View
18
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
PENGARUH POSISI TEMPAT DUDUK TERHADAP HASIL BELAJAR
DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP PANGUDI LUHUR
WEDI TAHUN AJARAN 2019/2020 PADA MATERI PERBANDINGAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh:
Guna Sudarma
NIM : 151414070
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGARUH POSISI TEMPAT DUDUK TERHADAP HASIL BELAJAR
DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP PANGUDI LUHUR
WEDI TAHUN AJARAN 2019/2020 PADA MATERI PERBANDINGAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh:
Guna Sudarma
NIM : 151414070
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk
1. Tuhan Allah Yang Maha Esa karena atas kasih dan sayang-Nya telah
menuntun saya pada setiap proses pembuatan skripsi ini.
2. Almarhumah Ibu, Bapak, Pakdhe, Budhe, Tante, Om, Kakak dan Adik
saya yang terus menyemangati, mendoakan, mendengarkan keluh kesah
saya dalam pembuatan skripsi ini.
3. Sahabat-sahabat saya Eki, Wahyu, Cahyo, Ito, Panji, Krisma, Gristi, Erma,
Dhyas yang selalu menyemangati dan mendukung saya dalam setiap
proses pembuatan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Guna Sudarma, 151414070. 2020. “Pengaruh Posisi Tempat Duduk
Terhadap Hasil Belajar Dan Motivasi Belajar Siswa Kelas VII SMP Pangudi
Luhur Wedi Tahun Ajaran 2019/2020 Pada Materi Perbandingan”. Skripsi.
Program Studi Pendidikan Matematika. Jurusan Pendidikan dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Tempat duduk siswa dapat
mempengaruhi motivasi belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur Wedi; (2)
Tempat duduk siswa dapat memengaruhi hasil belajar siswa kelas VII SMP
Pangudi Luhur Wedi tahun ajaran 2019/2020 pada materi perbandingan.
Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif, dilengkapi dengan
data kuantitatif dan kualitatif. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII dengan
jumlah siswa sebanyak 21 siswa. Pengumpulan data motivasi belajar adalah
berupa observasi, instrumen angket dan wawancara. Sedangkan pengumpulan
data hasil belajar menggunakan instrument soal. Uji validasi instrument
menggunakan uji validitas pakar yaitu dosen dan guru mata pelajaran matematika.
Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi siswa kelas VII
masuk dalam kategori tinggi sebanyak 53,38% siswa. (1) Penelitian ini juga
menunjukkan bahwa motivasi belajar dipengaruhi oleh posisi tempat duduk. Hal
tersebut terlihat pada hasil tiap pernyataan angket dan hasil wawancara yang
menyatakan bahwa siswa nyaman dan mendorong siswa untuk belajar. (2)
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh posisi
tempat duduk. Hal tersebut dapat terlihat pada hasil proses belajar dan hasil
wawancara yang berdampak pada hasil belajar. Posisi tempat duduk yang dipilih
adalah yang mempertimbangkan posisi di depan, belakang, samping kanan atau
samping kiri membuat siswa nyaman dan tidak nyaman. Namun ada siswa yang
motivasi belajarnya dipengaruhi oleh posisi tempat yang mempertimbangkan
personal. Berdasarkan hal di atas dapat disimpulkan bahwa posisi tempat duduk
yang mempertimbangkan di depan, belakang, samping kanan atau samping kiri
memengaruhi hasil belajar dan motivasi siswa secara positif dan negatif.
Kata kunci : Posisi Tempat Duduk, Hasil Belajar, Motivasi Belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Guna Sudarma, 151414070. 2020. “The Effect of Seating Position on
motivation and learning result of Grade 7 Junior High School Pangudi Luhur
Wedi year 2019/2020 on Comparison Topic”. Undergraduate Thesis.
Mathematics Education Study Program. Departement of Mathematics
Educatoin and Science. Faculty of Teachers Training and Education. Sanata
Dharma University, Yogyakarta.
This study aims to determine: (1) The seat of the students can affect the
learning motivation of the VII grade students of SMP Pangudi Luhur Wedi; (2)
Student seating can affect the learning outcomes of grade VII students of SMP
Pangudi Luhur Wedi for the 2019/2020 academic year on comparison material.
This research uses descriptive qualitative method, equipped with
quantitative and qualitative data. The research subjects were students of class VII
with a total of 21 students. The collection of learning motivation data is in the
form of observation, questionnaire instruments and interviews. Meanwhile, the
learning outcome data collection uses question instruments. The instrument
validation test used the expert validity test, namely the lecturers and teachers of
mathematics.
The results of this study indicate that the motivation of grade VII students
is in the high category of 53.38% of students. (1) This study also shows that
learning motivation is influenced by seating position. This can be seen in the
results of each questionnaire statement and the results of the interviews which
state that students are comfortable and encourage students to learn. (2) This study
also shows that learning outcomes are influenced by seating position. This can be
seen in the results of the learning process and the results of interviews which have
an impact on learning outcomes. The seat position chosen is one that considers
the position in front, back, right side or left side that makes students comfortable
and uncomfortable. However, there are students whose learning motivation is
influenced by the position of a place that considers personal. Based on the above,
it can be concluded that the seating position that considers the front, back, right
side or left side affects student learning outcomes and motivation positively and
negatively.
Keywords: Seating Position, Learning Outcomes, Learning Motivation.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
berkat dan karunia-Nya atas segala proses dalam Tugas Akhir ini sehingga tugas
akhir ini bisa selesai tepat pada waktunya.
Penulisan Tugas Akhir dengan judul “Pengaruh Posisi Tempat Duduk
Terhadap Hasil Belajaran Dan Motivasi Belajar Siswa Kelas VII SMP Pangudi
Luhur Wedi Tahun Ajaran 2019/2020 Pada Materi Perbandingan” ini diajukan
untuk memenuhi salah satu syarat untuk mencapai derajat kesejahteraan pada
program studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis mendapat berbagai bimbingan dari banya pihak dalam proses
penyusunan Tugas Akhir ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si, selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Beni Utomo, M.Sc, selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika.
3. Bapak Dominikus Arif Budi Prasetyo M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang
sudah meluangkan waktu dan pikiran serta membrikan semangat terus bagi
peneliti.
4. Ibu Rina, selaku Guru mata pelajaran matematika di SMP Pangudi Luhur
Wedi yang sudah bersedia memberikan kesempatan kepada peneliti untuk
melakukan penelitian di kelas yang beliau ampu, serta bersedia membimbing
peneliti dalam menyelesaikan instrument-instrumen yang digunakan.
5. Kedua orang tua, serta saudara-saudari peneliti yang sudah banyak
mendoakan demi kelancaran studi khususnya penyusunan Tugas Akhir ini.
6. Veronika Laras, selaku teman peneliti yang selalu menemani selama kuliah
bersama di Universitas Sanata Dharma.
7. Sahabat dan teman-teman angkatan P.Mat 2015 yang sudah berproses
bersama dengan penulis.
8. Siswa-siswi SMP Pangudi Luhur Wedi yang sudah berkenan membantu
kelancaran Tugas Akhir ini.
9. Semua pihak yang secara langsung ataupun tidak langsung sudah membantu
kelancaran proses pembuatan Tugas Akhir ini.
Penulis menyatakan bahwa masih banyak kekurangan pada Tugas Akhir
ini. Mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman peneliti, maka peneliti
mengharapkan kritik dan saran atas Tugas Akhir ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
Akhir kata, peneliti mengharapkan Tugas Akhir ini dapat bermanfaan bagi
banyak pihak dan bagi para pembaca.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS .................................................................... vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT ........................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 5
D. Batasan Masalah .............................................................................................. 6
E. Penjelasan Istilah ............................................................................................. 6
F. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 10
A. Belajar ............................................................................................................ 10
B. Hasil Belajar ................................................................................................... 11
C. Motivasi Belajar ............................................................................................. 14
D. Hubungan Secara Teoritis Antara Motivasi Belajar dan Hasil Belajar ......... 19
E. Materi Perbandingan ...................................................................................... 20
F. Penelitian Lain yang Relevan ........................................................................ 26
G. Kerangka Berpikir ......................................................................................... 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 29
A. Jenis Penelitian ............................................................................................... 29
B. Subyek Penelitian ........................................................................................... 29
C. Objek Penelitian ............................................................................................. 29
D. Bentuk Data ................................................................................................... 30
E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian ................................................... 30
F. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data .................................................... 30
G. Teknik Analisis Data ...................................................................................... 37
H. Prosedur pelaksanaan Penelitian Secara Keseluruhan ................................... 42
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, ANALISIS DATA DAN
PEMBAHASAN ......................................................................................... 44
A. Pelaksanaan Penelitian dan Deskripsi Data ................................................... 44
B. Analisis Data dan Pembahasan ...................................................................... 51
C. Keterbtasan Penelitian ................................................................................... 65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 66
A. Kesimpulan .................................................................................................... 66
B. Saran .............................................................................................................. 67
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 68
LAMPIRAN ......................................................................................................... 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tabel Observasi Siswa .......................................................................... 32
Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket .................................................................................... 33
Tabel 3.3 Pernyataan Angket ................................................................................ 34
Tabel 3.4 Skor Tiap Pernyataan ............................................................................ 34
Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Soal........................................................................ 34
Tabel 3.6 Kisi-kisi Wawancara ............................................................................. 36
Tabel 3.7 Koefisien Korelasi................................................................................. 38
Tabel 3.8 Interpretasi Tingkat Reliabilitas ............................................................ 39
Tabel 3.9 Uji Validitas Angket Motivasi Belajar ................................................. 39
Tabel 3.10 Skala Pendekatan Sturges (Zainal Mustafa,2009) .............................. 41
Tabel 3.11 Kriteria Hasil Belajar .......................................................................... 42
Tabel 4.1 Skor Setiap Siswa Pada Instrumen Soal ............................................... 49
Tabel 4.2 Skor Setiap Siswa Pada Instrumen Angket ........................................... 50
Tabel 4.3 Kriteria Motivasi Siswa (Zainal Mustafa, 2009) .................................. 51
Tabel 4.4 Kategori Hasil Belajar (Pretest) ............................................................ 61
Tabel 4.5 Kategori Hasil Belajar (Postest) ........................................................... 62
Tabel 4.6 Keterangan Hasil Belajar Siswa ............................................................ 63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kisi-kisi Instrument Soal …………………………………………71
Lampiran 2 Soal Pretest dan Kunci Jawaban …………………………………73
Lampiran 3 Soal Postest dan Kunci Jawaban …………………………………77
Lampiran 4 Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar ………………………………..84
Lampiran 5 Angket Motivasi Belajar Siswa …………………………………..85
Lampiran 6 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siswa …………………………87
Lampiran 7 Hasil Postest Siswa ……………………………………………….88
Lampiran 8 Foto Kuesioner Motivasi Belajar Siswa ………………………….94
Lampiran 9 Validasi Instrumen Soal ………………………………………….103
Lampiran 10 Foto ……………………………………………………………...104
Lampiran 11 Surat Permohonan Izin Penelitian ………………………………106
Lampiran 12 Uji Validasi Kuesioner Kelas VII A …………………………….108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika merupakan salah satu bidang studi yang dikembangkan sejak
zaman nenek moyang hingga zaman sekarang. Matematika merupakan salah satu
bidang studi yang dipelajari di sekolah dan sangat berperan penting dalam ilmu
pengetahuan yang lain. Matematika merupakan salah satu sarana yang digunakan
untuk dapat membentuk peserta didik berfikir logis. Matematika memegang
peranan yang cukup penting dalam kehidupan manusia.
