sebagai berikutF
• (embuat rangka berpikir pembuatan *"+&3 beserta metode dan
alat analisis.• (engidentiBkasi wilayah dan mendelineasi wilayah pesisir dan pulau-
pulau kecil abupaten %ulungagung• (engidentiBkasi hipotesis isu-isu strategis, potensi dan permasalahan
pada wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil abupaten %ulungagungI• (engidentiBkasi data kependudukan, Bsik dasar, oseonograB,
ekonomi, penggunaan lahan, dan sarana prasarana +ilayah &esisir
dan pulau-pulau kecil abupaten %ulungagungI• (enyusun organisasi penyusunan *"+&3 abupaten %ulungagung
70.# MANFAAT PEREN"ANAAN
*"+&3 dalam penyusunanya memiliki beberapa manaat,
diantaranya sebagai berikutF
• (enjadi dasar dalam melakukan analisis kebutuhan wilayah
pesisir dan pulau-pulau kecil abupaten %ulungagungI• (enjadi dasar dalam proses perencanaan wilayah pesisir dan
pulau-pulau kecil abupaten %ulungagungI•
(enjadi dasar penetapan ketentuan pengendalian pemanaatanruang wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di wilayah
perencanaanI• (enjadi Arah penyusunan indikasi program utama *"+&3
abupaten %ulungagungI• (enjadi dasar dalam pengumpulan akta, analisis dan rencana
pembuatan *"+&3 abupaten %ulungagung.
70.$ RUANG LINGKUP %ILA&AH
alam perencanaan wilayah pesisir abupaten %ulungagung, wilayah
pesisir yang direncanakan terdiri dari ecamatan "esuki, ecamatan
%anggunggunung, ecamatan &ucanglaban, dan ecamatan alidawir.
engan luas wilayah pesisir keseluruhan adalah 011./ km2 dan memiliki
batas wilayah sebagai berikutF
8/18/2019 LAPDAL .docx
10/90
*"+&3 A"8&A%4N
- Sebelah 8tara F ec. "andung, ec. :ampurdarat, ec.
"oyolangu, ec. Selojeneng, ec. Ngunut,
ec ejotangan- Sebelah Selatan F Samudera ndonesia
- Sebelah %imur F abupaten "litar- Sebelah "arat F abuparen %renggalek
70.' SISTEMATIKA LAP(RAN
&embahasan pada 5aporan &endahuluan ini disusun berdasarkan
tatanan sebagai berikutF
BAB I Pen)a*+,+an
"ab ini memuat latar belakang penyusunan laporan pendahuluan sebagai
awal dari tahap pelaporan dalam rangka penyusunan encana *onasi
+ilayah &esisir dan &ulau-&ulau ecil abupaten %ulungagung, tujuandan manaat, ruang lingkup, serta sistematika pelaporan.
BAB II Te-r )an Ke/aan
"ab ini mengeksplorasi beberapa teori dan kebijakan perencanaan
kawasan peisisr terkait wilayah studi abupaten %ulungagung.
BAB III Met-)e Pen)eatan
"ab ini memuat metode in6entarisasi data dan metode analisis melalui
anal%i#al ools, serta output yang diharapkan.
BAB I2 Ga3/aran U3+3 %,a4a*
"ab ini mendiskripsikan secara umum kondisi wilayah wilayah pesisir danpulau-pulau kecil abupaten %ulungagung, potensi dan permasalahan
yang terjadi serta isu stategis di kawasan perencanaan.
BAB 2 Ren5ana )an !a)a, Pe,aanaan Kegatan
"ab ini berisi tentang rencana kegiatan yang direncanakan, jadwal
pelaksanaan kegiatan dan organisasi pelaksana kegiatan, rumusan tugas,
serta tanggung jawab tenaga ahli.
8/18/2019 LAPDAL .docx
11/90
*"+&3 A"8&A%4N
71BAB II
TIN!AUAN PUSTAKA DAN LITERATUR71.1 PERATURAN PERUNDANGAN
71.1.1 Un)angUn)ang N-. 6 Ta*+n 007
(enurut 8ndang-8ndang No. 2/ tahun 211= tentang penataan ruang,
salah satu bentuk klasiBkasi penataan ruang. &enataan ruang adalah
penataan ruang yang didasarkan atas nilai-nilai strategis kawasan terdiri
atas penataan ruang kawasan strategis nasional, penataan ruang kawasan
strategis pro6insi dan penataan ruang kawasan strategis kabupatenHkota.
71.1. Un)angUn)ang N-. 7 Ta*+n 007
(enurut 8ndang-8ndang No. 2= tahun 211= tentang pengelolaan
wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, #onasi adalah suatu bentuk rekayasateknik pemanaatan ruang melalui penetapan batas-batas ungsional sesuai
dengan potensi sumberdaya dan daya dukung, serta proses-proses ekologis
yang berlangsung sebagai satu kesatuan dalam ekosistem pesisir, dan
encana *onasi adalah rencana yang menentukan arah penggunaan
sumberdaya tiap-tiap satuan perencanaan disertai dengan penetapan
struktur dan pola ruang pada kawasan perencanaan yang memuat kegiatan
yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan serta kegiatan yang hanya
dapat dilakukaan setelah memperoleh i#in.
71.1.# Un)angUn)ang N-. 1 Ta*+n 01$"erdasarkan 8ndang-8ndang Nomor 2= %ahun 211= tentang
&engelolaan +ilayah &esisir dan &ulau-&ulau ecil sebagaimana telah
diubah dengan 88 Nomor 0 %ahun 210$ dan 88 No.23 %ahun 210$ tentang
&emerintahan aerah. Ren5ana -na Bagan %,a4a* Per )an
P+,a+P+,a+ Ke5, :RB%P#K; adalah pendetailan dari encana *onasi
+ilayah &esisir dan &ulau-pulau ecil pada sebagian wilayah pesisir dan
pulau-pulau kecil.
a eserasian, keselarasan, dan keseimbangan dengan daya dukung
ekosistem, ungsi pemanaatan dan ungsi perlindungan, dimensi
ruang dan waktu, dimensi teknologi dan sosial budaya, serta ungsi
pertahanan dan keamananI
8/18/2019 LAPDAL .docx
12/90
Lokasi/Implementasi Proyek
Pandan !aera" Prioritas Peman#aatan $m%erdaya
&lokasi ran' dan Pen'endalian dan Peman#aatan ran'
(isi dan )isi !aera"
*"+&3 A"8&A%4N
b eterpaduan pemanaatan berbagai jenis sumber daya, ungsi,
estetika lingkungan, dan kualitas lahan pesisirI danc ewajiban untuk mengalokasikan ruang dan akses (asyarakat dalam
pemanaatan +ilayah &esisir dan &ulau-&ulau ecil yang mempunyai
ungsi sosial dan ekonomi.
"erlakunya *+&-3- memiliki jangka waktu selama 21 tahun dan
setiap tahun dapat ditinjau kembali. onsepsi pengelolaan wilayah pesisir
dan pulau-pulau kecil berdasarkan 88 Nomor 0 %ahun 210$ dapat dilihat
pada gambar berikutF
71. TIN!AUAN KEBI!AKAN
71..1 Tna+an ter*a)a< RB%P#K Pr-=n !aa T3+r
..1.1 I+e Penge,-,aan Strateg Penge,-,aan %,a4a* Per
)an P+,a+P+,a+ Ke5, Pr-=n !aa T3+r
i wilayah pesisir merupakan area yang juga memiliki potensi untuk
terjadinya bencana alam maupun bencana non alam yang biasanya
diakibatkan karena proses yang berkesinambungan terhadap dampak daritindakan manusia dalam memperlakukan lingkungan. "encana seharusnya
dapat dihindari sedini mungkin dalam upaya mitigasi bencana."encana
merupakan serangkaian peristiwa yang mengancam atau mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh aktor
alam dan atau aktor non-alam maupun aktor manusia sehingga
menimbulkan korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta
Ga3/ar 1 K-ne
8/18/2019 LAPDAL .docx
13/90
*"+&3 A"8&A%4N
benda, dan dampak psikologis.(aka dalam kemungkinan terjadinya
bencana, perlu mitigasi yang merupakan serangkaian upaya untuk
mengurang resiko bencana, baik melalui pembangunan Bsik maupun
penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.
&emahaman karakteristik bencana yang akan mengancam ini perlu
diketahui oleh aparatur pemerintah dan masyarakat terutama yang tinggal
di wilayah yang rawan bencana, karena ini bagian dari suatu upaya mitigasi
karena dengan pengenalan karakteristik tersebut, kita dapat memahami
perilaku dari ancaman sehingga dapat diambil langkah-langkah yang
diperlukan dalam mengatasinya atau paling tidak mengurangi kemungkinan
dampak yang ditimbulkannya.
A %+ &ro6insi 9awa %imur
i dalam %+ &ro6insi 9awa %imur, su strategis wilayah meliputi F
- su kemampuan lahanH#arr%ing #apa#i% dan isu kon6ersi lahan
- su bencana alam dan kerentanan- su kurang terintegrasinya sektor-sektor pertanian, serta antara
sistem produksi, koleksi, dan distribusi sehingga belum optimal
pengembangan dan peningkatan nilai tambah produksi sektor
pertanian
- su ketahanan pangan
- su pengembangan potensi-potensi inrastruktur strategis seperti
inrastruktur transportasi, inrastruktur energi dan telekomunikasi,
seperti Suramadu, pengembangan pelabuhan di %uban, 5amongan,
'resik, hingga Situbondo, pengembangan sumber-sumber energi
alternati dan pengolahannya.
" encana Strategis +ilayah &esisir dan &ulau-&ulau ecil
idalam encana Strategis +ilayah &esisir dan &ulau-&ulau ecil, su
strategis wilayah meliputi F
Integra Penataan R+ang
Adapun isu > isu yang terkait dengan penataan ruang antara lain F
0 "anyak terjadi pelanggaran dalam pelaksanaan pemanaatan ruang
walaupun ada peraturan perundangannyaI
2 "elum ada rencana tata ruang khusus wilayah pesisir dan pulau-
pulau kecil di 9awa %imur termasuk kabupatenHkota3 &endirian bangunan danHatau kegiatan lain di sempadan pantai
menyebabkan kerusakan hutan mangro6e di jalur hijau Cgreen belD.
kerusakan terumbu karang C#oral ree& D karena pengeboman
danHatau bahan kimia beracun Cpoasium sianidaD
$ Akti6itas maupun jumlah orang yang ingin memanaatkan
sumberdaya wilayah pesisir makin meningkat,
8/18/2019 LAPDAL .docx
14/90
*"+&3 A"8&A%4N
%erjadi tumpang tindih pengelolaan dan pemanaatan pesisir antar
sektor, sesuai kepentingan masing-masing CkonJik kewenanganDI
/ %erjadi perubahan karakter pola permukiman akibat berkembangnya
akti6itas sosial ekonomi masyarakat
= &embangunan pola permukiman berkembang secara sporadik dan
kurang terencanaI
@ %erdapat pemanaatan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang
tidak sesuai dengan ungsi dan peruntukan,
4stetika pantai hilang karena pola pembangunan yang
membelakangi pantai serta adanya pembangunan di sempadan
pantai.
