View
13
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
MENINGKATKAN PERILAKU DISIPLIN MELALUI METODE 1-2-3
MAGIC PADA ANAK KELOMPOK A TAMAN KANAK KANAK ISLAM
BAHRUL ULUM PUSPIPTEK TANGERANG SELATAN BANTEN
Skripsi ini diajukan
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh :
Rahmi Pujiati
NIM. 08310887
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT ILMU AL-QURAN
JAKARTA
2015 M
MENINGKATKAN PERILAKU DISIPLIN MELALUI METODE 1-2-3
MAGIC PADA ANAK KELOMPOK A TAMAN KANAK KANAK ISLAM
BAHRUL ULUM PUSPIPTEK TANGERANG SELATAN BANTEN
Skripsi ini diajukan
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh:
Rahmi Pujiati
NIM. 08310887
Pembimbing
Dr. Rachmat Mulyono, M Si, Psi
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT ILMU AL-QURAN
JAKARTA
2015 M
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul “Meningkatkan Perilaku Disiplin Melalui
Metode 1-2-3 Magic pada Anak Kelompok A Taman Kanak-
Kanak Islam Bahrul „Ulum Puspiptek Tangerang Selatan,
Banten” yang disusun oleh Rahmi Pujiati Nomor Induk
Mahasiswa : 08310887 telah diperiksa dan disetujui untuk
diujikan ke sidang munaqosyah.
Jakarta, 20 Mei 2015
Pembimbing,
Dr. Rachmat Mulyono, S Psi, M Si
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi dengan judul “Meningkatkan Perilaku Disiplin Melalui
Metode 1-2-3 Magic pada Anak Kelompok A TK Islam Bahrul
Ulum Puspiptek Tang Sel, Banten” disusun oleh Rahmi Pujiati
dengan NIM 08310887 telah diujikan pada sidang munaqosyah
Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur`an pada tanggal 15 Juni
2015. Skripsi telah diterima sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I).
Jakarta, 15 Juni 2015
Dekan Fakultas Tarbiyah
Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta
Dr. Hj. Umi Khusnul Khatimah, M.Ag
Sidang Munaqosyah
Ketua Sidang Sekretaris Sidang
Wasmini Yuyun Siti Zainab, S.Pd.I
Penguji I, Penguji II,
Dr.Hj.Umi Khusnul K,M.Ag Dr. H. A. Fudhaili, M.Ag
Pembimbing,
Dr. Rachmat Mulyono, S.Psi, M.Si
iii
PERNYATAAN PENULIS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Rahmi Pujiati
NIM : 008310887
Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 1 Desember 1967,
Menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Meningkatkan
Perilaku Disiplin Melalui Metode 1-2-3 Magic pada Anak
Kelompok A Taman Kanak-Kanak Islam Bahrul „Ulum
Puspiptek Tangerang Selatan, Banten” adalah benar-benar asli
karya saya kecuali kutipan-kutipan yang sudah disebutkan.
Kesalahan dan kekurangan di dalam karya ini sepenuhnya
menjadi tanggung jawab saya.
Jakarta, 20 Mei 2015
Rahmi Pujiati
iv
MOTTO
Disiplin Adalah Faktor Penentu Kesuksesan
Islam Telah Membimbing Manusia Untuk Bersikap
Disiplin Melalui Teladan Rasul Yang Mulia.
v
PERSEMBAHAN
Untuk suami dan anak-anakku tersayang
serta saudara-saudara dan sahabat-sahabat yang dirahmati
Allah SWT
KATA PENGANTAR
vi
Alhamdulillaah Robbil`alaamiin. Segala puji syukur
kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Halawat dan Salam
semoga senantiasa tercurah pada baginda besar Muhammad
SAW beserta para pengikutnya yang setia mengikuti dan
membela agamanya hingga cahanyaNya menerangi seluruh
dunia ini.
Skripsi berjudul “Meningkatkan Disiplin Anak Melalui
Metode 1-2-3 Magic pada anak kelompok A Taman Kanak-
kanak Islam Bahrul Ulum Puspiptek, Tangerang Selatan
Banten.” ini disusun guna memenuhi persyaratan dalam
memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Tarbiyah Jurusan
Ilmu Pendidikan Institut Ilmu Al-Qur`an Jakarta.
Peneliti berhasil menyelesaikan skripsi ini dengan
bantuan berbagai pihak baik moril dan materil. Dengan segala
kerendahan hati dan rasa syukur yang mendalam, peneliti
bermaksud mengucapkan terima kasih kepada:
1. Yang Terhormat Rektor Institut Ilmu AlQuran Jakarta Ibu
Prof. Dr. Hj. Huzaemah T. Yanggo MA.
2. Yang Terhormat Dekan Fakultas Tarbiyah Jurusan Ilmu
Pendidikan Institut Ilmu Al-Qur`an Ibu Dr. Hj. Ummi
Khusnul Khatimah, M.Ag
3. Yang Terhormat Bapak Dosen Pembimbing Bapak Dr.
Rachmat Mulyono, S Psi, M Si. Yang dengan ikhlas telah
vii
bersedia meluangkan waktu, tenaga dan fikiran untuk
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan
skripsi ini.
4. Yang Terhormat Dosen Penguji Ibu Dr. Hj. Ummi Husnul
Khatimah, M.Ag dan Dr. H. Ahmad Fudhaili, M.A, serta
para Dosen beserta Staf pengajar dan pegawai di
lingkungan Fakultas Tarbiyah Jurusan Ilmu Pendidikan
Institut Ilmu Al-Qur`an Jakarta yang telah membekali
peneliti berbagai pengetahuan dan pengalaman.
5. Yang Terhormat Bapak Muhammad Safei, SE selaku
Kepala Sekolah dan Ibu Mujiati, S.Pd selaku Wakil Kepala
Sekolah Taman Kanak-kanak Islam Bahrul Ulum
Puspiptek, Tangerang Selatan Banten.beserta semua staf
pengajar dan pegawai yang telah menerima dana
memberikan kesempatan pada peneliti untuk melakukan
penelitian hingga terwujudnya skripsi ini.
