View
49
Download
1
Category
Preview:
DESCRIPTION
Makalah Blok 9 Baru
Citation preview
Struktur dan Mekanisme Sistem Pencernaan
Atvionita Sinaga
102012369
Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Tingkat 1
Alamat Korespondensi Jl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11510
atvionitasinaga14@yahoo.com
Abstrak :
Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah makanan dan
menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sistem
pencernaan juga akan memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang
sederhana dengan bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh. Sistem pencernaan
pada manusia hampir sama dengan sistem pencernaan hewan lain yaitu terdapat mulut,
lambung, usus, dan mengeluarkan kotorannya melewati anus. Proses pencernaan pada
manusia terbagi atas 5 macam yaitu injesti, pencernaan mekanik, pencernaan kimiawi,
penyerapan dan penyingkiran. Dan organ pencernaan meliputi mulut, esophagus, lambung,
pancreas, kandung empedu, hati, usus halus dan usus besar.
Kata Kunci : Pencernaan, Organ Pencernaan
Abstrac :
The digestive system is a system that converts food processing and absorb nutrients in
the form of nutrients needed by the body. The digestive system will also break down complex
food molecules into simpler molecules with the help of an enzyme that is easily digested by
the body. The human digestive system similar to the digestive system of other animals that
are the mouth, stomach, intestines, and feces through the anus issued. Digestive process in
humans is divided into 5 types injesti, mechanical digestion, chemical digestion, absorption
and elimination. And digestive organs include the mouth, esophagus, stomach, pancreas,
gallbladder, liver, small intestine and large intestine.
Keywords: Digestion, Digestive Organs
1
Pendahuluan
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus)
adalahsistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya
menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang
bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung,
usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang
terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.
Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia terjadi di sepanjang
saluran pencernaan dan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu proses penghancuran makanan yang
terjadi dalam mulut hingga lambung.Selanjutnya adalah proses penyerapan makanan yang
terjadi di dalam usus. Kemudian proses pengeluaran sisa makanan melalui anus.
Pembahasan
A. Makroskopik Organ yang Terkait
1. Lambung (Gaster)
Gambar 1.1 Lambung
Lambung terdiri atas tiga bagian, yaitu fundus, corpus, dan pilorus. Mempunyai dua
muara yaitu cardiac dan pirolus. Cardiac berdekatan dengan hati dan berhubungan dengan
kerongkongan. Pilorus berhubungan langsung dengan duodenum. Di bagian ujung kardiak
terdapat klep atau spingter yang disebut spingter esofageal, sedangkan di ujung pilorus
terdapat spingter pilorus. Spingter esofageal berfungsi untuk menjaga makanan agar tetap di
lambung dan hanya akan terbuka pada saat makanan masuk atau pada saat muntah.1
2
Mempunyai dua lekukan, yaitu incisura mayor dan minor, juga mempunyai dua tepi
yaitu, curvature mayor dan minor. Lapisan dinding lambung dibedakan menjadi tiga, tunica
mucosa, tunica submucosa, dan tunika muskularis. Susunan lapisan dari dalam keluar terdiri
dari lapisan selaput lender yang apabila dikosongkan akan berlipat-lipat disebut dengan
Rugae. Dinding lambung terdiri atas otot-otot yang tersusun melingkar (muskulus
auricularis), memanjang (muskulus longitudinalis) dan menyerong (muskulus obliq) yang
menyebabkan lambung berkontraksi.1
Dinding lambung mengandung sel-sel kelenjar yang berfungsi menghasilkan getah
lambung. Makanan yang masuk ke dalam lambung tersimpan selama 2 – 5 jam. Selama
makanan ada di dalam lambung, makanan dicerna secara kimiawi dan bercampur dengan
getah lambung. Proses pencampuran tersebut dipengaruhi oleh gerak peristaltik.
