View
185
Download
1
Category
Preview:
DESCRIPTION
laporan PKL dalam format baru
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sekarang ini sangat berkembang
pesat disetiap elemen masyarakat, hal ini tidak luput dari manfaat dari IPTEK itu
sendiri yang semakin dibutuhkan di dalam kegiatan manusia, salah satu yang
paling berkembang adalah teknologi informasi, dengan menggunakannya akan
tercipta efesiensi dan efektivitas kerja yang akhirnya akan menuju produktivitas
kinerja dari suatu instansi atau perusahaan dan tentu saja perkembangan teknologi
informasi yang sedemikian pesatnya tersebut memerlukan manajemen informasi
yang baik, cepat, dan akurat.
Kepolisian merupakan institusi yang bertugas mengayomi, melindungi dan
melayani masyarakat, kemudian melakukan penegakan hukum serta menjaga
keamanan dan ketertiban di dalam masyarakat. Di Kota Pagaralam terdapat lima
kantor kepolisian sektor yang tersebar di lima wilayah hukum yang berbeda yaitu
di kawasan Pagaralam Utara, Dempo Utara, Dempo Tengah, Dempo Selatan dan
Pagaralam Selatan dan Kepolisian Resor yang menjadi induk dari lima kepolisian
sektor tersebut.
Kepolisian Sektor Pagaralam Selatan adalah salah satu dari lima kepolisian
sektor yang ada di pagaralam, Pada saat ini merupakan kepolisian sektor yang
mempunyai wilayah hukum yang cukup padat penduduk hingga memungkinkan
banyak terjadi kasus kriminalitas, karena banyaknya kasus kriminalitas tersebut
bentuk pengolahan data di Polsek Pagaralam Selatan sampai dengan saat ini
1
telah menggunakan komputer dan didokumentasikan menggunakan Microsoft
Word 2010, dan untuk beberapa hal masih menggunakan manual system atau
dengan mencatat semua data-data kedalam buku arsip data kriminalitas. Terkait
dengan sistem tersebut tentunya memerlukan waktu yang lama dalam pencarian
pengolahan data terutama berkaitan dengan data kasus atau kriminalitas.
Oleh karena itu solusi yang terbaik adalah dengan memanfaatkan fasilitas
yang sudah ada dengan menggunakan aplikasi komputer atau dengan kata lain
semua data akan diolah dalam suatu rancangan sistem dengan menggunakan
bahasa pemrograman, agar pengolahan datanya menjadi lebih baik, mudah, relatif
cepat dan tepat guna. Sehingga sistem kerja yang teratur akan memberikan
informasi sesuai dengan yang diharapkan.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis melakukan penelitian dan
pengamatan secara langsung di Kepolisian Sektor Pagaralam Selatan untuk
membangun suatu rancangan sistem pengolahan data kriminalitas yang berbasis
komputer. Penulis membuat suatu rancangan output, input, file menggunakan
bahasa pemrograman Microsoft Visual Foxpro 9.0, Kemampuan rancangan
output, input, file tersebut penulis tuangkan dalam Laporan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) yang berjudul : “Perancangan Aplikasi Pengolahan Data
Kriminalitas Pada Polsek Pagaralam Selatan’’
2
1.2. Perumusan Masalah
Setelah penulis melakukan penelitian dan pengamatan di Kepolisian Sektor
Pagaralam Selatan adapun permasalahan yang diangkat oleh penulis adalah
sebagai berikut :
a. Bagaimana cara membuat perancangan aplikasi pengolahan data kriminalitas
pada Polsek Pagaralam Selatan ?
b. Apakah perancangan aplikasi pengolahan data kriminalitas pada Polsek
Pagaralam Selatan sudah efektif dan efisien ?
1.3. Batasan Masalah
Aplikasi pengolahan data kriminalitas yang akan dibuat rancangan
sistemnya memiliki keterkaitan dengan data-data sebagai berikut :
a. Hanya membuat Perancangan Aplikasi Pengolahan Data Kriminalitas pada
Kepolisian Sektor (Polsek) Pagaralam Selatan Dengan menggunakan bahasa
pemrograman Visual Foxpro 9.0
b. Adapun sampel data kriminalitas hanya pada tahun 2011.
1.4. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1.4.1. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin penulis capai adalah untuk mempermudah dan
mempercepat proses Sistem Informasi Pengolahan Data Kriminalitas agar lebih
efektif dan efesien.
3
1.4.2. Manfaat
Manfaat dari laporan Praktek Kerja Lapangan ini yaitu :
a. Diharapkan dapat memberi masukan bagi institusi untuk dijadikan
bahan pertimbangan dalam mengambil kebijaksanaan atau keputusan.
b. Mempermudah dalam penyusunan laporan data kriminalitas
c. Dengan dibuatnya perancangan sistem yang baru tersebut diharapkan
informasi data kriminalitas lebih baik dari sebelumnya.
d. Diharapkan dengan penyusunan laporan praktek kerja lapangan ini
dapat membimbing penulis menjadi seorang analis sistem dan dapat
digunakan untuk persiapan dalam menghadapi kerja di masa yang akan
datang.
1.5. Hipotesa
Hipotesa berarti dugaan sementara atau pendapat sementara terhadap suatu
solusi atau alternatif pemecahan masalah dari suatu penelitian. dan dalam hal ini
penulis mengajukan hipotesa yaitu :“Dengan menggunakan Perancangan
Sistem Komputerisasi memakai bahasa pemrograman Visual Foxpro 9.0
Pengolahan Data Kriminalitas di Polsek Pagaralam Selatan akan lebih baik“
1.6. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dalam laporan penelitian ini adalah sebagai
berikut :
4
BAB I. PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan
permasalahan, batasan permasalahan, tujuan dan manfaat
penelitian, hipotesa, dan sistematika penulisan laporan.
BAB II. LANDASAN TEORI
Pada Bab ini berisi tentang sejarah singkat, Struktur Organisasi,
Visi dan Misi Kepolisian Sektor Pagaralam Selatan dan akan
dijelaskan mengenai pengertian-pengertian serta penjelasan lain
yang akan mendukung penulisan
BAB III . METODELOGI PENELITIAN
Pada bab ini berisi penjelasan tentang metode pengumpulan
data, bahan dan alat penelitian, tempat dan objek penelitian,
sistematika penelitian dan algoritma pemecahan masalah
BAB IV. PEMBAHASAN DAN HASIL ANALISA
Pada bab ini berisi tentang analis sistem, studi kekelayakan,
system yang akan diusulkan, desain global dan desain rinci serta
menampilkan hasil yang akan dicapai dalam pembuatan sisitem
informasi pengolahan data kriminalitas Kepolisian Sektor
Pagaralam Selatan
BAB V . KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan kesimpulan dari seluruh isi tulisan yang
selanjutnya disajikan juga dengan saran-saran penulisan sebagai
bahan masukan bagi objek penelitian dan pengembangan sistem
yang dibuat penulis.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Tinjauan Umum Objek Penelitian
Kepolisian merupakan institusi yang bertugas mengayomi, melindungi dan
melayani masyarakat, kemudian melakukan penegakan hukum serta menjaga
keamanan dan ketertiban di dalam masyarakat sesuai dengan ketentuan hukum
dan peraturan atau kebijakan yang berlaku di dalam institusi Polri. Untuk
pengoptimalan fungsi dan tugas dari Polri tersebut maka dibuat sub-sub bagian
penempatan daerah wilayah hukum diantaranya Kepolisian Resor dan
Kepolisian Sektor.