Dalam tingkatan sekolah, proses pembelajaran matematika diperlukan
kualitas pembelajaran yang memadai, yaitu pembelajaran yang diarahkan untuk
membantu siswa belajar dengan efektif dan menyenangkan. Pembelajaran yang
seperti itu akan memotivasi peserta didik, sehingga peserta didik mendapatkan
hasil belajar yang memuaskan. Dengan termotivasinya peserta didik, penguasaan
peserta didik terhadap matematika, akan memberi adil bagi pencapaian tujuan
pendidikan secara umum, yaitu mempersiapkan peserta didik agar mampu
menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan melalui latihan bertindak atas dasar
pemikiran logis, rasional, kritis, jujur, efektif, dan efisien. Kemudian juga
mempersiapkan peserta didik agar bisa menggunakan pola fikir matematika dalam
kehidupan sehari-hari serta dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan.
Guru sebagai seorang pendidik dan panutan bagi peserta didik harus bisa
menguasai lingkungan di dalam kelas dengan baik. Melalui penguasaan di dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
2
kelas maka akan tercipta suasana belajar yang kondusif, kemudian peserta didik
juga mendapatkan dorongan motivasi untuk lebih semangat dalam mengikuti
proses belajar. Memotivasi peserta didik merupakan kewajiban bagi seorang guru.
Guru hendaknya mengetahui prinsip-prinsip motivasi yang dapat membantu
pelaksanaan tugas mengajarnya. Seorang guru tersebut harus menyadari betapa
pentingnya motivasi di dalam membimbing belajar peserta didiknya dengan
menggunakan berbagai macam teknik misalnya, kenaikan tingkat, penghargaan,
peranan-peranan kehormatan, piagam-piagam prestasi, pujian, celaan atau
menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan menyenangkan yang dapat
mendorong peserta didik agar mau belajar. Hal ini sejalan dengan pendapat Drs.
H. Mundasir, M.Pd. dalam Desain Pembelajaran (2012) bahwa “Keterampilan
menjelaskan, mengadakan penjajakan, memberikan motivasi, bertanya kepada
siswa tentang materi yang telah disampaikan, memilih dan menggunkan strategi
dan metode pembelajaran dan mendia, melakukan interaksi dengan siswa,
menggunakan isyarat verbal dan non verbal harus dimiliki seorang guru dalam
mengajar”.
Di dalam memberikan motivasi, seorang guru dapat memberikan stimulus di
dalam kelas yaitu dengan menata tempat duduk peserta didiknya secara bervariasi
untuk meningkatkan motivasi belajarnya. Classroom Seating atau tempat duduk
kelas merupakan bagian dari pengelolaan lingkungan kelas. Pengelolaan
lingkungan kelas itu merupakan keterampilan guru menciptakan dan memelihara
kondisi belajar yang optimal, dan mengendalikannya bila terjadi gangguan atau
masalah dalam proses belajar mengajar. Pengelolaan lingkungan kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
3
sesungguhnya merupakan bagian tugas penting yang harus dilakukan oleh guru,
pada setiap kali melakukan kegiatan belar mengajar.
Dengan penataan tempat duduk yang baik maka diharapkan akan
menciptakan kondisi belajar yang kondusif, dan juga menyenangkan bagi peserta
didik. Hal ini sejalan dengan pendapat W. S. Winkel (2014) bahwa “Penataan
lingkungan kelas yang tepat berpengaruh terhadap tingkat keterlibatan dan
partisipasi siswa dalam proses pembelajaran. Lebih jauh, diketahui bahwa tempat
duduk berpengaruh jumlah terhadap waktu yang digunakan siswa untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan”. Selain itu pengelolaan kelas dimaksudkan
untuk menciptakakan, memelihara tingkah laku siswa yang dapat mendukung
proses pembelajaran. Maka dengan demikian pengelolaan kelas berupa penataan
tempat duduk siswa sebagai bentuk pengelolaan kelas dapat membantu
menciptakan proses pembelajaran yang sesuai dengan tujuan.
Di dalam mengubah susunan tempat duduk siswa secara berkala merupakan
hal menarik karena juga dapat mempengaruhi minat siswa untuk belajar.
Pengubahan ini dapat disebut sebagai variasi ruangan belajar untuk mengatasi
kebosanan siswa karena terlalu terpaku dengan cara duduk lingkungan teman
yang sama setiap hari. Di samping itu, mengganti posisi duduk dan struktur meja
secara berkala dapat menciptakan rasa kekeluargaan, kekompakan yang tinggi
karena setiap siswa punya kesempatan untuk duduk dengan siapa saja di kelasnya
tanpa membeda-bedakan. Dengan demikian, proses belajar secara kolaboratif
untuk meningkatkan prestasi kemungkinan besar dapat dicapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
4
Berdasarkan yang dialami peneliti saat melaksanakan Program Pengalaman
Lapangan (PPL) pada kelas VII di SMPN 2 Gamping, peneliti melihat
pembelajaran yang berlangsung sudah baik seperti kondisi kelas yang
mendukung, sikap guru yang tegas, perlengkapan dalam pembelajaran seperti
buku-buku paket dan LKS (Lembar Kerja Siswa) membantu proses belajar
mengajar di kelas. Namun, dalam proses pembelajaran guru masih sering
menggunakan metode ceramah, dan terdapat beberapa siswa yang melakukan
aktivitas lain yang membuat siswa tidak antusias dalam proses KBM, atau siswa
tidak konsentrasi dalam mengikuti KBM seperti beberapa siswa yang sedang
sibuk dengan dirinya sendiri. Perilaku siswa yang seperti ini berdampak terhadap
hasil belajar siswa.
Ketika melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL), peneliti
mengajar di kelas VII. Saat mengajar, peneliti mengamati siswa ketika diberi
tugas untuk kerja kelompok sebagian besar siswa mengerjakan dengan teman
sebangkunya. Namun ada beberapa siswa yang mengerjakannya tidak dengan
teman sebangkunya. Hal tersebut dikarenakan siswa kelas VII masih masa
peralihan dari SD ke SMP. Dimana mereka masih belum saling mengenal,
sehingga mendorong siswa mencari teman sebanyak-banyaknya. Meskipun masih
ada beberapa siswa yang mengerjakan bukan dengan teman sebangkunya. Hal
tersebut terjadi entah karena siswa bosan atau tidak nyaman dengan teman
sebangkunya. Perilaku siswa seperti ini bisa disebabkan karena kurangnya
motivasi siswa tehadap pembelajaran matematika dan kenyamanan antara sesama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
5
teman. Karena itu motivasi siswa perlu ditingkatkan agar siswa dapat mengikuti
kegiatan belajar dengan baik untuk mencapai hasil belajar yang baik pula.
Berdasarkan Program Pengalaman Lapangan (PPL) dan hasil observasi di
SMP Pangudi Luhur Wedi, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian untuk
mengetahui pengaruh posisi tempat duduk terhadap hasil belajar dan motivasi
belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur Wedi tahun ajaran 2019/2020 pada
materi perbandingan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka pada
penelitian ini dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah posisi tempat duduk memengaruhi motivasi belajar siswa
kelas VII SMP Pangudi Luhur Wedi?
