View
5.612
Download
20
Category
Preview:
Citation preview
SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG PENULISAN JUDUL
1.1.2 Identifikasi Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam penulisan laporan ini adalah
seputar pemeriksaan piston dan cara kerja dari piston berikut masalah-
masalah yang terjadi di dalam piston yang diakibatkan oleh gaya gesek
yang terjadi di dalam cylinder linear. Gaya gesek tersebut dapat
menyebabkan keausan pada piston maupun ringnya. Maka dari itu di
perlukan pengukuran pada saat engine di overhaul. Pengukuran tersebut
bertujuan untuk mengetahui seberapa keausan yang terjadi pada piston dan
ringnya demi kelancaran kerja engine.
1.1.3 Batasan Masalah
Agar dalam penulisan karya tulis ini lebih jelas dan terarah serta lebih
mengarah kepada pokok permasalahan, maka diperlukan adanya pembatasan
masalah menjelaskan, komponen yang terdapat pada piston cara kerja tiap
komponen piston, bagaimana cara pengukuran keausan pada piston dan
komponennya.
1.1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalahnya
adalah sebagai berikut.
1.1.4.1 Bagaimana cara kerja piston
1.1.4.2 Bagaimana proses pengukuran keausan pada piston
1.1.4.3 Jenis dan fungsi dari piston
SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA
2
1.5 Tujuan Penulisan
Untuk memperjelas arah dan tujuan dari perancangan ini, penulis
merumuskan tujuannya, sebagai berikut:
1.5.1 Mengetahui secara lebih rinci dan mendetail mengenai piston dan
jenisnya
1.5.2 Mengetahui apasaja kerusakan yang dapat terjadi pada sebuah
piston
1.2 TUJUAN PERAKTEK INDUSTRI
1. membekali siswa dengan pengalaman yang sebenarnya guna
penyesuaian diri dalam dunia kerja
2. memanfaatkan keterampilan siswa yang du peroleh dari latihan sekolah
3. siswa dapat mengoptimalkan kemampuan pribadi mereka khususnya di
bidang yang mereka pelajari
4. memperluas wawasan siswa tentang ilmu pengetehauan yang sesuai
dengan bidangnya.
5. Membina siswa untuk disiplin dan bertanggung jawab dalam
melaksanakan tugas.
6. Memperoleh umpan balik dari dunia kerja guna pemaanfaatkan dan
pengan program pendidikan.
7. Serta memperoleh hal-hal baru yang belum pernah di pelajari di
sekolah.
SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA
3
1.3 TUJUAN PENULISAN LAPORAN
Dalam melakukan suatu hal, pasti hal tersebut mempunyai tujuan yang
nyata karena dengan adanya tujuan inilah kita dapat mencapai target yang di
inginkan tujuan inilah yang kita buat sebagai motivator bagi kita sendiri.
Dengan mengikuti peraktik kerja industry siswa di tuntut untuk membuat
laporan praktek kerja industry dan memahami isi dari laporan tersebut. Serta
mempresentasikan laporan yang telah di buat.
Lalu seperti apakah laporan itu ?
TUJUAN PENULISAN LAPORAN
1. Dengan adanya penulisan laporan ini siswa dapat berbagi wawasan
dengan siswa lain mengenai hal yang terkait dalam penulisan laporan
itu.
2. Agar siswa dapat melakukan evaluasi terhadap pribadinya masing-
masing, sejauh mana ilmu yang mereka dapatkan dari praktek kerja
industry.
3. Dapat dijadika berbagai bahan acuan bila nantinya siswa dapat masuk
dalam dunia kerja.
4. Untuk di jadikan bahan tolak ukur atau bahan pertimbangan pihak
sekolah untuk menilai sejauh mana keberhasilan yang di raih oleh
siswa.
SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA
4
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Berdirinya PT. Trakindo Utama
PT. Trakindo Utama berdiri pada tanggal 23 Desember 1970 pada saat itu
bergerak pada bidang penjualan alat besar besert penyediaan suku cadangnya,
pelayanan purna jual di Indonesia. Sebagai agen tunggal Caterpillar, merk
terkenal di dunia, nama trakindo tidak asing di kalangan para pengusaha, terutama
yang bergerak dalam bidang konstruksi, pertambangan, dan loging. Tokoh
berdirinya selain Achmad hadiat kismet hamami, juga nugroho SH dan
DRS.Utomo Josodirjo.pada tnggal 13 april 1971. Trakindo resmi menjadi agen
tunggal Caterpillar di Indonesia. Penanda tanganan antara Trakindo dan
Caterpillar far East Ltd. Dilakukan di Jakarta.
