View
1
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
1Menuju Tatanan Baru
Panduan Peribadahan di dalam gedung gereja dalamtatanan baru (new normal)
T A T A N A NB A R U
MENUJUTATANAN BARUPanduan Pelaksanaan Peribadahan
G e r e j a P r o t e s t a n d i I n d o n e s i a b a g i a n B a r a t
10 Juni 2020
Penggunaan Gedung Gereja untuk peribadahan dalam Tatanan Baru (New Normal)
S a t u a n Tu g a s C o v i d - 1 9 S i n o d a l G P I B
2Menuju Tatanan Baru
Panduan Peribadahan di dalam gedung gereja dalamtatanan baru (new normal)
T A T A N A NB A R U
DAFTAR ISI
03
04
05
07
A. Syarat Utama Pelaksanaan Ibadah
B. Tahapan Pelaksanaan Ibadah
C. Kewajiban Majelis Jemaat
D. Kewajiban Warga Jemaat
09
10
12
13
14
E. Mekanisme Contact Tracing
F. Simulasi
G. Manajemen Waktu
H. Pengaturan Posisi Duduk
I. Catatan Tambahan
3Menuju Tatanan Baru
Panduan Peribadahan di dalam gedung gereja dalamtatanan baru (new normal)
T A T A N A NB A R U
SURAT KETERANGAN RUMAH IBADAH AMAN COVID-19
PHMJ menga jukan sura t permohonan yang d i tu jukan kepada
Ke tu a G u gus Tu ga sProv i n s i /K a b u p a t e n /Kot a /Ke c am a t a n sesua i t i ngkatannyasete lahberkoord inas i denganForum Komun ikas i P imp inan Daerah se tempat bersamaMaje l i s -Ma je l i s Agama dan ins tans i te rka i td i daerah mas ing-mas ing .
! Surat Keterangan akan dicabut bila dalamperkembangannya timbul kasus penularan di lingkungangedung gereja atau ditemukan ketidaktaatan terhadapprotokol yang telah ditetapkan.
Ibadah dapat dilakukan di Gedung Gereja
memiliki
SYARAT UTAMAA
4Menuju Tatanan Baru
Panduan Peribadahan di dalam gedung gereja dalamtatanan baru (new normal)
T A T A N A NB A R U
TAHAPANPELAKSANAAN IBADAH
TAHAP - 1 SOSIALISASIIbadah dikhususkan untuk para Presbiter dan Pengurus Unit Misioner. Dimaksudkanuntuk sinkronisasi paradigma sekaligus refleksi tentang pola pelayanan baru melaluisosialisasi dan simulasi tatanan beribadah yang baru yang kemudian dapat diteruskanuntuk mensosialisasikannya kepada warga jemaat lainnya. Dilakukan selama 2 (dua) minggu.
TAHAP - 2 ADAPTASIJumlah kehadiran warga jemaat dalam beribadah di gedunggereja adalah maksimum 25% dari kapasitas gedung gereja. Lamanya tahap kedua ditentukan oleh masing-masingjemaat melalui evaluasi dan koordinasi dengan pemerintahsetempat (terkait status Zonasi). Diperkirakan berlangsungselama 4 (empat) minggu.
TAHAP - 3 PEMANTAPANJumlah kehadiran warga jemaat dalam beribadah di GedungGereja adalah maksimum 50% (dengan menerapkaan jaraksesuai Protokol Kesehatan yakni 1 meter ke kiri, ke kanan,depan , belakang) dari kapasitas gedung gereja. Lamanyatahap ketiga ditentukan oleh masing-masing jemaat melalui evaluasi dan koordinasidengan pemerintah setempat (terkait status Zonasi).
TAHAP - 4 ERA BARUDimulai jika telah ditemukannya vaksin dan telah tersedia secara luas. Jumlahkehadiran warga jemaat mulai dari 50% dari kapasitas gedung gereja dan dapatmeningkat secara bertahap sesuai kondisi setempat melalui evaluasi dan koordinasidengan pemerintah setempat
“Pada tahap II dan III Majelis Jemaat dapat membijakiuntuk penambahan jam
ibadah, dan tetap menyelenggarakan ibadah
secara online untuk mengakomodir mereka
yang tidak dapat beribadah di gedung gereja. Di sisi lain,
presbiter penerima tamu perlu mengarahkan warga
jemaat yang hadir dan telah melampaui quota baik 25 %
atau 50 % ke jam berikutnya.
