View
346
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN
DENGAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAME TOURNAMENT (TGT)
PADA KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYAH KAWENGEN
KEC. UNGARAN TIMUR KAB. SEMARANG
TAHUN AJARAN
SKRIPSI
Disusun Guna Memenuhi Syarat Untuk Meraih Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Disusun Oleh:
Elly Fatmawati ( )
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
TAHUN
iv
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara:
Nama : Elly Fatmawati
NIM :
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERI PERKALIAN DENGAN METODE
PEMBELAJARAN TEAMS GAME TOURNAMEN (TGT)
PADA KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYAH KAWENGEN
KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN
SEMARANG TAHUN AJARAN .
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
v
SKRIPSI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN
DENGAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAME TOURNAMENT (TGT)
PADA KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYAH KAWENGEN
KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG
TAHUN AJARAN
DISUSUN OLEH
ELLY FATMAWATI
NIM:
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada
tanggal September dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan.
Salatiga, September
vi
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Elly Fatmawati
NIM :
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain
yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka
merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” (QS. Ar Ra’d: )
Persembahan
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
. Allah SWT yang telah memberi kesehatan, kenikmatan, kemudahan dan
kelancaran dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai.
. Ayah bundaku tercinta, Samudi dan Siti Nurdaiyah yang senantiasa
mencurahkan kasih sayang, dukungan dan doa yang tak pernah putus untuk
anak-anaknya.
. Bapak Ibu kost, Gunawan yang telah menjadi orang tua keduaku di
Salatiga.
. Adikku tercinta, Ella Nurfata Viana yang memberikan motivasi dan
semangat.
. Susianto yang telah mensupport dan selalu memberi warna disetiap hari-
hariku.
. Teman-teman kostku, (Mb Eka, Cimi, Titi, Eti dan Faizah) yang memberikan
kegilaan disetiap moment.
. Teman-teman seperjuangan PGMI angkatan yang berjuang bersama
sampai semester akhir hingga lulus.
viii
ABSTRAK
Fatmawati, Elly. . Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Perkalian
dengan Metode Pembelajaran Teams Game Tournament (TGT) Pada Kelas IV
Madrasah Ibtidaiyah Kawengen Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten
Semarang Tahun Ajaran . Progran Studi PGMI Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing Drs. Sumarno Widjadipa, M. Pd.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Metode Pembelajaran, Teams Game Tournament (TGT).
Latar belakang penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa tentang
operasi hitung perkalian yang masih rendah dan belum memenuhi target capaian
ketuntasan secara klasikal. Rendahnya hasil belajar siswa dibuktikan dengan nilai rata-
rata kelas yaitu . Secara klasikal juga belum memenuhi target pencapaian KKM
yaitu dibuktikan dengan hasil dari Pra Siklus bahwa siswa yang tuntas sebanyak
anak dengan presentase . Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil
belajar dan memenuhi target pencapaian KKM matematika mengenai operasi hitung
perkalian dengan menggunakan Metode Pembelajaran Teams Game Tournament
(TGT) pada kelas IV MI Kawengen kecamatan Ungaran Timur Kabupaten
Semarang tahun ajaran .
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan langkah
perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi yang dilaksanakan dengan tiga siklus.
Siklus I dilaksanakan pada tanggal Agustus , Siklus II dilaksanakan pada
tanggal Agustus dan Siklus III dilaksanakan pada tanggal Agustus .
Penelitian dilaksanakan pada kelas IV MI Kawengen dengan jumlah siswa.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di MI Kawengen Kecamatan
Ungaran Timur Kabupaten Semarang tahun ajaran , dapat disimpulkan
bahwa Metode Pembelajaran Teams Game Tournament (TGT) dapat meningkatkan
hasil belajar dan dapat memenuhi target pencapaian KKM matematika operasi
hitung perkalian pada siswa kelas IV. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan
ketuntasan hasil belajar matematika pada setiap siklus dan adanya capaian presentase
hasil belajar matematika yang secara klasikal sudah melampui batas capaian KKM.
Peningkatan hasil belajar siswa dilihat dari peningkatan nilai rata-rata kelas dari Pra
Siklus ke Siklus I yaitu , dengan nilai rata-rata Pra Siklus dan Siklus I .
Siklus I ke Siklus II terjadi peningkatan dari nilai rata-rata menjadi .
Siklus III dihasilkan nilai rata-rata dengan peningkatan sebanyak dari Siklus
II. Tercapaianya target pencapaian KKM terbukti pada hasil dari Siklus III dengan
rincian; Siklus I siswa yang tuntas sebanyak anak dengan presentase ketuntasan
baru mencapai , kemudian Siklus II siswa yang tuntas sebanyak anak dengan
presentase ketuntasan masih dan Siklus III siswa yang tuntas sebanyak anak
dengan presentase ketuntasan sudah melampui batas pencapaian secara klasikal yaitu
.
ix
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah mengajari manusia atas apa yang
tidak diketahuinya. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada baginda
Muhammad SAW. Selanjutnya, selama penulisan skripsi ini tentunya kesulitan dan
hambatan telah dihadapi penulis. Banyak pihak yang tulus ikhlas memberikan bantuan
serta kemudahan demi tersusunnya skripsi ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini,
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M, Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
IAIN Salatiga.
. Ibu Peni Susapti, S. Si., M. Si. selaku Kajur PGMI yang telah memberikan
kesempatan dan berbagai kemudahan kepada saya.
. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa M.Pd. selaku pembimbing skripsi sekaligus
pembimbing akademik yang penuh kesabaran, kearifan, dan bijaksanaan telah
memberikan bimbingan, arahan, dan dorongan yang tidak henti-hentinya di
sela-sela kesibukannya.
. Bapak Karmani A. Ma. selaku Kepala MI Kawengen yang telah
memberikan ijin dalam penelitian ini..
. Ibu Munfiati, S. Pd. I. selaku guru kelas IV di MI Kawengen yang telah
membantu pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) hingga selesai.
. Dewan Guru dan karyawan MI Kawengen .
. Siswa-siswi kelas IV MI Kawengen .
x
. Teman-teman IAIN Salatiga angkatan dan teman teman tarbiyah senasib
seperjuangan.
. Semua pihak yang telah membantu baik material maupun spiritual dalam
penulisan skripsi ini.
Semoga atas bantuan dan kerjasama yang telah diberikan menjadi amal baik
dan mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari
sempurna. Oleh sebab itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca
akan saya terima dengan senang hati. Akhirnya, semoga skripsi ini bermanfaat bagi
penulis dan bagi pembaca pada umumnya.
Salatiga, Agustus
Penulis
xi
DAFTAR ISI
SAMPUL JUDUL .........................................................................................i
LEMBAR BERLOGO .......................................................................................ii
JUDUL .....................................................................................................iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................iv
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ............................................v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ......................................................vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................vii
ABSTRAK ................................................................................................viii
KATA PENGANTAR .....................................................................................ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................xiv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................
B. Rumusan Masalah .............................................................................
C. Tujuan Penelitian .............................................................................
D. Hipotesis Penelitian .........................................................................
E. Manfaat Penelitian ...........................................................................
F. Definisi Operasional .........................................................................
xii
G. Metodologi Penelitian .........................................................................
. Rancangan Penelitian ..................................................................
. Subyek Penelitian ......................................................................
. Langkah-langkah Penelitian ......................................................
. Instrumen Penelitian ......................................................................
. Teknik Pengumpulan Data ........................................................
. Analisis Data .........................................................................
H. Sistematika Penulisan .........................................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................
A. Hakikat Hasil Belajar .........................................................................
. Pengertian Hasil Belajar ...............................................................
. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ...................................
. Klasifikasi Hasil Belajar ...............................................................
. Penilaian Hasil Belajar ...............................................................
B. Matematika .......................................................................................
. Pengertian Matematika ...............................................................
. Pembelajaran Matematika ...............................................................
. Tujuan Pembelajaran Matematika .................................................
C. Metode Pembelajaran Teams Game Tournament (TGT) ......................
D. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ...............................................
. Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ..........................
. Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ..........................
. Langkah-langkah Penetapan KKM ............................................
xiii
BAB III PELAKSANAAN PENELITIN ......................................................
A. Subyek Penelitian ...........................................................................
. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................
. Pelaksanaan Penelitian ...............................................................
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus I ........................................
C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus II ........................................
D. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus III ........................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..........................
A. Hasil Observasi pada Tahap Pra Penelitian ........................................
B. Hasil Penelitian Deskripsi Per Siklus ...............................................
. Deskripsi Siklus I ......................................................................
. Deskripsi Siklus II ....................................................................
. Deskripsi Siklus III ....................................................................
C. Pembahasan .....................................................................................
BAB V PENUTUP .......................................................................................
A. Kesimpulan ..................................................................................
B. Saran ..............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Kriteria Penghargaan Kelompok Tipe Slavin
Tabel Daftar Guru Madrasah Ibtidaiyah Kawengen
Tabel Daftar Nama Siswa Kelas IV MI Kawengen Tahun
Tabel hasil Belajar Matematika Pra Penelitian
Tabel Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I
Tabel Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I
Tabel Hasil Tes Formatif Siklus I
Tabel Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II
Tabel Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II
Tabel Hasil Tes Formatif Siklus II
Tabel Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus III
Tabel Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus III
Tabel Rekapitulasi Angket Umpan Balik Siklus III
Tabel Hasil Tes Formatif Siklus III
Tabel Rekapitulasi Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM Siklus I
sampai Siklus III
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Model Penelitian Tindakan Kelas
Gambar Aturan Permainan Tipe Slavin
Gambar Penempatan Meja Turnamen Tipe Slavin
Gambar Diagram Peningkatan Hasil Belajar Tiap Siklus
Gambar Diagram Presentase Ketuntasan Nilai Matematika Pra Siklus sampai
Siklus III
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III
Lampiran Lembar Pengamatan Siswa Siklus I
Lampiran Lembar Pengamatan Guru Siklus I
Lampiran Lembar Pengamatan Siswa Siklus II
Lampiran Lembar Pengamatan Guru Siklus II
Lampiran Lembar Pengamatan Siswa Siklus III
Lampiran Lembar Pengamatan Guru Siklus III
Lampiran Angket Umpan Balik Siswa
Lampiran Rekapitulasi Angket Umpan Balik Siswa
Lampiran Foto Kegiatan
Lampiran Nota Pembimbing
Lampiran Lembar Konsultasi Skripsi
Lampiran Surat Permohonan Ijin Penelitian
Lampiran Surat Keterangan Penelitian
Lampiran Daftar Riwayat Hidup
Lampiran Daftar Nilai SKK
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan dalam sejarah peradaban manusia merupakan salah satu
komponen kehidupan yang paling urgen. Aktivitas ini telah dimulai sejak
manusia pertama ada di dunia sampai berakhirnya kehidupan di muka
bumi ini (Hamdani, ). Pendidikan pada hakikatnya merupakan
usaha sadar untuk pengembangan kepribadian yang berlangsung seumur
hidup baik di sekolah maupun madarasah (Tohirin, ). Sehingga
pendidikan sangat diperlukan oleh setiap individu sebagai bekal untuk
menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks dan penuh
dengan persaingan. Maka disinilah pendidikan berperan sebagai penentu
kualitas, daya saing dan nilai dari setiap individu.
Begitu pentingnya pendidikan bagi setiap orang maka sudah
seharusnya pendidikan yang ada di negara ini harus berjalan dan
berlangsung secara maksimal. Bahkan agama Islam sendiri memberi
perhatian khusus terhadap pendidikan. Hal itu terdapat dalam (QS. Al
„Alaq: - ), sebagai berikut:
Artinya:
. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
. yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,
. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Matematika merupakan salah satu bidang studi yang ada pada
suatu jenjang pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga
perguruan tinggi. Bahkan matematika diajarkan di taman kanak-kanak
secara informal. Belajar matematika merupakan suatu syarat cukup untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Dengan belajar matematika
kita akan belajar bernalar secara kritis, kreatif dan aktif (Susanto,
).
Susanto ( ) juga mengatakan bahwa matematika
merupakan salah satu disiplin ilmu yang dapat meningkatkan kemampuan
berfikir dan berargumentasi, memberikan kontribusi dalam menyelesaikan
masalah sehari-hari dalam dunia kerja serta memberikan dukungan dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kebutuhan akan aplikasi
matematika saat ini dan masa depan tidak hanya untuk keperluan sehari-
hari tetapi terutama dalam dunia kerja dan untuk mendukung
perkembangan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, matematika sebagai
ilmu dasar perlu dikuasai dengan baik oleh siswa terutama sejak usia
sekolah dasar.
Siswa memerlukan matematika untuk berhitung, menghitung isi
dan berat suatu benda, mengumpulkan, mengelola, menyajikan dan
menafsirkan data bahkan diperlukan siswa agar mampu mengikuti
pelajaran matematika lebih lanjut. Mata pelajaran matematika mencakup
beberapa kompetensi yang menjadikan siswa dapat memahami dan
mengerti tentang konsep dasar, karena matematika memiliki struktur dan
keterkaitan yang kuat dan jelas antar konsepnya.
Masih rendahnya kualitas hasil pembelajaran siswa dalam
matematika merupakan indikasi bahwa tujuan yang ditentukan dalam
kurikulum belum tercapai secara optimal. Bahasan yang sering dianggap
sulit oleh siswa Madrasah Ibtidaiyah adalah perkalian. Perkalian
merupakan materi yang saling berpasangan. Materi tersebut materi
esensial yang cukup lama dalam proses penanamannya. Bahkan kalau
sudah disajikan dalam bentuk soal cerita seringkali siswa mengalami
kesulitan. Oleh karena itu, berbagai upaya untuk meningkatkan hasil
belajar siswa harus terus dilakukan. Upaya tersebut diperlukan motivasi
belajar yang tinggi, semangat belajar yang besar dan rasa percaya diri yang
tinggi. Upaya dalam menumbuhkan semangat pada siswa khususnya
pelajaran matematika dengan memilih model pembelajaran yang tepat
sesuai materi yang akan disampaikan. Penerapan model yang bervariasi
dapat mengurangi kejenuhan pada diri siswa dalam menerima pelajaran.
Dalam proses pembelajaran matematika, baik guru maupun siswa
bersama-sama menjadi pelaku terlaksananya tujuan pembelajaran. Tujuan
pembelajaran ini akan mencapai hasil yang maksimal apabila
pembelajaran berjalan secara efektif. Pembelajaran yang efektif adalah
pembelajaran yang mampu melibatkan seluruh siswa secara aktif.
Menurut Wragg dalam Susanto ( ), pembelajaran yang efektif
adalah pembelajaran yang memudahkan siswa untuk mempelajarai sesuatu
yang bermanfaat, seperti fakta, ketrampilan, nilai, konsep dan bagaimana
hidup serasi dengan sesama atau hasil belajar yang diinginkan.
Mengembangkan pembelajaran yang efektif seperti membangun
rumah. Rumah terdiri dari batu bata dan mengharuskan dasar bangunan
yang kokoh. Jika tidak, rumah akan hancur ketika terjadi tekanan. Sama
halnya dengan belajar, jika dasar pembelajaran tidak tepat pembelajar akan
mengalami kesulitan ketika menghadapi tugas belajar yang baru dan
menantang (Reid terjemahan Hartati, ). Pembelajaran yang kreatif,
efektif dan menyenangkan akan menumbuhkan semangat siswa. Adanya
semangat yang tinggi, guru akan lebih mudah dalam meningkatkan hasil
belajar siswa.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas MI Kawengen
kelas IV bahwa hasil pembelajaran matematika masih rendah dibanding
dengan mata pelajaran lainnya. Rendahnya hasil belajar ditandai dengan
banyaknya siswa yang belum mencapai KKM. Diketahui dari siswa
kelas IV hanya orang ( %) yang mampu mencapai KKM. Sedangkan
sisanya orang ( %) nilainya masih di bawah dari KKM yang
ditentukan.
Berdasarkan hasil diskusi antara peneliti dengan guru pengampu
pelajaran matematika bahwa penyebab rendahnya hasil belajar siswa MI
Kawengen diantaranya, sebagian siswa kurang bersungguh-sungguh
dalam menerima materi pelajaran matematika khususnya perkalian. Hal ini
terlihat dari sikap siswa ketika mengikuti kegiatan pembelajaran. Saat guru
menyampaikan materi, aktivitas siswa banyak terlihat mengobrol dan
bercanda dengan temannya. Ada juga yang terlihat bosan dan melamun,
bahkan ada yang asyik yang bermain sendiri. Ketika siswa diberi soal
latihan, kebanyakan siswa masih bingung dalam memecahkan masalah
yang diberikan kalau soal tersebut tidak sama persis dengan contoh yang
diberikan gurunya. Diduga karena mereka belum memahami konsep yang
di ajarkan. Beberapa siswa hanya menengok kanan kiri dari pekerjaan
temannya sehingga suasana kelaspun menjadi ramai. Hanya beberapa
siswa yang mampu menyelesaikan soal dengan cepat dan benar. Dari
situasi yang demikian, peneliti merasakan bahwa strategi pembelajaran
yang digunakan kurang efektif. Kegiatan pembelajaran matematika kelas
IV MI Kawengen masih berpusat pada guru. Siswa masih bersikap
pasif, karena guru lebih mendominasi dalam kegiatan pembelajaran
dibanding memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif.
Dari beberapa uraian penyebab rendahnya hasil belajar siswa di
atas, peneliti berkeyakinan bahwa penyebabnya adalah kurang efektifnya
strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru. Akibatnya siswa merasa
kesulitan dalam mengikuti pelajaran matematika sehingga timbullah rasa
jenuh ketika proses pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu peneliti
akan menawarkan sebuah solusi dengan strategi pembelajaran kooperatif.
Bentuk pembelajaran kooperatif adalah bentuk pembelajaran
dimana siswa saling membantu, saling mendiskusikan dan berargumentasi
untuk mengasah pengetahuan yang mereka kuasai dengan anggota
kelompoknya setelah guru menyampaikan materi pelajaran. Penggunaan
pembelajaran kooperatif meningkatkan pencapaian preestasi siswa dan
juga dapat mengembangkan hubungan antar kelompok, menerima teman
sekelas yang lemah dalam bidang akademik dan meningkatkan rasa harga
diri. Pembelajaran kooperatif dapat diaplikasikan untuk semua jenis kelas
termasuk kelas-kelas khusus untuk anak-anak berbakat dan bahkan untuk
kelas dengan tingkat kecerdasan rata-rata (Robert E. Slavin terjemahan
Nurulita, ).
Bentuk pembelajaran ini memungkinkan siswa untuk berperan
aktif dalam proses pembelajaran. Siswa tidak hanya mendengarkan
penjelasan dari guru melainkan turut serta dalam semua proses
pembelajaran sehingga informasi atau pengetahuan yang diperoleh tidak
cepat dilupakan. Keuntungan lainnya dalam model ini adalah siswa akan
mempunyai kemampuan untuk berfikir, mencari informasi dari sumber
lain dan belajar dari siswa lain serta mendorong siswa untuk
mengungkapkan idenya dan membandingkan kepada temannya. Dengan
model seperti ini akan dapat meningkatkan motivasi siswa sehingga hasil
belajarnya dalam pembelajaran matematika meningkat juga.
Salah satu bentuk pembelajaran kooperatif adalah Teams Games
Tournament (TGT). Pembelajaran kooperatif TGT adalah salah satu tipe
atau bentuk pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan melibatkan
aktivitas seluruh siswa tanpa ada perbedaan status yang melibatkan peran
siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan (Hamdani,
).
Dalam proses pembelajaran, model ini menggunakan turnamen
akademik dan menggunakan kuis-kuis dan system skor kemajuan individu
dimana para siswa berlomba sebagai wakil tiap tim dengan anggota tim
lain yang kinerja akademik sebelumnya sama. Dari masing-masing tim
berlomba mengumpulkan nilai tertinggi. Tim yang mendapatkan nilai
tertinggi akan mendapatkan sebuah penghargaan dari guru. Penelitian
terhadap pembelajaran kooperatif menemukan bahwa penghargaan
kelompok merupakan bagian yang penting dalam pembelajaran kooperatif
(Robert E. Slavin terjemahan Nurulita, ). Dilihat dari salah satu
tahapan TGT yaitu permainan (Game) dapat membuat siswa tidak jenuh
dan bosan terhadap pelajaran matematika bahkan akan menyukainya.
Setelah mengetahui permasalahan pembelajaran matematika di
Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Kawengen dan keuntungan metode
pembelajaran Teams Game Tournament (TGT) sehingga peneliti tertarik
untuk membahas hal tersebut dengan judul: ”PENINGKATAN HASIL
BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN DENGAN
METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAME TOURNAMENT (TGT)
PADA KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYAH KAWENGEN
KEC. UNGARAN TIMUR KAB. SEMARANG TAHUN AJARAN
”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
. Apakah penerapan metode pembelajaran Teams Game Tournament
(TGT) dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi
perkalian pada siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Kawengen ,
Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang Tahun ajaran
?
. Apakah penerapan metode pembelajaran Teams Game Tournament
(TGT) dapat memenuhi target pencapaian kriteria ketuntasan
minimal (KKM) mata pelajaran matematika materi perkalian
pada siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Kawengen ,
Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang Tahun ajaran
.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan:
. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika materi
perkalian dengan penerapan metode pembelajaran Teams Game
Tournament (TGT) pada siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah
Kawengen , Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang
Tahun ajaran .
. Untuk memenuhi target pencapaian kriteria ketuntasan minimal
(KKM) mata pelajaran matematika materi perkalian dengan
penerapan metode pembelajaran Teams Game Tournament (TGT)
pada siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Kawengen ,
Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang Tahun ajaran
.
D. Hipotesis penelitian
Hipotesis yang dapat diambil dari penelitian yaitu:
. Penerapan metode pembelajaran Teams Game Tournament (TGT)
dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi Perkalian pada
siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Kawengen , Kecamatan
Ungaran Timur, Kabupaten Semarang Tahun Ajaran .