Modal awal ialah sebesar tiga juta rupiah, tentunya modal dasar ini sama
sekali tidak menutupi kekurangan kebutuhan oprasional perusahaan. Pada saat itu
tidak ada satu bank pun, baik bank maupun swasta yang bersedia meminjamkan
uang kepada pihak trakindo. Dengan persetujuan mentri perdagangan, trakindo di
ijinkan untuk mengadakan kerja sama dengan salah satu prusahaan asing yang
bergerak di bidang alat besar. Kerja sama itu di tuangkan dalam perjanjian selama
lima tahun. Pihak bersedia menyediakan keuangan dan menjalankan usaha secara
teknis, sedangkan segala keuntungan akan di bagi sedemikan rupa sehingga semua
mendapatkan keuntungan, pada akhir lima tahun tersebut dapat di kembalikan di
samping adanya biaya pengelolaan.
SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA
5
2.2 Bidang usaha PT trakindo utama
Trakindo telah banayak membantu meluncurkan jalannya pembangunan
seperti pembuatan jalan, waduk, pembukaan tempat transmigran, dan berbagai
kegiatan. Pada awal tahun 1976 segala kewajiban diselesaikan dengan baik, dan
Trakindo pun mendapatkan kepercayaan penuh dari beberapa bank asing.
Trakindo juga menjadi agen perusahaan alat besar yang lainnya di samping
Caterpillar sendiri. Jajaran produk Caterpillar meliputi track type traktor, hydrolic
excavator,whell loader, dan masih banyak lagi alat besar lainnya. Sejak berdirinya
36 tahun lalu hingga kini trakindo berkembang pesat,di dukung oleh lebih dari40
cabang yang tersebar di seluruh penjuru nusantara. Cabang ini di dirikan untuk
mempermudah jangkauan perusahaan dalam melayani para konsumennya, bahkan
ke daerah pengalamn sekalipun.
Jam kerja PT.trakindo utama
Adapun jam kerja PT.Trakindo utama adalah sebagai berikut :
1. Senin – Sabtu masuk pukul 07:30 Wita
2. Masa istirahat 1 jam antara pukul 12:00 – 13:00
3. Senin – Jumat pulang pukul 17:00 Wita
4. Khusus hari jumat istirahat antara pukul 11:30 Wita – 13:30 Wita
5. Khusus sabtu pulang jam 12:30 Wita
6. Hari minggu dan tanggal merah di anggap libur
SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA
6
Prinsip kerja karyawan PT Trakindo Utama Sangatta
Adapun prinsip kerja kerja karyawan PT Trakindo Utama Sangatta ialah :
1. Hemat biaya listrik dan telepon
2. Gunakan computer untuk bekerja
3. Bekerja pada saat jam kerja
4. Istirahat pada saat jam istirahat
5. Sopan dan rapi
Lima pertanyaan Emas PT.Trakindo Utama
Adapun pertanyaan emas sebagai berikut :
1. Apakah area kerja saya rapi dan bebas dari bahaya ?
2. Adakah prosedur/JSA untuk pekerjaan ini ?
3. Apakah PPE yang sesuai dan posisi saya aman untuk tugas ini ?
4. Apakah tool yang saya pakai sesuai dan aman ?
5. Bagai manakah urutan langkah pekerjaan ini untuk meminimalkan
resiko cedera ?
SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA
7
Tata tertib disiplin kerja PT.Trakindo Utama
Adapun tata tertib disiplin kerja PT.Trakindo Utama adalah sebagai
berikut :
1. Selama bekerja di kantor, tempat kerja dan atau lokasi kerja pelanggan,
karyawan wajib mematuhi petunjuk kerja, perilaku dan tat cara berpakaian
secara sopan, rapih, tidak mengganggu aktifitas kerja dan aman bagi
keselamatan diri pemakainya.
2. Selama bekerja di lingkungan perkantoran, karyawan tidak di perkenankan
menggunakan pakaian santai atau pakaian.
3. Untuk kegiatan di lapangan apabila tidak di wajibkan untuk menggunakan
pakaian kerja yang di sediakan perusahaan, maka karyawan wajib
menyesuaikan dengan kebuatuhan dengan memperhatikan butir 1 & 2 di
atas.
4. Menjaga reputasi/citra dan nama baik perusahaan serta melindungi
perusahaan.
5. Meningkatkan kerja sama kelompok dan saling membantu satu sama lain.
6. Menjaga kebersihan, kerapian, dan menjaga keamanan lingkungan tempat
kerja masing-masing.
7. Bersikap/perilaku, bertutur kata, berbusana secara wajar sopan di tempat
kerja.
8. Menepati ketentuan waktu kerja dan istirahat sesuai ketentuan yang di
tetapkan oleh karyawan.
