PENELITIAN TINDAKAN KELAS -...

Preview:

Citation preview

PENELITIAN TINDAKAN KELASPENELITIAN TINDAKAN KELAS(CLASSROOM ACTION(CLASSROOM ACTION

RESEARCHRESEARCH--CAR)CAR)

OLEH :OLEH :JAKA SUNARDIJAKA SUNARDI

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALDEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTAUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

20122012

OLEH :OLEH :JAKA SUNARDIJAKA SUNARDI

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALDEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTAUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

20122012

A. PENDAHULUANA. PENDAHULUANAction ResearchAction Research memilikimemiliki sejarahsejarah yangyang

panjangpanjang.. KonsepKonsep Action ResearchAction Research pertamapertamakalikali diungkapkandiungkapkan KurtKurt LewinLewin thth 1944.1944.

TahunTahun sebelumnyasebelumnya yaituyaitu ThTh 1910 John Dewey1910 John Deweydalamdalam bukunyabukunya How We ThinkHow We Think dandan TheTheSource of a Science of Education,Source of a Science of Education, sudahsudahmelemparkanmelemparkan gagasangagasan mengenaimengenai bagaimanabagaimanametodametoda--metodametoda ilmiahilmiah yangyang dipakaidipakaimemecahkanmemecahkan masalahmasalah daridari harihari keke harihari..

A. PENDAHULUANA. PENDAHULUANAction ResearchAction Research memilikimemiliki sejarahsejarah yangyang

panjangpanjang.. KonsepKonsep Action ResearchAction Research pertamapertamakalikali diungkapkandiungkapkan KurtKurt LewinLewin thth 1944.1944.

TahunTahun sebelumnyasebelumnya yaituyaitu ThTh 1910 John Dewey1910 John Deweydalamdalam bukunyabukunya How We ThinkHow We Think dandan TheTheSource of a Science of Education,Source of a Science of Education, sudahsudahmelemparkanmelemparkan gagasangagasan mengenaimengenai bagaimanabagaimanametodametoda--metodametoda ilmiahilmiah yangyang dipakaidipakaimemecahkanmemecahkan masalahmasalah daridari harihari keke harihari..

Pada akhir tahun 1970 dan awal tahun 1980 diUSA muncul keinginan kolaborasi untukmengembangkan profesionalisme pendidik.Prunthy dan Hively (1982); Schon (1983),dukungan kolaboratif makin luas, dan upayaini dikenal sebagai suatu penelitian tindakan(action research).Pada tahun 1980an P3G berhasilmerumuskan persyaratan kemampuan bagiguru. Dijelaskan oleh P3G bahwa seorang gurutidak hanya memiliki kemampuan profesionaltetapi juga kemampuan pribadi dankemampuan sosial

Pada akhir tahun 1970 dan awal tahun 1980 diUSA muncul keinginan kolaborasi untukmengembangkan profesionalisme pendidik.Prunthy dan Hively (1982); Schon (1983),dukungan kolaboratif makin luas, dan upayaini dikenal sebagai suatu penelitian tindakan(action research).Pada tahun 1980an P3G berhasilmerumuskan persyaratan kemampuan bagiguru. Dijelaskan oleh P3G bahwa seorang gurutidak hanya memiliki kemampuan profesionaltetapi juga kemampuan pribadi dankemampuan sosial

Dalam Standar Nasional Pendidikan (2005), sepuluhkompetensi disempurnakan menjadi 4 kompentensi,yaitu : (1) kepribadian, (2) profesional, (3)kependidikan, (4) sosial.Diantara kompetensi tersebut yang langsung terkaitdengan kebutuhan guru untuk promosi kenaikanpangkat dan jabatan mulai gol IVa keatas adalahkompetensi profesional yaitu kemampuan melakukanpenelitian sederhana dalam rangka meningkatkankemampuan profesional guru, khususnya kualitaspembelajaran. Jenis penelitian yang disarankanadalah penelitian tindakan.

Dalam Standar Nasional Pendidikan (2005), sepuluhkompetensi disempurnakan menjadi 4 kompentensi,yaitu : (1) kepribadian, (2) profesional, (3)kependidikan, (4) sosial.Diantara kompetensi tersebut yang langsung terkaitdengan kebutuhan guru untuk promosi kenaikanpangkat dan jabatan mulai gol IVa keatas adalahkompetensi profesional yaitu kemampuan melakukanpenelitian sederhana dalam rangka meningkatkankemampuan profesional guru, khususnya kualitaspembelajaran. Jenis penelitian yang disarankanadalah penelitian tindakan.

B. PENGERTIAN PENELITIAN TINDAKANKELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH)

Menilik dari istilah Penelitian Tindakan Kelas(Classroom Action Research) Ada 3 PengertianYaitu :1. Penelitian, artinya menunjuk suatu kegiatan

mencermati suatu obyek dengan menggunakanmetodologi tertentu untuk mendapatkan datayang bermanfaat dalam meningkatkan mutubagi peneliti.

Menilik dari istilah Penelitian Tindakan Kelas(Classroom Action Research) Ada 3 PengertianYaitu :1. Penelitian, artinya menunjuk suatu kegiatan

mencermati suatu obyek dengan menggunakanmetodologi tertentu untuk mendapatkan datayang bermanfaat dalam meningkatkan mutubagi peneliti.

2. Tindakan, menunjukan pada suatu gerak kegiatanyang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu.

3. Kelas, yang dimaksud adalah sekelompok siswadalam waktu yang sama, menerima pelajaran yangsama dari guru yang sama pula.

Dengan menggabungkan batasan pengertian ketiga kata tersebut, dapat disimpulkan bahwapengertian penelitian tindakan kelas merupakansuatu pencermatan terhadap kegiatan belajarberupa sebuah tindakan yang sengaja dimun-culkan dan terjadi dalam kelas secara bersama.

