View
42
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
i
PEDOMAN DAN METODE
PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) INDONESIA JAKARTA
2020 M./1441 H.
Judul Buku:
PEDOMAN DAN METODE
PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
Penanggung Jawab:
KH. Munzir Tamam, MA.
Tim Penyusun:
Baharuddin Abd. Rahman
Ahmad Mustaghfirin
Harry Pribadi Garfes
Edisi Revisi
Cetakan:
Maret 2020
Penerbit:
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai, No. 39 B, Bulak Klender, Jakarta Timur, 13470.
Telp. 021-86615393. Faks. 021-86614375
Web-site : www.staiindojkt.ac.id
SAMBUTAN
Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta
Assalāmu ‘Alaikum wa Raḥmatullā wa Barakātuh.
Puji serta syukur yang tak terhingga kita panjatkan kehadirat Allāh SWT.
Ṣalawat serta salam, semoga tercurah keharibaan baginda Rasulullāh SAW.,
para keluarga, ṣaḥābat, tābi‘īn dan pengikut-pengikutnya yang setia hingga
akhir zaman, āmīn allāhumma āmīn …
Tujuan ideal pendidikan dalam Islam adalah untuk mencetak individu
Muslim yang sempurna (to produce a perfect and universal man) yang tidak
hanya pakar dalam disiplin ilmu tertentu yang ditekuni dan menjadi
pengkhususannya, tetapi juga mumpuni dalam berbagai disiplin ilmu
keislaman yang lain, khususnya ilmu-ilmu farḍ ‘ain (the religious sciences).
Tidak berlebihan jika dikatakan, bahwa tantangan intelektual Muslim
masa kini jauh lebih kompleks dibandingkan dengan tantangan yang dihadapi
intelektual Muslim beberapa abad sebelumnya. Intelektual Muslim masa
lampau dihadapkan dengan problematika keilmuan luar sebagai akibat dari
adanya interaksi dan persinggungan peradaban Islam dengan peradaban
Yunani kala itu. Intelektual Muslim masa kini, di samping berhadapan dengan
problematika di atas --melalui Barat yang notabenenya sekular, juga
berhadapan dengan problematika keilmuan Muslim yang notabenenya telah
kehilangan jati diri, kehilangan adab (the lost of adāb), dan jauh dari kata
mumpuni secara intelektual dan spiritual.
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta, sebagai
mikrokosmos “Universitas Islam” (الإسلامية berusaha secara maksimal ,(الجامعة
melalui berbagai program kerjanya untuk merealisasikan misi ideal
Universitas Islam tersebut. Karena hanya dengan realisasi tersebut,
problematika keilmuan intelektual Muslim kontemporer dapat tereleminir.
Mencetak intelektual Muslim yang mumpuni dan kompeten
meniscayakan adanya gagasan-gagasan brillian dari para pakar yang
dengannya misi pencetakan dapat terealisasi, baik bersifat konseptual maupun
praktikal. Berdirinya Pusat Matrikulasi, Institut AISIS, dan Lembaga Tahsin
STAI Indonesia Jakarta, menyebut sebahagiannya, adalah di antara upaya
pengembangan dan peningkatan mutu di lingkungan STAI Indonesia Jakarta
dan merupakan upaya-upaya awal yang mempioneri munculnya lembaga-
lembaga pendukung lainnya (supporting system).
Intelektual Muslim sebagaimana definisinya adalah intelektual yang
menguasai atau memiliki landasan tradisi keilmuan Islam: Memahami Islam
dari islam, iman hingga ihsan; memahami al-Qur’ān dan al-Ḥadīts sebagai
landasan dan pijakan utama; memahami ‘ilm al-Kalām (hubungannya dengan
Allāh, Ṣifāt dan Asmānya); memahami Taṣawwuf-metafisika; dan selanjutnya
menguasai ilmu-ilmu alat, termasuk ilmu bahasa Arab dan literaturnya.
Sebagai kelayakan, intelektual Muslim harus membuktikan diri melalui
berbagai penelitian yang dilakukannya yang dituangkan dalam “bahasa buku”
atau karya tulis ilmiah. Oleh karenanya, mudah-mudahan dengan
diterbitkannya buku pedoman ini dapat membantu melahirkan intelektual
Muslim, khususnya, di lingkungan STAI Indonesia Jakarta.
Wassalām ‘Alaikum wa Raḥmatullā wa Barakātuh.
Jakarta, Maret 2020
Ketua STAI Indonesia Jakarta,
KH. Munzir Tamam, MA
KATA PENGANTAR
Dari mana saya harus memulai? Adalah pertanyaan yang seringkali
muncul pada saat seseorang hendak melakukan suatu pekerjaan.
Begitu juga halnya dengan menulis suatu karya, khususnya karya tulis
ilmiah. Pertanyaan yang berupa ungkapan kebingungan sudah pasti akan
muncul daripada mulainya: Apakah memulai dari menentukan judul, ataukah
harus memulai dari mengumpulkan data & literatur dan seterusnya.
Untuk mendapatkan sebuah inspirasi, umumnya, penulis melihat,
membaca dan mencermati karya tulis seniornya. Akan tetapi, penguasaan
dasar-dasar metode penelitian dan cara penulisan dengan bahasa yang benar
dan baku serta penguasaan teknik-teknik penulisan adalah hal yang sangat
vital dan mendukung terealisasinya sebuah karya tulis.
Buku yang ada di tangan anda ini membahas secara khusus namun
praktis metode penulisan karya ilmiah skripsi semoga dapat membantu anda
untuk meraih kesuksesan, āmīn allāhhumma āmīn....
Jakarta, Maret 2020
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
Hal
SAMPUL ................................................................................................
SAMBUTAN ..........................................................................................
KATA PENGANTAR ...........................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................
I. Berfikir Ilmiah ........................................................................
A. Berpikir Deduktif........................................................
B. Berpikir Induktif ........................................................
C. Berpikir Ilmiah ...........................................................
II. Memulai Penulisan ...............................................................
III. Struktur dan Sistematika ....................................................
IV. Proposal Penelitian ...............................................................
Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah
I
BERPIKIR ILMIAH
Karya ilmiah ditulis dan disusun secara sistematis menurut aturan atau
kaidah-kaidah tertentu berdasarkan hasil dari berpikir ilmiah. Ini berarti bahwa
tidak semua karya tulis dinamakan karya ilmiah, sebab tidak semua proses
berpikir adalah berpikir ilmiah. Secara umum dapat dibedakan dua pola
berpikir, yakni berpikir deduktif dan berpikir induktif.
A. Berpikir Deduktif
Berpikir deduktif atau berpikir rasional merupakan sebagian dari
berpikir ilmiah. Logika deduktif yang dipergunakan dalam berpikir rasional
merupakan salah satu unsur dari metode logiko-hipotetiko-verifikatif atau
metode ilmiah. Dalam logika deduktif, menarik suatu kesimpulan dimulai dari
pernyataan umum menuju pernyataan-pernyataan khusus dengan
menggunakan penalaran atau rasio (berpikir rasional).
Hasil atau produk berpikir deduktif dapat digunakan untuk menyusun
hipotesis, yakni jawaban sementara yang kebenarannya masih perlu diuji atau
dibuktikan melalui proses keilmuan selanjutnya. Perhatikan contoh berikut:
Setiap benda padat jika dipanaskan akan memuai : pernyataan umum
Besi, seng adalah benda padat : fakta-fakta khusus
Besi dan seng jika dipanaskan akan memuai : kesimpulan
Proses penarikan kesimpulan seperti dalam contoh di atas dinamakan
logika deduktif. Pertanyaan atau masalah yang timbul dari pernyataan tersebut
adalah: apabila besi dan seng dipanaskan pada temperature yang sama,
manakah yang lebih cepat proses pemuaiannya?
Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah
Dari pertanyaan tersebut dapat diturunkan sejumalah hipotesis,
misalnya:
1) Tidak terdapat perbedaan kecepatan memuai antara besi dengan
seng apabila keduanya dipanaskan pada temperature yang sama.
2) Jika keduanya dipanaskan pada temperature yang sama, seng lebih
cepat pemuaiannya dibandingkan dengan besi.
3) Jika keduanya dipanaskan pada temperatur yang sama, besi lebih
cepat pemuaiannya dibandingkan dengan seng.
Di antara ketiga hipotesis di atas, hipotesis manakah yang paling benar?
Salah satu cara untuk membuktikannya bisa dengan mengkaji teori
yang berkenaan dengan konsep-konsep pemuaian dalam ilmu fisika. Dengan
kata lain, menggunakan argumentasi teoritis melalui penalaran, tidak
menggunakan bukti-bukti secara empiris.
