View
110
Download
8
Category
Preview:
DESCRIPTION
Evaluasi Gizi
Citation preview
TUGAS TERSTRUKTURMATA KULIAH EVALUASI GIZI
NILAI GIZI VITAMIN PADA BUAH-BUAHAN
Oleh :Putu Tessa Fadhila (A1M011031)Amrul Hamzah (A1M011032)Firia Urwatinnisa (A1M011033)Fitria Dwijayanti (A1M011034)Q. Febiolasari (A1M011035)Chandra M (A1M011036)Fajri Aldrianur P (A1M011038)Muhammad Syaifuddin (A1M011039)Yanuar Hardika A (A1M011040)Mira Pertiwi (A1M011041)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIANPURWOKERTO
2013
RINGKASAN
Vitamin merupakan nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh untuk tumbuh dan
menjalankan fungsinya dengan baik. vitamin mudah rusak dan berubah bentuk jika
terkena panas atauasam. Struktur vitamin akan berubah ketika masuk ke dalam tubuh.
Tubuh tidak menyerap vitamin dalam bentuk awal, melainkan diserap dalam bentuk
provitamin (vitamin yang belum aktif). Vitamin memiliki sifat mudah larut dalam air
dan lemak, namun tidak dengan mineral.
Di dalam sayuran dan buah juga terdapat vitamin yang bekerja sebagai
antioksidan. Antioksidan dalam sayur dan buah bekerja dengan cara mengikat lalu
menghancurkan radikal bebas dan mampu melindungi tubuh dari reaksi oksidatif
yang menghasilkan racun.
Berbagai macam fungsi vitamin yang terdapat dalam buah-buahan antara lain
sebagai, meningkatkan kekebalan tubuh, mencegah penyakit jantung, mengatasi
gangguan pencernaan, membantu meredakan gejala diare.melancarkan buang air
besar, meningkatkan kekebalan tubuh, menurunkan resiko kanker usur besar karena
membantu mengusir radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan DNA,
menjaga tekanan darah tetap normal dan mendukung produksi hemoglobin dalam
tubuh, membantu penglihatan yang baik, menjaga kesehatan tulang dan gigi,
menurunkan kadar gula dalam darah, membantu kerja ginjal dalam menyerap
makanan yang bergizi untuk tubuh, menjaga daya tahan tubuh, membantu proses
pemecahan lemak, membentuk kolagen, serta mempengaruhi beberapa reaksi enzim
dalam tubuh.
Nilai gizi dalam vitamin akan berpengaruh terhadap tubuh lewat dua faktor
yaitu sebelum dan setelah dikonsumsi. Pada faktor sebelum dikonsumsi terdapat lima
hal yang akan memberikan pengaruh terhadap kandungan dan kesediaan gizi pada
buah yaituproses penggunaan bibit yang unggul, pengolahan tanah yang baik,
pemupukan yang tepat, pengendalian hama/penyakit, dan pengairan atau irigasi. Pada
faktor setelah dikonsumsi, dapat dinilai lewat kondisi fisiologis konsumen dan
interaksi antar vitamin dengan gizi lainnya. Proses penyerapan vitamin dalam tubuh
dengan cara diserap oleh tubuh dengan bantuan air atau lemak, vitamin yang larut
lemak dan larut air pada akhirnya akan ditransportasikan ke hati melalui proses
pencernaan makanan, baik di dalam lambung maupun usus halus pun akan membantu
melepaskan vitamin dari makanan agar dapat di serap oleh usus dan adanya proses
penyerapan dalam saluran darah.
I. PENDAHULUAN
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang
memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme yang tidak dapat
dihasilkan oleh tubuh. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk
dapat bertumbuh dan berkembang secara normal.
Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan
berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan B
(tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan
folat). Walau memiliki peranan yang sangat penting, tubuh hanya dapat memproduksi
vitamin D dan vitamin K dalam bentuk provitamin yang tidak aktif. Sumber berbagai
vitamin ini dapat berasal dari makanan, seperti buah-buahan, sayuran, dan suplemen
makanan.
