View
18
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Efektivitas Pemimpin, Efektivitas Tim, dan Iklim Pelayanan Melalui Pemimpin Transformasional
Sebagai Mediator (Studi Kasus pada MUC Consulting Group)
Nida Azzahra dan Riani Rachmawati
Program Studi Ekstensi Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia
E-mail: nida.azzahra@ui.ac.id
Abstrak
Skripsi ini membahas mengenai pengaruh kecerdasan emosional terhadap efektivitas pemimpin, efektivitas tim, dan iklim pelayanan melalui kepemimpinan transformasional sebagai mediator. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif lebih spesifik pada single cross sectional design. Penelitian ini menggunakan data dari karyawan yang bekerja dalam suatu tim di perusahaan konsultan. Setiap variable diukur dengan menggunakan kuesioner dan hasilnya diolah dengan software Structural Equation Modeling (SEM). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional akan memediasi kecerdasan emosional dengan efektivitas pemimpin, efektivitas tim, dan iklim pelayanan secara positif. Dampak secara praktiknya akan dibahas lebih lanjut dalam penelitian ini beserta batasan penelitian dan ide untuk penelitian di masa depan. Kata kunci : Kecerdasan Emosional, Efektivitas Pemimpin, Efektivitas Tim, Iklim Pelayanan, Kepemimpinan Transformasional, Structural Equation Modeling.
The effect of Emotional Intelligence to Leader Effectiveness, Team Effectiveness, and Service Climate through Transformational Leadership as a Mediator (Case Study in MUC
Consulting Group)
Abstract
The focus of this study is to discuss about the effect of emotional intelligence to leadership effectiveness, team effectiveness, and service climate through transformational leadership as a mediator. This study is a quantitative research with using descriptive design more specifically on single cross sectional design. This study use the data from the employee that work in a team in consultant firm. Every variable measure with questionnaire and the result will be analyzed by Structural Equation Modeling (SEM) software. The result from this study shows transformational leadership mediates the relationship between emotional intelligence and leadership effectiveness, team effectiveness, and service climate positively. The practical implications of this study are discussed together with the limitation and ideas for future research. Keywords: Emotional Intelligence, Leadership Effectiveness, Team Effectiveness, Service Climate, Transformational Leadership, Structural Equation Modeling.
Pengaruh kecerdasan…, Nida Azzahra, FE UI, 2013
Pendahuluan
Penelitian mengenai emosi dalam konteks kepemimpinan telah menjadi topik yang
populer di antara para peneliti perilaku organisasi selama beberapa dekade (Gooty, Connelly,
Griffith, & Gupta, 2010; Harms & Credé, 2010 dalam Cavazotte, Moreno, Hickmann, 2012).
Penelitian tersebut memiliki korelasi untuk mengetahui keterkaitan antara emosi pemimpin
dan bawahan dalam lingkungan kerja.
Secara garis besar, seorang pemimpin dituntut untuk memiliki baik kecerdasan
intelektual maupun kecerdasan emosional. Menurut John Barbuto dan Mark Burbach (2006)
dalam Esfahania, Soflub (2011), pemimpin yang memiliki kemampuan untuk memahami dan
mengontrol emosi, akan merasakan komitmen yang lebih tinggi terhadap organisasi dan
menghasilkan rasa percaya diri pada bawahan sehingga mereka akan dihormati dan diterima
oleh karyawan lainnya. Dengan kata lain, kecerdasan emosional pemimpin jelas akan
memiliki pengaruh terhadap bawahannya.
Barling, Slater, & Kelloway (2000); Leban & Zulauf (2004); Mandell & Pherwani
(2003) membuktikan bahwa kecerdasan emosional saling terkait dengan kepemimpinan
transformasional. Selain itu, Palmer, Walls, Burgess, & Stough, (2001) dalam Y. Hur, Van
den Berg, Wilderom (2011) menyatakan bahwa terdapat korelasi signifikan antara kecerdasan
emosional dengan beberapa faktor dalam kepemimpinan transformasional seperti
inspirational, motivational, dan individual consideration.
Bass (1985) dalam Esfahania, Soflub (2011) mendeskripsikan kepemimpinan
transformasional sebagai seorang pemimpin yang merangsang bawahannya untuk mengubah
motif, kepercayaan, nilai, dan kemampuannya sehingga kepentingan dan tujuan individu
bawahannya sesuai dengan visi untuk organisasi mereka. Perilaku pemimpin seperti inilah
yang akan mentransformasi bawahannya untuk mencapai potensi yang maksimal serta
menghasilkan kinerja yang paling baik.
Dalam beberapa hal, karakteristik kepemimpinan transformasional dapat digunakan
untuk memahami konsep dan melakukan pengukuran efektivitas kepemimpinan seorang
pemimpin. Salah satu karakteristik yang membedakan pendekatan kepemimpinan
transformasional dengan pendekatan kepemimpinan lainnya adalah keterlibatan secara aktif
dengan nilai personal bawahan dimana menurut Bass, pemimpin transformasional akan secara
aktif mencari nilai personal bawahannya kemudian mengubahnya menjadi lebih dari saat ini,
sehingga bawahan tersebut bisa menjadi seseorang yang memiliki nilai bagi organisasi (D.
Jung et al. 2009).
Pengaruh kecerdasan…, Nida Azzahra, FE UI, 2013
Selain memiliki pengaruh langsung terhadap individu, pemimpin transformasional
dikatakan dapat mempengaruhi lingkungan tim ketika mereka mengubah sikap dan nilai dari
bawahannya menuju arah pencapaian tujuan (Bass, Avolio, Jung & Berson, 2003 dalam Y.
Hur, Van den Berg, Wilderom, 2011).
