View
297
Download
1
Category
Preview:
Citation preview
LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI DASAR
PERCOBAAN II
FOTOSINTESIS
NAMA : M. ASFAR SYAFAR
NIM : I111 12 286
HARI/TANGGAL PERCOBAAN : SELASA/ 2 OKTOBER 2012
KELOMPOK : II (DUA)
ASISTEN : HASRIANI RAHMAN
LABORATORIUM BIOLOGI DASAR
UNIT PELAKSANA TEKNIS MATA KULIAH UMUM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2012
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Aktivitas kehidupan di biosfer pada dasarnya digerakkan oleh tenaga dari
cahaya matahari. Secara sepintas memang tidak nampak hubungan cahaya
matahari dengan hewan yang dapat berlari dengan cepat. Namun apabila diteliti
dengan cermat akan diketahui bahwa tenaga untuk berlari itu berasal dari
pemecahan karbohidrat yang terkandung di dalam daun rerumputan yang dimakan
oleh hewan tersebut, dan karbohidrat yang dipecah berasal dari suatu reaksi kimia
didalam daun yang berlangsung dengan menggunakan energi cahaya matahari.
Reaksi pembentukan karbohidrat ini dinamakan fotosintesis (Anwar, 1986).
Proses fotosintesis hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan yang mempunyai
klorofil. Proses ini hanya akan terjadi jika ada cahaya dan melalui perantara
pigmen hijau daun yaitu klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Selain
fotosintesis juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kurangnya pengetahuan
tentang proses fotosintesis dan faktor-faktor yang mempengaruhinya baik faktor
internal maupun faktor eksternal yang melatarbelakangi dilakukannya percobaan
tentang fotosintesis ini. Disamping itu percobaan ini ingin membuktikan apakah
benar atau tidak bahwa dalam proses fotosintesis dihasilkan glukosa dan
dilepaskan oksigen. Oleh karena itu penulis ingin mendapatkan pemahaman
terhadap hal tersebut dan mencoba melakukan percobaan fotosintesis (dalam hal
ini percobaan Sachs dan Ingenhousz). Semoga laporan ini dapat menjadi jawaban
dan memberikan pemahaman terhadap pertanyaan yang dikaji.
I.2 Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan fotosintesis ini yaitu:
a. Percobaan Sachs untuk membuktikan bahwa dalam proses fotosintesis
dihasilkan glukosa
b. Percobaan Ingenhousz untuk membuktikan bahwa proses fotosintesis
melepaskan O2 atau oksigen
I.3 Waktu dan Tempat Percobaan
Adapun waktu dan tempat percobaan ini yaitu
a. Percobaan Sachs dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 2 Oktober 2012 dari
pukul 11.00 - 14.00 wita. Bertempat di Laboratorium Biologi Dasar, Jurusan
Biologi, Fakultas Matekatika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Hasanuddin, Makassar.
b. Percobaan Ingenhousz dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 2 Oktober 2012
dari pukul 11.00 - 14.00 wita. Bertempat di Pelantaran Fakultas Pertanian,
Universitas Hasanuddin, Makassar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Fotosintesis
Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan
sebagai kebutuhan pokoknya harus melakukan suatu proses yang dinamakan
proses sintesis karbohidrat yang terjadi dibagian daun satu tumbuhan yang
memiliki klorofil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari
merupakan sumber energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut.
Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses
fotosintesis, hal ini disebabkan kloropil yang berada didalam daun tidak dapat
menggunakan cahaya matahari karena klorofil hanya akan berfungsi bila ada
cahaya matahari (Dwidjoseputro, 1986).
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai
molekul yang kompleks dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya
seperti sukrosa, monosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah
karbohidrat yang paling sederhana. Monosakarida dapat diikat secara bersama-
sama untuk membentuk dimer, trimer dan lain-lain. Dimer merupakan gabungan
antara dua monosakarida dan trimer terdiri dari tiga monosakarida (Kimball,
2002).
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau
energi yaitu glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri
dengan menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan
energi cahaya matahari. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi
yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting
bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar
oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi
melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof (Kimball,
2002).
Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam
fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai
molekul penyimpan energi Cara lain yang ditempuh organisme untuk
mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah
bakteri belerang. Meskipun masih ada langkah-langkah dalam fotosintesis yang
belum dipahami, persamaan umum fotosintesis telah diketahui sejak tahun 1800-
an. Pada awal tahun 1600-an, seorang dokter dan ahli kimia, Jan van Helmont,
seorang Flandria (sekarang bagian dari Belgia), melakukan percobaan untuk
mengetahui faktor apa yang menyebabkan massa tumbuhan bertambah dari waktu
ke waktu. Dari penelitiannya, Helmont menyimpulkan bahwa massa tumbuhan
bertambah hanya karena pemberian air. Namun, pada tahun 1727, ahli botani
Inggris, Stephen Hales berhipotesis bahwa pasti ada faktor lain selain air yang
berperan. Ia mengemukakan bahwa sebagian makanan tumbuhan berasal dari
atmosfer dan cahaya yang terlibat dalam proses tertentu. Pada saat itu belum
diketahui bahwa udara mengandung unsur gas yang berlainan (Wikipedia, 2012).
Pada tahun 1771, Joseph Priestley, seorang ahli kimia dan pendeta
berkebangsaan Inggris, menemukan bahwa ketika ia menutup sebuah lilin
menyala dengan sebuah toples terbalik, nyalanya akan mati sebelum lilinnya habis
terbakar. Ia kemudian menemukan bila ia meletakkan tikus dalam toples terbalik
bersama lilin, tikus itu akan mati lemas. Dari kedua percobaan itu, Priestley
menyimpulkan bahwa nyala lilin telah "merusak" udara dalam toples itu dan
menyebabkan matinya tikus. Ia kemudian menunjukkan bahwa udara yang telah
“dirusak” oleh lilin tersebut dapat “dipulihkan” oleh tumbuhan. Ia juga
menunjukkan bahwa tikus dapat tetap hidup dalam toples tertutup asalkan di
dalamnya juga terdapat tumbuhan (Salisbury, 1992).
Pada tahun 1778, Jan Ingenhousz, dokter kerajaan Austria, mengulangi
eksperimen Priestley. Ia memperlihatkan bahwa cahaya matahari berpengaruh
pada tumbuhan sehingga dapat "memulihkan" udara yang "rusak". Ia juga
menemukan bahwa tumbuhan juga 'mengotori udara' pada keadaan gelap sehingga
ia lalu menyarankan agar tumbuhan dikeluarkan dari rumah pada malam hari
untuk mencegah kemungkinan meracuni penghuninya (Wikipedia, 2012).
Akhirnya di tahun 1782, Jean Senebier, seorang pastor Perancis,
menunjukkan bahwa udara yang “dipulihkan” dan “merusak” itu adalah karbon
dioksida yang diserap oleh tumbuhan dalam fotosintesis. Tidak lama kemudian,
Theodore de Saussure berhasil menunjukkan hubungan antara hipotesis Stephen
Hale dengan percobaan-percobaan "pemulihan" udara. Ia menemukan bahwa
peningkatan massa tumbuhan bukan hanya karena penyerapan karbon dioksida,
tetapi juga oleh pemberian air. Melalui serangkaian eksperimen inilah akhirnya
para ahli berhasil menggambarkan persamaan umum dari fotosintesis yang
menghasilkan makanan seperti glukosa (Wikipedia, 2012).
Fotosistem ada dua macam, yaitu fotosistem I dan fotosistem II.
Fotosistem I tersusun oleh klorifil a dan klorifil b dengan perbandingan 12:1 dan
tereksitasi secara maksimum oleh cahaya pada panjang gelombang 700 nm. Pada
fotosistem II perbandingan klorofil a dan klorofil b yaitu 1:2 dan tereksitasi secara
maksimum oleh cahaya pada panjang gelombang 680 nm (Syamsuri, 2000).