. Penerapan metode pembelajaran Teams Game Tournament (TGT)
dapat memenuhi target pencapaian kriteria ketuntasan minimal
(KKM) mata pelajaran matematika materi perkalian pada
siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Kawengen , Kecamatan
Ungaran Timur, Kabupaten Semarang Tahun Ajaran .
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini diantaranya:
. Manfaat Teoritis
Sebagai dasar pengembangan kajian ilmu matematika khususnya
dalam materi perkalian serta lebih membantu memahami teori-teori
tentang penggunaan strategi pembelajaran untuk meningkatkan
hasil belajar siswa.
. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Menumbuhkan motivasi siswa dalam meningkatkan
kemampuan untuk memahami materi perkalian dan
pembgian pada pembelajaran matematika.
b. Bagi Guru
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru untuk
mengatasi kesulitan belajar matematika khususnya dalam
menghitung perkalian dengan menggunakan Metode
pembelajaran Teams Game Tournament (TGT), sehingga
siswa akan lebih aktif dan tercipta suatu proses
pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan guna
membantu perkembangan siswa secara optimal.
c. Bagi Sekolah
Sebagai referensi bagi sekolah dalam rangka untuk
meningkatkan kualitas pelaksanaan pembelajaran
matematika di MI Kawengen .
d. Bagi Peneliti
Dapat memberikan sumbangan pemikiran berupa strategi
dan langkah-langkah perbaikan pembelajaran melalui
penerapan metode pembelajaran Teams Game Tournament
(TGT) dalam pembelajaran matematika, khususnya dalam
operasi perkalian.
F. Definisi Operasional
Sub-sub istilah yang didefinisikan secara operasional adalah:
. Hasil Belajar
Makna hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi
pada diri siswa baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan
psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Secara sederhana,
hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah
melalui kegiatan pembelajaran. Anak yang berhasil dalam belajar
adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran
(Susanto, ).
. Metode pembelajaran Teams Game Tournament (TGT)
Teams Game Tournament (TGT) merupakan salah satu
bentuk pembelajaran kooperatif. Pada pelaksanaan pembelajaran,
TGT ini menggunakan turnamen akademik dan menggunakan kuis-
kuis dan sistem skor kemajuan individu. Para siswa berlomba
sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja
akademik sebelumnya setara seperti mereka. Tim yang
mendapatkan nilai tertinggi akan mendapatkan sebuah
penghargaan dari guru (Robert E. Slavin terjemahan Nurulita,
).
. Perkalian
Heruman, ( ) mengatakan bahwa pada prinsipnya,
perkalian sama dengan penjumlahan secara berulang. Oleh karena
itu, kemampuan prasyarat yang harus dimiliki siswa sebelum
mempelajari perkalian adalah penguasaan penjumlahan.
. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah kriteria paling
rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan dalam
menentukan kelulusan peserta didik. Kriteria ketuntasan minimal
ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil musyawarah
guru mata pelajaran di satuan pendidikan (Depdiknas, ).
G. Metodologi Penelitian
. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini menggunakan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Tindakan yang direncanakan dalam
penelitian berupa penerapan metode pembelajaran Teams Game
Tournament (TGT) dengan tujuan meningkatkan hasil belajar siswa
kelas IV MI Kawengen , Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten
Semarang.
Secara harfiah Penelitian Tindakan Kelas berasal dari
bahasa Inggris yaitu Classroom Action Research yang berarti
penelitian dengan tindakan yang dilakukan di kelas. Menurut
Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas yaitu pencermatan dalam
bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja
dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan.
Penelitian Tindakan Kelas adalah bagaimana sekelompok guru
dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka
dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat
mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran
dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu (Suyadi, ).
Penelitian ini menggunakan PTK dengan pertimbangan
adanya permasalahan yang terjadi di kelas IV MI Kawengen
yaitu rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran
matematika. Hal ini diketahui oleh peneliti dari hasil diskusi
dengan guru kelas IV MI Kawengen bahwa penyebabnya
adalah kurang efektifnya pelaksanaan proses pembelajaran. Tujuan
dari pelaksanaan PTK adalah untuk perbaikan dan peningkatan
layanan profesional pendidik dalam menangani proses belajar
mengajar (Arikunto, ).
Jadi dilakukannya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini
diharapkan peneliti mampu mengatasi permasalahan yang terjadi
dalam pelaksanaan proses pembelajaran guna meningkatkan hasil
belajar matematika di kelas IV MI Kawengen , Kecamatan
Ungaran Timur, Kabupaten Semarang Tahun ajaran .
. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah guru mata pelajaran
matematika beserta siswa kelas IV MI Kawengen , Kecamatan
Ungaran Timur, Kabupaten Semarang Tahun ajaran .
Siswa kelas IV ini berjumlah terdiri dari laki-laki dan
perempuan. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Agustus
. Penelitian dilakukan dengan siklus yaitu Siklus
Idilanjutkan Siklus II sampai Siklus III yang disesuaikan dengan
situasi pembelajaran yang alamiah, artinya tidak mengubah jadwal
pelajaran.
. Langkah-langkah Penelitian
Siklus I
a. Perencanaan Tindakan (planning)
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan tindakan ini
adalah:
) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaaran (RPP)
dengan menggunakan metode pembelajaran Teams
Game Tournament (TGT).
) Mempersiapkan sarana dan media yang akan
digunakan dalam pembelajaran.
) Mempersiapkan lembar observasi dan catatan lapangan
yang akan digunakan pada setiap pembelajaran.
) Mempersiapkan soal LKS, pre test dan post test yang
akan diberikan pada setiap siklus yang disusun oleh
peneliti.
) Pembentukan kelompok belajar.
) Mempersiapkan instrumen game dan tournament.
) Mempersiapkan Reward (hadiah).
Pada setiap siklus, siswa dibagi dalam kelompok-
kelompok kecil. Setiap kelompok berjumlah orang siswa.
Anggota kelompok terdiri dari siswa dengan kemampuan dan
jenis kelamin yang hiterogen. Pembagian kelompok dilakukan
pada awal pembelajaran yaitu pada Siklus I kemudian pada
siklus berikutnya juga masih menggunakan kelompok yang
sama. Adapun cara pembentukan kelompok adalah dengan
menggunakan data nilai matematika siswa kelas IV pada pra
siklus yaitu sebelum dilaksanakannya Siklus I, Siklus II dan
Siklus III.
Dari hasil pra siklus tersebut, nilai siswa diurutkan dari
yang tertinggi sampai yang terendah. Siswa dibagi dalam
kelompok-kelompok kecil yang mana masing-masing terdiri
dari siswa yang mempunyai kemampuan yang hiterogen.
b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Pada tahap ini peneliti mendesain metode pembelajaran
Teams Game Tournament (TGT) dengan tiga tahap kegiatan
yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan akhir.
Kegiatan pendahuluan terdiri dari appersepsi dan motivasi serta
pelaksanaan tes awal (pre tes). Kegiatan inti meliputi
pembentukan kelompok belajar, diskusi kelompok, permainan
(game), tournament (pertandingan) dan tes akhir (post test).
Selama pembelajaran berlangsung, guru dalam mengajar
menggunakan RPP yang telah disusun oleh peneliti. Peneliti
bertugas sebagi observer dengan menggunakan lembar
observasi yang telah disiapkan.
c. Observasi (Observing)
Observasi dilakukan oleh peneliti dan guru sebagai
pelaksana kegiatan pembelajaran. Observasi dilakukan selama
kegiatan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan
lembar observasi yang telah disiapkan oleh peneliti. Lembar
observasi digunakan untuk mengetahui jalannya pembelajaran
dengan menggunakan metode pembelajaran Teams Game
Tournament (TGT).
d. Refleksi (Reflecting)
Pada tahap ini peneliti mengumpulkan dan
mengidentifikasi data yang telah diperoleh. Yaitu meliputi
lembar observasi dan catatan lapangan kemudian peneliti
melakukan refleksi. Setelah melakukan evaluasi terhadap hasil
yang telah diperoleh yaitu dengan cara melakukan penilaian
terhadap proses selama pembelajaraan berlangsung,
mengidentifikasi masalah yang muncul berkaitan dengan hal-
hal yang telah dilakukan berupa kekurangan/kelemahan
selanjutnya merencanakan suatu perbaikannya. Setelah
melakukan refleksi kemudian peneliti merumuskan
perencanaan untuk siklus selanjutnya.
Siklus II
Pada tahap siklus kedua ini mengikuti tahapan siklus
pertama. Artinya rencana tindakan kedua disusun berdasarkan hasil
refleksi pada siklus pertama. Kegiatan pada siklus kedua dilakukan
sebagai penyempurnaan atau perbaikan pada siklus pertama
terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode
pembelajaran Teams Game Tournament (TGT). Pada siklus kedua
ini juga terdiri dari empat tahapan yaitu; perencanaan, pelaksanaan
tindakan, observasi dan refleksi hasil yang telah dilakukan. Jika
pada Siklus II hasilnya belum mencapai KKM yang ditentukan,
peneliti melanjutkan siklus selanjutnya sampai mencapai hasil
yang diharapkan.
Model atau desain yang digunakan dalam Penelitian
Tindakan kelas ini adalah model Kemmis dan Taggart, dimana
dalam satu siklus terdiri dari; perencanaan (planning), tindakan
(acting), observiasi (observing) dan refleksi (reflecting). Secara
rinci prosedur pelaksanaan PTK ini dapat digunakan sebagai
berikut:
Gambar . Model Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto,
)
. Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan informasi tentang karakteristik data secara objektif.
Instrumen yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini
adalah:
a. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan sebagai pedoman
untuk melaksanakan pengamatan di dalam kelas. Dari
lembar observasi inilah peneliti bisa mengetahui gambaran
aktivitas yang dilakukan guru dan siswa dalam
pembelajaran matematika dengan menggunakan metode
pembelajaran Teams Game Tournament (TGT). Lembar
observasi berupa lembar checklist tentang aktivitas
pembelajaran yang dilakukan guru bersama para siswa.
Melalui lembar observasi ini , peneliti dapat mengatasi
kendala-kendala yang dihadapi guru serta memperbaiki
kekurangan-kekurangan selama pembelajaran berlangsung.
b. Wawancara
Wawancara adalah cara menghimpun bahan-bahan
keterangan yang dilaksanakan dengan melakukan tanya
jawab lisan secara sepihak, berhadapan muka dan dengan
arah serta tujuan yang telah ditentukan (Sudijono, ).
Wawancara dilakukan terhadap guru mata pelajaran
matematika dan siswa kelas IV MI Kawengen .
Wawancara dilakukan untuk mengetahui pendapat mereka
tentang perbedaan mengenai pembelajaran sebelum dan
sesudah menggunakan metode pembelajaran Teams Game
Tournament (TGT).
c. Soal Test
Tes adalah cara atau prosedur dalam rangka
pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan yang
berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas baik
berupa pertanyaan-pertanyaan atau perintah-perintah
sehingga dapat dihasilkan nilai yang melambangkan
tingkah laku atau preestasi (Sudijono, ).
Untuk mengukur hasil belajar siswa, peneliti
menggunakan naskah soal berupa Lembar Kerja Siswa
(LKS), soal pree test, soal post test dan soal kuis. Tes
digunakan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman
siswa terhadap materi yang telah dipelajari dan untuk
mengetahui kemajuan hasil belajar siswa.
d. Dokumentasi
Melalui dokumentasi peneliti bisa mengetahui
berita, data-data yang terkait dengan siswa seperti nilai
hasil belajar dan foto yang menggambarkan situasi saat
pembelajaran berlangsung. Dokumentasi ini sangat
membantu dalam pengumpulan data dan sebagai
pendukung dalam proses penelitian.
. Teknik Pengumpulan Data
Teknik atau strategi dalam penelitian merupakan langkah-langkah
yang harus ditempuh dan diatur secara baik. Adapun strategi yang
dipakai sebagai berikut:
a. Strategi Observasi
Peneliti melakukan observasi dengan cara
melakukan pengamatan dan pencatatan mengenai
pelaksanaan pembelajaran di kelas. Observasi dilakukan
dengan menggunakan lembar observasi yang telah
dipersiapkan. Lembar observasi digunakan untuk mancatat
hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran di kelas.
Data diperoleh dari apa yang peneliti lihat, dialami dan
didengar. Data yang diperoleh adalah bukti keterlaksanaan
rencana-rencana tindakan yang telah disusun sebelumnya
serta reaksi siswa terhadap metode pembelajaran yang
diterapkan dan perubahan yang terjadi dalam proses
pembelajaran.
b. Strategi Wawancara
Wawancara dalam penelitian ini dilakukan oleh
peneliti terhadap guru dan beberapa siswa kelas IV MI
Kawengen dengan cara menanyakan hal-hal yang
dirasakan ketika pembelajaran berlangsung. Wawancara
dilakukan untuk menanyakan pendapat mereka tentang
penerapan metode pembelajaran Teams Game Tournament
(TGT) yang mana hasil dari wawancara tersebut akan
dijadikan sebagai bahan evaluasi dan refleksi untuk
kegiatan-kegiatan berikutnya.
c. Strategi Test
Dalam penelitian ini, peneliti memberikan soal
berupa soal pre test dan post test yang harus dikerjakan
secara individu setiap pertemuan disetiap siklus. Selain itu
tes juga disajikan dalam bentuk LKS dan dikerjakan secara
berkelompok. Sedangkan soal kuis diberikan pada saat
Game dan Tournament.
d. Strategi Dokumentasi
Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah nilai hasil belajar siswa dan foto pada saat
pembelajaran berlangsung dengan menggunkan metode
pembelajaran Teams Game Tournament (TGT).
. Analisis Data
Analisis data adalah analisis data yang telah terkumpul
guna mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam
penelitian untuk perbaikan belajar siswa (Suyadi, ). Dalam
penelitian ini penulis menganalisa data dengan menyusun dan
mengolah data yang terkumpul melalui hasil tes dan catatan
observasi.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis deskriptif kantitatif dan kualitatif, yaitu
menggambarkan data dengan menggunakan angka-angka
kemudian dijelaskan melalui kalimat secara jelas dan terperinci.
Teknik analisis data dalam penelitian ini untuk menguji hasil
belajar matematika kelas IV MI Kawengen dengan cara
memberikan pre tes dan post test pada setiap siklus. Analisa data
kuantitatif digunakan untuk membandingkan hasil belajar sebelum
dan sesudah penerapan metode pembelajaran Teams Game
Tournament (TGT) yaitu pada pra siklus, siklus I, Siklus II dan
seterusnya sampai mencapai KKM yang ditentukan. Data disajikan
dalam bentuk table yang mudah dipahami secara keseluruhan.
Untuk menghitung data-data yang berupa angka dari hasil post test
peneliti akan menggunakan rumus statistika ukuran rata-rata kelas.
Rata-rata kelas dapat dihitung dengan rumus (Arikunto, ):
Keterangan:
X : Nilai rata-rata siswa
: Jumlah nilai siswa
N : Jumlah siswa
Untuk mencari presentase tiap-tiap kegiatan dengan menggunakan
rumus presentase (Sugiyono, )
Keterangan:
P = jumlah nilai dalam persen
F = jumlah nilai siswa
N = jumlah seluruh siswa
Pengukuran dalam rangka menilai keberhasilan belajar
siswa pada umumnya menggunakan ukuran-ukuran yang bersifat
kuantitatif yang berupa angka-angka. Angka angka itu kemudian
dianalisis dengan menggunakan strategi statistic kemudian
dijelaskan secara kualitatif. Untuk menentukan tinggi rendahnya
hasil belajar dapat digunakan nilai standard berskala yaitu berupa
rentangan nilai dari - . Selanjutnya nilai tersebut dikonversi ke
dalam beberapa kelompok dengan kategori sebagai berikut
(Arikunto, : ):
– : Sangat tinggi
– : Tinggi
– : Sedang
– : Rendah
≤ : Sangat rendah
Peneliti akan menggunakan nilai rata-rata siswa untuk menentukan
tinggi rendahnya hasil belajar siswa. Dalam hal ini akan digunakan
penilaian berstandard berskala dengan rentangan nilai –
seperti tersebut diatas.
H. Sistematika Penulisan
Sistematika yang digunakan dalam penulisan skripsi ini sebagai berikut:
. Bagian Awal
Bagian awal skripsi mencakup tentang sampul, lembar berlogo,
halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan,
pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar,
abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran.
. Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN
I. Latar Belakang Masalah
J. Rumusan Masalah
K. Tujuan Penelitian
L. Hipotesis Penelitian
M. Manfaat Penelitian
N. Definisi Operasional
O. Metodologi Penelitian
. Rancangan Penelitian
. Subyek Penelitian
. Langkah-langkah Penelitian
. Instrumen Penelitian
. Teknik Pengumpulan Data
. Analisis Data
P. Sistematika Penulisan
BAB II KAJIAN PUSTAKA
E. Hakikat Hasil Belajar
F. Matematika
G. Operasi Perkalian
H. Metode pembelajaran Teams Game Tournament (TGT)
I. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
E. Subyek Penelitian
F. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus I
G. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus II
H. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus III
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
D. Hasil Observasi pada Tahap Pra Penelitian
E. Hasil Penelitian Deskripsi Per Siklus
F. Pembahasan
BAB V PENUTUP
C. Kesimpulan
D. Saran
. Bagian Akhir
Bagian akhir mencakup daftar pustaka, lampiran-lampiran dan daftar
riwayat hidup penulis.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hakikat Hasil Belajar
. Pengertian Hasil Belajar
Belajar adalah perubahan tingkah laku yang dialami oleh
individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya (Basleman dan
Mappa, ). Menurut Suryabrata ( : ) belajar dapat
membawa perubahan yang pada pokoknya adalah didapatkannya
kecakapan baru.
Hasil belajar menurut Sudjana ( : ) adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah Ia menerima
pengalaman belajarnya. Suprijono ( ) mengatakan bahwa
hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-
pengertian, sikap-sikap, apreesiasi dan keterampilan-keterampilan
yang merupakan perubahan secara keseluruhan bukan hanya salah
satu aspek potensi kemanusiaan saja.
Perwujudan hasil belajar merupakan serangkaian proses
belajar yang meliputi dari pengalaman dan latihan kemudian
terlaksananya proses belajar yang mengakibatkan adanya
perubahan perilaku pada seseorang (Sriyanti, dkk, ).
Dari definisi diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa
hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa dari
pengalaman-pengalaman proses belajar yang akan mengalami
perubahan pada semua aspek potensi yang menjadikan siswa untuk
menjadi yang lebih baik dari sebelumnya.
. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar siswa merupakan hasil dari suatu proses yang
di dalamnya terdapat sejumlah faktor yang saling
mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut yaitu kecerdasan anak,
kesiapan anak dan bakat anak (Susanto, ).
Sriyanti, dkk ( ) mengatakan bahwa hasil belajar
dipengaruhi oleh faktor eksternal yang meliputi (faktor nonsosial
dan faktor sosial) dan faktor internal yaitu faktor fisiologis yang
merupakan kondisi fisik yang terdapat dalam diri individudan
faktor psikologis. Faktor fisiologis ini dimaksudkan bahwa apabila
kondisi organ tubuh yang lemah akan dapat menurunkan kualitas
ranah kognitif sehingga materi yang dipelajarinya kurang atau
tidak berbekas. Sedangkan faktor psikologis dibedakan menjadi
intelegensi, sikap, bakat, minat dan motivasi (Kastolani, ).
Dengan demikian peneliti menyimpulkan bahwa faktor
eksternal dan internal dapat mempengaruhi keberhasilan belajar
siswa. Pengaruhnya bisa bersifat positif namun juga bisa juga
negatif tergantung pada diri individu masing-masing.
. Klasifikasi Hasil Belajar
Susanto ( : ) mengatakan macam-macam hasil belajar
meliputi pemahaman konsep (aspek kognitif), keterampilan proses
(aspek psikomotor) dan sikap siswa (aspek afektif), yakni:
a. pemahaman konsep (aspek kognitif), berkenaan dengan
hasil belajar intelektual yang tyerdiri dari enam aspek yakni
pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisa,
sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut
kognitif tingkat rendah dan keempat berikutnya termasuk
kognitif tingkat tinggi.
b. keterampilan proses (aspek psikomotor), berkenaan dengan
hasil belajar ketrampilan dan kemampuan bertindak. Ada
enam aspek ranah psikomotoris yakni gerakan refleks,
ketrampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual,
keharmonisan atau ketepatan, gerakan ketrampilan
kompleks, dan gerakan ekspreesif dan interpreetatif.
c. sikap siswa (aspek afektif), berkenaan sikap yang terdiri
dari lima aspek yakni penerimaan, jawaban atau reaksi,
penilaian, organisasi, dak internalisasi.
. Penilaian Hasil Belajar
a. Pengertian Penilaian
Menurut Sudjana ( : ) penilaian adalah proses
memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu
berdasarkan suatu kriteria tertentu. Sedangkan penilaian
hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-
hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu.
b. Fungi dan Tujuan Penilaian
Fungsi penilaian menurut Sudjana ( : ) yaitu sebagai
berikut:
) Alat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan
intruksional.
) Umpan balik bagi perbaikan proses belajar
mengajar.
) Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar
siswa kepada para orang tuanya.
Sedangkan tujuan penilaian adalah sebagai berikut:
) Mendeskripsikan kecakapan belajar para siswa
sehingga dapat diketahui kelebihan dan
kekurangannya dalam berbagai bidang studi atau
mata pelajaran yang ditempuhnya.
) Mengetahui proses pendidikan dan pengajaran di
sekolah, yakni seberapa jauh keefektifannya dalam
mengubah tingkah laku para siswa ke arah tujuan
pendidikan yang diharapkan.
) Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni
melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam
hal program pendidikan dan pengajaran serta
strategi pelaksanaannya.
