View
52
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
PARTISIPASI PEMUDA DALAM PEMBANGUNAN DESA (STUDI DI
KARANG TARUNA DESA SEPUNGGUR KECAMATAN BATHIN II
BABEKO KABUPATEN BUNGO PROVINSI JAMBI)
SKRIPSI
ANDI PUTRA
NIM: SIP.162234
PEMBIMBING:
Dr. A.A. MIFTAH, M.Ag
ULYA FUHAIDAH, S.Hum., M.Si
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2019
i
ii
iii
MOTTO
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil
amri di antara kamu, kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu,
Maka kembalilah ia kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu
benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang kemudian itu lebih
utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS. An-Nisaa’: 59).1
1 Al-Qur’an dan Terjemahan Departemen Agama RI. Toha Putra, Semarang. 1989.
iv
v
ABSTRAK
Andi Putra, SIP162234. “Partisipasi Pemuda Dalam Pembangunan Desa
(Studi di Karang Taruna Desa Sepunggur Kecamatan Bathin II Babeko
Kabupaten Bungo Provinsi Jambi).” Skripsi ini bertujuan untuk
mendeskripsikan Partisipasi Pemuda Dalam Pembangunan Desa di Desa
Sepunggur Kecamatan Bathin II Babeko Kabupaten Bungo Provinsi Jambi. Jenis
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, Lokasi penelitian bertempat di Desa
Sepunggur Kecamatan Bathin II Babeko Kabupaten Bungo Provinsi Jambi. Fokus
penelitian ini adalah Partisipasi dan peran Pemuda Karang Taruna dalam
pembangunan di Desa Sepunggur, serta permasalahan dan upaya Pemerintah desa
dalam meningkatkan pembangunan di Desa Sepunggur. Dalam penelitian ini
penentuan informan dilakukan dengan menggunakan purposive sampling, Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi
(observation), wawancara (interview), dan dokumentasi. Serta teknik analisis data
dalam penelitian ini menggunakan analisis data model interaktif yakni dengan
mengumpulkan data, mereduksi data, menyajikan data dan memverifikasi data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi pemuda aktif dalam
pembangunan di Desa Sepunggur dan telah memberikan perubahan yang cukup
signifikan terhadap pembangunan desa Sepunggur. Mereka telah mampu
menyadari pentingnya partisipasi dalam pembangunan. Hal ini dibuktikan dengan
partisipasi aktifnya dalam berbagai kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan,
diantaranya Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ), Peringatan Hari Besar Islam
(PHBI), Bantuan Sosial, Penghijauan, Turnamen Sepak Bola, dan masih banyak
kegiatan lainnya. Permasalahan Partisipasi Pemuda Dalam Pembangunan desa
Sepunggur adalah Pertama, Faktor Pendidikan, banyak dari pemuda desa
Sepunggur putus sekolah sehingga kualitas sumber daya manusia rendah. Kedua,
Faktor Ekonomi yaitu dikarenakan sebagian besar dari pemuda desa Sepunggur
sibuk dengan pekerjaannya dan kurangnya koordinasi antara pemuda dan
pemerintah desa Sepunggur dalam berbagai kegiatan. Pemerintah desa Sepunggur
telah mengupayakan perbaikan dalam tata kelola sumber daya manusia terutama
kaum muda yaitu pengorganisasian kembali organisasi kepemudaan,
meningkatkan kerjasama, meingkatkan alokasi dana dan meningkatkan fasilitas
sarana dan prasarana.
Kata Kunci: Partisipasi, Pemuda, Pembangunan Desa Sepunggur.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan dan
merampungkan penulisan skripsi ini yang berjudul: Partisipasi Pemuda Dalam
Pembangunan Desa (Studi di Karang Taruna Desa Sepunggur Kecamatan Bathin
II Babeko Kabupaten Bungo Provinsi Jambi).
Kemudian tidak luput pula penulis kirimkan sholawat teriring salam
kepada Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah memberikan kita petunjuk dari
alam kebodohan menuju alam yang terang benderang seperti saat ini, yang
disinari Ilmu, Iman, dan Islam. Skripsi ini disusun sebagai sumbangan pemikiran
terhadap perkembangan Ilmu Pemerintahan dan memenuhi persyaratan untuk
memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1) pada Fakultas Syariah Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Dalam penyelesaian penyusunan skripsi ini, penulis telah berusaha dengan
semaksimal mungkin untuk kesempurnaan skripsi ini, namun karena keterbatasan
ilmu pengetahuan yang penulis miliki, sehingga masih terdapat kejanggalan dan
kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, dengan kerendahan
hati penulis mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar yang selalu
memberi dukungan, semangat, serta doa yang telah diberikan kepada penulis.
Selanjutnya, penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak Dr. Hadri Hasan, MA. Rektor Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
vii
2. Bapak Dr. A.A. Miftah, M.Ag. Dekan Fakultas Syariah Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Bapak H. Hermanto Harun, Lc.,M.HI.,Ph.D. Dekan I Bidang Akademik
Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Ibu Rahmi Hidayati, S.Ag.,M.HI. Wakil Dekan II, Bidang Administrasi
Umum, Perencanaan dan Keuangan Fakultas Syariah Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Ibu Dr. Yuliatin, S.Ag.,M.HI. Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan
Kerjasama Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
6. Ibu Mustiah RH.,S.Ag.,M.Sy. Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan dan Ibu Tri
Endah Karya Lestiyani, S.IP.,M.IP. Sekretaris Jurusan Ilmu Pemerintahan
Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
7. Bapak Dr. A.A. Miftah, M.Ag. Pembimbing I.
8. Ibu Ulya Fuhaidah, S.Hum.,M.Si. Pembimbing II.
9. Bapak dan Ibu Dosen, Karyawan dan Karyawati Fakultas Syariah Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang telah memberikan
pelayanan dalam proses penyelesaian studi penulis.
10. Teman-teman Jurusan Ilmu Pemerintahan angkatan 2016 terkhusus Ilmu
Pemerintahan 7A; Yani, Azhar, Rina, Anti, Desy, Adila, Cici, Khoriq, Ayu,
Ani, Amel, Ana, Firdaus, Atika, Baim, Aad, Alfajri, Ardesi, Ade, Oyik,
Maruf, Alwi, Fian, Agus, Andre, Nanda, Deasi, Desti, Angga dan Khoir.
viii
ix
PERSEMBAHAN
Dengan mengucapkan Alhamdulillah
Ku persembahkan skripsi ini untuk kedua orang tua saya
Ayahanda SUHAIMI dan Ibundah YUSRAH tercinta
Yang telah membesarkan, mendidik, mengasihi saya dengan
penuh kasih sayang tanpa pernah merasa letih, serta telah
berkorban seluruh jiwa dan raga demi membuat saya
menjadi seorang anak yang lebih berarti lagi.
Semoga keluh kesah dan air mata kalian menjadi aliran sungai yang mengalir di surga
Firdaus. Amiin
Ungkapan terima kasih juga kepada:
Kakak saya ROSITA dan DODI karena dia saya bisa bertahan
sekuat ini dari segala masalah, teman curhat yang selalu
memberikan solusi, dan karna mereka sampai di titik ini.
Tak luput pula ucapan terima kasih kepada
Seluruh keluarga yang mau memberikan bimbingan dalam
Menyelesaikan tugas akhir ini.
Terima kasih kepada:
Sahabat-sahabat seperjuangan saya, Ilmu Pemerintahan 7A dan anggota PPL
gelombang I, anggota KKN Riset Aksi, yang sudah mau memberikan semangat,
mengingatkan di saat lalai mengerjakan skripsi, mendampingi dalam situasi dan
kondisi apapun.
Terima kasih juga untuk sahabat-sahabat PMII ku semua yang selalu memberi support
walaupun dalam keadaan sibuk berorganisasi.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................
PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR .................................. i
NOTA DINAS ................................................................................................. ii
MOTTO .......................................................................................................... iii
ABSTRAK ...................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................... v
PERSEMBAHAN ........................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv
DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 8
C. Batasan Masalah ............................................................................ 9
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian................................................... 9
E. Kerangka Teori .............................................................................. 11
F. Tinjauan Pustaka ........................................................................... 31
BAB II METODE PENELITIAN .................................................................
A. Jenis Penelitian .............................................................................. 36
B. Pendekatan Penelitian ................................................................... 36
C. Jenis dan Sumber Data .................................................................. 37
D. Instrumen Pengumpulan Data ....................................................... 38
E. Teknik Analisis Data ..................................................................... 40
F. Sistematika Penulisan .................................................................... 43
xi
G. Jadwal Penelitian ........................................................................... 44
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI DAN OBYEK PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................. 45
1. Sejarah Desa Sepunggur ........................................................ 45
2. Sruktur Pemerintahan Desa Sepunggur Beserta Tugas dan
Fungsinya ............................................................................... 47
3. Kondisi Geografis .................................................................. 50
4. Keadaan Demografi ............................................................... 51
5. Keadaan Ekonomi dan Sosial Masyarakat ............................. 53
B. Gambaran Umum Obyek Penelitian ............................................. 58
1. Sejarah Singkat Berdirinya Karang Taruna ........................... 58
2. Visi dan Misi .......................................................................... 60
3. Tujuan Organisasi .................................................................. 60
4. Kedudukan dan Sifat Organisasi ............................................ 60
5. Keanggotaan Organisasi......................................................... 61
6. Struktur Pengurus Organisasi ................................................. 61
7. Sumber Keuangan .................................................................. 62
8. Logo Organisasi ..................................................................... 62
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN ..............................
A. Partisipasi Pemuda Dalam Pembangunan di Desa Sepunggur
Kecamatan Bathin II Babeko ........................................................ 63
1. Partisipasi Dalam Proses Pengambilan Keputusan ................ 66
2. Partisipasi Dalam Implementasi Kegiatan ............................. 68
3. Partisipasi Dalam Pemantauan dan Evaluasi Program........... 70
4. Partisipasi Dalam Pemanfaatan Hasil Program...................... 71
B. Permasalahan Partisipasi Pemuda Dalam Pembangunan di Desa
Sepunggur Kecamatan Bathin II Babeko ...................................... 72
1. Faktor Pendidikan .................................................................. 73
2. Faktor Ekonomi ...................................................................... 74
xii
C. Upaya Pemerintah Desa dalam Meningkatkan Partisipasi Pemuda
dalam Pembangunan di Desa Sepunggur Kecamatan
Bathin II Babeko ........................................................................... 75
1. Pengorganisasian Kembali Organisasi Kepemudaan ............. 77
2. Meningkatkan Kerjasama dengan Pemuda ............................ 78
3. Meningkatkan Alokasi Dana .................................................. 79
4. Meningkatkan Fasilitas Sarana dan Prasarana ....................... 80
BAB V PENUTUP ..........................................................................................
A. Kesimpulan.................................................................................... 83
B. Saran .............................................................................................. 84
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 : Kegiatan Karang Taruna ............................................................... 6
Tabel 1.2 : Penelitian Terdaulu ....................................................................... 35
Tabel 2.1 : Jadwal Penelitian .......................................................................... 44
Tabel 3.1 : Sejarah Kepemimpinan Desa Sepunggur ...................................... 46
Tabel 3.2 : Jenis Wilayah ................................................................................ 51
Tabel 3.3 : Jarak Tempuh ................................................................................ 51
Tabel 3.4 : Jumlah Penduduk Desa Sepunggur Tahun 2016 .......................... 52
Tabel 3.5 : Mata Pencaharian Penduduk Desa Sepunggur Tahun 2016 ......... 53
Tabel 3.6 : Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan 2016............ 54
Tabel 3.7 : Sarana Kesehatan di Desa Sepunggur........................................... 55
Tabel 3.8 : Sarana Ibadah di Desa Sepunggur ................................................ 56
Tabel 3.9 : Daftar Pemilih Tetap Desa Sepunggur Dalam Pemilu 2019 ........ 58
xiv
DAFTAR SINGKATAN
1. PBB : Perserikatan Bangsa-Bangsa
2. SD : Sekolah Dasar
3. SMP : Sekolah Menengah Pertama
4. SMA : Sekolah Menengah Atas
5. SWT : Subhanahu Wata’ala
6. MTQ : Musabaqah Tilawatil Qur’an
7. PHBI : Peringatan Hari Besar Islam
8. AD/RT : Anggaran Dasar/Rumah Tangga
9. UKS : Usaha Kesejateraan Sosial
10. SDM : Sumber Daya Manusia
11. UU : Undang-Undang
12. BPD : Badan Permusyawaratan Desa
13. Perdes : Peraturan Desa
14. Pemilu : Pemilian Umum
15. SK : Surat Keputusan
16. APBDesa : Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
17. PKK : Pembinaan Kesejahteraan Keluarga
18. LAD : Lembaga Adat Desa
19. IKPS : Ikatan Keluarga Pemuda Sepakat
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 : Logo IKPS ................................................................................. 62
xvi
DAFTAR BAGAN
Bagan 3.1 : Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Sepunggur .................... 47
Bagan 3.2 : Struktur Organisasi Karang Taruna Desa Sepunggur .................. 61
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Pedoman Wawancara
Lampiran 2 : Foto Wawancara Penelitian
Lampiran 3 : Foto-foto Kegiatan Karang Taruna
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejarah bangsa Indonesia membuktikan bahwa peran kaum muda sangat
signifikan dalam memajukan bangsa Indonesia, sebagaimana tercatat dalam
beberapa estafet kesejarahan pembaharuan kebangsaan, sebutlah diantaranya
rentetan gerakan kepemudaan pada tahun 1908, 1928, 1945,1966, dan 1998.2
Masalah yang cukup serius dan tidak henti-hentinya dibicarakan oleh berbagai
kalangan adalah masalah generasi muda sebagai generasi penerus cita-cita
perjuangan bangsa dengan berbagai konsekuensi yang menyertainya. Itu
membuktikan bahwa masa depan bangsa ada ditangan generasi muda selanjutnya.3
Memotret peran dan partisipasi pemuda dalam pembangunan di Indonsia
sangat penting bagi upaya memahami eksistensi dan partisipasi pemuda. Pemuda
adalah salah satu pilar yang memiliki peran besar dalam perjalanan kehidupan
berbangsa dan bernegara sehingga maju mundurnya suatu negara sedikit banyak
ditentukan oleh pemikiran dan kontribusi aktif dari pemuda di Negara Indonesia.
Begitu juga dalam lingkup kehidupan bermasyarakat, pemuda merupakan satu
identitas yang potensial dalam tatanan masyarakat sebagai penerus perjuangan
bangsa dan sumber insani bagi pembangunan, karena pemuda sebagai harapan
2 Muzakir, Generasi Muda dan Tantangan Abad Modern Serta Tanggung Jawab
Pembinaannya, . Vol. 8 No. 2, Juli-Desember 2015. 3 Sudirman Adi Putra, Peran Kaum Muda Dalam Pembangunan Di Desa Tanammawang
Kecamatan Bontoramba Kabupaten Jeneponto, Skripsi, Jurusan Ilmu Politik Fakultas Ushuluddin,
Filsafat dan Politik Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2017.
2
bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang menguasai pemuda maka akan
menguasai masa depan.4
Salah satu langkah pemuda untuk membawa bangsa ini kearah yang lebik
baik adalah dengan partisipasi aktif pemuda dalam pembangunan masyarakat.
Pembangunan masyarakat adalah menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
adalah sutau proses melalui usaha dan prakarsa masyarakat sendiri maupun
kegiatan pemerintahan dalam rangka memperbaiki kondisi ekonomi, sosial dan
3budaya. Berdasarkan definisi yang dikeluarkan oleh PBB (Perserikatan Bangsa-
Bangsa) tersebut setidaknya ada dua peran pemuda dalam kaitannya dengan
upaya pembangunan masyarakat desa. Pertama, pemuda sebagai pemrakarsa
dari sekelompok masyarakat untuk bersama-sama dengan mereka melakukan
upaya memperbaiki kondisi didalam masyarakat itu sendiri. Kedua, pemuda
bertindak sebagai fasilitator dari program-program yang digulirkan oleh
pemerintah dalam hal pembangunan masyarakat.5
Peranan generasi muda dalam pembangunan sangat penting artinya,
bukan saja karena pemuda sebagai lapisan masyarakat paling besar tetapi yang
paling penting adalah tanpa potensi dan kreativitas generasi muda, maka
pembangunan akan dapat kehilangan arah. Partisipasi generasi muda dalam
pembangunan harus sejalan dengan cita-cita nasional, dalam lingkungan ini
diharapkan generasi muda untuk mengambil bagian secara efektif mempelopori
usaha-usaha masyarakat pancasila dikalangan generasi muda itu sendiri. Pada
prinsipnya peranan generasi muda merupakan rangkaian usaha meningkatkan
4 Wahyu Ishardino Satries, Peran Serta Pemuda Dalam Pembangunan Masyarakat,
Jurnal Madani Edisi I/Mei 2009, hlm 88-89. 5 Ibid, hlm 91.
3
dan menetapkan kesadaran terhadap pemuda yaitu berdasarkan Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan mengamanatkan penyadaran
terhadap pemuda dalam aspek ideologi, politik, hukum, ekonomi, sosial budaya,
pertahanan dan keamanan (Pasal 22) dan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa pasal 6
mengamanatkan peningkatan kapasitas masyarakat yang termasuk didalamnya
kelompok pemuda.6
Pembangunan merupakan serangkaian usaha mewujudkan pertumbuhan
dan perubahan secara terencana dan sadar ditempuh oleh suatu Negara bangsa
menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa.7 Sedangkan menurut
Bintoro Tjokroamidjojo didalam buku “Pembangunan Masyarakat Desa dan
Kota” mengatakan bahwa Pembangunan merupakan suatu proses perubahan
sosial berencana, karena meliputi berbagai dimensi untuk mengusahakan
kemajuan dalam kesejahteraan ekonomi, modernisasi, pembangunan bangsa,
wawasan lingkungan dan bahkan peningkatan kualitas manusia untuk
memperbaiki kualitas hidupnya.8
Dalam melaksanakan pembangunan di daerah, Pemerintah daerah harus
memprediksi bahwa hasilnya benar-benar membawa manfa’at, yaitu
meningkatkan pendapatan masyarakat desa baik langsung maupun tidak
langsung yang pada intinya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
6 Lia Oktafiyani, Peranan Organisasi Gerakan Pemuda Ansor (GPA) dalam Penanaman
Moral Generasi Muda di Kecamatan Purwodadi, Skripsi, Jurusan Politik dan Kewarganegaraan
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang, 2013. 7 Sondang P Siagian, Administrasi Pembangunan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm.
4. 8 Drajat Tri Kartono, Pembangunan Masyarakat Desa dan Kota (Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka, 2016) hlm. 6.
4
Pembangunan fisik yang dilakukan Pemerintah Desa adalah pembangunan jalan
dan jembatan yang menghubungkan Desa dengan Ibu kota, Kecamatan, Ibu Kota
Kabupaten, dan Pasar. Dengan jalan dan jembatan yang baik, masyarakat desa
dapat pergi-pulang mencari nafkah atau keperluan lain dengan lancar. Adapun
pembangunan non-fisik yang dilakukan Pemerintah Desa adalah pembangunan
lembaga pendidikan seperti Taman Kanak-kanak, SD, SMP, dan SMA. Dengan
adanya lembaga pendidikan ini diharapkan dapat meningkatkan sumber daya
manusia.9
Namun hasil dari pembangunan lembaga ini tidak dapat dilihat secara
langsung karena hasilnya akan terlihat setelah murid telah dewasa. Anak desa
yang terdidik akan lebih sejahtera dari pada anak desa yang tidak terdidik.
Sebagai perwujudan pembangunan di tingkat Desa maka dibentuklah Karang
Taruna. Karang taruna didirikan untuk cita-cita kemanusiaan yaitu mengajak
seluruh elemen masyarakat kepada yang ma’ruf dan mencegah kemungkaran
sejalan dengan firman Allah SWT dalam QS. Ali Imron/3: 104.
عىن إل الخير ويأمرون ببلمعروف وينهىن عه المنكر وأولئك هم ولتكه منكم أمة يد
المفلحىن
Artinya: “Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru
kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang
munkar marekalah orang-orang yang beruntung”. (Q.S Ali Imron: 104).10
9 Ibid, hlm. 8.
10 Kementrian Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahan, (Jakarta: Duta Surya 2011), hlm.
79.
