View
220
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Pimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai
Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu
VOL. 3 NO. 3
SEPT 2013
245
PENGARUH MOTIVASI DAN KOMUNIKASI PIMPINAN
TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA KANTOR
KOMISI PEMILIHAN UMUM (KPU) PROPINSI BENGKULU
Septi Rindawati
Sekolah Ilmu Administrasi Bengkulu
Abstract
The focus of this study was to determine the effect of motivation and
communication with the Office of the General Elections Commission (KPU)
Bengkulu province. This research uses quantitative analysis techniques. As for
predicting how far the influence between two or more variables, the authors use
regression analysis method. The analysis showed significant relationship between
the variables of motivation and communication to increase employee job
performance. The method used in this study is a survey method. The amount of
sample as many as 47 people. The results of this study it can be concluded that
there is a significant effect of motivation on the performance stated in the
correlation value of 86.2%. In addition, the existence of significant influence on the
performance of communication variables were expressed quantitatively correlation
coefficient of 60.5%. There is significant motivation and communication jointly on
the performance of employees with effect value was 88%.
Key word: motivation, communication, job performance
PENDAHULUAN
Motivasi merupakan elemen penting dalam mempertahankan, mencapai dan
meningkatkan kinerja organisasi, hal ini dikarenakan keefektifan aparatur dalam
melakukan pekerjaan mereka dan menghadapi tantangan baik dari dalam maupun dari
luar tergantung dari pengaruh yang diterima dari pemimpin mereka. Oleh karenanya
seorang pemimpin memiliki peran yang aktif dan akan selalu terlibat dalam masalah-
masalah yang ada dalam lingkungan kerjanya. Pemimpin mampu menstimulasi usaha
agar aparatur bawahannya lebih kreatif dan inovatif, dengan memberikan perhatian pada
kebutuhan aparatur bawahannya dan pengaruh yang ideal. Jika pemimpin berhasil
mempengaruhi aparatur bawahannya dengan memotivasi, menjadii inspirator,
mestimulasi kretifitas dan menghargai bawahanya maka akan dipastikan aparatur akan
bekerja dengan baik, sungguh-sungguh dan loyal pada Dinas, yang pada akhirnya
aparatur bawahannya akan tergerak untuk melakukan lebih dari yang diharapkan.
Berkaitan dengan hal tersebut, melihat motivasi dan komunikasi yang ada pada
Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu dalam menjalani
rutinitasnya sehari-hari berpedoman pada tugas pokok dan fungsi dari masing masing
bidang. Komunikasi pemimpin yang ada pada saat ini antara bidang yang satu dengan
bidang yang lain sesuai dengan jabatan yang didudukinya, secara objektif komunikasi
pimpinan yang dapat mengakomodasikan pekerjaannya dengan kemampuan yang
dimilikinya sangat menentukan sekali dalam pencapaian tujuan.
Penulis dalam pengamatan sekilas dalam pelaksanaan administrasi
kepemerintahan keberadaan pemimpin yang ditugaskan pada suatu instansi itu adalah
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Pimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai
Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu
VOL. 3 NO. 3
SEPT 2013
246
orang-orang yang mampu dan sanggup mengakomodir pelaksanaan tugasnya yang baik
oleh bawahan dan memiliki kemampuan untuk membimbing bawahan yang kurang
cakap dalam menjalankan tugasnya. Keberhasilan pemimpin suatu instansi dengan
memlilki sumber daya manusia yang berkualitas dan berpotensi tinggi akan mencapai
keberhasilan. Keberhasilan tersebut akan dapat dicapai apabila dalam pelaksanaannya
didukung dengan komunikasi yang terarah. Komunikasi merupakan faktor yang paling
penting untuk mempengaruhi keberhasilan kerja, dan menjadi variabel dalam penelitian
ini. Berkenaan dengan adanya proses komunikasi maka proses pemberian informasi dari
atasan kepada bawahan akan terjadi, dimana pada karyawan akan mengetahui apa yang
harus dikerjkan dalam hubungan dengan kegiatan kerjasama untuk mencapai tujuan
organisasi.
Komunikasi berfungsi sebagai kontrol organisasi yang maksudnya untuk
mengendalikan perilaku anggotanya sesuai dengan hierarki dan panduan formal yang
harus dipatuhi oleh karyawan. Sedangkan komunikasi sebagai pendorong motivasi
dengan maksud menjelaskan kepada karyawan apa yang harus dilakukan, bagaimana
mereka bekerja dengan baik, dan apa yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja
mereka agar dapat menjadi lebih baik.
Namun jika diamati ternyata peningkatan prestasi kerja aparatur pada Kantor
KPU Provinsi Bengkulu tersebut sedang-sedang saja. Dengan kata lain tidak tinggi
atau tidak rendah hal ini dapat diindentifikasi dari disiplin kepatuhan jam kerja, juga
ditandai dengan adanya kurang menghargai sarana kerja, banyak kesalahan yang
cenderung ke pemborosan dan beberapa faktor lain yang merupakan ciri dari rendahnya
kinerja aparatur. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi untuk meningkatkan
prestasi kerja aparatur tersebut diantaranya “ Sikap Pemimpin” yang komunikatif. Hal
ini dapat dilihat pada unit kerja tertentu yang aparaturnya dengan sukarela bekerja giat,
bahkan rela kerja lembur bertugas di bawah tekanan yang harus dicapai. Pengamatan
sementara yang dapat diidentifikasikan adalah karena sikap pemimpin yang konsisten,
konsekuen serta mengayomi, melibatkan aparatur dalam menyusun dan menetapkan
target yang hendak dicapai. Disamping itu komunikasi yang efektif untuk memecahkan
masalah baik yang bersifat horizontal dan vertikal, sehingga pada setiap bagian atau
subdin tidak mudah begitu saja pada masalah yang dihadapi.
Pengukuran keberhasilan suatu lembaga pemerintah yang diklasifikasikan
dengan kata kinerja, untuk sebagai tolak ukur pekerjaan yang dihaslikan oleh
sesorang/kelompok orang sebagai kewajiban dan tanggungjawab dengan
memperhatikan kaidah-kaidah atau aturan-aturan berlaku. Sebagaimana dalam penilaian
pekerjaan terdiri dari berbagai aspek dalam pelaksanaan pekerjaan yang tertuang dalam
bentuk kesetiaan, prestasi kerja, tanggungjawab, ketaatan, kejujuran, kerjasama,
prakarsa dan kepemimpinan.
Penulis dalam pengamatan sekilas dalam pelaksanaan administrasi
kepemerintahan keberadaan pemimpin yang ditugaskan pada suatu instansi itu
khususnya pada Kantor KPU Provinsi Bengkulu dapat diidentifikasi masalahnya adalah
sebagai berikut:
1. Pimpinan dalam mengakomodasi pelaksanaan tugasnya kepada bawahan belum
maksimal khususnya dalam membimbing bawahan yang kurang cakap dalam
menjalankan tugasnya.
2. Peningkatan prestasi kerja aparatur pada Kantor KPU Provinsi Bengkulu tersebut
sedang-sedang saja dengan kata lain tidak tinggi atau tidak rendah hal ini dapat
diindentifikasi dari disiplin kepatuhan jam kerja, juga ditandai dengan adanya kurang
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Pimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai
Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu
VOL. 3 NO. 3
SEPT 2013
247
menghargai sarana kerja, banyak kesalahan yang cenderung ke pemborosan dan
beberapa faktor lain yang merupakan ciri dari rendahnya kinerja aparatur.
3. Sikap Pemimpin yang kurang komunikatif. Hal ini dapat dilihat pada unit kerja
tertentu yang aparaturnya dengan sukarela bekerja giat, bahkan rela kerja lembur
bertugas dibawah tekanan yang harus dicapai.
