View
803
Download
8
Category
Preview:
Citation preview
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN MUTU
Manajemen Operasi
Manajemen Operasi
KepuasanPelanggan
KepuasanPelanggan
Jumlah SDM, Mesin, dan Persediaan
Jumlah SDM, Mesin, dan Persediaan
PendapatanPerusahaan
PendapatanPerusahaan
PengeluaranPerusahaan
PengeluaranPerusahaan
NilaiPerusahaan
NilaiPerusahaan
LabaPerusahaan
LabaPerusahaan
------- JEFF MADURA, 2007
PENGARUH MANAJEMEN PRODUKSI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
PENGERTIAN MANAJEMEN OPERASI
Manajemen operasi merupakan kegiatan menciptakan produk dan jasa melalui proses transformasi input menjadi output (Heizer dan Render)
Manajemen operasi merupakan serangkaian kegiatan yang meliputi desain, operasi, dan perbaikan sistem yang menciptakan dan menyampaikan produk dan jasa atau pelayanan (Chase et al, 2006)
MANAJEMEN OPERASI
TUJUANMengembangkan proses produksi yang efisien (biaya relatif rendah) dan bermutu tinggi guna menghasilkan produk barang/jasa yang spesifik.
Manajemen operasi dapat mencapai efisiensi dengan pengelolaan sumber daya :
1. Menentukan secara tepat jumlah bahan baku yang akan digunakan,
2. Kombinasi sumber daya yang tepat,3. Pembagian pekerjaan yang tepat,4. Rangkaian pekerjaan yang tepatMisal :
Perusahaan manufaktur lebih banyak menggunakan bahan baku dan peralatan
Perusahaan Jasa lebih banyak menggunakan karyawan dan teknologi informasi
MANAJEMEN PRODUKSI
Bidang-bidang dalam manajemen operasi
1. Desain barang dan jasa
2. Manajemen mutu
3. Desain proses dan kapasitas
4. Penentuan lokasi
5. Desain tata letak
6. Desain pekerjaan dan sumber daya manusia
7. Manajemen rantai pasokan
8. Persediaan, perencanaan kebutuhan material, dan Just in Time
9. Jadual projek jangka pendek dan menengah
10. Pemeliharaan
SKEMA SISTEM PRODUKSI
INPUTTenaga kerjaModalMaterialTanah Informasi Manajerial
PROSES OUTPUT
FEEDBACK
SKEMA SISTEM PRODUKSI
INPUT• Dosen• Asisten• Mahasiswa• Karyawan• Fasilitas
gedung dan peralatan kuliah
• Perpustakaan• Laboratorium• Modal • Energi • Informasi• Manajerial
PROSES OUTPUT• Layanan
akademik S1,S2,S3,
• Tri Dharma PT
FEEDBACK
Contoh sistem produksi jasa universitas
SKEMA SISTEM PRODUKSI
INPUT• Karyawan• Fasilitas
gedung dan peralatan pabrik
• Material• Modal• Energi• Informasi • Manajerial
PROSES OUTPUT• Barang
FEEDBACK
Contoh sistem produksi manufaktur
BEBERAPA PERTANYAAN MENGENAI MANAJEMEN PRODUKSI
1. Sumber daya manusia dan sumber daya lain apakah yang dibutuhkan untuk produksi ?
2. Dimana sebaiknya perusahaan sebaiknya memproduksi ?
3. Bagaimana perusahaan dapat memproduksi secara lebih efisien ?
4. Apa yang dapat dilakukan untuk mengendalikan mutu produksinya ?
SUMBER DAYA MANUSIA
Mengelola sumber daya manusia :1. Mengidentifikasi jenis karyawan yang dibutuhkan
untuk produksi Tenaga ahli Tenaga terampil
2. Menentukan jumlah karyawan yang dibutuhkan. Beban operasional SDM akan tergantung jumlah
karyawan dan tingkat keahliannya.
BAHAN BAKU
Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi normalnya diubah oleh SDM perusahaan menjadi produk akhir. Perusahaan manufaktur sangat bergantung pada
bahan baku. Pabrik ban tergantung bahan baku karet Pabrik mobil tergantung bahan baku baja Percetakan tergantung bahan baku kertas, dll
Perusahaan jasa tidak banyak bergantung pada bahan baku karena tidak melakukan proses manufaktur.
Biro perjalanan, konsultan keuangan, designer. dll
BAHAN BAKU
Bahan Baku Proses Produksi Produk Akhir
Sumber DayaManusia
Teknologi
Bahan Baku dalam Proses Produksi
SUMBER DAYA LAIN
Sumber daya pendukung yang mempunyai kontribusi besar dalam proses produksi Bangunan pabrik (work shop/bengkel kerja) Kantor sebagai pusat administrasi (site administration) Gudang tempat penyimpanan/trasit bahan baku Mesin-mesin dan peralatan, dll
Pengadaan dapat dilakukan dengan membangun sendiri, membeli, sewa, leasing, kerjasama dengan pemilik lahan.