5
Sesuai dengan pedoman Karang Taruna, pengertian Karang Taruna
adalah Organisasi Sosial wadah pengembangan generasi muda yang tumbuh dan
berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh, dan
untuk masyarakat terutama generasi muda diwilayah desa/kelurahan atau
komunitas adat sederajat dan terutama bergerak dibidang usaha kesejahteraan
sosial. Pembinaan Karang Taruna diatur dalam Permensos 83/HK/2005 tentang
Pedoman Dasar Karang Taruna yang bertujuan:11
a. Terwujudnya pertumbuhan dan perkembangan kesadaran dan tanggung
jawab sosial setiap generasi muda warga Karang Taruna dalam mencegah,
menangkal, menanggulangi, dan mengantisipasi berbagai masalah sosial.
b. Terbentuknya jiwa dan semangat kejuangan generasi muda warga Karang
Taruna yang terampil dan berkepribadian serta berpengetahuan.
c. Tumbuhnya potensi dan kemampuan generasi muda dalam rangka
mengembangkan keberdayaan warga Karang Taruna.
d. Termotivasinya setiap generasi muda warga Karang Taruna untuk menjalin
toleransi dan menjadi perekat persatuan keberagaman kehidupan
masyarakat, berbangsa dan bernegara.
e. Terjalinnya kerja sama antara generasi muda warga Karang Taruna dalam
rangka mewujudkan taraf kesejahteraan sosial bagi masyarakat.
f. Terwujudnya kesejahteraan sosial yang semakin meningkat bagi generasi
muda didesa/kelurahan atau komunitas adat sederajat yang memungkinkan
11
Permensos 83/HK/2005 tentang Pedoman Dasar Karang Taruna.
6
pelaksanaan fungsi sosialnya sebagai manusia pembangunan yang mampu
mengatasi masalah kesejahteraan sosial dilingkungannya.
g. Terwujudnya pembangunan kesejahteraan sosial generasi muda di
desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat yang dilaksanakan secara
komprehensif, terpadu dan terarah serta berkesinambungan oleh Karang
Taruna bersama pemerintah dan komponen masyarakat lainnya.
Seiring dengan peraturan dalam Permensos 83/HK/2005 tentang
Pedoman Dasar Karang Taruna dirasakan adanya kendala yang dialami oleh
pemuda karang taruna di desa Sepunggur dalam melaksanakan tugasnya.
Adapun program karang taruna desa Sepunggur tahun 2018/2019 diantaranya:
Tabel 1.1
Kegiatan Karang Taruna12
No. Tahun 2018 Tahun 2019
1 Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Turnamen Piala Kepala Desa
2 Gotong Royong (Kerja Bakti) Musabaqah Tilawatil Qur'an (RT)
3 Peringatan Hari Besar Islam Maulid Nabi dan Isra' Mi'raj
4 Peringatan Hari Besar Nasional Turnamen Bola Voli
5 Penghijauan
6 Bantuan Sosial (Santunan)
7 Pembangunan Lapangan Bola Voli
8 Lomba Pacu Perahu
Sumber: Berdasarkan hasil wawancara dan Observasi peneliti
Dari kegiatan di atas menunjukkan bahwa organisasi kepemudaan
merupakan sebuah langkah awal dari pergerakan menuju perubahan, dengan
adanya organisasi kepemudaan, maka segala potensi yang dimiliki pemuda akan
dikembangkan. Sikap kritis, idealis, inovatif, solider dan semangat juang yang
12
Wawancara Dengan Baki, Ketua Karang Taruna, Desa Sepunggur Kec. Bathin II
Babeko-Bungo, 03 Maret 2019.
7
tinggi merupakan potensi yang dimiliki para pemuda. Sehingga dengan adanya
organisasi kepemudaan, sikap positif ini akan mendorong berbagai kegiatan
positif untuk nantinya akan mampu menciptakan generasi penerus bangsa yang
akan memegang kendali dan menjadi pemimpin dimasa yang akan datang.
Dari data yang di lihat, pemuda dan pemudi Karang Taruna Desa
Sepunggur berjumlah sekitar 250 orang yang tersebar di 3 kampung yaitu
Kampung Baru, Kampung Sungai Gedang dan Kampung Kemini. Jika jumlah
pemuda sebanyak itu diikutsertakakan atau terlibat dalam pembangunan sudah
seharusnya Partisipasi Pemuda dalam Pembangunan Desa akan menjadi lebih
baik serta aktif dalam membantu pemerintah dalam pembangunan desa.13
Namun, dalam praktek asumsinya untuk meningkatkan pembangunan
desa Sepunggur terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh pemuda yang
Pertama, terkait dengan kualitas Sumber Daya Manusia yang diakibatkan oleh
putusnya pendidikan dan menikah pada usia dini. Hal ini membuat mereka sulit
untuk ikut serta secara langsung dalam pembangunan karena mereka telah
memiliki keluarga yang harus diutamakan. Kedua, pemuda desa Sepunggur
disibukkan dengan aktivitasnya membantu memenuhi kebutuhan perekonomian
keluarga yaitu bekerja sebagai penambang emas dari pagi hingga sore hari. Akan
tetapi dengan kesibukkan mereka, kegiatan dan program dari karang taruna tetap
terlaksana namun pada momen dan hari-hari tertentu saja. Misalnya gotong
13
Observasi Penullis dan hasil wawancara bersama Baki, selaku Ketua Karang Taruna
Desa Sepunggur. Pada Tanggal 03 Maret 2019.
8
royong yang hanya bisa dilaksanakan pada hari Jum’at karena hanya hari Jum’at
saja para pemuda yang bekerja sebagai penambang bisa libur bekerja.14
Ketiga, kurangnya sosialisasi, koordinasi dan dukungan dana dari
pemerintahan desa terhadap program pemuda karang taruna dalam berpartisipasi
membangun Desa Sepunggur Kecamatan Bathin II Babeko Kabupaten Bungo.
Hal ini dikarenakan pemerintah desa Sepunggur terlalu fokus pada
pembangunan infrastruktur sehingga kurangnya dana untuk mendukung setiap
program atau kegiatan pemuda pada Karang Taruna di desa Sepunggur. Melihat
dari realitas pemuda karang taruna terhadap partisipasi dalam pembangunan desa
Sepunggur dirasakan adanya kendala yang dihadapi.15
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis merasa tertarik
untuk membahasnya dalam suatu karya ilmiah yang penulis tuangkan dalam
bentuk skripsi dengan judul: PARTISIPASI PEMUDA DALAM
PEMBANGUNAN DESA (STUDI DI KARANG TARUNA DESA
SEPUNGGUR KECAMATAN BATHIN II BABEKO KABUPATEN
BUNGO PROVINSI JAMBI)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan pada latar belakang masalah diatas, maka dapat
dirumuskan mengenai permasalahan yang akan penulis angkat dalam skripsi ini
adalah sebagai berikut :
14
Wawancara dengan Riki, salah satu pemuda yang bekerja sebagai penambang emas.
Sepunggur: Pada Tanggal 03 Maret 2019. 15
Observasi Penulis terhadap Pemuda Karang Taruna di Sepunggur, Kec. Bathin II
Babeko, 03 Maret 2019.
9
1. Bagaimana Patisipasi Pemuda Dalam Pembangunan di Desa Sepunggur
Kecamatan Bathin II Babeko Kabupaten Bungo Provinsi Jambi?
2. Bagaimana Permasalahan Partispasi Pemuda Dalam Pembangunan di
Desa Sepunggur Kecamatan Bathin II Babeko Kabupaten Bungo
Provinsi Jambi?
3. Bagaimana Upaya Pemerintah Desa Dalam Meningkatkan Partisipasi
Pemuda Dalam Pembangunan di Desa Sepunggur Kecamatan Bathin II
Babeko Kabupaten Bungo Provinsi Jambi?
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini tidak melebar dan mengambang khususnya tentang
Pemuda dalam berbagai aspek, maka untuk mempermudah penelitian ini penulis
akan membatasi masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah tentang
Partisipasi Pemuda Dalam Pembangunan Desa (Studi di Karang Taruna Desa
Sepunggur Kecamatan Bathin II Babeko Kabupaten Bungo Provinsi Jambi)
Tahun 2017-2018.
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Ingin mengetahui partisipasi pemuda dalam pembangunan di desa
Sepunggur Kecamatan Bathin II Babeko Kabupaten Bungo Provinsi
Jambi.
10
2. Ingin mengetahui permasalahan partisipasi pemuda dalam
pembangunan di desa Sepunggur Kecamatan Bathin II Babeko
Kabupaten Bungo Provinsi Jambi.
3. Ingin mengetahui upaya pemerintah desa dalam meningkatkan
partisipasi pemuda dalam pembangunan di desa Sepunggur Kecamatan
Bathin II Babeko Kabupaten Bungo Provinsi Jambi.
2. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk:
1. Sebagai sumbangan pemikiran penulis terhadap para pembaca
khususnya dan masyarakat luas pada umumnya tentang partisipasi
pemuda dalam pembangunan desa.
2. Sebagai sarana untuk menambah wawasan bagi penulis dalam rangka
mengembangkan keilmuan yang telah di dapat setelah di bangku
perkuliahan.
3. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan kritikan
terhadap organisasi Karang Taruna Desa Sepunggur agar lebih
memperhatikan sistem administrasi serta manajemen dalam organisasi
dan lebih giat dalam melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfa’at
bagi proses kemajuan Desa Sepunggur.
4. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu
(S1) dalam bidang Ilmu Pemerintahan pada Program Studi Ilmu
Pemerintahan, Fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
11
E. Kerangka Teori
Kerangka teori merupakan uraian yang ringkas tentang teori yang
digunakan dan cara menggunakan teori ini dalam menjawab pertanyaan
penelitian.16 Agar penelitian ini lebih tearah dan tepat sasaran maka penulis
menganggap perlu penggunaan kerangka teori sebagai landasan berfikir guna
mendapat konsep yang benar dan tepat dalam penyusunan skripsi ini sebagai
berikut.
1. Teori Partisipasi
Partisipasi berasal dari bahasa inggris yaitu “participation” adalah
pengambilan bagian atau pengikut sertaan. Menurut Keith Davis, partisipasi
adalah suatu keterlibatan mental dan emosi seseorang kepada pencapaian tujuan
dan ikut bertanggungjawab di dalamnya. Sebenarnya partisipasi adalah suatu
gejala demokrasi dimana seseorang diikutsertakan dalam suatu perencanaan
serta dalam pelaksanaan dan juga ikut memikul tanggung jawab sesuai dengan
tingkat kematangan dan kewajibannya.17
Partisipasi pemuda merupakan salah satu keniscayaan yang perlu untuk
dilaksanakan. Istilah partisipasi ini biasanya merupakan istilah yang digunakan
untuk mendeskripsikan adanya keterlibatan segenap stakeholder terhadap
aktivitas pembangunan. Dalam konteks tertentu istilah ini dikaitkan dengan
kegiatan pemuda yang mandiri, mobilitas sosial, pembagian yang merata
terhadap hasil pembangunan.
16
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta,
2009), hlm. 283. 17
Fahmyddin A’raaf Tauhid, Partisipasi Publik Dalam Perencanaan Kota, (Gowa:
Alauddin University Press, 2013), hlm. 238.
12
Secara harfiah, Irfani mengemukakan bahwa partisipasi berarti “turut
berperan serta dalam suatu kegiatan”, “keikutsertaan atau peran serta dalam
suatu kegiatan”, peran aktif serta atau proaktif dalam suatu kegiatan”. Partisipasi
dapat didefiniskan secara luas sebagai bentuk keterlibatan dan keikutsertaan
pemuda secara aktif dan sukarela, baik karena alasan-alasan dari dalam dirinya
(intrinsik) maupun dari luar dirinya (ekstrinsik) dalam keseluruhan proses
kegiatan yang bersangkutan. Kata “keterlibatan” dalam definisi partisipasi
sendiri ditafsirkan secara beragam oleh banyak kalangan kalangan.
Barry mengemukakan bahwa partisipasi pada dasarnya merupakan hal
ikut ambil bagian dalam suatu kegiatan, atau keikutsertaan dalam suatu kegiatan.
Pandangan tersebut menunjukkan bahwa partisipasi sebagai kesediaan untuk
membantu berhasilnya setiap program pembangunan sesuai dengan kemampuan
setiap orang berarti mengorbankan diri sendiri. Ouchi dan Champbell
mengartikan partisipasi sebagai mengambil bagian dalam suatu proses kegiatan
tertentu pada suatu kegiatan kelompok. Mubyanto mengemukakan bahwa secara
luas partisipasi berarti sebagai kesediaan untuk membantu berhasilnya setiap
program pembangunan sesuai dengan kemampuan setiap orang tanpa berarti
mengorbankan diri sendiri. Sedangkan Slamet memaknai partisipasi sebagai
keterlibatan aktif dan bermakna dalam proses pembentukan keputusan,
pelaksanaan program-program yang telah dilaksanakan.18
Mengacu pada pendapat yang oleh para ahli di atas maka partisipasi
dasarnya merupakan suatu bentuk keterlibatan aktif dan bermakna dalam proses
18
www.digilib.uinsby.ac.id. Diakses Pada Tanggal 11 Maret 2019. Pukul 14:23 WIB.
13
kegiatan yang dilakukan secara sukarela guna mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Slamet mengidentifikasikan bahwa partisipasi dapat berbentuk
tenaga, uang dan materil, sumbangan pikiran baik tahap perencanaan,
pelaksanaan maupun pada tahap evaluasi. Sedangkan Mubyanto membedakan
bentuk partisipasi ke dalam bentuk tenaga, barang atau materil, uang,
ide/gagasan, dan tanggung jawab.19
Berdasarkan uraian di atas jelas menunjukkan bahwa partisipasi
mengandung makna sebagai suatu bentuk keikutsertaan dalam memberikan
sumbangan baik dalam berbentuk tenaga, uang dan materil, sumbangan pikiran
baik tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pencapaian tujuan yang
diharapakan. Terkait dengan partisipasi pemuda maka partisipasi dapat diartikan
sebagai suatu bentuk keterlibatan aktif dan bermakna yang dilakukan pemuda
dalam proses kegiatan yang dilakukan secara sukarela guna mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Irfani, mengemukakan bahwa terdapat 4 substansi pokok
dalam pengertian partisipasi pemuda yang meliputi:
1. Partisipasi dalam proses pengambilan keputusan.
2. Partisipasi dalam implementasi kegiatan.
3. Partisipasi dalam pemantauan dan evaluasi hasil-hasil program, dan
4. Partisipasi dalam penerimaan manfa’at/keuntungan yang diperoleh dari
program.20
Keempat substansi pokok dalam pengertian partisipasi pemuda tersebut
dapat diuraikan sebagai berikut:
19
Ibid. hlm. 8. 20
Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebiato, Pemberdayaan Masyarakat Dalam
Perspektif Keijakan Publik. Edisi Revisi, cet. Ke 5. (Bandung: Alfabeta, 2019), hlm. 82.
14
1) Partisipasi Dalam Proses Pengambilan Keputusan
Secara sederhana bahwa Partisipasi dalam proses pengambilan keputusan
yaitu: pengambilan bagian dengan menyalurkan ide, materi, tenaga, maupun
ketrampilan untuk mengambil suatu keputusan yang dibuat, baik dalam sebuah
organisasi maupun dalam kehidupan berpemuda dan pribadi. Namun, saat kita
sudah memutuskan untuk ikut andil dalam pengambilan keputusan, kita juga
harus mempertimbangkan resiko-resiko dan keuntungan apa saja yang didapat
jika mengambil langkah ini dan itu, jangan samapai salah dalam mengambil
keputusan karena asal berpartisipasi saja.21
2) Partisipasi Dalam Implementasi Kegiatan
Partisipasi dalam implementasi kegiatan dilakukan dengan melaksanakan
kegiatan sesuai dengan rencana. Berhasilnya suatu program pembangunan
tergantung dari keikutsertaan pemuda dalam berpartisipasi pada seluruh
kegiatan. Koentjaraningrat, menyatakan bahwa partisipasi pemuda, terutama
pemuda pedesaan dalam pembangunan sebenarnya menyangkut dua tipe yang
pada prinsipnya berbeda yaitu:
a) Partisipasi dalam aktivitas bersama dalam proyek pembangunan yang
khusus. Dalam tipe yang pertama, pemuda pedesaan diajak, diperintahkan
untuk mengerjakan pekerjaan yang bersifat fisik. Kalau pemuda ikut serta
berdasarkan atas keyakinannya bahwa proyek itu akan bermanfaat baginya,
maka mereka akan berpartisipasi dengan semangat dan spontanitas, tanpa
mengarapkan upah yang tinggi. Sebaliknya , kalau mereka hanya diperintah
21
Ibid. hlm. 83.
15
dan dipaksa oleh atasan untuk menyumbangkan tenaga atau harta bendanya
kepada proyek tadi, maka mereka tidak akan turut berpartisipasi dengan
semangat tadi. Contoh. Partisipasi orang desa dalam pembangunan jalan,
membuat saluran irigasi.
b) Partisipasi sebagai individu diluar aktivitas-aktivitas bersama dalam
pembangunan. Dalam tipe partisipasi ini tidak ada proyek aktivitas bersama
yang khusus, tapi masih termasuk proyek pembangunan tidak bersifat fisik
dan tidak memerlukan perintah atau paksaan dari atasannya, tetapi
berdasarkan kemauan mereka sendiri.
3) Partisipasi Dalam Pemantauan dan Evaluasi Hasil-hasil Program
Pemantauan dan Evaluasi Partisipatif adalah merupakan bentuk
pendekatan perlibatan masyarakat dalam pelaksanaan program pemberdayaan
masyarakat yang memposisikan masyarakat hanya sebagai pihak penerima tetapi
sekaligus sebagai pelaku program.
4) Partisipasi Dalam Penerimaan Manfaat/Keuntungan Yang Diperoleh
Dari Program
Menurut Cohen dan Uphoff banyak cara untuk mengklrarifikasikan dan
menganalisis manfaat-manfaat dari hasil pembangunan. Dari segi distribusi
dapat dilihat pada jumlah maupun kualitas manfaat. Dari segi lain dapat
dibedakan antara material benefits dan sosial benefits. Material benefits dalam
menganalisa akan berhubungan dengan konsumai atau pendapatan, kekayaan,
16
sedangkan sosial benefits seperti pendidikan, pelayanan kesehatan, air bersih,
jalan-jalan, fasilitas transportasi.22
Konsorsium Pengembangan Pemuda Irfani, menafsirkan partisipasi
berdasarkan tingkat keterlibatan pemuda sebagai menjadi beberapa tahap
sebagai berikut:
a. Tahap Mobilisasi
Partisipasi tahap ini dicirikan oleh adanya penggunaan teknologi luar
tanpa minta pendapat dari pemuda, dan pemuda dikerahkan untuk
melaksanakannya. Mobilisasi dikritik karena dianggap bukan menyertakan
pemuda melainkan mengerahkan pemuda. Keterlibatan atau keikutsertaan
pemuda dalam suatu kegiatan tidak lahir secara sukarela melainkan dengan cara
diperintah atau dipaksa. Karena itu tahap mobilisasi dianggap sama sekali tidak
partisipatif, bahkan bertentangan dengan prinsip-prinsip pendekatan partisipatif.
Dengan cara mobilisasi seringkali pemuda hanya dijadikan obyek pembangunan.
b. Tahap Pengenalan Partisipasi
Tahap partisipasi jenis ini memiliki ciri adanya penggunaan teknologi
luar yang dapat meminta pendapat dari pemuda. Keterlibatan pemuda dalam hal
ini masih terbatas, seringkali sebagai obyek percobaan penggunaan teknologi
baru. Pemuda memang diminta untuk melakukan ujicoba secara terbatas
sebelum memutuskan apakah sesuatu kegiatan atau teknologi akan diterapkan
secara lebih luas. Tetapi apa yang disebut partisipasi pemuda sesungguhnya
belum tumbuh benar. Artinya, rancangan kegiatan dan keputusan tentang jenis
22
Imam Sunoto, Mengukur Tingkat partisipasi pemuda dalam program karang taruna
dengan pendekatan metode fuzzy inference system mamdani, Vol. 8 No. 2 Noember 2017.