2. Hepar
Hepar merupakan kelenjar yang terbesar dalam tubuh manusia. Terdiri dari 2 lobus
dekter dan sinister, danpermukaan hepar terdiri dari tiga facies yaitu facies viseralis,
diaphragmatica dan posterior. Beratnya 1200 – 1600 gram. Permukaan atas terletak
bersentuhan di bawah diafragma, permukaan bawah terletak bersentuhan di atas organ-organ
abdomen. Hepar difiksasi secara erat oleh tekanan intraabdominal dan dibungkus oleh
peritoneum kecuali di daerah posterior-superior yang berdekatan dengan v.cava inferior dan
mengadakan kontak langsung dengan diafragma. Bagian yang tidak diliputi oleh peritoneum
disebut bare area. Terdapat refleksi peritoneum dari dinding abdomen anterior, diafragma dan
organ-organ abdomen ke hepar berupa ligamen.1
Gambar 1.2 Hepar
3
Macam-macam ligamennya adalahlig. Falciformis yang menghubungkan hepar ke
dinding ant. abd dan terletak di antara umbilicus dan diafragma. Lig. teres hepatis,
merupakan bagian bawah lig. Falciformis merupakan sisa-sisa peninggalan v.umbilicalis yg
telah menetap. Lig. Coronaria Anterior ki–ka dan Lig. coronaria posterior ki-ka merupakan
refleksi peritoneum terbentang dari diafragma ke hepar. Lig. triangularis ki-ka, merupakan
fusi dari lig. coronaria anterior dan posterior dan tepi lateral kiri kanan dari hepar.
3. Pankreas
Pankreas memiliki kaput, kolum, korpus dan kauda. Pankreas merupakan organ
retroperitoneal yang terletak kira- kira sepanjang bidang transpilorik. Kaput terikat dilateral
oleh duodenum yang melengkung dan kauda memanjang ke hilus lien pada ligamentum
lienorenale. Pembuluh darah mesenterika superior lewat dibelakang pankreas, kemudian
dianterior, diatas prosesus unsinata dan bagian ketiga duodenum menuju pangkal
mesenterium usus halus. V. kava inferior, aorta, pleksus seliaka, ginjal kiri (dan pembuluh
darahnya), serta kelenjar adrenal sinistra merupakan batas posterior pankreas. Selain itu,
v.porta terbentuk dibelakang kolum pankreas dari gabungan v. lienalis dan v mesenterika
superior. Kantung minor dan lambung adalah batas anterior pankreas.1
Duktus pankreatikus (wirsungi) utama berjalan sepanjang kelenjar, akhirnya mengalir
sekresi pankreas ke ampula vateri, bersama dengan duktus bilaris komunis, dan kemudian
menuju bagian kedua duodenum. Duktus aksesorius mengalirkan sekresi pankreas dari
prosesus unsinata pankreas, memiliki pintu agak di proksimal ampula ke bagian kedua
duodenum.
4. Kantung empedu (Fesica fellea)
Kandung empedu merupakan kantong berongga berbentuk bulat lonjong seperti buah
advokat tepat di bawah lobus kanan hati. Kandung empedu mempunyai fundus, korpus, dan
kolum. Fundus bentuknya bulat, ujung buntu dari kandung empedu yang sedikit memanjang
di atas tepi hati. Korpus merupakan bagian terbesar dari kandung empedu. Kolum adalah
bagian yang sempit dari kandung empedu yang terletak antara korpus dan daerah duktus
sistika. Empedu yang disekresi secara terus-menerus oleh hati masuk ke saluran empedu yang
kecil dalam hati. Saluran empedu yang kecil bersatu membentuk dua saluran lebih besar yang
keluar dari permukaan bawah hati sebagai duktus hepatikus kanan dan kiri yang segera
bersatu membentuk duktus hepatikus komunis. Duktus hepatikus bergabung dengan duktus
sistikus membentuk duktus koledokus.1
4
5. Usus halus
