View
41
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
LAPORAN PENGABDIAN
PROGRAM PENERAPAN IPTEKS
IMPLEMENTASI PHYSICS EDUCATION TECHNOLOGY SEBAGAI
LABORATORIUM MAYA UNTUK PEMBELAJARAN FISIKA
(SASARAN: MGMP FISIKA SMA KABUPATEN KULON PROGO)
Oleh:
Dian Atha K., S.Pd., M.Pd.Si. (Ketua)
Rachmad Resmiyanto, S.Si
Okimustava, S.Pd., M.Pd.Si
Khairil Anwar, S.Pd., M.Pd.Si
Sri Mayena, S.Si., M.Si.
Dibiayai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Departmen Pendidikan Nasionalsesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penugasan
Pengabdian kepada MasyarakatNomor: 090/SP2H/PPM/DP2M/IV/2009
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA
2009
PENERAPAN IPTEKS
HALAMAN PENGESAHAN
1
2
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum Wr. Wb.,
Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kegiatan pelatihan IT dalam rangka
pengabdian masyarakat ini dapat berjalan dengan baik.
Pelatihan ini ditujukan kepada seluruh guru SD Muhammadiyah
Danunegaran dalam rangka meningkatkan ketrampilan guru memamfaatkan IT
dalam proses pembelajaran.
Laporan ini tidak akan terwujud tanpa bantuan pihak-pihak tertentu. Oleh
karenanya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan diantaranya
1. Kepala Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan
yang memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat.
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dan Ketua Program Studi
Pendidikan Fisiska yang telah memberi ijin pada penulis untuk melakukan
kegiatan pengabdian.
3. Bapak dan Ibu guru SD Danunegaran yang telah hadir dan berpartisipasi
secara aktif dalam kegiatan pelatihan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Yogyakarta, 26 Juli 2010
Penulis
3
Daftar Isi
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................... ii
KATA PENGANTAR................................................................................ iii
DAFTAR ISI.............................................................................................. iv
PENDAHULUAN..................................................................................... 1
TUJUAN PENGABDIAN........................................................................ 3
MANFAAT PENGABDIAN..................................................................... 3
METODE YANG DITERAPKAN............................................................ 3
KENDALA PELAKSANAAN.................................................................. 7
KESIMPULAN DAN SARAN................................................................. 8
LAMPIRAN................................................................................................ 9
a. Surat Permohonan dari Ketua FKM Kelurahan Ngestiharjo
b. Surat Tugas dari Kepala LPM –UAD
c. Surat keterangan telah menyesaikan kegiatan pengabdian kepada masyarakat
d. Daftar Hadir Penyuluhan
e. Materi Penyuluhan
f. Daftar Riwayat Hidup Penyusun
4
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan upaya dasar untuk menyiapkan peserta didik
melalui bimbingan, pengajaran, dan atau peranannya dimasa yang akan datang.
Peran pendidikan dalam pembangunan sangat penting dalam rangka upaya
penyiapan sumber daya manusia yang berkualitas, mampu berkompetisi dalam
tatanan kehidupan global serta menghadapi persaingan dimasa depan. Dalam
bidang pendidikan SD Danunegaran masih dihadapkan pada berbagai persoalan
yang menyangkut kualitas yang masih memprihatinkan. Banyak faktor yang
mempengaruhi kondisi tersebut, antara lain mutu guru, sarana dan prasarana yang
ada, manajemen pendidikan dan peran serta masyarakat disamping kebijakan
pemeritah.
Saat ini, SD Danunegaran memiliki jumlah siswa sebanyak 124 sekolah.
Untuk menampung sejumlah siswa tersebut tersedia ruang kelas sebanyak 6,
dengan demikian penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar tidak perlu
pergantian antar waktu (shift). Guru yang mengajar di SD Danunegaran sebanyak
13 orang. Tinggi rendahnya efisiensi internal pendidikan dipengaruhi oleh besar
kecilnya angka mengulang, angka putus sekolah dan angka lulusan.
Proses pendidikan yang berhasil tidak hanya ditentukan oleh kurikulum
semata saja tetapi juga dipengaruhi oleh proses pembelajaran yang dilakukan guru
ketika menyampaikan pelajaran kepada siswanya. Agar pembelajaran di kelas
merupakan pembelajaran unggul maka perlu dilakukan perubahan filosofi
mengenai mengajar dan belajar, yaitu perubahan dari mengajar yang bersifat
kasikal menjadi pembelajaran yang menggunakan bantuan IT.