) Memberikan pertanggung jawaban dan pihak
sekolah kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
B. Matematika
. Pengertian matematika
Dari Depdiknas dalam (Susanto, ) kata matematika
berasal dari bahasa Latin, manthanein atau mathema yang berarti
“belajar atau hal yang dipelajarai” sedang dalam bahasa Belanda
matematika disebut wiskunde atau ilmu pasti yang kesemuanya
berkaitan dengan penalaran.
Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang dapat
meningkatkan kemampuan berfikir dan berargumentasi, memberikan
kontribusi dalam penyelesaian masalah sehari-hari dan dalam dunia
kerja serta memberikan dukungan dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu matematika sebagai ilmu
dasar perlu dikuasai dengan baik oleh siswa terutama sejak usia
sekolah dasar (Susanto, ).
. Pembelajaran matematika
Susanto ( ) mengatakan bahwa pembelajaran
matematika adalah suatu proses belajar mengajar yang dibangun oleh
guru untuk mengembangkan kreativitas berfikir siswa yang dapat
meningkatkan kemampuan berfikir siswa serta dapat meningkatkan
kemampuan mengontruksi pengetahuan baru sebagai upaya
peningkatan penguasa yang baik terhadap materi matematika.
Dalam pembelajaran matematika diharapkan terjadi reinvention
(penemuan kembali). Penemuan kembali adalah menemukan suatu
cara penyelesaian secara informal dalam pembelajaran dikelas. Tujuan
dari strategi penemuan kembali adalah untuk memperoleh pengetahuan
dengan suatu cara yang dapat melatih berbagai kemampuan intelektual
siswa, merangsang keingintahuan dan memotivasi kemampuan mereka
(Heruman, ). Dengan demikian siswa akan terlatih dalam
mengasah kemampuan untuk bisa lebih mandiri dalam menyelesaikan
suatu masalah yang terkait dengan pembelajaran matematika.
Dalam proses pembelajaran matematika, baik guru maupun
siswa bersama-sama menjadi pelaku terlaksananya tujuan
pembelajaran. Tujuan pembelajaran ini akan mencapai hasil yang
maksimal apabila pembelajaraan berjalan secara efektif. Pembelajaran
yang efektif adalah pembelajaran yang mampu melibatkan seluruh
siswa secara efektif. Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi
proses dan dari segi hasil.pertama, dari segi proses, pembelajaran
dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau sebagaian
besar peserta didik terlibat secara aktif baik fisik, mental maupun
sosial dalam proses pembelajaran. Kedua, dari segi hasil, pembelajaran
dikatakan efektif apabila terjadi perubahan tingkah laku ke arah positif
dan tercapainya tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan (Susanto,
).
. Tujuan pembelajaran matematika
Secara umum, tujuan pembelajaran matematika adalah agar
siswa mampu dan terampil menggunakan matematika. Selain itu juga,
dengan pembelajaran matematika dapat memberikan tekanan penataran
nalar dalam penerapan matematika (Susanto, ).
Secara khusus, tujuan pembelajaran matematika di sekolah
dasar, sebagaimana yang disajikan oleh Depdiknas dalam (Susanto,
), sebagai berikut:
a. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar
konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma.
b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan
manipulasi matematika dalam generalisasi, menyusun bukti atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami
masalah, merancang model matematika, menyelesaiakan model
dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
d. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, digram, atau
media lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah.
e. Memiliki sikap menghargai penggunaaan matematika dalam
kehidupan sehari-hari.
C. Operasi Perkalian
Salah satu pelajaran di MI adalah matematika tentang perkalian.
Operasi perkalian dari suatu bilangan dapat diartikan sebagai penjumlahan
berulang untuk mencari hasil dari a x b sama halnya dengan cara
menunjukkan penjumlahan b + b + b +… sebanyak a kali
Heruman, ( ) mengatakan bahwa pada prinsipnya, perkalian
sama dengan penjumlahan secara berulang. Oleh karena itu, kemampuan
prasyarat yang harus dimiliki siswa sebelum mempelajari perkalian adalah
penguasaan penjumlahan. Ada serangkaian cara yang dapat dilakukan
dalam mengajarkan perkalian pada siswa yaitu dengan penanaman konsep,
pemahaman konsep dan pembinaan keterampilan.
. Penanaman konsep
Media yang diperlukan, yaitu:
Berbagai benda yang dimilki siswa seperti pensil, bulpoin, buku,
penghapus dan sebagainya.
Kegiatan pembelajaran:
Pada awal pembelajaran, guru dapat bercerita tentang permasalahan
dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan perkalian.
Untuk membantu kemampuan berfikir siswa diberikan bantuan
benda atau gambar yang sesuai dengan cerita.
Bu Susi mengambil permen dari toples sebanyak tiga kali, setiap
pengambilan terambil dua permen. Berapa jumlah permen yang
diambil Bu Susi semuanya?
Dari cerita di atas, guru dapat memberikan pertanyaan penggiring
untuk siswa dalam menemukan konsep perkalian, misalnya sebagai
berikut:
- Berapa kali Bu Susi mengambil permen? (jawaban yang
diharapkan: kali)
- Berapa jumlah permen setiap pengambila? (jawaban yang
diharapkan: permen)
- Berapa jumlah permen yang diambil seluruhnya oleh Bu Susi?
(jawaban yang diharapkan: + + = permen) atau kali
yang ditulis dalam perkalian yaiti x =
Guru memberikan penekanan pada siswa bahwa + + jika
ditulis dalam perkalian menjadi x = .
Sebagai tahapan awal siswa sebaiknya mengerjakan
perkalian dengan cara mengubah terlebih dahulu dari perkalian ke
dalam penjumlahan dan sebaliknya. Siswa jangan dulu diberikan
drill sebelum mereka memahami benar konsep perkalian sebagai
penjumlahan berulang.
. Pemahaman konsep
Untuk mengetahui apakah siswa telah memahami perkalian,
guru dapat memberikan contoh soal dengan jawaban yang benar
dan salah Apabila siswa mengatakan “salah” pada soal dengan
jawaban salah serta dapat mengoreksi jawaban salah tersebut
berarti siswa telah paham.
Perhatikan perkalian di bawah ini Apabila benar beri tanda √ jika
salah perbaikilah.
a. + = x
b. + + + + = x
c. + + = x
d. + + + = x
e. x = + +
. Pembinaan keterampilan
Pembinaan keterampilan pada awalnya dapat dilakukan
dengan memberikan drill pada siswa tentang perkalian sampai hasil
paling besar . Selanjutnya siswa harus hafal perkalian sampai
.
Pembinaan keterampilan pada awalnya siswa dalam
perkalian dapat dilakukan dengan cara mencongak secara
perorangan. Kegiatan mencongak ini sering dilakukan oleh guru-
guru di masa lalu ketika menjelang pulang sekolah. guru
memberikan soal perkalian siswa kemudian menjawabnya. Siswa
yang dapat menjawab dengan benar, dipersilahkan untuk pulang
terlebih dahulu dan siswa yang tidak dapat menjawab atau masih
salah dalam jawabannya tidak diperbolehkan pulang dahulu.
Kegiatan ini memang efektif dalam melatih siswa dalam menghafal
perkalian.
Adapun sifat-sifat pada operasi perkalian bilangan bulat, sebagai
berikut (Mutijah dan Ifada, ) yakni:
. Sifat tertutup, yaitu jika a dan b bilangan bulat, maka a x b juga
bilangan bulat.
Contoh:
x =
. Sifat pertukaran (komutatif)
Meskipun letak kedua bilangan ditukar, hasil perkalian tetap sama.
Maka perkalian mempunyi sifat komutatif atau pertukaran.
Contoh:
x = x
=
Jadi, x = x
. Sifat pertukaran (komutatif)
Menurut sifat pengelompokkan pada perkalian, hasil hasil perkalian
akan tetap sama jika dikerjakan dari mana saja.
Contoh:
( x ) x = x ( x )
x = x
=
. Bilangan identitas yaitu jika a bilangan bulat maka bersifat a x =
x a. Bilangan merupakan unsur atau elemen identitas dari
perkalian.
Contoh:
x = x
. Sifat penyebaran (distributif)
Sifat ini digunakan untuk menguraikan suatu kalimat matematika.
Contoh:
x ( + ) = ( x ) + ( x )
= +
=
. Sifat ketergandaan yaitu jika a, b dan c bilangan-bilangan bulat dan
a = b maka a x c = b x c.
. Sifat kanselasi yaitu jika a, b dan c bilangan-bilangan bulat dan a x
c = b x c dan c ≠ , maka a = b.
D. Metode pembelajaran Teams Game Tournament (TGT)
Rusman ( ) mengatakan bahwa pembelajaran kooperatif
merupakan pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam
kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari
empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yeng bersifat
heterogen. Anita Lie ( ) mengungkapkan bahwa bentuk
pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar dalam
kelompok. Ada unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif yang
membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-
asalan.
Salah satu bentuk pembelajaran kooperatif adalah Teams Game
Tournament (TGT). Pembelajaran kooperatif bentuk TGT adalah salah
satu tipe atau bentuk pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan
melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa ada perbedaan status yang
melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur
permainan (Hamdani, ). Setelah guru menyajikan materi, siswa
bekerja sama sebagai tim untuk mengerjakan lembar kerja dan belajar
bersama untuk persiapan menghadapi turnamen.
Bekerja sama merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi
kelangsungan hidup. Tanpa kerja sama, tidak akan ada individu, keluarga,
organisasi atau masyarakat. Pada pembelajaran kooperatif ini siswa
bekerja sama dengan strategi gotong royong. Mereka saling membantu
dalam mempersiapkan diri untuk tes. Kemudian, masing-masing
mengerjakan tes sendiri-sendiri dan menerima nilai pribadi (Anita Lie,
).
Menurut Slavin, bentuk pembelajaran kooperatif Teams Game
Tournament (TGT) menggunakan permainan akademik. Dalam turnamen
itu, siswa bertanding mewakili timnya dengan anggota tim lain yang setara
kemampuan akademik berdasarkan kinerja sebelumnya. Komponen-
komponen dalam Teams Game Tournament (TGT) yang diungkapkan
Slavin meliputi preesentasi kelas, belajar tim dan tunamen berupa
permainan (Robert E. Slavin terjemahan Nurulita, : ).
. Presentasi Kelas
Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi secara
garis besar, biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau
ceramah, diskusi yang dipimpin guru. Pada saat preesentasi kelas
ini, siswa haru benar-benar memperhatikan dan memahami materi
yang disampaikan guru karena akan membantu siswa bekerja lebih
baik pada saat kerja kelompok dan pada saat permainan.
. Belajar Kelompok
Kelompok biasanya terdiri dari - siswa yang anggotanya
hiterogen dilihat dari preesentai akademik, jenis kelamin dan rasa
atau etnik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi
bersama teman kelompoknya agar bekerja dengan baik dan optimal
pada saat permaianan. Pada tahap inilah siswa saling berdiskusi,
tukar menukar ide dan pengalaman untuk memecahkan masalah.
. Permainan
Permainan disusun dari pertanyaan-pertanyaan yang
dirancang untuk mengetes pengetahuan siswa yang diperoleh dari
preesentasi kelas dan latihan tim. Permainan dimainkan pada meja-
meja yang terdiri tiga siswa dengan kemampuan akademik yang
sama, tiap-tiap siswa mewakili tiap tim yang berbeda. Kebanyakan
permainan yang digunakan berupa pertanyaan-pertanyaan yang
diberi nomor dan disajikan pada lembar pertanyaan.
Aturan dalam pertanyaan ini adalah sebagai berikut.
Masing-masing siswa dalam sebuah meja turnamen mengambil
sebuah kartu untuk menentukan pembaca pertama, yaitu siswa
yang mengambil kartu dengan nomor tertinggi. Permainan
berlangsung menurut arah jarum jam dari pembaca pertama. Pada
saat permainan tersebut dimulai, pembaca mengocok kartu dan
mengambil kartu paling atas. Ia kemudian membaca dengan keras
pertanyaan yang sesuai dengan nomor pada kartu tersebut,
ternmasuk pilihan jawaban apabila pertanyaan tersebut berbentuk
pilihan ganda. Kemudian pembaca menjawab pertanyaan yang Ia
baca dan apabila Ia ragu terhadap jawabannya diperbolehkan
menerka karena apabila jawaban pembaca salah tidak dikenai
hukuman.
Setelah pembaca tersebut memberikan jawaban, siswa di
sebelah kirinya yang disebut penantang pertama memiliki
kesempatan untuk menantang dan menyampaikan jawaban berbeda
atau setuju pada pembaca. Jika Ia menyatakan pas atau tidak
menggunakan kesempatan tersebut atau jika penantang kedua
mempunyai jawaban berbeda dari dua jawaban pertama, penantang
kedua dapat menantang. Sementara itu para penantang harus
berhati-hati karena mereka akan kehilangan kartu yang berhasil
dikumpulkan apabila jawaban mereka salah. Apabila setiap orang
telah menjawab atau pas maka pemain di sebelah kanan pembaca
yang diebut penantang kedua mencocokkan dengan lembar
jawaban dan membacakan jawaban tersebut dengan keras. Pemain
yang menjawab dengan benar menyimpan kartu tersebut. Apabila
penantang memberikan jawaban yang salah, Ia harus
mengembalikan kartu yang Ia menangkan sebelumnya ke
tumpukan kartu. Apabila tidak ada jawaban satupun yang benar,
kartu tersebut dikembalikan. Setelah permainan selesai, para
pemain mencatat banyak kartu yang mereka menangkan pada
Lembar Skor Permainan (Robert E. Slavin terjemahan Nurulita,
: ).
Gambar . Aturan Permainan Tipe Slavin (Robert E. Slavin
terjemahan Nurulita, : ).
. Pertandingan (Tournament)
Turnament merupakan struktur bagaimana dilaksanakannya
permainan tersebut. Turnamen ini biasanya dilaksanakan pada
akhir minggu setelah guru menyeleaikan preesentai kelas dan tim-
tim memperoleh kesempatan berlatih dengan LKS. Untuk
turnamen pertama, guru menetapkan tiga siswa yang memiliki
kemampuan akademik peringkat atas dalam kinerja sebelumnya
dalam satu meja yang selanjutnya disebut meja turnamen , artinya
meja turnamen ditempati oleh tiga siswa dengan peringkat
akademik tertinggi berdasarkan kinerja sebelumnya. Selanjutnya
tiga siswa berikutnya yang memiliki kemampuan akademik
peringkat menengah dalam kinerja sebelumnya ditempatkan dalam
satu meja yang selanjutnya disebut meja turnamen dan seterunya.
Mereka bertanding dengan lawan seimbang sehingga
memungkinkan bagi siswa dari seluruh tingkat kerja yang lalu
menyumbang secara maksimal kepada skor timnya apabila mereka
melakukan yang terbaik.
Setelah minggu pertama tersebut, siswa dapat berpindah
bergantung pada kinerja mereka sendiri pada turnamen paling akhir
yang mereka jalani. Pemenang pada tiap meja berpindah ke meja
yang ditempati oleh siswa dengan kemampuan akademik lebih
tinggi, misalnya dari meja turnamen ke meja turnamen . Siswa
yang memperoleh skor urutan kedua tetap berada di meja yang
sama. Sedangkan siswa yang mendapat skor paling rendah
berpindah ke meja yang ditempati oleh siswa dengan kemampuan
akademik rendah, misalnya dari meja turnamen ke meja
turnamen . Dengan cara ini, jika ada siswa yang salah tempat
pada awalnya mereka akhirnya akan bergerak ke “atas” atau ke
“bawah” sampai mereka berada pada tingkat yang benar (Robert E.
Slavin terjemahan Nurulita, : ).
Gambar . Penempatan Meja Turnamen Tipe Slavin (Robert
E. Slavin terjemahan Nurulita, : )
. Penghargaan Kelompok (Reward)
Dalam pembelajaran kooperatif, penghargaan diberikan
kepada kelompok bukan kepada individu siswa. Preesentasi
kelompok ditentukan oleh kinerja masing-masing anggotanya. Ada
tiga tingkat penghargaan diberikan berdasarkan pada skor tim rata-
rata, yaitu:
Tabel . Kriteria Penghargaan Kelompok Tipe Slavin
(Robert E. Slavin terjemahan Nurulita, : )
Metode pembelajaran Teams Game Tournament (TGT)
berupaya menggabungkan tujuan kooperatif dan kompetitif. Dalam
proses pembelajaran dengan Teams Game Tournament (TGT), baik
tujuan kooperatif maupun kompetitif keduanya saling mendukung.
Membangun hubungan yang positif melalui tujuan kooperatif
membantu menjaga kompetisi agar sesuai harapan, siswa dapat
menikmati aktivitas belajarnya baik menang maupun kalah.
Sebaliknya melalui struktur belajar kompetitif, siswa tidak akan
pasif dalam kelompoknya melainkan siswa akan merasa tertantang
dan berusaha mendapatkan nilai sebaik-baiknya (Anita Lie,
: ).
Dengan demikian, metode pembelajaran Teams Game
Tournament (TGT) merupakan bentuk pembelajaran yang meliputi
presentasi di kelas oleh guru, belajar kelompok dimana siswa
dikelompokkan dalam kelompok hiterogen yang terdiri dari
sampai siswa dan mempelajari materi bersama, turnamen berupa
permainan dimana siswa dikelompokkan dalam kelompok bermain
yang berkemampuan akademik homogen yang terdiri dari sampai
siswa dan saling bertanding, serta kelompok yang mencapai
kriteria tertentu mendapatkan penghargaan.
E. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
. Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah kriteria paling
rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan dalam
menentukan kelulusan peserta didik. Acuan kriteria tidak diubah
secara serta merta karena hasil empirik penilaian. Kriteria
ketuntasan minimal ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan
hasil musyawarah guru mata pelajaran di satuan pendidikan yang
memiliki karakteristik yang hampir sama.
Kriteria ketuntasan menunjukkan presentase tingkat
pencapaian kompetensi sehingga dinyatakan dengan angka
(seratus). Angka maksimal merupakan kriteria ketuntasan
ideal. Target minimal ketuntasan secara nasional diharapkan
mencapai . Satuan pendidikan dapat memulai dari kriteria
ketuntasan minimal di bawah target nasional kemudian
ditingkatkan secara bertahap. Kriteria ketuntasan minimal harus
dicantumkan dalam LHB sebagai acuan dalam menyikapi hasil
belajar peserta didik (Depdiknas, ).
. Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Fungsi kriteria ketuntasan minimal (Depdiknas, ) yaitu
sebagai berikut :
a. Sebagai acuan bagi peserta didik dalam menilai kompetensi
peserta didik sesuai kompetensi dasar mata pelajaran yang
diikuti. Setiap kompetensi dasar dapat diketahui keterapaiannya
berdasarkan KKM yang ditetapkan. Pendidik harus
memberikan respon yang tepat terhadap pencapaian
kompetensi dasar dalam bentuk pemberian layanan remedial
atau layanan pengayaan.
b. Sabagai acuan peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti
penilaian mata pelajaran. Setiap kompetensi dasar (KD) dan
indikator ditetapkan KKM yang harus dicapai dan dikuasai
oleh peserta didik.
c. Dapat digunakan sebagai bagian dari komponen dalam
melakukan evaluasi program pembelajaran yang dilaksanakan
di sekolah. Evaluasi keterlaksanaan dan hasil program
kurikulum dapat dilihat dari keberhasilan penapaian KKM
sebagai tolak ukur.
d. Merupakan kontrak pedagogik antara pendidik dan peserta
didik dan antara satuan pendidikan dengan masyarakat.
Keberhasilan penapaian KKM merupakan upaya yang harus
dilakukan bersama antara pendidik, peserta didik, pimpinan
satuan pendidikan dan orang tua.
e. Merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian
kompetensi tiap mata pelajaran. Satuan pendidikan harus
berupaya semaksimal mungkin untuk melampui KKM yang
ditetapkan.
. Langkah-langkah Penetapan KKM
Penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran.
Langkah penetapan KKM (Depdiknas, ) adalah sebagai
berikut:
a. Guru atau kelompok menetapkan KKM mata pelajaran dengan
mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu
kompleksitas,daya dukung, dan intake peserta didik.
b. Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata
pelajaran disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokan
guru dalam melakukan penilaian.
c. KKM yang ditetapkan disosialisasikan kepada pihak-pihak
yang berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua dan dinas
pendidikan.
d. KKM dicantumkan dalam LHB pada saat hasil penilaian
dilaporkan kepada orang tua/wali peserta didik.
e. Penetapan KKM mapel matematika di kelas IV Kawengen
sebesar .
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subyek Penelitian
. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MI Kawengen Kecamatan
Ungaran Timur Kabupaten Semarang. Bagian ini memaparkan tentang
lokasi dilaksanakannya penelitian. Hal ini dipandang perlu karena
untuk menghindari persepsi yang salah tentang lokasi penelitian yang
nantinya juga sangat berpengaruh pada analisa data yang dilakukan.
Secara garis besar lokasi penelitian sebagai berikut:
a. Identitas
Nama Madrasah : MI Kawengen
Alamat :
Dusun Watupawon, Desa Kawengen, Kec.
Ungaran Timur, Kab. Semarang
Visi :
Terwujudnya Madrasah Berstandar
Nasional yang handal dan Islami.
Misi :
Meningkatkan Mutu Pendidikan melalui
pengembangan system pembelajaran serta
peningkatan sumber daya pendidikan secara
Kuantitatif dan Kualitatif.
b. Data Guru MI Kawengen
Tabel . Daftar Guru Madrasah Ibtidaiyah Kawengen
N
o Nama Guru
L
/
P
Pendidikan Tgl Mulai
Mengajar
Mata
Pelajaran
Utama
Terakh
ir
Tahun
Lulus
Karmani, A. Ma L D II Juli Mapel Agama
Rowiyan, S.Pd. I L S Juli Guru Kelas
Imam S, A. Md L D III Juli Guru Kelas
Munfiati, S. Pd. I P S Juli Guru Kelas
Nasrodi, S. Pd. I L S Juli Guru Kelas
Istifadatunnisa, S.