9. Menjaga dan merawat asset perusahan termasuk imformasi dan karya
intlektual perusahaan tertuama peralatan kerja yang di percayakan untuk di
gunakan oleh para karyawan.
10. Berlaku disiplin dan tertib dalam setiap kesempatan yang berkaitan dengan
aktifitas kerja perusahaan maupun lokasi kerja pelanggan.
11. Mengutamakan layanan kepada pelanggan secera proposional dan saling
menguntungkan.
12. Karyawan wajib melaksanakn tugas yang di berikan oleh perusahaan yang
penuh tanggung jawab.
SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA
8
13. Karyawan wajib mematuhi perintah dan petunjuk kerja dari atasan yang
berwenang
14. Karyawan wajib mentaati dan menjalakan tat tertib dan disiplin kerja yang
di tetapkan.
15. Seluruh karyawan menjaga intergritas dan reputasi dan dilarang
melakukan tindakan tidak terpuji.
SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA
9
2.3 struktur management industry
PT. TRAKINDO UTAMA SANGATTA
SANGATTA BRANCH ORGANIZATION CHART
General
Operation
Maneger
Assistant
GOM
Supervisor
HR
Supervisor
LV
Supervisor
Finance
Local
Community
Relation
Maneger
service
Operation
Supv.faclty
Support incl
tool Store
Supervisor
Training
Supertentdent
safety
Maneger
parts
operation
Marketing Supervisor
kem site
Maneger
contract
fleet
SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA
10
2.4 Program Keselamatan Kerja (K3)
”Lima Pertanyaan Emas”
Sebelum kita memulai pekerjaan sebaiknya kita mengadakan safety
meeting mengenai lima pertanyaan emas, yang berfungsi untuk mengingatkan kita
agar terhindar dari resiko cedera atau meminimalkan resiko cedera sewaktu akan
melaksanakan pekerjaan.
Adapun bunyi Lima Pertanyaan Emas itu adalah :
1. Apakah tempat kerja saya rapid an bebas bahaya ?
2. Adakah prosedur/ JSA untuk pekerjaan ini ?
3. Apakah PPE saya sesuai dan posisi saya aman untuk tugas ini ?
4. Apakah tool yang saya pakai sesuai dan aman ?
5. Bagaimanakah urutan langkah pekerjaan ini untuk meminimalkan resiko
cedera ?
Maksud dari bunyi Lima Pertanyaan Emas di atas adalah :
1. Dengan areal tempat kerja yang rapi dan bersih, maka kita akan terhindar
dari resiko cedera pada saat bekerja.
2. Dengan adanya prosedur/ JSA( Job Safety Analisis), maka akan
memudahkan kita dalam melakukan suatu pekerjaan dan dapat
menghindarkan terjadinya salah prosedur dalam suatu pekerjaan.
3. Dengan PPE yang sesuai dan posisi yang aman didalam melaksanakan
suatu pekerjaan, maka kita akan terhindar dari resiko bahaya pada saat
melakukan pekerjaan.
4. Dengan tool yang sesuai dan aman, artinya bahwa tool tersebut tidak rusak
dan dapat mencegah terjadinya resiko cedera.
5. Dengan mempunyai urutan langkah pekerjaan, maka dapat meminimalkan
resiko cedera pada saat awal bekerja hingga selesai bekerja nanti.
SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA
11
Sebelum memulai pekerjaan terlebih dahulu kita menyiapkan kedisiplinan untuk
menunjang keberhasilan dalam suatu pekerjaan yang memuaskan, karena
keberhasilan dalam kedisiplinan akan membawa kualitas kerja yang baik dan
memuaskan, keselamatan adalah suatu kebutuhan primer dalam setiap pekerjaan,
karena pekerja harus menghindari diri dari bahaya yang akan menimpanya, paling
tidak untuk diri sendiri, rekan kerja dan komponen atau benda yang di kerjakan.
Keselamatan kerja meliputi cara kerja yang aman dan pengguanaan alat
keselamatan kerja, mengingat tidak ada yang menginginkan kecelakaan itu terjadi.
Faktor yang paling mempengaruhi accindent terjadi adalah :
Manusianya, sifatnya kerja kadang lupa atau tidak pernah meneliti tempat
bekerja, situasi, kondisi atau hal- hal lain yang dapat menimbulkan bahaya.
Alat, sering kali pekerja tidak menggunakan alat yang tidak sesuai dengan
pekerjaan yang di kerjakan, alat tersebut tidak layak pakai dan ia tetap
menggunakannya karena enggan untuk melaporkannya kepada orang yang
bersangkutan.
Takdir, sudah ketentuan dari yang maha kuasa ,oleh Karena sebaiknya
sebelum kita bekerja sebaiknya kita berdoa terlebih dahulu.