Mata pelajaran fisika yang termasuk dalam rumpun mata pelajaran sains
(IPA) memiliki karakteristik sangat kompleks. Belajar fisika melibatkan
kemampuan dan ketrampilan interpretasi fisis, transformasi besaran dan satuan,
logika matematis, dan kemampuan numerasi yang akurat. Belajar fiska bukan
sekedar untuk menghapalkan banyak fakta-fakta sains saja. Karakteristik pelajaran
5
fisika yang seperti ini secara tidak langsung menuntut para guru untuk kreatif
dalam mengembangkan pembelajaran yang efektif di sekolah.
Perumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang sudah diungkapkan di atas, maka dapat
dirumuskan bahwa pembelajaran yang unggul dapat dicapai dengan melakukan
pembelajaran berbasis pada pengguanan IT. Mengingat pemanfaatan IT yang
masih minimal dan hambatan-hambatanny, maka untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang unggul perlu dilakukan upaya pembelajaran lain yang dapat
mengganti pembelajaran yang konvensional yang sudah ada.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pekerjaan mengajar merupakan pekerjaan yang membutuhkan latihan terus
menerus untuk meningkatkan keahlian dan kepiawaian mengajar seorang guru.
Salah satu karakteristik guru yang efektif adalah kemampuannya dalam
memanfaatkan hasil penelitian untuk perbaikan pembelajaran (Andayani, dkk:
2004).
Terkait dengan itu, sekarang sudah berkembang banyak sekali teknologi
yang memudahkan proses pembelajaran di kelas. Salah satunya adalah MS office,
yang sering digunakan dalam proses belajar mengajar disini terutama MS Word,
MS Excel, dan MS Power Point.
MS Word merupakan program untuk mengolah kata. Program ini bisa
digunakan untuk menulis dokumen karya tulis, porto folio, bahan ajar siswa dan
lain sebagainya. Selain menulis MS Word juga dapat digunakan untuk bekarja
dengan tabel, mednulis teks dengan kreasi, menyisipkan gambar, maupun yang
lainnya. mS word merupakan program pengolah kata yang banyak digunakan saat
ini dibandingkan program pengolah kata lainnya, seperti WordStar, AmiPro,
WordPerfest dan lain-lain. Hal ini dipengaruhi oleh faktor fasilitas yang
disediakan, kemudahan dalam menggunakan, hasil yang diperoleh, tampilan yang
menarik dan lain sebagainya.
MS excel dibuat oleh microsoft Corp.,untuk menggunakannya harus
membeli lisensi pada pihak microsoft. Mulai dipakai sejak dikenalkannya
windows 3.1 sampai sekarang. Pertama kali diperkenalkan, dalam satu paket
Microsoft Office, menggunakan versi angka namun sejak munculnya windows 95,
versi MS Excel berubah menggunakan angka tahun (97, 98, 2000, XP (2002),
2003, dan 2007). Kelengkapan fitur yang dimuat terjadi perubahan yang cukup
signifikan terutama perpindahan dari MS Excel 2000 ke MS Excel XP. Sedangkan
pada versi 2003 tidak terlalu banyak berubah seperti pada versi XP.
Microsoft Power Point adalah salah satu soft ware yang akan membantu
dalam menyusun sebuah presentasiyang efektif, profesional dan juga mudah.
7
8
Microsoft Power Point akan membantu sebuah gagasan menjadi lebih menarik
dan jelas tujuannya jika dipresentasikan, karena Microsoft Power Point akan
mrmbantu dalam pembuatan slide, outline presentasi, presentasi elektronika,
menampilkan slide yang dinamis, termasuk klip art yang menarik, yang semuanya
itu mudah ditampilkan dilayar monitor komputer.
9
BAB III
MATERI DAN METODE
A. Khalayak Sasaran
Khalayak sasaran dari kegiatan ini adalah guru-guru SD Danunegaran.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat memberikan alternatif pembelajaran
fisika. Selain itu untuk memfokuskan kegiatan agar berjalan secara efektif maka
dipilih guru SD Danunegaran. Selama ini kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan
baru sebatas sosialisasi kurikulum, dan diskusi-diskusi tentang metode
pembelajaran terbaru.
A. Metode Penerapan Ipteks
B. Rancangan Evaluasi
Evaluasi program ini dilakukan setelah para guru melakukan implementasi
IT dalam pembelajaran di kelas masing-masing. Evaluasi meliputi: modul yang
telah dirancang apakah dapat dengan mudah dipahami, metode dalam pelatihan
IT, implementasi IT dalam pembelajaran, serta signifikansi implementasi IT
10
dalam peningkatan kualitas pembelajaran di kelas. Tolok ukur keberhasilan
kegiatan ini adalah dengan diterapkannya IT dalam pembelajaran di kelas oleh
guru-guru SD Danunegaran, bertambahnya kemandirian dan kreatifitas guru-guru
dalam melaksanakan pembelajaran khsususnya dalam hal fisika yang tidak lagi
bergantung sarana di sekolah masing-masing.
