View
499
Download
52
Category
Preview:
Citation preview
i
LAPORAN KERJA PRAKTEK
DI PT. GEO DIPA ENERGI UNIT DIENG
Disusun oleh :
Danang Jaya Stiarno
NPM : 13 06 07383
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
2017
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Kerja Praktek yang menjadi kewajiban dan syarat untuk menyelesaikan pendidikan
di jurusan Teknik Industri Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Laporan ini disusun berdasarkan data yang penulis dapatkan selama menjalani
kerja praktek di lapangan selama kurang lebih satu bulan di PT. Geo Dipa Energi
Unit Dieng. Dengan tersusunnya laporan ini penulis ingin mengucapkan banyak
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1 Orang tua saya yang sudah mendukung dan selalu mengingatkan untuk
melaksanakan kerja praktek dengan baik.
2 Brilianta Budi Nugraha, S.T.,M.T., selaku pembimbing pembuatan laporan
kerja praktek ini hingga menjadikan susunan laporan menjadi lebih baik
3 Keluarga Bapak Sudaryanto yang telah berkenan memberi tempat tinggal
selama melaksanakan kerja praktek
4 Pak Guruh, Pak Iwan, Pak Beni dan rekan-rekan steam field production yang
telah memberi ilmu dan pengalaman selama bekerja di PT. Geo Dipa Energi
Unit Dieng.
5 Seluruh karyawan dan staff di PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng yang telah
banyak membantu selama bekerja.
6 Teman-teman seperjuangan kerja praktek yang sudah berjuang bersama
menyelesaikan kerja praktek ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
kritik dan saran yang membangun penulis harapkan dari semua pihak sehingga
dapat bermanfaat bagi kita semua.
Yogyakarta, 05 Oktober 2017
Danang Jaya Stiarno
v
DAFTAR ISI
BAB Judul HAL
Halaman Judul i
Halaman Pengesahan ii
Surat Keterangan Pelaksanaaan Kerja Praktek iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi v
Daftar Tabel viii
Daftar Gambar ix
1 Pendahuluan 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Tujuan Kerja Praktek 1
1.3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek 2
2 Tinjauan Umum Perusahaan 3
2.1. Sejarah Perusahaan 3
2.1.1. Profil Perusahaan 4
2.1.2. Lokasi Perusahaan 5
2.1.3. Produk yang dihasilkan 6
2.1.4. Penghargaan Perusahaan 7
2.2. Struktur Organisasi Perusahaan 8
2.2.1. Struktur Organisasi Steam Field 9
2.2.2. Struktur Organisasi HC & Finance 10
2.2.3. Struktur Organisasi Power Plant 11
2.2.4. Struktur Organisasi Maintenance 12
2.2.5. Struktur Organisasi Health, Safety and Environment 13
2.2.6. Struktur Organisasi Procurement 14
2.3. Manajemen Perusahaan 14
2.3.1. Visi dan Misi Perusahaan 14
2.3.2. Nilai Perusahaan 15
2.3.3. Ketenagakerjaan 17
vi
2.3.4. Pemasaran 20
2.3.5. Fasilitas 21
3 Tinjauan Sistem Perusahaan 22
3.1. Proses Bisnis Perusahaan 22
3.2. Layanan yang Diberikan 25
3.3. Proses Operasi 25
3.3.1. Siklus Uap Kering (Direct Dry Steam Cycle) 25
3.3.2. Pembangkit Siklus Uap Kering 26
3.3.3. Pembangkit Listrik Tenaga Uap 27
3.4. Fasilitas Operasi 29
3.4.1. Sumur Produksi dan Injeksi 29
3.4.2. Separator 30
3.4.3. Rock Muffler 31
3.4.4. Scrubber dan Demister 31
3.4.5. Main Stop Valve 32
3.4.6. Control Valve dan Stop Valve 32
3.4.7. Steam Turbin 32
3.4.8. Generator 33
3.4.9. Transformator 33
3.4.10. Condensor 34
3.4.11. Ejector 34
3.4.12. Hot Well Pump 35
3.4.13. Cooling Tower 35
3.4.14. Well Injection Pad 35
3.4.15. Silencer 35
3.4.16. Balong/Pond 36
3.4.17. Pompa Brine 37
4 Tinjauan Pekerjaan Mahasiswa 38
4.1. Lingkup Pekerjaan 38
4.2. Tanggung Jawab dan Wewenang dalam Pekerjaan 38
4.2.1. Tanggung Jawab 39
4.2.2. Wewenang dalam Pekerjaan 39
4.3. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan 40
vii
4.3.1. Monitoring Parameter Fasilitas Produksi 40
4.3.2. Proses Simulasi Sumur Produksi HCE 29 41
4.3.3. Kontrol Uap Pipa Produksi 42
4.3.4. Pengukuran Laju dan Volume Brine 42
4.3.5. Pembuatan SOP Kegiatan Simulasi Sumur Produksi 43
4.4. Hasil Pekerjaan 44
4.4.1. Monitoring Parameter Fasilitas Produksi 44
4.4.2. Simulasi Sumur Produksi HCE 29 45
4.4.3. Kontrol Uap di Pipa Produksi 45
4.4.4. Pengukuran Laju dan Volume Brine 45
4.4.5. Pembuatan SOP Kegiatan Simulasi Sumur Produksi 46
5 Penutup 48
5.1. Kesimpulan 48
5.2. Saran 49
Lampiran 50
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Jam Kerja Reguler di. PT. Geo Dipa unit Dieng 2
Tabel 2.1. Jadwal Kerja Karyawan Non Shift 19
Tabel 2.2. Jadwal Kerja Karyawan Shift 19
Tabel 3.1. Daftar Sumur Produksi dan Sumur Injeksi 30
Tabel 4.1. Hasil Pengukuran Laju Brine 45
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Logo PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng 5
Gambar 2.2. Peta Lokasi PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng 5
Gambar 2.3. Kantor PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng 6
Gambar 2.4. Struktur Organisasi PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng 8
Gambar 2.5. Struktur Organisasi Departemen Steam Field 9
Gambar 2.6. Struktur Organisasi Departemen Finance & Human
Capital
10
Gambar 2.7. Struktur Organisasi Departemen Power Plant 11
Gambar 2.8. Struktur Organisasi Maintenance 12
Gambar 2.9. Struktur Organisasi HSE 13
Gambar 2.10. Struktur Organisasi Procurement 14
Gambar 2.11. Alur Perekrutan Tenaga Kerja 18
Gambar 3.1. Safety Work Permit Form 23
Gambar 3.2. Proses Bisnis PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng 24
Gambar 3.3. Skema Siklus Uap Hasil Pemisahan 26
Gambar 3.4. Skema Siklus Uap Kering 27
Gambar 3.5. Skema Pembangkit Listrik Tenaga Uap 29
Gambar 3.6. Separator 31
Gambar 3.7. Rock Muffler 31
Gambar 3.8. Main Stop Valve 32
Gambar 3.9. Steam Turbine 33
Gambar 3.10. Generator 33
Gambar 3.11. Transformator 34
Gambar 3.12. Condensor 34
Gambar 3.13. Ejector 35
Gambar 3.14. Silencer 36
Gambar 3.15. Balong/Pond 36
Gambar 3.16. Pompa Brine/Pompa Injeksi 36
Gambar 4.4.1. Logsheet Operasi 43
1
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Atma Jaya
Yogyakarta (PSTI UAJY) mewajibkan semua mahasiswanya untuk melaksanakan
kerja praktek sesuai dengan Kurikulum di PSTI UAJY. PSTI UAJY memandang
kerja praktek sebagai wahana atau sarana bagi mahasiswa untuk mengenali
suasana di industri serta menumbuhkan, meningkatkan, dan mengembangkan
etos kerja profesional sebagai calon sarjana Teknik Industri.
Kerja praktek dapat dikatakan sebagai ajang simulasi profesi mahasiswa teknik
industri. Paradigma yang harus ditanamkan adalah bahwa selama kerja praktek
mahasiswa bekerja di perusahaan yang dipilihnya. Bekerja, dalam hal ini
mencakup kegiatan perencanaan, perancangan, perbaikan, penerapan dan
pemecahanan masalah. Karenanya dalam kerja praktek kegiatan yang dilakukan
oleh mahasiswa adalah:
a. Mengenali ruang lingkup perusahaan
b. Mengikuti proses kerja di perusahaan secara kontinu
c. Melakukan dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh atasan, supervisor
atau pembimbing lapangan
d. Mengamati perilaku sistem
e. Menyusun laporan dalam bentuk tertulis
Kerja praktek ini harus dilakukan selama minimal 1 (satu) bulan di perusahaan
yang bisa dipilih sendiri oleh para mahasiswa sepanjang perusahaan itu
memenuhi persyaratan sebagai tempat kerja praktek yang ditetapkan oleh PSTI
UAJY.
1.2. Tujuan Kerja Praktek
Hal-hal yang ingin dicapai melalui pelaksanaan Kerja Praktek ini adalah:
a. Melatih kedisiplinan.
b. Melatih kemampuan berinteraksi dengan bawahan, rekan kerja, dan atasan
dalam perusahaan.
c. Melatih kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja.
d. Melihat secara langsung aktivitas perusahaan dalam berproduksi dan
menjalankan bisnisnya.
2
e. Melengkapi teori yang diperoleh di perkuliahan dengan keadaan sebenarnya
yang ada di pabrik.
f. Menambah wawasan mengenai sistem produksi dan sistem bisnis.
1.3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek
Kerja Praktek dilaksanakan di PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng yang terletak di
Dieng, Wonosobo. Penulis melaksanakan kerja praktek tanggal 19 juni 2017
sampai 9 Agustus 2017. Jam kerja mahasiswa kerja praktek mengikuti jam kerja
karyawan tetap, yaitu masuk lima hari kerja mulai pukul 07.30 WIB sampai dengan
pukul 17.00 WIB. Khusus Hari Senin karyawan masuk pukul 08.00 WIB untuk
memberi kelonggaran bagi karyawan dari luar daerah Wonosobo yang pulang saat
weekend dan baru kembali Hari Senin. Selain itu, pada Hari Jumat karyawan
pulang lebih awal pada pukul 15.30 WIB. Jam kerja di PT. Geo Dipa Energi Unit
Dieng ditunjukkan pada tabel 1.1.
Tabel 1.1. Jam Kerja Reguler di PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng
Hari Kerja Jam Kerja
Senin 08.00 WIB – 17.00 WIB
Selasa – Kamis 07.30 WIB – 17.00 WIB
Jumat 07.30 WIB – 15.30 WIB
Penempatan pelaksanaan kerja praktek mahasiswa oleh perusahaan
adalah di departemen Steam Field Production yang bertugas
mengoperasikan fasilitas produksi dan memastikan peralatan produksi
berjalan dengan baik. Steam field production juga yang menangani uap
yang menjadi bahan utama pembangkit listrik mulai dari proses
pengambilan dari perut bumi, pembersihan uap, transportasi uap hingga
pengembalian kembali hasil penggunaan uap ke bumi.
3
BAB 2
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan
PT. Geo Dipa merupakan Badan Usaha milik Negara yang bergerak pada bidang
eksplorasi energi panas bumi khususnya dalam membangun dan mengoperasikan
pembangkit listrik tenaga panas bumi. Saat ini PT. Geo Dipa Unit Dieng telah
mampu mengoperasikan satu unit PLTP dengan kapasitas 1 x 60 Mw yang telah
terhubung ke sistem transmisi interkoneksi Jawa, Madura, Bali.
Sejarah perkembangan proyek panas bumi Dieng dimulai oleh Pemerintah Hindia
Belanda pada tahun 1918 dengan memulai penyelidikan potensi panas bumi
Dieng. Pada tahun 1964 hingga 1965 UNESCO mengidentifikasi dan menetapkan
bahwa Dieng merupakan salah satu prospek panas bumi yang baik di Indonesia.
Hal ini ditindaklanjuti oleh USGS, pada tahun 1970 USGS melakukan survei
geofisika dan tahun 1973 melakukan pengeboran enam sumur dangkal
(kedalaman maksimal 150 meter) dengan suhu 92ₒ - 175ₒ Celcius.
Pada tanggal 17 Agustus 1974 Dieng ditetapkan oleh Menteri Pertambangan dan
energy dengan surat keputusan No.491/KPTS/M/Pertamb/1974 sebagai wilayah
kerja IV panas bumi bagi Pertamina, meliputi area seluas 107.361.995 hektar.