Langkah- langkah memperhatikan keselamatan :
Disiplin waktu : Para pekerja harus berada di lingkungan kerja selama jam
kerja, beristirahat dan pulang pada waktunya.
Melaksanakan tugas sesuai dengan instruksi pemimpin.
Melaksanakan tugas sesuai dengan prosedur kerja yang sehat dan aman.
Menggunakan alat keselamatan kerja.
Keselamatan kerja ialah : suatu usaha untuk menyelamatkan manusia yang sedang
bekerja dan benda- bendanya agar pekerjaan dapat berlangsung terus menerus dan
memberikan hasil kerja produksi yang memuaskan.
Tujuan keselamatan kerja : kegiatan kerja yang di tujukan untuk mencegah semua
bentuk kecelakaan kerja. Alat- alat keselamatan kerja dapat diartikan sebagai
berikut :
Sesuatu alat yang di pergunakan untuk melindungi pekerja terhadap
kemungkinan timbulnya kecelakaan yang sangat merugikan. Suatu alat
SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA
12
yang di pergunakan untuk memperlancar atau mempermudah pekerja
didalam melaksanakan tugas pekerjaan dengan aman.
Ada beberapa alat – alat pelindung keselamatan :
a. Untuk mesin- mesin dan alat- alat tenaga . Alat ini di sediakan sendiri oleh
pabrik- pabrik yang membuat dan mengeluarkan mesin- mesin dan alat-
alat tenaga.
b. Untuk pekerja. Alat- alat pelindung keselamatan untuk pekerjaan gunanya
untuk melindungi para pekerja dari bahaya- bahaya yang mungkin
menimpa sewaktu bekerja , alat pelindung saat bekerja antara lain :
Alat pelindung kepala (helm)
Alat pelindung mata (kaca mata)
Alat pelindung badan (baju kerja)
Alat pelindung pernapasan (masker)
Alat pelindung pendengaran (ear plug)
Alat pencegah jatuh (full body harness)
Alat pelindung kaki (sepatu safety)
Alat pencegah tenggelam (pelampung)
Alat ke keselamatan kerja pelengkap. Alat keselamatan kerja yang
bukan berupa alat pelindung diri, tetapi dapat mencegah
kecelakaan, misalnya peraturan, penjelasan- penjelasan, tanda
peringatan, poster- poster keselamatan kerja, dll.
SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA
13
Bab III
PEMERIKSAAN PISTON
3.1 Definisi piston
Piston adalah komponen engine yang membentuk ruang bakar bersama-
sama dengan cylinder blok dan cylinder head. Piston jugalah yang melakukan
gerakan naik turun untuk melakukan siklus kerja mesin, serta piston harus
mampu meneruskan tenaga hasil pembakaran ke crankshaft. Jadi dapat kita
lihat bahwa piston memiliki fungsi yang sangat penting dalam melakukan
siklus kerja engine dan dalam menghasilkan tenaga hasil pembakaran. Maka
piston harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut:
Ringan, agar mudah bagi mesin dalam mencapai putaran tinggi. Jika
konstruksi piston terlalu berat , maka sulit bagi mesin untuk mencapai putaran
tinggi, sehingga akselerasi putaran engine menjadi sangat lambat.. Atau
bahasa mudahnya, sepeda motor atau mobil lambat untuk cepat mencapai
kecepatan tinggi walau gas sudah ditarik.
Tahan terhadap tekanan ledakan karena hasil pembakaran. Pada saat
langkah usaha , injector menyemprotkan butiran kabut dari furl kedalam ruang
bakar .semprotan fuel ini bercampur dengan udara dan mulai terbakar. Hasil
pembakaran ini akan menimbulkan ledakan dan tekanan yang sangat kuat di
dalam ruang bakar, tak terkecuali piston menerima ledakan dan tekanan dari
hasil pembakaran tersebut.. Karenanya selain piston harus ringan tapi piston
juga harus kuat dalam menahan ledakan dan tekanan hasil pembakaran untuk
diteruskan menggerakkan crankshaft.
Tahan terhadap pemuaian. Pembakaran campuran fuel dan udara dalam
ruang bakar akan menimbulkan panas, suhu di daerah ruang bakar akan naik
sangat tinggi. Seperti telah kita ketahui bahwa dengan naiknya suhu , maka
logam akan mengalami perubahan bentuk atau memuai. Piston yang terbuat
dari logam - logam khusus pun akan mengalami pemuiaan yang tidak sedikit.