2. Tindakan, menunjukan pada suatu gerak kegiatanyang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu.

3. Kelas, yang dimaksud adalah sekelompok siswadalam waktu yang sama, menerima pelajaran yangsama dari guru yang sama pula.

Dengan menggabungkan batasan pengertian ketiga kata tersebut, dapat disimpulkan bahwapengertian penelitian tindakan kelas merupakansuatu pencermatan terhadap kegiatan belajarberupa sebuah tindakan yang sengaja dimun-culkan dan terjadi dalam kelas secara bersama.

Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau arahanoleh guru yang dilakukan oleh siswa.

Kesalahan yang sering terjadi .Dalam penelitian tindakan sering tindakan guruyang ditonjolkan, seharusnya kegiatan yangdilakukan siswa yang ditonjolkan.

Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau arahanoleh guru yang dilakukan oleh siswa.

Kesalahan yang sering terjadi .Dalam penelitian tindakan sering tindakan guruyang ditonjolkan, seharusnya kegiatan yangdilakukan siswa yang ditonjolkan.

C. TUJUAN DAN MANFAAT PTK

Mc. Niff (1992), dasar utamadilaksanakannya penelitian tindakankelas adalah perbaikan, dalam konteksperbaikan dalam proses pembelajaran.

Penelitian tindakan kelas (PTK)merupakan salah satu cara yangstrategis bagi guru untukmeningkatkan atau memperbaikilayanan pembelajaran di kelas.

C. TUJUAN DAN MANFAAT PTK

Mc. Niff (1992), dasar utamadilaksanakannya penelitian tindakankelas adalah perbaikan, dalam konteksperbaikan dalam proses pembelajaran.

Penelitian tindakan kelas (PTK)merupakan salah satu cara yangstrategis bagi guru untukmeningkatkan atau memperbaikilayanan pembelajaran di kelas.

Jika tujuan utama PTK adalah perbaikan layananprofesional pendidik dalam konteks pembelajaran dikelas.

Bagaimana tujuan itu dicapai ?

Tujuan itu dapat dicapai dengan melakukan berbagaitindakan alternatif dalam memecahkan berbagaipersoalan pembelajaran. Maka fokus PTK terletak padatindakan-tindakan alternatif yang direncanakan olehguru, kemudian dicobakan, dievaluasi apakah tindakan-tindakan alternatif dapat memecahkan persoalanpembelajaran yang sedang dihadapi.Tujuan lain yang dapat dicapai adalah proses latihandalam jabatan dan pemberian layanan pembelajaranyang akurat.

Jika tujuan utama PTK adalah perbaikan layananprofesional pendidik dalam konteks pembelajaran dikelas.

Bagaimana tujuan itu dicapai ?

Tujuan itu dapat dicapai dengan melakukan berbagaitindakan alternatif dalam memecahkan berbagaipersoalan pembelajaran. Maka fokus PTK terletak padatindakan-tindakan alternatif yang direncanakan olehguru, kemudian dicobakan, dievaluasi apakah tindakan-tindakan alternatif dapat memecahkan persoalanpembelajaran yang sedang dihadapi.Tujuan lain yang dapat dicapai adalah proses latihandalam jabatan dan pemberian layanan pembelajaranyang akurat.

Rancangan PTK umumnya diarahkan pada pencapaiansasaran:a. Memperhatikan dan meningkatkan

kualitas isi, masukan, proses, dan hasilpembelajaran.

b. Menumbuhkan budaya meneliti bagiguru agar lebih proaktif mencari solusipermaslahan pembelajaran.

c. Menumbuhkan dan meningkatkanproduktivitas meneliti para guru untukmencari solusi masalah-masalahpembelajaran.

d. Meningkatkan kolaborasi antar guru dalammemecahkan masalah pembelajaran.

Rancangan PTK umumnya diarahkan pada pencapaiansasaran:a. Memperhatikan dan meningkatkan

kualitas isi, masukan, proses, dan hasilpembelajaran.

b. Menumbuhkan budaya meneliti bagiguru agar lebih proaktif mencari solusipermaslahan pembelajaran.

c. Menumbuhkan dan meningkatkanproduktivitas meneliti para guru untukmencari solusi masalah-masalahpembelajaran.

d. Meningkatkan kolaborasi antar guru dalammemecahkan masalah pembelajaran.

Guru lebih banyak mendapatkan pengalamanketerampilan praktek pembelajaran secara reflektif danbukan bertujuan mendapatkan ilmu baru dari PTK yangdilakukan.Borg (1996), menyebutkan bahwa tujuan utama PTKadalah pengembangan keterampilan prosespembelajaran yang dihadapi oleh guru dikelasnya.Manfaat yang dapat diraih dalam PTK yang dilakukan :a. inovasi pembelajaranb. pengembangan kurikulum di tingkat

regional/nasional.c. peningkatan profesionalisme pendidikan

Guru lebih banyak mendapatkan pengalamanketerampilan praktek pembelajaran secara reflektif danbukan bertujuan mendapatkan ilmu baru dari PTK yangdilakukan.Borg (1996), menyebutkan bahwa tujuan utama PTKadalah pengembangan keterampilan prosespembelajaran yang dihadapi oleh guru dikelasnya.Manfaat yang dapat diraih dalam PTK yang dilakukan :a. inovasi pembelajaranb. pengembangan kurikulum di tingkat

regional/nasional.c. peningkatan profesionalisme pendidikan

D. PRINSIP PENELITIAN TINDAKAN

1. Kegiatan Nyata dalam Situasi Rutin

Penelitian tindakan dilaksanakanoleh peneliti tanpa mengubah situasirutin.

Mengapa ?