Kegiatan ini diharapkan dapat memperkaya model pembelajaran di kelas
sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Model pembelajaran yang
akan dirancang adalah model pembelajaran berbasis IT sehingga dapat
menghemat tempat, waktu dan biaya pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Dari sisi
tempat, model pembelajaran ini hanya memerlukan komputer dengan spesifikasi
hardware yang biasa. Dari sisi waktu, guru tidak perlu melakukan persiapan yang
rumit untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran. Dari sisi biaya, IT bukan
merupakan bahan yang habis pakai.
Dalam bidang pendidikan, kegiatan ini dapat mengubah pola pembelajaran
yang selama ini dilakukan guru. Dengan demikian pembelajaran di kelas dapat
berjalan secara lebih efektif dan efisien.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang berjudul Pelatihan IT untuk
Pembelajaran (Sasaran: SD Danunegaran) ini dilaksanakan pada hari Rabu-Jumat,
21-23 Juli 2010 di SD Danunegaran. Kegiatan pelatihan ini dilakukan sebanyak 3
sesi.
Jumlah guru yang diundang untuk mengikuti kegiatan ini oleh Kepala
sekolah SD Danunegaran sebanyak 13 guru fisika. Jumlah ini merupakan jumlah
seluruh guru yang ada di SD Danunegaran. Tetapi, jumlah guru yang hadir
sebanyak 13 orang saja.
Metode kegiatan dilakukan seperti yang sudah direncanakan dalam proposal
yaitu dengan membuat modul pelatihan terlebih dahulu. Kemudian dilakukan
validasi ulang modul yang telah disusun sesuai dengan topik-topik fisika yang
akan disimulasikan. Setelah validasi selesai, maka modul siap untuk digunakan
sebagai bahan pelatihan.
Hambatan yang ditemukan dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian ini
adalah sulitnya menyesuaiakan waktu yang ada dengan agenda kegiatan kampus,
pelaksana. Namun demikian, selma waktu tersebut, perancangan dan pembuatan
modul terus berjalan.
Koordinasi dengan SD Danunegaran dilakukan melalui komunikasi
internet (email dan penyeranta Yahoo Messanger) dan telepon seluler. Setelah
dipastikan SD Danunegaran memiliki waktu yang dapat diisi dengan kegiatan
pengabdian ini, maka komunikasi langsung dilakukan di SD Danunegaran.
Pertemuan tersebut membahas agenda dan pelaksanaan kegiatan pengabdian.
Akhirnya kegiatan pengabdian di SD Danunegaran akan dilaknsanakan tanggal
21-23 Juli 2010 di SD Danunegaran.
9
10
Tabel 4.1 Matriks Jadwal kerja
No Kegiatan
Jadwal Kerja TA 2009/Bulan
Maret April Mei Juni Juli
1 Pembuatan Modul
2 Koordinasi dengan SD
Danunegaran
3 Pembuatan instrumen kegiatan
4 Pelaksanaan pengabdian
Selama 3 hari, ada 3 mata topik yang dibahas dalam pelatihan. Sebelum
dapat menggunakan softwarenya, guru-guru dijuga dibekali bagaimana cara
menginstall dan melakukan konfigurasi software di komputer masing-masing.
Pada sesi persiapan ini (penginstalan software), meskipun agak lama, guru-guru
tidak merasakan kesulitan yang berarti dalam penginstalan software. Ini sangat
penting sebab jika langkah ini gagal maka software tidak bisa digunakan.
Tabel 4.2 Sebaran topik dalam selama pelatihan
No Hari/sesi Topik
1 Rabu Pelatihan MS Word
2 Kamis Pelatihan MS Excel
3 Jumat Pelatihan MS Power Point
Hari I (Rabu, 21 Juli 2010)
Guru menerima 1 paket kit pelatihan yang berisi modul peatihan. Pada
awalnya guru diperkenalkan apa dan bagaimana IT itu. Guru juga diberi motivasi
mengapa IT ini diperlukan dalam pembelajaran di kelas. Beberapa kasus tentang
11
kesalahpahaman pembelajaran diuraikan di sini. Pada sesi ini juga, bagaimana
menyusun desain kegiatan IT untuk pembelajaran di kelas diberikan.
Setelah guru mendapatkan bekal dan motivasi mengapa harus
menggunakan IT untuk pembelajran, maka selanjutnya guru dilatih untuk
melakukan pemasangan software ini ke komputer masing-masing.
Pada sesi ini waktu yang diperlukan sangat singkat karena seluruh PC dan
laptop yang digunakan sudah dilengkapi dengan MS office. Setelah selesai
pemasangan MS office, maka pelatihan IT dimulai dengan penggunaan MS Word
2003.