Bukan hanya memiliki pengaruh positif terhadap efektivitas pemimpin dan tim,
pemimpin transformasional juga dikatakan dapat mempengaruhi persepsi bawahan akan iklim
pelayanan, dimana melalui perilaku secara simbolik dan verbal mereka akan meningkatkan
antusiasme dan optimisme di antara bawahan serta menciptakan iklim positif di antara tim
yang mereka pimpin (McColl-Kennedy & Anderson, 2002; Pirola-Merlo, Härtel, Mann, &
Hirst, 2002 dalam Y. Hur, Van den Berg, Wilderom, 2011).
Tinjauan Teoritis
Menurut Salovey dan Mayer (1990) dalam Y. Hur, Van den Berg, Wilderom (2011),
kecerdasan emosional adalah bagian dari kecerdasan sosial yang melibatkan kemampuan
untuk memahami perasaan dan emosi diri sendiri atau orang lain, membedakan emosi, serta
menggunakan informasi tersebut untuk membimbing pikiran dan tindakan individu.
Kecerdasan emosional menurut Salovey yang dikutip oleh Goleman (Goleman, 1995)
terbagi menjadi 5 hal utama yaitu Mengenali Emosi Diri/ Self awareness (suatu kemampuan
untuk mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi), Mengelola Emosi/ Self Control
(kemampuan individu dalam menangani perasaan agar dapat terungkap dengan tepat
sehingga tercapai keseimbangan dalam diri individu), Memotivasi Diri Sendiri/ Self
Motivation (kemampuan dalam hal memotivasi dan menguasai diri sendiri), Mengenali Emosi
Orang Lain/ Empathy (kemampuan seseorang untuk mengetahui bagaimana peraasaan orang
lain), Membina Hubungan/ Social Skills (kemampuan dalam membina hubungan merupakan
kemampuan seseorang dalam mengatur hubungannya dengan orang lain).
Kepemimpinan transformasional seperti yang telah dikemukakan oleh Bass
merupakan gaya kepemimpinan yang dapat meningkatkan ketertarikan pengikut, membuat
pengikut peduli dan menerima tujuan dan misi yang ditawarkan pemimpin serta mampu
mengarahkan pengikut untuk dapat melihat sesuatu hal demi kebaikan grup dibanding
kepentingan mereka sendiri, hal ini akan membuat kinerja pengikut melebihi yang diharapkan
serta mendapat kepuasan dan komitmen akan grup tersebut. Sehingga pemimpin
transformasional akan menginspirasikan pengikutnya untuk mencapai tujuan tertentu tanpa
perlu dijanjikan akan diberikan imbalan tertentu.
Pengaruh kecerdasan…, Nida Azzahra, FE UI, 2013
Bass membagi komponen dalam kepemimpinan transformasional menjadi empat poin
(dalam Judge and Picollo, 2004) yaitu Idealized Influence merupakan seorang pemimpin yang
dianggap model ideal bagi pengikut sehingga pengikut ingin menirunya, Inspirational
Motivation merupakan seorang pemimpin yang berperilaku dengan cara yang mampu
memotivasi dan menginspirasi orang-orang yang ada di sekeliling mereka dengan memberi
makna dan tantangan atas kerja yang dilakukan oleh para pengikutnya, Intellectual
Stimulation merupakan seorang pemimpin yang merangsang kreatifitas dan inovasi pengikut
dengan menantang asumsi, ide, dan pemetaan masalah mereka akan suatu hal, Individualized
Consideration merupakan seorang pemimpin yang memberikan perhatian khusus atas
kebutuhan setiap pengikut dalam rangka mencapai prestasi.
Kecerdasan emosional pemimpin jelas akan memiliki pengaruh terhadap keluaran
perusahaan yang bisa dilihat dari tiga hal yaitu Efektivitas Pemimpin, Efektivitas Tim, dan
Iklim Pelayanan. Seorang pemimpin dikatakan efektif bila mampu membawa bawahan dan
timnya sukses dalam mencapai tujuan tim maupun organisasi, tim tersebut dapat berfungsi
dengan baik dalam artian terdapat keseimbangan internal didalamnya, dan dapat beradaptasi
dengan baik atas adanya perubahan eksternal.
Tim yang efektif adalah tim yang berkomitmen akan kesuksesan perusahaannya,
mereka berbagi nilai terkait dengan kualitas, keamanan maupun kepuasan pelanggan mereka
juga bertanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaannya (Wageman, Hackman, &
Lehman, 2005).
Wageman, Hackman, & Lehman juga mengatakan bahwa kriteria efektivitas tim bisa
dilihat dalam tiga hal yaitu nilai output produktifitas tim yang memenuhi atau melebihi
standar yang ditetapkan, kemampuan anggota tim dalam melakukan kerjasama dalam suatu
pekerjaan, serta adanya kontribusi positif bagi individu itu sendiri.
Iklim pelayanan menurut Schneider, White, and Paul (1998) diartikan sebagai suatu
persepsi karyawan terhadap kebijakan kualitas pelayanan, praktik, dan prosedur dalam
organisasi. Iklim pelayanan juga dianggap sebagai perilaku terkait kualitas pelayanan yang
mendapatkan penghargaan, dukungan dan pengharapan di organisasi tersebut.
Iklim pelayanan yang positif telah dibuktikan akan memproduksi hasil yang
bermanfaat dalam hal kualitas pelayanan maupun output performa lainnya (de Jong, de
Ruyter & Lemmink, 2004). Sehingga dengan adanya iklim pelayanan yang positif maka akan
menciptakan beberapa keuntungan antara lain adanya loyalitas pelanggan dan penambahan
laba dari adanya konsumen yang loyal tersebut (Vargo & Lusch, 2004 dalam Schneider and
Bowen, 2009).
