View
228
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
Edisi XL, Juni 2016/Ramadhan1437
IK LH AL MAS A BER
Menag Harap Siaran Ramadhandapat Cerahkan Publik
Pesan dari Papua Barat: Kita Beda Agama, Tapi Kita Tetap Saudara, Kan?
Sekjen: Tingkatkan Kesejahteraan, Jadikan Wakaf Sebagai Instrumen Ekonomi Umat!
Tradisi Masyarakat Jawa Tengah Sambut Ramadhan
Bogor, bimasislam—KondisiUnitPercetakanAl-Qur'an(UPQ)yang
berlokasi di Ciawi, JawaBarat perlumendapatkanperhatian lebih
besar. Pantauan bimasislam, peralatan yang digunakan untuk
mencetakmushafsudahbanyakyangrusakdantidaksesuaidengan
tuntutan untukmenyediakan al-Qur'an bagi jutaan umat Islam di
tanahair.
“70 sampai dengan 80 persen kondisi mesin banyak yang rusak,
kemampuan memproduksinya juga sangat rendah, hanya mampu
mencetak20ribu-30ribupertahun,”demikiandisampaikanKepala
UPQ Fachruddin saat berbincang dengan bimasislam di ruang
kerjanya,kompleksUPQ,JalanRayaPuncak,Ciawi,Bogor.
Yang terjadi selama ini, mesin-mesin seringkali mengalami
kerusakan,untukmenyiasatinya'kanibalisasi'terhadapmesin-mesin
terpaksadilakukanagarmesinbisatetapberoperasi.
Padahal,dikatakanFachruddin,jikakondisimesincetakprimadan
kapasitasnyamemadai,mesin-mesininibisajugadigunakanuntuk
mencetak koran,majalah, dan sebagainya, hanya saja kemampuan
mesincetaktidakmemadaisehinggakeinginanuntukmendapatan
pro�itdariusahainisulitdiharapkan.“Sektorapapunyangsemuanya
bisa cetak, maka bisa dilakukan (di UPQ ini ), jika kualitas dan
kemampuan mesinnya memadai,” terang pria yang pernah
mengenyampendidikandiTimurTengahdanEropaini.
Memperhatikankondisitersebut,Fachruddinmenginginkanadanya
mesincanggihyangbisamemenuhituntutankebutuhanmasyarakat
Indonesiaterhadapal-Quran.
Ia menjelaskan, pihaknya akan sangat percaya diri untuk
mempromosikanUPQkepihakluarjikadifasilitasiolehmesinyang
berkualitas,sepertimesin-mesinotomatisyangpernahiasaksikan
saatkunjungankerjakebeberapadaerahdiIndonesia. Sementara
saatinidiUPQ,operasionalmesinsemuanyamasihmanual.
“MesinBendingsaatinimasihmanual,hanyamampumencetak400
buku sehari. Sedikit sekali. Padahal ada mesin canggih yang bisa
mencetakhingga1000sampai2500bukuperjam.”
Alumni Pondok Pesantren Hidayatullah itumenambahkan, “Kalau
ingin percetakanUPQmaju, bersaing, danmampumembiayai diri
sendiri,bahkanbisamencetakal-Qurangratisdarihasilpro�ityang
didapat,maka sudah sepantasnya dilengkapi denganmesin-mesin
yang memadai. Lima persen saja kebutuhan Kementerian Agama
dicetakdisinimakaakanmenghidupkanUPQ,”katanya.
“Tidakrugi jikadilakukanpengadaanmesinyangberhargamahal,
tapibisamenghasilkanpro�ityangjauhlebihbesardaripadakondisi
saat ini” ujar Fachruddin. Bahkan, Fachruddin sudah melihat
peluang pasar jika UPQ diproyeksikan sebagai unit teknis yang
mampu memberikan pemasukan bagi kas negara. “Bukan hanya
mencetakbuku,koranataumajalah,yangsangatprospektifsaatini
sebetulnya mencetak kemasan minuman, baik minuman kotak
maupunkemasanairmineral.(Halini)sangatprospektif,”terangnya.
Keuntungan yang didapat bisa bernilai milyaran rupiah, sehingga
hanyadalambeberapatahunsudahbisamencapaibreak even point.
Bahkan, dikatakannya, UPQ bisa lebih percaya diri untuk
menyampaikankepadapebisnisbahwamencetakdiUPQakanlebih
bernilai sebabmemiliki value dimana keuntungan dari kerjasama
akandipakaiuntukmencetakkitabsucibagiUmatIslamditanahair.
Pantauanbimasislamdilokasi,terlihatsejumlahmesinyangtidaklagi
bisadigunakankarenarusak.Jikadibandingkandenganmesincetak
diperusahaanataulembagalainyangsudahsangatcanggih,kondisi
mesindiUPQnampaktertinggal.Bahkan,selainrusak,statusmesin
tersebutjugamasihrancukarenaketidakjelasanstatusBMNmesin-
mesintersebutterkaitperalihandariinstansilamakeunitbaru.
Selainmesin-mesinyangsudahtua,kondisigedungjugamemerlukan
perbaikan. Ruangan desain gra�is di lantai dua bahkan sudah
ditopang oleh kayu-kayu agar tidak ambruk. Kondisi plafon juga
sudahbanyakyangbelahdanberlubang.Sementaraitudihalaman
belakang, pagar yang memisahkan UPQ dengan pemukiman
penduduksudahmiringdandikhawatirkanakanrobohjikaditerpa
hujanangin.(sigit-viqry/bimasislam) -
Pembawaannya kalem, wawasannya luas, dan nampak benar aura intelektualnya. Dalam perkara intelektual ini harap maklum, pria yang mengabdi sebagai ASN sejak 1993 itu memang sempat menuntut ilmu di belahan dunia timur dan barat, yaitu di al-Jâmi'ah al-Islâmiyyah bil Madînah al-Munawwarah, Arab Saudi, dan di Freie Universität Berlin, Jerman. Perpaduan dua peradaban berbeda ini memperkaya khazanah 'pandangan dunia' pria yang kini menjabat sebagai Kepala Unit Percetakan al-Qur'an (UPQ) di Ciawi, Bogor, Jawa Barat itu.
Meski merupakan alumni perguruan tinggi ternama di dunia Islam, rupanya Pak Fachruddin, demikian ia akrab disapa, bukanlah alumi pondok pesantren. “Saya nggak mondok,” katanya kepada bimasislam di ruang kerjanya. “Tapi memang sempat belajar di sekolah Islam Hidayatullah di Martapura, Kalimantan Selatan.”
Keluarganya sendiri bukanlah merupakan tokoh-tokoh agama, saudara-saudaranya banyak yang berkarir di dunia perbankan dan sektor swasta lainnya. Bahkan, saat ayahnya hendak memasukannya ke sekolah Islam di Martapura yang dikenal sebagai Kota Santri, keluarganya sempat sangsi, “mau jadi apa nanti kalau sudah besar?” Begitu kira-kira keraguan keluarga besarnya. Padahal, keberadaan sekolah Hidayatullah di kota intan itu sudah dikenal luas masyarakat sekitar sebagai sekolah Islam yang menerapkan kurikulum modern.
Ihwal pilihan ayahnya mendaftarkan Fachruddin kecil ke sekolah Islam ini punya cerita tersendiri. Syahdan waktu itu, sang Ayah bekerja di perkebunan milik orang Swiss. Tetangga-tetangga di kampung memandang pekerjaan seperti itu sebagai sesuatu yang ganjil, "orang Islam kok kerja dengan orang barat?". Tak tahan mendengar desas desus di kampung, sang ayah menjawab dengan memasukan anaknya ke sekolah Islam.
Namun siapa nyana, berkat menempuh pendidikan di sekolah itulah rupanya perjalanan sejarah Pak Fachruddin dimulai. Sekolah Hidayatullah tempat ia menuntut ilmu sudah berdiri sejak 1952. Sekolah ini menerapkan sistem pendidikan yang modern. Disana, murid-murid belajar banyak bahasa. Selain Arab dan Inggris, para siswa juga mendapat materi pelajaran bahasa Jerman dan Perancis.
Selepas lulus dari Sekolah Hidayatullah, Pak Fachruddin sempat melewati tiga semester di IAIN Banjarmasin sebelum akhirnya mendapat promosi untuk kuliah di Fakultas Dakwah dan Ushuluddin, Universitas Islam Madinah, Arab Saudi.
Faktor Cak Nur
Ketika Pak Fachruddin menempuh pendidikan di Timur Tengah, kala itu di Indonesia tengah santer isu pembaruan Islam yang dibawa oleh Nurchalis Madjid. Gagasan cendekiawan yang akrab disapa Cak Nur itu cukup menghangatkan dunia intelektual Islam di tanah air saat itu. Sejumlah diskusi dan dialog digelar di sejumlah tempat, baik dari kelompok yang mendukung maupun menentang ide dan pemikiran-pemikirannya.
Isu itu rupanya berlabuh juga di Timur Tengah. Fachruddin muda yang ketika itu sedang menempuh studi di Madinah termasuk kelompok yang menentang dan sulit mengerti pemikiran Cak Nur, terutama kalimat sustik dan lososnya yang berbunyi: “tiada tuhan kecuali Tuhan”.
Pak Fachruddin tak bersetuju dengan ide tersebut. Ia ingin menjadi an t i t e sa dar i ka l ima t kon t rove r s ia l i t u . Hanya sa ja , ketidaksetujuannya diejawantahkan dalam bentuk positif, yaitu tekad bahwa ”Saya harus pergi ke tempat dimana Nurchalish Madjid mendapatkan nalar intelektualnya. Saya harus ke Barat!” tekadnya
waktu itu.
Maka, setelah berhasil menggondol gelar lisence dari Madinah, pria kelahiran 9 Desember 1959 itu berangkat ke Jerman. Ia ingin melihat dunia Barat, tempat dimana kebebasan terbuka selebar-lebarnya. Sebuah peradaban yang berbeda sama sekali dengan Arab Saudi yang tertutup. Fachruddin muda ingin membandingkan dua peradaban yang secara kultural benar-benar berbeda.
Untuk itu, di Berlin, Jerman, ia memilih studi jurusan Sejarah untuk membandingkan sejarah pertengahan Eropa sebelum abad Renaissance dengan sejarah awal Islam. “Faktor Cak Nur memperngaruhi keinginan saya untuk melakukan studi perbandingan antara Timur dan Barat” cerita Pak Fachruddin.
Dari pengalaman dua kultur yang berbeda itu, ia bisa melihat dunia dengan lebih arif. Termasuk
bagaimana melihat sistem nilai yang memengaruhi tradisi di dua belah dunia itu.
Sayangnya, studi di Jerman tak diselesaikannya hingga tuntas. Musababnya, saat pulang ke Indonesia di hujung masa perkuliahan, orangtua Pak Fachruddin melarangnya kembali ke Eropa lantaran khawatir tak bisa berjumpa lagi dengan anaknya yang sudah melanglang buana itu.
Akhirnya, didorong oleh keinginan untuk khidmah pada orangtua, ia memilih untuk tetap di Indonesia. “Mencari berkah dari mengabulkan keinginan orangtua”katanya. Di Indonesia, Pak Fachruddin bekerja pada lembaga pendidikan milik pemerintah Arab Saudi. Baru pada tahun 1992 ia mengikuti tes penerimaan pegawai di Kanwil Kementerian Agama DKI Jakarta.
Memimpin Unit Percetakan al-Qur'an
Saat ini, Pak Fachruddin dipercaya untuk memimpin Unit Percetakan al-Qur'an (UPQ) yang berlokasi di Ciawi, Jawa Barat, sebuah lembaga yangconcern pada penyediaan kitab suci al-Qur'an di tanah air. Mempimpin UPQ, diakuinya bukan perkara mudah. Setidaknya ada tiga tantangan utama yang menjadi pekerjaan rumah yang harus ia selesaikan.
Pertama, adalah keberadaan alat-alat percetakan di UPQ yang masih rancu status BMN-nya sehingga menghambat pekerjaan operasional.
Kedua, kondisi mesin yang 70 hingga 80 persen mengalami kerusakan. Kapasitas produksi alat-alat tersebut juga sangat rendah. Mesin-mesin di UPQ hanya mampu mencetak 20 ribu hingga 30 ribu eksemplar al-Qur'an saja per tahun, tentu sangat jauh dari kebutuhan nasional.
Dan tantangan terakhir, adalah dari segi jumlah pegawai. Saat ini di lembaga yang dipimpinnya, terdapat empat pegawai PNS, sementara 19 lainnya berstatus sebagai pegawai honor.
Pak Fachruddin sudah menyusun pemetaan terkait produksi percetakan di UPQ dalam beberapa tahun ke depan hanya saja tidak didukung oleh keberadaan mesin yang memadai.
Oleh karena itu ia berharap kondisi mesin-mesin di UPQ ini segera mendapat perhatian dari Kementerian Agama mengingat angka kebutuhan al-Qur'an di tanah air sangat besar. Dibutuhkan mesin dengan kapasitas besar dan mampu bersaing. “Keberadaan mesin yang secara status masih rancu, plus sudah mengalami banyak kerusakan dengan kapasitas produksi yang rendah hanya menimbulkan inesiensi dalam pengeluaran anggaran negara.” pungkasnya. []
Bengkulu,bimasislam—AdayangmenarikdariSekretarisDitjen
BimasIslam,MuhammadiyahAmin,beberapawaktubelakangan.
Pasalnya,setiapdidaulatuntukmembukakegiatandilingkungan
DitjenBimasIslam,mantanRektorIAINSultanAmaiGorontaloitu
selalumemintahadirinuntukmeneriakanlimanilaibudayakerja
KementerianAgama.
“Sayamintabapakdanibuuntukberdiri,dankitateriakanyel-yel
lima nilai budaya kerja Kementerian Agama,” katanya sembari
memintasatupesertamemimpinyel-yeldidepan.
Parahadirinpunkemudianberdiridankompakmeneriakanyel
limanilaibudayakerjalengkapdengangerakannya.
“Integritas, integritas, integritas! Profesionalitas, Profesionalitas,
Profesionalitas! Inovatif, Inovatif, Inovatif ! Tanggungjawab,
Tanggungjawab, Tanggungjawab! Keteladanan, Keteladanan,
Keteladanan!”Seruseluruhpeserta.
Yel-yel tersebutmembuatsuasanapembukaankegiatanmenjadi
lebihcair.Takjarangsebagianpesertatidakhapalyeltersebut,baik
kalimatmaupungerakannyasehinggamenjadihiburanbagiyang
lain.
Meskidemikian,MuhammadiyahAminmengingatkanbahwalima
nilai tersebut bukan hanya sebatas untuk dihapal. “Lima nilai
budaya kerja Kementerian Agama itu harus dipahami dan
dilaksanakanolehsemuapegawai!”katanya.(sigit/bimasislam)
Drs. H. M. Fachruddin, Lc.
Gedung Rusak dan Mesin Tidak Memadai, Unit Percetakan Al-Quran Butuh Perhatian Lebih
Kebiasaan Baru Sesditjen: Yel-yel Lima Budaya Kerja Tiap Buka Acara
Bogor, bimasislam—KondisiUnitPercetakanAl-Qur'an(UPQ)yang
berlokasi di Ciawi, JawaBarat perlumendapatkanperhatian lebih
besar. Pantauan bimasislam, peralatan yang digunakan untuk
mencetakmushafsudahbanyakyangrusakdantidaksesuaidengan
tuntutan untukmenyediakan al-Qur'an bagi jutaan umat Islam di
tanahair.
“70 sampai dengan 80 persen kondisi mesin banyak yang rusak,
kemampuan memproduksinya juga sangat rendah, hanya mampu
mencetak20ribu-30ribupertahun,”demikiandisampaikanKepala
UPQ Fachruddin saat berbincang dengan bimasislam di ruang
kerjanya,kompleksUPQ,JalanRayaPuncak,Ciawi,Bogor.
Yang terjadi selama ini, mesin-mesin seringkali mengalami
kerusakan,untukmenyiasatinya'kanibalisasi'terhadapmesin-mesin
terpaksadilakukanagarmesinbisatetapberoperasi.
Padahal,dikatakanFachruddin,jikakondisimesincetakprimadan
kapasitasnyamemadai,mesin-mesininibisajugadigunakanuntuk
mencetak koran,majalah, dan sebagainya, hanya saja kemampuan
mesincetaktidakmemadaisehinggakeinginanuntukmendapatan
pro�itdariusahainisulitdiharapkan.“Sektorapapunyangsemuanya
bisa cetak, maka bisa dilakukan (di UPQ ini ), jika kualitas dan
kemampuan mesinnya memadai,” terang pria yang pernah
mengenyampendidikandiTimurTengahdanEropaini.