EFISIENSI SUMBER DAYA UNTUK PRODUKSI
Memanfaatkan berbagai sumber daya untuk mencapai hasil produksi yang spesifik dengan biaya rendah.
Dilakukan dengan mengkombinasikan berbagai sumber daya. Menggunakan stasiun kerja (work station)
dan lini perakitan (assembly line)
EFISIENSI SUMBER DAYA UNTUK PRODUKSI
Stasiun Kerja (Work Station), adalah area dimana satu atau beberapa karyawan diberi pekerjaan tertentu. Work station membutuhkan mesin, peralatan sekaligus karyawan
Lini Perakitan (Asembly Line), adalah serangkaian stasiun kerja dimana setiap stasiun kerja telah dirancang untuk mengerjakan tahapan-tahapan tertentu dalam proses produksi
Dampak Efisiensi : Karyawan diberi pekerjaan
yang berbeda-beda (fokus pada pekerjaan/job)
Karyawan dapat menggunakan keahlian spesifik yang dimilikinya.
MEMILIH LOKASI
Faktor-faktor yang dipertimbangkan:
1. Biaya ruang kerja
2. Biaya tenaga kerja
3. Insentif pajak
4. Akses transportasi
5. Pasokan tenaga kerja
Tujuan strategi lokasi secara umum adalah memaksimalkan benefit dari lokasi dengan cakupan:
1. Efisiensi waktu
2. Biaya yang minimum
3. Citra perusahaan
4. Keuntungan
5. Kredibilitas
MEMILIH LOKASI
Kajian lokasi mencakup:
1. Tidak pindah lokasi, tetapi memperluas fasilitas yang ada.
2. Mempertahankan lokasi yang sekarang, tetapi menambah fasilitas lain di tempat lain
3. Menutup fasilitas yang ada dan pindah ke lokasi yang lain
MEMILIH LOKASI
Mengapa lokasi yang dipilih sudah tidak lagi menarik?
1. Budaya dan adat kebiasaan masyarakat yang berubah
2. Keuntungan perusahaan yang semakin lama semakin menurun
3. Perubahan peraturan daerah dan undang-undang
4. Berpindahnya pusat kegiatan bisnis
5. Berpindahnya konsentrasi pemukiman
6. Adanya jaringan komunikasi dan pengangkutan yang lebih baik
7. Meningkatnya kapasitas produksi perusahaan
MEMILIH LOKASI
Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan lokasi
1. Keputusan negara
2. Keputusan daerah/propinsi/kabupaten
3. Keputusan tempat
MEMILIH LOKASI
KEPUTUSAN NEGARA Keputusan negara1. Peraturan pemerintah, sikap dan
pendirian pemerintah, stabilitas serta insentif pemerintah
2. Isu-isu budaya dan ekonomi
3. Lokasi pasar
4. Ketersediaan sikap, produktivitas dan biaya tenaga kerja
5. Ketersediaan bahan baku, sarana komunikasi dan energi
6. Nilai tukar mata uang
KEPUTUSAN NEGARA
MEMILIH LOKASI
KEPUTUSAN DAERAH/PROPINSI/KABUPATEN
Keputusan daerah/propinsi/kabupaten
1. Daya tarik suatu daerah (budaya, iklim, pajak)
2. Faktor tenaga kerja
3. Biaya dan ketersediaan utilitas (energi dan air)
4. Peraturan perundang-undangan lingkungan
5. Kedekatan dengan bahan baku dan konsumen
6. Biaya konstruksi/lahan
LANJUTAN
MEMILIH LOKASI
Keputusan tempat
1. Ukuran tempat
2. Sistem transportasi laut, udara, jalur kereta api, dam lalu lintas darat (jalan tol)
3. Restriksi penetapan daerah/wilayah
4. Dekat dengan pemasok dan jasa yang dibutuhkan
5. Isu dampak lingkungan
DESAIN DAN LAYOUT
Keputusan layout adalah keputusan membuat desain atau tata letak dari fasilitas-fasilitas produksi yang mencakup mesin-mesin, bahan baku, dan peralatan produksi lainnya dalam satu tempat
DESAIN DAN LAYOUT
Kepentingan strategi dalam keputusan layout:
