Mono No Aware Pada Manga Shonen (Rev)

Preview:

DESCRIPTION

Mono no Aware Manga Shonen

Citation preview

Celia AlyaniIqodzul Himam

MargarethRachmania D.M.

Mono no aware Shounen Konsep mono no aware pada manga

shounen

Rasa keindahan Jepang didasarkan pada konsep yang dikenal sebagai mono no aware, semacam nilai estetika yang berasal dari perasaan, sedangkan dalam seni Barat orang mencoba untuk membangun sesuatu keindahan dengan logika “apa yang indah.”

mono no aware 「もの の あはれ」 biasa diterjemahkan menjadi “rasa kesedihan terhadap suatu hal atau benda”.

paham ini bertujuan untuk menunjukkan sensitivitas emosi terhadap sesuatu dan kemampuan untuk berempati, berlawanan dengan pemikiran logika atau nilai moral pada umumnya.

Kata aware pada zaman Heian, terdapat dalam Kokinshū karya Ki no Tsurayuki (868-946). Pada bagian pengantar Kokinshu, Tsurayuki menyebutkan, sebagai contohnya, ketika orang mendengar lagu atau membaca puisi, yang di dalamnya terdapat syair, “hearing the warbler singamong the blossoms and the frog in his fresh waters”, yang artinya, “mendengarkan burung berkicau diantara kuncup-kuncup dan katak dalam air yang segar”maka, menurut Tsurayuki,secara spontan perasaan orang tersebut akan tergerak dengan sendirinya, sebagai efek yang timbul dari membaca syair tersebut

mono no aware tidak hanya kesedihan saja yang dapat timbul tapi juga perasaan lain.

kesenangan, rasa bahagia, keanehan, dan bila semua itu menjadi perasaan kagum yang dapat dilepaskan, maka semua rasa itu adalah aware.

mono no aware juga dapat diartikan sebagai perasaan yang timbul ketika menyaksikan sebuah keindahan yang bersifat sementara yang berasal dari alam, atau dalam teori modern, mono no aware juga dapat diartikan perasaan yang timbul dalam hati ketika melihat sesuatu dihadapan kita.

Alam dapat memberikan perasaan tentram dan ketenangan batin sehingga orang Jepang sangat menghargai keindahan yang bersumber dari alam. Keindahan yang timbul dari perasaan inilah salah satunya dikenal sebagai mono no aware

Contohnya adalah pada bunga sakura

Manga adalah komik yang dibuat di Jepang dengan karakteristik yang menonjolkan imajinasi yang dimiliki orang Jepang. Salah satu jenis manga berdasarkan kategori pembacanya adalah shounen.

Manga Shonen adalah manga yang ditujukan bagi pembaca laki-laki berusia sekitar 10-17 tahun.

Manga Shonen secara tipikal dapat dikarakterisasikan oleh banyaknya unsur action, seringkali juga menampilkan humor, dan memiliki tokoh protagonis laki-laki, menonjolkan ikatan persahabatan, dan karakter perempuan yang atraktif.

Manga ini biasanya menampilkan tantangan maupun rintangan yang mengharuskan tokoh utama untuk mengembangkan dirinya, serta pengorbanan untuk seseorang atau sekelompok orang yang dekat dengan tokoh utama ataupun pengorbanan karena keharusan.

Gaya penggambaran komik shounen berbeda dengan komik shoujo yang memiliki garis halus, komik shounen memiliki gaya gambar dengan garis kasar dan tegas yang menghasilkan gambar menjadi lebih intens.

Biasanya, komik shounen memiliki tema pertarungan, fiksi sains, olah raga, dan fantasi. Namun kini komik shounen memiliki variasi seperti komik shoujo dengan memasukkan unsur percintaan dalam ceritanya dan bahkan di beberapa komik unsur tersebut menjadi inti fokus cerita.

Contoh manga shonen yang banyak dikenal di antaranya Fullmetal Alchemist, Death Note, Naruto, Bleach, One Piece, Dragon Ball, dan HunterxHunter.

Dalam manga shounen terdapat beberapa unsur yang mengandung konsep mono no aware.

Secara umum unsur-unsur tersebut antara lain yaitu : watak tokoh dan jalan cerita.

Dalam shounen, biasanya tokoh memiliki beberapa watak tertentu seperti baik, penuh semangat, dingin (pendiam), dan lain-lain yang dapat membuat pembacanya menjadi tergugah atau kagum terhadap sifat dari karakter tersebut. Ketika pembaca sudah merasakan kesamaan emosi dengan karakter tokoh tersebut, maka di sinilah konsep mono no aware hadir dalam manga.

Judul: Koe no Katachi Pengarang: Yoshitoki

Oima Tahun rilis: 6 Agustus

2013 One-shot manga ini

memenangkan penghargaan Best Rookie Manga pada 2008, dan didukung oleh Japanese Federation of the Deaf.

Nilai keindahan Jepang salah satunya adalah Mono No Aware. Mono no Aware sendiri merupakan istilah yang menggambarkan suatu perasaan tertentu yang sama ketika seseorang menyaksikan keindahan alam. Mono no Aware ini tergambar dalam manga Shounen yang menggambarkan berbagai emosi tokoh, dapat terlihat dari gambar dan kata-kata yang tertuang di dalamnya.

DeMente, Boye. (2006). Elements of Japanese Designs. North Clarendon: Tuttle Publishing

Shirane, Haruo. (2002). Early Modern Japanese Literature: An Anthology 1600-1900. New York: Columbia University Press

http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160972-RB08Y312b-Budaya%20populer.pdf

Unsur mononoaware dalam manga Shonen dianalisis mengapa karakter yang menunjukkan kenakalan itu menunjukkan mononoaware?

Apakah tuna rungu (cacat) itu bagian dari cerita untuk menunjukkan makna mononoaware?

sensitivitas emosi terhadap sesuatu dan kemampuan untuk berempati kunci ini yang anda gunakan untuk menunjukkan adanya keindahan

Kupas jalan cerita dan kaitkan dengan sensitivitas emosi terhadap sesuatu dan kemampuan untuk berempati

Perhatikan tindakan datang utuk meminta maaf, penyesalan yang muncul sejak bertengkar, berteman, dan bersahabat kebersamaan

Recommended