2. Apakah posisi tempat duduk memengaruhi hasil belajar siswa kelas
VII SMP Pangudi Luhur Wedi?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti dalam penelitian tersebut ialah:
1. Untuk mengetahui posisi tempat duduk siswa dapat mempengaruhi
motivasi belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur Wedi tahun ajaran
2019/2020 pada mata pelajaran matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
6
2. Untuk mengetahui posisi tempat duduk siswa dapat memengaruhi hasil
belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur Wedi tahun ajaran 2019/2020
pada mata pelajaran matematika.
D. Batasan Masalah
1. Peserta didik yang menjadi subyek data penelitian ialah peserta didik SMP
Pangudi Luhur kelas VII tahun ajaran 2019/2020.
2. Kemampuan peserta didik yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah
motivasi belajar siswa dan hasil belajar siswa untuk menerima
pembelajaran matematika.
E. Penjelasan Istilah
Terdapat beberapa istilah yang akan diuraikan di bawah ini, dengan harapan
dapat mengurangi kesalahan dalam penafsiran terhadap judul serta isi dari
skripsi penelitian ini. Istilah-istilah tersebut antara lain:
1. Perbandingan
Perbandingan adalah ukuran yang digunakan untuk
membandingkan suatu nilai terhadap nilai lainnya dengan satuan sejenis.
Setiap niali yang dibandingkan harus mempunyai satuan yang sama,
misalnya satuan panjang, berat, dan waktu. Berdasarkan konsep
matematika,matematika dapat ditulis dalam bentuk pecahan, tanda colon
(:), atau ditulis biasa. Missal, “1 banding 2” dapat ditulis “1:2”.
2. Posisi Tempat Duduk
Posisi tempat duduk di kelas diyakini sangat mempengaruhi
konsentrasi siswa dalam belajar. Karena itulah saat pertama kali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
7
bersekolah setelah kenaikan kelas, guru harus bisa menciptakan iklim
belajar yang kondusif dan maksimal. Misalkan penataan ruang kelas
berupa pengaturan tempat duduk yang dirotasi setiap hari atau setiap
seminggu sekali. Guru yang memiliki pemikiran kreatif pasti mengetahui
bagaimana suasana kelas bisa fresh setiap hari. Merotasi tempat duduk dan
merubah penataan meja adalah jawabnya. Yang tadinya di depan pindah
ke belakang, yang tadinya di samping kanan pindah samping kiri, dan
seterusnya.
3. Motivasi
Menurut Sugeng Paranto (1981:3) motivasi adalah daya atau usaha
yang menyebabkan seseorang terdorong untuk bertindak melakukan
sesuatu dalam rangka memenuhi kebutuhannya.
4. Motivasi Belajar
Seperti yang dikutip oleh Grace Nindita (2017) motivasi belajar
ialah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar
dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu
tujuan. Pembahasan motivasi dan motivasi belajar meliputi sejumlah unsur
yang relevan bagi lahirnya dan bertahannya motivasi itu. Di antara unsure
itu ada yang bersifat internal dan mental, ada pula yang bersifat eksternal.
Aneka unsur internal dan mental yang akan diuraikan meliputi
enam topik, yaitu kebutuhan dan motivasi; harapan akan sukses dan
motivasi; keadaan terangsang dan motivasi; pencarian sebab dan motivasi;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
8
kaitan antara keberhasilan dan keyakinan tentang kemampuan; serta
kesimpulan bagi tenaga pengajar.
Sedangkan unsur eksternal yang memengaruhi kadar motivasi
belajar siswa yang diatur sedemikin rupa sehingga berdampak positif
seperti resiko yang melekat pada tugas belajar tertentu; suasana di dalam
kelas; harapan tenaga pengajar terhadap siswa; berbagai tindakan
instruksional untuk untuk membangkitkan motivasi belajar.
5. Hasil Belajar
Menurut Nana Sudjana (1990:3) hasil belajar siswa pada
hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam
pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotoris.
F. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
peneliti, guru, dan peserta didik.
1. Bagi peserta didik
Peserta didik dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar dalam mata
pelajaran matematika terhadap posisi tempat duduk peserta didik.
2. Bagi peneliti
Penelitian ini dapat menambah wawasan dalam melihat berbagai masalah
yang ada di pendidikan.
3. Bagi guru
a. Guru dapat memberikan solusi untuk meningkatkan hasil belajar
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
9
b. Guru dapat meningkatkan motivasi belajar siswa ketika proses
pembelajaran berlangsung.
c. Dapat membantu guru dalam meningkatkan motivasi belajar dan hasil
belajar dengan melihat motivasi eksternal salah satunya posisi tempat
duduk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Belajar
Menurut Natawijaya (1997:1), belajar merupakan suatu proses perubahan
tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan dan
penelitian terhadap atau mengenai sikap dan nilai-nilai pengetahuan dan
kecakapan yang terhadap dalam berbagai bidang studi atau lebih luas lagi
dalam bergai aspek kehidapan atau pengalaman terorganisir.
Menurut Thursan Hakim (2005:1), mendefinisikan belajar sebagai suatu
proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut
ditampakkan dalam kualitas tingkah laku seperti peningkatan kecapaian,
pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya piker dan
kemapuan.
Menurut Heri Rahyubi (2014:3) belajar memiliki pengertian memperoleh
pengetahuan atau menguasai pengetahuan melalui pengalaman, mengingat,
menguasai pengalaman, dan mendapatkan informasi atau menemukan.
Dengan demikian, belajar memiliki arti dasar adanya aktivitas atau kegiatan
dan penguasaan tentang sesuatu. Belajar adalah proses transformasi ilmu guna
memeroleh kopetensi, keterampilan, dan sikap untuk membawa perubahan
yang lebih baik. Sedangkan kegiatan pembelajaran merupakan suatu system
dan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, menurut peneliti definisi belajar
adalah proses perubahan pengetahuan dan perilaku seseorang berdasarkan
perilaku yang diperolehnya.
B. Hasil Belajar
Menurut Nana Sudjana (1990:3) hasil belajar siswa pada dasarnya
mencakup perubahan tingkah laku dalam bidang kognitif, afektif, dan
psikomotoris. Belajar kognitif dibagi menjadi beberpa tipe hasil belajar:
a. Tipe hasil belajar: Pengetahuan
Pengetahuan yang dimaksudkan sebagai terjemahan dari
kata knowledge dalam taksonomi Bloom. Tipe hasil belajar ini
termasuk kognitif tingkat rendah. Namun, tipe hasil belajar ini
menjadi prasyarat dasr untuk tipe hasil belajar berikutnya.
b. Tipe hasil belajar: Pemahaman
Tipe hasil belajar yang lebih tinggi dari pengetahuan adalah
pemahaman. Pemahaman adalah menerapkan sesuatu yang
sudah didapat untuk menghasilkan sesuatu yang baru. Misalnya
menjelaskan sesuatu dengan kalimatnya sendiri dari yang
dibaca atau didengarnya, member contoh lain dari contoh yang
sudah disebutkan sebelumnya.
c. Tipe hasil belajar: Aplikasi
Tipe hasil aplikasi adalah penggunaan ide, teori atau
petunjuk teknis yang sudah didapat lalu dipraktekkan atau
diterapkan pada situasi nyata yang baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
d. Tipe hasil belajar: Analisis
Tipe hasil analisis adalah tipe hasil belajar yang lebih tinggi
dari tipe hasil belajar sebelumnya dan berhubungan dengan
hasil belajar sebelumnya. Pada tipe hasil belajar ini seseorang
diharapkan mempunyai kemampuan menangkap pemahaman
dengan baik dan dapat memahami proses, car kerja dan
memahami sistematikanya.
e. Tipe hasil belajar: Sintesis
Tipe hasil sintesis adalah menyatukan unsur-unsur atau
bagian-bagian ke dalam bentuk menyeluruh. Seseorang yang
memiliki pikiran sintetis adalah seseorang yang berpikir secara
divergen atau bercabang. Seseorang yang memiliki pemikiran
tersebut biasanya pemecahan masalah atau jawabannya belum
dapat dipastikan.
Berpikir sintetis merupakan salah satu jalan untuk membuat
orang menjadi kreatif. Berfikir kreatif merupakan salah satu
hasil yang ingin dicapaik dalam pendidikan karena seseorang
dengan berpikir tersebut dapat menemukan atau menciptakan
sesuatu. Kreativitas juga dilakukan dengan berpikir secara
divergen.
f. Tipe hasil belajar: Evaluasi
Tipe hasil belajar evaluasi adalah penilaian terhadap
sesuatu yang dapat diamati dari segi tujuan, cara kerja dan lain-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
lain. Pada tipe ini diperlukan kriteria atau standar tertentu agar
dalam penilaian terdapat suatu patokan untuk member evaluasi.
Dapat disimpulkan bahwa dalam hasil belajar kognitif dibagi
menjadi beberapa tipe hasil belajar. Tipe-tipe hasil belajar tersebut
merupakan tahap-tahapan dari seseorang ketika menerima pengetahuan
dari dasar hingga tahapan yang paling tinggi. Tahapan-tahapan tersebut
saling memengaruhi satu dengan yang lain.
Hasil belajar dengan ranah afektif berhubungan dengan sikap dan
nilai. Tipe hasil belajar ini dapat diamati dari segi tingkah laku siswa
seperti disiplin, motivasi belajar, menghargai sesame dan guru dan
sebagainya. Selain itu dapat diamati pula dari segi perasaan, minat,
keinginan dan lain-lain. Jadi guru falam proses pembelajaran tidak hanya
melihat nilai siswa saja namun sikap siswa juga.
