LAPORAN AKHIR KKS PENGABDIAN LEMBAGA PENELITIAN …- Teknik pembelajaran dan praktek - Panduan...

Irawati Abdul, S.E., M.Si

Dra. Irina Popoi, M.Pd

UNIVERS

KKS PENGABDIAN LEMBAGA PENELITIAN

UNIVERS

DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

UNIVERS

Dengan

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO TAHUN 2016

PENGUATAN RASA DODOL JAGUNG

Dengan

ITAS NEGERI GORONTALO TAHUN 2016

Dengan

Dengan Surat Perjanjian No.1239

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMIFAKULTAS EKONOMI

Dana PNBPSurat Perjanjian No.1239

LAPORAN AKHIR

Dana PNBPSurat Perjanjian No.1239

LAPORAN AKHIR

Dibiayai oleh :Dana PNBP

Surat Perjanjian No.1239

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALOTAHUN

LAPORAN AKHIR

(Ketua)

(Anggota)

Dibiayai oleh :Dana PNBP

LAPORAN AKHIR

(Ketua)

(Anggota)

Dibiayai oleh :Dana PNBP UNG, TA

LAPORAN AKHIR

(Ketua)

(Anggota)

Dibiayai oleh :UNG, TA

LAPORAN AKHIR

(Ketua)

(Anggota)

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALOTAHUN 2016

LAPORAN AKHIR

(Anggota)

Surat Perjanjian No.1239/UN47.D/PM/2016

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO2016

LAPORAN AKHIR

Dibiayai oleh :UNG, TA 201

/UN47.D/PM/2016

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO2016

LAPORAN AKHIR

2016/UN47.D/PM/2016

NIP. 19740209 200501 2 001

NIP. 19600228 199803 2 001

6/UN47.D/PM/2016

19740209 200501 2 001

19600228 199803 2 001

/UN47.D/PM/2016

19740209 200501 2 001

19600228 199803 2 001

/UN47.D/PM/2016

19740209 200501 2 001

19600228 199803 2 001

/UN47.D/PM/2016

19740209 200501 2 001

19600228 199803 2 001

/UN47.D/PM/2016

19740209 200501 2 001

19600228 199803 2 001

19740209 200501 2 001

19600228 199803 2 001

19740209 200501 2 001

19600228 199803 2 001

19740209 200501 2 001

19600228 199803 2 001

19740209 200501 2 001

19600228 199803 2 001

RINGKASAN

Masyarakat Desa Reksonegoro sebagian penduduknya adalah petani dan sebagian

lagi adalah PNS dan Wiraswasta. Selain itu banyak juga masyarakat terutama ibu-ibu

rumah tangga dan para gadis remaja bekerja sampingan dengan membuat berbagai

pengolahan makanan ringan termasuk dodol jagung yang banyak disukai oleh anak-

anak. Usaha dodol jagung ini tergolong jenis Home Industry karena pengerjaanya secara

individual ataupun kelompok di rumah masing-masing masyarakat.

Usaha dodol jagung ini banyak dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga dan para

gadis remaja yang ada di desa reksonegoro yang selanjutnyan dilakukan promosi dan

pemasaran ke berbagai lapisan konsumen yang biasanya sudah memesan terlebih

dahulu.

Adapun usaha ini sudah dilakukan selama hampir satu tahun terakhir dan sampai

sekarang masih diminati oleh konsumen baik dari desa ini sendiri maupun luar desa

reksonegoro, adapun untuk bahan-bahan yang diperlukan dalam pelatihan ini adalah

jagung, gula merah, gula pasir, tepung ketan, vanile, santan kelapa.

Usaha dodol jagung di Desa Reksonegoro ini pemasarannya masih menggunakan

sistem pemasaran yang tradisional dan sederhana dengan sasaran jual melalui pesanan

musiman saja dan hanya pada musim-musim tertentu, biasanya hanya pada saat acara

tradisional jawa tondano, hajatan ataupun menjelang hari raya.