Mtga Ben5ana )an A)a
8/18/2019 LAPDAL .docx
15/90
*"+&3 A"8&A%4N
' 5etak pulau kecil terpencil menjadi sarang bagi kegiatan illegal yang
dapat merusak lingkungan dan ekosistem
6 &erlu in6estasi besar untuk pengembangan, pengelolaan dan
pemanaatan sumber daya
Penge3/angan Tran
8/18/2019 LAPDAL .docx
16/90
*"+&3 A"8&A%4N
2 endahnya kepedulian masyarakat pesisir terhadap pengelolaan
sampah dan kebersihan lingkungan.3 "uangan minyak kotor dari kapal ikan, nelayan, dsb.$ erusakan daerah aliran sungai CASD dan hutan di daratan
meningkatkan terjadinya erosi dan sedimentasi yang dapat
mengancam ekosistem di laut. Semakin berkurangnya hutan bakau di wilayah pesisir.
urangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat dalam
memanaatkan ekosistem mangro6e sebagai kawasan yang kaya
akan sumberdaya alam.
01 urangnya pembinaan dan kerjasama antar seluruh stakeholder
dalam menjaga dan memperbaiki ekosistem mangro6e.
00 %erjadinya penurunan kualitas air laut akibat akti6itas industri,pelabuhan, penambangan dan limbah rumah tangga.
02 &eningkatan 6olume sampah di pantai akibat meningkatnya kegiatan
ekonomi masyarakat.
4kosistem mangro6e mengalami degradasi cukup
mengkhawatirkanI hutan mangro6e di 9awa %imur @.111 hektare atau
/,2$G luas hutan. 7ingga saat ini hutan mangro6e yang mengalami
kerusakan mencapai 03.111 hektare akibat tekanan berbagai
kepentingan di wilayah pesisir. &ada sisi lain luasan terumbu karang
belum diketahui secara pasti, namun demikian tingkat kerusakannya
mencapai /1G yang disebabkan oleh penangkapan ikan menggunakan
potasium maupun bahan peledak.
8paya memperbaiki ekosistem mangro6e dan terumbu karang
tersebut ditempuh dengan rehabilitasi hutan mangro6e di
kabupatenHkota yang rusak parah. ilakukan penanaman terumbu
karang buatan di daerah yang mengalami kerusakan ekosistem, seperti
di perairan pantai 8tara dan Selat (adura berupa ban bekas atau
keranjang beton. &erbaikan ekosistem mangro6e dan terumbu karangpada prinsipnya berkaitan erat dengan penyediaan habitat baru dalam
ruang laut sebagai tempat berlindung, mencari makan, dan tempat
asuhan ikan, #rusa#ea dan molus#a.
Adapun isu > isu terkait dengan onser6asi eanekaragaman
hayati antara lain F
8/18/2019 LAPDAL .docx
17/90
*"+&3 A"8&A%4N
0 (enurunnya populasi beberapa jenis ikan di perairan lautI
2 erusakan hutan mangro6e dan terumbu karangI
3 &enggunaan bahan peledak dan bahan beracun potasiumI
$ "elum ada realisasi penetapan awasan onser6asi 5aut aerah
"ekum ada penelitian luasan terumbu karang, termasuk tingkat
kerusakannyaI
Penge3/angan E-n-3? %ata Ba*ar )an Penngatan
Keea*teraan
su-isu terkait dengan pembangunan ekonomi, wisata bahari dan
kesejahteraan masyarakat wilayah pesisir adalahF
0 (asih ada peluang pengembangan perikanan, meliputi perikanan
budidaya, perikanan tangkap, usaha produkti pengolahan hasil
perikanan dan kelautanI
2 urangnya pelayanan modal usaha untuk meningkatkan pendapatan
masyarakat pesisirI
3 %ersedianya sarana dan prasarana lain yang mendukung kegiatan
perekonomian masyarakatI
$ %erdapatnya kawasan pelabuhan perikanan, pelabuhan umum, danpelabuhan khususI
&otensi sektor pariwisata bahari di wilayah pesisir dan pulau-pulau
kecilI
/ &eluang pasar hasil sumber daya laut secara nasional dan
internasional cukup besarI
= Sumber daya wilayah pesisir dan lepas pantai belum termanaatkan
secara optimalI
@ &otensi sumberdaya alam yang melimpah dan peluang in6estasi I
awasan pesisir dan pantai belum seluruhnya dikelola oleh&emerintah maupun (asyarakat.
su-isu terkait dengan potensi obyek wisata bahari adalahF
0 8saha pariwisata bahari belum memberikan nilai ekonomi yang
memadai.2 &engembangan paket wisata bahari belum terpadu.
8/18/2019 LAPDAL .docx
18/90
*"+&3 A"8&A%4N
3 urang tersedianya asilitas wisata bahari yang terjangkau
masyarakat dan penyebaran panduan potensi wisata bahari sangat
terbatas.
$ Sepanjang pantai, pesisir dan pulau-pulau kecil memiliki keindahan
dan daya tarik wisata.
%erumbu karang dan hamparan pasir putih di beberapa lokasi
merupakan pesona alam yang perlu dilestarikan.
/ "eberapa lokasi pantainya potensial untuk dikembangkan sebagai
wisata sur6ing, dan pemancingan.
= (enurunnya kualitas pantai, perairan dan terumbu karang yang
menjadi andalan utama untuk pengembangan wisata bahari.@ (asih ada sikap dan perilaku masyarakat kurang
mendukungHmenerima kunjungan wisata. Adanya penggalianHpenambangan di kawasan pesisir yang dapat
merusak ekosistem dan keindahan pantai.Penge,-,aan Peranan Tanga< )an Peranan B+))a4a
+ilayah pesisir merupakan salah satu sentra perikanan di 9awa
%imur, hal ini terlihat dari adanya &angkalan &endaratan kan C&&D
sebanyak CsembilanD lokasi yang dikelola inas &erikanan dan
elautan &ro6insi 9awa %imur merupakan pusat pendaratan ikan dari
berbagai daerah di ndonesia.
emikian pula halnya dengan potensi budidaya tambak luas baku
=.00,/$ 7a dengan luas bersih sekitar 1.03=,$ 7a, dan pengolahanhasil perikanan yang tersebar di wilayah pesisir. Namun demikian dari
sisi produksi tampaknya budidaya tambak mengalami penurunan
seiring dengan menurunnya kualitas lingkungan di sekitarnya,
khususnya produksi udang. engan demikian menjadi penting
terhadap pemilihan komoditas budidaya sesuai dengan kondisi kualitas
lingkungan saat ini.
Adapun isu-isu terkait dengan ondisi &erikanan %angkap dan
&erikanan "udidaya adalah sebagai berikut F
0 &erairan 5aut 9awa, Selat (adura, dan Selat "ali merupakan
wilayah padat tangkap dan mengalami o$er(s)ing Cgejala tangkap
lebihD.
8/18/2019 LAPDAL .docx
19/90
*"+&3 A"8&A%4N
2 (erupakan sentra produksi pengolahan hasil perikanan dalam
kerangka pengembangan minapolitan mengingat terbukanya pasar
domestik dan sentra pariwisata di wilayah pesisir.
3 &roduksi tambak terus mengalami penurunan utamanya jenis
komoditas udang.
$ "elum berkembangnya budidaya laut di wilayah pesisir utamanya di
epulauan (adura.
egradasi Bsik habitat pesisir.
/ onJik penggunaan ruang dan sumber daya.
= &encurian ikan Cillegal (s)ingD dan pembuangan limbah ke laut.
@ emiskinan penduduk wilayah pesisir khususnya nelayan dan
pembudidaya ikan tradisional.
K+a,ta S+3/er)a4a Man+a :SDM;
endahnya kualitas S( di wilayah pesisir tidak hanya terjadi
pada masyarakat pesisir saja, tetapi juga terjadi pada S( instansi
terkait.Secara umum isu-isu berkaitan dengan rendahnya S( pesisir
adalah F
0 endahnya tara pendidikan masyarakat pesisir dan pulau-pulau
kecil.2 urangnya sarana dan prasarana pendidikan.3 (inimnya Sekolah (enengah ejuruan bidang elautanH&erikanan.$ endahnya tingkat pendapatan masyarakat, sehingga sebagian
besar masyarakat tidak mampu melanjutkan pendidikan ke tingkat
lebih tinggi. endahnya &engetahuan tentang kebaharian./ endahnya penguasaan teknologi pengelolaan sumberdaya laut.= (asih kurangnya prioritas pemerintah untuk memacu peningkatan
kualitas S( masyarakat pesisir.
@ (inimnya kegiatan pelatihan berbasis kelautan, perikanan danpengelolaan pesisir.
..1. Ren5ana Str+t+r R+ang %,a4a* Per )an P+,a+P+,a+
Ke5, Pr-=n !aa T3+r
A Ren5ana Ste3 %,a4a* Penge3/angan
8/18/2019 LAPDAL .docx
20/90
*"+&3 A"8&A%4N
&erwilayahan di &ro6insi 9awa %imur direncanakan dalam +ilayah
&engembangan C+&D dengan kedalaman penataan struktur pusat
permukiman perkotaan. &erwilayahan 9awa %imur dibagi dalam @
+ilayah &engembangan C+&D, sedangkan untuk wilayah pesisir
%ulungagung berada di +& ediri dan sekitarnya, meliputi ota dan
abupaten ediri, abupaten Nganjuk, abupaten %renggalek, dan
Ka/+
8/18/2019 LAPDAL .docx
21/90
*"+&3 A"8&A%4N
Sebaliknya terjadi pada musim "arat bulan 9anuari hingga (aret,
terdapat dua populasi yang masuk ke 5aut 9awa yakni layang barat
dan layang utara. &opulasi layang barat datang dari Samudera 7india
tetapi sebarannya terbatas hanya sampai Selat Sunda. Sementara itu
populasi layang utara yang berasal dari 5aut :hina Selatan masuk,
sebagian menuju ke Selat Sunda dan sebagian lagi ke timur sampai ke
&ulau "awean, &ulau (asalembo, dan sebagian lagi membelok ke
arah selatan sampai Selat "aliI pola ruaya ini sejalan dengan pola arus
yang berkembang pada saat itu.