Makanan setelah dicerna di dalam lambung akan masuk ke dalam usus halus
(intestinum). Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak
di antara lambung dan usus besar. Usus halus merupakan suatu saluran menyerupai selang
dengan diameter sekitar 2,5 cm. Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari
(duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum). Pada usus dua belas jari
terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu. Jika dibentangkan, usus
halus dapat mencapai panjang sekitar 6 meter. Duodenum mempunya lapisan mukosa yang
banyak mengandung kelenjar disebut dengan kelenjar brunner, yang berfungsi untuk
menproduksi getah intestinum.2
Terdapat empat bagian duodenum, pars superior duodenum terletak pada bidang
transpyloric. Pars superior duodeni dimulai dari pylorus menuju ke belakang dan berakhir
pada flexura duodenalis superior. Pars dencenden duodeni dimulai dari flexura duodeni
superior beralih ke bawah membelok kiri disebut flexura duodeni inferior, kemudia berjalan
mendatar disebut pars inferior. Pars inferior duodeni terletak setinggi vertebra L3 berjalan ke
kiri menyilang garis tengah kemudia berjalan ke atas menjadi pars ascendends duodeni. Pars
ascendens duodeni terletak setinggi vertebra L3, pars ascendens membelok ke bawah disebut
flexura duodenojejunalis, pada flexura ini terdapart jaringan ikat yang menghubungkan
lengkung tersebut dengan oesophagus yaitu lig. Treits.2
6. Usus Besar
Gambar 1.3 Colon
Berbentuk seperti huruf U terbalik. Usus besar dapat dibagi menjadi enam bagian, yaitu
sekum, kolon asenden, kolon transversus, kolon desenden, sigmoid, dan rektum. memiliki
5
kelenjar yang panjang dan berbentuk tubuli sederhana, tidak memiliki sel granuler asidofilik
(sel Panneth), dan memiliki jumlah nodul limfatik yang banyak.2
a. Coecum, terletak pada fosa iliaca dextra dan di proyeksikan pada dinding abdomen
pada pertengahan garis SIAS kanan- symphysis pubis. Coecum bermuara pada
ileum dan appendix vermiformis.
b. Colon Ascendens, dimulai pada juntura ileoecoecalis sampai flexura coli dextra.
Dipendarahi oleh a.colica dextra
c. Colon Transversus terletak di bawah abdomen, melintang diantara colon ascenden
dan colon descenden kemudian menyilang pars descendens duodeni yang
melengkung di antara flexura coli dextra dan sinistra.
d. Colon Descendens, merupakan lanjutan dari colon transvesus yang melengkung dari
fleksura coli sinistra yang nanti akan dilanjutkan ke sigmoid dan rectum.
e. Colon Sigmoid, berbentuk menyerupai huruf S dan memanjang dari crista iliaca
sampai vertebra S2-3. Merupakan lanjutan dari colon descendens, dan terletak
miring pada rongga pelvis.
f. Rectum, merupakan lanjutan dari colon sigmoid yang memanjang dari vertebra V3
sampai anus dan merupakan pertemuan atara usu besar dan anus.2
B. Mikroskopik Organ yang Terkait
1. Lambung (Gaster)
Seluruh permukaan mukosa gaster terdapat gastric atau foveola gastrica, mempunyai
epitel torak tanpa sel goblet. Terdapat kelenjar kardia dan pylorus pada gaster. Lapis mukosa
fundus lambung dilapisi epitel selapis torak. Di dalam kelenjar fundus ini dapat dibedakan
menjadi 4 macam sel, yaitu:
a. Sel mucus leher (neck cell) merupakan sel berbentuk torak, mirip sel epitel mukosa.
b. Sel HCL (parietal cell) selny amirip segitiga, dan sitoplasmanya bulat ditengah.