Polsek merupakan singkatan dari Kepolisian Sektor yang artinya suatu
kesatuan polisi yang bertugas di wilayah tertentu yang berada di bawah naungan
Kepolisian Resor (Polres). di Kota Pagaralam terdapat lima Kepolisian Sektor
(Polsek) yang tersebar di di wilayah hukum yang berbeda-beda. Dan salah
satunya adalah Kepolisian Sektor (Polsek) Pagaralam Selatan yang terletak di
Jalan terminal Induk Nendagung Kecamatan Pagaralam Selatan Kode Pos :
31527 Nomor Handphone : 0852 6871 2410, yang berdiri pada tahun 2003.
Wilayah hukum Polsek Pagaralam Selatan seluas 6317 Ha dan terbagi
menjadi delapan kelurahan yaitu Kelurahan Nendagung, Kelurahan Sidorejo,
Kelurahan Tumbak Ulas, Kelurahan Tebat Giri Indah, Kelurahan Ulu Rurah,
Kelurahan Tanjung Agung, Kelurahan Besemah Serasan, dan Kelurahan
Gunung Dempo. Adapun batas-batas wilayah dari Polsek Pagaralam Selatan
yaitu, Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Pagaralam Utara, Sebelah
6
Barat berbatasan dengan kecamatan Dempo Tengah, Sebelah Selatan Berbatasan
dengan Kecamatan Dempo Tengah dan Sebelah Timur berbatasan dengan
Kecamatan Pajar Bulan Kabupaten Lahat Terhitung dari tahun 2003 telah
terjadi 6 pergantian kepemimpinan dan pada saat ini tengah dipimpin oleh
Bapak IPDA Wantoro, SH
Alasan terbentuknya Kepolisian Sektor (Polsek) Pagaralam dikarenakan
untuk persiapan menjadi Polres Pagaralam, dan pemekaran wilayah dengan
membentuk kota madya baru yaitu Pagaralam dari yang berstatus Kota
Administratif menjadi Kota Pagaralam berdasarkan UU No. 8 Tahun 2001
Tentang terbentuknya Kota Pagaralam. Adapun Visi dan Misi dari Polsek
Pagaralam Selatan yaitu :
2.1.1. Visi
Polri yang mampu menjadi pelindung dan pelayan masyarakat yang
selalu dekat dan bersama-sama masyarakat, serta sebagai penegak hukum yang
profesional dan proporsional yang selalu menjunjung tinggi supermasi hukum
dan hak azasi manusia, Pemelihara kemanan dan ketertiban serta mewujudkan
keamanan dalam negeri dlam suatu kehidupan nasional yang demokratis dan
masyarkat yang sejahtera.
2.1.2. Misi
Berdasarkan uraian visi sebagaimana tersebut diatas, selanjutnya uraian
tentang jabaran misi Polri kedepan adalah sebagai berikut :
1. Memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat
(meliputi aspek security, surety, safety dan peace) sehingga masyarakat
bebas dari gangguan fisik maupun psikis.
7
2. Memberikan bimbingan kepada masyarakat melalui upaya preventif yang
dapat meningkatkan kesadaran dan kekekuatan serta kepatuhan hukum
massyarakat (Law abiding Citizenship)
3. Menegakkan hukum secara profesional dan proporsional dengan menjunjung
tinggi supremasi hukum dan hak azasi manusia menuju kepada adanya
kepastian hukum dan rasa keadilan.
4. Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat dengan tetap
memperhatikan norma - norma dan nilai - nilai yang berlaku dalam bingkai
integritas wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
5. Mengelola sumber daya manusia Polri secara profesional dalam mencapai
tujuan Polri yaitu terwujudnya keamanan dalam negeri sehingga dapat
mendorong meningkatnya gairah kerja guna mencapai kesejahteraan
masyarakat
6. Meningkatkan upaya konsolidasi kedalam (internal Polri) sebagai upaya
menyamakan Visi dan Misi Polri kedepan.
7. Memelihara soliditas institusi Polri dari berbagai pengaruh external yang
sangat merugikan organisasi.
8. Melanjutkan operasi pemulihan keamanan di beberapa wilayah konflik guna
menjamin keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
9. Meningkatkan kesadaran hukum dan kesadaran berbangsa dari masyarakat
yang berbhineka tunggal ika.
8
2.2. Struktur Organisasi dan Tugas Pokok
2.2.1. Struktur Organisasi
Dalam literatur definisi dari organisasi sangat banyak tergantung dari
sudut mana kita melihatnya, menurut penulis organisasi merupakan korelasi atau
hubungan antara dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan yang telah
ditetapkan bersama. Dan tentu saja didalam suatu organisasi terdapat suatu
struktur yag berkerja sesuai dengan fungsi kewajiban masing-masing.
Polsek Pagaralam Selatan juga mempunyai struktur untuk menjalankan
fungsi dan tugasnya hal ini dimaksudkan untuk mengoptimalkan kinerja dari
Polri itu sendiri. Adapun struktur organisasi Polsek Pagaralam Selatan dapat
dilihat di bawah ini :
9
KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIARESOR PAGARALAM
SEKTOR PAGARALAM SELATANSTRUKTUR ORGANISASI
KEPOLISIAN SEKTOR PAGARALAM SELATAN
Gambar 2.1 Struktur Organisasi
10
KAPOLSEKIPDA WANTORO,SH
NRP : 60100286
KAPOLRESAKBP. ABI DARRIN
WAKA POLRESKOMPOL SIGIET
KANIT PULBAKET
BRIGPOL NOVIRZA
KASIUM
BRIGPOL YONGKI
KA SPK
BRIGPOL DONI.D
KANIT RESKRIM
AIPDA RAMDANI
KANIT PROVOS
BRIPKA ACHIRUDIN
BA UR TAHTI
BRIGPOL EKA.H
KANIT PATROLI
BRIGPOL MY.BUTAR
KANIT BINMAS
BRIGPOL MILADI
2.2.2. Tugas Pokok
Adapun pembagian tugas pada Kesatuan Kepolisian Sektor Pagaralam
Selatan sebagai berikut :
1. Kapolres Pagaralam
Merupakan pimpinan tertinggi Kepolisian Resor Pagaralam yang
bertugas merencanakan, mengkoordinasikan, mengarahkan serta
mengawasi kegiatan-kegiatan semua fungsi operasional dalam jajaran
Polres Pagaralam.
2. Waka Polres Pagaralam
Waka Polres Pagaralam bertugas membantu kapolres Pagaralam
khususnya melakukan pengawasan internal organisasi Polres
Pagaralam.
3. Kepala Kepolisian Sektor (KAPOLSEK)
Kapolsek mempunyai tugas yaitu :
a. Mengajukan pertimbangan dan saran-saran kepada Kapolres
khususnya hal-hal yang berhubungan dengan bidang tugasnya.
b. Menyusun rencana dan program kegiatan polsek sebagai penjabaran
dari rencana dan program kegiatan kerja Polres. serta mengarahkan,
mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan guna menjamin
terlaksananya sasaran dan berdaya guna.
c. Memimpin Polsek sehingga berjalan secara optimal, membina
kedisiplinan, tata tertib dan kesadaran hukum dilingkungan Polsek.
d. Melakukan upaya untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan
operasional polsek demi kepuasan masyarakat.
11
e. Mengadakan koordinasi dan mengawasi serta memberikan
pengarahan tekhnis terhadap fungsi kepolisian.
4. Kepala Seksi Umum (SIUM)
Seksi Umum mempunyai tugas dengan rincian sebagai berikut :
a. Mengatur penyelenggaraan administrasi bagi pelaksanaan tugas
operasional Polsek.
b. Melaksanakan urusan ketatausahaan yang meliputi korespondensi,
dokumentasi termasuk pemeliharaan dan ketata laksanaan
perkantoran serta kearsipan.
c. Melaksanakan pelayanan keperluan personil yang berkenaan
dengan kepentingan dinas.
d. Melaksanakan administrasi anggaran Polsek.
5. Kepala Unit Provos (KANIT PROVOS)
Kanit Provos yang mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Mengawasi kinerja personil Polsek yang menyangkut dengan
absensi dan pengoptimalan fungsi kerja.
b. Menindak kesalahan atau pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh
personil terkait dengan kinerja Polsek secara keseluruhan.
6. Kepala Unit Reskrim (KANIT RESKRIM)
Kanit Reskrim mempunyai tugas sebagai berikut :
a. Menyelenggarakan dan melaksanakan upaya represif kepolisian
terkait dengan masalah kriminalitas meliputi penindakan,
12
pemeriksaan, pemberkasan dan penyerahan berkas perkara dalam
rangka proses peradilan pidana.
b. Melaksanakan fungsi kriminalistik lapangan.
c. Melaksanakan kegiatan administrasi operasional termasuk
administrasi penyidikan.
d. Melakukan pelaksanaan koordinasi dan pengawasan.
e. Melaksanakan fungsi identifikasi khususnya pemotretan terhadap
tindak pidana di tempat kejadian atau melakukan olah TKP.
7. Kepala Unit Pengumpulan Bahan Keterangan (Kanit Pulbaket)
Kanit Pulbaket mempunyai tugas sebagai berikut :
a. Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data atau
informasi.
b. Melaksanakan fungsi intelkam yang meliputi deteksi terutama
kriminalitas.
c. Melakukan pengumpulan bahan-bahan keterangan terutama
kepentingan intelijen, pemberian surat izin / keterangan,
rekomendasi serta pengamanan di tubuh Polsek.
d. Menyelenggarakan pengamanan masyarakat terhadap segala bentuk
ancaman untuk menghilangkan kerawanan-kerawanan kamtibmas.
e. Melaksanakan upaya pengaman dalam bidang hukum dan politik,
ekonomi, budaya dan agama.
f. Melaksanakan upaya untuk mencegah dan menanggulangi
tumbuhnya aliran / kepercayaan yang dapat menimbulkan
perpecahan persatuan dan kesatuan bangsa.
