View
17
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH,
MUSYARAKAH, DANMURABAHAHTERHADAP
PROFITABILITAS RETURN ON EQUITY (ROE)
DENGAN NON PERFORMING
FINANCING(NPF)SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING PADA BANK UMUM SYARIAH DI
INDONESIA (PERIODE 2014-2018)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh
MAULIDA NURUL BAITI
NIM 21314068
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
i
PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH,
MUSYARAKAH DAN MURABAHAH TERHADAP
PROFITABILITAS RETURN ON EQUITY (ROE)
DENGAN NON PERFORMING FINANCING
(NPF)SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA
BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA (PERIODE
2014-2018)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh
MAULIDA NURUL BAITI
NIM 21314068
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah diadakannya pengarahan, bimbingan, koreksi, dan perbaikan seperlunya,
maka skripsi Saudara:
Nama : Maulida Nurul Baiti
NIM : 213-14-068
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Jurusan : Perbankan Syariah (S1)
Judul :PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH,
MUSYARAKAH DAN MURABAHAH TERHADAP
PROFITABILITAS RETURN ON EQUITY (ROE) DENGAN
NON PERFORMING FINANCING(NPF)SEBAGAI
VARIABEL INTERVENING PADA BANK UMUM
SYARIAH DI INDONESIA (PERIODE 2014-2018)
Dapat diajukan dalam sidang munaqosah skripsi. Demikian surat ini
dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Salatiga,18 Maret 2019
Pembimbing
Taufikur Rahman, SE, M.Si
NIP.197705062009121007
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Maulida Nurul Baiti
NIM : 213-14-068
Program Studi: S1 Perbankan Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Judul Skripsi : PENGARUH PEMBIAYAANMUDHARABAH, MUSYARAKAH,
DAN MURABAHAH TERHADAP PROFITABILITAS (ROE)
DENGAN NON PERFORMING FINANCING (NPF)SEBAGAI
VARIABEL INTERVENING PADA BANK UMUM SYARIAH
(PERIODE 2014-2018)
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan
orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode
etik ilmiah.
Salatiga, 18 Maret 2019
Penulis,
Maulida Nurul Baiti
NIM. 213 14 068
v
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama :Maulida Nurul Baiti
NIM : 213-14-068
Program studi : Perbankan Syariah (S1)
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Judul Skripsi : Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, dan
Murabahah terhadap Profitabilitas (ROE) Dengan Non Performing
Financing (NPF)Sebagai Variabel Intervening Pada Bank Umum
Syariah Di Indonesia (Periode 2014-2018)
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar bebas dari plagiat, dan
apabila pernyataan ini terbukti tidak benar maka saya bersedia menerima sanksi
sesuai ketentuan yang berlaku.Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya..
Salatiga, 18 Maret 2019
Yang membuat pernyataan,
Maulida Nurul Baiti
NIM. 213 14 068
vi
KESEDIAAN PUBLIKASI SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Maulida Nurul Baiti
NIM :213-14-068
Jurusan :S1 Perbankan Syariah
Fakultas :Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Judul :Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Dan Murabahah
Terhadap Profitabilitas Return On Equity (ROE) Dengan Non
Performing Financing (NPF) sebagai Variabel Intervening (Studi
Kasus Pada Bank Umum Syariah Periode 2014-2018).
Dengan ini saya menyatakan bahwa naskah skripsi ini secara keseluruhan
adalah hasil penelitian atau karya sendiri, kecuali bagian-bagian yang dirujuk
sumbernya. Skripsi ini diperkenankan untuk di publikasikan pada E-Responsitory
IAIN Salatiga.
Salatiga, 18 Maret 2019
Maulida Nurul Baiti
NIM. 213 14 068
vii
MOTTO
Jawaban Sebuah Keberhasilan adalah Terus Belajar Dan Tak Kenal
Putus Asa
Selalu Ada Jalan Di Setiap Usaha Kita
Karena Dengan Usaha Yang Sungguh Dan Ikhtiar Yang Lebih, Sebuah
Proses Tidak Akan Pernah Menghianati Hasil
viii
PERSEMBAHAN
Kedua orang tua tercinta saya Bapak (DJumadi) dan Ibu (Muflikhatun), adiksaya (Fitri
Nurul Maghfiroh) serta keluarga besarku yang telahmemberikan doa, dukungan,
semangat dan kepercayaan selama ini.
Teruntuk Mas Imam Miftahul Ilmi yang telah menemaniku dan mensport saya dan
selalu mengingatkan saya
Teruntuk sahabat ku yang telah mendukung dan saling membantu berjalannya skripsi
ini (Annisa Sekarwati,Anis Setyani,Windy Lestyanti,Siti Mahmudah).
Dan teman-teman seperjuangan yang lain.
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robbil’alamin, segala puji penulis panjatkan kepada
AllahSWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang serta junjungan nabi
agungMuhammad SAW, yang senantiasa kita nantikan syafaatnya di yaumul
kiyamah.Rasa syukur tidak lupa penulis panjatkan atas selesainya laporan
penelitian ilmiahberupa skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Pembiayaan
Mudharabah, Musyarakah, dan Murabahah Terhadap Profitabilitas (ROE) dengan
Non Performing financing (NPF)sebagai Variabel Intervening pada Bank Umum
Syariah di indonesia (Periode 2014-2018)”. Penulis berharap dengan selesainya
skripsi ini dapat bermanfaat bagiseluruh kalangan masyarakat yang
membutuhkan.
Dalam penelitian ini, penulis menyadari bahwa masih banyakkesalahan
serta kekurangan yang penulis lakukan, mulai dari penulisan, referensi,sampai
dengan lamanya waktu yang dibutuhkan dalam penyelesaian. Oleh karenaitu
penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh
pihakyang membantu dalam proses penyelesaian penelitian ini. Ucapan
terimakasihpenulis sampaikan kepada :
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor Institut Agama
IslamNegeri Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, SE,. M.SI selaku Dekan Fakultas Ekonomi
danBisnis Islam IAIN Salatiga.
x
3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.SI selaku Ketua ProgdiS1 Perbankan Syariah
Ekonomidan Bisnis IslamIAIN Salatiga.
4. Bapak Taufikur Rahman, SE, M.Si. selaku pembimbing yang telah banyak
meluangkan waktu, memberikan dorongan, bimbingan dan mengarahkan
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Seluruh dosen Program Studi S1-Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi
danBisnis Islam IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu dan wawasan
kepadapenulis selama perkuliahan.
6. Seluruh karyawan dan staff akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Salatiga atas pelayanannya.
7. Kedua orang tuaku BapakDjumadi dan IbuMuflikhatun , serta adik saya
Fitri Nurul Maghfiroh yang telah memberikan do’a kasih sayang dan
dukungannya.
8. Sahabat-sahabat terkasih disaat suka dan duka,
Anis,Nisa,Windy,Itisyangtelah memberikan semangat dan dukungan
selama ini.
9. Keluarga besar PS-S1 angkatan 2014 yang telah memberikan warna
tersendiridalam hidupku. Terima kasih… Teruskan perjuangan kita,
semangat!!!
10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang
tidakdapat penulis sebutkan satu per satu.
xi
11. Segenap mahasiswa program studi Perbankan Syariah-S1, khususnya
angkatan 2014, terimakasih atas kebersamaan dan semangatnya selama
perkuliahan sampai penyelesaian skripsi ini.
12. Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis
dalammenyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari
kesempurnaandan penuh kekurangan, oleh karena itu dengan segenap
kerendahan hatipenulis menyampaikan permohonan maaf yang sebanyak-
banyaknya, semogaskripsi ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai
pihak. Amin
Salatiga, 18Maret 2019
Penulis
xii
ABSTRAK
Baiti Maulida Nurul. 2019.pengaruh pembiayaan (Mudharabah musyarakah
murabahah) terhadap profitabilitas (ROE) dengan NPF sebagai
Variabel Intervening (Studi Kasus Bank Umum Syariah di Indonesia
Periode 2014-2018). Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, program studi
Perbankan Syariah S1, Institute Agama Islam Negeri
Salatiga.Pembimbing Taufikur Rahman, SE. M.Si.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pembiayaan
Mudharabah Pembiayaan Murabahah Pembiayaan Musyarakah terhadap
Profitabilitas (ROE) dengan NPF sebagai variabel intervening pada bank umum
syariah. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan populasi bank
umum syariah di Indonesia periode 2014-2018. Pemilihan sampling merupakan
metode sampling jenuh.Metode samplingjenuh merupakanteknik penentuan
sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Alat analisis yang
digunakan adalah analisis regresi berganda dengan menggunakan alat bantu SPSS
versi 16. Berdasarkan hasil uji analisis pathmenunjukkan bahwa variabel
Mudharabah berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas bank umum syariah
Variabel musyarakah berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas
bank umum syariah. Variabel murabahah tidak berpengaruh terhadap
profitabilitas bank umum syariah. Variabel musyarakah dan
murabahahberpengaruh positif dan signifikan terhadap NPF.Variabel
mudharabahtidak berpengaruh terhadap NPF.Sedangkang NPF hanya memediasi
pembiayaan murabahah terhadap ROE, tetapi tidak dapat memediasi pembiayaan
mudharabah dan musyarakah.
Kata kunci: Pembiayaaan Mudharabah, Pembiayaan Musyarakah, Pembiayaan
Murabahah, ROE dan NPF
xiii
DAFTAR ISI
SKRIPSI ............................................................................................................................... i
SKRIPSI ............................................................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ......................................................................... iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT.................................................................................. v
MOTTO ............................................................................................................................ vii
PERSEMBAHAN ............................................................................................................ viii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ix
ABSTRAK ........................................................................................................................ xii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xvi
BAB I .................................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 9
C. Tujuan Penelitian ................................................................................................. 10
D. Manfaat Penelitian ................................................................................................ 11
E. Sistematika Penulisan ........................................................................................... 12
BAB II ............................................................................................................................... 14
A. Telaah Pustaka ...................................................................................................... 14
B. Kerangka Teori ..................................................................................................... 25
1. Agency Theory .................................................................................................. 25
2. Bank Syariah ..................................................................................................... 26
3. Pembiayaan ....................................................................................................... 26
4. Profitabilitas ...................................................................................................... 35
5. NPF ( Non Performing Financing ) .................................................................. 37
C. Kerangka Penelitian .............................................................................................. 38
D. Hipotesis ............................................................................................................... 39
BAB III ............................................................................................................................. 50
A. Jenis Penelitian ...................................................................................................... 50
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................................ 50
xiv
C. Populasi dan Sampel ............................................................................................. 50
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................... 52
E. Definisi Konsep dan Operasional ......................................................................... 52
F. Uji Asumsi Klasik ................................................................................................. 54
G. Uji Statistik ....................................................................................................... 56
H. Uji Path Analysis .................................................................................................. 57
I. Alat Analisis Data ................................................................................................. 59
BAB IV ............................................................................................................................. 61
A. Deskripsi Objek Penelitian.................................................................................... 61
B. Analisis Data ......................................................................................................... 62
1. Uji asumsi klasik ............................................................................................... 63
2. UJI STATISTIK .................................................................................................... 68
3. Uji Path Analysis .................................................................................................. 72
C. Uji Hipotesis ......................................................................................................... 81
BAB V .............................................................................................................................. 90
A. KESIMPULAN ..................................................................................................... 90
B. SARAN ................................................................................................................. 91
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 93
xv
DAFTAR TABEL
Table 2.1 ........................................................................................................................... 16
Table 2.2 ........................................................................................................................... 18
Table 2.3 ........................................................................................................................... 20
Table 2.4 ........................................................................................................................... 21
Table2. 5 ........................................................................................................................... 23
Table 2.6 ........................................................................................................................... 38
Table 4.7 ........................................................................................................................... 70
Table 4.8 ........................................................................................................................... 71
Table 4.9 ........................................................................................................................... 73
Table 4.10 ......................................................................................................................... 75
Table 4.11 ......................................................................................................................... 78
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 ........................................................................................................... 38
Gambar23.1 ........................................................................................................... 58
Gambar34.1 ........................................................................................................... 77
1
BAB I
PENDAHULUAAN
A. Latar Belakang
Bank merupakan lembaga keuangan yang sangat penting dalam
menjalankan kegiatan perekonomian dan perdagangan di suatu
negara.Dalam dunia perbankan terdapat perbankan konvensional dan
perbankan syariah. Perbankan syariah sendiri adalah segala sesuatu yang
menyangkut tentang Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah,
mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam
melaksanakan kegiatan usahanya. Perbankan syariah menggunakan
prinsip syariah dimana aturan perjanjian didasarkan pada hukum Islam
antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana, pembiayaan
kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang sesuai dengan syariah
(Mustoviyah,2017:1).
Perekonomian pasti ada hubungannya dengan dunia keuangan dan
perbankan.Pertumbuhan ekonomi tergantung dari baik atau buruknya
keadaan keuangan Negara dan peran perbankan berjalan dengan lancar
atau tidak.Seiring keadaan perekonomian Indonesia yang sedikit
memburuk dengan penurunan nilai tukar rupiah, maka masyarakat mulai
banyak mencari penghasilan melalui kegiatan bisnis untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.Berjalannya kegiatan bisnis tersebut membutuhkan
modal dana yang cukup besar, sehingga kebanyakan dari masyarakat
2
pebisnis bekerjasama dengan pihak bank. Peran bank dalam hal ini
sebagai lembaga intermediasi antara bank dan masyarakat, yaitu
menghimpun dana dari masyarakat dan disalurkan kepada masyarakat
untuk kegiatan yang dapat meningkatkan taraf hidup
Bank syariah di tanah air mendapatkan pijakan yang kokoh setelah
adanya deregulasi sector perbankan pada tahun 1983. Hal ini karena
sejak saat itu diberikan keluasan penentuan suku bunga , termasuk nol
persen. Demikian kesempatan ini belum di manfaatkan karena tidak
diperkenankannya pembukaan kantor bank baru. Kemudian posisi
perbankan syariah semakin pasti setelah disahkan UU Perbankan No. 7
Tahun 1992 dimana bank diberikan kebebasan untuk menentukan jenis
imbalan yang akan diambil dari nasabahnya baik bunga ataupun
keuntungan-keutungan bagi hasil (Muhamad 2016:3).
Pentingnya perbankan syariah disamping adanya kepastian hukum
yang diatur dalam hukum positife juga harus memperhatikan dengan
sungguh-sungguh nilai yang tertera di dalam Al- Qur’an dan
Hadist.Dengan prinsip-prinsip Islam dalam transaksi akad yang
diakomodasikan dalam hukum positif.Kemampuan dalam menghasilkan
lababagi Bank Syariah sangat berdampak dalam meningkatkan
pertumbuhan Bank Syariah itu sendiri.Karena didalam meningkatkan
pertumbuhan Bank, diperlukan adanya sebuah komponen yang dapat
mendukung tingkat keberhasilan dalam pencapaiannya, yaitu tingkat
profitabilitas. Semakin tinggi tingkat profitabilitas Bank Syariah di
3
Indonesia, maka akansemakin banyak investor asing yang tertarik untuk
mendirikan perusahaan atau Bank Syariah di Indonesia. Profitabilitas
yang tinggi tentunya akan mempercepat pertumbuhan aset Bank Syariah
sehingga dapat mencapai skala ekonomi yang efisien (Asriyati, 2017:1).
Bank syariah memperoleh keuntungan salah satunya adalah berupa
bagi hasil dari penyaluran dana kepada nasabah, karena pada bank
syariah tidak mengenal bunga.Pada penilitian ini profitabilitas di
gambarkan dengan return on equity. Menurut (Sari,2017:2) ROE (return
on equity) adalahrasio untuk melihat seberapa besar kemampuanbank
dalam mengelola modal untuk menghasilkanlaba bersih. Melihat urgensi
di atas, makaakan lebih tepat jika menggunakan ROE sebagaiukuran
untuk melihat seberapa baik kinerjabank syariah dalam segi
profitabilitasnya.ROE dihasilkan dari perbandingan lababersih dan
modal, sedangkan laba bersih banksyariah terbesar didapat dari
pembiayaan.Pembiayaandi bank syariah memiliki banyak akad,namun
pada praktiknya yang sering digunakanadalah mudharabah, musyarakah,
murabahah.
Menurut Rivai dan Veithzal (2008,42-44) mudharabah adalah
system kerja sama usaha antara dua pihak atau lebih dimana pihak
pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh 100% kebutuhan
pembiayaan suatu proyek sedangkan custumore sebagai pengelola
(mudharib) mengajukkan permohonan pembiayaan dan untuk ini
customer sebagai pengelola (mudharib) menyediakan keahlianya. Dalam
4
transaksi ini jenis ini biasanya mensyaratkan adanya wakil shahib al-
maal dalam manajemen proyek. Semakin besar pembiayaan yang
disalurkan maka akan semakin besar tinggi pula keuntungan yang di
dapatkan oleh bank sehingga dapat membantu dalam pengembalian
modal dan akan mendapatkan laba. Sesuai dengan konsep profitabilitas
suatu bank yaitu pembiayaan yang disalurkan oleh bank jika mudharabah
itu naik maka pembiayaan akan naik dan akan mempengaruhi
profitabilitas suatu bank. Menurut Aisyah dkk (2016)menunjukkan
bahwa pembiayaan mudharabah berpengaruh positif dan signifikan
terhadap profitabilitas. Pengaruh ini dapat dilihat dari besarnya
penyertaan modal pihak bank pada pembiayaan mudharabah.Sedangkan
menurut Aulia Fuad Rahman dkk (2012) menunjukkan bahwa
pembiayaan mudharabah berpengaruh negatif terhadap profitabilitas.
Musyarakah adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih
dalam menjalankan suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak
memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan
resiko akan ditanggung bersama sesuai kesepakatan (Antonio,2001:90).
Apabila pembiayaan musyarakah yang diberikan bank untuk penyaluran
dana maka semakin tinggi pula tingkat laba yang diperoleh bank karena
pendapatan bank akan menaik. Sebagai mana hasil penelitian Ditha Nada
Pratama dkk (2017) menunjukkan bahwa pembiayaan musyarakah
berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Sebagai mana
5
hasil penenlitian Cut Faradila dkk (2017) menunjukkan baahwa
pembiayaan musyarakah berpengaruh negatif terhadap probilitas.
Menurut Karim (2004:98) Murabahah (al-bai’ bi tsaman ajil )lebih
dikenal sebagai Murabahah saja. Murabahah yang berasal dari kata ribhu (
keuntungan ), adalah transaksi jual beli dimana bank menyebut jumlah
keuntungannya . bank bertindak sebagai penjual, sementara nasabah
sebagai pembeli. Harga jual adalah harga beli bank dari pemasok ditambah
keuntungan (margin).Semakin besar pembiayaan yang disalurkan maka
akan semakin besar tinggi pula keuntungan yang di dapatkan oleh bank
sehingga dapat membantu dalam pengembalian modal dan akan
mendapatkan laba. Karena pembiayaan murabahah sangat diminati oleh
semua masyarakat. Sebagaimana hasil penelitian Zaim Nur Afif dkk
(2014) menunjukkan bahwa pembiayaan murabahah berpengaruh positif
terhadap profitabilitas. Sebagaimana hasil penelitian Achmad Saiful Nizar
dkk (2015) menunjukkan bahwa pembiayaan murabahah berpengaruh
negatif terhadap profitabilitas.