Fotosintesis merupakan proses sintesis senyawa organik (glukosa) dari zat
anorganik (CO2 dan H2O) dengan bantuan energi cahaya matahari. Dalam proses ini
energi radiasi diubah menjadi energi kimia dalam bentuk ATP dan NADPH + H yang
selanjutnya akan digunakan untuk mereduksi CO2 menjadi glukosa. Maka persamaan
reaksinya dapat dituliskan (Wikipedia, 2012) :
6CO2 + 6H2O cahaya matahari + klorofil C6H12O6 + 6O2 + Energi
Tergantung pada bahan yang digunakan, maka jumlah mol Co2 yang dilepaskan
dan jumlah mol O2 yang diperlukan tidak selalu sama. Persamaan reaksi kimia respirasi
merupakan kebalikan dari reaksi kimia fotosintesis (Syamsuri, 2000).
Hingga sekarang fotosintesis masih terus dipelajari karena masih ada
sejumlah tahap yang belum bisa dijelaskan, meskipun sudah sangat banyak yang
diketahui tentang proses vital ini. Proses fotosintesis sangat kompleks karena
melibatkan semua cabang ilmu pengetahuan alam utama, seperti fisika, kimia,
maupun biologi sendiri. Pada tumbuhan, organ utama tempat berlangsungnya
fotosintesis adalah daun. Namun secara umum, semua sel yang memiliki kloroplas
berpotensi untuk melangsungkan reaksi ini. Di organel inilah tempat
berlangsungnya fotosintesis, tepatnya pada bagian stroma. Hasil fotosintesis
(disebut fotosintat) biasanya dikirim ke jaringan-jaringan terdekat terlebih dahulu.
Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian
utama: reaksi terang yang memerlukan cahaya dan reaksi gelap yang tidak
memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon dioksida (Wikipedia, 2012).
Reaksi terang terjadi pada grana (tunggal: granum), sedangkan reaksi
gelap terjadi di dalam stroma. Dalam reaksi terang, terjadi konversi energi cahaya
menjadi energi kimia dan menghasilkan oksigen (O2). Sedangkan dalam reaksi
gelap terjadi seri reaksi siklik yang membentuk gula dari bahan dasar CO2 dan
energi (ATP dan NADPH). Energi yang digunakan dalam reaksi gelap ini
diperoleh dari reaksi terang (Wikipedia, 2012).
Pada proses reaksi gelap tidak dibutuhkan cahaya matahari. Reaksi gelap
bertujuan untuk mengubah senyawa yang mengandung atom karbon menjadi
molekul gula. Dari semua radiasi matahari yang dipancarkan, hanya panjang
gelombang tertentu yang dimanfaatkan tumbuhan untuk proses fotosintesis, yaitu
panjang gelombang yang berada pada kisaran cahaya tampak (Wikipedia, 2012).
II.2 Percobaan Sachs
Pada tahun 1860, Sach membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan
amilum. Dalam percobaannya tersebut ia mengguanakan daun segar yang
sebagian dibungkus dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus,
dimasukkan kedalam alkohol dan ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan
bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas timah
menandakan adanya amilum (Malcome, 1990).
Pada uji Sachs ini bertujuan melakukan uji apakah tanpa cahaya daun tidak
berfotosintesis. Percobaan ini berdasar pada ciri hidup yang hanya dimiliki oleh
tumbuhan hijau yaitu kemampuan dalam menggunakan karbon dioksida dari
udara untuk diubah menjadi bahan organik serta direspirasikan /dessimilasi bahan
organik dalam tubuhnya sehingga zat organik itu bisa digunakan untuk aktivitas
makhluk hidup (Malcome, 1990).
II.3 Percobaan Ingenhousz
Orang yang pertama kali menemukan fotosintesis adalah Jan Ingenhousz.
Fotosintesis merupakan suatu proses yang penting bagi organisme di bumi,
dengan fotosintesis ini tumbuhan menyediakan bagi organisme lain baik secara
langsung maupun tidak langsung. Jan Ingenhosz melakukan percobaan dengan
memasukkan tumbuhan Hydrilla verticillata ke dalam bejana yang berisi air.
Bejana gelas itu ditutup dengan corong terbalik dan diatasnya diberi tabung reaksi
yang diisi air hingga penuh, kemudian bejana itu diletakkan di terik matahari. Tak
lama kemudian muncul gelembung udara dari tumbuhan air itu yang menandakan
adanya oksigen (Kimball, 1993).