6. Yang peneliti cintai, suami dan anak-anak yang telah
memberi dukungan dan doa dalam penulisan skripsi ini.
7. Para sahabat, saudara, dan berbagai pihak yang tidak dapat
peneliti sebutkan satu persatu yang selalu mendukung dan
mendoakan hingga skripsi ini dapat diselesaikan.
Kepada semua yang telah disebutkan di atas, peneliti tidak
dapat memberikan sesuatu yang berarti. Hanya doa yang dapat
viii
peneliti panjatkan, semoga Allah SWT membalas semua
kebaikan, yang telah diberikan baik berupa bantuan,
penjelasan, dukungan dan do`a. Semoga Allah SWT
memberikan keberkahan, kesehatan, keselamatan, dan
lindunganNya selalu baik di dunia ataupun di akhirat.
Terakhir, peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini
jauh dari sempurna. Kritik dan saran membangun sangat
diharapkan, semoga penelitian ini menjadi salah satu bagian
kecil yang dapat memberikan sumbangn bagi kemajuan
pendidikan anak bangsa.
Aamiin Ya Robbal `aalamiin.
Jakarta, 20 Mei 2015
Peneliti
Rahmi Pujiati
ix
NIM: 08310887
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN
PEMBIMBING…………………………………………………
i
LEMBAR
PENGESAHAN…………………………….…………………
………ii
PENYATAAN
PENULIS………………………..……………………………
….iii
MOTTO
PERSEMBAHAN………………………………………………
………iv
x
KATA
PENGANTAR…………………………………………………
………….v
DAFTAR
ISI………………………………………………………………
……..vii
DAFTAR
TABEL…………………………………………………………
……...ix
DAFTAR
GRAFIK…………………………………………………...……
…......xi
DAFTAR
GAMBAR………………………………………………………
..…..xiv
ABSTRAKSI…………………………………………………
…………………..xv
BAB I PENDAHULUAN
...…...…………………………………………
1
A. Latar Belakang 1
xi
Masalah…………………………………………
B. Identifikasi
Masalah…………………….………………………
8
C. Pembatasan
Masalah……..………………………………………
9
D. Perumusan
Masalah………………..……………………………
9
E. Hipotesis
Penelitian..…………………………………………
…
9
F. Tinjauan
Pustaka...……………………………………………
…
10
G. Metodologi Penelitian 11
H. Metodologi Penulisan 11
I. Tujuan
Penelitian…..………………………………………
……
11
J. Manfaat
Penelitian.…………………………………………
…….
12
BAB II. LANDASAN 13
xii
TEORI……………………………………………..
A. Teori
Disiplin………………………………………………
…….
13
B. Metode 1-2-3
Magic……………………………………………...
22
C. Penelitian Tindakan
Kelas………………………………………..
29
D. Teori
Pembiasaan…………………………………………
……...
36
E. Perkembangan Anak Usia 4-5
Tahun…………………………….
44
F. Kerangka
Berfikir………………………………………………
...
53
BAB III. METODOLOGI
PENELITIAN……………………………….
55
A. Metodologi
Penelitian……………………………………………
55
B. Waktu
Penelitian……………………………………………
55
xiii
……
C. Tempat
Penelitian……………………………………………
…...
55
D. Populasi dan
Sampel…………………………………………......
56
E. Prosedur dan Desain
Penelitian…………………………………..
56
F. Indikator
Keberhasilan………………………………………
…...
61
G. Teknik Pengumpulan
Data……………………………………….
61
H. Lembar
Observasi……………………………………………
......
62
I. Teknik Analisis
Data……………………………………………..
63
J. Jadwal
Penelitian……………………………………………
……
65
BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN 67
xiv
……………………………..
A. Laporan Tentang Objek yang
Diteliti……………………………
68
B. Laporan Hasil Penelitian Siklus
………………………………...
72
C. Laporan Hasil Penelitian Siklus
II…..……………………...……
82
D. Laporan Hasil Penelitian Siklus
III………………………………
89
E. Analisa Data Siklus I –
III…………………………………….....
96
F. Temuan-
temuan………………………………………………
….
99
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN-
SARAN.……………………...
10
2
DAFTAR
PUSTAKA………………………………………………
……
10
4
DAFTAR
LAMPIRAN………………………………………………
…….
10
6
xv
A. Surat Permohonan Izin Wawancara dan
Penelitian……………...
10
6
B. Surat Keterangan Kepala Sekolah TK Islam Bahrul
Ulum………
10
7
C. Profil Sekolah TK Islam Bahrul
Ulum…………………………..
10
8
D. Dokumentasi Foto 10
9
CURRICULUM
VITAE………………..……………………………….....
11
2
DAFTAR TABEL
Tabel
1.1
Potret Membangun Karakter yang Terabaikan
……………...
5
Tabel
2.1
Beberapa Perilaku Berhenti dan Mulai Pada
Anak…………..
23
Tabel
2.2
Beberapa Perilaku Berhenti dan Mulai Pada
Anak…………..
24
Tabel
2.3
Beberapa Contoh TOA yang Dapat Diberlakukan
di Rumah..
27
Tabel
3.1
Lembar Observasi Anak Kelompok A TK Islam
Bahrul Ulum Puspiptek Tangerang Selatan
Banten………………….
63
xvi
Tabel
3.2
Jadwal Penelitian Peningkatan Perilaku Disiplin
Anak Dengan Metode 1-2-3 Magic Pada Anak
Kelompok A TK Islam Bahrul Ulum Puspiptek
Tangerang Selatan Banten…...