Hasil belajar psikomotoris dapat diamati dari segi keterampilan dan
kemampuan bertindak individu. Hasil belajar ini berhubungan dengan
keterampilan seseorang setelah ia mendapat pengalaman belajarnya.
Misalnya, siswa dapat member contoh lain selain yang sudah disebutkan
oleh guru. Jadi guru dapat melihat hasil belajar dengan mengamati
ketrampilan siswa setelah mendapat pengalaman belajar tertentu.
Dalam penelitian ini, peneliti hanya akan mengamati hasil belajar
siswa dalam bidang kognitif yaitu tentang pengetahuan yang mencakup
beberapa tipe hasil belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Penilaian hasil belajar menurut Nana Sudjana (1990) dapat
dibedakan menjadi penilaian tes dan penilaian non tes. Penilaian tes
tersebut dapat dibagi menjadi penilaian tes secara lisan, penilaian tes
secara tertulis (tes dilakukan dengan tulisan) dan penilaian tes tindakan
(dapat diamati dari bentuk tindakan siswa). Sedangkan penilaian bukan
non tes meliputi observasi, kuesioner, wawancara dan lain-lain. Jadi dalam
penilaian hasil belajar dapat dibedakan menjadi penilaian tes dan
penilaian non tes. Kedua penilaian tersebut saling berpengaruh dan saling
melengkapi satu dengan yang lainnya.
C. Motivasi Belajar
Menurut Iskandar Agung (2010:38) sejumlah hal dapat menjadi pedoman
atau acuan bagi guru untuk membangkitkan perhatian dan motivasi peserta
didik, antara lain:
1. mengkaji rancangan dan persiapan bahan ajar dan tujuan pembelajaran
yang akan disampaikan;
2. merancang cara yang akan digunakan dalam membangkitkan
perhatian dan memotivasi siswa;
3. merancang penggunaan gaya bahasa yang sederhana, segar,
komunikatif dan tidak monoton agar bahan ajar yang diberikan tidak
membosankan dan mudah dicerna oleh siswa;
4. merancang penciptaan suasana interaksi belajar mengajar yang luwes
dan bersahabat antara guru dengan peserta didik;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
5. merancang bentuk pertanyaan yang bersifat membimbing (direction
question) dengan sedapat mungkin memunculkan rasa keingintahuan
siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan;
6. merancang dan menentukan bentuk verbal atau non verbal terhadap
siswa yang memperlihatkan perhatian dan motivasi peserta didik; 7.
merancang tugas yang dapat membangkitkan perhatian dan motivasi
peserta didik.
Sedangkan menurut Sudjana (2011: 61) aspek dalam motivasi belajar
yaitu:
1. minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran;
2. semangat siswa untuk melakukan tugas-tugas belajar;
3. tanggung jawab siswa dalam mengerjakan tugas-tugas belajarnya;
4. reaksi yang ditunjukkan siswa terhadap stimulus yang diberikan;
5. rasa senang siswa dan puas dalam mengerjakan tugas yang
diberikan.
Sardiman (2009:83) menjelaskan indikator-indikator di atas dapat
digunakan oleh guru sebagai indikator yang mendukung untuk
mendorong siswa yang sedang belajar agar tidak mudah putus asa
dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, selalu merasa ingin membuat
prestasinya semakin meningkat. Hal ini mempunyai peranan besar
dalam keberhasilan seseorang dalam belajar.
Menurut Hamzah B. Uno (2012:23) motivasi belajar timbul karena dua
faktor, yaitu motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik ,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar,
harapan akan cita- cita, sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya
penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif dan kegiatan belajar
yang menarik. Kedua faktor tersebut disebabkan oleh rangsangan
tertentu, sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan aktivitas
aktifitas belajar yang lebih giat dan semangat.
Menurut Hamzah B. Uno (2012:23) Indikator motivasi belajar dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
1. adanya hasrat dan keinginan berhasil;
2. adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar;
3. adanya harapan dan cita-cita masa depan;
4. adanya penghargaan dalam belajar;
5. adanya kegiatan yang menarik dalam belajar;
6. adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan
sesorang dapat belajar dengan baik
Hamzah B. Uno (2012:9 ) menjelaskan isi dari motivasi intrinsik dan
ekstrinsik, yaitu sebagai berikut:
Motivasi Intrinsik:
1. penyesuaian tugas dan minat;
2. perencanaan yang penuh variasi;
3. umpan balik atas respon siswa;
4. kesempatan respon peserta didik yang aktif;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
5. kesempatan peserta didik untuk menyesuaikan tugas pekerjaanya.
Motivasi ekstrinsik berisi:
1. penyesuaian tugas dengan minat;
2. perencanaan yang penuh variasi;
3. respons siswa;
4. kesempatan peserta didik yang aktif;
5. kesempatan peserta didik untuk menyesuaikan tugas pekerjaanya;
6. adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.
Fungsi motivasi menurut Hamalik (2001:161) sebagai berikut;
a. Mendorong timbulnya melakukan atau suatu perbuatan. Tanpa
motivasi maka tidak akan timbul suatu perbuatan seperti belajar.
b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan
perbuatan kepencapaian tujuan yang diinginkan.
c. Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Ia sebagai mesin bagi
mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat lambatnya
suatu pekerjaan.
Menurut Hamalik (2001:159) motivasi memiliki dua komponen, yaitu:
1. komponen dalam (inner component) ialah perubahan dalam diri
seseorang, keadaan merasa tidak puas dan ketegangan psikologis;
2. komponen luar (outer component) ialah yang diinginkan
seseorang, tujuan dari arah kelakuannya. Jadi komponen dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
ialah kebutuhan-kebutuhan yang ingin dipuaskan, sedangkan
komponen luar ialah tujan yang hendak dicapai.
Menurut Hamalik (2001:159) “Nilai motivasi dalam pengajaran adalah
menjadi tanggung jawab guru agar pengajaran yang diberikannya
berhasil dengan baik. Keberhasilan ini banyak bergantung pada usaha
guru membangkitkan motivasi belajar murid”.
Dalam garis besarnya menurut Hamalik (2001:159) motivasi
mengandung nilai-nilai sebagai berikut;
a. Motivasi menentukan tingkat berhasilnya atau gagalnya perbuatan
belajar murid. Belajar tanpa adanya motivasi kiranya sulit untuk
berhasil.
b. Pengajaran yang bermotivasi pada hakikatnya adalah pengajaran
yang disesuaikan dengan kebutuhan. Dorongan motif dan minat.
Ada pada murid, pengajaran yang demikian sesuai dengan tuntunan
demokrasi dalam pendidikan.
c. Pengajaran yang bermotivasi menurut kreativitas dan imajinasi
guru untuk berusaha secara sungguh-sungguh mencari cara-cara
yang relevan dan sesuai guna membangkitkan dan memelihara
motivasi belajar siswa. Guru senantiasa berusaha agar murid-
muridnya memiliki self motivation yang baik.
d. Berhasil atau gagalnya membangkitkan dan menggunakan motivasi
dalam pengajaran erat pertaliannya dengan pengaturan disiplin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
kelas. Kegagalan dalam hal ini mengakibatkan timbulnyamasalah
dalam disiplin dalam kelas.
e. Asas motivasi menjadi salah satu bagian yang integral dari pada
asas mengajar. Penggunaan motivasi dalam pengajar buku saja
melengkapi prosedur mengajar tetapi juga menjadi faktor yang
menentukan pengajaran yang efektif. Demikian penggunaan asas
motivasi adalah sangat esensial dalam proses belajar mengajar
D. Hubungan Secara Teoritis Antara Motivasi Belajar dan Hasil Belajar
Menurut Sudirman (2012:85) pada buku Interaksi dan Motivasi
belajar Mengajar bahwa hasil belajar akan menjadi baik ketika ada
motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan berhasil juga
pelajaran tersebut. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan keadaan
tingkatan usaha belajar bagi para siswa. Motivasi dapat berfungsi sebagai
pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu
usaha karena didorong oleh motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam
belajar akan menunjukkan hasil belajar yang baik pula. Jadi dengan
adanya usaha yang tekun dan didasari adanya motivasi, maka seseorang
yang belajar itu akan melahirkan prestasi yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
E. Materi Perbandingan
1. Teori dan Rumus
a. Gambar Berskala
Jika gambar dengan keadaan yang sebenarnya dan memliki bentuk
yang sesuai maka gambar itu dibuat dengan perbandingan tertentu
yang disebut dengan skala.
Rumus:
Keterangan: S = Skala
Up = Ukuran pada peta
Us = Ukuran sebebenarnya
Istilah skala sering kita jumpai kalau kita membuka peta/atlas.
Gambar 2.1 Skala Peta Pulau Bali
Jika pada peta tertulis skala 1 : 5.000.000 berarti:
1 cm pada peta mewakili 5.000.000 cm jarak yang
sebenarnya, atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
1 cm pada peta mewakili 50.000 m jarak yang sebenarnya,
atau
1 cm pada peta mewakili 50 km jarak yang sebenarnya.
Skala adalah perbandingan ukuran pada gambar (cm) dengan
ukuran sebenarnya (cm). Tampak bahwa skala menggunakan
satuan cm untuk dua besaran yang dibandingkan. Perlu diingat
bahwa 1 km = 1.000 m = 100.000 cm.
b. Menyederhanakan Perbandingan
Untuk dua besaran sejenis a dan b dengan m adalah FPB
dari a dan b maka:
Rumus:
c. Perbandingan Senilai
Misalkan terdapat dua besaran A = {a1, a2,
a3, …, an} dan B = {b1, b2, b3, …, bn} yang
berkorespondensi satu-satu maka A dan B
disebut berbanding senilai. Jika untuk ukuran
A semakin semakin besar maka ukuran B
juga semakin besar.