17
kegiatan atau teknologi yang diadopsi masih ditentukan oleh orang luar, bukan
oleh pemuda sendiri sehingga nyaris menempatkan mereka sebagai sekedar
pelaksana kegiatan saja.
c. Tahap Pemberdayaan Pemuda
Tahap ini memiliki ciri adanya teknologi tepat guna dari luar yang
diperkenalkan dan pemuda didorong atau diberikan motivasi untuk
meningkatkan kemampuannya. Pada tahap ini, keterlibatan pemuda mulai
menjadi pertimbangan utama dalam proses perencanaan, pelaksanaan, maupun
penilaian hasil program. Tetapi, karena selama ini pemuda jarang diberi
kesempatan untuk berperan aktif.23
2. Hakikat Pemuda
Dalam kosa kata bahasa Indonesia, pemuda juga dikenal dengan sebutan
generasi muda dan kaum muda. Seringkali terminology pemuda, generasi, atau
kaum muda memiliki pengertian yang beragam. Pemuda adalah individu yang
bila dilihat secara fisik sedang mengalami perkembangan dan secara psikis
sedang mengalami perkembangan emosional, sehingga pemuda merupakan
sumber daya manusia pembangunan baik saat ini maupun masa akan dating.
Sebagai calon generasi penerus yang akan menggantikan generasi sebelumnya.
World Health Organization menyebut sebagai “young people” dengan batas usia
10-24 tahun, sedangkan usia 10-19 tahun disebut “adolescenea” atau remaja.
23
R.A Santoso, Partisipasi, Komunikasi, Persuasi, dan Disiplin Dalam Pembangunan,
(Bandung: Alumni 1998), hlm. 13.
18
International Youth Year yang diselenggarakan tahun 1985, mendefinisikan
penduduk berusia 15-24 tahun sebagai kelompok pemuda.24
Secara harfiah, Oxford English Dictionary, mengartikan bahwa “youth”
yang diterjemahkan sebagai pemuda adalah:
The period between childhood and adult age.
Treated as singular or plural young people.
Yang terjemahan bebasnya adalah sebagai berikut:
Periode antara masa kanak-kanak dan usia dewasa.
Diperlakukan sebagai tunggal atau jamak orang muda.
Sedangkan Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan pemuda
sebagai Orang yang masih muda; orang muda.25 Penjabaran lebih luas tentang
definisi pemuda terdapat dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang
Kepemudaan Pasal 1 butir (1) yaitu: “Pemuda adalah warga Negara Indonesia
yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia
16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun”.26
Definisi yang berbeda ditunjukkan oleh Alquran. Dalam kaidah bahasa
Qurani pemuda atau yang disebut “asy-syabab” didefinisikan dalam ungkapan
sifat dan sikap seperti :
1. Berani merombak dan bertindak revolusioner terhadap tatanan system yang
rusak. Seperti kisah pemuda (Nabi) Ibrahim mereka berkata : “Siapakah
yang (berani) melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-yuhan kami?
24
Erlangga Masdiana, dkk., Peran Generasi Muda Dalam Ketahanan Nasional,
(Jakarta: Kementrian Pemuda Dan Olahraga Republik Indonesia, 2008), hlm 1-2. 25
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi III, 2008,
http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/, Diakses tanggal 10 Februari 2019. 26
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan.
19
Sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang dzalim, Mereka berkata : “
Kami dengar ada seorang pemuda yang (berani) mencela berhala-berhala ini
yang bernama Ibrahim” (QS. Al-Anbiya’, 21: 59-60).
2. Memiliki standard moralitas (iman), berwawasan, bersatu, tanggung jawab,
optimis dan teguh dalam pendirian serta konsisten dalam perkataan. Seperti
tergambar pada kisah Ash-habul Kahfi (para pemuda penghuni gua). “Kami
ceritakan kisah mereka itu adalah kepadamu (Muhammad) dengan
sebenarnya”. Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang
beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka
petunjuk dan Kami telah meneguhkan hati mereka di waktu mereka berdiri,
lalu mereka mengatakan: “Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi, kami
sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau
demikiantelah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran.
3. Seorang yang tidak berputus-asa, pantang menyerah dan pantang mundur
sebelum cita-citanya tercapai. Seperti digambarkan pada pribadi pemuda
(Nabi Musa). Dalam Surah Al-Kahfi ayat 60.
أو ٱلبحريه مجمع أبلغ حت أبرح لب لفتيه مىس قبل وإذ حقب أمض
Artinya: Dan (ingatlah) ketika dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada
muridnya, “Aku tidak akan berhenti berjalan sebelum sampai kepertemuan
dua buah lautan atau aku akan berjalan samapai bertahun-tahun”. (QS. Al-
Kahfi, 18 : 60).27
4. Jadi pemuda identik dengan sebagai sosok individu yang berusia produktif
dan mempunyai karakter khas yang spesifik yaitu revolusioner, optimis,
27
(QS. Al-Kahfi, 18 : 60)
20
tanggung jawab, berpikiran maju, memiliki moralitas, dan seabagainya.
Kelemahan mencolok dari seorang pemuda adalah kontrol diri dalam artian
mudah emosional.28
Nusyam mengemukakan bahwa secara definitif seseorang dianggap
pemuda jika dari sisi usia adalah dalam bentangan usia 10-24 tahun. Di sisi lain,
seseorang bisa saja dianggap muda jika yang bersangkutan memiliki semangat
sebagaimana kaum muda. Pemuda adalah the leader of tomorrow, makanya di
tangan kaum mudalah nasib sebuah bangsa yang dipertaruhkan. Jika kaum
mudanya memiliki semangat dan kemampuan untuk membangun bangsa dan
negaranya maka sesungguhnya semuanya itu akan kembali kepadanya.
Partisipasi pemuda dalam pembangunan merupakan suatu hal yang
penting, setiap pemimpin dalam bidang apapun, mulai dari tingkat atas sampai
tingkat yang paling bawah, harus mampu meningkatkan partisipasi bawahannya.
Secara harfiyah, partisipasi berarti “turut ikutserta dalam suatu kegiatan,
keikutsertaan dalam suatu kegiatan, partisipasi aktif dan proaktif dalam suatu
kegiatan”. Partisipasi bisa diartikan sebagai “bentuk keterlibatan dan
keikutsertaan pemuda secara aktif dan sukarela, baik karena alasan-alasan dari
dalam dirinya maupun dari luar dirinya dalam keseluruhan proses kegiatan yang
bersangkutan”.
Harapan yang besar terhadap pemuda ini pada sisi lain menimbulkan
tanggung jawab besar yang harus dipikul oleh pemuda. Artinya pemuda harus
menjadi sosok yang mampu memenuhi harapan tersebut. Sementara itu menjadi
28
Pitriani, Generasi Muda Dan Kepemimpinan Dalam Islam, 2016. Dalam Jurnal, hlm.
4.
21
sosok yang diharapkan itu tidak jadi dengan sendirinya mereka harus mampu
ditempah dirinya. Untuk itu lebih mengoptimalkan partisipasi pemuda dalam
pembangunan desa, maka perlu didukung dengan kegiatan pembinaan dan
pengembangan pemuda melalui aspek sebagai berikut:
a. Menciptakan suasana kepemimpinan yang memberikan rangsangan dan
peluang seluas-luasnya bagi pemuda untuk berpartisipasi dalam
pembangunan.
b. Mempersiapkan pemuda untuk membentuk dan memperkokoh partisipasi
dan fungsinya dalam pembangunan yang mencakup aspek ideologi, politik,
sosial dan budaya.
c. Memberikan kebebasan kepada pemuda dengan berbagai keterampilan,
kemampuan dan keahlian profesional serta pengembangan etos kerja.
d. Meningkatkan dan mengembangkan sistem pengelolaan, koordinasi,
penyelenggaraan kegiatan, ketenagaan dan penyebaran informasi terhadap
pemuda.
Melalui strategi ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi pemuda
dalam pembangunan dan pengembangan dalam berbagai bidang. Berdasarkan
penjelasan tersebut jelaslah bahwa pemuda dapat meningkatkan partisipasi
dalam pembangunan desa melalui program dan kegiatan.29
1. Pemberdayaan Sebagai Proses Pembangunan Masyarakat
Subejo dan Narimo mengemukakan bahwa, terminologi pemberdayaan
masyarakat yaitu proses dimana usaha-usaha orang-orang itu sendiri disatukan
29
Waston Malau, Pemuda Dan Masa Depan Bnagsa, Jurnal Vol. 1 No.1 2017, hlm. 30-
33
22
dengan usaha-usaha pemerintah untuk memperbaiki keadaan ekonomi, sosial
dan kultural masyarakat, menyatukan masyarakat-masyarakat itu ke dalam
kehidupan bangsa, dan memungkinkan masyarakat itu menyumbangkan secara
penuh bagi kemajuan nasional.30
Bartle mendefinisikan community development sebagai alat untuk
menjadikan masyarakat semakin komplek dan kuat. Ini merupakan suatu
perbahan sosial dimana masyarakat menjadi lebih komplek, institusi local
tumbuh, collective power-nya meningkat serta terjadi perubahan secara kualitatif
pada organisasinya. Sedangkan menurut Tim Deliveri pengertian pemberdayaan
masyarakat yaitu pemberdayaan sebagai suatu proses yang bertitik tolak untuk
memandirikan masyarakat agar dapat meningkatkan taraf hidupnya sendiri
dengan menggunakan dan mengakses sumberdaya setempat sebaik mungkin.
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat, mampu menjawab kebutuhan
dasar masyarakat, mendukung keterlibatan masyarakat dan dibangunnya sumber
daya lokal, sensitif terhadap budaya lokal, memperhatikan dampak
lingkungandan tidak menciptakan ketergantungan. Komitmen pemerintah baik
pusat maupun daerah dalam bentuk dukungan dana dan sumberdaya pendukung
lainnya dalam proses fasilitasi untuk pemberdayaan.31
2. Pembangunan Kepemudaan di Pedesaan
Secara filosofis suatu pembangunan dapat diartikan sebagai upaya yang
sistematik dan berkesinambungan untuk menciptakan keadaan yang dapat
30
Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebiato. Pemberdayaan Masyarakat Dalam
Perspektif Kebijakan Publik.Edisi Revisi cet. ke 5 (Bandung: Alfabeta, 2019). hlm. 75. 31
Ibid. hlm. 80.
23
menyediakan berbagai alternatif yang sah sebagai pencapaian aspirasi setiap
warga yang paling humanistik.32
Untuk dapat membangun lebih baik masyarakat harus berpendidikan atau
mempunyai moral yang baik pula, untuk memberikan pembangunan yang lebih
efektif, masyarakat perlu mempelajari sejarah bangsa. Mengetahui bangsa
adalah penting supaya kita tidak mengulangi kesalahan-kesalahan dalam
melakukan pembangunan dan memeliharanya. Persepsi yang lebih mendekati
kebenaran ialah bahwa istilah “pembangunan” harus dipahami dalam konteks
yang luas. Alasan untuk mengatakan demikian dikarenakan terdapat kesepakatan
yang mengatakan bahwa pembangunan harus mencakup segala segi kehidupan
dan penghidupan Bangsa dan Negara yang bersangkutan, meskipun dengan
skala prioritas yang berbeda dari suatu Negara dengan Negara yang lain.33
Dalam konteks yang luas pembangunan mempunyai beberapa pengertian
yang didasarkan pada sudut pandang yang berbeda-beda pula antara lain :
a. Pembangunan adalah perubahan, dalam arti mewujudkan suatu kondisi
kehidupan berbangsa dan bermasyarakat yang lebih baik dari kondisi
sekarang. Kondisi yang lebih baik itu dapat dilihat dalam cakupan di seluruh
kehidupan bernegara dan bermasyarakat, yaitu tidak hanya dalam
peningkatan taraf hidup saja akan tetapi juga dalam segi-segi kehidupan
yang lainnya. Manusia bukan hanya makhluk ekonomi, akan tetapi makhluk
sosial dan makhluk politik.
32
Afifuddin, Pengantar Administrasi Pembangunan Konsep Teori dan Implikasinya di
Era Reformasi (Bandung: CV Alfabeta, 2010), hlm. 41. 33
Ernan Rusdiadi, Perencanaan dan Pengembangan Wilayah, (Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia, 2009), hlm. 119.
24
b. Pembangunan adalah pertumbuhan, yaitu kemampuan suatu Negara untuk
selalu terus berkembang baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif,
cakupannya adalah seluruh segi kehidupan.
c. Pembangunan adalah serangkaian usaha yang sadar dilakukan, yaitu
keadaan yang lebih baik sebagai dambaan suatu masyarakat tidak akan
terjadi sendirinya, apalagi secara kebetulan. Secara konseptual maupun
secara operasional tujuan dengan beberapa kegiatan dengan sengaja
ditentukan dalam seluruh potensi serta kekuatan nasional.34
Menurut Katz, 1965 definisi yang sederhana mengatakan bahwa
pembangunan adalah proses perubahan dari suatu keadaan lain yang lebih baik.
Dalam tugas-tugas pembangunan, aparat administrasi diharapakan memiliki
komitmen terhadap tujuan-tujuan pembangunan, baik dalam perumusan
kebijakan maupun dalam pelaksanaannya secara efektif dan efisien.35
Hal di atas menjelaskan bahwa partisipasi pemuda adalah merupakan
keterlibatan pemuda dalam suatu kegiatan, baik keterlibatannya melalui tenaga,
pikiran dan biaya. Jika dilihat dari konteks pembangunan desa maka yang
dimaksud dengan partisipasi pemuda dalam pembangunan desa adalah
keterlibatan pemuda baik secara fisik maupun non fisik secara bersama-sama
dengan aktor yang lain dalam usaha membangun desa.36
34
http://id.wikipedia.org/wiki/Pembangunan. Diakses tanggal 10 Februari 2019. 35
Ernan Rusdiadi, hlm. 71. 36
Dwi Sandy Aprilian, Partisipasi Pemuda Dalam Musyawarah Perencanaan
Pembangunan Desa (Musrenbang Desa) Di Desa Sidoarjo Kec. Rowokangkung, Skripsi,
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Jember, 2015.
25
Salah satu kajian terdahulu yang menunjukkan perlunya memasukkan
unsur pemuda dalam pembangunan desa yaitu potensi kaum yang ada didesa
dioptimalkan melaui program serta kegiatan pembangunan pedesaan yang
dirintis secara berkelanjutan oleh pemuda maupun organisasi pemuda. Dari
pernyataan tersebut menunjukkan bahwa pemuda sebagai salah satu elemen
masyarakat desa memiliki peluang sama dalam peran pembangunan untuk
kemajuan dan pengembangan desa.37
Aspek penting dari proses pembangunan desa melalui kelembagaan desa
salah satunya berkaitan dengan konsep partisipasi adalah jejaring antar
kelembagaan. Dalam masyarakat terdapat berbagai bentuk kelembagaan, baik
yang terbentuk karena struktur adat, kesatuan wilayah, kesatuan primordial,
kesamaan minat maupun kepentingan. Aktivitas para pemuda dalam kajian ini
menunjukkan adanya upaya pengembangan masyarakat yang merupakan bagian
dari pembangunan sosial. Usaha merawat jejaring kelembagaan pemuda desa ini
penting karena adanya kebutuhan antar individu (pemuda) sebagai upaya untuk
fokus pada sumber daya yang dimilki, namun sekaligus dapat mengakses
kesempatan kepada pemuda untuk terlibat dalam pembangunan desa.38
Salah satu organisasi kemasyarakatan yang menampung aspirasi dan
melibatkan generasi muda yang berkembang di Desa saat ini adalah karang
Taruna. Selain menampung aspirasi, Karang Taruna juga berperan sebagai
wadah penanaman rasa kebangsaan secara nasional, pengembangan potensi diri
37
Dewi Cahyani Puspitasari, Pemuda Membangun Desa: Dinamika Partisipasi
Pembangunan Desa, Jurnal Studi Pemuda, Vol 4, No. 2, September 2015. hlm. 331. 38
Agus Purbatin Hadi, Konsep Pemberdayaan, Partisipasi dan Kelembagaan Dalam
Pembangunan, Vol. III, No. 8, Agustus 2015. hlm. 346.
26
dan merupakan organisasi yang bergerak dalam bidang kesejahteraan sosial.
Yang dimaksud dengan Karang Taruna adalah organisasi kepemudaan di
Indonesia. Karang Taruna merupakan wadah pengembangan generasi muda
nonpartisan, yang tumbuh atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial
dari, oleh dan untuk masyarakat khususnya generasi muda di wilayah
desa/kelurahan atau komunitas sosial sederajat, yang terutama bergerak dibidang
kesejahteraan sosial. Sebagai organisasi sosial kepemudaan Karang Taruna
merupakan wadah pembinaan dan pengembangan serta pemberdayaan dalam
upaya mengembangkan kegiatan ekonomis produktif dengan pendayagunaan
semua potensi yang tersedia dilingkungan baik sumber daya manusia maupun
sumber daya alam yang telah ada.39
Karang Taruna beranggotakan pemuda dan pemudi (dalam AD/RT nya
diatur keanggotaanya mulai dari pemuda/I berusia mulai dari 16 – 35 tahun) dan
batasan sebagai Pengurus adalah berusia mulai 17 – 25 tahun.40 Karang Taruna
didirikan dengan tujuan memberikan pembinaan dan pemberdayaan kepada para
remaja, misalnya dalam bidang keorganisasian, ekonomi, olahraga, ketrampilan,
advokasi, keagamaan dan kesenian. Karang Taruna adalah Organisasi Sosial
Wadah pengembangan generasi muda yang tumbuh dan berkembang atas dasar
kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat terutama
generasi muda di wilayah desa/kelurahan dan terutama bergerak di bidang usaha
kesejahteraan sosial. Rumusan tersebut diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
39
Setiyo Manuggal, Buku Karang Taruna, (Mredo Kulon,2015), hlm 11. 40
Ibid, hlm 12.
27
1. Karang Taruna adalah suatu organisasi sosial, perkumpulan sosial yang
dibentuk oleh masyarakat yang berfungsi sebagai sarana partisipasi
dalam melaksanaan Usaha Kesejahteraan Sosial. (UKS).
2. Sebagai wadah pengembangan generasi muda, Karang Taruna
merupakan tempat diselenggarakannya berbagai upaya atau kegiatan
untuk meningkatan dan mengembangkan cipta, rasa, karsa, dan karya
generasi muda dalam rangka pengembangan sumber daya manusia
(SDM).
3. Karang Taruna tumbuh dan berkembang atas dasar adanya kesadaran
terhadap keadaan dan permasalahan di lingkungannya serta adanya
tanggung jawab sosial untuk turut berusaha menanganinya. Kesadaran
dan tanggung jawab sosial tersebut merupakan modal dasar tumbuh dan
berkembangnya Karang Taruna.41
3. Fungsi dan Tanggung Jawab Pemerintah Desa
Berdasarkan Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa Pasal 1
yaitu Pemerintah Desa ialah penyelenggara urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintah Negara kesatuan
Republik Indonesia.42 Latar belakang berdirinya sebuah pemerintahan desa
hakekatnya adalah sebagai kebutuhan dasar masyarakatnya, atau sebagian unsur
pemerintah yang melayani masyarakatnya.
Dalam proses pemerintahan kebutuhan dasar tentunya desa memiliki
urusan untuk menjalankan fungsi dari pemerintahannya. Adapun urusan
41
Ibid, hlm 13. 42
Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa Pasal 1
28
pemerintahan desa yakni urusan tata pemerintahan, urusan pemberdayaan
masyarakat desa, urusan kesejahteraan masyarakat, dan ketertiban lingkungan.
Dengan adanya UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa mengatur kewenangan
pemerintahan, pasal 18 UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, adapun bidang
tersebut yakni mengatur tentang klasifikasi bidang. Bidang penyelenggaraan
pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan masyarakat
desa, pemberdayaan masyarakat desa berdasarkan prakarsa masyarakat.43
Menurut W.S. Sayre, sebagaimana dikutip oleh Inu Kencana Syafiie,
government is best as the organized agency of the state, exspressing and
exercingits authority. (Pemerintahan dalam definisi terbaiknya adalah sebagai
organisasi dari Negara yang memperlihatkan dan menjalankan kekuasaannya).
Sedangkan menurut Samuel Edward Finer, dikutip Inu Kencana Syafiie,
pemerintah harus mempunyai kegiatan terus menerus (process), Negara tempat
kegiatan ini berlangsung (state), pejabat yang memerintah (the duty), dan cara
metode serta sistem (maner, method and system) dari pemerintah terhadap
masyarakat.44
Kepala Desa merupakan pimpinan penyelenggaraan pemerintahan desa
berdasarkan kebijakan yang telah ditetapkan bersama Badan Permusyawaratan
Desa (BPD). Jadi, Kepala Desa sebagai kepala pemerintahan bertanggung jawab
atas terselenggaranya pemerintahan desa karena kepala desa yang memegang
peran yaitu sebagai wakil rakyat yang terpilih dan dipilih secara langsung oleh
43
Arif Zainudin, Model Kelembagaan Pemerintahan Desa, Jurnal Ilmu Pemerintahan,
Vol. 1 No. 2, September 2016. hlm. 338. 44
Inu Kencana Syafiie, Ilmu Pemerintahan, Cet. Ke-3 (Jakarta: Bumi Aksara, 2015).
hlm. 8.