13
8. Kepala Unit Patroli (KANIT PATROLI)
Kepala Unit Patroli yang mempunyai tugas sebagai berikut :
a. Menyelenggarakan upaya preventif kepolisian yang meliputi
penjagaan patroli, pengawasan dan pengaturan serta tindakan
pertama ditempat kejadian perkara (TPTKP)
b. Melaksanakan kegiatan administrasi operasional.
c. Melaksanakan pengamanan ditempat keramaian seperti pasar,
hiburan malam dan acara-acara pemerintahan.
d. Membantu pelaksanaan kegiatan kelamcaran lalu lintas.
9. Kepala Unit Bhabin Kamtibmas
Adapun tugas dari Kanit Bhabin Kamtibmas adalah sebagai berikut :
a. Melaksanakan sosialisasi atau tatap muka serta menjalin kerja
sama dengan tokoh agama, tokoh hukum, tokoh masyarakat, took
pemuda lembaga atau organisasi lainnya.
b. Memberikan penyuluhan penerangan kepada masyarakat pada
umumnya.
c. Membina dan menyiapkan komponen masyarakat terlatih
khususnya yang berfungsi untuk membantu polri.
d. Membina dan memberikan penyuluhan kepada pemuda khususnya
pelajar terutama dalam rangka mencegah dan menanggulangi
kenakalan remaja serta mengarahkannya bagi kegiatan positif
khususnya dalam mebantu tugas polri.
14
10. Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK)
Dipimpin oleh KA SPK yang mempunyai tugas sebagai berikut :
a. Memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam bentuk
penerimaan laporan pengaduan dan tindakan pertama di tempat
kejadian perkara
b. Melaksanakan penjagaan mako / markas termasuk penjagaan
terhadap tahanan dan pengamanan barang bukti yang berada di
Polsek.
c. Mendatangi tempat kejadian perkara berkoordinasi dengan anggota
unit reskrim.
d. Melaksanakan piket penjagaan selama 1 x 24 jam.
11. Bagian Urusan Tahanan dan Barang Bukti (BA UR TAHTI)
Dipimpin oleh seorang brigadir polisi yang mempunyai tugas :
a. Medokumentasikan seluruh catatan barang bukti dan tahanan pada
Polsek Pagaralam Selatan berdasarkan laporan polisi yang masuk
dan telah dilakukan penyitaan barang bukti atau penahanan
terhadap suatu perkara.
b. Bertanggung jawab untuk merawat barang bukti terkait perkara
yang ada pada Polsek Pagaralam Selatan.
2.3. Teori-Teori Yang Menjadi Landasan dari Penelitian
Pemakaian suatu system yang baik dan terencana akan menghasilkan hal
yang baik pula. Pada bagian ini akan dijabarkan teori dan pengertian yang
melandasi pembahasan di laporan tentang perancangan aplikasi pengolahan data
kriminalitas pada Polsek Pagaralam Selatan.
15
2.3.1. Pengertian Perancangan
Menurut, Jogiyanto H.M (2001:196), perancangan sistem dapat
didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau
pengaturan beberapa elemen terpisah kedalam satu kesatuan utuh dan berfungsi.
2.3.2. Pengertian Aplikasi
Menurut, Jogiyanto H.M (2007 :75), Aplikasi adalah kumpuldan perintah
program yang akan dibuat untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu
(Khusus) misalnya komponen yang berguna untuk melakukan pengolahn data
2.3.3. Pengertian Sistem
Menurut, Jogiyanto (2003 :2), Sistem merupakan suatu sistem yang
tujuannya menghasilkan informasi. Sebagai suatu sistem, untuk dapat
memahami sistem akan lebih baik jika konsep dari sistem itu dipahami terlebih
dahulu.
a.Elemen-Elemen Sistem
1. Tujuan Sistem
Tujuan merupakan sesuatu yang ingin dicapai dari sistem yang akan
dibuat yaiu berupa suatu informasi.
2. Batasan Sistem
Batasan sistem merupakan yang membatasi sistem dalam mencapai
tujuan. Batasan dapat berupa peraturan-peraturan yang ada dan
berlaku dalam Organisasi.
16
3. Kontrol Sistem
Kontrol sistem adalah pengawasan terhadap pelaksanaan dalam
mencapai tujuan dari sistem.
4. Input
Input merupakan elemen dari sistem yang berfungsi menerima
masukan data. Masukan tersebut dapat berupa data-data yang
berhubungan dengan sistem.
5. Proses
Proses berfungsi untuk mengolah atau memproses seluruh masukan
data sehingga dapat menjadi informasi.
6. Output
Output merupakan hasil dari input yang telah diproses oleh bagian
pengelolaan dan merupakan tujuan akhir sistem.
7. Umpan Balik
Umpan balik berfungsi untuk mengevaluasi bagian dari output yang
dihasilkan atau dapat berupa perbaikan dari sistem yang tidak sesuai
dengan yang diharapkan
17
b. Bagan Elemen-Elemen Sistem
Gambar 2.2 Elemen-Elemen Sistem
c.Tahap-tahap Pengembangan Sistem
Menurut, (Jogiyanto HM,2002), Untuk membuat suatu sistem dibutuhkan
beberapa tahap yang benar-benar bermanfaat sesuai kebutuhan. Tahap
pengembangan sistem informasi dalam penyusunan tugas akhir yang penulis
buat adalah menggunakan Tahap pembentukan system, adapun tahap-tahap
tersebut adalah :
1. Tahap perencanaan sistem
Pada tahap ini penulis melakukan pendefinisian atau alasan dari kebutuhan
fisik sumber daya manusia, sumber dana yang dibutuhkan untuk
mendukung operasi setelah ditetapkan.
18
Tujuan Sistem
Proses SistemInput Output
Batasan Sistem
Kontrol Sistem
Umpan Balik
2. Tahap Analisa Sistem
Tahap ini penulis menganalisa sistem yang bertujuan menentukan
kelemahan-kelemahan sistem sehingga dapat diusulkan perbaikkannya.
3. Tahap Desain Sistem
Tahap ini bagaimana membentuk sistem tersebut, tahap ini mempunyai
tujuan untuk memenuhui kebutuhan kepada pemakai sistem dan
memberikan gambaran yang jelas.
4. Tahap Seleksi Sistem
Tahap Seleksi Sistem, memilih perangkat lunak untuk sistem informasi.
Tahap ini memerlukan pengetahuan tentang perangkat pendukung yang
baik bagi yang melaksanakannya.
5. Tahap Implementasi Sistem
Untuk mencapai keinginan yang dimaksud dengan langkah perencanaan
maka perlu persiapan implementasi sistem dengan langkah data rancangan
secara rinci yaitu:
a. Menyusun kreteria informasi yang dihasilkan.
b. Mempelajari peluang untuk memperluas dan menghubungkan aspek
informasi yang tidak dalam bentuk grafik atau diagram yang akan
menghasilkan suatu kendala.
19
2.3.4. Pengertian Data
Dari Wikipedia Indonesia, data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data
merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti
"sesuatu yang diberikan". Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu
pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil
pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa
angka, kata-kata, atau citra.
2.3.5. Pengertian Pengolahan
Menurut Jogiyanto (2003:5), Pengelolahan adalah hal, cara, hasil, atau
data proses kerja. Mengolah data adalah bukti atau fakta yang ditemukan dari
hasil penelitian yang dapat dijadikan gagasan atau pendapat.
Pengolahan data komputer dikenal dengan nama pengolahan data
elektronik (PDE). Pengolahan data adalah suatu proses manipulasi data dari data
mentah sehingga menjadi hal yang berguna dan dapat menjadi suatu informasi.
Sedangkan pengolahan data elektronik (PDE) adalah suatu cara manipulasi data
dari bentuk data mentah menjadi informasi dengan menggunakan alat Bantu
elektronik, (Jogiyanto.HM 2003:86).
Untuk melaksanakan sistem pengolahan data dengan menggunakan
komputer diperlukan siklus pengolahan data sebagai berikut:
a. Siklus Pengolahan Data
Gambar 2.3 Siklus Pengolahan Data
20
Input OutputProcessing
b. Siklus Pengolahan Data yang Dikembangkan
Gambar 2.4 Siklus Pengolahan Data yang Dikembangkan
Keterangan:
1. Origination
Suatu proses dari pengumpulan data atau pencatatan kedokumen dasar.