Jika pemuaian yang dialami piston berlebihan maka akan membuat piston
SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA
14
terkunci atau ngancing ke dinding cylinder blok, sehingga piston akan berhenti
bekerja naik turun dalam cylinder , sehingga bisa dikatakan bahwa mesin telah
mati dengan berhentinya piston dalam melakukan gerakan naik turun.
3.2 Jenis-jenis piston
1. Split piston
Pada piston tipe ini terdapat alur dibagian luar yang segaris dengan lubang pin
piston. Biasanya alurnya berbentuk setengah bulat atau model U .
Gambar 3.1 split piston
2. Slipper piston
Piston tipe ini memiliki coakan pada bagian bawah badan piston. Adapun
tujuan pembuatan coakan ini adalah untuk memperendek langkah piston
sehingga dapat dihasilkan mesin dengan perbandingan kompresi yang tinggi
serta dengan ketinggian mesin yang lebih pendek.
SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA
15
` Gambar 3.2 slipper piston
3. Authothermic piston
Pada piston ini terdapat sebuah kawat baja yang berupa ring, yang mana
kawat ini berfungsi untuk menyerap panas pada bagian kepala piston, sehingga
pemuaian yang berlebihan pada piston dapat dihindari.
Gambar 3.3 Authothermic piston
SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA
16
4. Oval piston Piston jenis ini memiliki bentuk oval , sehingga ketika mesin telah hidup dan
panas mesin sudah mulai mencapai suhu kerja, maka piston ini akan
mengalami perubahan sehingga menjadi bulat benar. Pembuatan bagian oval
ini lah yang akan menyerap panas di piston agar tidak terjadi pemuaian piston
yang berlebihan sehingga piston dapat terkancing atau menggesek dinding
silinder blok.
Gambar 3.4 oval piston
SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA
17
3.3 Bagian-bagian piston dan fungsinya
Gambar 3.5 Bagian-Bagian Piston Gambar 3.6 Heat Plug Pada Piston
1. Piston crown
Piston crown merupakan bagian atas dari piston dan membentuk
ruang pembakaran. Fungsi dari crown adalah menahan panas dan
tekanan yang di bangkitkan di dalam ruang pembakaran.
2. Compression ring groves
Yaitu tempat untuk di letakannya ring kompresi
3. Oil control ring grove
Yaitu tempat di letakannya ring oli. Oil control ring groves ini yang
memberikan tempat untuk ring special yang di rancang untuk
membersihkan oli dari cylinder bore.
4. Thurst skirt
Skirt ini berfungsi untuk menahan beban samping pada piston.
5. Oil drain drilling’s
Yaitu yang mengurus oli dari ring control oli menuju dari piston.
6. Gudgeon pin bosses atau pin bore
yaitu yang meberikan permukaan bantalan bagi conneting rod
gudgeon pin .
7. Pin piston
Berfungsi sebagai penghubung anatara piston dengan conneting rod
9
SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA
18
8. Retaining pin
Berfungsi untuk mempertahankan pin piston agar selalu berada di
dalam pin bore.
9. Heat plug adalah lapisan atas yang berfungsi menahan panas yang berlebih
3.1.3 Fungsi piston
Memindahkan tenaga hasil pembakaran ke conneting rod dan
selanjutnya ke crank shaft
Menyekat ruang bakar
Memindahkan/menyerap panas dari bahan bakar dan
memindahkannya ke cylinder linear. Yang selanjutnya di pindahkan
ke air pendingin.
Memindahkan
3.3 Konstruksi piston
Piston memiliki bermacam-macam konstruksi :
Gambar 3.7
Cast aluminium crown memiliki iron band untuk compression ring
dan forged aluminium skirt, yang di las secara electron beam
(Gambar 3.7, kanan).
Composite, memilki steel crown dan forged aluminium skirt yang
diikat menggunakan baut.
SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA
19
Gambar 3.8 piston type two-piece articulatet
Two-piece articulated, merupakan gabungan forged steel crown
dengan pin bore dan bushes, dan cast aluminium skirt yang
terpisah, kemudian digabung satu sama lain oleh wrist pin (Gambar
3.8).
Single piece cast aluminium piston dengan sebuah iron band
tempat piston ring . merupakan tipe yang paling umum (Gambar
3.7, kiri).
Berdasarkan konstruksinya piston di buat dengan cara
1. Penuangan yang diikuti pendinginan secara cepat, umumnya di
gunakan pada motor berbahan bakar bensin yang bentuk pistonnya
rumit.
2. Pencetakan dengan cara tekan (forged piston), memerlukan paduan
khusus untuk menghasilkan kekuatan dan daya tahan terhadap
temperatur tinggi lebih baik. Kelemahannya adalah bentuk piston
sangat sederhana dengan tujuan mal cetak dapat dikeluarkan lagi dari
bagian dalam piston.