Sumber vitamin pada bahan makanan bermacam-macam, bahan makanan yang
mengandung banyak vitamin diantaranya adalah buah-buahan dan sayur-sayuran.
Nilai gizi vitamin pada buah-buahan sangat tinggi pada tubuh karena memiliki
banyak manfaat kesehatan. Diantaranya mencegah sariawan, menyehatkan mata,
memperkuat sistem pertahanan tubuh, dll.
Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan
manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami
suatu penyakit. Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika
kebutuhan ini diabaikan maka metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu
karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Gangguan kesehatan ini
dikenal dengan istilah avitaminosis. Contohnya adalah bila kita kekurangan vitamin
A maka kita akan mengalami kerabunan. Di samping itu, asupan vitamin juga tidak
boleh berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan metabolisme pada tubuh. Oleh
karena itu konsumsi makanan sumber vitamin dalam jumlah yang memadai sangat
dibutuhkan oleh tubuh karena dapat membantu memperlancar metabolisme dalam
tubuh.
II. PEMBAHASAN
Vitamin
Vitamin adalah suatu molekul organik yang sangat diperlukan tubuh untuk
proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Jumlah vitamin yang diproduksi
oleh tubuh manusia tidak mencukupi kebutuhan sehingga harus diperoleh dari bahan
pangan yang dikonsumsi. Sebagai perkecualian adalah vitamin D, yang dapat dibuat
dalam kulit asalkan kulit mendapat cukup sinar matahari.(Winarno, 2004)
Dalam hal pangan hanya terdapat vitamin dalam jumlah yang relatif kecil, dan
terdapat dalam bentuk yang berbeda-beda, diantaranya ada yang berbentuk
provitamin atau calon vitamin (precursor) yang dapat diubah dalam tubuh menjadi
vitamin yang aktif.
Vitamin pada umumnya dapat dikelompokkan ke dalam dua golongan utama
yaitu vitamin yang larut dalam lemak yang meliputi vitamin A, D, E, K dan vitamin
yang larut dalam air terdiri dari vitamin C dan B.
Vitamin yang larut dalam lemak banyak terdapat dalam daging ikan, minyak
ikan, dan bji-bijian sumber minyak seperti kacang tanah, kacang kedelai, dsb. Apabila
dikonsumsi dalam jumlah yang banyak maka vitamin ini dapat ditimbun dalam tubuh
karena sifatnya yang tidak larut air sehingga tidak dikeluarkan atau diekskresikan.
Kekurangan vitamin yang larut dalam lemak terjadi apabila daya serap tubuh
terhadap lemak rendah atau bila badan terlalu banyak mengkonsumsi minyak mineral.
Vitamin-vitamin yang larut dalam air bergerak bebas dalam badan, darah, dan
limpa. Karena sifatnya yang larut dalam air, vitamin mudah rusak dalam pengolahan
dan mudah hilang karena tercuci atau terlarut oleh air sehingga keluar dari bahan.
Macam-Macam Vitamin dan Manfaatnya Bagi Tubuh
Sayur dan buah-buahan merupakan sumber makanan yang mengandung gizi
lengkap dan sehat. Sayur atau buah yang berwarna hijau merupakan sumber kaya
karoten (provitamin A). Semakin tua warna hijaunya, maka semakin banyak
kandungan karotennya. Kandungan beta karoten pada sayuran membantu
memperlambat proses penuaan dini mencegah resiko penyakit kanker, meningkatkan
fungsi paru-paru dan menurunkan komplikasi yang berkaitan dengan diabetes.
Sayuran yang berwarna hijau tua diantaranya adalah kangkung, daun singkong, daun
katuk, daun papaya, genjer dan daun kelor. Di dalam sayuran dan buah juga terdapat
vitamin yang bekerja sebagai antioksidan. Antioksidan dalam sayur dan buah bekerja
dengan cara mengikat lalu menghancurkan radikal bebas dan mampu melindungi
tubuh dari reaksi oksidatif yang menghasilkan racun.