Penyelidikan geologi, geokimia, geologi dan pengeboran landaian suhu berhasil
diselesaikan. Pertamina pada tahun 1976. Hingga tahun 1994 Pertamina sudah
menyelesaikan 27 sumur uji produksi (21 sumur di Sikidang, 3 sumur di Sileri dan
3 sumur di Pakuwajan). Selama tahun 1981-1983 Pertamina menghasilkan power
plant unit kecil berkapasitas 2 MW.
Pada tahun 1994 lapangan panas bumi di Dieng dipegang oleh Himpurna
California Energy Ltd. (HSE) yang merupakan perusahan gabungan antara
California Energy Ltd. (CE) dan Himpurna Erasindo Abdi (HEA). Akibat adanya
sengketa antara HSE dan PT. PLN (Persero) serta dikeluarkannya Surat
Keputusan Presiden RI No. 39 tahun 1997 dan Surat Keputusan Presiden No. 5
tahun 1998, maka pada tahun 1998 California Energy Ltd. menggugat PT. PLN
(persero) melalui Mahkamah Arbitrase Internasional pada tahun 2000 dan
dimenangkan oleh HSE. Setelah sengketa HSE selesai, untuk sementara klaim
California Energy Ltd. ini dibayar oleh Overseas Private Investment Cooperation
(OPIC) dan kepemilikan saham mayoritas proyek di PLTP Dieng dipegang oleh
4
OPIC. Kemudian Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui surat
No.S.346/MK02/2001 tanggal 4 September 2001 menunjuk PT.PLN (Persero)
untuk menerima dan mengelola aset Dieng Patuha.
Melalui surat perjanjian kerjasama antara Direksi PT. PLN (Persero) dengan
Direksi PT. Pertamina (Persero) No. 066-1/C00000/2001 tanggal 14 September
2001 membentuk Badan Pengelola Dieng Patuha (BPDP) yang bertugas untuk
melakukan persiapan serta pengelolaan rekomisioning PLTP Unit 1 yang
berkapasitas 60 MW serta merawat aset Dieng Patuha. Sejak tanggal 1 Oktober
2002 BPDP dibantu existing employee, HSE, serta mitra usaha lainnya
melaksanakan kegiatan rekomisioning tersebut dengan memperbaiki hampir
seluruh peralatan yang ditinggalkan California Energy Ltd. serta membangun rock
muffler dan mengamati steam purifier sehingga proyek Dieng yang selama ini
terbengkalai mampu beroperasi kembali dan menghasilkan listrik dari sumber
daya panas bumi ke sistem interkoneksi terpadu Jawa-Madura- Bali.
Sejak tanggal 4 September 2002 PT. Geo Dipa Energi mulai berperan dalam
pengelolaan asset Dieng Patuha. PT. Geo Dipa Energi merupakan anak
perusahaan dari dua BUMN terbesar di Indonesia, yaitu PT. Pertamina (Persero)
memegang saham 67% dan PT. PLN (Persero) dengan saham sebesar 33% yang
didirikan pada tanggal 5 Juli 2002. Pada Februari 2011 susunan pemegang saham
Perseroan telah berubah, di mana saham PT. Pertamina diambil alih langsung
oleh Pemerintah Indonesia. Sebagai konsekuensi dari aksi korporasi tersebut,
pada Desember 2011 Geo Dipa Energi telah mentransformasikan dirinya menjadi
sebuah Badan Usaha Milik Negara yang baru.
2.1.1. Profil Perusahaan
PT. Geo Dipa Energi merupakan perusahaan dengan jenis badan hukum
Perseroan Terbatas yang bergerak di bidang pembangkit listrik tenaga panas
bumi. PT. Geo Dipa Energi merupakan perusahaan BUMN. PT. Geo Dipa Energi
memiliki tiga lokasi perusahaan, yaitu Jakarta (kantor pusat), Bandung (produksi)
dan Dieng (produksi). PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng terletak di Jalan Raya Dieng
Batur,Wonosobo, Jawa Tengah. Logo yang digunakan oleh setiap unit perusahaan
berbeda-beda. Hal yang membedakan adalah adanya keterangan unit di bawah
tulisan Geo Dipa Energi. PT. Geo Dipa Energi Unit Patuha akan menggunakan
keterangan Unit Patuha, sedangkan Unit Dieng akan ditambahkan tulisan Unit
Dieng seperti ditunjukkan pada Gambar 2.1.
5
Gambar 2.1. Logo PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng
Logo perusahaan seperti yang terlihat pada gambar 2.1. akan dicetak pada setiap
formulir aktivitas yang berkaitan dengan proses bisnis dan keperluan lainnya
sebagai bagian dari identitas perusahaan.
2.1.2. Lokasi Perusahaan
PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng terletak di Dataran Tinggi Dieng, Wonosobo, Jawa
Tengah. Pada Gambar 2.2. terlihat bahwa lokasi PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng
juga berdekatan dengan Kabupaten Banjarnegara. Dataran Tinggi Dieng sendiri
merupakan kawasan wisata karena terdapat banyak peninggalan sejarah seperti
bangunan candi dan telaga. Suhu di Dataran Tinggi Dieng kurang lebih 20ₒ C
dengan ketinggian 2000-2100 MDPL.
Gambar 2.2. Peta Lokasi PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng
6
Gambar 2.3. Kantor Geo Dipa Energi Unit Dieng
Gambar di atas merupakan bangunan kantor yang dimiliki PT. Geo Dipa Energi
Unit Dieng sebagai pusat aktivitas operasional yang terletak pada Jalan Raya
Dieng. Sumur yang dimiliki PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng tersebar di berbagai
wilayah di Dieng yang letaknya saling berjauhan. Kompleks PLTP Dieng Unit 1
terletak di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara dan
Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Luas PLTP ini sekitar 107351,995
hektar.
2.1.3. Produk yang Dihasilkan
PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng merupakan penyedia tenaga listrik dimana listrik
merupakan hasil produksi dengan metode eksplorasi dan eksploitasi sumber
panas yang nantinya akan disalurkan ke PLN. PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng
berperan sebagai produsen listrik dan tidak bertanggung jawab atas penggunaan
listrik di daerah Dieng, Wonosobo, Banjarnegara dan sekitarnya. Listrik yang
dihasilkan PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng mampu memenuhi sekitar 20%
kebutuhan listrik wilayah Jawa, Madura, Bali.
Dalam proses produksinya PT Geo Dipa Energi menghasilkan limbah berupa silika
dan air yang diinjeksikan kembali ke perut bumi untuk perputaran alur produksi.
7
Silika didapat dari hasil pengendapan material dari dalam bumi pada pipa-pipa
yang digunakan untuk proses produksi. Jika jumlahnya sudah cukup banyak, silika
tersebut nantinya akan dibersihkan agar diameter pipa tidak semakin kecil dan
jumlah uap yang dialirkan akan tetap optimal. Limbah silika yang dihasilkan
sedang dalam proses penelitian untuk dibuat menjadi paving block dibantu oleh
LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia).
2.1.4. Penghargaan Perusahaan
Sebagai salah satu BUMN, PT Geo Dipa Energi Unit Dieng memiliki beberapa
sertifikat yang dapat memperkuat eksistensi perusahaan tersebut di dunia bisnis.
Sertifikat yang dimiliki dapat meningkatkan kredibilitas perusahaan dan
kepercayaan pelanggan. Sertifikat tersebut diberikan setelah perusahaan
dinyatakan lulus proses audit tertentu sesuai dengan undang-undang. Sertifikat
yang telah didapatkan PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng adalah sebagai berikut:
a. Penghargaan Pratama Keselamatan Pertambangan Tahun 2009
Penghargaan Keselamatan Pertambangan diberikan oleh Direktorat Jenderal
Mineral dan Batubara kepada PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng atas prestasi yang
dicapai dalam pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Diharapkan
melalui penghargaan ini para pengelola Pertambangan Mineral dan Batubara serta
Perusahaan Panas Bumi dapat termotivasi untuk terus meningkatkan pengelolaan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Penghargaan Pratama Keselamatan Kepanasbumian Tahun 2010
Penghargaan Pratama Keselamatan Kepanasbumian diberikan oleh Direktorat
Jenderal Mineral dan Batubara kepada PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng atas
prestasi yang dicapai dalam pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
c. PROPER Biru Tahun 2013-2014
PROPER merupakan singkatan dari Program Penilaian Peringkat Kinerja
Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan yang dikembangkan oleh
Kementrian Lingkungan Hidup (KLH). PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng
mendapatkan sertifikat PROPER Biru yang pada tahun 2013 atas upaya
perusahaan melakukan pengelolaan lingkungan yang diisyaratkan sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
Penghargaan tersebut dipajang di dinding kantor PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng
agar mudah dilihat oleh karyawan dan tamu sehingga para karyawan terus
8
termotivasi untuk meningkatkan kinerja mereka sehingga dapat mempertahankan
bahkan meningkatkan penghargaan yang telah diterima.
2.2. Struktur Organisasi Perusahaan
Demi menunjang kinerja perusahaan dan memaksimalkan kinerja yang dimiliki,
dibutuhkan suatu struktur organisasi yang kokoh serta dinamis dalam rangka
menghadapi persaingan di dunia usaha yang dari waktu ke waktu semakin
kompetitif. PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng bertindak sebagai pengatur dan
pengontrol jalannya kegiatan produksi. Hal inilah yang menyebabkan keterkaitan
antara struktur organisasi baik dari Head Office dengan site-sitenya ataupun antar
site sendiri. Perusahaan PT. Geo Dipa Energi dipimpin oleh seorang direktur
utama yang saat ini dipegang oleh Bapak Riki Ibrahim. Posisi direktur utama ini
memilki kantor yang berlokasikan di kantor pusat yaitu Jakarta. Perusahaan PT.
Geo Dipa Energi khususnya Unit Dieng dipimpin oleh seorang General Manager
(GM) yakni Bapak Puguh Wintoro serta membawahi lima departemen yaitu bagian
HSE yang dimanajeri oleh Bapak Hefi Hendri, Steam Field yang dimanajeri oleh
Bapak M. Istiawan, Power Plant yang dimanajeri oleh bapak Izzudin, Maintenance
yang dimanajeri oleh bapak Henky Irawan, dan HC & Finance yang dianajeri oleh
bapak Agus Supriyanto. Struktur organisasi perusahaan akan ditampilkan pada
Gambar 2.4.
Maintenance
Manager
Henky Irawan
HC & Finance
Manager
Agus Supriyanto
Steam Field
Manager
M Istiawan Nurpratama
HSE
Manager
Hefi Hendri
Direktur Utama
BOD
Procurement
Superintendent
Syamsumin
Direktur Operasi &
Pengembangan Niaga
Direktur Keuangan
Direktur Umum & SDM
Power Plant
Manager
Izzudin
Heath & Safety
Superintendent
Suparwanto
Environtment
Superintendent
Vacant
Steam Field
Maintenance
Superintendent
Muh. Arifin
Power Plant
Maintenance
Superintendent
M. Nor Chabib
Topography
& Civil
Superintendent
R. Julianto
SF Planning
& Technical Evaluation
Superintendent
Riswan Herdian R.
SF Operation
Superintendent
Sarbeni Rangkuti
Geosience
& technical Production
Vacant
PP Planning
& Technical
Evaluation
Singgih PP.
PP Operation
Superintendent
Widoyo
HC & GA
Assistant Manager
Weni K.
Finance
Assistant Manager
Azizah S.
Logistic
Superintendent
Supriana
General Manager
Puguh Wintoro
Gambar 2.4. Struktur Organisasi PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng.
9
Pada halaman selanjutnya akan dipaparkan mengenai struktur organisasi pada
setiap departemen yang ada di perusahaan tersebut:
2.2.1. Departemen Steam Field
Departemen Steam Field dipimpin oleh Bapak M. Istiawan sebagai seorang
manajer. Departemen ini bertanggung jawab pada proses produksi PT. Geo Dipa
Energi Unit Dieng. Departemen Steam Field steam field melakukan pengaturan
dan pelayanan kerja lapangan, serta pemeliharaan terkait produksi uap di sumur
produksi dan bidang laboratorium. Salah satu contoh pekerjaan yang dilakukan
divisi ini adalah memeriksa apakah ada masalah yang terjadi di setiap sumur
produksi atau tidak. Struktur organisasi departemen Steam Field dapat dilihat pada
Gambar 2.5. Divisi steam field operator bekerja dalam bentuk team dalam tiap
shiftnya. Dalam satu team terdiri dari 3 orang operator operasi, 1 orang CDP, 1
orang geochemist, dan 1 orang mekanik.