66
Tabel
4.1
Data Anak Kelompok A TK Islam Bahrul Ulum
Puspiptek Tangerang Selatan
Banten……………………………………
68
Tabel
4.2
Agenda Kegiatan Belajar Mengajar TK Islam
Bahrul Ulum Tangerang Selatan
Banten……………………………………
69
Tabel
4.3
Skor Total dan Prosentase Perilaku Disiplin
Anak Kelompok A TK Islam Bahrul Ulum
Puspiptek Tangerang Selatan Banten Selama
Siklus I………………………………………
77
Tabel
4.4
Urutan Ranking Perilaku Disiplin Anak
Kelompok A TK Islam Bahrul Ulum Puspiptek
Tangerang Selatan Banten Selama Siklus
I……………………………………………….
78
Tabel
4.5
Klasifikasi Tingkat Disiplin Anak Siklus
I…………………..
78
Tabel
4.6
Skor Total dan Prosentase Perilaku Disiplin
Anak Kelompok A TK Islam Bahrul Ulum
xvii
Puspiptek Tangerang Selatan Banten Selama
Siklus II……………………………………...
84
Tabel
4.7
Urutan Ranking Perilaku Disiplin Anak
Kelompok A TK Islam Bahrul Ulum Puspiptek
Tangerang Selatan Banten Selama Siklus
II……………………………………………...
85
Tabel
4.8
Klasifikasi Tingkat Disiplin Anak Siklus
II………………….
85
Tabel
4.9
Skor Total dan Prosentase Perilaku Disiplin
Anak Kelompok A TK Islam Bahrul Ulum
Puspiptek Tangerang Selatan Banten Selama
Siklus III……………………………………..
91
Tabel
4.10
Urutan Ranking Perilaku Disiplin Anak
Kelompok A TK Islam Bahrul Ulum Puspiptek
Tangerang Selatan Banten Selama Siklus
III……………………………………………..
92
Tabel
4.11
Klasifikasi Tingkat Disiplin Anak Siklus
III………………
92
Tabel
4.12
Urutan Ranking Kemajuan Perkembangan
Perilaku Disiplin Anak Per Individu Dari Siklus I
hingga Siklus III………….
98
Tabel Perbandingan Jumlah Anak Dan Kategori 99
xviii
4.13 Disiplin Anak…
DAFTAR GRAFIK
xix
Grafik 4. 1 Prosentase Rata-rata Perilaku Disiplin Anak Kelompok A
Taman Kanak-Kanak Islam Bahrul Ulum Puspiptek Pada
Siklus I……………………………………………………..
79
Grafik 4. 2 Prosentase Rata-rata Perilaku Disiplin Anak Kelompok A
Taman Kanak-Kanak Islam Bahrul Ulum Puspiptek Saat
Kegiatan Inti Pada Siklus I………………………...............
79
Grafik 4. 3 Prosentase Rata-rata Perilaku Disiplin Anak Kelompok A
Taman Kanak-Kanak Islam Bahrul Ulum Puspiptek Saat
Kegiatan In Door Pada Siklus I……………………………
80
Grafik 4. 4
Prosentase Rata-rata Perilaku Disiplin Anak Kelompok A
Taman Kanak-Kanak Islam Bahrul Ulum Puspiptek Saat
Kegiatan Penutup Pada Siklus I…………………...............
80
Grafik 4. 5 Prosentase Rata-rata Perilaku Disiplin Anak Kelompok A
Taman Kanak-Kanak Islam Bahrul Ulum Puspiptek Saat
Kegiatan Penutup Pada Siklus I…………………...............
81
Grafik 4. 6 Prosentase Rata-rata Perilaku Disiplin Tiap Anak
Kelompok A Taman Kanak-Kanak Islam Bahrul Ulum
Puspiptek Pada Siklus I……………………………………
81
Grafik 4. 7 Prosentase Rata-rata Perilaku Disiplin Anak Kelompok A
Taman Kanak-Kanak Islam Bahrul Ulum Puspiptek Pada
Siklus II………………………………………….................
86
Grafik 4. 8 Prosentase Rata-rata Perilaku Disiplin Anak Kelompok A
xx
Taman Kanak-Kanak Islam Bahrul Ulum Puspiptek Saat
Kegiatan Inti Pada Siklus II………………………..............
86
Grafik 4. 9 Prosentase Rata-rata Perilaku Disiplin Anak Kelompok A
Taman Kanak-Kanak Islam Bahrul Ulum Puspiptek Saat
Kegiatan In Door Pada Siklus II…………………...............
87
Grafik 4. 10 Prosentase Rata-rata Perilaku Disiplin Anak Kelompok A
Taman Kanak-Kanak Islam Bahrul Ulum Puspiptek Saat
Kegiatan Penutup Pada Siklus II…………………..............
87
Grafik 4. 11 Perbandingan Prosentase Rata-rata Perilaku Disiplin Anak
Kelompok A Taman Kanak-Kanak Islam Bahrul Ulum
Puspiptek Pada Siklus II…………………………………
88
Grafik 4. 12 Prosentase Rata-rata Perilaku Disiplin Tiap Anak
Kelompok A Taman Kanak-Kanak Islam Bahrul Ulum
Puspiptek Pada Saat Kegiatan Inti, In Door dan Penutup
Siklus II………………………………………………….....
88
Grafik 4. 13 Prosentase Rata-rata Perilaku Disiplin Anak Kelompok A
Taman Kanak-Kanak Islam Bahrul Ulum Puspiptek Pada
Siklus III…………………………………………................
93
Grafik 4. 14 Prosentase Rata-rata Perilaku Disiplin Anak Kelompok A
Taman Kanak-Kanak Islam Bahrul Ulum Puspiptek Saat
Kegiatan Inti Pada Siklus III………………………………
93
Grafik 4. 15 Prosentase Rata-rata Perilaku Disiplin Anak Kelompok A
xxi
Taman Kanak-Kanak Islam Bahrul Ulum Puspiptek Saat
Kegiatan In Door Pada Siklus III……………......................