Berikut ini macam-macam vitamin pada buah dan fungsinya bagi kesehatan:
1. Apel
Buah apel merupakan buah yang kaya akan vitamin. Vitamin A dalam apel
berfungsi unutuk menjaga mata dalam kondisi baik dan mencegah kebutaan.
Dibandingkan dengan jeruk, apel mengandung 50 % lebih banyak vitamin A. Apel
mempunyai kandungan vitamin C dan B yang penting untuk mempertahankan
kesehatan saraf. Vitamin C penting untuk pembentukan tulang dan gigi.
2. Alpukat
Buah alpukat mengandung vitamin A dan vitamin E yang sangat baik untuk
menghaluskan kulit, mengenyalkan kulit, menghilangkan kerutan dan membuat kulit
tampak lebih muda. Kandungan Krotenoid pada alpukat terdapat Vit A yang sangat
baik untk kesehatan mata dan tubuh lainnya.
3. Pisang
Kandungan vitamin pada buah pisang adalah vitamin A (300 IU per seratus
gram), vitamin B dengan berbagai jenisnya; B1, B2, B 6, dan 12 (100 mg per seratus
gram), persentase yang cukup dari vitamin C dan D.
Meningkatkan kekebalan tubuh
Vitamin A, C, dan B6 yang terkandung dalam pisang dapat meningkatkan
kekebalan tubuh dalam melawan infeksi.
Mencegah penyakit jantung
Vitamin C dan flavonoid pada pisang yang bersifat antioksidan mencegah oksidasi
lemak penyebab penyakit jantung.
Mengatasi gangguan pencernaan
Vitamin B6-nya membantu meredakan gejala diare.
4. Belewah
Pada belewaah, terdapat kandungan beta-karoten, pro-vitamin A, magnesium,
mangan, seng dan krom pada belewah dapat mengurangi peradangan dan
memulihkan luka peradangan jaringan usus.
5. Jeruk
Sari buah jeruk yang banyak mengandung vitamin C sangat baik karena selain
menstimulasi sistem kekebalan tubuh, juga menghilangkan sumbatan lendir di
tenggorokan, rongga hidung, paru-paru dan perut. Berguna pula untuk membersihkan
liver dan menghilangkan rasa sakit di tubuh akibat influenza. Karena merupakan
sumber Vitamin C, jeruk berfungsi meningkatkan kekebalan tubuh yang dapat
mencegah penyakit flu, mencegah infeksi telinga yang berulang-ulang, dan juga dapa
menurunkan resiko kanker usur besar karena membantu mengusir radikal bebas yang
dapat menyebabkan kerusakan DNA. Pada jeruk juga kaya Vitamin B6 yang
dapat menjaga tekanan darah tetap normal dan mendukung produksi hemoglobin
dalam tubuh.
6. Mangga
Buah Mangga adalah sumber vitamin A dan flavonoid seperti beta-karoten,
alfa-karoten, dan beta-cryptoxanthin. Vitamin A membantu penglihatan yang baik
dan mencegah kebutaan malam, serta mata kering. Vitamin A juga dibutuhkan untuk
menjaga selaput lendir sehat dan kulit.
7. Pear
Fungsi buah pear bagi kesehatan adalah sebagai Sumber Vitamin. Selain
kandungan serat, buah pir juga kaya akan berbagai vitamin, terutama vitamin C dan
Vitamin K. Kandungan berbagai vitamin ini memiliki banyak fungsi bagi tubuh
seperti untuk menjaga daya tahan tubuh, membantu proses pemecahan lemak,
membentuk kolagen, serta mempengaruhi beberapa reaksi enzim dalam tubuh
8. Nanas
Buah ini banyak mengandung vitamin A dan C sebagai antioksidan. Enzim
bromelain pada buah nanas berkhasiat sebagai antiradan. membantu melunakkan
makanan di lambung, serta menghambat pertumbuhan sel kanker. Kandungan
seratnya dapat mempermudah buang air besar pada penderitasembelit.