Pengaruh kecerdasan…, Nida Azzahra, FE UI, 2013
Metode Penelitian
Penelitian dilakukan pada sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang
konsultan yaitu MUC Consulting Group. Secara keseluruhan, peneliti menyebarkan 200
kuesioner dan dilakukan dalam empat tahap waktu yaitu pada minggu ke 2 dan 3 bulan
November 2012, bulan Januari dan minggu pertama Februari 2013, minggu pertama bulan
Maret 2013, serta minggu pertama dan kedua bulan Mei 2013. Sebanyak 7 kuesioner tidak
dapat diterima peneliti, sehingga hanya 186 kuesioner yang digunakan peneliti dalam
mengolah data.
Teknik yang digunakan peneliti dalam non probability sampling adalah convenience
sampling, dimana peneliti berusaha mengambil sampel yang mudah ditemui. Dalam
pengambilan jumlah sampel, peneliti menggunakan teknik yang sesuai dengan software yang
digunakan yaitu SEM (Structural Equation Modeling).
Tabel J.1 Tabel Perhitungan Jumlah Sampel
Variabel Jumlah Indikator Kecerdasan Emosional 4 Kepemimpinan Transformasional 5 Efektivitas Pemimpin 4 Efektivitas Tim 16 Iklim Pelayanan 8 Total Indikator 37 Total sampel: 37 x 5 = 185 sampel
Penelitian ini menggunakan model konseptual dari jurnal Transformational
Leadership as a Mediator Between Emotional Intelligence and Team Outcomes seperti
ditunjukkan di bawah ini:
Gambar J.1 Model Penelitian
Sumber: Young Hee Hur, Peter T. van den Berg, Celeste P.M. Wilderom (2011), “Transformational leadership as a
mediator between emotional intelligence and team outcomes” The Leadership Quarterly 22 (2011) 591–603.
Kepemimpinan Transformasional
Kecerdasan Emosional
Efektivitas Pemimpin
Efektivitas Tim
Iklim Pelayanan
Pengaruh kecerdasan…, Nida Azzahra, FE UI, 2013
Mengacu pada jurnal dan model diatas, hipotesis penelitiannya:
H1: kecerdasan emosional memiliki pengaruh positif dengan kepemimpinan
transformasional.
H2: kepemimpinan transformasional memiliki pengaruh positif dengan (a) efektivitas
pemimpin, (b) efektivitas tim, dan (c) iklim pelayanan.
H3: kepemimpinan transformasional menjadi mediasi hubungan antara kecerdasan emosional
dengan (a) efektivitas pemimpin, (b) efektivitas tim, dan (c) iklim pelayanan.
Peneliti melakukan studi lapangan dengan cara menyebarkan kuesioner pada
karyawan. Kuesioner ini berisi seperangkat pernyataan tertulis yang diberikan kepada
responden yang kemudian dijawab dengan menggunakan “Skala Likert 5 poin”. Kuesioner
yang digunakan adalah Wong and Law Emotional Intelligence Scale (WLEIS: Wong & Law,
2002) yang terdiri dari 16 item untuk mengukur kecerdasan emosional, Multifactor
Leadership Questionnaire (MLQ-Form 5X-Short; Bass & Avolio, 2004) untuk mengukur
kepemimpinan transformasional dan efektivitas pemimpin, kuesioner efektivitas tim yang
menyadur dari International Journal of Educational Sciences, serta Global Service Climate
Scale 8 item untuk mengukur iklim pelayanan. Selain menggunakan kuesioner, peneliti juga
melakukan wawancara dengan manajer HRD dan beberapa karyawan.
Hasil Analisa
1. Pretest
Pada tahap pretest, peneliti melakukan uji reliabilitas dan validitas untuk mengetahui
indikator mana yang relevan dengan variabel penelitian dan indikator yang tidak signifikan
akan dihilangkan dari pertanyaan kuesioner.
Tabel J.2 Hasil Uji Reliabilitas Pretest
Konstruk Cronbach’s Alpha
Kecerdasan Emosional dimensi Self Emotion Appraisal 0.681 Kecerdasan Emosional dimensi Others' Emotion Appraisal 0.809 Kecerdasan Emosional dimensi Regulation of Emotion 0.783 Kecerdasan Emosional dimensi Uses of Emotion to Facilitate Performance 0.981
Sumber: Output SPSS 16 Hasil Olahan Peneliti
Pengaruh kecerdasan…, Nida Azzahra, FE UI, 2013
Tabel J.2 Hasil Uji Reliabilitas Pretest
Konstruk Cronbach’s Alpha
Kepemimpinan Transformasional dimensi Inspirational Motivation
0.840
Kepemimpinan Transformasional dimensi Idealized Influence Attributed
0.633
Kepemimpinan Transformasional dimensi Idealized Influence Behaviour
0.758
Kepemimpinan Transformasional dimensi Intellectual Stimulation
0.824
Kepemimpinan Transformasional dimensi Individualized Consideration
0.730
Efektivitas Pemimpin 0.778 Efektivitas Tim 0.962 Iklim Pelayanan 0.916
Sumber: Output SPSS 16 Hasil Olahan Peneliti
Tabel J.3 Hasil Uji Validitas Pretest
Konstruk KMO Kecerdasan Emosional dimensi Self Emotion Appraisal 0.680 Kecerdasan Emosional dimensi Others' Emotion Appraisal 0.709 Kecerdasan Emosional dimensi Regulation of Emotion 0.672 Kecerdasan Emosional dimensi Uses of Emotion to Facilitate Performance 0.750 Kepemimpinan Transformasional dimensi Inspirational Motivation 0.748 Kepemimpinan Transformasional dimensi Idealized Influence Attributed 0.636 Kepemimpinan Transformasional dimensi Idealized Influence Behaviour 0.679 Kepemimpinan Transformasional dimensi Intellectual Stimulation 0.529 Kepemimpinan Transformasional dimensi Individualized Consideration 0.536 Efektivitas Pemimpin 0.568 Efektivitas Tim 0.866 Iklim Pelayanan 0.813
Sumber: Output SPSS 16 Hasil Olahan Peneliti
Pengaruh kecerdasan…, Nida Azzahra, FE UI, 2013
Tabel J.4 Rangkuman Profil Responden
No. Pertanyaan Jumlah Persentase 1 Jenis Kelamin Pria 56.5% 2 Usia 26 – 30 tahun 39.8% 3 Waktu Kerja 4-6 tahun 36.6% 4 Divisi Konsultan 52.2% 5 Pendidikan S1 58.1%
Sumber: Output excel hasil olahan peneliti
2. Analisis Deskriptif Kuesioner
Deskripsi data berfungsi untuk memaparkan isi dari penelitian yang tercangkup dalam
kuesioner yang digunakan sehingga didapatkan gambaran yang jelas mengenai apa saja yang
sudah diteliti dalam penelitian tanpa melakukan uji hipotesis terlebih dahulu (Sarwono, 2012).