B. Berpikir Induktif
Proses berpikir induktif adalah kebalikan dari berpikir deduktif, yakni
pengambilan kesimpulan dimulai dari pernyataan atau fakta-fakta khusus
menuju pada kesimpulan yang bersifat umum, tetapi dari fakta atau data
khusus berdasarkan pengamatan di lapangan atau pengalaman empiris. Data
dan fakta hasil pengamatan empiris disusun, diolah, dikaji untuk kemudian
ditarik maknanya dalam bentuk pernyataan atau kesimpulan yang bersifat
umum.
Menarik kesimpulan umum dari data khusus berdasarkan pengamatan
empiris tidak menggunakan rasio atau penalaran, tetapi menggeneralisasikan
fakta melalui statistika. Misalnya, untuk mengetahui selera warga Sunter
Hijau terhadap jenis air minum galongan yang disukainya, dipilih beberapa
jenis merek, misalnya, aqua, vit dan oasis. Pertanyaan yang diajukan adalah:
Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah
jenis air minum galongan dengan merek manakah yang paling disukai warga
Sunter Hijau? Apakah merek aqua, vit ataukah oasis? Hipotesis dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1) Warga Sunter Hijau lebih menyukai air minum galongan dengan
merek aqua daripada vit.
2) Warga Sunter Hijau lebih menyukai air minum galongan dengan
merek vit daripada oasis.
3) Warga Sunter Hijau lebih menyukai air minum galongan dengan
merek oasis daripada aqua.
4) Warga Sunter Hijau lebih menyukai air minum galongan dengan
merek aqua daripada oasis.
5) Dan seterusnya berdasarkan kemungkinan lainnya.
Untuk menguji manakah hipotesis yang paling betul, kita tidak
mungkin mengkaji teori atau argumentasi teoretis, tetapi perlu pengamatan
langsung di beberapa toko yang menjual air minum galongan dengan merek-
merek yang tersebut. Pengamatan ini dapat dilakukan beberapa kali, misalnya
3 kali dalam 1 bulan, dengan meminta data penjualan dari sejumlah toko
tersebut. Pada akhirnya dicari rata-rata jumlah penjualan untuk ketiga merek
air galongan tersebut, dihitung deviasi standarnya, lalu diuji perbedaan-
perbedaan jumlah penjualan tersebut melalui cara-cara yang lazim digunakan
dalam statistika.
Hasil yang diperoleh dari pengujian tersebut adalah kesimpulan umum
mengenai minat warga Sunter Hijau terhadap jenis merek air yang disukainya
di antara tiga merek air galongan tersebut di atas. Kesimpulan tersebut semata-
mata hanya didasarkan atas hasil analisis data tanpa didukung oleh penalaran
teoritis.
Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah
Mempelajari teori, konsep, prinsip,
postulat, hukum yang ada dalam
khazanah ilmu pengetahuan.
Mempelajari atau mengamati gejala,
peristiwa, kejadian di lapangan.
Rumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan problematik.
Tetapkan juga variable yang ada atau terkandung dalam pertanyaan tersebut.
Identifikasi kemungkinan-kemungkinan jawaban dari setiap pertanyaan
tersebut dengan melakukan analisis teori-teori, prinsip, hukum dari ilmu
pengetahuan yang menunjang tema permasalahan tersebut.
Dari setiap kemungkinan jawaban yang ditemukan dan atas pertimbangan
rasional kita setelah mengkaji teori, hukum, prinsip keilmuan, tetapkan
kemungkinan mana yang paling mendekati jawabannya. Rumuskanlah
kemungkinan ini sebagai hipotesis penelitian.
C. Berpikir Ilmiah
Befikir ilmiah menggabungkan berpikir deduktif dengan berpikir
induktif. Hipotesis diturunkan dari teori, kemudian diuji melalui verifikasi
data secara empiris. Dengan demikian terjadi siklus berpikir.
Berpikir rasional menghasilkan hipotesis, kemudian kebenaran
hipotesis mengalami pengujian secara empiris. Pengujian tersebut adalah
dengan jalan mengumpulkan dan menganalisis data yang relevan untuk
menarik kesimpulan apakah hipotesis itu benar atau tidak. Hipotesis yang
ternyata didukung oleh fakta empiris dikukuhkan sebagai jawaban yang
definitif. Metode ini menuntun kita kepada cara-cara berpikir untuk
menghasilkan pengetahuan yang bersifat ilmiah. Dengan perkataan lain,
merupakan metode ilmiah.
Berpikir ilmiah yang menghasilkan metode ilmiah menempuh
langkah-langkah sebagaimana yang dapat dilihat dalam kerangka berikut:
Proses identifikasi masalah
Deduksi Induksi
Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah
Rencanakan data apa yang harus diperoleh untuk menguji hipotesis
tersebut, dari mana data itu diperoleh dan bagaimana cara
memperolehnya.
Setelah ditemukan gambaran masalah, teori dan hipotesis, dan verifikasi data
di lapangan, buatlah usulan penelitian untuk diajukan kepada pihak yang
berwenang untuk meminta petunjuk dan atau pengesahannya.
Setelah instrumen (alat pengumpul data) disetujui oleh pihak yang
berwenang melalui uji coba, dan telah diperoleh izin penelitian, peneliti
turun ke lapangan untuk melakukan pengumpulan data.
Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah, dianalisis, kemudian
hipotesis diuji, hasilnya disimpulkan, dibahas secara teoretis, berikan
saran lebih lanjut.
Tulislah langkah-langkah di atas dalam satu sistematika rangkaian
kegiatan penelitian.
Keterangan:
1) Langkah 1 adalah proses identifikasi masalah yang dapat dilakukan melalui cara
berpikir deduksi, yakni dengan analisis teoretis, dan atau induksi, yakni dimulai
dari pengamatan empiris. Melalui proses berpikir tersebut kita temukan
masalah.
2) Langkah 2 adalah Merumuskan masalah yang telah diidentifikasi, yakni
mengajukan pertanyaan-pertanyaan penelitian untuk dicari jawabannya.
Pertanyaan yang diajukan hendaknya problematik dalam pengertian mengandung
banyak kemungkinan jawabannya.
3) Langkah 3 adalah deduksi teori yang berkenaan dengan masalah untuk
mengajukan hipotesis (langkah 4). Dengan demikian hipotesis dihasilkan dari
teori, bukan dari pengamatan empiris. 1
1 Hipotesis adalah jawaban sementara dari pertanyaan pertanyaan penelitian yang telah
diajukan di atas. Hipotesis lazimnya diungkapkan dalam bentuk pernyataan (declarative
sentence), tidak boleh dalam bentuk pertanyaan. Hipotesis berfungsi sebagai tuntunan dan
pegangan/jawaban sementara yang masih harus diuji kebenarannya di dalam kenyataan
(empirical verification), percobaan (experimentation) atau praktek (implementation). Dalam
menetapkan jawaban, hipotesis yang diajukan hendaknya diturunkan dari kajian teoretis
melalui penalaran deduktif.
Ada 2 tipe hipotesis: (1) hipotesis kerja/penelitian (alternative hypothesis )
dilambangkan dengan H1, yakni asumsi-asumsi (assumption or predictions) atau pernyataan
Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah
4) Langkah 5 adalah verifikasi data atau metodologi, artinya mengumpulkan data
secara empiris kemudian mengolah dan menganalisis data untuk menguji benar
tidaknya hipotesis. Hipotesis yang telah teruji kebenarannya melalui data yang
diperoleh secara empiris, pada dasarnya adalah jawaban definitif dari pertanyaan
yang diajukan. Apabila proses pengujian hipotesis tersebut dilakukan berulang-
ulang dan ternyata kebenarannya selalu ditunjukkan melalui fakta atau data
empiris, maka hipotesis tersebut telah menjadi tesis.
5) Langkah 6 adalah menyusun usulan penelitian.
6) Langkah 7 adalah persiapan penelitian, terutama penyusunan instrument untuk
memperoleh data dan izin mengadakan penelitian.
7) Langkah 8 adalah menganalisis data, menguji hipotesis, menarik kesimpulan
hasil analisis data (menentukan jawaban-jawaban definitif dari setiap masalah
yang diajukan atas dasar pembuktian atau pengujian secara empiris untuk setiap
hipotesis), mengadakan pembahasan hasil pengujian hipotesis, dan
memikirkan saran-saran atas dasar hasil penelitian.
8) Langkah 9 adalah membuat sistematika penulisan atau laporan hasil
penelitian sesuatu dengan aturan penulisan dan sistematika yang berlaku.