Berdasarkan sistem bahan bakar dan bentuk ruang bakar maka dikenal dua
macam piston , yaitu:
SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA
20
1. Pre combustion
piston mempunyai heat plug pada crown .
Gambar 3.8 piston yang mempunyai heat plug
2. Direct injection
piston tidak mempunyai heat plug
Gambar 3.9 piston yang tidak mepunyai heat plug
3.3 Komponen piston
3.3.1 Ring piston
letak ring piston terpasang pada alur yang berada di piston. Jumlah ada
beberapa macam tergantung pada tipe mesin yang menggunakan ring piston
SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA
21
tersebut. Namun secara mudahnya kita dapat membedakannya berdasarkan proses
kerja dari mesin tersebut. Untuk mesin yang menggunakan siklus kerja 4 tak
biasanya menggunakan 3 ring piston, yang terdiri atas 2 ring kompresi dan 1 ring
oli. Sementara untuk mesin yang menggunakan siklus kerja 2 tak menggunakan 2
ring piston yang mana kedua ring piston itu adalah ring kompresi. Untuk mesin 2
tak tidak menggunakan ring oli , karena oli yang untuk melumasi silinder dan
piston sudah tercampur bersama bahan bakar untuk terbakar. Tapi untuk mesin 4
tak menggunakan ring oli yang berfungsi untuk menarik atau melumasi dan
membuat lapisan oil film yang tipis antara celah silinder dengan piston. Sehingga
oli tidak habis atau tidak ikut terbakar
kenapa piston membutuhkan ring piston ?
Agar piston dapat bergerak bebas dalam cylinder block , maka antara
piston dan cylinder block harus ada celah. Jika tidak ada celah , maka piston akan
macet. Celah ini menimbulkan dampak negatif , yaitu campuran fuel dan udara
akan bocor melalui celah - celah tersebut. Untuk itulah maka digunakanlah ring
piston , yang berguna untuk memperkecil kebocoran campuran bensin dan udara
tersebut. Dan inilah guna ring piston yang di sebut dengan nama ring kompresi.
Untuk mencapai tujuan dan fungsi dari kedua ring piston tersebut , maka ring
piston harus mempunyai syarat sebagai berikut:
1. Tahan terhadap panas dan pemuaian
2. Tahan akan keausan
3. Tahan puntiran dan tidak mudah patah
Setiap piston memiliki dua ring atau lebih yang terletak pada ring
grove pada piston.
Fungsi utama ring piston adalah :
Menyekat ruang pembakaran
Mengatur pelumasan untuk dinding cylinder linear
Mendinginkan pistondengan memindahkan panas yang di
hasilkan oleh hasil pembakaran.
Ring piston terbagi dua antara lain adalah yaitu :
SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA
22
(A) Compression ring
Gambar 3.10 ring kompresi
Compression ring adalah ring kompresi yang berfungsi menyekat
bagian bawah ruang pembakaran dengan cara mencegah agar tidak terjadi
kebocoran.
(B) Intermediate Ring
Gambar 3.11 intermediet ring
Intermediet Ring terletak di bagian tengah antara ring
kompresi dan ring oli inter untuk membantu ring kompresi
agar hasil komprersi yang di hasilkan lebih besar dan untuk
membantu ring kompresi. Jika ring kompresi tidak berfungsi
dengan bauik maka intermediate ring lah yang membantu
kerja ring kompresi
SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA
23
(c) Oil Ring
Gambar 3.12 Oil Ring
Oil ring adalah ring oli yang berfungsi mengatur oli dalam film pada
dinding cylinder linear di saat piston bergerak naik turun untuk
meminimaliskan keausan pada dinding linear. Oil control memiliki
ekxpinder spring.
Setiap ring memiliki lapisan yang kuat dan keras agar tetap
awet.Setiap piston memiliki gap atau celahdiantara ujung-ujung pertemuan
lingkarannya. Untuk mencegah kebocoran, antara ring satu denganyang
lainnya, ring end gap tidak boleh disusun segaris.
Gambar 3.12 Susunan pemasangan ring piston
Pada engine Caterpillar 3406, ketiga ring pistonnya terbuat
dari aluminium alloy casting dilapisidengan cast-in nickel
iron untuk ring kompresi. Lapisan Nickel iron meningkatkan
kekuatan groovedan mengurangi keausan. (Figure 14, kanan).
SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA
24
Ketiga ring piston ini di desain untuk menyediakan kompresi
dan pengontrolan oil yang sempurna disamping mengurangi
gesekan dan panas yang ditimbulkan. Ini mengakibatkan
bertambah panjangnya usia piston, ring dan liner serta
mengurangi biaya perawatan pada saat overhoul.
