View
88
Download
2
Category
Preview:
DESCRIPTION
ini tugas softkill dengan tema Menumbuh Kembangkan terhadap Koperasi di Indonesia. dan cara membangun koperasi di indonesia supaya menjadi lebih baik.
Citation preview
1
Tugas Softkil
Ekonomi Koperasi “Menumbuh Kembangkan terhadap Koperasi di
Indonesia”
Di Susun Oleh:
Nama : Rianti Siti Machmuda
Kelas : 2 EA 32
NPM : 17213578
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014
2
Kata Pengantar
Dengan memanjatkan Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karuni-Nya dapat menyelesaikan penyusunan makalah Menumbuh Kembangkan terhadap Koperasi di Indonesia.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penyusunan makalah Menumbuh Kembangkan terhadap Koperasi di Indonesia ini. Semoga dengan adanya makalah Menumbuh Kembangkan terhadap Koperasi di Indonesia ini, dapat membantu Mahasiswa atau Mahasiswi dalam memahami materi Ekonomi Koperasi.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis masih sadar masih banyak terdapat kekurangan, terutama sekali dalam hal penyajian materi. Untuk itu kritik dan saran pembaca saat penting bagi penulis.
Akhir kata semoga Makalah Menumbuh Kembangkan terhadap Koperasi di Indonesia ini dapat berguna bagi diri penulis pada khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Bekasi, 12 Oktober 2014
Rianti Siti Machmuda
3
Daftar Isi
Kata Pengantar ............................................................................................................................... 2
BAB I .......................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ...................................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................................... 4
1.2 Tujuan penulisan ...................................................................................................................... 6
1.3 Metode penulisan ..................................................................................................................... 6
BAB II ......................................................................................................................................................... 7
PEMBAHASAN......................................................................................................................................... 7
2.1 Pengertian, Prinsip, Jenis, Fungsi dan Manfaat Koperasi ....................................................... 7
A. Pengertian Koperasi................................................................................................................. 7
B. Prinsip Koperasi........................................................................................................................ 7
C. Jenis Koperasi ...................................................................................................................... 9
D. Fungsi Koperasi .................................................................................................................. 10
E. Manfaat Koperasi ................................................................................................................... 10
2.2 Peran Koperasi dalam Perekonomian Indonesia .................................................................... 11
2.3 Sejarah Koperasi di Indonesia ................................................................................................... 12
2.4 Pembangunan Koperasi ............................................................................................................. 14
A. Pembangunan Koperasi di Indonesia .................................................................................. 14
B. Permasalahan dalam Pembangunan Koperasi .................................................................. 14
C. Kunci Pembangunan Koperasi ......................................................................................... 15
2.5 Faktor Penghambat perkembangan Koperasi di Indonesia.................................................. 17
2.6 Menumbuh Kembangkan Partisipasi Masyarakat terhadap Koperasi .................................. 18
BAB III ...................................................................................................................................................... 20
KESIMPULAN ........................................................................................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................... 22
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan Undang-Undang Pokok Perkoperasian Nomor 12 tahun 1967
(disahkan tanggal 18 Desember 1967). Koperasi Indonesia diartikan
sebagai “Organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang
atau badan hukum.Koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha
bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan dan kegotong-royongan”.
Keberadaan koperasi di Indonesia berlandaskan pada pasal 33 UUD 1945 dan
UU No. 25 Tahun 1992.Pada penjelasan UUD 1945 pasal 33 ayat (1), koperasi
berkedudukan sebagai “soko guru perekonomian nasional” dan menjadi bagian yang
tidak terpisahkan dalam sistem perekonomian nasional.Adapun penjelasan dalam UU
No. 25 Tahun 1992, menyebutkan bahwa koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang seorang ataubadan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.Berdasarkan pada pengertian koperasi di
atas, menunjukkan bahwa koperasi di Indonesia tidak semata-mata dipandang sebagai
bentuk perusahaan yang mempunyai asas dan prinsip yang khas, namun koperasi juga
dipandang sebagai alat untuk membangun sistem perekonomian Indonesia.Koperasi
diharapkan dapat mengembangkan potensi ekonomi rakyat dan mewujudkan
demokrasi ekonomi yang sesuai dengan yang diamanatkan dalam UUD 1945.