B
5Menuju Tatanan Baru
Panduan Peribadahan di dalam gedung gereja dalamtatanan baru (new normal)
T A T A N A NB A R U
KEWAJIBANMAJELIS JEMAAT
Menyiapkan Petugas Khusus untuk
melakukan & mengawasi penerapan
protokol kesehatan secara ketat
1Melakukan
pembersihan dan disinfeksi di dalam
gedung gereja sebelum dan sesudah ibadah
2
Membatasi jumlah pintu keluar masuk
area gedung gereja guna memudahkan
penerapan dan pengawasan protokol
kesehatan
3Menyediakan alat pengecekan suhu
tubuh di pintu masuk area gedung gereja
4
Menyediakan fasilitas cuci tangan dengan sabun dan hand
sanitizer
5Menerapkan
pembatasan jarak dengan memberikan
tanda khusus di lantai dan kursi, minimal jarak
1 (satu) meter
6
C
6Menuju Tatanan Baru
Panduan Peribadahan di dalam gedung gereja dalamtatanan baru (new normal)
T A T A N A NB A R U
Membuat penomoran tempat
duduk di setiap tempat duduk sesuai dengan pembatasan
jumlah warga jemaat yang hadir
7Melakukan
pengaturan jumlah warga jemaat yang hadir dalam ibadah
sesuai dengan situasi dan kondisi
8
Mempersingkat waktu pelaksanaan ibadah maksimum 1
(satu) jam
9Menyediakan Buku
Kehadiran Ibadah yang wajib diisi oleh warga jemaat yang
hadir untuk keperluan Contact
Tracing
10
Menyediakan masker dan Face
Shield untuk dapat dibeli oleh warga
jemaat dengan harga yang wajar
11Memastikan perawatan
AC dilakukan setiap 3 bulan. Jika
memungkinkan beribadah dengan
sirkulasi udara alami. Dapat dibantu dengan
kipas angin.
12
C
KEWAJIBANMAJELIS JEMAAT
Lanjutan
7Menuju Tatanan Baru
Panduan Peribadahan di dalam gedung gereja dalamtatanan baru (new normal)
T A T A N A NB A R U
Tubuh dalam kondisisehat
(juga untuk presbiter bertugas)Jika tidak sehat,
beribadah secaradaring
di kediaman masing-masing
1Harus menggunakan masker dan atau face
shield (tidak wajib) sejak keluar dari rumah
dan selama mengikuti kegiatan peribadahan
2
Menjaga kebersihan tangan dengan mencuci tangan
menggunakan sabun atau hand sanitizer
3Menghindari kontak
fisik, seperti bersalaman dan atau
berpelukan. Dapat menggunakan salam
dengan tangan di dada (namaste)
4
Wajib mengisi Buku Kehadiran Ibadah
yang diperlukan untuk contact tracing jika
diperlukan dikemudian hari
5Wajib menjaga jarak
minimal 1 (satu) meter setiap saat dan
mengambil tempat duduk sesuai dengan
nomor yang telah ditentukan
6
D
KEWAJIBANWARGA JEMAAT
8Menuju Tatanan Baru
Panduan Peribadahan di dalam gedung gereja dalamtatanan baru (new normal)
T A T A N A NB A R U
Menghindari berdiam lama di
gedung gereja atau lingkungan gereja
bersama-sama selain pada waktu
peribadahan berlangsung
7Selalu
memperhatikan dan mengikuti aturan-
aturan yang ditetapkan sesuai dengan tatanan
yang diberlakukan
8
Harus mengikuti ibadah secara
daring di kediamannya jika pada saat dilakukan pengukuran suhu tubuh
didapati > 37,5 °C (2 kalipengukuran dengan jarak 5
menit)
9Membawa botol
minuman sendiri, termasuk Alkitab.
Hindari untuk saling meminjamkan barang-
barang
10
Usia di atas 50 (lima puluh) tahun serta
yang mempunyai penyakit bawaan yang
berisiko tinggi agar beribadah secara
daring di kediaman masing-masing
12Anak-anak (PA – PT),
ibu hamil dan ibu menyusui agar
beribadah secara daring di kediaman
masing-masing
11
D
KEWAJIBANWARGA JEMAAT
Lanjutan
9Menuju Tatanan Baru
Panduan Peribadahan di dalam gedung gereja dalamtatanan baru (new normal)
T A T A N A NB A R U
MEKANISMECONTACT TRACING
ARTI
PROSES1. Warga jemaat/umat yang mengikuti
Ibadah, diwajibkan mencatatkan nama, alamat dan nomor teleponpada Buku Kehadiran Ibadah
2. Majelis Jemaat melakukan pemantauankepada warga jemaat di masing-masing sektor melalui mekanisme 2-15 yang mana 2 orang Presbiter (Penatua & Diaken – 1 pasang) memantau 15 Keluarga.