Memperhatikankondisitersebut,Fachruddinmenginginkanadanya
mesincanggihyangbisamemenuhituntutankebutuhanmasyarakat
Indonesiaterhadapal-Quran.
Ia menjelaskan, pihaknya akan sangat percaya diri untuk
mempromosikanUPQkepihakluarjikadifasilitasiolehmesinyang
berkualitas,sepertimesin-mesinotomatisyangpernahiasaksikan
saatkunjungankerjakebeberapadaerahdiIndonesia. Sementara
saatinidiUPQ,operasionalmesinsemuanyamasihmanual.
“MesinBendingsaatinimasihmanual,hanyamampumencetak400
buku sehari. Sedikit sekali. Padahal ada mesin canggih yang bisa
mencetakhingga1000sampai2500bukuperjam.”
Alumni Pondok Pesantren Hidayatullah itumenambahkan, “Kalau
ingin percetakanUPQmaju, bersaing, danmampumembiayai diri
sendiri,bahkanbisamencetakal-Qurangratisdarihasilpro�ityang
didapat,maka sudah sepantasnya dilengkapi denganmesin-mesin
yang memadai. Lima persen saja kebutuhan Kementerian Agama
dicetakdisinimakaakanmenghidupkanUPQ,”katanya.
“Tidakrugi jikadilakukanpengadaanmesinyangberhargamahal,
tapibisamenghasilkanpro�ityangjauhlebihbesardaripadakondisi
saat ini” ujar Fachruddin. Bahkan, Fachruddin sudah melihat
peluang pasar jika UPQ diproyeksikan sebagai unit teknis yang
mampu memberikan pemasukan bagi kas negara. “Bukan hanya
mencetakbuku,koranataumajalah,yangsangatprospektifsaatini
sebetulnya mencetak kemasan minuman, baik minuman kotak
maupunkemasanairmineral.(Halini)sangatprospektif,”terangnya.
Keuntungan yang didapat bisa bernilai milyaran rupiah, sehingga
hanyadalambeberapatahunsudahbisamencapaibreak even point.
Bahkan, dikatakannya, UPQ bisa lebih percaya diri untuk
menyampaikankepadapebisnisbahwamencetakdiUPQakanlebih
bernilai sebabmemiliki value dimana keuntungan dari kerjasama
akandipakaiuntukmencetakkitabsucibagiUmatIslamditanahair.
Pantauanbimasislamdilokasi,terlihatsejumlahmesinyangtidaklagi
bisadigunakankarenarusak.Jikadibandingkandenganmesincetak
diperusahaanataulembagalainyangsudahsangatcanggih,kondisi
mesindiUPQnampaktertinggal.Bahkan,selainrusak,statusmesin
tersebutjugamasihrancukarenaketidakjelasanstatusBMNmesin-
mesintersebutterkaitperalihandariinstansilamakeunitbaru.
Selainmesin-mesinyangsudahtua,kondisigedungjugamemerlukan
perbaikan. Ruangan desain gra�is di lantai dua bahkan sudah
ditopang oleh kayu-kayu agar tidak ambruk. Kondisi plafon juga
sudahbanyakyangbelahdanberlubang.Sementaraitudihalaman
belakang, pagar yang memisahkan UPQ dengan pemukiman
penduduksudahmiringdandikhawatirkanakanrobohjikaditerpa
hujanangin.(sigit-viqry/bimasislam) -
Pembawaannya kalem, wawasannya luas, dan nampak benar aura intelektualnya. Dalam perkara intelektual ini harap maklum, pria yang mengabdi sebagai ASN sejak 1993 itu memang sempat menuntut ilmu di belahan dunia timur dan barat, yaitu di al-Jâmi'ah al-Islâmiyyah bil Madînah al-Munawwarah, Arab Saudi, dan di Freie Universität Berlin, Jerman. Perpaduan dua peradaban berbeda ini memperkaya khazanah 'pandangan dunia' pria yang kini menjabat sebagai Kepala Unit Percetakan al-Qur'an (UPQ) di Ciawi, Bogor, Jawa Barat itu.
Meski merupakan alumni perguruan tinggi ternama di dunia Islam, rupanya Pak Fachruddin, demikian ia akrab disapa, bukanlah alumi pondok pesantren. “Saya nggak mondok,” katanya kepada bimasislam di ruang kerjanya. “Tapi memang sempat belajar di sekolah Islam Hidayatullah di Martapura, Kalimantan Selatan.”
Keluarganya sendiri bukanlah merupakan tokoh-tokoh agama, saudara-saudaranya banyak yang berkarir di dunia perbankan dan sektor swasta lainnya. Bahkan, saat ayahnya hendak memasukannya ke sekolah Islam di Martapura yang dikenal sebagai Kota Santri, keluarganya sempat sangsi, “mau jadi apa nanti kalau sudah besar?” Begitu kira-kira keraguan keluarga besarnya. Padahal, keberadaan sekolah Hidayatullah di kota intan itu sudah dikenal luas masyarakat sekitar sebagai sekolah Islam yang menerapkan kurikulum modern.
Ihwal pilihan ayahnya mendaftarkan Fachruddin kecil ke sekolah Islam ini punya cerita tersendiri. Syahdan waktu itu, sang Ayah bekerja di perkebunan milik orang Swiss. Tetangga-tetangga di kampung memandang pekerjaan seperti itu sebagai sesuatu yang ganjil, "orang Islam kok kerja dengan orang barat?". Tak tahan mendengar desas desus di kampung, sang ayah menjawab dengan memasukan anaknya ke sekolah Islam.
Namun siapa nyana, berkat menempuh pendidikan di sekolah itulah rupanya perjalanan sejarah Pak Fachruddin dimulai. Sekolah Hidayatullah tempat ia menuntut ilmu sudah berdiri sejak 1952. Sekolah ini menerapkan sistem pendidikan yang modern. Disana, murid-murid belajar banyak bahasa. Selain Arab dan Inggris, para siswa juga mendapat materi pelajaran bahasa Jerman dan Perancis.
Selepas lulus dari Sekolah Hidayatullah, Pak Fachruddin sempat melewati tiga semester di IAIN Banjarmasin sebelum akhirnya mendapat promosi untuk kuliah di Fakultas Dakwah dan Ushuluddin, Universitas Islam Madinah, Arab Saudi.
Faktor Cak Nur
Ketika Pak Fachruddin menempuh pendidikan di Timur Tengah, kala itu di Indonesia tengah santer isu pembaruan Islam yang dibawa oleh Nurchalis Madjid. Gagasan cendekiawan yang akrab disapa Cak Nur itu cukup menghangatkan dunia intelektual Islam di tanah air saat itu. Sejumlah diskusi dan dialog digelar di sejumlah tempat, baik dari kelompok yang mendukung maupun menentang ide dan pemikiran-pemikirannya.
Isu itu rupanya berlabuh juga di Timur Tengah. Fachruddin muda yang ketika itu sedang menempuh studi di Madinah termasuk kelompok yang menentang dan sulit mengerti pemikiran Cak Nur, terutama kalimat sustik dan lososnya yang berbunyi: “tiada tuhan kecuali Tuhan”.
Pak Fachruddin tak bersetuju dengan ide tersebut. Ia ingin menjadi an t i t e sa dar i ka l ima t kon t rove r s ia l i t u . Hanya sa ja , ketidaksetujuannya diejawantahkan dalam bentuk positif, yaitu tekad bahwa ”Saya harus pergi ke tempat dimana Nurchalish Madjid mendapatkan nalar intelektualnya. Saya harus ke Barat!” tekadnya
waktu itu.
Maka, setelah berhasil menggondol gelar lisence dari Madinah, pria kelahiran 9 Desember 1959 itu berangkat ke Jerman. Ia ingin melihat dunia Barat, tempat dimana kebebasan terbuka selebar-lebarnya. Sebuah peradaban yang berbeda sama sekali dengan Arab Saudi yang tertutup. Fachruddin muda ingin membandingkan dua peradaban yang secara kultural benar-benar berbeda.
Untuk itu, di Berlin, Jerman, ia memilih studi jurusan Sejarah untuk membandingkan sejarah pertengahan Eropa sebelum abad Renaissance dengan sejarah awal Islam. “Faktor Cak Nur memperngaruhi keinginan saya untuk melakukan studi perbandingan antara Timur dan Barat” cerita Pak Fachruddin.
Dari pengalaman dua kultur yang berbeda itu, ia bisa melihat dunia dengan lebih arif. Termasuk
bagaimana melihat sistem nilai yang memengaruhi tradisi di dua belah dunia itu.
Sayangnya, studi di Jerman tak diselesaikannya hingga tuntas. Musababnya, saat pulang ke Indonesia di hujung masa perkuliahan, orangtua Pak Fachruddin melarangnya kembali ke Eropa lantaran khawatir tak bisa berjumpa lagi dengan anaknya yang sudah melanglang buana itu.
Akhirnya, didorong oleh keinginan untuk khidmah pada orangtua, ia memilih untuk tetap di Indonesia. “Mencari berkah dari mengabulkan keinginan orangtua”katanya. Di Indonesia, Pak Fachruddin bekerja pada lembaga pendidikan milik pemerintah Arab Saudi. Baru pada tahun 1992 ia mengikuti tes penerimaan pegawai di Kanwil Kementerian Agama DKI Jakarta.
Memimpin Unit Percetakan al-Qur'an
Saat ini, Pak Fachruddin dipercaya untuk memimpin Unit Percetakan al-Qur'an (UPQ) yang berlokasi di Ciawi, Jawa Barat, sebuah lembaga yangconcern pada penyediaan kitab suci al-Qur'an di tanah air. Mempimpin UPQ, diakuinya bukan perkara mudah. Setidaknya ada tiga tantangan utama yang menjadi pekerjaan rumah yang harus ia selesaikan.
Pertama, adalah keberadaan alat-alat percetakan di UPQ yang masih rancu status BMN-nya sehingga menghambat pekerjaan operasional.
Kedua, kondisi mesin yang 70 hingga 80 persen mengalami kerusakan. Kapasitas produksi alat-alat tersebut juga sangat rendah. Mesin-mesin di UPQ hanya mampu mencetak 20 ribu hingga 30 ribu eksemplar al-Qur'an saja per tahun, tentu sangat jauh dari kebutuhan nasional.
Dan tantangan terakhir, adalah dari segi jumlah pegawai. Saat ini di lembaga yang dipimpinnya, terdapat empat pegawai PNS, sementara 19 lainnya berstatus sebagai pegawai honor.
Pak Fachruddin sudah menyusun pemetaan terkait produksi percetakan di UPQ dalam beberapa tahun ke depan hanya saja tidak didukung oleh keberadaan mesin yang memadai.
Oleh karena itu ia berharap kondisi mesin-mesin di UPQ ini segera mendapat perhatian dari Kementerian Agama mengingat angka kebutuhan al-Qur'an di tanah air sangat besar. Dibutuhkan mesin dengan kapasitas besar dan mampu bersaing. “Keberadaan mesin yang secara status masih rancu, plus sudah mengalami banyak kerusakan dengan kapasitas produksi yang rendah hanya menimbulkan inesiensi dalam pengeluaran anggaran negara.” pungkasnya. []
Bengkulu,bimasislam—AdayangmenarikdariSekretarisDitjen
BimasIslam,MuhammadiyahAmin,beberapawaktubelakangan.
Pasalnya,setiapdidaulatuntukmembukakegiatandilingkungan
DitjenBimasIslam,mantanRektorIAINSultanAmaiGorontaloitu
selalumemintahadirinuntukmeneriakanlimanilaibudayakerja
KementerianAgama.
“Sayamintabapakdanibuuntukberdiri,dankitateriakanyel-yel
lima nilai budaya kerja Kementerian Agama,” katanya sembari
memintasatupesertamemimpinyel-yeldidepan.
Parahadirinpunkemudianberdiridankompakmeneriakanyel
limanilaibudayakerjalengkapdengangerakannya.
“Integritas, integritas, integritas! Profesionalitas, Profesionalitas,
Profesionalitas! Inovatif, Inovatif, Inovatif ! Tanggungjawab,
Tanggungjawab, Tanggungjawab! Keteladanan, Keteladanan,
Keteladanan!”Seruseluruhpeserta.
Yel-yel tersebutmembuatsuasanapembukaankegiatanmenjadi
lebihcair.Takjarangsebagianpesertatidakhapalyeltersebut,baik
kalimatmaupungerakannyasehinggamenjadihiburanbagiyang
lain.
Meskidemikian,MuhammadiyahAminmengingatkanbahwalima
nilai tersebut bukan hanya sebatas untuk dihapal. “Lima nilai
budaya kerja Kementerian Agama itu harus dipahami dan
dilaksanakanolehsemuapegawai!”katanya.(sigit/bimasislam)
Drs. H. M. Fachruddin, Lc.
Gedung Rusak dan Mesin Tidak Memadai, Unit Percetakan Al-Quran Butuh Perhatian Lebih
Kebiasaan Baru Sesditjen: Yel-yel Lima Budaya Kerja Tiap Buka Acara
Jakarta,bimasislam—KarinaKusumadewi,seorangwartawandi
sebuah media cetak ternama di tanah air memutuskan untuk
berpindah keyakinan dan memeluk agama Islam. Proses
pengislaman dirinya dilangsungkan usai pelaksanaan ibadah
shalat Zhuhur diMasjid Al-Ikhlas, Gedung Kementerian Agama,
JalanMH.ThamrinNo.6,Jakarta,Senin(16/5).
Kepada Kasubdi t Kepenghuluan , Anwar Sa'adi , yang
membimbingnya membaca dua kalimat syahadat, perempuan
kelahiranSemarang,11Oktober1989itumengakutidakmendapat
paksaandaripihakmanapun,termasukdarikeluarga.
Di hadapan sekitar 100 orang jamaah shalat Zhuhur, Karina
m e n c e r i t a k a n a w a l m u l a
keinginannyauntukmemelukagama
Islam.
“Saat kuliah dulu, saat mendengar
lantunanadzan,hatisayamerasakan
ketenangan, rasanya tentram,”
kisahnya. Selain itu, wanita yang
tinggal di bilangan Pondok Aren,
Tangerang Selatan itu jugamengaku
sempat bermimpi mengenakan
pakaianshalatbagiwanitaataubiasa
disebut mukena. “Dalam mimpi itu
saya mengenakan mukena, seperti
orangIslam,”katanya.
K e p a d a b i m a s i s l a m y a n g
mewawancarainya usai pembacaan
dua ka l imat syahadat , Kar ina
mengatakanbahwaialahirdariayah
seorang Muslim dan ibu seorang
penganutProtestan.Kendatibegitu,ia
tidak mendapatkan pengajaran
agamaIslamdikeluarga.“Pilihansaya
untukmemelukIslammerupakanpanggilanyangmurnidarihati
saya,”ujarwanitaberkacamataitu.
Saatmembacaduakalimatsyahadatsebagaiikrarmemelukagama
Islam,Karinatakkuasamenahantangis.Halitumembuatjamaah
yangmenyaksikanprosespengislamantersebut jugamerasakan
keharuan.Sejumlahjamaahtampakmeneteskanairmata.
Prosespembacaanduakalimatsyahadattersebutdiakhiridengan
tandatangandariduaorangsaksidanucapanselamatdaripara
jama'ah.(sigit/bimasislam)
Bengkulu, bimasislam—Dalam Rencana
StrategisKementerianAgama tahun2015-
2019 disebutkan bahwa salah satu fokus
yang akan dibangun olehKemenag adalah
peningkatan potensi ekonomi masyarakat
melalui pemberdayaan lembaga sosial
keagamaan.Salahsatudaricarayangakan
ditempuh melalui pengembangan potensi
zakat,infak,sedekah,termasukdidalamnya
adalah wakaf. Demikian dikatakan oleh
Sekjen Kemenag RI , Nursyam, saat
menyampaikanmateritentangpeluangdan
tantangan perwakafan di Indonesia yang
d i s e l e n g g a ra k an o l e h D i r e k t o ra t
Pemberdayaan Wakaf di hotel Santika
(22/5).
LebihlanjutNursyammenyatakanbahwapemberdayaanekonomi
melalui lembagakeagamaanmerupakanperintah agamakarena
melalui cara ini banyak hal yang dapat dilakukan untuk
meningkatkankemajuandankesejahteraan.
“Menurutsaya,pemberdayaanekonomiumatmelaluizakat,infak,
dan sedekah, termasuk wakaf humumnya wajib. Dengan
melakukanpemberdayaanitumakakemajuandankesejahteraan
dapatditingkatkan.Singapurayanghanyamemilikiwilayahsangat
keciljustrulebihmajudalampengelolaanwakafnya.DiIndonesia
jugasebenarnyasudahmulaisepertiyangdilakukanolehNUdan
Muhammdiyah”,tandasnya.