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan pada latar belakang tersebut
diatas, penulis akan melakukan penelitian dengan judul : “Pengaruh Motivasi dan
Komunikasi Pimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Kantor Komisi
Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu”
TINJAUAN PUSTAKA
Peranan Motivasi Dalam Organisasi
Organisasi pada hakekatnya adalah terdiri dari kumpulan orang-orang
bersama unsur-unsur lainnya yang disusun dan diatur sehingga merupakan kesatuan
yang teratur untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Orang-orang yang bekerja dalam
organisasi dapat berada dalam posisi pimpinan, maupun bawahan. Apabila bawahan
telah menjalankan tugas yang diberikan kepadanya dengan baik, itu adalah memang
yang diharapkan. Jika tugas yang dibebankan kepada bawahan tidak dapat
terlaksana dengan baik, maka kita perlu mengetahui sebab sebabnya. Hal ini
mungkin karena memang pegawai tersebut tidak mampu menyelesaikan pekerjaan
yang ditugaskan, tetapi mungkin juga karena pegawai tersebut tidak mempunyai
dorongan atau motivasi untuk bekerja dengan baik.
Oleh karena itu yang menjadi tugas dari seorang pimpinan untuk bisa
memberikan motivasi (dorongan) kepada bawahannya agar dapat bekerja sesuai
dengan keinginan pimpinan. Mereka yang bekerja pada organisasi mengharapkan
agar mereka dapat memenuhi kebutuhan hidup dari pekerjaan tersebut. Organisasi
perlu sekali memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan maupun keinginan para
pegawai. Keinginan memperoleh uang jelas merupakan rangsangan yang bersifat
nyata. Jadi, memang tidak perlu disangsikan lagi bahwa uang merupakan suatu hal
yang berharga bagi seseorang untuk mendorong dalam mewujudkan apa yang
diinginkan. Salah satu bentuk motivasi dapat dinyatakan dalam wujud uang, karena
uang merupakan suatu bentuk kesejahteraan yang diberikan kepada para pegawai
dalam rangka memotivasi atau mendorong pegawai untuk bekerja lebih baik.
Pengertian kesejahteraan bagi pegawai adalah "Setiap pelayanan atau kenikmatan
hidup yang diberikan oleh pimpinan atau organisasi".
Selain kesejahteraan, wujud motivasi itu dapat berupa pemberian penghargaan
atas pelaksanaan tugas dengan baik. Apabila seseorang pegawai mampu bekerja dan
melaksanakan tugas dengan baik, pimpinan wajib memberikan penghargaan kepada
yang bersangkutan. Penghargaan itu dapat terbentuk sebagai berikut:
1. Pujian yang dinyatakan dengan kata-kata.
2. Pujian yang dinyatakan secara tertulis dalam bentuk piagam atau tanda
penghargaan satya lencana dan sejenisnya.
3. Percepatan kenaikan gaji berkala
4. Promosi kenaikan pangkat atau jabatan.
5. Pemberian barang yang bermanfaat bagi yang bersangkutan dalam
pelaksanaan tugas.
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Pimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai
Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu
VOL. 3 NO. 3
SEPT 2013
248
Sehubungan dengan tingkah laku bawahan dalam kehidupan organisasi harus
berorientasi pada tugas, maka tingkah laku bawahan yang biasanya didorong oleh
keinginan untuk mencapai tujuan harus diamati, diawasi, dan diarahkan dalam
pelaksanaan tidak boleh bertentangan dengan norma atau sistem nilai dan segala
ketentuan yang tugas mereka guna mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan,
ada dalam kehidupan organisasi. Jadi untuk itu diperlukan pengetahuan dan
kemampuan teknik untuk menciptakan situasi sehingga menimbulkan motivasi atau
dorongan bagi mereka untuk berperilaku sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh
organisasi.
Menurut Maslow ada lima macam kebutuhan manusia seperti yang dikutip
oleh Zainun (1989) mengai Lima jenjang kebutuhan pokok manusia tersebut adalah :
a. Kebutuhan-kebutuhan dasar manusia sehari-hari untuk makan, minum,
berpakaian, bertempat tinggal, dan kebutuhan-kebutuhan fisik lainnya (Physical
Needs).
b. Kebutuhan-kebutuhan untuk memperoleh keselamatan, keamanan, jaminan atau
perlindungan dari ancaman yang membahayakan kelangsungan hidup dan
kehidupannya dengan segala aspeknya (Safety Needs).
c. Kebutuhan-kebutuhan untuk disukai dan menyukai, disenangi dan menyenangi,
dicintai, dan mencintai, kebutuhan untuk bergaul, berkelompok, bermasyarakat,
berbahasa dan bernegara, menjadi anggota kelompok yang lebih besar (Socian
Needs).
d. Kebutuhan-kebutuhan untuk memperoleh kehormatan, penghormatan, pujian,
penghargaan dan pengakuan. (The Needs for Esteem). Kebutuhan-kebutuhan untuk
memperoleh kebanggaan, keagungan, kekaguman, dan kemasyhuran sebagai seorang
yang mampu dan berhasil untuk mewujudkan bakatnya, dengan hasil prestasi yang
luar biasa (he Needs for Self Actualization).
Selain itu, untuk para pegawai pada suatu organisasi dapat juga dilakukan
dengan melalui pengembangan, yang mana pengembangan itu dapat berupa
pendidikan dan latihan. Kellogg dalam Moekijat (1992:13), merumuskan
pengembangan sebagai berikut: "Suatu perubahan dalam orang-suatu perubahan
yang menguntungkan yang memungkinkan dia bekerja lebih efektif. Hasil
pengembangan cara seorang manajer mengetahui hal itu terjadi adalah bahwa
pegawai memiliki pengetahuan atau informasi baru, dapat menerapkan pengetahuan
lama dengan cara yang baru, atau mempunyai minat yang lebih besar untuk
menerapkan apa yang ia ketahui". Efisiensi suatu organisasi sangat tergantung baik
buruknya pengembangan anggota organisasi itu sendiri. Tujuan ini dapat tercapai
dengan baik apabila pegawai-pegawainya dilatih secara sempurna. Latihan-latihan
yang diberikan pada pegawai, biasanya akan dapat mendorong para pegawai bekerja
lebih keras. Hal ini disebabkan karena pegawai-pegawai yang telah dilatih, lebih
mengetahui dengan baik tugas-tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Adapun untuk mengetahui adanya suatu kemajuan atau tidak, yaitu
menggunakan sistem penilaian. Sistem penilaian ini akan memberikan gambaran
tentang tinggi rendahnya prestasi kerja dari pegawai, yang akan mempengaruhi
produktivitas kerja pegawai. Faktor-faktor yang biasa dipakai untuk penilaian adalah:
“Kuantitas dan kualitas pekerja, kerja sama, kepemimpinan, kehati-hatian,
pengetahuan mengenai jabatannya, kerajinan, kesetiaan, dapat tidaknya diandalkan,
dan inisiatif”.
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Pimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai
Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu
VOL. 3 NO. 3
SEPT 2013
249
Jadi apapun yang dilakukan oleh seorang atasan dalam menggerakkan bawahan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, diharapkan pada akhirnya dapat
memberikan kepuasan kerja kepada bawahan. Kepuasan kerja itu sendiri dapat
terwujud apabila kebutuhan yang ada pada diri setiap bawahan dapat terpenuhi. Jadi,
perlu dipahami bahwa kebutuhan yang dimiliki seseorang berbeda-beda antara satu
dengan yang lainnya dan kebutuhan yang paling kuat. Suatu saat tertentu akan terjadi
daya pendorong yang menggerakan (memotivasi) seseorang untuk berperilaku kearah
tercapainya tujuan. Sehingga, dalam hal ini dapat dimengerti betapa pentingnya
motivasi dalam kehidupan organisasi. Seorang atasan atau manajer dapat dikatakan
berhasil dalam menggerakan bawahan, apabila menciptakan motivasi yang tepat bagi
bawahannya dalam suatu organisasi.