Pd. I P S Juli Guru Kelas
Zakiatul M, S. Pd P S Juli Guru Kelas
Abdul azis L MA Juli Olahraga
c. Karakteristik Siswa Kelas IV
Siswa kelas IV MI Kawengen berjumlah siswa,
terdiri dari laki-laki dan perempuan. Nama-nama siswa yang
terdapat di kelas IV tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel . Daftar Nama Siswa Kelas IV MI Kawengen
Tahun
No No
Induk Nama Jenis kelamin
Khoirul A‟isyah Perempuan
Khusnun Nawa Laki-laki
Muhammad Fahriza Laki-laki
Iqbal Aulian Syah Laki-laki
Aldo Arhan Pratama Laki-laki
Ade Cahyo Ardiansah Laki-laki
Atika Rahma Pratiwi Perempuan
Aulia Fatihatur Rizqlah Perempuan
Cindy Larasati Perempuan
Dzikril Hakim Laki-laki
Felix Ganda Satria Laki-laki
Isna Fatihatur Rizqlah Perempuan
Moza Rama Arya Ac Laki-laki
Muhammad Rizki Hidayat Laki-laki
Rizki Salsa Amalia Perempuan
Taufi Nurul Hidayat Laki-laki
Zahro Aurellia Perempuan
Septiana Fitri Aulia Perempuan
Yusuf Muhammad Laki-laki
. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran matematika
materi operasi hitung perkalian pada semester I tahun ajaran
. Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa siklus.
Penelitian ini menggunakan pembelajaran yang terdapat mata
pelajaran matematika yang disesuaikan dengan jadwal pelajaran kelas
IV MI Kawengen Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten
Semarang.
Waktu pelaksanaan penelitian sebagai berikut:
a. Kegiatan siklus I : Agustus
b. Kegiatan siklus II : Agustus
c. Kegiatan siklus III : Agustus
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus I
. Perencanaan (Planning)
Tahap perencanaan pada siklus ini mencakup kegiatan sebagai berikut:
a. Pelaksanaan tindakan kelas dilaksanakan pada Agustus
b. Menyiapkan RPP pembelajaran operasi hitung perkalian melalui
metode pembelajaran Teams Game Tournament (TGT).
c. Menyiapkan perangkat pembelajaran tentang operasi hitung
perkalian melalui metode pembelajaran Teams Game Tournament
(TGT).
Perangkat yang perlu disiapkan pada Siklus Imeliputi absensi,
lembar pengamatan guru dan siswa, angket, LKS, soal pree test, soal
post test, media pembelajaran dan meja turnamen.
. Tindakan (Action)
Tindakan kelas Siklus I berlangsung selama kali tatap muka
( x menit). Materi yang diajarkan pada pertemuan ini adalah
mengubah bentuk perkalian menjadi bentuk penjumlahan berulang,
mengalikan bilangan dengan angka dan nol, mengalikan bilangan
dengan cara bersusun dan mengoperasikan perkalian pada soal cerita.
Adapun langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan Awal
Kegiatan awal meliputi salam do‟a absensi apersepsi
(guru memberikan semangat kepada anak-anak sebelum pelajaran
dimulai), membacakan tujuan pembelajaran, guru menjelaskan
langkah-langkah pembelajaran TGT, mengadakan pre test untuk
mengenalkan materi kepada siswa sebelum pelajaran dimulai.
b. Kegiatan Inti
) Eksplorasi
Siswa menggali informasi dari guru tentang operasi
hitung perkalian dengan mengubah bentuk perkalian
menjadi bentuk penjumlahan berulang, mengalikan
bilangan dengan angka dan nol, mengalikan bilangan
dengan cara bersusun dan mengoperasikan perkalian
pada soal cerita dengan media pembelajaran yang sudah
disiapkan.
) Elaborasi
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
Setiap kelompok diberikan soal LKS untuk dikerjakan
bersama kelompoknya.
Setiap kelompok berdiskusi mengerjakan soal LKS
tentang operasi hitung perkalian yang nantinya akan
dimainkan dalam game tournament.
Setelah siswa mengerjakan LKS, kemudian diadakan
game TGT yang soalnya berasal dari LKS yang sudah
dikerjakan.
Setiap kelompok harus berlomba menjawab soal pada
kartu game yang dibacakan oleh guru. Kelompok yang
bisa menjawab pertanyaan akan mendapatkan bintang
penghargaan.
Guru mengadakan post test sebagai evaluasi tiap
individu.
) Konfirmasi
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya tentang pelajaran yang belum dipahami.
Guru bersama siswa memberi kesimpulan tentang
pelajaran yang sudah disampaikan.
c. Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup meliputi pemberian bintang penghargaan,
memberikan pengumuman bahwa yang mendapatkan nilai tertinggi
akan mendapat hadiah yang dibagikan pada pertemuan selanjutnya,
menyampaikan materi pada pertemuan berikutnya do‟a dan salam
. Pengamatan (Observation)
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengamati
kegiatan guru dalam mengajar dengan tujuan untuk mengetahui proses
pembelajaran melalui metode pembelajaran Teams Game Tournament
(TGT). Kegiatan observasi juga untuk mengamati siswa dalam
mengikuti pembelajaran dengan metode pembelajaran Teams Game
Tournament (TGT).
Observasi dilaksanakan secara langsung dengan menggunakan
format observasi yang telah disusun. Observasi dilakukan untuk
mengetahui ketepatan dalam menerapkan metode pembelajaran Teams
Game Tournament (TGT) pada operasi hitung perkalian, baik bagi
guru maupun siswa di MI Kawengen .
. Refleksi (Reflection)
Pengamat mencatat hal-hal baik yang mendukung dan
menghambat proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
metode pembelajaran Teams Game Tournament (TGT) untuk
dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya.
C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus II
. Perencanaan (Planning)
Tahap perencanaan pada siklus ini mencakup kegiatan sebagai berikut:
a. Pelaksanaan tindakan kelas dilaksanakan pada Agustus .
b. Menyiapkan RPP pembelajaran operasi hitung perkalian melalui
metode pembelajaran Teams Game Tournament (TGT).
c. Menyiapkan perangkat pembelajaran tentang operasi hitung
perkalian melalui metode pembelajaran Teams Game Tournament
(TGT).
Perangkat yang perlu disiapkann pada Siklus II meliputi
absensi, lembar pengamatan guru dan siswa, angket, LKS, soal pree
test, soal post test, media pembelajaran dan meja turnamen.
. Tindakan (Action)
Tindakan kelas Siklus II berlangsung selama kali tatap muka
( x menit). Materi yang diajarkan pada pertemuan ini adalah
mengoperasikan perkalian dengan sifat pertukaran (komutatif), sifat
pengelompokkan (asosiatif) dan sifat penyebaran (distributif).
Adapun langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan Awal
Kegiatan awal meliputi salam do‟a absensi memberikan
hadiah kepada siswa yang mendapat nilai tertinggi dari pertemuan
sebelumnya, membacakan tujuan pembelajaran, guru menjelaskan
langkah-langkah pembelajaran TGT, mengadakan pre test untuk
mengenalkan materi kepada siswa sebelum pelajaran dimulai.
b. Kegiatan Inti
) Eksplorasi
Siswa menggali informasi dari guru tentang operasi
hitung perkalian dengan mengoperasikan perkalian
menggunakan sifat pertukaran (komutatif), sifat
pengelompokkan (asosiatif) dan sifat penyebaran
(distributif) dengan media pembelajaran yang sudah
disiapkan.
) Elaborasi
Siswa bergabung dalam kelompoknya masing-masing
yang sudah ditentukan sesuai kelompok pada pertemuan
sebelumnya.
Setiap kelompok berdiskusi mengerjakan soal LKS
tentang operasi hitung perkalian yang nantinya akan
dimainkan dalam game tournament.
Setelah siswa mengerjakan LKS, kemudian diadakan
game TGT yang soalnya berasal dari LKS yang sudah
dikerjakan.
Setiap kelompok harus berlomba menjawab soal pada
kartu game yang dibacakan oleh guru. Kelompok yang
bisa menjawab pertanyaan akan mendapatkan bintang
penghargaan.
Guru mengadakan post test sebagai evaluasi tiap
individu.
) Konfirmasi
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya tentang pelajaran yang belum dipahami.
Guru bersama siswa memberi kesimpulan tentang
pelajaran yang sudah disampaikan.
c. Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup meliputi pemberian bintang penghargaan,
memberikan pengumuman bahwa yang mendapatkan nilai tertinggi
akan mendapat hadiah yang dibagikan pada pertemuan selanjutnya,
menyampaikan materi pada pertemuan berikutnya do‟a dan salam
. Pengamatan (Observation)
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengamati
kegiatan guru dalam mengajar dengan tujuan untuk mengetahui proses
pembelajaran melalui metode pembelajaran Teams Game Tournament
(TGT). Kegiatan observasi juga untuk mengamati siswa dalam
mengikuti pembelajaran dengan metode pembelajaran Teams Game
Tournament (TGT).
Observasi dilaksanakan secara langsung dengan menggunakan
format observasi yang telah disusun. Observasi dilakukan untuk
mengetahui ketepatan dalam menerapkan metode pembelajaran Teams
Game Tournament (TGT) pada operasi hitung perkalian, baik bagi
guru maupun siswa di MI Kawengen .
. Refleksi (Reflection)
Hasil dari pengamatan dikumpulkan kemudian dianalisis. Hasil
analisis dicatat untuk mengetahui apakah sudah mengalami ketuntasan
atau belum. Jika belum pengamat mencatat hal-hal baik yang
mendukung dan menghambat proses pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan metode pembelajaran Teams Game Tournament (TGT)
untuk dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya.
D. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus III
. Perencanaan (Planning)
Tahap perencanaan pada siklus ini mencakup kegiatan sebagai berikut:
a. Pelaksanaan tindakan kelas dilaksanakan pada Agustus .
b. Menyiapkan RPP pembelajaran operasi hitung perkalian melalui
metode pembelajaran Teams Game Tournament (TGT).
c. Menyiapkan perangkat pembelajaran tentang operasi hitung
perkalian melalui metode pembelajaran Teams Game Tournament
(TGT).
Perangkat yang perlu disiapkan pada Siklus III meliputi
absensi, lembar pengamatan guru dan siswa, angket, LKS, soal pree
test, soal post test, media pembelajaran dan meja turnamen.
. Tindakan (Action)
Tindakan kelas Siklus III berlangsung selama kali tatap
muka ( x menit). Materi yang diajarkan pada pertemuan ini adalah
materi yang sudah diajarkan pada Siklus I dan II, yaitu bahwa
perkalian sebagai penjumlahan berulang, mengalikan bilangan dengan
angka dan , mengoperasikan bilangan sesuai sifat-sifat pada
perkalian.
Adapun langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan Awal
Kegiatan awal meliputi salam do‟a absensi memberikan
hadiah kepada siswa yang mendapat nilai tertinggi dari pertemuan
sebelumnya, membacakan tujuan pembelajaran, guru menjelaskan
langkah-langkah pembelajaran TGT, mengadakan pre test untuk
mengenalkan materi kepada siswa sebelum pelajaran dimulai.
b. Kegiatan Inti
) Eksplorasi
Siswa menggali informasi dari guru tentang operasi
hitung perkalian.
) Elaborasi
Siswa bergabung dalam kelompoknya masing-masing
yang sudah ditentukan sesuai kelompok pada pertemuan
sebelumnya.
Setiap kelompok berdiskusi mengerjakan soal LKS
tentang operasi hitung perkalian yang nantinya akan
dimainkan dalam game tournament.
Setelah siswa mengerjakan LKS, kemudian diadakan
game TGT yang soalnya berasal dari LKS yang sudah
dikerjakan.
Setiap kelompok harus berlomba menjawab soal pada
kartu game yang dibacakan oleh guru. Kelompok yang
bisa menjawab pertanyaan akan mendapatkan bintang
penghargaan.
Guru mengadakan post test sebagai evaluasi tiap
individu.
) Konfirmasi
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya tentang pelajaran yang belum dipahami.
Guru bersama siswa memberi kesimpulan tentang
pelajaran yang sudah disampaikan.
c. Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup meliputi pemberian bintang penghargaan,
memberikan pengumuman bahwa yang mendapatkan nilai tertinggi
akan mendapat hadiah yang dibagikan pada pertemuan selanjutnya,
menyampaikan materi pada pertemuan berikutnya do‟a dan salam.
. Pengamatan (Observation)
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengamati
kegiatan guru dalam mengajar dengan tujuan untuk mengetahui proses
pembelajaran melalui metode pembelajaran Teams Game Tournament
(TGT). Kegiatan observasi juga untuk mengamati siswa dalam
mengikuti pembelajaran dengan metode pembelajaran Teams Game
Tournament (TGT).
Observasi dilaksanakan secara langsung dengan menggunakan
format observasi yang telah disusun. Observasi dilakukan untuk
mengetahui ketepatan dalam menerapkan metode pembelajaran Teams
Game Tournament (TGT) pada operasi hitung perkalian, baik bagi
guru maupun siswa di MI Kawengen .
. Refleksi (Reflection)
Apabila secara klasikal sudah mencapai ketuntasan , maka
penelitian ini dinyatakan berhasil. Dengan demikian, refleksi sudah
tidak diperlukan lagi.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Observasi pada Tahap Pra Penelitian
Kondisi awal sebelum dilakukan penelitian tindakan kelas dapat
dilihat dari kebiasaan belajar matematika di kelas, ini ditunjukkan dengan
masih rendahnya kemampuan siswa dalam berhitung perkalian. Kondisi
awal ini digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan penelitian tindakan
kelas pada siswa kelas IV MI Kawengen , Kecamatan Ungaran Timur.
Berdasarkan pengamatan terhadap siswa sebelum penelitian,
menunjukkan bahwa masih rendahnya kemampuan siswa terhadap mata
pelajaran matematika terutama pada materi operasi hitung perkalian pada
semester I. Kemampuan siswa dalam mengerjakan matematika dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel . Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV MI Kawengen
Pra Penelitian.
No Nama Nilai KKM
Individu Nasional
Khoirul A‟isyah - -
Khusnun Nawa - -
Muhammad Fahriza √ √
Iqbal Aulian Syah - -
Aldo Arhan Pratama - -
Ade Cahyo Ardiansah - -
Atika Rahma Pratiwi √ -
Aulia Fatihatur Rizqlah - -
Cindy Larasati √ √
Dzikril Hakim - -
Felix Ganda Satria - -
Isna Fatihatur Rizqlah - -
Moza Rama Arya Ac √ -
Muhammad Rizki Hidayat - -
Rizki Salsa Amalia √ √
Taufik Nurul Hidayat √ -
Zahro Aurellia - -
Septiana Fitri Aulia - -
Yusuf Muhammad - -
Jumlah
Nilai rata-rata
Keterangan:
KKM :
KKM Nasional :
Berdasarkan tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa siswa kelas IV
masih rendah dalam menghitung perkalian. Yakni dapat dilihat dari data
nilai siswa, hanya siswa ( ) yang mendapatkan nilai yang mencapai
KKM yaitu ≥ dengan nilai rata-rata siswa dan siswa ( )
masih mendapatkan nilai di bawah KKM.
Data pengamatan ini digunakan sebagai dasar diterapkannya
metode pembelajaran Teams Game Tournament (TGT) sebelum
melakukan penelitian pada siswa kelas IV MI Kawengen Kecamatan
Ungaran Timur Kabupaten Semarang.
B. Hasil Penelitian Deskripsi Per Siklus
. Deskripsi Siklus I
Siklus I dilaksanakan pada tanggal Agustus di kelas
IV dengan jumlah siswa. Penelitian ini dilakukan dalam empat
tahap yaitu:
a. Perencanaan
Perencanaan tindakan pada Siklus I yaitu diperoleh
informasi pada tahap observasi, maka dilakukan diskusi dengan
guru kelas IV mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan
dengan menggunakan metode pembelajaran Teams Game
Tournament (TGT) dan alat penunjang lainnya yang perlu
digunakan. Selain materi dan media pembelajaran, yang
didiskusikan dengan guru yaitu pembagian kelompok yang
dilakukan secara heterogen. Sebelum mengajar Siklus I, peneliti
menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran.
Diantaranya adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
lembar kerja siswa, media pembelajaran dan lembar observasi.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan pada Siklus I dilaksanakan pada tanggal
Agustus pada materi operasi hitung perkalian. Langkah-
langkah pelaksanaannya yaitu:
) Awal pembelajaran guru memberi salam kemudian mengajak
siswa untuk berdo‟a dilanjutkan absensi Tidak lupa guru
memeriksa pakaian, posisi, dan tempat duduk untuk dirapikan
serta memberikan semangat kepada siswa sebelum pelajaran
dimulai. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran
dan menjelaskan langkah-langkah metode pembelajaran Teams
Game Tournament (TGT) dilanjutkan pre test untuk
mengenalkan materi kepada siswa sebelum menerima
pelajaran.
) Setelah kegiatan awal selesai, dilanjutkan dengan kegiatan inti
yaitu guru menjelaskan materi tentang perkalian sebagai
penjumlahan berulang, mengalikan bilangan dengan angka
dan , menyelesaikan perkalian dengan cara bersusun dan pada
soal cerita. Siswa menggali materi yang sudah dijelaskan.
Selanjutnya siswa dibagi menjadi kelompok secara heterogen.
Siswa diminta bergabung dengan kelompoknya masing-masing.
Guru memberikan LKS mengenai materi yang sudah
disampaikan untuk dikerjakan secara kelompok sebagai bahan
belajar untuk game turnamen. Siswa bekerjasama dalam
kelompok, berfikir bersama dan menyatukan pendapatnya
terhadap jawaban dan pertanyaan tersebut dan meyakinkan tiap
anggota di dalam timnya. Setelah selesai mengerjakan LKS
selanjutnya diadakan game. Secara acak guru mengambil kartu
yang sudah disiapan kemudian membacakannya dengan keras.
Tiap kelompok harus menjawab atau melakukan intruksi yang
dibacakan oleh guru. Jika kartu yang dipilih adalah pertanyaan,
maka tiap kelompok harus berlomba untuk menjawab dengan
batas waktu yang sudah ditentukan. Jika kartu yang dipilih
sebuah permainan maka semua kelompok harus melakukannya.
Bagi kelompok yang bisa menjawab pertanyaan maupun
melakukan permainan dengan kompak akan mendapat bintang
penghargaan. Guru bertanya hal yang kurang dipahami dalam
diskusi setelah selesai siswa dibimbing guru meluruskan
kesalahpahaman dan pemberian umpan balik serta mengadakan
post test.
) Sebagai kegiatan akhir dalam pembelajaran guru mengingatkan
kepada siswa bahwa pertemuan selanjutnya masih
menggunakan TGT serta memberikan informasi bahwa yang
mendapat nilai tertinggi dari post test Siklus Iyang dikerjakan
akan mendapat reward yang diberikan pada pertemuan
selanjutnya. Sebelum pelajaran ditutup guru mengingatkan
kepada siswa untuk belajar dirumah tentang materi yang akan
diajarkan pada pertemuan berikutnya.
c. Observasi
Ketika pembelajaran Siklus I sedang berlangsung, peneliti
meminta bantuan observer untuk mengamati jalannya
pembelajaran dari awal hingga akhir dengan cara mengisi lembar
observasi yang telah disediakan. Observasi ini juga sebagai
tambahan informasi bahwa penggunaan metode pembelajaran
Teams Game Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar
siswa dan dapat mengeksplor pengetahuan siswa serta menambah
pengetahuan guru mengenai strategi pembelajaran yang dapat
diterapkan dalam pembelajaran.
Pengamatan yang dilakukan oleh observer mencakup:
) Lembar Pengamatan Siswa
Observer mengamati aktifitas siswa, situasi, dan kondisi di
dalam kelas pada saat pembelajaran berlangsung dengan
menggunakan metode pembelajaran Teams Game Tournament
(TGT). Rekapitulasi data sebagai berikut:
Tabel . Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas
Siswa Siklus I
No Fase Skor
Jumlah
Kegiatan Awal
Kegiatan Inti
Kegiatan Akhir
Jumlah
Rata-rata
Skala kategori penskoran (Afroh L, )
Skor maksimal =
Skor minimal =
Kategori rata-rata:
– = Kurang Sekali
– = Kurang
– = Cukup
– = Baik
– = Baik Sekali
) Lembar Pengamatan Guru
Observer mengamati aktivitas peneliti/guru pada saat proses
pembelajaran berlangsung mulai dari awal hingga akhir
pembelajaran. Berikut rekapitulasi data adalah sebagai berikut:
Tabel . Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas
Guru Siklus I
No Fase Skor
Jumlah
Kegiatan Awal
Kegiatan Inti
Kegiatan Akhir
Jumlah
Rata-rata
Skala kategori penskoran (Afroh L, )
Skor maksimal =
Skor minimal =
Kategori rata-rata:
– = Kurang Sekali
– = Kurang
– = Cukup
– = Baik
– = Baik Sekali
) Nilai Hasil Belajar
Nilai hasil belajar siswa setelah menggunakan metode
pembelajaran Teams Game Tournament (TGT) dengan
melakukan penilaian.