29
masyarakat desa. Kepala Desa harus memiliki kemampuan, bakat, kecakapan,
dan sifat kepemimpinan, disamping menjalankan kegiatan-kegiatan, koordinasi,
fungsi, peran dan tanggung jawab.
a. Fungsi Pemerintah Desa Dalam Bidang Pemerintahan
Serupa dengan kandungan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah, pelaksanaan fungsi pemerintah desa dalam pemerintahan,
pembangunan maupun kemasyarakatan harus berorientasi kebawah dan
melibatkan masyarakat luas. Melalui pemberian wewenang perencanaan dan
pelaksanaan program kerja dan perubahan ditingkat daerah. Dengan cara ini
pemerintah desa akan mampu mengatur pemerintahannya dan menyerap aspirasi
masyarakat banyak, sehingga kewenangan yang dilaksanakan mampu
memberdayakan dan memenuhi kebutuhan masyarakat lalu membentuk
pemerintahan yang sehat. Fungsi utama pemerintah desa dalam urusan
pemerintahan adalah pengaturan kehidupan masyarakat sesuai dengan
kewenangan desa seperti Peraturan Desa (Perdes), pembentukan lembaga
kemasyarakatan, pembentukan Badan Usaha Milik Desa serta kerja sama antar
desa.45
b. Peran dan Tanggung Jawab Pemerintah Desa
Mengenai peran pemerintah desa dalam melaksanakan pembangunan di
wilayahnya adalah sebagai perencana pembangunan, pengawas pembangunan,
dan pelopor pembangunan. Peran pemerintah desa sangat penting dalam
mengadakan pendekatan dan menumbuhkan serta mengembangkan swadaya
45
Wayan Mahayana, Perann Kepala Desa Dalam Meningkatkan Pembangunan Desa,
Jurnal Ilmu Pemerintahan, Juli-Agustus 2013. hlm. 401.
30
gotong royong masyarakat untuk dapat merealisasikan pelaksanaan
pembangunan yang telah direncanakan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja
Desa. Hal ini berarti bahwa Kepala Desa sebagai pemimpin di Desa adalah
penyelenggara dan penanggung jawab di dalam bidang pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakatan, juga Kepala Desa bertanggung jawab dalam
menumbuhkan dan mengembangkan swadaya gotong royong masyarakat.
Adapun beberapa hal yang menjadi peran Kepala Desa yaitu sebagai berikut:
1. Motivator
Motiator yaitu fungsi pemerintah desa sebagai pendorong dan pemberi
semangat kepada masyarakat setempat agar ikut melakukan tindakan-tindakan
yang positif sehingga apa yang diharapkan dapat lebih berkembang dan suatu
saat dapat menjadi penopang perekonomian yang ada.
2. Fasilitator
Dalam hal ini kepala desa sebagai fasilitator yaitu orang yang
memberikan bantuan dan menjadi narasumber yang baik untuk berbagai
permasalahan serta memfasilitasi kegiatan-kegiatan pembangunan desa
memberikan kemudahan dan kelancaran dalam proses pembangunan sehingga
program pembangunan desa dapat berjalan dengan baik.
3. Mobilisator
Mobilisator yaitu orang yang mengarahkan atau menggerakkan untuk
melakukan sesuatu yang berkaitan dengan sebuah pembangunan guna untuk
kepentingan bersama. Jadi Kepala Desa sebagai mobilisator yaitu kepala desa
menggerakkan atau mengajak masyarakat untuk bersama-sama melakukan
31
tindakan yang nyata untuk membangun desa, misalnya melakukan gotong
royong, memperbaiki tempat ibadah, serta memperbaiki tempat-tempat umum
lainnya.46
F. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka adalah uraian hasil-hasil penelitian terdahulu
(penelitian-penelitian lain) yang berkaitan dengan penelitian ini pada aspek
fokus/tema yang diteliti.
a. Penelitian Terdahulu
Pertama, Skripsi yang ditemukan adalah Skripsi Masril Mahasiswa
Institut Agama Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang berjudul,
Partisipasi Pemuda Dalam Pembangunan (Studi Karang Taruna Karya Remaja
Desa Pulau Mentaro Kecamatan Kumpeh Muaro Jambi), Peneliti mengkaji
tentang Tugas pokok dan fungsi karang taruna (pemuda) dalam pembangunan.47
Penelitian yang dilakukan oleh Masril memiliki judul yang sama dengan
penelitian yang dilakukan oleh peneliti, yang membedakan penelitian yang
peneliti lakukan sekarang adalah lokasi penelitianya. Penelitan yang dilakukan
oleh Masril berlokasi di Desa Pulau Mentaro Kecamatan Kumpeh. Sedangkan
lokasi penelitian yang saya lakukan berlokasi di Desa Sepunggur Kecamatan
Bathin II Babeko Kabupaten Bungo.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa partisipasi pemuda dalam
pembangunan di desa Pulau Mentaro sangat sedang, walaupun ditunjang dengan
46
Ibid, hlm. 402-403. 47
Masril, Partisipasi Pemuda Dalam Pembangunan (Studi Karang Taruna Karya
Remaja Desa Pulau Mentaro Kecamatan Kumpeh Muaro Jambi), Skripsi, Jurusan Ilmu
Pemerintahan Fakultas Syariah IAIN STS Jambi, 2012.
32
berbagai program yang melibatkan pemuda dan masyarakat. Dan kurangnya
koordinasi diantara pemerintah desa dengan para pemuda sehingga membuat
program yang dilakukan tidak berkesinambungan.
Kedua, Skripsi yang ditemukan adalah skripsi yang berjudul Perilaku
Politik kaum Muda dalam Pemilihan Legislatid di Desa Rato Kecamatan Lambu
Kabupaten Bima Tahun 2014 oleh Amrin. Dalam penelitiannya ditemukan
bahwa pilihan politik kaum muda, ikut berpartisipasi dalam proses sosialisasi
untuk mendapatkan informasi, di dalam beberapa perilaku politik idealis, kritis
dan pragmatis, untuk menentukan lima tahun ke depan.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku politik kaum muda
dalam pemilihan legislatif di Desa Rato Kecamatan Lambu Kabupaten Bima
Tahun 2014, yaitu disebabkan oleh proses sosialisasi politik, faktor figur, kultur,
faktor kekuasaan dan faktor ekonomi. Perbedaan penelitian yang dilakukan
Amrin dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu penelitian Amrin lebih
memfokuskan kepada perilaku politik kaum muda dalam pemilihan legislatif,
sedangkan penelitian yang dilakukan di fokuskan pada partisipasi pemuda dalam
pembangunan desa.48
Ketiga, Skripsi yang ditemukan adalah Skripsi Sudirman Adi Putra
Mahasiswa Jurusan Ilmu Politik Fakultas Ushuluddin, Filsafat dan Politik
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar yang berjudul, Peran Kaum Muda
Dalam Pembangunan Di Desa Tanammawang (Studi Terhadap Organisasi
Kepemudaan GENRETA di Desa Tanammawang Kecamatan Bontoramba
48
Amrin, Perilaku Politik kaum Muda dalam Pemilihan Legislatid di Desa Rato
Kecamatan Lambu Kabupaten Bima, Skripsi, Jurusan Ilmu Politik Fakultas Ushuluddin dan
Filsafat Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2016.
33
Kabupaten Jeneponto). Peneliti mengkaji tentang Peran Organisasi GENRETA
(Generasi Penerus Desa Tanammawang) dalam pembangunan di Desa
Tanammawang dan Eksistensi Organisasi GENRETA di Desa Tanammawang.49
Penelitian yang dilakukan oleh Sudirman Adi Putra memiliki judul yang
sama dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, yang membedakannya
adalah Sudirman Adi Putra membahasa tentang Peran Organisasi Genreta yang
berlokasikan di Desa Tanammawang Kecamatan Bontorama Kabupaten
Jeneponto. Sedangkan yang peneliti lakukan disini yaitu membahas tentang
Partisipasi Pemuda Dalam Pembangunan Desa di Desa Sepunggur Kecamatan
Bathin II Babeko Kabupaten Bungo.
Keempat, yang ditemukan adalah penelitian yang dilakukan oleh Eko
Prasetyo yang berjudul Demokrasi dan Problem Kepemimpinan Politik di
Indonesia (Pemikiran Politik Politisi Muda: Yuddy Chrisnandi, Budiman
Sudjatmiko, dan Fadli Zon). Dengan hasil penelitian bahwa demokrasi kita
semenjak merdeka sampai sekarang masih mengalami transisi dan disesuaikan
mungkin agar sesuai dengan karakter bangsa yang Bhinneka Tunggal Ika,
sebagaimana tujuan pokok kedepannya demokrasi kita tidak sekedar dalam basis
politik, melainkan berkehidupan sehari-hari. Meskipun diakui proses demokrasi
di Indonesia diwarnai dengan kecurangan, korupsi, kolusi dan nepotisme.
Sedangkan dalam kepemimpinan politik kaum muda, Indonesia terhenti sampai
era Soeharto, ia dengan kekuasaannya membuat regenerasi suram,
49
Sudirman Adi Putra, Skripsi, Jurusan Ilmu Politik Fakultas Ushuluddin, Filsafat dan
Politik Universita Islam Negeri Alauddin Makassar, Peran Kaum Muda Dalam Pembangunan
Di Desa Tanammawang (Studi Terhadap Organisasi Kepemudaan GENRETA di Desa
Tanammawang Kecamatan Bontoramba Kabupaten Jeneponto), 2017.
34
konsekuensinya pasca pelengserannya sampai sekarang pemimpin politik
kalangan muda tidak terealisasikan, pos-pos strategis politik masih diisi
pemimpin tua, sedangkan pemuda Reformasi setia menunggu giliran.50
Perbedaan penelitian Eko Prasetyo dengan penelitian yang dilakukan
yaitu Eko Prasetyo dalam penelitian memfokuskan pada kepemimpinan politik
kaum muda dalam lingkup politik praktis, sedangkan penelitian yang dilakukan
difokuskan pada tindakan kaum muda dalam pembangunan desa yang diwadahi
oleh organisasi kepemudaan (karang taruna).
Kelima, Skripsi yang ditemukan adalah Skripsi Nurul Sawitri Mahasiswi
Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Semarang yang berjudul, Partisipasi Pemuda Dalam Program Karang Taruna
Desa (Studi pada Pemuda di Dusun Kupang Kidul di Desa Kidul Kecamatan
Ambarawa). Peneliti mengkaji tentang Partisipasi Pemuda dalam program
karang taruna serta faktor yang menghambat dan mendukung partisipasi pemuda
dalam program karang taruna.51
Penelitian yang dilakukan oleh Nurul Sawitri memiliki judul yang sama
dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, yang membedakannya adalah
Nurul Sawitri membahas tentang Partisipasi Pemuda dalam program karang
taruna serta faktor yang menghambat dan mendukung partisipasi pemuda dalam
program karang taruna.
50
Eko Prasetyo, Demokrasi Dan Problem Kepemimpinan Politik Di Indonesia
(Pemikiran Politik Politisi Muda: Yuddy Chrisnandi, Budiman Sudjatmiko, dan Fadli Zon),
Skripsi, Jurusan Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013. 51
Nurul Sawitri, Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universita
Negeri Semarang yang berjudul, Partisipasi Pemuda Dalam Program Karang Taruna Desa
(Studi pada Pemuda di Dusun Kupang Kidul di Desa Kidul Kecamatan Ambarawa), 2014.
35
Dari Kelima Penelitian diatas maka bisa ditarik kesimpulan bahwa sudah
ada penelitian terdahulu tentang partisipasi atau peran pemuda dalam
pembangunan. Perbedaan antara tinjauan pustaka yang ditemukan dengan
penelitian yang sedang dilakukan adalah perbedaan obyek penelitian. Jika
kelima penelitian tersebut membahas tentang partisipasi kaum muda dalam
berbagai aspek. Akan tetapi, peneliti hanya membahas tentang partisipasi
pemuda dalam pembangunan di desa Sepunggur Kecamatan Bathin II Babeko
Kabupaten Bungo Provinsi Jambi. Peneliti lebih memfokuskan pada partisipasi
atau keikutsertaan pemuda dalam pembangunan dan upaya pemerintah desa
dalam meningkatkan partisipasi pemuda tersebut. Sedangkan tinjauan pustaka
diatas hanya membahas tentang partisipasi pemuda dan eksistensi organisasi
kepemudaan dan peran pemuda dalam organisasi tersebut.
36
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif, yaitu jenis penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-
kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.52
Adapun tujuan lain dari penelitian kualitatif adalah menggambarkan secara
sistematis, akurat sesuai fakta dan karakteristik mengenai masalah dan populasi
aspek tertentu.
Penelitian ini bersifat analisis deskriptif (deskriptif analysis).53 Dengan
bertujuan memberikan gambaran mengenai situasi yang terjadi dengan
menggunakan analisis deskriptif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
metode deskriptif adalah suatu bentuk menerangkan hasil penelitian yang
bersifat memaparkan sejelas-jelasnya tentang apa yang diperoleh dilapangan,
dengan cara peneliti melukiskan, memaparkan dan menyusun suatu keadaan
secara sistematis sesuai teori yang ada untuk menarik kesimpulan dalam upaya
pemecahan masalah.54
B. Pendekatan penelitian
1. Pendekatan Sosiologis
Sosiologis yaitu ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam
masyarakat, dan menyelidiki ikatan-ikatan antara manusia yang menguasai
52
Lexy J. Moeloeng, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. Grasindo, 2011). hlm. 4. 53
Ibid, hlm. 248. 54
Moh. Nazir,Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998). hlm. 13.
37
hidupnya. Sosiologi mencoba mengerti sifat dan maksud hidup bersama cara
terbentuk dan tumbuh serta berubahnya perserikatan-perserikatan hidup itu serta
pula kepercayaannya, keyakinan yang memberi sifat tersendiri kepada cara hidup
bersama itu dalam setiap persekutuan hidup manusia.55
Pendekatan sosiologis ini adalah untuk mengetahui gambaran keadaan
masyarakat lengkap dengan struktur lapisan serta berbagai gejala sosial lainnya
yang saling berkaitan dan suatu fenomena sosial dapat dianalisis dengan faktor-
faktor yang mendorong terjadinya hubungan mobilitas sosial serta keyakinan-
keyakinan yang mendasari mobilitas tersebut.
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
a. Data Primer
Data primer adalah data pokok yang diperlukan dalam penelitian, yang
diperoleh secara langsung dari sumbernya maupun dari lokasi objek penelitian,
atau keseluruhan data hasil penelitian yang diperoleh dilapangan. Data primer
tidak diperoleh melalui sumber perantara atau pihak kedua dan seterusnya. Dalam
penelitian ini data primer diperoleh secara langsung melalui wawancara.56
Yaitu
mengumpulkan data primer dari jawaban responden atas pertanyaan yang
diajukan melalui wawancara, adapun sumber primernya adalah Pemuda (Karang
Taruna) dan perangkat desa seperti kepala desa, sekretaris desa, bendahara desa,
kasi pembangunan, kasi pemerintahan dan kepala kampung.
55
Hasan Shadily, Di Kutip Dari Abudin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo, 2011). hlm. 38. 56
Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, Cet. Ke-7,
(Bandung: Alfabeta, 2017), hlm. 97.
38
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data atau sejumlah keterangan yang diperoleh secara
tidak langsung atau melalui perantara. Data ini diperoleh dengan cara mengutip
dari sumber lain, sehingga tidak bersifat autenthik, karena sudah diperoleh dari
tangan kedua, ketiga dan seterusnya.57 Dalam penelitian ini, yang dimaksud
dengan data sekunder yaitu data atau informasi kedua yang berhubungan dengan
masalah penelitian. Seperti Dokumen atau Data Kepemudaan, SK Kegiatan
Pemuda (Karang Taruna), jumlah responden dan kegiatan sosial pemuda di
masyarakat.
2. Sumber data
Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini berupa literature-
literature yang mendukung penelitian ini baik berupa Buku-buku, Jurnal, Karya
Ilmiah, Koran, Majalah, maupun tulisan-tulisan lain yang dianggap penting dalam
mendukung penelitian ini.
D. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data adalah alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data dan fakta penelitian. Adapun alat yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan
menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu utamanya selain pancaindra
lainnya seperti telinga, penciuman, mulut, dan kulit. Jadi metode observasi adalah
57
Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi, Edisi Revisi, (Jambi: Syari’ah Press IAIN
STS, 2014), hlm. 34.
39
metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian
melalui pengamatan dan pengindraan.58
b. Wawancara
Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar
informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna
dalam suatu topik tertentu.59 Susan dalam Sugiyono mengemukakan bahwa
dengan wawancara, maka peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam
tentang partisipasi dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi,
dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi. Tujuan dari wawancara ini
adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang
diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya. Dalam melakukan
wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang
dikemukakan oleh informan.60
Adapun orang yang dipilih untuk dijadikan sebagai informan dalam
penelitian ini yaitu:
1. Sayuti (Kepala Desa Sepunggur Periode 2016-2022)
2. Syarbaini (Bendahara Desa Sepunggur Periode 2016-2022)
3. Baki (Ketua Karang Taruna Desa Sepunggur Periode 2018-2020)
4. Akmal (Wakil Ketua Karang Taruna Desa Sepunggur Periode 2018-2020)
5. Midun (Bendahara Karang Taruna Desa Sepunggur Periode 2018-2020)
6. As’ad (Kasi Pembangunan Desa Sepunggur Periode 2016-2022)
58
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan
Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2007), hlm. 118. 59
Sugiyono, Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Cet. Ke 21. (Bandung:
Alfabeta, 2014), hlm. 231. 60
Ibid, hlm. 232-233.
40
7. Fauza, S. Pd.i (Kepala Kampung Desa Sepunggur Periode 2016-2022)
8. Roniyanto (Kasi Pemerintahan Desa Sepunggur Periode 2016-2022).
9. Darman Nasution (Tokoh Masyarakat Desa Sepunggur).
Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive
Sampling yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan
tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling
tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga
akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek/situasi sosial yang diteliti.61 Jadi
semua informan ini dipilih karena dianggap mereka dapat memberikan dan
menjawab permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen
bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.
Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life
histories), ceritera, biografi, peratran, kebijakan. Dokumen yang berbentuk
gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa, dan lain-lain. Dokumen yang
berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film, dan
lain-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi
dan wawancara dalam penelitian kualitatif.62
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
61
Sugiyono, Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, hlm. 218-219. 62
Ibid, hlm. 240.
41
dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,
menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola,
memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan
sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan tentunya dapat di informasikan
kepada orang lain. Analisis data yang digunakan adalah teknik analisa data model
induktif, yaitu analisa yang dimulai dari pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data dan verifikasi data.
a. Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah pengumpulan yang diperoleh dari lapangan baik
berupa arsip-arsip, dokumen, gambar-gambar dan lainnya. Kemudian diperiksa
kembali dan diatur untuk diurutkan.
b. Reduksi Data
Reduksi data adalah merupakan suatu proses pemilihan, pemusatan
perhatian pada penyederhanaan data yang didapatkan dari catatan tertulis
dilapangan. Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu
maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan semakin lama
peneliti ke lapangan, maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks dan
rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data.
Mereduksi data erarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan
pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang
telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah
42
peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila
diperlukan.63
c. Penyajian Data
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan
data. Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan
antar kategori dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles and Huberman menyatakan
bahwa yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian
kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplaykan data,
maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja
selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.64
d. Verifikasi Data
Langkah selanjutnya dalam penelitian kualitatif menurut Miles and
Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang
dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan
bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.
Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh
bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan
mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan
yang kredibel.65
63
Sugiyono, Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D 2014. Cet. Ke 21. (Bandung:
Alfabeta, 2014), hlm. 247. 64
Ibid, hlm. 249. 65
Ibid, hlm. 252.