Para peneliti seperti Argyris, Mc Gregor, dan Maslow yang diterjemahkan oleh
f-liedjrachman Ranupandjoyo, Suad Husnan (1996:234) berpendapat bahwa motivasi
pegawai tidak hanya uang ataupun keinginan akan kepuasan, tetapi juga kebutuhan
untuk peningkatan produktivitas kerja dan pekerjaan yang mempunyai arti. "Motivasi
yang penting bagi pegawai menurut model ini adalah pengembangan tanggung jawab
bersama untuk mencapai tujuan organisasi dan anggota-anggota organisasi, dimana
setiap pegawai menyumbangkan sesuai dengan kepentingan dan kemampuan mereka".
Pengertian Komunikasi
Menurut Kreitner dan Kinicki (2000:429) mendefinisikan bahwa;
Communication is defined as the excchange of informasion between a sender and a
receiver, and the inference (perception) of meaningbetween the individuals involved”
kamunikasi dapat diartikan sebagai pertukaran informasi antara pengirim dan si
penerima, serta kesimpulan(persepsi) dari arti antara individu-individu yang terlibat di
dalam proses komunikasi tersebut.
Sementara menurut pendapat Raymond (1996: 5) menyatakan bahwa :
“ Communication is essential to all organization, extermely, a bussiness can not survive
if it doesn’ communicatte and efficiently, customer will go else where, if they can not
their field correctly and quickly, or they have to waste valuable time trying to diciphere
message intermally a bussiness will fail if a employee recive confusing memos, report,
instruction or other messages. A misinterpreted memo can create costly delays a poorly
writen repor can lead to someone wrong decision, confusing instruction can cost injure,
the distrution of defencive equiment on product unless of unimportant account”.
Komunikasi merupakan faktor yang paling penting untuk mempengaruhi
peningkatan kinerja, dan menjadi varibel dalam penelitian ini. Bekenaan dengan
adanya proses komunikasi, maka proses pemberian informasi dari atasan kepada
bawahan akan terjadi, dimana para karyawan akan mengetahui apa yang harus dikerjkan
dalam hubungan dengan usaha kerjasama untuk mencapai tujuan organisasi.
Komunikasi berfungsi sebagai kontrol organisasi yang maksudnya untuk
mengendalikan perilaku anggotanya sesuai dengan hierarki dan paduan formal yang
harus dipatuhi oleh para karyawan. Sedangkan komunikasi sebagai pendorong motivasi
maksudnya adalah menjelaskan kepada karyawan apa yang harus dilakukan, bagaimana
mereka mengerjakan dengan baik, dan apa yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki
kinerja mereka agar dapat menjadi lebih baik.
Fungsi komunikasi sebagai pengungkapan emosional maksudnya adalah
bagaimana para karyawan menunjukkan rasa kecewa atau rasa puas mereka terhadap
pemenuhan kebutuhan sosial mereka. Akhirnya fungsi komunikasi sebagai informasi
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Pimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai
Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu
VOL. 3 NO. 3
SEPT 2013
250
yang maksudnya adalah bagaimana informasi yang diperlukan individu atau kelompok
untuk mengambil keputusan dengan meneruskan data untuk mengenali dan menilai
alternatif pilihan.
Sebagaimana telah dikemukakan pentingnya komunikasi dan langkah-langkah
dari proses komunikasi, berikut ini akan dibahas tipe-tipe komunikasi yang secara
khusus mengenai komunikasi administrasi.
Tipe-tipe yang mempengaruhi anggota organisasi dan disahkan secara
Komplementer sehingga komunikasi menjadi efektif adalah :
1. Komunikasi formal dan informal
2. Komunikasi ke atas, kebawah dan horizontal
3. Komunikasi lisan dan tertulis
4. Komunikasi non verbal
Lebih lanjut dapat disampaikan bahwa komunikasi formal dilakukan secara
resmi melalui jaringan struktur organisasi, sedangan komunikasi informal adalah
dilakukan melalui wadah yang sebenarnya dari jaringan-jaringan pesanan, wahana yang
dapat membantu mencapai tujuan organisasi. komunikasi keatas (upward
communication) yang dianjurkan adalah keterbukaan, mendengarkan keluhan-keluhan
karyawan dan survey semangat kerja, sedangkan komunikasi ke bawah (donward
communication) mencakup pemberian pedoman, instruksi-instruksi, perintah-perintah
dan peringatan. Komunikasi horizontal (horizotal communication) adalah suatu
komunikasi yang memungkiinkan untuk melakukan koordinasi antar anggota.
Dari semua hal yang telah dikemukakan dan disampaikan dalam penjelasan ,
maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi suatu sarana atau wahana dalam
memberikan petunjuk pada suatu organsasi atau kelompok agar dapat berjalan
sebagaimana mestinya dilakukan oleh orang-orang yang terlibat didalamnya untuk
mencapai tujuan organisasi.
C. Pengertian Prestasi Kerja
Organisasi mempengaruhi keputusan – keputusan yang menyangkut sumber daya
manusia, selajutnya sumber daya manusia mempengaruhi bentuk sebuah organisasi.
Pengaruh organisasi adalah atribut yang mencerminkan kondisi organisasi saat ini dan
masa yang akan datang. Audit situasional haruslah mendaftar karasteristik organisasi,
sebelum menentukan program – program sumber daya manusia yang paling tepat dan
akurat. Sumber daya manusia haruslah selaras dengan analisis organisasional antara
lain : Tujuan organisasi, sumber dayanya, iklim organisasi dan struktur orgasisasinya.
Menurut John Westerman dan Pauline Donughue (1992 :160-161) : “Orang–orang
yang berada didalam suatu organisasi perlu mengetahui apa yang mereka harapkan,
bagaimana pengukurannya, dan yang terpenting lagi bagaimana perkembangannya,
dengan tujuan untuk meningkatkan kecakapan seseorang dan meningkatkan nilai
tambah, mengidentifikasi kesulitan – kesulitan yang membatasi peningkatan guna
mencapai yang telah diproyeksikan “.
Pendapat lain mengenai penilaian prestasi kerja ( perfomance apprasial ) adalah
proses melalui mana organisasi – organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi
karyawan. Kegiatan ini dapat memperbaiki keputusan – keputusan personalia dan
memberikan umpan balik kepada karyawan tentang pelaksanaan kerja mereka ( Pandji
Anaroga, 1995: 109 ).
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Pimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai
Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu
VOL. 3 NO. 3
SEPT 2013
251
Baik buruknya kondisi suatu organisasi secara keseluruhan akan terlihat dari
hasil kerja atau prestasi pegawainya dalam bentuk produktivitas. Prestasi pegawai
tersebut merupakan suatu aspek penting dalam sumber daya manusia, prestasi kerja
dapat diartikan sebagai kinerja, hasil kerja atau tampilan kerja. Menurut Dharma
(1991) prestasi kerja adalah sesuatu yang dikerjakan atau produk/jasa yang
dihasilkan atau diberikan oleh seseorang atau sekelompok orang.
Dalam setiap instansi apakah instansi pemerintah atau non pemerintah dari
berbagai jenis dan bentuk usahanya, maka prestasi kerja ditetapkan untuk mencapai
tujuan organisasi melalui efisiensi dan efektivitas. Apabila masalah efektivitas di
analisis dari sudut pandang individu pada pegawai, akan organisasi. Untuk
mencapai prestasi kerja yang diinginkan, selanjutnya diperlukan penilaian terhadap
prestasi kerja.
H. Pengajuan Hipotesis
Hipotesis adalah merupakan suatu jawaban atau dugaan sementara untuk
pernyataan yang tentative atau dugaan yang mungkin benar atau salah. HO akan
ditolak jika salah, dan akan diterima jika fakta-fakta membenarkannya. Hipotesa
Yang dapat penulis kemukakan sebagai berikut :
a. Hipotesis Nol (Ho) < 0 : tidak terdapat hubungan dan pengaruh antara :
1. Variabel X1 (motivasi), dengan variabel Y (prestasi karyawan)
2. Variabel X2 (komunikasi) dengan variabel Y (prestasi keryawan)
b. Hipotesis Alternatif (Ha)> 0 : terdapat hubungan dan pengaruh antara variabel X1
(motivasi), X2 (komunikasi) dengan variabel Y (prestasi kerja karyawan).