Dalam penelitian ini menggunakan variabel intervening untuk
mengetahui pengaruh langsung atau tidak langsung variabel independen
terhadap variabel dependen.Menurut Tuchman dalam Sugiyono2007)
variabel intervening adalah variabel yang secara teoritismempengaruhi
hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen menjadi
hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan
diukur.Variabel ini merupakan variabel penyela antara variabel
6
independen dengan variabel dependen, sehingga variabel independen tidak
langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen.
Penelitian ini menggunakan Non Performing Financing sebagai
variabel mediasi(intervening)dari pengaruh pembiayaan Mudharabah,
pembiayaan Musyarakah, pembiayaan Murabahah terhadap profitabilitas.
Non performing financing adalah pembiayaan bermasalah yang dialami
oleh bank, pembiayaan bermasalah ini jelas akan mempengaruhi kinerja
bank sebagai lembaga keuangan dan akan berdampak pada laba yang akan
didapat oleh bank (Riyadi, 2014:470).
Untuk mengetahui kualitas perbankan dapat dilihat dari kinerja
serta kelangsungan usaha perbankan yang dipengaruhi oleh penghimpunan
dana dan penyaluran dana. Penghimpunan dana yang diperoleh dari
masyarakat biasanya disimpan dalam bentuk giro, tabungan dan deposito,
baik dengan prinsip wadiah maupun prinsip mudharabah. Sedangkan
penyaluran dana dilakukan oleh bank syariah melalui pembiayaan dengan
empat pola, yaitu prinsip bagi hasil, prinsip jual beli, prinsip sewa dan pola
pinjaman (qardh) (Ascarya, 2013:123).
Bentuk pembiayaan yang menggunakan prinsip bagi hasil yaitu
pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah. Untuk pembiayaan dengan
prinsip jual beli dengan pengambilan keuntungan berdasarkan mark
up/margin yaitu pembiayaan Murabahah Istishna dan Salam. Sedangkan
untuk pembiayaan yang menggunakan prinsip sewa yaitu Ijarah.
7
Parameter untuk mengukur kinerja atau profitabilitas perbankan
syariah dapat dilihat dari kualitas pembiayaan bank tersebut. Siamat dalam
Rahman dan Rochmanika (2012:3) menyatakan bahwa penyaluran
pembiayaan merupakan kegiatan yang mendominasi pengalokasian dana
bank. Penggunaan dana untuk penyaluran pembiayaan ini mencapai 70%
sampai 80% dari volume usaha bank. Oleh karena itu, sumber utama
pendapatan bank berasal dari kegiatan penyaluran pembiayaan baik dalam
bentuk bagi hasil, mark up, maupun pendapatan sewa. Semakin baik
pembiayaan suatu bank, maka semakin baik pula kinerja bank tersebut.
Pengaruh pembiayaan terhadap laba kemungkinan tidak
berpengaruh secara langsung akan tetapi melalui variabel lain yang bisa
menjadi mediasinya (intervening). Dalam penelitian ini, Non Performing
Financing (NPF) digunakan sebagai variabel yang memediasi antara
variabel independen dan dependen. Karena pada saat bank menyalurkan
pembiayaan akan dihadapkan dengan risiko, salah satu indikator untuk
mengukur risiko tersebut yaitu Non Performing Financing (NPF).
Terdapat hubungan negatif antara risiko pembiayaan dengan tingkat
keuntungan yang diperoleh bank. Hal ini berarti bahwa semakin besar
risiko pembiayaan yang dikucurkan bank kepada nasabah, maka tinggkat
profitabilitas akan menurun. Pembiayaan yang memiliki risiko akan
memiliki potensi kegagalan dalam pengembalian besar pembiayaan
kepada bank. Kegagalan dalam pengembalian pembiayaan dapat
mempengaruhi pendapatan bank.Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
8
Wahyuni (2016:9) menunjukkan hasil bahwa NPF dapat memediasi
pengaruh pembiayaanterhadap kinerja bank umum syariah.
Menurut Muhammad (2011:358) risiko pembiayaan muncul jika
bank tidak bisa memperoleh kembali cicilan pokok dan atau bunga dari
pinjaman yang diberikan atau investasi yang sedang
dilakukannya.Penyebab utama terjadinya risiko pembiayaan adalah terlalu
mudahnya bank memberikan pinjaman atau melakukan investasi karena
terlalu dituntut untuk memanfaatkan kelebihan likuiditas, sehingga
penilaian kredit kurang cermat dalam mengantisipasi berbagai
kemungkinan risiko usaha yang dibiayainya.
Untuk mengetahui tingkat profitabilitas suatu perusahaan dapat
diukur menggunakan ROE (Return On Equity) yang menggambarkan
kemampuan perusahaan memperoleh laba melalui semua kemampuan dan
sumber daya yang ada. ROE dapat menunjukkan efisiensi manajemen
untuk mendapatkan keuntungan.ROE merupakan suatu rasio untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu
periode (Muhamad, 2002:245).
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya
adalah penggunaan 3 jenis akad pembiayaan pada bank syariah sebagai
variabel independen, kemudian menambahkan variabel intervening berupa
NPF, serta objek dan periode yang digunakan yakni Bank Umum Syariah
di Indonesia tahun 2015-2018. Penelitian mengenai faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap profitabilitas bank umum syariah dirasa masih
9
relevan untuk dilakukan, agar perbankan dapat mengkaji produk-produk
pembiayaan serta menekan risiko pembiayaan yang mungkin terjadi
sehingga diharapkan mampu mendukung pertumbuhan perbankan syariah.
Berdasarkan dari uraian dan beberapa penelitian terdahulu yang
menunjukkan hasil yang tidak konsisten, maka perlu dilakukan penelitian
kembali tentang pengaruh Pembiayaan terhadap ROE dengan NPF sebagai
variabel intervening Bank Umum Syariah sehingga dalam penelitian ini
akan dikaji ulang dengan harapan hasil penelitian nantinya akan
mempertegasdan memperkuat teori yang ada.Dengan demikian penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah dan Murabahah Terhadap
(Return on Equity)ROE Dengan (Non Performing Financing) NPF
Sebagai Variabel Interving pada bank umum syariah di indonesia ”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh pembiayaan mudharabah terhadap Return On
Equity?
2. Bagaimana pengaruh pembiayaan musyarokah terhadap Return On
Equity?
3. Bagaimana pengaruh pembiayaan murabahah terhadap Return On
Equity?
4. Bagaimana pengaruh pembiayaan mudharabah terhadap Non
Performing Financing
10
5. Bagaimana pengaruh pembiayaan musyarakah terhadap Non
Performing Financing
6. Bagaimana pengaruh pembiayaan murabahah terhadap Non
Performing Financing
7. Bagaimanna pengaruh Non Performing Financing terhadap Return On
Equity?
8. Bagaimana pengaruh pembiayaan mudharabah terhadap Return On
Equity melalui Non Performing Financing
9. Bagaimana pengaruh pembiayaan musyarakah terhadap Return On
Equity melalui Non Performing Financing
10. Bagaimana pengaruh pembiayaan murabahah terhadap Return On
Equity melalui Non Performing Financing
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang di ajukan peneliti di atas, maka
tujuan penelitian adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pembiayaan mudharabah
terhadap Return On Equity.
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pembiayaan musyarokah
terhadap Return On Equity
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pembiayaan murabahah
terhadap Return On Equity
4. Untuk mengetahui seberapa besar pembiayaan mudharabah terhadap
Non performing financing
11
5. Untuk mengetahui seberapa besar pembiayaan musyarakah terhadap
Non performing financing
6. Untuk mengetahui seberapa besar pembiayaan murabahah terhadap
Non performing financing
7. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Non Performing
Financing terhadap Return On Equity
8. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pembiayaan mudharabah
terhadap Return On Equity melalui Non Performing Financing
9. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pembiayaan musyarakah
terhadap Return On Equity melalui Non Performing Financing
10. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pembiayaan mudharabah
terhadap Return On Equity melalui Non Performing Financing
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi pihak-pihak
yang berkepentingan, yaitu :
1. Bagi perbankan syariah, penelitian ini diharapkan dapat menjadi
pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang akan diambil terhadap
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja perbankan syariah sehingga
nantinya kegiatan perbankan dapat berjalan dengan baik.
2. Bagi Akademik dan Pembaca, diharapkan dapat menambah khasanah
perpustakaan dengan tambahan referensi bagi penelitian selanjutnya,
dengan melihat variabel manakah yang sesuai dengan teori dan bersifat
signifikan. Variabel yang demikian layak menjadi variabel penelitian
12
pada penelitian selanjutnya. Dan diharapkan dapat menambah referensi
terutama bagi mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah.
3. Bagi penulis, diharapkan penelitian ini bermanfaat untuk memperluas
pengetahuan dan wawasan mengenai dunia perbankan syariah, dan
mengembangkan keilmuan peneliti dalam mengetahui tingkat
profitabilitas perbankan syariah.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini berisi penjelasan tentang isi yang
terkandung dari masing-masing bab secara singkat dari keseluruhan skripsi
ini. Skripsi ini disajikan dengan sistematika sebagai berikut:
BAB IPendahuluan. Bab iniberisi pendahuluan yang mencakup
latar belakang; rumusan masalah; tujuan penelitian; manfaat penelitian
memberi gambaran objek yang akan menggunakan hasil penelitian dan
sistematika penulisan yang berisi urutan penulisan penelitian yang
dilakukan.
BAB II Landasan Teori. Bab ini berisi tentang telaah pustaka
merupakan penjelasan dari penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan
dengan penelitian yang dilakukan, kerangka teori yang berisi bangunan
teori dan konsep yang akan digunakan untuk menganalisis, kerangka
penelitian berisi telaah kritis untuk menghasilkan hipotesis dan model
penelitian yang akan diuji disajikan dalam bentuk gambar dan atau
persamaan, dan hipotesis penelitian berisi hipotesis yang diajukan.
13
BAB IIIMetode Penelitian.Bab ini penulis memaparkan tentang
metodologi penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel,
tehnik pengumpulan data, skala pengukuran, definisi konsep dan
operasional, instrumen penelitian, pengujian instrumen penelitian dan alat
analisis.
BAB IV Analisis Data.Berisi analisis data yang menjelaskan
tentang deskripsi obyek penelitian, analisis data yang meliputi 3 bagian
analisis terhadap tiap variabel, pengujian hipotesis dan pembahasan hasil
uji hipotesis dan berupa gambaran umum obyek penelitian dan deskripsi.
BAB V Penutup.Berisi kesimpulan yang menjelaskan tentang hasil
penelitian dan pembahasan disesuaikan dengan rumusan masalah dan
tujuan penelitian yang disajikan secara singkat dan jelas.Sedangkan saran
merupakan himbauan kepada pembaca atau instansi terkait agar saran yang
dipaparkan dapat memberi pengetahuan dan manfaat serta dapat
dikembangkan menjadi bahan kajian peneliti berikutnya.
14
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Penelitian ini juga pernah di gunakan sebagai topik penelitian
oleh beberapa peneliti sebelumnya. Maka peneliti juga diharuskan
untuk mempelajari penelitian-penelitian terdahulu yang dapat dijadikan
sebagai acuan bagi peneliti dalam melakukan penelitian.
Nur Amalia dan Fidiana (2016) menyatakan bahwa pembiayaan
Mudharabah berpengaruh positif terhadap profitabilitas.Pengaruh ini dapat
dilihat dari besarnya penyertaan modal pihak bank pada pembiayaan
mudharabah.Akfina Hasanah (2015) menyatakan bahwa pembiayaan
mudharabah berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Karena semakin
tinggi pembiayaan akan meningkatkan profitabilitas.
Cut faradilla (2017) menyatakan bahwa pembiayaan mudharabah
berpengaruh negatif terhadap profitabilitas. Karena mudharabah
mempunyai resiko yang relative tinggi adanya masalah ketidakpastian
pendapatan keuntungan dan masalah klasik principle agent problem.
Sehingga ada kecenderungan bank kurang berminat menyalurkan
pembiayaan dengan akad tersebut ( Siregar, 2002:67)
Ditha Nada (2017) menyatakan bahwa pembiayaan musyarakah
berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Karena pembiayaan
15
musyarakah mengahsilkan pendapatan bank berupa bagi hasil, dengan
bertambahnya pendapatan maka akan bertambah pula keuntungan bank.
Permata (2014) menyatakan bahwa pembiayaan musyarakah berpengaruh
positif terhadap profitabilitas.
Muhammad Arfan (2017) menyatakan bahwa pembiayaan
musyarakah berpengaruh negatif terhadap profitabilitas.Karena pada
dasarnya pembiyaan mudharabah dan musyarakah resiko yang relative
tinggi karena adanya masalah ketidakpastian keuntungan.
Zaim Nur Afif (2014) menyatakan bahwa pembiayaan murabahah
berpengaruh positif terhadap profitabilitas.Karena pembiayaan murabahah
memiliki tingkat resiko yang sangat rendah dari pada bagi hasil
keuntungan yang ditetapkan diawal akad sehingga kepastian bank
memperoleh imbal hasil jauh lebih mudah diprediksi.
Aulia Fuad Rahman (2012) menyatakan bahwa pembiayaan
murabahah berpengaruh positif terhadap profitabilitas.Karena pembiayaan
murabahah memiliki tingkat resiko yang sangat rendah dari pada bagi hasil
keuntungan yang ditetapkan diawal akad sehingga kepastian bank
memperoleh imbal hasil jauh lebih mudah diprediksi.
Atik Ria Pratika (2013) menyatakan bahwa pembiayaan
murabahah berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Karena pembiayaan
murabahah memiliki tingkat resiko yang sangat rendah dari pada bagi hasil
keuntungan yang ditetapkan diawal akad sehingga kepastian bank
memperoleh imbal hasil jauh lebih mudah diprediksi.
16
Legowati (2016) menyatakan bahwa pembiayaan berpengaruh
positif terhadap NPF. Karena semakin besar pembiayaan maka akan
semakin besar pula tingkat resikonya.Hamdan bin Osman (2013)
menyatakan bahwa pembiayaan mudharabah, musyarakah, murabahah
tidak berpengaruh terhadap NPF. Salah satu penyebabnya adalah krisis
ekonomi adalah kinerja perbankan yang buruk.
Mustoviyah (2017) menyatakan bahwa pembiayaan mudharabah
tidak berpengaruh terhadap NPF.Karena bank syariah dalam penyaluran
dananya selalu memperhatikan aspek ke hati-hatian dan berusaha agar
tidak melanggar prinsip syariah.
Rita (2016) menyatakan bahwa NPL tidak mempengaruhi
profitabilitas karena kondisi NPL yang lebih besar dalam satu periode
tidak secara langsung memberikan penurunan laba pada periode yang
sama.Dewi (2016) menyatakan bahwa NPF tidak berpengaruh terhadap
profitabilitas. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyaknya kredit
bermasalah membuat bank tidak berani meningkatkan penyaluran
kreditnya apalagi bila dana pihak ketiga tidak dapat dicapai secara optimal
maka dapat mengganggu likuiditas suatu bank.
Table 2.1
Pengaruh Pembiayaan Mudharabah Terhadap Profitabilitas
No Nama /tahun / judul Variabel Hasil Beda penelitian
1 Nur Amalia dan Fidiana
(2016) Struktur
Pembiayaan Dan
Pengaruhnya Terhadap
Profitabilitas Bank
Independen:
Mudharabah,
musyarakah,
murabahah, istishna,
dan ijarah
Pembiayaan
Mudharabah
berpengaruh positif
terhadap
profitabilitas
Dalam penelitian
ini untuk
mengetahui faktor
yang
mempengaruhi
17
Muamalat Indonesia Dan
Bank Syariah Mandiri.
Jurnal Ilmu dan Riset
Akuntansi : Volume 5,
Nomor 5
Dependen :
Profitabilitas
profitabilitas yaitu
mengunakan
variable independen
pembiayaan
mudharabah
musyarakah
murabahah serta
mengunakan
varibel intervening
yaitu NPF
2 Aulia Fuad Rahman dan
Ridha Rochmanika (2012)
Pengaruh Pembiayaan
Jual Beli Pembiayaan
Bagi Hasil dan Rasio Non
Performing Financing
Terhadap Profitabilita
Bank Umum Syariah di
Indonesia. Jurnal Ekonomi
dan Bisnis Islam,Vol.8
No1
Independen :
Mudharabah,
musyarakah,
murabahah, dan
istishna
Dependen :
Profitabilitas
Pembiayaan
Mudharabah
berpengaruh negatif
terhadap
profitabilitas
Dalam penelitian
ini untuk
mengetahui faktor
yang
mempengaruhi
profitabilitas yaitu
mengunakan
variable independen
pembiayaan
mudharabah
musyarakah
murabahah serta
mengunakan
varibel intervening
yaitu NPF
3 Achmad Syaiful Nizar dan
Moch. Khairul Anwar
(2015) Pengaruh
Pembiayaan Jual Beli
Pembiayaan Bagi Hasil
dan Intellectual Capital
Terhadap Kinerja
Keuangan Bank Syariah.
Jurnal akuntansi
Independen :
Pembiayaan jual beli
dan bagi hasil
Dependen :
Kinerja keuangan
Pembiayaan
mudharabah
berpengaruh negatif
terhadap
profitabilitas
Dalam penelitian
ini untuk
mengetahui faktor
yang
mempengaruhi
profitabilitas yaitu
mengunakan
variable independen
pembiayaan
mudharabah
musyarakah
murabahah serta
mengunakan
varibel intervening
yaitu NPF
4 Cut Faradilla, Muhammad
Arfan, dan M. Shabr
(2017) Pengaruh
Pembiayaan Murabahah,
Istishna, Ijarah,
Mudharabah Dan
Independen :
Murabahah, istishna,
ijarah, mudharabah dan
musyarakah
Pembiayaan
mudharabah
berpengaruh negatif
terhadap
profitabilitas
Dalam penelitian
ini untuk
mengetahui faktor
yang
mempengaruhi
profitabilitas yaitu
18
Musyarakah Terhadap
Profitabilitas Bank Umum
Syariah Di Indonesia.
Jurnal Magister Akuntansi.
