Pendidikan dan pelatihan kepala Raudatul Atfal (RA) Angkatan I – Inpres no 1 tahun 2010

Preview:

DESCRIPTION

Peran Kepala Raudhatul Atfal (RA) dalam Membangun Budaya dan Karakter Bangsa Oleh : Dr. Siti Fatimah Soenaryo Dosen PGSD FKIP-UMM. Pendidikan dan pelatihan kepala Raudatul Atfal (RA) Angkatan I – Inpres no 1 tahun 2010 Tanggal 25-1 September 2010 di Hotel Monalisa Malang. - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

1

Peran Kepala Raudhatul Atfal (RA) dalam Membangun Budaya dan Karakter Bangsa

Oleh : Dr. Siti Fatimah SoenaryoDosen PGSD FKIP-UMM

Pendidikan dan pelatihan kepala Raudatul Atfal (RA) Angkatan I – Inpres no 1 tahun 2010

Tanggal 25-1 September 2010 di Hotel Monalisa Malang

2

Developmentally Appropriate Practice (DAP) oleh Carol Copple dan Sue Bredekamp, 2006

mengamanahkan

Bagaimana memandang anak usia dini (AUD):Age Appropriate Individually AppropriateCulture Appropriate

3

Anak :

1. Berbeda – beragam2. Memiliki potensi3. Tumbuh kembang dengan bertahap dan pesat 4. Usia dinamis5. Usia meniru6. Golden age – masa peka7. Usia bermain – bermain sebagai pekerjaannya8. Belajar melalui bermain

4

AUDBudaya

Peran Kepala Sekolahh RAKarakter

Garin Nugroho 2004 dikutip Sultan Hamengku Buwono ke X dalam Merajut Kembali Ke Indonesiaan Kita 2007, hal 102Strategi kebudayaan :1. Strategi pengelolaan cara bangsa itu berkreasi, berppikir,

berprilaku, bertindak, dan bekerja dalam menumbuhkan proses bekerja

2. Meliputi nilai-nilai kejujuran, kedisiplinan, keprosionalisme, etika, respek, rasa malu, kerja keras, toleransi dan cinta tanah air

5

Thomas Lickona dikutip oleh Ratna Megawangi, 2004Sepuluh (10) tanda-tanda jaman yang harus diwaspadai, jika ada bangsa menuju jurang kehancuran:1. Meningkatnya kekerasan didalam remaja2. Penggunaan bahasa dan kata-kata yang memburuk3. Pengaruh peer group yang kuat dalam tindak kekerasan 4. Meningkatnya perilaku merusak diri seperti penggunaan

narkoba, alkohol, dan sexs bebas5. Semakin kaburnya pedoman moral baik dan buruk6. Menurunnya etos kerja7. Semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru8. Rendahnya rasa tanggung jawab dan individu dan warga negara9. Membudayanya ketidak jujuran10. Adanya rasa saling curiga dan kebencian diantara sesama

6

Ibu bapak marilah kita diskusikan:1. DAP 2. Ciri anak usia dini3. Strategi kebudayaan 4. Sepuluh (10) tanda-tanda kehancuran sebuah

negara

7

Apa tugas utama kita dimuka bumi ini?

Khalifah

Generasi Selanjutnya

Mewariskan

Melestarikan

8

Pendidikan Nasional : Informal – Non Formal - Formal

Orang Tua

Strategi

Putra-Putri

Melestarikan

Dilestarikan

Tokoh Masyarakat

Strategi

Masyarakat

Melestarikan

Dilestarikan

Pendidik

Strategi

Peserta Didik

Melestarikan

Dilestarikan

9

Kamus sosiologi halaman 199 tentang kebudayaan, secara umum : kumpulan pengetahuan yang secra sosial

diwariskan dari Satu generasi ke generasi berikutnya

Control bila : kebudayaan hanya merujuk pada bagian tertentu / warisan sosial : tradisi sopan santun dan kesenian

Kebudayaan : keseluruhan kompleks yang mencakup pengetahuan, keyakinan, seni, hukum, moral, tradisi dan berbagai kapabilitas dan kebiasaan yang diperoleh seseorang sebagai anggota masyarakat

10

Ratna megawangi mendeskripsikan karakter menjadi 9 pilar karakter:1. Cinta Tuhan dan segenap ciptaanNya2. Kemandirian dan tanggung jawab3. Kejujuran / amanah, deplomatis4. Hormat dan santun5. Dermawan, suka menolong, gotong royong, kerja sama6. Percaya diri, kreatif, pekerja keras7. Kepemimpinan dan keadilan8. Baik dan rendah hati9. Toleransi, kedamaian dan kesatuan

Karakter – charassen(Yunani): mengukir sehingga terbentuk pola. Terbentuknya karakter : 1) Nature (faktor alami atau fitrah); 2) Nurture (sosialisasi dan pendidikan)