Oleh karena itu, imbuhnya, untukmemberdayakan wakaf perlu
upayadankemauandarikitaagarperwakafandijadikansebagai
instrumen ekonomi umat. Dengan menjadikan wakaf sebagai
instrumenekonomidapatdilakukandalambentukinvestasi,baik
dalamjangkapendekmaupunpanjang.Baginya,gurubesarIAIN
Sunan Ampel Surabaya ini menggarisbawahi bahwa ada tiga
investasi terbaik dari wakaf , yaitu untuk pendidikan,
pemberdayaanekonomi,dankesehatan.
“Investasi wakaf tebaik adalah dalam bidang pendidikan,
pemberdayaan ekonomi, dan kesehatan. Peningkatan kualitas
pendidikan melalui wakaf akan dapat
mendorong lahirnyaSDMberkualitasyang
dapat mengantarkan kemajuan. Di negeri
manapunjikaSDMnyaberkualitasakanbisa
memajukan dalam segala bidang. Kedua
dalam pemberdayaan ekonomi yang bisa
melahirkan kemampuan ekonomi warga
agar bisa bersaing di dunia global .
Sementara pada sek tor keseha tan
menunjang pengembangan SDM. Kualitas
pelayanan kesehatan dapat dilihat dari
jumlahkunjunganmasyarakatpadapusat-
pusatkesahatan”,katanya.
Jikamelihatdaripotensiwakafyangdimiliki
Indonesiasaatinisangatbesar,namunpada
realitasnya belum berjalan sesuai dengan
tingkatyangideal.Beberapamaslaahyangdihadapiterkaitdengan
perwakafanditanahairdiantaranyaadalahsoalserti�ikasitanah
wakaf sebagai pengamanan aset wakaf. Ini menjadi tugas
KementeianAgamauntukmenuntaskannyaagaraset-asetwakaf
tidakberpindahtangan.
“Soaltanah-tanahwakafyangbanyakbelummemilikisert�ikatagar
menjadiperhatian Kakanwil, Kabid, Kasubdit, dan pihak-pihak
terkait.Sayamintaagarmasalahinibenar-benardiperhatikandan
secepatyadiselesaikan”,pintanya.
Selain itu, hal lain yang jugamenjadi tantangan pengembangan
wakafnasionaladalahsoaltatakelolayangbelumdilakukansecara
profesional.
“Pengelolaanasetwakafselamainimasihdengancaratradisional.
KitaperluterobosandanbisamenirucarakerjaBuSusi,Menteri
KKP.KenapapakJokowimemilihbuSusiyanghanyalulusanSMP,
sementarabanyakprofesor-profesorlulusanluarnegeri?Karena
bu Susi memiliki nyali untuk mengeksekusi, sementara para
profesor itu terlalubanyakpertimbangan.Demikianhalnya soal
wakaf, diperlukan upaya-upaya agar aset-aset wakaf dapat
memiliki dampak kesejahteraan bagi umat”, tutupnya.
(thobib/bimasislam)
Di Masjid Kemenag, Wartawan Ini Jelaskan Alasannya Memeluk Islam
Jakarta, bimasislam— Masyarakat menyambut
antusias program bantuan Kitab Suci Al-
Qur'ansecaragratisyangdisediakan
oleh Dit jen Bimas Is lam
Kementerian Agama.
Setiap hari, sejumlah
pengurusmasjid,majelis
taklim, dan lembaga-
lembagaIslamdatangsilih
b e rgan t i menga j ukan
permohonan bantuan kitab
suci tersebut pada sekretariat
D i t j e n B i m a s I s l a m , G e d u n g
KementerianAgamaLt.6,JakartaPusat.
Kepala Bagian Umum Ditjen Bimas Islam,
Yoesni,mengakusenangbisamelayanimasyarakat
yangmembutuhkanal-Qur'an.“Inimerupakanbagian
dari fungsi pelayanan Ditjen Bimas Islam kepada
masyarakat.Setiapharikamimelayanimasyarakatyangdatangke
kantormengajukanbantuanmushafal-Qur'an,”katanya.
Meski demikian, Yoesni meminta masyarakat yang ingin
mengajukanbantuankitabsucitersebutuntukbersabar.Pasalnya,
stokmushafal-Qur'andiKemenagPusatsaatinisudahhabis.
Dikatakan Yoesni, pihaknya sudahmencetak sebanyak 700 ribu
eksemplarmushafal-Qur'an.Darijumlahtersebut, sebanyak
500 ribu eksemplar dikirim ke 34 Kanwil Kemenag
Provinsi se-Indonesia, dan 200 ribu eksemplar
dibagikan oleh Kemenag Pusat. Seluruh
mushaftersebutsaatinisudahhabis.
“Saat ini ketersediaan mushaf al-Qur'an
dan Juz Amma di Kemenag pusat sudah
hab is , bag i masyarakat yang ing in
mengajukan kami mohon untuk besabar.
Tahuninisudahdalamprosescetakkembali,”
katanya saat ditemui bimasislam di ruang
kerjanya,Selasa(17/5).
Seperti diberitakan sebelumnya, Ditjen Bimas Islam
menyediakan bantuan mushaf al-Qur'an secara gratis
kepadamasyarakatluas.Distribusibantuanal-Qur'andanJuz
'Amma secara cuma-cuma itu ditujukan untuk memenuhi
kebutuhanal-Qur'andiMasjid/Mushalla,instansipemerintahatau
swasta untuk pembinaan karyawan, organisasi massa Islam,
lembagapendidikan,calonpengantin,dansebagainya.
Masyarakat bisa mengirimkan surat pengajuan permohoan
bantuan Mushaf al-Qur'an dan Juz 'Amma kepada Ditjen Bimas
I s l am se ca ra i nd iv idu maupun ko l ek t i f ( l embaga ) .
(sigit/bimasislam)
Stok Bantuan Al-Quran Gratis di Kemenag Sudah Habis
Sekjen: Tingkatkan Kesejahteraan, Jadikan Wakaf Sebagai Instrumen Ekonomi Umat!
Jakarta,bimasislam—Siapa sangka negeri jiran Singapura, yang
mayoritas berpenduduk nonmuslim, memiliki perhatian serius
tentang produk halal. Berdasarkan MasterCard-Crescent Rating
Global Muslim Travel Index (GMTI) 2015, Singapuramerupakan
salahsatudestinasiwisataMuslimterbaikdunia.
Singapurajugamenawarkanbanyakpilihanrestorandankafeyang
menyajikan menu dan makanan halal. Tempat makan tersebut
dapat ditemukan di beberapa tempat, diantaranyaArab Street,
NorthBridgeRoad,sertaBeachRoad.Bahkanadabukupanduan
khususbagiwisatawanmuslim,berjudul“MuslimTravellersGuide
toSingapore,EverythingMuslimTravelersNeed toKnowWhen
Exploring Singapore”. Inimenunjukkanbahwa Singapura sangat
seriusmelindungikonsumenmuslim.
Bukanhanyadisitu,perhatianterhadaphal-halataskehalalanjuga
ditunjukkandenganadanyapemandanganmenarikdiFoodcourt
Food Republic di Singapura. Terdapat pemisahan tempat cuci
piringmakananhalaldannonhalaldengankatayangsangatjelas,
Non Halal Dish Washing dan Halal Dish Washing. Demikian
disampaikanolehEshadiChalid(31/5),anggotaInfokomMajelis
Ulama Indonesia (MUI) yang sedang mengikuti International
Broadcasting ExpodiSingapura.
Eshadimenambahkan, bukanhanya tempat cuci piringnya yang
dipisahkan,tetapijenispiringnyajugabeda.
“Sayasempattanyakan,kenapajaraktempatcucinyaterlaludekat,
bukankahdikhawatirkanpiringnyatertukar.Namunberdasarkan
informasiternyatajenispiringnyaantarayanghalaldannonhalal
itubeda.Sayakira itumenarik,danpatutditiruolehIndonesia”,
tegasnya.(thobib/bimasislam) -
Di Singapura, Tempat Cuci Piring Halal dan Non Halal Dipisahkan
Jakarta,bimasislam—KarinaKusumadewi,seorangwartawandi
sebuah media cetak ternama di tanah air memutuskan untuk
berpindah keyakinan dan memeluk agama Islam. Proses
pengislaman dirinya dilangsungkan usai pelaksanaan ibadah
shalat Zhuhur diMasjid Al-Ikhlas, Gedung Kementerian Agama,
JalanMH.ThamrinNo.6,Jakarta,Senin(16/5).
Kepada Kasubdi t Kepenghuluan , Anwar Sa'adi , yang
membimbingnya membaca dua kalimat syahadat, perempuan
kelahiranSemarang,11Oktober1989itumengakutidakmendapat
paksaandaripihakmanapun,termasukdarikeluarga.
Di hadapan sekitar 100 orang jamaah shalat Zhuhur, Karina
m e n c e r i t a k a n a w a l m u l a
keinginannyauntukmemelukagama
Islam.
“Saat kuliah dulu, saat mendengar
lantunanadzan,hatisayamerasakan
ketenangan, rasanya tentram,”
kisahnya. Selain itu, wanita yang
tinggal di bilangan Pondok Aren,
Tangerang Selatan itu jugamengaku
sempat bermimpi mengenakan
pakaianshalatbagiwanitaataubiasa
disebut mukena. “Dalam mimpi itu
saya mengenakan mukena, seperti
orangIslam,”katanya.
K e p a d a b i m a s i s l a m y a n g
mewawancarainya usai pembacaan
dua ka l imat syahadat , Kar ina
mengatakanbahwaialahirdariayah
seorang Muslim dan ibu seorang
penganutProtestan.Kendatibegitu,ia
tidak mendapatkan pengajaran
agamaIslamdikeluarga.“Pilihansaya
untukmemelukIslammerupakanpanggilanyangmurnidarihati
saya,”ujarwanitaberkacamataitu.
Saatmembacaduakalimatsyahadatsebagaiikrarmemelukagama
Islam,Karinatakkuasamenahantangis.Halitumembuatjamaah
yangmenyaksikanprosespengislamantersebut jugamerasakan
keharuan.Sejumlahjamaahtampakmeneteskanairmata.
Prosespembacaanduakalimatsyahadattersebutdiakhiridengan
tandatangandariduaorangsaksidanucapanselamatdaripara
jama'ah.(sigit/bimasislam)
Bengkulu, bimasislam—Dalam Rencana
StrategisKementerianAgama tahun2015-
2019 disebutkan bahwa salah satu fokus
yang akan dibangun olehKemenag adalah
peningkatan potensi ekonomi masyarakat
melalui pemberdayaan lembaga sosial
keagamaan.Salahsatudaricarayangakan
ditempuh melalui pengembangan potensi
zakat,infak,sedekah,termasukdidalamnya
adalah wakaf. Demikian dikatakan oleh
Sekjen Kemenag RI , Nursyam, saat
menyampaikanmateritentangpeluangdan
tantangan perwakafan di Indonesia yang
d i s e l e n g g a ra k an o l e h D i r e k t o ra t
Pemberdayaan Wakaf di hotel Santika
(22/5).
LebihlanjutNursyammenyatakanbahwapemberdayaanekonomi
melalui lembagakeagamaanmerupakanperintah agamakarena
melalui cara ini banyak hal yang dapat dilakukan untuk
meningkatkankemajuandankesejahteraan.
“Menurutsaya,pemberdayaanekonomiumatmelaluizakat,infak,
dan sedekah, termasuk wakaf humumnya wajib. Dengan
melakukanpemberdayaanitumakakemajuandankesejahteraan
dapatditingkatkan.Singapurayanghanyamemilikiwilayahsangat
keciljustrulebihmajudalampengelolaanwakafnya.DiIndonesia
jugasebenarnyasudahmulaisepertiyangdilakukanolehNUdan
Muhammdiyah”,tandasnya.
Oleh karena itu, imbuhnya, untukmemberdayakan wakaf perlu
upayadankemauandarikitaagarperwakafandijadikansebagai
instrumen ekonomi umat. Dengan menjadikan wakaf sebagai
instrumenekonomidapatdilakukandalambentukinvestasi,baik
dalamjangkapendekmaupunpanjang.Baginya,gurubesarIAIN
Sunan Ampel Surabaya ini menggarisbawahi bahwa ada tiga
investasi terbaik dari wakaf , yaitu untuk pendidikan,
pemberdayaanekonomi,dankesehatan.
“Investasi wakaf tebaik adalah dalam bidang pendidikan,
pemberdayaan ekonomi, dan kesehatan. Peningkatan kualitas
pendidikan melalui wakaf akan dapat
mendorong lahirnyaSDMberkualitasyang
dapat mengantarkan kemajuan. Di negeri
manapunjikaSDMnyaberkualitasakanbisa
memajukan dalam segala bidang. Kedua
dalam pemberdayaan ekonomi yang bisa
melahirkan kemampuan ekonomi warga
agar bisa bersaing di dunia global .
Sementara pada sek tor keseha tan
menunjang pengembangan SDM. Kualitas
pelayanan kesehatan dapat dilihat dari
jumlahkunjunganmasyarakatpadapusat-
pusatkesahatan”,katanya.
Jikamelihatdaripotensiwakafyangdimiliki
Indonesiasaatinisangatbesar,namunpada
realitasnya belum berjalan sesuai dengan
tingkatyangideal.Beberapamaslaahyangdihadapiterkaitdengan
perwakafanditanahairdiantaranyaadalahsoalserti�ikasitanah
wakaf sebagai pengamanan aset wakaf. Ini menjadi tugas
KementeianAgamauntukmenuntaskannyaagaraset-asetwakaf
tidakberpindahtangan.
“Soaltanah-tanahwakafyangbanyakbelummemilikisert�ikatagar
menjadiperhatian Kakanwil, Kabid, Kasubdit, dan pihak-pihak
terkait.Sayamintaagarmasalahinibenar-benardiperhatikandan
secepatyadiselesaikan”,pintanya.
Selain itu, hal lain yang jugamenjadi tantangan pengembangan
wakafnasionaladalahsoaltatakelolayangbelumdilakukansecara
profesional.
“Pengelolaanasetwakafselamainimasihdengancaratradisional.
KitaperluterobosandanbisamenirucarakerjaBuSusi,Menteri
KKP.KenapapakJokowimemilihbuSusiyanghanyalulusanSMP,
sementarabanyakprofesor-profesorlulusanluarnegeri?Karena
bu Susi memiliki nyali untuk mengeksekusi, sementara para
profesor itu terlalubanyakpertimbangan.Demikianhalnya soal
wakaf, diperlukan upaya-upaya agar aset-aset wakaf dapat
memiliki dampak kesejahteraan bagi umat”, tutupnya.
(thobib/bimasislam)
Di Masjid Kemenag, Wartawan Ini Jelaskan Alasannya Memeluk Islam
Jakarta, bimasislam— Masyarakat menyambut
antusias program bantuan Kitab Suci Al-
Qur'ansecaragratisyangdisediakan
oleh Dit jen Bimas Is lam
Kementerian Agama.
Setiap hari, sejumlah
pengurusmasjid,majelis
taklim, dan lembaga-
lembagaIslamdatangsilih
b e rgan t i menga j ukan
permohonan bantuan kitab
suci tersebut pada sekretariat
D i t j e n B i m a s I s l a m , G e d u n g
KementerianAgamaLt.6,JakartaPusat.
Kepala Bagian Umum Ditjen Bimas Islam,
Yoesni,mengakusenangbisamelayanimasyarakat
yangmembutuhkanal-Qur'an.“Inimerupakanbagian
dari fungsi pelayanan Ditjen Bimas Islam kepada
masyarakat.Setiapharikamimelayanimasyarakatyangdatangke
kantormengajukanbantuanmushafal-Qur'an,”katanya.
Meski demikian, Yoesni meminta masyarakat yang ingin
mengajukanbantuankitabsucitersebutuntukbersabar.Pasalnya,
stokmushafal-Qur'andiKemenagPusatsaatinisudahhabis.
Dikatakan Yoesni, pihaknya sudahmencetak sebanyak 700 ribu
eksemplarmushafal-Qur'an.Darijumlahtersebut, sebanyak
500 ribu eksemplar dikirim ke 34 Kanwil Kemenag
Provinsi se-Indonesia, dan 200 ribu eksemplar
dibagikan oleh Kemenag Pusat. Seluruh
mushaftersebutsaatinisudahhabis.
“Saat ini ketersediaan mushaf al-Qur'an
dan Juz Amma di Kemenag pusat sudah
hab is , bag i masyarakat yang ing in
mengajukan kami mohon untuk besabar.
Tahuninisudahdalamprosescetakkembali,”
katanya saat ditemui bimasislam di ruang
kerjanya,Selasa(17/5).