1. Efisiensi yang dapat dipertahankan dalam jangka panjang
2. Memperbaiki arus informasi, bahan baku, dan orang
3. Memperbaiki moral pekerja dan memperoleh kondisi kerja yang lebih aman
4. Memperbaiki interaksi pelanggan dan klien
5. Fleksibilitas
DESAIN DAN LAYOUT
Tipe-tipe tata letak
1. Fix position layout
2. Job shop layout
3. Retail layout
4. Office layout
5. Warehouse layout
6. Product-oriented layout
DESAIN DAN LAYOUT
1. Fix position layout yaitu pengaturan fasilitas produksi dalam membuat barang dengan letak barang yang tetap.
Artinya material atau komponen produk utamanya tinggal tetap pada posisinya, sedangkan fasilitas produksi (mesin, peralatan, manusia, dsb) bergerak menuju lokasi material
DESAIN DAN LAYOUT
Sifat-sifat fix position layout: Barang yang dikerjakan biasanya tidak
mungkin dipindah-pindah atau posisinya tetap
Volume pekerjaan biasanya besar Pekerjaan berupa proyek Fasilitas produk atau bagian produk yang
tidak mungkin dikerjakan di lokasi, biasanya dikerjakan di dalam pabrik atau tempat lain
DESAIN DAN LAYOUT
FIX POSITION LAYOUT Kelebihan layout dengan posisi
tetap yaitu fleksibel, dapat diletakkan sesuai dengan kebutuhan dan tidak memerlukan bangunan pabrik
Kelemahan layout dengan posisi tetap yaitu tidak adanya standar yang jelas untuk merencanakan layout, kegiatan pengawasan harus sering dilakukan dan keamanan barang harus dijaga dengan baik
FIX POSITION LAYOUT
DESAIN DAN LAYOUT
2. Job shop layout yaitu pengaturan letak fasilitas produksi dalam pabrik didasarkan atas fungsi bekerjanya setiap mesin atau setiap fasilitas produksi
Sifat pada job shop layout ini adalah volumenya kecil-kecil tetapi macam produksi banyak
JOB SHOP LAYOUT
DESAIN DAN LAYOUT
Keunggulan job shop layout yaitu:
1. Dapat menangani bermacam-macam produk
2. Investasi pada mesin dan fasilitas produksi lebih murah Kelemahan job shop layout yaitu:
1. Biaya produksi setiap barang menjadi lebih mahal karena banyak barang yang dibuat sehingga banyak memerlukan biaya set up mesin
2. Pekerjaan, perencanaan, pengawasan, dan pengendalian produksi lebih sering dilakukan akibat banyaknya pekerjaan yang harus direncanakan
3. Pengangkutan barang di dalam pabrik lebih sulit
4. Tidak terjadi keseimbangan kerja setiap mesin
DESAIN DAN LAYOUT
TATA LETAK KANTOR
3. Tata letak kantor dilakukan dengan cara mengelompokkan pekerja, peralatan, dan ruang kantor untuk menghasilkan kondisi yang nyaman, aman dan perpindahan informasi yang baik
TATA LETAK KANTOR
DESAIN DAN LAYOUT
4. Tata letak ritel yaitu pendekatan yang mengatur arus, alokasi ruang dan tanggapan terhadap perilaku pelanggan
Tujuan utama yaitu memaksimumkan keuntungan setiap meter persegi dari luasan lantai
Manajer mempunyai dua variabel fundamental uang dapat dimanipulasi untuk menarik pembeli/pelanggan:
Susunan keseluruhan toko Alokasi ruangan terhadap
produk-produk yang berbeda dalam susunan itu
Storage, Receiving, Marketing
Underwear Dressing Rooms
Checkout counter
Clearance Items
Feature Feature
Jean
s
C
asua
l Wea
r
S
tock
ings
Acc
esso
ries
Pan
ts
Tops
Tops
Ski
rts
and
Dre
sses
Hat
s an
d H
andb
ags
Open Display Window Open Display Window
TATA LETAK RITEL
DESAIN DAN LAYOUT
Tata letak ritel, ada 5 ide yang bermanfaat:
1. Menempatkan produk-produk yang paling banyak dibeli disekitar batas luar toko
2. Menggunakan lokasi yang strategis untuk produk-produk yang menarik dan marginnya besar
3. Menempatkan produk utama konsumen berbelanja di kedua sisi lorong toko dan disebar di berbagai tempat agar produk-produk lain dapat terlihat
4. Menggunakan lokasi ujung lorong karena tingkat tontonannya tinggi
5. Memilih secara hati-hati penempatan posisi yang menjadi awal pembelanjaan konsumen
DESAIN DAN LAYOUT
5. Tata letak gudang yaitu suatu desain yang berusaha untuk meminimalkan biaya total dengan membuat keseimbangan antara ruang dan penanganan barang
Tugas manajemen adalah memaksimalkan pemanfaatan total gudang melalui pemanfaatan volume penuh dan mempertahankan biaya penanganan bahan baku yang rendah
Faktor yang harus dipertimbangkan antara lain: nilai investasi, bongkar muat barang, fleksibilitas, lingkungan kerja dan keselamatan barang yang disimpan
DESAIN DAN LAYOUT
Click to add titleZones Zones Control
station Shipping doors
Tractor trailer
Tractor trailer
Overflow
Feeder lines
Feeder lines
DESAIN DAN LAYOUT