Fenomena koperasi yang terjadi pada masa sekarang mengalami
perkembangan usaha dan kelembagaan yang mengairahkan.Namun demikian,
koperasi masih memiliki berbagai kendala untuk pengembangannya sebagai badan
usaha.Hal ini perlu memperoleh perhatian dalam pembangunan usaha koperasi pada
masa mendatang. Koperasi pada dasarnya adalah pembentukan badan usaha yang
bertujuan untuk menggalang kerja sama di antara orang-orang yang mempunyai
keterbatasan ekonomi guna mencapai tujuan bersama. Pembentukan badan usaha
5
koperasi tersebut dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa bagi para
anggota, baik yang bersifat individual maupun kelompok.
Namun dalam perkembangannya, koperasi yang salah satu lembaga ekonomi
harus siap mencari untung dan bukannya sekedar mengejar sisa hasil usaha (SHU)
setia berperan dalam perekonomian nasional.Perekonomian nasional dengan demikian
menjadi sangat vital dalam usaha pemenuhan cita-cita tersebut.Perekonomian yang
tujuan utamanya adalah pemerataan dan pertumbuhan ekonomi bagi seluruh rakyat
Indonesia. Sebab, tanpa perekonomian nasional yang kuat dan memihak rakyat maka
mustahil cita-cita tersebut akan tercapai. Kuncinya harus ada strategi ekonomi makro-
mikro yang ramah pada pasar tetapi juga ada keberpihakan pada sektor ekonomi
rakyat.Ekonomi makro-mikro tidak bisa dipisahkan dan dianggap berdiri sendiri,
sebaliknya keduanya harus seimbang dan saling meneguhkan.
Beberapa pengertian Koperasi menyebutkan, “Koperasi adalah suatu
perkumpulan orang, biasanya yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas, yang
melalui suatu bentuk organisasi perusahaan yang diawasi secara demokratis, masing-
masing memberikan sumbangan yang setara terhadap modal yang diperlukan, dan
bersedia menanggung risiko serta menerima imbalan yang sesuai dengan usaha yang
mereka lakukan (ILO, 1966 dikutip dari Edilius dan Sudarsono, 1993).
Pengertian lainnya menyebutkan, “Koperasi didirikan sebagai persekutuan kaum
yang lemah untuk membela keperluan hidupnyadengan ongkos semurah-
murahnya,itulah yang dituju. Pada koperasi didahulukan keperluan bersama, bukan
keuntungan (Hatta, 1954). Dari definisi-definisi tersebut bisa dilihat bahwa dalam
koperasi setidak- tidaknya terdapat dua unsur yang yang saling berkaitan satu sama
lain. Unsur pertama adalah unsur ekonomi, sedangkan unsur kedua adalah unsur
sosial.Sebagai suatu bentuk perusahaan, Koperasi berusaha memperjuangkan
pemenuhan kebutuhan ekonomi para anggotanya secara efisien.Sedangkan sebagai
perkumpulan orang, Koperasi memiliki watak sosial.Keuntungan bukanlah tujuan utama
koperasi.Sebagaimana dikemukakan oleh Bung Hatta (1954), yang lebih diutamakan
dalam koperasi adalah peningkatan kesejahteraan ekonomi para anggotanya.Koperasi
memperjuangkan kebutuhan ekonomi para anggotanya dan memiliki tujuan untuk
6
meningkatkan kesejahteraan para anggotanya.Oleh karena itu saya mengangkat judul
pada karya ilmiah ini “Peran Koperasi dalam Perekonomian Indonesia”.
1.2 Tujuan penulisan
Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui peran koperasi dalam
perekonomian Indonesia
1.3 Metode penulisan
Metode penulisan karya ilmiah ini adalah metode pustaka yaitu metode yang
dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan data dari pustaka yang
berhubungan dengan tema, baik berupa buku maupun informasi di internet.
7
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian, Prinsip, Jenis, Fungsi dan Manfaat Koperasi
A. Pengertian Koperasi
Koperasi adalah badan hukum yang berdasarkan atas asa kekeluargaan yang
anggotanya terdiri dari orang perorangan atau badan hukum dengan tujuan untuk
mensejahterakan anggotanya. Umumnya koperasi dikendalikan secara bersama oleh
seluruh anggotanya, dimana setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam
setiap keputusan yang diambil koperasi. Pembagian keuntungan koperasi biasa disebut
sisa hasil usaha atau SHU biasanya dihitung berdasarkan andil.
B. Prinsip Koperasi
1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
Sifat sukarela dalam keanggotaan koperasi mengandung makna
bahwa menjadi anggota tidak boleh dipaksa oleh siapapun.
2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis
Prinsip demokrasi menunjukkan bahwa pengelolaan koperasi
dilakukan atas kehendak dan keputusan para anggota.Anggota koperasi
adalah pemegang dan pelaksana kekuasaan tertinggi dalam koperasi.
3. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding
dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota
Besarnya modal yang dimiliki anggota tidak mutlak dijadikan dasar
dalam pembagian SHU.Ketentuan ini merupakan perwujudan nilai
kekeluargaan dan keadilan.
8
4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
Terbatas disini maksudnya adalah wajar,tidak melebihi suku bunga
yang berlaku dipasar.
5. Kemandirian
Kemandirian artinya dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada pihak
lain. Semua keputusan dan kegiatan koperasi dilandasi oleh kepercayaan,
pada pertimbangan, kemampuan, dan usaha sendiri.Kemandirian juga
berarti kebebasan yang bertanggung jawab pada perbuatan sendiri dan
kehendak untuk mengelola diri sendiri.
Prinsip –prinsip koperasi diatas menjadi ciri khas yang membedakan koperasi
dengan badan usaha yang lain. Hal ini dapat dilihat dari beberapa perbedaan,berikut ini
prinsip badan usaha lain :
Organisasi yang dibentuk pada badan usaha lainnya berorientasi pada
pengefisiensian sumber daya untuk memaksimalkan laba.
Badan usaha lain memproduksi produk atau jasa untuk dijual dan menghasilkan
laba maksimal.
Sumber ekonomi badan usaha lain adalah tenaga kerja, modal atau uang, tanah
dan manajemen untuk mengatur kelangsungan hidup badan usaha tersebut.
Pengambilan keputusan dilakukan oleh para stake holder dan para pemegang
saham.
Pembagian keuntungan tergantung pada besarnya modal para pemegang
saham.
Perbedaan mendasar antara koperasi dengan badan usaha lainnya terdapat pada
tujuan yang ingin dicapai, badan usaha lain bertujuan untuk mendapatkan laba yang
sebesar-besarnya sedangkan koperasi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
hidup anggotanya baik secara ekonomi maupun sosial.
9
C. Jenis Koperasi
1. Koperasi Berdasarkan Jenisnya ada 4, yaitu :
Koperasi Produksi (Koperasi Produksi melakukan usaha produksi atau
menghasilkan barang)
Koperasi konsumsi (Koperasi Konsumsi menyediakan semua kebutuhan
para anggota dalam bentuk barang)
Koperasi Simpan Pinjam (Koperasi Simpan Pinjam melayani para
anggotanya untuk menabung dengan mendapatkan imbalan)
Koperasi Serba Usaha (Koperasi Serba Usaha (KSU) terdiri atas berbagai
jenis usaha)
2. Berdasarkan keanggotaannya
Koperasi Pegawai Negeri (Koperasi ini beranggotakan para pegawai negeri
baik pegawai pusat maupun daerah)
Koperasi Pasar (Koppas) (Koperasi pasar beranggotakan para pedagang
pasar)
Koperasi Unit Desa (KUD) (Koperasi Unit Desa beranggotakan masyarakat
pedesaan. KUD melakukan kegiatan usaha bidang ekonomi terutama
berkaitan dengan pertanian atau perikanan (nelayan)
Koperasi Sekolah (Koperasi sekolah beranggotakan warga sekolah yaitu
guru, karyawan, dan siswa)
3. Berdasarkan Tingkatannya
Koperasi Primer (Koperasi primer merupakan koperasi yang beranggotakan
orang-orang)
Koperasi sekunder (Koperasi sekunder merupakan koperasi yang
beranggotakan beberapa koperasi)
4. Jenis koperasi berdasarkan fungsinya
Koperasi Konsumsi (didirikan untuk memenuhi kebutuhan umum sehari-hari
para anggotanya)
Koperasi Jasa (adalah untuk memberikan jasa keuangan dalam bentuk
pinjaman kepada para anggotanya)
10
Koperasi Produksi (Bidang usahanya adalah membantu penyediaan bahan
baku, penyediaan peralatan produksi, membantu memproduksi jenis barang
tertentu serta membantu menjual dan memasarkannya hasil produksi
tersebut)
D. Fungsi Koperasi
Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan
kesehjateraan ekonomi dan sosialnya. Meliputi :
Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat
Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahana
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.
Berusaha mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi
ekonomi.
E. Manfaat Koperasi
Manfaat Koperasi di Bidang Ekonomi
Berikut ini beberapa manfaat koperasi di bidang ekonomi :
a) Meningkatkan penghasilan anggota-anggotanya.Sisa hasil usaha
yang diperoleh koperasi dibagikan kembali kepada para
anggotanya sesuai dengan jasa dan aktivitasnya.
b) Menawarkan barang dan jasa dengan harga yang lebih murah.