Menyelesaikan perbandingan senilai:
Hasil kali silang Perbandingan senilai
A B
… …
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
d. Perbandingan Berbalik Nilai
Missal terdapat dua besaran A = {a1, a2, a3, …, an} dan B = {b1,
b2, b3, …, bn} yang berkorespondensi sattu-satu maka A dan B
disebut berbalik nilai jika ukuran A semakin besar tetapi B
semakin kecil.
Menyelesaikan perbandingan berbalik nilai:
Hasil kali silang Perbandingan berbalik nilai
2. Aplikasi dalam Kehidupan Sehari-Hari
Perbandingan dalam kehidupan sehari-hari misalnya:
a) Untuk menghitung banyak barang dengan jumlah harganya.
b) Untuk menghitung banyak liter bensin dengan jarak yang ditempuh
sebuah kendaraan.
c) Untuk menentukan jumlah bunga tabungan dengan lama
menabung.
d) Untuk menghitung jumlah kaleng cat dan luas permukaan yang
bisa di cat.
e) Untuk menghitung banyaknya pekerja dengan waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan (untuk pekerjaan yang
sama).
f) Untuk menghitung kecepatan kendaraan dengan waktu tempuhnya
(untuk jarak yang sama).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
g) Untuk menghitung banyaknya ternak dan waktu untuk
menghabiskan makanan tersebut (untuk jumlah makanan ternak
yang sama)
h) Dan masih banyak lagi aplikasi lainnya.
3. Contoh dan Pembahasan
1) Tinggi badan Duta 160 cm,
tinggi badan Dita 120 cm dan
tinggi badan Deta 60 cm.
Tentukan perbandingan tinggi
mereka!
Gambar 2.2 Tinggi Badan Orang
Penyelesaian:
Perbandingan tinggi badan Duta dan Dita =
160 cm:120 cm = 160:120 = 4:3
Perbandingan tinggi badan Dita dan Deta =
120 cm:60 cm = 120:60 = 2:1
Perbandingan tinggi badan Duta dan Deta =
160 cm:60 cm = 160:60 = 8:3
2) Usia Ayah 45 tahun dan usia ibu 40 tahun, sedangkan usia Adi 15
tahun serta usia Avi 10 tahun. Tentukan perbandingan usia mereka!
Penyelesaian:
Perbandingan usia Ayah dan Ibu =
45 tahun : 40 tahun = 45 : 40 = 9 : 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Perbandingan Usia Adi dan Avi =
15 tahun : 10 tahun = 15 : 10 = 3 : 2
Perbandingan usia Ayah dan Adi =
45 ahun : 15 tahun = 45 : 15 = 3 : 1
3) Sebuah model pesawat terbang panjang badannya 18 cm, lebar
sayapnya 12 cm. Jika lebar sayap pesawat sesungguhnya 8 m,
berapakah panjang badan pesawat sesungguhnya?
Gambar 2.3 Skala Ukuran Pesawat
Penyelesaian:
p =
p = 12 meter
Jadi, panjang pesawat sesungguhnya adalah 12 meter
4) Sebuah panti asuhan mempunyai persediaan beras yang cukup
untuk 35 anak selama 24 hari. Berapa hari beras itu akan habis jika
penghuni panti asuhan bertambah 5 anak?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Penyelesaian:
Diketahui :
:
Ditanyakan : Berapa banyak anak jika penghuni panti asuhan bertambah
5 anak?
Jawab : Banyak anak bertambah dan banyak hari berkurang, maka
menggunakan perbandingan berbalik nilai
35
40p = 35 x 24
40p = 840
P =
P = 21
Jadi, untuk 40 anak berasakan habis dalam waktu 21 hari
5) Sebuah gedung bertingkat tampak dari depan lebarnya 20 meter
dan tingginya 60 meter. Jika tinggi gedung pada model adalah 12
cm, berapakah lebar gedung pada model ?
Penyelesaian:
L =
L = 4 cm
Jadi, lebar gedung pada model adalah 4 cm
Banyak anak Banyak hari
35 24
(35 + 5) X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
F. Penelitian Lain yang Relevan
Beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini
yaitu sebagai berikut:
1. Jurnal yang berjudul Pengaruh Motivasi Belajar Dan Metode
Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Kelas VIII SMP
PGRI 16 Brangsing Kabupaten Kendal Tahun 2015. Pada jurnal
tersebut penulis jurnal ingin melihat metode pembelajaran yang
digunakan oleh guru apakah sudah baik atau belum. Kemudian penulis
juga melihat apakah metode pembelajaran tersebut berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa. Pada jurnal tersebut dapat disimpulkan
bahwa motivasi dan metode pembelajaran tersebut berpengaruh
terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII.
2. Artikel yang berjudul Efek Posisi Tempat Duduk Peserta Didik
Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Sekolah Dasar Negeri Di
Kecamatan Talun Blitar oleh Nita Agustina Mustofa, dkk, pada Tahun
2017. Dari artitel tersebut penulis artikel ingin melihat tingkat prestasi
belajar peserta didik yang duduk di posisi depan, posisi tengah, dan
posisi belakang. Selain itu penulis juga ingin mengetahui perbedaan
prestasi belajar peseta didik yang duduk di posisi depan, posisi tengah,
dan posisi belakang. Pada artikel tersebut dapat disimpulkan tingkat
prestasi dan perbedaan prestasi belajar yang duduk di posisi depan,
posisi tengah, dan posisi belakang dalam kategori sedang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
3. Skripsi yang Berjudul Kenyamanan Belajar Siswa Di Kelas IV SD
Negeri Se-Kecamatan Pakualaman Tahunajaran 2014/2015 Oleh
Luthfiana Ambarsari pada Tahun 2015. Di skripsi tersebut peneliti
ingin melihat kenyamanan belajar siswa SD tersebut dengan kondisi di
lingkungan dalam dan luar bagaimana. Pada skripsi tersebut dapat
disimpulkan bahwa terdapat beberapa siswa yang nyaman dan tidak
nyaman belajar di kelas. Sebagai kondidi lingkungan yang di dalam
maupun yang di luar kelas masih ada yang kurang baik. Faktor yang
membuat siswa tidak nyaman belajar di kelas adalah kondisi
lingkungan dalam dan luar kelas.
G. Kerangka Berpikir
Setiap orang pasti memerlukan pendidikan. Pendidikan sudah
menjadi kebutuhan setiap orang. Pendidikan yang didapat salah satunya
adalah si tingkat Sekolah Menengah Pertama melalui pembelajaran di
kelas. Salah satu mata pelajaran yang diperoleh dalam pembelajaran di
Sekolah Menengah Pertama adalah mata pelajaran matematika.
Matematika adalah mata pelajaran yang menggunakan operasi berhitung
dengan menggunakan bilangan dan simbol-simbol matematis. Di dalam
proses pembelajaran siswa diberikan motivasi-motivasi. Siswa akan
menjadi lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran dan
mendapatkan hasil belajar yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Memberikan motivasi kepada siswa dapat berpengaruh pada
prestasi belajar siswa. Dari hasil observasi menuinjukkan bahwa
memotivasi siswa masih dikatakan rendah. Hanya beberapa siswa yang
mendapatkan motivasi. Rendahnya memotivasi siswa membuat semangat
belajar siswa dan hasil belajar siswa belum mencapai kriteria ketuntasan
minimal (KKM) yang telah ditentukan. Diperlukannya suatu tindakan
terhadap siswa untuk mendapatkan semangat belajar dan hasil belajar.
Tindakan yang dirasa sesui untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut adalah tindakan memberikan motivasi dan merubah posisi tempat
duduk siswa. Memberikan motivasi secara menyeluruh bisa meningkatkan
semangat siswa dalam melaksanakan pembelajaran. Sedangkan merubah
posisi tempat duduk siswa sebagai upaya siswa mempunyai suasana lebih
baru dalam mengikuti pembelajaran.
Berdasarkan uraian dari paragraph sebelumnya, peneliti berinisiatif
untuk meningkatkan motivasi belajar siswa yang dipengaruhi oleh satu
faktor, yaitu faktor kondisi lingkungan pembelajaran berupa merubah
posisi tempat duduk siswa seperti yang dikemukakan oleh Ali Imron. Jika
kondisi lingkungan belajar mendukung dalam pembelajaran maka
motivasi belajar siswa juga akan meningkat. Secara teoritis jika motivasi
belajar meningkat maka hasil belajar siswa pun meningkat. Peneliti
berharap dengan adanya pemberian faktor tersebut dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa dan akan berpengaruh juga terhadap meningkatnya
hasil belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
BAB III
Metode Penelitian
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan
pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010) penelitian
deskriptif adalah suatu penelitian yang menguraikan teori secara sistematis
(bukan hanya sekedar pendapat para pakar atau penulis buku) dan hasil
penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti. Penelitian kuantitatif
berarti semua data yang diperoleh dapat dirangkum, di analisis dan diolah
secara statistik. Peneliti akan mendeskripsikan pengaruh posisi tempat
duduk siswa terhadap motivasi belajar dan hasil belajar siswa. Data
kualitatif dapat diperoleh melalui observasi, wawancara, dan mengedarkan
intrumen angket. Data kuantitatif dapat diperoleh melalui hasil belajar dan
hasil angket.