Kata Kunci: Usaha Dodol Jagung, Desa Reksonegoro, Acara Tradisional JawaTondano,

PRAKATA

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya

sehingga kami dapat menyelesaikan laporan akhir Kuliah Kerja Sibermas dengan Judul

“Penguatan Rasa Dodol Jagung di Desa Reksonegoro Kecamatan Tibawa” dengan baik

dan dapat merampungkan laporan akhir ini tepat pada waktunya. Kegiatan yang

dilaksanakan oleh mahasiswa KKS Periode Oktober-November Tahun 2016 yang

diprakarsai oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM)

Universitas Negeri Gorontalo, memberikan dampak yang baik dalam peningkatan

ekonomi masyarakat terutama di Desa Reksonegoro Kecamatan Tibawa Kabupaten

Gorontalo.

Untuk itu dengan rasa syukur yang mendalam kepada Allah SWT, juga terima

kasih kepada berbagai pihak terutama rector, wakil rector I,II,III dan IV serta ketua

LPPM dan serta pihak yang telah banyak membantu terutama banyak mengarahkan

berbagai program kegiatan yang dilaksanakan sebagai wujud dari Tri Dharma

Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat melalui Kuliah Kerja

Sibermas. Ucapan terima kasih yang tak tehingga disampaikan kepada Kepala Desa

Reksonegoro, Camat Tibawa, dan Seluruh aparat terutama masyarakatnya yang bersedia

menerima berbagai program ini.

Semoga kegiatan ini membawa Rahmat bagi kita sekalian. Amin

Gorontalo, Desember 2016

Tim DPL

DAFTAR ISIHalaman Sampul iHalaman Pengesahan iiRingkasan iiiPrakata ivDaftar Isi vDaftar Tabel viDaftar Lampiran viiBAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Potensi Unggulan dan Identifikasi Masalah 11.2 Profil Kelompok Sasaran dan Potensi/ Permasalahan 3

BAB II TARGET DAN LUARAN 62.1 Produk Kegiatan KKS Pengabdian 62.2 Hasil Tema KKS-Pengabdian 7

BAB III METODE PELAKSANAAN 83.1 Persiapan dan Pembekalan 83.2 Pelaksanaan 103.3. Rencana Kebrlanjutan Program 12

BAB IV KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI 14BAB V TAHAPAN CAPAIAN 16

5.1 Gambaran Umum Desa Reksonegoro 165.1.1 Profil Desa Reksonegoro 165.1.2 Kondisi Geografis, Demografi, Sarana dan Prasarana 17

5.2 Hasil dan Pembahasan 19BAB VI RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA 21BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 22

7.1 Kesimpulan 227.2 Saran 23DAFTAR PUSTAKA 24LAMPIRAN-LAMPIRAN 25

DAFTAR TABEL

TABEL KETERANGAN HAL.

Tabel 1.1 Kelompok Sasaran, Potensi dan Permasalahannya 4Tabel 3.1 Uraian Pekerjaan, Program dan Volumenya dalam 2 Bulan 11

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN KETERANGAN HALAMAN

Lampiran 1 Peta Lokasi Pelaksanaan Kks Pengabdian 25Lampiran 2 Biodata Ketua Dan Anggota Tim Pelaksana 26

PENDAHULUAN

1.1 Potensi Unggulan dan Identifikasi Masalah

Dalam upaya meningkatkan kemandirian masyarakat yang

memungkinkan masyarakat mampu membangun diri dan lingkungannya

berdasarkan potensi, kahlian dan kemauan yang keras dari masyarakat itu

sendiri maka diperlukan bentuk-bentuk kegiatan pemberdayaan melalui

pelatihan-pelatihan guna mengasah kemampuan setiap masyarakat dalam

memulai sektor usaha yang diinginkan. Secara umum pemberdayaan

masyarakat merupakan salah satu pilar dalam medukung dan menguatkan

pendapatan ekonomi baik secara pribadi, kelompok masyarakat ataupun

suatu daerah.