Seperti diberitakan sebelumnya, Ditjen Bimas Islam
menyediakan bantuan mushaf al-Qur'an secara gratis
kepadamasyarakatluas.Distribusibantuanal-Qur'andanJuz
'Amma secara cuma-cuma itu ditujukan untuk memenuhi
kebutuhanal-Qur'andiMasjid/Mushalla,instansipemerintahatau
swasta untuk pembinaan karyawan, organisasi massa Islam,
lembagapendidikan,calonpengantin,dansebagainya.
Masyarakat bisa mengirimkan surat pengajuan permohoan
bantuan Mushaf al-Qur'an dan Juz 'Amma kepada Ditjen Bimas
I s l am se ca ra i nd iv idu maupun ko l ek t i f ( l embaga ) .
(sigit/bimasislam)
Stok Bantuan Al-Quran Gratis di Kemenag Sudah Habis
Sekjen: Tingkatkan Kesejahteraan, Jadikan Wakaf Sebagai Instrumen Ekonomi Umat!
Jakarta,bimasislam—Siapa sangka negeri jiran Singapura, yang
mayoritas berpenduduk nonmuslim, memiliki perhatian serius
tentang produk halal. Berdasarkan MasterCard-Crescent Rating
Global Muslim Travel Index (GMTI) 2015, Singapuramerupakan
salahsatudestinasiwisataMuslimterbaikdunia.
Singapurajugamenawarkanbanyakpilihanrestorandankafeyang
menyajikan menu dan makanan halal. Tempat makan tersebut
dapat ditemukan di beberapa tempat, diantaranyaArab Street,
NorthBridgeRoad,sertaBeachRoad.Bahkanadabukupanduan
khususbagiwisatawanmuslim,berjudul“MuslimTravellersGuide
toSingapore,EverythingMuslimTravelersNeed toKnowWhen
Exploring Singapore”. Inimenunjukkanbahwa Singapura sangat
seriusmelindungikonsumenmuslim.
Bukanhanyadisitu,perhatianterhadaphal-halataskehalalanjuga
ditunjukkandenganadanyapemandanganmenarikdiFoodcourt
Food Republic di Singapura. Terdapat pemisahan tempat cuci
piringmakananhalaldannonhalaldengankatayangsangatjelas,
Non Halal Dish Washing dan Halal Dish Washing. Demikian
disampaikanolehEshadiChalid(31/5),anggotaInfokomMajelis
Ulama Indonesia (MUI) yang sedang mengikuti International
Broadcasting ExpodiSingapura.
Eshadimenambahkan, bukanhanya tempat cuci piringnya yang
dipisahkan,tetapijenispiringnyajugabeda.
“Sayasempattanyakan,kenapajaraktempatcucinyaterlaludekat,
bukankahdikhawatirkanpiringnyatertukar.Namunberdasarkan
informasiternyatajenispiringnyaantarayanghalaldannonhalal
itubeda.Sayakira itumenarik,danpatutditiruolehIndonesia”,
tegasnya.(thobib/bimasislam) -
Di Singapura, Tempat Cuci Piring Halal dan Non Halal Dipisahkan
Depok,bimasislam—“Inibarunamanyakegiatan!”kata seorang
pesertayangantusiasmengikutipelatihanPengembanganSumber
DayaManusia(SDM)bertajuk'GreatLeadershipSkillsandChange
Management”yangdigelarBagianOrtaladanKepegawaianDitjen
BimasIslamdiHotelMargoCity,Depok,JawaBarat.
Workshop yang menggandeng lembaga pengembangan SDM
Tosora Solutions itu memang dikemas dengan sangat menarik.
Problematika perkantoran mulai dari beban kerja, karakter
pegawai,hinggamodelkomunikasidenganrelasikantordibedah
melalui sejumlah ilustrasi, role playing, dangamesmenarik.Tak
heran, seluruh peserta sangat antusias mengikuti pelatihan
tersebut.
Kepala Bagian Ortala dan Kepegawaian, Eddy Mawardi
mengatakankegiatan inimerupakankelanjutandariassessment
yang telah dilakukan di lingkungan Ditjen Bimas Islam untuk
menggenjot kualitas pegawai. “Pemetaan terhadap kompetensi
pegawaidanpeningkatankualitasSDMdilingkunganDitjenBimas
Islamterusdilakukanuntukmeningkatkankualitassuasanakerja
yangefektifdanharmonisdi tengah tuntutanpelayanankepada
masyarakat yang terus meningkat dari
waktukewaktu,”ujarnya.
Sejumlah materi yang diterima peserta
antara lainDevelopingPeopleandTeam
Members, Delegation and Leadership
Styles, Personality Types, Effective
Communication Coaching and Feedback,
CreativeThinking,danLeadershipVision.
Pantauan Bimasislam peserta terlihat
sangat antusias mengikuti kegiatan dan
menyampaikankesanyangpositif.
Salahseorangpeserta,InsanKhairulQalbi
dari Bagian Umum mengatakan bahwa
kegiatansemacaminisangatbermanfaat
untuk meningkatan kualitas SDM di
lingkunganDitjenBimasIslam,terutama
bagaimana melihat potensi, karakter,
serta model komunikasi kepada rekan
kerjadikantor.
“Manfaatnya terutama bagaimana kita mampu melihat karate
pegawaisertamodelkomunikasikepadateman-teman,”katanya.
Workshop tersebut dimulai pada hari Rabu sore (18/5) dan
berakhirpadaJumat,20Meipukul11.00WIB.(sigit/bimasislam)
Jakarta,bimasislam— Warningbagiorangtuauntukmeningkatkan
kualitas kehidupan rumah tangga dan ketahanan keluarga.
Pasalnya,trenpasanganyangsudahhamilsebelummenikahterus
meningkat dari waktu ke waktu. Fenomena ini diperoleh saat
bimasislammelakukankunjungankesejumlahKUAdiIndonesia.
DiMalang,JawaTimur,diperkirakan25persencalonperempuan
yang datang untukmengajukan pencatatan nikah berada dalam
kondisi sudah hamil. Sementara itu di kecamatan Selebar, Kota
Bengkulu, sekitar 20 persen pasangan yang dilayani KUA tiap
tahunnyadalamkondisitengahhamil.Diyakiniditempat-tempat
lainjugaterjadihalyangsama.Sehinggaangkayangsebenarnya
bisa jadi lebih besar, karena data tersebut hanya berasal dari
pasangan yang secara sukarelamendaftarkanpernikahannya ke
KUA, belum termasuk yang menikah secara siri karena malu
kepadatetangga.HalinimenjadiperingatanbagikeluargaMuslim,
mengingatjikamasalahinidibiarkanmakaakanmenjadimasalah
sosialyangjauhdarituntunanagamanamundianggaplazim.
Fenomena lain yang tak kalah memprihatinkan adalah tren di
kalangan anak muda untuk merayakan tahun baru dan hari
valentinedenganmelakukanhubunganlayaknyasuamiistri.Hasil
penelusuran bimasislam, fenomena merayaan tahun baru di
kawasan wisata dengan kekasih sudah menjadi tren baru di
kalangananak-anakmuda. “Hal inilahyangmenyebabkanangka
pernikahanpadaakhirbulanFebruari,Maret,danAprilcenderung
lebihtinggidaripadabulansebelumnya,”katasumberbimasislam.
Sumberitujugamenyebutbahwataksedikitdiantaraanak-anak
mudayangmenyewavillaatauhoteluntukmenghabiskanmalam
bersama teman dan kekasihnya masing-masing di malam
pergantiantahunlayaknyasuamiistri.
Angkapernikahandibulan-bulantersebutcenderungmeningkat
akibatpergaulanyangdilakukanpadabulansebelumnya,yaitusaat
perayaanmalamtahunbarudanvalentine.“Merekalaluhamildan
terpaksamenikahpadabulan-bulanitu”ujarsumbertersebut.
Peranorangtuadalamhalinisangatmenentukan,terutamadalam
halpegawasanterhadappergaulanputradanputrinya.Termasuk
dalamhalinipengenalanagamasecaralebihintensifpadaanggota
keluarga. Selain itu, perlu ada pengalihan perhatian saat
menyambut tahun baru atau menjelang tanggal 14 Februari
(valentine'sday)denganacarayanglebihmenarikdanbermanfaat
bagigenerasimuda,sehinggamerekameninggalkantradisiburuk
tersebut.
Raja Ampat, bimasislam— Mewakili
Menteri Agama, Sekretaris Ditjen
Bimas Islam Muhamadiyah Amin
meresmikanGedung IslamicCenter
Mu'adz bin Jabal di Raja Ampat,
PapuaBarat,Ahad(29/5).
Peresmian pusat pengajaran Islam
di wilayah timur Indonesia itu
dihadirisejumlahpejabatantaralain
Atase Agama Kedutaan Arab Saudi
untuk Indonesia, Ketua BadanWakaf
Indonesia,KakanwilPapuaBarat,Bupati
RajaAmpatdansekretarisMenteriAgama
RI.
Islamic Center yang dibangun atas kerjasama
KedutaanArabSaudidenganKementerianAgamaRI
itu bertujuan untuk memperkuat pendidikan dan keagamaan
IslamkhususnyadiwilayahtimurIndonesia.
Sebelumnya,pihakkedutaanArabSauditelahmelakukansejumlah
pertemuandenganMenteriAgamaterkaitpendirianpusatIslam
tersebut.MenagLukmanSaifuddin sendirimengapresiasiupaya
itu. “Kami mengapresiasi pemerintah Arab Saudi atas proyek
tersebut , insya Allah kerjasama seperti ini akan terus
dikembangkan,”ujarMenagbeberapawaktulalu.
Lebih lanjut Menag menegaskan, bahwa hubungan di bidang
pendidikandankebudayaanantaraIndoensiadenganArabSaudi
sangat berkontribusi dalammembangun hubungan antar kedua
negara. Budaya diplomasi Arab Saudi secara umum dilakukan
secara informal, baik politik, ekonomi, maupun investasi yang
bersifatprosonal",tegasnya.
Islamic CenteryangberlokasidiWaisai,
KabupatenRajaAmpat,PapuaBarat
inimerupakanpusatpendidikandan
dakwahIslampertamayangberada
di pulau paling timur Indonesia.
Selama ini, Raja Ampat dikenal
sebagai salah satudestinasiwisata
lautterindahdidunia.
S e l a i n p em b a n g u n a n � i s i k ,
sebagaimana di jelaskan panitia
Pembangunan Islamic Center, Alfaris
Labagu, faktor yang tak kalah penting
dalam mengembangkan pusat Islam itu
adalah tenaga pengajar yang handal. Untuk itu,
pihakIslamicCentertelahmembukapeluangbagipara
pendakwahuntukmengajardiIslamicCenterMu'adzbinJabal.
DitanyakanmengenaimisipembangunanIslamicCentertersebut,
Alfaris mengatakan bahwa Pusat Islam itu dibangun untuk
membentengigenerasimudaMuslimdiPapuaBaratdaripengaruh
Globalisasi.
Pengaruh globalisasi tersebut, terang pria yang juga menjabat
sebagai Ketua Al-Fatih Kaffah Nusantara (AFKN) cabang Papua
Barat itu, menyusul semakin populernya Raja Ampat sebagai
destinasi wisata kelas dunia. “Pengaruh tersebut misalnya, di
kalangan generasi muda Muslim di Raja Ampat saat ini sudah
terbiasa dengan gaya berpakaian yang mengumbar aurat dan
pergaulanbebas,”katanyamenjelaskan.(Sigit/bimasislam)
Peran Pemerintah daerah juga dibutuhkan untuk melakukan
pengawasan terhadap kawasan atau pusat-pusat wisata yang
didugadijadikantempatperayaanolehanak-anakmudatersebut.
“Misalnya membuat aturan hotel yang lebih ketat terhadap
pasanganyangmenginaptanpatanpadisertaiSuratNikah.
Selain itu, institusi pendidikan juga berperan penting dalam
mendidik generasi muda untuk berhati-hati dan menjauhi
pergaulan bebas. “Pencegahan terhadap budaya permisif (serba
boleh)itumemangmemerlukanperandariberbagaipihak,selain
keluarga, peran sekolah, Pemda, dan juga Kementerian Agama
mutlakdiperlukan!”ujarsumbertersebut.
Selamaini,KementerianAgamatelahmelakukansejumlahupaya
untukmenjagamoraldanmencegahterjadinyafenomenahamildi
luarnikah.Upayatersebutantaralainpenyelenggaraankursuspra
nikah, pembinaan remaja tentang bahaya pergaulan bebas,
bimbingan masyarakat melalui tenaga penyuluh agama, hingga
peningkatan ketahanan keluarga melalui pembinaan keluarga
sakinah.Meskidemikianupayatersebutmasihbelumcukuptanpa
peransertadandukungandarisejumlahpihak[](bimasislam)
Ini Baru Namanya Kegiatan!
Warning! Darurat Hamil Duluan dan Fenomena Nikah di Bulan Maret-April
Wakili Menag, Muhammadiyah Amin Resmikan Islamic Center di Raja Ampat
J a k a r t a ,
bimasislam—Penyeleng
g a r a a n Mu s a b a q a h
Tilawatil Qur'an (MTQ)
Tk.NasionalXXVITahun
2016 siap digelar di
Provinsi Nusa Tenggara
Barat pada tanggal 28
Juli – 7 Agustus 2016.
Seluruhpersiapanteknis
telah mencapai 90%.
Pemerintah NTB sebagai tuan rumah juga telah menyiapkan
berbagaiinfrastrukturdemilancarnyapenyelenggaraaneventdua
tahunanini.
MenteriAgamaLukmanHakimSaifuddinmenegaskan,MTQNXXVI
akandikemasdenganmodelbaru,yaknidengandiberlakukannya
e-mtq . Menurutnya, e-mtq lahir dari sebuah semangat
menghadirkan transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan
MTQ. Karena MTQ selain sebagai syiar Islam, juga menjadi
momentumsilaturahimkebangsaandalambingkaiNKRI.
“Ini terobosan bagus, mencerminkan revolusi mental. Kita
berharap e-mtq dapat menutup celah penyimpangan dan
pelanggaran yang dapat merusak spirit MTQ,” tegasnya saat
memberikan sambutan pada Launching Logo dan pendaftaran
online, Selasa (31/6) bertempat di Auditorium HM Rasjidi Gd.
KementerianAgamaJl.MH.ThamrinNO.6Jakarta.
Lukmanmengingatkan, komitmen reformasi harus tetap dijaga,
salah satunya melalui hadirnya inovasi-inovasi perbaikan
penyelenggaraanMTQ.Menurutnya, kelemahan yang selama ini
terjadidalamtatakelolapenyelenggaraanMTQharusdiperbaiki,
salahsatunyamelaluioptimalisasie-mtq ini.Menagberharap,e-
m t q akan benar -benar me lah i rkan revo lus i menta l
penyelenggaraanMTQ.
Menag: Mari Bersama Menjaga Harkat dan Martabat MTQ
Depok,bimasislam—“Inibarunamanyakegiatan!”kata seorang
pesertayangantusiasmengikutipelatihanPengembanganSumber
DayaManusia(SDM)bertajuk'GreatLeadershipSkillsandChange
Management”yangdigelarBagianOrtaladanKepegawaianDitjen
BimasIslamdiHotelMargoCity,Depok,JawaBarat.
Workshop yang menggandeng lembaga pengembangan SDM
Tosora Solutions itu memang dikemas dengan sangat menarik.
Problematika perkantoran mulai dari beban kerja, karakter
pegawai,hinggamodelkomunikasidenganrelasikantordibedah
melalui sejumlah ilustrasi, role playing, dangamesmenarik.Tak
heran, seluruh peserta sangat antusias mengikuti pelatihan
tersebut.
Kepala Bagian Ortala dan Kepegawaian, Eddy Mawardi
mengatakankegiatan inimerupakankelanjutandariassessment
yang telah dilakukan di lingkungan Ditjen Bimas Islam untuk
menggenjot kualitas pegawai. “Pemetaan terhadap kompetensi
pegawaidanpeningkatankualitasSDMdilingkunganDitjenBimas
Islamterusdilakukanuntukmeningkatkankualitassuasanakerja
yangefektifdanharmonisdi tengah tuntutanpelayanankepada
masyarakat yang terus meningkat dari
waktukewaktu,”ujarnya.
Sejumlah materi yang diterima peserta
antara lainDevelopingPeopleandTeam
Members, Delegation and Leadership
Styles, Personality Types, Effective
Communication Coaching and Feedback,
CreativeThinking,danLeadershipVision.
Pantauan Bimasislam peserta terlihat
sangat antusias mengikuti kegiatan dan
menyampaikankesanyangpositif.