Tabel . Hasil Tes Formatif Siklus I
No Nama Nilai KKM
Individu Nasional
Khoirul A‟isyah √ √
Khusnun Nawa - -
Muhammad Fahriza √ √
Iqbal Aulian Syah - -
Aldo Arhan Pratama - -
Ade Cahyo Ardiansah √ √
Atika Rahma Pratiwi √ √
Aulia Fatihatur Rizqlah - -
Cindy Larasati √ √
Dzikril Hakim √ -
Felix Ganda Satria - -
Isna Fatihatur Rizqlah √ √
Moza Rama Arya Ac √
Muhammad Rizki Hidayat - -
Rizki Salsa Amalia √ √
Taufik Nurul Hidayat √ √
Zahro Aurellia √ -
Septiana Fitri Aulia - -
Yusuf Muhammad - -
Jumlah
Nilai rata-rata % %
Keterangan:
KKM :
KKM Nasional :
Dari data nilai di atas dapat disimpulkan bahwa siswa
yang tuntas dari KKM sebanyak anak ( %) dengan nilai
rata-rata siswa . Masih anak ( ) belum mencapai
nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
d. Refleksi
Berdasarkan nilai yang diperoleh pada Siklus I walaupun
belum memuaskan karena secara klasikal belum mencapai
ketuntasan , akan tetapi terjadi peningkatan hasil belajar
dibandingkan dari hasil Pra Siklus. Siswa yang tuntas pada Pra
Siklus sebanyak siswa ( ), pada Siklus I meningkat menjadi
siswa ( ). Nilai rata-rata siswa Pra Siklus ke Siklus I juga
meningkat yaitu dari menjadi . Sisanya yaitu masih
siswa yang masih dinyatakan belum tuntas dalam mengikuti
pembelajaran operasi hitung perkalian. Ini disebabkan oleh
beberapa hal antara lain:
) Guru kurang tegas dalam mengatur siswa sehingga siswa asyik
bermain sendiri.
) Masih ada beberapa siswa yang masih bingung tentang operasi
hitung perkalian.
) Penerapan metode pembelajaran Teams Game Tournament
(TGT) belum terbiasa dilaksanakan dalam kegiatan
pembelajaran sehingga siswa masih bingung dalam melakukan
game dalam model TGT ini.
) Susana kelas menjadi gaduh saat siswa berebut menjawab
pertanyaan dalam game.
Hambatan yang ada pada Siklus I menjadi acuan perbaikan
yang dilakukan pada Siklus II. Perbaikan yang dilakukan antara
lain:
) Guru harus lebih tegas dalam mengatur siswa agar siswa tidak
bermain sendiri.
) Guru meminta kepada siswa untuk belajar di rumah sebelum
pembahasan materi di sekolah.
) Dalam proses pembelajaran memerlukan pengarahan yang
maksimal pada setiap kegiatan yang dilakukan siswa.
) Guru dapat memberi peringatan bagi siswa yang gaduh dengan
akan mengurangi point yang diperoleh kelompoknya. Dengan
demikian siswa akan terkendali dan tidak gaduh lagi.
. Deskripsi Siklus II
Hasil refleksi pada Siklus I belum mencapai indikator
keberhasilan, yakni secara klasikal belum mencapai ketuntasan
dari total siswa dalam satu kelas dengan nilai ≥ . Belum tercapainya
indikator keberhasilan dikarenakan masih adanya hambatan-hambatan
guru maupun siswa dalam pembelajaran matematika melalui metode
pembelajaran Teams Game Tournament (TGT). Oleh karena itu dari
hambatan yang ada pada Siklus I akan diperbaiki pada Siklus II.
Siklus II dilaksanakan pada tanggal Agustus di kelas
IV dengan jumlah siswa. Penelitian ini dilakukan dalam empat
tahap yaitu:
a. Perencanaan
Rencana pembelajaran pada Siklus II dilakukan setelah
diperoleh hasil informasi pada Siklus I, maka dilakukan diskusi
dengan guru kelas IV sebagai observer mengenai langkah
perbaikan yang akan dilakukan pada Siklus II serta materi
pembelajaran yang akan disajikan dengan menggunakan metode
pembelajaran Teams Game Tournament (TGT) dan alat penunjang
lainnya yang perlu digunakan. Sebelum mengajar pada Siklus II,
peneliti menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses
pembelajaran. Diantaranya adalah Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa, media pembelajaran, dan
lembar observasi.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan pada Siklus II dilaksanakan pada tanggal
Agustus pada materi operasi hitung perkalian. Langkah-
langkah pelaksanaannya yaitu:
) Awal pembelajaran guru memberi salam kemudian mengajak
siswa untuk berdo‟a dilanjutkan absensi. Tidak lupa guru
memeriksa pakaian, posisi, dan tempat duduk untuk dirapikan
serta memberikan semangat kepada siswa sebelum pelajaran
dimulai. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran
dan menjelaskan langkah-langkah metode pembelajaran Teams
Game Tournament (TGT) dilanjutkan pre test untuk
mengenalkan materi kepada siswa sebelum menerima
pelajaran.
) Setelah kegiatan awal selesai, dilanjutkan dengan kegiatan inti
yaitu guru menjelaskan materi tentang perkalian perkalian
dengan sifat pertukaran (komutatif), perkalian dengan sifat
pengelompokkan (asosiatif) dan perkalian dengan difat
penyebaran (distributif). Siswa menggali materi yang sudah
dijelaskan. Selanjutnya siswa dibagi menjadi kelompok
secara heterogen. Siswa diminta bergabung dengan
kelompoknya masing-masing. Guru memberikan LKS
mengenai materi yang sudah disampaikan untuk dikerjakan
secara kelompok sebagai bahan belajar untuk game turnamen.
Siswa bekerjasama dalam kelompok, berfikir bersama dan
menyatukan pendapatnya terhadap jawaban dan pertanyaan
tersebut dan meyakinkan tiap anggota di dalam timnya. Setelah
selesai mengerjakan LKS selanjutnya diadakan game. Secara
acak guru mengambil kartu yang sudah disiapkan kemudian
membacakannya dengan keras. Tiap kelompok harus
menjawab atau melakukan intruksi yang dibacakan oleh guru.
Jika kartu yang dipilih adalahpertanyaan, maka tiap kelompok
harus berlomba untuk menjawab dengan batas waktu yang
sudah ditentukan. Jika kartu yang dipilih sebuah permainan
maka semua kelompok harus melakukannya. Bagi kelompok
yang bisa menjawab pertanyaan maupun melakukan permainan
dengan kompak akan mendapat bintang penghargaan. Guru
bertanya hal yang kurang dipahami dalam diskusi setelah
selesai siswa dibimbing guru meluruskan kesalah pahaman dan
pemberian umpan balik serta mengadakan post test.
) Sebagai kegiatan akhir dalam pembelajaran guru memberikan
informasi bahwa yang mendapat nilai tertinggi dari post test
Siklus II yang dikerjakan akan mendapat reward yang
diberikan pada pertemuan selanjutnya. Sebelum pelajaran
ditutup guru mengingatkan kepada siswa untuk belajar
dirumah tentang materi yang akan diajarkan pada pertemuan
berikutnya.
c. Observasi
Ketika pembelajaran Siklus II sedang berlangsung,
peneliti meminta bantuan observer untuk mengamati jalannya
pembelajaran dari awal hingga akhir dengan cara mengisi lembar
observasi yang telah disediakan. Observasi ini juga sebagai
tambahan informasi bahwa penggunaan metode pembelajaran
Teams Game Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar
siswa dan dapat mengeksplor pngetahuan siswa serta menambah
pengetahuan guru mengenai strategi pembelajaran yang dapat
diterapkan dalam pembelajaran.
) Lembar pengamatan siswa
Observer mengamati aktifitas siswa, situasi, dan kondisi di
dalam kelas pada saat pembelajaran berlangsung dengan
menggunakan metode pembelajaran Teams Game Tournament
(TGT). Rekapitulasi data sebagai berikut:
Tabel . Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas
Siswa Siklus II
No Fase Skor
Jumlah
Kegiatan Awal
Kegiatan Inti
Kegiatan Akhir
Jumlah
Rata-rata
Skala kategori penskoran (Afroh L, )
Skor maksimal =
Skor minimal =
Kategori rata-rata:
– = Kurang Sekali
– = Kurang
– = Cukup
– = Baik
– = Baik Sekali
) Lembar pengamatan guru
Observer mengamati aktivitas peneliti/guru pada saat proses
pembelajaran berlangsung mulai dari awal hingga akhir
pembelajaran. Berikut rekapitulasi data adalah sebagai berikut:
Tabel . Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas
Guru Siklus II
No Fase Skor
Jumlah
Kegiatan Awal
Kegiatan Inti
Kegiatan Akhir
Jumlah
Rata-rata
Skala kategori penskoran (Afroh L, )
Skor maksimal =
Skor minimal =
Kategori rata-rata:
– = Kurang Sekali
– = Kurang
– = Cukup
– = Baik
– = Baik Sekali
) Nilai hasil belajar
Nilai hasil belajar siswa setelah menggunakan metode
pembelajaran Teams Game Tournament (TGT) dengan
melakukan penilaian.
Tabel . Hasil Tes Formatif Siklus II
No Nama Nilai KKM
Individu Nasional
Khoirul A‟isyah √ √
Khusnun Nawa - -
Muhammad Fahriza √ √
Iqbal Aulian Syah √ -
Aldo Arhan Pratama √ √
Ade Cahyo Ardiansah √ √
Atika Rahma Pratiwi √ √
Aulia Fatihatur Rizqlah - -
Cindy Larasati √ √
Dzikril Hakim √ -
Felix Ganda Satria - -
Isna Fatihatur Rizqlah √ √
Moza Rama Arya Ac √ √
Muhammad Rizki Hidayat - -
Rizki Salsa Amalia √ √
Taufik Nurul Hidayat √ √
Zahro Aurellia √ √
Septiana Fitri Aulia - -
Yusuf Muhammad √ -
Jumlah
Nilai rata-rata % %
Keterangan:
KKM :
KKM Nasional :
Dari data nilai di atas dapat disimpulkan bahwa siswa
yang tuntas dari KKM sebanyak anak ( %) dengan nilai
rata-rata siswa . Masih anak ( ) belum mencapai
nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
d. Refleksi
Berdasarkan nilai yang diperoleh pada Siklus II sudah
cukup memuaskan walaupun secara klasikal belum mencapai
ketuntasan . Siswa yang tuntas sebanyak ( ) dengan
nilai rata-rata siswa . Sisanya yaitu masih siswa yang masih
dinyatakan belum tuntas dalam mengikuti pembelajaran operasi
hitung perkalian. Walaupun masih ada hambatan dalam proses
pembelajaran yaitu tidak semua anggota kelompok bekerja sama
mengerjakan soal LKS, namun sudah ada peningkatan dibanding
pembelajaran pada Siklus I diantaranya:
) Siswa sudah tidak asyik bermain sendiri.
) Siswa sudah mulai paham tentang operasi hitung perkalian.
) Penerapan metode pembelajaran Teams Game Tournament
(TGT) sudah mulai terbiasa dilaksanakan sehingga siswa tidak
bingung melakukan game dalam model TGT ini.
. Deskripsi Siklus III
Hasil refleksi pada Siklus II belum mencapai indikator
keberhasilan, yakni secara klasikal belum mencapai ketuntasan .
Belum tercapainya indikator keberhasilan dikarenakan masih adanya
hambatan-hambatan guru maupun siswa dalam pembelajaran
matematika melalui metode pembelajaran Teams Game Tournament
(TGT). Oleh karena itu dari hambatan yang ada pada Siklus II akan
diperbaiki pada Siklus III.
Siklus III dilaksanakan pada tanggal Agustus di kelas
IV dengan jumlah siswa. Penelitian ini dilakukan dalam empat
tahap yaitu:
a. Perencanaan
Rencana pembelajaran pada Siklus III dilakukan setelah
diperoleh hasil informasi pada Siklus II, maka dilakukan diskusi
dengan guru kelas IV sebagai observer mengenai langkah
perbaikan yang akan dilakukan pada Siklus III serta materi
pembelajaran yang akan disajikan dengan menggunakan metode
pembelajaran Teams Game Tournament (TGT) dan alat penunjang
lainnya yang perlu digunakan. Sebelum mengajar pada Siklus III,
peneliti menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses
pembelajaran. Diantaranya adalah Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa, media pembelajaran, dan
lembar observasi.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan pada Sikluss III dilaksanakan pada tanggal
Agustus pada materi operasi hitung perkalian. Langkah-
langkah pelaksanaannya yaitu:
) Awal pembelajaran guru memberi salam kemudian mengajak
siswa untuk berdo‟a dilanjutkan absensi Tidak lupa guru
memeriksa pakaian, posisi, dan tempat duduk untuk dirapikan
serta memberikan semangat kepada siswa sebelum pelajaran
dimulai. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran
dan menjelaskan langkah-langkah metode pembelajaran Teams
Game Tournament (TGT) dilanjutkan pre test untuk
mengenalkan materi kepada siswa sebelum menerima
pelajaran.
) Setelah kegiatan awal selesai, dilanjutkan dengan kegiatan inti
yaitu guru menjelaskan materi tentang perkalian yang sudah
dijelaskan pada Siklus I dan Siklus II. Siswa menggali materi
yang sudah dijelaskan. Selanjutnya siswa dibagi menjadi
kelompok secara heterogen. Siswa diminta bergabung dengan
kelompoknya masing-masing. Guru memberikan LKS
mengenai materi yang sudah disampaikan untuk dikerjakan
secara kelompok sebagai bahan belajar untuk game turnamen.
Siswa bekerjasama dalam kelompok, berfikir bersama dan
menyatukan pendapatnya terhadap jawaban dan pertanyaan
tersebut dan meyakinkan tiap anggota di dalam timnya. Setelah
selesai mengerjakan LKS selanjutnya diadakan game. Secara
acak guru mengambil kartu yang sudah disiapan kemudian
membacakannya dengan keras. Tiap kelompok harus
menjawab atau melakukan intruksi yang dibacakan oleh guru.
Jika kartu yang dipilih adalah pertanyaan, maka tiap kelompok
harus berlomba untuk menjawab dengan batas waktu yang
sudah ditentukan. Jika kartu yang dipilih sebuah permainan
maka semua kelompok harus melakukannya. Bagi kelompok
yang bisa menjawab pertanyaan maupun melakukan permainan
dengan kompak akan mendapat bintang penghargaan. Guru
bertanya hal yang kurang dipahami dalam diskusi setelah
selesai siswa dibimbing guru meluruskan kesalah pahaman dan
pemberian umpan balik serta mengadakan post test.
) Sebagai kegiatan akhir dalam pembelajaran guru memberikan
informasi bahwa yang mendapat nilai tertinggi dari post test
Siklus III yang dikerjakan akan mendapat reward yang
diberikan pada pertemuan selanjutnya. Sebelum pelajaran
ditutup guru mengingatkan kepada siswa untuk belajar
dirumah tentang materi yang akan diajarkan pada pertemuan
berikutnya.
c. Observasi
Ketika pembelajaran Siklus III sedang berlangsung,
peneliti meminta bantuan observer untuk mengamati jalannya
pembelajaran dari awal hingga akhir dengan cara mengisi lembar
observasi yang telah disediakan. Observasi ini juga sebagai
tambahan informasi bahwa penggunaan metode pembelajaran
Teams Game Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar
siswa dan dapat mengeksplor pengetahuan siswa serta menambah
pengetahuan guru mengenai strategi pembelajaran yang dapat
diterapkan dalam pembelajaran.
) Lembar pengamatan siswa
Observer mengamati aktifitas siswa, situasi, dan kondisi di
dalam kelas pada saat pembelajaran berlangsung dengan
menggunakan metode pembelajaran Teams Game Tournament
(TGT). Rekapitulasi data sebagai berikut:
Tabel . Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas
Siswa Siklus III
No Fase Skor
Jumlah
Kegiatan Awal
Kegiatan Inti
Kegiatan Akhir
Jumlah
Rata-rata
Skala kategori penskoran (Afroh L, )
Skor maksimal =
Skor minimal =
Kategori rata-rata:
– = Kurang Sekali
– = Kurang
– = Cukup
– = Baik
– = Baik Sekali
) Lembar pengamatan guru
Observer mengamati aktivitas peneliti/guru pada saat proses
pembelajaran berlangsung mulai dari awal hingga akhir
pembelajaran. Berikut rekapitulasi data adalah sebagai berikut:
Tabel . Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas
Guru Siklus III
No Fase Skor
Jumlah
Kegiatan Awal
Kegiatan Inti
Kegiatan Akhir
Jumlah
Rata-rata
Skala kategori penskoran (Afroh L, )
Skor maksimal =
Skor minimal =
Kategori rata-rata:
– = Kurang Sekali
– = Kurang
– = Cukup
– = Baik
– = Baik Sekali
) Angket umpan balik
Sebagai umpan balik siswa terhadap proses
pembelajaran operasi hitung perkalian pada Siklus III melalui
metode pembelajaran Teams Game Tournament (TGT). Angket
umpan balik digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa
tertarik dan memahami strategi pembelajaran yang dipakai oleh
guru ketika mengajar siswa termotivasi untuk meningkatkan
hasil belajar di dalam kelas. Berikut adalah data angket umpan
balik yang diberikan pada kelas IV.
Tabel . Rekapitulasi Angket Umpan Balik Siklus III
No Nama Jumlah % Kriteria
Khoirul A‟isyah (A) SS
Khusnun Nawa (B) SS
Muhammad Fahriza (C) SS
Iqbal Aulian Syah (D) Senang
Aldo Arhan Pratama (E) Senang
Ade Cahyo A (F) SS
Atika Rahma Pratiwi (G) SS
Aulia Fatihatur R (H) SS
Cindy Larasati (I) Senang
Dzikril Hakim (J) SS
Felix Ganda Satria (K) SS
Isna Fatihatur R (L) SS
Moza Rama Arya (M) SS
Muhammad Rizki H (N) SS
Rizki Salsa Amalia (O) SS
Taufik Nurul Hidayat (P) SS
Zahro Aurellia (Q) SS
Septiana Fitri Aulia (R) SS
Yusuf Muhammad (S) SS
Jumlah
Rata-rata SS
Skala kategori penskoran (Afroh L, )
Pedoman penilaian
Keterangan:
P = Presentase
F = Frekuensi
N = Jumlah butir pertanyaan
Kriteria:
Tidak senang:≤
Senang ≤ -
Sangat Senang ≤ -
) Nilai hasil belajar
Nilai hasil belajar siswa setelah menggunakan metode
pembelajaran Teams Game Tournament (TGT) dengan
melakukan penilaian.
Tabel . Hasil Tes Formatif Siklus III
No Nama Nilai KKM
Individu Nasional
Khoirul A‟isyah √ √
Khusnun Nawa - -
Muhammad Fahriza √ √
Iqbal Aulian Syah √ √
Aldo Arhan Pratama √ √
Ade Cahyo Ardiansah √ √
Atika Rahma Pratiwi √ √
Aulia Fatihatur Rizqlah √ -
Cindy Larasati √ √
Dzikril Hakim √ √
Felix Ganda Satria √ √
Isna Fatihatur Rizqlah √ √
Moza Rama Arya Ac √ √
Muhammad Rizki Hidayat √ √
Rizki Salsa Amalia √ √
Taufik Nurul Hidayat √ √
Zahro Aurellia √ √
Septiana Fitri Aulia - -
Yusuf Muhammad √ √
Jumlah
Nilai rata-rata %
Keterangan:
KKM :
KKM Nasional :
Berdasarkan nilai yang diperoleh pada Siklus III
sudah memuaskan karena secara klasikal sudah melampui
capaian ketuntasan belajar . Dari siswa anak ( )
dinyatakan tuntas dan siswa ( ) masih belum tuntas
memenuhi nilai KKM yang ditentukan. Nilai rata-rata siswa
yaitu . Keadaan pada siklus ini, siswa lebih memahami
operasi hitung perkalian, serius belajar dan semangat dalam
belajar kelompok. Dengan demikian pada Siklus III refleksi
sudah tidak diperlukan lagi dan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) ini dinyatakan berhasil.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan data-data yang diperoleh dalam penelitian operasi
hitung perkalian, maka diketahui bahwa penggunaan metode pembelajaran
Teams Game Tournament (TGT) pada pembelajaran operasi hitung
perkalian dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Melalui metode
pembelajaran Teams Game Tournament (TGT) siswa dapat belajar dengan
menggunakan kelompok-kelompok kecil beranggotakan - siswa secara
heterogen. Penggunaan kelompok-kelompok ini membantu siswa dalam
proses pembelajaran serta dapat menyelesaikan masalah yang diberikan
oleh guru.
Proses pembelajaran matematika pada siswa kelas IV melalui
metode pembelajaran Teams Game Tournament (TGT) dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi operasi hitung perkalian.
Berdasarkan hasil evaluasi dari Siklus I sampai Siklus III menunjukkan
bahwa sudah banyak siswa yang mencapai indikator keberhasilan yakni:
- Secara individu
Siswa dapat mencapai skor ≥ pada materi operasi hitung
perkalian.
- Secara klasikal
Presentase sebanyak > dari total siswa dalam satu kelas sudah
mendapat nilai ≥ .
Melalui sistem belajar dalam tim, siswa terbantu dalam
memahami materi operasi hitung perkalian, dapat menjawab soal dalam
game, dan dapat mengerjakan soal evaluasi dengan baik serta menuntun
siswa menuju keberhasilan dalam belajarnya. Setelah melakukan
penelitian tindakan kelas mulai dari Siklus I sampai Siklus III dapat
diperoleh data nilai matematika operasi hitung perkalian melalui metode
pembelajaran Teams Game Tournament (TGT).
. Siklus I
Siklus I melalui penerapan metode pembelajaran Teams Game
Tournament (TGT) berdasarkan hasil pengamatan keaktifan siswa
diperoleh rata-rata . Siswa yang tuntas sebanyak anak ( )
dari siswa dengan nilai rata-rata yaitu . Secara klasikal
perolehan nilai belum mencapai ketuntasan . Oleh karena itu,
perlu adanya perbaikan pada Siklus II. Perbaikan yang dilakukan pada
Siklus II yakni guru lebih maksimal dalam memperhatikan dan
membimbing siswa terutama siswa yang belum tuntas. Mengarahkan
siswa dalam kelompok diskusi untuk membantu temannya yang belum
paham tentang materi yang diajarkan sehingga siswa benar-benar
paham dan ada peningkatan hasil belajar pada Siklus II.