METODE PENELITIAN
Populasi Dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi menurut J.Supranto adalah obyek yang menjadi sasaran penelitian,
sementara sampel adalah sebagian dari populasi yang berfungsi sebagai referensi dari
populasi. Berdasarkan pendapat tersebut di atas, maka populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh Pegawai pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi
Bengkulu berjumlah 48 orang. Sedang yang dimaksud dengan sampel dalam penelitian
ini adalah sebagian dari populasi yang diambil dari seluruh objek yang akan diteliti dan
dianggap mewakili seluruh populasi yang diambil dengan menggunakan teknik
tertentu”. (M. Ali : 1984,54).
Berdasarkan pendapat tersebut di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa
sampel adalah : sebagian dari pada populasi yang dianggap akan dapat mewakili dan
mampu mencerminkan keadaan mayoritas dari populasi. Maka sampel diambil adalah
sebagian dari total populasi yaitu sebanyak 47 orang kecuali peneliti.
Instrumen Penelitian/ Alat Pengumpulan Data
Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian ini adalah subyek
darimana data dapat diperoleh (Suharsimi Arikunto, 1992, 102), data dalam penelitian
ini dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
1. Data primer, yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti dari objek penelitian
secara langsung pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu.
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Pimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai
Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu
VOL. 3 NO. 3
SEPT 2013
252
2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui studi kepustakaan dengan cara
membaca dan mempelajari buku-buku, peraturan perundang-undangan dan bahan
bacaan lainnya yang erat hubungannya dengan penelitian ini.
Di dalam penelitian ini penulis menggunakan 4 (empat metode) pengumpulan
data yaitu :
1. Metode Kuesioner.
Merupakan teknik pengumpulan data yang utama dalam penelitian ini. Kuesioner
disebarkan kepada seluruh pegawai Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU)
Propinsi Bengkulu.
2. Metode Observasi.
Yaitu mengumpulkan data dengan cara pengamatan langsung pada Pada Kantor
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu.
3. Metode wawancara
Untuk melengkapi data-data yang sudah diperoleh, peneliti melakukan
wawancara dengan beberapa orang karyawan pada Pada Kantor Komisi Pemilihan
Umum (KPU) Propinsi Bengkulu.
4. Studi Pustaka dan Dokumentasi
Yaitu data yang diperoleh melalui studi kepustakaan dengan cara membaca dan
mempelajari buku-buku, peraturan perundang-undangan dan bahan bacaan lainnya yang
erat hubungannya dengan penelitian ini.
Teknik Analisa Data
1. Teknik Pengolahan Data
Data-data yang diperoleh dengan menggunakan angket kemudian masing-masing
pertanyaan diberi alternatif jawaban dengan nilai skor adalah sebagai berikut :
- Apabila responden menjawab a maka diberi skor 5.
- Apabila responden menjawab b maka diberi skor 4
- Apabila responden menjawab c maka diberi skor 3
- Apabila responden menjawab d maka diberi skor 2
- Apabila responden menjawab e maka diberi skor 1
Kemudian diperiksa dan diediting, selanjutnya diolah dan didistribusikan sesuai
dengan variabel-variabel penelitian.
Untuk mendeskripsikan data dalam penelitian ini setiap variabel dibagi ke dalam
5 kelompok dengan melakukan kategorisasi selengkapnya dijelaskan dalam tabel
berikut ini:
Tabel 1. Penilaian Instrumen Penelitian
No Kategori Nilai Skor
1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3. Cukup Setuju 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak setuju 1
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Pimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai
Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu
VOL. 3 NO. 3
SEPT 2013
253
2. Teknik Analisa Data
Untuk dapat mengukur pengaruh motivasi dan komunikasi terhadap prestasi kerja
pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu, penulis terlebih
dahulu melakukan :
a. Uji Validitas dan Reliabilitas
b. Analisa Koefisien Kolerasi
c. Analisis Regresi
Untuk mengetahui adanya hubungan antara motivasi (X1) dan komunikasi (X2)
terhadap prestasi kerja (Y) dengan rumus sebagai berikut :
Y =α0 + β1 X1 + β2 X2 +ε
Pengujian Hipotesis Untuk mengetahui apakah regresi linier berganda yang
didapat dari penelitian, ada artinya jika dipakai untuk membuat kesimpulan tentang
hubungan antara Y dari X1 dan X2, maka dipergunakan pengujian persamaan regresi
linier berganda dengan rumus hipotesis :
kriteria uji F:
Ho : Tidak terdapat Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y
H1 : Terdapat Pengaruh X1 dan X2 Terhadap Y
Dengan Ketentuan :
Jika F hitung > F tabel (α = 5 %) maka Ho : di Tolak
Jika F hitung < F tabel (α 5%) maka Ho diterima
Tolak Ho jika ho jika thit ≥ t (1-1/2α : n-k-1) pada taraf signifikansi α = 5% Untuk
menentukan berapa kuatnya hubungan antara variabel tersebut, secara partial dilakukan
dengan Uji t :
Ho : Koefisien regersi tidak signifikan
Ho : Koefisien regresi adalah signifikan
Dengan ketentuan : (berdasarkan nilai t)
Jika t hitung > t tabel 0,05 (dk=n-2) maka Ho : di tolak
Jika t hitung < t tabel 0,05 (dk= n-2) maka Ho : di terima
Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel motivasi dan komunikasi terhadap
prestasi kerja, dapat dicari dengan menghitung koefisien determinasi dengan rumus: R2
adalah koefisien penentu yang besarnya adalah kuadrat dari koefisien korelasi yang
mempunyai nilai paling kecil 0% dan nilai yang paling besar adalah 100%, analisis ini
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar variabel independen
memberikan pengaruh terhadap variebel dependen.
Uji Hipotesis.
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara motivasi
dan komunikasi terhadap prestasi kerja sebab kalau tidak berkorelasi maka dengan
motivasi dan komunikasi pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi
Bengkulu tak akan mempengaruhi terhadap prestasi kerja. hitung dan uji F Tes ini
dilakukan untuk membuktikan benar tidaknya suatu hipotesis. Dalam penelitian ini
digunakan tingkat signifikan sebesar 5% (95% tingkat kepercayaan).
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Pimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai
Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu
VOL. 3 NO. 3
SEPT 2013
254
Deskripsi Operasional Variabel
1. Prestasi kerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil kerja seorang
pegawai ,merupakan dasar prestasi kerjanya, dalam arti seorang pegawai yang
berhasil melaksanakan pekerjaannya dengan baik dengan indikator sbb:
- Kemampuan meyelesaikan tugas dan pekerjaan secara tepat waktu
- Kesanggupan pegawai untuk melaksanakan pekerjaan lebih baik
- Kemamapuan untuk mencari metode dan cara sendiri dalam melaksanakan
pekerjaan.
- Kemampuan menggunakan fasilitas kantor yang tersedia dengan volume
pekerjaan yang dikerjakan.
- Keseriusan dalam melaksanakan pekerjaan tanpa membedakan jumlah dan
jenisnya.
2. Motivasi. Dalam penelitian ini adalah dorongan yang diberikan pimpinan berupa
penghargaan/ganjaran pada pegawai yang telah memberikan kontribusi dalam
mewujudkan tujuannya, melalui kegiatan yang di sebut bekerja. Dan dikelompokkan
dengan indikator sbb:
- Dorongan untuk memenuhi kebutuhan
- Dorongan untuk maju
- Dorongan untuk dihargai
- Dorongan untuk pengembangan karier
3. Komunikasi diartikan sebagai pertukaran informasi antara pengirim dan si penerima,
serta kesimpulan(persepsi) dari arti antara individu-individu, Dalam penelitian ini
dengan indikator :
- Komunikasi keatas (upward communication) yaitu adanya keterbukaan,
mendengarkan keluhan-keluhan karyawan dan survey semangat kerja,
- Komunikasi ke bawah (donward communication) yaitu adanya pemberian
pedoman, instruksi-instruksi, perintah-perintah dan peringatan.