Semua langkah yang dijelaskan di atas harus dipenuhi dalam proses
bepikir ilmiah. Berpikir rasional untuk menurunkan hipotesis, dilanjutkan
dengan berpikir secara empiris untuk membuktikan kebenaran hipotesis,
adalah tonggak utama dalam berpikir ilmiah. Wujud operasional dari metode
berpikir ilmiah ini adalah penelitan ilmiah.
yang menunjukkan adanya hubungan antar 2 atau lebih variable, dan (2) hipotesis
Nol/statistik (nul hypothesis) dilambangkan dengan H0 menunjukkan tidak adanya
hubungan/kaitan antar variable. Contoh Hipotesis dalam penelitian peranan bimbingan dan
penyuluhan dalam menanggulangi kesulitan belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Al-
Kenaniyyah, Jakarta adalah sebagai berikut:
1. Hipotesis Kerja “Ada peranan bimbingan dan penyuluhan dalam menanggulangi
kesulitan belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Al-Kenaniyyah, Jakarta.”
2. Hipotesis Nol “Tidak ada peranan bimbingan dan penyuluhan dalam menanggulangi
kesulitan belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Al-Kenaniyyah, Jakarta.”
Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah
II
MEMULAI PENULISAN
Berikut adalah beberapa petunjuk praktis bagi mahasiswa yang akan
menulis karya tulis ilmiah Skripsi:
1. Pilih tema penulisan atau penelitian karya ilmiah dengan
pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
a. Asas kemudahan (feasible), artinya mahasiswa memilih tema
pembahasan yang “memungkinkan” untuk diselesaikan.
Contoh dengan mengambil tema dari mata kuliah yang paling
dikuasai. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa tidak
mengalami kesulitan dalam mengkaji teori, prinsip, postulat
atau hukum yang ada dalam bidang studi atau mata kuliah
tersebut.
b. Asas kemanfaatan, artinya mahasiswa memilih tema
pembahasan sesuai dengan profesinya kelak. Contoh: jika
mahasiswa tersebut akan berprofesi sebagai guru, maka ia
sebaiknya memilih tema pembahasan yang berkenaan dengan
profesi keguruan, misalnya, tentang peran guru, metode
pembelajaran, dan lain sebagainya. Atau jika akan melanjutkan
studi ke jenjang yang lebih tinggi (S2), maka ada baiknya
memilih tema pembahasan yang penelitiannya dapat
dilanjutkan pada jenjang S2.
c. Asas kebaruan (novelty), artinya mahasiswa memilih tema
pembahasan kebaruan atau belum diteliti sepenuhnya oleh
peneliti sebelumnya sehingga memberi kontribusi, baik bagi
khazanah keilmuan maupun bagi kehidupan.
Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah
2. Apabila anda telah memilih tema penelitian, buatlah outline usulan
penelitian yang anda tuangkan dalam proposal penelitian untuk
kemudian disidangkan oleh Tim Karya Tulis Ilmiah (TKTI) STAI
Indonesia Jakarta dalam sidang proposal mahasiswa.
3. Datanglah ke perpustakaan untuk mencari bahan-bahan penulisan,
terutama dalam mengkaji landasan teori atau kerangka berfikir
sebagai dasar menurunkan hipotesis. Beberapa konsep, prinsip yang
dikemukakan para penulis buku perlu dicatat secara rapih (penulis
buku, judul buku, penerbit, tempat terbit, dan halaman kutipan),
sebagaimana yang telah diaturbaku dalam Pedoman dan Teknik
Penulisan Karya Tulis Ilmiah, yang diterbitkan oleh STAI Indonesia
Jakarta.
4. Dahulukan menulis konsep bab kesatu dan bab ketiga, yaitu bab
pengajuan masalah penelitan dan bab metodologi penelitian/studi
objek penelitian. Bab-bab ini tidak banyak menuntut kajian teroretis
dan tidak akan mengalami kesulitan sepanjang permasalahan
penelitian ada dalam konteks ilmu yang anda pelajari. Penulisan bab
kedua bisa dimulai setelah kedua bab di atas selesai. Bab kedua ini
mengkaji landasan teroretis untuk menurunkan hipotesis sehingga
memerlukann konsentrasi dan usaha yang tinggi. Banyak membaca
literatur yang menunjang permasalahan penelitian adalah syarat
mutlak untuk menulis bab ini. Hendaknya diperhatikan bahwa isi
penulisan karya ilmiah, khususnya bab kedua, bukan kumpulan dari
kutipan pendapat para ahli, melainkan yang utama adalah
kerangka berpikir penulis sendiri. Pendapat para ahli diperlukan
sebagai landasan atau pendukung pendapat penulis.
Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah
5. Sambil menunggu pengesahan instrument penelitian dari
pembimbing, ada baiknya anda memulai menulis kerangka bab
keempat. Untuk penelitian dengan model kualitatif, mulailah
menstrukturisasi dan mensistematisasi jawaban-jawaban terhadap
perumusan-perumusan masalah. Dan untuk penelitian kuantitatif
mulailah membuat tabel-tabel untuk pengolahan data, langkah-
langkah analisis data, kalimat-kalimat baku untuk menafsirkan data
dan hasil analisis data. Selanjutnya, buatlah rangkuman penelitian
sebagai isi bab kelima. Hal tersebut akan memudahkan dan
mempercepat penulisan, manakala data telah diperoleh dari lapangan.
6. Penulisan karya ilmiah bisa selesai pada waktunya apabila penulis
menyediakan waktu khusus untuk penulisan disertai disiplin diri
dalam menulis. Biasakan mempunyai jadwal khusu untuk penulisan,
dan jadwal tersebut dilaksanakan sebagaimana mestinya. Rasa malas
biasanya merupakan penyakit khusus yang melanda para mahasiswa
dalam penulisan karya ilmiah. Jika dibiarkan, karya tersebut tak akan
pernah terealisasi. Janganlah sepenuhnya bergantung kepada
pembimbing. Tananmkan pada diri anda bahwa dengan selesainya
karya tulis tersebut, ujian sudah di ambang pintu, yang berarti
kesarjanaan anda telah menanti.
Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah
III
STRUKTUR & SISTEMATIKA
Berikut adalah struktur dan sistematika penulisan karya tulis ilmiah skripsi:
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah (kualitatif & kuantitatif)
Latar belakang masalah, menjelaskan dasar pemikiran penulis,
mengapa dan bagaimana sehingga penulis memilih judul atau tema penulisan.
Pertanyaan ‘mengapa’ tentu berkenaan dengan alasan-alasan rasional maupun
alasan empirs pentingnya topik atau tema tersebut diteliti. Misalnya dikaitkan
dengan kepentingan ilmu, kepentingan profesi, atau kepentingan
pembangunan pada umumnya. Hanya saja jangan terlalu berlebihan. Apabila
penelitian hanya mengambil tema pokok, misalnya, ‘kekuasaan dalam
hubungannya dengan tugas dan tanggung jawab pimpinan,’ tidak perlu
dikaitkan degan GBHN atau UUD 45, sebab sangat jauh dan sifatnya
mengada-ada.
Pertanyaan ‘bagaimana’ berkenaan dengan proses yang ditempuh
peneliti sehingga menemukan topik atau tema penulisan. Tema atau topik
dapat diangkat dari kajian teoretis (deduksi) atau bisa pula dari kajian gejala
atau peristiwa empiris di lapangan (induksi). Hal ini bisa diangkat untuk
menjelaskan proses tersebut. Akhiri uraian latar belakang dengan menyatakan:
… atas dasar itu penulis mengambil tema penelitian dengan judul …
B. Identifikasi masalah (kualitatif & kuantitatif)
Identifikasi masalah, menjelaskan aspek-aspek masalah yang bisa
muncul dari tema atau judul yang telah dipilih. Ajukan saja permasalahan
Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah
sebanyak-banyaknya, yang mungkin timbul untuk diteliti. Dari sekian banyak
kemungkinan, tentukan permasalahan manakah yang akan dijadikan inti
penelitian dengna memberikan argumentasinya, mengapa masalah itu yang
dipilih (pembatasan masalah). Alasan bisa ditinjau dari kepentingan peneliti,
kepentingan ilmu, kepentingan profesi, dan lain-lain. Setelah itu, rumuskan
pertanyaan-pertanyaan penelitian yang bersumber dari permasalahan yang
telah dipilih (perumusan masalah). Nyatakan pula variable-variabel yang
terkandung dalam rumusan pertanyaan tersebut, mana variable bebasnya,
mana variable terikatnya (khusus penelitian quantitatif).