3 %una, :akalang, %ongkol, embung
kan dari suku -#ombridae merupakan ikan ekonomis penting, peran
terbesar adalah ikan tuna C!)unnusD, kemudian menyusul cakalang
C Kasi'onusD, tongkol C u)%nusD, kembung C Rasrelliger D, dan
tenggiri CScomberomorusD. (adidihang atau yellowBn tuna C!)unnus
alba#aresD, termasuk tuna berukuran besar, dugaan para ahli bahwastok dari Samudera &asiBk dan Samudera 7india bertemu di
ndonesia, mungkin di sekitar 5aut )lores dan 5aut "anda. %una mata
besar atau big eye tuna C!)unnus obesusD bisa mencapai panjang 2,31
meter berat sampai 01 kg, sebaran ikan ini bersinambung dari
Samudera &asiBk melalui perairan di antara pulau-pulau ndonesia ke
Samudera 7india. i ndonesia ikan ini banyak tertangkap di laut-laut
dalam antara lain di perairan sebelah selatan 9awa, sebelah barat
daya Sumetera Selatan, "ali, dan Nusa %enggara, juga di 5aut "anda
dan 5aut (aluku, kadang-kadang juga tertangkap di perairan pantai.
a T+na a,/a-r ata+ a,/a5-re t+na :Thunnus alalunga;
mempunyai ukuran sampai 1, meter, penangkapan albakor banyak
dilakukan di Samudera 7india, tertangkap sepanjang tahun, tetapi
puncaknya April sampai September.b Ta*t+ ata+ -+t*ern /,+e@n t+na :Thunnus maccoyi; hidup
di belahan bumi selatan. 9enis ini hidup di tiga samudera mulai dari
pantai Argentina, meluas ke Samudera Atlantik, Samudera 7india,
lepas pantai selatan Australia dan Selandia "aru hingga perairan
:hili. (eskipun sebarannya amat luas, diperkirakan hanya ada
satu stok saja dengan tempat pemijahan di wilayah terbatas yakniantara selatan 9awa dan Australia "arat 5aut sekitar lintang 01 o >
21o dan bujur 011o > 02o "%. Anak-anak ikan mulai melakukan
ruaya bertahun-tahun melalui selatan Australia, tiga samudera, dan
setelah dewasa kembali ke perairan asalnya pada bulan September
> (aret.
8/18/2019 LAPDAL .docx
22/90
Pem%an'nan *konomi +erakyatan ,er%asis +) Pertanian Peternakan Perikanan !an Pariwisa
*"+&3 A"8&A%4N
c Ian 5aa,ang ata+
8/18/2019 LAPDAL .docx
23/90
*"+&3 A"8&A%4N
&embangunan 9angka (enengah aerah C&9(D abupaten
%ulungagung %ahun 210$-210@ dirumuskan sebagai berikut F0 &eningkatan &elayanan &endidikan yang (urah dan "erkualitas serta
&elestarianH&engembangan ebudayaan2 &eningkatan &elayanan di "idang esehatan yang (urah "ekualitas3 (ewujudkan &emerintah yang "ersih dan "aik, %ransparan,
Akuntabel, esponsi dan emokratis$ &eningkatan &embangunan nrastruktur ;ang "erbasis &emerataan
&embangunan an &engembangan +ilayah 8ntuk (endorong
&ercepattan &embangunan Sektor-Sektor yang lain
&embangunan 4konomi erakyatan "erbasis 8(, &ertanian,
&eternakan, Peranan, an Parata Serta &erkebunan (elalui
egiatan ewirusahaan/ &engentasan an &enanggulangan emiskinan engan &ola %erpadu.
B Tna+an RTR% Ka/+
8/18/2019 LAPDAL .docx
24/90
+et
P*L&,& P&+&L& P*!&&& I+&
I$&& P&&I $I*
P&&I $I!*) *"+&3 A"8&A%4N
8/18/2019 LAPDAL .docx
25/90
8/18/2019 LAPDAL .docx
26/90
*"+&3 A"8&A%4N
onser6asi hutan dengan pengendalian kon6ersi kawasan hutan
lindung menjadi lahan pertanian.
onser6asi alam dengan 4kowisataF pengembangan potensi wisata
alam dengan tetap memperhatikan pelestarian alam sekitar dan
mempertahankan kawasan %ulungagung sebagai kawasan dengan
#ona resapan tinggi.
&engembangan kawasan agrowilis sebagai kawasan agropolitan
regional yang menjadi kawasan strategis propinsi.
&eningkatan aksesbilitasF dengan akan dibangunnya prasarana jalan
lintas selatan yang menghubungkan kawasan jawa bagian selatan,
peningkatan akses serta perbaikan pola jaringan transportasi
kabupaten yang tidak memusat ke wilayah kota kabupaten serta
pengembangan lingkar wilis untuk mendukung pengembangan
awasan Agropolitan Sendang serta rencana pengembangan lingkar
timur dan lingkat barat. encana strategis pengembangan perkeretaapian meliputi jalur
lingkarF Surabaya CSemutD > Surabaya C'ubengD > +onokromo >
Sidoarjo > "angil > 5awang > (alang > "litar > %ulungagung - ediri >
ertosono > Surabaya dan rencana pengembangan jalur
perkeretaapian ganda ditujukan pada jalur-jalur perkeretaapian
(alang > epanjen > "litar > %ulungagung > ertosono.
&engembangan energiF terdapat rencana pengembangan sumber
energy mikrohidro, solar cell, maupun biogas dan energi angin perlu
diwaspadai agar daya dukung lahan tetap terjaga dan tidak membahayakan penduduk.
erusakan lingkunganF (usim hujan berdampak erosi dan
mengakibatkan banjir di sebagian wilayah terutama terjadi pada
lahan yang intensi diolah untuk kegiatan pertanian, erosi akan
menurunkan kesuburan tanah, mengurangi daya serap dan daya
simpan air tanah yang berakibat lahan menjadi kering dan tandus.
&engembangan industriF pengembangan dan pengendalian secara
bertahap yang didukung dengan pengembangan aksesibilitas.
&engembangan kawasan pesisir dimana terdapat jalan lintas selatan
C95SD. Namun pengembangan ini mengalami kesulitan dikarenakan
wilayah selatan juga terdapat kawasan lindung dan kawasan karst.
". K-n) (/4et> 4ang Hara
8/18/2019 LAPDAL .docx
27/90
*"+&3 A"8&A%4N
industri menjadi satu sektor unggulan yang saling terkait di abupaten
%ulungagung.
"erdasarkan potensi ruang kabupaten secara umum serta 6isi dan misi
yang telah ditetapkan di abupaten %ulungagung beserta kebijakan
diatasnya, maka tujuan penataan ruang wilayah abupaten %ulungagung yang menjadi bahan pertimbangan adalahF
Me++)an Daera* /er/a agr-
8/18/2019 LAPDAL .docx
28/90
*"+&3 A"8&A%4N
Strategi dari penataan ruang wilayah abupaten %ulungagung dapat
dijelaskan sebagai berikutF
0 Pe3anta
8/18/2019 LAPDAL .docx
29/90
*"+&3 A"8&A%4N
b meningkatkan kualitas kawasan resapan air di wilayah selatan
abupatenI
c memantapkan kawasan perlindungan setempatI
d memantapkan ungsi dan nilai manaatnya pada kawasan suaka
alam, pelestarian alam, dan cagar budayaI
e mengendalikan pemanaatan ruang pada kawasan rawan
bencanaI dan
memantapkan kawasan lindung geologi disertai dengan
pemantapan #onasi.
= Penge3/angan aaan /+))a4a e+a )a4a ta3
8/18/2019 LAPDAL .docx
30/90
*"+&3 A"8&A%4N
a mengembangkan budi daya secara selekti di dalam dan di sekitar
kawasan untuk menjaga ungsi pertahanan dan keamananI
b mengembangkan kawasan lindung danHatau kawasan budi daya
tidak terbangun di sekitar kawasan pertahanan dan keamanan
negara sebagai #ona penyanggaI dan
c memelihara dan menjaga aset-aset pertahanan dan keamanan.
71.#. 2? M? I+ Strateg )an Ara* Ke/aan Ber)aaran
RP!MD Ta*+n 01$018 Ka/+
8/18/2019 LAPDAL .docx
31/90
*"+&3 A"8&A%4N
0 &elayanan pendidikan pada umumnya masih belum maksimal2 5ayanan kesehatan masih belum menjangkau seluruh lapisan
masyarakat3 (anajemen &emerintah aerah dan &elayanan &ublik yang belum
optimal
$ endahnya kualitas nrastruktur &ertumbuhan ekonomi belum sepenuhnya meningkatkan daya beli
masyarakat/ urangnya eektiBtas program-program penanggulangan kemiskinan
A. Strateg Pe3/ang+nan
Strategi atau cara untuk mencapai sasaran merupakan aktor
terpenting dalam proses perencanaan, karena strategi telah menetapkan
cara untuk merealisasikan sasaran yang telah ditetapkan. :ara tersebut
merupakan rencana yang menyeluruh dan terpadu mengenai upaya-upaya
dalam rangka mencapai sasaran untuk mewujudkan 6isi dan misi yangmeliputi penetapan kebijakan, program operasional dan indikasi kegiatan
atau akti6itas dengan memperhatikan ketersediaan sumberdaya dan
keadaan lingkungan yang dihadapi.
Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan
komprehensi tentang bagaimana &emerintah abupaten %ulungagung
mencapai tujuan dan sasaran &9( dengan eekti dan eBsien. Atas dasar
arti dan makna strategj tersebut, maka dalam rangka pencapaian tujuan
dan sasaran pembangunan daerah abupaten %ulungagung untuk ClimaD
tahun ke depan dari tahun 210$ sampai dengan tahun 210@. Strategi dan
arah kebijakan dalam pelaksanaan misi encana &embangunan 9angka
(enengah aerah C&9(D abupaten %ulungagung %ahun 210$-210@
dirumuskan sebagai berikut F
= &eningkatan &elayanan &endidikan yang (urah dan "erkualitas serta
&elestarianH&engembangan ebudayaan@ &eningkatan &elayanan di "idang esehatan yang (urah "ekualitas (ewujudkan &emerintah yang "ersih dan "aik, %ransparan,
Akuntabel, esponsi dan emokratis01 &eningkatan &embangunan nrastruktur ;ang "erbasis &emerataan
&embangunan an &engembangan +ilayah 8ntuk (endorong
&ercepattan &embangunan Sektor-Sektor yang lain00 &embangunan 4konomi erakyatan "erbasis 8(, &ertanian,
&eternakan, Peranan, an &ariwisata Serta &erkebunan (elalui
egiatan ewirusahaan02 &engentasan an &enanggulangan emiskinan engan &ola %erpadu.