Barang dan jasa yang ditawarkan oleh koperasi lebih murah dari
yang ditawarkan di toko-toko.Hal ini bertujuan agar barang dan
jasa mampu dibeli para anggota koperasi yang kurang mampu.
c) Menumbuhkan motif berusaha yang berperikemanusiaan. Kegiatan
koperasi tidak semata-mata mencari keuntungan tetapi melayani
dengan baik keperluan anggotanya.
11
d) Menumbuhkan sikap jujur dan keterbukaandalam pengelolaan
koperasi. Setiap anggota berhak menjadi pengurus koperasi dan
berhak mengetahui laporan keuangan koperasi.
e) Melatih masyarakat untuk menggunakan pendapatannya secara
lebih efektif dan membiasakan untuk hidup hemat.
Manfaat Koperasi di Bidang Sosial
Di bidang sosial, koperasi mempunyai beberapa manfaat berikut ini :
a) Mendorong terwujudnya kehidupan masyarakat damai dan
tenteram.
b) Mendorong terwujudnya aturan yang manusiawi yang dibangun
tidak di atas hubungan-hubungan kebendaan tetapi di atas rasa
kekeluargaan.
c) Mendidik anggota-anggotanya untuk memiliki semangat kerja sama
dan semangat kekeluargaan.
2.2 Peran Koperasi dalam Perekonomian Indonesia
Peran Koperasi dalam Perekonomian Indonesia:
1. Membantu meningkatkan penghasilan dan kemakmuran anggota khususnya dan
masyarakat umumnya.
2. Membantu meningkatkan kemampuan usaha, baik perorangan maupun
masyarakat
3. Membantu pemerintah dalam menyediakan lapangan pekerjaan.
4. Membantu usaha meningkatkan taraf hidup masyarakat.
5. Menyelanggarakan kehidupan ekonomi secara demokratis.
6. Membantu pembangunan dan pengembangan potensi ekonomi anggota
khususnya dan masyarakat umumnya.
7. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional.
12
2.3 Sejarah Koperasi di Indonesia
Koperasi pertama kali diperkenalkan oleh seorang berkebangsaan Skotlandia,
yang bernama Robert Owen (1771-1858).Setelah koperasi berkembang dan diterapkan
di beberapa Negara-negara eropa. Koperasi pun mulai masuk dan berkembang di
Indonesia.
Di Indonesia koperasi mulai diperkenalkan oleh Patih R.Aria Wiria Atmaja pada
tahun 1896, dengan melihat banyaknyak para pegawai negeri yang tersiksa dan
menderita akibat bunga yang terlalu tinggi dari rentenir yang memberikan pinjaman
uang.Melihat penderitaan tersebut Patih R.Aria Wiria Atmaja lalu mendirikan Bank
untuk para pegawai negeri, beliau mengadopsi system serupa dengan yang ada di
jerman yakni mendirikan koperasi kredit. Beliau berniat membantu orang-orang agar
tidak lagi berurusan dengan renternir yang pasti akan memberikan bunga yang tinggi.
Seorang asisten residen Belanda bernama De Wolffvan Westerrode, merespon
tindakan Patih R.Aria Wiria, sewaktu mengunjungi Jerman De Wolffvan Westerrode
menganjurkan akan mengubah Bank Pertolongan Tabungan yang sudah ada menjadi
Bank Pertolongan, Tabungan dan Pertanian.
Setelah itu koperasi mulai cepat berkembang di Indonesia, hal ini juga didorong
sifat orang-orang Indonesia yang cenderung bergotong royong dan kekeluargaan
sesuai dengan prinsip koperasi.Bahkan untuk mengansitipasi perkembangan ekonomi
yang berkembang pesat pemerintahan Hindia-Belanda pada saat itu mengeluarkan
peraturan perundangan tentang perkoperasian.Pertama, diterbitkan Peraturan
Perkumpulan Koperasi No. 43, Tahun 1915, lalu pada tahun 1927 dikeluarkan pula
Peraturan No. 91, Tahun 1927, yang mengatur Perkumpulan-Perkumpulan Koperasi
bagi golongan Bumiputra.Pada tahun 1933, Pemerintah Hindia-Belanda menetapkan
Peraturan Umum Perkumpulan-Perkumpulan Koperasi No. 21, Tahun 1933.Peraturan
tahun 1933 itu, hanya diberlakukan bagi golongan yang tunduk kepada tatanan hukum
Barat, sedangkan Peraturan tahun 1927, berlaku bagi golongan Bumiputra.