94
Grafik 4. 16 Prosentase Rata-rata Perilaku Disiplin Anak Kelompok A
Taman Kanak-Kanak Islam Bahrul Ulum Puspiptek Saat
Kegiatan Penutup Pada Siklus III…………………………
94
Grafik 4. 17 Perbandingan Prosentase Rata-rata Perilaku Disiplin Anak
Kelompok A Taman Kanak-Kanak Islam Bahrul Ulum
Puspiptek Pada Siklus III…………………………………..
95
Grafik 4. 18 Perbandingan Prosentase Rata-rata Perilaku Disiplin Anak
Kelompok A Taman Kanak-Kanak Islam Bahrul Ulum
Puspiptek Pada Siklus III…………………………………
95
Grafik 4. 19 Peningkatan Perilaku Disiplin Tiap Anak Kelompok A TK
Islam Bahrul Ulum Puspiptek Dari Siklus I Sampai Siklus
III………………………………………………...................
98
Grafik 4. 20 Prosentase Rata-rata Peningkatan Perilaku Disiplin Anak
Dari Siklus I – III…………………………………..………
99
xxii
DAFTAR GAMBAR
xxiii
Gambar
2.1
Bagan Penelitian Kemmis danTaggart
…….….…………...
33
Gambar
2.2
Metode 1-2-3 Magic Meningkatkan Disiplin
Anak………..
54
xxiv
ABSTRAKSI
Penelitian ini bertema Meningkatkan Perilaku Disiplin
Melalui Metode 1-2-3 Magic pada Anak Kelompok A TK
Islam Bahrul Ulum Puspiptek Tangerang Selatan Banten
dilakukan dengan latar belakang permasalahan kedisiplinan
anak yang terjadi di TK tersebut misalnya tidak menyelesaikan
tugas tepat waktu, tidak merapikan perlengkapan belajar, tidak
merapikan mainan yang telah digunakan, membaca doa dan
surat pendek dengan suara keras. Objek penelitian adalah anak
Kelompok A TK Islam Bahrul Ulum yang berjumlah 13 orang,
dimana anak laki-laki berjumlah 9 orang dan anak perempuan
berjumlah 4 orang. Melalui penelitian ini peneliti ingin
membuktikan apakah disiplin anak dapat meningkat bila
metode 1-2-3 Magic diterapkan.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan
metode penelitian tindakan kelas. Melalui PTK ini peneliti
ingin membuktikan apakah perilaku disiplin anak dapat
xxv
ditingkatkan melalui metode 1-2-3 Magic.penelitian dilakukan
dengan tiga siklus. Tiap siklus dilakukan selama 4 hari.
Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan
dokumentasi. Hasil observasi dan pencatatan data yang
terkumpul diolah ke dalam bentuk kuantitatif untuk selanjutnya
di analisa dengan cara komparasi prosentase rata-rata disiplin
anak pada tiap siklus.
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa prosentase rata-
rata disiplin anak pada siklus I sebesar 60.77%, pada siklus II
sebesar 79,02%, dan pada siklus III sebesar 84,10%. Sehingga
peningkatan perilaku disiplin anak dari siklus I hingga siklus
III mencapai sebesar 20%. Selain itu, bila prosentasse rata-rata
perilaku dibagi ke dalam 4 kategori tingkat kedisiplinan yaitu
tingkat “tinggi” (80% ˂ skor ≤ 100%), tingkat “sedang” (60%
˂ skor ≤ 80%), cukup disiplin (40% ˂ skor ≤ 600%) dan tingkat
“kurang” (20% ˂ skor ≤ 40%), maka diperoleh data bahwa jumlah
anak dengan tingkat disiplin “tinggi” pada siklus I berjumlah 0, pada
siklus II berjumlah 7 anak dan pada siklus III berjumlah 9 anak. Dari
hasil penelitian tersebut peneliti berkesimpulan bahwa perilaku
disiplin anak kelompok A TK Islam Bahrul Ulum Puspiptek dapat
ditingkatkan melalui metode 1-2-3 Magic.
Kata Kunci: Disiplin, Metode 1-2-3 Magic
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pengertian disiplin secara umum adalah suatu
perbuatan patuh dan taat pada peraturan, tata tertib atau
norma-norma tertentu yang berlaku di sebuah lingkungan
baik rumah, sekolah, keluarga, kantor atau masyarakat.
Penyebutan terhadap seseorang atau anak yang disiplin
diberikan pada mereka yang selalu mematuhi peraturan dan
tata tertib.
Seorang anak yang terlatih merapikan mainannya,
meletakkan tas, sepatu atau buku sesuai pada tempatnya,
membuang sampah pada tempatnya akan memiliki gaya
hidup teratur dan kamar yang rapi. Sebaliknya, anak yang
tidak dapat melakukan hal seperti tersebut di atas akan
memiliki pola hidup tidak teratur.