- Komunikasi horizontal (horizotal communication) yaitu adanya suatu komunikasi
yang memungkiinkan untuk melakukan koordinasi antar anggota.
Kepegawaian Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kota Bengkulu
Dalam menjalankan tugas-tugas yang ada, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum
Propinsi Bengkulu didukung oleh pegawai sebanyak 49 orang. Dengan jumlah pegawai
yang cukup banyak ini tentunya dapat mendukung pelaksanaan seluruh tugas yang ada
di Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Propinsi Bengkulu
Gambaran Kekuatan pegawai sebagai pelaksanaan tugas pada Sekretariat Komisi
Pemilihan Umum Propinsi Bengkulu terlihat pada tabel berikut ini :
Tabel 2. Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan Kepangkatan
No Golongan Kepangkatan Jumlah %
1 IV/a sd IV/d 9 19,35
2 III/a sd III/d 18 58,06
3 II/a sd II/d 6 19,35
4 I/a sd I/d 1 3,23
Jumlah 49 100
Sumber : Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Propinsi Bengkulu
Keadaan kepegawai dilihat berdasarkan golongan kepangkatan yang ada di
Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Propinsi Bengkulu menunjukkan sudah
mempunyai masa kerja dan pengalaman kerja yang cukup baik untuk menjalankan
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Pimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai
Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu
VOL. 3 NO. 3
SEPT 2013
255
pelaksanaan pekerjaan yang ada di Sekretariat Komisi Pemilihan Umum propinsi
Bengkulu .
Untuk melihat kepegawaian berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada
tabel di bawah ini :
Tabel 3. Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Golongan Kepangkatan Jumlah %
1 S2 1 3,22
2 S1 18 58,06
3 D3 6 19,35
4 SLTA 5 16,12
5 SLTP 1 3,22
Jumlah 49 100
Sumber : Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Propinsi Bengkulu
Dilihat dari tingkat pendidikan formal yang telah ditempuh pegawai di Sekretariat
Komisi Pemilihan Umum Propinsi Bengkulu dengan tingkat pendidikan sarjana (D3 s/d
S2) berjumlah 50 orang atau sudah lebih dari 60% sudah cukup memiliki SDM untuk
menjalankan pelaksanaan pekerjaan yang ada di Sekretariat Komisi Pemilihan Umum
Propinsi Bengkulu
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Diskriptif
Hasil analisis data yang yang telah dilaksanakan dilapangan sesudah diolah
melalui perangkat lunak SPSS 15 di dapat analisis tanggapan responden terhadap
variable-variabel di uraikan sebagai berikut:
Uji Validitas dan Reabilitas Variabel Motivasi
Untuk mengukur apa yang harus diukur maka digunakan hasil uji validitas
terhadap semua variabel yang menjadi ukuran dalam motivasi pimpinan ini. Hasil uji
validitas variabel X1 (motivasi pimpinan) dapat dilihat hasil perhitungan validitas
dijelaskan sebagai berikut: .
Uji Validitas Variabel Motivasi Pimpinan (X1)
Dari hasil perhitungan untuk variabel X1 yang diperoleh tersebut dapat disusun
hasil validitas seperti terlihat tabel 4 berikut ini :
Tabel 4. Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi (X1)
X1_1 X1_2 X1_3 X1_4 X1_5 X1_6 X1_7
Total
_X1
Spear
man's
rho
X1
_1
Correlati
on
Coefficie
nt
1.00
0
.764(
**)
.406(*
*)
.809(*
*)
.830(*
*)
.736(*
*)
.764(
**)
.875(
**)
Sig. (2-
tailed) . .000 .005 .000 .000 .000 .000 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47
X1
_2
Correlati
on
Coefficie
.764(
**)
1.00
0 .309(*)
.770(*
*)
.822(*
*)
.780(*
*)
1.00
0(**)
.903(
**)
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Pimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai
Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu
VOL. 3 NO. 3
SEPT 2013
256
nt
Sig. (2-
tailed) .000 . .035 .000 .000 .000 . .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47
X1
_3
Correlati
on
Coefficie
nt
.406(
**)
.309(
*) 1.000
.524(*
*) .361(*) .286
.309(
*)
.540(
**)
Sig. (2-
tailed) .005 .035 . .000 .013 .052 .035 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47
X1
_4
Correlati
on
Coefficie
nt
.809(
**)
.770(
**)
.524(*
*) 1.000
.782(*
*)
.682(*
*)
.770(
**)
.897(
**)
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .000 . .000 .000 .000 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47
X1
_5
Correlati
on
Coefficie
nt
.830(
**)
.822(
**) .361(*)
.782(*
*) 1.000
.733(*
*)
.822(
**)
.900(
**)
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .013 .000 . .000 .000 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47
X1
_6
Correlati
on
Coefficie
nt
.736(
**)
.780(
**) .286
.682(*
*)
.733(*
*) 1.000
.780(
**)
.846(
**)
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .052 .000 .000 . .000 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47
X1
_7
Correlati
on
Coefficie
nt
.764(
**)
1.00
0(**) .309(*)
.770(*
*)
.822(*
*)
.780(*
*)
1.00
0
.903(
**)
Sig. (2-
tailed) .000 . .035 .000 .000 .000 . .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47
Tot
al_
X1
Correlati
on
Coefficie
nt
.875(
**)
.903(
**)
.540(*
*)
.897(*
*)
.900(*
*)
.846(*
*)
.903(
**)
1.00
0
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .
N 47 47 47 47 47 47 47 47
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Pimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai
Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu
VOL. 3 NO. 3
SEPT 2013
257
Tampilan tabel di atas tersebut dapat disimpulkan bahwa semua variabel yang
diuji dengan rumus validitas dinyatakan valid karena hasil nilai r hitung yang diperoleh
lebih besar dari nilai r tabel yaitu 0, 288 untuk N = 47 . Dan untuk variabel yang
dinyatakan valid tersebut ditandai dengan (*) dan sangat valid tanda dua bintang (**)
yang artinya variabel tersebut memiliki nilai yang dinyatakan valid "sangat tinggi".
Pada Tabel diatas yang dinyatakan valid sangat valid.
Untuk pengujian skala pengukuran dilakukan dengan pendekatan Cronbach’s
Alpha hasil analisis tersebut digambarkan dalam table reabilitas di bawah ini :
Tabel 5. Reliability Variabel Motivasi
Cronbach's Alpha N of Items
.799 8
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item
Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if
Item
Deleted
X1_1 24.22 27.849 .677 .875
X1_2 24.62 26.159 .800 .862
X1_3 24.42 29.024 .490 .889
X1_4 24.74 24.931 .830 .857
X1_5 24.60 25.184 .766 .864
X1_6 24.94 24.711 .751 .865
X1_7 25.10 23.765 .812 .858
Hasil analisis dengan pendekatan perangkat lunak SPSS 15 didapat Cronbach’s
= 0,799 dan r tabel = 0,288. ini menunjukan skala pengukuran dinyatakan rebialitasnya
secara nyata validitas.
4. Uji Validitas dan Reabilitas Variabel Komunikasi
Untuk mengukur apa yang harus diukur maka digunakan hasil uji validitas
terhadap semua variabel yang menjadi ukuran dalam penelitian ini. Hasil uji validitas
variabel X1 (motivasi) dan Variabel komunikasi (X2 ) serta Variabel prestasi kerja (Y)
dapat dilihat hasil perhitungan validitas dijelaskan sebagai berikut: .