9. Semangka
Mengandung vitamin C dan provitamin A, semangka dapat menjadi antialergi,
semangka mempunyai fungsi kesehatan lain seperti : menurunkan kadar kolesterol,
mencegah dan menahan serangan jantung. Selain itu, sangat bermanfaat bagi
penderita hipertensi karena memiliki kandungan air dan kalium cukup tinggi yang
dapat menetralisasikan tekanan darah di dalam tubuh kita. dapat mempergiat kerja
jantung, dapat membantu tubuh kita tetap sehat karena mengandung antioksidan
(betakaroten dan vitamin C), dapat merangsang keluarnya air seni lebih deras, serta
dapat menurunkan demam dan mencegah sariawan dengan cepat.
10. Strawberry
Pada buah strawberry mengandung provitamin A, vitamin B1, B dan C,
mengandung antioksidan untuk melawan zat radikal bebas, memiliki kegunaan
seperti : mengobati gangguan kesehatan pada kandung kemih, menjadi anti virus dan
anti kanker.
11. Buah Naga
Buah naga memiliki banyak sekali manfaatnya, antara lain
a. Menghilangkan racun dalam tubuh
Merupakan sumber antioksidan yang baik dan dapat melindungi tubuh anda
dari radikal bebas. Selain itu, buah ini juga dipercaya dapat mencegah
bertumbuhnya sel kanker dalam tubuh.
b. Meningkatkan kekebalan tubuh
Kandungan vitamin C yang tinggi dalam buah ini juga dapat membantu anda
dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh dari berbagai penyakit, seperti batuk,
flu, pilek, dll. Selain itu, buah ini juga dapat membantu proses penyembuhan luka
atau memar pada kulit.
c. Membantu proses metabolisme tubuh
Mengandung banyak vitamin B1 dan B2 yang sangat baik dalam membantu
proses metabolisme tubuh, serta mempercepat proses pembakaran lemak dalam
tubuh.
d. Menurunkan kadar gula dalam darah
Buah naga dikenal efektif untuk menurunkan kadar gula dalam darah .
Selain itu, buah ini mengandung serat yang tinggi sehingga membantu proses
pencernaan.
e. Menjaga kesehatan tulang dan gigi
Buah naga banyak mengandung fosfor dan kalsium yang sangat baik bagi
pertumbuhan tulang yang kuat dan membentuk jaringan tubuh, serta menjaga
kesehatan gigi.
12. Lengkeng
Buah lengkeng mengandung banyak zat gizi yang penting untuk kesehatan dan
kesegaran tubuh, seperti sukrosa, glukosa, protein, lemak, vitamin A, vitamin B, asam
tartarik, dan senyawa fitokimia (kimia tumbuhan) lain yang berguna bagi kesehatan.
Kandungan vitamin A dalam buah kelengkeng dapat membantu menjaga
kesehatan mata, kesehatan usus, dan membantu kerja ginjal dalam menyerap
makanan yang bergizi untuk tubuh.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecernaan Vitamin
Secara umum, nilai gizi vitamin dalam tubuh dipengaruhi oleh dua faktor, yakni
sebelum dikonsumsi dan setelah dikonsumsi. Faktor sebelum dikonsumsi terdiri dari
proses budidaya, pemanenan dan pascapanen, serta pengolahan. Sedangkan setelah
dikonsumsi dipengaruhi oleh kondisi fisiologis tubuh yang berhubungan dengan
proses kecernaan vitamin.
1) Sebelum dikonsumsi
Faktor budidaya mencakup semua proses panca usaha tani yang meliputi,
penggunaan bibit yang unggul, pengolahan tanah yang baik, pemupukan yang tepat,
pengendalian hama/penyakit, dan pengairan atau irigasi. Kelima hal ini akan
memberikan pengaruh terhadap kandungan dan kesediaan gizi pada buah. Oleh
karena itu, muncullah teknologi biofortifikasi yang merekayasa tanaman agar
mengasilkan produk buah/sayur dengan kadar gizi tertentu. Selanjutnya, pemanenan
dan pascapanen berpengaruh besar terhadap kondisi produk setelah terlepas dari
pohonnya. Saat kedua proses ini dilakukan dengan teknik yang tepat, maka kualitas
produk beserta gizinya dapat terjaga lebih lama.