Ring piston berupa nodular iron yang memilliki kekuatan dan
ketahanan. Oil dan intermediate ring yang dilapisi chrome
(chrome coated) dan top ring dilapisi plasma (plasma
coated). Kedua jenis lapisan ini merupakan bahan yang
memiliki ketahanan keausan gesekan yang sempurna.
3.3.2 Pin piston
Gambar 3.13 pin piston
Setiap piston tentunya memilki pin piston yang berfungsi
penghubung anatara piston dan conneting rod.
Fungsi pin piston adalah mengikat piston terhadap conneting rod.
Selain itu, pin piston juga berfungsi sebagai pemindah tenaga dari piston
ke conneting rod agar gerak bolak-balik dari piston dapat diubah menjadi
gerak berputar pada crankshaft. Walaupun ringan bentuknya tetapi pin
piston dibuat dari bahan baja paduan yang bermutu tinggi agar tahan
terhadap beban yang sangat besar.
Pin piston terbagi atas tiga jenis yaitu
SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA
25
Fixed pin
Pin piston yang terikat terhadap pin bore sedangkan conetting
road dapat bergerak dengan bebas
Gambar
Full floating pin
pin piston yang bebas bergerak di dalam pin bore
SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA
26
gambar
Semi floating pin
Piston bebas bergerak tetapi pin piston dan conneting rod
terikat sehingga pin tidak dapat bergerak.
Gambar
SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA
27
3.3.3 Snap ring
Gambar 3.16 snap ring
Snap ring adalah lock piston yang berfungsi menahan pin piston agar
tidak terlepas dari pin bore.
3.4 kerusakan-kerusakan pada piston
Piston aus.
akibatnya : bocor kompresi.Perbaikannya : ganti piston-
Ring piston patah.akibatnya : bocor kompresi,mesin tidak bisa hidup,dinding
silinder/piston rusak. Perbaikannya : ganti ring piston--
Dudukan pena piston aus.akibatnya : suara mesin berisik. Perbaikannya : Ganti
piston--Dudukan penahan pen piston aus.akibatnya : penahan piston lepas,pen
piston bergerak ke kanan & kekiri,hal ini dapat merusak dinding silinder
blok.Perbaikannya : ganti piston--Bantalan piston aus.akibatnya : suara
berisik,piston bergerak tidak stabil,mesin macet. Perbaikannya : ganti bantalan
piston.
SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA
28
3.4.1 Piston crack Disebabkan karena kerusakan pada system pelumasan atau tidak berfungsi
dengan baik dan system pendinginan tidak normal.
Gambar 3.17 piston yang crack
SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA
29
3.5 Pengukuran piston
Pengukuran bertujuan agar dapat mengetahui keausan pada pin piston,ring
grove,dan kebulatan pada pin bore
3.5.1 pengukuran pada ring and gap
Piston memiliki dua jenis ring ,ring kompresi dan ring oli. Ring piston
duduk pada piston ring grove dan sebagai penyekat atau menahan tekanan
kompresi (ring kompresi) dan penyekat oli (ring oli). Ring piston ini akan
selalu ikut bergerak pada piston, gerakan piston yang naik turun akan
mempengeruhi ring piston terjadinya keausan pada ring atau kerenggangan
pada ring. Untuk mengetahui kerenggangan yang terjadi pada ring maka di
lakukan pengukuran ring and gap setelah melepas piston dari cylinder
linearnya/bloknya. Kemudian masukan ring tersebut kedelama cylinder linear
di bagian paling atas karena bagian cylinder linear yang paling atas merupakan
ukuran linear standar dikarnakan tidak terjadi keausan atau tidak adanya
gesekan piston di area tersebut.stelah ring masuk, ratakan ring tersebut dengan
memasukan piston dengan kepala piston (piston crown) lalu tumbuk ringnya
hingga rata. Stelah itu cabut kembali piston dari cylinder linear dan gunakan
filler gauge tools untuk mengukur celah pada gap ring.
Hasil pengukuran tersebut di bandingkan dengan ukuran standar pada yang
tertera pada buku service manual jika terjadi keausan melalui toleransi ukuran
yang telah di tentukan maka ring tersebut tidak dapat digunakan taau harus di
ganti.
Besarnya celah pada umumnya adalah 0,2 – 0,5 mm pada temperatur
ruangan, dan diukur pada 10 mm dan 120 mm dari atas silinder
SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA
30
Gambar 3.18 pengukuran ring and gap
3.5.2 pengukuran pada pin bore
Tool yang di gunakan untuk mengukur pin bore adalah TELESCOPIC GAUGE
yakni bertujuan untuk mengtahui kebulatan pada pin bore.