6. Tata letak orientasi produk yaitu pengaturan letak mesin-mesin atau fasilitas produksi dalam suatu pabrik yang berdasarkan atas urutan-urutan proses produksi dalam membuat suatu barang
TATA LETAK ORIENTASI PRODUK
DESAIN DAN LAYOUT
Sifat tata letak orientasi produk:
1. Jenis produk yang dihasilkan sedikit, tapi dengan volume yang banyak
2. Mesin yang digunakan biasanya adalah mesin khusus
3. Tenaga kerja yang diperlukan adalah tenaga khusus sesuai kebutuhan mesin
4. Kualitas barang hasil produksi lebih banyak ditentukan oleh mesin daripada keahlian karyawan
5. Memiliki keseimbangan kapasitas mesin
DESAIN DAN LAYOUT
Tata letak orientasi produk, asumsi yang diambil adalah:
1. Jumlah produksi cukup untuk pemanfaatan yang tinggi atas peralatan yang ada
2. Permintaan produk cukup stabil
3. Produknya standar
4. Pasokan bahan mentah dan komponennya cukup
DESAIN DAN LAYOUT
Tata letak orientasi produk: Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan adalah:
1. Sifat produk yang dibuat
2. Jenis barang serta volume produksi yang dihasilkan
3. Pengangkutan barang
4. Aliran barang
5. Efektivitas penggunaan ruangan
6. Lingkungan dan keselamatan kerja
7. Pemeliharaan dan pengawasan
DESAIN DAN LAYOUT
Tata letak orientasi produk, dalam merencanakan layout pabrik diperlukan langkah-langkah berikut ini:
1. Analisis produk yaitu aktivitas untuk menganalisis macam dan jumlah produk yang dibuat
2. Analisis proses yaitu langkah untuk menganalisis macam dan urutan proses pengerjaan produk komponen
3. Analisis macam dan jumlah mesin/peralatan serta luas area yang dibutuhkan
4. Perancangan tata letak mesin dan departemen dalam pabrik
DESAIN DAN LAYOUT
Tata letak orientasi produk:
1. Lini fabrikasi—pekerjaan yang dilakukan pada satu mesin harus seimbang dengan pekerjaan yang dilakukan pada mesin kerja berikutnya di lini fabrikasi
2. Lini perakitan—pekerjaan yang dilakukan di stasiun kerja oleh seorang karyawan di lini perakitan harus seimbang dengan pekerjaan yang dilakukan di stasiun kerja selanjutnya oleh karyawan berikutnya
PENGENDALIAN PRODUKSI
Lima tugas dalam pengendalian produksi:
1. Pembelian Material (Purchasing materials)
2. Pengendalian Persediaaan (Inventory control)
3. Routing
4. Skedul (Scheduling)
5. Pengendalian Mutu (Quality control)
PENGENDALIAN PRODUKSI
1. Pembelian material Manajemen pembelian adalah manajemen
menyeluruh yang meliputi:
1. Manajemen material (pengadaan, penyimpanan, dan penyerahan) dan
2. Manajemen biaya (penghematan dan penurunan biaya material)
PENGENDALIAN PRODUKSI
FUNGSI PURCHASING Fungsi primer—melakukan
pembelian material yang diperlukan untuk kebutuhan proses produksi dalam jumlah yang mencukupi dengan kualitas yang sudah ditetapkan, harga beli yang layak, dan penyerahan tepat waktu sesuai dengan kebutuhan
FUNGSI PURCHASING
1. Fungsi biaya Usaha penghematan biaya
mencakup berapa banyak yang harus dibeli sekarang
2. Fungsi perolehan—mengadakan jumlah material yang dibutuhkan
PENGENDALIAN PRODUKSI
PEMASOK
PEMBELIAN
KEUANGAN
PEMASARAN
HUKUM
TEKNIK
PRODUKSI
PENERIMA BARANG
SIKLUS PEMBELIAN
MEMILIH PEMASOK
MEMASUKKAN ORDER
PENGECEKAN ORDER
MENERIMA BARANG/BAHAN
MENERIMA DAFTAR
PERMINTAAN PEMBELIAN
MENELITI DAFTAR
PERMINTAAN PEMBELIAN
PENGENDALIAN PRODUKSI
2. Pengendalian persediaan (inventory control) adalah proses mengelola persediaan pada tingkat yang meminimalkan biaya. Aktivitas ini meliputi:
1) Pengendalian persediaan bahan baku
2) Pengendalian persediaan barang dalam proses (“setengah jadi”)
3) Pengendalian persediaan barang jadi
PENGENDALIAN PRODUKSI
Kegunaan manajemen persediaan:
1. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang
2. Menghilangkan resiko dari material yang dipesan tidak baik
3. Untuk menumpuk barang-barang yang dihasilkan secara musiman
4. Mempertahankan stabilitas operasi perusahaan
5. Mencapai penggunaan mesin yang optimal
6. Memberikan jaminan tetap tersedianya barang jadi
PENGENDALIAN PERSEDIAAN
1. Pengendalian persediaan bahan baku. Perencanaan kebutuhan bahan baku (materials requirements
planning – MRP) : Proses untuk memastikan telah tersedianya bahan baku apabila dibutuhkan
Pemesanan bahan baku dalam tahapan tertentu dengan tujuan mengurangi biaya penyimpanan, asuransi persediaan, keamanan, dll. Konsekuensi ada biaya pemesanan (order cost)
Sistem lain : just-in-time : pemesanan dalam jumlah minimal sesuai kebutuhan.