Steam Field
Manager
M Istiawan
Nurpratama
SF Planning &
Technical
Evaluation
Riswan Herdian R
SF Operation
Superintendent
Sarbeni Rangkuti
Geosience &
Technical
Production
Vacant
SF Operation
Supervisor 1
Setya Risnawan
SF Operation
Supervisor 2
Murwanto
SF Operation
Supervisor 3
Sukarni
SF Operation
Supervisor 4
R. Suharto
SF Operation Staff 1
Sodiq Setiyono
Lastyo Sujatmiko
Ujang Sunarya
Yuli Setyanto
Supriyono
SF Operation Staff 2
Aldi Wahyu S.
Dafit Rizal
Zulkarnain
Wahyu Joko S.
Samuri Budiarso
SF Operation Staff 3
Budiyono
Prangkas Dedi
Hardiyanto Parnen
Arif Rahman H.
Vacant
SF Operation Staff 4
Sapto Adi Wibowo
Adi Kuncahyo
Mujahidin
Yudi Iskandar
Vacant
SF Planning &
Reporting Staff
Vacant
Geochemist
Vacant
Well Measurement &
Data Supervisor
Guruh Satya Rajasa
Analist
Slamet Sugiono
Gambar 2.5. Struktur Organisasi Departemen Steam Field.
10
2.2.2. Departemen HC & Finance
Departemen HC & Finance dipimpin oleh Bapak Agus Spriyanto sebagai
seorang manajer. Bagian ini bertanggung jawab pada proses keuangan dan
sumber daya manusia di PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng. Departemen
Finance bertanggung jawab mengenai keuangan secara keseluruhan yang
dimiliki oleh perusahaan. Departemen ini memiliki tugas untuk melakukan
pengawasan terhadap pencatatan keluar masuknya dana transaksi
keuangan, penyimpanan dokumen, melakukan pembayaran dan
pembelian, memantau hutang piutang, melakukan transaksi di bank,
perencanaan penyediaan sumber dana keuangan untuk jangka pendek
maupun panjang, penyimpanan aset perusahaan, serta membuat anggaran
dana untuk aktivitas perusahaan, sedangkan Departemen Human Capital
bertanggung jawab mengenai keseluruhan aktivitas pekerja di PT. Geo
Dipa Energi Unit Dieng. Tugas dari divisi ini adalah mengontrol seluruh
pendayagunaan tenaga kerja, pengaturan fasilitas, peneguran, pemberian
prestasi, penentuan job desk bagi karyawan, pengembangan sumber daya
manusia, penerimaan karyawan baru, pengupahan, serta mengawasi
setiap tenaga kerja yang bekerja di perusahaan. Struktur organisasi
departemen HC & Finance dapat dilihat pada Gambar 2.6
Gambar 2.6. Struktur Organisasi Departemen Finance & Human Capital.
11
2.2.3. Departemen Power Plant
Departemen Power Plant dipimpin oleh Bapak Izzudin sebagai seorang manajer.
Bagian ini bertanggung jawab pada proses produksi dalam hal pembangkit listrik
sebagai output PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng. Departemen Power Plant
bertanggung jawab atas proses pembangkitan listrik di power plant yang kemudian
dikirim ke PLN. Departemen ini bertugas untuk memastikan agar tidak ada
masalah yang mengganggu proses pembangkitan listrik. Salah satu contoh tugas
divisi ini adalah mengawasi alat-alat yang digunakan dalam proses pembangkitan
listrik. Jika terjadi kerusakan maka akan dilaporkan ke bagian maintenance untuk
ditindaklanjuti. Struktur organisasi departemen Power Plant dapat dilihat pada
Gambar 2.7
Gambar 2.7. Struktur Organisasi Departemen Power Plant.
12
2.2.4. Departemen Maintenace
Departemen Maintenace dipimpin oleh Bapak Henky Irawan sebagai seorang
manajer. Bagian ini bertanggung jawab pada proses perawatan dan pemeliharaan
alat – alat produksi milik PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng. Departemen
Maintanance bertugas melakukan perawatan, perbaikan dan penggantian alat-alat
yang digunakan dalam proses produksi maupun pembangkitan listrik. Divisi ini
yang nantinya memutuskan apakah perlu membeli peralatan yang baru atau tidak.
Struktur organisasi departemen Maintenance dapat dilihat pada Gambar 2.8.
Gambar 2.8. Struktur Organisasi Departemen Maintenance.
13
2.2.5. Departemen HSE (Human,Safety, and Environment)
Departemen HSE dipimpin oleh Bapak Hefi Hendri sebagai seorang manajer.
Bagian ini bertanggung jawab pada Keselamatan kerja dan lingkungan di PT. Geo
Dipa Energi Unit Dieng. Departemen HSE bertanggung jawab terhadap kesehatan
dan keselamatan pekerja selama di lapangan. Salah satu contoh pekerjaan yang
dilakukan bagian HSE adalah memastikan pekerja memakai fasilitas alat
pelindung diri (APD) secara lengkap saat berada di lapangan. Struktur organisasi
departemen HSE dapat dilihat pada Gambar 2.9.
HSE
Manager
Hefi Hendri
Environtment
Superintendent
Vacant
Solid & Liquid
Environtment
Supervisor
Vacant
Emision Control
Supervisor
Vacant
Safety
Supervisor
Sudaryanto
Health & Safety
Superintendent
Suparwanto
Health
Supervisor
Vacant
Health Staff
Imam Dwi Pramono
Suparno
Ibnu Kosim
Sunardi
Farid Ismail
Safety Staff
Vacant
Solid & Liquid
Environtment Staff
Aron PC Tampubolon
Eliza Firzana
Solimin
Emision Control Staff
Vandy Pratama
Gambar 2.9. Struktur Organisasi Departemen HSE (Human,Safety, and
Environment).
14
2.2.6. Struktur Organisasi Departemen Procurement
Departemen Procurement dipimpin oleh Bapak Syamsumin sebagai seorang
superintendent. Bagian ini bertanggung jawab pada proses pengadaan barang
dan pemilihan vendor di PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng. Gambar 2.10 merupakan
susunan organisasi bagian Procurement :
Gambar. 2.10. Struktur Organisasi Procurement
2.3. Manajemen Perusahaan
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai manajemen perusahaan yang terbagi
menjadi visi-misi, nilai perusahaan, ketenagakerjaan, pemasaran dan fasilitas
yang diberikan.
2.3.1. Visi dan Misi Perusahaan
Setiap perusahaan memiliki visi dan misi yang digunakan sebagai panduan untuk
melangkah, tanpa terkecuali PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng. Selain untuk
panduan dalam melakukan aktivitasnya visi dan misi perushaan juga dapat
menggambarkan tujuan perushaan tersebut dalam melakukan usahanya. Pada
bagian ini akan menjelaskan mengenai visi dan misi yang diterapkan di PT. Geo
Dipa Energi Unit Dieng. Adapun visi yang diusung oleh PT. Geo Dipa Energi, yaitu:
HSE Manage
r
15
“Menjadi perusahaan energi geothermal yang handal dan terpercaya melalui insan
Geo Dipa, keunggulan operasional dan pertumbuhan yang berkesinambungan.”
Misi yang diusung oleh PT. Geo Dipa Energi meliputi lima point penting, yaitu:
a. Fokus pada pertumbuhan perusahaan yang cepat dan berkesinambungan
dalam mencapai tujuan bisnis.
b. Mengoptimalkan produktivitas melalui operasional yang unggul dan total quality
management.
c. Menyediakan lingkungan yang terbaik untuk berprestasi sebagai profesional
dan menjadi insan Geo Dipa yang unggul.
d. Turut mendukung program pemerintah dalam penyediaan listrik panas bumi
yang aman dan ramah lingkungan.
2.3.2. Nilai Perusahaan
PT. Geo Dipa Energi juga menanamkan nilai-nilai karakter unggul bagi setiap
pekerjanya yang disebut dengan Geo Dipa Energi Value. Dalam Geo Dipa Energi
Value terdapat lima nilai- nilai unggul yang bisa diterapkan dalam kegiatan kerja
sehari harinya yaitu Learning – Integrity – Goal Oriented – Honour – Teamwork
yang biasa disingkat atau disebut dengan kata “LIGHT”. Agar seluruh tenaga kerja
perusahaan dan para tamu yang datang mengetahui nilai-nilai unggulan tersebut
maka perusahaan memasang poster Geo Dipa Energi Value diletakkan di
berbagai area kantor yang dapat menjadi pengingat bagi setiap pekerja.
Arti dari setiap nilai nilai unggul yang ada dalam Geo Dipa Energi Value akan
dijelaskan sebagai berikut:
a. Learning
Melakukan pembelajaran dan inovasi secara berkesinambungan untuk memberi
nilai tambah bagi pelanggan dan pemegang kepentingan. Adapun contoh perilaku
yang harus diterapkan berdasarkan nilai tersebut antara lain:
- Berani berubah
- Berani mengambil resiko
- Perbaikan berkesinambungan
- Berpikir diluar kebiasaan
16
b. Integrity
Bersikap jujur dan terpercaya dalam segala pemikiran, perkataan dan tindakan.
Adapun contoh perilaku yang harus diterapkan berdasarkan nilai tersebut antara
lain:
- Dapat dipercaya dan diandalkan
- Bekerja dengan etos kerja
- kepentingan perusahaan di atas kepentingan pribadi
- Memberikan umpan balik yang jujur dan terbuka
c. Goal Oriented
Berkomitmen untuk mencapai keunggulan dalam segala hal yang kami lakukan
dan bersikap penuh semangat untuk mencapai hasil yang melebihi harapan.
Adapun contoh perilaku yang harus diterapkan berdasarkan nilai tersebut antara
lain:
- Orientasi terhadap hasil
- Penuh inisiatif dan proaktif
- Memiliki Sense of Urgency
- Mendorong diri untuk selalu melebihi yang diharapkan
d. Honour
Bertekad untuk dikagumi atas kinerja berkelas dunia melalui profesionalisme dan
sikap saling menghormati. Adapun contoh perilaku yang harus diterapkan
berdasarkan nilai tersebut antara lain:
- Menjadi role model
- Menjalankan apa yang dikatakan
- Memegang teguh komitmen
- Bertanggung jawab
e. Teamwork
Percaya akan kekuatan sinergi dan komunikasi untuk membangun tim yang
unggul. Adapun contoh perilaku yang harus diterapkan berdasarkan nilai tersebut
antara lain:
- Kolaborasi antar departemen
- Peduli dan berempati
- Rasa memiliki yang kuat
17
2.3.3. Ketenagakerjaan
Dalam bagian ini akan dijelaskan tentang ketenagakerjaan yang diterapkan pada
PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng seperti status pekerja, prosedur penerimaan
karyawan, pejadwalan kerja, sistem upah dan penghargaan serta sanksi yang
diberikan kepada karyawan.
a. Status Pekerja
Jumlah pekerja di PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng adalah 250 orang dari seluruh
bidang. Persentase antara pekerja laki-laki dengan perempuan yaitu laki-laki
mempunyai persentase 90%, sedangkan persentase pekerja perempuan yaitu
10%. Pekerja di PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng dikelompokkan menjadi dua
berdasarkan status karyawan, yaitu:
i. Karyawan Tetap
Karyawan tetap adalah perkerja yang telah diangkat sebagai pekerja tetap
setelah menyelesaikan masa percobaan atau job training.
ii. Karyawan Outsourcing
Karyawan outsourcing adalah pekerja yang diterima oleh perusahaan untuk
periode tertentu dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan perusahaan sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
b. Prosedur Penerimaan Karyawan
Prosedur perekrutan tenaga kerja pada PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng pada
umumnya sama dengan proses perekrutan tenaga kerja di beberapa perusahaan
lainnya. Berikut ini adalah langkah-langkah proses perekrutan tenaga kerja :
i. Pelamar menyerahkan persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan
perusahaan ke bagian HRD.
ii. Pelamar akan melalui tahap tes tertulis (psikotest maupun akademik) dan
wawancara pada waktu yang telah ditentukan oleh perusahaan.
iii. Pengumuman penerimaan tenaga kerja akan disampaikan.
Agar lebih jelas mengenai prosedur penerimaan karyawan, pada gambar 2.10
ditunjukkan alur proses perekrutan tenaga kerja di PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng.
18
Gambar 2.11. Alur Perekrutan Tenaga Kerja
Gambar 2.11. dibuat berdasarkan keterangan staff HRD PT. Geo Dipa Energi Unit
Dieng yang bertugas dalam perkrutan karyawan.
c. Penjadwalan Kerja
PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng memiliki waktu kerja lima hari seminggu dan
delapan jam dalam satu hari. Jadwal kerja di PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng
dibagi menjadi dua, yaitu jadwal kerja karyawan non shift dan karyawan shift.