Usaha Dodol Jagung ini hampir dipastikan akan sangat diminati di

lingkungan masyarakat umum di Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo

adalah daerah industri juga, Usaha Dodol Jagung ini apabila ditekuni

dengan professional dan lebih ada penguatan rasa dan memperhatikan

strategi pasar dengan baik dan benar maka akan dipastikan usaha dodol ini

akan banyak ditekuni baik oleh masyarakat lokal dan luar Kecamatan

Tibawa. Untuk itu dengan melakukan berbagai penguatan rasa Dodol

Jagung maka Usaha Dodol Jagung ini memiliki potensi ekonomi yang

cukup tinggi karena dengan rasa yang khas sehingga menjadi satu sumber

yang menunjang penghasilan keluarga, dengan tingkat penjualan dan

pemasaran yang tepat.

Usaha dodol jagung ini memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi

karena dengan Strategi Pemasaran dan Penguatan Rasa yang Khas, usaha

Dodol Jagung ini menjadi suatu kegiatan yang sangat bermanfaat untuk

masyarakat dan memberikan suatu peluang usaha yang tentunya bisa

meningkatkan pendapatan masyarakat di Desa Reksonegoro yang hasilnya

bukan saja diminati oleh orang-orang yang dari desa ini tapi juga

masyarakat yang ada di Kabupaten Gorontalo.

Usaha Dodol Jagung yang ada di Desa Reksonegoro ini hasil

produksinya dipasarkan melalui promosi door to door, terima pesanan,

ataupun dipromosikan melalui media elektronik. Desa Reksonegoro sudah

lama dijadikan desa binaan untuk berbagai usaha mikro termasuk

pengolahan, pembuatan usaha-usaha mikro, ataupun berbagai kerajinan

dan dijadikan sebagai pengabdian masyarakat dari perguruan-perguruan

tinggi yang ada, adapun pengabdian yang dilakukan berhubungan dengan

potensi Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia yang ada di Desa

Reksonegoro.

Desa Reksonegoro adalah salah satu desa yang ada di Kecamatan

Tibawa Kabupaten Gorontalo. Desa ini merupakan salah satu desa

percontohan untuk desa-desa lainnya dalam hal usaha – usaha mikro

karena banyaknya masyarakat di desa ini yang berwira usaha dengan

berbagai macam hasil produksi alam dan usaha – usaha mikro, termasuk

usaha pangan jagung.

Kondisi jalan di Kecamatan Tibawa sudah jalan aspal, sarana

transportasi ke kecamatan tibawa menggunakan mikrolet sebagai alat

angkutan umum utama, dan kenderaan pribadi baik sepeda motor maupun

mobil. Fasilitas penerangan di daerah ini sudah cukup memadai, telah lama

di kecamatan ini sudah menggunakan listrik sebagai sarana penerangan

baik yang bersumber dari PLTA maupun PLTU bahkan ada juga tenaga

matahari.

Bertolak dari permasalahan yang ada kami dari staf pengajar

Universitas Negeri Gorontalo mencoba memformulasikannya ke dalam

program KKS-Pengabdian dengan harapan beroleh bantuan pembiayaan.

Program Kuliah Kerja Sibermas (KKS) – UNG ini yang menurunkan

mahasiswa dalam kehidupan masyarakat sebagai proses belajar timbal

balik masalah yang dihadapi selama ini. Transfer ilmu dan teknologi tepat

guna tersebut akan melibatkan dosen-dosen yang berkompeten di

bidangnya beserta penyuluh lapangan dan masyarakat, kemudian beberapa

alat peraga akan diadakan melalui kegiatan KKS-Pengabdian ini sebagai

wujud bantuan untuk membantu proses produksi.

1.2. Profil Kelompok Sasaran dan Potensi/ Permasalahan

Mitra dalam program pengabdian ini adalah masyarakat Mitra

Usaha Dodol Jagung yang berjumlah 30 orang dan akan dibentuk menjadi

3 kelompok.