Tabel J.5 Nilai Rata-rata (Mean) Jawaban Responden
Variabel Dimensi Nilai Mean Kecerdasan Emosional
3.38
Self Emotion Appraisal 3.38 Others' Emotion Appraisal 3.05 Regulation of Emotion 3.90 Uses of Emotion to Facilitate
Performance 3.32
Kepemimpinan Transformasional
3.32
Inspirational Motivation 3.29 Idealized Influence Attributed 3.34 Idealized Influence Behaviour 3.41 Intellectual Stimulation 3.38 Individualized Consideration 3.13 Efektivitas Pemimpin
3.39
Efektivitas Tim 3.51 Iklim Pelayanan 3.36
Sumber: Output excel hasil olahan peneliti
Untuk Kepemimpinan Transformasional, hasil rata-rata jawaban per item pertanyaan
memperlihatkan bahwa karyawan MUC Consulting Group melihat pemimpin mereka sebagai
sosok pemimpin yang ideal dikarenakan beberapa hal yang melekat pada diri maupun
Pengaruh kecerdasan…, Nida Azzahra, FE UI, 2013
perilaku pemimpin tersebut. Karyawan merasa pemimpin mereka akan dapat dijadikan contoh
yang ideal bila perilaku yang dicerminkan pemimpin dalam kegiatan sehari-harinya mampu
membangkitkan rasa hormat mereka serta lebih mementingkan kebersamaan dalam
melakukan pekerjaan. Untuk Kecerdasan Emosional, sebagian besar karyawan melihat
pemimpin mereka memiliki kecerdasan emosional yang baik dari kemampuan pemimpin
dalam mengatur emosinya. Pemimpin dianggap memiliki kontrol yang baik atas emosinya
sendiri khususnya dalam hal mengontrol amarah maupun emosi negatif lainnya. Hal ini
karena karyawan menganggap pemimpin adalah individu yang memiliki pemahaman yang
baik akan emosinya sendiri sehingga mampu mengontrol emosi mereka.
Mayoritas responden “sering” merasa pemimpin mereka sebagai pemimpin yang
efektif ketika mampu memimpin tim tersebut serta memenuhi kebutuhan bawahan yang
berkaitan dengan pekerjaan. Sedangkan dalam hal Efektivitas Tim, responden melihat adanya
peranan dan tanggung jawab yang jelas bagi setiap anggota tim serta adanya tujuan yang jelas
dan sudah ditetapkan bagi tim tersebut. Hal ini berarti setiap anggota tim memiliki tugas yang
sudah dipersiapkan sesuai dengan peranannya masing-masing serta adanya prioritas terkait
dengan tugas di tim tersebut. Variabel terakhir yaitu Iklim Pelayanan, memperlihatkan bahwa
karyawan menilai sumber daya manusia yang ada di MUC Consulting Group memang
memiliki suatu nilai lebih dari sisi pengetahuan dan keahlian yang mampu mempengaruhi
kualitas pelayanan karyawan terhadap pelanggan.
3. Confirmatory Factor Analysis (CFA)
Confirmatory Factor Analysis (CFA) memiliki tujuan untuk membuat model
hubungan antara varabel laten dengan variabel teramati, kemudian mengkonfirmasi apakah
variabel-variabel teramati tersebut memang merupakan ukuran atau refleksi yang tepat dari
variabel latennya (Wijanto, 2008).
Tabel J.6 Standardized Loading Factor ( ) dan t-value Setelah Eliminasi
Variabel Indikator Standardized
Loading Factors
t-value Kesimpulan
Kecerdasan Emosional
KEA 0.79 11.86 Valid KEB 0.72 10.49 Valid KEC 0.70 9.96 Valid KED 0.56 7.53 Valid
Pengaruh kecerdasan…, Nida Azzahra, FE UI, 2013
Variabel Indikator Standardized
Loading Factors
t-value Kesimpulan
Kepemimpinan Transformasional
TRA 0.79 12.65 Valid TRB 0.88 14.92 Valid TRC 0.93 16.99 Valid TRD 0.86 14.56 Valid TRE 0.81 13.12 Valid
Efektivitas Pemimpin
EP1 0.80 12.29 Valid EP2 0.78 12.28 Valid EP3 0.81 12.69 Valid EP4 0.77 12.13 Valid
Efektivitas Tim
ET1 0.75 11.64 Valid ET2 0.59 8.88 Valid ET4 0.65 10.08 Valid ET5 0.63 9.27 Valid ET6 0.77 12.07 Valid ET7 0.70 10.67 Valid ET8 0.74 11.61 Valid ET9 0.59 8.59 Valid ET11 0.53 7.87 Valid ET12 0.65 9.70 Valid ET13 0.73 11.36 Valid ET14 0.79 12.57 Valid ET15 0.71 10.84 Valid
Iklim Pelayanan
IP1 0.62 9.10 Valid IP2 0.75 11.67 Valid IP3 0.78 12.32 Valid IP4 0.70 10.45 Valid IP5 0.83 13.66 Valid IP6 0.75 11.67 Valid IP7 0.73 11.09 Valid IP8 0.74 11.38 Valid
Sumber: Output Lisrel 8.51 Hasil Olahan Peneliti
Tabel J.7 Analisis Reliabilitas Model Pengukuran
Variabel Nilai CR Nilai VE Kesimpulan Kecerdasan Emosional 0.79 0.49 reliabel Kepemimpinan Transformasional 0.93 0.73 reliabel Efektivitas Pemimpin 0.87 0.62 reliabel Efektivitas Tim 0.92 0.47 reliabel Iklim Pelayanan 0.91 0.55 reliabel
Pengaruh kecerdasan…, Nida Azzahra, FE UI, 2013
Dari analisis reliabilitas model pengukuran diatas, seluruh konstruk memiliki nilai CR
≥ 0,7 dan VE ≥ 0,5 dan mendekati 0,5, sehingga dapat disimpulkan bahwa reliabilitas dari
model pengukuran ini adalah baik.