3. Khusus untuk partisipan, Majelis Jemaat menugaskan Petugas Khusus untukmelakukan pemantauan seperti dengan mekanisme 2-15.
4. Jika didapati salah satu warga jemaat atausimpatisan terpapar Covid-19 (pasien terkonfirmasi), maka dilakukan penelusuran dan pemberitahuan dengan cara menghubungi semua orang yang telah melakukan kontak dekat dengan pasien dan untuk segera melaporkannya kepada Gugus Tugas Provinsi/Kabupaten/Kota/Kecamatan terkait.
E
Contact tracing atau penelusuran kontak; merupakan tindakan mengidentifikasi terhadap orang-orang yang melakukan kontak dengan pasien positif Covid-19. Hal ini dilakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran infeksi ke kerumunan besar atau komunitas melalui pemutusan rantai transmisi
!Apabila status zona daerah di mana gereja berada adalah kuning, namun pada kenyataannya ada warga jemaat yang terkena kasus
penularan Covid-19, maka Jemaat GPIB tidak dibenarkan untuk menyelenggarakan ibadah di gedung gereja secara kolektif
10Menuju Tatanan Baru
Panduan Peribadahan di dalam gedung gereja dalamtatanan baru (new normal)
T A T A N A NB A R U
Tata Laksana Pelaksanaan Tatanan Baru PeribadahanSIMULASI
F
Dibagi menjadi 2:
1. LUAR Gedung Gereja• Luar area gereja• Halaman gereja
2. DALAM Gedung Gereja
Warga jemaat/partisipan yang datang beribadah
Marka pembatas antar orang (physical distancing)
Gerb
ang
Gere
ja
Pemeriksaan/Pemberian Masker Pemeriksaan Suhu Tubuh Arahan aturan tatanan baru
Area
l Par
kir k
enda
raan
Cuci tangandengan sabun &
air mengalir
Mengisi Buku Kehadiran Ibadah(untuk contact tracing)
Menerima/mengambil Nomor Tempat Duduk (NTD)
Mencuci tangan dengan handsanitizer
1
23
4
56
• Proses mengikuti ibadah dimulai dari sejak kedatanganumat di luar gerbang gereja (1) hingga masuk ke dalamgedung gereja (6) selanjutnya menempati tempat duduksesuai dengan nomor tempat duduk yang diberikan(halaman 11), mengikuti jalannya ibadah hingga selesai dankeluar meninggalkan gereja.
• Jika terjadi antrean, Presbiter bertugas mengingatkanumat untuk tetap menjaga jarak
11Menuju Tatanan Baru
Panduan Peribadahan di dalam gedung gereja dalamtatanan baru (new normal)
T A T A N A NB A R U
Tata Laksana Pelaksanaan Tatanan Baru PeribadahanSIMULASI
F
Warga jemaat/partisipan yang datang beribadah
Marka pembatas antar orang (physical distancing)
Kotak Persembahan
Dibagi menjadi 2:
1. LUAR Gedung Gereja• Luar area gereja• Halaman gereja
2. DALAM Gedung Gereja
Pint
u Ge
reja
1x
x2
xx
3
4x
x5
xx
7x
x8
6
9x
x10
xx
11
12
xx
13
xx
15
xx
16
14
MAS
UKKE
LUAR
Mim
bar
Mim
bar
Keci
l
• Majelis Jemaat mengatur alur masuk dan keluar secara teratursesuai dengan situasi dan kondisi setempat. Demikian puladengan alur pemberian persembahan
• Jika terjadi antrean, Presbiter bertugas mengingatkan umatuntuk tetap menjaga jarak
12Menuju Tatanan Baru
Panduan Peribadahan di dalam gedung gereja dalamtatanan baru (new normal)
T A T A N A NB A R U
Pahami prosesnya dan cepat tanggapMANAJEMEN WAKTU
G
Warga jemaat/partisipan yang datang beribadah
Marka pembatas antar orang (physical distancing)
Gerb
ang
Gere
ja
Pemeriksaan/Pemberian Masker Pemeriksaan Suhu Tubuh Arahan aturan tatanan baru
Area
l Par
kir k
enda
raan
Cuci tangandengan sabun &
air mengalir
Mengisi Buku Kehadiran Ibadah(untuk contact tracing)
Menerima/mengambil Nomor Tempat Duduk (NTD)
Mencuci tangan dengan handsanitizer
Datang 20 menit sebelum ibadah berlangsung Waktu tunggu 15 menit (paling lama) Gunakan waktu teduh sebelum ibadah dimulai Siapkan Personil dan perangkat tambahan Tetap jaga jarak antar umat jika terjadi antrean (min. 1