43
F. Sistematika Penulisan
Agar penulis skripsi tidak keluar dari pembahasan, maka penulis membuat
sistematika penulisan yang akan menjadi panduan dalam penulisan skripsi ini dan
menjadi ringkasan dalam pembahasan-pembahasan yang ada didalam bab nya
sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan. Bab ini pada hakikatnya menjadi pijakan bagi
penulis skripsi. Bab ini berisikan tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kerangka teori dan
tinjauan pustaka.
BAB II : Merupakan bab yang membahasa mengenai metode penelitian
yang didalamnya membahas tentang pendekatan penelitian, jenis penelitian, jenis
dan sumber data, instrument pengumpulan data, teknis analisis data, serta
sistematika penulisan dan jadwal penelitian.
BAB III : Merupakan bab yang memuat gambaran umum lokasi dan
obyek penelitian.
BAB IV : Berisi tentang pembahasan dan hasil dari penelitian ini yaitu
Partisipasi pemuda dalam pembangunan desa. Permasalahan partisipasi pemuda
dalam pembangunan desa dan Upaya pemerintah desa sepunggur dalam
meningkatkan partisipasi pemuda dalam pembangunan desa.
BAB V : Berisi tentang penutupan yang terdiri dari kesimpulan dan saran-
saran serta dilengkapi dengan daftar pustaka, lampiran dan curriculum vitae.
Kesimpulan ditarik dari pembuktian dan uraian yang telah ditulis terdahulu dan
berkaitan erat dengan pokok masalah.
44
G. Jadwal Penelitian
Untuk mempermudah langkah-langkah dalam penelitian ini, maka penulis
menyusun jadwal penelitian sebagai berikut:
Tabel 2.1
Jadwal Penelitian
No
.
Kegiatan
Tahun 2019
Februari Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengajuan
Judul
x
2. Pembuatan
Proposal
x x x
3. Perbaikan
Proposal
dan
Seminar
x
x
x
4. Surat Izin
Riset
x
5. Pengumpula
n Data
x x
6. Pengolahan
dan Analisis
Data
x
x
7. Pembuatan
Laporan
x
8. Bimbingan
dan
Perbaikan
x
x
X
September Oktober
1 2 3 4 1 2 3 4
9. Agenda dan
Ujian
Skripsi
x
x
10. Perbaikan
dan
Penjilidan
x
x
x
45
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI DAN OBYEK PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah Desa Sepunggur
Desa Sepunggur merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Bathin
II Babeko kabupaten Bungo. Pada awalnya berdiri sekitar awal tahun 1955.
Dalam rangka menelusuri sejarah berdirinya Desa Sepunggur maka dilakukanlah
wawancara dengan para tokoh masyarakat Desa Sepunggur, bahwa orang yang
pertama kali mendirikan atau menempati Desa Sepunggur yaitu bernama
Abdullah Jailani dengan Nama Panggilan Datuk Dolah ( Rio Manggalo Laksano
Setio Dirajo) yang berasal dari Jambi Seberang (Keturunan Raden Jambi
Seberang).66
Desa Sepunggur merupakan hasil penggabungan dari berbagai kampung
yang berada disekitar wilayah desa Sepunggur saat ini, yaitu Kampung Sungai
Gedang, Kampung Kemini dan Kampung Baru. Berdasarkan hasil musyawarah
para tokoh adat dan masyarakat waktu itu, maka disepakati ketiga kampung
tersebut untuk bergabung menjadi sebuah desa yang diberi nama Sepunggur yang
berarti gabungan antara sungai dan punggur (kayu punggur).
Bukti-bukti keberadaan desa Sepunggur yang sekarang masih ada yaitu
Danau Keramat Kendung, yang dibuktikan dengan adanya sebuah makam yang di
anggap oleh masyarakat desa Sepunggur sebuah makam keramat dengan cerita
dari tokoh-tokoh masyarakat beliau bisa berubah wujud, apabila beliau turun ke
66
Data Observasi Kantor Desa Sepunggur. Pada Tanggal 25 Mei 2019.
46
sungai maka wujudnya menjadi seekor buaya, dan apabila beliau berada didaratan
maka beliau bisa berubah wujud menjadi seekor harimau. Itulah sekelumit cerita
orang keramat tersebut.67
Berdasarkan catatan sejarah desa dan informasi dari tua tengganai desa
Sepunggur, sejak berdirinya desa Sepunggur hingga saat ini sudah ada 7 pemimpin
desa (kepala desa) yang memimpin pemerintahan desa Sepunggur yaitu sebagai
berikut:
Tabel 3.1
Sejarah Kepemimpinan Desa Sepunggur68
No. Nama Periode Jabatan Keterangan
1. Abdullah Jailani 1982-1987 Pejabat RIO
2. Abdullah Jailani 1988-1993 Pejabat RIO
3. H. Zainal Abidin 1994-1999 Hasil Pemilihan
4. Saparudin 2000-2008 Hasil Pilkades
5. Narawi 2009-2014 Hasil Pemilihan
6. Sahroni 2015-2016 Hasil Pilkades PJS
7. Sayuti 2017-2022 Hasil Pemilihan RIO
Sumber: Data sekunder Desa Sepunggur Tahun 2016
Pada masa kepemimpinan Bapak Saparudin tepatnya pada tahun 2008
dikeluarkan Perda kabupaten Bungo Nomor 07 Tahun 2008 tentang Penyebutan
Nama Kepala Desa Menjadi Rio, Desa menjadi Dusun, Dusun menjadi kampung.
Hingga saat ini kepala desa diwilayah kabupaten Bungo disebut Datuk Rio.
67
Observasi Data Kantor Desa Sepunggur. Pada Tanggal 25 Mei 2019. 68
Observasi Data Sekunder Desa Sepunggur Tahun 2016. Pada Tanggal 25 Mei 2019.
47
2. Struktur Pemerintahan Desa Beserta Tugas dan Fungsinya
Bagan 3.1
STRUKTUR ORGANISASI
PEMERINTAHAN DESA SEPUNGGUR
KECAMATAN BATHIN II BABEKO – KABUPATEN BUNGO69
69
Dokumentasi Kantor Desa Sepunggur, Pada Tanggal 25 Mei 2019.
KEPALA DESA
SAYUTI
KEPALA KAMPUNG
KEMINI
KHOIRU AKMAL
KASI KESEJAHTERAAN
DAN PELAYANAN
AS’AD
KASI
PEMERINTAHAN
RONI
YANTO
SEKRETARIS DESA
SAHRONI
KAUR UMUM &
PERENCANAAN
BERLIAN
KAUR KEUANGAN
SARBAINI
STAF
MIFTAHUL JANAH
STAF
ROSITA
KEPALA KAMPUNG
SUNGAI GEDANG
SUHAIMI
KEPALA KAMPUNG
BARU
FAUZA, S.Pd.I
KETUA RT 01
ANWAR
KETUA RT 02
JANGCIK
KETUA RT 03
HERMAN
KETUA RT 04
ASNAWI
KETUA RT 05
M. SAHER
KETUA RT 06
HERMANSA
H
KETUA RT 07
BUDI
KETUA RT 08
PONIMAN
KETUA RT 09
SUGIMAN
MASYARAKAT
BPD
48
Adapun Tugas dan Fungsi Perangkat Desa dalam proses pelayanan di Desa
Sepunggur:
1) Kepala Desa
a) Menyelenggarakan pemerintahan desa berdasarkan kebijakan yang
ditetapkan bersama BPD.
b) Mengajukan rancangan peraturan Desa.
c) Menetapkan peraturan-peraturan yang telah mendapatkan persetujuan
bersama BPD.
d) Menyusun dan mengajukan rancangan peraturan desa mengenai APBDesa
untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD.
e) Membina kehidupan masyarakat desa.
f) Mengordinasikan pembangunan desa secara partisipatif.
g) Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.70
2) Sekretaris Desa
a) Tugas Pokok: membantu Kepala Desa dalam mempersiapkan dan
melaksanakan pengelolaan administrasi desa, mempersiapkan bahan
penyusunan laporan penyelenggaraan pemerintahan.
b) Fungsi:
1. Penyelenggara kegiatan administrasi dan mempersiapkan bahan untuk
kelancaran tugas Kepala Desa.
70
Data Observasi Kantor Desa Sepunggur, Pada Tanggal 25 Mei 2019.
49
2. Melaksanakan tugas kepala desa dalam hal kepala desa berhalangan.
3. Melaksanakan tugas kepala desa apabila kepala desa diberhentikan
sementara.
4. Penyiapan bantuan penyusunan peraturan desa.71
3) Kepala Seksi Pemerintahan
a) Tugas Pokok: membantu pemerintah dalam melaksanakan pengelolaan
administrasi kependudukan, administrasi pertanahan, pembinaan,
ketentraman dan ketertiban masyarakat desa, mempersiapkan bahan
perumusan kebijakan penataan, kebijakan, dalam penyusunan produk hukum
desa.
b) Fungsi:
1. Pelaksanaan kegiatan administrasi kependudukan.
2. Persiapan bahan-bahan penyusunan rancangan peraturan desa dan
keputusan kepala desa.
4) Kepala Urusan Keuangan
a) Tugas Pokok: membantu sekretaris desa dalam melaksanakan pengelolaan
sumber pendapatan desa, pengelolaan administrasi keuangan desa dan
mempersiapkan bahan penyusunan APBDesa.
b) Fungsi:
1. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan desa.
2. Persiapan bahan penyusunan APBDesa; dan
71
Data Observasi Kantor Desa Sepunggur. Pada Tanggal 25 Mei 2019.
50
3. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Desa.72
5) Kepala Seksi Pembangunan
a) Tugas Pokok: membantu kepala desa dalam melaksanakan penyiapan bahan
perumusan kebijakan teknis pengembangan ekonomi masyarakat dan potensi
desa, pengelolaan administrasi pembangunan, pengelolaan pelayanan
masyarakat serta penyiapan bahan urusan kegiatan dan pelaksanaan tugas
pembantuan.
b) Fungsi:
1. Pelaksanaan kegiatan administrasi pembangunan.
2. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa.73
3. Kondisi Geografis
Desa Sepunggur terdiri atas 3 kampung yaitu Kampung Baru terdiri dari RT
01 sampa RT 09. Sehingga total keseluruhan Rukun Tetangga berjumlah 9 Rukun
Tetangga. Adapun batas-batas wilayah Desa Sepunggur adalah sebagai berikut:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Kuamang Kuning dan Muaro
Kuamang.
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sidorejo Alai Ilir blok A.
c. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Tuo Sepunggur dan Simpang
Babeko.
d. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sungai Alai, Kab. Tebo.
72
Data Observasi Kantor Desa Sepunggur, Pada Tanggal 25 Mei 2019. 73
Data Observasi Kantor Desa Sepunggur. Pada Tanggal 25 Mei 2019.
51
Luas Wilayah Desa Sepunggur adalah = 98.88 KM2, Terbagi atas:74
Tabel 3.2
Jenis Wilayah75
No. Jenis Wilayah Luas
1. Pekarangan 1.215 Ha
3. Pemukiman 5.592 Ha
5. Fasilitas Umum 503 Ha
6. Perkebunan rakyat 2.405 Ha
7. Lain-lain 756 Ha
Jumlah 10.471 Ha
Sumber: Data Sekunder Desa Sepunggur Tahun 2016
Adapun jarak tempuh atau Orbitasi ( jarak dari pusat pemerintahan) dari Desa
Sepunggur dengan daerah lain adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3
Jarak Tempuh76
No.
Nama
Ibukota
Kecamatan
Ibukota
Kabupaten
Ibukota
Provinsi
Ibukota
Negara
1. Desa Sepunggur 8 Km 23 Km 223 Km 1.440 Km
Sumber: Data sekunder Desa Sepunggur Tahun 2016
4. Keadaan Demografi
1) Kependudukan
Jumlah penduduk yang besar biasa menjadi modal dasar pembangunan
sekaligus bisa menjadi beban pembangunan, jumlah penduduk desa Sepunggur pada
74
Dokumentasi Data RPJMDes Sepunggur. Pada Tanggal 25 Mei 2019. 75
Observasi Data Sekunder Desa Sepunggur Tahun 2016, Pada Tanggal 25 Mei 2019. 76
Observasi Data Sekunder Desa Sepunggur Tahun 2016, Pada Tanggal 25 Mei 2019.
52
akhir bulan Desember tahun 2016 mencapai 4.562 Jiwa yang terdiri dari laki-laki
sebanyak 2.322 Jiwa dan perempuan sebanyak 2.239 Jiwa.77
Tabel 3.4
Jumlah Penduduk Desa Sepunggur Tahun 201678
No. Nama Laki-laki Perempuan Jiwa
1. Desa Sepunggur 2.322 2.239 4.562
Jumlah 4.562 Jiwa
Sumber: Data sekunder Desa Sepunggur Tahun 2016
2) Pertumbuhan Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk Desa Sepunggur cenderung mengalami peningkatan jumlah
penduduk karena tingkat kelahiran lebih besar daripada kematian serta jumlah
penduduk yang masuk lebih besar dari jumlah penduduk yang keluar dari Desa
Sepunggur. Karena mengingat banyak masyarakat Transmigrasi yang tinggal di desa
Sepunggur.79 Dari data yang di lihat, jumlah pemuda dan pemudi Karang Taruna
Desa Sepunggur berjumlah sekitar 250 orang yang tersebar di 3 kampung yaitu
Kampung Baru, Kampung Sungai Gedang dan Kampung Kemini. Jika jumlah
pemuda sebanyak itu diikut sertakakan atau terlibat dalam pembangunan sudah
seharusnya Partisipasi Pemuda dalam Pembangunan Desa akan menjadi lebih baik
serta aktif dalam membantu pemerintah dalam pembangunan desa.80
77
Observasi Data Kantor Desa Sepunggur, Pada Tanggal 25 Mei 2019. 78
Observasi Data Sekunder Desa Sepunggur Tahun 2016, Pada Tanggal 25 Mei 2019. 79
Dokumentasi RPJMDes Sepunggur, Pada Tanggal 25 Mei 2019. 80
Observasi Penullis dan hasil wawancara bersama Baki, selaku Ketua Karang Taruna Desa
Sepunggur. Pada Tanggal 03 Maret 2019.
53
5. Keadaan Ekonomi dan Sosial Masyarakat
1) Keadaan Ekonomi
Perekonomian yang ada di desa Sepunggur merupakan asset yang besar bagi
pertumbuhan perekonomian penduduk desa. Selain mayoritas penduduk sebagai
petani/pekebun di desa Sepunggur juga banyak tumbuh usaha-usaha kecil menengah,
warung kelontong, toko serba ada, peternakan dan perikanan, disamping asset desa
lainnya yang besar yaitu perkebunan sakit milik desa Sepunggur.81
Tabel 3.5
Mata Pencaharian Penduduk Desa Sepunggur Tahun 201682
No. Mata Pencaharian Jiwa (Orang)
1. Petani 1.567
2. Buruh Tani 200
3. PNS/TNI/POLRI 23
4. Karyawan Swasta 15
5. Pedagang 49
6. Buruh Harian Lepas 33
7. Tukang 12
8. Bengkel 9
9. Sopir 16
10. Lain-lain 457
Jumlah 2.381 Jiwa
Sumber: Data sekunder Desa Sepunggur Tahun 2016
2) Keadaan Sosial Masyarakat
Potensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di Desa Sepunggur masih
perlu digali, berbagai keterampilan dibidang Pertanian, Perkebunan, Industri Mesin
81
Data Observasi Kantor Desa Sepunggur, Pada Tanggal 25 Mei 2019. 82
Observasi Data Sekunder Desa Sepunggur Tahun 2016. Pada Tanggal 25 Mei 2019.
54
Pertanian, Perbengkelan, Teknologi dan Informasi, Perdagangan, Jasa serta lainnya
merupakan modal bagi pembangunan ekonomi dan pertanian, namun potensi ini
belum bisa dimaksimalkan.83
1. Pendidikan
Pendidikan adalah satu hal yang penting dalam memajukan tingkat
kesejahteraan pada umumnya dan tingkat perekonomian pada khususnya. Dengan
tingkat pendidikan yang tinggi maka akan mengdongkrak tingkat kecakapan, juga
akan mendorong tumbuhnya keterampilan kewirausahaan.84
Dibawah ini tabel yang menunjukkan tingkat rata-rata pendidikan warga Desa
Sepunggur.
Tabel 3.6
Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 201685
No. Pendidikan Jumlah (Orang)
1. Taman Kanak-kanak 65
2. Sekolah Dasar (SD) 450
3. Sekolah Menengah Pertama (SMP) 95
4. Sekolah Menengah Atas (SMA) 80
5. Perguruan Tinggi (Sarjana) 23
6. Belum Sekolah -
Jumlah 713 Orang
Sumber: Data sekunder Desa Sepunggur Tahun 2016
83
Ibid, RPJMDes Tahun 2017. 84
Data Observasi RPJMDes Sepunggur, Tahun 2017. Pada Tanggal 25 Mei 2019. 85
Observasi Data Sekunder Desa Sepunggur Tahun 2016. Pada Tanggal 25 Mei 2019.
55
2. Kesehatan
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Setiap warga Negara berhak memperoleh derajat kesehatan yang optimal agar dapat
bekerja, dan hidup layak sesuai dengan martabat manusia.86
Tabel 3.7
Sarana Kesehatan di Desa Sepunggur87
No. Jenis Sarana Kesehatan Unit
1. Puskesmas Pembantu 1
2. Posyandu 3
3. Bidan Praktek Swasta/BalaiPengobatan 2
4. Dukun Bersalin Terlatih 7
5. Pengobatan Alternatif 6
Jumlah 19 Unit
Sumber: Data sekunder Desa Sepunggur Tahun 2016
3. Kehidupan Beragama
Kehidupan Beragama merupakan suatu keharusan dan menjadi hak bagi setiap
warga Negara Indonesia, karena Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara
beragama dimana membebaskan kepada setiap warga untuk memeluk agama dan
kepercayaannya masing-masing. Kehidupan beragama di Desa Sepunggur yaitu
86
Data Observasi Kantor Desa Sepunggur, RPJMDes Tahun 2017. Pada Tanggal 25 Mei
2019. 87
Data Observasi Kantor Desa Sepunggur Tahun 2017, Pada Tanggal 25 Mei 2019.
56
mayotitas masyarakat memeluk Agama Islam sebesar 99,5 % (persen) dan Agama
lain 0,5 % (persen).88
Tabel 3.8
Sarana Ibadah di Desa Sepunggur89
No. Sarana Ibadah Unit
1. Masjid 3
2. Langgar/Surau/Mushola 5
3. Gereja 1
Jumlah 9 Unit
Sumber: Data sekunder Desa Sepunggur Tahun 2016
4. Pemberdayaan Perempuan dan Anak
Wanita dan anak merupakan hal yang penting dalam pelaksanaan
pembangunan dan keberhasilan pembangunan Desa Sepunggur. Pemerintah desa
Sepunggur mengupayakan untuk mengoptimalkan peran perempuan dalam
pembangunan yaitu Aktif dalam PKK, Majelis Ta’lim, Pelatihan Memasak, serta
pengajian ibu-ibu. Meningkatkan kualitas perempuan dan anak di desa Sepunggur
juga terlihat dari prestasi pemuda dalam bidang seni budaya.
5. Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk
dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat,
88
Observasi Kantor Desa Sepunggur, RPJMDes Tahun 2017. Pada Tanggal 25 Mei 2019. 89
Observasi Data Sekunder Desa Sepunggur 2016, Pada Tanggal 25 Mei 2019.
57
bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Dalam bidang budaya ini
masyarakat Desa Sepunggur masih menjaga dan menjunjung tinggi budaya dan adat
istiadat yang diwariskan oleh para leluhur, hal ini dibuktikan dengan masih
berlakunya tatanan budaya serta kearifan local pada setiap prosesi pernikahan,
khitanan, tahlilan, yasinan serta prosesi cuci kampung jika salah seorang dari
masyarakat melanggar ketentuan hukum adat.90
6. Politik
Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kesuksesan secara konstitusional
maupun nonkonstitusional. Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut
pandang berbeda, yaitu antara lain: politik adalah usahayang ditempuh warga Negara
untuk mewujudkan kebaikan bersama serta politik merupakan kegiatan yang
diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasan di masyarakat.91
Proses reformasi yang bergulir sejak tahun 1998 telah memberikan peluang
untuk membangun demokrasi secara lebih nyata menuju arah proses konsolidasi
demokrasi. Kemajuan demokrasi telah dimanfaatkan oleh masyarakat untuk
menggunakan hak demokrasinya antara lain dibuktikan dengan adanya partisipasi
masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dalam proses pemilihan umum
(pemilu). Hal tersebut dapat dilihat dari angka daftar pilih masyarat Desa Sepunggur
berikut ini:
90
Data Observasi Kantor Desa Sepunggur, Pada Tanggal 25 Mei 2019. 91
Observasi Kantor Desa Sepunggur, RPJMDes Tahun 2017. Pada Tanggal 25 Mei 2019.