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

“mengajarkan sesuatu pada AUD ibarat menulis diatas batu yang akan terus berbekas sampai tua. Mengajar orang dewasa ibarat menulis diatas air karena akan cepat hilang tak berbekas” (Megawangi pendidikan karakter).“Jika ingin memiliki rumah yang kokoh – kuat mulailai membangin pondasinya dengan ukuran yang benarjika ingin memiliki generasi yang tangguh, mulailah dari Anak Usia Dini” (fatimah)

21

Siapa / Pihak-pihak yang bertanggung jawab

Keluarga Masyarakat sekitar / luas

Lembaga Pendidikan

22

Darimana memulai

Keluarga Masyarakat sekitar / luas

Lembaga Pendidikan

23

Keluaraga sebagai pendidik pertama dan utma dengan tokoh utamanya adalah “Ibu dan Bapak”

Kebutuhan atas kelekatan psikologis Kebutuhan rasa aman dan nyaman

Kebutuhan akan stimulasi fisik dan mental Megawangi,2004 menemukenali beberapa kesalahan orang tua :1. Kurang menunjukkan ekspresi kasih sayang, baik

secara verbal maupun visik2. Kuarang meluangkan waktu yang cukup untuk anak-

anaknya 3. Bersifat kasar secara verbal; contoh: menyindir –

menghina – berkata kasar / kotor

24

4. Bersikap kasar secara fisik, misal : memukul – mencubit dan hukuman ( dikurung dikamar mandi – tidak boleh makan – dijemur dihalaman)

5. Terlalu memaksa anak untuk menguasai kemampuan kognitif secara dini

6. Tidak menanamkan “good character” kepada anak sejak dini

25

Thomas lickona dalam membentuk karakter dalam keluarga :1. Moralitas penghormatan 2. Perkembangan moralitas penghormatan berjalan secara bertahap 3. Mengajarkan saling menghormati4. Mengajarkan dengan contoh5. Mengajarkan dengan kata-kata6. Mendorong anak merefleksikan tindakannya 7. Mengajarkan anak untuk mengmban tanggung jawab8. Keseimbangan antara kebebasan dari kontrol9. Cintai anak 10. Mengajar moral dan menciptakan keluarga bahagia secara

bersamaan

26

Lembaga pendidikan - Pasal 1 ayat 1, UURI no 20 tahun 2003 : …untuk

memiliki jkekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia…….

- Pasal 1 ayat 16 : pendidikan berbasis masyarakat….sosial, budaya, aspirasi …..

- Indonesia memasukkan pendidikan budaya dan karakter bangsa ke dalam mata pelajaran Agama – Pkn – Sosiologi, life skill, pengembangan kepribadian

- Secara strategis, lembaga pendidikan melalui wibawa dan otonomi guru / Kepala Sekolahh dapat dijadikan semai pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

27

Lingkungan masyarakat • Tokoh masyarakat (politik / agama) harus

menjadi modal / teladan bagi warganya• Organisasi yang sudah mengarah dalam

masyarakat seperti : kelompok-kelompok pengajian, PKK, Karang taruna

28

Bagaimana melakukan ?

Kunci utama :“adanya kerjasama / kolaborasi / networking

antara pihak-pihak terkait (Keluarga – lembaga pendidikan – masyarakat / pemerintah)”

Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa harus menjadi political will

29

Lembaga pendidikan sebagai tempat bersemai pendidikan budaya dan karakter bangsaKata kunci : Pendidik – Kepala Sekolahh – Staf memiliki komitmen

yang kuat untuk menyelenggarakan program tersebut melalui VISI dan MISI sekolah

Yang telah di ujicobakan :1. Menggunakan acuan nilai tertuang kedalam sembilan (9) pilar

karakter2. Mengguanakan kurikulum karakter (kurikulum eksplesit)

diterapkan dengan refleksi pilar setiap ahri selama 20 menit dan di ujicobakan selama 2 tahun

3. Menggunakan strategi “Pembelajaran Terpadu Berbasis Karakter”pada setiap kegiatan / aspek-aspek pengembangan

4. Teori utamanya adalah DAP (Power point no 2)5. Menerapkan : CO -Parenting

30

Bagaimana menjadi pendidik dan Kepala Sekolah yang berbasis pendidikan budaya dan karakter

bangsaMegawangi memberi solusi :1. Pendidik / Kepala Sekolahh sebagai pengembang

cintra diri positif anak2. Pendidik / Kepala Sekolahh sebagai model tokoh

idola3. Pendidik / Kepala Sekolahh mendidik dengan

mencelupkan diri 4. Pendidik / Kepala Sekolahh yang penuh inspirasi5. Pendidik / Kepala Sekolahh yang penuh menebar

benih kebajikan tanpa pamrih

31

Masa Depan Bangsa Sangat bergantung Pada

Penyiapan Generasi Mudanya

32

Selamat berjuang dengan tanpa pamrih, Semoga usaha kita saat ini dapat di petik pada puluhan tahun

mendatang