Jika dilakukan dalam situasi laintidak dijamin situasi aslinya, danpenelitiannya tidak dalam situasiwajar. Maka penelitian tindakan tidak perlumengadakan waktu khusus, dan megubahjadwal yang sudah ada.

Oleh sebab itu yang dilaksanakan dalampenelitian tindakan kelas adalah yangterkait dengan profesi guru.

D. PRINSIP PENELITIAN TINDAKAN

1. Kegiatan Nyata dalam Situasi Rutin

Penelitian tindakan dilaksanakanoleh peneliti tanpa mengubah situasirutin.

Mengapa ?

Jika dilakukan dalam situasi laintidak dijamin situasi aslinya, danpenelitiannya tidak dalam situasiwajar. Maka penelitian tindakan tidak perlumengadakan waktu khusus, dan megubahjadwal yang sudah ada.

Oleh sebab itu yang dilaksanakan dalampenelitian tindakan kelas adalah yangterkait dengan profesi guru.

2. Adanya Kesadaran Diri untukMemperbaiki Kinerja.

PTK didasarkan atas sebuah filosofibahwa manusia selalu menginginkansesuatu yang lebih baik, tidak suka hal-hal yang statis.Peningkatan diri dilakukan secara terus

menerus hingga tujuan tercapai,namun sifatnya sementara dandilanjutkan dengan keinginan yanglebih baik lagi yang datang terus susulmenyusul.

2. Adanya Kesadaran Diri untukMemperbaiki Kinerja.

PTK didasarkan atas sebuah filosofibahwa manusia selalu menginginkansesuatu yang lebih baik, tidak suka hal-hal yang statis.Peningkatan diri dilakukan secara terus

menerus hingga tujuan tercapai,namun sifatnya sementara dandilanjutkan dengan keinginan yanglebih baik lagi yang datang terus susulmenyusul.

Penelitian tindakan ini dilakukan secarakesadaran dan menyadari adanya kekuranganpada dirinya, pada kinerja yang dilakukannyadan ingin melakukan perbaikan.

Penelitian tindakan menyangkut hal-hal yangdinamis yaitu adanya perubahan. Penelitian inimenyangkut penyajian topik pokok bahasanyang bersangkutan yaitu strategi, pendekatan,metode untuk memperoleh hasil melalui sebuahkegiatan uji coba. Penelitian tindakan dilakukanberulang-ulang sampai memperoleh informasiyang mantap.

Penelitian tindakan ini dilakukan secarakesadaran dan menyadari adanya kekuranganpada dirinya, pada kinerja yang dilakukannyadan ingin melakukan perbaikan.

Penelitian tindakan menyangkut hal-hal yangdinamis yaitu adanya perubahan. Penelitian inimenyangkut penyajian topik pokok bahasanyang bersangkutan yaitu strategi, pendekatan,metode untuk memperoleh hasil melalui sebuahkegiatan uji coba. Penelitian tindakan dilakukanberulang-ulang sampai memperoleh informasiyang mantap.

Dengan sifatnya yang berulang-ulang dan terusmenerus inilah maka penelitian tindakan dapatdisebut sebagai penelitian eksperimenberkesinambungan.

3. SWOT sebagai Dasar BerpijakPenelitian tindakan dimulai denganmelakukan analisis SWOT, yang terdiriatas :

S - Strength (kekuatan)W- Weaknesses (kelemahan)O - Opportunity (kesempatan)T - Threat (ancaman).

Dengan sifatnya yang berulang-ulang dan terusmenerus inilah maka penelitian tindakan dapatdisebut sebagai penelitian eksperimenberkesinambungan.

3. SWOT sebagai Dasar BerpijakPenelitian tindakan dimulai denganmelakukan analisis SWOT, yang terdiriatas :

S - Strength (kekuatan)W- Weaknesses (kelemahan)O - Opportunity (kesempatan)T - Threat (ancaman).

Dari empat hal tersebut dilihat dari sudut guruyang melaksanakan maupun siswa yang dikenaitindakan. Sehingga antara guru dan siswa harusada kesejalanan.

Kekuatan dan kelemahan yang ada pada diripeneliti dan subjek tindakan harus diidentifikasiyang cermat, sebelum mengidentifikasi yanglain. Sedangkan unsur kesempatan (opportunity)dan ancaman (threat) diidentifikasi dari luarguru atau peneliti dan juga di luar subjek yangdikenai tindakan.

Dari empat hal tersebut dilihat dari sudut guruyang melaksanakan maupun siswa yang dikenaitindakan. Sehingga antara guru dan siswa harusada kesejalanan.

Kekuatan dan kelemahan yang ada pada diripeneliti dan subjek tindakan harus diidentifikasiyang cermat, sebelum mengidentifikasi yanglain. Sedangkan unsur kesempatan (opportunity)dan ancaman (threat) diidentifikasi dari luarguru atau peneliti dan juga di luar subjek yangdikenai tindakan.

4. Upaya Empiris dan Sistematik

Dengan dilakukannya analisis SWOTberarti guru sudah mengikuti prinsipempiris (pengalaman) dan sistemikyang terkait dengan objek yang sudahdigarap. Pembelajaran adalah suatusistem yang keterlaksanaannyadidukung oleh unsur-unsur yang kaitmengkait. Jika guru mengupayakan caramengajar baru, maka harus memikirkantentang sarana pendukung yang berbeda, danhal-hal lain yang terkait dengan cara baruyang diusulkan tersebut.

4. Upaya Empiris dan Sistematik

Dengan dilakukannya analisis SWOTberarti guru sudah mengikuti prinsipempiris (pengalaman) dan sistemikyang terkait dengan objek yang sudahdigarap. Pembelajaran adalah suatusistem yang keterlaksanaannyadidukung oleh unsur-unsur yang kaitmengkait. Jika guru mengupayakan caramengajar baru, maka harus memikirkantentang sarana pendukung yang berbeda, danhal-hal lain yang terkait dengan cara baruyang diusulkan tersebut.