c. Sel Zimogen (chief cell) mirip sel HCL sering tidak teratur.3
2. Hati (Hepar)
Diliputi oleh kapsula glissoni, di sentral lobules terdapat porta hepatis yang berisi
pembuluh limfe, v. Porta dan a. hepatica. Sel hati berbentuk polygonal dengan inti bulat dan
kromatinya agak padat. Terdapat kanalikuli biliaris antara dua dinding sel hati yang
berhimpitan. Saluran Herring merupakan duktus biliaris intralobular. Letaknya di tepi
6
lobules. Di dalam jaringan intralobular dapat ditemukan duktus biliaris yang dindingnya
dilapisi epitel selapis kubus.3
3. Pankreas
Kelenjar pancreas terdiri dari bagian eksokrin dan endokrin. Bagian eksokrin mirip
dengan kelenjar parotis. Memang pars terminalis kelenjar berupa asinus. Di dalam sel asinus
sering dijumpai sel sentroasiner yang membatasi lumen asinus. Sel ini tidak ada pada kelenjar
parotis. Sel ini sebenarnya merupakan awal dari duktus interkalaris, yaitu saluran keluar
kelenjar yang terkecil yang dilapisi oleh selapis kubus atau kubus rendah. Duktus
sekretorius(intralobularis) jarang atau sedikit jumlahnya walaupun selalu ada. Pulau-pulau
langerhans menerima darah 5-10 kali lipat lebih banyak daripada kelenjar eksokrin pankreas1
Sel beta (penghasil insulin) terletak di sentral pulau-pulau langerhans, sedangkan sel
alfa(penghasil glukagon) terletak di perifer pulau-pulau langerhans. Arah aliran darah adalah
dari sentral ke perifer. Hal tersebut mempengaruhi kontrol seksresi glukagon oleh insulin.3
4. Kandung Empedu (Fesica Fellea)
Lapis mukosa dilapisi epitel silindris yang biasanya tidak mempunyai sel piala. Epitel
bersama lamina propria membentuk lipatan mirip vili intestinalis. Di dalam lamina propria
terdapat bangunan bulat yang dilapisi epitel sama dengan epitel mukosa. ini sebenarnya
adalah lipatan mukosa yang disebut sinus Rokistansi Ashoff. Tidak dijumpai lapis otot
mukosa lapis otot ini terdiri atas berkas otot polos yang tidak teratur pada dinding usus.
Lapisan serosa terdiri dari jaringan penyambung jarang pada daerah yang berhadapan dengan
jaringan hati kadang-kadang dapat dijumpai sisa-sisa saluran keluar empedu yang rudimeter
dan disebut duktus aberans luscksa.4
5. Usus Halus
a. Duodenum, lapis mukosa diliputi oleh epitel selapis torak yang mempunyai mikrofili
dan sel piala. Sel piala disini belum begitu banyak, mukosa mempunyai vili intestinal yang
gemuk. Lapisan propria terdapat dibawah epitel vili maupun kriptus Liberkhun. Lapis otot
mukosa tidak ikut membentuk vili intestinal. Lapisan submukosa dipenuhi kelenjar
Brunner, lapisan otot terdiri dati lapis otot lingkar dan memanjang dan diantaranya terdapat
plexus saraf, lapisan serosa mempunyai jaringan ikut jarang.4
7
b. Jejenum
Lapisan mukosa mirip duodenum tetapi vilinya lebih langsing dan sel gobletnya lebih
banyak. Pada dasar kriptus ditemukan sel paneth, berupa sel berbentuk limas dengan
puncaknya menghadap lumen. Di dalam sitoplasmanya terdapat granula kasar berwarna
merah. Lapis submukosa disini tidak terdapt kelenjar. Hanya terdiri atas jaringan ikat jarang
dengan plexus Meissner di dalamnya. Lapisan ini juga ikut membentuk plika sirkularis
Kerkringi. Lapisan otot seperti duodenum lapisan serosa mempunyai jaringan ikat jarang.