Penggunaan software diawali dengan demonstrasi oleh pemateri dengan
menggunakan laptop yang ditayangkan dengan LCD proyektor ke layar.
Demontsrasi dilakukan dengan mengikuti modul yang ada sehingga para guru
dapat mengikuti dengan mudah.
Setelah demonstrasi dirasa cukup, maka giliran guru untuk mencoba
menggunakan simulasi dengan PC atau laptop masing-masing. Pemateri dengan
dibantu oleh 4 teknisi akan membantu guru yang memang membutuhkan bantuan
dalam pengoperasian software tersebut.
Hari II (Kamis, 22 Juli 2010)
Secara umum, pelaksanaan pada hari kedua ini sama dengan pelaksanaan
pada hari sebelumnya. Hanya saja materi yang diberikan berbeda. Pada hari
kedua ini simulasi yang dilatihkan adalah Konsep Gerak Peluru, Investigasi Gerak
Peluru, Hukum I dan II Newton dan Persamaan Lensa Cembung.
Hari III (Selasa, 10 November 2009)
Pada hari ketiga ini simulasi yang diberikan adalah Microwaves, Prinsip
Sirkuit dan Penerapannya (DC), Hukum Ohm (DC), Gelombang Elektromagnetik,
Massa dan Pegas, Massa dan Pegas: Kelestarian Tenaga, dan Massa dan Pegas:
Mencari Tetapan Kekakuan Pegas. Selain simulasi tersebut, dengan menggunakan
waktu sisa yang ada, beberapa simulasi yang lain yang belum terdapat dalam
12
modul juga diberikan yaitu simulasi efek fotolistrik dan simulasi gerak benda di
permukaan yang miring.
Pertemuan diakhiri dengan mengadakan refleksi bersama atas apa yang
sudah dipelajari.
Terkait dengan durasi waktu pelatihan selama 3 hari 9 sesi ini, rata-rata
peserta sudah menganggap cukup dari sisi waktu, meskipun ada beberapa peserta
yang menginginkan pelatihan diperbanyak lagi untuk topik simulasi yang lain.
Simulasi-simulai yang diperkenalkan dalam pelatihan ini juga dirasa oleh
guru sebagai alat yang bermanfaat dalam pembelajaran fisika di kelas. Guru-guru
juga akan menggunakan gagasan yang didapat dalam pelatihan ini dalam
pembelajaran fisika di kelas.
Tabel 4.3 Rencana Guru untuk menggunakan simulasi PhET dalam
pembelajaran Fisika di kelas
No Topik Simulasi Jumlah
1 Konsep Vektor 8
2 Vektor Gaya 2
3 Konsep Gerak 11
4 Konsep Gerak Peluru 9
5 Investigasi Gerak Peluru 9
6 Hukum I dan II Newton 10
7 Persamaan Lensa Cembung 7
8 Microwaves 4
9Prinsip Sirkuit dan Penerapannya (DC)
10
10 Hukum Ohm (DC) 5
11 Gelombang Elektromagnetik 7
12 Massa dan Pegas 7
13Massa dan Pegas: Kelestarian Tenaga
7
14Massa dan Pegas: Mencari Tetapan Kekakuan Pegas
7
13
Berdasarkan rencana guru di atas, maka konsep yang paling banyak
digemari untuk dijarakan dengan simulasi adalah konsep gerak. Konsep ini
merupakan konsep yang fundamental dalam fisika. Ini tentu saja sangat
menggembirakan, Selama ini banyak guru yang hanya mengajarkan konsep ini
dengan imajinasi saja. Dengan adanya simulasi ini, guru-guru yang mengikuti
pelatihan ini merasa terbantu bagaimana mengajarkan materi ini kepada siswanya.
Simulasi yang ada memudahlan para guru untuk mengajak siswa membayangkan
kejadiannya dan kemudian menganalisisnya sesuai dengan konsep-konsep fisika
yang ada.
Demikian juga untuk konsep Hukum I dan II Newton dan Prinsip Sirkuit
dan Penerapannya (DC), keduanya juga sangat mudah jika menggunakan simulasi
yang disediakan oleh PhET. Khusus untuk Hukum I dan II Newton, dapat
dikatakan bahwa seluruh materi fisika SMA sesunggguhnya hanya
mengeksplorasi konsep ini saja beserta penerapannya. Kemudian untuk Prinsip
Sirkuit dan Penerapannya (DC) bagi guru jauh lebih memudahkan dan membuat
guru merasa aman ketika mengajak siswa untuk mencoba simulasi kelistrikan ini.
Dengan simulasi ini, guru tidak lagi takut jika peralatan laboratorium akan rusak
sebab dengan menggunakan simulasi ini maka konsep fisika mudah sekali
diajarkan dan membuat siswa juga mudah untuk memahaminya.
Recommended