BAB III
METODE PERCOBAAN
III.1 Alat
Adapun alat- alat yang dipergunakan dalam percobaan ini meliputi:
penjepit, gelas piala, kaki tiga, bunsen, tabung reaksi, dan corong.
III.2 Bahan
Adapun bahan- bahan yang dipergunakan dalam percobaan ini meliputi:
tanaman berdaun lebar, dalam hal ini mempergunakan daun mangga (Mangifera
indica), tanaman Hydrilla verticillata Hoyle, kertas timah (aluminium foil),
alkohol 95%, indikator JKJ, air dan air panas
III.3 Cara Kerja
III.3.1 Percobaan Sachs
1. Menutup sebagian dari permukaan daun mangga dengan menggunakan kertas
timah (aluminium foil) dan menjepit rapat daun tersebut dengan menggunakan
paper clip. Melakukan proses ini saat permukaan daun belum terkena sinar
matahari (sebaiknya dilakukan sebelum jam 06.00 )
2. Memetik daun percobaan tersebut dan memasukkan atau mencelupkan ke
dalam air mendidih selama 15- 30 menit hingga daun tersebut menjadi layu
3. Mengangkat daun tersebut menggunakan penjepit dan mencelupkannya
kedalam alcohol mendidih selama 3 menit
4. Mengangkat daun tersebut dan mencelupkannya kembali kedalam larutan JKJ
selama 5 menit, selanjutnya mengangkat kembali daun tersebut dan
membilasnya dengan menggunakan air yang mengalir agar sisa larutan JKJ
hilang
5. Mengamati perubahan warna pada daun
Gambar prosedur percobaan Sachs:
Keterangan gambar:
a. Memasukkan daun ke dalam air mendidih selama 15
b. Memasukkan daun ke dalam larutan alcohol selama 3 menit
c. Memasukkan daun ke dalam indicator JKJ selama 5 menit
III.3.2 Percobaan Ingenhousz
1. Mengisi gelas piala dengan air kemudian memasukkan
Hydrilla verticillata
2. Memasukkan corong terbalik ke dalam gelas piala
sedemikian rupa sehingga
berada di bawah corong
3. Menutup pangkal corong tersebut dengan tabun
sejumlah air
4. Menempatkan percobaan ini dibawah matahari dan mengamati gelembung
gelembung udara yang terbentuk di dasar tabung reaksi setiap 5 menit sekal
a
dengan menggunakan air yang mengalir agar sisa larutan JKJ
Mengamati perubahan warna pada daun
Gambar prosedur percobaan Sachs:
Keterangan gambar:
Memasukkan daun ke dalam air mendidih selama 15-30 menit
Memasukkan daun ke dalam larutan alcohol selama 3 menit
Memasukkan daun ke dalam indicator JKJ selama 5 menit
Ingenhousz
Mengisi gelas piala dengan air kemudian memasukkan
Hydrilla verticillata ke dalamnya
Memasukkan corong terbalik ke dalam gelas piala
sedemikian rupa sehingga Hydrilla verticillata semuanya
berada di bawah corong
Menutup pangkal corong tersebut dengan tabung reaksi terbalik yang berisi
Menempatkan percobaan ini dibawah matahari dan mengamati gelembung
gelembung udara yang terbentuk di dasar tabung reaksi setiap 5 menit sekal
b c
dengan menggunakan air yang mengalir agar sisa larutan JKJ
g reaksi terbalik yang berisi
Menempatkan percobaan ini dibawah matahari dan mengamati gelembung-
gelembung udara yang terbentuk di dasar tabung reaksi setiap 5 menit sekali
IV.1 Hasil
IV .1.1 Hasil percobaan
Adapun hasil percobaan yang diperoleh dari percobaan Sachs dapat dilihat
pada table berikut:
Table 1: Hasil Percobaan Sachs
NO PERLAKUAN
1 Bekas tertutup
aluminium foil
2
Direndam dalam
air mendidih
(15-30 menit)
3
Direndam dalam
alkohol
mendidih
(3 menit)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
.1.1 Hasil percobaan Sachs
Adapun hasil percobaan yang diperoleh dari percobaan Sachs dapat dilihat
Table 1: Hasil Percobaan Sachs
PERLAKUAN GAMBAR KETERANGAN
Ditutup
Bekas tertutup
aluminium foil
Berwarna hijau
muda
Direndam dalam
30 menit)
Berwarna hijau
muda layu
Direndam dalam Berwarna hijau
muda
kekuningan
Adapun hasil percobaan yang diperoleh dari percobaan Sachs dapat dilihat
KETERANGAN
Tidak ditutup
Berwarna hijau
tua
Berwarna hijau
tua layu
Berwarna hijau
tua kekuningan
4
Direndam dalam
larutan JKJ
(5 menit)
IV .1.2 Hasil percobaan
Adapun hasil dari percobaan
Table 2: Hasil Percobaan Ingenhousz
IV.2 Pembahasan
Fotosintesis adalah suatu proses
energi yaitu glukosa yang dilakukan
dengan menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan
energi cahaya matahari.