Salahseorangpeserta,InsanKhairulQalbi
dari Bagian Umum mengatakan bahwa
kegiatansemacaminisangatbermanfaat
untuk meningkatan kualitas SDM di
lingkunganDitjenBimasIslam,terutama
bagaimana melihat potensi, karakter,
serta model komunikasi kepada rekan
kerjadikantor.
“Manfaatnya terutama bagaimana kita mampu melihat karate
pegawaisertamodelkomunikasikepadateman-teman,”katanya.
Workshop tersebut dimulai pada hari Rabu sore (18/5) dan
berakhirpadaJumat,20Meipukul11.00WIB.(sigit/bimasislam)
Jakarta,bimasislam— Warningbagiorangtuauntukmeningkatkan
kualitas kehidupan rumah tangga dan ketahanan keluarga.
Pasalnya,trenpasanganyangsudahhamilsebelummenikahterus
meningkat dari waktu ke waktu. Fenomena ini diperoleh saat
bimasislammelakukankunjungankesejumlahKUAdiIndonesia.
DiMalang,JawaTimur,diperkirakan25persencalonperempuan
yang datang untukmengajukan pencatatan nikah berada dalam
kondisi sudah hamil. Sementara itu di kecamatan Selebar, Kota
Bengkulu, sekitar 20 persen pasangan yang dilayani KUA tiap
tahunnyadalamkondisitengahhamil.Diyakiniditempat-tempat
lainjugaterjadihalyangsama.Sehinggaangkayangsebenarnya
bisa jadi lebih besar, karena data tersebut hanya berasal dari
pasangan yang secara sukarelamendaftarkanpernikahannya ke
KUA, belum termasuk yang menikah secara siri karena malu
kepadatetangga.HalinimenjadiperingatanbagikeluargaMuslim,
mengingatjikamasalahinidibiarkanmakaakanmenjadimasalah
sosialyangjauhdarituntunanagamanamundianggaplazim.
Fenomena lain yang tak kalah memprihatinkan adalah tren di
kalangan anak muda untuk merayakan tahun baru dan hari
valentinedenganmelakukanhubunganlayaknyasuamiistri.Hasil
penelusuran bimasislam, fenomena merayaan tahun baru di
kawasan wisata dengan kekasih sudah menjadi tren baru di
kalangananak-anakmuda. “Hal inilahyangmenyebabkanangka
pernikahanpadaakhirbulanFebruari,Maret,danAprilcenderung
lebihtinggidaripadabulansebelumnya,”katasumberbimasislam.
Sumberitujugamenyebutbahwataksedikitdiantaraanak-anak
mudayangmenyewavillaatauhoteluntukmenghabiskanmalam
bersama teman dan kekasihnya masing-masing di malam
pergantiantahunlayaknyasuamiistri.
Angkapernikahandibulan-bulantersebutcenderungmeningkat
akibatpergaulanyangdilakukanpadabulansebelumnya,yaitusaat
perayaanmalamtahunbarudanvalentine.“Merekalaluhamildan
terpaksamenikahpadabulan-bulanitu”ujarsumbertersebut.
Peranorangtuadalamhalinisangatmenentukan,terutamadalam
halpegawasanterhadappergaulanputradanputrinya.Termasuk
dalamhalinipengenalanagamasecaralebihintensifpadaanggota
keluarga. Selain itu, perlu ada pengalihan perhatian saat
menyambut tahun baru atau menjelang tanggal 14 Februari
(valentine'sday)denganacarayanglebihmenarikdanbermanfaat
bagigenerasimuda,sehinggamerekameninggalkantradisiburuk
tersebut.
Raja Ampat, bimasislam— Mewakili
Menteri Agama, Sekretaris Ditjen
Bimas Islam Muhamadiyah Amin
meresmikanGedung IslamicCenter
Mu'adz bin Jabal di Raja Ampat,
PapuaBarat,Ahad(29/5).
Peresmian pusat pengajaran Islam
di wilayah timur Indonesia itu
dihadirisejumlahpejabatantaralain
Atase Agama Kedutaan Arab Saudi
untuk Indonesia, Ketua BadanWakaf
Indonesia,KakanwilPapuaBarat,Bupati
RajaAmpatdansekretarisMenteriAgama
RI.
Islamic Center yang dibangun atas kerjasama
KedutaanArabSaudidenganKementerianAgamaRI
itu bertujuan untuk memperkuat pendidikan dan keagamaan
IslamkhususnyadiwilayahtimurIndonesia.
Sebelumnya,pihakkedutaanArabSauditelahmelakukansejumlah
pertemuandenganMenteriAgamaterkaitpendirianpusatIslam
tersebut.MenagLukmanSaifuddin sendirimengapresiasiupaya
itu. “Kami mengapresiasi pemerintah Arab Saudi atas proyek
tersebut , insya Allah kerjasama seperti ini akan terus
dikembangkan,”ujarMenagbeberapawaktulalu.
Lebih lanjut Menag menegaskan, bahwa hubungan di bidang
pendidikandankebudayaanantaraIndoensiadenganArabSaudi
sangat berkontribusi dalammembangun hubungan antar kedua
negara. Budaya diplomasi Arab Saudi secara umum dilakukan
secara informal, baik politik, ekonomi, maupun investasi yang
bersifatprosonal",tegasnya.
Islamic CenteryangberlokasidiWaisai,
KabupatenRajaAmpat,PapuaBarat
inimerupakanpusatpendidikandan
dakwahIslampertamayangberada
di pulau paling timur Indonesia.
Selama ini, Raja Ampat dikenal
sebagai salah satudestinasiwisata
lautterindahdidunia.
S e l a i n p em b a n g u n a n � i s i k ,
sebagaimana di jelaskan panitia
Pembangunan Islamic Center, Alfaris
Labagu, faktor yang tak kalah penting
dalam mengembangkan pusat Islam itu
adalah tenaga pengajar yang handal. Untuk itu,
pihakIslamicCentertelahmembukapeluangbagipara
pendakwahuntukmengajardiIslamicCenterMu'adzbinJabal.
DitanyakanmengenaimisipembangunanIslamicCentertersebut,
Alfaris mengatakan bahwa Pusat Islam itu dibangun untuk
membentengigenerasimudaMuslimdiPapuaBaratdaripengaruh
Globalisasi.
Pengaruh globalisasi tersebut, terang pria yang juga menjabat
sebagai Ketua Al-Fatih Kaffah Nusantara (AFKN) cabang Papua
Barat itu, menyusul semakin populernya Raja Ampat sebagai
destinasi wisata kelas dunia. “Pengaruh tersebut misalnya, di
kalangan generasi muda Muslim di Raja Ampat saat ini sudah
terbiasa dengan gaya berpakaian yang mengumbar aurat dan
pergaulanbebas,”katanyamenjelaskan.(Sigit/bimasislam)
Peran Pemerintah daerah juga dibutuhkan untuk melakukan
pengawasan terhadap kawasan atau pusat-pusat wisata yang
didugadijadikantempatperayaanolehanak-anakmudatersebut.
“Misalnya membuat aturan hotel yang lebih ketat terhadap
pasanganyangmenginaptanpatanpadisertaiSuratNikah.
Selain itu, institusi pendidikan juga berperan penting dalam
mendidik generasi muda untuk berhati-hati dan menjauhi
pergaulan bebas. “Pencegahan terhadap budaya permisif (serba
boleh)itumemangmemerlukanperandariberbagaipihak,selain
keluarga, peran sekolah, Pemda, dan juga Kementerian Agama
mutlakdiperlukan!”ujarsumbertersebut.
Selamaini,KementerianAgamatelahmelakukansejumlahupaya
untukmenjagamoraldanmencegahterjadinyafenomenahamildi
luarnikah.Upayatersebutantaralainpenyelenggaraankursuspra
nikah, pembinaan remaja tentang bahaya pergaulan bebas,
bimbingan masyarakat melalui tenaga penyuluh agama, hingga
peningkatan ketahanan keluarga melalui pembinaan keluarga
sakinah.Meskidemikianupayatersebutmasihbelumcukuptanpa
peransertadandukungandarisejumlahpihak[](bimasislam)
Ini Baru Namanya Kegiatan!
Warning! Darurat Hamil Duluan dan Fenomena Nikah di Bulan Maret-April
Wakili Menag, Muhammadiyah Amin Resmikan Islamic Center di Raja Ampat
J a k a r t a ,
bimasislam—Penyeleng
g a r a a n Mu s a b a q a h
Tilawatil Qur'an (MTQ)
Tk.NasionalXXVITahun
2016 siap digelar di
Provinsi Nusa Tenggara
Barat pada tanggal 28
Juli – 7 Agustus 2016.
Seluruhpersiapanteknis
telah mencapai 90%.
Pemerintah NTB sebagai tuan rumah juga telah menyiapkan
berbagaiinfrastrukturdemilancarnyapenyelenggaraaneventdua
tahunanini.
MenteriAgamaLukmanHakimSaifuddinmenegaskan,MTQNXXVI
akandikemasdenganmodelbaru,yaknidengandiberlakukannya
e-mtq . Menurutnya, e-mtq lahir dari sebuah semangat
menghadirkan transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan
MTQ. Karena MTQ selain sebagai syiar Islam, juga menjadi
momentumsilaturahimkebangsaandalambingkaiNKRI.
“Ini terobosan bagus, mencerminkan revolusi mental. Kita
berharap e-mtq dapat menutup celah penyimpangan dan
pelanggaran yang dapat merusak spirit MTQ,” tegasnya saat
memberikan sambutan pada Launching Logo dan pendaftaran
online, Selasa (31/6) bertempat di Auditorium HM Rasjidi Gd.
KementerianAgamaJl.MH.ThamrinNO.6Jakarta.
Lukmanmengingatkan, komitmen reformasi harus tetap dijaga,
salah satunya melalui hadirnya inovasi-inovasi perbaikan
penyelenggaraanMTQ.Menurutnya, kelemahan yang selama ini
terjadidalamtatakelolapenyelenggaraanMTQharusdiperbaiki,
salahsatunyamelaluioptimalisasie-mtq ini.Menagberharap,e-
m t q akan benar -benar me lah i rkan revo lus i menta l
penyelenggaraanMTQ.
Menag: Mari Bersama Menjaga Harkat dan Martabat MTQ
Meskibaruditerapkantahun2016ini,Menteriyangdikenalaktifdi
mediasosialinioptimisdapatberjalanlancar.Menurutnya,setiap
perubahan dibutuhkan lebih dari sekedar komitment, yaitu
kerjasama. Pihaknya yakin seluruh jajaran Kementerian Agama
akanmendukungdanmensukseskane-mtq.
“Kta harus merawat warisan luhur ini dengan memperkuat
komitmenmenyelenggarakanMTQsecarabersihdantransparan.
Karenanyasayamohondanmohonagarkitamenjagaharkatdan
martabat MTQ dengan tidak melakukan hal-hal yang merusak”
tuturnya.
Di tempat yang sama, Gubernur NTB, TGH. Zainul Majdi
menegaskan,seluruh jajaranpemerintahanbersamamasyarakat
NTB siap mensukseskan penyelenggaraan MTQN XXVI.
Menurutnya, event dua tahunan ini juga akan disambut dengan
hangat dalam semangat kerukunan. Seluruh elemenmasyarakat
NTBdariberbagaiagamadansukusiapmenyambutparaka�ilah.
“Kami siap mensukseskan MTQN XXVI. Ini komitmen bersama
seluruhmasyarakatNTB.Bahkankamitelahmenerimakomitmen
dari para pecalang dan pemuda-pemuda agama di NTB untuk
menjadibagiandarisuksesnyaeventbesarini,”tegasya.
Gubernuryang jugaalumnial-Azhar,Mesir,menambahkan,guna
memeriahkan momen MTQN XXVI, akan diselenggarakan
konferensi internasional bekerjasama dengan Rabithah Ma'ahid
IslamiyyahdenganmengambiltemaMenguatkanModerasiIslam.
dijadwalkan,sebanyak300delegasiluarnegeriakanhadirdalam
eventtersebut.
DalamperhelatanMTQNasionalXXVIini,sebanyak7cabangdan
18 Golongan, akan memeriahkan event dua tahunan ini. Pada
perhelatansebelumnyadiProvinsiKepulauanRiauTahun2014,
cabangyangdilombagakansebanyak17Golongan.Padatahunini,
terdapatpenambahan1(satu)golonganKhatKontemporer,yang
telahdieksibisikanpadaPenyelenggaraanMTQXXVTahun2014di
KotaBatam,ProvinsiKepulauanRiau,sehinggakiniberjumlah18
golongan yang akan dilombakan.Lebih dari 6000 orang akan
memeriahkaneventakbarini. (kangjeje-ska/foto:bimasislan)
Sorong, bimasislam— Beberapa waktu terakhir, sejumlah
informasi sensitif terkait hubungan antar umat beragama
seringkalimuncul denganmengatasnamakan Papua atau Papua
Barat, menjawab berita sensitif tersebut, tim bimasislam punya
goodnewssaatbertugasmengunjungipulaubesardiujungtimur
Nusantaraitu.
Perjalanantimbimasislam,AndiPabentengdanYosRunizayang
ditugaskan untuk meninjau proyek pembangunan gedung balai
nikah dan manasik haji melalui pembiayaan sukuk atau Surat
Berharga Syariah Negara (SBSN), membawa kabar baik terkait
kerukunanumatberagamadipulauterbesarkeduadiduniaitu.
Sebagaimanadiketahui,luaskecamatandiPapuaBaratjauhlebih
besardarirata-ratakecamatandidaerahlain,akibatnyaperjalanan
menuju lokasi tujuan menghabiskan waktu tempuh yang lebih
lama.Dalamperjalananmenujulokasibalainikahdanmanasikhaji,
timbimasislamdidampingiolehkepalaKankemenagKabupaten
Sorong,DawedMarthenSyaranamual,yangberagamaProtestan,
serta seorang pembimas agama Hindu bernama I Ketut
Dwijanagara.
NampaksekalipejabatKemenagtersebuttidakmembeda-bedakan
perhatian,sekalipunkedatangan timterkaitdenganurusanKUA
yangnotabenemilikumatIslam.“Tolongperhatikankami
di Sorong,” katanya sebagaimana diceritakan Andi
Pabenteng kepadawartawanbimasislam, Rabu (25/5).
Tentusajamaksud'tolongperhatikan'adalahpelayanan
terhadapumatIslam,mengingattujuankedatangantim
untukmemantauproyekpembangunanKUA.
“Merekabenar-benartidakmembedakanperhatiandan
pelayananpadasiapapun,meskiberbedaagama,”tambah
Andi. Saat tiba waktu shalat Jumat, Marthen
Syaranamual mempersilakan Tim Bimasislam untuk
menunaikanibadah.“SilakanShalatdulu,sayamenunggu
disini,” katanya. Tim bimasislam pun beranjak menuju
MasjiddiantarolehKetutDwijanagarayangmenunggu
hinggapelaksanaanshalatJum'atselesai.
Keharmonian yang disaksikan tim bimasislam tak
berhentidisitu.SaattibadigedungKUA,terlihatKantor
Urusan Agama yang melayani umat Islam di tingkat
kecamatanituberdiriberhadap-hadapandengansebuah
Gereja.“Iniadalahpemadangankeharmonianantarumat
beragamayangperlumenjaditeladandiwilayahlain.”
DikatakanAndi,perjalanandinaskePapuaBaratmemangrelatif
lebih melelahkan dari pada wilayah lain di Indonesia. Meski
demikian, kelelahanbertugas tersebuthilangkalamelihat spirit
persaudaraan sesama anak bangsa terasa begitu erat meski
berbedaagama.
Saat Andi menanyakan apakah lokasi KUA yang berseberangan
dengan Gereja itu tidakmengakibatkan gesekan antar pemeluk
agama,KepalaKankemenagSorongmengatakan:“Kitabolehbeda
agama, tapikita tetapbersaudara,kan? “Kon�likyangterjadidi
wilayahtimurIndonesialebihdiakibatkanulahpihakketigayang
tidakrelamelihatkerukunananakBangsa,”jelasnya.
Oleh karena itu, sebagai Kasubbag Perencanaan dan Anggaran,
AndiberpesankepadaseluruhpejabatdilingkunganBimasIslam
baiktingkatpusatmaupundaerah,agardalammenyusunanggaran
selainharusmemperhatikandampakyangnyatabagipelayanan
terjadap umat Islam, juga perlu terus memperhatikan dampak
gunameningkatnya hubungan yang harmonis dalam kehidupan
beragama, baik sesamamaupun antar pemeluk agama berbeda.