5. Ikuti Prinsip SMART dalam Perencanaan

Makna dari masing-masing huruf kataSMART adalah :S - Spesific, Khusus, tidak terlalu

umum dan luas.M - Managable, dapat dikelola dan

dilaksanakan. Tidak sulit danberbelit-belit. Tidak sulit dalammencari tempat, mengumpulkandata, mengoreksi, dan kesulitan-kesulitan bentuk lain.

5. Ikuti Prinsip SMART dalam Perencanaan

Makna dari masing-masing huruf kataSMART adalah :S - Spesific, Khusus, tidak terlalu

umum dan luas.M - Managable, dapat dikelola dan

dilaksanakan. Tidak sulit danberbelit-belit. Tidak sulit dalammencari tempat, mengumpulkandata, mengoreksi, dan kesulitan-kesulitan bentuk lain.

A - Acceptable, dapat diterima lingkungan,diterima oleh subjek yang dikenai tindakan.Siswa tidak mengeluh gara-gara gurumemberi tindakan.Achievable, dapat dicapai, dijangkau.

R - Realistic, tidak menyimpang darikenyataan, terjangkau dan bermanfaat bagidirinya dan subjek yang dikenai tindakan.

T – Time-bound, diikat oleh waktu, terencana

A - Acceptable, dapat diterima lingkungan,diterima oleh subjek yang dikenai tindakan.Siswa tidak mengeluh gara-gara gurumemberi tindakan.Achievable, dapat dicapai, dijangkau.

R - Realistic, tidak menyimpang darikenyataan, terjangkau dan bermanfaat bagidirinya dan subjek yang dikenai tindakan.

T – Time-bound, diikat oleh waktu, terencana

Agar Guru dan siswa puas dari hasil penelitiantindakan yang dilakukan, maka perludiperhatikan dalam penilaian KTI adalah bahwametode pembelajaran yang dilakukan :

a. Bukan seperti biasanya tetapi haruscemerlang. Penelitian tindakan harusdapat menunjukkan bahwa tindakanyang dilakukan atau diberikan kepadasiswa harus berbeda dengan yangsudah biasa dilakukan. Karena yangbiasa sudah jelas menunjukkankekurangannya.

Agar Guru dan siswa puas dari hasil penelitiantindakan yang dilakukan, maka perludiperhatikan dalam penilaian KTI adalah bahwametode pembelajaran yang dilakukan :

a. Bukan seperti biasanya tetapi haruscemerlang. Penelitian tindakan harusdapat menunjukkan bahwa tindakanyang dilakukan atau diberikan kepadasiswa harus berbeda dengan yangsudah biasa dilakukan. Karena yangbiasa sudah jelas menunjukkankekurangannya.

b. Terpusat pada proses, bukan semata-mata hasil.

Penelitian tindakan merupakanaktivitas yang dilakukan oleh guru ataupeneliti untuk memperbaiki ataumeningkatkan hasil dengan mengubahcara, metode, pendekatan, atau strategi yangberbeda dengan biasanya. Cara, metode,pendekatan atau strategi tersebut berupaproses yang harus diamati secara cermat,dilihat kelancaran, kesesuaian, penyimpangandari rencana, kesulitan dan hambatan yangdijumpai yang berkaitan dengan proses.

b. Terpusat pada proses, bukan semata-mata hasil.

Penelitian tindakan merupakanaktivitas yang dilakukan oleh guru ataupeneliti untuk memperbaiki ataumeningkatkan hasil dengan mengubahcara, metode, pendekatan, atau strategi yangberbeda dengan biasanya. Cara, metode,pendekatan atau strategi tersebut berupaproses yang harus diamati secara cermat,dilihat kelancaran, kesesuaian, penyimpangandari rencana, kesulitan dan hambatan yangdijumpai yang berkaitan dengan proses.

Untuk mengetahui apakah proses yangterjadi sudah baik atau belum, makaguru harus menggunakan formatpengamatan yang terdiri butir-butiryang rinci.

Pengamatan dapatdilakukan oleh pengamat, guru, atausiswa yang dilatih untuk mengamati.

Untuk mengetahui apakah proses yangterjadi sudah baik atau belum, makaguru harus menggunakan formatpengamatan yang terdiri butir-butiryang rinci.

Pengamatan dapatdilakukan oleh pengamat, guru, atausiswa yang dilatih untuk mengamati.

E. ALUR PENALARAN KTI

Untuk memulai meneliti, peneliti perluidentifikasi terhadap hal-hal yangmerupakan ketidakpuasan (menemukanmasalah).

Dilapangan kadang kacau antaramasalah dan latar belakang masalahatau penyebabnya.

Contoh : Siswa terlambat mengikutipembelajaran atletik.

E. ALUR PENALARAN KTI

Untuk memulai meneliti, peneliti perluidentifikasi terhadap hal-hal yangmerupakan ketidakpuasan (menemukanmasalah).

Dilapangan kadang kacau antaramasalah dan latar belakang masalahatau penyebabnya.

Contoh : Siswa terlambat mengikutipembelajaran atletik.

Latar belakang atau penyebab, kemungkinan :a). Bangun kesianganb). Jarak antara rumah dan sekolah jauhc). Susah mencari kendaraand). Lalu lintas perjalanan macet.

Tindakan apa yang diambil oleh guru ?Dalam hal ini guru tidak mengatasi masalahpada penyebabnya. Tetapi harus padamasalahnya langsung. Mengapa ?

Latar belakang atau penyebab, kemungkinan :a). Bangun kesianganb). Jarak antara rumah dan sekolah jauhc). Susah mencari kendaraand). Lalu lintas perjalanan macet.