Uji Validitas Variabel Komunikasi (X2)
Dari hasil perhitungan untuk variabel X2 yang diperoleh tersebut dapat disusun
hasil validitas seperti terlihat tabel 6 berikut ini :
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Pimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai
Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu
VOL. 3 NO. 3
SEPT 2013
258
Tabel 6. Validitas Komunikasi Correlations
X2_1 X2_2 X2_3 X2_4 X2_5 X2_6 X2_7
Total_
X2
Spear
man's
rho
X2_
1
Correlatio
n
Coefficien
t
1.000 .780(*
*) .132 .881(**) .930(**) .626(**) .930(**)
.952(*
*)
Sig. (2-
tailed) . .000 .375 .000 .000 .000 .000 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47
X2_
2
Correlatio
n
Coefficien
t
.780(*
*) 1.000 .062 .710(**) .759(**) .548(**) .759(**)
.840(*
*)
Sig. (2-
tailed) .000 . .680 .000 .000 .000 .000 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47
X2_
3
Correlatio
n
Coefficien
t
.132 .062 1.000 .243 .151 -.059 .151 .292(*
)
Sig. (2-
tailed) .375 .680 . .100 .311 .694 .311 .046
N 47 47 47 47 47 47 47 47
X2_
4
Correlatio
n
Coefficien
t
.881(*
*)
.710(*
*) .243 1.000 .772(**) .408(**) .772(**)
.871(*
*)
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .100 . .000 .004 .000 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47
X2_
5
Correlatio
n
Coefficien
t
.930(*
*)
.759(*
*) .151 .772(**) 1.000 .652(**)
1.000(*
*)
.937(*
*)
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .311 .000 . .000 . .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47
X2_
6
Correlatio
n
Coefficien
t
.626(*
*)
.548(*
*) -.059 .408(**) .652(**) 1.000 .652(**)
.642(*
*)
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .694 .004 .000 . .000 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47
X2_
7
Correlatio
n
Coefficien
t
.930(*
*)
.759(*
*) .151 .772(**)
1.000(*
*) .652(**) 1.000
.937(*
*)
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .311 .000 . .000 . .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47
Tot
al_
X2
Correlatio
n
Coefficien
.952(*
*)
.840(*
*) .292(*) .871(**) .937(**) .642(**) .937(**) 1.000
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Pimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai
Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu
VOL. 3 NO. 3
SEPT 2013
259
t
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .046 .000 .000 .000 .000 .
N 47 47 47 47 47 47 47 47
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Tampilan tabel di atas tersebut dapat disimpulkan bahwa semua variabel yang
diuji dengan rumus validitas dinyatakan valid karena hasil nilai r hitung yang diperoleh
lebih besar dari nilai r tabel yaitu 0, 288 untuk N = 47. Dan untuk variabel yang
dinyatakan valid tersebut ditandai dengan (*) dan sangat valid tanda dua bintang (**)
yang artinya variabel tersebut memiliki nilai yang dinyatakan valid "sangat tinggi".
Pada Tabel diatas semuanya dinyatakan sangat valid.
Uji Reabilitas
Untuk pengujian skala pengukuran dilakukan dengan pendekatan Cronbach’s
Alpha hasil analisis tersebut digambarkan dalam table reabilitas dibawah ini :
Tabel 7. Uji Reabilitas Variabel Komunikasi
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.794 8
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item
Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if
Item
Deleted
X2_1 20.30 19.888 .849 .848
X2_2 20.40 22.408 .707 .869
X2_3 20.36 19.949 .835 .850
X2_4 20.48 20.581 .774 .858
X2_5 20.48 23.765 .438 .898
X2_6 20.44 23.598 .471 .894
X2_7 21.06 20.343 .701 .868
Hasil analisis dengan pendekatan perangkat lunak SPSS 15 didapat Cronbach’s =
0,794 dan r tabel = 0,288. ini menunjukan skala pengukuran dinyatakan reliabialitasnya
secara nyata validitas.
Uji Validitas dan Reabilitas Variabel Prestasi Kerja Y
Analisis untuk variabel Y yang diperoleh tersebut dapat disusun hasil korelasi
valid dan tidak valid seperti terlihat 8 tabel berikut ini :
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Pimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai
Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu
VOL. 3 NO. 3
SEPT 2013
260
Tabel 8. Hasil Uji Validitas Variabel Prestasi Kerja (Y) Correlations
Y_1 Y_2 Y_3 Y_4 Y_5 Y_6 Y_7 Total_Y
Spear
man's
rho
Y_1 Correlation
Coefficient 1.000 .754(*
*)
.312(*
) .765(**) .785(**) .729(**) .621(**) .895(**)
Sig. (2-
tailed) . .000 .033 .000 .000 .000 .000 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47
Y_2 Correlation
Coefficient .754(**) 1.000 .204 .702(**) .741(**) .725(**) .734(**) .890(**)
Sig. (2-
tailed) .000 . .169 .000 .000 .000 .000 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47
Y_3 Correlation
Coefficient .312(*) .204 1.000 .417(**) .205 .136 .227 .432(**)
Sig. (2-
tailed) .033 .169 . .004 .167 .363 .125 .002
N 47 47 47 47 47 47 47 47
Y_4 Correlation
Coefficient .765(**)
.702(*
*)
.417(*
*) 1.000 .751(**) .550(**) .575(**) .857(**)
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .004 . .000 .000 .000 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47
Y_5 Correlation
Coefficient .785(**)
.741(*
*) .205 .751(**) 1.000 .544(**) .636(**) .847(**)
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .167 .000 . .000 .000 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47
Y_6 Correlation
Coefficient .729(**)
.725(*
*) .136 .550(**) .544(**) 1.000 .540(**) .770(**)
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .363 .000 .000 . .000 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47
Y_7 Correlation
Coefficient .621(**)
.734(*
*) .227 .575(**) .636(**) .540(**) 1.000 .795(**)
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .125 .000 .000 .000 . .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47
Tot
al_
Y
Correlation
Coefficient .895(**) .890(*
*)
.432(*
*) .857(**) .847(**) .770(**) .795(**) 1.000
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .002 .000 .000 .000 .000 .
N 47 47 47 47 47 47 47 47
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Tampilan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa semua variabel yang diuji
dengan rumus validitas dinyatakan valid karena hasil nilai r hitung yang diperoleh lebih
besar dari nilai r tabel yaitu 0, 288 untuk N = 47. Dan untuk variabel yang dinyatakan
valid tersebut ditandai dengan (*) dan sangat valid tanda dua bintang (**) yang artinya
variabel tersebut memiliki nilai yang dinyatakan valid "sangat tinggi". Pada Tabel diatas
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Pimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai
Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu
VOL. 3 NO. 3
SEPT 2013
261
yang dinyatakan semua pertanyaan adalah sangat valid terlihat semua pertanyaan
bertanda (**).
Uji Reabilitas Variabel Prestasi Kerja
Untuk pengujian skala pengukuran dilakukan dengan pendekatan Cronbach’s
Alpha hasil analisis tersebut digambarkan dalam table reabilitas dibawah ini
Tabel 9. Uji Reabilitas Variabel Prestasi Kerja
Cronbach's Alpha N of Items
.790 8
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item
Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if
Item
Deleted
Y_1 26.04 23.876 .735 .824
Y_2 26.42 22.412 .821 .811
Y_3 26.24 26.145 .390 .859
Y_4 26.48 22.336 .735 .820
Y_5 26.20 22.653 .679 .827
Y_6 26.68 23.528 .522 .848
Y_7 26.26 26.400 .355 .863
Hasil analisis dengan pendekatan perangkat lunak SPSS 15 didapat Cronbach’s
= 0,790 dan r tabel = 0,288. ini menunjukan skala pengukuran dinyatakan
reliabialitasnya secara nyata validitas.
B. Analisis Uji Korelasi Variabel Motivasi dan Variabel Komunikasi Terhadap
Variabel Prestasi Kerja
Hasil korelasi motivasi kerja pegawai, komunikasi terhadap prestasi kerja
pegawai selengkapnya dijelaskan dalam gambar berikut ini.
Tabel 10. Hasil Korelasi Motivasi, Komunikasi Terhadap Prestasi Kerja
Total_X
1
Total_X
2 Total_Y
Spearma
n's rho
Total_X
1
Correlation
Coefficient 1.000 .586(**) .933(**)
Sig. (2-tailed) . .000 .000
N 47 47 47
Total_X
2
Correlation
Coefficient .586(**) 1.000 .646(**)
Sig. (2-tailed) .000 . .000
N 47 47 47
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Pimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai
Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu
VOL. 3 NO. 3
SEPT 2013
262
Total_Y Correlation
Coefficient .933(**) .646(**) 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .000 .