Jadwal non shift diperuntukkan bagi karyawan yang bekerja di bagian yang tidak
harus beroperasi selama 24 jam seperti manajer dan staff kantor, sedangkan
jadwal shift digunakan pada bagian yang harus selalu standby selama 24 jam
seperti security dan petugas P3K. Dalam jadwal kerja non shift khusus Hari Senin
karyawan masuk pukul 08.00 WIB untuk memberi kelonggaran bagi karyawan dari
luar daerah Wonosobo yang pulang saat weekend dan baru kembali Hari Senin.
Selain itu, pada Hari Jumat karyawan pulang lebih awal pada pukul 15.30 WIB.
Pembagian jadwal kerja non shift tersebut ditunjukkan dalam tabel 2.1.
19
Tabel 2.1. Jadwal Kerja Karyawan Non Shift
Hari Kerja Jam Kerja
Senin 08.00 WIB – 17.00 WIB
Selasa – Kamis 07.30 WIB – 17.00 WIB
Jumat 07.30 WIB – 15.30 WIB
Jadwal kerja shift membagi karyawan ke dalam tiga shift dengan lama masing-
masing shift adalah delapan jam.. jadwal shift dibuat karena ada bagian-bagian
tertentu yang tetap harus beroperasi selama 24 jam, seperti security dan petugas
P3K. Ketentuan jam kerja shift di PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng ditunjukkan
dalam tabel 2.2:
Tabel 2.2. Jadwal Kerja Karyawan Shift
Hari Shift Jam Kerja
Senin s.d.
Minggu
1 07.30 WIB – 15.30 WIB
2 15.30 WIB – 23.30 WIB
3 23.30 WIB – 07.30 WIB
Jadwal shift tersebut berlaku bagi pekerja di bagian steam field, security,
condensor drop pot control (CDP), control room di power plant, poliklinik/P3K dan
penjaga balong. Untuk pembagian jadwal shift, pihak perusahaan menyerahkan
kepada para pekerja sehingga dapat didiskusikan dengan masing-masing tim
kerja.
Pekerja tetap maupun outsourcing juga mendapat beberapa tunjangan. Tunjangan
yang diterima oleh pekerja tetap antara lain tunjangan perumahan, kesehatan,
daerah, jabatan, cuti, hari raya dan pendidikan, sedangkan pekerja outsourcing
mendapatkan tunjangan daerah, makan, hari raya dan kesehatan. Pekerja tetap
tidak mendapat tunjangan makan karena telah diberikan makan siang di kantor
setiap hari kerja. Cuti tahunan diberikan perusahaan kepada setiap pekerjanya
sebanyak 12 hari dalam jangka waktu satu tahun bagi pekerja yang telah bekerja
selama 12 bulan. Cuti tambahan diberikan kepada pekerja dengan minimal masa
kerja lima tahun. PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng menggunakan layanan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan untuk setiap pekerjanya.
20
d. Sistem Upah
Dasar sistem upah di PT. Geo Dipa Energi adalah kinerja, kompetensi, dan biaya
kebutuhan hidup yang layak. Standar pemberian upah yaitu UMR atau upah
minimum regional. Pekerja yang melakukan lembur akan mendapatkan tambahan
upah berupa upah lembur. Upah lembur dihitung bila pekerja bekerja melebihi 30
menit setelah jam kerja biasa. Lembur akan diakui bila disertai Surat
Pemberitahuan Lembur dan dibuktikan dengan absensi pada mesin. Upah lembur
jumlahnya lebih besar dua kali daripada upah regular. Upah lainnya yaitu
Tunjangan Hari Raya (THR) keagamaan yang dibagikan berdasarkan hari raya
masing-masing pekerja. Pekerja yang berhak mendapat THR adalah yang telah
bekerja minimal tiga bulan.
e. Penghargaan dan Sanksi
Penghargaan bagi pekerja dinilai penting untuk meningkatkan kinerja dan
motivasi. Oleh karena itu, PT. Geo Dipa Energi tiap tahunnya memilih dan
menentukan seorang pekerja teladan yang akan diberikan penghargaan. Selain
itu, bagi pekerja yang menunjukkan kinerja terbaiknya, loyalitas, serta tanggung
jawab akan dievaluasi dan berhak mendapat penghargaan dari perusahaan.
Penghargaan dapat berbentuk voucher belanja, gadget dan tambahan upah
dengan nominal dan persenan tertentu.
Selain penghargaan, perusahaan menerapkan sistem sanksi bagi pekerja yang
melakukan pelanggaran terhadap seluruh aturan yang berlaku di PT. Geo Dipa
Energi . Sanksi yang diberikan yaitu peringatan secara lisan, surat peringatan I,
surat peringatan II, dan surat peringatan III. Surat peringatan III adalah surat
pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi yang bersangkutan.
2.3.4. Pemasaran
Pemasaran produk yang dilakukan oleh PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng adalah
dengan mendistribusikan hasil panas bumi berupa tenaga listrik ke PLN dengan
kapasitas maksimal sebesar 60 MW. PT. Geo Dipa Energi menjadi supplier listrik
bagi PLN.
21
2.3.5. Fasilitas
Agar karyawan merasa nyaman, PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng menyediakan
fasilitas bagi seluruh karyawan. Fasilitas yang disediakan PT. Geo Dipa Energi
Unit Dieng antara lain tempat ibadah (mushola), ruang P3K yang terdapat di area
kantor, kantin, tempat parkir dan fasilitas olahraga. Kantin berisi ruang makan
berkapasitas kurang lebih 20 orang dan sebuah dapur untuk penyajian makanan.
Tempat parkir berkapasitas 15 mobil untuk parkir depan kantor, dan untuk parkir
bawah berkapasitas 15 motor dan satu mobil ambulance. Fasilitas olahraga
merupakan fasilitas hiburan yang diberikan untuk karyawan. Ada 2 olahraga yang
diberikan yaitu futsal dan badminton.
Selain itu, setiap hari karyawan tetap maupun outsourcing mendapatkan fasilitas
antar jemput dari perusahaan. Mushola yang berada di PT. Geo Dipa Energi Unit
Dieng biasa digunakan sholat oleh para karyawan setiap pukul 12.00 WIB. Pada
hari Jumat biasanya diadakan sholat berjamaah yang dipimpin oleh seorang imam
yang berasal dari luar perusahaan. Fasilitas P3K digunakan bila ada karyawan
yang merasa kurang sehat untuk beristirahat atau memeriksakan diri.
Fasilitas lain yaitu supir dan mobil yang akan mengantar karyawan ke lokasi-lokasi
kerja seperti wellpad, jalur pipa dan lain-lain. Fasilitas supir diberikan pertiap
departemen.
22
BAB 3
TINJAUAN SISTEM PERUSAHAAN
Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses bisnis, layanan yang diberikan,
proses operasi dan fasilitas operasi yang dimiliki PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng.
3.1. Proses Bisnis Perusahaan
Setiap perusahaan memiliki proses bisnis yang terstruktur untuk menghasilkan
output tertentu, begitu pula dengan PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng. Proses bisnis
yang dimiliki melibatkan seluruh departemen dalam proses produksi listrik. Proses
bisnis yang diterapkan oleh PT. Geo Dipa Unit Dieng adalah sebagai berikut:
a. Departemen Steam Field akan meminta operator maintenance untuk
mengecek peralatan produksi.
b. Departemen Maintenance, dalam hal ini operator maintenance mengecek
semua peralatan. Jika semua peralatan dalam kondisi baik dan siap digunakan
maka Departemen Steam Field akan mengisi formulir safety work permit, jika
terjadi peralatan belum siap digunakan maka departemen maintenance akan
memperbaiki peralatan tersebut hingga siap digunakan.
c. Formulir safety work permit yang telah diisi oleh bagian Steam Field akan
diberikan ke Departemen HSE untuk disetujui. Tim HSE kemudian akan
mengawasi pekerjaan yang dikerjakan di sumur produksi. Jika terjadi bahaya
karena kerusakan alat maka pekerjaan akan dihentikan dan pihak
maintenance akan diminta untuk memperbaiki alat yang rusak, namun bila
dirasa tidak ada bahaya maka produksi akan terus berlanjut hingga nantinya
uap kering hasil produksi dikirim ke Power Plant.
Gambar 3.1. menunjukkan contoh formulir safety work permit yang telah diisi
dan diberikan ke departemen HSE. Formulir ini diberikan oleh bagian K3.
Formulir tersebut diisi oleh bagian Steam Field dan ditandatangani oleh
supervisor K3. Formulir tersebut berisi tentang nama karyawanatau pihak
yang akan ke lapangan untuk memperbaiki atau mengecek sesuatu, lokasi
sumur produksi, kepentingan karyawan dan peralatan standar yang harus
digunakan. Formulir tersebut hanya berlaku untuk satu kali kunjungan. Jika
pekerja akan pergi ke sumur yang sama keesokan harinya maka harus
mengisi formulir safety work permit kembali.
23
Gambar 3.1. Safety Work Permit Form
Keterangan:
1. Pihak atau nama karyawan yang akan melakukan pekerjaan di sumur produksi
ataupun sumur injeksi.
2. Lokasi sumur.
3. Waktu melakukan pekerjaan.
4. Penjelasan detail mengenai jenis pekerjaan yang akan dilakukan di lapangan.
5. APD yang wajib digunakan dalam melakukan pekerjaan.
6. Tanda tangan staff HSE.
7. Tipe pekerjaan yang akan dilakukan di lapangan.
1 2
4
5
6
3
7
24
d. Power Plant akan menggunakan uap kering hasil produksi untuk memutar
turbin sehingga dihasilkan energi listrik yang nantinya akan dikirim ke PLN.
Gambaran proses bisnis secara keseluruhan di PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng
dapat dilihat pada gambar 3.2.
PROSES BISNIS DI PT. GEO DIPA UNIT DIENG
MAINTANANCE
DIVISION
HSE
DIVISIONPOWER PLANT
STEAM FIELD
DIVISION
Megecek semua peralatan produksi
Mulai
Meminta operator maintanance
mengecek peralatan produksi
Apakah peralatan
siap?
Memperbaiki peralatan yang
rusak
Mengisi form safety work permit
Apakah peralatan
siap?
Menyetujui safety work permit yang
telah diberikan
Tim HSE mengawasi pekerjaan yang
sedang dilakukan
Melakukan kegiatan proses produksi
Apakah terjadi
bahaya?
Menerima hasil produksi
Mengirimkan hasil produksi ke
PLN
Selesai
Ya
Ya
Tidak
Tidak
YaTim HSE
memberhentikan kegiatan proses
produksi
Tidak
Gambar 3.2. Proses Bisnis PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng
25
Proses bisnis tersebut dibuat berdasarkan keterangan dari staff departemen steam
field yang terlibat dalam proses produksi PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng.
3.2. Layanan yang Diberikan
PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
pengeboran panas bumi yang digunakan untuk membangkitkan listrik di kawasan
Jawa, Madura dan Bali. PT. Geo Dipa Energi memanfaatkan potensi uap panas
yang terkandung dalam perut bumi yang nantinya dapat diubah menjadi energi
listrik. PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng memiliki satu buah turbin sebagai
penggerak generator. Turbin tersebut bekerja untuk mengubah tenaga kalor yang
terdapat di dalam uap menjadi tenaga mekanis berupa putaran melalui sudut-
sudut yang terdapat dalam turbin. Generator yang digunakan dapat menghasilkan
tenaga listrik sebesar 60 MW yang dapat mencukupi 20% kebutuhan listrik di
kawasan Jawa, Madura dan Bali. Proses pendistribusian listrik dilakukan oleh PLN
setelah listrik dikirimkan oleh PT. Geo Dipa Unit Dieng ke PLN.
3.3. Proses Operasi
Prinsip kerja dari pembangkit listrik panas bumi hampir mirip dengan pembangkit
listrik tenaga uap. Jika pada PLTU uap didapat dengan cara memasak air di boiler,
maka pada PLTP uap dipompa langsung dari perut bumi. Uap panas yang keluar
tersebut tidak langsung digunakan, melainkan perlu melewati proses penyaringan
karena uap yang dikeluarkan masih mengandung bahan lain seperti air,
kandungan mineral dan garam.
