View
31
Download
2
Category
Preview:
Citation preview
i
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN RS dr. SOEPRAOEN MALANG
MODUL Keperawatan Anak
ALOYSIA ISPRIANTARI, S.Kep., Ns., M.Kep
TERAPI BERMAIN
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat karunia-Nya
Modul Praktikum Terapi Bermain ini dapat kami susun. Modul praktikum ini disusun
untuk memberikan gambaran dan panduan kepada mahasiswa sehingga
mahasiswa dapat melakukan terapi bermain pada anak. Modul ini diharapkan dapat
menjadi acuan belajar bagi mahasiswa untuk pencapaian kompetensi terapi bermain
pada anak.
Modul ini tentunya masih banyak memiliki kekurangan, oleh sebab itu saran dan masukan yang positif sangat kami harapkan demi perbaikan modul ini. Mudah-
mudahan modul ini bisa memberikan manfaat bagi yang membacanya.
Malang, Agustus 2018
Tim Penyusun
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul .................................................................................... i Kata Pengantar .................................................................................... ii Daftar Isi .............................................................................................. iii Pendahuluan ....................................................................................... 1 Pokok bahasan .................................................................................... 1 Tujuan ................................................................................................. 1 Indikator ............................................................................................. 1 Materi Praktikum ............................................................................... 2 Latihan Praktikum ............................................................................... 6 Penilaian ............................................................................................ 6 Daftar Referensi .................................................................................. 7 Lampiran - lampiran ............................................................................ 8
1
TERAPI BERMAIN
I. PENDAHULUAN Bermain merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh kesenangan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Ada orang tua
yang berpendapat bahwa anak yang terlalu banyak bermain akan membuat anak
menjadi malas bekerja dan bodoh. Anggapan ini kurang bijaksana, karena
beberapa ahli psikolog mengatakan bahwa permainan sangat besar pengaruhnya
terhadap perkembangan jiwa anak.
II. POKOK BAHASAN Bermain merupakan cerminan kemampuan fisik, intelektual, emosional,
dan social dan bermain merupakan media yang baik untuk belajar karena dengan
bermain, anak-anak akan berkata-kata (berkomunikasi), belajar menyesuaikan diri
dengan lingkungan, melakukan apa yang dapat dilakukannya, dan mengenal
waktu, jarak serta suara (Wong, 2000)
III. TUJUAN Mampu melaksanakan terapi bermain
IV. INDIKATOR 1. Agar mahasiswa dapat memahami tentang terapi bermain
2. Agar mahasiswa dapat memahami tentang definisi bermain menurut para
pakar
3. Agar mahasiswa dapat memahami tentang kategori bermain
4. Agar mahasiswa dapat memahami tentang ciri-ciri bermain
5. Agar mahasiswa dapat memahami tentang klasifikasi bermain menurut isi
2
6. Agar mahasiswa dapat memahami tentang karateristik bermain menurut
sosial
7. Agar mahasiswa dapat memahami tentang fungsi bermain
8. Agar mahasiswa dapat memahami tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
aktivitas bermain
9. Agar mahasiswa dapat memahami tentang bagaimana tahap perkembangan
bermain
10. Agar mahasiswa dapat memahami tentang bagaiman karakteristik bermain
sesuai tahap perkembangan
11. Agar mahasiswa dapat memahami tentang bagaiman bermain di rumah sakit
12. Agar mahasiswa dapat memahami tentang bagaimana contoh proposal terapi
bermain.
V. MATERI PRAKTIKUM A. KATEGORI BERMAIN
1. Bermain Aktif: Anak banyak menggunakan energy inisiatif dari anak sendiri.
Contoh: bermain sepak bola.
2. Bermain Pasif: Energi yang dikeluarkan sedikit, anak tidak perlu melakkan
aktivitas (hanya melihat)
Contoh: Memberikan support.
B. CIRI-CIRI BERMAIN
1. Selalu bermain dengan sesuatu atau benda
2. Selalu ada timbal balik interaksi
3. Selalu dinamis
4. Ada aturan tertentu
5. Menuntut ruangan tertentu
3
C. KLASIFIKASI BERMAIN MENURUT ISI
1. Social affective play
A. Anak belajar memberi respon terhadap respon yang diberikan oleh lingkungan
dalam bentuk permainan, misalnya orang tua berbicara memanjakan anak
tertawa senang, dengan bermain anak diharapkan dapat bersosialisasi dengan
lingkungan.