2. Input
Proses masukkan data kedalam proses komputer melalui alat input.
3. Processing
Proses pengolahan dari data yang sudah dimasukkan kedalam suatu alat
proses yang dapat berupa proses menghitung.
4. Output
Proses menghasilkan keluaran dari hasil input yang telah diproses.
5. Distribution
Proses dari distribusi output kepada pihak yang berhak dan
membutuhkan informasi.
6. Storage
Proses perekaman hasil pengelolaan kesimpanan luar (storage)
21
Origination Input Processing Output Distribution
Storage
c. Tugas Pengolahan Data
Tugas pengolahan data yang dilakukan sistem informasi analisis meliputi
beberapa tugas dasar, yaitu:
1. Pengumpulan Data.
Setiap tindakan dijelaskan oleh suatu catatan data. Bila tindakan
tersebut melibatkan elemen lingkungan disebut transaksi. Pelaku bisnis
dan accounting umumnya hanya memperhatikan transaksi yang
mempunyai nilai finansial.
2. Manipulasi Data
Data perlu dimanipulasi untuk dapat diubah menjadi informasi
yang berguna. Operasi manipulasi data meliputi pengklasifikasian,
Penyortiran, Perhitungan, dan pengikhtisaran.
3. Penyimpanan Data
Terdapat banyak transaksi pada setiap perusahaan. Setiap transaksi
dijelaskan oleh beberapa elemen data. Data tersebut perlu disimpan di
suatu tempat dan harus dapat ditemukan dengan mudah bila data tersebut
dibutuhkan.
4. Penyiapan Dokumen
Sistem Informasi Analisis (SIA) menghasilkan output untuk
perorangan maupun organisasi di dalam maupun di luar perusahaan.
22
2.3.6. Pengertian Kriminalitas
Kriminalitas atau sering disebut perbuatan pidana adalah perbuatan-
perbuatan yang melanggar hukum atau sebuah tindak kejahatan.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Pidana)
Perbuatan ini juga merugikan masyarakat, dalam arti bertentangan dengan
hukum atau menghambat akan terlaksananya tata dalam pergaulan masyarakat
yang dianggap baik dan adil. Dapat pula dikatakan, bahwa kriminalitas adalah
perbuatan anti sosial.
Seseorang dapat dikatakan sebagai pelaku kriminalitas apbila orang tersebut :
1. Telah melakukan perbuatan pidana (kriminalitas) atau perbuatan yang
bersifat melawan hukum.
2. Mampu Bertanggung Jawab
Mampu bertanggung jawab yang dimaksud adalah seseorang melakukan
tindakan yang melawan hukum dan bisa mempertanggung jawabkan
perbuatannya. Karena berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
(KUHP) Pasal 44 dinyatakan bahwa :
Apabila yang melakukan perbuatan pidana itu tidak dapat dipertanggung
jawabkan disebabkan karena pertumbuhan yang cacat atau adanya gangguan
karena penyakit dari pada jiwanya maka orang itu tidak dipidana
3. Melakukan perbuatan tersebut dengan disengaja atau karena kealpaan
23
2.3.7. Pengertian Komputer
Komputer adalah suatu peralatan (mesin) yang melaksanakan pekerjaan
yang dikendalikan serta dikontrol oleh instruksi-instruksi yang dimasukkan
kedalam memori atau Storange unitnya, Jhon J. Longkutoy (2003:63).
1. Dengan menggunakan komputer, pengolahan data akan lebih mudah dan
pemecahan masalah akan lebih besar mutunya serta akan lebih baik
2. Dengan menggunakan komputer, pengolahan data dan pemecahan masalah
akan lebih cepat.
3. Dengan menggunakan komputer, pengolahan data dan pemecahan masalah
dapat lebih efektif dan teliti.
agar pekerjaan dapat lebih efektif dan efesien, ada 3 syarat yang harus
diperhatikan yaitu :
a. Mengumpulkan data atau input yang akan diolah.
b. Merencanakan prosedur atau processing yang akan diolah.
c. Hasil atau output yang diinginkan, akan dipergunakan untuk melakukan
tindakan selanjutnya.
2.3.8. Pengertian Informasi
Sumber dari informasi adalah data. Sedangkan data itu sendiri adalah
fakta atau kejadian nyata yang terdiri dari angka-angka, huruf-huruf, simbol-
simbol dan karakter-karakter yang belum diolah sehingga belum bermanfaat
untuk mengambil keputusan. Dengan kata lain informasi adalah hasil
pengolahan data mentah yang diberikan kepada pemakai sehingga informasi
tersebut dapat berupa sesuatu yang berarti dan bermanfaat bagi si penerima.
24
Sebuah informasi dikatakan bernilai jika memenuhi kualifikasi sebagai
berikut :
a. Akurat
Informasi harus akurat atau bebas dri kesalahan-kesalahan dan tidak
membingungkan bagi orang yang menerimanya.
b. Tepat Waktu
Informasi tersebut tidak boleh terlambat.
c. Relevan
Informasi harus mempunyai nilai manfaat bagi penerima
2.3.9. Pengertian Input
Input adalah alat yang digunakan untuk menerima masukan yang
berupa masukan data ataupun masukan program menurut, Jogiyanto HM
(2008:91).
2.3.10. Pengertian File
File adlah dokumen-dokumen yang dikemas dalam sebuah arsip,
Menurut Jogiyanto HM (2002:55).
2.3.11. Pengertian Output
Output adalah hasil dari pengolahan data melalui alat keluaran yang
berupa informasi Menurut, Jogiyanto HM (2008:104)
25
2.3.12. Pengertian Desain Sistem
Desain sistem adalah tahap analisis dari siklus pengembngan sistem,
pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang
bangun implementasi, menggambarkan bagaimanasistem itu dibentuk. Menurut
Jogiyanto HM (2005:195).
2.3.13. Pengertian Desain Input
Desain input berfungsi mengefektifkan biaya pemasukan data, untuk
mencapai keakuratan yang tinggi dan untuk menjamin pemasukan data dapat
diterima dan dimengerti oleh pemakai. Menurut, Jogiyanto HM ( 2005:195).
2.3.14. Pengertian Desain File
Desain file adalah kumpulan item data yang diatur dalam suatu record
dimana item-item tersebut dimanipulasi untuk memproses tertentu. Menurut,
Jogiyanto HM (2002:55).
2.3.15. Pengertian Desain Output
Desain output atau keluaran merupakan hal yang tidak boleh diabaikan
karena laporan atau keluaran yang dihasilkan harus memudahkan bagi setiap
pemakai yang memerlukan. Menurut, Jogiyanto HM ( 2008:104).
26
2.3.16. Mengenal Microsoft Visual Foxpro 9.0
Microsoft Visual Foxpro 9.0 adalah bahasa pemrograman yang
digunakan untuk membuat aplikasi yang berhubungan dengan database. Foxpro
Software adalah perusahaan yang pertama kali mengembangkan program
Aplikasi Foxpro. Pada awal pengembangannya tahun 1994, Foxpro lebih
dikenal dengan Foxbase, Fox Sofware bergabung dengan Microsoft pada tahun
1992 dan program aplikasi yang dikembangkannya semakin disempurnakan
mulai menggunakan label Visual.
Microsoft Visual Foxpro 9.0 adalah variasi Visual Foxpro saat ini.
Visual Foxpro telah dirilis sejak 17 desember 2004. Teknologi di dunia akan
membuat Visual Foxpro semakin handal dalam pengoperasian. Adapun
kelebihan yang dimiliki oleh bahasa pemrograman Foxpro ini adalah sebagai
berikut:
a. Checkbox : Tambahan property wordwrap untuk tampilan caption pada
checkbox.
b. Label : Tambahan property rotation untuk memutar tampilan caption
pada label.
c. indek Baru : Binary dukungan untuk membuat jenis indek baru berdasarkan
logika.
d. Fasilitas baru pada property field dan property report.
27
2.3.17. Data Flow Diagram (DFD)
DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk
menggambarkan dari mana asal dan tujuan yang keluar dari system, dari mana
disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi anyara data
yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut (Jogiyanto,
2008:61).
Keuntungan dari DFD adalah memungkinkan menggambarkan system dari
level yang paling tinggi kemudian menguranginya menjadi level yang paling
rendah, sedangkan kekeurangan DFD adalah tidak menunjukkan proses
pengulangan proses keputusan.