8/18/2019 LAPDAL .docx
32/90
*"+&3 A"8&A%4N
71.$ K(NSEP TE(RITIS
71.$.1 K-ne< Peren5anaan R+ang
onsep perencanaan ruang adalah suatu proses untuk menentukan
struktur ruang dan pola ruang yang meliputi penyusunan dan penetapan
rencana tata ruang. "eberapa konsep perencanaan ruang antaranyaF (. )omprehensi*e Planning
&erencanaan komprehensi adalah perencanaan terpadu CinegraedD
dalam pengertian bahwa perencanaan itu mencakup seluruh aspek
penting CesensialD dalam paradigma perencanaan pembangunanan
nasional. (odel komprehensi digunakan untuk menganalisis
perubahan-perubahan dalam sistem secara menyeluruh. Selain itu,
berungsi juga sebagai pedoman dalam menguraikan rencana-rencana
yang lebih khusus kearah tujuan yang lebih luas. &erencanaan
komprehensi mengandung konsep keseluruhan yang di susun secara
sistemik dan sistematik CSa’ud K (akmun, 211=F0D. &erencanaan ini
pada dasarnya menekankan pada kemampuan akal pikiran dalam
memecahkan problem-problem yang berkembang dan terjadi dalam
masyarakat. &roblema yang ada dipecahkan melalui pendekatan ilmiah
dalam analisisnya sehingga permasalahan-permasalahan dapat
dicarikan solusinya secara cermat serta tidak menimbulkan
permasalahan baru di kemudian hari.
elebihan perencanaan ini bersiat EkeahlianE. arena itu, perencana
dituntut memahami perencanaan baik dari sisi teknis maupun BlosoBs.
&ada umumnya, perencanaan ini dilakukan bersiat perorangan, namuntidak menutup kemungkinan bersiat kolekti atau kelompok dengan
asumsi kepentingan indi6idu menyesuaikan kepentingan kelompok.
arakter dasar perencanaan bersiat komprehensi CmenyeluruhD, yakni
mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan,
sehingga semua masalah ingin coba diselesaikan. elemahan dalam
perencanaan ini biasanya kurang dapat memperhitungkan sumber daya
yang tersedia, karena berasumsi bahwa sumber daya dapat dicari dan
diusahakan. &embuat keputusan dipegang para ahliHperencana,
sedangkan masyarakat hanya diberikan sedikit peran, biasanya hanya
dalam bentuk publik )earing yang siatnya serimonial. alam hal ini,
perencana menganggap paling tahu atas segala permasalahan. i
samping itu, perencanaan bersiat reduksionisme, determenistik dan
obyekti sehingga bersiat sektoral.
%. +tructure Planning
8/18/2019 LAPDAL .docx
33/90
*"+&3 A"8&A%4N
&erencanaan struktur adalah perencanaan yang bertujuan untuk
menghasilkan suatu struktur yang stabil, cukup kuat, mampu-layan,
awet, dan memenuhi tujuan-tujuan lainnya seperti ekonomi dan
kemudahan pelaksanaan. Suatu struktur disebut stabil bila struktur
tersebut tidak mudah terguling, miring atau tergeser selama umur
penataan ruang direncanakan. Suatu struktur disebut cukup kuat dan
mampu layan bila kemungkinan terjadinya kegagalan struktur dan
kehilangan kemampuan layan selama masa hidup yang direncanakan
adalah kecil dan dalam batas yang dapat diterima. Suatu struktur
disebut awet bila struktur tersebut dapat menerima keausan dan
kerusakan yang diharapkan terjadi selama umur penataan yang
direncanakan tanpa pemeliharaan yang berlebihan. 8ntuk mencapai
tujuan perencanaan tersebut, perencanaan struktur harus mengikuti
peraturan perencanaan yang ditetapkan oleh pemerintah berupa
standarnya.). +trategic Planning
&erencanaan strategis adalah perencanan dimana masyarakat
sebagai pembuat keputusan, pihak-pihak terkait dibantu para ahli yang
bertindak sebagai asilitator. "ersiat komprehensi karena semua aspek
dikaji tetapi hanya berkaitan dengan isu strategis, hasil kajiannya
bersiat menyeluruh bukan hanya aspek Bsik serta memperhitungkan
sumber daya yang tersedia. elemahan perencanaan strategis terletak
pada keterbatasan pengetahuan sumber daya manusia organisasi yang
tidak merata sehingga tidak semua memahami 6isi dan misi organisasi.
alam pencermatan lingkungan internal dan eksternal organisasi harusdilakukan oleh anggota organisasi yang berpengalaman dan mengenal
betul karakter organisasi sehingga mampu mengetahui isu-isu
organisasi yang strategis. Selan itu perencanaan ini termasuk
perencanaan jangka panjang, dimana strategi yang dimaksud sebagai
konBgurasi tentang hasil yang diharapkan tercapai pada masa depan. '. )ontinuous Planning
&erencanaan ini adalah perencanaan yang dilakukan secara terus
menerus, berdasarkan pada pemantauan dan e6aluasi dari hasil
mengamati dan memeriksa kesesuaian pemanaatan ruang.
&erencanaan yang dilakukan secara menerus ini, akan membawa pada
arah pengembangan untuk aspek yang direncanakan. Setiap ada
kerusakan atau penurunan kualitas dan kuantitas segera terdapat
perbaikan, sehingga siatnya mencapai dan mempertahankan kualitas
dan kuantitas, namun tetap disesuaikan dengan kebutuhan ruang. E. )onsensus Planning
8/18/2019 LAPDAL .docx
34/90
*"+&3 A"8&A%4N
&erencanaan konsensus adalah perencanaan yang mengutamakan
adanya partisipasi masyarakat dengan komunikasi yang intersubjekti
atau memiliki aspek kesamaan dan kebersamaan C#ommon and s)aredD.
&ada perencanaan ini perencana berperan sebagai negosiator dan
asilitator, dimana kekuasaan siatnya tidak terpusat. 8ntuk
pengendalian atau kontrolnya bersiat eksplisit dengan mengutamakan
penekanan pada komunikasi yang logis. &erencanaan ini tidak
menokuskan pada isu yang utama dimana keeektiannya diambil
berdasarkan pada kesepakatan yang diturunkan dari komitmen yang
ada. eterbukaan atau transparansi perencanaan ini diperuntukkan
bagi partisipannya.
71.$. Pengertan Kaaan Per )an Bataan %,a4a* Per
+ilayah pesisir merupakan tempat percampuran antara daratan dan
lautan, percampuran yang terjadi berpengaruh terhadap kondisi Bsik
dimana pada umumnya daerah yang berada di sekitar laut memiliki kontur
yang relati datar. Sehingga dari kondisi yang ada di wilayah pesisir
tersebut dapat dijadikan seuatu yang potensial bagi suatu daerah dalam
pengembangan wilayah secara keseluruhan.eberadaan dari wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil memiliki
keragaman potensi sumber daya alam yang tinggi, dan sangat penting bagi
pengembangan sosial, ekonomi, budaya, lingkungan, dan penyangga
kedaulatan bangsa, oleh karena itu perlu dikelola secara berkelanjutan dan
berwawasaan global, dengan memperhatikan aspirasi dan partisipasi
masyarakat, dan tata nilai bangsa yang berdasarkan norma hukum nasional.7al ini dijelaskan dalam 88. No 2/ %ahun 211=.
'aris batas nyata dari wilayah pesisir tidak ada, batas wilayah pesisir
hanyalah berupa garis khayalan yang letaknya ditentukan oleh kondisi dan
situasi setempat. (enurut 88. No. 2= %ahun 211= tentang pengelolaan
wilayah pesisir, dijelaskan bahwa batasan wilayah pesisir kearah daratan
mencakup wilayah administrasi daratan dan kearah perairan laut sejauh 02
Cdua belasD mil laut diukur dari garis pantai, perairan yang menghubungkan
pantai dan pulau-pulau, estuari, teluk perairan dangkal, rawa payau dan
laguna.
Peren5anaan Kaaan Per
5ahirnya 8ndang-8ndang Nomor 2= %ahun 211= tentang
&engelolaan +ilayah &esisir dan &ulau-&ulau ecil serta &eraturan
(enteri elautan dan &erikanan Nomor 0/ %ahun 211@ tentang
&erencanaan &engelolaan +ilayah &esisir dan &ulau-&ulau ecil, maka
dipandang perlu adanya upaya mendorong pemerintah daerah dan
8/18/2019 LAPDAL .docx
35/90
*"+&3 A"8&A%4N
pemangku kepentingan terkait dalam untuk melakukan pengelolaan
wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil secara terpadu.&engelolaan wilayah pantai secara terpadu Cntergrated :oastal *one
(anagementD merupakan kunci bagi pemecahan problem dan konJik
di wilayah pantai yang sangat pelik dan kompleksD. eterpaduan di
dalam manajemen publik dapat dideBnisikan sebagai penentuan goals
dan objekti secara simultan, melakukan secara bersama-sama
pengumpulan inormasi, perencanaan dan analisis secara kolekti,
penggunaan secara bersama-sama perangkatH instrumen pengelolaan
Cjunaedi, 2112D.Integrate) "-ata, -ne Manage3ent :I"M;
&engelolaan awasan &esisir secara terintegrasi C /negraed *oasal
Zone Managemenen 0 /*ZM+ adalah suatu pendekatan yang
menyeluruh yang dikenal dalam pengelolaan kawasan pesisir. "eberapa
deBnisi diperkenalkan oleh beberapa pakar kelautan dan pesisir yang
ada di dunia. Salah satu deBnisi lain dari :*( adalah suatu kesatuan
system yang terintegrasi yang memiliki hubungan terhadap tujuan
lokal, regional, nasional, dan internasional. :*( ini memokuskan diri
kepada interaksi antar berbagai kegiatan dan pengelolaan sumberdaya
yang ada di dalam kawasan pesisir dan antar kegiatan-kegiatan yang
berada di suatu kawasan pesisir dengan kegiatan kegiatan yang berada
di daerah lain C
8/18/2019 LAPDAL .docx
36/90
*"+&3 A"8&A%4N
d S-,)arta Inter )an IntrageneraF :*( harus diterapkan
untuk menjamin distribusi sumberdaya pesisir yang lebih baik
antara generasi saat ini dan masa depan.e Menaga Ke*aanF Akti6itas yang terjadi di dalam kawasan
pesisir sangatlah kompleks harus diperhatikan dengan baik, dan
diprioritaskan untuk menjaga kekhasan identitas masyarakat
setempat. Prn< Pen5ega*anF &encegahan diperlukan agar akti6itas yang
terjadi tidak melebihi kapasitas daya dukung pesisir dan untuk
meminimalisasi dampak negati dari pariwisata dan pembangunan.