Gambar 3.19 pengukuran pin bore
SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA
31
3.5.3 pengukuran ring side
Cara mengukur ring side adalah dengan menggunakan feeler gauage tool,
ukur celah di antara ring dan ring land, kemudian lihat pada service manual
ukuran standar atau ukuran toleransi ring side piston yang telah di tentukan
berdasarkan jenis enginenya. Hasil pengukuran ring side tersebut harus
mengikuti ukuran standar pada service manual, jika hasil ukurannya kurang atau
lebih dari ukuran tolerannsi yang telah di tetapkan maka keausan yang terjadi
sudah melebihi batas dan ring harus di ganti agar kerja dari piston tatap optimal.
Gambar 3.20 pengukuran ring grove
3.5.3 pengukuran diameter piston
Gambar 3.21 Pengukuran Diameter Piston
Piston bekerja dengan gerakan naik turun yang bergesekan dengan dinding
cylinder linear, hal ini memungkinkan terjadinya pengikisan atau keausan pada
SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA
32
skirt piston. Maka pada saat di lakukan service over haul engine, diameter piston
engine harus di lakukan pengukuran untuk mengetahui berapa ukuran keausan
yang terjadi sehingga dapat di ketahui apakah piston masih layak pakai atau
sudah tidak layak pakai.
Mengukur diameter piston dengan menggunakan outside micrometer, hasil
pengukuran tersebut dapat di bandingkan dengan ukuran standar yang terdapat
book service manual.
SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA
33
BAB VI
KESIMPULAN
Dengan Rahmat Tuhan yang maha kuasa. Sehingga saya dapat menyusun
laporan saya . saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu saya dalam penulisan laporan ini sejak awal dilaksanakan praktek
industry sampai penyusunan laporan ini . oleh karena itu pengalaman yang saya
dapatkan di saat pelaksaan prakrin sangat bermanfaat bagi saya sendiri.semoga
laporan ini bermanfaat bagi pembaca .saya juga mohon maaf jika di dlam
penulisan laporan ini terdapat kata-kata yang kurang sopan atau pada tempatnya,
karena kemampuan saya masih sangat terbatas. Semoga tuhan Yang Maha Esa
membri rahmat kepada kita semua.
Setelah kami melakukan pelaksanaan praktek kerja industry (prakrin) maka
kami dapat menarik kesimpulan dan saran-saran sebagai berikut
4.1 kesimpulan
Setelah beberapa bulan saya melaksanakan kegiatan praktek kerja industry
(prakrin) maupun data di laporan ini maka saya dapat menyimpulkan bahwa :
Didalam melakukan praktek kerja industry di perusahaan manapun, factor
keselamatan kerja merupakan hal yang paling utama harus di perhatikan
Kedisiplinan adalah hal yang paling utama yang harus di terapkan pada
diri sendiri untuk menunjang suatu keberhasilan, dan kedisiplinan ini harus
di terapkan mulai dini.
Siswa prakrin akan mengetahui dunia kerrja yang sesungguhnya
Diesel engnine adalah suatu engine yang menggunakan bahan bakar solar
SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA
34
4.2 SARAN
1. Kepada pihak yang terkait dalam dunia industry
Penulis menyarankan agar para karyawan dan staff PT.
TRAKINDO UTAMA lebih meningkatkan kekompakan dan etos
kerja yang tinggi.
Lebih memperhatikan siswa yang sedang bekerja di workshop
Safety pada siswa harus lebih di perhatikan
Pengguan PPE harus lebih di perhatikan juga
2. Kepada pihak sekolah
Kepada guru-guru di sarankan agar siswa yang melakukan praktik
kerja industry, harus lebih sering ditinajau agar guru-guru tau
perkembangan siswa selama melakukan praktik kerja industry.
Lebih banyak memberikan materi serta teory kepada yang belum
melakukan peraktek kerja industry (prakrin) agar tidak canggung
saat di berikan pertanyaan saat di tempat praktik industry.
Sebaiknya siswa yang akan melakukan praktik kerja industry
terlbih dahulu di berikan pengetahuan tentang safety saat
melakukan pekerjaan
Kepada guru-guru yang di beri tungas membimbing siswa dalam
penulisan laporan di sarankan membantu siswa dalam
penyusunannya agar tidak terjadi kesalahan pada saat seminar nanti
Berikan imformasi kepada siswa tentang perusahaan yang akan
menjadi tempat perakteknya.
SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA
35
DAFTAR PUSTAKA
System Impormation System (SIS) PT. Trakindo Utama Sangatta
3412 Engine Series D10R track type tractor
Modul Basic Engine System…. Pt?
Fundamental Engine System….. pt.?
Recommended