Faktor selanjutnya adalah pengolahan. Senyawa gizi merupakan salah satu
senyawa yang sensitive terhadap proses pengolahan, terutama yang menggunakan
pH, oksigen, sinar, dan panas. Pada umunmnya, senyawa-senyawa gizi pada akan
mengalami kerusakan atau penurunan kadar ketika diolah dengan proses tersebut. Zat
gizi mikro terutama tembaga dan zat besi serta enzim kemungkinan sebagai katalis
dalam proses tersebut. Namun, proses pengolahan dapat bersifat menguntungkan
terhadap beberapa komponen zat gizi yang terkandung dalam bahan pangan tersebut,
yaitu perubahan kadar kandungan zat gizi, peningkatan daya cerna dan ketersediaan
zat-zat gizi serta penurunan berbagai senyawa antinutrisi yang terkandung di
dalamnya.
2) Setelah dikonsumsi
Faktor utama yang mempengaruhi nilai gizi vitamin setelah dikonsumsi adalah
kondisi fisiologis dan interakasi antar vitamin dengan gizi lainnya. Kondisi fisiologis
seseorang akan mempengaruhi optimalisasi penyerapan dan kecernaan vitamin dalam
tubuh. Hal ini karena proses fisiologis berhubungan dengan proses metabolisme
dalam tubuh dan berkaitan dengan kebutuhan tubuh akan kadar vitamin.
Kemudian, interaksi antar senyawa gizi akan berpengaruh terhadap proses
penyerapan dan kecernaan vitamin. Keberadaan zat yang bersifat antagonis akan
menghambat penyerapan vitamin, sebaliknya, keberadaan senyawa yang bersifat
sinergis akan mendukung peyerapan vitamin dalam tubuh. Salah satu senyawa yang
bersifat sinergis adalah keberadaabn probiotik. Berdasarkan studi yang di
publikasikan Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism menyatakan,
mengkonsumsi suplemen probiotik dapat meningkatkan serapan kadar vitamin D
sebanyak lebih dari 25 persen.
Sementara itu, kelarutan vitamin dalam tubuh juga mempunyai peran dalam
mempengaruhi proses penyerapan dan kecernaan vitamin. Terdapat dua jenis vitamin
yaitu vitamin larut lemak (A, D, E, K) dan vitain larut air (C dan B kompeks).
Vitamin larut lemak akan membutuhkan lemak dalam proses penyerapan nya begitu
pula dengan vitamin larut air akan membutuhkan air dalam proses penyerapan di
dalam usus.
Proses Penyerapan Vitamin dalam Tubuh
Vitamin harus diserap oleh tubuh dengan bantuan air atau lemak. Vitamin yang
larut lemak meliputi vitamin A, D, E dan K. Vitamin ini membutuhkan lemak tubuh
untuk menyerap nutrisi yang vitamin ini tawarkan. Jika jumlahnya berlebihan,
vitamin ini akan di simpan dalam sel – sel lemak hingga dibutuhkan kembali.
Vitamin larut air meliputi vitamin C, B1, B2, B3, B5, B6, B7, B9 dan B 12.
Jika jumlah vitamin ini di dalam tubuh berlebihan, vitamin ini akan langsung di
buang oleh sistem pembuangan tubuh. Akibatnya, selalu di butuhkan asupaan vitamin
tersebut setiap harinya.
Seringkali vitamin yang terkandung dalam bahan makanan tidak berada dalam
posisi yang bebas, baik secara kimia maupun fisika. Proses pencernaan makanan,
baik di dalam lambung maupun usus halus akan membantu melepaskan vitamin dari
makanan agar dapat di serap oleh usus. Vitamin yang larut lemak, akan di serap di
dalam usus bersama dengan lemak atau minyak yang di konsumsi.
Vitamin diserap oleh usus dengan proses dan mekanisme yang berbeda.