4. Uji Kecocokan Model Pengukuran (Goodness of Fit)
Tabel J.8 Uji Kecocokan Model Pengukuran (Goodness of Fit)
Ukuran Goodness of Fit Hasil Estimasi Statistic Chi-Square 1,012.18 P-value 0.00 Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) 0.06 Expected Cross-Validation Index (ECVI) 6.54 ECVI for Saturated Model 7.60 ECVI for Independence Model 28.84 Independence AIC 5,335.34 Model AIC 1,210.18 Saturated AIC 1,406.00 Independence CAIC 5,335.34 Model CAIC 1,628.53 Saturated CAIC 4,376.70 Normed Fit Index (NFI) 0.80 Non-Normed Fit Index (NNFI) 0.89 Comparative Fit Index (CFI) 0.90 Incremental Fit Index (IFI) 0.90 Relative Fit Index (RFI) 0.78 Standardized RMR 0.13 Goodness of Fit Index (GFI) 0.77 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) 0.73 Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) 0.66 Critical N (CN) 120.67
Sumber: Output Lisrel 8.51 Hasil Olahan Peneliti
5. Uji Kecocokan Model Strutural (Goodness of Fit)
Tabel J.9 Uji Kecocokan Model Pengukuran (Goodness of Fit)
Ukuran Goodness of Fit Hasil Estimasi Statistic Chi-Square 1,074.91 P-value 0.00 Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) 0.064 Expected Cross-Validation Index (ECVI) 6.82 ECVI for Saturated Model 7.60 ECVI for Independence Model 28.84 Independence AIC 5,335.34
Pengaruh kecerdasan…, Nida Azzahra, FE UI, 2013
Ukuran Goodness of Fit Hasil Estimasi Model AIC 1,260.91 Saturated AIC 1,406.00 Independence CAIC 5,491.69 Model CAIC 1,653.90 Saturated CAIC 4,376.70 Normed Fit Index (NFI) 0.79 Non-Normed Fit Index (NNFI) 0.88 Comparative Fit Index (CFI) 0.89 Incremental Fit Index (IFI) 0.89 Relative Fit Index (RFI) 0.77 Standardized RMR 0.14 Goodness of Fit Index (GFI) 0.76 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) 0.72 Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) 0.66 Critical N (CN) 116.17
Sumber: Output Lisrel 8.51 Hasil Olahan Peneliti
6. Analisis Hubungan Kausal
Gambar J.2 Hasil Path Diagram LISREL (Standardized Loading Factor)
Sumber: Output Lisrel 8.51 Hasil Olahan Peneliti
Gambar J. 3 Hasil Path Diagram LISREL (t-values)
Sumber: Output Lisrel 8.51 Hasil Olahan Peneliti
Pengaruh kecerdasan…, Nida Azzahra, FE UI, 2013
Pada hipotesis pertama (H1), disebutkan bahwa kecerdasan emosional memiliki
hubungan positif dengan kepemimpinan transformasional. Hipotesis ini dapat diterima karena
diperoleh t-value sebesar 8.77. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan di MUC Consulting
Group merasakan bahwa kecerdasan emosional memiliki hubungan positif dengan
kepemimpinan transformasional. Seperti juga dalam penelitian Hur, Van den Berg, Wilderom
(2011), faktor dalam kepemimpinan transformasional memiliki korelasi dengan kecerdasan
emosional.
Pada hipotesis kedua (H2a) disebutkan bahwa kepemimpinan transformasional
memiliki hubungan positif dengan efektivitas pemimpin. Berdasarkan hasil olahan data,
diperoleh t-value sebesar 9.64 dimana nilai tersebut lebih besar dari 1,64 sehingga dapat
disimpulkan bahwa hipotesis ini dapat diterima. Hal ini menjelaskan bahwa terdapat
hubungan yang positif antara kepemimpinan transformasional dengan efektivitas pemimpin.
Hal ini juga sesuai dalam penelitian Hur, Van den Berg, Wilderom (2011), dimana
kepemimpinan transformasional mempengaruhi efektivitas pemimpin secara positif.
Pada hipotesis kedua (H2b) disebutkan bahwa kepemimpinan transformasional
memiliki hubungan positif dengan efektivitas tim dengan nilai t-values 8.97 yang
menunjukkan hipotesis ini dapat diterima. Hal ini menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang
positif antara kepemimpinan transformasional dengan efektivitas tim. Hal ini berbeda dengan
penelitian Hur, Van den Berg, Wilderom (2011), dimana kepemimpinan transformasional
tidak terbukti mempengaruhi efektivitas tim. Pemimpin transformasional dikatakan tidak
memberikan pengaruh terhadap efektivitas tim.