Beberapa penelitian dan buku psikologi pendidikan
menyebutkan bahwa dalam kegiatan kegiatan pembelajaran
di kelas sering kali timbul permasalahan. Diantaranya
adalah suasana gaduh di kelas yang ditimbulkan siswa saat
murid-murid berebut untuk menjawab pertanyaan pendidik
2
sambil berteriak dan mengangkat tangan.1 Beberapa
perilaku tidak disiplin yang dilakukan anak-anak usia dini
misalnya di TK di Sukoharjo adalah tidak mau
mengerjakan tugas dengan selalu mengatakan tidak bisa
dan bertindak sesuai dengan kemauannya sendiri.2 Contoh
perilaku tidak disiplin lainnya yang juga terjadi di sebuah
TK di Sukoharjo adalah anak datang tidak tepat waktu,
tidak berseragam dengan rapi, tidak menyelesaikan tugas
tepat waktu dan tidak mentaati peraturan lain yang
berlaku.3 Begitu pula perilaku tidak disiplin yang
ditemukan pada anak TK Islam Mutiara di Surabaya,
diantaranya adalah ribut pada waktu belajar, tidak
membereskan kembali mainan yang digunakan, serta tidak
duduk di tempat yang telah ditentukan.4
Dari pengamatan peneliti dan penjelasan Wakil Kepala
Sekolah TK Islam Bahrul Ulum Puspiptek Tangerang
1 Slavin, Robert E, Psikologi Pendidikan, Teori dan Praktek, terj.
Marianto Samosir, (Jakarta, Indeks, 2008), jilid 1, ed.8, h. 177
2 Aini, Qisthi, “Meningkatkan Perilaku Disiplin Melalui Pembiasaan
Pada Kelompok Bermain al Muhtadin Kecamatan Grogol Kabupaten
Sukoharjo, Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013, h.5
3 Ayumi, Nanda Muna, et al, “Penerapan Metode Role Playing Untuk
Meningkatkan Perilaku Disiplin Anak Kelompok B TK Aisyiah 21
Premulung”, skripsi, Universitas Sebelas Maret, 2014
4 Tri Yuni Yanti, Meningkatkan Disiplin Anak Melalui Metode
Bercerita Pada Kelompok A di TK Islam Mutiara Surabaya, skripsi,
Universitas Negeri Surabaya, t.t, h.2
3
Selatan ditemukan adanya beberapa sikap tidak disiplin
anak, diantaranya datang terlambat, tidak menjawab salam
ibu guru, berbicara ketika guru menerangkan, tidak
membereskan mainan setelah bermain dan berdoa dengan
suara yang keras.
Perilaku kurang disiplin tersebut di atas dapat
mengganggu keberhasilan proses belajar mengajar.
Pendidik tidak hanya harus menguasai materi yang akan
diajarkan, namun ia perlu juga memiliki ketrampilan
mengajar. Mengapa, karena kunci utama suksesnya
keberhasilan pembelajaran adalah pendidik.
Tanpa ketrampilan mengajar, siswa hanya akan
menerima transfer ilmu tanpa memiliki karakter mulia yang
merupakan tujuan utama pendidikan nasional. Dengan kata
lain, untuk menjadi pendidik yang berhasil, perlu
menguasai pengajaran dan pembelajaran.5
Persoalan yang dihadapi pendidik bukanlah hanya
sekedar mentransfer ilmu kepada anak didik agar mereka
mendapat nilai baik, namun hal yang lebih penting adalah
bagaimana mendidik mereka untuk mempelajari informasi,
ketrampilan, dan konsep tertentu yang akan bermanfaat
5 Slavin, Robert E, Psikologi Pendidikan, Teori dan Praktek, h. 4
4
dalam kehidupan mereka bila kelak dewasa. Bagaimana
seorang pendidik mampu menyajikan pada siswa
rangsangan yang menjadi sasaran untuk memusatkan
perhatian dan upaya-upaya mental mereka sehingga mereka
akan memperoleh kemampuan kemampuan yang penting.6
Ada beberapa prinsip pembelajaran yang perlu
dikuasai pendidik agar proses pembelajaran berjalan
dengan baik. Dengan penguasaan prinsip-prinsip
pembelajaran, tujuan utama untuk menanamkan karakter
mulia pada anak didik akan lebih mudah tercapai.
Khususnya karakter disiplin yang termasuk salah satu
diantara beberapa karakter mulia yang akan dicapai dan
juga akan yang akan menjadi fokus penelitian ini. Berikut
adalah beberapa prinsip pembelajaran tersebut:
1. Peran Konsekuensi
Konsekuensi adalah akibat dari suatu perbuatan,
pendirian, dan sebagainya.7 Dalam upaya pendisiplinan
anak perlu diterapkan konsekuensi pada anak.
Penelitian Skinner yang berkaitan dengan teori
pembelajaran perilaku menerangkan bahwa perilaku
6 Slavin, Robert E, Psikologi Pendidikan, Teori dan Praktek, h. 5
7 Artikata. Com, http://www.artikata.com/arti-336013-
konsekuensi.html, di down load tanggal 23 April 2015 jam 7.02
5
berubah sesuai dengan konsekuensi. Konsekuensi yang
menyenangkan akan memperkuat perilaku, sebaliknya
konsekuensi yang tidak menyenangkan akan
memperlemahnya. Konsekuensi yang menyenangkan
disebut reinforcer, sedangkan konsekuensi yang tidak
menyenangkan disebut punisher.8
2. Tindakan Penguatan (reinforcer)
Setiap konsekuensi akan memperkuat frekuensi
perilaku. Pendidik perlu memperhatikan keefektifan
tindakan penguatan. Tindakan penguatan dapat
dilakukan oleh pendidik antara lain dengan memberi
penguatan diri sendiri terhadap anak, memuji anak,
memberi perhatian, memberi hak istimewa, memberi
makanan ringan dan lainnya.9
3. Tindakan Penghukuman (punisher).
Tindakan penghukuman dapat dilakukan misalnya
dengan memberi hukuman tertentu untuk melemahkan
8 Slavin, Robert E, Psikologi Pendidikan, Teori dan Praktek, terj.
Marianto Samosir, (Jakarta, Indeks, 2008), jilid 1, ed.8, h. 184
9 Slavin, Robert E, Psikologi Pendidikan, Teori dan Praktek, terj.
Marianto Samosir, (Jakarta, Indeks, 2008), jilid 1, ed.8, h. 188-189
6
perilaku tidak baik anak atau dengan mencabut kembali
konsekuensi menyenangkan yang telah diberikan.10
4. Kesegeraan konsekuensi (immediacy of consequence)
Konsekuensi yang diberikan pada anak didik
perlu segera dilaksanakan tanpa adanya penundaan.