meter) Durasi ibadah maksimum 1 jam dan jarak waktu antar
jam ibadah minimum 1,5 jam (contoh: Ibadah I jam07.00, Ibadah II jam 09.30)
1
23
4
56
12
3
45
6Durasi Ibadah maksimum 1 jam
13Menuju Tatanan Baru
Panduan Peribadahan di dalam gedung gereja dalamtatanan baru (new normal)
T A T A N A NB A R U
Posisi Duduk Kursi/Bangku dalam BeribadahPENGATURAN
H
1 2 3
4 5 6
7 8 9
3. Bangku – standar 6 orang
1 2 3
4 5
6 7 8
Min. 1 meter
Min. 1 meter
1. Kursi - tunggal
Jarak antar kursi min. 1 meter (kanan kiri
bersebelahan)Posisikan kursi baris belakang selang-seling dengan kursi baris depan
1 2
3
4 5
2. Bangku – standar 4 orang
Mimbar
MimbarKecil
Beberapa pengaturan posisi duduk kursi/bangku1. Kursi Tunggal2. Bangku – kapasitas standar 4 orang3. Bangku – kapasitas standar 6 orang
14Menuju Tatanan Baru
Panduan Peribadahan di dalam gedung gereja dalamtatanan baru (new normal)
T A T A N A NB A R U
CATATANTAMBAHAN
Beberapa catatan :
I
1. Ibadah daring (live streaming) tetap dilaksanakan bersamaan dengan Ibadah Rayadengan tetap menjaga dan meningkatkan kualitas audio, video, konektivitas danhal-hal teknis lainnya yang mendukung.
2. Durasi ibadah dibatasi maksimal adalah 1 (satu) jam dan jarak dengan ibadahberikutnya minimal 1,5 (satu setengah) jam guna memberikan cukup waktumelakukan disinfeksi dan proses pengeringan terhadap area ibadah
3. Memaksimalkan penggunaan proyektor selama ibadah. Disarankan untukmenggunakan Tata Ibadah yang ditayangkan melalui layar proyektor. Jika tidakmemungkinkan, dapat menggunakan Tata Ibadah cetak yang sudah diletakkan(sebelum ibadah dimulai) di masing-masing tempat duduk. Bersamaan denganlembar Warta Jemaat
4. Membuat denah tempat duduk dan melakukan penomoran terhadap tiap-tiaptempat duduk yang digunakan dan memberi tanda silang pada tempat duduk yangtidak tersedia (tetap menjaga jarak aman min. 1 meter depan-belakang-kanan-kiri).
5. Pemberian persembahan dilakukan tanpa adanya kantong persembahan yangdiedarkan, umat langsung memberi melalui kotak-kotak yang telah disediakan.Majelis Jemaat mengatur alur pemberian persembahan sesuai situasi dan kondisisetempat.
6. Khusus Presbiter yang bertugas wajib menggunakan Masker dan Face Shield (lihatgambar ↘)
15Menuju Tatanan Baru
Panduan Peribadahan di dalam gedung gereja dalamtatanan baru (new normal)
T A T A N A NB A R U
CATATANTAMBAHAN
Beberapa catatan :
I
7. Pemeriksaan suhu tubuh, jika didapati suhu tubuh > 37,5° C diberikan waktu 5menit kemudian di cek ulang, jika tetap didapati suhu > 37,5° C maka disarankanuntuk mengikuti ibadah daring di rumah
8. Pada Tahap – 1 dan Tahap – 2, pembatasan umur bagi warga jemaat yang berumur> 50 tahun dianjurkan agar tetap mengikuti ibadah daring di kediaman masing-masing. Ini dimaksudkan untuk mengevaluasi dan memastikan Ibadah denganTatanan Baru dapat diberlakukan dengan baik dan benar sesuai dengan protokolkesehatan yang ketat terkait dengan keselamatan jiwa warga jemaat khususnyayang rentan terhadap paparan dan penyebaran Covid-19
9. Selama Ibadah berlangsung untuk tetap menggunakan masker (+face shield jikatersedia)
10. Presbiter bertugas untuk di mimbar kecil agar menggunakan Mic dengan coveryang dapat diganti atau melakukan disinfeksi terhadap Mic yang digunakansebelum dan sesudahnya (cairan disinfeksi disediakan di mimbar kecil)
11. Puji-pujian dilantunkan oleh Pemandu Lagu dengan diiringi musik, umat dapat ikutbernyanyi dengan tetap menggunakan masker. Pemandu Lagu diwajibkanmenggunakan Face Shield. lihat I.6