(sigit/bimasislam)
Jakarta, bimasislam—Menteri Agama, Lukman
Hakim Saifuddin berharap media turut serta
menjaga kesucian bulan Ramadhan dengan cara
menghadirkan program siaran yang dapat
mencerahkanmasyarakat.
“Media masa menduduki posisi yang sangat
strategis.Dierateknologiinformasi,mediasemakin
memilikiperandankontribusidalampelaksanaan
esensi bulan ramadhan. Semoga semua siaran di
bulan Ramadhan tahun ini dapat mencerahkan
publik”
Hal itu disampaikan Menag dalam acara Temu
Konsultasi Pengelola Media yang diselenggarakan
oleh Direrktorat Penerangan Agama Islam,
Kementerian Agama, di Gedung Kemenag, Jl.MH
Thamrin,JakartaPusat,Selasa(31/5).
Dikatakan Menag, Kementerian Agama ingin memaknai bulan
Ramadhan agar seluruh umat Islam dan umat beragama pada
umumnyamemiliki persepsi yang sama terhadap esensimakna
dariRamadhan.Karenanyaseluruhakti�itasharussejalandengan
esensiRamadhanitusendiri.
Menag berharappara pengelola media ikut menjaga kerukunan
umatberagamaagarbulanRamadhansemakinkondusif.“Harapan
kami,kepadamediaagarkehidupankeagamaankitaitukondusif
apalagiinidibulanRamadhantentubulansuciyangharuskitajaga
kesuciannyabersamadankarenanyadituntutmasing-masingkita
proaktif untuk mengembangkan toleransi dalam kaitannya
menghormatidanmenghargaiperbedaanyangadadipihaklain”,
ujarMenag.
Selainitu,MenagmenakankanbahwaRamadhanselainbulansuci,
adalahbulandimanaumatIslammampumenempadiri,esensinya
adalahmomentumdimanaumatIslammampumengendalikandiri
sendiri,yaituhawanafsunya.Karenahawanafsuituadalahmusuh
utamamanusia.
Ditempatyangsama,WakilKetuaKomisiPenyiaranIndonesia,Idy
Muzayyad mengungkapkan bahwa dari tahun ketahun siaran
keagamaan di bulan Ramadhan terus mengalami perbaikan
kualitas,halituterjadikarenaadanyakontroldarimasyarakat.
“Pengamatan kami, ada kecenderungan atau tren perbaikan
kualitas program keagamaan khususnya di bulan Ramadhan,
d ibukt ikan makin banyaknya program kreat i f , yang
menggabungkan spirit ramadhan dengan program yang sama
denganspirititu”,ungkapIdy.
Acara yang dipandu Dirjen Bimas Islam, Machasin ini tampak
begitu dialogis. Satu persatu pengelola media Televisi
menyampaikan program siaran keagamaan di bulan Ramadhan.
TampakhadirpengelolaTransTV,Trans-7,MetroTV,TVOne,ANTV,
Global TV, TVRI, SCTV, RCTI, MNC TV, O-Chanel, TVMu, Net-TV,
Indosiar, i-NewsTV,KompasTVdanbeberapamediaonlinedan
cetak. Selain itu, hadir pula perwakilan Lembaga Sensor Filem
( L S F ) d a n p e r w a k i l a n O r m a s I s l a m .
[syam/bimasislam/foto:kemenag]
Pesan dari Papua Barat: Kita Beda Agama, Tapi Kita Tetap Saudara, Kan?
Menag Harap Siaran Ramadhan dapat Cerahkan Publik
Jakarta, bimasislam—Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan
melakukan pemantauan terhadap 15 televisi nasional selama
Ramadhan1437H.Pemantauaninimerupakankegiatantahunan
yangdiselenggarakanuntukmemastikanisisiaransesuaidengan
semangatsyiardanibadahdibulansuci.
Ketua Umum MUI KH. Ma'ruf Amin menjelaskan pemantauan
televisi berlandaskan pada sejumlah perundang-undangan dan
aturan yang berlaku. Pada tahun ini, pemantauan televisi akan
melibatkan masyarakat dengan cara mengirim konten video
rekamansiarantvmelaluiemailkepantautv.mui@gmail.com.
"MUImemilikitanggungjawabagarkontensiaransesuaidengan
semangatsyiardanibadahdibulanRamadhan,"kataMa'rufAmin
saatjumpapersdiKantorMUI,Jakarta,padaSelasa(31/5).
Lebihlanjut,Ma'ruf menambahkanpemantauanpadajamprime
timeyaknisebelumdansesudahsahur,sertasebelumdansesudah
berbukapuasa.TimpemantauMUIakanmerekamprogramtelevisi
apakahdidalamnyaadapelanggaranatautidak.MUIjugabekerja
sama dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) terkait dengan
rekaman video yang akan menjadi dasar pemantauan. Secara
infrastruktur,KPImemilikiperalatandanSDMyangjauhmemadai
untukmemantaukontensiarantelevisi.
"Selain dari KPI, MUI juga memiliki tim internal yang akan
melakukanperekamansiarantelevisi,"kataMa'rufAmin.
PemantauansiaranmengacupadaUUPenyiaran,UUPornogra�i,
UU Perlindungan Anak, UU tentang Pers, Pedoman Perilaku
PenyiarandanStandarProgramSiaran(P3&SPS),Suratedaran
KPItentanglaranganpenampilankebanci-banciandanfatwaMUI.
Landasantersebutuntukmemperkuatpemantauanagarpengelola
televisibenar-benarmemproduksitayanganyangramahdengan
Ramadhan.
"Secara teknis, hasil pemantauan di sepuluh hari pertama akan
disampaikanMUI denganmenggelar jumpa pers. Sementara 20
hariselanjutnyaakandisampaikansetelahIdulFitri,"jelasMa'ruf
Amin.
Adapun televisi yang akan dipantau adalah RCTI, SCTV, Net TV,
MetroTV,TVOne,Indosiar,MNCTV,I-NewsTV,KompasTV,Trans
TV,Trans7,GlobalTV,ANTV,RTVdanTVRI.
Menurut Ma'ruf, dengan adanya pemantauan ini diharapkan
pengelola televisi menjaga kekhusyuan dan semangat syiar di
bulan Ramadhan. Dengan demikian, kondusivitas semangat
peribadatandibulansucibisaterjaga.
“KitaberharapRamadhantahuninitidakadalagiacara hiburan
yang candaannya penuh caci maki, dialog dan adegan yang
merendahkan ," kata Ma'ruf Amin sambi l tersenyum.
(sigit/mui/bimasislam/muvila)
Pastikan Program Ramadhan Tak Melenceng, 15 Stasiun TV ini Dipantau MUI
Meskibaruditerapkantahun2016ini,Menteriyangdikenalaktifdi
mediasosialinioptimisdapatberjalanlancar.Menurutnya,setiap
perubahan dibutuhkan lebih dari sekedar komitment, yaitu
kerjasama. Pihaknya yakin seluruh jajaran Kementerian Agama
akanmendukungdanmensukseskane-mtq.
“Kta harus merawat warisan luhur ini dengan memperkuat
komitmenmenyelenggarakanMTQsecarabersihdantransparan.
Karenanyasayamohondanmohonagarkitamenjagaharkatdan
martabat MTQ dengan tidak melakukan hal-hal yang merusak”
tuturnya.
Di tempat yang sama, Gubernur NTB, TGH. Zainul Majdi
menegaskan,seluruh jajaranpemerintahanbersamamasyarakat
NTB siap mensukseskan penyelenggaraan MTQN XXVI.
Menurutnya, event dua tahunan ini juga akan disambut dengan
hangat dalam semangat kerukunan. Seluruh elemenmasyarakat
NTBdariberbagaiagamadansukusiapmenyambutparaka�ilah.
“Kami siap mensukseskan MTQN XXVI. Ini komitmen bersama
seluruhmasyarakatNTB.Bahkankamitelahmenerimakomitmen
dari para pecalang dan pemuda-pemuda agama di NTB untuk
menjadibagiandarisuksesnyaeventbesarini,”tegasya.
Gubernuryang jugaalumnial-Azhar,Mesir,menambahkan,guna
memeriahkan momen MTQN XXVI, akan diselenggarakan
konferensi internasional bekerjasama dengan Rabithah Ma'ahid
IslamiyyahdenganmengambiltemaMenguatkanModerasiIslam.
dijadwalkan,sebanyak300delegasiluarnegeriakanhadirdalam
eventtersebut.
DalamperhelatanMTQNasionalXXVIini,sebanyak7cabangdan
18 Golongan, akan memeriahkan event dua tahunan ini. Pada
perhelatansebelumnyadiProvinsiKepulauanRiauTahun2014,
cabangyangdilombagakansebanyak17Golongan.Padatahunini,
terdapatpenambahan1(satu)golonganKhatKontemporer,yang
telahdieksibisikanpadaPenyelenggaraanMTQXXVTahun2014di
KotaBatam,ProvinsiKepulauanRiau,sehinggakiniberjumlah18
golongan yang akan dilombakan.Lebih dari 6000 orang akan
memeriahkaneventakbarini. (kangjeje-ska/foto:bimasislan)
Sorong, bimasislam— Beberapa waktu terakhir, sejumlah
informasi sensitif terkait hubungan antar umat beragama
seringkalimuncul denganmengatasnamakan Papua atau Papua
Barat, menjawab berita sensitif tersebut, tim bimasislam punya
goodnewssaatbertugasmengunjungipulaubesardiujungtimur
Nusantaraitu.
Perjalanantimbimasislam,AndiPabentengdanYosRunizayang
ditugaskan untuk meninjau proyek pembangunan gedung balai
nikah dan manasik haji melalui pembiayaan sukuk atau Surat
Berharga Syariah Negara (SBSN), membawa kabar baik terkait
kerukunanumatberagamadipulauterbesarkeduadiduniaitu.
Sebagaimanadiketahui,luaskecamatandiPapuaBaratjauhlebih
besardarirata-ratakecamatandidaerahlain,akibatnyaperjalanan
menuju lokasi tujuan menghabiskan waktu tempuh yang lebih
lama.Dalamperjalananmenujulokasibalainikahdanmanasikhaji,
timbimasislamdidampingiolehkepalaKankemenagKabupaten
Sorong,DawedMarthenSyaranamual,yangberagamaProtestan,
serta seorang pembimas agama Hindu bernama I Ketut
Dwijanagara.
NampaksekalipejabatKemenagtersebuttidakmembeda-bedakan
perhatian,sekalipunkedatangan timterkaitdenganurusanKUA
yangnotabenemilikumatIslam.“Tolongperhatikankami
di Sorong,” katanya sebagaimana diceritakan Andi
Pabenteng kepadawartawanbimasislam, Rabu (25/5).
Tentusajamaksud'tolongperhatikan'adalahpelayanan
terhadapumatIslam,mengingattujuankedatangantim
untukmemantauproyekpembangunanKUA.
“Merekabenar-benartidakmembedakanperhatiandan
pelayananpadasiapapun,meskiberbedaagama,”tambah
Andi. Saat tiba waktu shalat Jumat, Marthen
Syaranamual mempersilakan Tim Bimasislam untuk
menunaikanibadah.“SilakanShalatdulu,sayamenunggu
disini,” katanya. Tim bimasislam pun beranjak menuju
MasjiddiantarolehKetutDwijanagarayangmenunggu
hinggapelaksanaanshalatJum'atselesai.
Keharmonian yang disaksikan tim bimasislam tak
berhentidisitu.SaattibadigedungKUA,terlihatKantor
Urusan Agama yang melayani umat Islam di tingkat
kecamatanituberdiriberhadap-hadapandengansebuah
Gereja.“Iniadalahpemadangankeharmonianantarumat
beragamayangperlumenjaditeladandiwilayahlain.”
DikatakanAndi,perjalanandinaskePapuaBaratmemangrelatif
lebih melelahkan dari pada wilayah lain di Indonesia. Meski
demikian, kelelahanbertugas tersebuthilangkalamelihat spirit
persaudaraan sesama anak bangsa terasa begitu erat meski
berbedaagama.
Saat Andi menanyakan apakah lokasi KUA yang berseberangan
dengan Gereja itu tidakmengakibatkan gesekan antar pemeluk
agama,KepalaKankemenagSorongmengatakan:“Kitabolehbeda
agama, tapikita tetapbersaudara,kan? “Kon�likyangterjadidi
wilayahtimurIndonesialebihdiakibatkanulahpihakketigayang
tidakrelamelihatkerukunananakBangsa,”jelasnya.
Oleh karena itu, sebagai Kasubbag Perencanaan dan Anggaran,
AndiberpesankepadaseluruhpejabatdilingkunganBimasIslam
baiktingkatpusatmaupundaerah,agardalammenyusunanggaran
selainharusmemperhatikandampakyangnyatabagipelayanan
terjadap umat Islam, juga perlu terus memperhatikan dampak
gunameningkatnya hubungan yang harmonis dalam kehidupan
beragama, baik sesamamaupun antar pemeluk agama berbeda.
(sigit/bimasislam)
Jakarta, bimasislam—Menteri Agama, Lukman
Hakim Saifuddin berharap media turut serta
menjaga kesucian bulan Ramadhan dengan cara
menghadirkan program siaran yang dapat
mencerahkanmasyarakat.
“Media masa menduduki posisi yang sangat
strategis.Dierateknologiinformasi,mediasemakin
memilikiperandankontribusidalampelaksanaan
esensi bulan ramadhan. Semoga semua siaran di
bulan Ramadhan tahun ini dapat mencerahkan
publik”
Hal itu disampaikan Menag dalam acara Temu
Konsultasi Pengelola Media yang diselenggarakan
oleh Direrktorat Penerangan Agama Islam,
Kementerian Agama, di Gedung Kemenag, Jl.MH
Thamrin,JakartaPusat,Selasa(31/5).
Dikatakan Menag, Kementerian Agama ingin memaknai bulan
Ramadhan agar seluruh umat Islam dan umat beragama pada
umumnyamemiliki persepsi yang sama terhadap esensimakna
dariRamadhan.Karenanyaseluruhakti�itasharussejalandengan
esensiRamadhanitusendiri.
Menag berharappara pengelola media ikut menjaga kerukunan
umatberagamaagarbulanRamadhansemakinkondusif.“Harapan
kami,kepadamediaagarkehidupankeagamaankitaitukondusif
apalagiinidibulanRamadhantentubulansuciyangharuskitajaga
kesuciannyabersamadankarenanyadituntutmasing-masingkita
proaktif untuk mengembangkan toleransi dalam kaitannya
menghormatidanmenghargaiperbedaanyangadadipihaklain”,
ujarMenag.
Selainitu,MenagmenakankanbahwaRamadhanselainbulansuci,
adalahbulandimanaumatIslammampumenempadiri,esensinya
adalahmomentumdimanaumatIslammampumengendalikandiri
sendiri,yaituhawanafsunya.Karenahawanafsuituadalahmusuh
utamamanusia.
Ditempatyangsama,WakilKetuaKomisiPenyiaranIndonesia,Idy
Muzayyad mengungkapkan bahwa dari tahun ketahun siaran
keagamaan di bulan Ramadhan terus mengalami perbaikan
kualitas,halituterjadikarenaadanyakontroldarimasyarakat.
“Pengamatan kami, ada kecenderungan atau tren perbaikan
kualitas program keagamaan khususnya di bulan Ramadhan,
d ibukt ikan makin banyaknya program kreat i f , yang
menggabungkan spirit ramadhan dengan program yang sama
denganspirititu”,ungkapIdy.
Acara yang dipandu Dirjen Bimas Islam, Machasin ini tampak
begitu dialogis. Satu persatu pengelola media Televisi
menyampaikan program siaran keagamaan di bulan Ramadhan.
TampakhadirpengelolaTransTV,Trans-7,MetroTV,TVOne,ANTV,
Global TV, TVRI, SCTV, RCTI, MNC TV, O-Chanel, TVMu, Net-TV,
Indosiar, i-NewsTV,KompasTVdanbeberapamediaonlinedan
cetak. Selain itu, hadir pula perwakilan Lembaga Sensor Filem
( L S F ) d a n p e r w a k i l a n O r m a s I s l a m .
[syam/bimasislam/foto:kemenag]
Pesan dari Papua Barat: Kita Beda Agama, Tapi Kita Tetap Saudara, Kan?
Menag Harap Siaran Ramadhan dapat Cerahkan Publik
Jakarta, bimasislam—Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan
melakukan pemantauan terhadap 15 televisi nasional selama
Ramadhan1437H.Pemantauaninimerupakankegiatantahunan
yangdiselenggarakanuntukmemastikanisisiaransesuaidengan
semangatsyiardanibadahdibulansuci.