Tabel 1.1

Kelompok Sasaran, Potensi dan Permasalahannya

Kelompok Sasaran Potensi Permasalahan

Masyarakat kelompok

Usaha Dodol Jagung

- Adanya keinginan

masyarakat untuk

memperbaiki dan

meningkatkan

kehidupan

perekonomian

- Usaha Dodol Jagung

yang ditekuni bisa

dipasarkan dan

diharapkan memiliki

nilai ekonomi yang

tinggi dan yang

menggunakan jasa ini

bukan saja waktu-

waktu tertentu

misalnya hajatan atau

hari raya

- Keterbatasan

pengetahuan tentang

rasa Dodol Jagung

- Keterbatasan

pengetahuan tentang

produk jagung

lainnya

- Upaya proses

produksi dari mulai

pemilihan bahan baku

yaitu jagung, tepung

ketan, gula pasir, gula

merah, vanile masih

sering mengalami

kendala.

Masyarakat Usaha

Dodol Jagung

- Masih adanya

kepedulian

masyarakat terhadap

- Proses produksi (

Dodol Jagung ) yang

memakan waktu lama

Usaha Dodol Jagung

untuk selalu

mengangkat camilan

khas daerah

khususnya Jawa

Tondano yang ada di

Reksonegoro

- Rasa dodol jagung

yang masih memiliki

rasa original

- Pemasaran hasil

produk yang kurang

lancer dan sering

mengalami kendala.

Masyarakat Usaha

Dodol Jagung

- Adanya ketebukaan

masyarakat pelaku

Usaha Dodol Jagung

atas kesulitan yang

dihadapi dan terus

mencari solusi untuk

bisa memenuhi

standard an bisa

diterima baik oleh

konsumen.

- Pengetahuan

masyarakat pelaku

usaha Dodol Jagung

terhadap penggunaan

teknologi atas hasil

produksi seperti

teknologi proses

pemilahan bahan,

pengolahan dodol

jagung, pemasakan,

pemngemasan dan

teknik pemasaran.

- Keterbatasan

pengetahuan

masyarakat tentang

Usaha Dodol Jagung.

BAB II

TARGET DAN LUARAN

Kegiatan KKS Pengabdian ini membawa misi untuk membina dan

memberdayakan masyarakat dalam rangka meningkatkan kemandirian

masyarakat yang memungkinkan masyarakat mampu membangun diri dan

lingkungannya berdasarkan potensi, kahlian dan kemauan yang keras dari

masyarakat itu sendiri maka diperlukan bentuk-bentuk kegiatan

pemberdayaan melalui pelatihan-pelatihan guna mengasah kemampuan

setiap masyarakat dalam memulai sektor usaha yang diinginkan. Secara

umum pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu pilar dalam

medukung dan menguatkan pendapatan ekonomi baik secara pribadi,

kelompok masyarakat ataupun suatu daerah. Adapun indikator capaian

produk program KKS Pengabdian yang dituju adalah :

2.1. Produk Kegiatan KKS-Pengabdian

Indikator capaian produk Program KKS-Pengabdian yang dituju

adalah :

Peningkatan partisipasi dan kinerja produksi pada tingkat

masyarakat Usaha Dodol Jagung

Perbaikan sistem hasil produksi baik pada lingkup

pemilihan bahan, pengolahan produksi, pemasakan,

pengemasan dan pemasarannya.

Perbaikan teknologi melalui bantuan alat masak.

2.2. Hasil Tema KKS-Pengabdian

Hasil tema dalam jangka panjang Program KKS-Pengabdian ini

adalah peningkatan pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan

income percapita akibat sentuhan pada sektor usaha / ekonomi,

peningkatan indeks pembangunan manusia mengingat sentuhan

peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat di Desa

Reksonegoro pada aspek partisipasi penduduk.

BAB III

METODE PELAKSANAAN

Operasionalisasi Program KKS Pengabdian terdiri atas tiga tahap yakni

tahap persiapan dan pembekalan, tahap pelaksanaan dan rencana keberlanjutan

program.