Karena penundaan pelaksanaan konsekuensi dapat
mempengaruhi perubahan perilaku. Dengan kata lain,
pendidik sebaiknya tidak menunda konsekuensi.11
Dari penjelasan di atas peneliti menyimpulkan
bahwa penerapan disiplin yang dilakukan pendidik pada
saat pembelajaran perlu disertai dengan beberapa
konsekuensi agar anak didik dapat lebih diarahkan
sesuai dengan tujuan pembelajaran. Konsekuensi
tersebut dapat berupa pujian atau penghargaan, atau
berupa hukuman terhadap perilaku yang bertentangan
dengan usaha pendisiplinan. Satu hal yang juga tidak
boleh dilupakan pendidik adalah tidak menunda
penerapan konsekuensi.
Mukhlas Samani menaruh perhatian pendidikan anak
usia dini terutama terkait dengan pendidikan karakter.
10 Slavin, Robert E, Psikologi Pendidikan, Teori dan Praktek, terj.
Marianto Samosir, (Jakarta, Indeks, 2008), jilid 1, ed.8, h. 190
11
Slavin, Robert E, Psikologi Pendidikan, Teori dan Praktek, terj.
Marianto Samosir, (Jakarta, Indeks, 2008), jilid 1, ed.8, h. 192
7
Menurutnya, pelaksanaan pendidikan karakter saat ini
dirasakan sangat mendesak. Gambaran situasi masyarakat
bahkan situasi perkembangan dunia pendidikan di
Indonesia saat ini menjadi motivasi pokok implementasi
pendidikan karakter Indonesia. Terutama bila
mempertimbangkan adanya pengaruh perkembangan
internet dan media social yang sangat memprihatinkan
dunia anak dan remaja yang belum dapat memanfaatkannya
dengan baik. Selanjutnya, bila kita amati perkembangan
pada dunia real, banyak hal yang masih termasuk kategori
di bawah standar, seperti tertib berlalu lintas, budaya antri,
budaya baca sampai budaya hidup bersih dan sehat.
Ditambah lagi adanya kealfaan media massa untuk ikut
mencerdaskan bangsa dan memotivasi cinta budaya bangsa
membuat generasi muda lupa akan jati dirinya. Kondisi
bangsa yang mengabaikan pentingnya pendidikan karakter
sehingga berdampak multi dimensi digambarkan oleh
Sudarsono dalam tabel 1.1.12
Dari tabel tersebut dapat dipahami bahwa kondisi
pembentukan anak usia dini baik di rumah, sekolah atau di
masyarakat kurang mendapat perhatian. Kemajuan zaman
12 Samani, Muchlas, et al, Konsep dan Model Pendidikan Karakter,
(Bandung, Remaja Rosda Karya, 2011), h. 2
8
menyebabkan banyak para ibu rumah tangga bekerja
seharian keluar rumah hingga hamper sebagian besar
pengasuhannya diserahkan pada pembantu yang tentu saja
nota bene pendidikan sebagian besar dari mereka hanya
lulusan Sekolah Dasar. Kesimpulan peneliti bila melihat
kondisi yang ditunjukkan pada tabel 1.1 tersebut,
pendidikan usia dini sudah saatnya mendapat perhatian dan
penanganan lebih serius dari berbagai pihak. Karena
mereka adalah calon generasi penerus bangsa yang akan
berkiprah 20 – 30 tahun mendatang.
Tabel 1. 1 Potret Membangun Karakter yang Terabaikan
Rumah Sekola
h
Masyarakat
Pembijak-
sanaan
usia tua
Meningkatn
ya
pendekatan
spiritual
?
Banyak yang apatis
9
Pemantapan
usia dewasa
?
!
Kepercayaan
masyarakat yang
rendah, tidak saling
menghargai,
langkanya teladan
Pengembang
an
usia remaja
? ! Tidak kondusif,
orientasi uang,
materi dan dunia
Pembentuka
n usia dini
Banyak
diserahkan
pada
pembantu
!
Tidak kondusif
Sudah saatnya para pihak terkait bidang pendidikan
dan pemerhati pendidikan lebih memberi perhatian pada
pembangunan karakter bangsa yang merupakan kebutuhan
asasi dalam proses berbangsa dan bernegara. Sebagaimana
termaktub dalam Undang-undang no 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 menyebutkan bahwa
pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
10
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didikagar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga yang
demokratis serta bertanggung jawab.13
Adapun terkait dengan pendidikan karakter anak usia
dini dijelaskan dalam Undang-undang no 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 14 yang
berbunyi bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu
upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir
sampai usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani anak agar memiliki
kesiapan dalam memasuki jenjang berikutnya.
Penyelenggaraan pendidikan anak usia dini (PAUD) jalur
pendidikan formal brbentuk Taman Kanak-Kanak (TK) /
Raudhatul Athfal (RA) dan bentuk lain yang sederajat yang
menggunakan program sesuai untuk usia 4 - ≤ 6 tahun.14
Selanjutnya, standar yang perlu dicapai anak usia dini
agar siap melanjutkan jenjang pendidikan berikutnya telah
13 Samani, Muchlas, et al, Konsep dan Model Pendidikan Karakter, h.
27
14 Peraturan Mentri Pendidikan Nasional no 58 tahun 2009 tentang
Standar Pendidikan Anak Usia Dini.
11
ditetapkan di dalam Peraturan Mentri Pendidikan Nasional
no 58 tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia
Dini. di antara standar yang perlu dicapai anak usia 4-5
tahun adalah
1. anak mampu mengucapkan doa sebelum dan sesudah
melakukan sesuatu.
2. Anak mampu mengenal dan membedakan perilaku baik
dan buruk.
3. Anak mampu membiasakana diri berperilaku baik.
4. Anak mampu memberi salam dan membalas salam.
5. Anak mampu memahami perilaku mulia ( jujur,
penolong, sopan, hormat dan lainnya).