B. Subyek Penelitian
Subyek dari penelitian ini adalah 21 siswa kelas VII SMP Pangudi
Luhur Wedi tahun akademik 2019/2020.
C. Objek Penelitian
Objek dari penelitian ini adalah proses pembelajaran dan
kemampuan siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur Wedi tahun akademik
2019/2020.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
D. Bentuk Data
1. Data Hasil Belajar
Data hasil belajar diperoleh dengan melihat hasil belajar siswa melalui
hasil pretest dan postest dari materi perbandingan.
2. Data Motivasi Belajar Siswa
Data motivasi belajar diperoleh melalui observasi yang berupa catatan
peneliti dan dokumentasi ketika proses pembelajaran. Selain itu, data
motivasi belajar juga berupa wawancara dan angket tentang motivasi
belajar untuk mendukung data dari hasil observasi.
E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMP Pangudi Luhur Wedi kelas VII
semester ganjil tahun ajaran 2019/2020 dan pengambilan data berlangsung
pada awal bulan Januari 2020 sampai awal bulan Februari 2020.
F. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Metode pengumpulan data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui:
a. Observasi
Obsevasi dilakukan ketika berlangsungnya proses pembelajaran
matematika di dalam kelas yang akan diteliti dan pengamatan ini
dilakukan melalui pengamatan langsung dan akan
didokumentasikan. Observasi dilakukan untuk mengetahui kondisi
kelas sebelum di ubah posisi tempat duduknya dan sesudah di ubah
posisi tempat duduknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
b. Pemberian angket
Pemberian angket dilakukan untuk mencari pengaruh posisi tempat
duduk siswa terhadap motivasi belajar dan hasil belajar siswa.
Angket berisi beberapa pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari subyek yang akan diteliti.
c. Pemberian tes
Tes dilakukan untuk mengukur pemahaman siswa terhadap
bembelajaran yang sudah diterima sampai sejauh mana. Kegiatan
tersebut dilakukan ketika materi satu bab sudah selesai.
d. Wawancara
Wawancara digunakan untuk melengkapi data yang sudah didapat
melalui observasi dan pemberian angket tentang pengaruh posisi
tempat duduk siswa terhadap motivasi belajar dan hasil belajar
siswa di SMP Pangudi Luhur Wedi.
2. Instrument pengumpulan data
Instrument pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini
yaitu sebagai berikut:
a. Lembar observasi
Penilaian yang dilakukan peneliti di awal yaitu melakukan
observasi atau mengamati tindakan di dalam kelas secara langsung
dan dicatat dalm lembar observasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Tabel 3.1 Tabel Observasi Siswa
No Aspek yang diamati Pernyataan
Keterangan Ya Tidak
1. Siswa siap dalam
memulai pelajaran
(mempersiapkan
buku pelajaran
matematika)
2. Siswa berperan aktif
dalam mengikuti
pembelajaran
matematika
3. Siswa bertanya
kepada guru atau
teman sebangku jika
mengalami kesulitan
4. Siswa memperhatikan
guru saat guru
menyampaikan
materi pembelajaran
matematika
5. Siswa tidak
beraktivitas lain
selain memperhatikan
guru menjelaskan
materi
6. Siswa bersemangat
dalam mengikuti
pembelajaran
matematika
7. Siswa mengerjakan
soal-soal yang
diberikan oleh guru
b. Lembar angket
Lembar angket diberikan kepada setiap siswa untuk mengetahui
motivasi belajar dalam pembelajaran matematika. Berikut ini
adalah kisi-kisi angket tentang motivasi belajar siswa:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket
A. Pertanyaan yang termasuk ke dalam motivasi intrinsic
No Indikator Sub Indikator Nomer Angket
1 Mengetahui
persiapan siswa
dalam mengikuti
proses
pembelajaran
matematika
Mempersiapkan buku pelajaran
matematika dan perlengkapan lainnya
1,11
Menjaga sikap ketika guru sudah mulai
masuk kelas dan memulai pembelajaran
5,12
Memerhatikan guru yang di depan 2,9
Mempersiapkan diri sebelum menghadapi
ulangan atau kuis
4,7
2 Mengetahui sikap
siswa dalam
mengikuti proses
pembelajaran
matematika di
dalam kelas
Bertanya dengan guru atau teman jika ada
materi yang belum paham
3,8
Sikap ketika dihadapkan dengan
permasalahan dari soal
10,14
Memerhatikan guru ketika guru sedang
menjelaskan materi
6,16
Mengerjakan Ulangan Harian atau Ujian
lainnya
13,15
3 Mengetahui sikap
siswa dalam
menghadapi
pelajaran
matematika ketika
di rumah
Mengulang materi yang diperoleh dari
sekolahan
17,20
B. Pertanyaan yang termasuk kedalm motivasi ekstrinsik
4 Mengetahui sikap
siswa terhadap
pelajaran
matematika
Pengaruh dari lingkungan (teman)
terhadap pelajaran matematika
22
Sikap siswa untuk memperoleh nilai
matematika yang baik
24
5
Mengetahui
reaksi siswa
terhadap pelajaran
matematika
Pengaruh buku panduan seperti LKS atau
Buku Paket terhadap siswa
19
Tindakan siswa terhadap nilai jelek dan
baik
18,21
6.
Mengetahui sikap
siswa terhadap
perubahan tempat
duduk
Sikap siswa terhdap pelajaran matematika
sebelum posisi tempat duduk berubah
23
Sikap siswa terhadap pelajaran
matematika setelah posisi tempat duduk
berubah
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Setiap pilihan jawaban angket memiliki skor yang berbeda.
Perbedaan skor tersebut dapt dilihat dari kriteria penyataan
menurut skala likert:
i. Untuk pernyataan yang bersifat negatif
1= Sangat Setuju, 2= Setuju, 3= Tidak Setuju, 4=
Sangat Tidak Setuju.
ii. Untuk pernyataan yang bersifat positif
1= Sangat Tidak Setuju, 2= Tidak Setuju, 3= Setuju,
4= Sangat Setuju.
Tabel 3.3 Pernyataan Angket
Pernyataan Negatif Pernyataan Positif
7, 3, 9, 11, 12, 14, 15, 16, 20, 24, 25 2, 4, 1, 8, 5, 6, 10, 13, 17, 18, 19, 21, 22,
23
Tabel 3.4 Skor Tiap Pernyataan
Pernyataan Negatif Penyataan Positif
Sangat Setuju = 1
Setuju = 2
Tidak Setuju = 3
Sangat Tidak Setuju = 4
Sangat Setuju = 4
Setuju = 3
Tidak Setuju = 2
Sangat Tidak Setuju = 1
c. Lembar tes
Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Soal
N
o
Kompetensi
Dasar
Indikator
Soal
Jumlah
Soal
Nomor Soal Tuntut
an Pil. Gan Uraian
Soal Pre Test
1 3.7 Menjelaskan
rasio dua
besaran
(satuannya sama
Menentukan
konsep
perbandingan
4 1, 2, 3,
dan 4
C1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
dan berbeda).
2 4.7
Menyelesaikan
masalah yang
berkaitan
dengan rasio
dua besaran
(satuannya sama
dan berbeda).
Menggunkan
konsep
perbandingan
senilai dalam
masalah nyata
3 1, 2, dan
3
C2
3 4.8
Menyelesaikan
masalah yang
berkaitan
dengan
perbandingan
senilai dan
berbalik nilai.
Menyelesaika
n masalah
proporsi
dengan
perbandingan
senilai
2 1 dan 2 C2
Menyelesaika
n masalah
proporsi
dengan
perbandingan
berbalik nilai
1 4 C2
Soal Pos Test
4 3.7 Menjelaskan
rasio dua
besaran
(satuannya sama
dan berbeda).
Menentukan
konsep
perbandingan
3 1 1 dan 2
C2
Menentukan
perbandingan
dua besaran
dengan satuan
berbeda
2 2 dan 3
C2
5 3.8
Menganalisis
perbandingan
senilai dan
berbalik nilai
dengan
menggunakan
tabel data,
grafik dan
persamaan.
Menggunkan
konsep
perbandingan
senilai dalam
masalah nyata
2 4 dan 5
C2
Menggunakan
tabel dalam
menyelesaika
n masalah
nyata
2 7 dan 10
C3
6 4.7
Menyelesaikan
masalah yang
berkaitan
dengan rasio
dua besaran
(satuannya sama
Menyelesaika
n masalah
perbandingan
dan skala
1 3
C2
Menggunakan
konsep skala 2 6 dan 9 C2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
dan berbeda).
7 4.8
Menyelesaikan
masalah yang
berkaitan
dengan
perbandingan
senilai dan
berbalik nilai.
Menyelesaika
n masalah
proporsi
2 4 dan 5
C2
Menggunakan
konsep
perbandingan
berbalik nilai
dalam
masalah
nyata.