3.1. Persiapan dan Pembekalan

Mekanisme pelaksanaan KKS Pengabdian meliputi tahapan berikut ini :

1. Penyiapan dan survey lokasi KKS Pengabdian

2. Koordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan kegiatan KKS

Pengabdian

3. Perekrutan mahasiswa peserta KKS Pengabdian kerjasama dengan

LPM UNG

4. Pembekalan dan pengasuransian mahasiswa peserta KKS

Pengabdian

5. Persiapan materi pelatihan dan kelengkapan administrasi

Materi persiapan dan pembekalan mahasiswa mencakup teori dan praktek

beberapa aspek di bawah ini :

a. Sesi Pembekalan dan Coaching

- Fungsi mahasiswa dalam KKS-Pengabdian oleh Ketua LPM-UNG

- Kewirausahaan oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)

- Diversifikasi produsk Usaha Dodol Jagung oleh DPL

- Teknik pemasaran produk UKM oleh Ketua Tim KKS-Pengabdian

- Teknik kemasan oleh instruktur dari Dinas Perindag

b. Sesi Simulasi

- Teknik perancangan produk

- Teknik pembuatan produk

- Teknik pengemasan dan pelabelan masa kadaluarsa produk olahan

- Pengetahuan teknologi peralatan produksi Usaha Dodol Jagung

- Pengenalan dan pemahaman sanitasi

- Perkenalan jenis-jenis pasar, pemasaran dan teknik pemasaran

produk

- Teknik pembelajaran dan praktek

- Panduan pelaksanaan KKS-UNG dalam program KKS-Pengabdian

Adapun pelaksanaan tahapan kegiatan KKS Pengabdian berlangsung

Oktober – November 2016 sebagai berikut :

- Acara pelepasan mahasiswa peserta KKS Pengabdian oleh kampus

- Pengantaran 30 orang mahasiswa peserta KKS-Pengabdian ke

lokasi.

- Penyerahan peserta KKS-Pengabdian ke lokasi oleh panitia ke

pejabat setempat.

- Pengarahan lapangan oleh Dosen Pembimbing Lapangan dibantu

oleh unsur pemerintah setempat.

- Penyerahan bantuan peralatan dan perlengkapan pembuatan.

- Monitoring dan evaluasi pertengahan periode kegiatan

- Monitoring dan evaluasi akhir kegiatan KKS-Pengabdian

- Penarikan mahasiswa peserta KKS-Pengabdian.

3.2. Pelaksanaan

Langkah-langkah dalam bentuk program yang akan dilaksanakan adalah

program Usaha Dodol Jagung, program Pemilihan Bahan Baku, Pengolahan

Hasil Produk Dodol Jagung, Standar Pemasakan, Teknik Pengemasan serta

Strategi Pemasarannya. Program lain berupa bantuan teknologi peralatan

Usaha Dodol Jagung yaitu Wajan Besar.

Metode yang digunakan dalam melakukan pemberdayaan kelompok Usaha

Dodol Jagung adalah teknik pembelajaran kelompok disertai praktek, teknik

pemilihan bahan baku, pengolahan produksi, teknik pemasakan, teknik

pengemasan dan teknik pemasaran. Pembelajaran disertai praktek akan

dilakukan oleh mahasiswa bersama-sama dengan kelompok masyarakat

Usaha Dodol Jagung.

Adapun langkah operasional untuk mengatasi permasalahan adalah :

Pengadaan bahan baku

Pengadaan alat

Teknik pengolahan produksi

Teknik pemasakan

Teknik pengemasan

Pemasaran hasil produk ke semua segmen pasar yang tersedia.

Pekerjaan yang akan dilakukan oleh mahasiswa dan dihitung dalam volume

144 jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) dalam sebulan. Rata-rata jam kerja

efektif mahasiswa (JKEM) per hari adalah 4,8 jam sebagai acuan. Uraian

tabel dalam bentuk program dan jumlah mahasiswa pelaksanaannya adalah :