6. Mengerti beberapa perintah secara bersamaan.
7. Memahami beberapa aturan dalam permainan.
8. Bersikap kooperatif dengan teman.
Salah satu upaya untuk pencapaian standar
perkembangan anak dapat dilakukan dengan upaya
pendisiplinan. Karena salah satu rahasia keberhasilan
pengembangan diri anak adalah kedisiplinan. Anak yang
12
terlatih disiplin akan lebih besar kemungkinannya meraih
keberhasilan dibandingkan anak yang tidak disiplin.15
Dari penjelasan tersebut di atas peneliti menyimpulkan
bahwa modal utama keberhasilan pembentukan karakter
anak adalah memberikan pembiasaan-pembiasaan perilaku
yang baik dan dilaksanakan secara konsisten dan
berkesinambungan. Semangat, teladan dan motivasi dari
pendidik yang berkualitas sangat diperlukan agar
pembentukan disiplin mereka mencapai hasil maksimal.
Thomas W Phelan menyatakan bahwa kenakalan-
kenakalan remaja seperti tersebut di atas merupakan
perbuatan menyusahkan. Kenakalan-kenakalan remaja
dapat timbul akibat anak usia dini tidak mendapat
pembiasaan dan pelatihan berdisiplin dengan baik.16
Karenanya Thomas W Phelan menulis sebuah buku
berjudul Metode 1-2-3 Magic untuk Mendisiplinkan Anak
Usia 2-12 tahun.
Dengan mempertimbangakan beberapa hal seperti
tesebut di atas dan mengingat pentingnya penanaman sikap
15 Tri Yuni Yanti, Meningkatkan Disiplin Anak Melalui Metode
Bercerita Pada Kelompok A di TK Islam Mutiara Surabaya, skripsi,
Universitas Negeri Surabaya, t.t, h.1
16
Phelan, Thomas W, Metode 1-2-3 Magic, Cara Ajaib Mendisiplinkan
Anak Umur 2-12 Tahun, terj. DwiPrabantini, (Yogyakarta, ANDI, 2009,
ed.ke-1, h.127
13
disiplin pada anak sejak usia dini, peneliti tertarik
melakukan penelitian tindakan kelas dengan tema disiplin
dengan tema “Peningkatan Perilaku Disiplin Melalui
Metode 1-2-3 Magic Pada Anak Kelompok A di Taman
Kanak-Kanak Islam Bahrul Ulum Puspiptek Tangerang
Selatan Banten.”
Mengapa metode 1-2-3 Magic dipilih sebagai metode
peningkatan disiplin siswa? Alasannya adalah sebagai
berikut:
1. Metode ini lebih luwes, lembut dan efisien dan
memberikan hasil memuaskan, serta dapat membuat
upaya pendisiplinan.17
2. Metode ini mudah dilaksanakan karena hanya terdiri
dari tiga tahapan yaitu:
a. Mengendalikan perilaku buruk.
b. Mendorong perilaku baik.
c. Memperkuat hubungan orang tua dengan anak.18
3. Dengan metode ini, anak cenderung mematuhi
peraturan dengan baik, orang tua dapat menerapkan
17 Phelan, Thomas W, Metode 1-2-3 Magic, Cara Ajaib Mendisiplinkan
Anak Umur 2-12 Tahun, h.275
18 Phelan, Thomas W, Metode 1-2-3 Magic, Cara Ajaib Mendisiplinkan
Anak Umur 2-12 Tahun, h.viii
14
upaya pendisiplinan lebih terarah dan terkontrol tanpa
disertai emosi.19
4. Metode ini efektif bila diterapkan dengan baik dan
benar untuk anak usia 2-12 tahun tanpa bantahan, tanpa
teriakan, atau pukulan.20
5. Metode ini telah banyak digunakan para guru, kakek,
nenek, pusat-pusat penitipan anak, pengasuh anak,
konselor perkemahan musim panas, staf rumah sakit,
dan pemerhati anak lainnya.21
B. Identifikasi Masalah
Dari seluruh uraian di atas, ada banyak permasalahan
yang dapat diidentifikasikan, antara lain adalah:
1. Upaya pendisiplinan apakah yang telah dilakukan
pendidik terhadap anak didik di sekolah?
2. Apakah ada kerja sama antara orang tua dan guru dalam
meningkatkan disiplin anak?
3. Mengapa anak/siswa memiliki kecenderungan tidak
menaati tata tertib?
19 Phelan, Thomas W, Metode 1-2-3 Magic, Cara Ajaib Mendisiplinkan
Anak Umur 2-12 Tahun, h.275
20 Phelan, Thomas W, Metode 1-2-3 Magic, Cara Ajaib Mendisiplinkan
Anak Umur 2-12 Tahun, h.8
21 Phelan, Thomas W, Metode 1-2-3 Magic, Cara Ajaib Mendisiplinkan
Anak Umur 2-12 Tahun, h.8
15
4. Faktor apa saja yang menjadi kendala guru dalam
menegakkan disiplin di sekolah?
5. Metode apa saja yang telah digunakan dalam
pendisiplinan anak/siswa?
6. Metode apa sajakah yang efektif untuk pendisiplinan
anak?
7. Apakah perilaku disiplin anak dapat ditingkatkan
dengan metode 1-2-3 Magic efektif ?
C. Pembatasan Masalah
Berbagai masalah yang dikemukan di atas terlalu luas
dan kompleks untuk diteliti hingga memerlukan waktu
yang lama serta biaya besar. Penelitian ini dibatasi untuk
usia siswa Taman Kanak Kanak atau Raudhatul Athfal (4-5
tahun) dengan pembatasan masalah penelitian pada upaya
peningkatan perilaku disiplin melalui metode 1-2-3 Magic
pada anak kelompok A di Taman Kanak-Kanak Islam
Bahrul Ulum Puspiptek Tangerang Selatan Banten.
D. Perumusan Masalah
Rumusan masalah yang ditetapkan peneliti adalah:
apakah perilaku disiplin anak kelompok A Taman Kanak-
16
kanak Islam Bahrul Ulum Puspiptek, Tangerang Selatan
Banten dapat ditingkatkan dengan metode 1-2-3 Magic?