1 8
C2
d. Lembar wawancara
Subyek yang akan di wawancara adalah siswa-siswa yang
kelasnya sudah diteliti dan dipilih secara acak. Langkah ini
dilakukan setelah siswa telah mengisi angket. Wawancara
digunakan untuk memperkuat dari hasil angket yang telah
dikerjakan oleh siswa-siswi. Sebelum melakukan wawancara,
peneliti membuat kisi-kisi sebagai berikut:
Tabel 3.6 Kisi-kisi Wawancara
A. Pertanyaan Terkain Angket
No. Indikator Sub. Indikator No. Angket
1 Mengetahui konsisten
jawaban siswa
Penyebab siswa tidak konsisten
terhadap jawaban
1
B. Pertanyaan Terkait Hasil Belajar
2 Mengetahui proses
siswa menyelesaikan
soal
Langkah-langkah dalam mengerjakan
soal latihan
4, 5, 6
Sikap siswa ketika mengerjakan soal
dan sebelum mengerjakan soal
2, 3
C. Pertanyaan Terkait Posisi Tempat Duduk
3 Mengetahui sikap
siswa terkait posisi
tempat duduk
Posisi tempat duduk memengaruhi
motivasi belajar
9
Posisi tempat duduk memengaruhi
hasil belajar matematika
10
Merasa nyaman/ tidak nyaman dengan
posisi tempat duduk
7, 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
G. Teknik Analisis Data
1. Uji Validitas Instrumen
Sugiyono (2014:125-130)membedakan jenis uji validitas
instrument menjadi 3 jenis yaitu uji validitas instruksi, uji validitas isi,
dan uji validitas eksternal. Jenis uji validitas yang digunakan dalam
penelitian ini adalaha uji validitas konstruksi. Dengan instrument
berupa kuesioner dan wawancara, pengujian validitas dapat dilakukan
dengan melalui pendapat ahli setelah dikontruksikan mengenai aspek
yang diukur dengan berdasarkan pada teori tertentu. Kisi-kisi yang
telah disusun, dapat membantu proses pengujian validitas yang
dikonsultasikan kepada ahli.
Untuk menentukan validitas angket motivasi belajar siswa, peneliti
menggunakan teknik korelasi product-moment dari Person sebagai
berikut:
Keterangan:
= koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
= banyaknya siswa
= skor butir
= skor total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Menurut Asep Jihad dan Abdul Haris (2013:180) interprestasi
terhadap nilai koefisien korelasi digunakan kriteria Nurgana
(Ruseffendi, 1994:144) beerikut ini:
Tabel 3.7 Koefisien Korelasi
Nilai r Interprestasi
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat Rendah
2. Uji Reliabilitas Intrumen
Reliabilitas soal merupakan ukuran yang menyatakan tingkat
keajegan atau kekonsistenan suatu soal tes (Asep Jihad dan Abdul
Haris, 2013:180). Reliabilitas instrument pada penelitian ini diperoleh
dengan mengolah data hasil uji coba instrument angket dengan
menggunakan rumus Alpha.
Rumus mencari variansi
Keterangan :
= banyaknya butir soal
= jumlah variansi skor tiap item
= variansi skor total
= skor total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Interpretasi nili mengacu pada pendapat Guilford (Ruseffendi,
1991b:191) dalam Asep Jihad dan Abdulah Haris (2013:181):
Tabel 3.8 Interpretasi Tingkat Reliabilitas
Interpretasi Koefisien Realibilitas
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi
3. Uji Coba Instrumen
Sebelum peneliti melaksanakan penelitian kepada subyek, peneliti
lebih dulu menguji lembar instrument yaitu angket motivasi belajar
kepada subyek lain yang setara dengan subyek penelitian. Uji coba
angket dilaksanakan pada hari Jumat, 22 November 2019 di kelas VII
B
i. Uji validitas
Butir validitas angket dikatakan valid jika
. Berikut hasil perhitungan validitas uji coba
angket motivasi belajar kelas VII B.
Tabel 3.9 Uji Validitas Angket Motivasi Belajar
Butir Soal Keterangan
1 0,615 Valid
2 0,573 Valid
3 0,520 Valid
4 0,412 Valid
5 0,418 Valid
6 0,573 Valid
7 0,401 Valid
8 0,071 Tidak Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
9 0,117 Tidak Valid
10 0,571 Valid
11 0,620 Valid
12 0,585 Valid
13 0,446 Valid
14 0,415 Valid
15 0,405 Valid
16 0,523 Valid
17 0,662 Valid
18 0,499 Valid
19 0,463 Valid
20 0,106 Tidak Valid
21 0,675 Valid
22 0,781 Valid
23 0,733 Valid
24 0,514 Valid
25 0,402 Valid
Berdasarkar tabel di atas, terlihat bahwa ada tiga
butir soal yang tidak valid.
ii. Uji realibilitas
Uji reliabilitas pada instrument dilakukan untuk
mengetahui apakah instrument dapat dipercaya (reliable)
jika memberikan hasil yang konsisten. Berdasarkan
perhitungan uji reliabilitas, reliabilitas angket motivasi
belajar siswa kelas VII B adalah 0,88379
4. Analisis Instrumen Angket
Peneliti menggunakan skala Pendekatan Sturges (Zainal
Mustafa,2009) untuk menganalisis kriteria motivasi belajar siswa.
Kriteria dalam skala likert dibagi menjadi tika, yaitu rendah (R),
sedang (S), dan tinggi (T).
Menggunakan skor total (TX):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Skor Maksimum = 25 x 4 = 100
Skor Minimum = 25 x 1 = 25
Range (jarak) = 100 – 25 = 75
Banyak kategori = 3
Interval setiap kategori adalah :
Jadi skor untuk setiap kategori dapat dilihat tabel di bawah ini.
Keterangan :
A = skor minimum yang diperoleh
B = skor maksimum yang diperoleh
Kriteria ditentukan sebagai berikut:
Tabel 3.10 Skala Pendekatan Sturges (Zainal Mustafa,2009)
Kriteria Interval
Rendah (R)
Sedang (S)
Tinggi (T)
5. Analisis Hasil Belajar
Penelitian menganalisis hasil belajar siswa dengan melihat nilai
siswa yang sudah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
yang telah ditentukan oleh guru mata pelajaran matematika.
Berdasarkan hasil belajar siswa tersebur, peneliti menganalisis dengan
membagi siswa berdasarkan kriteria hasil belajar untuk melihat sejauh
mana siswa memahami materi yang diajarkan oleh guru yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
perbandingan. Kriteria hasil belajar dirumuskan menurut Eko Putro
Widoyoko (2009:238). Berikut pedoman kriteria hasil belajar siswa:
Tabel 3.11 Kriteria Hasil Belajar
Rumus Klasifikasi
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
Keterangan:
(rerata ideal) =
(skor maksimum ideal + skor minimum ideal)
(simpangan baku ideal) =
(skor maksimum ideal-skor minimum
ideal)
= skor empiris
H. Prosedur pelaksanaan Penelitian Secara Keseluruhan
Saat melaksanakan penelitian, ada beberapa prosedur sebelum
melakukan penelitian, yaitu :
1. Persiapan dan Perencanaan
Berikut merupakan persiapan peneliti dalam melaksanakan penelitian:
a. Menyususn instrument yang akan digunakan pada saat
melaksanakan penelitian dan mevalidasi kepada pakar
b. Membuat surat izin untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut
c. Membuat kesepakatan dengan guru Waka Kurikulum dan guru
mata pelajaran mengenai kelas dan waktu yang akan digunakan
untuk penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
2. Pelaksanaan
a. Observasi
Saat melaksanakan observasi peneliti mengamati kelas
yang akan dijadikan subyek penelitian. Dalam hal ini peneliti
mengamati keadaan kelas ketika pembelajaran berlangsung.
Observasi ini dilaksanakan sebelum posisi tempat duduk diubah
dan setelah di ubah.
b. Tes tertulis
Tes tertulis diberikan sebanyak dua kali, yaitu pretest dan
posttest. Pretest dilaksanakan ketika materi setengah bab sudah
dipelajari. Sedangkan postest bisa disebut dengan ulangan harian.
c. Pemberian angket
Setelah melaksankan observasi dan tes tertulis maka
peneliti membagikan angket kepada siswa-siswi yang dijadikan
subyek penelitian.
d. Wawancara
Wawancara dilakukan setelah pemberian angkat. Subyek
yang akan diwawancarai dipilih dua perwakilan siswa secara acak
dari tiap kriteria pada motivasi belajar. Selain itu peneliti juga
melihat dari hasil angket yang telah diberikan, yaitu berupa tidak
konsisten jawaban siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
44
Papan Tulis
Meja Guru P
i
n
t
u 24 19
23 20
22 21
18 13
17 14
16 15
12 7
11 8
10 9
6 1
5 2
4 3
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN, ANALISI DATA, DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian dan Deskripsi Data
1. Pelaksanaan Penelitian
Peneliti melaksanakan penelitian ini pada awal bulan Januari tahun
2020 sampai awal bulan Februari tahun 2020 di SMP Pangudi Luhur Wedi
dengan subyek 21 siswa kelas VII B yang terdiri dari 9 siswa perempuan
dan 12 siswa laki-laki. Kelas VII B mendapatkan mata pelajaran
matematika tiga kali dalam satu minggu, yaitu pada hari selasa, rabu, dan
kamis.
Pada kelas VII B ini wali kelas mengubah posisi tempat duduk
siswa setiap seminggu sekali. Hal tersebut dikarenakan agar pembelajaran
setiap minggunya tidak monoton. Wali kelas dalam mengubah posisi
tempat duduk menggunakan metode mengular. Jadi posisi tempat duduk
bergeser satu kursi ketika berubah. Posisi tempat duduk ini bergeser ke
belakang, ke samping kanan, ke depan atau ke samping kiri. Tergantung
pada posisi awal tempat duduk sisiwa.