2. Sense of pleasure play
Anak memperoleh kesenangan dari satu obyek yang ada di sekitarnya,
dengan bermain anak dapat merangsang perabaan alat, misalnya bermain air
atau pasir.
3. Skill play
Memberikan kesempatan bagi anak untuk memperoleh ketrampilan tertentu
dan anak akan melakukan secara berulang-ulang misalnya mengendarai
sepeda.
4. Dramatika play role play
Anak berfantasi menjalankan peran tertentu misalnya menjadi ayah atau ibu.
D. KLASIFIKASI BERMAIN MENURUT KARAKTERISTIK SOSIAL
1. Solitary play
Jenis permainan dimana anak bermain sendiri walaupun ada beberapa orang
lain yang bermain disekitarnya. Biasa dilakukan oleh anak balita Toddler.
2. Paralel play
4
Permaianan sejenis dilakukan oleh suatu kelompok anak masing-masing
mempunyai mainan yang sama tetapi yang satu dengan yang lainnya tidak ada
interaksi dan tidak saling tergantung, biasanya dilakukan oleh anak pre school.
Contoh : bermain balok
3. Asosiatif play
Permainan dimana anak bermain dalam keluarga dengan aktivitas yang sama
tetapi belum terorganisasi dengan baik, belum ada pembagian tugas, anak
bermain sesukanya.
4. Kooperatif play
Anak bermain bersama dengan sejenisnya permainan yang terorganisasi dan
terencana dan ada aturan tertentu. Biasanya dilakukan oleh anak usia sekolah
Adolesen.
E. FUNGSI BERMAIN
Anak dapat melangsungkan perkembangannya
1. PERKEMBANGAN SENSORIK MOTORIK
Membantu perkembangan gerak dengan memainkan obyek tertentu,
misalnya meraih pensil.
2. PERKEMBANGAN KOGNITIF
Membantu mengenal benda sekitar (warna, bentuk kegunaan).
3. KREATIFITAS
Mengembangkan kreatifitas menoba ide baru misalnya menyusun balok.
5
4. PERKEMBANGAN SOSIAL
Diperoleh dengan belajar berinteraksi dengan orang lain dan mempelajari
belajar dalam kelompok.
5. KESADARAN DIRI (SELF AWARENESS)
Bermain belajar memahami kemampuan diri, kelemahan, dan tingkah laku
terhadap orang lain.
6. PERKEMBANGAN MORAL
Interaksi dengan orang lain, bertingkah laku sesuai harapan teman,
menyesuaikan dengan aturan kelompok.
Contoh : dapat menerapkan kejujuran
7. TERAPI
Bermain kesempatan pada anak untuk mengekspresikan perasaan yang
tidak enak, misalnya : marah, takut, benci.
8. KOMUNIKASI
Bermain sebagai alat komunikasi terutama bagi anak yang belum dapat
mengatakan secara verbal, misalnya : melukis, menggambar, bermain
peran.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKTIVITAS BERMAIN
a. Tahap perkembangan, tiap tahap mempunyai potensi / keterbatasan
b. Status kesehatan, anak sakit à perkembangan psikomotor kognitif
terganggu
c. Jenis kelamin
6
d. Lingkungan à lokasi, negara, kultur
e. Alat permainan à senang dapat menggunakan
f. Intelegensia dan status sosial ekonomi
F. TAHAP PERKEMBANGAN BERMAIN
1. Tahap eksplorasi
Merupakan tahapan menggali dengan melihat cara bermain
2. Tahap permainan
Setelah tahu cara bermain, anak mulai masuk dalam tahap permainan
3. Tahap bermain sungguhan
Anak sudah ikut dalam permainan
4. Tahap melamun
Merupakan tahapan terakhir anak membayangkan permainan berikutnya.
VI. LATIHAN PRAKTIKUM (SOP)
Terlampir
- SOP 1. Terapi Bermain
- Contoh proposal terapi bermain
VII. PENILAIAAN
Persiapan Alat 10 %
Pra Interaksi 10%
Orientasi 20%
Tahap Kerja 40%
Terminasi 10%
Dokumentasi 10%
7
VIII. Daftar Referensi : Foster and Humsberger, 1998, Family Centered Nursing Care of Children. WB
sauders Company, Philadelpia USA
Hurlock, E B.1991. Perkembangan Anak Jilid 1. Erlangga : Jakarta
L. Wong, Donna. 2003. Pedoman Klinik Keperawatan Pediatrik Edisi 4. EGC :
Jakarta www.Pediatrik.com Selasa 21 Desember 2009. Jam 15.25
Markum, dkk. 1990.Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, EGC : Jakarta
Soetjiningsih, 1995,Tumbuh Kembang Anak, EGC : Jakarta
Whaley and Wong, 1991, Nursing Care Infanst and Children. Fourth Edition.