K-ne< Mna
8/18/2019 LAPDAL .docx
37/90
*"+&3 A"8&A%4N
dan perikanan berbasis wilayah dan, kedua, (inapolitan sebagai
kawasan ekonomi unggulan dengan komoditas utama produk kelautan
dan perikanan.onsep (inapolitan didasarkan pada 3 a#as, yaitu demokratisasi
ekonomi kelautan dan perikanan pro rakyat, pemberdayaan
masyarakat dan keberpihakan dengan inter6ensi negara secara
terbatas Climied sae iner$enionD, dan penguatan daerah. etiga
prinsip tersebut menjadi landasan perumusan kebijakan dan kegiatan
pembangunan sektor kelautan dan perikanan agar pemanaatan
sumberdaya kelautan dan perikanan benar-benar untuk kesejahteraan
rakyat dan menempatkan daerah pada posisi sentral dalam
pembangunan.engan konsep minapolitan diharapkan pembangunan sektor
kelautan dan perikanan dapat dilaksanakan secara terintegrasi, eBsien,
berkualitas, dan berakselerasi tinggi. &ertama, prinsip integrasidiharapkan dapat mendorong agar pengalokasian sumber daya
pembangunan direncanakan dan dilaksanakan secara menyeluruh atau
holistik dengan mempertimbangkan kepentingan dan dukungan
stakeholders, baik instansi sektoral, pemerintahan di tingkat pusat dan
daerah, kalangan dunia usaha maupun masyarakat. epentingan dan
dukungan tersebut dibutuhkan agar program dan kegiatan percepatan
peningkatan produksi didukung dengan sarana produksi, permodalan,
teknologi, sumberdaya manusia, prasarana yang memadai, dan sistem
manajemen yang baik.
edua, pembangunan sektor kelautan dan perikanan harusdilaksanakan secara eBsien agar pembangunan dapat dilaksanakan
dengan biaya murah namun mempunyai daya guna yang tinggi. engan
konsep minapolitan pembangunan inrastruktur dapat dilakukan secara
eBsien dan pemanaatannya pun diharapkan akan lebih optimal. Selain
itu prinsip eBsiensi diterapkan untuk mendorong agar sistem produksi
dapat berjalan dengan biaya murah, seperti memperpendek mata
rantai produksi, eBsiensi, dan didukung keberadaan aktor-aktor
produksi sesuai kebutuhan, sehingga menghasilkan produk-produk
yang secara ekonomi kompetiti.etiga, pelaksanaan pembangunan sektor kelautan dan perikanan
harus berorientasi pada kualitas, baik sistem produksi secara
keseluruhan, hasil produksi, teknologi maupun sumberdaya manusia.
engan konsep minapolitan pembinaan kualitas sistem produksi dan
produknya dapat dilakukan secara lebih intensi. eempat, prinsip
percepatan diperlukan untuk mendorong agar target produksi dapat
8/18/2019 LAPDAL .docx
38/90
*"+&3 A"8&A%4N
dicapai dalam waktu cepat, melalui ino6asi dan kebijakan terobosan.
&rinsip percepatan juga diperlukan untuk mengejar ketinggalan dari
negara-negara kompetitor, melalui peningkatan market share produk-
produk kelautan dan perikanan ndonesia tingkat dunia. Selanjutnya,
konsep minapolitan akan dilaksanakan melalui pengembangan kawasan
minapolitan di daerah-daerah potensial unggulan. awasan-kawasan
minapolitan akan dikembangkan melalui pembinaan sentra-sentra
produksi yang berbasis pada sumber daya kelautan dan perikanan.
Setiap kawasan minapolitan beroperasi beberapa sentra produksi
berskala ekonomi relati besar, baik tingkat produksinya maupun
tenaga kerja yang terlibat dengan jenis komoditas unggulan tertentu.
engan pendekatan sentra produksi, sumber daya pembangunan, baik
sarana produksi, anggaran, permodalan, maupun prasarana dapat
dikonsentrasikan di lokasi-lokasi potensial, sehingga peningkatan
produksi kelautan dan perikanan dapat dipacu lebihcepat. Agar kawasan minapolitan dapat berkembang sebagai kawasan
ekonomi yang sehat, maka diperlukan keanekaragaman kegiatan
ekonomi, yaitu kegiatan produksi dan perdagangan lainya yang saling
mendukung. eanekaragaman kegiatan produksi dan usaha di kawasan
minapolitan akan memberikan dampak positi Cmultiplier eLectD bagi
perkembangan perekonomian setempat dan akan berkembang menjadi
pusat pertumbuhan ekonomi daerah.engan pendekatan kawasan dan sentra produksi, diharapkan
pembinaan unit-unit produksi dan usaha dapat lebih okus dan tepat
sasaran. +alaupun demikian, pembinaan unit-unit produksi di luarkawasan harus tetap dilaksanakan sebagaimana yang selama ini
dijalankan, namun dengan konsep minapolitan pembinaan unit-unit
produksi di masa depan dapat diarahkan dengan menggunakan prinsip-
prinsip integrasi, eBsiensi, kualitas dan akselerasi tinggi.&enggerak utama ekonomi di awasan (inapolitan dapat berupa
sentra produksi dan perdagangan perikanan tangkap, perikanan
budidaya, pengolahan ikan, atau pun kombinasi kedua hal tersebut.
Sentra produksi dan perdagangan perikanan tangkap yang dapat
dijadikan penggerak utama ekonomi di kawasan minapolitan adalah
pelabuhan perikanan. Sementara itu, penggerak utama minapolitan di
bidang perikanan budidaya adalah sentra produksi dan perdagangan
perikanan di lahan-lahan budidaya produkti. Sentra produksi
pengolahan ikan dan perdagangan yang berada di sekitar pelabuhan
perikanan juga dapat dijadikan penggerak utama ekonomi di kawasan
minapolitan.
8/18/2019 LAPDAL .docx
39/90
*"+&3 A"8&A%4N
Salah satu bentuk pendekatan pengembangan perdesaan pesisir
yang dapat diwujudkan adalah berupa pengembangan kemandirian
pembangunan perdesaan pesisir yang didasarkan pada potensi wilayah
desa-desa pesisir itu sendirl, dimana keterkaitan dengan perekonomian
kota harus bisa diminimalkan. "erkaitan dengan bentuk inilah maka
pendekatan minapolitan disarankan sebagai strategi pembangunan
yang terkonsentrasi di wilayah perdesaan pesisir.(inapolitan akan menjadi rele6an dengan wilayah pengembangan
perdesaan karena pada umumnya sektor perikanan dan pemanaatan
sumberdaya laut memang merupakan mata pencaharian utama dari
sebagian besar masyarakat pesisir.
8/18/2019 LAPDAL .docx
40/90
*"+&3 A"8&A%4N
• (enanggulangi dampak negati pembangunan seperti migrasi
desa kota yang tak terkendali, polusi, kemacetan alu lintas,
pengkumuhan kota, kehancuran masi sumberdaya alam,
pemiskinan desa dan lain sebagainya.
engan demikian pendekatan (inapolitan ini diharapkan dapat
mendorong penduduk perdesaan untuk tetap tinggal di perdesaan
melalui in6estasi di wilayah perdesaan. (inapolitan juga diharapkan
akan mampu mengantarkan tercapainya tujuan akhir dari upaya
&emerintah &usat dalam menciptakan pemerintahan di daerah yang
mandiri dan otonom.
8/18/2019 LAPDAL .docx
41/90
*"+&3 A"8&A%4N
7BAB III
MET(DEL(GI PENDEKATAN
7.1 MET(DE PENDEKATAN PEREN"ANAAN PESISIR onsep perencanaan ruang adalah suatu proses untuk menentukan
struktur ruang dan pola ruang yang meliputi penyusunan dan penetapan
rencana tata ruang. alam proses perencanaan, terdapat berbagai metode
pendekatan yang dapat digunakan untuk memudahkan perencana dalam
melakukan perencanaan. (etode pendekatan yang digunakan bergantung
pada kebutuhan dari perencanaan maupun sesuai dengan ruang lingkup
wilayah yang direncanakan. alam kawasan pesisir dan pulau pulau kecil,
terdapat beberapa aspek berbagai aspek yang direncanakan dan
diintegrasikan agar dapat mewujudkan perencanaan yang baik dengan cara
mengoptimalkan potensi yang ada dikawasan pesisir tersebut. Aspek
tersebut adalah aspek sosial, ekonomi, sarana dan prasarana penunjang
kawasan pesisir, Bsik dasar, sumber daya sebagai potensi yang dapat di
optimalkan pemanaatannya, dan tata guna lahan yang baik untuk
mendukung keberhasilan dari suatu perencanaan pesisir tersebut. "erikut
ini merupakan beberapa metode pendekatan perencanaan yang digunakan
dalam proses perencanaan *"+&3 abupaten %ulungagung, 9awa %imur.
7.1.1 "-3
8/18/2019 LAPDAL .docx
42/90
*"+&3 A"8&A%4N
dari itu tim penyusun juga melakukan hal yang sama dalam
mengimplementasikan #ompre)ensi$e planning, khususnya pada wilayah
pesisir dan pulau-pulau kecil yang membutuhkan pendekatan secara khusus
dan spesiBk, namun tidak meninggalkan prinsip prinsip dari #ompre)ensi$e
planning. &endekatan #ompre)ensi$e planning ini dirasa sesuai
penggunaannya pada perencanaan pengembangan kawasan pesisir
abupaten %ulungagung karena konsep ini akan menganalisis kawasan
pesisir secara keseluruhan dari berbagai aspek dan memadukan antara
rencana darat wilayah pesisir abupaten %ulungagung yang sudah ada
serta dikembangkan melalui pendekatan masyarakat dan akan menganalisis
wilayah laut kawasan pesisir abupaten %ulungagung.
7.1. "-nen+ P,annng
alam suatu perencanaan, proses pengambilan keputusan merupakan
hal dasar yang harus dirumuskan bersama terutama yang menyangkut
kepetingan publik. Sebuah keputusan hanya dapat diambil apabila terjadi
kesepakatan antara berbagai sake)olders yang terlibat dalam keputusan
tersebut. (aka dari itu, tim penyusun juga menerapkan pendekatan
*onsensus Planning dalam merumuskan perencanaan di wilayah tersebut.