Volume 6, No. 3
Dependen :
Profitabilitas
mengunakan
variable independen
pembiayaan
mudharabah
musyarakah
murabahah serta
mengunakan
varibel intervening
yaitu NPF
5 Akfina Hasanah (2015)
Pengaruh Pembiayaan
Murabahah, Pembiayaan
Musyarakah Dan
Pembiayaan Mudharabah
Terhadap Profitabilitas
Bank Syariah (Studi Kasus
Pada Pt. Bank Muamalat
Indonesia, Tbk.). Skripsi
Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis
Independen :
Murabahah,
musyarakah,
mudharabah
Dependen :
Profitabilitas
Pembiayaan
mudharabah
berpengaruh positif
terhadap kinerja
keuangan
Dalam penelitian
ini untuk
mengetahui faktor
yang
mempengaruhi
profitabilitas yaitu
mengunakan
variable independen
pembiayaan
mudharabah
musyarakah
murabahah serta
mengunakan
varibel intervening
yaitu NPF
Table 2.2
Pengaruh Pembiayaan Musyarakah Terhadap Profitabilitas
No Nama / tahun / judul Variabel Hasil Beda penelitian
1 Ditha Nada Pratama, Lia
Dwi Martika, Teti
Rahmawati (2017)
Pengaruh Pembiayaan
Mudharabah, Pembiayaan
Musyarakah Dan Sewa
Ijarah Terhadap
Profitabilitas. Jurnal Riset
Keuangan Dan Akuntansi,
Vol 3, No 1
Independen :
Murabahah,
musyarakah dan ijarah
Dependen :
Profitabilitas
Pembiayaan
SMusyarakah
berpengaruh positif
terhadap
profitabilitas
Dalam penelitian
ini untuk
mengetahui faktor
yang
mempengaruhi
profitabilitas yaitu
mengunakan
variable independen
pembiayaan
mudharabah
musyarakah
murabahah serta
mengunakan
varibel intervening
yaitu NPF
19
2 Permata dkk (2014)
pengaruh pembiayaan
mudharabah dan
musyarakah terhadap
tingkat ROE pada bank
umum syariah secara
parsial dan simultan
Independen :
Musyarakah,
mudharabah
Dependen :
Profitabilitas
Pembiayaan
musyarakah
berprofitabilitas
pengaruh positif
terhadap
profitabilitas
Dalam penelitian
ini untuk
mengetahui faktor
yang
mempengaruhi
profitabilitas yaitu
mengunakan
variable independen
pembiayaan
mudharabah
musyarakah
murabahah serta
mengunakan
varibel intervening
yaitu NPF
3 Pratama dkk (2017)
pengaruh pembiayaan
mudharabah , pembiayaan
musyarakah dan sewa
ijarah terhadap tingkat
profitabilitas pada PT bank
muamalat indonesia,Tbk
Independen :
Musyarakah
Dependen :
Profitabilitas
Pembiayaan
musyarakah
berpengaruh positif
terhadap tingkat
profitabilitas
Dalam penelitian
ini untuk
mengetahui faktor
yang
mempengaruhi
profitabilitas yaitu
mengunakan
variable independen
pembiayaan
mudharabah
musyarakah
murabahah serta
mengunakan
varibel intervening
yaitu NPF
4 Cut Faradilla, Muhammad
Arfan, dan M. Shabr
(2017) Pengaruh
Pembiayaan Murabahah,
Istishna, Ijarah,
Mudharabah Dan
Musyarakah Terhadap
Profitabilitas Bank Umum
Syariah Di Indonesia.
Jurnal Magister Akuntansi.
Volume 6, No. 3
Independen :
Murabahah, istishna,
ijarah, mudharabah dan
musyarakah
Dependen :
Profitabilitas
Pembiayaan
musyarakah
berpengaruh negatif
terhadap
profitabilitas
Dalam penelitian
ini untuk
mengetahui faktor
yang
mempengaruhi
profitabilitas yaitu
mengunakan
variable independen
pembiayaan
mudharabah
musyarakah
murabahah serta
mengunakan
varibel intervening
yaitu NPF
20
Table 2.3
Pembiayaan Murabahah Terhadap Profitabilitas
No Nama / tahun/ judul Variabel Hasil Beda penelitian
1 Zaim Nur Afif (2014)
Pengaruh Pembiayaan
Murabahah Terhadap
Laba Melalui Variabel
Intervening Pembiayaan
Bermasalah Bank Umum
Syariah Di Indonesia
Periode 2009-2013.
JESTT Vol. 1 No. 8
Independen :
Pembiayaan
murabahah
Dependen :
Laba
Intervening :
NPF
Pembiayaan
murabahah
berpengaruh
positif terhadap
laba bank umum
syariah.
Dalam penelitian
ini untuk
mengetahui faktor
yang
mempengaruhi
profitabilitas yaitu
mengunakan
variable independen
pembiayaan
mudharabah
musyarakah
murabahah serta
mengunakan
varibel intervening
yaitu NPF
2 Atik Ria Pratika (2013)
Pengaruh Pembiayaan
Terhadap Kinerja
Kuangan Perbankan
Syariah di Indonesia.
Skripsi Program Studi
Keuangan Islam Syariah
dan Hukum UIN Kalijaga
Independen :
Musyarakah,
murabahah,
mudharabah
Dependen :
Kinerja keuangan
Pembiayaan
murabahah
berpengaruh
positif terhadap
profitabilitas
bank umum
syariah.
Dalam penelitian
ini untuk
mengetahui faktor
yang
mempengaruhi
profitabilitas yaitu
mengunakan
variable independen
pembiayaan
mudharabah
musyarakah
murabahah serta
mengunakan
varibel intervening
yaitu NPF
3 Aulia Fuad Rahman dan
Ridha Rochmanika (2012)
Pengaruh Pembiayaan
Jual Beli Pembiayaan Bagi
Hasil dan Rasio Non
Performing Financing
Terhadap Profitabilita
Bank Umum Syariah di
Indonesia. Jurnal Ekonomi
dan Bisnis Islam,Vol.8
No1
Independen :
Mudharabah,
musyarakah,
murabahah, dan
istishna
Dependen :
Profitabilitas
Pembiayaan
murabahah
berpengaruh positif
terhadap
profitabilitas
Dalam penelitian
ini untuk
mengetahui faktor
yang
mempengaruhi
profitabilitas yaitu
mengunakan
variable independen
pembiayaan
mudharabah
21
musyarakah
murabahah serta
mengunakan
varibel intervening
yaitu NPF
4 Nur Amalia dan Fidiana
(2016) Struktur
Pembiayaan Dan
Pengaruhnya Terhadap
Profitabilitas Bank
Muamalat Indonesia Dan
Bank Syariah Mandiri.
Jurnal Ilmu dan Riset
Akuntansi : Volume 5,
Nomor 5
Independen :
Pembiayaan
istishna, dan ijarah
Dependen :
Profitabilitas
Pembiayaan
Murabahah
berpengaruh positif
terhadap
profitabilitas
Dalam penelitian
ini untuk
mengetahui faktor
yang
mempengaruhi
profitabilitas yaitu
mengunakan
variable independen
pembiayaan
mudharabah
musyarakah
murabahah serta
mengunakan
varibel intervening
yaitu NPF
Table 2.4
Pengaruh Pembiayaan Terhadap NPF
No Nama / tahun / judul Variabel hasil Beda penelitian
1 Legowati dan Ari (2016)
Pengaruh Pembiayaan
Berdasarkan Jenis
Penggunaan Terhadap
Non Performing Financing
Pada Bank Umum Syariah
(BUS) dan Unit Usaha
Syariah (UUS) Di
Indonesia Periode Januari
2009–Desember 2015.
Jurnal Ekonomi Syariah
Teori dan Terapan Vol. 3
No. 12
Independen
Pembiayaan
Dependen :
NPF
Pembiayaan
berpengaruh positif
siginifikan terhadap
NPF
Dalam penelitian
ini untuk
mengetahui faktor
yang
mempengaruhi
profitabilitas yaitu
mengunakan
variable independen
pembiayaan
mudharabah
musyarakah
murabahah serta
mengunakan
varibel intervening
yaitu NPF
2 Hamdan Bin Osman
(2013) Pengaruh
Pembiayaan Mudharabah
Dan Musyarakah
Terhadap Non Performing
Independen :
Pembiayaan
Mudharabah dan
Musyarakah
Pembiayaan
mudharabah dan
musyarakah
berpengaruh negatif
terhadap NPF
Dalam penelitian
ini untuk
mengetahui faktor
yang
22
Financing (NPF) Pada
Bank Umum Syariah.
Artikel Ilmiah
Dependen :
NPF
mempengaruhi
profitabilitas yaitu
mengunakan
variable independen
pembiayaan
mudharabah
musyarakah
murabahah serta
mengunakan
varibel intervening
yaitu NPF
3 Mustoviah (2017)
pengaruh pembiayaan
mudharabah terhadap
profitabilitas dengan NPF
sebagai variabel
intervening Pada Bank
Umum Syariah (Periode
2011-2015). Skripsi
Program Studi Strata 1
Perbankan Syariah
Independen :
Pembiayaan
Mudharabah
Dependen :
Profitabilitas
Intervening :
NPF
Pembiayaan
Mudharabah tidak
berpengaruh
terhadap NPF
Dalam penelitian
ini untuk
mengetahui faktor
yang
mempengaruhi
profitabilitas yaitu
mengunakan
variable independen
pembiayaan
mudharabah
musyarakah
murabahah serta
mengunakan
varibel intervening
yaitu NPF
4 Mutiara Hanifah (2016)
Pengaruh Pembiayaan
Berdasarkan Jenis Akad
Terhadap Non Performing
Financing Bank
Pembiayaan Rakyat
Syariah di Indonesia
Periode 2011 sampai
2015. Skripsi Departemen
Ilmu Ekonomi IPB
Independen :
Mudharabah,
musyarakah,
murabahah istishna,
Dependen :
NPF
Mudharabah,
musyarakah,
istishna
berpengaruh
positif, sedangkan
salam dan
murabahah
berpengaruh negatif
terhadap NPF
Dalam penelitian
ini untuk
mengetahui faktor
yang
mempengaruhi
profitabilitas yaitu
mengunakan
variable independen
pembiayaan
mudharabah
musyarakah
murabahah serta
mengunakan
varibel intervening
yaitu NPF
23
Table2.5
Pengaruh NPF terhadap Profitabilitas
No Nama / tahun / judul Variabel Hasil Beda penelitian
1 Medina Almunawwaroh,
dan Rina Marliana (2018)
Pengaruh CAR, NPF Dan
FDR Terhadap
Profitabilitas Bank Syariah
Di Indonesia. Amwaluna,
Vol. 2 No.1
Independen :
CAR ,NPF,FDR
Dependen :
Profitabilitas
NPF berpengaruh
negatif signifikan
terhadap
profitabilitas
Dalam penelitian
ini untuk
mengetahui faktor
yang
mempengaruhi
profitabilitas yaitu
mengunakan
variable independen
pembiayaan
mudharabah
musyarakah
murabahah serta
mengunakan
varibel intervening
yaitu NPF
2 Endang Fitriana Dan
Hening Widi Oetomo
(2016)
Pengaruh NPF, CAR, Dan
EVA Terhadap
Profitabilitas Perusahaan
Perbankan Syariah Di
BEI. Jurnal Ilmu dan Riset
Manajemen : Volume 5,
Nomor 4
Independen :
NPF, CAR, EVA
Dependen :
Profitabilitas
NPF berpengaruh
signifikan terhadap
profitabilitas
Dalam penelitian
ini untuk
mengetahui faktor
yang
mempengaruhi
profitabilitas yaitu
mengunakan
variable independen
pembiayaan
mudharabah
musyarakah
murabahah serta
mengunakan
varibel intervening
yaitu NPF
3 Jihan Amanda Putri (2017)
Pengaruh Pembiayaan
Murabahah,Pembiayaan
Mudharabah, Pembiayaan
Musyarakah Dan Ratio
Non Performing Financing
Terhadap Tingkat
Profitabilitas Bank Umum
Syariah Di Kota Medan.
Independen :
Mudharabah
Murabahah
NPF berpengaruh
signifikan terhadap
profitabilitas
Dalam penelitian
ini untuk
mengetahui faktor
yang
mempengaruhi
profitabilitas yaitu
mengunakan
variable independen
24
Skripsi Program Studi
Akuntansi Universitas
Sumatera Utara
Musyarakah
NPF
Dependen :
Profitabilitas
pembiayaan
mudharabah
musyarakah
murabahah serta
mengunakan
varibel intervening
yaitu NPF
4 Rita Septiani dan Putu Vivi
Lestari (2016) Pengaruh
NPL Dan LDR Terhadap
Profitabilitas Dengan Car
Sebagai Variabel Mediasi
Pada PT BPR Pasarraya
Kuta. E-Jurnal Manajemen
Unud, Vol. 5, No.1
Independen :
NPF/NPL, LDR
Dependen :
Profitabilitas
Mediasi :
CAR
NPL berpengaruh
tidak signifikan
terhadap
profitabilitas
Dalam penelitian
ini untuk
mengetahui faktor
yang
mempengaruhi
profitabilitas yaitu
mengunakan
variable independen
pembiayaan
mudharabah
musyarakah
murabahah serta
mengunakan
varibel intervening
yaitu NPF
5 Dewi (2014) Pengaruh
CAR, NPL, FDR BOPO
Terhadap Profitabilitas
pada Bank Devisa.
Independen
NPF
Dependen
ROE
NPF tidak
berpengaruh
terhadap
profitabilitas
Dalam penelitian
ini untuk
mengetahui faktor
yang
mempengaruhi
profitabilitas yaitu
mengunakan
variable independen
pembiayaan
mudharabah
musyarakah
murabahah serta
mengunakan
varibel intervening
yaitu NPF
25
B. Kerangka Teori
1. Agency Theory
Jensen dan Meckling dalam Wahyuni (2016:3) mendefinisikan
agency theory sebagai teori hubungan diantara principal dan agen,
dimana principal telah mendelegasikan wewenang kepada agen dalam
mengelola usaha serta mengambil keputusan yang berkaitan.Agency
Theory dikenal sebagai suatu hubungan kontraktual keuangan yang
melibatkan pihak pemilik dana dengan pihak pengelola dana. Dalam
penerapannya pemilik dana (principal) memberi otorisasi terhadap
managemen selaku agen (agency relationship), tetapi kemudian terjadi
perbedaan kepentingan. Kepentingan yang berbeda tersebut dapat
menyebabkan asimetri informasi dari agen terhadap principal.
Agency Theory dapat dipahami dalam pembiayaan lembaga
perbankan syariah. Bank syariah sebagai principal mempercayakan
nasabah sebagai agen untuk mengelola dana dan akan mengembalikan
dana yang telah diberikan oleh bank syariah. Kepercayaan yang
diberikan oleh bank syariah kepada nasabah, mempunyai harapan agar
nasabah bertindak sesuai dengan tujuan bersama yang dibuat di awal
akad pembiayaan sehingga bank syariah ataupun nasabah dapat
memperoleh keuntungan. Keuntungan yang diperoleh dari pembiayaan
yang diberikan akan menjadi pendapatan dan akan meningkatkan laba
bank syariah sehingga profitabilitas dari bank syariah akan meningkat
(Nizar dan Anwar, 2015:129).
26
2. Bank Syariah
Bank syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak
mengandalkan pada bunga. Menurut UU Republik Indonesia No. 21
Tahun 2008 pasal 1 ayat 7 “bank syariah adalah bank yang
menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan
menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah. ” (Mustoviyah,2017:16).
Pengertian bank syariah berdasarkan UU pasal 2 PBI
No.6/24/PBI/2004 tentang bank umum yang melaksanakan kegiatan
usaha berdasarkan prinsip syariah, mendefinisikan bahwa bank umum
syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan
prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran (Yudiana, 2014:2).
Menurut Soemitro (2009: 61) bank syariah adalah bank yang
menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah. Salah satu
kegiatan bank syariah adalah menyalurkan dana melalui pembiayaan.
3. Pembiayaan
Menurut Dahlan (2012:162), pembiayaan (financing) merupakan
istilah yang dipergunakan dalam bank syariah, sebagaimana dalam
bank konvensional disebut dengan kredit (lending). Dalam
kredit,keuntungan berbasis pada bunga (interest based), sedangkan
dalam pembiayaan (financing) berbasis pada keuntungan riil yang
dikehendaki (margin) ataupun bagi hasil (profit sharing).
27
Menurut Muhammad (2005;260) pembiayaan berarti financing
atau pembelanjaan yaitu pendanaan yang dikeluarkan untuk
mendukung investasi yang telah direncanakan baik dilakukan sendiri
maupun dijalanakan orang lain. Dalam dunia perbankan syariah
pembiayaan merupakan pendanaan yang diberikan oleh bank syariah
kepada nasabah.
Dalam UU No.10 Tahun 1998 tentang perbankan dalam pasal 1
nomer 12 dikatakan bahwa pembiayaan berdasarkan prinsip syariah
adalah penyedian uang atau tagihan dengan berdasarkan persetujuan
atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan
pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut
setelah jangka waktu atau periode tertentu (Asiyah,2015;2).
Menurut Rivai dan Veithzal (2008;3) istilah pembiayaan pada
intinya I Believe, I Trust, ‘saya percaya’ atau ‘saya menaruh
kepercayaan’. Perkataan pembiayaan yang artinya kepercayaan berati
lembaga pembiayaan selaku shahibul maal menaruh kepercayaan
kepada seseorang untuk melaksanakan amanah yang di berikan.Dana
tersebut harus di gunakan dengan benar adil dan harus disertai dengan
ikatan dan syarat-syarat yang jelas dan saling menguntungkan bagi
kedua belah pihak.
Dalam menyalurkan dana, bank syariah dapat memberikan
berbagai bentuk pembiayaan, pembiayaan yang diberikan oleh bank
syariah mempunyai lima bentuk utama, yaitu mudharabah dan
28
musyarakah (dengan polabagi hasil), murabahah dan salam (dengan
pola jual beli) adapula istishna yang hamper sama dengan salam, serta
ijarah (dengan pola sewa operasional maupun finansial) (Menurut
Rivai dan Veithzal 2008;3).
1. Pembiayaan Mudharabah
a. Pengertian Pembiayaan Mudharabah
Menurut PSAK 105 Paragaf 4 Mudharabah adalah akad
kerjasama usaha antar dua pihak dimana pihak pertama
menyediakan seluruh dana, sedangkan pihak kedua bertindak
selaku pengelola dan keuntungan usaha dibagi diantara mereka
sesuai kesepakatan sedangkan kerugian financial hanya di
tanggung oleh pemilik dana.
Menurut Ascarya (2013;62) dalam suatu kontrak dengan
akad mudharabah pemilik modal dapat bekerja sama dengan lebih
dari satu pengelola. Para pengelola tersebut dapat dikatakan
sebagai mitra usaha terhadap pengelola yang lain. Nisbah bagi
hasil pemilik modal dan pengelola di bagi sesuai kesepakatan
dimuka.Besarnya nisbah bagi hasil lainnya masing-masing pihak
tidak diatur dalam syariah tetapi tergantung kesepakatan mereka.
Menurut Rivai dan Veithzal (2008,42-44) mudharabah
adalah sistem kerja sama usaha antara dua pihak atau lebih dimana
pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh 100%
kebutuhan pembiayaan suatu proyek sedangkan custumore sebagai
29
pengelola (mudharib) mengajukkan permohonan pembiayaan dan
untuk ini customer sebagai pengelola (mudharib) menyediakan
keahlianya. Dalam transaksi ini jenis ini biasanya mensyaratkan
adanya wakil shahib al-maal dalam manajemen proyek.
Mudharabah adalah transaksi penanaman dana dari pemilik
dana (shahibul maal) kepada pengelola dana (mudharib) untuk
melakukan kegiatan usaha tertentu yang sesuai dengan pembagian
hasil usaha antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang telah
disepakati.
b. Jenis-Jenis Pembiayan Mudharabh
Dalam praktiknya mudharabah digolongkan dalam dua bentuk
yaitu ;(Prasetyo,2018:22-23).
1) Mudharabah Muthlaqah (investasi tidak terikat) yaitu yang
dimana pemilik dana memberikan kebebasan kepada pengelola
dana dalam pengelolaan investasinya.
2) Mudharabah Muqayyadah (investasi terikat ) yaitu dimana
pemilik dana memberikan batasan pada pengelola dana
mengenai tempat , cara , dan objek investasi.
c. Rukun Mudharabah
Rukun dalam mudharabah menurut Asiyah (2015:23)
1) Pelaku (pemilik modal maupun pelaksana usaha )
30
Pelaku pihak pertama bertindak sebagai pemilik modal
(shahibul maal), sedangkan pihak kedua bertindak sebagai
pelaksana usaha (mudharib).