c. Ileum
Lapis mukosanya seperti jejenum tetapi sel pialanya jauh lebuh banyak. Di dalam
lamina propria terdapat kelompokan nodulus limfatisi yang membentuk bangunan khusus
yang disebut plaque peyeri yang dapat meluas ke dalam submukosa. Lapis submukosa
terdiri dari jaringan ikat jarang dengan plexus meisner di dalamnya dan tidak mempunyai
kelenjar. Lapisan ini juga ikut membentuk plica sirkularis kerkringi yang tampak lebih
lebih pendek dibandingakan yang terdapat pada duodenum maupun yeyenum. Lapisan
muskularisnya dan serosa sama seperti duodenum dan jejenum.4
6. Usus Besar
Usus besar mengandung kripta Lieberkuhn yang lebih panjang dan lebih lurus pada
tunika mukosa dibandingkan dengan usus halus. Epitel usus besar berbentuk silinder dan
mengandung jauh lebih banyak sel Goblet dibandingkan usus halus Lamina propria usus
besar terdiri atas jaringan ikat retikuler dan nodulus limfatikus. Seperti pada usus halus,
tunika muskularis mukosa pada usus besar terdiri atas lapisan sirkular sebelah dalam dan
lapisan longitudinal sebelah luar. Tunika mukosa terdiri atas jaringan ikat longgar, lemak,
dan pleksus Meissner. Di sebelah luar tunika mukosa terdapat tunika muskularis eksterna dan
tunika serosa. Tunika serosa ini terdiri atas mesotelium dan jaringan ikat subserosa.4
C. Mekanisme Pencernaan Manusia
1. Mulut, makanan dikunyah oleh gigi dengan bantuan lidah. Enzim yang membantu
pencernaan di dalam rongga mulut adalah enzim amilase. Selain mencerna makanan secara
mekanis, di mulut juga terjadi pencernaan secara kimiawi. Pencernaan secara kimiawi
dimungkinkan karena kelenjar air liur menghasilkan ludah yang mengandung air, lendir, dan
enzim ptialin. Air dan lendir berguna untuk melumasi rongga mulut dan membantu proses
menelan. Adapun enzim ptialin mengubah amilum menjadi karbohidrat yang lebih sederhana,
yaitu maltosa.5
8
2. Oesophagus, dari mulut makanan masuk ke kerongkongan, makanan didorong oleh
otot kerongkongan ke lambung. Gerakan otot kerongkongan yang mendorong mkanan
masuk ke lambung disebut gerakan peristaltik.
3. Lambung, dinding lambung tersusun dari otot-otot yang memanjang, melingkar, dan
menyerong. Hal ini memungkinkan makanan yang masuk ke dalam lambung dibolak-balik
dan diremas lagi sehingga menjadi lebih halus. Selain mencerna makanan secara mekanis,
lambung juga mencerna makanan secara kimiawi. Lambung menghasilkan suatu cairan yang
mengandung air, lendir, asam lambung (HCl), serta enzim renin dan pepsinogen. Karena
sifatnya yang asam, cairan lambung dapat membunuh kuman yang masuk bersama makanan.
Sementara itu, enzim renin akan menggumpalkan protein susu yang ada dalam air susu
sehingga dapat dicerna lebih lanjut. Pepsinogen akan diaktifkan oleh HCl menjadi pepsin
yang berfungsi memecah protein menjadi pepton.5
4. Usus Halus, setelah dicerna di lambung makanan akan masuk ke usus halus. Usus halus
terdiri atas tiga bagian, yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan
usus penyerapan (ileum). Usus dua belas jari dan usus kosong berperan penting dalam
pencernaan makanan secara kimiawi. Di usus dua belas jari ini kantong empedu dan pankreas
mengeluarkan cairan pencernaannya. Empedu yang dihasilkan oleh kantong empedu akan
berperan dalam pencernaan lemak dengan cara mengemulsikan lemak sehingga dapat dicerna
lebih lanjut. Cairan pankreas mengandung enzim-enzim pencernaan penting, yaitu
tripsinogen, amilase, dan lipase. Tripsinogen diaktifkan oleh enterokinase menjadi tripsin
yang berfungsi mencerna protein menjadi asam amino. Amilase akan mencerna amilum
menjadi glukosa, sedangkan lipase mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Selain
enzim-enzim tersebut usus halus juga menghasilkan enzim-enzim lain yang membantu
pencernaan makanan, seperti peptidase dan maltase. Proses penyerapan sari makanan terjadi
di usus penyerapan. Di dalam usus penyerapan (ileum) terdapat vili yang banyak
mengandung pembuluh darah. Vili ini yang menyerap sari makanan.5
5. Usus Besar, zat-zat yang tidak diserap usus halus selanjutnya akan masuk ke usus besar
atau kolon. Di usus besar ini terjadi penyerapan air dan pembusukan sisa-sisa makanan oleh
bakteri pembusuk. Pembusukan dilakukan oleh bakteri yang hidup di usus. Akhirnya sisa
makanan akan dikeluarkan dalam bentuk kotoran (feces) melalui anus.5
9
D. Peran Enzim-enzim Pencernaan Manusia
1. Enzim ptialin
Enzim ptialin berada di dalam rongga mulut, tepatnya di kelenjar ludah. Enzim ptialin
dihasilkan oleh glandula parotis yang juga berada di sekitar kelenjar ludah. Enzim ptialin
memiliki fungsi mengubah amilum atau zat tepung (karbohidrat) menjadi glukosa sebagai
bahan dasar energi manusia. Enzim pencernaan manusia yang satu ini disebut juga enzim
amilase. Makanan pokok yang kita konsumsi banyak mengandung karbohidrat, misalnya
nasi, kentang, dan roti. Enzim ptialin bertugas mengubah karbohidrat ini menjadi bentuk
yang lebih sederhana, yakni glukosa. Glukosa lebih mudah diserap dan dicerna oleh tubuh.