Ketua Umum MUI KH. Ma'ruf Amin menjelaskan pemantauan
televisi berlandaskan pada sejumlah perundang-undangan dan
aturan yang berlaku. Pada tahun ini, pemantauan televisi akan
melibatkan masyarakat dengan cara mengirim konten video
rekamansiarantvmelaluiemailkepantautv.mui@gmail.com.
"MUImemilikitanggungjawabagarkontensiaransesuaidengan
semangatsyiardanibadahdibulanRamadhan,"kataMa'rufAmin
saatjumpapersdiKantorMUI,Jakarta,padaSelasa(31/5).
Lebihlanjut,Ma'ruf menambahkanpemantauanpadajamprime
timeyaknisebelumdansesudahsahur,sertasebelumdansesudah
berbukapuasa.TimpemantauMUIakanmerekamprogramtelevisi
apakahdidalamnyaadapelanggaranatautidak.MUIjugabekerja
sama dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) terkait dengan
rekaman video yang akan menjadi dasar pemantauan. Secara
infrastruktur,KPImemilikiperalatandanSDMyangjauhmemadai
untukmemantaukontensiarantelevisi.
"Selain dari KPI, MUI juga memiliki tim internal yang akan
melakukanperekamansiarantelevisi,"kataMa'rufAmin.
PemantauansiaranmengacupadaUUPenyiaran,UUPornogra�i,
UU Perlindungan Anak, UU tentang Pers, Pedoman Perilaku
PenyiarandanStandarProgramSiaran(P3&SPS),Suratedaran
KPItentanglaranganpenampilankebanci-banciandanfatwaMUI.
Landasantersebutuntukmemperkuatpemantauanagarpengelola
televisibenar-benarmemproduksitayanganyangramahdengan
Ramadhan.
"Secara teknis, hasil pemantauan di sepuluh hari pertama akan
disampaikanMUI denganmenggelar jumpa pers. Sementara 20
hariselanjutnyaakandisampaikansetelahIdulFitri,"jelasMa'ruf
Amin.
Adapun televisi yang akan dipantau adalah RCTI, SCTV, Net TV,
MetroTV,TVOne,Indosiar,MNCTV,I-NewsTV,KompasTV,Trans
TV,Trans7,GlobalTV,ANTV,RTVdanTVRI.
Menurut Ma'ruf, dengan adanya pemantauan ini diharapkan
pengelola televisi menjaga kekhusyuan dan semangat syiar di
bulan Ramadhan. Dengan demikian, kondusivitas semangat
peribadatandibulansucibisaterjaga.
“KitaberharapRamadhantahuninitidakadalagiacara hiburan
yang candaannya penuh caci maki, dialog dan adegan yang
merendahkan ," kata Ma'ruf Amin sambi l tersenyum.
(sigit/mui/bimasislam/muvila)
Pastikan Program Ramadhan Tak Melenceng, 15 Stasiun TV ini Dipantau MUI
Bengkulu, bimasislam— Kantor Urusan
Agama (KUA) Kecamatan Pondok Kelapa,
Kabupaten Bengkulu Tengah punya
program unggulan yang patut ditiru oleh
KUA lain di Indonesia, program itu disebut
dengan “Kampung Sakinah.” Kampung
Sakinah adalah prototype masyarakat
yang ideal dengan kehidupan yang religius
dan harmonis . Kampung Sakinah
berlokasi di Dusun Pulau Beringin, Desa
Harapan, Kecamatan Pondok Kelapa,
Bengkulu Tengah.
Kampung Sakinah mirip dengan program
Desa Binaan Ditjen Bimas Islam, hanya
saja pembinaannya murni diinisiasi dan
dilayani oleh KUA. Seperti dijelaskan oleh
Mikratul Aswad, Kepala KUA Pondok
Kelapa, pembinaan terhadap kampung
sakinah sepenuhnya oleh pegawai KUA yang dipimpinnya.
“Yang turun ke lapangan untuk melakukan pembinaan
keagamaan di Kampung Sakinah adalah seluruh petugas KUA,
termasuk para penyuluh non PNS,” jelasnya saat ditemui
bimasislam di ruang kerjanya, Senin (23/5).
Dikatakan Aswad, pembinaan di Kampung Sakinah tidak hanya
menyangkut bidang agama, namun juga pemberdayaan
ekonomi, mengingat masyarakat akan sulit mendalami agama
kalau masih terhimpit oleh kesulitan keuangan. “Di Kampung
Sakinah juga ada program pemberdayaan ekonomi, misalnya
produksi Kopi Biji Salak, dan sebagainya. Saat MTQ di Bengkulu
produk olahan penduduk di Kampung Sakinah terjual laris
manis,” tambahnya.
Sementara itu dalam bidang pembinaan keagamaan, secara
rutin di kampung sakinah dilaksanakan pengajian rutin untuk
kaum ibu, ramaja, dan orang tua. Model Kampung Sakinah yang
merupakan percontohan bagi kehidupan kampung yang religius
dan rukun tersebut ingin ditularkan aswad kepada keluarga-
keluarga di kampung lainnya. Oleh karena itu pria kelahiran 12
Mei 1982 itu punya keinginan agar pembinaan kursus pra nikah
dilakukan di Kampung Sakinah, “Maksudnya agar menjadi
contoh bagi masyarakat yang hendak berkeluarga sehingga bisa
menularkan spirit tersebut di kampungnya masing-masing,”
terangnya.
KUA Pondok Kelapa merupakan satu dari 10 KUA di Kabupaten
Bengkulu Tengah. KUA yang dipimpin oleh Mikratul Aswad ini
melayani masyarakat yang tersebar di 16 desa dengan angka
rata-rata peristiwa nikah 15 pasang setiap bulannya. Masyarakat
Kecamatan Pondok Kelapa dilayani oleh 6 pegawai KUA dan 23
penyuluh non PNS.
Kepala KUA Pondok Kelapa memiliki konsep pelayanan dan
kreatitas yang tinggi. Ini terlihat dari sejumlah papan dan
infogras layanan keagamaan dengan desain yang menarik
dipasang di berbagai sudut gedung KUA, seperti info alur nikah,
skema mahram, dan sebagainya. Infogras tersebut diberi
ilustrasi kartun yang segar.
Selain itu, di bagian depan KUA juga terdapat meja front ofce
untuk melayani masyarakat agar tidak bingung saat tiba di KUA.
Front ofce itu dilengkapi dengan data visual pelayanan nikah di
KUA Pondok Kelapa yang ditayangkan melalui televisi layar datar
yang terhubung ke perangkat elektronik. Masuk ke bagian
dalam, terdapat meja pelayanan pendaftaran nikah secara
manual maupun online. Sementara ruang balai nikah terdapat di
bagian depan, dihiasi ornament dan dekorasi khas Bengkulu.
(sigit/bimasislam)
Semarang, bimasislam— Bulan Ramadhan sebentar lagi tiba, umat
Islam di berbagai penjuru Nusantara tengah bersiap menyambut
kedatanganbulansuciyangdinanti-nantiitu.Disejumlahwilayahdi
tanahairterdapattradisiunikdalammenyambutBulanRamadhan,tak
terkecuali masyarakat di Jawa Tengah. Berikut beberapa tradisi
masyarakatJawaTengahdalammenyambutRamadhanyangdihimpun
bimasislam.
Nyadran,atauziarahkubur.TakhanyadiJawaTengah,tradisiinijuga
dilakukanolehmasyarakatdisebagianJawaTimur.Setiaporangakan
berkunjungkemakamkeluargauntukberziarahsambilmembersihkan
makam dan mendoakan mereka yang sudah meninggal. Tradisi ini
dipercaya sebagai warisan dari dakwahwalisongo, danmerupakan
akulturasiantaraIslamdenganbudayalokalJawa.Meskidemikian,tak
hanyadilakukandipemakaman,tradisinyadranjugabiasadilakukandi
masjidataumushalla.
Apeman, berasal dari nama kue tradisional yaitu kue apem. Tradisi
menyambut Bulan Ramadhan di Jawa Tengah ini dilakukan dengan
memasakkueapemdanmembagikannyaketetanggadankerabat.Kue
apem yang dibuat dari tepung beras merupakan simbol dari
permohonan maaf atas kesalahan yang pernah dilakukan sehingga
pelaksanaanibadahdiBulanRamadhandapatdilakukandenganlebih
khusyu'dantenteram.Adayangmengatakankataapemberasaldari
bahasaArab“Afwan”yangartinyamaaf.
Padusan, ataumandidi sumur-sumuratausumbermataair.Tradisi
yangturuntemurundilakukanolehmasyarakatdiKlaten,Boyolali,dan
Salatiga ini dimaksudkan untuk membersihkan diri menjelang
kedatanganbulansuci.Mandidipercayamelambangkanpembersihan
jiwadanragadarisegaladosadankesalahan.
Dugderan, yaitu semacam pesta rakyat berupa karnaval atau arak-
arakan.Tradisiinisudahdilakukanratusantahunlaluolehmasyarakat
Semarang.WarisanbudayaNusantarainibiasanyadigelarselamasatu
atauduaminggumenjelangRamadhan.Karnavalinidilengkapidengan
tabuhbedukdantari-taritradisional.
Perlon Unggahan, tradisi ini dilakukan olehmasyarakat Banyumas
dengan mengadakan syukuran besar-besaran berupa pemberian
suguhan makanan tradisional. Makanan yang harus ada dalam
syukurantersebutadalahserundengsapidansayuranberkuahyang
disajikanoleh12orangpriadewasa.
Pisowanan, tradisi ini juga dilakukan oleh masyarakat Banyumas.
Pisowananbisabermakna“menghadapsesepuh”.Tradisiinidilakukan
dalam bentuk ziarah yang dilanjutkan dengan pembagianmakanan
kepadasesamapeziarah.Tradisiyangsudahdilakukanturuntemurun
ini dimaksudkan untuk mempererat tali silaturahmi masyarakat
BanyumasmenjelangdatangnyaBulanSuciRamadhan.
Selain di Jawa Tengah, sejumlah tradisi unik masyarakat Indonesia
menjelang Bulan Suci Ramadhan juga terdapat di berbagai daerah.
Tradisi tersebut antara lain Nyorog bagi masyarakat Betawi,
Munggahan bagimasyarakat Sunda, JalurPacu di Riau,Meugang di
Aceh,BalimaudiSumateraBarat,MarpangirdiMedan,Belangirandi
Lampung,danlainsebagainya.Tradisitersebutmelambangkanbetapa
masyarakat Indonesia memandang Bulan Ramadhan sebagai bulan
i b a d a h y a n g m e m i l i k i n i l a i k h u s u s . ( A l a t i f -
Bowo/Bimasislam/ilustrasi)
Jakarta, bimasislam— Ada tiga parameter program Ramadhan berkualitas, yaitu
Sesuai Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS),
Relevan/support dengan spirit Ramadhan dan Menarik (menghibur) tapi sekaligus
mendidik bagi pemirsa.
Demikian disampaikan Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Idy
Muzayyad, saat memberikan keterangan pada acara Temu Konsultasi Pengelola
Media, yang diselenggarakan Direktorat Penerangan Agama Islam, Ditjen Bimas
Islam, Kemenag RI, di Ruang Sidang Utama, Kementerian Agama, Jl. MH. Thamrin,
Jakarta Puisat, (31/5).
Idy mengajak masyarakat agar cerdas dalam memilih siaran selama bulan
Ramadhan. Sebagai informasi, mantan Ketua PP IPNU itu lantas menyebutkan
beberapa program televisi yang pernah mendapatkan penghargaan dari KPI dan
MUI. Penghargaan ini menandakan program tersebut memiliki spirit yang sama
dengan kemuliaan bulan Ramadhan. Berikut daftafrnya:
Penghargaan Program Siaran Ramadhan 2014 Program Siaran Terbaik:
Haz Indonesia – RCTI
Para Pencari Tuhan – SCTV
Muslim Travelers – Net TV
Program Siaran Baik
Wisata Ziarah – MNC TV
1001 Masjid – Global TV
AKSI Junior – Indosiar
Mozaik Ramadhan – Trans TV
Hadz Dunia – Tran 7
Sukses Syariah – Metro TV
Jelang Bedug– TVRI
Risalah – Kompas TV
Buku Harian Muslimah – RTV
Hijab Stories Spesial Ramadhan - TV One Program Acara Terbaik Ramadhan
2015:
1. Kategori Talent Show: Hadz Indonesia (RCTI)
2. Kategori Feature/Dokumenter: Muslim Traveler (Net. TV)
3. Kategori Sinetron: Para Pencari Tuhan Jilid 9 (SCTV)
4. Kategori Reality Show: Kupenuhi Panggilanmu (RTV)
Apresiasi Program Ramadhan 2015:
1. Aksi Junior (Talent Show - Indosiar)
2. Hazh Quran 2015 (Talent Show - Trans 7)
3. Di Bawah Lindungan Abah (Sinetron - Trans TV)
4. Cahaya Hati Ramadhan (Ceramah - ANTV)
5. Fatwa (Ceramah - TVRI)
6. Hijab Stories Spesial Ramadhan (Ceramah - TV One)
7. Ngabuburit Ke Pesantren Bareng Opick (Sketsa - MNC TV)
8. Inspirasi Hari Ini (Kultum - iNews)
9. Cerita Hati Ramadhan (Talk Show - Kompas TV)
10. Tafsir Al Mishbah (Talk Show - Metro TV)
11. Rindu Suara Adzan (Reality Show - Global TV)
Diakhir acara, Idy berharap program yang pernah mendapatkan penghargaan
untuk dipertahankan sembari membuat program lain yang lebih baik. “saya
berharap makin banyak muncul kreativitas baru program siaran Ramadhan yang
baik, program siaran Ramadhan yang bagus dipertahankan dan ditingkatkan
kualitasnya”, pungkas Idy.
Sementara itu, para pengelola media televisi yang hadir sepakat mengikuti rambu-
rambu yang ditetapkan oleh KPI dan masukan dari Kemenag. Para programmer
memberikan keterangan jika program siaran keagamaan di bulan Ramadhan tahun
ini tidak mengalami banyak perubahan, hanya ada beberapa inovasi dan itu
sifatnya meningkatkan kualitas.
“Khusus ramadhan kita sudah siapkan program yang baik.Di tahun yang kesepuluh
kita tetap utamakan para pencari Tuhan, semoga ini yang kita tunggu-tunggu.Di
kami ada juga kultum setiap hari”, ujar perwakilan dari SCTV. (syam/bimasislam)
Ini Dia Program TV Berkualitas di Bulan Ramadhan
Tradisi Masyarakat Jawa Tengah Sambut Ramadhan
Ada Kampung Sakinah di Pondok Kelapa!
Bengkulu, bimasislam— Kantor Urusan
Agama (KUA) Kecamatan Pondok Kelapa,
Kabupaten Bengkulu Tengah punya
program unggulan yang patut ditiru oleh
KUA lain di Indonesia, program itu disebut
dengan “Kampung Sakinah.” Kampung
Sakinah adalah prototype masyarakat
yang ideal dengan kehidupan yang religius
dan harmonis . Kampung Sakinah
berlokasi di Dusun Pulau Beringin, Desa
Harapan, Kecamatan Pondok Kelapa,
Bengkulu Tengah.
Kampung Sakinah mirip dengan program
Desa Binaan Ditjen Bimas Islam, hanya
saja pembinaannya murni diinisiasi dan
dilayani oleh KUA. Seperti dijelaskan oleh
Mikratul Aswad, Kepala KUA Pondok
Kelapa, pembinaan terhadap kampung
sakinah sepenuhnya oleh pegawai KUA yang dipimpinnya.
“Yang turun ke lapangan untuk melakukan pembinaan
keagamaan di Kampung Sakinah adalah seluruh petugas KUA,
termasuk para penyuluh non PNS,” jelasnya saat ditemui
bimasislam di ruang kerjanya, Senin (23/5).
Dikatakan Aswad, pembinaan di Kampung Sakinah tidak hanya
menyangkut bidang agama, namun juga pemberdayaan
ekonomi, mengingat masyarakat akan sulit mendalami agama
kalau masih terhimpit oleh kesulitan keuangan. “Di Kampung
Sakinah juga ada program pemberdayaan ekonomi, misalnya
produksi Kopi Biji Salak, dan sebagainya. Saat MTQ di Bengkulu
produk olahan penduduk di Kampung Sakinah terjual laris
manis,” tambahnya.
Sementara itu dalam bidang pembinaan keagamaan, secara
rutin di kampung sakinah dilaksanakan pengajian rutin untuk
kaum ibu, ramaja, dan orang tua. Model Kampung Sakinah yang
merupakan percontohan bagi kehidupan kampung yang religius
dan rukun tersebut ingin ditularkan aswad kepada keluarga-
keluarga di kampung lainnya. Oleh karena itu pria kelahiran 12
Mei 1982 itu punya keinginan agar pembinaan kursus pra nikah
dilakukan di Kampung Sakinah, “Maksudnya agar menjadi
contoh bagi masyarakat yang hendak berkeluarga sehingga bisa
menularkan spirit tersebut di kampungnya masing-masing,”
terangnya.