Barang JadiBarang Jadi KuantitasKuantitasWaktuWaktu MRPMRP
PENGENDALIAN PERSEDIAAN
2. Pengendalian persediaan barang dalam proses (work-in-process inventories) :
Pengendalian barang-barang setengah jadi untuk menghindari gangguan dalam produksi, kekurangan dalam produk akhir dan hilangnya penjualan.
3. Pengendalian persediaan barang jadi Memonitor penawaran dan permintaan dari waktu
ke waktu untuk diminimalkan perbedaannya Demand Forecast : ramalan permintaan sehingga
persediaan produk dapat memenuhi permintaan tanpa berlebihan.
PENGENDALIAN PRODUKSI
3. ROUTING PROCESS Hadirkan urutan tugas yang diperlukan untuk
melengkapi produksi suatu produk. Ada suatu kebutuhan pada waktu tertentu meninjau
ulang untuk menentukan jika hal-hal dapat ditingkatkan
PENGENDALIAN PRODUKSI
4. Penjadwalan (scheduling) adalah tindakan penentuan periode waktu untuk masing-masing pekerjaan dalam proses produksi.
Jadwal Produksi (production schedule) adalah rencana penentuan waktu dan volume produksi yang akan dicapai
PENJADWALAN PRODUKSI
Teknik Evaluasi dan Peninjauan Program (Program Evaluation and Review Technique - PERT) beberapa langkah awal :1. Identifikasi beragam jenis pekerjaan yang
terkait dalam proses produksi2. Penyusunan pekerjaan sesuai urutan yang harus
dilakukan3. Pengestimasian waktu yang dibutuhkan untuk
setiap aktifitas4. Menuangkan rencana proses produksi dalam
diagram (mis. Diagram Gantt / Gantt Chart)
PENJADWALAN PRODUKSI
PEKERJAAN PRODUKSI Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Minggu 5
1. Memproduksi bahan kimia X
2. Memproduksi bahan kimia Y
3. Mencampur bahan kimia X dan Y dalam sebuah tanki untuk membuat bahan kimia Z
4. Menuangkan bahan kimia Z ke dalam 500 kontainer satu galon
5. Mengemas kontainer satu galon ke dalam peti
22
33
44
55
11
Teknik Evaluasi dan Peninjauan Program (Program Evaluation and Review Technique - PERT)Contoh : memproduksi bahan kimia
Contoh PERT dalam Diagram Gantt untuk proses produksi sederhana
TEKNIK EVALUASI DAN PENINJAUAN PROGRAM (PROGRAM EVALUATION AND REVIEW TECHNIQUE - PERT)
Manfaat analisa jalur kritis : Meninjau setiap pekerjaan bagian jalur kritis untuk
menghindari penundaan atau meningkatkan kecepatan proses produksi
Pekerjaan yang membutuhkan waktu panjang harus diawasi secara seksama karena setiap penundaan akan berakibat fatal bagi keseluruhan proses produksi
TEKNIK EVALUASI DAN PENINJAUAN PROGRAM (PROGRAM EVALUATION AND REVIEW TECHNIQUE - PERT)
Jalur kritis (jalur 2-3-4-5) dalam waktu 5 minggu tidak memiliki waktu renggang bagi para pekerja
Jalur 1-3-4-5 dalam waktu 4 minggu mempunyai waktu renggang selama 1 minggu (dalam pekerjaan 1)
Sebagian pekerja yang ditugaskan di pekerjaan 1 dapat ditugaskan membantu pekerjaan kedua dalam urutan jalur kritis sehingga mempersingkat penyelesaian jalur kritis
TEKNIK EVALUASI DAN PENINJAUAN PROGRAM (PROGRAM EVALUATION AND REVIEW TECHNIQUE - PERT)
Lab 1Membuat
Bahan Kimia
X(1 minggu)
Lab 1Membuat
Bahan Kimia
X(1 minggu)
Lab 2Membuat
Bahan Kimia
Y(2 minggu)
Lab 2Membuat
Bahan Kimia
Y(2 minggu)
MencampurX dan Y
Dalam tankiUntuk membuat
Bahan kimia
Z(1 minggu)
MencampurX dan Y
Dalam tankiUntuk membuat
Bahan kimia
Z(1 minggu)
Bahan kimia ZDituang keDalam 500
Kontainer satuGalon
(1 minggu)
Bahan kimia ZDituang keDalam 500
Kontainer satuGalon
(1 minggu)
Kontainer satuGalon bahan
Kimia Z dikemas Dalam peti
(1 minggu)
Kontainer satuGalon bahan
Kimia Z dikemas Dalam peti
(1 minggu)
1
2
3 4 5
Menentukan jalur kritis (critical path) yaitu jalur yang membutuhkan waktu terpanjang berdasarkan urut-urutan pekerjaan
PENGENDALIAN PRODUKSI
Dukungan teknologi dalam scheduling: Perencanaan sumber daya perusahaan (enterprise
resource planning-ERP) : Piranti lunak kompleks menghubungkan sistem
komputer dengan berbagai departemen dengan tujuan otomatisasi akuntansi, produksi, penerimaan pesanan dan proses lain.