C. Tujuan umum dan kegunaan penelitian (kualitatif & kuantitatif)
Tujuan umum dan kegunaan penelitian, menjelaskan tujuan umum
penelitian yang dirumuskan dalam bentuk pernyataan mengenai makna yang
terkandung dalam permasalahan atau tema pokok penelitian. Misalnya: “…
penelitian bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai hubungan
kekuasaan seorang pimpinan dengan tugas dan tanggung jawabnya.” Setelah
itu berikan penjelasan mengenai kegunaan penelitian tersebut, yakni
menjelaskan nilai guna hasil-hasil yang diperoleh dari penelitian.
D. Penelusuran Ilmiah (kualitatif & kuantitatif)
Penelusuran Ilmiah, berisi tentang lima (5) penelitian atau karya ilmiah
terdahulu dan sejenis yang dipilih oleh peneliti, baik berupa buku, jurnal,
skripsi, tesis, maupun disertasi. Penelitian-penelitian tersebut, hasilnya
masing-masing dideskripsikan secara singkat. Penulis mengakhiri
penelusuran ilmiah dengan menunjukkan keunikan atau perbedaan penelitian-
penelitian yang dimaksud dengan penelitian yang sedang dilakukannya.
Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah
E. Metode Penelitian
Untuk penelitian kualitatatif, metode penelitian diletakkan pada Bab I,
Sub-bab E. Metode Penelitian. Akan tetapi, pada penelitian dengan model
kuantitatif, metode penelitian distrukturisasi pada Bab III dengan judul
Metodologi Penelitian.
Metode Penelitian atau teknik pelaksanaan penelitian, berisi metode
& sumber-sumber yang digunakan (primer maupun sekunder), dan teknik
analisis data. Berbagai macam metode penelitian di antaranya:
1. Historis. Metode ini digunakan apabila peneliti bermaksud mengungkapkan
peristiwa atau kejadian pada masa lampau. Studi documenter adalah contoh dari
metode ini. Keabsahan metode ini ditentukan oleh sumber datanya dan keakuratan
dalam membuat interpretasi data sesuai dengan makna yang terkandung di
dalamnya.
2. Deskriptif. Metode ini digunakan apabila bertujuan untuk mendekripsikan atau
menjelaskan peristiwa dan kejadian yang ada pada masa sekarang. Termasuk
dalam metode ini adalah studi kasus, survey, studi pengembangan, studi korelasi.
Metode penelitian deskriptif bisa mendeskripsikan satu variable atau lebih dari
satu variable penelitian. Masalah penelitian yang tepat dikaji melalui metode ini
biasanya berkenaan dengan bagaimana kondisi, proses, karakteristik, hasil dari
suatu variable. Misalnya terhadap variable kepemimpinan bisa diteliti masalah-
masalah yang berkenaan dengan:
Bagaimana bentuk atau tipe kepemimpinan?
Bagaiman cara dan proses kepemimpinan itu dilaksanakan?
Apakah ciri-ciri yang menonjol dari kepemimpinan demokratis?
Faktor-faktor apa yang mempengaruhi kepemimpinan?
Adakah perbedaan gaya kepemimpinan ditinjau dari, misalnya, tingkat
pendidikan pemimpinnya?
Bagaimana hasil kepemimpinan ditinjau dari, misalnya, produktifitas
kelompok?
Adakah hubungan antara gaya atau tipe kepemimpinan dengan, misalnya,
efisiensi kerja, partisipasi sosial, suasana kerja?
Hasil dan kesimpulan dari penelitian deskriptif pada umumnya hanya
mendekripsikan konsep dan variable yang diteliti, mendeskripsikan perbedaan
konsep dan variable, menghubungkan variable yang satu dengan yang lainnya.
Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah
3. Ex post facto (sesudah fakta) atau causal comparative. Metode ini lebih ditujukan
untuk melihat dan mengkaji hubungan antara dua variable atau lebih, di mana
variable yang dikaji telah terjadi sebelumnya melalui perlakuan orang lain. Dalam
penelitian ini, peneliti tidak perlu melakukan manipulasi atau perlakuan terhadap
variable bebas, sebab manipulasi telah terjadi oleh orang lain sebelum penelitian
dilakukan.
4. Eksperimental. Seperti halnya pada metode ex post facto, metode eksperimen
mengkaji hubungan dua variable atau lebih. Perbedaannya terletak dalam hal
variable bebas. Dalam eksperimen peneliti harus melakukan manipulasi atau
perlakuan terhadap variable bebas, melakukan pengukuran sendiri terhadap variable
bebas dan terikat, misalnya penelitian mengenai pengaruh metode diskusi terhadap
kemampuan siswa dalam memecahkan masalah. Bila menggunakan metode
eksperimen, maka si peneliti harus memperkenalkan metode diskusi, kemudian
mengukur hasilnya melalui kemampuan siswa dalam memecahkan masalah.
5. Kuasi eksperimental.
6. Content analysis. Metode ini biasanya digunakan dalam penelitian komunikasi.
Namun demikian ia dapat digunakan untuk penelitian yang bersifat normatif.
Penelitian mengenai teks al-Qur’an dan pemikiran ulama di dalam berbagai kitab
fiqh dapat menggunakan metode ini. Isi teks al-Qur’an atau pemikiran ulama
tersebut, dapat dianalisis dengan menggunakan kaidah-kaidah bahasa atau kaidah-
kaidah lain yang telah dikenal, seperti kaidah mantiq, ushul, dan fiqh.
7. Evaluasi. Metode ini digunakan di bidang pendidikan dan penyuluhan, untuk
penelitian terhadap suatu pencapaian prestasi atau program tertentu. Misalnya,
program pengajaran, program pendidikan, program penyuluhan, dan program
pembangunan. Metode terbagi ke dalam evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.
a. Evaluasi formatif digunakan untuk melakukan penilaian tentang faktor-faktor
pendukung dan faktor-faktor penghambat terhadap pelaksanaan suatu program.
b. Evaluasi sumatif digunakan untuk melakukan penilaian mengenai pencapaian
tujuan suatu program yang dirinci dalam target, kriteria, indicator, dan ukuran
yang telah ditetapkan dalam perencanaan program.
Pilihan yang tepat atas salah satu meotde ini sangat tergantung pada maksud dan
tujuan penelitian. Jadi bila tujuan penelitian itu, misalnya, adalah untuk
mendiskripsikan dan menganilisis peristiwa-peristiwa masa lampau, maka sangatlah
tepat menggunakan metode historis.
Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah
F. Sistematika Penulisan (kualitatif & kuantitatif)
Sistematika Penulisan, adalah gambaran utuh isi skripsi dari pendahuluan
sampai kesimpulan. Dalam mengurai sistematika penulisan hendaknya diurai
keterkaitan antara satu bab dengan bab yang lainnya, hal mana mencerminkan
satu kesatuan yang tak terpisahkan.
Diagram
ALUR PIKIR PENYUSUNAN BAB I
Menjelaskan apa dan mengapa tema/topic/judul
tersebut dipilih serta bagaimana tema/topic/judul
dilakukan.
Latar belakang masalah
Kemungkinan-kemungkinan masalah yang
timbul dari tema/topik/judul:
1. Masalah I
2. Masalah II
3. Masalah III
4. Dan seterusnya.
Identifikasi masalah
Ruang lingkup atau
Pembatasan masalah
Menetapkan / memilih masalah dari
kemungkinan yang ada disertai argumentasinya.
Mengembangkan / mengajukan pertanyaan-
pertanyaan penelitian yang bersumber dari
masalah yang telah dipilih.
PENGAJUAN MASALAH
Merumuskan tujuan umum penelitian yang
konsisten dengan masalah pokok penelitian serta
kegunaan penelitian.
Tujuan umum dan
kegunaan penelitian
Perumusan masalah
Sistematika penulisan Memaparkan sistematika wajah panggung karya
ilmiah model penelitian kualitatif atau kuantitatif.
Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
Uraian bab ini adalah menjelaskan secara teoretis variable-variabel
penelitian serta hubungan antar variabel, untuk selanjutnya menurunkan
hipotesis. Sebagai contoh, penelitian mengenai “hubungan kekuasaan dengan
tugas dan tanggung jawab pimpinan.” Landasan teorinya diurutkan sebagai
berikut:
(1) Kekuasaan pimpinan
Berikan uraian teoretis mengenai kekuasaan pimpinan dengan
dukungan pendapat para ahli.
(2) Tugas dan tanggung jawab pimpinan
Berikan uraian teoretis mengenai tugas dan tanggung jawab
pimpinan, sertakan pula pendapat para ahli. Aspek yang dibahas, baik
dalam butir 1 maupun butir 2, berisi indikator-indikator yang
nantinya menjadi isi kuesioner.