Saat mengunyah, kita lebih banyak mengeluarkan air liur sekaligus enzim ptialin. Makanan
yang dikunyah kemudian terbentuk menjadi bulatan-bulatan halus yang ditelan melalui
tenggorokan ke dalam lambung. Saat itu, bulatan makanan masih mengandung enzim ptialin.
Artinya, enzim ptialin masih terus bekerja ketika makanan masuk ke lambung. Jumlah enzim
ptialin dalam air liur seseorang berbeda-beda. Pengeluaran enzim ptialin akan disesuaikan
dengan jumlah karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh.6
2. Enzim Pepsin
Enzim pepsin berada di dalam lambung (ventrikulus) manusia. Enzim pepsin memiliki
fungsi merubah protein yang diserap tubuh menjadi pepton. Enzim pepsin bertugas untuk
memecah protein kompleks agar menjadi molekul sederhana yang disebut pepton. Pepton
kemudian dipecah lagi supaya bisa diangkut oleh darah.
3. Enzim Renin
Enzim renin dihasilkan oleh kelenjar penghasil enzim di dinding lambung. Enzim ini
berfungsi untuk mengendapkan kasein. Kasein adalah protein yang terdapat dalam susu.
Setelah kasein mengendap, air susu dapat dicerna oleh tubuh.
4. Enzim lipase
Enzim lipase dihasilkan oleh dinding lambung. Enzim ini dikeluarkan bersama dengan
pepsin dan renin. Enzim pencernaan manusia ini berfungsi dalam proses katabolisme, yaitu
memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.6
5. Enzim Tripsin
Enzim tripsin berfungsi untuk mengubah pepton menjadi asam amino. Enzim tipsin
disereksi ke dalam duodenum. Di sana, ia bertugas untuk menghidrolisis peptide menjadi
asam amino. Kerja enzim tripsin memungkinkan terserapnya protein oleh tubuh (usus).
10
6. Enzim Sukrase
Enzim ini berperan dalam mengubah atau menguraikan sukrosa menjadi glukosa dan
fruktosa. Enzim sakrase dikeluarkan melalui getah usus halus manusia.
7. Enzim Maltase
Memasuki usus halus, yang kondisinya sangat berbeda dengan lambung membuat sifat
enzim yang berada di dalamnya juga tidak sama. Enzim maltase mempunyai kemampuan
mengubah maltosa menjadi glukosa, sehingga lebih mudah direaksikan secara kimiawi oleh
tubuh untuk diserap sebagai sumber energi.6
8. Enzim Isomaltase
Selain maltase, ada pula enzim isomaltase, yang juga dihasilkan melalui getah usus.
Enzim pencernaan manusia ini mempunyai kelebihan khusus, yaitu mengubah zat maltosa
menjadi komaltosa yang susunannya lebih sederhana.
9. Enzim Laktase
Enzim mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa. Kedua zat yang dihasilkan
tersebut, struktur kimianya lebih mudah diterima sebagai nutrisi tubuh manusia.
10. Enzim Peptidase
Dikeluarkan bersama getah usus halus (intestinum), peptidase mampu menguraikan
ikatan peptida yang cukup kokoh menjadi asam amino (protein).
11. Enzim Ribonuklease
Berperan dalam proses replikasi DNA. Enzim ribonuklease dapat menghidrolisis RNA.