2) Objek mudharabah ( modal dan kerja )
Pemilik modal menerahkah danannya sebagai objek
mudharabah , sedangkan pelaksana usaha menyerahkan
kerjanya sebagai objek mudharabah. Modal yang diserahkan
dapat berupa uang ataupun barang, sedangkan kerja yang
diserahkan dapat berupa keahlian atau ketrampilan.
3) Persetujuan kedua belah pihak ( ijab-qobul )
Persetujuan merupakan konsekuensi dari prinsip an-taraddin
minkum(sama-sama rela).Kedua belah pihak harus secara rela
bersepakat untuk mengikat diri dalam akad mudharabah.
4) Nisbah keuntungan
Nisbah keuntungan merupakan cermin imbalan yang
berhak diterima oleh kedua belah pihak yang menggunakan
akad mudharabah. Pihak pengelola (mudharib) mendapatkan
imbalan atas pekerjaannya , sedangkan pihak pemilik modal
(shahibul maal) mendapatkan imbalan atas pemberian atau
penyertaan modalnya.
d. Syarat – syarat pembiayaan mudharabah menurut Yudiana
(2014;62)
31
1) Kedua belah pihak yang melakukan akad harus memiliki
kemampuan dan kemauan untuk bekerjasama dengan akad
mudharabah.
2) Pihak-pihak yang akan melakukan akad harus jelas.
3) Objek yang akan diakadkan harus dinyatakan dalam jumlah
atau nominal yang jelas.
4) Jenis usaha, jangka waktu kerjasama, dan nisbah bagi hasil
ditentukan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.
5) Pemilik modal berhak menyertakan persyaratan tertentu untuk
memperkecil resiko kerugian.
2. Pembiayaan Musyarakah
a. Pengertian Musyarakah
Musyarakah adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih
dalam menjalankan suatu usaha tertentu dimana masing-masing
pihak memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa
keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai
kesepakatan (Antonio,2001:90).
Musyarakah merupakan salah satu produk bank syariah yang
mana terdapat dua pihak atau lebih dimana seluruh pihak
memadukan sumber daya yang mereka miliki baik yang berwujud
maupun yang tidak berwujud. Seluruh pihak yang bekerjasama
memberikan kontribusi baik berupa dana , barang , skill ataupun
asset-aset lainnya. Sudah menjadi ketentuan bahwa dalam
32
musyarakah pemilik modal berhak dalam menentukan kebijakan
usaha yang dijalnkan pelaksana proyek (Yudiana,2014:19).
Menurut Rivai dan Veithzal (2008:45-47) karakteristik dari
transaksi ini karena adanya keinginan dari para pihak (dua pihak
atau lebih ) melakukan kerjasama untuk suatu usaha tertentu.
Masing-masing menyertakan modalnya dengan pembagian
keuntungan dikemudian hari sesuai kesepakatan. Penyertaan setiap
pihak yang melakukan kerjasama berupa dana , keahlian ,
kepemilikan , peralatan , barang perdagangan , atau intenjibel asset
seperti good will atau hak paten , reputasi / nama baik ,
kepercayaan serta barang lain yang dapat dinilai dengan uang.
Lembaga keuangan menyediakan fasilitas pembiayaan dengan cara
menyuntikkan modal berupa dana segar agar usaha customer dapat
berkembang kearah yang lebih baik.
b. Jenis-jenis Pembiayaan Musyarakah
Menurut Aisyah (2015:200) musyarakah dibagi menjadi dua:
1. Syirkah al-milk (musyarakah kepemilikan)
Musyarakah kepemilikan muncul karena adanya warisan ,
wasiat , atau kondisi lainnya yang menyebabkan kepemilikan
satu asset oleh dua orang atau lebih. Dalam hal ini kepemilikan
tersebut berbagi baik dalam sebuah asset nyata maupun dalam
keuntungan yang dihasilkan oleh dari asset tersebut.
2. Syirkah al-aqd (musyarakah akad)
33
Musyarakah akad tercipta dengan cara kesepakatan dimana
dua orang atau lebih menyetujui bahwa setiap orang dari
mereka memberikan modal musyarakah dan mereka pun
menyepakati pembagian keuntungan dan kerugian.
c. Syarat-syarat Pembiayaan Musyarakah
Syarat pembiayaan musyarakah menurut Yudiana (2014:65):
1. Para mitra yang akan melakukan akad musyarakah harus dalam
kondisi cakap hukum dan memiliki kompetensi dalam
memberikan maupun diberi kekuasaan perwakilan.
2. Modal dapat berupa asset perdagangan seperti barang dagang ,
property , perlengkapan dan sebagainnya termasuk juga asset
tidak berwujud seperti hak paten dan lisensi.
3. Tidak diperbolehkan untuk mencantumkan ketidakikutsertaan
pihak lainnya , namun dalam bekerja salah satu pihak oleh
melaksanakan dengan porsi dan lisensi.
4. Akad dianggap sah apabila diucapkan secara verbal atau
dilakukan secara tertulis dan disaksikan.
3. Pembiayaan Murabahah
a. Pengertian Pembiayaan Murabahah
Menurut Karim (2004:98) Murabahah (al-bai’ bi tsaman ajil
)lebih dikenal sebagai Murabahah saja. Murabahah yang berasal
dari kata ribhu ( keuntungan ), adalah transaksi jual beli dimana
bank menyebut jumlah keuntungannya . bank bertindak sebagai
34
penjual, sementara nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah
harga beli bank dari pemasok ditambah keuntungan (margin).
Kedua belah pihak harus mensepakati harga jual dan jangka
waktu pembayaran.Harga jual dicantumkan dalam akad jual beli
dan bila telah disepakati tidak dapat diubah selama berjalannya
akad. Dalam perbankan Murabahah selalu dilakukan pembayaran
dengan cicilan (bi tsaman ajil atau muajjal ). Dalam transaksi ini
barang diserahkan segera setelah akad, sementara pembayaran
dilakukan secara tangguh atau cicilan.
a. Jenis-jenis Pembiayaan Murabahah
Menurut Harahap (2008:93) jenis pembiayaan murabahah
antara lain :
1) Murabahah tanpa pesanan artinya ada yang beli atau tidak ,
bank syariah menyediakan barang.
2) Murabahah berdasarkan pesanan artinya bank syariah baru
akan melakukan transaksi jual beli apabila ada yang pesan.
b. Rukun Pembiayaan Murabahah
Menurut Zulkifli (2007:40) Rukun Pembiayaan Murabahah
antara lain:
1) Penjual (ba;i)
2) Pembeli (musytar’i)
3) Barang/ objek (mabi’)
4) Harga (tsaman)
35
5) Ijab qabul (shigat)
c. Syarat-syarat murabahah
Syarat-syarat murabahah menurut Muchlisin 2012:3:
1. Kontrak pertama harus sah
2. Kontrak harus bebas dari riba
3. Bank islam memberitahu biaya modal kepada nasabah
4. Komoditi yang diperjual belikan harus halal
5. Prosedur pembiayaan mudharabah
4. Profitabilitas
Menurut (kasmir,2004:196) Profitabilitas merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur atau menilai kemampuan perusahaan
untuk mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat
efektifitas manajemen suatu perusahaan.Hal ini ditunjukkan oleh laba
yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi.Intinya adalah
penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan.Rasio
profitabilitas merupakan rasio yang melihat kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba atau profitabilitas.Tingkat profitabilitas
bank syariah merupakan suatu kualitas yang dinilai berdasarkan
keadaan atau kemampuan suatu bank syariah dalam menghasilkan
laba. selain itu merupakam suatu hasil akhir bersih dari berbagai
kebijakan dan keputusan manajemen yang akan memberikan
keputusan akhir tentang efektifitas manajemen perusahaan (Fahrul
dkk, 2012: 77).
36
Rasio Profitabilitas atau Rasio Rentabilitas ini dibagi menjadi dua
bagian yaitu sebagai berikut:
1) Rentabilitas Ekonomi, yaitu dengan membandingkan laba
usaha dengan seluruh modal (modal sendiri dan asing).
2) Rentabilitas usaha (sendiri), yaitu dengan membandingkan
laba yang disediakan untuk pemilik dengan modal sendiri.
Rentabilitas tinggi lebih penting dari keuntungan yang
besar.
Return On Equity (ROE) menurut Mustoviyah (2017:22)
merupakan salah satu instrument analisis rasio keuangan yang
dipergunakan untuk mengukur efisiensi kinerja perusahaan dan tingkat
profitabilitas suatu perusahaan. Secara sistematis Return On Equity
(ROE) dapat dirumuskan sebagai rasio antara laba bersih setelah pajak
terhadap modal sendiri dikali 100%.
Semakin tinggi ROE menunjukkan kemampuan perusahaan
menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan tingkat keuntungan
yang tinggi bagi para pemegang saham atau investor. Besarnya laba
yang dihasilkan oleh perusahaan sangat berpengaruh terhadap besar
kecilnya Return On Equity (ROE) pada suatu perusahaan. Semakin
tinggi Return On Equity (ROE) maka semakin tinggi pula laba yang
akan diperoleh oleh perusahaan dan resiko bermasalah semakin kecil
(Kasmir,2010:114).
ROE dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
37
ROE= Laba bersih
Ekuitas
5. NPF ( Non Performing Financing )
Perkembangan pemberian pembiayaan yang paling tidak
menggembirakan bagi pihak bank apabila pembiayaan yang diberikan
menjadi bermasalah. hal ini terutama disebabkan oleh kegagalan pihak
debitur memenuhi kewajiban untuk membayar angsuran (cicilan)
pokok pembiayaan beserta bagi hasil yang telah disepakati oleh kedua
belah pihak dalam perjanjian pembiayaan (Dendawijaya, 2005:81).
Dalam perbankan syariah kegagalan pembayaran angsuran biasa
dikatakan sebagai NPF (Non Performing Financing) adalah pembiayaan
bermasalah yang dialami oleh bank, pembiayaan bermasalah ini jelas
akan mempengaruhi kinerja bank sebagai lembaga keuangan dan akan
berdampak pada laba yang akan didapat oleh bank (Riyadi, 2014:470).
NPF diketahui dengan cara menghitung pembiayaan non lancar terhadap total
pembiayaan. Apabila semakin rendah NPF bank tersebut maka akan semakin
mengalami keuntungan pada bank tersebut, sebaliknya bila tingkat NPF
tinggi maka bank tersebut akan mengalami kerugian yang diakibatkan
pengembalian macet. NPF dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
𝑵𝑷𝑭 =𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥𝐏𝐞𝐦𝐛𝐢𝐚𝐲𝐚𝐚𝐧𝐁𝐞𝐫𝐦𝐚𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡
𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥𝐏𝐞𝐦𝐛𝐢𝐚𝐲𝐚𝐚𝐧𝑿𝟏𝟎𝟎%
38
Table 2.6
Kriteria Penetapan Peringkat Profil Risiko NPF
Sumber :SuratEdaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP Tahun 2004
C. Kerangka Penelitian
Kerangka penilitian ini akan menjelaskan pengaruh variabel
Pembiayaan Mudharabah, Pembiayaan Musyarakah, Pembiayaan
Murabahah Terhadap profitabilitas (ROE) Dengan NPF sebagai variabel
intervening pada bank umum syariah
Gambar 2.1
Kerangka Penelitian
39
Berdasarkan gambar 2.1 diatas , maka dapat dibuat suatu
persamaan matematis sebagai berikut :
ROE=β0 + β1.X1 + β2.X2 + β3.X3 + β4.Z + e1 …… (2)
NPF = β0 + β1.X1 + β2.X2 + β3.X3 + e2 .....(1)
Keterangan :
Y = profitabilitas (ROE)
Z =NPF
X1 = Pembiayaan Mudarabah
X2 = Pembiayaam Musyarakah
X3 = Pembiayaan Murabahah
e = kesalahan (error)
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan kesimpulan teoritis atau sementara dalam
penelitian. Dengan hipotesis peniliti menjadi jelas searah pengujiannya
dengan kata lain hipotesis membimbing peneliti dalam melakukan
penelitian dilapangan baik sebagai objek pengujian maupun dalam
pengumpulan data (Muhammad, 2008:76)
1. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap Profitabilitas
Pembiayaan dengan akad mudharabah adalah akad kerjasama
usaha antara bank sebagai pemilik dana (shahibul maal)dengan
nasabah sebagai pengusaha atau pengelola dana (mudharib), untuk
melakukan usaha dengan nisbah bagi hasil (keuntungan atau kerugian)
menurut kesepakatan dimuka ( Nabhan, 2008: 53 ).
40
Pembiayaan mudharabah merupakan pembiayaan yang melibatkan
pengusaha secara langsung.Dengan demikian banyaknya para pelaku
usaha yang minat mengajukkan pembiayaan tersebut. Maka akan
meningkatkan jumlah pembiayaan mudharabah yang akan
menghasilkan pendapatan bank berupa bagi hasil, dengan
bertambahnya pendapatan maka akan bertambah pula tingkat
profitabilitas bank. Jadi dapat dikatakan bahwa pembiayaan
mudharabah akan mempengaruhi tingkat profitabilitas bank
(Muhammad, 2005:262).
Peneliti yang meneliti tentang pengaruh pembiayaan mudharabah
terhadap profitabilitas bank telah dilakukan oleh penelitian terdahulu
yaitu Aisyah (2016), Wibowo (2015) Menyimpulkan bahwa
pembiayaan mudharabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap
profitabilitas. Pengaruh ini dapat dilihat dari besarnya penyertaan modal
pihak bank pada pembiayaan mudharabah.maka hipotesis pertama (H1)
yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H1 : Pembiayaan mudharabah berpengaruh positif dan
signifikan terhadap profitabilitas (ROE)
2. Pengaruh pembiayaan Musyarakah terhadap profitabilitas
Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil lainnya yaitu pembiayaan
dengan akad Musyarakah, merupakan suatu bentuk akad kerjasama
perniagaan antara beberapa pemilik modal untuk menyertakan
modalnya dalam suatu usaha, dimana masing-masing pihak
41
mempunyai hak untuk ikut serta dalam pelaksanaan manajemen usaha
tersebut. Keuntungan dibagi menurut proporsisi penyertaan modal atau
berdasarkan kesepakatan bersama (Yudiana, 2014 : 49).
Pembiayaan musyarakah merupakan pembiayaan yang dapat
melibatkan beberapa pihak yang dikumpulkan dalam suatu bisnis atau
proyek.Diperkirakan banyak pengusaha yang mempercayakan
bisnisnya berdasarkan prinsip syariah. Pembiayaan musyarakah
menghasilkan pendapatan bank berupa bagi hasil, dengan
bertambahnya pendapatan maka akan bertambah pula keuntungan
bank. Jadi dapat disimpulkan pembiayaan musyarakah akan
mempengaruhi tingkat profitabilitas bank (Muhammad, 2005: 262).
Peneliti yang meneliti tentang pengaruh pembiayaan musyarakah
terhadap profitabilitas bank telah dilakukan oleh peneliti terdahulu
yaitu oleh Rahayu dkk (2016), pengaruh pembiayaan bagi hasil
mudharabah dan musyarakah terhadap profitabilitas dengan
menggunakan Return on Equity (ROE) sebagai indikator
profitabilitas.peneliti ini menyimpulkan bahwa pembiayaan
musyarakah mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
profitabilitas.
Kemudian penelitian oleh Permata, dkk (2014) pengaruh
pembiayaan mudharabah dan musyarakah terhadap tingkat ROE pada
Bank Umum Syariah secara parsial dan simultan.Hasil dari penelitian
42
ini menunjukkan bahwa pembiayaaan musyarakah berpengaruh positif
dan signifikan terhadap profitabilitas.
Dari uraian diatas maka hipotesis kedua (H2) yang diajukkan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H2 : Pembiayaan musyarakah berpengaruh positif dan
signifikan terhadap profitabilitas (ROE)
3. Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap Profitabilitas
Murabahah adalah jenisi pembiayaan jual beli barang yang
dilakukan oleh Bnak kepada nasabah.Bank membelikan barang dari
supplier untuk memenuhi kebutuhan nasabah sesuai dengan spesifikasi
yang diinginkan. Kemudian Bank menjual kembali barang tersebut
kepada nasabah dan mengambil keuntungan dengan cara
menambahkan harga beli sesuai dengan kesepakatan awal diantara
keduanya. Dalam hal ini pembayaran nasabah dipersilahkan memilihb
jenis transaksi berdasarkan metode yang disnaggupinya. Metode yang
dapat dilakukan diantaranya transaksi secara tunai, cicilan, atau
tangguhan (Karim,2014:99).
Penelitian terdahulu oleh Pratika (2013:2) “Pengaruh Pembiayaan
Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Di Indonesia”,
menunjukkan hasil bahwa murabahah berpengaruh positif terhadap
profitabilitas. Penelitian selanjutnya oleh Afif (2014:565) “Pengaruh
Pembiayaan Murabahah Terhadap Laba Melalui Variabel Intervening
Pembiayaan Bermasalah Bank Umum Syariah Di Indonesia Periode
2009-2013”, juga menunjukkan bahwa pembiayaan murabahah
43
berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Berdasarkan uraian di atas,
dapat dirumuskan sebagai berikut
H3 : Pembiayaan murabahah berpengaruh positif dan
signifikan terhadap profitabilitas (ROE)
4. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah Terhadap NPF
Mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak, dimana
pihak pertama (sahibul maal) sebagai pemilik modal menyediakan
seluruh modalnya (100%) untuk dikelola oleh pihak kedua (mudharib)
sebagai pengelola dengan suatu perjanjian pembagian keuntungan.
Penelitian sebelumnya oleh Afif (2014:565)menyimpulkan bahwa
pembiayaan mudharabah berpengaruh positif terhadap NPF. Dengan
kata lain, semakin besar pembiayaan maka semakin besar pula tingkat
risikonya. Kemudian penelitian oleh Legowati dan Ari (2016:1006)
menunjukkan hasil bahwa pembiayaan berpengaruh terhadap NPF.
Berdasarkan uraian tersebut dapat dirumuskan hipotesis sebagai
berikut :
H4 : Pembiayaan mudharabah berpengaruh positif dan
signifikan terhadap tingkat NPF bank umum syariah.
5. Pengaruh Pembiayaan Musyarakah Terhadap NPF
Musyarakah adalah pembiayaan dengan penyertaan modal, dimana
dua atau lebih mitra berkontribusi untuk memberikan modal suatu
investasi (Amalia dan Fidiana,2016:3). Penelitian sebelumnya oleh
Afif (2014:1) menyimpulkan bahwa pembiayaan musyarakah
berpengaruh positif terhadap NPF. Dengan kata lain, semakin besar
44
pembiayaan maka semakin besar pula tingkat risikonya. Kemudian
penelitian oleh Legowati dan Ari (2016:1006) menunjukkan hasil
bahwa pembiayaan berpengaruh terhadap NPF. Berdasarkan uraian
tersebut dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H5: Pembiayaan musyarakah berpengaruh positif dan
signifikan terhadap tingkat NPF bank umum syariah.
6. Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap NPF
Syafi’i (2007:101) mengemukakan bahwa: “Murabahah adalah
akad jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan
yang disepakati”.Kalangan perbankan syariah di Indonesia banyak
menggunakan murabahah secara berkelanjutan (roll over/evergreen)
seperti untuk modal kerja, padahal sebenarnya murabahah adalah
kontrak jangka pendek dengan sekali akad (one short deal).
Murabahah tidak tepat diterapkan untuk modal kerja.Hal ini
mengingat prinsip murabahah memiliki fleksibilitas yang sangat tinggi
(Amalia dan Fidiana, 2016:4).