Adapun Simbol-Simbol Data Flow Diagram sebagai berikut :
Tabel 2.1 Simbol-simbol DFD
Simbol Nama Keterangan
Terminator Terminator dapat berupa orang atau
sekelompok organisasi
Alur Data Yang menghubungkan demgan data store,
proses dan terminator (penyampai semua
informasi)
Proses Proses dikenal dengan nama system data
input ke output
Data Store Digunakan untuk membua tmodel
sekumpulan paket data
28
0
2.3.18. Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah sebuah diagram model
jaringan yang menggunakan susunan data yang tersimpan didalam suatu system
secara abstrak, (Jogiyanto. 2005: 2)
Adapun simbol-simbol didalam ERD yaitu:
Tabel 2.2 Simbol-simbol ERD
Simbol Nama Keterangan
Entitas Suatu kumpulan objek atau sesuatu yang
dapat dibedakan atau dapat didefinisikan
secara unik.
Atribut Menyatakan atribut yang berfungsi
sebagai key
Relationship Menyatakan himpunan relasi yang terjadi
antara suatu entitas atau lebih.
Link / Garis Menyatakan hubungan himpunan relasi
dengan himpunan entitas dan atributnya.
29
a. Jenis Kerelasian antar Entitas
Kerelasian antar entitas mendifinisikan hubungan antar dua buah
entitas.dapat dikelompokkan dalam tiga jenis,yaitu, Sutanta (2004:1991)
1. Satu ke satu (one to one)
Kerelasian jenis ini terjadi jika kejadian atau transaksi diantra dua entitas
yang berhubungan hanya memungkinkan terjadi sebuah kejadian atau
transaksi pada kedua entitas.
2. Banyak ke satu (many to one) atau satu ke banyak(one to many)
Kerelasian jenis ini terjadi jika kejadian atau transaksi diantara dua
entitas yang berhubungan hanya memungkinkan terjadi satu kali dalam
entitas pertama dan dapat terjadi lebih dari satu kali kejadian atau
transaksi pada entitas kedua.
3. Banyak ke banyak (many to many)
Kerelasian jenis ini terjadi jika kejadian atau transaksi diatara dua entitas
yang berhubungan memungkinkan terjadi lebih dari satu kali dalam
entitas pertama dan entitas kedua.
30
2.3.19. Uniefid Modelling Languange (UML)
Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang telah
menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan
mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar
untuk merancang model sebuah sistem.
Menurut, Joomla dari http://soetrasoft.com (2007). “Unified Modeling
Language (UML) merupakan standard modeling language yang terdiri dari
kumpulan-kumpulan diagram, dikembangkan untuk membantu para
pengembang sistem dan software agar bisa menyelesaikan tugas-tugas seperti:
Spesifikasi, Visualisasi, Desain Arsitektur, Konstruksi, Simulasi dan testing
serta Dokumentasi”.
UML mendefinisikan diagram-diagram diantara lain sebagai berikut
a. use case diagram
b. class diagram
c. sequence diagram
d. statechart diagram
e. activity diagram
Dengan rincian simbol-simbol digambarkan ditabel dibawah ini :
31
Tabel 2.3 Simbol Use Case Diagram
NO GAMBAR NAMA KETERANGAN
1 ActorMenspesifikasikan himpuan peran yang pengguna mainkan ketika berinteraksi dengan use case.
2 Dependency
Hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (independent).
3Generalizatio
n
Hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk (ancestor).
4 IncludeMenspesifikasikan bahwa use case sumber secara eksplisit.
5 Extend
Menspesifikasikan bahwa use case target memperluas perilaku dari use case sumber pada suatu titik yang diberikan.
6 AssociationApa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya.
7 SystemMenspesifikasikan paket yang menampilkan sistem secara terbatas.
8 Use Case
Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu aktor
9 Collaboration
Interaksi aturan-aturan dan elemen lain yang bekerja sama untuk menyediakan prilaku yang lebih besar dari jumlah dan elemen-elemennya (sinergi).
10 NoteElemen fisik yang eksis saat aplikasi dijalankan dan mencerminkan suatu sumber daya komputasi
32
Tabel 2.4 Simbol Class Diagram
NO GAMBAR NAMA KETERANGAN
1 Generalization
Hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk (ancestor).
2Nary
Association
Upaya untuk menghindari asosiasi dengan lebih dari 2 objek.
3 ClassHimpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama.
4 Collaboration
Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu aktor
5 RealizationOperasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.
6 Dependency
Hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempegaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri
7 AssociationApa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya
2.3.20. Flowchart atau Diagram Alur
Flowchart adalah suatu mode untuk menggambarkan tahap-tahap
penyelesaian masalah dengan mempresentasikan simbol tertentu yang mudah di
mengerti, mudah dipahami, mudah digunakan dan standar, Budi Sutejo, Michel
(23 :2000).
Tujuan utama dari penggunaan flowchart adalah untuk menggambarkan
suatu tahap penyelesaian masalah secara rapi dan jelas dengan menggunakan
simbol- simbol standar flowchart yang ada.
33
Adapun simbol-simbol dari Flowchart adalah sebagai berikut :
Tabel 2.5. Simbol-simbol Flowchart
Simbol Keterangan
Terminator
Simbol ini digunakan untuk menunjukan awal dan
berakhirnya suatu proses
Input dan Output
Simbol ini digunakan untuk menunjukan operasi
yang dilakukan untuk membawab data dari input
atau output
Decision (Keputusan)
Berfungsi untuk memutuskan arah atau
percabangan yang di ambil sesuai dengan kondisi
Testing
Untuk memutuskan arah atau percabangan yang
akan diambil sesuai dengan kondisi yang terjadi
saat itu
Konektor
Penghubung pada satu halaman
Konektor
Penghubung pada halaman yang berlainan dari satu
halaman ke halaman yang lain.
Preparation
Suatu simbol yang berfungsi untuk memberikan
nilai awal
34
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini berlangsung sejak tanggal 10 Agustus 2012 sampai dengan
10 September 2012. Tempat penelitian adalah Kepolisian Sektor Pagaralam
Selatan, yang beralamatkan di Jalan Terminal Induk Nendagung Kelurahan
Nendagung Kecamatan Pagaralam Selatan Kota Pagaralam Kode Pos : 31527
No Handphone : 0852-6871-2410.
3.2. Metode Pengumpulan Data
Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan teknik
pengumpulan data dengan cara sebagai berikut :
a. Pengamatan (Observasi)
Pengamatan adalah pengumpulan data melalui pengamatan secara
langsung pada pengolahan data kriminalitas unit reskrim Polsek Pagaralam
Selatan.
b. Metode Wawancara
Metode yang dilakukan dengan cara melakukan diskusi serta Tanya jawab
pada bagian administrasi mengenai data kriminalitas.
c. Metode Studi Pustaka
Metode yang dilakukan dengan mencari bahan yang mndukung dalam
mendefinisikan masalah melalui buku-buku, informasi dari internet, dan
bahan-bahan yang erat kaitannya dengan objek permasalahan.
35
d. Literatur
Literatur adalah metode pengumpulan data yang di lakukan dengan
mengumpulkan data dari pihak-pihak lain dalam bentuk bahan bacaan
berdasarkan ilmu pengetahuan yang diperolehkan selama perkuliahan.
3.3. Bahan dan Alat Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, bahan dan alat yang digunakan penulis
antara lain sebagai berikut :
3.3.1. Perangkat keras (Hardware)
Perangkat keras yang digunakan oleh penulis adalah notebook ACER
4352 Intel inside dengan Processor Intel Core B815, Memory RAM 2 Giga Byte
DDR3, Mouse Acer, dan Printer Canon iP1980 serta Flash Disk Tri 4 Giga
Byte.
3.3.2. Perangkat Lunak (Software)
Adapun perangkat lunak yang mendukung didalam penelitian ini adalah
sistem operasi Windows 7 dan aplikasi Microsoft Word 2010 dan bahasa
pemrograman Visual Foxpro 9.0.
3.3.3. Alat dan Bahan Lain
Selain perangkat keras dan lunak terdapat juga bahan-bahan seperti
kertas A4 (21 cm x 29,7cm), tinta Data Print warna dan hitam, serta alat tulis
dan alat-alat lainnya yang digunakan untuk pelengkap penyusunan laporan
praktek kerja lapangan (PKL) ini.
36
3.4. Sitematika Penelitian
Didalam penyusunan laporan penelitian ini penulis membuat sistematika
penelitian sebagai pedoman untuk menyusun laporan tersebut. Penjelasan dari
sitematika penelitian adalah sebagai berikut :
1. Pada tanggal 02 Agustus 2012 penulis meninjau objek penelitian yang
akan diteliti pada Polsek Pagaralam Selatan.