N 47 47 47
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Tampilan tabel di atas menunjukan hasil analisis dengan mengunakan rank
spearman’s rho didapat hubungan motivasi kerja pegawai dan komunikasi terhadap
prestasi kerja pegawai Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu
secara nyata ada hubungan yang erat. Untuk nilai motivasi kerja terhadap prestasi kerja
0.933** dan komunikasi dengan nilai 0.646**. Hasil korelasi ini menunjukkan bahwa
kedua variabel tersebut ada hubungan yang kuat dan nyata terhadap prestasi kerja
pegawai.
Analisis Hubungan secara Parsial
Analisis Uji Korelasi Variabel Motivasi terhadap Prestasi Kerja
Analisis regresi antar variabel dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak
program statistik SPSS versi 15.00. Hasil analisis sebagaimana ditampilkan pada
gambar berikut ini :
Tabel 11. Uji Variabel Motivasi Terhadap Prestasi Kerja
Mode
l R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error
of the
Estimate
Durbin-
Watson
1 .928(a) .862 .859 2.195 1.855
a Predictors: (Constant), Y_Prestasi Kerja
b Dependent Variable: X1_Motivasi
Tampilan tabel di atas menunjukan pengaruh motivasi terhadap prestasi kerja dari hasil
analisis koefisien determinasi nilai yang diperoleh adalah R = 0,928 dengan nilai R2
sebesar 0,862, jika dipersentasekan sebesar 86,2 % dan dibulatkan menjadi 86 %. Hal
ini menunjukan bahwa variabel bebas (berpengaruh cukup kuat terhadap kinerja)
menjelaskan bahwa pengaruh variabel bebas telah mempengaruhi variabel terikat
(cukup kuat) sebesar 86 %. Nilai koefisien determinasi ini juga menunjukan besarnya
sumbangan variabel motivasi terhadap variabel prestasi kerja. Selebihnya sebesar 14 %
dipengaruhi variabel-variabel lainnya yang belum terlibat dalam penelitian ini.
Hubungan yang dalam kategori sedang ini adalah hubungan yang positif antara motivasi
terhadap prestasi kerja. Untuk itu semakin baik motivasi semakin baik pula prestasi
kerja pegawai.
Uji t hitung
Sedangkan perhitungan uji t selengkapnya disajikan dalam gambar berikut ini.
Tabel 12. Tabel T Hitung Variabel Motivasi Terhadap Prestasi Kerja
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B
Std.
Error Beta B Std. Error
1 (Constant) 1.387 1.737 .798 .429
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Pimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai
Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu
VOL. 3 NO. 3
SEPT 2013
263
Motivasi .982 .057 .928
17.3
07 .000
a Dependent Variable: prestasi
Tampilan pada gambar diatas menunjukan t hitung motivasi dengan nilai sebesar 17,307
dan t tabel nilainya sebesar 1,678. menunjukan bawah t hitung lebih besar dari t tabel.
Kondisi demikian bahwa hipotesis alternatif (Ha) dapat diterima yaitu ada hubungan
yang nyata antara motivasi terhadap prestasi kerja pegawai dilingkungan Kantor KPU
Provinsi Bengkulu. Berdasarkan hasil analisis t hitungan di atas disusun analisis regresi
yaitu:
Y = 1,387 + 0.982 X1 + ε
Berdasarkan persamaan diatas didapat nilai konstantanya sebesar 1,387 Nilai konstanta
tersebut secara matematis menyatakan bahwa pada saat motivasi belum dipahami
bernilai 0, maka prestasi kerja pegawai memiliki nilai 1,387. Sedangkan Nilai (0,982)
yang terdapat pada koefisien regresi variabel (X1) menggambarkan bahwa setiap
kenaikan satu unit motivasi akan meningkatkan prestasi kerja sebesar 0,982
Selengkapnya hubungan dan pengaruh variabel motivasi terhadap prestasi kerja tersebut
digambarkan dalam Gambar grafik di bawah ini.
43210-1-2
Regression Standardized Residual
20
15
10
5
0
Frequency
Mean =1.94E-16
Std. Dev. =0.99
N =50
Histogram
Dependent Variable: Prestasi
Gambar 1. Hubungan Dan Pengaruh Variabel Motivasi Terhadap Prestasi
Kerja Tersebut
Analisis Uji Korelasi Variabel Komunikasi terhadap Prestasi Kerja
Analisis hubungan antar variabel dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak
program komputer statistik SP'SS 15.00 for windows. Hasil analisis nilai diskrimant
sebagaimana ditampilkan pada gambar berikut ini.
Tabel 25. Model Summary(b)
Mode
l R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error
of the
Estimate
Durbin-
Watson
1 .778(a) .605 .597 3.508 1.696
a Predictors: (Constant), X2_Komunikasi
b Dependent Variable: Y_Prestasi Kerja
Tampilan tabel di atas menunjukan pengaruh komunikasi terhadap prestasi kerja dari
hasil analisis koefisien determinasi nilai yang diperoleh adalah R = 0,778 dengan nilai
R2 sebesar 0,605, jika dipersentasekan sebesar 60,5 %. Hal ini menunjukan bahwa
variabel bebas (komunikasi) menjelaskan bahwa pengaruh variabel bebas telah
mempengaruhi variabel terikat (prestasi kerja) sebesar 60,5 %. Nilai koefisien
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Pimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai
Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu
VOL. 3 NO. 3
SEPT 2013
264
determinasi ini juga menunjukan besarnya sumbangan variabel komunikasi terhadap
prestasi kerja. Sumbangan tersebut menunjukan peranan komunikasi sebesar 60,5%
terhadap prestasi kerja. Selebihnya sebesar 39,5 % dipengaruhi variabel-variabel
lainnya yang belum terlibat dalam penelitian ini. Hubungan yang dalam kategori cukup
ini adalah hubungan yang positif antara komunikasi terhadap prestasi kerja pegawai.
semakin baik komunikasi maka prestasi kerja pegawai juga akan meningkat.
Uji t hitung
Sedangkan perhitungan uji t selengkapnya disajikan dalam tabel berikut ini.
Tabel 13. Uji t Hitung Variabel Komunikasi terhadap Prestasi Kerja
Mode
l
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients T Sig.
B
Std.
Error Beta B
Std.
Error
1 (Constant) 10.944 2.291 4.778 .000
X2_Komunik
asi .802 .093 .778 8.574 .000
a Dependent Variable: Y_prestasi Kerja
Tampilan pada gambar di atas menunjukan t hitung komunikasi dengan nilai sebesar
8,574 sedangkan t tabel sebesar 1,678 menunjukan bawah t hitung lebih besar dari t
tabel. Kondisi demikian bahwa hipotesis alternatif (Ha) dapat diterima yaitu ada
hubungan yang nyata antara komunikasi terhadap prestasi kerja pegawai pada Kantor
KPU Provinsi Bengkulu. Hasil uraian diatas dapat disusun analisis regresi yaitu :
Y = 10,944 + 0,802 X2 + ε
Berdasarkan persamaan diatas didapat nilai konstantanya sebesar 10,944 Nilai konstanta
tersebut secara matematis menyatakan bahwa pada saat Komunikasi bernilai 0, maka
prestasi kerja pegawai memiliki nilai 10,944. Sedangkan Nilai 0,802 yang terdapat pada
koefisien regresi variabel komunikasi (X2) menggambarkan bahwa arah hubungan
terhadap prestasi kerja adalah searah, dimana setiap kenaikan satu satuan unit
komunikasi akan meningkatkan presatsi kerja sebesar 0.440. Kenaikan variabel
Komunikasi sebesar satuan unit akan meningkatkan prestasi kerja sebesar 0.802.
Selengkapnya hubungan dan pengaruh variabel tersebut digambarkan dalam Gambar
grafik di bawah ini.
