Manajemen Keuangan-kurs Mata Uang Asing

Preview:

DESCRIPTION

Materi Kuliah PENGETAHUAN BISNIS UNISI 2008/2009

Citation preview

BAB IVPENETUAN KURS

MATA UANG ASING

1. KESEIMBANGAN DALAM PENENTUAN KURS

Apresiasi berarti meningkatnya nilai mata uang suatu negara relatif terhadap mata uang lainnya

Depresiasi berarti sebaliknya, yaitu menurunnya nilai mata uang suatu negara relatif terhadap mata uang lainnya.

Jika pada awal tahun kurs Rp3.000/US$ dan pada akhir tahun menjadi Rp 4.000/US$ maka dolar mengalami apresiasi terhadap rupiah, sebaliknya rupiah mengalami depresiasi terhadap dolar AS.

Apresiasi dan Depresiasi berbeda dengan revalusi dan devaluasi.

Devaluasi berarti menurunnya nilai atau kurs mata uang terhadap mata uang lainnya secara resmi. Revaluasi sebaliknya meningkatnya nilai atau kurs mata uang terhadap mata uang lainnya secara resmi.

Situasi semacam ini biasanya terjadi di negara yang menganut sistem kurs tetap.

Jika kita menggunakan kaca mata Indonesia maka kita akan membicarakan dolar. Kurs rupiah/dolar akan ditentukan oleh permintaan dan penawaran dolar dipasar valuta asing. Dalam kondisi keseimbangan (equilibrium), kurva permintaan dan penawaran seperti pada bagan berikut :

Niai rupiah per 1$ (e) Penawaran (S)

Rp 3.000 (e0) Equilibrium

Permintaan (D)

Q0 Kuantitas dolar AS

Digambar tersebut, kondisi keseimbangan kurs yang terjadi adalah Rp 3.000/US$

Misalnya sekarang barang Indobesia menjadi lebih murah relaif dibanding dengan barang AS, makan banyak orang AS menginginkan barang Indonesia, karena lebih murah.

Situasi seperti ini menyebabkan permintaan permintaan terhadap rupiah naik, sehingga kurva penawaran bergeser ke sebelah kanan (S1) seperti bagan :

Niai rupiah per 1$ (e) S

S1

Rp 3.000 (e0)

(e1)

Permintaan (D)

Q0 Q1 Kuantitas dolar AS

Karena barang di Indonesia lebih murah terhadap barang si AS, orang Indonesia lebih suka membeli barang Indonesia, permintaan tehadap barang AS semakin berkurang, dengan perkataan lain permintaan terhadap dolar semakin berkurang. Akibatnya kurva permintaan terhdap dolar AS bergeser ke sebelah kiri seperti terlihat pada bagan ini

Niai rupiah per 1$ (e) S

Rp 3.000 (e0)

(e2) D

D1

Q2 Q0 Kuantitas US$

Pada kenyataannya perubahan kedua kekuatan tersebut terjadi secara bersamaan, sehingga akan terlihat pada bagan berikut.

Niai Rp per 1$ (e)S

3.000 (e0)

Rp 2.500 (e3) S1

D1 D

Q0 Q3 Kuantitas US$

Biasanya apresiasi atau depresiasi bisa dihitung sebagai berikut, misalnya dua mata uang yang terlibat adalah rupiah dengan dolar

Apresiasi/Depresiasi US$ = Rp/US$ Baru-Rp US$ lama

Rp/US$ lama

Apresiasi/Depresiasi Rupiah = Rp/US$ Baru-Rp US$ lama

Rp/US$ lama

Apresiasi (Depresi)US AS = Rp 2.500/US$ - Rp 3.000/US$

Rp3.000/US$

= -16,67 artinya (dolar menga-lami depresiasi sebesar 16,67 terhadap rupiah)

Atau menggunakan rumus :Apresiasi (depresiasi) Rp = US$0,0004/US$-0,000333/Rp

US$0,000333/Rp= + 20 %

Yang berarti rupiah mengalami apresiasi terhadap dolar sebesar 20%. Perhatikan bahwa e1 = Rp 2.500/$. e0 = Rp 3.000/$, menandakan bahwa rupiah mengalami apresiasi terhadap dolar.