2. Pada tanggal 07 Agustus 2012 penulis mengambil surat pengantar dari
lembaga dan langsung diberikan kepada kepala seksi bagian umum
(KASIUM) Polsek Pagaralam Selatan.
3. Pada tanggal 10 Agustus 2012 penulis melihat dan mempelajari sistem
yang sedang berjalan pada objek penelitian.
4. Pada bulan Agustus 2012 mempelajari isi atau hal-hal yang terjadi dan
mengenali kelemahannya terkait dengan masalah administrasi pada
Polsek Pagaralam Selatan.
5. Dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Sampai Bulan
September 2012 penulis mengumpulkan data-data yang diperlukan
dalam penelitian.
6. Pada tanggal 08 Oktober 2012 penulis mengajukan judul dan dosen
pembimbing.
7. Pada tanggal 20 Oktober 2012 penulis mendapatkan surat keputusaan
tentang penetapan dosen pembimbing laporan penelitian.
8. Terhitung pada tanggal 07 September 2012 penulis mengajukan dan
mengadakan perbaikan – perbaikan laporan PKL sampai dengan selesai
sampai dengn waktu yang telah ditentukan.
37
9. ACC Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) oleh dosen pembimbing
10. Tahap terakhir yaitu pada bulan Januari 2013 penulis mengikuti ujian
Praktek Kerja Lapangan.
38
Tabel 3.1 Sistematika Penelitian
PERINCIAN PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
NO
KEGIATAN
BULAN / MINGGU
AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER JANUARI
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
1 Meninjau Objek Penelitian
2 Meminta permohonan izin PKL
3 Melihat Sistem yang sedang berjalan
4 Melihat isi hal-hal yang terjadi dan mengenali kelemahannya
5 Mengumpulkan data yang diperlukan
6 Penulis mengajukan judul
7 Mendapatkan dosen pembimbing
8 Menulis laporan PKL
9 Bimbingan PKL bab per bab sampai dengans selesai
10 ACC laporan PKL
11 Ujian PKL
39
Ya
3.5. Flowchart Pemecahan Masalah
Gambar 3.1 Flowchart Pemecahan Masalah
40
Start
Penelitian Sistem
Pengolahan Data Kriminalitas Lebih Efektif dan Efisien dari Sebelumnya
Pengolahan Data Kriminalitas Masih Menggunakan Manual System
End
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Identifikasi Masalah
Ada Masalah ?
Perancangan system pengolahan data kriminalitas Polsek Pagaralam Selatan dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Foxpro 9.0.
a. Membuat Database - Membuat Tabel - Mengisi field- Menentukan Type dari field- Menentukan jumlah karakter
b. Membuat form menggunakan Visual Foxpro 9.0- Desain input - Desain file- Desain output
Ada Solusi ?
3.5. Penjelasan dari Flowchart
a. Penelitian Sistem
Penulis melakukan penelitan secara langsung terhadap sistem yang
sedang berjalan khususnya pada ruang lingkup pengolahan data
kriminalitas pada Polsek Pagaralam Selatan.
b. Ada Masalah
Setelah penelitan sistem maka penulis menilai ada permasalahan atau
tidak jika ada maka dilakukan proses lanjut, jika tidak maka proses
selesai.
c. Identifikasi Masalah
Adapun masalah yang dapat diidenfikasi penulis yaitu pengolahan data
yang masih lambat karena dicatat dan didokumentasikan dalam suatu
arsip data kriminalitas (Manual System) sehingga sering terjadi
kesalahan informasi data.
d. Solusi
Solusi yang diusulkan penulis dalam mengatasi masalah tersebut yaitu:
membuat Perancangan Aplikasi data kriminalitas dengan berbasis
komputerisasi agar pengolahan data dan penyajian informasi data
kriminalitas lebih efektif dan efisien dari sebelumnya
41
3.6. Algoritma Pemecahan Masalah
Algoritma suatu himpunan hingga instruksi yang secara jelas merinci
langkah-langkah proses pelaksanaan dalam pemecahan suatu masalah tertentu.
Dalam penyusunan laporan ini penulis menggunakan algoritma untuk
menggambarkan suatu tahap-tahap pemecahan masalah secara sederhana, teratur,
rapi dan jelas.
Adapun algoritma pemecahan masalahnya yaitu sebagai berikut.:
1. Mulai
2. Peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap objek penelitian dan
meneliti sistem yang sedang berjalan di Polsek Pagaralam Selatan.
3. Setelah penelitan sistem maka peneliti mengidentifikasi atau menilai ada
permasalahan atau tidak jika ada maka dilakukan proses lanjut, jika
tidak maka proses selesai.
4. Penulis menemukan masalah bahwa sistem pengolahan data kriminlitas
Pda Polsek Pagaralam Selatan masih menggunakan Manual System
yaitu mencatat dan mendokumentasikan semua laporan kriminalitas ke
dalam arsi buku laporan polisi. .
5. Apakah Peneliti akan membuat solusi dari permasalahan tersebut?
6. Jika YA maka peneliti membuat alternatif pemecahan masalah dengan
Perancangan Aplikasi pengolahan data kriminalitas dengan berbasis
komputerisasi agar pengolahan data dan penyajian informasi data
kriminalitas lebih efektif dan efisien dari sebelumnya..
7. Jika TIDAK maka selesai
42
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Desain Global
Desain global digunakan untuk mendesain sistem baru untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi manfaat dari desain global adalah
memberikan gambaran perancangan yang lengkap, sehingga dapat menuntun
programmer dalam membangun sistem. Adapun gambaran tentang perancangan
sistem pada penelitian ini adalah menggunakan Data Flow Diagram (DFD),
Unified Modelling Languange (UML) dan Entity Relationship Diagram (ERD).
Sebelum desain global tersebut dibuat penulis terlebih dahulu akan
menjelaskan sistem yang sedang berjalan dan sistem yang diusulkan.
a. Sistem yang Sedang Berjalan
Adapun sistem yang sedang berjalan pada Polsek Pagaralam Selatan yaitu
sebagai berikut :
Gambar 4.1 Sistem yang Sedang Berjalan
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan pada sistem informasi
Pengolahan Data Kriminalitas Pada Polsek Pagaralam Selatan maka dapat
disimpulkan bahwa kelemahan-kelemahan yang dihadapi dalam pengolahan
data Krimimalitass yaitu sebagai berikut :
43
Informasi Data Kriminalitas
Sistem Pengolahan Data Kriminalitas
dengan menggunakan Manual System
Hasil Pengolahan Data Kriminalitas
Masih Lambat.
1. Dengan bertambahnya pekerjaan dan badan kerja yang semakin
meningkatkan sehingga sering terjadi pencatatan data secara berulang-ulang.
2. Pengolahan data yang lambat, sehingga penyajian informasi yang
dibutuhkan menjadi terlambat.
3. Data yang disimpan tidak terjamin keamanannya dan mudah rusak karena di
dokumentasikan berbentuk buku.
b. Sistem yang Diusulkan
Dengan adanya kelemahan-kelemahan pada sistem yang sedang berjalan
maka dibutuhkan sistem yang baru dengan ini diharapkan bisa berjalan dengan
optimal sehingga dapat memberikan manfaat yang berguna bagi kelangsungan
sistem informasi Pengolahan Data Kriminalitas. Sistem baru yang kiranya dapat
mengatasi masalah yang terjadi di Polsek Pagaralam Selatan adalah dengan
membuat sebuah Perancangan dengan Desain Output, Input dan File bahasa
Pemrograman Microsoft Visual Foxpro.
Gambar 4.2 Sistem yang Diusulkan
Kelebihan- kelebihan yang ada jika menerapkan system yang diusulkan
diantaranya sebagai berikut :
1. Meningkatnya Efesiensi waktu yang digunakan dalam melakukan
pengolahan data kriminalitas.
44
Data KriminalitasHasil pengolahan data
kriminalitas sudah optimal, lebih cepat,
akurat dan relatif aman
Aplikasi pengolahan data kriminalitas dengan
menggunakan BahasaPemrograman Visual
Foxpro 9.0
2. Terciptanya keamanan pengarsipan data kriminalitas.
3. Proses pengolahan dan Penyajian informasi menjadi lebih cepat, akurat dan
optimal.