(3) Hubungan kekuasaan dengan tugas dan tanggung jawab
Berisi keterkaitan antara kekuasaan dengan tugas dan tanggung
jawab pimpinan ditinjau dari kajian teoretis.
(4) Hasil penelitian yang relevan
Menjelaskan temuan-temuan penelitian sebelumnya yang relevan
dengan hubungan antara kekuasaan dengan tugas dan tanggung
jawab pimpinan (jika ada). jika tidak ada, tidak perlu diada-adakan.
(5) Kerangka berpikir
Menjelaskan keterkaitan variable kekuasaan dengan tugas dan
tanggung jawab dalam suatu diagram tertentu sehingga nampak jelas
bahwa tugas dan tanggung jawab pimpinan betul-betul merupakan
pencerminan kekuasaan pimpinan, di samping oleh aspek-aspek lain
di luar kekuasaan.
Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah
(6) Hipotesis
Menjelaskan implikasi dari kerangka berpikir tersebut dalam bentuk
dugaan jawaban permasalahan penelitian. Misalnya: atas dasar uraian
teoretis dan kerangka berpikir di atas, dirumuskan hipotesis sebagai
berikut:
Terdapat hubungan positif yang berarti antara
kekuasaan dengan tugas dan tanggung jawab
pimpinan.
Diagram
ALUR PIKIR PENYUSUNAN BAB II
1. Pembahasan teori
Pembahasan teoritis mengenai variable
penelitian, baik variable bebas maupun variable
terikat.
3. Pengajuan Hipotesis
Atas dasar kerangka pikir di atas, rumuskan
hipotesis penelitian baik secara verbal maupun
secara statistik/simbol (notasinya) serta kriteria
pengujiannya.
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
PENELITIAN
2. Kerangka pemikiran
Nyatakan/konsepsikan hubungan antara variable
(bebas dan terikat) berdasarkan teori postulat,
asumsi yang ada. Susun suatu model/diagram yang
menyatakan alur hubungan variable di atas.
Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN & STUDI OBJEK PENELITIAN
A. Penelitian kualitatif
Untuk penelitian kualitatif, bab ini berisi studi objek penelitian (studi
biografi, konsep-konsep dari tokoh / lembaga yang diteliti).
B. Penelitian kuantitatif
Untuk penelitian kuantitatif, bab ini berisi Metodologi Penelitian
yang meliputi:
1. Tujuan khusus penelitian
Tujuan khusus penelitian, menyatakan tujuan penelitian secara
operasional. Tujuan khusus mengacu kepada pertanyaan-pertanyaan
penelitian. Contoh: ingin memperoleh data mengenai:
(1) Unsur-unsur kekuasaan seorang pimpinan
(2) Jenis tugas dan tanggung jawab pimpinan
(3) Hubungan antara kekuasaan dengan tugas dan tanggung jawab
pimpinan
(4) Faktor-faktor yang dominan terhadap kekuasaan pimpinan
2. Metode penelitian
Metode penelitian menjelaskan metode apa yang digunakan dalam
proses pengumpulan data, misalnya, metode deskriptif atau ex post fakto, dan
alasan-alasan mengapa metode tersebut digunakan (lihat macam dan jenis-
jenis metode penelitian pada bagian bagian E. Metode Penelitian)
3. Instrumen penelitian
Instrumen penelitian, menjelaskan teknik yang digunakan dalam
mengumpulkan data di lapangan, misalnya, kuesioner, tes, observasi, studi
dokumentasi. Jelaskan pula aspek-aspek apa yang akan diungkap melalui
Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah
instrumen tersebut dan persyaratan pengujian instrumen. Lebih bagus apabila
disertakan layout atau kisi-kisi instrumen
4. Sampel penelitian
Sampel penelitian, menjelaskan teknik penarikan sampel yang
digunakan serta bagaimana prosedurnya, berapa banyak responden yang
diteliti, sertakan table responden.
Cara pengambilan sample bermacam-macam tergantung jenis penelitian
yang dilakukan. Namun, secara garis besar, teknik pengambilan sample terdiri
dari dua kelas besar yaitu:2
Pertama Probablity Sampling (random sampling) yang meliputi:
• Sample Acak Sederhana (Simple Random Sampling)
• Sample Acak Sistematis (Systematik Random Sampling)
• Sampel Acak Berstrata (Stratified Random Sampling)
• Sampel Acak beradasar Area (Cluster Sampling)
• Sample Acak Bertingkat (Multi Stage Sampling)
Kedua Non Probablity Sampling (non random sampling) yang meliputi:
• Sample tidak Acak berdasar pada Tujuan (Purposive
Sampling) dilakukan berdasar pada tujuan penelitian
• Sampel Tanpa Sengaja (Accidental Sampling) dilakukan untuk
jenis kasus langka yang sampelnya sulit didapatkan
• Sampel berQuota (Quota Sampling) dilakukan jika jumlah
sample terbatas sehingga sample diambil sesuai dengan jumlah
populasinya (keseluruhan populasi menjadi sample)
• Sampel Bola Salju (Snowball Sampling) dilakukan berdasar
wawancara atau korespondensi
• Sample Jenuh dilakukan apabila anggota populasinya kurang
dari 30 objek. Teknik pengambilan samplenya adalah semua
anggota populasi.
5. Teknik analisis data
Teknik analisis data, menjelaskan cara menganalisis data, yakni
statistik mana yang akan digunakan: statistik deskriptif mana dan untuk apa,
2 Untuk lebih detail penjelasannya sila rujuk https://salamadian.com/teknik-pengambilan-
sampel-sampling/
Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah
statistik analitik mana dan untuk apa. Kemukakan rumus yang digunakan dan
bagaimana langkah-langkahnya. Perhatikan diagram alur pikir penyusunan
Bab III di bawah:
Diagram
ALUR PIKIR PENYUSUNAN BAB III
1. Tujuan khusus penelitian Menyatakan tujuan penelitian secara operasional.
2. Objek penelitian
METODOLOGI PENELITIAN
Menjelaskan secara singkat variable-variabel penelitian:
mana variable bebas dan mana variable terikat. 3. Variabel penelitian
4. Metode penelitian
Menjelaskan metode apa yang digunakan dalam penelitian
dan alasannya, misalnya metode deskriptif, historis,
eksploratif, analitis, eksperimental atau perbandingan.
5. Populasi dan sampel
6. Teknik pengumpulan data
Menjelaskan obyek/barang/wilayah yang hendak diteliti.
Menjelaskan teknik yang digunakan dalam pengumpulan
data di perpustakaan dan di lapangan berupa: kuesioner,
interview, observasi, atau dokumentasi.
Menjelaskan teknik penarikan sample yang digunakan
serta prosedurnya, berapa banyak responden yang diteliti.
Sertakan table responden.
8. Hipotesis statistik Menyatakan keadaan parameter yang akan diuji melalui
statistik sample.
7. Teknik analisis data
Menjelaskan cara menganalisis data, yakni statistik mana
yang akan digunakan: statistik deskriptif atau analitik dan
untuk apa. Kemukakan rumus yang digunakan dan
bagaimana langkah-langkahnya
Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Variable yang diteliti
Variable yang diteliti, menjelaskan secara singkat variable-variabel
penelitian, mana variable bebas dan mana variable terikat.
B. Deskripsi hasil analisis data
Deskripsi hasil analisis data, menjelaskan hasil-hasil analisis data
terhadap variable yang diteliti. Artinya, hasil pengukuran terhadap variable
dinyatakan dan dilukiskan. Misalnya proporsi jawaban responden dalam
bentuk persen, atau nilai rata-rata, modus, median, simpangan baku, varian,
dari setiap variable yang diukur. Table dan grafik hasil pengukuran variable
dapat dibuat oleh peneliti untuk memudahkan para pembaca mempelajari
temuan penelitian. Berikan interpretasi terhadap hasil-hasil tersebut. Table dan
grafik bisa juga ditempatkan di lampiran.
C. Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesis, menjelaskan hasil perhitungan analisis data dan
membandingkannya dengan kriteria pengujian hipotesis, untuk kemudian
menarik kesimpulan, apakah hipotesis penelitian diterima atau ditolak.
D. Pembahasan hasil
Pembahasan hasil, artinya memberikan argumentasi teoretis terhadap
hasil pengujian hipotesis. Misalnya, apabila hipotesis penelitian ditolak atau
tidak terbukti, berikan alasan mengapa tidak terbukti. Mungkin dalam hal
proses pengumpulan data, kurang sahih, atau mungkin pula analisis data
kurang cermat, atau memang teori yang mendasari hipotesis tidak relevan
penerapannya dalam situasi dan kondisi di daerah penelitian. Peneliti jangan
tergesa-gesa menyalahkan teori. Jika sebaliknya, yakni hipotesis diterima,
Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah
berarti teori cocok dengan realita. Diterima atau ditolaknya hipotesis bisa
dijadikan dasar untuk mengajukan saran-saran dalam bab terakhir.