Enzim ribonukease juga dapat memisahkan ikatan fosfat yang saling menghubungkan
nukleotida.6
E. Pencernaan Karbohidrat, Protein dan Lemak
1. Pencernaan Karbohidrat
Karbohidrat yang diperoleh dari makanan yang dikonsumsi, tentunya tidak begitu saja
secara langsung diserap oleh tubuh melalui dinding usus untuk selanjutnya masuk ke
peredaran darah, melainkan harus dipecah dahulu menjadi persenyawaaan yang lebih
sederhana, dan hal tersebut melalui suatau proses yang disebut daaengan proses pencernaan
karbohidrat.7
Dalam proses pemecahan karbohidrat kompleks tersebut menjadi senyawa yang lebih
sederhana akan terlibat beberapa enzim, misalnya enzim pengubah pati –amilase,ataua
ptyalin, dan enzim enzim pengubah disakharida—disakharidase. Monosakharida merupakan
karbohidrat yang biasanya dapat melewati usus halus. Didalam mulut , makanan yang
11
dikonsumsi akan dikunyah sampai lumat. Karbohidrat yang diperoleh mempunyai kandungan
zat pati dan zat gula(malthosa-sukrosa-laktosa). Deangnadanya amylase (=ptialin)
yangbercampur dengan makanan didalam mulut,pati dengan bantuan air ludah / saliva akan
diubah menjadi dekstrin. Dengan terdapatnya asam klorida (HCl) yang diproduksi lambung,
sebelum makanan bereaksi asam, pati sebesar mungkin akan diubah menjadi disakharida.7
Selanjutnya makanan yang telah dikunyah masuk ke usus dandinding usus yang
mempunyai kelenjar yang mengeluarkan enzim amylase atau enzim pengubah pati akan
berlangsung pemecahan pati menjadi disakharida. Didalam usus berlangsung pemecahan:
sukrosa——— fruktosa + glukosa, oleh enzim intestinal sukrase
maltose——— glukosa + glukosa, oleh enzim intestinal maltase
laktosa ——— galaktosaa+glukosa, oleh enzim intestinal laktosa
kemampuan pencernaan karbohidrat didalam tubuh tergantung pada tidak terganggunya alat-
alat pencernaan. Fruktosa dan glukosa masuk ke sirkulasi darah melalui difusi terfasilitasi
sedangkan galaktosa dan glukosa masuk ke sirkulasi darah melalui transport aktif.7
2. Pencernaan Lemak
Lemak yang dihasilkan makanan yang sudah dikunyah dan masuk ke dalam tubuh,
perncernaan lemak dimulai dan diakhiri di lumen usus halus. Globulus lemak masuk ke usuh
halus, oleh karena adanya kontrasi usus halus lemak, ditangkap oleh sel darah membentuk
emulsi lemak emulsi-emulsi lemak, tujuannya adalah agar lemak lebih banyak lemak yang
dapat dicerna, oleh enzim lipase lemak dalam bentuk trigliserida akan dipecah menjadi
monogliserida dan asam lemak bebas, bila lemak sudah di pecah menjadi bagian yang
terkecil maka proses pencernaannya sudah selesai.7
Monogliserida dan asam lemak bebas yang berada di lumen usus halus, tidak larut
dalam air, jadi susah diserap masuk ke sel epitel. Oleh karena itu dia ditangkap oleh garam
empedu menjadi misel, misel ini membantu penyerapan hasil pencernaan lemak masuk dari
lumen ke sel epitel. Garam empedu sendiri tidak ikut masuk ke sel epitel, melaikan ia masih
melanjutkan perjalanan sampai ke ileum terminal di serap disitu, dan dibawa ke hati lewat
sirkulasi enterohepatik untuk didaur ulang, sedangkan 5% nya bisa ikut keluar lewat feses
dan digantikan dengan yang baru oleh hati sehingga jumlahnya bisa constant dalam tubuh.7
Monogliserida dan asam lemak bebas yang berada di sel epitel akan bergabung lagi
menjadi trigliserida karena lepasnya garam empedu, kemudian trigliserida ini akan
diselubungi oleh lipoprotein menjadi kilomikron, kilomikron secara eksositosis diserap
masuk kedalam pembuluh limfe yaitu laktea pusat. Masuk ke hati, jantung dan seluruh tubuh.