3.3.1. Siklus Uap Kering (Direct Dry Steam Cycle)
Fluida yang keluar dari sumur merupakan campuran fluida dua fasa (fasa uap dan
fasa cair) maka harus dilakukan proses pemisahan terlebih dahulu melalui
separator sehingga fasa uap akan terpisah dengan fasa cairnnya. Uap yang
dihasilkan inilah yang nantinya akan dipakai untuk perhitungan daya turbin,
sehinggga sistem konversi energi ini dinamakan siklus uap hasil pemisahan. Siklus
ini banyak digunakan pada reservoir panas bumi yang didominasi air.
Skema diagram siklus uap hasil pemisahan ditunjukkan pada gambar 3.3.
26
Gambar 3.3. Skema Siklus Uap Hasil Pemisahan
Siklus tersebut merupakan siklus yang terotasi sehingga tidak ada limbah yang
terbuang sia-sia. Uap panas pada reservoir masuk kedalam pipa. Reservoir adalah
lokasi dimana uap mentah berada. Uap akan mengalir langsung ke separator.
Separator berfungsi untuk memisahkan uap dan kandungan air. Separator terdiri
dari sekat-sekat yang dapat menahan air agar tidak terbawa uap bertekanan tinggi.
Hasil dari separator adalah uap bertekanan tinggi yang akan dikirim ke power plant
dengan tekanan sebesar 11-13 bar. Brine (air yang banyak mengandung mineral
seperti silika) yang telah dipisahkan akan dikirim ke balong (kolam penampungan)
untuk dibuang atau diinjeksikan ke dalam bumi melalui sumur injeksi. Setiap pipa
yang menghubungkan antara reservoir dan separator dihubungkan juga ke tower
pengurai yang memiliki katup otomatis. Tower pengurai/ AFT memiliki fungsi yang
sama dengan separator, namun hanya beroperasi bila kadar brine yang terdapat
dalam separator melebihi batas daya tampung separator. Balong air berguna
untuk menampung brine dari separator dan tower. Brine yang ada di dalam balong
akan dihisap oleh pompa injeksi untuk dialirkan ke dalam perut bumi kembali.
3.3.2. Pembangkit Siklus Uap Kering
Pada pembangkit siklus kering juga terdapat rock muffler, yaitu unit proses
produksi yang berfungsi meredam suara dan melepas uap untuk menjaga tekanan
uap agar tetap stabil sebesar 9,8 bar. Operasi pada rock muffler juga
menghasilkan brine yang akan dialirkan menuju balong untuk ditampung dan
27
nantinya dihisap oleh sumur injeksi. Uap panas yang berasal dari separator
dialirkan menuju power plant menggunakan pipa untuk melalui proses pembangkit
siklus uap kering. Proses diawali dengan masuknya uap bertekanan tinggi (11-13
bar) ke dalam scrubber. Scrubber (steam purifier) merupakan alat yang memiliki
fungsi sama dengan separator, yaitu memisahkan uap dengan air dari separator
sebelum masuk ke turbin. Hasil uap dari scrubber dipisahkan lagi melalui demister
untuk memperoleh uap yang kering. Demister adalah sebuah alat yang berbentuk
tabung silinder yang di dalamnya terdapat kisi-kisi baja yang berfungsi untuk
mengeliminasi butiran air yang masih terdapat dalam uap. Jika uap yang masuk
ke turbin masih kotor dan basah, maka dapat menyebabkan vibrasi, erosi dan
pembentukan kerak pada turbin. Karena perbedaan tekanan dan berat jenis, maka
butiran air dan partikel padat yang terkandung dalam uap akan jatuh. Uap bersih
akan diteruskan ke turbin setelah sebelumnya disaring terlebih dahulu. Skema
diagram siklus uap kering ditunjukan pada gambar 3.4.
Gambar 3.4. Skema Siklus Uap Kering
3.3.3. Pembangkit Listrik Tenaga Uap
Proses pertama dalam pembangkitan listrik tenaga uap adalah proses vakum.
Setelah keluar dari demister, uap air akan dialirkan untuk menggerakan turbin dan
scrubber mengeluarkan uap untuk membuat ejector valve dalam kondisi vakum
sehingga mempermudah proses kondensasi uap dari turbin. Uap bertekanan yang
dihasilkan dari sistem di dalam scrubber dialirkan menuju ejector.
28
Setelah proses vakum, selanjutnya dilakukan pproses pembangkit. Uap
bertekanan dilewatkan MSV (Main Stop Valve) masuk ke turbin dan akan
dilanjutkan ke CV (Control Valve) 1 dan 2 yang dikontrol dengan digital elektronik.
MSV berguna sebagai pengaman uap yang masuk ke turbin, sedangkan CV
berguna sebagai pengontrol banyaknya uap yang akan digunakan untuk memutar
turbin. Uap yang masuk digunakan untuk menggerakkan turbin yang telah
dihubungkan dengan generator berkapasitas 60 MW dengan tegangan 15 KV dan
frekuensi 50 Hz. Uap yang telah digunakan untuk menggerakkann turbin akan
terkondensasi menjadi air yang bersuhu sekitar 33oC dan mengalir ke dalam
kondensor utama.
Turbin yang memiliki putaran 1000 RPM didiamkan selama dua jam, kemudian
putaran turbin dinaikkan menjadi 2000 RPM dengan menambah jumlah uap yang
masuk dalam waktu sekitar setengah jam. Setelah mencapai 2000 RPM, putaran
kembali dinaikkan menjadi 3000 RPM. Saat kecepatan turbin sebesar 3000 RPM,
sistem AVR (Automatic Voltage Regulator) mendapatkan voltase yang sama
dengan yang dialirkan oleh PLN. Voltase yang telah tercapai kemudian dinaikkan
dengan transformator step up agar dapat menekan voltase yang dialirkan PLN ke
daerah Jawa, Madura dan Bali.
Proses yang terakhir dalam tahap pembangkitan listrik adalah proses pompa. Air
kondensor dari main condensor yang masih bersuhu sekitar 33o – 35oC akan
dipompa menggunakan Hotwell Pump P-101 A dan P-102 B untuk didinginkan di
cooling tower tetapi sebagian akan di by pass menuju blow down pump yang
kemudian diinjeksikan kembali ke perut bumi melalui sumur injeksi. Di cooling
tower terjadi proses pendinginan yang akan menghasilkan air bersuhu 20o – 25oC
dan pembuangan NCG ke udara. Skema diagram pembangkit listri tenaga uap
ditunjukan pada gambar 3.5.
29
Gambar 3.5. Skema Pembangkit Listrik Tenaga Uap
3.4. Fasilitas Operasi
PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng memiliki beberapa fasilitas yang mendukung
proses operasinya. Pada sub bab ini akan dibahas fasilitas yang digunakan dalam
proses produksi PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng.
3.4.1. Sumur Produksi dan Injeksi
PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng memiliki dua jenis sumur, yaitu sumur produksi
dan sumur injeksi. Sumur produksi adalah sumur yang mengeluarkan uap panas
untuk diolah, sedangkan sumur injeksi adalah sumur yang digunakan untuk
menginjeksikan air limbah produksi ke dalam perut bumi. Tabel 3.1 menunjukkan
sumur-sumur yang dimiliki oleh PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng. Terdapat tujuh
buah sumur produksi, tujuh buah sumur injeksi dan empat buah sumur produksi
yang belum digunakan. Selain lokasi tiap sumur berbeda, jarak satu sumur dengan
sumur lainnya cukup jauh sehingga dibutuhkan alat transportasi berupa mobil yang
digunakan untuk mobilisasi para pekerja. Setiap mobil milik kantor memiliki supir
masing-masing. Para supir akan mengantar pekerja ke suatu sumur menggunakan
mobil kantor dan menunggu hingga pekerja selesai untuk kembali ke kantor.
Namun jika sekiranya kantor membutuhkan mobil untuk kepentingan tertentu
30
maka supir-supir tersebut akan kembali ke kantor untuk menyelesaikan urusan di
kantor setelah itu baru kembali ke sumur untuk menjemput pekerja.
Tabel 3.1. Daftar Sumur Produksi dan Sumur Injeksi
No Well
Name Spud Date
Casing Type Initial Condition Latest Condition
1 Well-7A 2.635 Standart 4.4 MW Future Production Unit 1
2 Well-7B 2.753 Standart 7.0 MW Production unit 1
3 Well-7C 2.717 Big Hole 15 MW Production unit 1
4 Well-9B 2.366 Standart 15 MW Static
5 Well-28A 2.570 Big Hole 23 MW Production unit 1
6 Well-28B 2.522 Standart 18 MW Static
7 Well-29 2.641 Big Hole 8.2 MW Production unit 1
8 Well-29A 2.640 Big Hole 7.0 MW Injeksi
9 Well-30 2.591 Big Hole 22.5 MW Production unit 1
10 Well-30A 2.588 Standart 22.1 MW Static
11 Well-31 2.566 Standart 18 MW Production unit 1
12 Well-5 2.502 Standart Non-Commerc Injeksi
13 Well-10 2.300 Standart 3.2 MW Injeksi
14 Well-13 1.853 Standart 5.3 MW Injeksi
15 Well-14 1.890 Standart 2.5 MW Injeksi
16 Well-15 2.073 Standart Non-Commerc Injeksi
17 Well-17 2.252 Standart Non-Commerc Injeksi
18 Well-17A 2.449 Standart Non-Commerc Injeksi
Keterangan:
Well Name : Nama sumur.
Spud Date : Kedalaman sumur.
Casing Type : Tipe sumur.
Initial Condition : Output sumur.
Latest Condition : Kondisi sumur sekarang.
3.4.2. Separator
Separator berfungsi untuk memisahkan fluida 2 fasa dari sumur produksi menjadi
fasa gas dan fasa cair. Konstruksi dari separator berupa sekat yang dapat
menahan air agar tidak terbawa uap bertekanan tinggi. Hasil dari separator adalah
uap yang akan dikirim ke power plant untuk menggerakkan turbin dan brine (air
yang banyak mengandung mineral) yang akan dikirim ke balong untuk diinjeksikan
kembali ke perut bumi melalui sumur injeksi. Gambar 3.6. menunjukkan separator
yang dimiliki PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng.
31
Gambar 3.6. Separator
3.4.3. Rock Muffler
Rock muffler merupakan unit yang berfungsi meredam suara dan melepas uap
untuk menjaga tekanan uap agar tetap stabil pada nilai 9,8 bar. Konstruksi rock
muffler adalah berupa empat buah tabung yang berjajar dan di dalamnya terdapat
katup untuk mengontrol jumlah uap. Rock muffler di PT. Geo Dipa Energi Unit
Dieng ditunjukkan pada gambar 3.7. berikut ini:
Gambar 3.7. Rock Muffler
3.4.4. Scrubber dan Demister
Scrubber (steam purifier) merupakan unit yang berfungsi sama dengan separator,
yaitu memisahkan uap dan air dari separator melalui pipa sebelum masuk turbin.
Di dalam scrubber terdapat sekat-sekat yang dapat menahan air. Hasil uap dari
separator masih mengandung butiran-butiran air yang kemudian dipisahkan lagi
melalui demister untuk memperoleh uap yang kering yang akan masuk ke main
stop valve (katup utama).
32
3.4.5. Main Stop Valve
Main stop valve merupakan katup utama yang terletak di jalur pipa utama ke turbin
dan berfungsi untuk membuka dan menutup aliran uap yang akan masuk ke
control valve sebelum menuju ke turbin. Gambar 3.8. menunjukkan main stop
valve yang terdapat pada PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng.
Gambar 3.8. Main Stop Valve
3.4.6. Control Valve dan Stop Valve
Control valve dan stop valve berfungsi untuk mengalirkan uap menuju pipa yang
ujungnya berhubungan langsung dengan turbin uap. Setelah keluar dari main stop
valve, maka uap kering dengan tekanan 9,8 bar akan melalui control valve (CV)
yang masing-masing ada 2 (CV1 dan CV2) dan stop valve (SV) yang jumlahnya
ada 2 (SV1 dan SV2) karena uap tersebut akan dialirkan menuju pipa yang mana
kedua ujung akan berhubungan langsung dengan turbin uap.
3.4.7. Steam Turbin
Steam turbin merupakan mesin yang berfungsi untuk mengubah energi panas
yang terkandung dalam uap menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran poros.
Bagian turbin yang berputar biasa disebut rotor turbin, sedangkan bagian yang
tidak berputar disebut stator. Turbin uap yang digunakan adalah double flow dan
memiliki 7 stage sehingga menghasilkan daya sebesar 60 MW dengan putaran
3000 rpm. Gambar 3.9. menunjukkan steam turbin di PT. Geo Dipa Energi Unit
Dieng.