3210-1-2-3
Regression Standardized Residual
12
10
8
6
4
2
0
Frequency
Mean =-2.79E-16
Std. Dev. =0.99
N =50
Histogram
Dependent Variable: Prestasi
Gambar 2. Hubungan dan Pengaruh Variabel
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Pimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai
Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu
VOL. 3 NO. 3
SEPT 2013
265
Analisa Hubungan Variabel Secara Simultan
Uji Korelasi Variabel Motivasi dan Komunikasi terhadap Prestasi Kerja
Analisis hubungan antar variabel dilakukan dengan menggunakan koefisien korelasi
dengan program komputer statistik SPSS 15.00 for windows. Hasil analisis
sebagaimana ditampilkan pada tabel berikut ini.
Tabel 14. Uji Regresi X1 dan X2 terhadap Y
Mode
l R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error
of the
Estimate
Durbin-
Watson
1 .938(a) .880 .875 1.953 1.954
a Predictors: (Constant), X2_Komunikasi, X1_Motivasi
b Dependent Variable: Y_Prestasi
Tampilan tabel di atas menunjukan pengaruh motivasi dan komunikasi dari
hasil analisis koefisien determinasi nilai yang diperoleh adalah R = 0.938 dengan nilai
R2 sebesar 0.880, jika dipersentasekan sebesar 88%. Hal ini menunjukan bahwa variabel
bebas (motivasi dan komunikasi) menjelaskan bahwa pengaruh variabel bebas telah
mempengaruhi variabel terikat (prestasi kerja) sebesar 88 %. Nilai koefisien determinasi
ini juga menunjukan besarnya sumbangan variabel motivasi dan komunikasi terhadap
variabel prestasi kerja pegawai. Sumbangan tersebut menunjukan peranan motivasi dan
komunikasi sebesar 88 % terhadap prestasi kerja pegawai dilingkungan Kantor KPU
Provinsi Bengkulu secara bersama-bersama. Selebihnya sebesar 12 % dipengaruhi
variabel-variabel lainnya yang belum terlibat dalam penelitian ini. Hubungan yang
dalam kategori cukup ini adalah hubungan yang positif antara motivasi dan komunikasi
terhadap prestasi kerja semakin motivasi dan komunikasi yang diberikan oleh pimpinan
maka semakin baik juga prestasi kerja pegawai.
Uji F Hitung
Perhitungan F hitung digunakan untuk melihat signifikan atau tidaknya regresi berganda
yang lakukan. Hasil analisis regresi berganda ini menujukan F hitung lebih besar dari F
tabel untuk jelasnya disajikan dalam gambar berikut ini :
Tabel 15. ANOVA(b)
Mode
l
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regressio
n 316.066 2 658.033 72.574 .000(a)
Residual 79.214 48 3.813
Total 495.280 50
a Predictors: (Constant), X2_Komunikasi, X1_motivasi
b Dependent Variable: Y_Prestasi
Hasil analisis F hitung sebesar 72,574 dan F tabel sebesar 3,183 menunjukan F hitung
lebih besar untuk itu Ha diterima dimanan variabel motivasi dan Komunikasi dapat
diterima berpengaruh posistif secara simultan terhadap prestasi kerja pegawai.
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Pimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai
Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu
VOL. 3 NO. 3
SEPT 2013
266
Uji t hitung
Sedangkan perhitungan uji t selengkapnya disajikan dalam gambar berikut ini.
Tabel 16. Uji t Hitung X1 dan x2 Terhadap Y
Mode
l
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B
Std.
Error Beta B
Std.
Error
1 (Constant) 4.386 1.423 3.082 .003
X1_Motivasi .737 .071 .780 10.387 .000
X2_Komunikasi .207 .077 .201 2.676 .010
a Dependent Variable: Y_Prestasi
Tampilan pada gambar di atas menunjukan t hitung motivasi dengan nilai sebesar
10,387 dan t hitung Komunikasi nilainya sebesar 2,676. Sedangkan t tabel dengan dan t
tabel sebesar 1,676 (α= 0.05) menunjukan bawah t hitung lebih besar dari t tabel.
Kondisi demikian bahwa hipotesis alternatif (Ha) dapat diterima yaitu ada hubungan
yang nyata antara motivasi dan komunikasi terhadap prestasi kerja pegawai secara
signifikan berpengaruh nyata untuk itu dapat disusun analisis regresi yaitu:
Y = 4,346 + 0,737 X1 + 0.207 X2 + ε
Berdasarkan persamaan di atas didapat nilai konstantanya sebesar 4,346 nilai konstanta
tersebut secara matematis menyatakan bahwa pada saat motivasi dan komunikasi
bernilai 0, maka prestasi kerja pegawai memiliki nilai 4,346. Sedangkan yang terdapat
pada koefisien regresi variabel motivasi (X1) dan komunikasi (X2) menggambarkan
bahwa arah hubungan terhadap prestasi kerja pegawai adalah searah. Dimana setiap
kenaikan satu satuan unit motivasi akan meningkatkan prestasi kerja sebesar 0,737.
Kenaikan variabel Komunikasi sebesar satuan unit akan meningkatkan prestasi kerja
sebesar 0.207. Selengkapnya hubungan dan pengaruh variabel tersebut digambarkan
dalam Gambar grafik di bawah ini.
3210-1-2
Regression Standardized Residual
12.5
10.0
7.5
5.0
2.5
0.0
Frequency
Mean =-1.67E-16
Std. Dev. =0.979
N =50
Histogram
Dependent Variable: Prestasi
Gambar 3. Hubungan dan Pengaruh Variabel
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Pimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai
Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu
VOL. 3 NO. 3
SEPT 2013
267
PENUTUP
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan maka dapat
disimpulkan bahwa motivasi dan komunikasi pimpinan yang diberikan dapat
meningkatkan prestasi kerja pegawai pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU)
Provinsi Bengkulu, hal ini dapat dilihat dari hasil analisa berikut : bahwa motivasi
mempunyai pengaruh yang signifikan terhapat prestasi kerja pegawai, ini dapat dilihat
dari hasil analisis koefisien determinasi nilai yang diperoleh adalah R2 sebesar 0,862
atau sebesar 86,2%. Selebihnya sebesar 14 % dipengaruhi variabel-variabel lainnya
yang belum terlibat dalam penelitian ini. Bahwa komunikasi mempunyai pengaruh
yang signifikan terhapat prestasi kerja pegawai, hal ini dapat dilihat dari hasil analisis
koefisien determinasi nilai yang diperoleh nilai R2 sebesar 0,605 atau 60,5 %.
selebihnya 39,5 % dipengaruhi variabel lain yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
Terdapat pengaruh yang signifikan motivasi dan komunikasi secara simultan terhadap
prestasi kerja pegawai, ini dapat dilihat dari hasil analisis R2 sebesar 0.880 atau 88 %.
Selebihnya 12 % dipengaruhi variabel-variabel lainnya yang belum terlibat dalam
penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, Pandji. 1995. Perilaku Keorganisasian. Jakarta: Pustaka Jaya.
Ali, Muhammad. 1984. Prosedur Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung:
Angkasa.
Buchari Zainun. 1989. Manajemen dan Motivasi. Jakarta: Balai Aksara.
Dharma, A. 1991. Manajemen Prestasi Kerja. Jakarta : Rajawali.
Kreitner, Robert and Angelo Kinicki. 2000. Organizatonal Behavior, i Four
Edition.Irwin/Mc-Graw .
Moekijat, T.1991. Perilaku Karyawan di Perusahaan. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka
Utama.
Paloutzian,Raymond F. 1996. Invitation To The Psychology Of Religion. London :
Allyn and Bacon.
Suad Husnan.1996. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, edisi ketiga, cetakan
pertama. Yogyakarta :UPP-YKPN.
Westerman, John dan Pauline Donoghue. 1992. Pengelolaan Sumber Daya Manusia.
Diterjemahkan oleh Drs. Suparman. Jakarta: Bumi Aksara.
Recommended