E. Hipotesis Penelitian
Prasetyo Irawan dalam bukunya yang berjudul Metode
Penelitian menuliskan bahwa hipotesis adalah “Pernyataan
tentang hubungan antara dua variabel atau lebih yang
dinyatakan dalam bentuk yang dapat diuji, dan meramalkan
hubungan antara dua variabel tersebut.”22
Hipotesis penelitian ini menjelaskan adanya perbedaan
variabel disiplin sebelum dan sesudah metode 1-2-3 Magic
diterapkan. Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa
hipotesis ini merupakan hipotesis komparatif karena
hipotesisnya berupa pernyataan yang menunjukkan dugaan
nilai dalam satu variabel (disiplin) dengan sampel yang
sama namun berbeda waktu pengukurannya.23
Hipotesis penelitian ini adalah:
Ho : Tidak terdapat perbedaan perilaku disiplin anak
kelompok A Taman Kanak-Kanak Islam Bahrul
22 Irawan, Prasetyo dkk, Metode Penelitian, (Jakarta, Universitas
Terbuka, 2009), cet.ke-5, modul 7.8
23 Nazir, Muhammmad, “Metode Penelitian”, (Bogor, Ghalia, 2009), h
153
17
Ulum Puspiptek Tangerang Selatan, Banten
sebelum dan sesudah metode 1-2-3 Magic
diterapkan.
Ha : Terdapat perbedaan disiplin anak kelompok A
Taman Kanak-Kanak Islam Bahrul Ulum
Puspiptek Tangerang Selatan, Banten sebelum
dan sesudah metode 1-2-3 Magic diterapkan.
F. Tinjauan Pustaka
Berikut ini referensi yang kami gunakan dalam penelitian
ini:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Aisan Sinaipon pada
tahun 2013, Mahasiswa Program Studi PG PAUD,
Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Tadulako, No Stambuk: A
45110004 dengan tema Meningkatkan Kedisiplinan
Anak Melalui Pembiasaan di Kelompok B PAUD
Negeri Pembina Palu. Penelitian ini Penelitian ini
menggunakan desain penelitian Kemmis dan Mc.
Taggart yang terdiri atas dua siklus. Di mana pada
setiap siklus dilaksanakan satu kali pertemuan di kelas
dan setiap siklus terdiri empat tahap yaitu perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data yang
18
dikumpulkan melalui observasi selanjutnya diolah
secara deskriptif dengan menggunakan kriteria
penilaian dipindahkan ke dalam bentuk kuantitatif,
untuk mengukur kedisiplinan anak melalui pembiasaan
pada kelompok B di PAUD Negeri Pembina Palu.
Setelah dilakukan tindakan maka hasil penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa melalui metode pembiasaan
dapat meningkatkan kedisiplinan anak, terbukti ada
peningkatan kedisiplinan anak dari siklus I ke siklus
2. Penelitian yang dilakukan oleh Aini Qisthi pada tahun
2013 yang dilakukan dengan tema Meningkatkan
Perilaku Disiplin Melalui Pembiasaan Pada Kelompok
Bermain di Muhtadin Cemani Waringin Tahun Ajaran
2012/2013 dengan jenis penelitian tindakan kelas. Data
penelitian dikumpulkan dengan observasi dan catatan
lapangan. Analisis data adilakukan dengan analisis
komparatif dengan indikator kerja pada tiap siklus.
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa
pembiasaan dapat meningkatkan perilaku disiplin anak
Kelompok Bermain Muhtadin Cemani Waringin Rejo
Sukoharjo.
19
G. Metodologi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian
kuantitatif karena data-data penelitian yang dikumpulkan
berupa angka-angka dan analisinya menggunakan
statistik.24
Peneltian ini menggunakan metode penelitian
tindakan25
yang dilaksanakn di kelas. sehingga lebih
dikenal dengan penelitian tindakan kelas model desain
Kemmis dan Mc Taggart. Pengumpulan data dilakukan
dengan observasi, wawancara tidak terstruktur dan
dokumentasi. Teknik analisa data dailakukan dengan cara
komparasi untuk mengetahui adanya perbedaan tingkat
kedisiplinan siswa sebelum dan sesuda treatment
dilakukan.
H. Metodologi Penulisan Skripsi
Metodologi penulisan kripsi ini disusun berpedoman
pada buku yang berjudul Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan
24 Sugiono, “Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methode)” ,
(Bandung, Alfabeta, 2012), h.11
25
Nazir, Muhammmad, “Metode Penelitian”, (Bogor, Ghalia, 2009), h
78-83
20
Disertasi Institut Ilmu Al-Quran yang diterbitkan pada bulan
Mei tahun 2011 edisi revisi.
I. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah tersebut di atas, pada
penelitian tindakan kelas ini memiliki dua tujuan yaitu:
1. Ingin membuktikan apakah metode 1-2-3 Magic dapat
meningkatkan perilaku disiplin anak kelompok A Taman
Kanak-kanak Islam Bahrul Ulum Puspiptek, Tangerang
Selatan Banten.
2. Ingin mencapai peningkatan prosentase rata-rata
perilaku disiplin anak kelompok A Taman Kanak-kanak
Islam Bahrul Ulum Puspiptek, Tangerang Selatan
Banten sebesar lebih dari 20%.
J. Manfaat Penelitian
Kami berharap bahwa hasil penelitian ini diharapkan
dapat memberikan manfaat yaitu sebagai berikut:
1. Dapat membantu guru agar lebih bersemangat dalam
mengajar di kelas.
21
2. Dapat membantu anak agar lebih termotivasi dalam
mematuhi tata tertib dan peraturan.
3. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai salah
satu masukan untuk kepentingan pengembangan
metode kedisiplinan khususnya di sekolah tersebut,
umumnya pada sekolah lain pada umumnya.
4. Dapat menjadi referensi bagi penelitian berikutnya
Recommended