. Siklus II
Siklus II melalui penerapan metode pembelajaran Teams
Game Tournament (TGT), berdasarkan hasil pengamatan keaktifan
siswa diperoleh dengan rata-rata . Siswa yang tuntas sebanyak
anak atau % dari siswa dengan nilai rata-rata siswa yaitu .
Secara klasikal perolehan nilai sudah cukup memuaskan walaupun
belum mencapai ketuntasan . Akan tetapi perlu adanya perbaikan
pada Siklus III untuk mencapai ketuntasan secara klasikal. Perbaikan
yang dilakukan pada Siklus III yakni guru lebih maksimal dalam
memperhatikan dan membimbing siswa terutama siswa yang belum
tuntas. Mengarahkan siswa dalam kelompok diskusi untuk membantu
temannya yang belum paham tentang materi yang diajarkan sehingga
siswa benar-benar paham dan ada peningkatan hasil belajar pada
Siklus III.
. Siklus III
Siklus III melalui penerapan metode pembelajaran Teams
Game Tournament (TGT), berdasarkan hasil pengamatan keaktifan
siswa diperoleh dengan rata-rata . Secara klasikal perolehan nilai
sudah melampui capaian ketuntasan . Siswa yang tuntas
sebanyak anak atau % dengan rata-rata kelas yaitu . Siswa
yang masih belum tuntas atau belum memenuhi KKM tetap
diperhatikan dengan cara membimbing dan mengarahkan siswa agar
mau belajar lebih giat lagi terutama pada operasi hitung perkalian.
Peneliti dalam hal ini tidak lantas lepas tangan akan tetapi meminta
bantuan kepada guru kelas IV untuk membantu mengawasi kegiatan
belajar siswa tersebut agar hasil belajar matematika terutama operasi
hitung perkalian meningkat.
. Data peningkatan hasil belajar siswa tiap Siklus.
Tabel . Peningkatan Hasil Belajar siswa Pra Siklus sampai
Siklus III
Kegiatan Nilai rata-rata Peningkatan yang didapat
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
Siklus III
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa peningkatan
hasil belajar siswa dari Pra Siklus ke Siklus I yaitu dengan nilai
rata-rata Pra Siklus dan Siklus I . Siklus I ke Siklus II terjadi
peningkatan dari nilai rata-rata menjadi . Siklus III
dihasilkan nilai rata-rata dengan peningkatan sebanyak dari
Siklus II.
Gambar . Peningkatan Hasil Belajar tiap Siklus
Presentase hasil penelitian dari Pra Siklus sampai Siklus III diperoleh
data ketuntasan nilai hasil belajar keseluruhan di bawah ini:
Gambar . Diagram Presentase Ketuntasan Nilai
Matematika Pra Siklus - Siklus III
0
20
40
60
80
100
Pra Siklus Siklus I Siklus II Siklus III
58,4
74,2 78,9
84,7
0
15,8 4,7 5,8
Nilai Rata-rata Peningkatan Hasil Belajar
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Pra Siklus Siklus I Siklus II Siklus III
32%
58%
74%
89%
0
26% 16% 15%
Presentase Ketuntasan Kenaikan Presentase
Dari hasil nilai presentase ketuntasan diatas dapat dijelaskan
bahwa pada Pra Siklus % siswa yang tuntas. Pada Siklus I
meningkat menjadi % siswa yang tuntas dengan kenaikan dari
Pra Siklus. Pada Siklus II tingkat ketuntasan siswa yaitu % dengan
kenaikan presentase dari Siklus I. Dan pada Siklus III ketuntasan
siswa mencapai % dengan kenaikan presentase dari Siklus II.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
matematika dengan menggunakan metode pembelajaran Teams Game
Tournament (TGT), dari Pra Siklus sampai Siklus III siswa mengalami
peningkatan yang cukup baik.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di MI Kawengen
Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang tahun ajaran
, dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran Teams
Game Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar
matematika operasi hitung perkalian pada siswa kelas IV. Hal ini
dibuktikan dengan adanya peningkatan ketuntasan hasil belajar
matematika pada setiap siklus. Peningkatan hasil belajar siswa dilihat
dari peningkatan nilai rata-rata kelas dari Pra Siklus ke Siklus I yaitu
dengan nilai rata-rata Pra Siklus dan Siklus I . Siklus I
ke Siklus II terjadi peningkatan dari nilai rata-rata menjadi
. Siklus III dihasilkan nilai rata-rata dengan peningkatan
sebanyak dari Siklus II.
. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di MI Kawengen
Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang tahun ajaran
, dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran Teams
Game Tournament (TGT) dapat memenuhi target pencapaian kriteria
ketuntasan minimal (KKM) pelajaran matematika operasi hitung
perkalian pada siswa kelas IV. Hal ini dibuktikan dengan adanya
capaian presentase hasil belajar matematika yang secara klasikal
sudah melampui batas ketuntasan yang terbukti pada hasil Siklus III,
dengan rincian; pada Siklus I siswa yang tuntas sebanyak anak
dengan presentase ketuntasan baru mencapai , kemudian Siklus II
siswa yang tuntas sebanyak anak dengan presentase ketuntasan
masih dan Siklus III siswa yang tuntas sebanyak anak dengan
presentase ketuntasan sudah melampui batas pencapaian secara
klasikal yaitu .
B. Saran
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada penelitin tindakan kelas
yang telah dilakukan, untuk selanjutnya peneliti memberikan saran sebagai
berikut:
. Diharapkan guru menerapkan metode pembelajaran Teams Game
Tournament (TGT) dalam kegiatan belajar mengajar di kelas sebagai
upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran lainnya.
. Diharapkan guru memberikan tindak lanjut kepada siswa yang belum
tuntas untuk diperhatikan dengan cara membimbing dan mengarahkan
mereka agar lebih giat lagi dalam belajar terutama pada operasi hitung
perkalian.
. Diharapkan guru melakukan penelitian pengembangan dengan materi
yang sama/seidentik untuk menghasilkan hasil belajar yang baik selain
dengan metode pembelajaran Teams Game Tournament (TGT).
DAFTAR PUSTAKA
Afroh L, Arnanda. . Peningkatan Hasil Belajar Matematika tentang Operasi
Hitung Pembagian Melalui Metode Kooperatif Tipe Teams Game
Tournament (TGT) Pada Siswa Kelas III Di SDN Candigaron
Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran .
Skripsi. Salatiga: IAIN Salatiga Jurusan Tarbiyah PGMI
Arikunto, Suharsimi, dkk. . Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi
Aksara
Arikunto, Suharsimi. . Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara
Basleman A dan Mappa S. . Teori Belajar Orang Dewasa. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Departemen Agama RI. . Al- Qur’an dan Terjemahnya, Depok : Cahaya
Qur‟an
Depdiknas. . Buku Kriteria Ketuntasan minimal (KKM). jakarta
Hamdani. . Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia
Heruman. . Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya
Kastolani. . Pembelajaran Inovatif: Teori dan Aplikasi. Salatiga: STAIN
Salatiga Press
Lie, Anita. . Cooperatve Learning. Jakarta: PT Grasindo
Mutijah dan Ifada N. . Bilangan dan Aritmatika. Yogyakarta: Grafindo Litera
Media
Reid, Gavin. . Memotivasi Siswa di Kelas, Gagasan dan Strategi.
Penerjemah: Hartati W. Jakarta: PT Indeks
Rusman. . Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada
Slavin, Robert E. . Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik,
Penerjemah: Nurulita. Bandung: Nusa Media
Sriyanti L, dkk. . Teori-teori Belajar. Salatiga: STAIN Salatiga Press
Sudijono, Anas. . Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
Persada
Sudjana, Nana. . Penilaian Hasil Proses Belajara Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosidakarya
Sugiyono . . Metode Penilitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Suprijono, Agus. . Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Suryabrata, Sumadi. . Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers
Susanto, Ahmad. . Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah. Jakarta:
Kencana Prenada Group
Suyadi. . Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Diva Press
LAMPIRAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Madrasah : MI Kawengen
Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Perkalian Bilangan
Kelas/Semester : /I
Siklus : I
Alokasi Waktu : x menit ( jam pelajaran)
A. Standar Kompetensi
. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan
dalam pemecahan masalah
B. Kompetensi Dasar
Melakukan operasi perkalian dan pembagian
C. Indikator Pencapaian
Menjelaskan pengertian operasi perkalian bilangan
Mengoperasikan perkalian sebagai penjumlahan berulang
Mengalikan bilangan dengan angka dan angka nol
Mengalikan bilangan dengan cara bersusun
Mengoperasikan perkalian pada soal cerita
D. Tujuan Pembelajaran
. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa mampu menjelaskan
pengertian operasi perkalian bilangan dengan benar
. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa mampu
mengoperasikan perkalian sebagai penjumlahan berulang dengan
benar
. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa mampu mengalikan
bilangan dengan angka dan angka nol dengan benar
. Setelah mengamati tabel perkalian dan mendengarkan penjelasan
guru, siswa mampu mengalikan bilangan melalui cara bersusun
dengan benar
. Setelah mengamati tabel perkalian dan berdiskusi, siswa mampu
mengoperasikan perkalian pada soal cerita dengan benar
Lampiran
E. Materi Pembelajaran
. Pengertian operasi perkalian bilangan
Operasi perkalian merupakan penjumlahan berulang pada suatu
bilangan. Jadi perkalian sebagai penjumlahan berulang.
. Mengoperasikan perkalian sebagai penjumlahan berulang
Operasi perkalian dari suatu bilangan dapat diartikan sebagai
penjumlahan berulang untuk mencari hasil dari a x b sama halnya
dengan cara menunjukkan penjumlahan b + b + b +… sebanyak a
kali.
Contoh:
x = + + + + =
x = + + =
. Mengalikan bilangan dengan angka dan angka nol
a. Perkalian bilangan dengan angka
Bilangan berapapun bila dikalikan dengan hasilnya tetap
bilangan itu sendiri. Bilangan a x hasilnya adalah a dimana (a
= bilangan berapapun)
Contoh:
x = + + + + + =
x =
b. Perkalian bilangan dengan angka nol
Bilangan berapapun jika dikalikan dengan nolmaka hasilnya
tetap nol. Nol merupakan bilangan tidak ada angka.
Contoh:
x =
x =
. Mengalikan bilangan dengan cara bersusun
Contoh:
Pengerjaanya dimulai dari angka sebelah kanan dikalikan dengan
angka di bawahnya yaitu x = kemudian berlanjut angka sebelah
kiri dikalikan dengan angka dibawahnya yaitu x = . Jadi hasilnya
adalah
. Mengoperasikan perkalian pada soal cerita
Contoh:
Pada suatu hari Arif pergi ke hutan untuk berburu. Ia membawa
sebuah ketapel lengkap dengan kerikilnya. Kerikil-kerikil itu Ia
tempatkan pada buah kantong plastik. Masing-masing kantong
plastik berisi butir kerikil. Berapakah semua jumlah kerikil yang
dibawa oleh Arif?
Jawab: x = + + + + =
Jadi jumlah semua kerikil yang dibawa Arif yaitu .
F. Metode Pembelajaran
. Ceramah
. Diskusi kelompok
. Game tournament
G. Langkah-langkah Pembelajaran
No Kegiatan Waktu
Kegiatan Awal
a. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan
berdo‟a bersama
b. Guru menanyakan kepada siswa siapa yang tidak
masuk (mengabsen)
c. Guru meminta siswa memeriksa pakaian, posisi dan
tempat duduk sebelum pelajaran dimulai
d. Guru memberikan semangat kepada anak-anak
sebelum pelajaran dimulai
e. Guru membacakan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai
f. Mengadakan pree test
( menit)
Kegitan Inti
a. Eksplorasi
Siswa diminta untuk memperhatikan dan
mendengarkan penjelasan guru tentang materi
yang disampaikan
Siswa diminta untuk memperhatikan cara
mengoperasikan perkalian menggunakan tabel
perkalian yang sudah disiapkan guru
b. Elaborasi
Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok
( menit)
Guru membagikan LKS (Lembar Kerja Siswa)
kepada tiap kelompok
Tiap kelompok diminta untuk berdiskusi
mengerjakan LKS yang sudah dibagikan oleh
guru
Memainkan game tournament yang telah
direncanakan. Soal game tournament berasal
dari soal LKS yang sudah dikerjakan oleh
kelompok.
Guru menyiapkan beberapa kartu game. Kartu
berisi tentang pertanyaan (tournament) dan
permainan (game). Secara acak guru mengambil
kartu tersebut kemudian membacakannya
dengan keras. Tiap kelompok harus menjawab
atau melakukan sesuai intruksi yang dibacakan
oleh guru. Jika kartu yang dipilih adalah
pertanyaan maka tiap kelompok harus berlomba
untuk menjawab dengan batas waktu yang sudah
ditentukan, dan jika kartu yang dipilih sebuah
permainan maka semua kelompok harus
melakukannya. Bagi kelompok yang bisa
menjawab pertanyaan maupun melakukan
permainan dengan kompak akan mendapat
bintang penghargaan.
Mengadakan post test
c. Konfirmasi
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya tentang pelajaran yang belum dipahami
Guru bersama siswa memberi kesimpulan
tentang pelajaran yang sudah disampaikan
Kegiatan Penutup
a. Guru mengingatkan kepada siswa pertemuan
selanjutnya masih menggunakan TGT dengan materi
yang sama yaitu perkalian
b. Guru memberi pengumuman bahwa yang
mendapatkan nilai tertinggi akan mendapat hadiah
yang akan dibagikan pada pertemuan selanjutnya.
c. Guru menutup pembelajaran dengan salam dan
berdo‟a bersama yang dipimpin oleh ketua kelas
( menit)
H. Media, Alat dan Sumber Belajar
. Media dan Alat belajar:
Tabel perkalian
Kartu game tournament
. Sumber belajar:
Burhan Mustaqim dan ary Astuty, BSE Matematika untuk
SD/MI Kelas IV, (Jakarta: Pusat Perbukuan , ). Hlm. -
I. Penilaian Hasil Belajar
Teknik Penilaian
a. Non Tes
Pengamatan
No Nama
Aspek perilaku belajar yang
diamati Jumla
h skor Ket Keaktifa
n
Kerjasa
ma
Tanggun
g jawab
Khoirul A‟isyah
Khusnun Nawa
Muhammad F
Iqbal Aulian S
Aldo Arhan P
Ade Cahyo A
Atika Rahma P
Aulia Fatihatur R
Cindy Larasati
Dzikril Hakim
Felix Ganda Satria
Isna Fatihatur R
Moza Rama Arya
Muhammad Rizki
Rizki Salsa Amalia
Taufik Nurul H
Zahro Aurellia
Septiana Fitri Aulia
Yusuf Muhammad
Keterangan:
aspek perilaku yang diamati:
Tinggi =
Sedang =
Rendah =
Jumlah Skor:
- = Cukup
- = Baik
- = Amat baik
b. Tes
Soal Kelompok
. Bentuk penjumlahan dari:
a. x = .....+.....+.....+.....+..... =......
b. x = .....+.....+......+.....+.....+..... =......
. Hasil perkalian dari:
a. x =.....
b. x =.....
. Hasil perkalian dari:
a. x =.....
b. x =.....
. Isilah titik-titik di bawah ini:
. Selesaikan soal cerita di bawah ini:
a. Pak Jono membeli keranjang ayam. Setiap keranjang
berisi ekor. Jumlah ayam seluruhnya.....ekor.
b. Di dalam aula terdapat baris, setiap baris berisi
siswa. Berapa jumlah siswa seluruhnya?
Kunci jawaban:
. Hasil penjumlahan dari:
a. x = + + + + =
b. x = + + + + + =
. Hasil perkalian dari:
c. x =
d. x =
. Hasil perkalian dari:
c. x =
d. x =
. Hasil dari perkalian di bawah ini adalah:
. Hasil perkalian pada soal cerita tersebut adalah:
a. x =
b. x =
Pedoman penilaian:
Jumlah benar x
Jumlah soal
Soal individu
Pree test
. + + + + + + + bentuk perkaliannya adalah.......
a. x
b. x
c. x
d. x
. Hasil dari x =....
a.
b.
c.
d.
. Hasil dari x =....
a.
b.
c.
d.
. Hasil dari x =.......
a.
b.
c.
d.
. Rosi memiliki kantong plastik, setiap kantong plastik
berisi pensil. Berapa banyak pensil yang similiki Rosi?
a.
b.
c.
d.
Kunci jawaban:
. A
. A
. C
. D
. A
Pedoman penilaian:
Jumlah benar x
Post test
Berilah tanda silang (x) pada huruf a,b,c pada jawaban yang
benar!
. + + + + + + + bentuk perkaliannya adalah.......
a. x
b. x
c. x
d. x
.Bentuk penjumlahan dari x adalah........
a. + + + +
b. + + + + + + + +
c. + + + +
d. + + + + + + + +
.Hasil dari x =.......
a.
b.
c.
d.
. Hasil dari x =.......
a.
b.
c.
d.
. Hasil dari x =........
a.
b.
c.
d.
. Hasil dari x =.......
e.
f.
g.
h.
. Hasil dari x =......
a.
b.
c.
d.
. Pak Jono membeli keranjang ayam. Setiap keranjang
berisi ekor. Jumlah ayam seluruhnya.....ekor.
a. ekor
b. ekor
c. ekor
d. ekor
. Di dalam aula terdapat baris, setiap baris berisi siswa.
Berapa jumlah siswa seluruhnya?
a.
b.
c.
d.
. Hasil dari x =........
a.
b.
c.
d.
Kunci jawaban:
. A
. B
. C
. A
. D
. D
. A
. C
. A
. A
Pedoman penilaian:
Jumlah benar x
Jumlah soal
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Madrasah : MI Kawengen
Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Perkalian Bilangan
Kelas/Semester : /I
Siklus : II
Alokasi Waktu : x menit ( jam pelajaran)
A. Standar Kompetensi
. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan
dalam pemecahan masalah
B. Kompetensi Dasar
Melakukan operasi perkalian dan pembagian
C. Indikator Pencapaian
Mengoperasikan perkalian dengan sifat pertukaran (komutatif)
Mengoperasikan perkalian dengan sifat pengelompokkan
(asosiatif)
Mengoperasikan perkalian dengan sifat penyebaran (distributif)
D. Tujuan Pembelajaran
. Setelah mengamati tabel perkalian dan mendengarkan
penjelasan guru, siswa mampu mengoperasikan perkalian
dengan menggunakan sifat pertukaran (komutatif) dengan
benar
. Setelah mengamati tabel perkalian dan mendengarkan
penjelasan guru, siswa mampu mengoperasikan perkalian
dengan menggunakan sifat penyebaran (asosiatif) dengan benar
. Setelah mengamati tabel perkalian dan berdiskusi, siswa
mampu mengoperasikan perkalian dengan menggunakan sifat
penyebaran (distributif) dengan benar
Lampiran
E. Materi Pembelajaran
. Mengoperasikan perkalian dengan sifat pertukaran (komutatif)
Meskipun letak kedua bilangan ditukar, hasil perkalian tetap sama.
Maka perkalian mempunyi sifat komutatif atau pertukaran.
Contoh:
x = x
=
Jadi, x = x
. Mengoperasikan perkalian dengan sifat pengelompokkan (asosiatif)
Menurut sifat pengelompokkan pada perkalian, hasil hasil perkalian
akan tetap sama jika dikerjakan dari mana saja.
Contoh:
( x ) x = x ( x )
x = x
=
. Mengoperasikan perkalian dengan sifat penyebaran (distributif)
Sifat ini digunakan untuk menguraikan suatu kalimat matematika.
Contoh:
x ( + ) = ( x ) + ( x )
= +
=
F. Metode Pembelajaran
. Ceramah
. Diskusi kelompok
. Game tournament
G. Langkah-langkah Pembelajaran
No Kegiatan Waktu
Kegiatan Awal
Guru membuka pembelajaran dengan salam dan
berdo‟a bersama
Guru menanyakan kepada siswa siapa yang tidak
masuk (mengabsen)
Guru meminta siswa memeriksa pakaian, posisi dan
tempat duduk sebelum pelajaran dimulai
Guru memberikan semangat kepada anak-anak
( menit)
sebelum pelajaran dimulai
Guru memberikan hadiah kepada siswa yang
mendapat nilai tertinggi pada pertemuan sebelumnya
Guru membacakan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai
Mengadakan pree test
Kegitan Inti
a. Eksplorasi
Siswa diminta untuk memperhatikan dan
mendengarkan penjelasan guru tentang materi
yang disampaikan
Siswa diminta untuk memperhatikan cara
mengoperasikan perkalian menggunakan tabel
perkalian yang sudah disiapkan guru
b. Elaborasi
Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok
Guru membagikan LKS (Lembar Kerja Siswa)
kepada tiap kelompok
Tiap kelompok diminta untuk berdiskusi
mengerjakan LKS yang sudah dibagikan oleh
guru
Memainkan game tournament yang telah
direncanakan. Soal game tournament berasal
dari soal LKS yang sudah dikerjakan oleh
kelompok.
Guru menyiapkan beberapa kartu game. Kartu
berisi tentang pertanyaan (tournament) dan
permainan (game). Secara acak guru mengambil
kartu tersebut kemudian membacakannya
dengan keras. Tiap kelompok harus menjawab
atau melakukan sesuai intruksi yang dibacakan
oleh guru. Jika kartu yang dipilih adalah
pertanyaan maka tiap kelompok harus berlomba
untuk menjawab dengan batas waktu yang sudah
ditentukan, dan jika kartu yang dipilih sebuah
permainan maka semua kelompok harus
melakukannya. Bagi kelompok yang bisa
( menit)
menjawab pertanyaan maupun melakukan
permainan dengan kompak akan mendapat
bintang penghargaan.