58
Tabel 3.9
Daftar Pemillih Tetap Desa Sepunggur dalam Pemilu Pilpres 201992
No. Daftar Pemilih Tetap Orang
1. TPS 01 Kampung Baru 206
2. TPS 02 Kampung Baru 180
3. TPS 03 Kampung Baru 173
4. TPS 04 Sungai Gedang 215
5. TPS 05 Sungai Gedang 161
6. TPS 06 Sungai Gedang 150
7. TPS 07 Simpang Kemini 174
8. TPS 08 Simpang Kemini 180
9. TPS 09 Simpang Kemini 201
Jumlah 1.640 Orang
Sumber : Data Arsip PPS Desa Sepunggur Tahun 2019
B. Gambaran Umum Obyek Penelitian
1. Sejarah Singkat Berdirinya Organisasi Karang Taruna
Jauh hari sebelum ada Organisasi Karang Taruna para pemuda Desa
Sepunggur telah memiliki rencana dan semangat untuk ikut berpartisipasi langsung
dalam proses pembangunan di desa Sepunggur dan untuk melancarkan bentuk
partisipasi para kaum muda dalam proses pembangunan di desa Sepunggur maka
dibentuklah sebuah Organisasi Karang Taruna yang diberi nama Ikatan Pemuda
Pemudi Sepakat (IKPS) sebagai wadah yang mewakili suara kaum muda.
Sailan menjelaskan bahwa sebelum organisasi ini dibentuk, terlebih dahulu
dilakukan diskusi awal bersama dengan tokoh masyarakat desa Sepunggur dan
meminta tanggapan mereka mengenai keinginan dari para pemuda Desa Sepunggur
92
Wawancara dengan Husni, (Ketua PPS Desa Sepunggur). Pada Tanggal 29 Mei 2019.
59
untuk membentuk sebuah lembaga pemuda yang akan menjadi tempatnya para
pemuda menyalurkan potensi dan bakat yang dimilikinya.. dan tanggapan dari
masyarakat pada saat itu sangat positif dan berharap dengan hadirnya lembaga ini
maka bisa meminimalisir tindakan-tindakan negatif yang sering dilakukan oleh
pemuda desa Sepunggur.93
Pada tanggal 12 April 2016 para pemuda Desa Sepunggur, diantaranya Sailan,
Hamzah, Edi, Baki, Akmal, Yudi hartono, Maryati, Rosita dan Masitah melakukan
sebuah musyawarah dikantor desa Sepunggur untuk membahas mengenai organisasi
tersebut adalah Ikatan Pemuda Pemudi Sepakat (IKPS) dan mengangkat Baki sebagai
ketua penanggungjawab sementara untuk memimpin organisasi tersebut. Setelah
adanya kata sepakat antar pemuda dan pemudi serta tokoh masyarakat mengenai
nama, tujuan, isi, misi dari lembaga tersebut yang berada di desa Sepunggur sehingga
pada April 2017 pemuda desa Sepunggur bersama beberapa tokoh masyarakat dan
dihadiri oleh Kepala Desa Sepunggur melakukan pemilihan ketua umum organisasi
karang taruna dan saat itu terpilih Sailan.94
Dalam pandangan Zulkapli bahwa Organisasi Karang Taruna (IKPS) awal
berdirinya hanya dijadikan sebagai wadah untuk menyatukan kaum serta menjadi
tempat berkumpulnya para pemuda di desa Sepunggur. Kehadiran organisasi ini di
desa Sepunggur telah membawa nilai positif karena selain sebagai tempat berkumpul,
93
Observasi Penulis terhadap pemuda Desa Sepunggur: Pada Tanggal 29 Mei 2019. 94
Wawancara dengan Sailan (Tokoh Pemuda Karang Taruna), Sepunggur: Pada tanggal 02
Juni 2019. Pukul 14:25 WIB.
60
juga dapat merangkul mereka dan menanamkan nilai-nilai kekeluargaan dan
kebersamaan dalam diri pemuda desa Sepunggur.95
2. Visi dan Misi
VISI Organisasi Karang Taruna Desa Sepunggur yaitu Mewujudkan Generasi Desa
Sepunggur menjadi generasi yang Kreatif, Inoatif. Dan Sportif.
MISI Organisasi Karang Taruna Desa Sepuggur
a. Melahirkan Generasi yang Cerdas
b. Mengembangkan Potensi Generasi
c. Menjadikan wadah sebagai tempat persatuan
d. Membantu mewujudkan generasi yang berakhlak dan berwawasan luas.96
3. Tujuan Organisasi
Adapun tujuan dari Organisasi Karang Taruna (IKPS) adalah Menjunjung
tinggi nilai-nilai kekeluargaan antar pemuda, masyarakat dan pemerintah.
4. Kedudukan dan Sifat Organisasi
a. Kedudukan
Organisasi ini berkedudukan ditingkat Desa yang merupakan kelengkapan
non structural dan tidak terikat dari struktur desa Sepunggur.
b. Sifat
Organisasi ini bersifat independen dalam melaksanakan tugas, fungsi,
wewenang, tujuan dan tanggung jawabnya.97
95
Wawancara dengan Zulkapli, Sepunggur: Pada tanggal 02 Juni 2019. Pukul 16.40 WIB. 96
Dokumen Organisasi Karang Taruna: Tahun 2017-2018.
61
5. Keanggotaan Organisasi
Keanggotaan organisasi karang taruna desa Sepunggur tidak berdasarkan pada
status sosial tertentu, tetapi Organisasi Karang Taruna desa Sepunggur merangkul
seluruh kaum muda untuk dijadikan sebagai anggota tanpa memperdulikan tingkat
pendidikan yang dimiliki.98
6. Struktur Pengurus Organisasi
Bagan 3.2
STRUKTUR ORGANISASI
KARANG TARUNA DUSUN SEPUNGGUR
KECAMATAN BATHIN II BABEKO – KABUPATEN BUNGO99
97
Observasi Penulis terhadap Pemuda Desa Sepunggur, Pada Tanggal 02 Juni 2019. 98
Wawancara bersama Baki, Ketua Karang Taruna Desa Sepunggur: Pada Tanggal 02 Juni
2019. Pukul 17:05 WIB. 99
Dokumentasi Organisasi Pemuda (SK Karang Taruna).
KETUA
BAKI
BIDANG OLAHRAGA
ZULKIPLI
BIDANG KEAGAMAAN
HASIM ALDAT
BIDANG PENDIDIKAN
ANA MARIA, S.Sos
SEKRETARIS HAMZAH
BENDAHARA
MADUN
WA. KETUA
SAILAN
BIDANG EKONOMI
ZAUDI
62
7. Sumber Keuangan
Sumber keuangan Organisasi Karang Taruna Desa Sepunggur diperoleh
dari:100
a. Dana Desa.
b. Pendapatan Asli Desa.
c. Sumbangan-sumbangan yang bersifat tidak mengikat.
8. Logo Organisasi
Gambar 3.1
Logo IKPS101
Sumber: Arsip IKPS
100
Wawancara dengan Madun. (Bendahara Karang Taruna), Sepunggur: Pada Tanggal 07
Juni 2019. Pukul 20:45 WIB. 101
Dokumentasi Organisasi Karang Taruna Desa Sepunggur (Dalam SK Panitia).
63
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Patisipasi Pemuda Dalam Pembangunan di Desa Sepunggur Kecamatan
Bathin II Babeko Kabupaten Bungo Provinsi Jambi
Kondisi kaum muda di Desa Sepunggur sebelum dibentuknya organisasi
Karang Taruna sangat memprihatinkan, mereka tidak dianggap sebagai salah satu
potensi penggerak yang dimiliki oleh Desa Sepunggur. Selain itu mereka juga
cenderung melakukan tindakan-tindakan yang negatif seperti berjudi, minum miras,
serta pergaulan bebas. Semangat Nasionalisme dan Patriolisme yang seharusnya
dimiliki tidak lagi tertanam dalam jiwa kaum muda. Namun semua itu terjadi bukan
karena lahir dari kaum muda itu sendiri melainkan kurangnya perhatian dari pihak
pemerintah terhadap kondisi dan perkembangan yang dimiliki oleh kaum muda Desa
Sepunggur.102
Kondisi seperti inilah yang menjadi salah satu landasan sebagian pemuda di
Desa Sepunggur untuk mendirikan sebuah organisasi yang dapat dijadikan sebagai
wadah persatuan dan pemberdayaan bagi kaum muda Desa Sepunggur. Kehadiran
Organisasi Karang Taruna merupakan bentuk mengangkat kembali semangat kaum
muda di Desa Sepunggur. Seperti yang disampaikan oleh saudara Baki dalam
102
Observasi Penulis terhadap Pergaulan Pemuda Desa Sepunggur, Pada Tanggal 06 Juni
2019.
64
wawancara yang menyatakan bahwa:
“Kehadiran Organisasi Pemuda ini untuk menjawab kebutuhan dan
tantangan dari zaman yang berubah. Jadi saya melihat hadirnya Organisasi
Pemuda ini memberikan semangat baru dan mengangkat kembali citra
positif kaum muda, dan Organisasi Pemuda ini didirikan untuk dijadikan
sebagai salah satu tempat berkumpulnya para pemuda, meningkatkan
kreatifitas, mempererat tali silaturahmi, persatuan pemuda dan dalam
wadah organisasi ini pemuda diberdayakan.”103
Salah satu tujuan dibentuknya Organisasi Pemuda di Desa Sepunggur
adalah untuk kembali mengangkat semangat dari pemuda di Desa Sepunggur dan
juga untuk mengembalikan citra positif dari pemuda dan diharapkan kehadiran
organisasi ini dapat memberikan manfaat serta berdampak positif. Pernyataan
tersebut juga disampaikan oleh saudara Zulkapli dalam wawancara yang
dilakukan, bahwa:
“Kehadiran Organisasi Kepemudaan ini merupakan langkah awal dari
teman-teman untuk bersama-sama membangun dan diberikan ruang
kepada pemuda yang memiliki kelebihan tersendiri dalam dirinya untuk
lebih dikembangkan dan dioptimalka, sehingga mereka berpartisipasi
dalam pembangunan di Desa Sepunggur”.104
Dari wawancara diatas dapat dicermati bahwa hadirnya organisasi
kepemudaan selain untuk membangkitkan kembali semangat pembaharuan bagi
para pemuda di Desa Sepunggur. Organisasi Pemuda dalam pandangan Zulkipli
memiliki tujuan lain yaitu untuk mengembangkan minat dan bakat, kreatifitas
yang dimiliki oleh pemuda untuk diberdayakan baik dibidang keagamaan, sosial,
olahraga maupun seni.105
103
Wawancara bersama Baki, Sepunggur: Pada Tanggal 02 Juni 2019. Pukul 17:05 WIB. 104
Wawancara bersama Zulkipli, Sepunggur: Pada Tanggal 02 Juni 2019. Pukul 16:40
WIB. 105
Dokumentasi Kegiatan Perlombaan dibidang Keagamaan, Sosial dan Olahraga oleh
Karang Taruna desa Sepunggur.
65
Selanjutnya untuk lebih memperjelas data yang dimiliki maka dilakukan
juga wawancara bersama salah satu tokoh masyarakat yaitu Darman Nasution,
beliau mengatakan:
“Saya lihat kehadiran Organisasi Pemuda cukup baus karena dengan
adanya organisasi karang taruna ini ada tempat atau wadah untuk
berkumpulnya para anak-anak muda untukk ikut serta dan berpartisipasi
dalam pembangunan di Desa Sepunggur. Sehingga diharapkan pemuda
bisa berkontribusi dan kehadirannya sangat dibutuhkan ditengah-tengah
masyarakat Desa Sepunggur. Organisasi ini perlu mendapat binaan dan
didorong untuk terus agar lebih baik.”106
Partisipasi pemuda merupakan salah satu keniscayaan yang perlu untuk
dilaksanakan. Istilah partisipasi ini biasanya merupakan istilah yang digunakan
untuk mendeskripsikan adanya keterlibatan segenap stakeholder terhadap aktivitas
pembangunan. Dalam konteks tertentu istilah ini dikaitkan dengan kegiatan
pemuda yang mandiri, mobilitas sosial, pembagian yang merata terhadap hasil
pembangunan.
Partisipasi berarti “turut berperan serta dalam suatu kegiatan”,
“keikutsertaan atau peran serta dalam suatu kegiatan”, peran aktif serta atau
proaktif dalam suatu kegiatan”. Secara luas sebagai bentuk keterlibatan dan
keikutsertaan pemuda secara aktif dan sukarela, baik karena alasan-alasan dari
dalam dirinya (intrinsik) maupun dari luar dirinya (ekstrinsik) dalam keseluruhan
proses kegiatan yang bersangkutan. Kata “keterlibatan” dalam definisi partisipasi
sendiri ditafsirkan secara beragam oleh banyak kalangan kalangan.107
106
Wawancara bersama Bapak Darman Nasution (Tokoh Masyarakat), Sepunggur: Pada
Tanggal 06 Juni 2019. Pukul 14:24 WIB. 107
Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebiato, Pemberdayaan Masyarakat Dalam
Perspektif Keijakan Publik. Edisi Revisi, cet. Ke 5. (Bandung: Alfabeta, 2019), hlm. 82.
66
Berdasarkan uraian di atas jelas menunjukkan bahwa partisipasi
mengandung makna sebagai suatu bentuk keikutsertaan dalam memberikan
sumbangan baik dalam berbentuk tenaga, uang dan material, sumbangan pikiran
baik tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pencapaian tujuan yang
diharapakan. Terkait dengan partisipasi pemuda maka partisipasi dapat diartikan
sebagai suatu bentuk keterlibatan aktif dan bermakna yang dilakukan pemuda
dalam proses kegiatan yang dilakukan secara sukarela guna mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Irfani, mengemukakan bahwa terdapat 4 substansi pokok dalam
pengertian partisipasi pemuda yang meliputi:
5. Partisipasi dalam proses pengambilan keputusan.
6. Partisipasi dalam implementasi kegiatan.
7. Partisipasi dalam pemantauan dan evaluasi hasil-hasil program, dan
8. Partisipasi dalam penerimaan manfa’at/keuntungan yang diperoleh dari
program.108
Keempat substansi pokok dalam pengertian partisipasi pemuda tersebut
dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Partisipasi Dalam Proses Pengambilan Keputusan
Secara sederhana bahwa Partisipasi dalam proses pengambilan keputusan
yaitu: pengambilan bagian dengan menyalurkan ide, materi, tenaga, maupun
ketrampilan untuk mengambil suatu keputusan yang dibuat, baik dalam sebuah
organisasi maupun dalam kehidupan berpemuda dan pribadi. Namun, saat kita
sudah memutuskan untuk ikut andil dalam pengambilan keputusan, kita juga
108
Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebiato, Pemberdayaan Masyarakat Dalam
Perspektif Keijakan Publik. Edisi Revisi, cet. Ke 5. (Bandung: Alfabeta, 2019), hlm. 82.
67
harus mempertimbangkan resiko-resiko dan keuntungan apa saja yang didapat jika
mengambil langkah ini dan itu, jangan samapai salah dalam mengambil keputusan
karena asal berpartisipasi saja.
Berdasarkan penjelasan diatas, Bapak Roniyanto selaku Kasi
Pemerintahan Desa Sepunggur menyatakan bahwa:
“Selama ini dalam proses pembangunan, pemerintah desa Sepunggur
selalu melibatkan masyarakat, tokoh masyarakat dan tidak luput pemuda
dalam MusrenbangDes (Musyarawah Rencana Pembangunan Desa) yang
dilakukan setiap tahunnya. Hal ini sebagai upaya pemerintah dalam
melibatkan partisipasi masyarakat dan pemuda untuk bersama-sama dalam
menyumbang ide dan gagasan untuk pembangunan kedepannya. Selain itu,
dibidang olahraga sendiri pemuda sengaja dilibatkan langsung untuk
mengelola sendiri sarana dan prasarana olahraganya. Contoh:
pembangunan lapangan voli, pembangunan tersebut diserahkan kepada
pemuda dan pemerintah desa hanya menyalurkan dananya saja.
Pemerintah desa juga menampung usulan serta aspirasi baik dari tokoh
masyarakat maupun setiap ketua pemuda disetiap kampungnya.”109
Zulkifli selaku Ketua Pemuda Desa Sepunggur menceritakan eksistensi
pemuda dalam pembangunan Desa Sepunggur sebagai berikut:
“Bentuk partisipasi pemuda itu cukup beragam, namun hampir banyak dari
program pemerintah desa atau program dari pemuda itu sendiri terwujud
atau bisa dilaksanakan ketika hari-hari besar Islam karena mengingat
pemuda dan masyarakat bekerja dari pagi hingga sore sehingga untuk
terlibat secara mendalam dan sukarela agak susah. Sehingga pemerintah
desa mengadakan program kepemudaan diwaktu tertentu saja tidak ada
bulanan maupun secara sistematis.”110
Begitu pula penyampaian dari Bapak Fauza, S.Pd.i selaku Kepala
Kampung menyatakan bahwa:
“Memang tidak ada perbedaan baik pemuda maupun masyarakat dalam
pelaksanaan pembangunan tetapi pemuda bisa dikatakan harus terlibat
karena pemuda tidak memiliki beban dan tanggungan keluarga sehingga
109
Wawancara bersama Bapak Roniyanto, Kasi Pemerintahan Desa Sepunggur: Pada
Tanggal 06 Juni 2019. Pukul 16:09 WIB. 110
Wawancara bersama Zulkipli, Pemuda Desa Sepunggur: Pada Tanggal 02 Juni 2019.
Pukul 16:40 WIB.
68
bisa diajak dalam berbagai acara dan kegiatan. Bentuk partisipasi pemuda
selama ini masih terpaku kepada pemerintah desa kurang mandiri, jika
tidak ada dana yang besar maka program tidak berjalan hanya selalu
menuntut kepada desa tetapi minim kontribusi.”111
2. Partisipasi Dalam Implementasi Kegiatan
Partisipasi dalam implementasi kegiatan dilakukan dengan melaksanakan
kegiatan sesuai dengan rencana. Berhasilnya suatu program pembangunan
tergantung dari keikutsertaan pemuda dalam berpartisipasi pada seluruh kegiatan.
Partisipasi pemuda, terutama pemuda pedesaan dalam pembangunan sebenarnya
menyangkut dua tipe yang pada prinsipnya berbeda yaitu Pertama, Partisipasi
dalam aktivitas bersama dalam proyek pembangunan yang khusus. Dalam tipe
yang pertama, pemuda pedesaan diajak, diperintahkan untuk mengerjakan
pekerjaan yang bersifat fisik. Kalau pemuda ikut serta berdasarkan atas
keyakinannya bahwa proyek itu akan bermanfaat baginya, maka mereka akan
berpartisipasi dengan semangat dan spontanitas, tanpa mengarapkan upah yang
tinggi. Kedua, Partisipasi sebagai individu diluar aktivitas-aktivitas bersama
dalam pembangunan. Dalam tipe partisipasi ini tidak ada proyek aktivitas bersama
yang khusus, tapi masih termasuk proyek pembangunan tidak bersifat fisik dan
tidak memerlukan perintah atau paksaan dari atasannya, tetapi berdasarkan
kemauan mereka sendiri.112
Selanjutnya juga yang disampaikan oleh Bapak As’ad selaku Kasi
Pembangunan Desa Sepunggur yang menyatakan bahwa:
“Secara umum, eksistensi pemuda desa Sepunggur bisa dilihat ketika
melaksanakan programnya. Baik dalam bidang keagamaan, sosial dan
111
Wawancara bersama Bapak Fauza, S.Pd.i, Selaku Kepala Kampung Desa Sepunggur:
Pada Tanggal 07 Juni 2019. Pukul 11:23 WIB. 112
Observasi Penulis terhadap partisipasi pemuda dalam implementasi kegiatan
69
olahraga. Pemuda desa Sepunggur cukup aktif dan terlibat dalam perayaan
hari besar Islam, mengadakan turnamen pacu perahu, sepakbola.