Tindakan apa yang diambil oleh guru ?Dalam hal ini guru tidak mengatasi masalahpada penyebabnya. Tetapi harus padamasalahnya langsung. Mengapa ?

Apa yang dilakukan oleh guru ?

Tindakan yang dipilih guru harus yang dilakukanoleh siswa, dengan arahan dari guru sendiri,bukan oleh orang lain. Guru harus mengubahcara mengajar atau memberikan pancingan lainagar siswa tertarik dan datang tepat waktu.

Contoh permasalahan lain yang dikemukan olehguru namun bukan termasuk kategori PTK :

Apa yang dilakukan oleh guru ?

Tindakan yang dipilih guru harus yang dilakukanoleh siswa, dengan arahan dari guru sendiri,bukan oleh orang lain. Guru harus mengubahcara mengajar atau memberikan pancingan lainagar siswa tertarik dan datang tepat waktu.

Contoh permasalahan lain yang dikemukan olehguru namun bukan termasuk kategori PTK :

1) Guru memprihatinkan kebugaranjasmani siswanya rendah. Penyebabnyatidak punya tape, kaset, dan peralatansenam yang lain. Kemudian tindakanyang dimabil guru melaporkan keKepala Sekolah agar melengkapinya.

2) Guru berpikir bahwa minat siswa berpengaruhpada tingginya keterampilan bermain bolavoli.Kemudian guru meneliti “Korelasi antaraminat dengan keterampilan bermain bolavoli”atau “Pengaruh minat terhadap KemampuanBermain Blavoli “.

1) Guru memprihatinkan kebugaranjasmani siswanya rendah. Penyebabnyatidak punya tape, kaset, dan peralatansenam yang lain. Kemudian tindakanyang dimabil guru melaporkan keKepala Sekolah agar melengkapinya.

2) Guru berpikir bahwa minat siswa berpengaruhpada tingginya keterampilan bermain bolavoli.Kemudian guru meneliti “Korelasi antaraminat dengan keterampilan bermain bolavoli”atau “Pengaruh minat terhadap KemampuanBermain Blavoli “.

3) Penelitian yang membandingkan latarbelakang pendidikan orang tua danlatar belakang sosial ekonomi terhadapprestasi belajar siswa.

Penentuan tindakan yang dilakukanoleh guru pada contoh-contoh tersebutsudah menggunakan alur penalarantetapi belum benar.

Secara garis besar alur penalaran KTIsbb:

3) Penelitian yang membandingkan latarbelakang pendidikan orang tua danlatar belakang sosial ekonomi terhadapprestasi belajar siswa.

Penentuan tindakan yang dilakukanoleh guru pada contoh-contoh tersebutsudah menggunakan alur penalarantetapi belum benar.

Secara garis besar alur penalaran KTIsbb:

Alur Penalaran KTI :

Masalah ---------- Tujuan

Teori Pembahasan

Ide/gagasan asli penulis

Kesimpulan

Tidak dilaksanakan Dicoba dilaksanakan(Tinjauan/ulasan) (Penelitian Tindakan)

Nilai 3.5 Nilai 4.0

Alur Penalaran KTI :

Masalah ---------- Tujuan

Teori Pembahasan

Ide/gagasan asli penulis

Kesimpulan

Tidak dilaksanakan Dicoba dilaksanakan(Tinjauan/ulasan) (Penelitian Tindakan)

Nilai 3.5 Nilai 4.0

F. MODEL PENELITIAN TINDAKAN

Walaupun beberapa ahli mengemukakanbeberapa model yang berbeda-beda, namunsecara garis besar terdapat empat tahapan yanglazim dilalui dalam penelitian tindakan yaitu :1). Perencanaan (planning)2). Pelaksanaan (acting)3). Pengamatan (observing)4). Refleksi (Reflecting)

F. MODEL PENELITIAN TINDAKAN

Walaupun beberapa ahli mengemukakanbeberapa model yang berbeda-beda, namunsecara garis besar terdapat empat tahapan yanglazim dilalui dalam penelitian tindakan yaitu :1). Perencanaan (planning)2). Pelaksanaan (acting)3). Pengamatan (observing)4). Refleksi (Reflecting)

Perencanaan

SIKLUS 1

Pengamatan

Perencanaan

PelaksanaanRefleksi

Perencanaan

SIKLUS 2

Pengamatan

PelaksanaanRefleksi

?

Tahap 1. Menyusun rancangan tindakan(planning)

Pada tahap ini peneliti menjelaskan tentang :Apa ?Mengapa ?Kapan ?Dimana ?Oleh Siapa ?Bagaimana tindakan tersebut dilakukan?

Tahap 1. Menyusun rancangan tindakan(planning)

Pada tahap ini peneliti menjelaskan tentang :Apa ?Mengapa ?Kapan ?Dimana ?Oleh Siapa ?Bagaimana tindakan tersebut dilakukan?

PadaPada tahaptahap penyusunanpenyusunan rancanganrancangan iniinipenelitipeneliti menentukanmenentukan fokusfokus peristiwaperistiwa yangyangperluperlu mendapatkanmendapatkan perhatianperhatian khususkhususuntukuntuk diamatidiamati,, kemudiankemudian membuatmembuatinstrumeninstrumen pengamatanpengamatan untukuntuk membantumembantupenelitipeneliti merekammerekam faktafakta selamaselama tindakantindakanberlangsungberlangsung..KegiatanKegiatan planningplanning antaraantara lain : (1)lain : (1)identifikasiidentifikasi masalahmasalah, (2), (2) perumusanperumusanmasalahmasalah dandan penyebabpenyebab masalahmasalah, (3), (3)pengembanganpengembangan intervensiintervensi(action/solution)(action/solution)