Mengadakan post test
c. Konfirmasi
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya tentang pelajaran yang belum dipahami
Guru bersama siswa memberi kesimpulan
tentang pelajaran yang sudah disampaikan
Kegiatan Penutup
Guru menanyakan kepada siswa tentang
perasaannya hari ini belajar dengan menggunakan
TGT
Guru memberi pengumuman bahwa yang
mendapatkan nilai tertinggi akan mendapat hadiah
yang akan dibagikan pada pertemuan selanjutnya.
Guru menutup pembelajaran dengan salam dan
berdo‟a bersama yang dipimpin oleh ketua kelas
( menit)
H. Media, Alat dan Sumber Belajar
. Media dan Alat belajar:
Tabel perkalian
Kartu game tournament
. Sumber belajar:
Burhan Mustaqim dan ary Astuty, BSE Matematika untuk
SD/MI Kelas IV, (Jakarta: Pusat Perbukuan , ). Hlm. -
I. Penilaian Hasil Belajar
Teknik Penilaian
a. Non Tes
Pengamatan
No Nama
Aspek perilaku belajar yang
diamati Jumla
h skor Ket
Keaktifa
n
Kerjasa
ma
Tanggun
g jawab
Khoirul A‟isyah
Khusnun Nawa
Muhammad F
Iqbal Aulian S
Aldo Arhan P
Ade Cahyo A
Atika Rahma P
Aulia Fatihatur R
Cindy Larasati
Dzikril Hakim
Felix Ganda Satria
Isna Fatihatur R
Moza Rama Arya
Muhammad Rizki
Rizki Salsa Amalia
Taufik Nurul H
Zahro Aurellia
Septiana Fitri Aulia
Yusuf Muhammad
Keterangan:
aspek perilaku yang diamati:
Tinggi =
Sedang =
Rendah =
Jumlah Skor:
- = Cukup
- = Baik
- = Amat baik
b. Tes
Soal Kelompok
. Selesaikan soal di bawah ini dengan menggunakan sifat
pertukaran
a. Hasil dari x = x =.....
b. Hasil dari x =.......x...... =......
c. Hasil dari x =.......x...... =......
d. Hasil dari x = ..... x ..... =.....
. Selesaikan soal di bawah ini dengan menggunakan sifat
pengelompokkan
a. Hasil ( x ) x = x ( x )
........ x .. =.... x .......
........ =.........
b. Hasil ( x ) x = ...x ( x )
x .. =.... x
........ =.........
c. Hasil ( x ) x = x ( x )
........ x = x .......
........ =.........
. Selesaikan soal di bawah ini dengan menggunakan sifat
penyebaran
a. x ( + ) = ( x ) + ( x )
= +.....
= .....
b. x ( + ) = ( x ...) + ( x ...)
= ...+ ...
= ....
c. x ( + ) = (... x ) + ( x )
= ...+ ...
= ....
Kunci jawaban:
. Hasil dari soal di bawah ini dengan menggunakan sifat
pertukaran
a. Hasil dari x = x =
b. Hasil dari x = x =
c. Hasil dari x = x =
d. Hasil dari x = x =
. Hasil dari soal di bawah ini dengan menggunakan sifat
pengelompokkan
a. Hasil ( x ) x = x ( x )
x = x
=
b. Hasil ( x ) x = x ( x )
x = x
=
c. Hasil ( x ) x = x ( x )
x = x
=
. Hasil dari soal di bawah ini dengan menggunakan sifat
penyebaran:
a. x ( + ) = ( x ) + ( x )
= +
=
b. x ( + ) = ( x ) + ( x )
= +
=
c. x ( + ) = ( x ) + ( x )
= +
=
Pedoman penilaian:
Jumlah benar x
Jumlah soal
Soal individu
Pree test
. Bilangan x sama dengan bilangan.....
a. x
b. x
c. x
d. x
. Hasil dari x = x =.....
a.
b.
c.
d.
. Hasil ( x ) x = .......
a.
b.
c.
d.
. Hasil x ( x ) =........
a.
b.
c.
d.
. x ( + ) = ......
a.
b.
c.
d.
Kunci jawaban:
. A
. C
. C
. C
. D
Pedoman penilaian:
Jumlah benar x
Post test
Berilah tanda silang (x) pada huruf a,b,c pada jawaban yang
benar!
. Bilangan x sama dengan bilangan.....
a. x
b. x
a. x
b. x
. Hasil dari x = x =.....
a.
b.
c.
d.
. Hasil ( x ) x = .......
a.
b.
c.
d.
. Hasil x ( x ) =........
a.
b.
c.
d.
. x ( + ) = ......
a.
b.
c.
d.
. + + + + + + + bentuk perkaliannya adalah.......
a. x
b. x
c. x
d. x
. Bentuk penjumlahan dari x adalah........
e. + + + +
f. + + + + + + + +
g. + + + +
h. + + + + + + + +
. Hasil dari x =........
e.
f.
g.
h.
. Hasil dari x =.......
e.
f.
g.
h.
. Pak Jono membeli keranjang ayam. Setiap keranjang
berisi ekor. Jumlah ayam seluruhnya.....ekor.
a. ekor
b. ekor
c. ekor
d. ekor
. A
. C
. C
. C
. D
. A
. B
. D
. C
. C
Pedoman penilaian:
Jumlah benar x
Jumlah soal
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Madrasah : MI Kawengen
Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Perkalian Bilangan
Kelas/Semester : /I
Siklus : III
Alokasi Waktu : x menit ( jam pelajaran)
A. Standar Kompetensi
. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan
dalam pemecahan masalah
B. Kompetensi Dasar
Melakukan operasi perkalian dan pembagian
C. Indikator Pencapaian
Mengoperasikan perkalian sebagai penjumlahan berulang
Mengalikan bilangan dengan angka dan angka nol
Mengoperasikan perkalian pada soal cerita
Mengoperasikan perkalian dengan sifat pertukaran (komutatif)
Mengoperasikan perkalian dengan sifat pengelompokkan
(asosiatif)
Mengoperasikan perkalian dengan sifat penyebaran (distributif)
D. Tujuan Pembelajaran
. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa mampu
mengoperasikan perkalian sebagai penjumlahan berulang dengan
benar
. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa mampu mengalikan
bilangan dengan angka dan angka nol dengan benar
. Setelah mengamati tabel perkalian dan berdiskusi, siswa mampu
mengoperasikan perkalian pada soal cerita dengan benar
Lampiran
. Setelah mengamati tabel perkalian dan mendengarkan penjelasan
guru, siswa mampu mengoperasikan perkalian dengan
menggunakan sifat pertukaran (komutatif) dengan benar
. Setelah mengamati tabel perkalian dan mendengarkan penjelasan
guru, siswa mampu mengoperasikan perkalian dengan
menggunakan sifat penyebaran (asosiatif) dengan benar
. Setelah mengamati tabel perkalian dan berdiskusi, siswa mampu
mengoperasikan perkalian dengan menggunakan sifat penyebaran
(distributif) dengan benar
E. Materi Pembelajaran
. Mengoperasikan perkalian sebagai penjumlahan berulang
Operasi perkalian dari suatu bilangan dapat diartikan sebagai
penjumlahan berulang untuk mencari hasil dari a x b sama halnya
dengan cara menunjukkan penjumlahan b + b + b +… sebanyak a
kali.
Contoh:
x = + + + + =
x = + + =
. Mengalikan bilangan dengan angka dan angka nol
a. Perkalian bilangan dengan angka
Bilangan berapapun bila dikalikan dengan hasilnya tetap
bilangan itu sendiri. Bilangan a x hasilnya adalah a dimana (a
= bilangan berapapun)
Contoh:
x = + + + + + =
x =
b. Perkalian bilangan dengan angka nol
Bilangan berapapun jika dikalikan dengan nolmaka hasilnya
tetap nol. Nol merupakan bilangan tidak ada angka.
Contoh:
x =
x =
. Mengoperasikan perkalian pada soal cerita
Contoh:
Pada suatu hari Arif pergi ke hutan untuk berburu. Ia membawa
sebuah ketapel lengkap dengan kerikilnya. Kerikil-kerikil itu Ia
tempatkan pada buah kantong plastik. Masing-masing kantong
plastik berisi butir kerikil. Berapakah semua jumlah kerikil yang
dibawa oleh Arif?
Jawab: x = + + + + =
Jadi jumlah semua kerikil yang dibawa Arif yaitu .
. Mengoperasikan perkalian dengan sifat pertukaran (komutatif)
Meskipun letak kedua bilangan ditukar, hasil perkalian tetap sama.
Maka perkalian mempunyi sifat komutatif atau pertukaran.
Contoh:
x = x
=
Jadi, x = x
. Mengoperasikan perkalian dengan sifat pengelompokkan (asosiatif)
Menurut sifat pengelompokkan pada perkalian, hasil hasil perkalian
akan tetap sama jika dikerjakan dari mana saja.
Contoh:
( x ) x = x ( x )
x = x
=
. Mengoperasikan perkalian dengan sifat penyebaran (distributif)
Sifat ini digunakan untuk menguraikan suatu kalimat matematika.
Contoh:
x ( + ) = ( x ) + ( x )
= +
=
F. Metode Pembelajaran
a. Ceramah
b. Diskusi kelompok
c. Game tournament
G. Langkah-langkah Pembelajaran
No Kegiatan Waktu
Kegiatan Awal
Guru membuka pembelajaran dengan salam dan
berdo‟a bersama
Guru menanyakan kepada siswa siapa yang tidak
masuk (mengabsen)
Guru meminta siswa memeriksa pakaian, posisi dan
tempat duduk sebelum pelajaran dimulai
Guru memberikan semangat kepada anak-anak
( menit)
sebelum pelajaran dimulai
Guru memberikan hadiah kepada siswa yang
mendapat nilai tertinggi pada pertemuan sebelumnya
Guru membacakan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai
Mengadakan pree test
Kegitan Inti
a. Eksplorasi
Siswa diminta untuk memperhatikan dan
mendengarkan penjelasan guru tentang materi
yang disampaikan
Siswa diminta untuk memperhatikan cara
mengoperasikan perkalian menggunakan tabel
perkalian yang sudah disiapkan guru
b. Elaborasi
Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok
Guru membagikan LKS (Lembar Kerja Siswa)
kepada tiap kelompok
Tiap kelompok diminta untuk berdiskusi
mengerjakan LKS yang sudah dibagikan oleh
guru
Memainkan game tournament yang telah
direncanakan. Soal game tournament berasal
dari soal LKS yang sudah dikerjakan oleh
kelompok.
Guru menyiapkan beberapa kartu game. Kartu
berisi tentang pertanyaan (tournament) dan
permainan (game). Secara acak guru mengambil
kartu tersebut kemudian membacakannya
dengan keras. Tiap kelompok harus menjawab
atau melakukan sesuai intruksi yang dibacakan
oleh guru. Jika kartu yang dipilih adalah
pertanyaan maka tiap kelompok harus berlomba
untuk menjawab dengan batas waktu yang sudah
ditentukan, dan jika kartu yang dipilih sebuah
permainan maka semua kelompok harus
melakukannya. Bagi kelompok yang bisa
( menit)
menjawab pertanyaan maupun melakukan
permainan dengan kompak akan mendapat
bintang penghargaan.
Mengadakan post test
c. Konfirmasi
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya tentang pelajaran yang belum dipahami
Guru bersama siswa memberi kesimpulan
tentang pelajaran yang sudah disampaikan
Kegiatan Penutup
Guru mengingatkan kepada siswa pertemuan
selanjutnya masih menggunakan TGT dengan materi
yang sama yaitu perkalian
Guru memberi pengumuman bahwa yang
mendapatkan nilai tertinggi akan mendapat hadiah
yang akan dibagikan pada pertemuan selanjutnya.
Guru menutup pembelajaran dengan salam dan
berdo‟a bersama yang dipimpin oleh ketua kelas
( menit)
H. Media, Alat dan Sumber Belajar
a. Media dan Alat belajar:
Tabel perkalian
Kartu game tournament
b. Sumber belajar:
Burhan Mustaqim dan ary Astuty, BSE Matematika untuk
SD/MI Kelas IV, (Jakarta: Pusat Perbukuan , ). Hlm. -
I. Penilaian Hasil Belajar
Teknik Penilaian
a. Non Tes
Pengamatan
No Nama
Aspek perilaku belajar yang
diamati Jumla
h skor Ket Keaktifa
n
Kerjasa
ma
Tanggun
g jawab
Khoirul A‟isyah
Khusnun Nawa
Muhammad F
Iqbal Aulian S
Aldo Arhan P
Ade Cahyo A
Atika Rahma P
Aulia Fatihatur R
Cindy Larasati
Dzikril Hakim
Felix Ganda Satria
Isna Fatihatur R
Moza Rama Arya
Muhammad Rizki
Rizki Salsa Amalia
Taufik Nurul H
Zahro Aurellia
Septiana Fitri Aulia
Yusuf Muhammad
Keterangan:
aspek perilaku yang diamati:
Tinggi =
Sedang =
Rendah =
Jumlah Skor:
- = Cukup
- = Baik
- = Amat baik
b. Tes
Soal Kelompok
. Bentuk penjumlahan dari:
a. x = .....+.....+.....+.....+..... =......
b. x = .....+.....+......+.....+.....+..... =......
. Hasil perkalian dari:
a. x =.....
b. x =.....
. Selesaikan soal cerita di bawah ini:
a. Pak Jono membeli keranjang ayam. Setiap keranjang
berisi ekor. Jumlah ayam seluruhnya.....ekor.
b. Di dalam aula terdapat baris, setiap baris berisi siswa.
Berapa jumlah siswa seluruhnya?
. Selesaikan soal di bawah ini dengan menggunakan sifat
pertukaran
a. Hasil dari x = x =.....
b. Hasil dari x =.......x...... =......
. Selesaikan soal di bawah ini dengan menggunakan sifat
pengelompokkan
a. Hasil ( x ) x = x ( x )
........ x .. =.... x .......
........ =.........
. Selesaikan soal di bawah ini dengan menggunakan sifat
penyebaran
a. x ( + ) = ( x ) + ( x )
= +.....
= .....
Kunci jawaban:
. Hasil penjumlahan dari:
a. x = + + + + =
b. x = + + + + + =
. Hasil perkalian dari:
a. x =
b. x =
. Hasil perkalian pada soal cerita tersebut adalah:
a. x =
b. x =
. Hasil dari soal di bawah ini dengan menggunakan sifat
pertukaran
a. Hasil dari x = x =
b. Hasil dari x = x =
. Hasil dari soal di bawah ini dengan menggunakan sifat
pengelompokkan
a. Hasil ( x ) x = x ( x )
x = x
=
. Hasil dari soal di bawah ini dengan menggunakan sifat
penyebaran:
a. x ( + ) = ( x ) + ( x )
= +
=
Pedoman penilaian:
Jumlah benar x
Jumlah soal
Soal individu
Pree test
Berilah tanda silang (x) pada huruf a,b,c pada jawaban yang
benar!
. + + + + + + + bentuk perkaliannya adalah.......
a. x
b. x
c. x
d. x
. Hasil dari x =....
a.
b.
c.
d.
. Hasil ( x ) x = .......
a.
b.
c.
d.
. Hasil dari x = x =.....
a.
b.
c.
d.
. Rosi memiliki kantong plastik, setiap kantong plastik
berisi pensil. Berapa banyak pensil yang similiki Rosi?
a.
b.
c.
d.
Kunci jawaban:
. A
. A
. C
. C
. A
Pedoman penilaian:
Jumlah benar x
Post test
Berilah tanda silang (x) pada huruf a,b,c pada jawaban yang
benar!
. Bentuk penjumlahan dari x adalah........
a. + + + +
b. + + + + + + + +
c. + + + +
d. + + + + + + + +
. Hasil dari x =.......
a.
b.
c.
d.
. Hasil dari x =.......
a.
b.
c.
d.
. Pak Jono membeli keranjang ayam. Setiap keranjang
berisi ekor. Jumlah ayam seluruhnya.....ekor.
a. ekor
b. ekor
c. ekor
d. ekor
. Di dalam aula terdapat baris, setiap baris berisi siswa.
Berapa jumlah siswa seluruhnya?
a.
b.
c.
d.
. Hasil ( x ) x = .......
a.
b.
c.
d.
. Hasil x ( x ) =........
a.
b.
c.
d.
. x ( + ) = ......
a.
b.
c.
d.
. Hasil dari x =.......
a.
b.
c.
d.
. Hasil dari x =......
a.
b.
c.
d.