ERP akan mencatat mulai dari pemesanan hingga produk jadi dan memperbaharui sistem secara keseluruhan
PENGENDALIAN MUTU
Mutu (quality) : tingkat sejauh mana produk/jasa yang diberikan perusahaan mampu memenuhi keinginan atau harapan pelanggan.
Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa,manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan Mutu berhubungan dengan kepuasan pelanggan dan mempengaruhi
keberlangsungan perusahaan Pelanggan akan membeli produk tambahan dari perusahaan tersebut
apabila puas dengan mutu produk sebelumnya. Mutu dapat diukur dengan melihat berbagai karakter misal : seberapa
lama produk bertahan, kemudahan pesanan, kecepatan pengiriman, dll Pengendalian Mutu (quality control) : proses untuk memastikan apakah
mutu dari suatu produk telah memenuhi tingkat yang diinginkan dan mengidentifikasi perbaikan yang perlu dilakukan dalam proses produksi.
TOTAL QUALITY MANAGEMENT
TQM Total quality management
merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungannya
TQM Manajemen Mutu Total (total
quality management-TQM) Penilaian produk secara terus
menerus mulai sejak bahan baku dipesan sampai pelanggan membeli dan menggunakan produk tersebut.
TQM membutuhkan interaksi diantara fungsi-fungsi bisnis :
Fungsi Manajemen Fungsi Pemasaran
----
Manajemen Mutu Total(Total Quality Management -TQM)
Fungsi2 Manajemen :• Pemesanan persediaan• Mencapai produksi yang efisien• Memastikan standar produksi
Fungsi2 Manajemen :• Pemesanan persediaan• Mencapai produksi yang efisien• Memastikan standar produksi
Fungsi2 pemasaran :• Strategi pemasaran yg efisien• Memastikan kepuasan pelanggan• Mendapatkan saran2 pelanggan untuk peningkatan
Fungsi2 pemasaran :• Strategi pemasaran yg efisien• Memastikan kepuasan pelanggan• Mendapatkan saran2 pelanggan untuk peningkatan
Produkdiproduksi dengan
baik
Produkdiproduksi dengan
baik
Produk dipasarkandan dijual
dengan baik
Produk dipasarkandan dijual
dengan baik
Memberikan umpan balik bagaimana produk dapat ditingkatkan
Prinsip-prinsip kualitas
Pemenuhan karyawan
Kepuasan pelanggan
Arus aktivitas yang dibutuhkan untuk manajemen mutu total
Manajemen Mutu Total(Total Quality Management -TQM)
TOTAL QUALITY MANAGEMENT
Karakteristik TQM
1. Fokus pada pelanggan, baik pelanggan internal maupun eksternal
2. Memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas
3. Menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan
4. Memiliki komitmen jangka panjang
5. Membutuhkan kerja sama tim
6. Memperbaiki proses secara berkesinambungan
7. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
8. Memberikan kebebasan yang terkendali
9. Memiliki kesatuan tujuan
10. Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan
DIMENSI KUALITAS
Dimensi kualitas produk manufaktur menurt Garvin
1. Kinerja (performance) yaitu karakteristik pokok dari produk inti
2. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features) yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap
3. Kehandalan (reliability) yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal dipakai
4. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications) yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya
6. Daya tahan (durability) berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan
7. Serviceability meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, mudah direparasi, penanganan keluhan yang memuaskan
8. Estetika (aesthetics) yaitu daya tarik produk terhadap pancaindera
9. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality) yaitu citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya
Konsumen Pemasaran Rekayasa Operasi
Spesifikasi Kebutuhan
Interpretasi Kebutuhan
Desain produk
Definisi mutu
Produksi produk
Merencanakan mutu
Monitor mutu
PROSES MUTU DALAM MANUFAKTUR
DIMENSI KUALITAS
Dimensi kualitas jasa menurut Zeithaml, Berry, dan Parasuraman