PadaPada tahaptahap penyusunanpenyusunan rancanganrancangan iniinipenelitipeneliti menentukanmenentukan fokusfokus peristiwaperistiwa yangyangperluperlu mendapatkanmendapatkan perhatianperhatian khususkhususuntukuntuk diamatidiamati,, kemudiankemudian membuatmembuatinstrumeninstrumen pengamatanpengamatan untukuntuk membantumembantupenelitipeneliti merekammerekam faktafakta selamaselama tindakantindakanberlangsungberlangsung..KegiatanKegiatan planningplanning antaraantara lain : (1)lain : (1)identifikasiidentifikasi masalahmasalah, (2), (2) perumusanperumusanmasalahmasalah dandan penyebabpenyebab masalahmasalah, (3), (3)pengembanganpengembangan intervensiintervensi(action/solution)(action/solution)

1) Identifikasi masalahIdentifikasi masalah merupakan tahappertama dalam serangkaian tahapanpenelitian. Masalah yang asalan merupakanpemborosan dan tidak bermanfaat.Langkah-langkah menemukan masalah yangdapat didekati dengan PTK :

(a) Masalah harus riil dan on the job problemoriented; artinya masalah tersebutmerupakan kewenangan seorang guruuntuk memecahkannya. Masalah inidatang dari pengalaman/pengamatanseorang guru sendiri melalui kegiatansehari-hari, bukan datang daripengamatan/pengalaman orang lain.

1) Identifikasi masalahIdentifikasi masalah merupakan tahappertama dalam serangkaian tahapanpenelitian. Masalah yang asalan merupakanpemborosan dan tidak bermanfaat.Langkah-langkah menemukan masalah yangdapat didekati dengan PTK :

(a) Masalah harus riil dan on the job problemoriented; artinya masalah tersebutmerupakan kewenangan seorang guruuntuk memecahkannya. Masalah inidatang dari pengalaman/pengamatanseorang guru sendiri melalui kegiatansehari-hari, bukan datang daripengamatan/pengalaman orang lain.

Masalah tersebut dilihat, diamati, dirasakandalam pelaksanaan tugas guru mengajar sehari-hari. Contoh : Sebagian besar siswa putri (75%)tidak mampu melakukan teknik servis tanganatas dalam permainan bolavoli. Mayoritas(>85%) siswa putri tidak mengikuti pelajaranpenjas.Masalah-masalahnya adalah nyata karenadidukung oleh data kelas, data observasi, dancatatan harian.

Masalah tersebut dilihat, diamati, dirasakandalam pelaksanaan tugas guru mengajar sehari-hari. Contoh : Sebagian besar siswa putri (75%)tidak mampu melakukan teknik servis tanganatas dalam permainan bolavoli. Mayoritas(>85%) siswa putri tidak mengikuti pelajaranpenjas.Masalah-masalahnya adalah nyata karenadidukung oleh data kelas, data observasi, dancatatan harian.

(b) Masalah harus problematik (harusdipecahkan)

Tidak semua masalah pembelajaranyang riil adalah problematik karena :(1) pemecahan masalah kurang

dukungan literatur/saranaprasarana/birokrasi.

(2) pemecahan masalah belummendesak.

(3) ternyata guru tidak mempunyaiwewenang penuh untuk memecahkan(mayoritas siswa kelas 3 SD tidak bisamembaca teks bahasa Indonesia). Iniwewenang guru bahasa Indonesia bukanguru Penjas.

(b) Masalah harus problematik (harusdipecahkan)

Tidak semua masalah pembelajaranyang riil adalah problematik karena :(1) pemecahan masalah kurang

dukungan literatur/saranaprasarana/birokrasi.

(2) pemecahan masalah belummendesak.

(3) ternyata guru tidak mempunyaiwewenang penuh untuk memecahkan(mayoritas siswa kelas 3 SD tidak bisamembaca teks bahasa Indonesia). Iniwewenang guru bahasa Indonesia bukanguru Penjas.

(c) Masalah harus memberi manfaat yangjelas.

(d) Masalah PTK harus feasible, artinyadapat dipecahkan dan ditangani.

2). Perumusan Masalah dan analisisPenyebab.

Setelah diidentifikasi masalah dapat dirumuskandalam kalimat pertanyaan denganmemperhatikan kata tanya what, when, who,where, why, how much.

(c) Masalah harus memberi manfaat yangjelas.

(d) Masalah PTK harus feasible, artinyadapat dipecahkan dan ditangani.

2). Perumusan Masalah dan analisisPenyebab.

Setelah diidentifikasi masalah dapat dirumuskandalam kalimat pertanyaan denganmemperhatikan kata tanya what, when, who,where, why, how much.

Contoh :Sekurang-kurangnya 75% siswa kelas I SMPNegeri Wangun Sleman pada tahun ajaran2007/2008 semester 1 tidak mengikuti pelajaranPenjas.

Analisis penyebab masalah. Melalui diskusidinalisis kemungkinan penyebabnya,dikembangkan, membuat alat pengambil data :angket, observasi, wawancara. Data dinalisisdan disimpulkan penyebab-penyebabnya.

Contoh :Sekurang-kurangnya 75% siswa kelas I SMPNegeri Wangun Sleman pada tahun ajaran2007/2008 semester 1 tidak mengikuti pelajaranPenjas.

Analisis penyebab masalah. Melalui diskusidinalisis kemungkinan penyebabnya,dikembangkan, membuat alat pengambil data :angket, observasi, wawancara. Data dinalisisdan disimpulkan penyebab-penyebabnya.

3). Pengembangan Intervensi.

Pengembangan intervensi merupakan langkahke tiga dari planning.Intervensi dikembangkan berdasar akarpenyebab masalah. Intervensi yang dipilih harusdidukung oleh sumber daya yang ada.

3). Pengembangan Intervensi.