Pada hipotesis kedua (H2c) disebutkan bahwa kepemimpinan transformasional
memiliki hubungan positif dengan iklim pelayanan. Berdasarkan hasil olahan data, diperoleh
t-value sebesar 7.45 dimana nilai tersebut lebih besar dari 1,64 sehingga dapat disimpulkan
bahwa hipotesis ini dapat diterima. Hal ini menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang positif
antara kepemimpinan transformasional dengan iklim pelayanan. Hal ini juga sesuai dalam
penelitian Hur, Van den Berg, Wilderom (2011), dimana kepemimpinan transformasional
mempengaruhi iklim pelayanan secara positif. Iklim pelayanan selain merupakan gambaran
persepsi karyawan terhadap kebijakan kualitas pelayanan, tapi juga diartikan sebagai persepsi
karyawan terhadap prosedur dan praktik yang ada di organisasi tersebut (Schneider, White,
and Paul (1998)).
Pengaruh kecerdasan…, Nida Azzahra, FE UI, 2013
Untuk hipotesis ketiga ((H3a) yang menyatakan bahwa kepemimpinan
transformasional menjadi mediasi hubungan antara kecerdasan emosional dengan efektivitas
pemimpin dapat dilihat dari dua lintasan diagram yaitu dari KE à TR dan TR à EP. Nilai t-
values dari kedua lintasan ini sama-sama lebih besar dari 1,64 sehingga hipotesis ini dapat
diterima.
Untuk hipotesis ketiga ((H3b) yang menyatakan bahwa kepemimpinan
transformasional menjadi mediasi hubungan antara kecerdasan emosional dengan efektivitas
tim dapat dilihat dari dua lintasan diagram yaitu dari KE à TR dan TR à ET. Nilai t-values
dari kedua lintasan ini sama-sama lebih besar dari 1,64 sehingga hipotesis ini dapat diterima.
Untuk hipotesis ketiga ((H3c) yang menyatakan bahwa kepemimpinan
transformasional menjadi mediasi hubungan antara kecerdasan emosional dengan iklim
pelayanan dapat dilihat dari dua lintasan diagram yaitu dari KE à TR dan TR à IP. Nilai t-
values dari kedua lintasan ini sama-sama lebih besar dari 1,64 sehingga hipotesis ini dapat
diterima.
Kesimpulan 1. Kecerdasan emosional berpengaruh positif terhadap kepemimpinan
transformasional.
Dari hasil olah data sebelumnya dikatakan bahwa sebagian besar karyawan MUC
Consulting Group melihat pemimpin mereka sebagai sosok pemimpin transformasional
dikarenakan perilaku yang tercermin dari diri pemimpin. Perilaku pemimpin yang paling
mempengaruhi anggapan ini yaitu dari sikap pemimpin yang mampu mengontrol emosi
mereka khususnya dalam menahan emosi negatif di depan bawahan. Dengan mampu
menahan emosi di depan bawahan maka bawahan merasa atasan mereka adalah pemimpin
yang memiliki emosi yang stabil, sehingga bawahanpun merasa pemimpin mereka bisa
diandalkan di segala situasi. Kecenderungan menahan emosi inilah yang dilakukan sebagian
besar pemimpin di MUC Consulting Group. Sangat jarang ditemukan atasan yang emosinya
meledak-ledak walaupun bawahannya melakukan kesalahan fatal.
Hal kuat yang melatarbelakangi sifat atasan adalah budaya organisasi MUC
Consulting Group yang melekat kuat. Budaya organisasi di MUC Consulting Group lebih
kepada budaya kebersamaan, pengertian, dan negosiasi (hasil wawancara dengan Manajer
HRD). Sejak awal dari pemilihan karyawan di MUC Consulting Group, pasti akan
disesuaikan dengan budaya tersebut. Sistem perekrutan sangat menentukan tipe karyawan
Pengaruh kecerdasan…, Nida Azzahra, FE UI, 2013
yang dipilih. Sikap pemimpin yang mampu menahan emosinya ini dianggap sebagai nilai
lebih bagi karyawan karena mereka dianggap mampu mengendalikan emosi negatif mereka.
Karena bawahan melihat hal positif dari sikap pimpinan, mereka merasa nyaman dengan
kultur di MUC Consulting Group.
2. Kepemimpinan transformasional berpengaruh positif terhadap efektifitas pemimpin,
efektifitas tim, dan iklim pelayanan.
Di MUC Consulting Group, sikap atau perilaku seorang pemimpin dianggap sebagai
ciri dari pemimpin yang efektif. Alasannya adalah karena bawahan melihat pemimpin tersebut
mampu membawa timnya mencapai tujuan dengan memberikan performa yang maksimal
serta adanya kepuasan bawahan akan tim tersebut. Sehingga hipotesis yang menyatakan
adanya pengaruh positif dari kepemimpinan transformasional terhadap efektivitas pemimpin
dapat berlaku di MUC Consulting Group.
Selain itu, tim di MUC Consulting Group dianggap sebagai tim yang efektif karena
adanya peranan dan tanggung jawab yang jelas bagi setiap anggota tim serta adanya tujuan
yang jelas dan sudah ditetapkan bagi tim tersebut. Selain itu adanya sumber daya manusia
yang mendukung dan komunikasi yang cukup dikatakan sebagai sebab terciptanya tim yang
efektif. Tiga faktor utama yang mempengaruhi efektivitas tim di MUC Consulting Group
yaitu adanya sumber daya yang penting yang bisa dilihat dari kualitas tiap karyawan,arah dan
tujuan yang jelas serta kepemimpinan yang baik.
Ketiga hal ini akan menuntun suatu tim dalam menetapkan prioritas pekerjaan dan
tugas masing-masing anggota tim. Dimana dengan adanya kejelasan tugas yang dudukung
pula dengan individu berkualitas ditambah pula dengan pemimpin yang mampu memberikan
arahan akan pekerjaan tim nya akan menciptakan kondisi dimana suatu tim dirasa efektif
dalam melakukan pekerjaannya.