Kunci jawaban:
. B
. C
. A
. C
. A
. C
. C
. D
. D
. A
Pedoman penilaian:
Jumlah benar x
Jumlah soal
SOAL PRE TEST (INDIVIDU)
Siklus
SOAL PRE TEST (INDIVIDU)
Siklus
SOAL PRE TEST (INDIVIDU)
Siklus
Lembar Pengamatan Siswa pada Pembelajaran Matematika melalui Metode Kooperatif Tipe
TGT Siklus I
Nama Madrasah : MI Kawengen
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV/
Hari/Tanggal : Senin, Agustus
No Fase TGT Indikator Kompetensi Skor
Kegiatan
awal
penyampaian
tujuan dan
motivasi
Tujuan dan
memotivasi
siswa untuk
belajar
siswa berdo‟a
bersama
√
siswa
memperhatikan guru
ketika absen
√
siswa
bersemangat ketika
mendapat motivasi
untuk belajar
√
siswa dapat
menyebutkan tujuan
yang harus dicapai
setelah pembelajaran
√
Kegiatan
inti
presentasi
guru
Siswa dapat
menjelaskan
konsep operasi
hitung
perkalian
siswa bertanya
jawab tentang
konsep operasi
hitung perkalian
√
pembagian
kelompok
Guru membagi
siswa menjadi
beberapa
kelompok
siswa antusias
mencari teman
sekelompok
√
siswa
melakukan simulasi
metode kooperatif
tipe TGT
√
kegiatan
belajar dalam
tim
Siswa dapat
bekerja sama
dalam tim
siswa
berdiskusi
mengerjakan soal
operasi hitung
perkalian
√
siswa aktif dan √
kreatif dalam kerja
tim
siswa bertanya
pada teman
sekelompok apabila
ada materi yang
belum dipahami
√
siswa
memreentasikan
hasil kerja tim
√
game Siswa dapat
melakukan
game
siswa antusias
mewakili
kelompoknya untuk
game
√
siswa antusias
menjawab setiap
pertanyaan dalam
game
√
siswa antusias
dalam melakukan
game
√
Kegitan
akhir
prestasi
tim
Pemberian
penghargaan
pada kelompok
antusias siswa
dalam menunggu
penentuan skor
kelompok
√
siswa senang
mendapat
penghargaan prestasi
tim
√
siswa bertanya
tentang materi yang
belum dipahami
√
siswa
menerima tindak
lanjut berupa soal
evaluasi
√
Jumlah
Rata-rata
Skala kategori penskoran
Skor maksimal =
Skor minimal =
Kategori rata-rata:
- = Kurang sekali
- = Kurang
- = Cukup
- = Baik
- = Baik sekali
Kawengen, Agustus
Pengamat
Lembar Pengamatan Guru pada Pembelajaran Matematika melalui Metode Kooperatif Tipe
TGT Siklus I
Nama Madrasah : MI Kawengen
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV/
Hari/Tanggal : Senin, Agustus
No Fase TGT Indikator Kompetensi Skor
Kegiatan
awal
penyampai
an tujuan
dan
motivasi
Tujuan dan
memotivasi
siswa untuk
belajar
mengajak
siswa berdo‟a
√
guru mengeek
kehadiran siswa
√
memberi
motivasi siswa untuk
belajar
√
menyampaikan
tujuan yang harus
dicapai setelah
pembelajaran selesai
√
Kegiatan
inti
presentasi
guru
Siswa dapat
menjelaskan
konsep
operasi
hitung
perkalian
guru bersama
siswa melakukan
tanya jawab tentang
konsep operasi
hitung perkalian
√
pembagian
kelompok
Guru
membagi
siswa
menjadi
beberapa
kelompok
guru membagi
siswa menjadi
kelompok
√
.guru
menjelaskan aturan
main metode
kooperatif tipe TGT
kegiatan
belajar
dalam tim
Siswa dapat
bekerja sama
dalam tim
guru memberi
lembar kerja tim
yang berisi soal-soal
operasi hitung
perkalian
√
guru melihat
keaktifan siswa
√
guru
membimbing siswa
ketika belajar tim
berlangsung
√
guru bersama
siswa membahas
hasil kerja tim
√
game Siswa dapat
melakukan
game
guru
memanggil siswa
satu persatu untuk
maju ke depan dan
mewakili kelompok
dalam game
√
guru membagi
kartu soal pada siswa
dalam game
√
guru
menghitung skor
setiap tim dalam
game
√
Kegitan
akhir
prestasi
tim
Pemberian
penghargaan
pada
kelompok
guru memberi
hadiah pada tim
kelompok yang
mendapat predikat
tim super
√
guru memberi
kesempatan kepada
siswa tentang untuk
bertanya materi yang
belum dipahami
√
guru memberi
tindak lanjut berupa
soal evaluasi dan
meminta siswa untuk
belajar materi
selanjutnya
√
guru menutup
pelajaran
√
Jumlah
Rata-rata
Skala kategori penskoran
Skor maksimal =
Skor minimal =
Kategori rata-rata:
- = Kurang sekali
- = Kurang
- = Cukup
- = Baik
- = Baik sekali
Kawengen, Agustus
Pengamat
Lembar Pengamatan Siswa pada Pembelajaran Matematika melalui Metode Kooperatif Tipe
TGT Siklus II
Nama Madrasah : MI Kawengen
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV/
Hari/Tanggal : Jumat, Agustus
No Fase TGT Indikator Kompetensi Skor
Kegiatan
awal
penyampaian
tujuan dan
motivasi
Tujuan dan
memotivasi
siswa untuk
belajar
siswa berdo‟a
bersama
√
siswa
memperhatikan guru
ketika absen
√
siswa bersemangat
ketika mendapat motivasi
untuk belajar
√
siswa dapat
menyebutkan tujuan yang harus dicapai
setelah pembelajaran
√
Kegiatan
inti
presentasi
guru
Siswa dapat
menjelaskan
konsep
operasi
hitung
perkalian
siswa bertanya
jawab tentang konsep
operasi hitung perkalian
√
pembagian
kelompok
Guru
membagi
siswa
menjadi
beberapa
kelompok
siswa antusias
mencari teman
sekelompok
√
siswa melakukan
simulasi metode
kooperatif tipe TGT
√
kegiatan
belajar dalam
tim
Siswa dapat
bekerja
sama dalam
tim
siswa berdiskusi
mengerjakan soal operasi
hitung perkalian
√
siswa aktif dan
kreatif dalam kerja tim
√
siswa bertanya pada
teman sekelompok
apabila ada materi yang
belum dipahami
√
siswa
memreentasikan hasil
kerja tim
game Siswa dapat
melakukan
game
siswa antusias
mewakili kelompoknya
untuk game
√
siswa antusias
menjawab setiap
pertanyaan dalam game
√
siswa antusias
dalam melakukan game
√
Kegitan
akhir
prestasi
tim
Pemberian
penghargaa
n pada
kelompok
antusias siswa
dalam menunggu
penentuan skor
kelompok
√
siswa senang
mendapat penghargaan
prestasi tim
√
siswa bertanya
tentang materi yang
belum dipahami
√
siswa menerima
tindak lanjut berupa soal
evaluasi
√
Jumlah
Rata-rata
Skala kategori penskoran
Skor maksimal =
Skor minimal =
Kategori rata-rata:
- = Kurang sekali
- = Kurang
- = Cukup
- = Baik
- = Baik sekali
Kawengen, Agustus
Pengamat
Lembar Pengamatan Guru pada Pembelajaran Matematika melalui Metode Kooperatif Tipe
TGT Siklus II
Nama Madrasah : MI Kawengen
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV/
Hari/Tanggal : Jumat, Agustus
No Fase TGT Indikator Kompetensi Skor
Kegiatan
awal
penyampaian
tujuan dan
motivasi
Tujuan dan
memotivasi
siswa untuk
belajar
mengajak
siswa berdo‟a
√
guru mengeek
kehadiran siswa
√
memberi
motivasi siswa
untuk belajar
√
menyampaikan
tujuan yang harus
dicapai setelah
pembelajaran
selesai
√
Kegiatan
inti
presentasi
guru
Siswa dapat
menjelaskan
konsep
operasi
hitung
perkalian
guru bersama
siswa melakukan
tanya jawab
tentang konsep
operasi hitung
perkalian
√
pembagian
kelompok
Guru
membagi
siswa
menjadi
beberapa
kelompok
guru
membagi siswa
menjadi
kelompok
√
.guru
menjelaskan aturan
main metode
kooperatif tipe
TGT
√
kegiatan
belajar dalam
tim
Siswa dapat
bekerja sama
dalam tim
guru memberi
lembar kerja tim
yang berisi soal-
√
soal operasi hitung
perkalian
guru melihat
keaktifan siswa
√
guru
membimbing siswa
ketika belajar tim
berlangsung
√
guru bersama
siswa membahas
hasil kerja tim
√
game Siswa dapat
melakukan
game
guru
memanggil siswa
satu persatu untuk
maju ke depan dan
mewakili
kelompok dalam
game
√
guru
membagi kartu soal
pada siswa dalam
game
√
guru
menghitung skor
setiap tim dalam
game
√
Kegitan
akhir
prestasi
tim
Pemberian
penghargaan
pada
kelompok
guru memberi
hadiah pada tim
kelompok yang
mendapat predikat
tim super
√
guru memberi
kesempatan kepada
siswa untuk
bertanya materi
yang belum
dipahami
√
guru memberi
tindak lanjut
berupa soal
evaluasi dan
meminta siswa
untuk belajar
materi selanjutnya
√
guru menutup
pelajaran
√
Jumlah
Rata-rata
Skala kategori penskoran
Skor maksimal =
Skor minimal =
Kategori rata-rata:
- = Kurang sekali
- = Kurang
- = Cukup
- = Baik
- = Baik sekali
Kawengen, Agustus
Pengamat
Lembar Pengamatan Siswa pada Pembelajaran Matematika melalui Metode Kooperatif Tipe
TGT Siklus III
Nama Madrasah : MI Kawengen
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV/
Hari/Tanggal : Senin, Agustus
No Fase TGT Indikator Kompetensi Skor
Kegiatan
awal
penyampaian
tujuan dan
motivasi
Tujuan dan
memotivasi
siswa untuk
belajar
siswa berdo‟a
bersama
√
siswa
memperhatikan guru
ketika absen
√
siswa
bersemangat ketika
mendapat motivasi
untuk belajar
√
siswa dapat menyebutkan tujuan
yang harus dicapai
setelah pembelajaran
√
Kegiatan
inti
presentasi
guru
Siswa dapat
menjelaskan
konsep operasi
hitung
perkalian
siswa bertanya
jawab tentang
konsep operasi
hitung perkalian
√
pembagian
kelompok
Guru membagi
siswa menjadi
beberapa
kelompok
siswa antusias
mencari teman
sekelompok
√
siswa
melakukan simulasi
metode kooperatif
tipe TGT
√
kegiatan
belajar dalam
tim
Siswa dapat
bekerja sama
dalam tim
siswa
berdiskusi
mengerjakan soal
operasi hitung
perkalian
√
siswa aktif dan
kreatif dalam kerja
tim
√
siswa bertanya
pada teman
sekelompok apabila
ada materi yang
belum dipahami
siswa
memreentasikan
hasil kerja tim
√
game Siswa dapat
melakukan
game
siswa antusias
mewakili
kelompoknya untuk
game
√
siswa antusias
menjawab setiap
pertanyaan dalam
game
√
siswa antusias
dalam melakukan
game
√
Kegitan
akhir
prestasi
tim
Pemberian
penghargaan
pada kelompok
antusias siswa
dalam menunggu
penentuan skor
kelompok
√
siswa senang
mendapat
penghargaan prestasi
tim
√
siswa bertanya
tentang materi yang
belum dipahami
√
siswa
menerima tindak
lanjut berupa soal
evaluasi
√
Jumlah
Rata-rata
Skala kategori penskoran
Skor maksimal =
Skor minimal =
Kategori rata-rata:
- = Kurang sekali
- = Kurang
- = Cukup
- = Baik
- = Baik sekali
Kawengen, Agustus
Pengamat
Lembar Pengamatan Guru pada Pembelajaran Matematika melalui Metode Kooperatif Tipe
TGT Siklus III
Nama Madrasah : MI Kawengen
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV/
Hari/Tanggal : Senin, Agustus
No Fase TGT Indikator Kompetensi Skor
Kegiatan
awal
penyampaia
n tujuan dan
motivasi
Tujuan dan
memotivasi
siswa untuk
belajar
mengajak
siswa berdo‟a
√
guru mengeek
kehadiran siswa
√
memberi
motivasi siswa untuk
belajar
√
menyampaikan
tujuan yang harus
dicapai setelah pembelajaran selesai
√
Kegiatan
inti
presentasi
guru
Siswa dapat
menjelaskan
konsep operasi
hitung
perkalian
guru bersama
siswa melakukan
tanya jawab tentang
konsep operasi
hitung perkalian
√
pembagian
kelompok
Guru membagi
siswa menjadi
beberapa
kelompok
guru membagi
siswa menjadi
kelompok
√
.guru
menjelaskan aturan
main metode
kooperatif tipe TGT
√
kegiatan
belajar
dalam tim
Siswa dapat
bekerja sama
dalam tim
guru memberi
lembar kerja tim
yang berisi soal-soal
operasi hitung
perkalian
√
guru melihat
keaktifan siswa
√
guru
membimbing siswa
ketika belajar tim
√
berlangsung
guru bersama
siswa membahas
hasil kerja tim
√
game Siswa dapat
melakukan
game
guru
memanggil siswa
satu persatu untuk
maju ke depan dan
mewakili kelompok
dalam game
√
guru membagi
kartu soal pada siswa
dalam game
√
guru
menghitung skor
setiap tim dalam
game
√
Kegitan
akhir
prestasi
tim
Pemberian
penghargaan
pada kelompok
guru memberi
hadiah pada tim
kelompok yang
mendapat predikat
tim super
√
guru memberi
kesempatan kepada
siswa untuk bertanya
materi yang belum
dipahami
√
guru memberi
tindak lanjut berupa
soal evaluasi dan
meminta siswa untuk
belajar materi
selanjutnya
√
guru menutup
pelajaran
√
Jumlah
Rata-rata
Skala kategori penskoran
Skor maksimal =
Skor minimal =
Kategori rata-rata:
- = Kurang sekali
- = Kurang
- = Cukup
- = Baik
- = Baik sekali
Kawengen, Agustus
Pengamat
Angket Mengenal Pembelajaran Matematika melalui Metode Kooperatif tipe
TGT pada Siswa Kelas IV MI Kawengen
Petunjuk pengisian angket!
. Bacalah pertanyaan dengan baik dan teliti!
. Berilah tanda √ untuk menjawab pertanyaan di bawah ini!
. Jawablah dengan jujur, karena tidak berpengaruh pada nilai anda!
Daftar Identitas Responden
Nama : ..........................
Kelas : ..........................
No Pertanyaan
Jawaban
Ya Tidak
Saya senang belajar dengan menggunakan metode kooperatif tipe
TGT
Belajar menggunakan metode kooperatif tipe TGT menarik bagi
saya
Dengan metode ini saya dapat berdiskusi dengan teman kelompok
Saya dapat bertanya dengan teman dengan teman kelompok
apabila belum paham tentang materi pembelajaran
Saya dapat belajar lebih aktif dalam pembelajaran dengan
menggunakan metode kooperatif tipe TGT
Saya dapat belajar dengan kreatif dengan menggunakan metode
kooperatif tipe TGT
Saya paham mengenai aturan penting dalam operasi hitung
perkalian
Saya dapat mengerjakan soal operasi hitung perkalian
Saya dapat mengerjakan soal cerita yang melibatkan operasi
hitung perkalian dalam kehidupan sehari-hari
Dengan menggunakan metode kooperatif tipe TGT hasil belajar
saya meningkat
Jumlah
Keterangan:
Jawaban Ya =
Jawaban Tidak =
Lampiran
Hasil angket Siswa pada Pembelajaran Matematika Materi Perklian Melalui
Strategi Kooperatif Tipe TGT.
No Nama
Siswa
Nomor Pertanyaan Jml Presentase
Kri
teria
A SS
B SS
C SS
D Senang
E Senang
F SS
G SS
H SS
I Senang
J SS
K SS
L SS
M SS
N SS
O SS
P SS
Q SS
R SS
S SS
Jumlah
Pedoman penilaian
Keterangan:
P = Presentase
F = Frekuensi
N = Jumlah butir pertanyaan
Kriteria:
Tidak Senang: ≤
Senang ≤ -
Sangat Senang ≤ -
Lampiran
FOTO KEGIATAN
Siswa mengerjakan pre test sebelum
diberikan materi
Siswa memperhatikan ketika guru
menjelaskan materi
Siswa latihan mengerjakan soal di
depan kelas
Pemenang game tournament mendapat
bintang penghargaan
Lampiran
Siswa mengerjakan tugas kelompok
Siswa bermain game tournament
Siswa mengerjakan soal evaluasi (post
tes)
Pemberian hadiah untuk siswa yang
mendapat nilai tertinggi
Nomor : B- /In. /D /PP. April
Lamp : Proposal Skripsi
Hal : Pembimbing Skripsi
Kepada
Yth. Drs. Sumarno Widjadipa, M. Pd.
Di Tempat
Assalamu’alaikum w.w.
Dalam rangka penulisan Skripsi Mahasiswa Program Sarjana (S. ). Saudara ditunjuk sebagai
Dosen Pembimbing Skripsi mahasiswa:
Nama : Elly Fatmawati
NIM : - -
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu keguruan
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Judul Skripsi : PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI
PERKALIAN DENGAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAME
TOURNAMENT (TGT) PADA KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYAH
KAWENGEN KEC. UNGARAN TIMUR KAB. SEMARANG TAHUN
AJARAN
Apabila dipandang perlu Saudara diminta mengoreksi tema skripsi di atas.
Demikian untuk diketahui dan dilaksanakan.
Wassalamu,alaikum. w. w.
Tembusan:
. Dosen Pembimbing
. Mahasiswa yang bersangkutan
KEMENTRIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Jl. Tentara Pelajar Telp. ( ) Fax Salatiga
Website www.iainsalatiga.ac.id E-mail administrasi@iainsalatiga.ac.id
LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI
Nama Mahasiswa : Elly Fatmawati
NIM :
Dosen Pembimbing : Drs. Sumarno Widjadipa. M. Pd
Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI
PERKALIAN DENGAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAME
TOURNAMENT(TGT) PADA KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYAH
KAWENGEN KEC. UNGARAN TIMUR KAB. SEMARANG
TAHUN AJARAN
Nomor : B- /In. /D /PN.
Lamp : Proposal Penelitian
Hal : Permohonan Izin Penelitian
Kepada
Yth. Kepala MI Kawengen Ungaran
Di Tempat
Assalamu’alaikum w.w.
Yang bertanda tangan di bawah ini, kami menerangkan bahwa:
Nama : Elly Fatmawati
NIM : - -
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu keguruan
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Dalam rangka penyelesaian studi Program S. di IAIN Salatiga, diwajibkan memenuhi satu
persyaratan yang berupa pembuatan SKRIPSI.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN DENGAN
METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAME TOURNAMENT (TGT) PADA KELAS IV
MADRASAH IBTIDAIYAH KAWENGEN KEC. UNGARAN TIMUR KAB.
SEMARANG TAHUN AJARAN
Dengan Pembimbing Drs. Sumarno Widjadipa, M. Pd.
Untuk penyelesaian skripsi tersebut, kami mohon Bapak/ibu memberi izin kepada mahasiswa
tersebut untuk mengadakan penelitian guna memperoleh data atau keterangan dan bahan yang
diperlukan dimulai tanggal Juli s.d selesai.
Kemudian atas pemberian izin Bapak/Ibu kami sampaikan terima kasih.
Wassalamu,alaikum. w. w.
Tembusan:
. Mahasiswa yang bersangkutan
KEMENTRIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Jl. Tentara Pelajar Telp. ( ) Fax Salatiga
Website www.iainsalatiga.ac.id E-mail administrasi@iainsalatiga.ac.id
SURAT KETERANGAN
NOMOR : /K /MI. /II/
Yang bertandatangan dibawah ini:
Nama : Karmani,A.Ma
Jabatan : Kepala Madrasah Ibtidaiyah Kawengen
Menerangkan bahwa mahasiswa yang tersebut dibawah ini:
Nama : Elly Fatmawati
NIM :
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)
Jurusan : PGMI
Adalah benar – benar telah melakukan penelitian di MI Kawengen Ungaran Timur
Dalam rangka menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul
”PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN
DENGAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAME TOURNAMENT (TGT) PADA
KELAS IV MI KAWENGEN KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN
SEMARANG TAHUN AJARAN ”
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana perlunya.
YAYASAN PUSAT PENDIDIKAN ISLAM SUDIRMAN (YAPIS)
MADRASAH IBTIDAIYAH KAWENGEN
Alamat : Watupawon Kawengen Kec. Ungaran Timur Kab.Semarang
Tlp☎ Kode Pos Email:mikawengen @yahoo.co.id
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang betanda tangan di bawah ini:
Nama : Elly Fatmawati
NIM :
Nama Bapak : Samudi
Nama Ibu : Siti Nurdaiyah
Tempat, tanggal lahir : Kab. Semarang, September
Alamat : Dsn. Selelu RT /RW III, Ds. Kawengen Kec. Ungaran Timur,
Kab. Semarang
Jenjang pendidikan:
. SDN Kawengen
. MTs Sudirman Kawengen
. SMA Negeri Ungaran
. IAIN Salatiga
–
–
–
–
Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenar-benarnya.
DAFTAR NILAI SKK
Nama : Elly Fatmawati
Nim :
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
No Nama Kegiatan Tanggal Keterangan Nilai
Sertifikat OPAK STAIN
Salatiga “Progesifitas
Kaum Muda, Kunci
Perubahan Indonesia”
- September
Peserta
Piagam penghargaan OPAK
Jurusan Tarbiyah STAIN
Salatiga “Mewujudkan
Gerakan Mahasiswa
Tarbiyah Sebagai Tonggak
Kebangkitan Pendidikan
Indonesia” (HMJ Tarbiyah)
- September
peserta
Piagam penghargaan
Seminar Entrepreneurship
dan Perkoperasian
“Explore Your
Entrepreneurship Talent”
(MAPALA MITAPASA
dan KSEI STAIN Salatiga)
September
Peserta
Sertifikat Achicvment
Motivation Training “
Dengan AMT, Bangun
Karakter Raih Prestasi”
(JQH dan LDK)
September
Peserta
Sertifikat Library User
Education (UPT
Perpustakaan STAIN
Salatiga)
Sepember
Peserta
Sertifikat Pra Youth
Leadership Training “Surat
Cinta Pembasmi Galau”
(KAMMI Komisariat
Salatiga)
Oktober Peserta
Sertifikat MAPABA PMII
Joko Tingkir Salatiga
“Membentuk Militansi
Kader Menuju Mahasiswa
yang Ideal” (PMII)
Oktober Peserta
Sertifikat PLCPP XXII - Oktober Peserta
“Pendidikan Pramuka
sebagai Pembentuk Pandega
yang Berdisiplin dan
Berkredibilitas untuk
Membangun Indonesia”
(Racana Kusuma-Woro
Srikandhi STAIN Salatiga)
Sertifikat Seminar Nasional
“Peran Lembaga Perbankan
Syariah dengan adanya
otoritas jasa keuangan”
(HMJ Syariah)
November
Peserta
Sertifikat Gladi Wira
Brigsus ke- (GWB XIX)
BRIGSUS NAGA SANDHI
STAIN Salatiga
November-
Desember
Peserta
Sertifikat Peringatan
Maulud Nabi Muhammad
SAW tahun H (KSEI)
Januari Peserta
Sertifikat Pembrivetan dan
Pelantikan BRIGSUS
NAGA SANDHI STAIN
Salatiga
- Februari
Peserta
Piagam penghargaan
Lomba Lintas Alam
“Adventure The Rivers in
Sruwen”
Maret Panitia
SK Komandan Brigsus
Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi tentang
“Penetapan Nomor
Registrasi Brigsus”
Maret Peserta
Ijazah Kursus Pembina
Pramuka Tingkat Dasar
(KMD) (Kwartir Cabang
Kota Salatiga) di STAIN
Salatiga
Maret s/d
April
Peserta
Sertifikat LATGAB
Perguruan Tinggi VIII
BRIGSUS Nogo Sosro
Sabuk Inten Racana STAIN
Kudus dan BRIGSUS
NAGA SANDHI STAIN Salatiga serta Racana
Sejawa dan sekitarnya
- Mei Peserta
Piagam penghargaan Gladi September Peserta
Tangguh Brigsus ke-
(GTB VIII) BRIGSUS
NAGA SANDHI STAIN
Salatiga
Piagam penghargaan Temu
Pramuka Penggalang
Penegak (TPPP) oleh
Racana Kusuma–Woro
Srikndhi STAIN Salatiga
- Oktober
Panitia
SK Komandan Brigsus
Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi tentang
“Penetapan Penjurusan
Panter”
November
Peserta
Sertifikat Gladi Wira
Brigsus ke- (GWB XX)
BRIGSUS NAGA SANDHI
STAIN Salatiga
- November
Panitia
Piagam penghargaan
Pembrivetan dan Pelantikan
BRIGSUS NAGA SANDHI
STAIN Salatiga
November s/d
Desember
Panitia
Piagam penghargaan Gladi
Tangguh Brigsus ke-
(GTB IX) BRIGSUS
NAGA SANDHI STAIN
Salatiga
- Januari
Panitia
Sertifikat Gladian Pimpinan
Pandega (GPP) Tahun
“GPP Menumbuhkan
Pemimpin Muda yang
Berkarakter Menuju
Pandega yang Berkualitas”
- Maret
Peserta
Piagam penghargaan IPST
(Islamic Public Speaking
Training) di Festival
Dakwah MILAD XII
Lembaga Dakwah Kampus
(LDK) Darul Amal STAIN
Salatiga
Juni Peserta
Sertifikat OPAK STAIN
Salatiga “Aktualisasi
Gerakan Mahasiswa yang Beretika, Disiplin dan
Berfikir Terbuka”
- Agustus
Panitia
Sertifikat LATGAB Ke- - Agustus Panitia
BRIGSUS Naga Shandi
STAIN Salatiga dan
BRIGSUS Nogo Sosro
Sabuk Inten STAIN Kudus
bersama Racana Perguruan
Tinggi Sejawa
Sertifikat Pendidikan dan
Latihan Calon Pramuka
Pandega (PLCPP) XXIV
“PLCPP sebagai Langkah
Rekontruksi Karakter
Pandega dalam Membangun
Racana yang Loyal dan
Bermartabat”
- September
Panitia
Sertifikat Gladi Wira
Brigsus ke (GWB XXI)
BRIGSUS NAGA SANDHI
STAIN Salatiga
- November
Panitia
Sertifikat Seminar Nasional
“Entrepreneurship” (Racana
Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi)
November
Peserta
Sertifikat Training
Kepribadian di IAIN
Salatiga
Mei Peserta
Serifikat “Meneguhkan
Peran Santri Sebagai
Generasi Agen Penerus
Bangsa”
Oktober Peserta
Sertifikat Seminar Nasional
“Pendidikan Karakter untuk
Melahirkan Pemimpin Masa
Depan” (HMJ PGMI)
November
Peserta
Jumlah
Salatiga, Agustus
Recommended