Perhatikan bahwa apresiasi rupiah terhadap dolar tidak sama dengan dengan depresiasi dolar terhadap rupiah.

Keterangan :US$1/Rp 2500 = 0,0004 US$1/Rp 3.000 = 0.000333

Contoh :Apresiasi (depresi)rupaih = $e1/Rp (baru) - $e0/Rp (lama)

$e0/Rp (lama)Atau disederhanakan = e1 – e0

eoSementara depresiasi dolar erhadap rupiah adalahDepresiasi dolar =Rp/$baru – Rp /$ lama

Rp / $ lama

= e0 – e1 = (e0/e1) -1 e = tanda minus meunjukkan

depresiasi

Dalam contoh di atas, apresiasi rupiah terhadap dolar adalah 20%, atau apresiasi rupiah = (e1-e0)e0 = 20%, atau (e1/e0) -1 = 0,2 atau (e1/e0) = 1,2 dengan demikian e0/e1 = 1/1,2 = 0,833. Depresiasi dolar terhadap rupiah adalah (e0-e1)/e1

Depresiasi US$ = (e0/e1) – 1= (1/1,2) – 1= 0,8333 – 1 = - 0,176

Tanda (-) menunjukkan depresiasi

2.FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURSa. Permintaan terhadap uang.

Permintaan terhadap rupiah meningkat mengakibatkan kurs rupiah menguat relatif terhadap terhadap dolar, sedangkan permintaan terhadap barang AS menurun (harga barang-barang AS mahal) mengakibatkan permintaan terhadap dolar turun. Permintaan dolar yang semakin kecil mengakibatkan kurs dolar melemah

b. Perbedaan Tingkat Bunga Antar Negara

Kenaikan tingkat bunga di AS relatif terhadap tingkat bunga di Indonesia akan menyebabkan banyak investor mengalih-kan investasinya dari instrumen keuangan dengan denominasi dolar. Investor berusaha memanfaatkan tingkat bunga yang lebih tinggi, sebagai akibatnya dolar akan menguat (apresiasi) terhadap rupiah, atau rupiah mengalami depresiasi terhadap dolar.

c. Menguatnya perekonomian suatu negara

Perekonomian yang semakin baik, diiringi dengan stabilitas keamanan, politik membuat akan semakin banyak investor membeli mata uang negara tersebut untuk memasuki negara tersebut. Kondisi ini akan mempengauhi kurs mata uang negara tersebut.

d. Pengharapan (ekspektasi)

Kondisi ini dipengaruhi berbagai faktor yang berkaitan dengan kondisi ekonomi, politik, sosial. Penilaian seperti ini sama seperti penilaian surat berharga (saham/obligasi)

3.PERANAN BANK SENTRAL

Bank Sentral merupakan otoritas moneter tertinggi suatu negara, yang mempunyai tugas antara lain :

a. menjaga stabilitas harga

b. Menjaga tingkat bung yang cukup

rendah

c. Menjaga nilai mata uang agar berada

dalam zona target tertentu

Stabiltas harga berarti inflasi yang rendah. Tingkat bunga yang rendah diharapkan bisa mendorong iklim invetasi.

Bila tingkat bunga rendah pertumbuhan ekonomi bisa meningkat, tetapi inflasi cenderung meningkat juga.

Dengan demikian tingkat bunga dijaga sedemikian rupa sehingga pertumbuhan ekonomi tidak mengakibatkan inflasi yang tidak terkendali.

Bank Sentral mempunyai perkiraan nilai mata uang yang ideal.Nilai mata uang yang terlalu tinggi meng-akibatkan harga semakin mahal dibandingkan barang dalam dalam negeri.Akibatnya ekspor suatu negara akan terhambat dan Produk domestik negara tersebut juga menjadi berkurang daya saingnya dibandingkan produk yang sejenis dari negara lain. Penggangguran semakin tinggi.

Recommended