33
Gambar 3.9. Steam Turbin
3.4.8. Generator
Generator berfungsi untuk membangkitkan listrik dengan menggunakan tenaga
putaran yang diperoleh dari turbin uap. Generator di PLTP dieng memiliki daya
sebesar 60 MW dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sendiri sebesar 2,1
MW dengan tegangan keluar sebesar 15 kV. Generator di PT. Geo Dipa Energi
Unit Dieng ditunjukkan pada gambar 3.10.
Gambar 3.10. Generator
3.4.9. Transformator
Transformator merupakan alat yang digunakan untuk menaikkan atau
menurunkan tegangan. Pada PLTP Dieng terdapat lima buah transformator
dengan spesifikasi sebagai berikut:
1. Autotransformator 150 kV/ 15 kV dan 15 kV/150 kV
2. Transformator Step Down 15 kV/ 6 kV
3. Transformator Step Up 15 kV/ 380 kV
4. Transformator Step Down 6 kV/ 250 kV
Gambar 3.11. menunjukkan transformator yang dimiliki PT. Geo Dipa Energi Unit
Dieng.
34
Gambar 3.11. Transformator
3.4.10. Condensor
Condensor adalah suatu alat yang digunakan untuk mengkondensasi uap dari
turbin dengan suhu sekitar 33oC. Uap yang keluar dari turbin masuk dari sisi
kondensor kemudian mengalami kondensasi akibat penyerapan panas oleh air
pendingin yang diinjeksikan. Gambar 3.12. menunjukkan condensor di PT. Geo
Dipa Energi Unit Dieng:
Gambar 3.12. Condensor
3.4.11. Ejector
Ejector berfungsi untuk membuat main condensor dalam keadaan vakum
sehingga mempermudah proses kondensasi uap dari turbin. Gambar 3.13
menunjukkan ejector di PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng.
35
Gambar 3.13. Ejector
3.4.12. Hot Well Pump
Pompa ini berhubungan langsung dengan main condensor untuk mengalirkan
kondensat dengan suhu 33oC menuju cooling tower.
3.4.13. Cooling Tower
Cooling tower berfungsi sebagai unit pembuangan akhir yang berupa uap atau gas
(Non Condensable Gas) yang tidak berbahaya bagi lingkungan. Cooling tower
yang digunakan adalah tipe counter flow yang terdiri dari 9 sel dan tiap sel memiliki
2 buah fan.
3.4.14. Well Injection Pad
Well injection pad merupakan sumur yang berfungsi menginjeksikan cairan yang
berasal dari sisa pemisahan produksi uap ke dalam tanah. Vertical turbine pump
menekan air menuju perut bumi.
3.4.15. Silencer
Silencer atau AFT (Athmosferic Flash Tank) adalah unit yang akan meredam suara
aliran brine hasil pemisahan dari separator serta meminimalisir terjadinya carry
over (menyemburnya rintik-rintik brine ke udara karena tekanan yang tinggi) lewat
struktur berupa plat besi melingkar di dalamnya yang di desain untuk menahan
tekanan berkekuatan tinggi yang menyebabkan semburan brine tersebut. Gambar
3.14. menunjukkan silencer yang dimiliki PT. Geo Dipa Energi unit Dieng.
36
Gambar 3.14. Silencer
3.4.16. Balong/Pond
Balong atau pond merupakan wadah tempat dimana brine atau air dari hasil
pemisahan uap dan air dari uap produksi oleh proses produksi. Semua brine dari
sumur produksi maupun dari power plant, akan dialirkan ke pond sebagai
penampungan sementara sebelum di injeksikan kembali ke perut bumi. Gambar
3.15 merupakan salah satu balong penampungan air sisa produksi yang berada di
pad 14.
Gambar 3.15. Balong/Pond
37
3.4.17. Pompa Brine/ Pompa injeksi
Pompa brine merupakan pompa yang digunakan untuk mendorong air dari balong
menuju lokasi sumur injeksi. Gambar 3.16 merupakan pompa brine yang terdapat
di well pad 28
Gambar 3.16. Pompa Brine
38
BAB 4
TINJAUAN PEKERJAAN MAHASISWA
4.1. Lingkup Pekerjaan
Kegiatan kerja praktek dilakukan di PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng, tepatnya di
bagian Steam Field Producion. Departemen steam field di PT. Geo Dipa Energi
Unit Dieng dipimpin oleh Bapak M Istiawan Nurpratama yang membawahi bagian
SF Planning and Technical Evaluation, SF Operation Superintedent dan
Geosience and Technical Production. Pelaksanaan kerja praktek dilakukan pada
bagian SF operation di bawah bimbingan Bapak Sarbeni Rangkuti selaku SF
Operation Superintedent dan Bapak Guruh Satya Rajasa selaku well
measurement & data supervisor. Kerja praktek dilakukan dengan bantuan serta
bimbingan lain oleh para supervisor sf operation serta operator-operator lainnya.
Tugas utama dari sf operation adalah mengoperasikan segala peralatan produksi
di area steam field serta menjaga peralatan produksi dapat berjalan sesuai dengan
rencana produksi yang sudah ditetapkan. Menjaga peralatan produksi dilakukan
dengan cara monitoring, memastikan semua parameter berada pada nilai yang
sudah ditetapkan, dan melakukan perbaikan apabila ada kerusakan.
Kegiatan secara umum saat kerja praktek adalah mengikuti team produksi yang
secara shift bergantian untuk menjalankan sumur-sumur produksi agar dapat terus
memproduksi uap dengan kapasitas yang maksimal yaitu 40 MW. Kegiatan yang
sering dilakukan adalah memonitoring kinerja peralatan produksi, mengoperasikan
peralatan produksi, melakukan perawatan dan penjagaan kinerja peralatan
produksi.
4.2. Tanggung Jawab dan Wewenang dalam Pekerjaan
Dalam satu minggu pertama kegiatan kerja praktek, kegiatan yang dilakukan
adalah orientasi perusahaan tentang peralatan keamanan saat bekerja, proses
produksi uap, berkeliling area kantor, sumur produksi, sumur injeksi dan power
plant untuk mengetahui situasi kerja dan lingkungan yang ada di kawasan PT. Geo
Dipa Energi Unit Dieng (pengenalan lingkungan perusahaan). Kegiatan ini
dilakukan agar saat bekerja nanti, mahasiswa dapat lebih mudah mengerti dan
cepat tanggap ketika kegiatan produksi dilakukan serta memahami prosedur kerja
yang aman.
39
4.2.1. Tanggung Jawab
Tanggung jawab yang diberikan selama bekerja di departemen steam field
production adalah :
1. Ikut dalam kegiatan memonitoring parameter fasilitas produksi untuk
mengetahui kinerja peralatan produksi yang digunakan
2. Melakukan simulasi Well Pad 29 bersama team produksi
3. Melakukan penjagaan tingkat kadar air dalam pipa produksi bersama team
CDP
4. Melakukan pengukuran kecepatan dan jumlah aliran brine ke sumur injeksi
Tugas khusus yang diberikan selain kegiatan harian adalah membuat sebuah
dokumen yang berisikan metode simulasi sumur yang dapat diterapkan di sumur
produksi unit Dieng.
4.2.2. Wewenang dalam Pekerjaan
Selama pelaksanaan kerja praktek, mahasiswa diberi wewenang oleh pembimbing
antara lain:
a. Mahasiswa dapat mempelajari proses produksi di well pad PT. Geo Dipa Unit
Dieng.
b. Mahasiswa dapat menggunakan alat pelindung diri selama berada di
lapangan.
c. Mahasiswa dapat ikut serta melakukan kegiatan yang dilakukan tim produksi
di sumur produksi dan injeksi.
d. Mahasiswa dapat meminta contoh dokumen kepada pembimbing lapangan.
e. Mahasiswa diperbolehkan untuk mengambil foto atau video dengan
sepengetahuan pembimbing lapangan.
f. Mahasiswa dapat melakukan tanya jawab sehubungan dengan pekerjaan jika
ada hal yang tidak dimengerti.
g. Mahasiswa dapat mengakses dokumen perusahaan yang tidak bersifat
rahasia untuk kegiatan pembuatan laporan kerja praktek.
40
4.3. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan
A. Tugas Harian
Tugas harian adalah tugas yang dikerjakan sehari-hari bersama-sama dengan
pegawai yang menjadi kegiatan rutin saat melakasanakan kerja praktek.
4.3.1. Monitoring Parameter Fasilitas Produksi
Kelancaran dan kestabilitas output produksi merupakan faktor utama indikasi
berhasilnya kegiatan produksi, karena itu perlu adanya pemantauan yang rutin
terhadap kegiatan produksi yang selalu menjaga output produksi pada hasil yang
maksimal. Pemantauan yang dilakukan adalah memonitoring parameter fasilitas
produksi divisi steam field. Parameter yang dipantau adalah :
• WHP (Well Head Pressure). WHP adalah tekanan uap yang berada
dikepala sumur. Parameter ini memiliki satuan psi.
• Upper Master Valve. Upper master valve merupakan ukuran bukaan katup
sebagai jalur uap pada pipa. Ukuran bukaan diatur dalam satuan inchi.
• Press Line, tekana9n yang terdapat pada pipa jalur uap. Press line
menggunakan satuan psi.
• Temperature Line. Suhu pada pipa uap.
Kegiatan monitoring merupakan kegiatan penjagaan rutinitas yang dilakukan
setiap hari 24 jam penuh dengan mengelilingi tiap sumur produksi menggunakan
kendaraan mobil. Kegiatan ini dilakukan oleh team produksi yang terdiri dari 3
orang. Seorang supervisor sebagai pemimpin team akan memberi arahan
mengenai rencana kegiatan monitoring.
Penulis melaksanakan kegiatan monitoring dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
i. Mengikuti team produksi untuk keliling sumur-sumur produksi dan sumur-
sumur injeksi
ii. Melihat nilai parameter yang tertera pada meteran fasilitas produksi
iii. Menulis hasil pembacaan parameter ke logsheet produksi
41
4.3.2. Proses Simulasi Sumur Produksi HCE 29
Uap merupakan faktor utama kegiatan proses produksi di pembangkit listrik tenaga
panas bumi. Penyaluran uap menggunakan pipa-pipa produksi. Uap air yang
dibawa pipa dari bumi memiliki kandungan silika yang cukup besar. Silika memiliki
sifat menempel dan mengeras di dinding pipa. Hal ini membuat diameter pipa
semakin lama semakin kecil dan mengurangi kapasitas aliran uap. Kecilnya uap
yang mengalir membuat hasil produksi menurun.
Pada kasus sumur produksi HCE 29, status WHP pada kepala sumur berada di
bawah titik ssi atau silica saturation index, yaitu 180 psi dimana titik ssinya adalah
220psi. Adanya penurunan whp ini membuat daya produksi sumur menurun dan
membuat scaling pada pipa semakin cepat.
Simulasi merupakan metode yang digunakan untuk melakukan perawatan dan
penjagaan kondisi tekanan sumur agar tekanan sumur tidak berada di bawah ssi
yaitu titik minimal sumur terjadi scalding atau pembentukan silika pada pipa sumur
produksi.
Cara kerja simulasi adalah dengan menutup sementara jalur produksi (throttle)
sehingga terjadi timbunan tekanan. Adanya tekanan tinggi dikepala pipa membuat
air dalam bumi terpancing ke atas dan menumpuk. Ketika trhottle dibuka secara
kejut atau cepat, air akan keluar dengan deras dan membawa kotoran yang berada
di pipa.
Berikut adalah langkah metode simulasi :
Membuat status sumur menjadi offline, yaitu menutup semua aliran uap yang
mengarah ke gathering system. Gathering system adalah rangkaian pipa produksi
yang menyalurkan uap dari separator di sumur produksi ke power plant. Proses
penutupan dilakukan dengan menutup valve dari separator ke gathering
system.Penutupan dimulai dengan mengalihkan uap dari sumur ke gathering
system menuju AFT dengan membuka katup by pass. Lalu tutup secara perlahan
katup trhottle. Penutupan katup secara perlahan berguna untuk mengumpulkan
tekanan pada kepala sumur. Tunggu hingga kenaikan whp mencapai puncaknya.
Setelah whp pada kepala sumur berhenti naik, buka kejut trhottle. Ketika tekanan
stabil dan kotoran silica mulai keluar, status sumur dilanjutkan ke proses online.
Jika tekanan belum stabil, kegiatan menutup dan membuka kejut trhottle diulang
kembali.
42
Proses online dilakukan untuk mengairkan uap kembali ke gathering system.
Tutup by pass ke AFT agar aliran kembali ke pipa gathering system, buka juga
outlet separator secara bertahap hingga 100% open. Amati kinerja separator dan
fungsi otomasi dump separator yang dapat menjaga kadar air dalam separator
pada tingkat 20%. Buka trhottle valve hingga tekanan berada diatas tekanan ssi
sumur.