Diagram
ALUR PIKIR PENYUSUNAN BAB IV
1. Deskripsi data / hasil penelitian
Menyatakan besaran variable penelitian
yang diperoleh melalui perhitungan
(hasil analisis data) misalnya, rata-rata,
median, modus, standar deviasi, varians,
grafik/table, dan lain-lain
2. Pengujian hipotesis
Memberikan argumentasi teoritis terhadap
hasil pengujian mengapa hipotesis
penelitian diterima atau ditolak, beri
alasan/jelaskan penerimaan atau
penolakan hipotesis tersebut. Diterima
atau ditolaknya sebuah hipotesis dapat
dijadikan dasar untuk mengajukan saran-
saran dalam bab terakhir penelitian
4. Keterbatasan penelitian
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
3. Pembahasan hasil
Pengujian/penelitian
Mengungkapkan keterbatasn penelitian
yang diakibatkan oleh faktor kemampuan
peneliti (human nature), waktu dan objek
penelitian yang tidak terjangkau, oleh
karenanya, demi kepentingan
pengembangan ilmu pengetahuan atau
kepentingan yang bersifat praktikal
(masyarakat/umum), perlu dilakukan
penyempurnaan oleh peneliti selanjutnya.
Nyatakan perhitungan hasil pengujian
hipotesis lalu simpulkan apakah
hipotesis penelitian diterima atau ditolak
berdasarkan criteria pengujian yang
telah ditetapkan.
Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan penelitian menyatakan temuan-temuan penelitian, baik
secara deskriptif (hasil pengukuran variable) maupun secara analitis
(berkenaan dengan hasil pengujian hipotesis), yakni hipotesis mana yang
terbukti dan apa maknanya. Jelaskan pula implikasi apa yang dapat ditarik dari
hasil penelitian ini, baik bagi kepentingan ilmu, kepentingan profesi, ataupun
bagi kepentingan pemecahan masalah.
Saran berisi gagasan-gagasan atau pemikiran atas dasar hasil penelitian,
saran untuk memperbaiki atau meningkatkan makna suatu variable dari
berbagai sudut yang berkepentingan dengan variable tersebut. Akhiri saran
yang berkenaan dengan penelitian lebih lanjut sehubungan dengan hasil
penelitian tersebut. Kualitas saran bukan pada banyaknya saran yang diajukan,
melainkan pada bobot saran dan maknanya dilihat dari hasil penelitian.
Daftar pustaka, berisi buku atau karya ilmiah lain yang digunakan
sebagai penunjang penulisan karya ilmiah, baik yang dikutip secara langsung
maupun tidak langsung.
Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah
Diagram
ALUR PIKIR PENYUSUNAN BAB V
1. Kesimpulan
Menyatakan secara singkat besaran
variable dan hipotesis penelitian
yang telah teruji kebenarannya,
serta argumentasi singkat mengapa
hipotesis tertentu ditolak
2. Implikasi
Memberikan argumentasi teoritis terhadap
hasil pengujian mengapa hipotesis
penelitian diterima atau ditolak, beri
alasan/jelaskan penerimaan atau penolakan
hipotesis tersebut. Diterima atau ditolaknya
sebuah hipotesis dapat dijadikan dasar
untuk mengajukan saran-saran dalam bab
terakhir/penutup penelitian
PENUTUP
3. Saran
Menyatakan/menaraik implikasi
hasil dari keimpulan penelitian.
Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah
IV
PROPOSAL PENELITIAN
Proposal penelitian (research proposal) pada hakikatnya adalah
rancangan yang menggambarkan apa yang hendak diteliti dan bagaimana
penelitian itu akan dilaksanakan. Ia dibuat oleh peneliti yang akan menyusun
karya ilmiah (skripsi, tesis, atau disertasi) dalam rangka penyelesaian
studinya. Proposal penelitian dibuat lebih luas dan lebih dalam. Ketajaman
merumuskan masalah dan hipotesis yang diturunkan dari teori pengetahuan
ilmiah, serta ketepatan dalam memilih metodologi penelitian, dapat dibaca
dari proposal penelitian. Demikian juga alur-alur berpikir yang dituangkan
dalam proposal penelitian dapat dilihat dari sistematika dan konsistensi unsur-
unsur penelitian.
Berikut adalah unsur-unsur yang harus ada dalam proposal penelitian:
1. Untuk penelitian kualitatif meliputi BAB I yang terdiri dari: A.
Latar Belakang Masalah, B. Perumusan Masalah, C. Pembatasan
Masalah, D. Tujuan Penelitian, E. Penelusuran Ilmiah, F. Kegunaan
Penelitian, G. Metode Penelitian, dan H. Sistematika Penulisan.
2. Untuk penelitian kuantitatif meliputi BAB I dan BAB III yang
terdiri dari: A. Latar Belakang Masalah, B. Perumusan Masalah, C.
Pembatasan Masalah, D. Tujuan Penelitian, E. Penelusuran Ilmiah,
F. Kegunaan Penelitian, dan G. Sistematika Penulisan (BAB I) dan
Metodologi Penelitian (BAB III).
Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah
Contoh Proposal Penelitian
1. Judul:
Hubungan Program Matrikulasi dengan Prestasi Akademik
Mahasiswa STAI Indonesia Jakarta.
2. Latar Belakang
Berhasil-tidaknya suatu perguruan tinggi, diantaranya dilihat dari
kualitas dan kuantitas lulusannya. Kualitas lulusan artinya kadar atau derajat
prestasi yang dicapainya, misalnya indeks prestasi kumulatif (IPK) atau
yudisium ujian akhir (sarjana) di samping kemampuan dan kecakapan dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab profesinya setelah bekerja di
kemudian hari. Sedangkan kuantitas lulusan adalah jumlah lulusan yang
dihasilkan oleh perguruan tinggi setiap tahunnya yang biasa dinyatakan dalam
angka efisiensi, yakni rasio mahasiswa yang diterima dan diluluskan atau
dihasilkan pada tahun yang sama. Tinggi-rendahnya angka efisiensi
menunjukkan produktifitas perguruan tinggi, sehingga makin tinggi angka
efisiensi, makin produktif perguruan tinggi yang bersangkutan.
Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia (STAIINDO) Jakarta
melaksanakan sistem Satuan Kredit Semester (SKS). Dalam sistem ini, masa
studi mahasiswa untuk mencapai gelar sarjana ditempuh selama empat tahun
dan paling lama tujuh tahun. Beban studi sampai mahasiswa mencapai gelar
sarjana adalah sebanyak 144—160 SKS. Bagi mahasiswa yang memiliki
kemampuan intelektual dan akademik, waktu, biaya, tenaga dan sarana yang
memadai, beban studi tersebut dapat diselesaikan tepat waktu, yakni empat
tahun.
Data empiris lulusan STAIINDO Jakarta menunjukkan adanya
sejumlah lulusan yang tidak dapat menyelesaikan studinya tepat waktu. Hal
ini dimungkinkan adanya faktor-faktor yang tidak menunjang penyelesaian
studi tepat waktu di kalangan mahasiswa. Oleh sebab itu, perlu diusahakan
berbagai langkah dan kegiatan proses pendidikan yang dapat mendorong
mahasiswa untuk menyelesaikan studi tepat pada waktunya, dan bahkan
dengan prestasi-prestasi yang membanggakan.
Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah
Bertujuan mengatasi hal tersebut, STAIINDO Jakarta sejak tahun 2012
telah mendirikan sebuah badan yang dikenal sebagai “Pusat Matrikulasi
STAIINDO (PMS).” Misinya adalah peningkatan kualitas dan prestasi
akademik mahasiswa. Untuk merealisasikan misinya, PMS telah
mencanangkan berbagai program kerja, di antaranya:
Pertama: Penguatan Ilmu-ilmu Alat, misalnya, bahasa Inggris dan
Arab, logika (mantiq), teknik penulisan dan metodologi
penelitian. Dengan cara demikian, mahasiswa diarahakan
untuk melakukan kajian khazanah keilmuan langsung
kepada sumbernya (original sources), serta menelusuri
sumber kedua (secondary sources) hanya sebagai
pembanding “pemahaman.” Selanjutnya, hasil telaahan
khazanah keilmuan tersebut “diolah” menjadi sebuah
karya argumentatif dan berciri keilmiahan.