*onsensus Planning sendiri merupakan pada dasarnya merupakan salah
satu perkembangan dari #ompre)ensi$e planning, sehingga kedua
pendekatan tersebut dapat di integrasikan dalam proses perencanaan.
*onsensus Planning yang akan diterapkan lebih kepada pencarian
kesepakatan antar sake)olders dan konBrmasi pada berbagai masalah Bsik
dan non Bsik wilayah perencanaan untuk menjadi dasar pertimbangandalam pengambilan sebuah keputusan. &ada pembuatan *"+&3
abupaten %ulungagung, konsep #onsensus akan menyempurnakan
pencarian data dari #ompre)ensi$e planning dengan pendekatan ke
masyarakat dan diskusi dengan masyarakat terkait.
7.1.# B-tt-3 U< P,annng
onsep boom up pada umumnya adalah sebuah konsep pendekatan
masyarakat dimana dalam perencanaan pengembangan lebih melibatkan
masyarakat. onsep ini dirasa tepat dalam merencanakan kawasan pesisir
karena sasaran perencanaan adalah masyarakat sehingga akan tepatsasaran jika masyarakat dilibatkan dalam perencanaan kawasan pesisir.
onsep boom up pada pembuatan *"+&3 abupaten %ulungagung
akan digunakan pada proses pengambilan data yang bersiat primer dengan
melibatkan masyarakat. onsep pendekatan boom up pada proses
pengambilan data terdapat pada analisis so#ial mapping+ #onen anal%sis+
8/18/2019 LAPDAL .docx
43/90
*"+&3 A"8&A%4N
S+
8/18/2019 LAPDAL .docx
44/90
*"+&3 A"8&A%4N
7.. Ta*a
8/18/2019 LAPDAL .docx
45/90
*"+&3 A"8&A%4N
rincian tahap pengumpulan dan analisis data yang dapat di lihat pada tabel
berikutF
8/18/2019 LAPDAL .docx
46/90
*"+&3 A"8&A%4N
Ta/e, 1 Ta/+,a Data 4ang D
8/18/2019 LAPDAL .docx
47/90
*"+&3 A"8&A%4N
kelautan pesisir dan
pulau-pulau kecil di jawa
timur
&adang lamun
%erumbu karang
=. emograB dan
sosial-"udaya
9umlah dan &ertumbuhan
&enduduk
%ulungagung dalam
angka
9umlah %enaga erja %ulungagung dalam
angkaepadatan &enduduk %ulungagung dalam
angkaomposisi &enduduk %ulungagung dalam
angkaarakteristik "udaya %ulungagung dalam
angka@. 4konomi &erkembangan 4konomi
(akro
"uku &" kab
tulungagung
&erkembangan Sektor
4konomi. Sarana dan
&rasarana
9umlah dan 5okasi
&elabuhan &erikanan
5aporan tahunan statistik
kelautan pesisir dan
pulau-pulau kecil di jawa
timur dan sur6ei primer,
data statistic wilayah
pesisir kabupaten
tulungagung
%ransportasi Alur &elayaran 9aringan 5istrik nstalasi "awah 5aut 9aringan Air "ersih)asilitas &enunjang
&erikanan)asilitas &enunjang
&ariwisata01 esiko bencana
dan
pencemaran
9enis, lokasi, riwayat
bencana, tingkat
kerusakan, kerugian
+awancara
Sumber dan lokasi
pencemaran
Sur6ei lapangan,
wawancara
A. F Daar&embahasan mengenai kondisi Bsik dasar kawasan perencanaan
meliputi karakteristik topograB, geologi, klimatologi, hidrologi dan
kemiringan lereng. ari beberapa komponen Bsik tersebut dapat dilakukan
identiBkasi melalui metode sebagai berikutF
7asil Analisisata
8/18/2019 LAPDAL .docx
48/90
*"+&3 A"8&A%4N
ata komponen Bsik dasar kawasan perencanaan didapatkan melalui
metode pengumpulan data secara sur6ei sekunder yaitu melalui studi
pustaka seperti %+ %ulungagung. %anpa melakukan analisis terkait
dengan data data untuk Bsik dasar dengan menggunakan satuan
kemampuan lahan seperti morologi, kemudahan dibangun ataupun
pondasi. (eninjau langsung kepada hasil analisis yang terdapat pada
5aporan )akta dan Analisis encana %ata uang +ilayah abupaten
%ulungagung 2102-2132 maka didapatkan data dan peta kemampuan lahan
untuk kawasan pesisir abupaten %ulungagung serta peta kesesuaian lahan
yang akan digunakan nantinya sebagai acuan kondisi Bsik dasar yang
menjadi pertimbangan untuk pembangunan di kawasan tersebut.
B. (ean-gra@&embahasan mengenai kondisi oseanograB kawasan perencanaan
meliputi gelombang, arus, kondisi suhu, angin, dan salinitas juga
ditambahkan bathimetri, geologi dan geomorologi laut, kualitas air, dan
data biologi perairan. ari beberapa kondisi tersebut dapat dilakukanidentiBkasi melalui metode sebagai berikutF
Sur6ei SekunderF
okumen &erencanaan dan
peraturan pendukung
C%+ %ulungagungD
• ata %opograB
• ata 'eologi
• ata limatologi
• ata 7idrologi
• ata emiringan lereng
• ata dan &eta
&ersebaran
emampuan 5ahan
• ata dan &eta
esesuaian 5ahan
%anpa
menganalisis.
(engambil hasil
dari analisis C)AD
yang ada di %+
%ulungagung
Ga3/ar ' Bagan 3et-)e ana, a
8/18/2019 LAPDAL .docx
49/90
*"+&3 A"8&A%4N
8/18/2019 LAPDAL .docx
50/90
*"+&3 A"8&A%4N
". Pengg+naan La*an? Pengg+naan La+t? )an E-te3&embahasan mengenai kondisi penggunaan lahan dan ekosistem pada
kawasan perencanaan meliputi data penggunaan lahan, data kondisi
ekosistem, data kondisi sumberdaya pesisir, dan data sebaran biota laut.
ari beberapa data tersebut dapat dilakukan identiBkasi melalui metode
sebagai berikutF
(etode pengumpulan data yang digunakan untuk mengidentiBkasi
penggunaan lahan dan ekosistem adalah melalui sur6ei primer dan sur6ei
sekunder. Sur6ei primer dilakukan untuk obser6asi menyeluruh kondisi
eksisting dan mapping secara sosial di kawasan studi mengenai
penggunaan lahan, kondisi ekosistem dan sumberdaya pesisir yang terdapat
pada kawasan tersebut. Sedangkan untuk sur6ei sekunder dilakukan
melalui studi dokumen perencanaan serta perturan pendukung terkait
dengan kawasan studi, seperti dipergunakannya 5aporan )akta dan Analisis
%+. Selain itu untuk mengidentiBkasi penggunaan lahan terkait kawasan
pesisir maka diperlukannya regulasi yang menunjang proses identiBkasi
tersebut. Sehingga dari analisis yang didapat juga berguna sebagai tolok
ukur mengenai kesesuaian lahan secara eksisting dengan yang terdapat
8/18/2019 LAPDAL .docx
51/90
*"+&3 A"8&A%4N
pada dokumen perencanaan. 4upu identiBkasi penggunaan lahan yang
nantinya didapatkan setelah melalui proses tersebut yaitu meliputiF
a. &emetaan penggunaan lahanalam hal ini yang dimaksud pemetaan adalah melakukan
pembagian kawasan berdasarkan penggunaannya.b. Arahan pemanaatan lahan
&ada hal ini yang dimaksud arahan pemanaatan lahan adalah
penentuan penggunaan lahan berdasarkan peruntukan serta potensi
yang dimiliki.
Sedangkan 4upu identiBkasi pesisir yang nantinya didapatkan setelah
melalui proses tersebut meliputiF
a. &emetaan ekosistem dan sumber daya pesisir
&ada hal ini yang dimaksud pemetaan ekosistem dan sumber dayapesisir adalah pengelompokan sumber daya yang terdapat pada
wilayah studi berdasarkan keanekaragaman ekosistem.b. Arahan pemanaatan kawasan pesisir
alam hal ini yang dimaksud arahan pemanaatan yaitu penentuan
jenis kegiatan berdasarkan dari sumber daya pesisir sehingga dapat
termanaatkan secara maksimal.
D. Ke
8/18/2019 LAPDAL .docx
52/90
*"+&3 A"8&A%4N
&ada aspek kependudukan tidak dibutuhkannya analisis trend ataupun
target dikarenakan sudah terdapat proyeksi penduduk untuk tahun kedepan
dalam dokumen akta dan analisis rencana tata ruang wilayah kabupaten
%ulungagung 2102-2132.
&embahasan mengenai metode pengumpulan data untuk
mengidentiBkasi kependudukan pada kawasan perencanaan meliputi data
demograB dan kondisi sosial budaya. "erikut merupakan penjelasan pada
aspek kependudukan yang terkait dengan demograB dan kondisi sosial
budaya untuk pesisir kabupaten %ulungagungF
8/18/2019 LAPDAL .docx
53/90
*"+&3 A"8&A%4N
$=
8/18/2019 LAPDAL .docx
54/90
*"+&3 A"8&A%4
E. E-n-3&engumpulan data karakteristik ekonomi yang ada pada kawasan
perencanaan dilakukan dengan sur6ei primer dan sur6ei sekunder. Sur6ei
sekunder dilakukan dengan studi pustaka yang terkait dengan kawasan
perencanaan dan bersumber dari berbagai instansi terkait, sedangkan
karakteristik perekonomian masyarakat dan pusat-pusat pertumbuhan
ekonomi didapat melalui sur6ei primer dengan obser6asi lapangan dan
wawancara masyarakat di kawasan perencanaan. Analisis sosial ekonomi
dilakukan untuk melihat kondisi sosial ekonomi dan strukturnya di wilayah
perencanaan. Analisis sosial ekonomi menyangkut interaksi penduduk,
sebaran potensi ekonomi, basis ekonomi lokal, keterkaitan ekonomi dan
skala ekonomi Cproduksi dan pemasaranD.
F. Sarana )an Praarana
&engumpulan data aspek sarana dan prasarana pada kawasan
perencanaan dilakukan melalui beberapa cara sebagai berikutF
• dentiBkasi komponen asilitas meliputi jenis, jumlah, distribusi,
cakupan pelayanan, antara lainF asilitas perdagangan dan jasa,
$@
8/18/2019 LAPDAL .docx
55/90
*"+&3 A"8&A%4
asilitas rekreasi dan pariwisata, asilitas penunjang perikanan, serta
asilitas industri dan asilitas khusus seperti: &asar ikan, 8, "alai
"enih kan C""D, &elabuhan perikanan, %empat &elelangan kan,
'udang penyimpanan, "angunan perlindungan pesisir Cjeti, penahan
gelombangD.