13
Setelah pemerintahan Hindia-belanda menunjukkan sikap diskriminasi dalam
peraturan yang dibuatnya.Pada tahun 1908 Dr. Sutomo yang merupakan pendiri dari
Boedi Utomo memberikan perananya bagi gerakan koperasi untuk memperbaiki kondisi
kehidupan rakyat.
Serikat Dagang Islam (SDI) 1927, Dibentuk bertujuan untuk memperjuangkan
kedudukan ekonomi pengusah-pengusaha pribumi. Kemudian pada tahun 1929, berdiri
Partai Nasional Indonesia yang memperjuangkan penyebarluasan semangat koperasi.
Setelah jepang berhasil menguasai sebagian besar daerah asia, termasuk
Indonesia, system pemerintahan pun berpindah tangan dari pemerintahan Hindia-
Belanda ke pemerintahan Jepang. Jepang lalu mendirikan koperasi kumiyai, namun hal
ini hanya dimanfaatkan Jepang untuk mengeruk keuntungan, dan menyengsarakan
rakyat Indonesia.Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 juli 1947, pergerakan
koperasi di Indonesia mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di
Tasikmalaya.Hari ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia.Sekaligus
membentuk Sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI) yang
berkedudukan di Tasikmalaya.
Lalu kita mengenal Moh.Hatta sebagai bapak koperasi. Beliau mengusulkan
didirikannya 3 macam koperasi :
1. Pertama, adalah koperasi konsumsi yang terutama melayani kebutuhan kaum
buruh dan pegawai.
2. Kedua, adalah koperasi produksi yang merupakan wadah kaum petani (termasuk
peternak atau nelayan).
3. Ketiga, adalah koperasi kredit yang melayani pedagang kecil dan pengusaha
kecil guna memenuhi kebutuhan modal.
Bung Hatta mengatakan bahwa tujuan koperasi yang sebenarnya bukan mencari
laba atau keuntungan, namun bertujuan untuk memenuhi kebutuhan bersama anggota
koperasi.
14
2.4 Pembangunan Koperasi
A. Pembangunan Koperasi di Indonesia
Sejarah kelahiran dan berkembangnya koperasi di negara maju (barat) dan negara
berkembang memang sangat diametral.Di barat koperasi lahir sebagai gerakan untuk
melawan ketidakadilan pasar, oleh karena itu tumbuh dan berkembang dalam suasana
persaingan pasar. Bahkan dengan kekuatannya itu koperasi meraih posisi tawar dan
kedudukan penting da lam konstelasi kebijakan ekonomi termasuk dalam perundingan
internasional. Peraturan perundangan yang mengatur koperasi tumbuh kemudian
sebagai tuntutan masyarakat koperasi dalam rangka melindungi dirinya.
Di negara berkembang koperasi dirasa perlu dihadirkan dalam kerangka
membangun institusi yang dapat menjadi mitra negara dalam menggerakkan
pembangunan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu kesadaran
antara kesamaan dan kemuliaan tujuan negara dan gerakan koperasi dalam
memperjuangkan peningkatan kesejahteraan masyarakat ditonjolkan di negara
berkembang, baik oleh pemerintah kolonial maupun pemerintahan bangsa sendiri
setelah kemerdekaan, berbagai peraturan perundangan yang mengatur koperasi
dilahirkan dengan maksud mempercepat pengenalan koperasi dan memberikan arah
bagi pengembangan koperasi serta dukungan/perlindungan yang diperlukan.
Pembangunan koperasi dapat diartikan sebagai proses perubahan yang
menyangkut kehidupan perkoperasian Indonesia guna mencapai kesejahteraan
anggotanya. Tujuan pembangunan koperasi di Indonesia adalah menciptakan keadaan
masyarakat khususnya anggota koperasi agar mampu mengurus dirinya sendiri (self
help).
B. Permasalahan dalam Pembangunan Koperasi
Koperasi bukan kumpulan modal, dengan demikian tujuan pokoknya harus benar-
benar mengabdi untuk kepentingan anggota dan masyarakat di sekitarnya.
Pembangunan koperasi di Indonesia dihadapkan pada dua masalah pokok yaitu :
a. Masalah internal koperasi antara lain: kurangnya pemahaman anggota
akan manfaat koperasi dan pengetahuan tentang kewajiban sebagai
anggota. Harus ada sekelompok orang yang punya kepentingan ekonomi
15
bersama yang bersedia bekerja sama dan mengadakan ikatan sosial.