Kedua: Pengembangan Kejuruan. Program ini dimaksudkan untuk
melakukan pendalaman terhadap mata kuliah-mata kuliah
yang erat kaitannya dengan bidang atau program studi
yang ditekuni oleh mahasiswa.
Ketiga: Peningkatan Potensi Akademik (pembekalan) Mahasiswa
melalui program tahsin al-Qur’an wa al-‘ibadah. Program
pembekalan ini, pada nantinya, diharapkan berguna bukan
hanya terhadap pribadi dan individu mahasiswa, tetapi
juga memiliki nilai sumbangsi dan aspek pengabdian
kepada lingkungan dan masyarakat.
Dari ketiga program ini, hanya program pertama dan kedua (mata
kuliah-mata kuliah yang tercakup di dalamnya) akan diberlakukan sistem
SKS, sedangkan mata kuliah-mata kuliah yang termasuk dalam kategori
program ketiga, tidak diberlakukan SKS (non SKS).
Adapun teknik pelaksanaan atau sistem kerja dari ketiga program ini
dalah:
a. Penguatan ilmu-ilmu alat, yakni mata kuliah-mata kuliah yang
tercakup di dalamnya akan dijadwalkan pada semester awal
(semester satu), yaitu, sebelum mahasiswa mengikuti perkuliahan
atau mengambil mata kuliah-mata kuliah lainnya (mata kuliah-
Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah
mata kuliah pokok yang ditawarkan oleh prodi atau jurusan), baik
itu mata kuliah-mata kuliah kelompok MPK, MKK, MKB,MPB
maupun MBB.
b. Pengembangan kejuruan, yakni mata kuliah-mata kuliah yang
tercakup di dalamnya akan dijadwalkan bersamaan dengan mata
kuliah-mata kuliah pokok yang ditawarkan oleh prodi atau
jurusan), seperti, mata kuliah-mata kuliah kelompok MPK, MKK,
MKB, MPB dan MBB.
c. Peningkatan potensi akademik (pembekalan) mahasiswa, yakni
mata kuliah-mata kuliah yang tercakup di dalamnya akan
dijadwalkan pada semester akhir mahasiswa, setelah mata kuliah-
mata kuliah pokok yang ditawarkan oleh prodi atau jurusan, baik
yang tergolong ke dalam kelompok MPK, MKK, MKB, MPB
maupun MBB, diselesaikan.
3. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Penyelesaian studi tepat waktu di kalangan mahasiswa Sekolah Tinggi
Agama Islam Indonesia (STAIINDO) Jakarta merupakan prestasi tersendiri di
samping IPK yang dicapainya. Prestasi tersebut disebabkan oleh adanya dua
faktor: internal dan external. Faktor internal artinya faktor yang ada dalam diri
mahasiswa itu sendiri, yaitu kemampuan intelektual atau potensi akademik
yang dimilikinya. Faktor external artinya faktor yang bersumber dari institusi
pendidikan, yaitu fasilitas-fasilitas pendidikan yang tersedia untuk mahasiswa.
Salah satu di antara fasilitas tersebut adalah Pusat Matrikulasi STAIINDO
Jakarta. Dalam studi ini, hanya Pusat Matrikulasi yang menjadi fokus bahasan.
Ia dijadikan sebagai dasar kajian dalam merumuskan masalah penelitian. Atas
dasar itu dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:
a. Sejauh mana Pusat Matrikulasi STAIINDO Jakarta memberi
pengaruh terhadap penyelesaian studi tepat waktu di kalangan
mahasiswa?
b. Sejauh mana program-program matrikulasi STAIINDO Jakarta
dapat meningkatkan kualitas dan prestasi akademik mahasiswa?
c. Program matrikulasi manakah yang paling menunjang
penyelesaian studi mahasiswa tepat pada waktunya.
Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah
d. Adakah perbedaan diantara ketiga program matrikulasi
STAIINDO Jakarta tersebut dalam peningkatan kualitas dan
prestasi akademik mahasiswa?
4. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Sejalan dengan permasalahan di atas, tujuan umum penelitian ini
adalah untuk memperoleh data empiris mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi penyelesaian studi tepat waktu serta prestasi akademik yang
dicapai oleh mahasiswa. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk
memperoleh informasi mengenai:
a. Peran Pusat Matrikulasi STAIINDO Jakarta dalam penyelesaian
studi tepat waktu di kalangan mahasiswa.
b. Peran program-program matrikulasi STAIINDO Jakarta dalam
peningkatan kualitas dan prestasi akademik mahasiswa.
c. Program matrikulasi STAIINDO Jakarta yang paling menunjang
penyelesaian studi mahasiswa tepat pada waktunya.
d. Perbedaan program-program matrikulasi STAIINDO Jakarta
dalam peningkatan kualitas dan potensi akademik mahasiswa.
Hasil studi ini diharapkan mempunyai manfaat, baik bagi para
mahasiswa maupun bagi pimpinan STAIINDO Jakarta dalam menentukan
kebijakan pelaksanaan pendidikan di STAIINDO Jakarta. Kebijakan tersebut
terutama dalam:
a. Pilihan program pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan
mahasiswa,
b. Pelayanan akademik serta administrative bagi para mahasiswa,
c. Fasilitas belajar yang harus disediakan untuk para mahasiswa, dan
d. Bantuan belajar seperti penasihat akademik, bimbingan skripsi,
dan lain-lain.
Sedangkan bagi para mahasiswa, hasil studi ini diharapkan menjadi
bahan dalam meningkatkan usahanya menuju penyelesaian studi tepat waktu
dengan prestasi akademik yang membanggakan.
Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah
5. Tinjauan Pustaka (kerangka berpikir/landasan teori)
Menjadi sebuah kebanggaan bagi seorang mahasiswa apabila mampu
menyelesaikan studinya tepat waktu, yaitu empat tahun, terlebih lagi apabila
penyelesaian tersebut diraihnya dengan prestasi yang gemilang (cum laude).
Kemampuan mahasiswa, yang melingkupi minat, sikap, motivasi dan
keterampilan, sudah barang tentu tidak dapat berdiri dengan sendirinya.
Artinya, ada faktor-faktor penentu yang mendorong atau berdiri di balik
keberhasilan tersebut, misalnya fasilitas-fasilitas pendidikan yang tersedia dan
diprogram khusus untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa dalam
mengembangkan mutu dan kualitas pendidikannya.
Untuk kepentingan penelitian ini, faktor fasilitas pendidikan yang akan
menjadi pembahasan adalah Pusat Matrikulasi STAIINDO Jakarta yang
terfokus kepada 3 program: (1) Penguatan Ilmu-ilmu Alat, (2) Pengembangan
Kejuruan, dan (3) tahsin al-Qur’an wa al-‘ibadah. Jadi faktor, penguatan
ilmu-ilmu alat, pengembangan kejuruan dan tahsin al-Qur’an wa al-ibadah
merupakan variable-variabel yang dominan terhadap penyelesaian studi tepat
waktu dan pencapaian prestasi akademik para mahasiswa.
Berikut ini dikemukakan pandangan para ahli mengenai kedua faktor
tersebut di atas:
a. Benyamin Bloom mengemukakan adanya 3 variabel utama dalam
teori belajar, yaitu: (1) karakteristik individu, (2) kualitas
pengajaran, dan (3) hasil belajar.3
b. Carol menunjukkan bahwa ada 5 faktor yang menentukan
keberhasilan belajar, yaitu: (1) bakat, (2) waktu yang tersedia, (3)
waktu yang dibutuhkan, (4) kualitas pengajaran, dan (5)
kemampuan individu.4
c. Richard Clark menunjukkan bahwa prestasi belajar ditentukan
oleh kemampuan individu dan lingkungan pendidikan.5
3 Benyamin Bloom, Human Characteristics and School learning, (New York: McGraw Hill
Book Company, 1976), 21. 4 Gene Lucas at al., Exploring Teaching Alternatives, (Mineapolis: Bergers Publishers
Company, 1977), 16. 5 Richard Clark, Calvin Bovy, Cognitive Prescriptive Theory and Psychoeducational
Design, (California: University of California, 1981), 12.
Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah
Penelusuran dan telaah pustaka atas Matrikulasi secara khusus dan
intensif belum memungkinkan, mengingat keterbatasan literatur yang tersedia.
Akan tetapi, hasil survey menunjukkan adanya agregasi perguruan tinggi,
khususnya perguruan tinggi-perguruan tinggi pavorit, untuk menubuhkan
badan Matrikulasi. Dan bahkan badan tersebut ada yang dikelola secara
terpisah dari induknya, seperti Pusat Matrikulasi International Islamic
Universit Malaysia. Hal ini membuktikan pentingnya badan tersebut dalam
meningkatkan kualitas dan prestasi akademik mahasiswa.