2012) :
6CO2 + 6H2O cahaya matahari + klorofil C
NO Waktu (menit)
1 0-5
2 6-10
3 11-15
4 16-20
5 21-25
6 26-30
7 30-35
Direndam dalam
Berwarna hijau
muda
kecoklatan
.1.2 Hasil percobaan Ingenhousz
Adapun hasil dari percobaan Ingenhousz dapat dilihat pada table berikut
Table 2: Hasil Percobaan Ingenhousz
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau
energi yaitu glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis
dengan menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan
energi cahaya matahari. Adapun persamaan reaksi fotosintesis yaitu
O cahaya matahari + klorofil C6H12O6 + 6O2
Waktu (menit) Jumlah Gelembung Udara
-
-
-
-
8
16
70
Berwarna hijau
agak kehitaman
dapat dilihat pada table berikut:
pembentukan zat makanan atau
, dan beberapa jenis bakteri
dengan menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan
Adapun persamaan reaksi fotosintesis yaitu (Wikipedia,
+ Energi
Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua
bagian utama: reaksi terang (karena memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak
memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon dioksida). Reaksi terang terjadi
pada grana (tunggal: granum), sedangkan reaksi gelap terjadi di dalam stroma.
Dalam reaksi terang, terjadi konversi energi cahaya menjadi energi kimia dan
menghasilkan oksigen (O2).
Sedangkan dalam reaksi gelap terjadi seri reaksi siklik yang membentuk
gula dari bahan dasar CO2 dan energi (ATP dan NADPH). Energi yang
digunakan dalam reaksi gelap ini diperoleh dari reaksi terang. Pada proses reaksi
gelap tidak dibutuhkan cahaya matahari. Reaksi gelap bertujuan untuk mengubah
senyawa yang mengandung atom karbon menjadi molekul gula.
IV.2.1 Percobaan Sachs
Percobaan Sachs bertujuan untuk membuktikan bahwa di dalam proses
fotosintesis dihasilkan glukosa, dalam percobaan ini menggunakan daun mangga
(Mangifera indica). Percobaan ini dimulai dengan membungkus daun mangga
selama 6 hari (dibungkus sebelum jam 06.00). adapun warna pada daun tersebut
setelah dibungkus menggunakan aluminium foil adalah berwarna hijau muda pada
bagian yang tertutup sedangkan pada bagian yang terbuka berwarna hijau tua.
Adapun tujuan membungkus daun mangga dengan aluminium foil adalah agar
daun yang tertutup tidak terkena sinar matahari sehingga proses fotosintesis tidak
dapat berlangsung
Kemudian daun tersebut dimasukkan kedalam air panas selama 15-30
menit, hal ini bertujuan untuk mematikan/ membuat layu sel- sel pada daun.
Setelah diangkat ternyata yang ditutup dengan aluminium foil berwarna hijau
muda layu sedangkan yang tidak dibungkus berwarna hijau tua layu.
Selanjutnya daun tersebut kemudian dimasukkan ke dalam alkohol
mendidih selama 3 menit, hal ini bertujuan agar klorofil pada daun dapat larut.