4.3.3. Kontrol Uap di Pipa Produksi
Uap yang dibawa oleh pipa akan digunakan untuk menggerakkan turbin. Uap yang
baik adalah uap yang tidak memiliki partikel lain termasuk air. Jika ada air yang
ikut disemprotkan ke turbin, turbin akan mengalami kerusakan perlahan-lahan dan
dapat menurunkan kemampuan produksi dan memperpendek umur pakai. Selama
steam melewati steam line terjadi adanya kehilangan tekanan, dengan adanya
kehilangan tekanan, maka uap akan mengalami kondensasi dan uap menjadi
kondensat. Kadar air yang masih terkandung dalam uap akan terkondensasi dan
terkumpul di bagian CDP (condensate drop pot). Air yang terjebak dibuang dengan
membuka saluran pembuangan menggunakan valve.
Kontrol uap pipa produksi dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
i. Mengelilingi spot pipa loop bersama operator produksi.
ii. menjaga kadar air dalam uap di pipa-pipa produksi agar air tidak terikutkan
bersama uap ke power plant dengan membuka valve pembuangan air. Lokasi
rutin yang dilakukan adalah brine line, steam line, CDP dan sumur injeksi DNG-
14.5, 5A, 15, 17 & 17A.
4.3.4. Pengukuran Laju dan Volume Brine
Kegiatan pengukuran ini bertujuan untuk mengetahui laju dan volume brine di tiap
pipa. Dengan mengetahui laju dan volume brine yang mengalir, banyak keputusan
yang bisa dibuat berkaitan dengan operasi fasilitas produksi, misalnya pengaturan
buster, mengetahui performa pompa, perlakuan pipa tentang kondisi ketebalan
silika, mengelola kemampuan sumur injeksi, mengatur kemampuan produksi
sumur.
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat pengukuran yaitu flow meter.
Berikut adalah tahapan pengkuruan aliran menggunakan flow meter :
i.Melakukan pengukuran tebal pipa dengan transducer
ii.Menempelkan clam pada pipa
43
iii.Memasang rangkaian clam dan transducer flow meter
iv. Menghubungkan rangkaian ke flow meter. Kabel merah adalah upstream
dan kabel biru adalah downstream.
v. Setting jenis bahan pipa yang diukur, diameter jenis pipa, dan ketebalan pipa
saat ini.
vi.Melakukan pengukuran
B. Tugas Khusus
Tugas khusus adalah tugas yang secara langsung diberikan oleh pembimbing
lapangan untuk dikerjakan pribadi menggunakan keilmuan yang sudah dipelajari.
4.3.5. Pembuatan SOP Kegiatan Simulasi Sumur Produksi
Metode simulasi sumur produksi belum memiliki sop yang terdokumentasi, oleh
karena itu diperlukannya pembuatan dokumen yang berisi tentang bagaimana
metode simulasi sumur produksi dimulai, dari perijinan oleh pihak manajer hingga
teknis pelaksanaannya.
Pembuatan dokumen metode simulasi dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
i. Mengikuti terdahulu penerapan simulasi sumur produksi agar paham secara
mendalam tiap prosesnya.
ii. Membuat flow chart tentang alur proses simulasi
iii. Membuat proses bisnis pengajuan ijin simulasi
Tahap tindakan simulasi dibuat berdasarkan urutan proses simulasi sumur
produksi yang dilakukan saat mengsimulasi sumur produksi HCE 29 serta
informasi penjelasan perlakuan sumur dari asisten manager produksi. Urutan
kegiatan simulasi dibuat dalam bentuk flow chart
44
4.4. Hasil Pekerjaan
A. Tugas Harian
4.4.1. Monitoring Parameter Fasilitas Produksi
Hasil dari monitoring rutin berupa logsheet yang diisikan tiap waktu oleh tiap tim
kerja. Tim steam field merekap data parameter fasilitas produksi di lapangan
menggunakan logsheet operasi. Hasil dari logsheet akan dimasukan kedalam data
base sebagai laporan harian ke pihak atasan.
Gambar.4.4.1. merupakan logsheet operasi hasil monitoring sumur produksi dan
sumur injeksi. Gambar di atas menunjukkan data parameter fasilitas produksi di
well pad HCE-29. Data parameter fasilitas produksi seperti sumur, separator, AFT,
dan pompa terekam di dalam logsheet ini. Logsheet akan digunakan sebagai
tindakan analisis oleh pihak engineering production.
Gambar.4.4.1. Logsheet Operasi
45
4.4.2. Simulasi Sumur Produksi HCE 29
Penerapan simulasi diharapkan adanya peningkatan WHP dan Output produksi
sebagai indikator keberhasilan penerapan simulasi sumur produksi.
Sebelum adanya simulasi, tekanan pada sumur hanya 180 WHP, setelah simulasi
tekanan kembali naik menjadi 220 WHP. Brine yang keluar dari AFT sebelum
simulasi mengalir kecil dan warna bening, setelah di simulasikan, brine mengalir
kencang, berwarna kotor diawal sesaat setelah online namun kembali bening lagi.
4.4.3. Kontrol Uap di Pipa Produksi
Hasil dari kontrol pipa produksi berupa uap kering dan bersih yang dapat
disemprotkan secara aman ke turbin dan membuat turbin terhindar dari bahaya
vibrasi partikel uap dan kerusakan turbin.
4.4.4. Pengukuran Laju dan Volume Brine
Hasil dari proses pengukuran berupa parameter hasil pengukuran menggunakan
flow meter. Berikut adalah data hasil pengukuran flow meter brine.
Tabel 4.1. Tabel Hasil Pengukuran Laju Brine
No Jalur Sumur Tanggal Pengukuran Hasil Pengukuran
Volume (gal/m)
1 Well pad 31 (jalur 1) 31/ 07/2017 36.5
2 Well pad 31 (jalur 2) 31/07/2017 322.1
3 HCE 29 a 25/09/2017 1400
4 DNG 5 25/09/2017 500
Volume laju brine di sebuah pipa injeksi menunjukkan kemampuan sebuah pipa
dalam mengalirkan brine dari pond dan power plant. Dengan adanya data hasil
pengukuran laju volume brine, bisa diketahui kemampuan pipa dalam
menyalurkan brine. Informasi tentang kemampuan pipa dalam menyalurkan brine
akan digunakan untuk pengambilan keputusan mengenai jalur injeksi brine terbaik,
dan apakah sumur akan dijadikan sumur injeksi atau dibuat statis lagi. Dari tabel
4.1. diketahui baha sumur HCE 29a memiliki kemampuan menyalurkan brine
dengan baik yaitu 1400 gal/m.
46
B. Tugas Khusus
4.4.5. Pembuatan SOP kegiatan simulasi sumur produksi
Kegiatan simulasi sumur produksi sendiri merupakan bagian dari kegiatan
perawatan dimana tindakan perawatan dilakukan untuk menjaga agar sumur
produksi dapat terus menghasilkan uap yang baik sesuai kemampuan terbaik yang
dimiliki.
Dokumen prosedur kegiatan simulasi sumur perlu dibuat karena belum ada
dokumen yang mengatur jalannya kegiatan simulasi sumur. Belum ada langkah-
langkah secara teratur yang menjelaskan proses kegiatan simulasi sumur
produksi. Selama ini kegiatan hanya dilakukan berdasarkan pengalaman kegiatan
masa lalu. Oleh karena itu dibuatlah dokumen tersendiri mengenai prosedur
kegiatan simulasi dimulai dari adanya usulan kegiatan simulasi hingga
pelaksanaannya.
Hasil pembuatan sop untuk kegiatan simulasi sumur produksi berupa draft
dokumen dengan format cover mengikuti format dokumen di PT.Geo Dipa unit 1.
Cover dokumen berisikan tentang identitas dokumen, yaitu judul dokumen, nomor
dokumen, dan tim penyusun.
Draft prosedur simulasi berisikan panduan terpadu tentang langkah-langkah
menjalankan simulasi, dimulai dari proses pengajuan usulan tindakan simulasi
hingga tahap-tahapan menjalankan simulasi. Proses pengajuan usulan dibuat
dalam bentuk proses bisnis dan tahapan-tahapan melakukann simulai sumur
dibuat dalam bentuk flowchart dengan penjelasan sebelumnya. Di dalam draft
dokumen juga terdapat pengertian tentang metode simulasi sumur produksi, dan
pihak-pihak mana saja yang terlibat dalam pelaksanaan simulasi sumur.
Proses pengajuan penerapan simulasi sumur produksi dimulai dari adanya hasil
analisis data yang menunjukkan ada indikasi perlunya penerapan simulasi sumur
produksi oleh pihak engineer produksi ke general manager. Usulan akan
dipertimbangkan oleh general manager terkait layak tidaknya usulan perlakuan
simulasi sumur produksi pada rencana yang diusulkan. Apabila sudah disetujui,
maka pihak engineer production, general manager, tim steam field dan HSE akan
rapat bersama untuk menentukan secara teknis dan rencana pelaksanaan
simulasi sumur produksi. Selanjutnya pihak tim produksi akan melaksanakan
kegiatan simulasi sumur.
47
Berikut adalah langkah metode simulasi :
Membuat status sumur menjadi offline, yaitu menutup semua aliran uap yang
mengarah ke gathering system. Gathering system adalah rangkaian pipa produksi
yang menyalurkan uap dari separator di sumur produksi ke power plant. Proses
penutupan dilakukan dengan menutup valve dari separator ke gathering
system.Penutupan dimulai dengan mengalihkan uap dari sumur ke gathering
system menuju AFT dengan membuka katup by pass. Lalu tutup secara perlahan
katup trhottle. Penutupan katup secara perlahan berguna untuk mengumpulkan
tekanan pada kepala sumur. Tunggu hingga kenaikan whp mencapai puncaknya.
Setelah whp pada kepala sumur berhenti naik, buka kejut trhottle. Ketika tekanan
stabil dan kotoran silica mulai keluar, status sumur dilanjutkan ke proses online.
Jika tekanan belum stabil, kegiatan menutup dan membuka kejut trhottle diulang
kembali.
Proses online dilakukan untuk mengairkan uap kembali ke gathering system.
Tutup by pass ke AFT agar aliran kembali ke pipa gathering system, buka juga
outlet separator secara bertahap hingga 100% open. Amati kinerja separator dan
fungsi otomasi dump separator yang dapat menjaga kadar air dalam separator
pada tingkat 20%. Buka trhottle valve hingga tekanan berada diatas tekanan ssi
sumur.
Setelah melakukan simulasi, tim produksi akan melaporkan hasil yang dicapai dari
kegiatan tersebut. Apabila kegiatan simulasi berhasil, maka kegiatan akan
dihentikan dan dibuat laporan kegiatannya. Namun apabila belum berhasil, maka
akan dilakukan diskusi kembali untuk menentukan tindakan selanjutnya, apakah
akan dilanjutkan simulasi atau adanya tindakan lain. Jika dari hasil rapat
diputuskan untuk melakukan tindakan lain, maka rencana kegiatan simulasi
dihentikan. Namun bila tidak ada rencana lain, maka dibuat perencanaan dan
strategi baru untuk menjalankan simulasinya.
Draft dokumen sop simulasi sumur produksi disajikan terlampir pada bagian
lampiran di belakang laporan ini.
48
BAB 5
PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dari hasil kerja praktek mahasiswa di PT. Geo Dipa
Energi selama satu bulan dan saran yang diberikan kepada perusahaan terkait
sistem penyimpanan dokumen.