Dari uraian tersebut diatas adapun gambaran tentang rancangan system
pada penelitian ini adalah dengan menggunakan:
A. DFD Konteks
Gambar 4.3. Diagram Konteks
45
PETUGASKAPOLSEK
- Lap data kriminalitas
- Data Pelapor
- Informasi Kriminalitas
PELAPOR
- Blankso isi laporan
- Informasi Kriminalitas
-
TERSANGKA
- Barang Bukti
- Data tersangka
- Informasi Kriminalitas
-- Informasi Kriminalitas
-
0
Sistem Pengolahan data krimininalitas
di Polsek Pagaralam Selatan
- Barang Bukti
- Informasi Kriminalitas- Data TSK
- Barang Bukti
- Rekam
- Akses
- Rekam
- Akses
- Rekam
- Rekam
- Informasi Kriminalitas- Data TSK
- Informasi Kriminalitas
- laporan data kriminalitas
- Informasi Kriminalitas- Tembusan Berkas Perkara
- Akses
B. Diagram Level Zero (Level 0)
Gambar 4.4. Diagram Level Zero (Level 0)
46
Pelapor
- Data pelapor - Informasi Kriminalitas
F1 Pelapor
- Rekam
- akses
Tersangka
TersangkaF3
F2 Petugas
F4 Berkas perkara
Berkas Perkara
Petugaskapolsek
- akses
01
Proses Melapor
02
Proses Penyelidikan
03
Proses Penangkap-
an
04
Proses Interogasi
05
Proses Penetapan Tersangka
06
Proses Pembuatan
Berkas Perkara
07
Proses Pembuatan Laporan
BP
- Informasi Kriminalitas
- Blanko Isi Laporan
C. Entity Relationship Diagram (ERD)
v
Gambar 4.5. Diagram Entitas
47
No Tsk
Jk_pol
Almt_pol
Pkt_pol
TERSANGKAMENANGKAP
Jk_Tsk
Nm_PolUsia_Tsk
NRP
No Lap
No_Bp
Nm_p
No_Lap
Tgl_lp
Jk_p
Usia_p
MELAPOR
Berkas Perkara
PELAPOR PETUGAS KEPOLISIAN
Jns_Krim
Pkj_Tsk
Nm_Tsk
Almt_p
Pkj_pNm_p
Almt_Tsk
Nm_tsk
MEMBUAT
Ket_prkra
Uraian_kjd
Nm_Saksi
Bar_buk
Tkp
Pasal
Tgl_LpNm_Pol
I n n
n
I
I
4.2. Diagram Unified Modeling Languange (UML)
Ada beberapa macam diagram yang digunakan dalam Unified Modeling
Languange (UML) yaitu :
a. Use Case Diagram
Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu
jenis khusus dari kelas), diagram ini sangat penting untuk mengorganisasi dan
memodelkan prilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan
pengguna.
Adapun Use Case Diagram dalam hasil penelitian ini adalah sebagai
berikut :
48
Gambar 4.6. Use Case Diagram
49
Pelapor
Petugas
Memberikan Data Laporan
Memberikan Data Laporan
Login Login
Input data Pelapor
Input data Pelapor
Input Data Petugas
Input Data Petugas
Input data Tersangka Input data Tersangka
Input Data Berkas Perkara
Input Data Berkas Perkara
Laporan Data
Pelaporan
Laporan Data
Pelaporan
Laporan Data Petugas
Laporan Data Petugas
Laporan Data Pelapor
Laporan Data Pelapor
Berkas PerkaraBerkas Perkara
Kapolsek
Melapor Melapor
Ka SPK
Adapun penjelasan dari Use Case Diagaram diatas adalah sebagai berikut :
Pelapor melakukan proses melapor kepada Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian
(KA SPK) memberikan data kriminalitas kepada petugas kepolisian SPK,
selanjutnya petugas dari Unit Reskrim melakukan pengolahan data yang
meliputi data pelapor, petugas, tersangka dan data berkas perkara. Selanjutnya
dihadapkan kepada pimpinan yaitu Kepala
Kepolisian Sektor untuk memperoleh persetujuan.
b. Class Diagram
Diagram ini memperlihatkan himpunan-himpunan, kelas-kelas,antarmuka-
antarmuka, kolaborasi-kolaborasi dan relasi-relasi antar objek.
Adapun class diagram dalam penelitian ini sebagai berikut :
Gambar 4.7. Class Diagram
50
Data Pelapor
No_Lp : CharacterNm_p : CharacterTgl_lp: CharacterJk_p : CharacterPkj_p : CharacterAlmt : Character
Aplikasi Pengolahan Data Kriminitas
Petugas
NRP : NumericNm_Pol : CharacterJk_Pol :CharacterPkt_Pol : NumericAlamat :Character
Data Tersangka
No_Tsk :CharacterNm_Tsk : CharacterJns_Krim :Character
Jk_Tsk:CharacterUsia Tsk: NumericPkj_Tsk: CharacterAlamat: Character
Berkas Perkara
No_BP:CharacterNo_Lp: CharacterNm_p: Character
Nm_Tsk:CharacterNm_Pol: Character
Nm_Saksi : CharacterTgl_Lp: Character
Tkp : CharacterUraian_Kjd : Character
Bar_Buk: CharacterPasal : Character
Ket_Pkr : Character
51
4.3. Desain Program
Pada bagian ini penulis akan menguraikan beberapa desain yang
digunakan untuk pembuatan Perancangan Aplikasi Pengolahan Data
Kriminalitas Pada Polsek Pagaralam Selatan. Dimulai dari desain Output, desain
Input, dan desain file.
1. Desain Output
Desain Output (format keluar) merupakan hal yang tidak diabaikan,
karena bentuk output atau laporan yang dihasilkan akan membentuk atau
mempermudah User untuk mempergunakannya. Ada 4 (empat) desain output
yang dirancang yaitu desain output data pelapor, desai output data polisi,
desain output data tersangka, desain output berkas perkara. Bentuk output
yang akan dibuat dapat dilihat dari tabel berikut:
52
a. Desain Output Data Pelapor
LAPORAN DATA POLISI POLSEK PAGARALAM SELATAN
Jl. Terminal Nendagung Kel.Nendagung Kec.Pagaralam Selatan
Tabel 4.1 Desain Output Data Pelapor
No No Laporan Nama PelaporTanggal Laporan
Jenis Kelamin
Usia Pelapor Pekerjaan Pelapor
Alamat
99 xxxx(10) xxxxxxxxxx (20) 99-99-99 Xx xx xxxx(10) xxxxxxxxxxxx (35)99 xxxx(10) xxxxxxxxxx (20) 99-99-99 Xx xx xxxx(10) xxxxxxxxxxxx (35)99 xxxx(10) xxxxxxxxxx (20) 99-99-99 Xx xx xxxx(10) xxxxxxxxxxxxx (35)99 xxxx(10) xxxxxxxxxx (20) 99-99-99 Xx xx xxxx(10) xxxxxxxxxxxxx (35)99 xxxx(10) xxxxxxxxxx (20) 99-99-99 Xx xx xxxx(10) xxxxxxxxxxxxx (35)
53
b. Desain Output Petugas Kepolisian
LAPORAN DATA POLISI POLSEK PAGARALAM SELATAN
Jl. Terminal Nendagung Kel.Nendagung Kec.Pagaralam Selatan
Tabel 4.2 Desain Output Data Petugas Kepolisian
No NRP Nama PolisiJenis Kelamin
polisiPangkat Polisi Alamat Polisi
99 9999 (8) xxxxxxxxxx (20) xx xxx (10) xxxxxxxxxxxx (35)99 9999 (8) xxxxxxxxxx (20) xx xxx (10) xxxxxxxxxxxx (35)99 9999 (8) xxxxxxxxxx (20) xx xxx (10) xxxxxxxxxxxxx (35)99 9999 (8) xxxxxxxxxx (20) xx xxx (10) xxxxxxxxxxxxx (35)99 9999 (8) xxxxxxxxxx (20) xx xxx (10) xxxxxxxxxxxxx (35)
54
c. Desain Output Data Tersangka
LAPORAN DATA POLISI POLSEK PAGARALAM SELATAN
Jl. Terminal Nendagung Kel.Nendagung Kec.Pagaralam Selatan
Tabel 4.3 Desain Output Data Tersangka
No No Tersangka Nama Tersangka Jenis Kriminal Jenis
Kelamin Tersangka
Usia Tersangka
Pekerjaan Tersangka
Alamat
99 xxxx(10) xxxxxxxxxx (20) xxxx(10) xx xx xxxx(10) xxxxxxxxxxxx (35)99 xxxx(10) xxxxxxxxxx (20) xxxx(10) xx xx xxxx(10) xxxxxxxxxxxx (35)99 xxxx(10) xxxxxxxxxx (20) xxxx(10) xx xx xxxx(10) xxxxxxxxxxxxx (35)
99 xxxx(10) xxxxxxxxxx (20) xxxx(10) xx xx xxxx(10) xxxxxxxxxxxxx (35)99 xxxx(10) xxxxxxxxxx (20) xxxx(10) xx xx xxxx(10) xxxxxxxxxxxxx (35)
55
d. Desain Output Berkas Perkara
LAPORAN DATA POLISI POLSEK PAGARALAM SELATAN
Jl. Terminal Nendagung Kel.Nendagung Kec.Pagaralam Selatan
Tabel 4.4 Desain Output Berkas Perkara
NoNomor Perkara
No LapNama
Pelapor Nama Tsk
Nama Polisi
Nama Saksi
Tgl Kejadian
TKPUraian
KejadianBarang Bukti
PasalKeterangan
perkara99 xxxx(10) xxxx(10) xx(20) xx(20) xx(20) xx(20) 99-99-99 xx(10) xxxxxx (50) xxxxxx (50) xx(10) xx(10)99 xxxx(10) xxxx(10) xx(20) xx(20) xx(20) xx(20) 99-99-99 xx(10) xxxxxx (50) xxxxxx (50) xx(10) xx(10)99 xxxx(10) xxxx(10) xx(20) xx(20) xx(20) xx(20) 99-99-99 xx(10) xxxxxx (50) xxxxxx (50) xx(10) xx(10)
99 xxxx(10) xxxx(10) xx(20) xx(20) xx(20) xx(20) 99-99-99 xx(10) xxxxxx (50) xxxxxx (50) xx(10) xx(10)
99 xxxx(10) xxxx(10) xx(20) xx(20) xx(20) xx(20) 99-99-99 xx(10) xxxxxx (50) xxxxxx (50) xx(10) xx(10)
56
2. Desain Input
Tahapan ini dimaksudkan kan untuk membuat desain input ke sistem yang
dikembangkan, adapun ada 4 (empat) desain input yang dirancang yaitu desain
input data pelapor, desain input data polisi, desain input data tersangka, desain
input berkas perkara.