Dalam kelompok tersebut harus ada tokoh yang berfungsi sebagai
penggerak organisatoris untuk menggerakkan koperasi ke arah sasaran
yang benar.
b. Masalah eksternal koperasi antara lain iklim yang mendukung
pertumbuhan koperasi belum selaras dengan kehendak anggota koperasi,
seperti kebijakan pemerintah yang jelas dan efektif untuk perjuangan
koperasi, sistem prasarana, pelayanan, pendidikan, dan penyuluhan.
C. Kunci Pembangunan Koperasi
Menurut Ace Partadiredja dosen Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada,
faktor-faktor yang menghambat pertumbuhan koperasi Indonesia adalah rendahnya
tingkat kecerdasan masyarakat Indonesia.Hal ini disebabkan karena pemerataan
tingkat pendidikan sampai ke pelosok baru dimulai pada tahun 1986, sehingga
dampaknya baru bisa dirasakan paling tidak 15 tahun setelahnya.
Berbeda dengan Ace Partadiredja, Baharuddin berpendapat bahwa faktor
penghambat dalam pembangunan koperasi adalah kurangnya dedikasi pengurus
terhadap kelangsungan hidup koperasi.Ini berarti bahwa kepribadian dan mental
pengurus, pengawas, dan manajer belum berjiwa koperasi sehingga masih perlu
diperbaiki lagi.
Prof. Wagiono Ismangil berpendapat bahwa faktor penghambat kemajuan
koperasi adalah kurangnya kerja sama di bidang ekonomi dari masyarakat kota.
Kerja sama di bidang sosial (gotong royong) memang sudah kuat, tetapi kerja sama
di bidang usaha dirasakan masih lemah, padahal kerja sama di bidang ekonomi
merupakan faktor yang sangat menentukan kemajuan lembaga koperasi.
Ketiga masalah di atas merupakan inti dari masalah manajemen koperasi dan
merupakan kunci maju atau tidaknya koperasi di Indonesia.
Untuk meningkatkan kualitas koperasi, diperlukan keterkaitan timbal balik antara
manajemen profesional dan dukungan kepercayaan dari anggota. Mengingat tantangan
yang harus dihadapi koperasi pada waktu yang akan datang semakin besar, maka
koperasi perlu dikelola dengan menerapkan manajemen yang profesional serta
16
menetapkan kaidah efektivitas dan efisiensi. Untuk keperluan ini, koperasi dan pembina
koperasi perlu melakukan pembinaan dan pendidikan yang lebih intensif untuk tugas-
tugas operasional. Dalam melaksanakan tugas tersebut, apabila belum mempunyai
tenaga profesional yang tetap, dapat dilakukan dengan bekerja sama dengan lembaga-
lembaga pendidikan yang terkait.
Dekan Fakultas Administrasi Bisnis universitas Nebraska Gaay Schwediman,
berpendapat bahwa untuk kemajuan koperasi maka manajemen tradisional perlu
diganti dengan manajemen modern yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a) Semua anggota diperlakukan secara adil,
b) Didukung administrasi yang canggih,
c) Koperasi yang kecil dan lemah dapat bergabung (merjer) agar menjadi koperasi
yang lebih kuat dan sehat,
d) Pembuatan kebijakan dipusatkan pada sentra-sentra yang layak,
e) Petugas pemasaran koperasi harus bersifat agresif dengan menjemput bola
bukan hanya menunggu pembeli,
f) Kebijakan penerimaan pegawai didasarkan atas kebutuhan, yaitu yang terbaik
untuk kepentingan koperasi,
g) Manajer selalu memperhatikan fungsi perencanaan dan masalah yang strategis,
h) Memprioritaskan keuntungan tanpa mengabaikan pelayanan yang baik kepada
anggota dan pelanggan lainnya,
i) Perhatian manajemen pada faktor persaingan eksternal harus seimbang dengan
masalah internal dan harus selalu melakukan konsultasi dengan pengurus dan
pengawas,
j) Keputusan usaha dibuat berdasarkan keyakinan untuk memperhatikan
kelangsungan organisasi dalam jangka panjang,
k) Selalu memikirkan pembinaan dan promosi karyawan,
l) Pendidikan anggota menjadi salah satu program yang rutin untuk dilaksanakan.
17
2.5 Faktor Penghambat perkembangan Koperasi di Indonesia
Faktor Penghambat perkembangan Koperasi di Indonesia
1. Tingkat pendidikan mereka yang pada umumnya masih rendah.
2. Keterampilan dan keahlian yang dimiliki oleh para anggota terbatas.
3. Sebagian dari anggota belum menyadari hak dan kewajiban mereka sebagai
anggota.