Eksistensinya juga bisa dilihat dari terbentuknya remaja masjid, majelis
pengajian yang berperan aktif dalam menyelenggarakan kegiatan
keagamaan. Namun tidak semua kampung di desa Sepunggur memiliki
komponen pemuda yang aktif, menurut saya sejauh ini pemuda yang
cukup aktif hanya Kampung Baru saja berbeda dengan wilayah disungai
gedang dan kampung kemini.”113
Hal senada juga disampaikan oleh Sahroni selaku Sekretaris Desa
Sepunggur yaitu:
“Peran pemuda dalam proses pembangunan lumayan terlibat aktif dimana
pemuda ikut berpartisipasi dengan masyarakat baik itu dalam
peerencanaan pembangunan maupun implementasi pembangunan, dalam
program pembangunan dibidang sarana olahraga pemerintah desa
menyerahkan kepada pemuda sehingga pihak pemuda yang mengelolanya.
Sejauh ini keterlibatan pemuda tidak begitu signifikan mengingat pemuda
didesa Sepunggur terbagi atas 3 kampung sehingga tidak semua elemen
pemuda bisa berkontribusi baik dari perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan.“114
Berdasarkan dari wawancara diatas maka dapat dipastikan bahwa pemuda
merupakan sebuah potensi yang membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah
desa agar lebih ditingkatkan untuk dipersiapkan menjadi generasi penerus yang
akan menjadi pemimpin Desa Sepunggur untuk masa yang akan datang.115 Dalam
membangun sebuah daerah pada prinsipnya sangat diperlukan sumber daya
manusia yang berkualitas, sehingga pembangunan dapat tercapai dalam segala
sektor.
113
Wawancara bersama Bapak As’ad, Selaku Kasi Pembangunan Desa Sepunggur, Pada
Tanggal 09 Juni 2019. Pukul 16:34 WIB. 114
Wawancara bersama Sahroni, Sekdes Sepunggur: Pada Tanggal 07 Juni 2019. Pukul
15:23 WIB. 115
Observasi Penulis terhadap Potensi Pemuda Karang Taruna Desa Sepunggur. Pada
Tanggal 07 Juni 2019.
70
3. Partisipasi Dalam Pemantauan dan Evaluasi Hasil-hasil Program
Pemantauan dan Evaluasi Partisipatif adalah merupakan bentuk
pendekatan perlibatan masyarakat dalam pelaksanaan program pemberdayaan
masyarakat yang memposisikan masyarakat hanya sebagai pihak penerima tetapi
sekaligus sebagai pelaku program. Generasi Muda sangat berperan penting dalam
pembangunan di desa karena generasi muda adalah pemegang estafet
kepemimpinan di desa nantinya. Sebagai pemegang estafet di masa yang akan
datang, generasi muda harus mejadi pilar, penggerak dan pengawas jalannya
pembangunan di daerah, seperti yang dijelaskan oleh Fauza, S.Pd.i yang
menyatakan bahwa:
“Pemuda memiliki peran yang besar dalam proses pembangunan di Desa
Sepunggur karena dalam proses pembangunan partisipasi kaum muda
sangatlah dibutuhkan untuk memberikan suntikan-suntikan berupa ide-ide
kreatif yang dapat melancarkan proses pembangunan di desa. Sebagai
generasi penerus kaum muda diharapkan dapat memberikan nilai lebih
berupa kualitas kerja, persatuan dan kesatuan pemuda sebagai penerus
cita-cita masa depan sebuah daerah. Pemuda adalah penggerak, pemersatu,
mengawasi jalannya proses pembangunan serta mengevaluasi proses
pembangunan yang dilakukan pemerintah desa dan sebagai generasi
penerus calon pemimpin masa depan. Partisipasi pemuda yang ada di desa
Sepunggur sejauh ini cukup baik dengan melaksanakan berbagai program
keagamaan,, olahraga dan membantu pemerintah desa dalam proses
pembangunan.”116
Dari wawancara diatas maka dapat dicermati bahwa organisasi karang
taruna telah memberikan kontribusi penting bagi pemuda di desa Sepunggur,
organisasi karang taruna telah dijadikan sebagai lembaga persatuan bagi pemuda
dan juga sebagai lembaga untuk meningkatkan kreativitas dari pemuda, sehingga
keberadaannya dibutuhkan oleh masyarakat desa Sepunggur. Oleh sebab itu, perlu
116
Wawancara bersama Bapak Fauza, S.Pd.i, Selaku Kepala Kampung Desa Sepunggur:
Pada Tanggal 07 Juni 2019. Pukul 11:23 WIB.
71
untuk didukung dan didorong dalam melakukan kerja-kerja nyata yang
bermanfaat untuk desa Sepunggur.117
4. Partisipasi Dalam Penerimaan Manfaat/Keuntungan Yang Diperoleh
Dari Program
Banyak cara untuk mengklrarifikasikan dan menganalisis manfaat-manfaat
dari hasil pembangunan. Dari segi distribusi dapat dilihat pada jumlah maupun
kualitas manfaat. Dari segi lain dapat dibedakan antara material benefits dan
sosial benefits. Material benefits dalam menganalisa akan berhubungan dengan
konsumsi atau pendapatan, kekayaan, sedangkan sosial benefits seperti
pendidikan, pelayanan kesehatan, air bersih, jalan-jalan, fasilitas transportasi.
Seperti yang dikemukakan oleh Bapak Sayuti, selaku Kepala Desa
Sepunggur Periode Tahun 2016-2020 yang menyatakan bahwa:
“Selama ini kami berupaya semaksimal mungkin untuk membangun desa
Sepunggur dalam berbagai bidang. Kami juga telah meningkatkan
pembangunan infrastruktur seperti pembangunan jalan setapak,
pembangunan madrasah, pembangunan lapangan bola voli. Kami juga
melibatkan pemuda dalam proses dan tahap-tahap pembangunan, yang
nantinya diharapkan bisa dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat
desa Sepunggur.”
Dari hasil wawancara diatas dapat dicermati bahwa selama ini pemerintah
telah berupaya semaksimal mungkin untuk membangun desa Sepunggur dalam
berbagai bidang. Terutama dalam meningkatkan pembangunan infrastruktur
seperti pembangunan jalan, dalam bidang pendidikan seperti pembangunan
madrasah, dalam bidang olahraga seperti pembangunan lapangan bola voli. Dalam
berbagai bidang tersebut pemerintah desa Sepunggur hadir sebagai fasilitator
117
Observasi Penulis tentang pentingnya Organisasi Karang Taruna desa Sepunggur.
Pada Tanggal 07 Juni 2019.
72
dalam meningkatkan pembangunan terutama partisipasi dan keikutsertaan pemuda
didalamnya.
B. Permasalahan Partispasi Pemuda Dalam Pembangunan di Desa
Sepunggur Kecamatan Bathin II Babeko Kabupaten Bungo Provinsi
Jambi
Peranan generasi muda dalam pembangunan sangat penting artinya, bukan
saja karena pemuda sebagai lapisan masyarakat paling besar tetapi yang paling
penting adalah tanpa potensi dan kreativitas generasi muda, maka pembangunan
akan dapat kehilangan arah. Partisipasi generasi muda dalam pembangunan harus
sejalan dengan cita-cita nasional, dalam lingkungan ini diharapkan generasi muda
untuk mengambil bagian secara efektif mempelopori usaha-usaha masyarakat
pancasila dikalangan generasi muda itu sendiri.
Partisipasi pemuda dalam pembangunan merupakan suatu hal yang
penting, setiap pemimpin dalam bidang apapun, mulai dari tingkat atas sampai
tingkat yang paling bawah, harus mampu meningkatkan partisipasi bawahannya.
Harapan yang besar terhadap pemuda ini pada sisi lain menimbulkan tanggung
jawab besar yang harus dipikul oleh pemuda. Artinya pemuda harus menjadi
sosok yang mampu memenuhi harapan tersebut. Sementara itu menjadi sosok
yang diharapkan itu tidak jadi dengan sendirinya mereka harus mampu ditempah
dirinya.118
Permasalahan Partisipasi Pemuda dalam Pembangunan di Desa Sepunggur
diawali rendahnya tingkat ekonomi dan pendidikan di masyarakat. Dua hal
118
Observasi Penulis terhadap Pemuda Desa Sepunggur tentang pentingnya partisipasi
pemuda dalam pembangunan
73
tersebut sangat mempengaruhi tingkat partisipasi pemuda dalam pembangunan di
desa Sepunggur dalam pembangunan.
1. Faktor Pendidikan
Tingkat pendidikan menunjukkan kualitas sumber daya manusia yang
masih rendah di Desa Sepunggur dapat dilihat dari tabel yang telah dituliskan
pada gambaran umum lokasi penelitian masih banyak masyarakat (khususnya
pemuda) yang hanya lulus SD atau SMP, bahkan banyak juga yang sampai putus
sekolah, memicu kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam hal
pentingnya yaitu partisipasi pemuda dalam pembangunan di Desa Sepunggur.119
Hal ini belum disadari secara mendasar pada masyarakat pedesaan pada
umumnya. Kurangnya sosialisasi yang terjadi dari pemerintah terhadap
masyarakat (pemuda) untuk menyadarkan betapa pentingnya partisipasi atau ikut
serta dalam pembangunan. Hal ini juga disampaikan oleh Akmal, selaku Wakil
Ketua Karang Taruna Desa Sepunggur yang menyatakan bahwa:
“Kelemahan dalam Organisasi Karang Taruna desa Sepunggur diantaranya
yaitu kurangnya koordinasi antara pemuda dengan pihak pemerintah desa,
sehingga banyak kegiatan atau program tidak berjalan dengan semestinya.
Selanjutnya yaitu Sumber Daya Manusia yang kurang memahami tugas
pokok dan fungsi dari karang taruna itu sendiri dan banyak yang putus
sekolah sehingga yang aktif dalam pemuda hanya orang itu-itu saja.
Pemuda yang kurang responsif, minimnya fasilitas serta keterbatasan
sumber daya manusia untuk mendukung program dari karang taruna.”120
Selanjutnya Bapak Sayuti Selaku Kepala Desa Sepunggur juga
menyatakan bahwa:
119
Observasi Penulis terhadap pendidikan masyarakat di desa Sepunggur. Pada Tanggal
07 Juni 2019. 120
Wawancara bersama Akmal, Selaku Wakil Ketua Karang Taruna Desa Sepunggur, 06
Juni 2019. Pukul 16:22 WIB.
74
“Hambatan yang dirasa yaitu masih banyak terjadi miss komunikasi serta
kurang koordinasi antara pemuda dan pemerintah desa, selanjutnya kurang
transparannya penyelenggaraan pembangunan kepemudaan namun dalam
hal sosialisasi cukup baik. Dalam hal miss komunikasi yaitu kecemburuan
sosial antar pemuda karena tidak semua pembangunan bisa disamakan
mengingat dana yang terbatas. Hambatan selanjutnya yaitu tingginya
angka pernikahan dini sehingga mengurangi sumber daya dari anggota
pemuda dan pemerintah desa pun kurang merangkul terhadap mereka yang
sudah menikah tetapi masih dikategorikan muda. Karena didesa
Sepunggur ini setiap yang sudah menikah sudah melepaskan tanggung
jawabnya sebagai pemuda.”121
Wawancara diatas merupakan beberapa wawancara dengan perangkat desa
Sepunggur tentang permasalahan partisipasi pemuda dalam pembangunan desa.
Dibutuhkan upaya pembinaan dan upaya yang konkrit dari pemerintah desa
Sepunggur untuk mengatasi berbagai permasalahan partisipasi pemuda dalam
pembangunan di desa Sepunggur.122
2. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi yang dihadapi masyarakat Desa Sepunggur juga menjadi
penyebab kurangnya partisipasi pemuda dalam pembangunan. Hal ini dikarenakan
kebanyakan dari pemuda bekerja dan ikut membantu keluarganya untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Jika dilihat dari tabel yang ada di gambaran
umum banyaknya masyarakat (pemuda) yang bekerja sebagai petani dari pagi
hingga sore hari membuat mereka sulit dan enggan untuk ikut serta secara
langsung dalam proses pembangunan di Desa Sepunggur.123
Seperti yang dikatakan oleh Bapak Roniyanto Selaku Kasi Pemerintahan
Desa Sepunggur yaitu:
121
Wawancara bersama Bapak Sayuti, Selaku Kepala Desa Sepunggur, 13 Juni 2019.
Pukul 17:03 WIB. 122
Observasi Penulis terhadap Faktor Pendidkan dalam partisipasi pemuda Karang
Taruna dalam pembangunan. 123
Observasi Penulis terhadap Mata Pencaharian masyarakat desa Sepunggur.
75
“Pemuda desa Sepunggur cukup aktif dalam pembangunan baik program
dari pemerintah desa maupun program yang dibuat oleh pemuda itu
sendiri. Namun tidak sedikit pula pemuda yang kurang partisipasinya
dikarenkan kerja pagi pulang sore sehingga sulit untuk diajak
melaksanakan program. Rata-rata program yang terlaksana selama ini
program yang dilaksanakan ketika libur panjang dan hari-hari besar Islam.
Karena ketika itu pemuda terbilang sempat dan bagi pemuda yang sekolah
dan kuliah dalam masa libur. Selebihnya pemuda sulit ditemui.”124
Dari hasil wawancara diatas menyatakan bahwa pemuda di Desa
Sepunggur cukup aktif dalam pembangunan baik program dari pemerintah desa
maupun program yang dilakukan oleh pemuda karang taruna. Tetapi tidak sedikit
pula pemuda kurang bisa berpartisipasi dikarenakan aktivitas kerja dari pagi
hingga sore. Sehingga pemudanya sulit untuk diajak melaksanakan program
pembangunan desa. Rata-rata program yang terlaksana selama ini program yang
dilaksanakan ketika libur panjang dan hari-hari besar Islam. Selain dari hari libur
para pemuda disibukkan dengan aktivitasnya masing-masing.125
C. Upaya Pemerintah Desa Dalam Meningkatkan Partisipasi Pemuda
Dalam Pembangunan di Desa Sepunggur Kecamatan Bathin II Babeko
Provinsi Jambi
Berdasarkan Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa Pasal 1
yaitu Pemerintah Desa ialah penyelenggara urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat dalam sistem pemerintah Negara kesatuan Republik
124
Wawancara bersama Bapak Roniyanto, Kasi Pemerintahan Desa Sepunggur: Pada
Tanggal 27 Mei 2019. Pukul 16:09 WIB. 125
Dokumentasi Kegiatan Pemuda Karang Taruna Desa Sepunggur pada Hari-hari besar
Islam.
76
Indonesia.126 Latar belakang berdirinya sebuah pemerintahan desa hakekatnya
adalah sebagai kebutuhan dasar masyarakatnya, atau sebagian unsur pemerintah
yang melayani masyarakatnya. Terutama pemuda sebagai generasi penerus bangsa
yang menjadi penggerak dan menjadi pelopor pembangunan, jika diikutsertakan
atau dilibatkan dalam pembangunan. Pemuda dianggap penting mengingat
posisinya sebagai lapisan bangsa Indonesia yang memiliki ide kreatif, dinamis,
intelektual-terdidik dan memiliki sebaga besar dalam mengisi dan memajukan
Indonesia.127
Dalam proses pemerintahan kebutuhan dasar tentunya desa memiliki
urusan untuk menjalankan fungsi dari pemerintahannya. Adapun urusan
pemerintahan desa yakni urusan tata pemerintahan, urusan pemberdayaan
masyarakat desa, urusan kesejahteraan masyarakat, dan ketertiban lingkungan.
Dengan adanya UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa mengatur kewenangan
pemerintahan, pasal 18 UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, adapun bidang
tersebut yakni mengatur tentang kalsifikasi bidang. Bidang penyelenggaraan
pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan masyarakat
Desa, pemberdayaan masyarakat Desa berdasarkan prakarsa masyarakat.128
Partisipasi berarti berbicara tinggi atau rendahnya tingkat pasrtisipan
pemuda dalam pembangunan di Desa Sepunggur dalam merencanakan,
melaksanakan, dan mengawasi. Pada saat ini yang akan dibahas adalah bagaimana
upaya pemerintah desa dalam meningkatkan partisipasi pemuda dalam
126
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. 127
Inggar Saputra, Peran Organisasi Kepemudaan Dalam Meningkatkan Pemahaman
Wawasan Nusantara di Kalangan Pemuda Indonesia, Dalam Jurnal. hlm. 35. 128
Arif Zainudin, Model Kelembagaan Pemerintahan Desa, Jurnal Ilmu Pemerintahan,
Vol. 1 No. 2, September 2016. hlm. 338.
77
pembangunan. Pemerintah desa Sepunggur telah mengupayakan beberapa hal,
diantaranya sebagai berikut
1. Pengorganisasian Kembali Organisasi Kepemudaan
Organisasi Karang Taruna awal berdirinya hanya dijadikan sebagai wadah
untuk menyatukan serta menjadi tempat berkumpulnya para pemuda di desa
Sepunggur. Kehadiran organisasi pemuda di desa Sepunggur telah membawa nilai
positif karena selain sebagai tempat berkumpul, juga dapat merangkul mereka dan
menanamkan nilai-nilai kekeluargaan dan kebersamaan dalam diri pemuda desa
Sepunggur.129 Menurut Siagian, bahwa pengorganisasian merupakan keseluruhan
proses pengelompokkan orang-orang, alat-alat, tugas-tugas, tanggung jawab dan
wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat
digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
ditentukan.
Dari pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengorganisasian
adalah suatu kegiatan untuk mengelompokkan orang-orang dengan tugas dan
fungsinya masing-masing yang kesemuanya saling berhubungan dan saling
mempengaruhi. Menurut penulis pengorganisasian kembali organisasi
kepemudaan tentunya ada upaya yang dilakukan oleh pemerintah desa
Sepunggur.130
Adapun hasil wawancara dengan Bapak Sayuti, selaku Kepala Desa
Sepunggur yang menyatakan bahwa:
129
Observasi Penulis terhadap partisipasi pemuda di desa Sepunggur, Pada Tanggal
07Juni 2019. 130
Observasi Penulis terhadap upaya pemerintah desa Sepunggur dalam meningkatkan
partisipasi pemuda dalam pembangunan. Pada Tanggal 07 Juni 2019.
78
“Upaya yang dilakukan pemerintah kedepannya yaitu berupaya untuk
membentuk kembali organisasi karang taruna dengan memfokuskan
kepada pembinaan baik ditingkat kampong maupun desa, lebih
meningkatkan kerja sama antara pemerintah desa dan pemuda,
meningkatkan alokasi dana untuk mendukung setiap program pemuda, dan
melibatkan pemuda dalam setiap proses pembangunan baik dari
perencanaan maupun pelaksanaan. Karena pemerintah desa bertanggung
jawab untuk merangkul serta mengajak kepada setiap masyarakat untuk
bersama-sama dalam proses pembangunan.”131
Apa yang dikatakan oleh Bapak Sayuti diatas sesuai dengan tugas pokok
dan fungsi dari pemerintah desa yaitu bertanggung jawab atas pemerintahan desa
yaitu di bidang penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan
desa, pembinaan masyarakat desa, pemberdayaan masyarakat desa berdasarkan
prakarsa masyarakat. Menurut penulis selain pengorganisasian ulang organisasi
kepemudaan juga dibutuhkan pelatihan serta pembinaan organisasi kepemudaan
agar setiap pemuda dapat memahami tugas pokok dan fungsinya masing-masing
dengan baik.132
2. Meningkatkan Kerja Sama dengan Pemuda
Kerja sama antara pemerintah desa dan pemuda karang taruna sangat
diperlukan untuk meningkatkan proses pembangunan di desa Sepunggur. Maka
untuk itu perlu dilakukan koordinasi dan membangun komunikasi yang baik
antara pemerintah desa dan pemuda. Seperti apa yang dijelaskan oleh Bapak
As’ad, selaku Kasi Pembangunan desa Sepunggur yang menyatakan bahwa:
“Hubungan atau relasi antara pemuda dan pemerintah desa cukup baik.
Namun tidak bisa dipungkiri bahwa setiap program pembangunan ataupun
program dari karang taruna itu harus mendapat pertimbangan-
pertimbangan tertentu dari pemerintah desa, tidak semua bisa diwujudkan
131
Wawancara bersama Bapak Sayuti, selaku Kepala Desa Sepunggur Periode 2016-
2022, Pada Tanggal 13 Juni 2019. Pukul 17:03 WIB. 132
Observasi Penulis tentang pentingnya memberikan pelatihan dan pembinaan kepada
pemuda desa Sepunggur. Pada Tanggal 13 Juni 2019.