Penelitian sebelumnya oleh Legowati dan Ari (2016:1006)
menunjukkan hasil bahwa pembiayaan berpengaruh secara signifikan
terhadap NPF.Berdasarkan uraian tersebut dapat dirumuskan hipotesis
sebagai berikut :
H6 : Pembiayaan murabahah berpengaruh positif dan signifikan
terhadap tingkat NPF bank umum syariah.
45
7. Pengaruh NPF terhadap ROE
Non performing financing adalah pembiayaan bermasalah yang
dialami oleh bank, pembiayaan bermasalah ini jelas akan
mempengaruhi kinerja bank sebagai lembaga keuangan dan akan
berdampak pada laba yang akan didapat oleh bank (Riyadi, 2014:470).
Menurut Miller dan Noulas dalam Mukhlis (2012:277) terdapat
hubungan negatif antara risiko kredit dengan tingat keuntungan yang
diperoleh bank. Hal ini berarti bahwa semakin besar risiko kredit yang
dikucurkan bank kepada kreditur, maka tingkat profitabilitas akan
menurun.
Penelitian sebelumnya oleh Almunawwaroh dan Rina
(2018:1),.Menyimpulkan bahwa NPF berpengaruh negatif terhadap
profitabilitas. Kemudian penelitian oleh Fitriana dan Hening (2016:1)
menunjukkan bahwa NPF berpengaruh negatif terhadap profitabilitas.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik hipotesis sebagai
H7 = NPF berpengaruh negative dan signifikan terhadap
ROE.
8. Pengaruh Mudharabah terhadap ROE melalui NPF
Mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak
dimana pihak pertama (shahibul maal)sebagai pemilik modal
menyediakan seluruh modalnya (100%) untuk dikelola oleh pihak
kedua (mudharib) sebagai pengelola dengan suatu perjanjian
pembagian keuntungan.
46
Menurut Muhammad (2011:358) resiko pembiayaan muncul jika
bank tidak memperoleh kembali cicilan pokok dan atau bunga dari
pinjaman yang diberikan atau investasi yang sedang
dilakukannya.Penyebab utamanya terjadi resiko pembiayaan adalah
terlalu mudahnya bank memberikan pinjamana atau melakukan
investasi karena terlalu dituntut untuk memanfaatkan kelebihan
likuiditas, sehingga penilaian kredit kurang cermat dalam
mengantisipasi berbagai kemungkinan resiko usaha yang dibiayai. Hal
ini menunjukkan bahwa semakin tinggi bank syariah mengeluarkan
pembiayaan maka akan mengakibatkan semakin tingginya resiko
pembiayaan bermasalah yang dinilai dengan non performing
financing(NPF).
Penelitian sebelumnya oleh Cut Faradilla (2017) menyimpulkan
bahwa mudharabah berpengaruh terhadap NPF dengan melalui ROE.
Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Ari (2016) menyimpulkan
bahwa mudharabah berpengaruh terhadap NPF dengan melalui ROE.
Dengan kata lain semakin tinggi pembiayaan semakin tinggi pula
resikonya. Berdasarkan uraian tersebut dapat dirumuskan sebagai
berikut :
H8 = NPF memediasi pengaruh pembiayaan mudharabah
terhadap ROE.
47
9. Pengaruh Musyarakah terhadap ROE melalui NPF
Musyarakah adalah pembiayaan dengan penyertaan modal, dimana
dua atau lebih mitra berkontribusi untuk memberikan modal suatu
investasi (Amalia dan Fidiana,2016:3)
Menurut Muhammad (2011:358) resiko pembiayaan muncul jika
bank tidak memperoleh kembali cicilan pokok dan atau bunga dari
pinjaman yang diberikan atau investasi yang sedang
dilakukannya.Penyebab utamanya terjadi resiko pembiayaan adalah
terlalu mudahnya bank memberikan pinjamana atau melakukan
investasi karena terlalu dituntut untuk memanfaatkan kelebihan
likuiditas, sehingga penilaian kredit kurang cermat dalam
mengantisipasi berbagai kemungkinan resiko usaha yang dibiayai. Hal
ini menunjukkan bahwa semakin tinggi bank syariah mengeluarkan
pembiayaan maka akan mengakibatkan semakin tingginya resiko
pembiayaan bermasalah yang dinilai dengan non performing
financing(NPF).
Penelitian sebelumnya oleh Asiyah (2016) dan Wulandari (2017)
menyimpulkan bahwa pembiayaan musyarakah berpengaruh positif
terhadap NPF melalui ROE.Dengan kata lain semakin tinggi
pembiayaan maka semakin tinggi pula tingkat resikonya sehingga
menyebabkan tinggi pula pembiayaan yang macet dan berpengaruh
terhadap profitabilitas. Berdasarkan uraian tersebut dapat dirumuskan
sebagai berikut :
48
H9 = NPF memediasi pengaruh pembiayaan musyarakah
terhadap ROE
10. Pengaruh Murabahah terhadap ROE melalui NPF
Syafi’i (2007:101) mengemukakan bahwa: “Murabahah adalah
akad jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan
yang disepakati”.
Menurut Muhammad (2011:358) resiko pembiayaan muncul jika
bank tidak memperoleh kembali cicilan pokok dan atau bunga dari
pinjaman yang diberikan atau investasi yang sedang
dilakukannya.Penyebab utamanya terjadi resiko pembiayaan adalah
terlalu mudahnya bank memberikan pinjamana atau melakukan
investasi karena terlalu dituntut untuk memanfaatkan kelebihan
likuiditas, sehingga penilaian kredit kurang cermat dalam
mengantisipasi berbagai kemungkinan resiko usaha yang dibiayai. Hal
ini menunjukkan bahwa semakin tinggi bank syariah mengeluarkan
pembiayaan maka akan mengakibatkan semakin tingginya resiko
pembiayaan bermasalah yang dinilai dengan non performing
financing(NPF).
Penelitian sebelumnya oleh Aisyah dkk (2016) dan Sari (2017)
bahwa penelitian menunjukkan pembiayaan berpengaruh positif
terhadap NPF dengan melalui ROE.Murabahah tidak tepat diterapkan
untuk modal kerja.Hal ini mengingat prinsip murabahah memiliki
49
fleksibilitas yang sangat tinggi. Berdasarkan uraian diatas dapat
dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H10 = NPF memediasi pembiayaan murabahah terhadap ROE
50
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif.Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positifmedigunakan untuk
meneliti pada populasi atau sample tertentu, pengumpulan data
menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan (Sugiyono, 2016: 35).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini, data rasio keuangan diperoleh melalui data
statistik yang dipublikasikan oleh website dari masing-masing Bank
Umum Syariah yang akan diteliti. Data-data rasio keuangan yang
digunakan adalah data mulai dari tahun 2014 sampai 2018.Waktu
penelitian ini dilakukan mulai bulan Februari 2019.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek
51
dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar
jumlahyang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi
seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek yang
diteliti itu (Sugiyono, 2016: 148).Populasi dalam penelitian ini adalah
13 Bank Umum Syariahyang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan
selama periode 2014-2018.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak
mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena
keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang
dipelajari di sampel, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk
populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-
betul representative(mewakili) (Sugiyono, 2016: 149).
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitianini adalah
teknik sampling jenuh .Menurut Sugiyono (2009: 85) sampling jenuh
adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sampel.
Maka bank umum syariah yang dapat dijadikan sebagai sampel
dalam penelitian ini adalah sebanyak 13 bank umum syariah. Adapun
bank umum syariah tersebut adalah sebagai berikutBank Umum
Syariah yang terdaftar di OJK tercatat berjumlah 13 Bank Umum
52
Syariah terdiri dari Bank Aceh Syariah, Bank BNI Syariah, Bank
Mega Syariah, Bank Panin Syariah, Bank Muamalat Indonesia, Bank
Syariah Mandiri, Bank BCA Syariah, Bank BRI Syariah, Bank Jabar
Banten Syariah, Bank Bukopin Syariah, Bank Victoria Syariah, Bank
Maybank Syariah Indonesia, dan Bank Tabungan Pensiun Nasional
Syariah. Periode penelitian dalam penelitian ini yaitu mulai Januari
2014 sampai Desember 2018.
D. Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder.Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang
sudah jadi (tersedia) melalui publikasi dan informasi yang dikeluarkan di
berbagai organisasi atau perusahaan, termasuk majalah jurnal, khusus
pasar modal, perbankan, dan keuangan (Ruslan, 2010: 30).Data sekunder
didapat melalui studi kepustakaan yang bisa didapatkan melalui artikel-
artikel yang ada, baik itu dari jumlah buku maupun yang bersumber dari
internet yang terkait dengan penelitian ini.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah pengumpulan
data melalui observasi tidak langsung yaitu dengan mengumpulkan data-
data laporan keuangan bulanan perbankan tahun 2014-2018.
E. Definisi Konsep dan Operasional
Definisi Operasional variabel adalah segala sesuatu yang
ditetapkan peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
53
data penelitian tersebut (Sugiyono,2009:57). Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif yang berusaha mencari hubungan antara variabel
independen terhadap variable dependen.
Dalam penelitian ini terdapat tambahan variabel mediasi yang
digunakan untuk mengetahui hubungan secara langsung maupun tidak
langsung terhadap variabel independen dan variabel dependen.
Table 3.2
Definisi Konsep dan Operasi
Variabel Konsep Indicator
Pembiayaan
Mudharabah (X1)
Mudharabah adalah dalam
suatu kontrak dengan akad
mudharabah pemilik modal
dapat bekerja sama dengan
lebih dari satu
pengelola.(Ascarya,2013:62)
Pembiayaan mudharabah =
Jumlah pembiayaan
mudharabah
Pembiayaan
Musyarakah (X2)
Musyarakah adalah akad kerja
sama antara dua pihak atau
lebih dalam menjalankan
suatu usaha tertentu dimana
masing-masing pihak
memberikan kontribusi dana
dengan kesepakatan bahwa
keuntungan dan resiko akan
ditanggung bersama sesuai
kesepakatan.(Antonioo,2001:9
0)
Pembiayaan musyarakah =
Jumlah pembiayaan
musyarakah
Pembiayaan
Murabahah (X3)
murabahah adalah transaksi
jual beli dimana bank
menyebut jumlah
keuntungannya . bank
bertindak sebagai penjual ,
sementara nasabah sebagai
pembeli. Harga jual adalah
harga beli bank dari pemasok
ditambah keuntungan
(margin).(Karim,2004:98)
Pembiayaan murabahah =
jumlah pembiayaan
murabahah
NPF (Z) pembiayaan bermasalah yang
dialami oleh bank,
pembiayaan bermasalah ini
jelas akan mempengaruhi
kinerja bank sebagai lembaga
keuangan dan akan berdampak
pada laba yang akan didapat
NPF =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑝𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛𝑏𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙𝑝𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛
x 100%
54
oleh bank (Riyadi, 2014:470).
ROE (Y) ROE adalah suatu rasio untuk
menilai kemampuan
perusahaan dalam mencari
keuntungan atau laba dalam
suatu periode
tertentu(Kasmir,2004:1996).
ROE= Laba bersih
Ekuitas
F. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas data dilakukan dengan uji Jarque-Bera.Jarque-Bera
adalah uji statistik untuk mengetahui apakah data berdistribusi
normal.Pengambilan kesimpulan untuk menentukan apakah suatu data
mengikuti distribusi normal atau tidak adalah dengan melihat dari
gambar histogram. Apabila probabilitasnya lebih besar dari 0,05 maka
data berdistribusi normal (Winarno, 2015: 5.43).
2. Uji Multikolineritas
Multikolinearitas berarti ada hubungan linier yang sempurna atau
pasti diantara beberapa atau semua variabel yang independen dari
model yang ada.Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah
pada model regresi ditemukan kolerasi antar variabel bebas.Pada
model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel bebas (Ghozali, 2005 dalam Sujarweni, 2015:226-
227).Metode untuk menguji adanya multikolinearitas ini dapat
dilakukan dengan regresi auxiliary.Regresi jenis ini dapat digunakan
untuk mengetahui hubungan antara dua (atau lebih) variabel
independen yang secara bersama-sama mempengaruhi satu variabel
55
independen yang lain (Winarno, 2015: 5.2).Jika hasil nilai Fhitung >
Fkritis pada α dan derajat kebebasan tertentu maka model kita
mengandung unsur multikolinieritas (Winarno, 2015: 5.2).
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas adalah suatu keadaan di mana varian dan
kesalahan pengganggu tidak konstan untuk semua variabel
bebas.Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.
Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan uji
White dengan melihat nilai probabilitasnya. Apabila nilai
probabilitasnya lebih kecil dari α=5% maka dapat disimpulkan bahwa
tersebut bersifat heteroskedastisitas, sebaliknya apabila nilai
probabilitasnya lebih besar dari α=5% maka dapat disimpulkan bahwa
tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas (Winarno, 2015: 5.17).
4. Uji Autokorelasi
Menguji autokorelasi dalam suatu model bertujuan untuk
mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel pengganggu pada
periode tertentu dengan variabel sebelumnya. Untuk data time series
autokorelasi sering terjadi. Mendeteksi autokorelasi dengan
menggunakan nilai Durbin-Watson dengan kriteria :(Nachrowi dan
Usman, 2002 dalam Sujarweni 2015:226)
1) Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasipositif
2) Angka D-W di antara -2 dan +2 berarti tidak adaautokorelasi
3) Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasinegative
56
G. Uji Statistik
1. Uji T
Menurut Sujarweni (2015:161), uji T adalah pengujian koefisien
regresi parsial individual yang digunakan untuk mengetahui apakah
variabel independen (X) secara individual mempengaruhi variabel
dependen (Y). Apabila nilai probabilitas signifikansinya lebih kecil
dari 0,05 (5%) maka suatu variabel independen berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen. Hipotesis diterima jika taraf signifikan (a)
< 0,05 dan hipotesis ditolak jika taraf signifikan (a) > 0,05 (Sujarweni,
2015:229)
2. Uji F
Menurut Sujarweni (2015:162), uji F adalah pengujian signifikansi
persamaan yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
variabel bebas (X1, X2, X3) secara bersama-sama terhadap variabel
tidak bebas (Y). Kriteria (Sujarweni, 2015:228) : Jika p < 0,05, maka
Ho ditolak dan Ha diterima. Jika p > 0,05, maka Ho diterima dan Ha
ditolak.
3. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi yang dinotasikan dengan R2 merupakan
suatu ukuran yang penting dalam regresi.Determinasi (R2)
mencerminkan kemampuan variabel dependen.Tujuan analisis ini
adalah unukmenghitung besarnya pengaruh variaabel independen
57
terhadap variabel dependen. Nilai R2 menunjukkan seberapa besar
proporsi dari total variasi variabel tidak bebas yang dapat dijelaskan
oleh variabel penjelasnya. Semakin tinggi nilai R2 maka semakin besar
proporsi dari total variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh
variabel independen (Ghozali, 2005 dalam Sujarweni, 2015:228).
H. Uji Path Analysis
Dalam penelitian inimenggunakan variabel intervening. Variabel
intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan
antara variabel independen dengan variabel dependen menjadi hubungan
yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur (Sugiyono
2007).Cara pengujian regresi dengan variabel intervening yaitu dengan
analisis jalur (Path Analysis).
Analisis jalur (Path Analysis)merupakan perluasan dari analisis
regresi linier berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan analisis
regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variable (model
casual)yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori (Ghozali,
2013: 249).
Menurut Riduwan dan Sunarto (2012: 140) model path analysis
digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variable dengan tujuan
untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat
variable bebas (eksogen) terhadap variable terikat (endogen).Pengambilan
keputusan dalam uji Path Analysis dapatdilihat dari pengaruh langsung
58
dan pengaruh tidak langsung.Apabila pengaruh tidak langsung lebih besar
pengaruh langsung maka variabel tersebut merupakan variabel mediasi.
Berikut ini analisis jalur untuk menguji hubungan antara
pembiayaan mudharabah, pembiayaan musyarakah pembiayaan
murabahah terhadap profitabilitas ROE dan apakah pembiayaan
mudharabah , pembiayaan musyarakah , pembiayaan murabahah dan ROE
dapat dimediasi oleh variabel NPF dengan gambar seperti di bawah ini.
Gambar23.1
Model Analis Jalur (Path Analysis)
Berdasarkan gambar model jalur diajukan berdasarkan teori
bahwaPembiayaan mudharabah, pembiayaan musyarakah,dan
pembiayaan murabahah mempunyai hubungan langsung dengan ROE
(p1, p2, p3), namun juga mempunyai hubungan tak langsung dengan
ROE (p4, p5, p6) melalui NPF (p7). Total pengaruh hubungan
pembiayaan mudharabah , pembiayaan musyarakah , pembiayaan
59
murabahah ke ROE (korelasi antara pembiayaan mudharabah
pembiayaan musyarakah pembiayaan murabahah denganROE) sama
dengan pengaruh langsungdari(koefisien pembiayaan mudharabah
pembiayaan musyarakah pembiayaan murabahah path atau regresi p1,
p2, p3) ditambah pengaruh tidak langsung yaitu koefisien path dari
pembiayaan mudharabah pembiayaan musyarakah pembiayaan
murabahah ke NPF yaitu p4, p5, p6 dikalikan dengan koefisien path
dari NPF ke ROE yaitu p7.
Anak panah dari e1 ke NPF menunjukan jumlah variance
variabel NPF yang tidak dijelaskan oleh pembiayaan mudharabah
pembiayaan musyarakah pembiayaan murabahah Besarnya nilai e1 =
√( 1 − 𝑅2 ) sedangkan anak panah e2 menuju ROE menunjukan
variance ROE yang tidak bisa dijelaskan oleh pembiayaan
mudharabah pembiayaan musyarakah pembiayaan murabahah dan
besarnya e2 = √( 1 − 𝑅2 ). Koefisien jalur dihitung dengan membuat
standardized koefisien regresi. Dalam penelitian ini dapat terbagi
menjadi 2 persamaan yaitu:
NPF = 𝛼 + p4X1+ p5X2 + p6X3 +𝑒1(1)
ROE= 𝛼 + p1X1 + p2X2 + p3X3 + p7Z+ e2 (2)
I. Alat Analisis Data
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalahIBM SPSS
Statistc 16 untuk menguji data yang lain, merupakan sebuah program
komputer statistik yang berfungsi untuk membantu dalam memproses
60
data-data statistik secara cepat dan tepat, serta menghasilkan berbagai
output yang dikehendaki oleh para pengambilan keputusan.
61
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Objek Penelitian
Data dalam penelitian ini yaitu laporan keuangan Bank Umum
Syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan. Laporan keuangan yang
digunakan adalah laporan bulanan mulai bulan Januari-Desember tahun
2014 - 2018 yang diperoleh melalui website dari OJK
Bank Umum Syariah yang terdaftar di OJK tercatat berjumlah 13
Bank Umum Syariah terdiri dari Bank Aceh Syariah, Bank BNI Syariah,
Bank Mega Syariah, Bank Panin Syariah, Bank Muamalat Indonesia, Bank
Syariah Mandiri, Bank BCA Syariah, Bank BRI Syariah, Bank Jabar
Banten Syariah, Bank Bukopin Syariah, Bank Victoria Syariah, Bank
Maybank Syariah Indonesia, dan Bank Tabungan Pensiun Nasional
Syariah. Periode penelitian dalam penelitian ini yaitu mulai Januari 2014
sampai Desember 2018.Data laporan bulanan diperoleh dari Statistik
Perbankan Syariah pada website OJK. Penelitian ini akan menganalisis
mengenai pengaruh pembiayaan mudharabah, musyarakah,
murabahahdanterhadap tingkat profitabilitas dengan NPF sebagai variabel
intervening.
62
B. Analisis Data
1. Uji Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran umum tentang
obyekpenelitian yang dijadikan sampel dalam penelitian yang
dilakukan.Dengan memberikan penjelasan tentang statistic deskriptif,
diharapkandapat memberikan gambaran awal tentang masalah yang
diteliti dalampenelitian. Tabel yang menunjukkan hasil uji statistik
deskiptif adalah sebagai berikut:
Table 4.1
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
MUDHARABAH 60 60.29 170.90 1.261912 33.38862
MUSYARAKAH 60 90.10 1015.52 4.838812 274.23183
MURABAHAH 60 10.70 1503.12 9.697412 503.55794
ROE 60 .04 .24 .1563 .04318
NPF 60 .03 .06 .0448 .00948
Valid N (listwise) 60
Sumber data yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel 4.1 hasil uji statistik deskriptif, diketahui bahwa
terdapat lima variabel penelitian (pembiayaan Mudharabah,
pembiayaan Musyarakah, pembiayaan Murabahah, NPF, dan ROE) dan
sampel yang digunakan dalam penelitian berjumlah 60. Dengan nilai
minimum sebagai nilai terendah untuk setiap variabel, dan nilai
maksimum untuk nilai tertinggi untuk setiap variabel dalam penelitian.
Dalam tabel juga dapat dilihat mean dari setiap nilai dari masing-
63
masing variabel. Selain itu juga dapat dilihat standar deviasi nilai dari
data masing-masing variabel.
Variabel Mudharabah mempunyai nilai rata-rata sebesar
1.261912, dengan nilai minimum 60.29, nilai maxsimum 170.90 dan
std. Deviation 33.38862. Variabel Musyarakah mempunyai nilai rata-
rata sebesar 4.838812, dengan nilai minimum 90.10 , nilai maximum
1015.52 dan standar deviation274.23183. Variabel Murabahah
menunjukkan nilai minimum sebesar 10.70, nilai
maximumdengan1503.12nilai rata-rata9.697412 dan
standardeviation503.55794. Variabel ROE menunjukkan nilai
minimum0.04%, nilaimaximum0.24%,nilai rata-rata0.1563dan standar
deviation 0.04318% Sedangkan pada variabel NPF nilai minimum
menunjukkanangka 0,03% nilai maximum 0,06% dengan nilai rata-rata
0,0448% danstandar deviation 0,.00948%.
2. Uji asumsi klasik
a. Uji multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen).Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi di antara variabel indenpenden.Multikolonieritas dapat
dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF).
Nilai Tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena
VIF = 1/Tolerance). Nilai cuttof yang umum dipakai untuk
64
menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance ≤
0.10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 (Ghozali, 2013:105-106).
Hasil uji multikolonieritas pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Table 4.2
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
B
Std.
Error Beta
Toleranc
e VIF
1 (Constant) .189 .028 6.655 .000
SINMUDHARABAH .014 .007 .260 1.949 .056 .866 1.154
MUSYARAKAH 1.877E-5 .000 .119 .943 .350 .965 1.036
SINMURABAHAH .003 .008 .055 .438 .663 .981 1.019
NPF -.896 .613 -.197 -1.462 .149 .853 1.173
a. Dependent Variable: ROE
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2019
Hasil perhitungan dari nilai Tolerance menunjukan tidak adanya
variabel yang memilki nilai Tolerance yang kurang dari 0,10 yang berarti
tidak ada korelasi. Hasil perhitungan nilai Varian Inflation Factor (VIF)
juga menunjukan hal yang sama, tidak ada satu variabel independen yang
memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan tidak terjadi
multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi.
1. Nilai tolerance untuk variable Mudharabah sebesar 0.866>0.10 dan
nilai VIF sebesar 1.154 lebih besar dari 10, sehingga variable
Mudharabah dinyatakan tidak terjadi gejala multikolonieritas.
65
2. Nilai tolerance untuk variableMusyarakah sebesar 0.965>0.10 dan
nilai VIF sebesar 1.036 lebih besar dari 10, sehingga variabel
Musyarakah dinyatakan tidak terjadi gejala multikolonieritas.
3. Nilai tolerance untuk variable Murabahah sebesar 0.981>0.10 dan
nilai VIF sebesar 1.019 lebih besar dari 10, sehingga variable
dinyatakan tidak terjadi gejala multikolonieritas.
4. Nilai tolerance untuk variable NPF sebesar 0.853>0.10 dan nilai VIF
sebesar 1.173 lebih besar dari 10, sehingga variable Pembiayaan
Murabahah dinyatakan tidak terjadi gejala multikolonieritas.
b. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model
regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode tdengan kesalahan pengganggu pada periode t-
1(sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem
autokorelasi.Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan
sepanjangwaktu berkaitan satu sama lainnya (Ghozali, 2013: 110).
Uji Autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan uji
Runs Test (Ghozali, 2013: 110-111). Berikut ini adalah hasil
pengujian Autokorelasi
66
Table 4.3
Hasil Uji Autukorelasi
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea .00867
Cases < Test Value 30
Cases >= Test Value 30
Total Cases 60
Number of Runs 24
Z -1.823
Asymp. Sig. (2-tailed) .068
a. Median
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2018
Dari uji pada tabel diatas, menunjukkan bahwa nilai asymp.
Sig (2-tailed) adalah 0.068 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi autokorelasi.
c. Uji heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual
satu pengamatan lain tetap, maka disebut heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah terjadi homoskedastisitas atau
tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2013:139). Untuk
mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan
cara Uji white. Uji white adalah uji yang dilakukan dengan
meregres residual kuadrat (𝑈2𝑡) dengan variabel independen,
67
variabel independen kuadrat, dan perkalian (interaksi) variabel
independen. Hasil dari uji white dapat dilihat di bawah ini:
Table 4.4
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .670a .449 .350 .00116 1.802
a. Predictors: (Constant), MMMN, NPF2, MUDHARABAH, MURABAHAH,
MUSYARAKAH2, NPF, MURABAHAH2, MUSYARAKAH, MUDHARABAH2
b. Dependent Variable: U2i
Sumber: data sekunder yang diolah, 2019
Dari persamaan regresi ini didapatkan nilai R2 untuk
menghitung c2, dimana c2 = n × R2, pengujiannya adalah jika c2
hitung < c2 tabel, maka hipotesis alternatif adanya
heteroskedastisitas dalam model ditolak, berdasarkan perhitungan
dari n × R2 yaitu 60× 0.449 = 26,94 dan c2 tabel adalahnya 79,082
karena c2 hitung < c2 tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa
tidak ada heteroskedatisitas dalam model regresi ( Ghozali,
2013:143).
d. Uji Normalitas
Uji normalitas untuk menguji apakah dalam model
regresi variabel penganggu atau residual memiliki distribusi
normal (Ghozali, 2013:160). Model regresi yang baik adalah yang
berdistribusi normal. Data dikatakan dan terdistribusi normal
ketika lebih dari 0,05. Adapun uji normalitas yang digunakan
68
dalam penelitian ini dengan menggunakan uji statistik
Kolmogorov-Smirnov. Uji K-S dilakukan dengan membuat
hipotesis:
H0 : Data Residual berdistribusi normal
HA :Data residual tidak berdistribusi normal
Hasil uji normalitas dapat terlihat pada gambar di bawah ini:
Table 4.5
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 60
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation .03430031
Most Extreme Differences Absolute .086
Positive .055
Negative -.086
Kolmogorov-Smirnov Z .668
Asymp. Sig. (2-tailed) .763
a. Test distribution is Normal.
Sumber data yang diolah, 2019
Dari tabel hasil uji di atas diketahui nilai Asymp. Sig. (2-
tailed) residualsebesar 0,763> 0,05 maka dapat dinyatakan
bahwadata tersebut terdistribusi secara normal.
3. UJI STATISTIK
a. Uji t
Menurut Sujarweni (2015:161), uji T adalah pengujian koefisien
regresi parsial individual yang digunakan untuk mengetahui apakah
variabel independen (X) secara individual mempengaruhi variabel
69
dependen (Y). Apabila nilai probabilitas signifikansinya lebih kecil
dari 0,05 (5%) maka suatu variabel independen berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen. Hipotesis diterima jika taraf signifikan (a)
< 0,05 dan hipotesis ditolak jika taraf signifikan (a) > 0,05 (Sujarweni,
2015:229). Hasil uji 𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡yang diperoleh dalam penelitian ini dapat
dilihat dari tabel 4.6
Table 4.6
Hasil Uji t tabel
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .492 .066 7.489 .000
MUDHARABAH -.003 .001 -2.581 -3.644 .001
MUSYARAKAH .003 .001 1.071 3.487 .001
MURABAHAH .002 .001 1.528 1.990 .052
NPF -2.735 .660 -.600 -4.142 .002
a. Dependent Variable: ROE
Sumber data yang diolah 2019
Berdasarkan tabel 4.6 diatas diketahui bahwa pembiayaan
mudharabah, musyarakah dan NPF signifikan karena lebih kecil dari
0,05 sedangkan pembiayaan murabahah tidak signifikan karena lebih
besar dari 0,05 . hal ini menunjukkan bahwa pembiayaan mudharabah
,musyarakah dan NPF secara individual berpengaruh signifikan
terhadap ROE. Sedangkan secara individualmurabahah tidak
berpengaruh terhadap ROE.
70
b. Uji f
Menurut Sujarweni (2015:162), uji F adalah pengujian
signifikansi persamaan yang digunakan untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh variabel bebas (X1, X2, X3) secara bersama-sama
terhadap variabel tidak bebas (Y). Kriteria (Sujarweni, 2015:228) :
Jika p < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika p > 0,05,
maka Ho diterima dan Ha ditolak.Hasil uji 𝐹𝑡𝑒𝑠𝑡yang diperoleh
dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.7.
Table 4.7
Hasil Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression .041 4 .010 8.038 .000a
Residual .069 55 .001
Total .110 59
a. Predictors: (Constant), MURABAHAH, NPF, MUSYARAKAH, MUDHARABAH
b. Dependent Variable: ROE
Sumber data yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel 4.7 diatas diketahui bahwa nilai F hitung sebesar
8,038 dan nilai signifikasi 0,000. Karena F hitung > F tabel
(2,254) dan nilai signifikasi < 5%, maka dapat dikatakan bahwa
pembiayaan mudharabah,musyarakah,dan murabahah secara
bersama-sama dapat mempengaruhi profitabilitas.
c. Uji R² (Koefisien Determinasi)
Koefisien determinasi (R²) menunjukkan sejauh mana
tingkat hubungan antara variabel independen dan dependen, sejauh
71
mana kontribusi variabel independen mempengaruhi variabel
independen (Bawono,2006:92). Ciri nilai R² adalah besarnya nilai
koefisien determinasi terletak 0 sampai dengan 1 atau ( 0< R²<1),
nilai 0 menunjukkan tidak adanya hubungan antarav variabel
independen dengan variabel dependen dan nilai 1 menunjukkan
bahwa adanya hubungan sempurna antara variabel independen dan
dependen. Hasil uji R² yang diperoleh dalam penelitian ini dapat
dilihat pada tabel 4.8.
Table 4.8
Hasil Uji R²
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .607a .369 .323 .03553
a. Predictors: (Constant), MUDHARABAH, MUSYARAKAH,
MURABAHAH, NPF
b.Dependent Variable: ROE
Sumber data yang diolah 2019
Berdasarkan tabel 4.8 diketahui bahwa :
1) Koefisien korelasi (R) 0,607, ini artinya ada hubungan yang
kuat antara variabel independen dengan variabel dependen
karena mendekati angka 1.
2) Koevfisien determinasi (R²) 0,369, ini artinya bahwa
kontribusi variabel independen menjelaskan atau
mempengaruhi variabel dependen sebesar 36,9%, sedangkan
72
sisanya sebesar 63,1% dijelaskan atau dipengaruhi oleh
variabel yang lain diluar model.
4. Uji Path Analysis
Penelitian ini menggunakan variabel intervening. Variabel
intervening/variabel perantara adalah variabel yang secara teoritis
mempengarui hubungan variabel yang sedang diteliti tetapi tidak
dapat dilihat, diukur, dan dimanipulasi (Sarwono, 2009:19). Untuk
menguji pengaruh variabel intervening digunakan metode analisis
jalur (path analysis). Analisis jalur merupakan perluasan dari jalur
analisis regresi linier berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan
analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel
(model causal) yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori.
Analisis jalur sendiri tidak dapat menentukan hubungan sebab
akibat dan juga tidak dapat digunakan sebagai substitusi bagi peneliti
untuk melihat hubungan kausalitas antar variabel. Hubungan
kausalitas antar variabel telah dibentuk dengan model berdasarkan
landasan teoritis (Ghozali, 2003:249). Berikut ini hasil persamaan
Regresi dan Uji Path Analysis:
a. Hasil persamaan Regresi Pertama
Hasil persamaan regresi pertama dari analisis jalur dalam
penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah:
73
Table 4.9
Persamaan Regresi Pertama
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,651a ,424 ,382 3,43594%
a. Predictors: (Constant),NPF Murabahah (X3), Musyarakah (X2),
Mudharabah (X1)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .492 .066 7.489 .000
MUDHARABAH -.003 .001 -2.581 -3.644 .001
MUSYARAKAH .003 .001 1.071 3.487 .001
MURABAHAH .002 .001 1.528 1.990 .052
NPF -2.735 .660 -.600 -4.142 .002
a. Dependent Variable: ROE
Sumber : data yang diolah 2019
ROE= 0,492 -0,003MUDHARABAH+0,003MUSYARAKAH,+0.002
MURABAHAH -2,735 NPF +0.750
Persamaan regresi di atas diuraikan sebagai berikut:
1. Konstanta sebesar 0.492 menyatakan apabila seluruh
variabelindependen yaitu Mudharabah, Musyarakah,
Murabahah sama dengan nol maka besarnya NPF sama dengan
besarnya konstanta yaitu 0.492. Artinya apabila variabel
independen tidak mengalami perubahan maka nilai ROE
sebesar 0.492. Hal ini menunjukkan akan terjadi penambahan
ROE dalam Bank Umum Syariah apabila Mudharabah,
Musyarakah, Murabahah, NPFvariabel dianggap konstan.
74
2. Koefisien regresi Mudharabah sebesar -0.003menyatakan
bahwa setiap penambahan 1nilai Mudharabahakanmenurunkan
ROE sebesar -0,003. Karena berdasarkan tingkat nilai
signifikan menunjukkan bahwa pembiayaan mudharabah
berpengaruh terhadap ROE.
3. Koefisien regresi Musyarakah sebesar 0.003menyatakan
bahwa setiap penambahan 1 satuan nilai musyarakah akan
meningkatkan ROE sebesar 0,003. Karena berdasarkan tingkat
nilai signifikan menunjukkan bahwa pembiayaan musyarakah
berpengaruh terhadap ROE.
4. Koefisien regresi Pembiayaan Murabahah sebesar
0.002menyatakan bahwa setiap penambahan 1 satuan
pembiayaan murabahah maka tidak akan merubah besarnya
nilai ROE. Karena berdasarkan tingkat nilai signifikansi
menunjukkan bahwa pembiayaan murabahah tidak berpengaruh
terhadap ROE.
5. Koefisien regresi NPF -2.735menyatakan bahwa setiap
penambahan 1 satuan nilai NPF akan menaikan ROE sebesar -
2.735satuan. Artinya apabila NPF meningkat 1 satuan,
mengakibatkan rasio ROEnaik.Karena berdasarkan tingkat nilai
signifikan menunjukkan bahwa NPF berpengaruh terhadap
ROE.
b. Berikut ini adalah hasil persamaan regresi yang kedua
75
Table 4.10
Hasil persamaan regresi kedua
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,770a ,592 ,571 0,62298%
a. Predictors: (Constant), Murabahah (X3), Musyarakah (X2), Mudharabah (X1)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .046 .012 3.897 .000
MUDHARABAH 2.76515 .001 .097 .149 .882
MUSYARAKAH 4.81315 .008 1.393 .6526 .004
MURABAHAH -2.872E-5 .002 -1.526 -2.252 .028
a. Dependent Variable: NPF
Sumber : data yang diolah 2019
NPF = 0.046 + 2,765 MUDHARABAH + 4.813 MUSYARAKAH
- 2.872 MURABAHAH + 0.639
Persamaan regresi di atas diuraikan sebagai berikut:
1. Konstanta sebesar 0.046menyatakan apabila seluruh variabel
independen yaitu Mudharabah, musyarakah, murabahah sama
dengan nol maka besarnya sama dengan besarnya NPF konstanta
yaitu0.046. Artinya apabila variabel independen tidak mengalami
perubahan makanilaiNPF sebesar 0.046.
2. Koefisien regresi mudharabah sebesar 2.765 menyatakan bahwa
setiap penambahan 1 satuan nilai mudharabah maka tidak
76
akanmenambahkan tingkat NPF. Karena berdasarkan tingkat nilai
signifikansi menunjukkan bahwa tingkatpembiayaanmudharabah
tidakberpengaruh terhadap NPF.
3. Koefisien regresi musyarakah sebesar 4.813menyatakan bahwa
setiap penambahan 1 satuan nilai musyarakah makaakan merubah
besarnya nilai NPF. Karena berdasarkan tingkat nilai signifikansi
menunjukkan bahwa tingkat musyarakah berpengaruh terhadap
NPF.
4. Koefisien regresi murabahah sebesar -2.872menyatakan bahwa
setiap penambahan 1 satuan nilai mudharabah maka akan
menurunkan besarnya nilai NPF sebesar -2.872. Karena
berdasarkan tingkat nilai signifikansi menunjukkan bahwa tingkat
murabahah berpengaruh terhadap NPF namun berpengaruh
negative.
c. Hasil Uji Path Analisys
Di bawah ini akan dijelaskan hasil dari uji path analisys
sebagai berikut:
77
Gambar34.1 Model Analis Jalur (Path Analysis)
Berikut ini ada 2 persamaan dalam analisys path yaitu:
Persamaan I
ROE= 0,492 - 0,003 MUDHARABAH + 0,003 MUSYARAKAH
+ 0.002 MURABAHAH -2,735 NPF +0.750
Persamaan II
NPF = 0.046 + 2,765 MUDHARABAH + 4.813 MUSYARAKAH
-2.872 MURABAHAH +0.639
Menurut Ghozali (2013:255) pengaruh mediasi yang ditunjukkan
oleh perkalian koefisian (p2 x p3) signifikan atau tidak, diuji dengan
sobel test sebagai berikut:
Sp2p3 = √𝑝32𝑠𝑝22 + 𝑝22𝑠𝑝32 + 𝑠𝑝22𝑠𝑝32
Berdasarkan hasil Sp2p3 dapat menghitung nilai t statistic pengaruh
mediasi dengan rumus sebagai berikut:
t = 𝑝2𝑝3
𝑆𝑝2𝑝3
78
Apabila nilai t hitung lebih besar nilai t table dengan tingkat
signifikan 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
mediasi.
Berdasarkan besarnya nilai e1 = e1 = √(1 − 0,424) = 0,750 dan
besarnya nilai e2 = √(1 − 0,592) = 0,639. Maka diperoleh diagram
analisis jalur sebagai berikut:
Table 4.11
Analisis Jalur
Variabel
X ke
Y
(p1)
X ke
Z (p2)
Z ke
Y (p3) Sp2 Sp3
Pengaruh
Tidak
Langsung
Pengaruh
Total
X1 -0,003 2,765 -2,735 0,001 0,660 -7,562 -7,565
X2 0,003 4,813 -2,735 0,008 0,660 -13,163 -13,16
X3 0,002 -2,872 -2,735 0,002 0,660 7,854 7,856
X Total 0,002 4,706 -2,735 0,011 0,660 -12,871 -12.869
Untuk mengetahui pengaruh mediasi yang ditunjukan oleh perkalian
koefisien (p2 x p3) signifikan atau tidak diuji dengan sobel test, yaitu
sebagai berikut:
1) (x1) Sp2p3 = √𝑝32𝑠𝑝22 + 𝑝22𝑠𝑝32 + 𝑠𝑝22𝑠𝑝32
(x1) Sp2p3 =√−2,735²0,001² + 2,765²0,660² + 0,001²0,660
(x1) Sp2p3 = √0,00748 + 3,33016 + 0,00043
(x1) Sp2p3 = √3,33807
(x1) Sp2p3 = 1,82703
2) (x2) Sp2p3 = √𝑝32𝑠𝑝22 + 𝑝22𝑠𝑝32 + 𝑠𝑝22𝑠𝑝32
79
(x2)Sp2p3 = √−2,735²0,0082 + 4,81320,6602 + 0,00820,6602
(x2) Sp2p3 = √0.00047 + 10,0902 + 0.00002
(x2) Sp2p3 = √10,09069
(x2) Sp2p3 = 3,17658
3) (x3) Sp2p3 = √𝑝32𝑠𝑝22 + 𝑝22𝑠𝑝32 + 𝑠𝑝22𝑠𝑝32
(x3)Sp2p3√−2,73520,0022 + −2,87220,6602 + 0,00220,6602
(x3) Sp2p3 = √0.00002 + 3,59299 + 0.00001
(x3) Sp2p3 = √3,59302
(x3) Sp2p3 = 1,89552
4) (x) Sp2p3 = √𝑝32𝑠𝑝22 + 𝑝22𝑠𝑝32 + 𝑠𝑝22𝑠𝑝32
(x) Sp2p3 = √−2,73520,0112 + 4,70620,6602 + 0,01120,6602
(x) Sp2p3 = √0.09050 + 9,64698 + 0.00005
(x) Sp2p3 = √9,73753
(x) Sp2p3 = 3,12050
Berdasarkan perhitungan di atas,maka dapat menghitung nilai t
statistik pengaruh mediasi sebagai berikut:
1) t1 = 𝑝2𝑝3
𝑆𝑝2𝑝3=
−7,562
1,82703= −4,1389
2) t2 = 𝑝2𝑝3
𝑆𝑝2𝑝3=
−13,163
3,17658= −4,1437
3) t3 = 𝑝2𝑝3
𝑆𝑝2𝑝3=
7,854
1,89552= 4,1434
4) t4 = 𝑝2𝑝3
𝑆𝑝2𝑝3=
−12,871
3,12050= −4,124
80
Dengan melihat semua pengukuran diatas maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1) Nilai t1 hitung sebesar -4,1389 lebih kecil dari t table yaitu
1,2958 dengan tingkat signifikansi 5%, maka dapat
disimpulkan bahwa koefisien mediasi sebesar -4,1389 tidak
signifikan.
2) Nilai t2 hitung sebesar −4,1437 lebih kecil dari t table yaitu
1,2958 dengan tingkat signifikansi 5%, maka dapat
disimpulkan bahwa koefisien mediasi sebesar −4,1437 tidak
signifikan.
3) Nilai t3 hitung sebesar 4,1434 lebih besar dari t table yaitu
1,2958 dengan tingkat signifikansi 5%, maka dapat
disimpulkan bahwa koefisien mediasi sebesar 4,1434
signifikan.
4) Nilai t4 hitung sebesar -4,124 lebih kecil dari t table yaitu
1,2958 dengan tingkat signifikansi 5%, maka dapat
disimpulkan bahwa koefisien mediasi sebesar -4,124 tidak
signifikan.
Berdasarkan hasil pengujian di atas disimpulkan bahwa NPF dapat
memediasi pengaruh pembiayaanmurabahahterhadap profitabilitas.Namun
NPF tidak dapat memediasi pengaruh pembiayaan mudharabah dan
pembiayaan musyarakah karena pembiayaan mudharabah dan
musyarakah pada Bank Umum Syariah tahun 2014-2018 cenderung sangat
rendah.
81
C. Uji Hipotesis
1. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah Terhadap ROE
Berdasarkan hasil analisis jalur bahwa nilai koefisien
thitungmudharabah sebesar -3,644dengan signifikansi 0.001 yang berarti
lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa mudharabah
berpengaruh terhadap Return On Equity.Dengan demikian secara
empiris H1 yang menyatakan bahwa mudharabah berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas diterima, artinya ketika mudharabah
mengalami kenaikan maka akan meningkatkan tingkat
profitabilitas.Dengan demikian semakin tinggi tingkat pembiayaan
mudharabah maka semakin tinggi tingkat profitabilitas.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Amalia dan Fidiana (2016:1) serta penelitan Hasanah (2015:1) yang
menyatakan bahwa pembiayaan mudharabah berpengaruh positif
terhadap ROE bank syariah akan tetapi bertentangan dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Nizar (2015) dan Bellina (2017) yang
menyatakan bahwa pembiayaan mudharabah berpengaruh nefatif
terhadap ROE
2. Pembiayaan Musyarakah terhadap ROE
Berdasarkan hasil analisis jalur bahwa nilai koefisien thitung
musyarakah sebesar 3,487dengan signifikansi 0.001 yang berarti lebih
kecil dari0.05 sehingga dapat dikatakan bahwa
musyarakahberpengaruh terhadap Return On Equity.Dengan demikian
82
secara empiris H2 yang menyatakan bahwa musyarakahberpengaruh
positif dan signifikan terhadap profitabilitas diterima,Hal ini
menunjukkan bahwa setiap terjadi kenaikan maupun penurunan
pembiayaan musyarakahmempengaruhi tingkat ROE perbankan
syariah. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Pratama (2017:1) dan Amalia dan Fidiana(2016:1) yang menyatakan
bahwa pembiayaan musyarakah berpengaruh positif terhadap
profitabilitas. Kemudian berbeda pula dengan penelitan Pratika
(2013:1) Lubis (2016:1) dan Faradilla (2017:10) yang menyatakan
bahwa pembiayaan musyarakah berpengaruh negatif terhadap ROE
bank syariah.
Musyarakah merupakan pembiayaan dengan prinsip profit/loss
sharing. Apabila usaha nasabah mengalami kerugian, maka bank
sebagai pihak yang menyalurkan modal juga akan menanggung
kerugian. Selain risiko kerugian usaha, terdapat risiko lain yang
mungkin terjadi yaitu penyembunyian keuntungan oleh nasabah
apabila nasabah tidak jujur. Oleh karena itu, walaupun pembiayaan
musyarakah disalurkan dalam porsi yang cukup besar akan tetapi tidak
berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas yang diperoleh bank
syariah.
3. Pembiayaan Murabahah terhadap ROE
Berdasarkan hasil analisis jalur bahwa thitungmurabahah sebesar
1.990dengan signifikansi 0.052 yang berarti lebih besar dari 0.05
83
sehingga dapat dikatakan bahwa murabahahtidakberpengaruh terhadap
Return On Equity. Dengan demikian secara empiris H3 yang
menyatakan bahwa murabahahberpengaruh tidak signifikan terhadap
profitabilitas ditolak, Hal ini berarti bahwa setiap terjadi kenaikan
maupun penurunan pembiayaan murabahahtidak berpengaruh terhadap
tingkat ROE perbankan syariah. Penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Nizar dan Anwar (2015:127) yang
menyatakan bahwa pembiayaan murabahah tidak berpengaruh
terhadap ROE banksyariah, akan tetapi bertentangan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Afif (2014:565), Pratika (2013:53), dan Amalia
dan Fidiana(2016:1) yang menyatakan pembiayaan murabahah
berpengaruh positif terhadap ROE bank syariah.
Berdasarkan teori stewardship, bank syariah yang mempercayakan
dananya melalui penyaluran pembiayaan untuk dikelola dan akan
dikembalikan oleh nasabah sesuai dengan kesepakatan yang dibuat.
Namun bisa saja nasabah menyalah gunakan kepercayaan yang
diberikan oleh bank syariah, sehingga belum tentu pembiayaan jual
beli yang disalurkan oleh bank pada nasabah akan dikembalikan sesuai
perjanjian yang telah disepakati bersama antara bank dengan nasabah.
Hal ini menyebabkan pembiayaan jual beli tidak berpengaruh terhadap
profitabilitas yang diukur dengan return on equity.
84
4. Pengaruh NPF Terhadap ROE
Berdasarkan hasil analisis jalur bahwathitungNPF sebesar -
4.142dengan signifikansi 0.002 yang berarti lebih kecil dari 0.05
sehingga dapat dikatakan bahwa NPF berpengaruh terhadap Return On
Equityditerima. Dengan demikian secara empiris H4 yangmenyatakan
bahwa NPFberpengaruh negatifsignifikan terhadap profitabilitas
diterima. Hal ini bahwa semakin tinggi NPF maka akan menurunkan
tingkat profitabilitas.
Penelitian ini sejalan dengan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Almunawwarah (2018:1), Septiani (2016:293) dan Hermina
(2013:129) yang menyatakan bahwa NPF berpengaruh negatif
signifikan terhadap profitabilitas. Kemudian penelitian yang dilakukan
oleh Fitriana (2016:1) dan Putri (2017:1) yang menyatakan bahwa
NPF tidakberpengaruh terhadap profitabilitas,
NPF merupakan presentase jumlah kredit bermasalah terhadap total
pembiayaan yang dikeluarkan oleh bank. Rasio NPF ini akan
memperbesar biaya, sehingga berpotensi menyebabkan kerugian
terhadap bank. Oleh karena itu peningkatan nilai NPF akan
menurunkan profitabilitas bank syariah.
5. Pembiayaan Mudharabah terhadap NPF
Berdasarkan hasil analisis jalur bahwa thitungmudharabah sebesar
0,149dengan signifikansi 0.882 yang berarti lebih besar dari 0.05
sehingga dapat dikatakan bahwamudharabah tidakberpengaruh
85
terhadapNPF. Dengan demikian secara empiris H5 yangmenyatakan
bahwa mudharabahberpengaruh signifikan terhadap NPF ditolak.. Hal
ini berarti bahwa setiap terjadi kenaikan maupun penurunan
pembiayaan mudharabah tidak akan berpengaruh terhadap NPF bank
syariah. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Mustoviah (2017:1) yang menyatakan bahwa pembiayaan mudharabah
tidak berpengaruh terhadap NPF.Akan tetapi berbeda dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Legowati (2016:1006), Hanifah
(2016:1), Osman (2013:1) dan Afif (2014:565) yang menyatakan
bahwa pembiayaan berpengaruh terhadap NPF.
Menurut Muhammad (2011:358) risiko pembiayaan muncul jika
bank tidak bisa memperoleh kembali cicilan pokok dan atau bunga dari
pinjaman yang diberikan atau investasi yang sedang
dilakukannya.Penyebab utama terjadinya risiko pembiayaan adalah
terlalu mudahnya bank memberikan pinjaman atau melakukan
investasi karena terlalu dituntut untuk memanfaatkan kelebihan
likuiditas, sehingga penilaian kredit kurang cermat dalam
mengantisipasi berbagai kemungkinan risiko usaha yang
dibiayainya.Pada periode penelitian ini pembiayaan mudharabah yang
disalurkan memiliki porsi yang kecil. Dikarenakan bank syariah
menyadari bahwa pembiayaan mudharabah memiliki risiko yang
cukup tinggi, untuk mengantisipasi hal tersebut bank syariah akan
lebih cermat dan teliti sehingga diperoleh calon nasabah pembiayaan
86
yang benar-benar sesuai dengan segmen dan target yang telah
ditentukan walaupun jumlah yang disalurkan menjadi sedikit.
Porsi yang disalurkan pada pembiayaan mudharabah yaitu sebesar
5% dari total pembiayaan. Oleh karena itu risiko kredit macet dapat
ditekan dari pembiayaan mudharabah, sehingga terjadi kenaikan
maupun penurunan pembiayaan mudharabah tidak kenaikan maupun
penurunan pembiayaan mudharabah tidak akan mempengaruhi Non
Performance Financing bank umum syariah.
6. Pembiayaan Musyarakah Terhadap NPF
Berdasarkan hasil analisis jalur bahwathitung musyarakah
sebesar6.526dengan signifikansi 0.004 yang berarti lebih kecil dari
0.05 sehingga dapat dikatakan bahwamusyarakahberpengaruh
terhadapNPF. Dengan demikian secara empiris H6menyatakan bahwa
musyarakahberpengaruh signifikan terhadap NPF diterima.Hal ini
berarti bahwa setiap 1 satuan kenaikan pembiayaan musyarakah nilai
NPF akan naik. Hal ini berarti bahwa setiap terjadi kenaikan maupun
penurunan pembiayaan musyarakahakan berpengaruh terhadap NPF
bank syariah
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Legowati (2016:1006) yang menyatakan bahwa pembiayaan
berpengaruh signifikan terhadap NPF.Akan tetapi berbeda dengan
penelitian yang dilakukan oleh Osman (2013:1), Hanifah (2016:1) dan
87
Ekanto (2013:1) yang menyatakan bahwa pembiayaan musyarakah
tidak berpengaruh signifikan terhadap NPF bank syariah.
Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih
untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan
kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko
akan ditanggung bersama (Antonio,2001:32). Pada periode penelitian
ini, pembiayaan musyarakah mengalami peningkatan setiap tahunnya
akan tetapi nilai NPF mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan
bahwa banksyariah dalam menyalurkan pembiayaannya telah
melakukan analisis yang menyeluruh terhadap calon nasabah agar
pembiayaan yang diberikan sudah tepat sasaran. Sehingga kenaikan
jumlah pembiayaan musyarakah tidak diikuti dengan kenaikan risiko
gagal bayar (Non Performing Financing).
7. Pembiayaan Murabahah terhadap NPF
Berdasarkan hasil analisis jalur bahwa thitungmurabahahsebesar -
2.252 dengan signifikansi 0.028 yang berarti lebih kecil dari 0.05
sehingga dapat dikatakan bahwamurabahahberpengaruh terhadapNPF.
Dengan demikian secara empiris H7 yang menyatakan bahwa
murabahah berpengaruh signifikan terhadap NPF diterima. Hal ini
berarti bahwa setiap terjadi kenaikan maupun penurunan pembiayaan
murabahahakan berpengaruh terhadap NPF bank syariah.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Hanifah (2016:1), dan Afif (2014:565) yang menyatakan bahwa
88
pembiayaan murabahah berpengaruh positif terhadap NPF.Legowati
(2016:1006) dan Ekanto (2013:1) yang menyatakan bahwa
pembiayaan murabahah berpengaruh negatif signifikan terhadap NPF
bank syariah.
Mekanisme pembiayaan murabahah yang mudah dan keuntungan
yang pasti menjadikan pembiayaan murabahah banyak mendominasi
penyaluran pembiayaan pada perbankan syariah di Indonesia. Hal ini
dapat dilihat dari data yang dikeluarkan SPS OJK bahwa pembiayaan
murabahah memiliki porsi yang paling besar dibanding pembiayaan
dengan akad yang lain, yaitu sebesar 63% dari total pembiayaan.
Menurut Antonio (2001:179) penyebab utama timbulnya NPF
adalah mudahnya bank memberikan pinjaman atau melakukan
investasi karena terlalu dituntut untuk memanfaatkan likuiditas.Akan
tetapi, tidak demikian dengan Bank Syariah.Hubungan berlawanan
antara pembiayaan murabahah dengan Non Performing Financing
justru menunjukkan bank syariah dalam menyalurkan pembiayaan
sangat selektif yaitu memilih nasabah sesuai dengan segmen dan
target.Sehingga, perbankan bisa memastikan nasabah tersebut bisa
membayar sesuai dengan ketentuan.
8. Pembiayaan Mudharabah terhadap NPF dengan melalui
ROEBerdasarkan hasil path menunjukkan mudharabah Nilai t1 hitung
sebesar -4,1389 lebih kecil dari t table yaitu 1,2958, maka dapat
disimpulkan bahwa koefisien mediasi sebesar -4,1389 tidak
89
signifikan.Sehingga dapat dikatakan bahwa NPF tidak dapat
memediasi variabel mudharabah terhadap ROE.Dengan demikian
secara empiris H8 yang menyatakan bahwa NPF tidak dapat
memediasi mudharabah. sehingga H8 ditolak. Penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Cut Faradillaa (2017) yang
menyatakan bahwa pengaruh mudharabah tidak berpengaruh terhadap
ROE melalui NPF.
9. Pembiayaan Musyarakah terhadap NPF dengan melalui ROE
Berdasarkan hasil path menunjukkan musyarakah nilai t2 hitung
sebesar −4,1437 lebih kecil dari t table yaitu 1,2958, maka dapat
disimpulkan bahwa koefisien mediasi sebesar −4,1437 tidak
signifikan.Sehingga NPF tidak dapat memediasi pengaruh
musyarakah.Sehingga H9 ditolak.Penelitian ini sejalan dengan Dewi
Wulan Sari (2017) dan Aisyah (2016) yang menyatakan bahwa
musyarakah tidak berpengaruh terhadap NPF dengan melalui ROE.
10. Pembiayaan Murabahah terhadap ROE dengan melalui NPF
Berdasarkan hasil path menunjukkan murabahahnilai t3 hitung sebesar
4,1434 lebih kecil dari t table yaitu 1,2958, maka dapat disimpulkan
bahwa koefisien mediasi sebesar 4,1434signifikan.Sehingga NPF
dapat memediasi pengaruh murabahah terhadap ROE.Sehingga H10
diterima.Penelitian ini sejalan dengan Ferdian Arie Bowo (2013) dan
Mohamad Yusak Ansori (2017) yang menyatakan bahwa murabahah
berpengaruh terhadap ROE melalui NPF.
90
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui tahap
pengumpulan, pengelolaan dan analisis data mengenai pengaruh
mudharabah, musyarakah, dan murabahah terhadap Profitabilitas (ROE)
denganNPF sebagai variabel intervening. Makadapat disimpulkan bahwa
hasil dari penelitian ini adalah
1. Terdapat pengaruhsignifikan mudharabahterhadap profitabilitas bank
umum syariah. Hal ini menunjukkan besar kecilnya mudharabah
mempengaruhi profitabilitas ROE.
2. Terdapat pengaruh signifikanmusyarakah terhadap profitabilitas bank
umum syariah. Hal ini menunjukkan semakin tinggi musyarakahmaka
akanmempengaruhi profitabilitas ROE.
3. Terdapat pengaruh tidak signifikanmurabahah terhadap profitabilitas
bank umum syariah. Hal ini menunjukan besar kecilnya murabahah
makatidak berpengaruh nilai profitabilitas bank umum syariah.
4. Terdapat pengaruhtidak signifikan pada variabel mudharabah terhadap
NPF. Hal ini menunjukkan bahwa besar kecilnya mudharabah
tidakberpengaruh terhadap NPF Bank Umum Syariah.
5. Terdapat pengaruhsignifikan musyarakahterhadap NPF. Hal ini
menunjukan semakin tinggi tingkat musyarakahmakaakan
mempengaruhi NPF.
91
6. Terdapat pengaruh signifikan murabahah terhadap NPF. Hal ini
menunjukan semakin tinggi tingkat murabahah maka akan
mempengaruhi NPF.
7. Terdapat pengaruh signifikan NPF terhadapprofitabilitas bank umum
syariah. Hal ini menunjukan semakin tinggi NPF makaakan
berpengaruh nilai profitabilitas bank umum syariah.
8. Hasil penelitian menunjukkan bahwa NPFdapat memediasi pengaruh
pembiayaanmurabahahterhadap ROE, tetapi tidak dapat memediasi
pengaruh pembiayaan mudharabah dan musyarakahterhadap ROE
B. SARAN
Berdasarkan hasil analisis pembahasan serta beberapa kesimpulan
pada penelitian ini, adapun saran-saran yang dapat diberikan melalui hasil
penelitian ini agar mendapatkan hasil yang lebih baik, yaitu:
1. Bagi pihak manajemen Bank Umum Syariah, diharapkan mampu
mengembangkan lebih lagi terhadap pembiayaan yang berpotensi dapat
meningkatkan profitabilitas dan lebih memperhatikan faktor
pembiayaan macetnya sehingga mampu menekan kerugian dan
meningkatkan profitabilitas Bank Umum Syariah.
2. Bagi pihak Investor diharapkan mampu memilih bank yang lebih baik
kinerjanya dengan membaca peningkatan pembiayaan, tingkat NPF
serta melihat profitabilitas nya.
92
3. Bagi peneliti diharapkan mampu menambah ruang lingkup yang di
teliti, menambah sampel Bank Umum Syariah dengan lebih
memperbanyak menggunakan indikator untuk pengukuran NPF,
kemudian lebih menambah varibel independen lainnya yang lebih
bervariasi lagi karena penelitian ini hanya fokus pada pembiayaan.
93
DAFTAR PUSTAKA
Afif, Zaim Nur. 2014. Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap Laba Melalui
Variabel Intervening Pembiayaan Bermasalah Bank Umum Syariah Di
Indonesia Periode 2009-2013. JESTT Vol. 1 No. 8
Almunawaroh, Medina dan Rina Marlina. 2018. Pengaruh CAR, NPF Dan FDR
Terhadap Profitabilitas Bank Syariah Di Indonesia. Amwaluna, Vol. 2
No.1
Amalia, Nur dan Fidiana. 2016. Struktur Pembiayaan Dan Pengaruhnya Terhadap
Profitabilitas Bank Muamalat Indonesia Dan Bank Syariah Mandiri.
Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi : Volume 5, Nomor 5
Antonio, Muhammad Syafi’i. 2001. Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik. Jakarta:
Gema Insani bekerjasama dengan Tazkia Cendikia.
Ascaraya. 2013. Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta: Rajawali Pers.
Asiyah, Binti Nur. 2015. Manajemen Pembiayaan Syariah. Yogyakarta:
Kalimedia.
Asriyati, Siti. 2017. Pengaruh Non Performing Financing (NPF) dan Financing
To Debt Ratio (FDR) Terhadap Profitabilitas Dengan Capital Adequacy
Ratio Sebagai Variabel Intervening. Skipsi. Salatiga: Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam
Atik Ria Pratika. 2013. Pengaruh Pembiayaan Terhadap Kinerja Kuangan
Perbankan Syariah di Indonesia. Skripsi Program Studi Keuangan
Islam Syariah dan Hukum UIN Kalijaga
Bawono,Anton. 2006. Multivariate Analysis Dengan SPSS. Salatiga: STAIN
Salatiga Press
Buchori, Imam dan Prasetyo. 2013. “Pengaruh Tingkat Pembiayaan Mudharabah
Terhadap Tingkat Rasio Profitabilitas Pada Koperasi Jasa Keuangan
Syariah (KJKS) Manfaat Surabaya”. Jurnal El-Qist. Vol.3,No. 1:22-23.
Dahlan, Ahmad. 2012. Bank Syariah:Teoritik, Praktik, Kritik.Yogyakarta:Teras.
Dendawijaya, Lukman. 2005. Manajemen Perbankan Edisi ke-2.Bogor: Ghalia
Indonesia.
94
Dewi, S.P.2014.Pengaruh CAR,BOPO,NPF dan FDR Terhadap ROE pada Bank
Devisa.Jurnal Ilmu dan Reset Manajemen : Vol 5,No 5, Mei 2016
Faradilla, Cut dkk. 2017. Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Istishna, Ijarah,
Mudharabah Dan Musyarakah Terhadap Profitabilitas Bank Umum
Syariah Di Indonesia. Jurnal Magister Akuntansi. Volume 6, No. 3
Fitriana, Endang dan Hening Widi Oetomo. 2016. Pengaruh NPF, CAR, Dan
EVA Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan Syariah Di BEI.
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen : Volume 5, Nomor 4
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi analisis multivariate dengan program IBM SPSS
21 Update LPS Regresi. Semarang: Badan penerbit Universitas
Diponegoro.
Hanifah, Mutiara. 2016. Pengaruh Pembiayaan Berdasarkan Jenis Akad Terhadap
Non Performing Financing Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di
Indonesia Periode 2011 sampai 2015.Skripsi Departemen Ilmu Ekonomi
IPB
Harahap, Sofyan Syarif. 2008. Teori Akuntansi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Hasanah, Akfina. 2015. Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan
Musyarakah Dan Pembiayaan Mudharabah Terhadap Profitabilitas Bank
Syariah (Studi Kasus Pada Pt. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.). Skripsi
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Karim, Andriawan A. 2004. Bank Islam, Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta:
IIT Persada.
Kasmir. 2004. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Prenada Media Group.
Kasmir.2010. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Pertama. Jakarta: Rajawali Pers.
Legowati dan Ari. 2016. Pengaruh Pembiayaan Berdasarkan Jenis Penggunaan
Terhadap Non Performing Financing Pada Bank Umum Syariah (BUS)
dan Unit Usaha Syariah (UUS) Di Indonesia Periode Januari 2009–
Desember 2015.Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No.
12
Muhammad.2002.Manajemen Bank Syari'ah. Yogyakarta: UPP AMP
YKPN,2002
Muhammad. 2005. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: UMP APM YKPN.
95
Muhammad. 2008. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan
Kuantitatif.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Muhammad. 2011. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: UPP SekolahTinggi
Manajemen YKPN . 2013. Manajemen Keuangan Syariah.
Yogyakarta
Mukhlis, I. 2012.Kinerja Keuangan Bank Dan Stabilitas Makroekonomi Terhadap
Profitabilitas Bank Syariah Di Indonesia. Jurnal Keuangan Dan
Perbankan.
Mustoviyah. 2017. “Pengaruh Pembiayaan Mudharabah TerhadapReturn On
Equity (ROE) Dengan Non Performing Financing (NPF) Sebagai
Variabel Intervening Pada Bank Umum Syariah (Periode 2011-
2015)”Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis
Nabhan, Faqih. 2008. Dasar-dasar Akuntansi Bank Syariah. Yogyakarta:
Lumbung Ilmu.
Nizar, Achmad Syaiful dan Moch. Khairul Anwar. 2015. Pengaruh Pembiayaan
Jual Beli Pembiayaan Bagi Hasil dan Intellectual Capital Terhadap
Kinerja Keuangan Bank Syariah.Jurnal akuntansi
Osman, Hamdan Bin. 2013. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah Dan Musyarakah
Terhadap Non Performing Financing (NPF) Pada Bank Umum Syariah.
Artikel Ilmiah
Permata, R. I. D. 2014. Analisis Pengaruh Pembiayaan Mudharabah Dan Musyarakah
Terhadap Tingkat Profitabilitas (Return On Equity) (Studi pada Bank
Umum Syariah Yang Terdaftar di Bank Indonesia Periode 2009-2012).
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 12 No. 1 Juli 2014|.
Pratama, Ditha Nada dkk. 2017. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Pembiayaan
Musyarakah Dan Sewa Ijarah Terhadap Profitabilitas. Jurnal Riset
Keuangan Dan Akuntansi, Vol 3, No 1
Putri, Jihan Amanda. 2017. Pengaruh Pembiayaan Murabahah,Pembiayaan
Mudharabah, Pembiayaan Musyarakah Dan Ratio Non Performing
Financing Terhadap Tingkat Profitabilitas Bank Umum Syariah Di Kota
Medan. Skripsi Program Studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara
Rahman, Aulia Fuad dan Ridha Rochmanika.2012. Pengaruh Pembiayaan Jual
Beli Pembiayaan Bagi Hasil dan Rasio Non Performing Financing
Terhadap Profitabilita Bank Umum Syariah di Indonesia.Jurnal
Ekonomi dan Bisnis Islam,Vol.8 No1
96
Riduwan dan Sunarto 2012.Pengantar Statistika. Bandung: ALFABETA.
Rivai, Veithzal, dan Andaria Permata Veithzal.2006. Credit Management
Handbook, Teori, Konsep, Prosedur dan Aplikasi praktisi Mahasiswa,
Bankir, dan Nasabah.Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Riyadi, S. 2014. Pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil, Pembiayaan Jual Beli,
Financing To Deposit Ratio (Fdr) Dan Non Performing Financing (Npf)
Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Di Indonesia. Accounting
Analysis Journal 3.
Ruslan, Rosady. 2010. Metode Penelitian Public Relations Dan Komunikasi.
Jakarta: Rajawali Pres
Sari, Dewi Wulan dan Ansori. 2017. “Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Istishna,
Mudharabah, Musyarakah terhadap Profitabilitas (studi pada Bank
Syariah di Indonesia Periode Maret 2015-Agustus 2016)”. Accounting
and Management Journal. Vol. 1,No. 1:1-8.
Septiani, Rita dan Putu Vivi Lestari.2016. Pengaruh NPL Dan LDR Terhadap
Profitabilitas Dengan Car Sebagai Variabel Mediasi Pada PT BPR
Pasarraya Kuta.E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No.1
Siregar,M.E dan Liyas.2002. Penempatan Pada Aktifa Produktifitas Bank
Syariah.Jurnal Ekonomi Syariah “Muamalah”
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis: Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
------------. 2013. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta
Sujarweni, Wiratna. 2015. Metode Penelitian Bisnis Dan Ekonomi. Yogyakarta:
Pustaka Baru Press
Syafi’i, M. A. 2007.Bank Syariah dari Teori ke Praktek.Gema Insani Press.
Jakarta.
Wahyuni, Mirasanti. 2016. Pengaruh Volume Pembiayaan Bagi Hasil dan
Pembiayaan Murabahah terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum
Syariah dengan NPF sebagai Variabel Moderasi. EBBANK Vol. 7, No. 1,
Juni 2016 Halaman : 1 – 10
Winarno, Wing Wahyu. (2015). Analisis Ekonometrika dan Statistik dengan
Eviews. Yogyakarta: UPP STIM YKPN
97
Yudiana,Fetria E.2014. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Salatiga: STAIN
Salatiga Press
Zulkifli, Sunarta. 2007. Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah. Jakarta:
Zikrul Hakim.
LAMPIRAN
1. Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
MUDHARABAH 60 60.29 170.90 1.261912 33.38862
MUSYARAKAH 60 90.10 1015.52 4.838812 274.23183
MURABAHAH 60 10.70 1503.12 9.697412 503.55794
ROE 60 .04 .24 .1563 .04318
NPF 60 .03 .06 .0448 .00948
Valid N (listwise) 60
Sumber : data sekunder diolah2019
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 60
Normal Parametersa
Mean .0000000
Std. Deviation .03430031
Most Extreme Differences
Absolute .086
Positive .055
Negative -.086
Kolmogorov-Smirnov Z .668
Asymp. Sig. (2-tailed) .763
a. Test distribution is Normal.
Sumber :Data Sekunder diolah 2019
b. Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
B
Std.
Error Beta
Toleranc
e VIF
1 (Constant) .189 .028 6.655 .000
SINMUDHARABAH .014 .007 .260 1.949 .056 .866 1.154
MUSYARAKAH 1.877E-5 .000 .119 .943 .350 .965 1.036
SINMURABAHAH .003 .008 .055 .438 .663 .981 1.019
NPF -.896 .613 -.197 -1.462 .149 .853 1.173
a. Dependent Variable: ROE
Sumber : Data Sekunder diolah 2019
c. Uji Heteroskedastisitas
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .670a .449 .350 .00116 1.802
a. Predictors: (Constant), MMMN, NPF2, MUDHARABAH, MURABAHAH,
MUSYARAKAH2, NPF, MURABAHAH2, MUSYARAKAH, MUDHARABAH2
b. Dependent Variable: U2i
Sumber : Data Sekunder diolah 2019
d. Uji Autokorelasi
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea .00867
Cases < Test Value 30
Cases >= Test Value 30
Total Cases 60
Number of Runs 24
Z -1.823
Asymp. Sig. (2-tailed) .068
a. Median Sumber : Data sekunder yang diolah, 2019
3. Uji Statistik
a. Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .492 .066 7.489 .000
MUDHARABAH -.003 .001 -2.581 -3.644 .001
MUSYARAKAH .003 .001 1.071 3.487 .001
MURABAHAH .002 .001 1.528 1.990 .052
NPF -2.735 .660 -.600 -4.142 .002
a. Dependent Variable: ROE
Sumber : Data Sekunder diolah 2019
b. Uji f
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression .041 4 .010 8.038 .000a
Residual .069 55 .001
Total .110 59
a. Predictors: (Constant), MURABAHAH, NPF, MUSYARAKAH, MUDHARABAH
b. Dependent Variable: ROE
Sumber : Data Sekunder diolah 2019
c. Uji R²
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .607a .369 .323 .03553
a. Predictors: (Constant), MUDHARABAH, MUSYARAKAH,
MURABAHAH, NPF
b.Dependent Variable: ROE
Sumber : Data Sekunder diolah 2019
4. Data
Data yang diolah
dalam miliar rupiah
Tahun Mudharabah (X1)
Musyarakah (X2)
Murabahah (X3) ROE(Y) NPF(Z)
2014-Januari 133.22 386.85 1098.03 0.12 0.03
2014-Februari 133.00 392.54 1100.47 0.17 0.04
2014-Maret 134.98 405.83 1117.27 0.16 0.03
2014-April 138.02 428.30 1122.88 0.13 0.03
2014-Mei 138.69 440.55 1128.20 0.10 0.04
2014-Juni 143.12 456.48 1143.22 0.17 0.04
2014-Juli 145.59 467.39 1141.28 0.05 0.04
2014-Agustus 142.77 473.53 1140.02 0.05 0.05
2014-September 143.56 486.11 1148.91 0.05 0.05
2014-Oktober 143.71 486.27 1150.88 0.04 0.05
2014-November 143.07 500.05 1156.02 0.06 0.05
2014-Desember 143.54 493.87 1173.71 0.06 0.04
2015-Januari 60.29 90.10 10.70 0.16 0.06
2015-Februari 60.78 90.95 21.12 0.16 0.06
2015-Maret 61.68 105.82 31.55 0.14 0.05
2015-April 63.51 108.75 41.88 0.15 0.05
2015-Mei 68.65 117.32 52.50 0.15 0.05
2015-Juni 71.01 108.53 62.71 0.16 0.05
2015-Juli 71.46 110.44 73.45 0.16 0.05
2015-Agustus 72.00 115.07 84.57 0.16 0.05
2015-September 68.23 119.87 94.57 0.15 0.05
2015-Oktober 67.11 124.52 105.28 0.15 0.05
2015-November 66.78 128.99 115.37 0.14 0.05
2015-Desember 68.41 133.56 126.20 0.15 0.05
2016-Januari 66.63 135.33 11.32 0.16 0.05
2016-Februari 142.68 608.45 1220.42 0.16 0.06
2016-Maret 142.73 627.37 1221.68 0.15 0.05
2016-April 142.39 633.22 1229.81 0.15 0.05
2016-Mei 148.56 645.16 1243.39 0.14 0.06
2016-Juni 152.98 663.13 1261.79 0.14 0.06
2016-Juli 147.89 657.13 1256.35 0.15 0.05
2016-Agustus 145.77 666.80 1254.78 0.14 0.06
2016-September 146.96 692.28 1368.30 0.18 0.05
2016-Oktober 145.90 707.06 1371.93 0.17 0.05
2016-November 143.74 726.47 1388.23 0.17 0.05
2016-Desember 152.92 784.21 1395.36 0.16 0.04
2017-Januari 146.54 767.07 1384.98 0.17 0.05
2017-Februari 143.98 777.13 1390.75 0.17 0.05
2017-Maret 145.05 803.97 1406.11 0.17 0.05
2017-April 143.16 817.09 1412.74 0.17 0.05
2017-Mei 147.51 842.00 1429.88 0.17 0.05
2017-Juni 157.78 897.63 1450.04 0.16 0.04
2017-Juli 156.43 911.34 1430.36 0.19 0.05
2017-Agustus 160.59 917.29 1443.29 0.19 0.04
2017-September 160.27 940.32 1463.44 0.19 0.04
2017-Oktober 167.47 935.93 1481.40 0.19 0.05
2017-November 167.81 949.10 1486.36 0.19 0.05
2017-Desember 170.90 1015.52 1503.12 0.19 0.05
2018-Januari 150.30 380.96 1896.70 0.23 0.03
2018-Februari 160.57 488.99 2927.95 0.22 0.03
2018-Maret 130.03 508.58 1974.20 0.22 0.04
2018-April 140.27 422.89 983.68 0.22 0.03
2018-Mei 124.70 437.46 1101.85 0.24 0.03
2018-Juni 123.35 550.57 1125.90 0.19 0.03
2018-Juli 190.81 659.97 1147.18 0.18 0.04
2018-Agustus 140.99 458.83 1150.61 0.18 0.03
2018-September 133.65 867.15 1267.79 0.18 0.03
2018-Oktober 213.64 979.21 1274.84 0.17 0.03
2018-November 205.78 686.80 1281.28 0.17 0.03
2018-Desember 250.25 398.74 1205.65 0.17 0.03
DECLARATION
In the name of Allah the most gracious and merciful.
Here by the writer fully declares that the graduating paper is made by writer
himself, and it is not contained the materials written are has been published by
other’s people ideas except the information from the reference.
The writer is capable to account for this graduating paper if in the future it can
be proved of containing other’s ideas of fact the writer imitates the other’s
graduating paper.
Like wise the declaration made by the writer and hope than this declaration
can be understood.
Salatiga, Maret 2019
Writer,
Maulida Nurul Baiti
NIM. 21314068
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Maulida Nurul Baiti
Tempat/Tanggal lahir Salatiga, 19 Juli 1996
Jenis kelamin Perempuan
Agama Islam
Warga Negara Indonesia
Alamat Pulutan Kidul RT 2 RW 3 Kec.
Sidorejo Salatiga
Riwayat Pendidikan
1. SDN 2 PULUTAN 2008
2. MTs N SALATIGA 2011
3. SMA BINA INSANI 2014
4. IAIN Salatiga 2019
Pengalaman Kerja
1. Karyawan pabrik Kaos Kaki Salatiga
2. Staff Konter Lecy Card Salatiga
3. Karyawan di Toko Salatiga
4. Kasir & Waiters di Café Its Milk
Salatiga
5. Les privat Siswa SD
CP HP :082266540551
IG : @maulida_nurul96
Email :maulidanurulbaiti96@gmail.com
Recommended