a. Desain Input Data Pelapor
Gambar 4.8. Desain Input Pelapor
57
ENTRI DATA PELAPOR
POLSEK PAGARALAM SELATAN KOTA PAGARALAM
Nomor Laporan :
Nama Pelapor :
Tanggal Laporan :
Jenis Kelamin :
Usia Pelapor :
Pekerjaan Pelapor :
Alamat Pelapor :
99
Simpan
99/99/9999
KeluarEdit Bersih
xxxxxxxxxx
xxxxxxxxxx xxxxx
Laki-laki Perempuan
xxxxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxx
xxxxxxxxxx xxxxx
b. Desain Input Data Petugas Kepolisian
Gambar 4.9. Desain Input Data Petugas Kepolisian
c. Desain Input Data Tersangka
Gambar 4.6. Desain Input Data Tersangka
Gambar 4.10. Desain Input Data Tersangka
58
ENTRI DATA PETUGAS KEPOLISIAN
POLSEK PAGARALAM SELATAN KOTA PAGARALAM
NRP :
Nama Polisi :
Jenis Kelamin Polisi :
Pangkat Polisi :
Alamat Polisi :
99999999
Edit
xxxxx xxxxx xxxxx
xxxxxxxxxx
KeluarBersihSimpan
xxxxxxxxxx xxxxxxxxxx xxxxx
ENTRI DATA TERSANGKA
POLSEK PAGARALAM SELATAN KOTA PAGARALAM
Nomor Tersangka :
Nama Tersangka :
Jenis Kriminal :
Jenis Kelamin :
Usia Tersangka :
Pekerjaan Tersangka:
Alamat Tersangka :
xxxxxxxxx xxxxxxxxx
Edit
xxxxxxxxx xxxxxxxxx
99
KeluarBersihSimpan
xxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Laki-laki Perempuan
Xxxxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxx
Laki-laki Perempuan
d. Desain Input Data Berkas Perkara
Gambar 4.11. Desain Input Berkas Perkara
59
ENTRI DATA BERKAS PERKARA
POLSEK PAGARALAM SELATAN KOTA PAGARALAM
Nomor Perkara :
Nomor Laporan :
Nama Pelapor :
Nama Tersangka :
Nama Polisi :
Nama Saksi :
Tanggal Kejadian :
TKP :
Uraian Kejadian :
Barang-Bukti :
Pasal :
Keterangan Perkara :
xxxxxxxxxxxx
Edit
xxxxxxxx xxxxxx xxxxxxxx
xxxxxxxxx xxxxxxxxx xxxxx
KeluarBersihSimpan
xxxxxxxxxx
99-99-99
xxxxxxxx xxxxxx xxxxxxxx
xxxxxxxx xxxxxx xxxxxxxx
xxxxxxxx xxxxxx xxxxxxxx
xxxxxxxx xxxxxx xxxxxxxx xxxxxxx xxxxxxxx
xxxxxxxx xxxxxx xxxxxxxx
xxxxxxxx
xxxxxxxx
3. Desain File
a. File Data Pelapor
No Field Type Width Description
1 No_Lp Character 10 Nomor Laporan
2 Nm_p Character 20 Nama Pelapor
3 Tgl_lp Date 8 Tanggal laporan
4 Jk_p Character 2 Jenis Kelamin pelapor
5 Pkj_p Character 10 Pekerjaan Pelapor
6 Almt Character 35 Alamat
Tabel 4.5 File Data Pelapor
b. File Data Petugas Kepolisian
No Field Type Width Description
1 NRP Numeric 8 Nomor Registrasi Polisi
2 Nm_Pol Character 20 Nama Polisi
3 Jk_pol Character 2 Jenis Kelamin Polisi
4 Pkt_pol Numeric 10 Pangkat Polisi
5 Alamat Character 35 Alamat
Tabel 4.6 File Data Petugas Kepolisian
60
c. File Data Tersangka
No Field Type Width Description
1 No_Tsk Character 10 Nomor tersangka
2 Nm_tsk Character 20 Nama Tersangka
3 Jns_Krim Character 10 Jenis Kriminal
4 Jk_tsk Character 2 Jenis Kelamin Tersangka
5 Usia_tsk Numeric 2 Usia Tersangka
6 Pkj_tsk Character 10 Pekerjaan Tersangka
7 Alamat Character 35 Alamat
Tabel 4.7 File Data Tersangka
d. File Data Berkas Perkara
No Field Type Width Description
1 No_Bp Character 10 Nomor Berkas Perkara
2 No_Lp Character 10 Nomor Laporan
3 Nm_p Character 20 Nama pelapor
4 Nm_tsk Character 20 Nama Tersangka
5 Nm_pol Character 20 Nama Polisi
6 Nm_Saksi Character 20 Nama Saksi
7 Tgl_lp Date 8 Tanggal laporan
8 Tkp Character 10 Tempat Kejadian perkara
9 Uraian_kjd Caharacter 50 Uraian Kejadian
10 Bar_buk Character 25 Barang Bukti
11 Pasal Character 10 Pasal
12 Ket_pkr Character 10 Keterangan Perkara
Tabel 4.8 File Data Perkara
61
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis pada Kepolisian
Sektor Pagaralam Selatan mengenai pengolahan data kriminalitas, maka
penulis menyimpulkan sebagai berikut :
1. Rancangan Aplikasi Pengolahan Data Kriminalitas di Polsek Pagaralam
Selatan ini dirancang dengan menggunakan bahasa pemrograman
Microsoft Visual Foxpro 9.0.
2. Pengolahan data Kriminalitas Pada Polsek Pagaralam Selatan masih
belum begitu baik dan efektif karena menggunakan manual system.
3. Dengan adanya perancangan pengolahan data kriminalitas ini akan
mempermudah dalam membuat program atau aplikasi pengolahan data
kriminalitas dalam bahasa pemrograman Visual Foxpro 9.0 di
kemudian hari.
62
5.2. Saran
Setelah melihat kesimpulan diatas maka dengan ini dapat diungkapkan
beberapa saran, Adapun saran-saran tersebut adalah sebagai berikut :
a. Setelah dibuat perancangan ini diharapkan sistem yang sedang berjalan
pada Polsek Pagaralam Selatan pada saat ini diubah menjadi berbasis
komputerisasi karena Sistem komputerisasi merupakan alat bentuk yang
sangat mendukung untuk mempercepat proses pengolahan data kriminlitas
b. Disarankan Untuk menggunakan bahasa pemrograman Visual Foxpro 9.0
dengan harapan Pengolahan data kriminalitasnya menjadi lebih baik dan
efektif.
63
Recommended