• dentiBkasi komponen utilitas meliputi jenis, jumlah, distribusi,
cakupan pelayanan, antara lainF jaringan transportasi, jaringan air
bersih, jaringan drainase, jaringan sanitasi, dan jaringan sistem
persampahan.
Analisis aspek sarana dan prasarana pada kawasan perencanaan pesisir
dilakukan melalui penilaian terhadap kondisi potensi dan permasalahan yang
ada, perkiraan kebutuhan dalam pengembangan kawasan nantinya.
&enyesuaian antara kondisi eksisting kawasan dengan kondisi ideal pada
rencana tata ruang, penilaian kapasitas, dan penilaian aspirasi dari
masyarakat sekitar.
8/18/2019 LAPDAL .docx
56/90
*"+&3 A"8&A%4
7.# MET(DE ANALISIS DATA
&enyusunan peta *"+&3 abupaten membutuhkan data dasar dan
tematik pendukung dalam proses penyusunannya. ata dan peta dasar yang
dibutuhkan dalam penyusunan peta rencana #onasi yang disusun dapat
dikelompokkan menjadi 2 CduaD dataset dasar, terdiri dari data terestrialdan bathimetri. ata dan peta dasar tersebut secara umum telah disediakan
oleh instansi terkait, namun apabila tidak tersedia maka perlu dibuat peta
dasar yang diperoleh melalui proses pemetaan dan analisis.
ata yang telah dikumpulkan diolah dan dianalisis sehingga
menghasilkan peta-peta tematik. &engolahan data dilakukan untuk
memperoleh data yang siap digunakan untuk analisis. &engolahan data
meliputiF
0. on6ersi data non spasial ke ormat spasial.
2. Standarisasi ormat dan kelengkapan data.
3. &erbaikan data.
Analisis data dilakukan untuk memperoleh inormasi sesuai dengan
tema yang dibutuhkan. Akti6itas yang dilakukan adalahF
0. nterpolasi spasialHpemodelan ruang untuk menghasilkan
keseragaman data melalui pendekatan nilai yang sama.2. &emodelan matematis.3. Simbolisasi dan penyajian hasil analisis menjadi peta-peta
tematik.Setelah melakukan hal tersebut, kemudian dilakukan analisis data.
(etode analisis yang digunakan untuk tahap analisis berdasarkan dari hasil
pengumpulan data sesuai dengan &edoman &enyusunan *"+&3
abupatenHkota adalah sebagai berikut F
0. Analisis ebijakan
1
Ga3/ar 10 Bagan 3et-)e ana, a
8/18/2019 LAPDAL .docx
57/90
*"+&3 A"8&A%4
Analisis ebijakan digunakan untuk melihat kedudukan wilayah
perencanaan terhadap kebijakan rencana tata ruang
nasionalHpro6insiHkabHkota, dan menyesuaikan perencanaan yang
dibuat dengan kebijakan tata ruang wilayah dengan tujuan agar tidak
terjadi tumpang tindih rencana kegiatan. isamping itu, analisis yang
didasarkan pada kebijakan pembangunan nasional, seperti kebijakan
geopolitik dan pertahanan keamanan lebih diprioritaskan karena
merupakan rencana dari pusat.
2. Analisis ewilayahan
Analisis kewilayahan merupakan analisis untuk melihat
kecenderungan perkembangan kawasan di wilayah perencanaan
berdasarkan potensi Bsik wilayah, kondisi ekonomi, sosial-budaya dan
lainnya. Analisis kewilayahan dapat mengeluarkan rekomendasi bagi
pengembangan wilayah.
3. Analisis Sosial 4konomi
Analisis sosial ekonomi dilakukan untuk melihat kondisi sosial
ekonomi dan strukturnya di wilayah perencanaan. Analisis sosial
ekonomi menyangkut sebaran dan jumlah penduduk, interaksi
penduduk, budaya K adat istiadat, sejarah sosial dan issuepermasalahan sosial budaya, sebaran potensi ekonomi, basis ekonomi
lokal, keterkaitan ekonomi dan skala ekonomi Cproduksi serta
distribusiD.
$. Analisis aya ukung
Analisis daya dukung wilayah pesisir meliputi daya dukung Bsik
lingkungan CgeograB, geo-morologi, hidrologi, eko-biologis dan hidro-
oseanograBD dan daya dukung sosial, ekonomi, budaya dan politik.
. Analisis esesuaian &emanaatan uang Analisis kesesuaian pemanaatan ruang merupakan analisis yang
melihat pada potensi wilayah pesisir berdasarkan kriteria-kriteria
teknis kegiatan pemanaatan ruang yang direncanakan. Analisis ini
menggunakan metode o6erlay peta untuk masing-masing 6ariabel Bsik,
0
8/18/2019 LAPDAL .docx
58/90
*"+&3 A"8&A%4
sosial, ekonomi dan budaya berdasarkan kriteria kegiatan. ari hasil
analisis ini akan dihasilkan kesesuaian lahan pemanaatan ruang dalam
bentuk peta kesesuaian pemanaatan ruang, yang antara lain akan
meliputi kesesuaian pemanaatan ruang untuk kawasan lindung
Ckonser6asiD, kawasan pemanaatan umum, #ona alur dan kawasan
strategis./. Analisis su
Analisis ini meliputi dentiBkasi daerah rawan bencana, dentiBkasi
masalah lingkungan dan pencemaran kawasan, dentiBkasi daerah
konser6asi, dentiBkasi akti6itas di daratan yang berpengaruh terhadap
kegiatan pada kawasan perairan, onJik penggunaan lahan, onJik
sosial, dan esenjangan ekonomi antar wilayah pesisir dengan wilayahdaratan utama.
=. Analisis onJik &emanaatan uang Analisis ini merupakan identiBkasi terhadap potensi konJik
keruangan di kawasan pesisir. Analisi ini meliputi pemetaan terhadap
potensi konJik yang ada serta cara untuk menangani konJik yang ada.
7.$ ANAL&TI"AL T((LS
8ntuk menganalisis kondisi eksisiting dilakukan dengan alat analisis
sebagai berikut F0. Analisis Stakeholders merupakan alat untuk memahami konteks sosial
dan kelembagaan dari sebuah program atau kebijakan. Alat ini dapat
menyediakan inormasi awal dan mendasar tentang siapa yang akan
terkena dampak dari suatu program Cdampak positi maupun negatiDI
siapa yang dapat mempengaruhi program tersebut Cpositi maupun
negatiDI indi6idu atau kelompok mana yang perlu dilibatkan dalam
program tersebut, dan bagaimana caranya, serta kapasitas siapa yangperlu dibangun untuk memberdayakan mereka dalam berpartisipasi.
2. Analisis standar kebutuhan Analisis ini merupakan analisis yang memproyeksi untuk standar
kebutuhan masyarakat yang ada. apat berupa sesuai dengan SN
ataupun kebutuhan lainnya.
2
8/18/2019 LAPDAL .docx
59/90
8/18/2019 LAPDAL .docx
60/90
8/18/2019 LAPDAL .docx
61/90
*"+&3 A"8&A%4N
• !inas +elatan
dan
Perikanan
pen''naan
la"an
• &nalisis tren
pen''naan
la"an
• &nalisis >onasi dan
aktitas ke'iatan
• &nalisis potensi
ekosistem dan
sm%er daya
pesisir
perairan %iota ekosistem
dan sm%er daya
pesisir
&ra"an peman#aatan
kaasan pesisir
en:ana
ata an'
ilaya"
+a%paten
ln'a'n'
Kependudukan
+arakteristik
$osial PenddkPrimer ;%ser
8/18/2019 LAPDAL .docx
62/90
*"+&3 A"8&A%4N
%aran' dan ?asa
(economic
linkage)
?asa
Sarana dan Prasarana
=mla"
ketersediaan
perse%aran
?an'kaan dan
standar pelayanan
Primer ;%sere
"esiko #en$ana dan Pen$emaran
!ata ,en:ana
=enis lokasi
riayat tin'katkersakan tin'kat
ker'ian
Primer ;%ser
8/18/2019 LAPDAL .docx
63/90
8/18/2019 LAPDAL .docx
64/90
*"+&3 A"8&A%4
7.' PENENTUAN AL(KASI RUANG
encana alokasi ruang dalam *+&-3- pro6insi merupakan rencana
distribusi peruntukan ruang wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di
pro6insi yang meliputi rencana peruntukan ruang yang ada di kawasan
pemanaatan umum, kawasan konser6asi, kawasan strategis nasionaltertentu, dan alur laut.
lasiBkasi kawasan pada wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil
berdasarkan 88 Nomor 2= tahun 211= tentang &engelolaan +ilayah &esisir
dan &ulau-&ulau ecil sebagaimana telah diubah dengan 88 Nomor 0
%ahun 210$ adalah sebagai berikutF
Ta/e, # K,a@a Kaaan )a,a3 RB%P#K
K,a@a Kaaan
C"erdasarkan 88 Nomor 2= tahun 211=DKeterangan
Kaaan K-ner=a merupakan kawasan pesisirdan pulau-pulau kecil dengan ciri khas tertentu yang
dilindungi untuk mewujudkan pengelolaan pesisir
dan pulau-pulau kecil yang berkelanjutan
awasan onser6asi pada 88 No2= tahun 211= setara dengan
awasan 5indung pada 88 No 2/
tahun 211=Kaaan Pe3an>aatan U3+3 merupakan
kawasan yang dipergunakanuntuk kepentingan
ekonomi, sosial budaya seperti kegiatan perikanan,
prasarana perhubungan laut, industri maritim,
pariwisata, permukiman, dan pertambangan
awasan &emanaatan 8mum pada
88 No 2= tahun 211= setara dengan
awasan "udidaya pada 88 No 2/
tahun 211=
A,+r merupakan perairan yang dimanaatkan antara
lain untuk alur pelayaran, pipaHkabel bawah laut, dan
migrasi biota laut yang perlu dilindungi
Aturan mengenai alur pelayaran
sesuai dengan peraturan yang
berlaku
Kaaan Strateg Na-na, Tertent+ adalah
awasan yang terkait dengan kedaulatan negara,
pengendalian lingkungan hidup, danHatau situs
warisan dunia, yang pengembangannya
diprioritaskan bagi kepentingan nasional
awasan Strategis Nasional
%ertentu memperhatikan kriteriaI
batas-batas maritim kedaulatan
negaraI kawasan yang secara
geopolitik, pertahanan dan
keamanan negaraI situs warisan
duniaI pulau-pulau kecil terluar
yang menjadi titik pangkal danHatau
habitat biota endemik dan langka
&eta encana Alokasi uang *"+&-3- abupaten %ulungagungdisusun berdasarkan peta paket sumberdaya danHatau kesesuaian terhadap
kriteria. iagram alir penyusunan peta rencana alokasi ruang berdasarkan
peta paket sumberdaya sebagai berikutF
@
8/18/2019 LAPDAL .docx
65/90
*"+&3 A"8&A%4
8/18/2019 LAPDAL .docx
66/90
8/18/2019 LAPDAL .docx
67/90
*"+&3 A"8&A%4
7#BAB I2
GAMBARAN UMUM
7#.1 LETAK GE(GRAFIS DAN BATAS %ILA&AH
+ilayah kabupaten %ulungagung terletak pada posisi 000M $3’ 11E -
002M 1=’ 11E "% dan =M 0’ 11E - @M 0@’ 11E 5S dengan titik nol derat
dihitung dari 'reenwich, nggris. emudian abupaten %ulungagung terdiri
dari 0 kecamatan, 2= desa, dan 0$ kelurahan dengan luas wilayah sekitar
0.1,/ km2 C01./ 7aD atau sekitar 2,2G dari seluruh wilayah &ropinsi
9awa %imur. "atas- batas administrasi wilayah abupaten %ulungagung
ialah sebagai berikutF
Ga3/ar 1 Bata ,a4a*
8/18/2019 LAPDAL .docx
68/90
*"+&3 A"8&A%4
0$ km ke arah "arat aya. Sementara jarak antara bukota ecamatan
ke bukota abupaten di abupaten %ulungagung berkisar antara 1-3/ km,
dimana kecamatan &ucanglaban merupakan daerah yang memiliki jarak
terjauh dari bukota abupaten.