No Nama Pekerjaan Program Volume Keterangan

1 Praktek persiapan

semua bahan-

bahan yang akan

terpakai dalam

Usaha Pembuatan

Dodol Jagung

Identifikasi 500 2 orang mahasiswa untuk

setiap kelompok

2 Praktek pemilihan

bahan baku

Proses

pencampuran/p

engolahan

semua bahan

yang dipakai

1440 5 orang mahasiswa

3 Praktek

pencampuran

bahan baku

Proses

pemilihan

4 Praktek

pengolahan

5 Praktek 1440 5 orang mahasiswa

Tabel 3.1Uraian Pekerjaan, Program dan Volumenya dalam 2 Bulan

3.3. Rencana Kebrlanjutan Program

Keberlanjutan program akan ditentukan oleh pola kinerja mahasiswa

dalam pelaksanaan kegiatan KKS Pengabdian. Penempatan mahasiswa pada

semua program kegiatan adalah dalam rangka memetakan potensi dan masalah

yang mungkin muncul serta solusi dan alternatifnya. Bantuan teknologi

pencampuran, pemasakan, pengemasan dan penyimpanan serta pemasaran adalah

upaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas seluruh rangkaian dari proses

pengolahan produk. Keberadaan bantuan ini akan meningkatkan kinerja produksi

dan pengolahan yang dilakukan oleh kelompok sasaran. Proses pemasaran

memperoleh jumlah mahasiswa terbanyak dalam rangka ‘membumikan’ pangsa

pasar sehingga setelah program selesai akan diperoleh pemetaan pasar bagi

pemasakan

6 Praktek

pengemasan

Kerapian 1440 5 orang mahasiswa

7 Praktek

diversifikasi hasil

Produksi Dodol

Jagung

Teknologi

diversifikasi

8 Praktek

pemasaran Dodol

Jagung

Pemasaran 1728 6 orang mahasiswa

produksi Dodol Jagungg yang telah dihasilkan sehingga menghilangkan sistem

tengkulak. Pangsa pasar ini akan dilakukan prospektivitasnya oleh mahasiswa

peserta KKS-Pengabdian. Dengan pangsa pasar yang terpola selama program

berlangsung maka peluang keberlanjutan program akan sangat besar dan

menjanjikan.

BAB IV

KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

Hasil tema KKS Pengabdian yang dicapai oleh LPM UNG dalam jangka

panjang untuk suatu seri program KKS Pengabdian untuk pemberdayaan

kelompok pengrajin usaha dodol jagung adalah peningkatan income perkapita

yang disebabkan oleh adanya peningkatan pada sektor usaha. Peningkatan melalui

sektor usaha ini terutama bagi ibu-ibu rumah tangga dapat memberikan kontribusi

penghasilan yang dapat menunjang kebutuhan rumah tangga dan masyarakat

sekitar. Selain itu juga melalui KKS Pengabdian ini akan memberikan kontribusi

bagi peningkatan indeks pembangunan manusia. Hal ini disebabkan karena

adanya peningkatan pengetahuan, keterampilan terutama dalam bidang usaha

dodol jagung. Peningkatan indeks pembangunan manusia ini juga didukung

dengan pendampingan mahasiswa yang memberikan wawasandalam semangat

entrepreneur.

Berdasarkan hal tersebut di atas LPM Universitas Negeri Gorontalo juga

melaksanakan berbagai macam bantuan pengabdian adapun beberapa program

lainnya yang telah diperoleh dalam bidang pengabdian pada masyarakat yang

dikelola oleh LPM Universitas Negeri Gorontalo antara lain; pengabdian

masyarakat bagi dosen muda sumber dana PNBP sejumlah 50 judul, pengabdian

masyarakat bagi dosen sumber dana BOPTN sejumlah 10 judul, pengabdian

masyarakat bagi dosen sumber dana DIKTI; program IbM bagi dosen sejumlah

satu judul, program KKN PPM bagi dosen dan mahasiswa di Desa Reksonegoro

Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo, program kerjasama pengabdian

masyarakat dengan instansi terkait antara lain; Program Inkubator Bisnis, kegiatan

pembinaan 30 UKM tenant selama 8 bulan kerjasam dengan Dinas Koperindag

Provinsi Gorontalo dan LPM UNG dengan pembiayaan dari Kementerian

Koperasi dan UMKM RI, Program BUMN membangun desa yakni kegiatan

pembinaan bagi kluster pengarjin gula aren di desa binaan Mongiilo kerjasama

BRI dengan LPM UNG, Program Pemuda Sarjana Penggerak pembangunan di

pedesaan yakni kegiatan pendampingan terhadap pemuda sarjana yang

ditempatkan di desa kerjasama antara dinas Dikpora Provinsi Gorontalo dan LPM

UNG dibiayai oleh Kemenpora RI, Program Peningkatan keterampilan tenaga

instruktur dan pendamping di LPM UNG berupa kegiatan TOT Kewirausahaan

bagi calon instruktur LPM UNG.