12. Tidak menggunakan area di Balkoni (jika ada) untuk umat beribadah selama Tahap- 1 dan Tahap - 2.
13. Menugaskan Presbiter yang bertugas untuk melakukan pemantauan secaraberkala terhadap warga jemaat maupun jemaat tamu yang mengisi di bukukehadiran ibadah untuk keperluan contact tracing jika diperlukan sewaktu-waktudi kemudian hari
14. Selalu berkoordinasi dengan BNPB setempat secara berkala terkait kategori zonawilayah di mana gereja berada
15. Tetap menjalin hubungan dan berkoordinasi dengan lembaga keumatan lainnyaterkait pelaksanaan ibadah
Lanjutan
16Menuju Tatanan Baru
Panduan Peribadahan di dalam gedung gereja dalamtatanan baru (new normal)
T A T A N A NB A R U
CATATANTAMBAHAN
Penyelenggaraan Kegiatan Pelayanan selain Ibadah Hari Minggu:
I
Jenis kegiatan pelayanan selain Ibadah Hari Minggu: Ibadah Keluarga dan Ibadah Syukur Ibadah Pelkat Pengajaran Katekisasi Sidang dan Rapat Pemberkatan Perkawinan
1. Secara umum, bersesuaian dengan tahapan beribadah yang sudah ditetapkan yaitupada Tahap – 1 dan Tahap – 2, seluruh kegiatan pelayanan tersebut hanya dilakukansecara daring. Dengan harapan warga jemaat dapat beradaptasi dan menjadikan polanew normal menjadi kebiasaan baru dalam kehidupan bergereja.
Khusus untuk Pemberkatan Perkawinan, dapat dilaksanakan dengan tetap mengacu pada protokol kesehatan;
• Memastikan semua yang hadir dalam kondisi sehat dan negatifCovid-19
• Membatasi jumlah peserta yang hadir maksimal 20% (dua puluhpersen) dari kapasitas ruang dan tidak lebih dari 30 orang; dapat bertambah sesuai dengan situasi dan kondisi setempat
• Dilaksanakan dengan waktu se-efisien mungkin
Lanjutan
“Kegiatan pelayanan bisa diselenggarakan berdasarkan situasi riil di daerah di mana Gereja berada, bukan hanya dari status zona daerah tersebut.
17Menuju Tatanan Baru
Panduan Peribadahan di dalam gedung gereja dalamtatanan baru (new normal)
T A T A N A NB A R U
CATATANTAMBAHAN
I
2. Pada Tahap – 3, dapat dilakukan secara ragawi dengan tetap menjalankan protokolkesehatan yang ketat dan memperhatikan perkembangan Covid-19 pada tingkatnasional, regional maupun lokal.
a. Pelaksanaan Ibadah Keluarga maupun Ibadah Syukur di setiap Sektor agarpertimbangkan kapasitas tempat (rumah warga jemaat) protokol jaga jarakwajib tetap diberlakukan. Jika tidak memungkinkan secara kapasitas, ibadahdapat dilakukan dengan membagi ibadah sesuai ratio 2 : 10 atau 2 :15 di sektor.
b. Pelaksanaan Ibadah Pelkat, memperhatikan jumlah anggota di setiap sektor dankapasitas tempat peribadahan.
c. Pelaksanaan Pengajaran Katekisasi, memperhatikan jumlah peserta dankapasitas ruang pengajaran.
d. Pelaksanaan Sidang dan Rapat, baik itu Sidang Majelis Jemaat, rapat PHMJ danunit-unit misioner untuk tetap memperhatikan jumlah peserta dan kapasitasruang/tempat yang digunakan.
Lanjutan
18Menuju Tatanan Baru
Panduan Peribadahan di dalam gedung gereja dalamtatanan baru (new normal)
T A T A N A NB A R U
G e r e j a P r o t e s t a n d i I n d o n e s i a b a g i a n B a r a tw w w . g p i b . o r . i d
Terima Kasih
Recommended