i abupaten %ulungagung terdapat $ CempatD kecamatan yangberbatasan langsung dengan laut, yang biasa disebut kecamatan pesisir
yakni ecamatan "esuki, ecamatan %anggunggunung, ecamatan
alidawir, dan ecamatan &ucanglaban. ecamatan "esuki sendiri memiliki
luas sekitar @2.0/ km2 dan memiliki 01 desaHkelurahan, 20 usun, $$ +
dan 22/ %. ecamatan %anggunggunung seluas 00=.=3 km2 dan memiliki =
desaHkelurahan, 3/ usun, =3 + dan 0=3 %. ecamatan alidawir seluas
=.@0 km2 dan memiliki 0= desaHkelurahan, $ dusun, 03$ + dan $$1 %.
ecamatan &ucanglaban seluas @2.$ km2 dan memiliki esaHkelurahan,
2$ usun, $/ + dan 0/$ %.
7#. GAMBARAN UMUM %ILA&AH
7#..1 F Daar
)isik dasar terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikuta T-
8/18/2019 LAPDAL .docx
69/90
*"+&3 A"8&A%4
Secara garis besar abupaten %ulungagung dapat dikelompokan
menjadi empat jenis ketinggianI ketinggian 1-011 m dpl sekitar
3/,=/ GI ketinggian 011-11 m dpl sekitar ,@2GI ketinggian
11-0111 m dpl sekitar =,=/ GI dan ketinggian diatas 0111 mdpl
sekitar 3,12 G.
• emiringan %anahemiringan tanah dapat dinyatakan dalam bentuk prosentase CGD.
&ernyataan untuk setiap 0 G kemiringan tanah CkelerenganD
berarti terdapat perbedaan tinggi sebesar 0 meter dari dua tempat
berjarak 011 meter. Sebagian besar wilayah tulungagung
termasuk dalam kelas lereng datar C$1.@ GD./ Ge-,-g
9enis tanah yang dijumpai di wilayah abupaten %ulungagung secara
garis besar tersusun atas endapat liat dan pasir, tu 6ulkan intermediate,
serta batu kapur dan napal. 8ntuk wilayah pesisir kabupaten %ulungagung
dapat di tentukan berdasarkan batas administrasi kecamatan yang
merupakan pesisir abupaten %ulungagung sebagai berikutF
Ta/e, $. 1 Ga3/aran +3+3 tet+r tana* )an en tana* aaan
8/18/2019 LAPDAL .docx
70/90
*"+&3 A"8&A%4
alidawir ? ? ?
%unggunggu
nung ? ? ?
-umber7 :Book Poensi dan Produk nggulan di Ja'a !imur
5 H)r-,-g%erdapat aerah Aliran Sungai CASD dan secara garis besar AS di
abupaten %ulungagung yaitu0 AS "AN%AS memiliki S8" AS yaituF Sub AS Ngrowo >
Ngasinan, Sub AS 5ahar2 AS lodo-'endangan, memiliki Sub AS yang menempati bagian
Selatan abupaten %ulungagung.
Ta/e, $. # Na3a S+nga ) aaan
8/18/2019 LAPDAL .docx
71/90
*"+&3 A"8&A%4
Ga3/ar 1 Data -ean-gra@ Ka/+
8/18/2019 LAPDAL .docx
72/90
*"+&3 A"8&A%4
Ga3/ar 1# Ge,-3/ang ,a+t ) Ka/+
8/18/2019 LAPDAL .docx
73/90
*"+&3 A"8&A%4
Ga3/ar 1$ Ga3/aran +3+3 e5e
8/18/2019 LAPDAL .docx
74/90
*"+&3 A"8&A%4
ndustri &ertanian 1.10&ertambangan 1.02Sawah rigasi 0/.13Sawah Non rigasi @.2%egalan 0@.32
-umber7 :Book Poensi dan Produk nggulan di Ja'a!imur+ 2813
ari tabel diatas maka dapat diketahui bahwa dominasi penggunaana
lahan pada abupaten %ulungagung ialah %egalan, 7utan Sejenis, dan
Sawah rigasi.
7#..$ E-te3
"erikut ialah kondisi ekosistem pesisir di abupaten %ulungagung yang
terbagi menjadi ekosistem mangro6e, ekosistem &adang 5amun, dan
4kosistem %erumbu arang, serta kondisinya sebagai berikutF
Ta/e, ' E-te3 ) aaan
8/18/2019 LAPDAL .docx
75/90
8/18/2019 LAPDAL .docx
76/90
8/18/2019 LAPDAL .docx
77/90
*"+&3 A"8&A%4
Ta/e, 9 !+3,a*
8/18/2019 LAPDAL .docx
78/90
*"+&3 A"8&A%4
/1 $2103 /@0/$.
12
232/$33.0
1210$ @1=232.
=
2@012/.1
0
-umber7 PDRB Kabupaen !ulungagung a)un 281=
7#..8 Karatert Sarana )an Praarana
"erdasarkan hasil perhitungan statistik kelautan dan pulau-pulau kecil
di 9awa %imur tahun 2103 maka dapat diketahui jenis dan jumlah sarana
penunjang di wilayah pesisir abupaten %ulungagung ialah sebagai berikut
'alang apal, 01 8nit usaha, 2 unit &asar ikan, edai pesisir, sarana air
bersih, wartel dan 1 buah tiang listrik 4nergi matahari. emudian dilihat
dari jumlah armada perikanaan perairan umum di kabupaten %ulungagung
ialah @2@ unit dengan rincian sebagai berikutF &erahu tanpa motor jukung
2@ unitI perahu tanpa motor pap kecil 2/ unitI perahu tanpa motor papan
sedang $$ unit, dan perahu motor tempel 0 unit.
7#.# P(TENSI KA%ASAN PESISIR
"erikut merupakan potensi kawasan pesisir yang ada pada kawasan
pesisir abupaten %ulungagungF0. awasan pesisir di abupaten %ulungagung ditinjau dari kodisi
Bsiknya sebagian besar merupakan kawasan dengan ungsi
perlindungan Cperlindungan sempadan pantaiD dan rawan bencana
alam Crawan stunamiD2. awasan pesisir kabupaten tulungagung memiliki potensi
pengembangan ketian ekonomi seperti obyek wisata dan potensi
perikanan tangkap. Sebagian besar dari potensi-potensi tersebut
masih belum dikelola Ckondisi alamiD.3. awasan pesisir kabuaten %ulungagung mempunya potensi
perikanan yang cukup besar dan sangat menunjang perikanan laut
seperti adanya rempay pelelangan ikan di sidem, dekat pantai popoh,
kecamatan besuki. %& tersebut dikelola oleh 8 (NA A;A
yang dapat membantu meningkatkan kesejahteraan nelayan dan
meningkatkan tara hidup anggotanya.&otensi lain yang terdapat pada kawasan pesisir abupaten
%ulungagung ialah banyak terdapat bebagai wisata pada kecamatan
pesisirnya yang dapat menjadi daya %arik bagi kawasan tersebut. "erikut
jenis
8/18/2019 LAPDAL .docx
79/90
*"+&3 A"8&A%4
2 &antai Sine di esa alidawir3 &antai "rumbun di esa +onokoyo ecamatan %unggunggunung$ &antai (olang esa &ucanglaban &antai 'erangan, esa Ngrejo, kecamatan %anggunggunung/ &antai Sanggar di esa 9engglungharjo, ecamatan
%anggunggunung= &antai latak di esa eboireng ecamatan "esuki@ &antai :oro di timur pantai popoh kec. "esuki &antai sidem di teluk popoh, pesisir pantai selatan, kec. "esuki01 &antai pathok gebang di desa jengglungharjo kec.
%unggunggunung00 &antai Ngalur di dusun ngelo desa jengglungharjo, kecamatan
tunggunggunung02 &antai nglarap di kecamatan besuki03 &antai gemah di kecamatan besuki0$ &antai bayem di kecamatan besuki
0 &antai dlodo di kecamatan pucanglaban0/ &antai pacar di desa pucanglaban0= &antai salapan di kecamatan pucanglaban0@ &antai blabak di kecamatan pucanglaban0 &antai lumbung di kecamatan pucanglaban
• +isata alam, di abupaten %ulungagung sendiri terdapat 00 objek
wisata alam satu diantaranya terdapat pada kecamatan pesisir yakni
wisata alam %erowongan niyama di dusun sidem, desa besole,
kecamatan besuki.
• +isata candi di abupaten %ulungagung sendiri terdapat 03 objek
wisata candi satu diantaranya terdapat pada kecamatan pesisir yakniwisata :andi Ngampel di dusun joho, desa ngampel, kecamatan
kalidawir
• +isata sejarah, di abupaten %ulungagung sendiri terdapat 2$ objek
wisata sejarah = CtujuhD diantaranya terdapat pada kecamatan pesisir
yakni
0 ompleks makam bedalem besuki di desa bes
Recommended