TAHAPAN CAPAIAN

5.1.Gambaran Umum Desa Reksonegoro

5.1.1. Profil Desa Reksonegoro

a. Sejarah Desa

Dikabupaten Minahasa terdapat satu perkampungan yang disebut

kampong jawa Tondano, kampong ini berdiri tahun 1830. Disebut jawa

tondano karena penduduknya asimilasi perkawinan antara orang jawa dan

orang Tondano (Minahasa). Orang jawa yang dimaksud ada hubungannya

dengan perang Diponegoro.

Pada awal perang jawa (1825), pangeran Diponegoro menunjuk Kiai

Modjo (Kiai Muslim Mohammad Khalifah) sebagai panglima perang dan

penasehat utamanya . Mereka berdua mempunyai kesepakatan akan

membangun suatu pemerintahan islam jawa. Kesepakatan ini yang

menjadi landasan utam Kiai Modjo berjuang bersama pangeran

Diponegoro untuk melawan penjajah Belanda untuk menegakkan syariat

Islam di tanah Jawa. Artinya Meluruskan ajaran Islam di Masyarakat dari

pengaruh kebudayaan Hindu seperti Takhyul, Mistik, Kurafat, Bid’ahdan

sinkretisme dan pengaruh budaya Belanda. Namun belakang Kiai Modjo

mendapati bahwa itu bukanlah tujuan sebenarnya dari pangeran

Diponegoro. Ia sebenarnya hanya ingin mendirikan sebuah kerajaan baru

di Jawa.

Disebabkan kelelahan berperang dan perbedaan pandangan mengenai

tujuan perang, maka Kiai Modjo bersedia berunding dengan Belanda

untuk menghentikan perang. Keinginan itu disampaikan oleh Kiai Modjo

melalu surat tanggal 25 Oktober 1828 kepada Kol. Wiranegaa komandan

pasukan tentara kraton menyatakan keinginan mengadakan pertemuan dan

perundingan dengan Belanda. Tempat pertemuan yang ia inginkan di

daerah pajang darimana ia berasal.

Kiai Modjo anggota kelompoknya yang masih ditawan berjumlah 76

orang. Pada tanggal 12 – 17 November 1828 tawanan diberangkatkan oleh

Belanda dari sebelah utara Jogjakarta menuju Semarang lalu ke Batavia

(Jakarta) dengan kapal FREGT DE BLONA dan akhirnya diasingkan ke

Manado (Sulawesi Utara) yaitu di Minaha di Kampung Tonasa lama,

Kecamatan Tondano.

Di Tonasa Lama mereka tetap bersatu dan membuat satu

perkampungan yang disebut Kampung Jawa Tondano. Mereka menikah

dengan wanita-wanita Minahasayang umumnya mereka masih beragama

Alifuru namun semuanya masuk agama Islam. Kala itu mayoritas

kepercayaan penduduk Minahasa masih bersifat Animisme. Keturunan

dari perkawinan tawanan perang dari Jawa dan penduduk asli ini

kemudian disebut suku Jawa-Tondano yang sekarang dikenal suku Jaton.

5.1.2. Letak Geografis, Demografi, Sarana dan Prasarana

Letak Geografis

Secara Geografis dan secara administrative Desa Reksonegoro merupakan

salah satu dari 205 Desa di Kabupaten Gorontalo, dan memiliki luas

wilayah 426 km. SecaraTopografis terletak pada ketinggian 115 meter di

atas permukaan air laut. Posisi desa Reksonegoro yang terletak pada bagian

Barat Kabupaten Gorontalo berbatasan langsung dengan sebelah Barat Desa

Pulubala, sebelah Timur berbatasan dengan Desa Dunggala dan Molowahu,

sebelah Utara Desa Tolotio, serta sebelah selatan desa Ilomata. Lahan di

desa sebagian besar merupakan tanah kering 100% dan tanah sawah sebesar

0 %. Desa Reksonegoro terbagi menjadi 3 bagian yang masing-masing

bagian dikenal dengan dusun; Dusun 1 Sendangan, Dusun 2 Under, Dusun 3

Talikuran.