Adapun perubahan warna pada daun setelah diangkat yaitu daun yang dibungkus
berwarna hijau muda kekuningan sedangkan yang tidak dibungkus berwarna hijau
tua kekuningan
Selanjutnya daun kemudian dimasukkan kembali ke dalam larutan JKJ
(Jodium, Kalium, Iodida) selama 5 menit yang berfungsi sebagai indikator untuk
menentukan apakah pada daun terdapat amilum/ glukosa atau tidak. Dan setelah
daun diangkat ternyata daun yang dibungkus dengan aluminium foil berubah
warna kembali menjadi hijau muda kecoklatan, sedangkan yang tidak dibungkus
berwarna hijau tua agak kehitaman
Dari hasil percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa pada daun yang
dibungkus dengan kerta aluminium foil tidak mengandung glukosa/ amilum
karena dalam hal ini tidak berlangsung proses fotosintesis karena tidak tersedia
sinar matahari, sedangkan pada daun yang tidak dibungkus terlihat bahwa
indikator JKJ menunjukkan adanya warna kehitaman, dalam hal ini menunjukkan
akan adanya glukosa/ amilum pada daun yang tidak terbungkus.
IV.2.2 Percobaan Ingenhousz
Percobaan Ingenhousz bertujuan untuk membuktikan bahwa di dalam
proses fotosintesis dilepaskan oksigen, hal itu ditunjukkan oleh munculnya
gelembung- gelembung udara pada permukaan corong. Percobaan ini dimulai
dengan membuat rangkaian percobaan Ingenhousz lalu meletakkannya di bawah
sinar matahari, selanjutnya diamati jumlah gelembung yang muncul pada corong.
Berdasarkan data percobaan di atas diperoleh data bahwa pada tanaman Hydrilla
yang diletakkan di bawah corong mengalami kenaikan laju fotosintesis yang
ditandai dengan makin bertambahnya gelembung-gelembung yang dihasilkan.
Yang mana pada menit 0 sampai dengan menit 20 belum nampak
munculnya gelembung- gelembung udara. Namun, pada menit ke 21 sampai 25
mulai terlihat gelembung sebanyak 8 gelembung, lalu selanjutnya pada menit 26
sampai 30 terlihat 16 gelembung. Sedangkan pada menit ke 30 sampai 35 nampak
70 gelembung. Hal ini membuktikan bahwa dalam proses fotosintesis memang
dilepaskan oksigen.
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Pada percobaan fotosintesis ini dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu :
1. Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau
energi yaitu glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri
dengan menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan
bantuan energi cahaya matahari. Adapun persamaan reaksi fotosintesis yaitu:
6CO2 + 6H2O cahaya matahari + klorofil C6H12O6 + 6O2 + Energi
2. Dari hasil percobaan Sachs dapat disimpulkan bahwa dalam proses fotosintesis
dihasilkan glukosa/ amilum.
3. Dari hasil percobaan Ingenhousz dapat disimpulkan bahwa dalam proses
fotosintesis dilepaskan oksigen.
V.2 Saran
Percobaan ini memerlukan pengamatan yang teliti dan harus benar-benar
diperhatikan, terlebih lagi saat memperhatikan gelembung udara yang dihasilkan
dari proses fotosintesis, pengisian air ke dalam rangkaian alat sebaiknya dilakukan
dengan cepat sehingga tidak ada udara di dalam tabung reaksi. Disamping itu,
agar proses pembuktian adanya karbohidrat pada daun yang melakukan
fotosintesis dapat berhasil maka diperlukan ketelitian saat membungkus daun
mangga dengan aluminium foil agar daun betul- betul tidak mendapatkan cahaya
matahari saat dibungkus.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, A. 1984. Ringkasan Biologi. Ganeca Exact. Bandung. Dwidjoseputro. 1986. Biologi. Erlangga. Jakarta. Kimball, J. W. 1993. Biologi Umum. Erlangga. Jakarta. Kimball, J.W. 2002. Fisiologi Tumbuhan. Erlangga. Jakarta. Malcome. B. W. 1990. Fisiologi Tanaman. Bumi Aksara. Bandung. Simbolon, Hubu dkk. 1989. Biologi Jilid 3. Erlangga. Jakarta. Syamsuri. I. 2000. Biologi. Erlangga. Jakarta. Wikipedia, 2012. Fotosintesis. www.wikipedia.org/wiki. diakses pada
tanggal 3 Oktober 2012, pukul 01.00 wita.
Recommended