Dari sisi iklim pelayanan, yang sangat kental terasa adalah adanya kode etik yang
melandasi setiap pekerjaan yang dilakukan (hasil wawancara dengan Manajer HRD). MUC
Consulting Group sangat mengedepankan etika dalam melakukan pekerjaan sehari –hari,
karena konsultan memang memiliki kode etik yang mengatur tingkah laku mereka. Setiap
kebijakan, prosedur maupun praktik akan selalu mengacu pada kode etik perusahaan yang
sekaligus menjadi visi dan misi MUC Consulting Group.
Pengaruh kecerdasan…, Nida Azzahra, FE UI, 2013
Pengetahuan dan keahlian tidak terlepas dari campur tangan pemimpin sebagai
penggerak bawahannya dalam berperilaku seperti yang diharapkan perusahaan, Seperti yang
telah disinggung sebelumnya, kode etik bukan hanya sekedar menjadi landasan visi dan misi
tingkah laku karyawan, namun juga menjadi tolok ukur sikap pemimpin.
3. Kecerdasan emosional berpengaruh positif terhadap efektifitas pemimpin, efektifitas tim,
dan iklim pelayanan dengan dimediasi oleh kepemimpinan transformasional
Dengan adanya kepemimpinan transformasional sebagai mediator maka dapat
dikatakan bahwa pemimpin yang memiliki kecerdasan emosional yang baik akan dinilai
sebagai pemimpin yang efektif. Hal ini dikarenakan pemimpin tersebut memperlihatkan
perilaku yang lebih condong ke arah pemimpin transformasional. Efektivitas pemimpin akan
terlihat dari perilaku mereka yang dapat mengatur emosinya dengan tepat, dalam hal ini
adalah kemampuan untuk bersikap secara rasional walaupun dalam situasi yang sulit.
Pemimpin yang memiliki kecerdasan emosional yang baik juga dikatakan mampu
menciptakan tim yang efektif. Hal ini dikarenakan pemimpin transformasional mampu
memimpin suatu tim dengan menciptakan kondisi dan lingkungan tim yang kondusif dan
nyaman bagi anggota timnya. Kemampuan memimpin suatu tim dengan baik dan efektif ini
tentu saja tidak terlepas dari adanya pengaruh kecerdasan emosional pemimpin yang mampu
mengatur emosinya dan memahami emosi orang lain dalam hal ini adalah anggota timnya.
Dengan adanya kemampuan mengatur emosi inilah maka tim tersebut berada dalam kondisi
yang stabil walaupun dalam kondisi sulit sekalipun.
Selain itu, pemimpin yang memiliki kecerdasan emosional yang baik akan mampu
menciptakan iklim pelayanan yang lebih baik. Iklim pelayanan yang merupakan persepsi
karyawan terhadap prosedur dan kebijakan perusahaan, dipengaruhi oleh kecerdasan
emosional pemimpin yang mementingkan kode etik konsultan dalam setiap perilakunya.
Seorang pemimpin yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi akan mampu menjaga
perilakunya sesuai dengan standar yang ada, yang kemudian akan terefleksikan pada
kepemimpinan transformasional.
Penilaian akan efektivitas pemimpin dan tim serta iklim pelayanan di MUC
Consulting Groups merupakan hasil dari persepsi bawahan akan perilaku pemimpinnya dalam
kegiatan sehari-hari. Bawahan melihat setiap tindakan pemimpin dan belajar dari sikap
pemimpin tersebut untuk kemudian diaplikasikan pada diri mereka. Karyawan menilai bahwa
pemimpin transformasional di MUC Consulting Groups memiliki kecerdasan emosional yang
tinggi khususnya dari sisi kemampuan pemimpin dalam mengatur emosinya.
Pengaruh kecerdasan…, Nida Azzahra, FE UI, 2013
Dari hasil penelitian ini pula dapat diketahui bahwa karyawan MUC Consulting
Groups membutuhkan sosok pemimpin yang lebih dari hanya sekedar pemimpin yang
memiliki kemampuan teknis dan manajerial yang baik. Karyawan MUC Consulting Groups
membutuhkan pemimpin yang memiliki kompetensi sebagai pemimpin transformasional
dengan kecerdasan emosional yang tinggi.
Karena kembali lagi pada budaya organisasi di MUC Consulting Groups yang lebih
pada kekeluargaan, maka ikatan emosional diantara mereka sangat tinggi dan menjadi standar
persepsi bawahan terhadap atasan. Hal ini juga terbuktikan dari sistem perekrutan yang lebih
melihat kepada sisi psikologis dan emosional daripada sisi intelektual.
Saran
Dengan adanya penelitian ini, dapat diketahui bahwa kecerdasan emosional
berpengaruh terhadap efektivitas pemimpin, tim dan iklim pelayanan yang dapat memiliki
implikasi khususnya dalam area seleksi karyawan dan juga pengembangan manajerial
perusahaan.
MUC Consulting Groups sudah memiliki pemimpin transformasional yang dianggap
oleh bawahannya sebagai sosok pemimpin yang bisa diandalkan. Pemimpin tersebut
didapatkan dari suatu proses yang panjang yang dimulai dari proses perekrutan pegawai
dengan menitikberatkan pada unsur psikologis calon pegawai. Sehingga saran peneliti,
perusahaan tetap memfokuskan pada tes psikologis yang nantinya akan mengetahui calon
pegawai mana yang memiliki kompetensi sebagai pemimpin transformasional dimana
pemimpin tersebut bukan hanya memiliki pengetahuan teknis dan dasar menajerial yang baik
tapi juga pemimpin yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi.
Selain melalui seleksi pegawai yang lebih condong kepada sisi “psikologis” calon
karyawan apakah bisa sesuai standar perusahaan, MUC Consulting Groups juga dapat
membangun kecerdasan emosional melalui program pelatihan manajerial perusahaan.