Mosby Year Book. Toronto Canada
8
POLITEKNIK KESEHATAN RS dr.SOEPRAOEN PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
LABORATORIUM KETERAMPILAN KEPERAWATAN (SKILL LAB)
JENIS KETRAMPILAN: Pemberian Imunisasi Polio
SAB
(TERAPI BERMAIN PADA ANAK)
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR
ASPEK YANG DINILAI
NILAI 0 1 2
PENGERTIAN
1. Cara alamiah bagi anak untuk mengungkapkan konflik dirinya yang tidak disadari (Wong: 1991)
2. Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkannya tanpa mempertimbangkan hasil akhirnya (Hurlock: 1978)
3. Kegiatan yang dilakukan sesuai dengan keinginan dalam mengatasi konflik dari dalam dirinya yang tidak disadari serta dengan keinginan sendiri untuk memperoleh kesenangan (Roster: 1987)
TUJUAN
1. Meminimalisir tindakan perawatan yang traumatis 2. Mengurangi kecemasan 3. Membantu mempercepat penyembuhan 4. Sebagai fasilitas komunikasi 5. Persiapan untuk hospitalisasi atau operasi 6. Sarana untuk mengekspresikan perasaan
KEBIJAKAN 1. Dilakukan di Ruang rawat inap 2. Poli tumbuh kembang, 3. Poli rawat jalan dan Tempat penitipan anak
PETUGAS Perawat
PERALATAN (Skor 2)
1. Rancangan program bermain yang lengkap dan sistematis
2. Alat bermain sesuai dengan umur/jenis kelamin dan tujuan
NamaMahasiswa :
Nim :
Kelas :
9
PROSEDUR PELAKSANAAN (Skor 22)
A.Tahap Pre Interaksi 1. Mengecek kesiapan anak (tidak ngantuk, tidak rewel,
keadaan umum membaik/kondisi yang memungkinkan)
2. Siapkan alat-alat dan privasi ruangan 3. Cuci tangan
B. Tahap Orientasi 1. Memberikan salam kepada anak dan menyapa nama
anak 2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
Menanyakan persetujuan dan kesiapan anak sebelum kegiatan dilakukan
3. Atur posisi anak sesuai kebutuhan C. Tahap Kerja
1. Memberi petunjuk pada anak cara bermain 2. Mempersilahkan anak untuk melakukan permainan
sendiri atau dibantu 3. Memotivasi keterlibatan anak dan keluarga 4. Memberi pujian pada anak bila dapat melakukan 5. Mengobservasi emosi, hubungan interpersonal,
psikomotor anak saat bermain 6. Meminta anak menceritakan apa yang
dilakukan/dibuatnya 7. Menanyakan perasaan anak setelah bermain 8. Menanyakan perasaan dan pendapat keluarga
tentang permainan D.Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi sesuai dengan tujuan 2. Berpamitan dengan anak 3. Berpamitan dengan anak 4. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat
semula 5. Mencuci tangan
E.Dokumentasi Mencatat jenis permainan dan respon anak serta keluarga kegiatan dalam lembar catatan keperawatan dan kesimpulan hasil bermain meliputi emosional, hubungan inter-personal, psikomotor dan anjuran untuk anak dan keluarga
Keterangan:
0 = Tidak dilakukan sama sekali
1 = Dilakukan tetapi tidak sempurna
2 = Dilakukan dengan sempurna
Nilai batas lulus =75
10
LAMPIRAN 1
SAB TERAPI BERMAIN
Pokok Bahasan : Terapi Bermain Pada Anak Di Rumah Sakit
Sub Pokok Bahasan : Terapi Bermain Anak Usia.......................
Tujuan : Mengoptimalkan tingkat perkembangan anak
Tempat : ........................................................................
Waktu : ...............menit (Jam......s/d...........)
Sasaran :1. Klien”An.....umur..... tahun
2. Klien “An.....umur.....tahun
3. dst...................
Metode :
Media :
Pembagian tugas kelompok :
Leader :
CO leader :
Fasilitator :
Observer :
PENDAHULUAN:
1. Tentang bermain (pengertian, fungsi dll) 2. Karakteristik usia anak yang mengikuti terapi bermain (toddler/preschool/school) 3. Jenis permainan yang sesuai untuk usia anak yang di ajak terapi bermain
TUJUAN
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
.......................................................................................................................................................