1. Bukti langsung (Tangibles) meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi
2. Kehandalan (Realiability) yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera dan memuaskan
3. Daya tanggap (responsiveness) yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap
4. Jaminan (assurance) mencakup kemampuan, kesopanan, sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko, atau keragu-raguan
5. Empati (Emphaty) meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan para pelanggan
PRINSIP-PRINSIP MUTU
1. Fokus pelanggan
2. Perbaikan terus menerus
3. Pemberdayaan karyawan
4. Patok duga (benchmarking)
5. Just in time
Pengendalian mutu:
1. Menggunakan teknologi
2. Dilakukan oleh karyawan
3. Melalui sampling
4. Pengawasan keluhan
MANAJEMEN MUTU TOTAL
Pengendalian mutu dengan teknologi :Penilaian mutu/kualitas produk dengan
perangkat komputer (sensor elektronik menilai bagian yang rusak, tidak berfungsi, dll)
Melacak/merekam perjalanan produk melalui jaringan komputer (tracer technology) mulai dari titik kontak penjualan awal sampai dengan produk terkirim ke pelanggan bahkan sampai umpan balik pelanggan setelah memakai produk perusahaan. (waktu pertanyaan awal, pemesanan, produksi, pengiriman, bantuan teknis, dst
Tujuan : Seberapa cepat pesanan
dapat dipenuhi Memiliki riwayat
komunikasi dengan pelanggan jika timbul perselisihan di masa yad
Mengetahui jenis bantuan/perbaikan teknis sebagai bahan pertimbangan untuk produk selanjutnya.
MANAJEMEN MUTU TOTAL
Pengendalian mutu oleh karyawan : Hakikat : memanfaatkan karyawan untuk menilai mutu
produk perusahaan. Gugus kendali mutu (quality control circle) :
Sekelompok karyawan diminta menilai mutu dari produk dan menawarkan saran-saran untuk peningkatannya.
Memfasilitasi interaksi para pekerja dan manajer dan memberikan rasa tanggungjawab kepada para pekerja (mengedepankan faktor kepercayaan dan tanggungjawab)
MANAJEMEN MUTU TOTAL
Pengendalian mutu melalui sampling : Memilih secara acak sebagian produk untuk diuji
kelayakannya sesuai standar mutu yang disyaratkan misal : Sampling 1 unit setiap 100 produk
Prioritaskan untuk berkonsentrasi pada kesalahan yang telah terjadi pada pemeriksaan/sampling sebelumnya
MANAJEMEN MUTU TOTAL
Pengendalian mutu melalui Pengawasan Keluhan Penilaian mutu setelah produk dijual (dipakai oleh
konsumen) : Penilaian/evaluasi pada proporsi produk yang
dikembalikan konsumen Umpan balik dari pelanggan : pendapat pelanggan
mengenai mutu produk pasca penjualan (misal 6 bulan)
Alasan : Beberapa produk kadang tidak terlihat sampai
digunakan oleh pelanggan/konsumen Meminimalkan perbedaan (gap) persepsi tentang mutu
antara produsen dan konsumen
MANAJEMEN MUTU TOTAL
Memperbaiki kekurangan Tujuan dari proses pengendalian mutu tidak
hanya mendeteksi kekurangan mutu, namun juga untuk memperbaikinya
Kekurangan dari mutu dapat disebabkan beberapa faktor antara lain :
Bahan baku dari pemasok (suplier) yang kurang memenuhi syarat
Mutu hasil pekerjaan karyawan kurang memenuhi syarat
Rusaknya mesin/peralatan, dsb
STANDAR MUTU GLOBAL
Standar mutu dengan pengakuan lembaga bertaraf internasional. ISO (International Standar Organization)
Tidak ada keharusan bagi perusahaan mengikuti standar ini (sukarela)
Bagi yang memenuhi akan mendapatkan sertifikasi yang akan meningkatkan kredibilitas ketika besaing dalam lingkup internasional
Konsumen internasional akan lebih yakin karena ada pengakuan dari lembaga independen bertaraf internasional.
Proses sertifikasi membutuhkan biaya dan waktu (+ 1 th) Standar akan berfokus pada desain, proses manufaktur,
pemasangan dan layanan suatu produk Auditor independen akan memantau dalam tahap tertentu sebelum
memutuskan memberikan sertifikasi ISO 9000 standar terhadap mutu produksi ISO 14000 pengaruh proses produksi terhadap lingkungan hidup
STANDAR MUTU GLOBAL
Standar mutu memasuki pangsa pasar suatu negara :Standar keamanan Jepang.