Pengembangan intervensi merupakan langkahke tiga dari planning.Intervensi dikembangkan berdasar akarpenyebab masalah. Intervensi yang dipilih harusdidukung oleh sumber daya yang ada.

Penelitian tindakan yang ideal sebetulnyadilakukan secara berpasangan antara pihak yangmelakukan tindakan dan pihak yang mengamatijalannya tindakan. Karena mengurangi unsursubjektivitas.

Kolaborasi dapat dilakukan oleh dua orang gurudengan cara bergantian mengamati.Ketika ia mengajar adalah seorang guru, danketika mengamati, dia adalah seorang peneliti.Bentuki lain peneliti melakukan pengamatanterhadap diri sendiri (dalam bahasa jawa“ngrogoh sukmo”).

Penelitian tindakan yang ideal sebetulnyadilakukan secara berpasangan antara pihak yangmelakukan tindakan dan pihak yang mengamatijalannya tindakan. Karena mengurangi unsursubjektivitas.

Kolaborasi dapat dilakukan oleh dua orang gurudengan cara bergantian mengamati.Ketika ia mengajar adalah seorang guru, danketika mengamati, dia adalah seorang peneliti.Bentuki lain peneliti melakukan pengamatanterhadap diri sendiri (dalam bahasa jawa“ngrogoh sukmo”).

Tahap 2. Pelaksanaan Tindakan.Tahap ke 2 dari penelitian tindakan adalah

pelaksanaan yang merupakan penerapan isirancangan yaitu mengenakan tindakan kelas.Pada tahap ini guru harus ingat dan berusahamentaati apa yang sudah dirumuskan dalamrancangan/sesuai dengan skenario, tetapi harusberlaku wajar, tidak dibuat-buat.Pelaksanaan tindakan umumnya dilakukan 2-3bulan.Skenario hendaknya dijabarkan serinci mungkin.

Tahap 2. Pelaksanaan Tindakan.Tahap ke 2 dari penelitian tindakan adalah

pelaksanaan yang merupakan penerapan isirancangan yaitu mengenakan tindakan kelas.Pada tahap ini guru harus ingat dan berusahamentaati apa yang sudah dirumuskan dalamrancangan/sesuai dengan skenario, tetapi harusberlaku wajar, tidak dibuat-buat.Pelaksanaan tindakan umumnya dilakukan 2-3bulan.Skenario hendaknya dijabarkan serinci mungkin.

Rincian tindakan harus menjelaskan :(a) langkah demi langkah kegiatan yang

akan dilakukan.(b) kegiatan yang harus dilakukan guru(c) kegiatan yang harus dilakukan siswa(d) rincian jenis media pembelajaran yang

akan digunakan dan cara mengguna-kannya.

(e) jenis instrumen yang akan digunakanuntuk penggumpul data danpenjelasan rinci cara penggunaannya.

Rincian tindakan harus menjelaskan :(a) langkah demi langkah kegiatan yang

akan dilakukan.(b) kegiatan yang harus dilakukan guru(c) kegiatan yang harus dilakukan siswa(d) rincian jenis media pembelajaran yang

akan digunakan dan cara mengguna-kannya.

(e) jenis instrumen yang akan digunakanuntuk penggumpul data danpenjelasan rinci cara penggunaannya.

Tahap ke 3 Pengamatan atau observasi

Tahap ini sebenarnya bersamaan dengan saatpelaksanaan. Pengamatan dilakukan pada waktutindakan sedang berjalan, keduanya berlangsung dalamwaktu yang sama.

Tahap ini peneliti / guru melakukan pengamatandan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadiselama pelaksanaan tindakan berlangsung.

Pengumpulan data menggunakan format observasipenilaian yang sudah disusun, serta pengamatan secaracermat pelaksanaan skenario dari waktu ke waktu sertadampaknya terhadap proses dan hasil belajar siswa.

Data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif(hasil tes) dan data kualitatif (antusias)

Tahap ke 3 Pengamatan atau observasi

Tahap ini sebenarnya bersamaan dengan saatpelaksanaan. Pengamatan dilakukan pada waktutindakan sedang berjalan, keduanya berlangsung dalamwaktu yang sama.

Tahap ini peneliti / guru melakukan pengamatandan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadiselama pelaksanaan tindakan berlangsung.

Pengumpulan data menggunakan format observasipenilaian yang sudah disusun, serta pengamatan secaracermat pelaksanaan skenario dari waktu ke waktu sertadampaknya terhadap proses dan hasil belajar siswa.

Data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif(hasil tes) dan data kualitatif (antusias)

Untuk mendapatkan data yang akurat perludisusun suatu instrumen yang valid dan reliabel.Instrumen yang valid adalah instrumen yangmampu mengukur apa yang seharusnya diukur.Relibel menyangkut akurasi dan konsistensi alatpengumpul data. Instrumen yang berubah-ubahmaka instrumen tersebut tidak dapat dipercaya.Pada PTk dikenal pula practical validity/reliability. Artinya sepanjang anggota kelompokpenelitian memutuskan bahwa instrumen validdan reliabel, maka dapat digunakan.

Untuk mendapatkan data yang akurat perludisusun suatu instrumen yang valid dan reliabel.Instrumen yang valid adalah instrumen yangmampu mengukur apa yang seharusnya diukur.Relibel menyangkut akurasi dan konsistensi alatpengumpul data. Instrumen yang berubah-ubahmaka instrumen tersebut tidak dapat dipercaya.Pada PTk dikenal pula practical validity/reliability. Artinya sepanjang anggota kelompokpenelitian memutuskan bahwa instrumen validdan reliabel, maka dapat digunakan.