Terdapat perbadaan prinsip proses penyerapan antara vitamin larut lemak dengan
vitamin larut air. Vitamin larut lemak akan diserap secara difusi pasif dan kemudian
di dalam dinding usus di gabungkan denga kilomikron (lipoprotein) yang kemudian
diserap sistem limfatik, baru kemudian tergabung dengan saluran darah untuk di
transportasikan ke hati. Sedangkan vitamin larut air langsung di serap melalui
saluran darah dan di transportasikan ke hati.
III. KESIMPULAN
Vitamin adalah suatu molekul organik yang sangat diperlukan tubuh untuk
proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Jumlah vitamin yang diproduksi
oleh tubuh manusia tidak mencukupi kebutuhan (walaupun jumlah yang dibutuhkan
oleh tubuh adalah sedikit) sehingga harus diperoleh dari bahan pangan yang
dikonsumsi, kecuali adalah vitamin D.
Vitamin pada umumnya dapat dikelompokkan ke dalam dua golongan utama
yaitu vitamin yang larut dalam lemak yang meliputi vitamin A, D, E, K dan vitamin
yang larut dalam air terdiri dari vitamin C dan B. Vitamin banyak ditemukan pada
sayur dan buah-buahan. Secara umum, nilai gizi vitamin dalam tubuh dipengaruhi
oleh dua faktor, yaitu sebelum dikonsumsi dan setelah dikonsumsi. Vitamin harus di
serap oleh tubuh dengan bantuan air atau lemak.
1) Sebelum dikonsumsi
Faktor budidaya mencakup semua proses panca usaha tani yang meliputi,
penggunaan bibit yang unggul, pengolahan tanah yang baik, pemupukan yang tepat,
pengendalian hama/penyakit, dan pengairan atau irigasi. Faktor selanjutnya adalah
pengolahan. Senyawa gizi merupakan salah satu senyawa yang sensitif terhadap
proses pengolahan, terutama yang menggunakan pH, oksigen, sinar, dan panas.
2) Setelah dikonsumsi
Faktor utama yang mempengaruhi nilai gizi vitamin setelah dikonsumsi adalah
kondisi fisiologis dan interakasi antar vitamin dengan gizi lainnya. Kelarutan vitamin
dalam tubuh juga mempunyai peran dalam mempengaruhi proses penyerapan dan
kecernaan vitamin. Terdapat perbedaan prinsip proses penyerapan antara vitamin
larut lemak dengan vitamin larut air. Vitamin larut lemak akan diserap secara difusi
pasif dan kemudian di dalam dinding usus di gabungkan denga kilomikron
(lipoprotein) yang kemudian diserap sistem limfatik, baru kemudian tergabung
dengan saluran darah untuk di transportasikan ke hati. Sedangkan vitamin larut air
langsung di serap melalui saluran darah dan di transportasikan ke hati.
DAFTAR PUSTAKA
Ayu, Ida. 2010. Macam-Macam Buah-Buahan dan Sayur- Sayuran. [Jurnal].
Denpasar: Jurusan Ilmu Gizi, Fakultas Kesehatan, Politeknik Kesehatan Depkes
Denpasar.
Indra R, Y Nofita dan A Wahyu. 2007. Identifikasi ekosistem mangrove di Surabaya.
Penelitian. Universitas Airlangga.
Indarto C. 2009. Petunjuk Praktikum Analisis Pangan. Universitas Trunojoyo
Madura.
Muchtadi, D. 1998. Kajian Terhadap Serat Makanan dan Antioksidan Dalam
Berbagai Jenis Sayuran Untuk Pencegahan Penyakit Degeneratif. IPB Press.
Bogor.
Muchtadi, D. 2001. Sayuran sebagai sumber serat pangan untuk mencegah
timbulnya penyakit degeneratif. Teknologi dan Industri Pangan 12:1-2.
Muchtadi, T.R. 1997. Teknologi Proses Pengolahan Pangan. IPB-Press. Bogor.
Satuhu S. 2004. Penanganan dan Pengolahan Buah. Penebar Swadaya. Jakarta.
Taufik RS. 2008. Evaluasi Gizi pada Pengolahan Bahan Pangan. Penerbit ITB.
Bandung.
Winarno FG. 1996. Kimia Pangan dan Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Recommended