11
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mendapatkan terapi bermain satu (1) kali diharapkan anak mampu :
1. .........................................................
2. .........................................................
3. .........................................................
KARAKTERISTIK PERMAINAN
Berdasarkan isi permainan:......................................
Berdasarkan Karakter sosial:....................................
(Soliter/paralel play/assosiative play/cooperative play)
JENIS PERMAINAN
...........................................................( Misal : bermain puzzle)
METODE
...........................................................(Disesuaikan dengan jenis permainan)
SASARAN
1. Anak usia......tahun, laki-laki/perempuan 2. Anak setuju/bersedia 3. Abak tidak terpasang infus 4. Kondisi anak stabil 5. Anak sudah mampu mobilisasi secara aktif 6. Anak tidak mengidap penyakit menular PROSES SELEKSI
1. Merekrut Anak Yang Berusia....... tahun 2. Identifikasi anak yang termasuk kriteria anggota bermain 3. Meminta persetujuan anak dan orang tua untuk mengikuti terapi bermain 4. Membuat kontrak dengan anak dan orang tua berkaitan dengan waktu pelaksanaan terapi
bermain ALAT PERMAINAN
..............................................................( misal: puzzle)
12
SETTING
ATURAN BERMAIN:
1. Anak dikumpulkan dalam satu lingkaran 2. Masing-masing anak berespon terhadap benda/mainan yang ada di hadapannya 3. Anak mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir 4. Anak meminta izin kepada terapis bila ingin meninggalkan ruang terapi bermain
PERILAKU YANG DIHARAPKAN DARI ANAK:
1. Anak dapat berinteraksi dengan baik dengan teman sebayanya 2. Anak senang selama/setelah bermain 3. Selama terapi bermain berlangsung, anak konsentrasi terhadap permainan yang
dilaksanakan
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM BERMAIN
1. Bermain/alat bermain harus sesuai dengan taraf perkembangan anak. 2. Permainan disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak. 3. Ulangi suatu cara bermain sehingga anak terampil, sebelum meningkat pada keterampilan
yang lebih majemuk. 4. Jangan memaksa anak bermain, bila anak sedang tidak ingin bermain. 5. Jangan memberikan alat permainan terlalu banyak atau sedikit.
1
B
A
C
D
4
3
2
KETERANGAN:
1 = Leader
2 = Co leader
3 = Fasilitator
4 = Observer
A, B, C, D = Peserta terapi bermain
13
RENCANA PELAKSANAAN :
No Terapis Kegiatan
Terapis
Subjek terapi Waktu
1 Persiapan (Pre interaksi)
a. Menyiapkan ruangan. b. Menyiapkan alat-alat. c. Menyiapkan anak dan
keluarga
a. Menata ruangan b. Menyiapkan alat
c. Anak dan keluarga berkumpul di ruang terapi membentuk lingkaran
Ruangan, alat, anak dan keluarga siap
5 menit
2 Fase orientasi
a. Leader Membuka proses terapi bermain dengan mengucapkan salam
”Selamat pagi, adik-adik! Bagaimana kabar adik-adik hari ini? Semua semangat?”
Menjawab salam
5 menit
b. Leader memperkenalkan diri dan anggota terapis yang lain
Adik-adik, perkenalkan ya, nama kakak adalah..... Hari ini kakak tidak sendiri, kakak membawa teman-teman kakak. Ayo kakak-kakak perkenalkan diri masing-masing!”
Mendengarkan
c. Leader memberikan kesempatan pada masing-masing anak untuk memperkenalkan dirinya (menyebutkan nama, umur, alamat)
“Tadi kakak sudah memperkenalkan diri. Sekarang giliran adik-adik. Coba dimulai dari sebelah kanan. Ayo adik sebutkan siapa nama panjangnya, panggilan, umur dan alamatnya.”
“Bagus! Semuanya pintar!” (tepuk tangan)
Memperkenalkan diri meliputi nama lengkap, nama panggilan, umur, alamat
d. Leader membuat kontrak waktu, tempat dan tujuan terapi bermain pada anak dan keluarga
“Adik-adik, hari ini kita berkumpul disini untuk melaksanakan terapi bermain. Tujuannya agar adik-adik bisa berkumpul dengan teman-
Mendengarkan
14
teman, bisa tetap bermain walaupun sedang sakit dan biar lebih dekat dengan kakak-kak perawat. Nanti kita akan bermain selama 30 menit”
e. Leader menjelaskan aturan bermain
”Sebelum kita bermain, kakak jelaskan aturan mainnya ya: (baca aturan bermain). Adik-adik setuju?