12
3. Pencernaan Protein
Pencernaan protein dimulai di lambung oleh enzim pepsin, yang dihasilkan dari
pepsinogen dan diaktifkan oleh HCL yang bekerja pada suasana asam, sudah dicerna masuk
ke lumen duodenum dan dicerna oleh enzim pancreas. Tripsinogen diubah menjadi tripsin
dengan bantuan entrokinase, prokarboksipeptidase menjadi karboksipeptidase diubah dengan
bantuan tripsin, kimotripsinogen menjadi kimotripsin diubah oleh tripsin. Pencernaan belum
selesai karena masih dalam bentuk beberapa asam amino.
Pencernaan protein saat ingin masuk ke sel epitel, dibantu oleh enzim aminopeptidase
berubah menjadi asam amino, kemudian asam amino ini akan diserap ke pembuluh darah
melalui transpor aktif. Setelah diserap oleh pembuluh darah, akan disalurkan ke hati oleh
vena porta hepatica, masuk melalui sinusoid-sinosoid disalurkan ke vena sentral terus ke vena
hepatica terus ke vena inverior masuk ke atrium kanan dan disalurkan ke seluruh tubuh.7
F. Faktor Penyebab Susah Buang Air Besar
1. Stres
Faktor psikologis dapat mempengaruhi kinerja sistem darah secara keseluruhan.
Contohnya pada orang yang sedang dilanda stres, saraf-saraf pencernaannya dapat terganggu,
menyebabkan gerak peristaltik usus tidak bekerja dengan normal. Hal ini akan
mengakibatkan susah buang air besar. Sembelit akibat stres tidak perlu ditangani dengan
bantuan obat, cukup dengan menghindari stres.
2. Kurang minum air dan konsumsi serat
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya bahwa penyebab susah buang air besar
umumnya adalah kurang minum air dan jarang mengkonsumsi makanan yang mengandung
serat. Sinyal untuk buang air besar biasanya ditandai rasa mulas saat perut terasa penuh.
Perasaan penuh di perut ini bisa diperoleh dari makanan berserat seperti buah dan sayuran.
3. Suka menahan BAB
Suka menahan buang air besar juga sering dilakukan oleh sebagian orang. Padahal hal
ini bisa meredupkan hasrat naluriah atau sinyal untuk buang air besar. Beberapa alasan
mengapa sebagian orang suka menahan buang air besar biasanya dikarenakan terlalu sibuk
atau tidak menemukan toilet ketika di area publik.
13
Penutup
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem pencernaan pada
manusia adalah merupakan proses perubahan atau pemecahan zat makanan dari
molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim
dan organ-ogran pencernaan. Proses pencernaan makanan yang terjadi dalam tubuh
dibantu dengan enzim untuk mempercepat proses. Enzim ini dihasilkan oleh organ–
organ pencernaan dan jenisnya tergantung dari bahan makanan yang akan dicerna oleh
tubuh.
B. Daftar Pustaka
1. Scanlon, Valerie.,. Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi Edisi 3. Jakarta. Penerbit Buku
Kedokteran EGC.2007.h.256-61
2. Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi II. Jakarta. Penerbit
Buku Kedokteran EGC. 2001.h.113-5
3. Junqueira LC, Carneiro J. Histologi Dasar Teks & Atlas. 10th ed. Jakarta: EGC;
2007. p. 335-54.
4. Geneser F. 2002. Buku Teks Histologi Jilid 2. Gunawijaya AF, penerjemah. Jakarta: Binarupa Aksara. H.321-6
5. Tambayong,jan. Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia. Jakarta. Penerbit buku
kedokteran EGC.2006.h.234-8
6. Sloane, Ethel. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta. Penerbit buku
kedokteran EGC.2004.h.185-9
7. Verrial, W.Eddyman, dkk.,. Anatomi Fisiologi Manusia. Universitas Hasanuddin.
Makassar.2005.h.231-6
14
Recommended