79
dalam waktu bersamaan mengingat kebutuhan dana untuk program
pembangunan yang lainnya masih banyak, pemerintah desa saat ini
memfokuskan pembangunan infrastruktur jalan berupa jalan setapak,
madrasah, tempat pengajian, jembatan gantung, pengerasam jalan dan
sebagainya sehingga kegiatan-kegiatan pemuda akhir-akhir ini belum bisa
berjalan seperti biasanya.”133
Dari penjelasan Bapak As’ad diatas menunjukkan bahwa Pemerintah Desa
memfokuskan pada bidang pembangunan Infrastruktur serta fasilitas, sarana dan
prasarana baik dibidang pendidikan dan kebutuhan masyarakat lainnya. Namun
tidak menutup diri dari program yang dilaksanakan oleh pemuda karang taruna
desa Sepunggur untuk terlibat secara langsung maupun tidak langsung dan ikut
serta dalam membantu pemerintah desa dalam proses pembangunan. Kerja sama
inilah yang dibutuhkan oleh pemerintah desa dalam percepatan pembangunan di
desa Sepunggur.134
3. Meningkatkan Alokasi Dana Pemuda
Selain itu pemuda juga mendapatkan perhatian dari pemerintah desa
Sepunggur dalam melaksanakan program-programnya diantaranya melalui
dukungan dana sebesar Rp. 15 Juta per kampung untuk pemuda yang ada di desa
Sepunggur. Dana tersebut sudah dianggarkan dalam APBDes Sepunggur yaitu
dikhususkan dalam program pembinaan pemuda desa Sepunggur yaitu untuk
mendukunh dalam setiap program maupun kegiatan pemuda. Sehingga diharapkan
dana tersebut dapat membantu dan memfasilitasi pemuda karang taruna untuk ikut
133
Wawancara bersama Bapak As’ad, selaku Kasi Pembangunan desa Sepunggur 2016-
2022, Pada Tanggal 09 Juni 2019. Pukul 16:34 WIB. 134
Dukumentasi Kerjasama Pemerintah desa Sepunggur dengan Pemuda Karang Taruna.
80
berpartisipasi dalam pembangunan didesa Sepunggur melalui program maupun
kegiatannya.135
Seperti yang disampakan oleh Bapak Syarbaini, selaku Bendahara desa
Sepunggur juga menyatakan bahwa:
“Upaya yang dilakukan pemerintah desa untuk memperbaiki keadaan
sekarang yaitu Pemerataan hak pemuda, baik dari program pembangunan
maupun dibidang yang lain. Jika sudah seimbang dan rata sehingga
pemuda merasa diperhatikan secara adil dan itu akan membuat mereka
akan berpartisipasi lebih aktif lagi untuk masa yang akan datang,
pemerintah desa juga akan meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana
baik berupa korrdinasi, sosialisasi maupun berupa dana untuk mendukung
setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh pemuda. Pemerintah juga
mengharapkan pemuda untuk aktif dan bekerjasama dengan desa sehingga
akan terjadi percepatan pembangunan baik pembangunan fisik, non fisik
dan pemberdayaan pemuda dimasyarakat desa Sepunggur.”136
Dari penjelasan Bapak Syarbaini diatas dapat dicermati bahwa pemerintah
desa telah berupaya untuk meyalurkan dana untuk mendukung fasilitas, sarana
dan prasarana bagi pemuda karang taruna desa Sepunggur. Hal ini dilakukan
untuk memperbaiki keadaan pemuda yaitu pemerataan hak pemuda, bak dari
program pembangunan maupun dibidang yang lain. Jika sudah seimbang dalam
pembagian dananya sehingga pemuda desa Sepunggur merasa diperhatikan secara
adil dan itu akan membuat mereka berpartisipasi lebih aktif lagi untuk masa yang
akan datang, karena pemuda di desa Sepunggur terbagi atas 3 kampung yaitu
kampung kemini, kampung sungai gedang dan kampung baru. Menurut penulis
jika pemerataan hak setiap pemuda di 3 kampung tersebut maka akan berdampak
135
Dokumentasi Bendahara Desa Sepunggur (Dalam LPPD Desa Sepunggur). 136
Wawancara bersama Bapak Syarbani, selaku Bendahara desa Sepunggur 2016-2022,
Pada Tanggal 11 Juni 2019. Pukul 20:23 WIB.
81
kepada semangat pemuda untuk berkontribusi baik dalam program pemerintah
desa maupun melaksanakan kegiatan karang taruna.137
4. Meningkatkan Fasilitas Sarana dan Prasarana
Upaya selanjutnya yang dilakukan oleh pemerintah desa Sepunggur yatu
meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana yang diharapkan dapat mendukung
program atau kegiatan pemuda karang taruna diantaranya dengan membangun
fasilitas dibidang olahraga, Madrasah, dan memperbaiki fasilitas yang ada.138
Sesua dengan hasil wawancara bersama bapak As’ad, selaku Kasi Pembangunan
desa Sepunggur Periode 2016-2022 yang menyatakan bahwa:
“Kami dari pihak desa sudah berupaya untuk mendukung setiap kegiatan
yang dilakukan pemuda desa Sepunggur, kedepan kami juga akan
memberikan fasilitas-fasilitas yang masih kurang di beberapa kampung
yaitu fasilitas olahraa permanen seperti lapangan sepakbola, takrau, dan
memperbaiki fasilitas yang sudah ada. Tentu kami sangat mengharapkan
agar pemuda lebih aktif membantu dan bekerjasama untuk membangun
desa Sepunggur ini dalam segala bidang.”139
Dari wawancara diatas dapat dicermati bahwa ada upaya yang dilakukan
oleh pemerintah desa Sepunggur untuk mendukung pemuda karang taruna
berkontribusi dalam pembangunan dalam berbagai bidang kehidupan
bermasyarakat. Selain itu menurut peneliti butuh kesadaran yang tinggi dari
pemuda itu sendiri untuk menjaga dan merawat fasilitas yang diberikan oleh
pemerintah desa agar bisa digunakan dengan baik secara berkelanjutan untuk
masa yang akan datang.140
137
Observasi Penulis tentang Pemerataan Hak Pemuda Karang Taruna Desa Sepunggur. 138
Dokumentasi Fasilitas Olahraga Desa Sepunggur. 139
Wawancara bersama bapak As’ad, selaku Kasi Pembangunan Desa Sepunggur periode
2016-2022. Pada Tanggal 09 Juni 2019. Pukul 16:34 WIB. 140
Observasi Penulis tentang pentingnya menjaga fasilitas yang diberikan pemerintah
desa Sepunggur.
82
Jika fasilitas sarana dan prasarana sudah baik tentu secara tidak langsung
akan berpengaruh terhadap tingkat partisipasi pemuda dalam pembangunan di
desa Sepunggur baik terlibat dalam program pemerintah desa maupun
menjalankan program atau kegiatan pemuda itu sendiri, karena baik atau buruknya
tingkat partisipasi dalam pembangunan tidaklah ditentukan oleh satu pihak saja
melainkan berbagai elemen yang ada di masyarakat, terutama kelompok generasi
pemuda yang bisa dijadikan sebagai pelopor dan penggerak pembangunan di desa
Sepunggur.141
141
Observasi penulis tentang pemanfaatan sarana dan prasarana di desa Sepunggur.
83
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan beberapa hal mengenai
Partisipasi Pemuda Dalam Pembangunan Desa Sepunggur diantaranya sebagai
berikut:
1. Partisipasi Pemuda Dalam Pembangunan di desa Sepunggur aktif, terlihat
dari berbagai kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh pemuda desa
Sepunggur yaitu partisipasi dalam proses pengambilan keputusan, partisipasi
dalam implementasi program, partisipasi dalam pemantauan dan evaluasi
hasil-hasil program dan partisipasi dalam penerimaan manfaat/keuntungan
yang diperoleh dari program.
2. Permasalahan Partisipasi Pemuda Dalam Pembangunan di desa Sepunggur
adalah Pertama, Faktor Pendidikan, banyak dari pemuda desa Sepunggur
putus sekolah sehingga kualitas sumber daya manusia rendah dan kurang
memahami tugas pokok dan fungsi dari karang taruna. Faktor Ekonomi, yaitu
dikarenakan sebagian besar dari pemuda desa Sepunggur sibuk dengan
pekerjaannya dan kurangnya koordinasi antara pemuda dan pemerintah desa
Sepunggur dalam berbagai kegiatan dan masih banyak program yang belum
terlaksana.
3. Upaya Pemerintah desa dalam meningkatkan partisipasi pemuda dalam
pembangunan di desa Sepunggur adalah dengan pengorganisasian kembali
84
organisasi kepemudaan, meningkatkan kerjasama dengan pemuda,
meningkatkan alokasi dana dan meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka penulis merekomendasikan
berupa saran sebagai berikut:
1. Untuk organisasi Karang Taruna desa Sepunggur agar lebih meningkatkan
rasa persatuan dalam menjalankan program kerja dan kegiatan-kegiatan serta
menjaga nama baik lembaga agar tetap eksis dan bermanfaat di tenga-tenga
masyarakat.
2. Untuk mengatasi masalah partisipasi pemuda dalam pembangunan desa baik
masalah dari pemuda maupun dhari pemerintah desa itu sendiri haruslah
dengan berbesar hati menerima segala bentuk masukan dan saran untuk
mengoptimalkan Organisasi Kepemudaan sebagai wadah untuk
mengembangkan potensi diri dari pemuda. Dan pemerintah desa Sepunggur
agar lebih memperhatikan Organisasi Kepemudaan dan memberikan fasilitas
kepada pemuda.
3. Untuk masyarakat desa Sepunggur agar selalu mendukung dan memberikan
nasehat kepada pemuda dalam segala kegiatan untuk membangun desa
Sepunggur menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
A. Referensi
Al-Qur’an dan Terjemahan Departemen Agama RI. Toha Putra, Semarang. 1989.
Afifuddin, Pengantar Administrasi Pembangunan Konsep Teori dan Implikasinya
di Era Reformasi, Bandung: CV Alfabeta, 2010.
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik,
dan Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana, 2007.
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi III, 2008.
Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, Cet. Ke-7,
Bandung: Alfabeta, 2017.
Drajat Tri Kartono, Pembangunan Masyarakat Desa dan Kota, Tangerang
Selatan: Universitas Terbuka, 2016.
Erlangga Masdiana, dkk., Peran Generasi Muda Dalam Ketahanan Nasional,
Jakarta: Kementrian Pemuda Dan Olahraga Republik Indonesia, 2008.
Ernan Rusdiadi, Perencanaan dan Pengembangan Wilayah, Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia, 2009.
Fahmyddin A’raaf Tauhid, Partisipasi Publik Dalam Perencanaan Kota, Gowa:
Alauddin Uniersity Press, 2013.
Kementrian Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahan, Jakarta: Duta Surya 2011.
Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebiato. Pemberdayaan Masyarakat Dalam
Perspektif Kebijakan Publik.Edisi Revisi cet. ke 5. Bandung: Alfabeta,
2019.
R.A Santoso. Partisipasi, Komunikasi, Persuasi, dan Disiplin Dalam
Pembangunan. Bandung: Alumni 1998.
Sondang P Siagian, Administrasi Pembangunan, Jakarta: Bumi Aksara, 2007.
Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi, Edisi Revisi, Jambi: Syari’ah Press IAIN
STS, 2014.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,
2009.
Sugiyono, Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Cet. Ke 21, Bandung:
Alfabeta, 2014.
B. Peraturan Perundang-undangan
Permensos 83/HK/2005 tentang Pedoman Dasar Karang Taruna.
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan.
Undang-Undang Nomor 06 Tahun 2014 tentang Desa.
C. Internet
Amrin, Perilaku Politik kaum Muda dalam Pemilihan Legislatid di Desa Rato
Kecamatan Lambu Kabupaten Bima, Skripsi, Jurusan Ilmu Politik Fakultas
Ushuluddin dan Filsafat Uniersitas Islam Negeri Alauddin Makassar 2016.
www.digilib.uinsby.ac.id. Diakses pada tanggal 11 Maret 2019.
Dwi Sandy Aprilian, Partisipasi Pemuda Dalam Musyawarah Perencanaan
Pembangunan Desa (Musrenbang Desa) Di Desa Sidoarjo Kec.
Rowokangkung, Skripsi, Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Uniersitas Jember 2015.
Eko Prasetyo, Demokrasi Dan Problem Kepemimpinan Politik Di Indonesia
(Pemikiran Politik Politisi Muda: Yuddy Chrisnandi, Budiman Sudjatmiko,
dan Fadli Zon), Skripsi, Jurusan Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Uniersitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2013.
http://id.wikipedia.org/wiki/Pembangunan. Diakses pada tanggal 10 Februari
2019.
http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/. Diakses pada tangal 10 Februari 2019.
Imam Sunoto, Mengukur Tingkat partisipasi pemuda dalam program karang
taruna dengan pendekatan metode fuzzy inference system mamdani, Vol.
8 No. 2 Noember 2017.
Lia Oktafijani, Peranan Organisasi Gerakan Pemuda Ansor (GPA) dalam
Penanaman Moral Generasi Muda di Kecamatan Purwodadi, Skripsi,
Jurusan Politik dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri, 2013.
Masril, Partisipasi Pemuda Dalam Pembangunan (Studi Karang Taruna Karya
Remaja Desa Pulau Mentaro Kecamatan Kumpeh Muaro Jambi), 2012.
Muzakir, Generasi Muda dan Tantangan Abad Modern Serta Tanggung Jawab
Pembinanya, . Vol. 8 No 2, Juli-Desember 2015.
Nurul Sawitri, Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan
Universita Negeri Semarang yang berjudul, Partisipasi Pemuda Dalam
Program Karang Taruna Desa (Studi pada Pemuda di Dusun Kupang
Kidul di Desa Kidul Kecamatan Ambarawa), 2014.
Pitriani, Generasi Muda Dan Kepemimpinan Dalam Islam, 2016.
Sudirman Adi Putra, Jurusan Ilmu Politik Fakultas Ushuluddin, Filsafat dan
Politik Universita Islam Negeri Alauddin Makassar, Peran Kaum Muda
Dalam Pembangunan Di Desa Tanammawang (Studi Terhadap
Organisasi Kepemudaan GENRETA di Desa Tanammawang Kecamatan
Bontoramba Kabupaten Jeneponto), 2017.
Sudirman Adi Putra, Peran Kaum Muda Dalam Pembangunan Di Desa
Tanammawang Kecamatan Bontoramba Kabupaten Jeneponto, Skripsi,
Jurusan Ilmu Politik Fakultas Ushuluddin, Filsafat dan Politik Universitas
Islam Negeri Alauddin Makassar, 2017.
Wahyu Ishardino Satries, Peran Serta Pemuda Dalam Pembangunan Masyarakat,
Jurnal Madani Edisi I/Mei 2009.
Waston Malau. Pemuda Dan Masa Depan Bnagsa, Vol. 1 No.1 2017.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1: Pedoman Wawancara
Daftar pertanyaan:
1. Bagaimana Latar Belakang berdirinya Organisasi Karang Taruna?
2. Bagaimana Peran Pemuda dalam Proses Pembangunan di Desa Sepunggur,
dan sejauh mana keterlibatan Pemuda dalam proses Pembangunan di Desa
Sepunggur?
3. Bagaimana Relasi Organisasi Pemuda dengan Organisasi Pemerintahan?
4. Bagaimana Eksistensi Pemuda di tengah-tengah masyarakat desa Sepunggur?
5. Sejauh mana bentuk partisipasi pemuda dalam pembangunan di desa
Sepunggur?
6. Apa saja permasalahan dan hambatan partisipasi pemuda dalam
pembangunan di desa Sepunggur?
7. Bagaimana upaya yang dilakukan pemerintah desa dalam meningkatkan
partisipasi pemuda dalam pembangunan desa Sepunggur?
8. Harapan dan saran kepada pemuda Sepunggur untuk berpartisipasi dalam
pembangunan?
LAMPIRAN DAFTAR INFORMAN
No. Nama Jabatan
1. Sayuti Kepala Desa Sepunggur 2016-2022
2. Syarbaini Bendahara desa Sepunggur 2016-2022
3. Baki Ketua Karang Taruna 2018-2020
4. Akmal Wakil Karang Taruna 2018-2020
5. As'ad Kasi Pembangunan Periode 2016-2022
6. Fauza, S.Pd.i Kepala Kampung Sepunggur 2016-2022
7. Roniyanto Kasi Pemerintahan Sepunggur 2016-2022
8. Midun Bendahara Karang Taruna 2018-2020
9. Sailan Tokoh Pemuda Desa Sepunggur
10. Riki Tokoh Pemuda Desa Sepunggur
11. Darman Nasution Tokoh Masyarakat Desa Sepunggur
Lampiran 2: Foto Wawancara
Foto wawancara bersama Bapak Fauza, S.Pd.i selaku Kepala
Kampung Desa Sepunggur
Foto wawancara bersama Bapak Sayuti selaku Kepala Desa Sepunggur
Foto wawancara bersama Baki, selaku Ketua Karang Taruna Desa Sepunggu
Foto wawancara bersama Akmal, wakil karang taruna Desa Sepunggur
Foto wawancara bersama Roniyanto, Kasi Pemerintahan
Desa Sepunggur
Lampiran 3: Foto-foto kegiatan Karang Taruna Sepunggur
Foto Kantor Desa Sepunggur Kecamatan Bathin II Babeko
Foto MusrembangDes Sepunggur Bersama Tokoh Masyarakat Tahun 2018
Foto Persatuan Pengajian Pemuda Sepunggur pada MTQ Kecamatan
Foto Santunan Anak Yatim bersama Perangkat Desa dan Pemuda
Foto Santunan Anak yatim bersama perangkat desa dan pemuda
Foto kerja bakti pemuda dan masyarakat desa Sepunggur
Foto Program keagamaan (proses belajar mengajar anak madrasah)
Foto Pelatihan Masak Memasak Ibu PKK dan Pemudi Desa Sepunggur
Foto Program Keagamaan (MTQ Tingkat Desa Sepunggur)
Foto Pemuda desa Sepunggur Menjuarai Lomba Pacu perahu
Foto Pogram Olahraga (Lomba Pacu Perahu) di ka. baru desa Sepunggur
Foto Pembukaan acara Turnamen Bola Voli
Foto Acara Tabligh Akbar kerjasama Pemdes dan Karang Taruna
Foto kegiatan MTQ Ke 1 Tingkat Desa Sepunggur Tahun 2017
Foto Remaja Masjid kampung kemini, Desa Sepunggur (Maulid Nabi)
Foto Pengecoran Jalan Setapak di kampung baru desa Sepunggur
Foto Kerja Bakti Pembuatan Toga didepan kantor desa Sepunggur
Foto program penamaan pohon dan penghijauan
Foto pembentukan Desa Siaga bersama UPT Puskesmas Babeko
Foto olahraga: acara turnamen sepakbola piala Kepala Desa
CURICULUM VITAE
A. Biodata Pribadi
Nama : Andi Putra
NIM : SIP.162234
Tempat/Tanggal Lahir : Sungai Gedang, 01 Februari 1998
Jenis Kelamin : Laki-laki
Fakultas/Prodi/Semester : Syariah/Ilmu Pemerintahan/VII
Universitas : Universitas Islam Negeri STS Jambi
Alamat Universitas : Jln. Jambi – Ma. Bulian, KM 16 Simp. Sei
Duren - Muaro Jambi, Indonesia
Agama : Islam
Tinggi/Berat Badan : 161 cm / 60 kg
Golongan Darah : O
Status Perkawinan : Belum Kawin
Kewarganegaraan : WNI
Alamat Kosa : Jln. Sulthan Thaha, Perumahan Arza 1, RT 15
Desa Mendalo Indah, Kec. Jaluko, Kab. Muaro
Jambi
E-Mail : Andip7143@gmail.com
No. Tlp/Wa : 081278203538
B. Riwayat Pendidikan
SDN 147/II Kampung Baru : 2004 – 2010
SMPN 1 Rantau Pandan : 2010 – 2013
MAN 1 Muara Bungo (Jurusan Bahasa) : 2013 – 2016
C. Pengalaman Organisasi
Pramuka Penegak – Bantara ( Anggota ) : 2014 – 2015
HMJ Ilmu Pemerintahan ( Anggota BPH ) : 2017 – 2018
PMII Rayon Syariah UIN STS Jambi : 2017 – Sekarang
Himpunan Mahasiswa Bungo – Jambi : 2018 – Sekarang
Recommended