Strategi meningkatkan validitas menurut Lather(Connolle, 1994)a) Face validy, setiap anggota kelompok penelititindakan saling mengecek/menilai dan memutuskanvaliditas suatu instrumen dan data dalam proseskolaborasi dalam PTKb) Triangulasi, menggunakan berbagai sumber datauntuk meningkatkan kualitas penilaian.c) Critical reflection, setiap tahap siklus PTK dirancangutk meningkatkan kualitas pemahamand) Catalytic validity (validitas pengetahuan) yangdihasilkan oleh peneliti tindakan bergantung padakemapuan peneliti sendiri dalam mendorong adanyaperubahan (improvement)

Strategi meningkatkan validitas menurut Lather(Connolle, 1994)a) Face validy, setiap anggota kelompok penelititindakan saling mengecek/menilai dan memutuskanvaliditas suatu instrumen dan data dalam proseskolaborasi dalam PTKb) Triangulasi, menggunakan berbagai sumber datauntuk meningkatkan kualitas penilaian.c) Critical reflection, setiap tahap siklus PTK dirancangutk meningkatkan kualitas pemahamand) Catalytic validity (validitas pengetahuan) yangdihasilkan oleh peneliti tindakan bergantung padakemapuan peneliti sendiri dalam mendorong adanyaperubahan (improvement)

Ada beberapa macam triangulasi:a) theoritical triangulation, menggunakan teoridalam upaya menelaah sesuatub) data triangulation, mengambil data dariberbagai suasana, waktu, tempat, dan jenis.c) source triangulation, mengambil data dariberbagai nara sumber.d) methode trianglation, menggunakan berbagaimetode pengumpulan data.e) Instrmental triangulation, denganmenggunakan berbagai jenis alat/instrumen.f) analytic trianglation, menggunakann berbagaicara/metode analisis.

Ada beberapa macam triangulasi:a) theoritical triangulation, menggunakan teoridalam upaya menelaah sesuatub) data triangulation, mengambil data dariberbagai suasana, waktu, tempat, dan jenis.c) source triangulation, mengambil data dariberbagai nara sumber.d) methode trianglation, menggunakan berbagaimetode pengumpulan data.e) Instrmental triangulation, denganmenggunakan berbagai jenis alat/instrumen.f) analytic trianglation, menggunakann berbagaicara/metode analisis.

Tahap ke 4 Refleksi (reflecting)Tahapan ini dimaksud untuk mengkaji secara

menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasardata yang telah terkumpul kemudian dilakukan evaluasiguna menyempurnakan tindakan berikutnya.

Refleksi pada PTK mencakup analisis, sintesis, danpenilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yangdilakukan. Jika terdapat masalah dari proses refleksimaka dilakukan proses pengkajian ulang pada siklusberikutnya meliputi : perencanaan ulang, tindakanulang, dan pengamatan ulang sehingga permasalahanteratasi.

Tahap ke 4 Refleksi (reflecting)Tahapan ini dimaksud untuk mengkaji secara

menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasardata yang telah terkumpul kemudian dilakukan evaluasiguna menyempurnakan tindakan berikutnya.

Refleksi pada PTK mencakup analisis, sintesis, danpenilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yangdilakukan. Jika terdapat masalah dari proses refleksimaka dilakukan proses pengkajian ulang pada siklusberikutnya meliputi : perencanaan ulang, tindakanulang, dan pengamatan ulang sehingga permasalahanteratasi.

FORMAT PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN .

I. PENDAHALUANA. Latar Belakang MasalahB. Identifikasi MasalahC. Perumusan dan Pemecahan MasalahD. Tujuan PenelitianE. Manfaat Hasil Penelitian

II. KAJIAN PUSTAKA & HIPOTESISTINDAKAN

III METODOLOGI PENELITIANDAFTAR PUSTAKA

FORMAT PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN .

I. PENDAHALUANA. Latar Belakang MasalahB. Identifikasi MasalahC. Perumusan dan Pemecahan MasalahD. Tujuan PenelitianE. Manfaat Hasil Penelitian

II. KAJIAN PUSTAKA & HIPOTESISTINDAKAN

III METODOLOGI PENELITIANDAFTAR PUSTAKA

1. JUDUL (Maksimal 20 kata, jelas masalah, tindakan, hasilyang diharapakan, dan tempat penelitian)

2. PENDAHULUAN (Masalah jelas, penyebab dan identifikasi

penyebab)3. PERUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH (Rumusan

masalah, bentuk tindakan, indikator keberhasilan)4. TUJUAN (Sesuai dengan rumusan masalah)5. MANFAAT (Jelas manfaat hasil penelitiannya)6. KAJIAN PUSTAKA (Relevan dengan masalah yang dikaji,

jelas kerangka berpikirnya)7. METODE PENELITIAN (Jelas subyek, tempat, waktu,

langkah-langkah PTK, tepat siklusnya, kriteriakeberhasilan)

8. JADUAL PENELITIAN (Jelas jadual penelitiannya )9. DAFTAR PUSTAKA (Penulisannya sesuai tata aturan)10. PENGUNAAN BAHASA

1. JUDUL (Maksimal 20 kata, jelas masalah, tindakan, hasilyang diharapakan, dan tempat penelitian)

2. PENDAHULUAN (Masalah jelas, penyebab dan identifikasi

penyebab)3. PERUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH (Rumusan

masalah, bentuk tindakan, indikator keberhasilan)4. TUJUAN (Sesuai dengan rumusan masalah)5. MANFAAT (Jelas manfaat hasil penelitiannya)6. KAJIAN PUSTAKA (Relevan dengan masalah yang dikaji,

jelas kerangka berpikirnya)7. METODE PENELITIAN (Jelas subyek, tempat, waktu,

langkah-langkah PTK, tepat siklusnya, kriteriakeberhasilan)

8. JADUAL PENELITIAN (Jelas jadual penelitiannya )9. DAFTAR PUSTAKA (Penulisannya sesuai tata aturan)10. PENGUNAAN BAHASA

Recommended