Kebanyakan anggota koperasi belum menyadari bahwa koperasi
merupakan suatu wadah usaha yang dimaksudkan untuk meningkatkan kegiatan
ekonomi dan kesejahteraan mereka.Sebaiknya dalam kelompok tersebut harus
ada tokoh yang berfungsi sebagai sebagai penggerak organisatoris untuk
menggerakkan koperasi kearah sasaran yang benar.
4. Partisipasi mereka dalam kegiatan organisasi juga masih harus ditingkatkan.
Apabila suatu koperasi mengadakan Rapat banyak anggotanya yang tidak
hadir.Akibatnya keputusan-keputusan yang dihasilkan tidak mereka rasakan
sebagai keputusan yang mengikat.
5. Banyaknya anggota yang tidak mau bekerjasama dan mereka juga memiliki
banyak utang kepada koperasi, hal ini menyebabkan modal yang ada dikoperasi
semakin berkurang.
6. Pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan anggota pengurusnya masih belum
memadai.
7. Pengurus belum mampu melaksanakan tugas mereka dengan semestinya.
8. Pengurus kadang-kadang tidak jujur.
9. Masih ada koperasi yang anggota pengurusnya kurang berusaha untuk
menigkatkan pengetahuan dan ketrampilannya.
10. Dalam kepengurusan koperasi sampai saat ini masih belum ada pembagian
tugas yang jelas.
11. Pengurus koperasi kebanyakan yang sudah lanjut usia dan para tokoh
masyarakat yang sudah memiliki jabatan ditempat lain, sehingga perhatiannya
terhadap koperasi berkurang.
12. Pegurus masih belum mampu berkoordinasi dengan anggota, manajer,
pengawas, dan instansi pemerintah dengan baik.
18
13. Banyaknya badan usaha lain yang bergerak pada bidang usaha yang sama
dengan koperasi.
14. Kurangnya fasilitas-fasilitas yang dapat menarik perhatian masyarakat dan masih
banyaknya masyarakat yang tidak mempercayai koperasi.
2.6 Menumbuh Kembangkan Partisipasi Masyarakat terhadap Koperasi
Menumbuh kembangkan partisipasi masyarakat terhadap koperasi
1. Perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat tentang koperasi.
Tingkat partisipasi anggota koperasi masih rendah, ini disebabkan
sosialisasi yang belum optimal.Masyarakat yang menjadi anggota hanya sebatas
tahu koperasi itu hanya untuk melayani konsumen seperti biasa, baik untuk
barang konsumsi atau pinjaman.Artinya masyarakat belum tahu makna dari
koperasi itu sendiri, baik dari sistem permodalan maupun sistem
kepemilikanya.Mereka belum tahu betul bahwa dalam koperasi konsumen juga
berarti pemilik, dan mereka berhak berpartisipasi menyumbang saran demi
kemajuan koperasi miliknya serta berhak mengawasi kinerja pengurus. Dengan
adanya sosialisasi diharapkan pengetahuan masyarakat tentang koperasi akan
bertambah. Masyarakat dapat mengetahui bahwa sebenarnya koperasi
merupakan ekonomi rakyat yang dapat menyejahterakan anggotanya.Sehingga
mereka berminat untuk bergabung.
2. Membuat program-programbaru dengan memberikan nama yang unik sehingga
dapat menarik perhatian, karena orang-orang sangat senang dengan sesuatu
yang unik, aneh, dan beda dari yang lain. Dengan keunikan tersebut koperasi
dapat terlihat dengan mudah, dan dapat dikenal dengan sesuatu yang unik itu.
3. Membuat seminar-seminar yang berjudul unik, agar masyarakat tertarik untuk
berpartisipasi dalam seminar tersebut. Buat acara yang menarik yang tersusun
rapih, sehingga masyarakat tertarik untuk mengikuti seminar tersebut. Berikan
doorprize bagi salah satu peserta seminar jika dapat menjawab pertanyaan yang
diajukan, dengan seperti itu berarti peserta seminar memperhatikan apa yang
disajikan oleh narasumber yang menerangkan tentang koperasi.
19
4. Menjanjikan Sisa Hasil Usaha (SHU) kepada anggota-anggota yang bergabung
ke dalam koperasi. SHU dapat dikatakan pembagian hasil dari usaha yang
dibangun bersama oleh koperasi dan para anggotanya. Dan pada akhir tahun
atau hari raya besar, akandibagikan kepada anggota-anggotanya, yang
menanamkan modalnya pada usaha yang dibangun tersebut. Dengan bunga
yang telah disepakati bersama oleh semuanya. Jadi, dengan SHU tersebut,
dapat menarik masyarakat untuk menanamkan modalnya pada koperasi, agar
semuanya dapat terwujud, dan masyarakatpun akan mendapatkan untung yang
memuaskan. Itu semua bisa menjadi tambahan penghasilan masyarakat selain
kerja pokok yang mereka jalani.Mereka pun bisa lebih mandiri.