Mendengarkan
3. a. Leader menjelaskan cara menggunakan alat permainan yang benar dan dibantu oleh co-leader dan fasilitator
“Adik-adik, kakak akan menjelaskan cara memainkan alat ini.”
Memperhatikan
15 menit
b. Leader memberi contoh “Begini caranya...” (berikan contoh)
Memperhatikan
c. Leader meminta fasilitator membagikan alat permainan kepada peserta terapi bermain
“Ayo kakak-kakak, alatnya dibagikan ke adik-adik”
Menerima alat Permainan
d. Terapis mendampingi setiap anak
(Dampingi klien selama bermain) Bermain bersama dengan antusias
e. Mengajak anak bermain (Terus motivasi klien untuk bermain)
Bermain bersama dengan antusias
f. Terapis memperhatikan keadaan umum peserta terapi bermain
(Amati kondisi umum klien) Bermain bersama dengan antusias
15
4 Penutup
a. Akhiri kegiatan
“Adik-adik, sudah selesai semua? Karena waktunya sudah habis, kita akhiri kegiatannya ya. Coba kakak liat siapa yang selesai duluan.”
“Wah, pintar semua! Hasilnya bagus! Mari kita tepuk tengan dulu (tepuk tangan)”
Memperhatikan dan menjawab salam
5 menit
b. Leader mengevaluasi secara subyektif dan obyektif dengan menanyakan perasaan masing-masing anak terhadap terapi bermain yang telah dilaksanakan
“Adik-adik, bagaimana perasaannya setelah bermain, semuanya senang?” (Amati juga secara obyektif)
Menjawab
c. Terapis Memberikan reward atau pujian atas keberhasilan peserta terapi bermain dengan bertepuk tangan
“Ayo semuanya sekali lagi tepuk tangan” (tepuk tangan)
“Adik-adik, ini ada hadiah dari kakak semuanya. Kakak kasih bintang” (atau hadiah lainnya)
Tepuk tangan dan antusias
d. Leader menyampaikan rencana tindak lanjut
“Adik-adik, nanti alat permainannya boleh dibawa ke kamar dan bisa dimainkan bersama orang tua ya”
Antusias
e. Leader Menyampaikan terima kasih dan mengucapkan salam
“Adik-adik sekarang boleh kembali ke kamar. Terima kasih sudah mau bermain bersama kakak-kakak” “Sebelum pulang kita nyanyi sama-sama” (nyanyikan lagu “sayonara” atau lagu anak yang sesuai)
Menyanyi bersama
Deskripsi Tugas:
a. Leader - Memimpin jalannya acara
16
- Membuka pertemuan - Mengatur setting tempat - Menutup kegiatan bermain
b. Co. leader - Membantu tugas dari leader - Menggantikan posisi leader bila diperlukan
c. Fasilitator - Sebagai pemandu jalannya acara - Sebagai tempat bertanya leader dan co.leader tentang kegiatan yang akan
dilakukan. - Memberi petunjuk dalam acara supaya berlangsung baik.
d. Observer - Mengobservasi jalannya acara - Memberi penilaian - Memberi saran dan kritik setelah acara selesai - Mengevaluasi dan umpan balik kepada leader dan co leader
DAFTAR PESERTA TERAPI BERMAIN
NO NAMA ALAMAT TTD 1. 2. 3. 4. 5.
LEMBAR OBSERVASI
NO KEGIATAN PESERTA
1 PESERTA
2 PESERTA
3 1. Mampu menyebutkan nama lengkap 2. Mampu menyebutkan nama panggilan 3. Mampu menyebutkan umur 4. Mampu menyebutkan alamat 5. Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir 6. Bersikap baik kepada teman 7. Mampu menyebutkan nama teman 8. Kooperatif dengan terapis, teman, lingkungan 9. Dapat melakukan permainan dengan baik
Keterangan: • Pada kolom peserta ditulis nama panggilan masing-masing peserta terapi bermain • Setiap poin yang dilakukan anak, diisi dengan tanda ( √ ) • Poin yang tidak dilakukan diisi dengan ( - ) sesuai dengan kolom yang telah disediakan
Recommended