Lebih lanjut, tulisan saudara Baharuddin mengenai hal tersebut pada
Raker STAIINDO Jakarta tahun 2011, khususnya program-program Pusat
Matrikulasi STAIINDO Jakarta, kiranya dapat membantu. Dalam tulisan
tersebut, Baharuddin membagi program matrikulasi ke dalam tiga kelompok
kluster, yaitu:
1) Kluster Bahasa. Kluster ini terdiri dari mata kuliah bahasa Inggris dan
Bahasa Arab yang pelaksanaannya masing-masing didesign secara
berperingkat, yaitu (1), elementaray class (ibtida’i), (2) intermediary
(sanawi), dan (3) advance (‘ali).
2) Kluster Studi Islam. kluster ini terdiri dari mata-kuliah-mata kuliah
pilihan khusus, diantranya:
a. Agama Islam (religion of Islam),
b. Islamisasi Ilmu
c. Filsafat Ilmu dan Logika (mantiq),
d. Teknik Penulisan Karya Ilmiah,
e. Metodologi Penelitian (research methodology),
f. Tafsir-hadis Pendidikan,
g. Tafsir-hadis Ahkam
h. Tafsir-hadis Komunikasi dan Da’wah.
i. Tafsir-hadis Ekonomi Islam
3) Kluster Pemantapan dan Pembekalan. Kluster ini terdiri dari mata
kuliah-mata kuliah tambahan, di antaranya:
a. Tahsin al-Qur’an
b. Tahsin al-Ibadah
c. Al-Akhlaq wa al-Adab.
d. Tradisi Sunni
Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari design Program matrikulasi
STAINDO Jakarta ini, tak lain dan tak bukan, adalah peningkatan kualitas dan
prestasi akademik. Dengan kemampuan bahasa (MK bahasa Inggris dan Arab)
yang dimiliki, seorang mahasiswa akan dapat menelusuri dan menelaah karya-
karya dan khazanah ilmu langsung kepada sumber aslinya; dan dengan data (
MK tafsir-hadis) yang telah diperoleh dalam telaah tersebut ia akan dapat
menyusunnya dalam bentuk sebuah karya ilmiah (MK teknik penulisan dan
metodologi penelitian) dengan pendekatan yang sistematik, argumentatif dan
saintifik (MK Filsafat Ilmu dan Logika); dan karya ilmiah yang dihasilkan
tersebut sarat dengan nilai-nilai ajaran Islam dan keilmuan Islam (MK Agama
Islam dan Islamisasi Ilmu). Mahasiswa yang telah berhasil dalam
“gemblengan” dengan berbagai ilmu yang sifatnya konseptual, juga dibekali
dengan ilmu-ilmu terapan yang aplikatif, sehingga diharapkan akan kembali
ke tengah-tengah masyarakat untuk sebuah pengabdian kepada masyarakat
(MK Tahsin al-Qur’an, Tahsin al-‘Ibadah, serta Akhlaq wa al-Adab dan
Tradisi Sunni).6
Di samping itu, badan-badan yang memiliki fungsi yang tidak jauh
berbeda dengan badan matrikulasi dapat menjadi galian dan sumber informasi,
seperti Lembaga Bahasa, Lembaga I’dadi (kelas persiapan prakuliah) dan
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyaraakt (LP2M) yang ada di
setiap lingkungan institusi pendidikan tinggi.
Dari pendapat-pendapat di atas, cukup kuat untuk diterima bahwa
keberhasilan dalam proses belajar (lulus tepat waktu dan IPK tinggi) sangat
erat kaitannya dengan faktor eksternal yaitu lingkungan pendidikan yang
dalam hal ini Pusat Matrikulasi STAIINDO Jakarta. Faktor eksternal tersebut
memberi pengaruh dan dorongan yang kuat terhadap faktor internal, yaitu
kemampuan dan bakat yang dapat diukur melalui motivasi belajar yang
ditunjukkan oleh mahasiswa selama studi di STAIINDO Jakarta.
6 Lihat Baharuddin AR.,”Matrikulasi”, dalam Rapat Kerja STAIINO Jakarta (2011), 3-7.
Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah
Dengan demikian, maka kerangka pemikiran yang digunakan dalam
penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Atas dasar kerangka berpikir di atas diturunkan hipotesis sebagai
berikut:
Terdapat hubungan antara Program Pusat Matrikulasi STAIINDO Jakarta
dengan Prestasi Akhir Mahasiswa
6. Metodologi penelitian
Penelitian ini mengungkapkan hubungan dua variable, yaitu variable
prestasi akhir mahasiswa yang menyelesaikan studi secara tepat waktu dan
variable yang diduga berpengaruh terhadap prestasi tersebut, yaitu fasilitas
pendidikan yang dalam hal ini Pusat Matrikulasi. Pusat Matrikulasi
ditempatkan sebagai variable bebas, sedangkan prestasi akademik mahasiswa
ditempatkan sebagai variable terikat. Variable Pusat Matrikulasi meliputi
program-program yang dijalankan oleh matrikulasi, sedangkan prestasi
akademik akhir adalah IPK yang diraihnya selama studi di STAIINDO Jakarta
yang dinyatakan dalam transkrip akademiknya. Mengingat variable tersebut
telah terjadi sebelumnya tanpa melakukan perlakuan dari peneliti, maka dalam
studi ini digunakan metode ex post facto dengan desain faktoria 1x1 seperti
yang tampak dalam bagan berikut.
Desaign penelitian faktorial 1x1
Kemampuan dan
Motivasi belajar di
STAIINDO Jakarta
Keberhasilan studi di
STAIINDO Jakarta
Prestasi
akhir (IPK)
Peningkatan
kualitas
Program Matrikulasi STAIINDO Jakarta:
1. Kluster bahsa Inggris dan Arab,
2. Kluster Studi Islam, dan
3. Kluster Pemantapan dan Pembekalan
Pusat Matrikulasi
STAIINDO Jakarta
Prestasi akhir (IPK)
Sarjananya
Y
Faktor yang
berpengaruh
Var. bebas
Var. terikat
Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah
Dalam penelitian ini digunakan dua macam instrument, yakni
kuesioner dan studi dokumenter. Kuestioner digunakan untuk
mengungkapkan variable bebas khususnya program-program matrikulasi
yang memberi pengaruh kuat terhadap kemajuan-kemajuan akademik yang
dicapai oleh mahasiswa yang bersangkutan selama studi di STAIINDO
Jakarta. Sedangkan studi dokumenter digunakan untuk memperoleh data
mengenai IPK yang diraihnya selama studi di STAIINDO Jakarta. Data
mengenai prestasi mahasiswa tersebut dapat diperoleh di BAAK STAIINDO
Jakarta.
Sebagai populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa yang
telah lulus sarjana (alumni) STAIINDO Jakarta tahun 2012, khususnya bagi
mahasiswa yang telah mengecap pendidikan atau program-program yang
ditawarkan Pusat Matrikulasi STAIINDO Jakarta minimal selama 2 tahun
sebelum tahun kelulusannya.
Pengolahan dan analisis data menggunakan teknik statistic, baik
statistic deskriptif maupun statistik analitik. Statistik deskriptif digunakan
untuk mendiskripsikan variable penelitian dalam bentuk persen, rata-rata,
simpangan baku, bagan, grafik, dan lain-lain. Sedangkan statistik analitik
digunakan untuk menguji hipotesis. Ada 2 teknik yang digunakan, yakni
teknik korelasi untuk menguji hipotesis pertama, dan teknik anova untuk
menguji hipotesis kedua. Semua pengujian menggunakan taraf nyata 0,05.
1. Jadwal waktu penelitian
Kegiatan penelitian Bulan ke
1 2 3 4 5
1. Persiapan penelitian (menyusun proposal,
instrument, uji coba instrument, sampling,
perizinan, latihan petugas dll.)
2. Pengumpulan data di lapangan
3. Pengolahan dan analisis data
4. Penulisan hasil penelitian termasuk diskusi-
diskusi
6. Finalisasi dan pembahasan
Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah
Penelitian akan dilaksanakan selama lima bulan terhitung sejak
ditanda-tanganinya jadwal waktu yang telah dibuat secara tentatif seperti di
bawah ini:
Catatan: dalam hal tertentu waktu dapat disesuaikan dengan kebutuhan,
termasuk jadwal kegiatan
8. Daftar Pustaka yang secara tentatif akan digunakan dalam penelitian
Recommended