Kependudukan / Demografi

Jumlah penduduk Desa Reksonegoro berdasarkan profil Desa tahun 2014

sebesar 1.036 jiwa yang terdiri dari 682 laki-laki dan 624 perempuan. Mata

pencaharian penduduk Desa Reksonegoro terbilang berfariasi dimana

pertanian 644 orang di tahun terakhir 2015, PNS 43 orang di tahun terakhir

2015, dan Industri 10 orang di tahun terakhir 2015.

Sarana Dan Prasarana

Kualitas bangunan rumah penduduk di Desa Reksonegoro rata-rata

termasuk dalam kategori permanen dan semi-permanen. Sumber air minum

menggunakan mata air sumur dan PDAM. Sarana dan prasarana lain yang

ada di desa Reksonegoro yakni 1 gedung PAUD, 1 gedung TK, 1 gedung

SD, 1 gedung SMP, 1 gedung POSTU, 1 gedung POSKESDES, dan 1

gedung TPA. Adapun prasarana ibadah yang ada terdiri atas 2 buah

bangunan masjid. Terdapat pula prasarana umum lainnya yakni sebuah

lapangan olahraga dan panggung budaya.

5.2. Hasil dan Pembahasan

Tujuan dan pelaksanaan KKS Pengabdian Universitas Negeri

Gorontalo tahun 2016 periode Oktober – November adalah dengan sesuai

tema “Penguatan Rasa Dodol Jagung di Desa Reksonegoro Kecamatan

Tibawa Kabupaten Gorontalo”.

Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan dodol adalah buah

jagung dengan tingkat kematangan penuh. Buah jagung yang memiliki

kematangan penuh adalah buah yang memiliki tingkat kemanisan yang

optimal sehingga dapat mengurangi jumlah gula yang ditambahkan dalam

pembuatan dodol.

Bahan tambahan yang digunakan untuk pembuatan dodol adalah

tepung ketan yang memberi sifat kental sehingga membentuk tekstur

dodol yang elastis. Kadar amilopektin yang tinggi menyebabkan sangat

mudah terjadi gelatinasi bila ditambah dengan air dan memperoleh

perlakuan pemanasan. Hal ini terjadi karena adanya pengikatan hydrogen

dan molekul-molekul tepung ketan (gel) yang bersifat kental. Bahan

lainnya adalah gula yang berfungsi untuk memberikan aroma, rasa manis,

warna coklat pada dodol, sebagai pengawet dan membantu pembentukan

lapisan keras dan tekstur pada dodol. Bahan terakhir yang ditambahkan

adalah santan kental, santan kental sangat perlu ditambahkan dalam

pembuatan dodol karena mengandung lemak sehingga dihasilkan dodol

yang mempunyai rasa lezat dan membentuk tekstur kalis.

Berdasarkan hasil pelatihan dodol jagung memiliki sifat

organoleptik yang cukup baik. Warna dodol jagung coklat dan menarik,

rasanya manis dan rasa jagung sangat terasa. Tekstur buah jagung yang

halus menyebabkan dodol ini betekstur halus. Ketan menghasilkan dodol

yang kenyal dan liat. Dengan pemanasan yang tepat, dodol tidak akan

gosong sehingga menhasilkan aroma yang khas sesuai dengan bahan

penyusunnya seperti dodol jagung ini. Aroma jagung masih sangat terasa

selain aroma manisnya gula.

Seperti pembuatan dodol pada umumnya, pembuatan dodol

membutuhkan pengadukan yang terus menerus untuk menghindari dodol

menjadi gosong. Jika dilakukan dengan tenaga manusia dibutuhkan tenaga

ekstra karena semakin lama adonan menjadi liat dan kenyal.

BAB VI

RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA