View
238
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN
DANA PERIMBANGAN TERHADAP ALOKASI BELANJA MODAL DI PROVINSI
NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2010-2013
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I
Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Oleh:
DINDA INTAN NAGARI
B 300130151
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
i
HALAMAN PERSETUJUAN
PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN
DANA PERIMBANGAN TERHADAP ALOKASI BELANJA MODAL DI PROVINSI
NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2010-2013
oleh:
DINDA INTAN NAGARI
B 300 130 151
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:
Dosen
Pembimbing
Ir. Maulidyah Indira H, MS
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN
DANA PERIMBANGAN TERHADAP ALOKASI BELANJA MODAL DI PROVINSI
NUSA TENGGARA BARAT 2010-2013
DINDA INTAN NAGARI
B 300 130 151
Telah diperiksa didepan Dewan Penguji
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada Hari 2017
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
DEWAN PENGUJI
1. Penguji I:
Ir. Maulidyah Indira H, MS ( )
(Ketua)
2. Penguji II:
Muhammad Arif, SE. M Ec. Dev ( )
(Sekertaris)
3. Penguji III:
Dr. Daryono S, M Ec ( )
(Anggota)
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
( Dr. Syamsudin )
NIK: 195702171986031001
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam anskah publikasi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang
pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat pernah ditulis oleh orang lain ekcuali
secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Adabila terbukti ada ketidakbenarann dalam pernyataan saya di atas, maka saya akan
pertanggungjawabkan sepenuhnya.
Surakarta, 22 Juli 2017
Penulis
Dinda Intan Nagari
B300130151
1
PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA PERIMBANGAN DAN
PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP ANGGARAN BELANJA MODAL DI
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 2010-2013
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “pengaruh pertumbuhan ekonomi, pendapatan asli daerah, dana
perimbangan terhadap belanja modal di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2010-2013”.
Adapun tujuannya adalah untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi (PE), pendapatan
asli daerah (PAD), dana perimbangan (DP) terhadap belanja modal di Provinsi Nusa Tenggara
Barat Tahun 2010-2013. Variabel dependen berupa Belanja Modal (BM), sedangkan variabel
independen berupa pertumbuhan ekonomi (PE), pendapatan asli daerah (PAD), dana
perimbangan (DP). Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan teknik analisis regresi data
panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fixed effect model (FEM) adalah model regresi data
panel yang paling tepat. Berdasarkan uji validitas pengaruh atau uji t, pertumbuhan ekonomi dan
pendapatan asli daerah tidak berpengaruh signifikan terhadap belanja modal, sedangkan dana
perimbangan berpengaruh signifikan terhadap belanja modal. Berdasarkan uji F, pertumbuhan
ekonomi, pendapatan asli daerah, dana perimbangan secara simultan atau bersama-sama
berpengaruh terhadap belanja modal. Hasil output regresi menunjukkan besarnya nilai R-square
0.844815, artinya 84,48% . Artinya variasi belanja modal dapat dijelaskan oleh variasi variabel
independen yang ada dalam model statistik seperti pertumbuhan ekonomi (PE), pendapatan asli
daerah (PAD) dan dana perimbangan (DP). Sedangkan sisanya sebesar 15,52% dijelaskan oleh
variasi dari faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam model.
Kata kunci: pertumbuhan ekonomi, pendapatan asli daerah, dana perimbangan, belanja modal,
regresi data panel
ABSTRACT
The study is entitled "The influence of economic growth, local revenue, balancing funds
on capital expenditure in West Nusa Tenggara Province 2010-2013". The objective is to analyze
the influence of economic growth (PE), local revenue (PAD), balance funds (DP) to capital
expenditure in West Nusa Tenggara Province 2010-2013. Dependent variable is Capital
Expenditure (BM), while independent variable is economic growth (PE), local revenue (PAD),
balance fund (DP). This study uses secondary data with panel data regression analysis technique.
The results show that fixed effect model (FEM) is the most appropriate data panel regression
model. Based on the validity test of influence or t test, economic growth and local revenue does
not significantly affect capital expenditure, while the balancing fund has significant effect to
capital expenditure. Based on F test, economic growth, local revenue, equity fund simultaneously
or together affect capital expenditure. Regression output results show the magnitude of R-square
0.844815, meaning 84.48%. This means that variation of capital expenditure can be explained by
the variation of independent variables that exist in statistical model such as economic growth
(PE), local revenue (PAD) and balance fund (DP). While the rest of 15.52% is explained by
variations of other factors not included in the model.
Keywords: economic growth, local revenue, balancing fund, capital expenditure, panel data
regression
2
1. PENDAHULUAN
Pengalokasian anggaran belanja modal merupakan suatu pengalokasian dana
dalam bentuk APBD yang bertujuan untuk menambah aset tetap. Anggaran belanja
modal sendiri terjadi akibat kebutuhan sarana dan prasarana suatu daerah dalam tujuan
peningkatan fasilitas publik maupun dalam rangka membantu kelancaran pelaksanaan
tugas pemerintah. Setiap daerah memiliki harapan pembangunan yang baik bagi daerah
serta banyaknya aspirasi masyarakat yang harus direalisasikan sesuai kebutuhan daerah
tersebut. (Suprayitno Bambang, 2015).
Provinsi Nusa tenggara Barat memiliki dua pulau yang terpisah yang terdiri dari 8
kabupaten dan 2 kota yaitu kabupaten Bima, Dompu, Lombok Barat, Lombok Tengah,
Lombok Timur, Sumbawa, Sumbawa Barat, Lombok Utara dan Kota Mataram dan Bima.
Dengan Sumberdaya alam yang luar biasa banyak di provinsi tersebut membuat masing-
masing kabupaten meliki potensi yang berbeda-beda dan membuat setiap daerah
memiliki pendapatan dan anggaran daerah yang berbeda pula. Anggaran belanja modal
sangat diperlukan untuk kesejahteraan daerah. dengan pemenuhan kebutuhan daerahnya
secara merata maka anggaran yang diberikan pemerintah daerah dikatakan sudah merata
dan tepat sasaran. Jika belanja modal suatu daerah sudah terpenuhi , bisa dikatakan
daerah tersebut telah berkembang. Berikut adalah belanja daerah di provins Nusa
Tenggara Barat :
Tabel 1-1
Belanja Modal Provinsi NTB Tahun 2010-2013
No Kabupaten/Kota 2010 2011 2012 2013
1 Bima 106,102 149,595 149,728 203,671
2 Dompu 49,141 76,045 109,161 137,041
3 Lombok Barat 94,270 148,827 157,109 163,159
4 Lombok Tengah 111,317 120,917 168,625 289,083
5 Lombok Timur 96,818 225,170 240,398 272,670
6 Sumbawa 75,079 147,594 146,327 155,359
7 Kota Mataram 45,523 99,447 153,991 236,450
8 Kota Bima 55,013 89,743 86,044 101,612
9 Sumbawa Barat 215,066 257,789 221,767 379,082
10 Lombok Utara 103,978 117,657 126,696 165,723
Sumber: dpjk NTB 2010-2013
3
Pada tabel 1-1 terlihat bahwa Belanja Modal di Provinsi Tahun 2010 terbesar
berada di Kabupaten Sumbawa Barat sebesar 215,006 begitupun 3 tahun setelahnya.
Serta Belanja Modal terkecil berada di Kabupaten Dompu sebesar 49,141dan tetap
terkecil disbanding kabupaten lainnya hingga tahun 2013.
Alokasi Belanja Modal merupakan penetapan anggaran kabupaten daerah yang
bersangkutan dengan tujuan menambah aset tetap daerah tersebut sehingga tepat
sasaran dan sesuai dengan yang dibutuhkan daerah. Alokasi Belanja Modal
mencerminkan suatu daerah berkembang dengan baik karena tertatanya anggaran
yang sesuai kebutuhan daerah tersebut.
2. METODE PENELITIAN
Untuk mengetahui besarnya pengaruh dari suatu variabel independen terhadap
variabel dependen maka penelitian ini menggunakan model Regresi Linier Berganda
(Multiple Regression) dengan data panel.
Regresi Linier Berganda adalah regresi linier dimana sebuah variabel terikat
(variabel BM) dihubungkan dengan dua atau lebih variabel bebas (variabel PE, PAD, DP)
Secara Umum bentuk persamaan regresinya adalah (dengan tiga variabel) sebagai
berikut:
=
Dimana :
BMi : Belanja Modal (Rp) untuk wilayah ke-I dan waktu ke-t
PEit : Pertumbuhan Ekonomi (%) untuk wilayah ke-i dan waktu ke-t
PADit : Pendapatan Asli Daerah (Rp) untuk wilayah ke-i dan waktu ke -t
DPit : Dana Perimbangan (Rp) untuk wilayah ke-i dan waktu ke-t
: perubah nilai rata-rata
β1,2,3 : Slope
i : Menunjukkan Kota/Kabupaten.
t : Menunjukkan deret waktu 2010-2013
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil estimasi regresi linier berganda dengan metode Fixed Effect
Method (FEM) untuk melihat sejauh mana pengaruh jumlah pertumbuhan ekonomi,
4
pendapatn asli daerah dan dana perimbangan terhadap alokasi belanja modal Provinsi
Nusa Tenggara Barat Tahun 2010-2013.
Tabel 4.4
Hasil Regresi Data Panel (Cross Section)
= -101618.3 + 149618.2 - 0.068798 + 0.436426 (0.1945)* (0.8960)* (0.0000)*
R² = 0.844815 F-statictic = 187.7606 Prob (F-statistic) = 0.000000
Variabel Koefisien Model
PLS FEM REM
C 64004.36 -101618.3 58974.11
PE -272022.4 149618.2 -224327.1
PAD 0.418833 -0.068798 0.436694
DP 0.133107 0.436426 0.136569
0.346163 0.844815 0.332882
Prob F-Statistik 0.001436 0.000000 0.002028
Adj R2
0.345720 0.785326 0.327966
Error Term 0.389304 0.222996 0.336902
Sumber: Olah data panel menggunakan E-views7
Keterangan: angka dalam kurung menunujukkan probabilitas. * signifikan pada α = 0,10.
Effects Test Statistic d.f. Prob.
Cross-section F 9.191132 (9,27) 0.0000
Cross-section Chi-square 56.083860 9 0.0000
Test Summary
Chi-Sq.
Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 49.170593 3 0.0000
5
Tabel 4.5
Hasil Regresi Data Panel (Time Series)
Effects Test Statistic d.f. Prob.
Period F 4.720116 (3,33) 0.0075
Period Chi-square 14.281836 3 0.0025
Test Summary
Chi-Sq.
Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Period random 14.160348 3 0.0027
Variabel Koefisien Model
PLS FEM REM
C 64004.36 -101618.3 58974.11
PE -272022.4 149618.2 -224327.1
PAD 0.418833 -0.068798 0.436694
DP 0.133107 0.436426 0.136569
0.346163 0.844815 0.332882
Prob F-Statistik 0.001436 0.000000 0.002028
Adj R2
0.345720 0.500553 0.345720
Error Term 0.389304 0.340135 0.389304
Sumber: Olah data panel menggunakan E-views7
Keterangan: angka dalam kurung menunujukkan probabilitas. * signifikan pada α = 0,10.
= -101618.3 + 149618.2 - 0.068798 + 0.436426 (0.1945)* (0.8960)* (0.0000)*
R² = 0.947836 F-statictic = 187.7606 Prob (F-statistic) = 0.000000
6
Berdasarkan hasil analisis data panel dengan metode FEM maka, model
ekonometrik dalam penelitian ini berubah menjadi :
BMit = α1+ β1PEit - β2PADit + β3 DPit + µit
Dari hasil analisis pada Tabel 4.4 dan 4.5 diperoleh bahwa secara umum bahwa
hanya variabel Dana Perimbangan (DP) yang berpengaruh positif terhadap Alokasi
Belanja Modal Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan koefisien regresi sebesar 0.436426.
3.1 Interprestasi Ekonomi
3.1.1 Pertumbuhan Ekonomi dan Belanja Daerah
Berdasarkan hasil estimasi data panel Cross Section dan Time Series menunjukan
bahwa variabel pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh signifikan pada tingkat α
sampai dengan 10% terhadap belanja modal di Nusa Tenggara Barat tahun 2010-
2013. Pertumbuhan berpengaruh penting terhadap anggaran belanja modal, karena
anggaran belanja modal selalu berkaitan dengan perkembangan pertumbuhan
ekonomi daerahnya. Tapi kenyataan dalam penelitian menunjukan bahwa
pertumbuhan ekonomi tidak dijadikan acuan dalam penyusunan belanja modal karena
selama kurun waktu empat tahun terakhir pertumbuhan ekonomi di provinsi Nusa
Tenggara Barat mengalami fluktuasi dan tergolong rendah. Provinsi Nusa Tenggara
Barat diharapkan mampu untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan dapat
bersaing dengan provinsi lain mengingat provinsi tersebut memiliki kekayaan
sumberdaya alam yang melimpah.
3.1.2 Pendapatan Asli Daerah dan Belanja Modal
Berdasarkan hasil estimasi data panel Cross Section berpengaruh signifikan dan
Time Series menunjukan bahwa pendapatan asli daerah tidak berpengaruh signifikan
pada tingkat α sampai dengan 10% terhadap belanja modal di Nusa Tenggara Barat
tahun 2010-2013. Hal tersebut menunjukan bahwa semakin tinggi atau rendahnya
pendapatan asli daerah yang diterima oleh pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat
tidak mempengaruhi banyaknya belanja modal pada daerah tersebut. Hasil penelitian
ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Tari Natalia Lontoh, 2016) bahwa
7
pendapatan asli daerah serta penerimaan daerah suatu provinsi tidak mempengaruhi
peningkatan belanja modal di daerahnya.
3.1.3 Dana Perimbangan dan Belanja Modal
Berdasarkan hasil estimasi data panel Cross Section dan Time Series menunjukan
bahwa dana perimbangan berpengaruh postitif sigifikan pada tingkat α sampai dengan
10% terhadap belanja modal. hal tersebut dikarenakan dana perimbangan merupakan
dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk
kebutuhan daerah tersebut dalam rangka pelaksanaan desentralisasi, sehingga dana
perimbangan akan sangat mempengaruhi peningkatan belanja modal di suatu daerah.
selama 4 tahun berturtt turut dana perimbangan menjadi acuan dalam penyusunan
anggaran eblanja modal di provinsi Nusa Tenggara Barat. Hal tersebut sesuai dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh (Rico Novianto, 2015) yang menyatakan bahwa
dana perimbangan berpengaruh positif terhadap belanja modal. yang termasuk dalam
dana perimbangan tersebut adalah dana alokasi umum, dana alokasi khusu dan dana
bagi hasil merupakan pemberian Dana kepada pemerintah daerah yaitu dalam rangka
mendanai kegiatan penyediaan sarana dan prasarana fisik pelayanan dasar masyarakat
yang merupakan urusan daerah, terutama infrastruktur. Semakin besar Dana yang
diberikan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah kabupaten/kota di provinsi
Kalimantan Barat, maka akan dialokasikan untuk meningkatkan belanja modal.
4. PENUTUP
Berdasarkan hasil analisis dari penelitian yang sudah dibahas pada bab sebelumnya maka
dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Pengujian model menggunakan uji chow dapat menunjukkan bahwa model FEM
lebih tepat digunakan dalam penelitian ini daripada model PLS. dan pengujian model
dengan uji hausman menunjukkan bahwa model FEM adalah model yang paling tepat
digunakan dibandingkan model REM. Maka dari pemilihan model yang paling tepat
diipilih dalam penelitian ini adalah Fixed Effect Method (FEM)
2. Model FEM mempunyai daya ramal yang cukup tinggi. Berdasarkan dari hasil uji
F, secara serempak variabel pertumbuhan ekonomi, pendapatan asli daerah dan dana
perimbangan berpengaruh terhadap belanja modal di Provinsi Nusa Tenggara Barat
tahun 2010-2013.
8
3. Hasil uji koefisien determinan (R2) menunjukkan bahwa besarnya nilai R-square
0.844815, artinya 84,48% . Artinya variasi belanja modal dapat dijelaskan oleh
variasi variabel independen yang ada dalam model statistik seperti pertumbuhan
ekonomi (PE), pendapatan asli daerah (PAD) dan dana perimbangan (DP). Sedangkan
sisanya sebesar 15,52% dijelaskan oleh variasi dari faktor-faktor lain yang tidak
disertakan dalam model.
4. Berdasarkan uji validitas pengaruh (uji t) pada signifikansi (α) sebesar 0,10 ,
variabel dana perimbangan memiliki pengaruh positif signifikan terhadap belanja
modal, dan variabel pertumbuhan ekonomi berpengaruh negatif signifikan sedangkan
variabel pendapatan asli daerah tidak berpengaruh terhadap belanja modal di provinsi
Nusa Tenggara Barat tahun 2010-2013.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Syukriy dan Halim Abdul, 2004. “Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) dan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Belanja Pemerintah Daerah : Studi
Kasus Kabupaten/ Kota di Jawa dan Bali”, Proceeding Simposium Nasional
Akuntansi VI, 16-17 Oktober 2003, Surabaya, hal. 1140.
Ardhani . Pungky. 2011. SKRIPSI: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI,
PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DAN DANA ALOKASI
KHUSUS TERHADAP PENGALOKASIAN ANGGARAN BELANJA MODAL (Studi
Pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Tengah).
Asnawi, Said Kelana dan Chandra Wijaya. 2007. Metodologi Penelitian Keuangan. Jakarta:
Graha Ilmu
Badan Pusat Statistik. 2010. Data dan Informasi Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten
Kota di Provinsi Nusa tenggara Barat. Indonesia : Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik. 2011. Data dan Informasi Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten
Kota di Provinsi Nusa tenggara Barat. Indonesia : Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik. 2012. Data dan Informasi Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten
Kota di Provinsi Nusa tenggara Barat. Indonesia : Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik. 2013. Data dan Informasi Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten
Kota di Provinsi Nusa tenggara Barat. Indonesia : Badan Pusat Statistik.
Bratakusumah, Solihin. 2003. Perencanaan Pembangunan Daerah. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
Desak Ayu Putu Inten Suari , Ni Putu Martini Dewi. 2016. Pengaruh Jumlah Penduduk dan
dana Perimbangan terhadap Pertumbuhan Ekonomi Melalui Belanja Langsung
Tahun 2009-2013. E-Jurnal EP Unud, 5[7] : 825-845 ISSN: 2303-0178.
Dina Apriana dan Rudy Suryanto. 2010. ANALISIS HUBUNGAN ANTARA BELANJA MODAL,
PENDAPATAN ASLI DAERAH, KEMANDIRIAN DAERAH DAN PERTUMBUHAN
EKONOMI DAERAH (Studi pada Kabupaten dan Kota se Jawa-Bali). Jurnal
Akuntansi & Investasi Vol. 11 No. 1, halaman: 68-79, Januari 2010.
9
Ferdian, Yuriko. 2013. SKRIPSI : Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan
Lain-lain Pendapatan Yang Sah Terhadap Belanja Daerah.
Fiona Puspita Devi Purwanto. 2013. SKRIPSI : PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI,
PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DAN DANA ALOKASI UMUM (DAU)
TERHADAP BELANJA MODAL (Studi Kasus Pada Kabupaten dan Kota di
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2011).
Gujarati, Damodar N dan Dawn C. Porter. 2015. Dasar- dasar Ekonometrika. Jakarta: Salemba
Empat.
Halim, Abdul. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat.
Halim, Abdul. 2004. Manajemen Keuangan Daerah.Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan
Akademi Manajemen Perusahaan YKPN
I Putu Ngurah Panji Kartika Jaya. 2014 . PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH PADA
BELANJA MODAL DENGAN PERTUMBUHAN EKONOMI SEBAGAI VARIABEL
PEMODERASI. ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 7.1
(2014):79-92.
Luh Putu Rani Mayasari, Ni Kadek Sinarwati. 2014. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi,
Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum Terhadap Pengalokasian
Belanja Modal Pemerintah Kabupaten Buleleng. S1 Volume: 2 No. 1 e-Journal S1
Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program.
Mardiasmo, 2002. Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Penerbit Andi Yogyakarta
Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Penerbit Andi. Yogyakarta.
Mawarni, Darwanis. 2013. Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dan Dana Alokasi Umum
Terhadap Belanja Modal Serta Dampaknya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Daerah (Studi Pada Kabupaten Dan Kota Di Aceh). ISSN 2302-0164. Jurnal
Akuntansi ISSN 2302-0164 Pascasarjana Universitas Syiah Kuala.
Pipin Syarifin dan Dedah Jubaedah. 2006. Hukum Pemerintahan Daerah, Pustaka Bani Quraisy.
Rian Septian Aditya Pradana. SKRIPSI : PENGARUH PENDAPATAN DAERAH (PAD) DAN
DANA PERIMBANGAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN DAN BELANJA
MODAL (Studi Kasus di Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur).
Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro. 2012. Cara Mudah Menggunakan dan Memakai Path
Analysis (Analisis Jalur). Alfabeta. Bandung.
Riko Novianto. 2015. PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANAPERIMBANGAN
DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP ALOKASI BELANJA MODAL PADA
PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT.
JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 Vol.4 No.1 Januari-Juni 2015.
Roihatul Jannah , Budi Wahono. 2017. Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana
Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Dan Dana Bagi Hasil (DBH)
Terhadap PEngalokasian Belanja Modal (Studi Kasus Pemerintahan Kabupaten
Gresik Periode 2009–2015). WARTA EKONOMI VOL. 07 NO 17 FEBRUARI
2017.
Suprayitno, Bambang. 2015. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah dan
Dana Alokasi Umum terhadap Anggaran Belanja Modal Pemerintah Provinsi di
Pulau Jawa. Jurnal Riset Akuntansi dan Perpajakan JRAP Vol. 2, No. 1, Juni
2015, hal 106 – 112 ISSN 2339 – 1545
Tari Natalia Nataisya Lontoh , Amran. T. Naukoko. 2016. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi,
Pendapatan ASli Daerah dan Dana Alokasi Umum Terhadap Belanja Modal di
Kota Tomohon. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 16 No. 03 Tahun 2016.
10
Tausikal, Askam. 2008. PENGARUH DAU, DAK, PAD, DAN PDRB TERHADAP BELANJA
MODAL PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA DI INDONESIA.
JURNAL TELAAH & RISET AKUNTANSI Vol. 1, No. 2. Juli 2008.
Website Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan yang diakses melalui
www.djpk.depkeu.go.id
Recommended