Pemerintah Jepang akan memeriksa produk negara asing yang masuk ke negaranya untuk memastikan keamanannya
Upaya proteksi pemerintah Jepang untuk melindungi keberlangsungan perusahaan lokal dari pesaing negara lain.
Konsekuensi produk dalam negeri juga harus mengikuti standar keamanan yang diterapkan bagi produk asing tsb.
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS
Produktivitas adalah output produk dan jasa sebuah organisasi dibagi oleh input-inputnya
Peningkatan produktivitas
1. Perbaikan proses informasi
2. Proses kerja
3. Proses orang
4. Proses bisnis global melalui Just In Time
SKEMA SISTEM PRODUKTIVITAS
INPUTTenaga kerjaModalMaterialTanah Informasi Manajerial
PROSES OUTPUT
FEEDBACK
PRODUKTIVITAS
SIKLUS PRODUKTIVITAS
TAHAP 2EVALUASI
PRODUKTIVITAS
TAHAP 3PERENCANAAN PRODUKTIVITA
S
TAHAP 4 PENINGKATAN PRODUKTIVIT
AS
TAHAP 1 PENGUKURAN PRODUKTIVIT
AS
STRATEGI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN
PER
BA
IKA
N T
ER
US
ME
NE
RU
S
MEMBANGUN SISTEM INDUSTRI YANG MEMPERHATIKAN ASPEK:• KUALITAS• EFEKTIVITAS• EFISIENSI
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS MELALUI SIKLUS PRODUKTIVITAS
PENINGKATAN PROFITABILITAS MELALUI ATRAKSI DAN LOYALITAS PELANGGAN
HUBUNGAN ANTARA PRODUKTIVITAS DAN PROFITABILITAS
KASUS JIKA MAKA
PROFITABILITAS PRODUKTIVITAS APA YG AKAN TERJADI
TINDAKAN
1 Tinggi Tinggi Kondisi keuangan akan sehat dan stabil
Pertahankan atau tingkatkan produktivitas dan profitabilitas lebih lanjut
2 Tinggi Rendah Profitabilitas yang tinggi tidak akan berlanjut dalam jangka panjang. Produktivitas rendah akan menggerogoti keuntungan perusahaan
Tingkatkan produktivitas menggunakan siklus produktivitas. Terdapat masalah internal dalam perusahaan itu
HUBUNGAN ANTARA PRODUKTIVITAS DAN PROFITABILITAS
KASUS JIKA MAKA
PROFITABILITAS PRODUKTIVITAS APA YG AKAN TERJADI
TINDAKAN
1 Rendah Tinggi Perusahaan akan menghadapi kerugian dan mungkin akan menuju kebangkrutan
Tingkatkan profitabilitas melalui perbaikan masalah eksternal
2 Rendah Rendah Perusahaan akan bangkrut
Tingkatkan produktivitas dan profitabilitas dengan membangun kembali sistem industri. Terdapat masalah eksternal dan internal
PENGUKURAN PRODUKTIVITAS
Kuantitas produksi/kuantitas penggunaan material Total pesanan pembelian/total karyawan bagian
pembelian Volume penjualan/jumlah tenaga kerja bagian
penjualan Total jam tenaga kerja/biaya kompensasi tenaga kerja Pekerjaan yang diselesaikan/pekerjaan yang
dijadualkan Total penjualan perusahaan/anggaran bagian
keuangan Jumlah riset yang dilakukan/biaya total riset
PENGUKURAN PRODUKTIVITAS
PT ABC mempunyai data tentang output yang dihasilkan dan input yang digunakan selama tahun 1997 sebagai berikut:
OUTPUT TOTAL (nilai produksi)=1.500 INPUT Input tenaga kerja =200 Input material (bahan baku) =200 Input modal =300 Input energi (bahan bakar) =100 Input lain-lain =100 Input total =900
PENGUKURAN PRODUKTIVITAS
Produktivitas total Produktivitas total= Output total
Input Total Produktivitas total= 1.500 =1,67
900 Nilai produktivitas total sebesar 1,67 dapat
diinterpretasikan bahwa setiap penggunaan input total sebesar Rp 1 juta akan menghasilkan output total sebesar Rp 1,67 juta
PENGUKURAN PRODUKTIVITAS
PRODUKTIVITAS RUMUS KASUS HASIL
Tenaga kerja output/tenaga kerja 1.500/200 7,50
Material output/material 1.500/200 7,50
Modal output/modal 1.500/300 5,00
Energi output/energi 1.500/100 15,00
Input lain Output/input lain 1.500/100 15,00
PRODUKTIVITAS PARSIAL
Nilai produktivitas tenaga kerja 7,50 menunjukkan bahwa setiap penggunaan input tenaga kerja sebesar Rp 1 juta akan menghasilkan output sebesar Rp 7,5 juta
Recommended