KUA Pondok Kelapa merupakan satu dari 10 KUA di Kabupaten
Bengkulu Tengah. KUA yang dipimpin oleh Mikratul Aswad ini
melayani masyarakat yang tersebar di 16 desa dengan angka
rata-rata peristiwa nikah 15 pasang setiap bulannya. Masyarakat
Kecamatan Pondok Kelapa dilayani oleh 6 pegawai KUA dan 23
penyuluh non PNS.
Kepala KUA Pondok Kelapa memiliki konsep pelayanan dan
kreatitas yang tinggi. Ini terlihat dari sejumlah papan dan
infogras layanan keagamaan dengan desain yang menarik
dipasang di berbagai sudut gedung KUA, seperti info alur nikah,
skema mahram, dan sebagainya. Infogras tersebut diberi
ilustrasi kartun yang segar.
Selain itu, di bagian depan KUA juga terdapat meja front ofce
untuk melayani masyarakat agar tidak bingung saat tiba di KUA.
Front ofce itu dilengkapi dengan data visual pelayanan nikah di
KUA Pondok Kelapa yang ditayangkan melalui televisi layar datar
yang terhubung ke perangkat elektronik. Masuk ke bagian
dalam, terdapat meja pelayanan pendaftaran nikah secara
manual maupun online. Sementara ruang balai nikah terdapat di
bagian depan, dihiasi ornament dan dekorasi khas Bengkulu.
(sigit/bimasislam)
Semarang, bimasislam— Bulan Ramadhan sebentar lagi tiba, umat
Islam di berbagai penjuru Nusantara tengah bersiap menyambut
kedatanganbulansuciyangdinanti-nantiitu.Disejumlahwilayahdi
tanahairterdapattradisiunikdalammenyambutBulanRamadhan,tak
terkecuali masyarakat di Jawa Tengah. Berikut beberapa tradisi
masyarakatJawaTengahdalammenyambutRamadhanyangdihimpun
bimasislam.
Nyadran,atauziarahkubur.TakhanyadiJawaTengah,tradisiinijuga
dilakukanolehmasyarakatdisebagianJawaTimur.Setiaporangakan
berkunjungkemakamkeluargauntukberziarahsambilmembersihkan
makam dan mendoakan mereka yang sudah meninggal. Tradisi ini
dipercaya sebagai warisan dari dakwahwalisongo, danmerupakan
akulturasiantaraIslamdenganbudayalokalJawa.Meskidemikian,tak
hanyadilakukandipemakaman,tradisinyadranjugabiasadilakukandi
masjidataumushalla.
Apeman, berasal dari nama kue tradisional yaitu kue apem. Tradisi
menyambut Bulan Ramadhan di Jawa Tengah ini dilakukan dengan
memasakkueapemdanmembagikannyaketetanggadankerabat.Kue
apem yang dibuat dari tepung beras merupakan simbol dari
permohonan maaf atas kesalahan yang pernah dilakukan sehingga
pelaksanaanibadahdiBulanRamadhandapatdilakukandenganlebih
khusyu'dantenteram.Adayangmengatakankataapemberasaldari
bahasaArab“Afwan”yangartinyamaaf.
Padusan, ataumandidi sumur-sumuratausumbermataair.Tradisi
yangturuntemurundilakukanolehmasyarakatdiKlaten,Boyolali,dan
Salatiga ini dimaksudkan untuk membersihkan diri menjelang
kedatanganbulansuci.Mandidipercayamelambangkanpembersihan
jiwadanragadarisegaladosadankesalahan.
Dugderan, yaitu semacam pesta rakyat berupa karnaval atau arak-
arakan.Tradisiinisudahdilakukanratusantahunlaluolehmasyarakat
Semarang.WarisanbudayaNusantarainibiasanyadigelarselamasatu
atauduaminggumenjelangRamadhan.Karnavalinidilengkapidengan
tabuhbedukdantari-taritradisional.
Perlon Unggahan, tradisi ini dilakukan olehmasyarakat Banyumas
dengan mengadakan syukuran besar-besaran berupa pemberian
suguhan makanan tradisional. Makanan yang harus ada dalam
syukurantersebutadalahserundengsapidansayuranberkuahyang
disajikanoleh12orangpriadewasa.
Pisowanan, tradisi ini juga dilakukan oleh masyarakat Banyumas.
Pisowananbisabermakna“menghadapsesepuh”.Tradisiinidilakukan
dalam bentuk ziarah yang dilanjutkan dengan pembagianmakanan
kepadasesamapeziarah.Tradisiyangsudahdilakukanturuntemurun
ini dimaksudkan untuk mempererat tali silaturahmi masyarakat
BanyumasmenjelangdatangnyaBulanSuciRamadhan.
Selain di Jawa Tengah, sejumlah tradisi unik masyarakat Indonesia
menjelang Bulan Suci Ramadhan juga terdapat di berbagai daerah.
Tradisi tersebut antara lain Nyorog bagi masyarakat Betawi,
Munggahan bagimasyarakat Sunda, JalurPacu di Riau,Meugang di
Aceh,BalimaudiSumateraBarat,MarpangirdiMedan,Belangirandi
Lampung,danlainsebagainya.Tradisitersebutmelambangkanbetapa
masyarakat Indonesia memandang Bulan Ramadhan sebagai bulan
i b a d a h y a n g m e m i l i k i n i l a i k h u s u s . ( A l a t i f -
Bowo/Bimasislam/ilustrasi)
Jakarta, bimasislam— Ada tiga parameter program Ramadhan berkualitas, yaitu
Sesuai Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS),
Relevan/support dengan spirit Ramadhan dan Menarik (menghibur) tapi sekaligus
mendidik bagi pemirsa.
Demikian disampaikan Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Idy
Muzayyad, saat memberikan keterangan pada acara Temu Konsultasi Pengelola
Media, yang diselenggarakan Direktorat Penerangan Agama Islam, Ditjen Bimas
Islam, Kemenag RI, di Ruang Sidang Utama, Kementerian Agama, Jl. MH. Thamrin,
Jakarta Puisat, (31/5).
Idy mengajak masyarakat agar cerdas dalam memilih siaran selama bulan
Ramadhan. Sebagai informasi, mantan Ketua PP IPNU itu lantas menyebutkan
beberapa program televisi yang pernah mendapatkan penghargaan dari KPI dan
MUI. Penghargaan ini menandakan program tersebut memiliki spirit yang sama
dengan kemuliaan bulan Ramadhan. Berikut daftafrnya:
Penghargaan Program Siaran Ramadhan 2014 Program Siaran Terbaik:
Haz Indonesia – RCTI
Para Pencari Tuhan – SCTV
Muslim Travelers – Net TV
Program Siaran Baik
Wisata Ziarah – MNC TV
1001 Masjid – Global TV
AKSI Junior – Indosiar
Mozaik Ramadhan – Trans TV
Hadz Dunia – Tran 7
Sukses Syariah – Metro TV
Jelang Bedug– TVRI
Risalah – Kompas TV
Buku Harian Muslimah – RTV
Hijab Stories Spesial Ramadhan - TV One Program Acara Terbaik Ramadhan
2015:
1. Kategori Talent Show: Hadz Indonesia (RCTI)
2. Kategori Feature/Dokumenter: Muslim Traveler (Net. TV)
3. Kategori Sinetron: Para Pencari Tuhan Jilid 9 (SCTV)
4. Kategori Reality Show: Kupenuhi Panggilanmu (RTV)
Apresiasi Program Ramadhan 2015:
1. Aksi Junior (Talent Show - Indosiar)
2. Hazh Quran 2015 (Talent Show - Trans 7)
3. Di Bawah Lindungan Abah (Sinetron - Trans TV)
4. Cahaya Hati Ramadhan (Ceramah - ANTV)
5. Fatwa (Ceramah - TVRI)
6. Hijab Stories Spesial Ramadhan (Ceramah - TV One)
7. Ngabuburit Ke Pesantren Bareng Opick (Sketsa - MNC TV)
8. Inspirasi Hari Ini (Kultum - iNews)
9. Cerita Hati Ramadhan (Talk Show - Kompas TV)
10. Tafsir Al Mishbah (Talk Show - Metro TV)
11. Rindu Suara Adzan (Reality Show - Global TV)
Diakhir acara, Idy berharap program yang pernah mendapatkan penghargaan
untuk dipertahankan sembari membuat program lain yang lebih baik. “saya
berharap makin banyak muncul kreativitas baru program siaran Ramadhan yang
baik, program siaran Ramadhan yang bagus dipertahankan dan ditingkatkan
kualitasnya”, pungkas Idy.
Sementara itu, para pengelola media televisi yang hadir sepakat mengikuti rambu-
rambu yang ditetapkan oleh KPI dan masukan dari Kemenag. Para programmer
memberikan keterangan jika program siaran keagamaan di bulan Ramadhan tahun
ini tidak mengalami banyak perubahan, hanya ada beberapa inovasi dan itu
sifatnya meningkatkan kualitas.
“Khusus ramadhan kita sudah siapkan program yang baik.Di tahun yang kesepuluh
kita tetap utamakan para pencari Tuhan, semoga ini yang kita tunggu-tunggu.Di
kami ada juga kultum setiap hari”, ujar perwakilan dari SCTV. (syam/bimasislam)
Ini Dia Program TV Berkualitas di Bulan Ramadhan
Tradisi Masyarakat Jawa Tengah Sambut Ramadhan
Ada Kampung Sakinah di Pondok Kelapa!
Ramadhantaiment adalah istilah bagi program acara televisi bernuansa islami yang kerap muncul saat bulan Ramadhan dalam bentuk tabligh indoor maupun outdoor, talkshow, kultum, sinetron, musik dan lainnya yang dikemas disesuaikan dengan nuansa bulan Ramadhan. Bukan hanya program televisi, tetapi pengisi acara maupun host pun mengenakan busana sesuai dengan tuntutan moment meskipun berasal dari agama non Islam. Proses pembuatan program acara pun sudah dipersiapkan secara matang sebelum Ramadhan, bahkan penulis pernah bertemu Syeikh Ali Jabeer pada bulan Maret lalu di Amman Yordania dalam rangka pengambilan gambar 30 episode Program Kultum Menjelang Buka Puasa pada stasiun televisi swasta.
Secara faktual, di bulan Ramadhan seluruh lembaga penyiaran televisi khususnya berlomba-lomba menyajikan program religi dalam berbagai formatnya. Tentu tidak mengherankan karena mengikuti selera dan kecendrungan masyarakat negeri ini yang dihuni oleh mayoritas muslim dan televisi telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Fakta menarik yang diungkapkan oleh Lembaga Penelitian Nielsen bahwa rata-rata masyarakat Indonesia menonton televisi selama 5 (lima) jam per hari. Tepatnya, 5 jam 1 menit untuk masyarakat di pulau Jawa, dan 5 jam 12 menit untuk masyarakat di luar Jawa. Tentunya durasi waktu menonton televisi di bulan Ramadhan lebih meningkat.
Kecenderungan ini merupakan tren positif bagi industri pertelevisian di Indonesia, dimana Lembaga Penyiaran Televisi memainkan peran menjaga kemuliaan dan kesucian bulan Ramadhan melalui program-program Ramadhantaiment. Ramadhantainment justru menjadi brand bagi sejumlah program yang disajikan untuk menemani umat Islam dalam menjalankan ibadah puasa, bahkan ramadhantaiment sangat penting dalam memberikan pemahaman ajaran-ajaran Islam di saat psikologi umat Islam sangat siap menerima nasehat-nasehat agama. Terdapat beberapa program ramadhantaiment yang kerap muncul hanya di bulan Ramadhan seperti Para Pencari Tuhan (SCTV), Hazh Indonesia (RCTI), Hazh Dunia (Trans 7), Jelang Bedug (TVRI), Tafsir Al Mishbah (Metro TV), Akademi Sahur Indonesia (AKSI) Junior (Indosiar), Sahur Ramadhan (Trans 7), dan lain sebagainya.
Ramadhantaiment menjadi pembuktian lembaga televisi dalam memposisiskan diri sebagai media positif dalam aspek media dakwah. Tentunya tuntutan ramadhantaiment bukanlah sekedar memanfaatkan momentum Ramadhan dalam meraih keuntungan bisnis semata tanpa memperhatikan etika penyiaran dan norma agama. Program ramadhantaiment di televisi harus memperhatikan 3 (tiga) aspek utama yaitu kualitas da'i, materi dakwah dan jam siaran. Unsur da'i sangat penting yang tidak hanya mengandalkan aspek performance atau penampilan, tetapi terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam menentukan seorang da'i, yaitu aspek keilmuan, aspek keteladanan, aspek hubungan rumah tangga, dan aspek latar belakang organisasi. Aspek kualitas da'i sangat signikan bagi kualitas sebuah program tabligh, karena para pemirsa telah mampu menilai kapabilitas keilmuan seorang da'i dan mereka menghendaki dapat mempelajari ajaran agama Islam dari da'i yang berkualitas. Aspek keteladanan dan aspek hubungan rumah tangga harus menjadi pertimbangan lembaga penyiaran televisi dalam merekrut seorang da'i, karena da'i merupakan public gur yang
kehidupan sehari-hari menjadi teladan bagi umat, bahkan kadangkala menjadi obyek pemberitaan infotainment. Aspek latar belakang organisasi massa Islam pun sangat penting untuk mengetahui sepak terjang dan arah materi dakwah yang disampaikan. Apakah da'i ini mem i l i k i p em i k i r an mode ra t , l i b e ra l , fundamental, garis geras dan lain sebagainya sangat dipengaruhi oleh organisasi yang digeluti.
Aspek materi dakwah Ramadhantaiment harus mendukung kekhusyuan umat Islam dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadhan. Materi Ramadhantainment lebih mengedepankan aspek persamaan dan menghindari materi yang menuai kontroversial di kalangan umat, khususnya materi qh ibadah yang kerap kali menimbulkan perbedaan pendapat di kalangan fuqaha. Maka seorang da'i harus dapat memberikan konklusi dari perbedaan pendapat tersebut agar tidak menimbulkan kebimbangan pada umat. Ajaran
Islam yang disampaikan harus bersifat universal yang menampilkan Islam rahmatan lil 'alamin, Islam yang santun, Islam yang ramah, dan Islam yang mencintai kedamaian.
Aspek jam siaran pun sangat menentukan apakah dakwah itu dapat s a m p a i k e p a d a p e m i r s a a t a u p u n t i d a k . Ta y a n g a n Ramadhantainment haruslah memperhatikan aktivitas ibadah umat Islam sepanjang bulan Ramadhan, baik siang maupun di malam hari. Dalam hal ini, lembaga penyiaran hendaklah memperhatikan waktu-waktu sakral bagi umat Islam khususnya waktu sahur dan waktu berbuka puasa dengan menempatkan program-program televisi yang mendidik dan beretika serta menghindarkan program lawakan dengan candaan berlebihan dan perilaku yang tidak pantas.
Dalam upaya mewujudkan Ramadhantainment yang sesuai dengan harapan umat, kami memberikan saran kepada seluruh Lembaga Penyiaran Televisi:
Pertama, Hendaklah memuliakan waktu sahur dan berbuka puasa dengan menghadirkan tayangan religi yang mendidik dan beretika, serta menghindari tayangan yang penuh dengan candaan berlebihan atau perilaku tidak pantas.
Kedua, Menayangkan program dialog keagamaan yang menyejukkan dan bermanfaat secara langsung terhadap kualitas kehidupan beragama, serta menghindari dialog yang menuai perdebatan dan kebingungan pada umat.
Ketiga,Tidak menayangkan siaran yang bermuatan mistik, horror dan supranatural yang menimbulkan ketakutan dan kengerian pada khayalak.
Keempat,Tidak menayangkan adegan-adegan yang berbau pornogra dan kekerasan, serta meminimalisir tayangan kuliner di siang hari.
Kelima,Para pengisi acara wanita disarankan berbusana menutupi aurat atau setidaknya berbusana yang sopan.
Inilah Ramadhantainment yang harus dikemas secara kreatif agar menghasilkan suguhan program televisi yang bermanfaat secara langsung bagi kualitas ibadah dan kehidupan beragama di Indonesia. Ramadhantaiment bukanlah sekedar tontonan, tetapi tontonan yang berkualitas yang menjadi tuntunan bagi umat.
Penulis adalah Kasi naskah rekaman dan siaran keagamaan.
PengarahM. Machasin
RamadhantainmentOleh: Subhan Nur
Recommended