5.1.Kesimpulan
Maka dari hasil kerja praktek tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Adanya aktivitas kerja bersama dengan karyawan PT. Geo Dipa Energi
Unit Dieng, menjadikan kemampuan untuk berkomunikasi dalam sebuah
tim kerja dan lingkungan kerja di perusahaan menjadi lebih baik.
b. Ikut dalam aktivitas monitoring parameter fasilitas produksi, simulasi sumur
produksi dan pengukuran laju brine membuat kemampuan menganalisa
dan membaca alat ukur beserta satuannya menjadi lebih berkembang. Ilmu
dalam perkuliahan yang berhubungan dengan pembacaan alat ukur dapat
diterapkan pada kegiatan-kegiatan saat bekerja.
c. Hasil dari monitoring parameter fasilitas produksi berupa logsheet yang
berisikan secara detail tanggal pengambilan data, parameter tiap fasilitas
produksi berguna sebagai data analisis bagi pihak engineer production
untuk membuat perencanaan kegiatan produksi kedepan.
d. Uap yang bersih dan kering dapat dihasilkan dari adanya pengurangan dan
kontrol kadar air di dalam uap yang dibawa pipa produksi. Kontrol uap
dalam pipa produksi dilakukan dengan membuka uap yang terkondensasi
menjadi air.
e. Perlu adanya pengamatan dan ikut serta secara langsung untuk dapat
membuat sebuah prosedur standart. Sebelum pembuatan sop untuk
proses simulasi sumur produksi, penulis telah mengikuti serangkaian
kegiatan simulasi dimulai dari perencanaan hingga selesainya proses
simulasi di lapangan. Hasil dari pembuatan prosedur standart simulasi
sumur produksi berupa draft dokumen standart operasi simulasi produksi
yang berisikan langkah-langkah pengajuan penerapan simulasi hingga
teknis pelaksanaannya.
f. Pengolahan energi yang berasal dari alam terutama geothermal
merupakan pengolahan yang sangat membutuhkan penanganan kontrol
49
produksi yang rutin dan kontinyu karena keadaan karakteristik sumber
energi dari alam yang berubah-ubah.
g. Dengan melakukan simulasi sumur produksi, tekanan pada sumur dapat
dijaga diatas nilai ssi. Dengan adanya peningkatan jumlah uap
menyebabkan tekanan dikepala sumur mendingkat dan membuat proses
scaling terhambat. Simulasi di sumur HCE 29 membuat tekanan sumur dari
180 whp menjadi 220 whp.
h. Scaling merupakan masalah utama dalam menjalakan kegiatan produksi
energi listrik tenaga panas bumi, karena itu adanya tindakan pengurangan
scaling seperti pengasaman uap dan simulasi sumur.
i. Komunikasi yang baik antar team dengan pihak atasan merupakan hal
penting dalam menerapkan perencanaan dalam menangani permasalahan
sumur agar tidak terjadi misscomunication dan output produksi yang
berkurang
j. Pengukuran tentang laju brine di pipa aliran brine di injeksi dapat memberi
informasi tentang kemampuan tiap sumur injeksi sehingga bisa
memberikan data analisis bagi pihak engineering production. Dari hasil
pengukuran, diketahui bahwa sumur injeksi HCE 29 memiliki kemampuan
injek yang besar, yaitu 1400 gal/m.
5.2.Saran
Penanganan ketenagakerjaan di PT. Geo Dipa Unit Dieng sudah sangat baik.
Fasilitas kerja yang diberikan membuat karyawan dapat termotivasi saat bekerja.
Beban kerja karyawan selalu diselingi dengan program hiburan yang menghibur.
Namun ada perbaikan yang perlu dilakukan untuk menunjang kegiatan selama
bekerja yaitu toilet/WC. Ada beberapa ruang wc yang kondisinya sudah tidak bisa
digunakan dan ada yang berfungsi tapi kebersihannya kurang. Ada baiknya jika
kondisi wc ini diperbaiki agar pekerja bisa menggunakannya.
50
LAMPIRAN
51
PT GEO DIPA ENERGI (PERSERO) UNIT DIENG
PROSEDUR (SOP)
SIMULASI SUMUR PRODUKSI
Versi Elektronik merupakan yang terbaru—Hard copy dikendalikan dengan tanda
“TERKENDALI”
No. Dokumen
Judul Dokumen Informasi Terdokumentasi
Revisi R0
Departemen Penerbit OSF – Operasional Steam Field
Dokumen Tipe STANDARD OPERATION PROCEDURE (SOP)
Tingkat Keamanan U
Retensi
Tipe Penyimpanan Electronic & Hard Copy
PROSES APPROVAL
Action Jabatan Sign Date
Penyusun Well Meas & Data
Supv
Pemeriksa Manager SF
Persetujuan General Manager
52
1.0 PENDAHULUAN
A. Standart Operational Procedure Penerapan Proses Simulasi Sumur
Produksi
SOP penerapan proses simulasi sumur adalah pedoman yang berisi prosedur-
prosedur operational standar yang ada dalam PT. Geo Dipa yang digunakan untuk
melakukan perawatan sumur produksi dengan metode simulasi sumur produksi.
Dokumen ini berisikan tentang prosedur standart untuk melakukan penerapan
proses simulasi sumur produksi dimulai dari tahap pengajuan atau usulan
dilakukannya simulasi sumur produksi hingga teknis pelaksanaannya.
B. Simulasi Sumur Produksi
Simulasi sumur produksi merupakan metode yang menerapkan perubahan pada
bukaan throttle secara kejut hingga mendapatkan ukuran bukaan yang
memberikan WHP diatas ssi dan stabil.
Simulasi merupakan metode yang menerapkan sistem pancing tekanan. Tekanan
pada sumur yang rendah dibuat kembali kuat dengan cara mengumpulkan uap
pada kepala sumur hingga tidak ada kenaikan tekanan, lalu dialirkan secara
bertahap hingga tekanan/whp berjalan stabil.
2.0 TUJUAN
Tujuan simulasi sumur produksi adalah untuk menjaga dan mengembalikan tingkat
ssi hingga diatas titik kritikal ssinya. Dengan mengembalikan tingkat ssi diatas titik
kritikal, pipa sumur produksi dapat terawat dari pembentukan silica di dinding pipa
sumur. Dokumen ini menguraikan proses simulasi yang kemudian disampaikan
kepada unit kerja yang bertanggung jawab pada kegiatan Engineering dan Steam
Field (SF).
53
3.0 Ruang Lingkup
Kegiatan simulasi dilakukan disumur produksi milik PT. Geo Dipa Unit Dieng yang
berada di wilayah Dieng.
Pihak yang terkait dalam kegiatan penerapan proses simulasi sumur produksi
adalah sebagai berikut :
i. Engineer Production. EP bertindak sebagai analisis keadaan sumur
dengan mengamati data-data hasil monitoring team steam field production
dan memberi usulan adanya tindakan simulasi. Di lapangan ketika proses
simulasi berlangsung, EP akan turut ikut serta untuk pengawasan.
ii. General Manager. GM memiliki hak untuk memutuskan apakah tindakan
simulasi dapat dijalankan sesuai usulan atau tidak terkait kondisi
kemampuan produksi perusahaan.
iii. Steam Field Production Team. Merupakan operator yang melaksanakan
secara langsung penerapan simulasi sumur.
iv. HSE, bertindak sebagai penilaian kondisi kelayakan lingkungan kerja,
apakah kondisi lingkungan sumur dan sekitar sumur layak untuk bekerja.
54
4. PENGERTIAN DAN ISTILAH
4.1. Definisi Istilah
Well Head Pressure
(WHP)
Tekanan yang terbaca di pressure gauge pada
kepala sumur.
Pressure gauge Alat pengukur tekanan
Temperature gauge Alat pengukur temparatur
AFT (Atmospheric
Flash Tank
Digunakan untuk mengurangi kebisingan ketika
mengalirkan fluida dari sumur hingga
kepermukaan/pond (apabilajalurpipamenuju
separator di tutup), biasanya saa t turbin ada
gangguan sehingga uap tidak bisa dialirkan, sumur
bleeding, atau melakukan uji sumur.
Engineering Pusat (EP) Divisi Engineering Kantor Pusat atau disingkat
menjadi EP
Steam Field (SF)
Divisi Steam Field Kantor Unit Dieng atau disingkat
SF, yang menangani pekerjaan yang berhubungan
dengan fasilitas permukaan dari kepala sumur
hingga sebelum pembangkit/ power plant
ssi
Silica saturation index atau nilai dimana silica bisa
mengeras dengan cepat dan menempel pada jalur
pipa uap
5. PROSEDUR PENGAJUAN PROSES SIMULASI SUMUR PRODUKSI DAN
METODE PELAKSANAAN SIMULASI.
Penerapan simulasi diawali oleh adanya usulan dari Engineer Prodoction untuk
perawatan sumur produksi ke General Manager. Usulan berisi hasil identifikasi
kebutuhan simulasi sumur dimana terdapat data kondisi whp kepala sumur dan
kemampuan sumur produksi serta perencanaan pelaksanaannya. Usulan yang
diterima selanjutnya di tentukan teknis pelaksanaan dan kelayakan. Penentuan
55
mengenai teknis dan kelayakan pelaksanaan simulasi sumur dilakukan bersama-
sama dengan tim produksi, engineer production, GM dan HSE. Team steam field
produksi akan melaksanakan proses simulasi setelah teknis pelaksanaan sudah
ditetapkan. Teknis pelaksanaan mengikuti hasil kesepakatan sesuai dengan
urutan pelaksanaan simulasi sumur produksi berdasarkan flowchart simulasi
sumur produksi (gambar 4.4.5.). Apabila pada simulasi tidak mendapat adanya
perbaikan dari kondisi sumur, maka akan diadakan perencanaan kembali bersama
dengan EP dan GM untuk menentukan rencana simulasi selanjutnya. Namun
apabila tindakan simulasi dihentikan dikarenakan perlu adanya tindakan lain, maka
kegiatan simulasi diberhentikan.
56
Prosedur Pelaksanaan Simulasi Sumur Produksi
Engineer Production General Manager Steam Field Production Team
HSE
Mulai
Identifikasi
kebutuhan simulasi
sumur (kondisi
WHP kepala sumur
dan kemampuan
produksi sumur)
Menentukan jadwal
pelaksanaan
simulasi sumur
produksi
Memberi usulan
pelaksanaan
proses simulasi
sumur produksi
dengan
memberikan
dokumen
kondisi sumur
yang perlu
disimulasikan
dan
pelaksanaannya
Mengecek
usulan dan
melakukan
pertimbangan
atas usulan
yang diberikan
Setuju
usulan
?
C
A
Ya
Tidak
Tabel.4.4.1. Tabel Prosedur Pengajuan Penerapan Proses Simulasi
57
Prosedur Pengajuan Penerapan Proses Simulasi Sumur Produksi
Engineer Production
General Manager Steam Field Production Team
HSE
Tabel.4.4.2. Tabel Prosedur Pengajuan Penerapan Proses Simulasi
Melakukan rapat koordinasi teknis pelaksanaan
penerapan simulasi sumur produksi dan kelayakan
lingkungan dan peralatan
A
Selesai
Pelaksanaan
Simulasi
Sumur
Produksi
Ya
Tidak
Berha-
sil?
Tindakan
lain? Ya
Tidak
C
C
A
C
Memberi
laporan ke GM
dan EP hasil
simulasi
58
Berikut adalah urutan proses penerapan simulasi sumur produksi :
Keterangan mengenai proses jalannya simulasi:
i. Kegiatan proses simulasi dilakukan oleh team steam field production dengan
pengawasan asisten manager steam field.
ii. Buka valve by pass dilakukan untuk mengalihkan aliran uap dari sumur ke
separator menjadi dari sumur ke AFT. Proses membuka valve dilakukan
dengan memutar keran valve.
iii. Jalur dari separator ke gathering system ditutup agar tidak ada kotoran dari
hasil proses simulasi yang terbawa.
iv. Percobaan mengatur bukaan trhottle mengikuti keadaan kenaikan WHP pada
kepala sumur dan kapasitas pipa untuk menahan tekanan. Percobaan ukuran
bukaan trhottle dilakukan hingga WHP stabil.
v. Pengamatan kenaikan WHP sumur dilakukan dalam
vi. selang tiap 5 menit hingga tidak terjadi kenaikan lagi.
vii. Setelah tidak ada kenaikan WHP, buka dengan cepat trhottle agar kotoran
pada pipa (silica) bisa ikut terbuang.
viii. Apabila WHP sudah stabil dan berjalan diatas titik silica saturation index (ssi),
sistem kembali dibuat online. Jika WHP belum stabil, dilakukan kembali
penutupan bukaan trhottle dengan variasi ukuran bukaan yang berbeda dari
sebelumnya hingga mendapatkan WHP diatas ssi.
ix. Ketika hasil simulasi sumur tidak berhasil, tidak ada perubahan
pertambahannya WHP dan daya produksi yang dihasilkan, maka akan
dilakukan kembali perencanaan tindakan selanjutnya bersama EP dan GM.
59
Gambar.4.4.5. Alur Pelaksanaan Proses Simulasi Proses Online
60
Gambar.4.4.6. Alur Pelaksanaan Proses Simulasi Proses Ofline
61
Foto bersama karyawan PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng
Foto bersama tim produksi dan asisten manager produksi saat setelah
melakukan simulasi sumur produksi
Foto bersama seluruh karyawan produksi PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng
Foto bersama Bapak Puguh selaku General Manaager PT. Geo Dipa Energi Unit
Dieng
62
Recommended