5. Menciptakan suasana yang nyaman, tidak membea-bedakan antara anggota
biasa dengan anggota pengurus.
6. Adanya tunjangan dan bonus-bonus atas keterlibatan anggota berpartisipasi aktif
dalam setiap kegiatan organisasi maupun layanan.
Semoga dengan mensosialisasikan koperasi ini, maka koperasi bisa mendapatkan
anggota yang selalu berada di belakang koperasi dan menjadi pendorong dan
pendukung koperasi kedepannya.Dapat diperhitungkan oleh semua masyarakat
Indonesia. Dan koperasipun akan terus berjaya di dalam maupun di luar negeri. Marilah
kita terus mendukung usaha dalam negeri untuk berkembang.
20
BAB III
KESIMPULAN
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum
yang berlandaskan pada asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.Kegiatan usaha
koperasi merupakan penjabaran dari UUD 1945 pasal 33 ayat (1).Dengan adanya
penjelasan UUD 1945 Pasal 33 ayat (1) koperasi berkedudukan sebagai soko guru
perekonomian nasional dan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam sistem
perekonomian Indonesia. Tujuan koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
anggotanya. Prinsip koperasi keanggotaan bersifat sukarela pengelolaan secara
demokratis, pembagian SHU sebanding dengan besar jasa usaha dan
kemandirian.Anggota koperasi wajib membayar iuran pokok, iuran wajib, dan iuran
sukarela.
Peran koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah sangat strategis dalam
perekonomian Indonesia, sehingga perlu menjadi fokus pembangunan ekonomi
nasional pada masa mendatang. Pemberdayaan koperasi secara tersktuktur dan
berkelanjutan diharapkan akan mampu menyelaraskan struktur perekonomian nasional,
mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional, mengurangi tingkat pengangguran
terbuka, menurunkan tingkat kemiskinan, mendinamisasi sektor riil, dan memperbaiki
pemerataan pendapatan masyarakat. Pemberdayaan koperasi juga akan meningkatkan
pencapaian sasaran di bidang pendidikan, kesehatan, dan indikator kesejahteraan
masyarakat Indonesia lainnya.
Peran koperasi dalam perekonomian Indonesia dapat dilihat dari:
(1) Kedudukannya sebagai pemain utama dalam kegiatan ekonomi di
berbagai sektor,
(2) Penyedia lapangan kerja yang terbesar,
(3) Pemain penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan
pemberdayaan masyarakat,
(4) Pencipta pasar baru dan sumber inovasi, serta
21
(5) Sumbangannya dalam menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan
ekspor.
22
DAFTAR PUSTAKA
Edilius dan Sudarsono, 1993, Koperasi Dalam Teori dan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta
Hatta, Mohammad, 1954. Kumpulan Karangan III, Balai Pustaka, Jakarta
Mubyarto. 1999. Reformasi Sistem Ekonomi Dari Kapitalisme Menuju Ekonomi
Kerakyatan. Penerbit Aditya Media, Yogyakarta.
Ropke Jocken, 2002. Ekonomi Koperasi. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Sukamdiyo dan Hendar. 1997. Ekonomi Koperasi. FE Undip-Untag, Semarang
Sumber internet:
http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi#cite_note-koko-9
http://portal.mahkamahkonstitusi.go.id/eLaw/mg58ufsc89hrsg/uu_25_1992_ok.pdf
www.kopindo.co.id
http://who21.wordpress.com/2013/11/02/sejarah-koperasi-di-indonesia/
http://rachmadhidayatullah02.blogspot.com/2013/01/pembangunan-koperasi.html
http://www.ekonomirakyat.org/edisi_17/artikel_5.htm
http://ruth-happy.blogspot.com/2010/01/pembangunan-koperasi.html
http://ninaliani.blogspot.com/2012/11/cara-mensosialisasikan-koperasi.html
http://nabilasishma.blogspot.com/2012/10/wajah-koperasi-indonesia-saat-ini.html
http://www.bimbingan.org/peran-koperasi-di-masyarakat.htm
http://wirya12.blogspot.com/2011/11/peran-koperasi-dalam-masyarakat.html
http://dinkop-umkm.surabaya.go.id/index.php/web/view/sosialisasikan-manfaat-koperasi-untuk-
masyarakat.html
Recommended