Program pelatihan ini dapat dilakukan berulang-ulang dengan target setiap pemimpin akan
mampu memahami kecerdasan emosional mereka sendiri dan juga lebih meningkatkan
kecerdasan emosional tersebut.
MUC Consulting Groups juga dapat memodifikasi performance appraisal yang sudah
ada menjadi lebih fokus terhadap sisi personal serta kecerdasan emosional pemimpin seperti
apa yang diharapkan oleh bawahan. Karena performance appraisal di MUC Consulting
Groups melakukan penilaian secara dua arah, maka dengan adanya sarana ini, perusahaan
Pengaruh kecerdasan…, Nida Azzahra, FE UI, 2013
akan mengevaluasi gaya kepemimpinan serta mengetahui keinginan karyawan terhadap
pimpinannya.
Terkait dengan iklim pelayanan, untuk mengetahui bagaimana pandangan klien
terhadap MUC Consulting Groups, peneliti menyarankan agar perusahaan membuat semacam
survey dengan menanyakan penilaian klien terhadap pekerjaan yang dilakukan konsultan
MUC Consulting Groups. Survey ini bisa dilakukan secara berkala ketika ada program
pelatihan bulanan ke klien atau bisa juga secara acak ketika perusahaan melakukan tindakan
maintain ke klien tersebut (misalnya pada saat lunch atau dinner discussion).
Daftar Referensi Ad de Jong, Ko de Ruyter and Jos Lemmink (2005); Service Climate in Self-Managing
Teams: Mapping the Linkage of Team Member Perceptions and Service Performance
Outcomes in a Business-to-Business Setting; Journal of Management Studies 42:8
Ayoko, Oluremi B, and Callan, Victor J. (2010); Teams Reactions to Conflict and Teams Task
and Social Outcomes: The Moderating Role of Transformational and Emotional
Leadership. European Management Journal 28: 220– 235
Cavazotte, Flavia, Moreno, Valter, and Hickmann, Mateus (2012); Effects of Leader
Intelligence, Personality and Emotional Intelligence on Transformational Leadership
and Managerial Performance. The Leadership Quarterly 23: 443–455
Esfahani, Nooshin , Hamid, Gheze, Soflu (2011); Relationship Between Emotional
Intelligence and Transformational Leadership in Physical Education Managers.
Procedia - Social and Behavioral Sciences 30: 2384 – 2393 2011
Hughes, Richard L., Robert C. Ginnett, Gordon J. Curphy (1999); Leadership 3rd ed.
Enhancing the lessons of experience. Mc Graw-Hill
Judge, Timothy A and Piccolo, Ronald F. (2004); “Transformational and Transactional
Leadership: A Meta-Analytic Test of Their Relative Validity”, Journal of Applied
Psychology Vol. 89 No. 5: 755-768
Jung, Dongil, Francis J, Yammarino, Jin K., Lee (2009); Moderating Role Of Subordinates'
Attitudes on Transformational Leadership and Effectiveness: A multi-cultural and
multi-level perspective. The Leadership Quarterly 20: 586–603
Pengaruh kecerdasan…, Nida Azzahra, FE UI, 2013
Kralj, Anna, David, Solnet (2010); Service Climate and Customer Satisfaction in A Casino
Hotel: An exploratory case study. International Journal of Hospitality Management
29: 711–719
Levi, Daniel (2007); Group Dynamics for Teams2nd Ed. Sage
Maholtra, Naresh K., Birks, David F. (2005); Marketing Research An Applied Approach,
Updated Second European Edition
Mc Shane, Steven L, Mary, Ann, Von, Glinov; Organizational Behavior 4th Ed.
Menges, Jochen I., Frank, Walter, Bernd, Vogel, Heike, Bruch (2011); Transformational
Leadership Climate: Performance Linkages, Mechanisms, and Boundary Conditions
at the Organizational Level. The Leadership Quarterly 22: 893–909
Nahavandi, Afsaneh (2009); The Art and Science of Leadership 5th Edition. Pearson Prentice
Hall
Newstrom, John W. and Keith Davis (1997); Organizational Behavior: Human Behavior at
Work10th ed, McGraw-Hill Companies
Sarwono, Jonathan (2012); Metode Riset Skripsi Pendekatan Kuantitatif Menggunakan
Prosedur SPSS. PT Elex Media Komputindo: Jakarta
Satiadarma, Monty P., Fidelis E. Waruwu (2003); Mendidik Kecerdasan. Pustaka Populer
Obor: Jakarta
Schneider, B, White, SS, & Paul, MC (2004); ‘Linking Service Climate and Customer
Perceptions of Service Quality: Test of A Causal Model, “Journal of Applied
Psychology, vol. 83, no. 2, pp. 150-163
Schneider and Bowen (2009): Modeling the Human Side of Service Delivery. Service Science
1(3), pp. 154-168
Sugiyono, Prof. Dr.; Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta
Thompson, Leigh L. (2008); Making the Team: A Guide for Manager 3rd Ed. Pearson
Prentice Hall
Pengaruh kecerdasan…, Nida Azzahra, FE UI, 2013
Wageman, Ruth, J Richard, Hackman, Erin, Lehman (2005); Team Diagnostic Survey:
Development of an Instrument. The Journal of Applied Behavioral Science: 41
Wang, Xiao-Hua (Frank), Jane M., Howell (2012); A Multilevel Study of Transformational
Leadership, Identification, and Follower Outcomes. The Leadership Quarterly 23:
775–790
Wijanto, Setyo Hari (2008); Structural Equation Modeling dengan LISREL 8.8 Konsep &
Tutorial
Y. Hur, Peter Van den Berg, Celeste P.M. Wilderom (2011); Transformasional Leadership as
a Mediator Between Emotional Intelligence and Team Outcomes. The Leadership
Quarterly 591-60.
Pengaruh kecerdasan…, Nida Azzahra, FE UI, 2013
Recommended