Gambar 4.1 Denah Posisi Tempat Duduk Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Papan Tulis
Meja Guru P
i
n
t
u 24 19
23 20
22 21
18 13
17 14
16 15
12 7
11 8
10 9
6 1
5 2
4 3
Peta di atas merupakan denah posisi tempat duduk dengan metode
mengular yang digunakan di kelas VII B. Tetapi, karena siswa di kelas VII
B berjumlah 21 siswa maka ada 3 bangku yang dikosongkan. Wali kelas
menggunakan metode mengular agar semua siswa dapat merasakan
motivasi ketika tempat duduknya berada di depan, belakang, di samping
kiri atau kanan. Dengan demikian siswa juga memperoleh perlakuan yang
adil dalam posisi tempat duduk, karena tidak memandang bulu. hal
tersebut dapat memengaruhi siswa jika siswa berada di bagian bangku
depan, karena dapat fokus pada pembelajaran, hal ini dikemukakan oleh
guru-guru mata pelajaran dan wali kelas VII B.
Posisi tempat duduk saat awal mulai pembelajaran di semester
genap tanggal 6 Januari 2020 – 15 Januari 2020 masih belum berubah, dan
diubah setelah siswa diberikan soal pre-test pada tanggal 15 Januari 2020.
Pada tanggal 16 Januari – 30 Januari posisi tempat duduk siswa mulai
diubah setiap pelajaran matematika.
Gambar 4.2 Denah Posisi Tempat Duduk Awal Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Papan Tulis
Meja Guru P
i
n
t
u
17 12
16 13
15 14
11 6
10 7
9 8
5 24
4 1
3 2
23 18
22 19
21 20
Gambar 4.3 Denah Posisi Tempat Duduk Akhir Siswa
Langkah pertama dalam penelitian, peneliti mengambil data
dengan melakukan beberapa tahap, yaitu:
1. Observasi
Observasi dilaksanakan sebanyak tiga kali, yaitu pertama
peneliti melakukan observasi tentang tindakan siswa sebelum
dirubah posisi tempat duduknya. Observasi pertama
dilaksanakan pada tanggal 22 November 2019 dan pada tanggal
6 Januari 2020 sampai 14 Januari 2020. Observasi kedua,
peneliti mengobservasi tindakan siswa saat diberikan soal Pre-
test, pada tanggal 15 Januari 2020 yaitu tindakan negatif seperti
mencontek teman sebangku/bekerjasama dengan teman
sebangku. Observasi ketiga, peneliti mengobservasi tindakan
siswa setelah dirubah posisi tempat duduknya dan saat
diberikan soal Pos-test pada tanggal 30 Januari 2020.
Tindakan-tindakan yang menjadi pengamatan peneliti yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
tindakan siswa dalam mengerjakan soal atau berdiskusi dalam
mengerjakan soal-soal latihan dengan teman sebangku atau
teman yang ada di depan, belakang atau samping. Namun, ada
siswa yang ketika diberikan latihan soal dia hanya mengerjakan
sendiri saja entah karena tidak nyaman dengan teman sebangku
atau karena malu untuk bertanya keteman sebangkunya atau
teman sekitarnya. Pada observasi kedua dan ketiga, peneliti
merubah posisi tempat duduk siswa dengan bantuan guru mata
pelajaran matematika. Posisi tempat duduk diubah setelah
pemberian soal Pre-test.
2. Pemberian Soal
Peneliti memberikan soal berupa Pre-test dan Pos-test pada
materi Perbandingan Senilai dan Berbalik Nilai. Untuk soal
Pre-test diberikan pada tanggal 15 Januari 2020 ketika siswa
tempat duduknya belum dirubah. Sedangkan soal Pos-test
diberikan pada tanggal 30 Januari 2020 ketika siswa tempat
duduknya sudah dirubah dan soal Pos-test ini sebagai Ulangan
Harian di Bab Perbandingan. Soal pre-test dan pos-test yang
digunakan yaitu soal yang sudah tertera pada lampiran.
3. Pemberian Angket
Setelah pemberian soal Pos-test, peneliti melakukan uji
instrumen angket untuk mengetahui motivasi belajar siswa dan
pengaruh posisi tempat duduk terhadap motivasi dan hasil
belajar siswa. Sebelum angket diberikan kepada siswa, terlebih
dahulu angket divalidasi oleh pakar dan di uji coba dengan
subyek lain yang sekiranya setara dengan subyek penelitian,
yaitu kelas VII A. Uji coba dilaksanakan pada 21 November
2019. Setelah diketahui instrument angket valid dan reliable,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
maka instrument angket tersebut dapat diujikan kepada subyek
penelitian.
Pelaksanaan ujian angket kepada subyek kelas VII B pada
tanggal yang sama seperti diberikan soal Pos-test, yaitu tanggal
30 Januari 2020. Angket yang diberikan yaitu angket yang
sudah tertera pada lampiran.
4. Wawancara
Kegiatan wawancara dilaksanakan pada tanggal 6 Februari
2020 pada waktu KBM jam pertama. Peneliti melaksanakan
wawancara dengan siswa yang sudah dipilih secara acak di
setiap kriteria motivasi yang sudah ditentukan. Selain itu
peneliti memilih 4 siswa untuk wawancara berdasarkan hasil
belajar siswa sebelum dan sesudah posisi tempat duduk diubah.
5. Analisis Data
Menurut Sugiyono (2010) terdapat dua macam statistik
yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu
statistik inferensial dan statistik deskriptif. Statistik deskriptif
adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang
telah dikumpilkan sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
generalisasi. Pada statistik deskriptif penyajian data melalui
tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan
modus, median, mean (pengukuran tendensi sentral),
perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data
melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan
persentase.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
2. Deskripsi Data
a. Tes Hasil Belajar Siswa
Tes hasil belajar yang telah dilaksanakan mengenai materi
Perbandingan (Senilai dan Berbalik Nilai). Hasil penyelesaian tes
terdiri dari Pretest dan Postest yang masing-masing berisi soal pilihan
ganda dan soal uraian terdapat pada lampiran.
Tabel 4.1 Skor Setiap Siswa Pada Instrumen Soal
No. Absen Siswa Skor
Pretest Postest
1 80 90
2 90 84
3 100 71
4 70 93
5 100 82
6 40 90
7 90 100
8 50 68
9 70 78
10 60 74
11 40 82
12 100 87
13 70 95
14 70 80
15 70 84
16 40 39
17 70 80
18 100 84
19 50 83
20 100 84
21 90 98
Rata-rata 73.81 82.19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
3. Angket
Angket motivasi diberikan ketika siswa sudah mengikuti
pembelajaran materi Perbandingan. Instrumen angket terdiri dari 25
butir item mengenai motivasi belajar dan posisi tempat duduk. Tiap-
tiap pernyataan mempunyai skor masing-masing dan tiap-tiap
pernyataan terdapat pernyataan positif dan negatif.
Jika menurut teori, motivasi belajar yang tinggi maka hasil belajar
juga akan tinggi. Hal ini serupa dengan pernyataan yang menyangkut
motivasi belajar matematika. Siswa yang mempunyai motivasi yang
tinggi akan mempunyai hasil belajar yang tinggi pula.selain itu,
terdapat penyataan untuk siswa yang bertujuan untuk mengisi perasaan
ketika posisi tempat duduk sebelum dirubah (Pretest) dan setelah
dirubah (Postest) yaitu apakah siswa merasa nyaman atau tidak
nyaman. Hal tersebut bisa dihubungkan dengan pengaruh posisi tempat
duduk terhadap motivasi belajar dan hasil belajar siswa.
Berikut skor akhir perhitungan dari hasil angket yang diberikan
kepada siswa:
Tabel 4.2 Skor Setiap Siswa Pada Instrumen Angket
No. Absen Siswa Skor Kriteria
1 64 Sedang
2 92 Tinggi
3 83 Tinggi
4 74 Sedang
5 78 Tinggi
6 69 Sedang
7 94 Tinggi
8 74 Sedang
9 65 Sedang
10 66 Sedang
11 72 Sedang
12 80 Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
13 73 Sedang
14 78 Tinggi
15 66 Sedang
16 63 Sedang
17 76 Tinggi
18 79 Tinggi
19 70 Sedang
20 80 Tinggi
21 79 Tinggi
4. Wawancara
Wawancara adalah tahap terakhir pengambilan data yang dilakukan
sekali yaitu ketika tahap pemberian soal dan angket sudah selesai.
Wawancara ini untuk mengetahui penjelasan dari hasil angket dan
pengaruh posisi tempat duduk terhadap motivasi belajar dan hasil
belajar siswa. Subyek yang akan diwawancara dipilih dengan secara
acak pada setiap kategori.
B. Analisis Data dan Pembahasan
1. Analisis dan Pembahasan Pengaruh Posisi Tempat Duduk
Terhadap Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Angket Motivasi
Belajar Siswa Dan Wawancara Siswa Kelas VII B
Dari hasil skor angket siswa di atas dapat dibagi berdasarkan
kriteria sebagai berikut (Zainal Mustafa, 2009) :
Tabel 4.3 Kriteria Motivasi Siswa (Zainal Mustafa, 2009)
Kriteria Siswa Jumlah Siswa
Rendah (R) - -
Sedang (S) P1, P4, P6, P8, P9, P10,
P11, P13, P15, P16, P19
11
Tinggi (T) P2, P3, P5, P7, P12, P14,
P17, P18, P20, P21
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Pada tabel 4.3 diketahui kategori sedang (S) terdapat 11 siswa.
Sedangkan pada kategori tinggi (T) terdapat 10 siswa. Jumlah siswa
yang paling banyak pada kategori - kategori tersebut adalah kategori
sedang (S) sebanyak 11 siswa. Secara umum motivasi belajar kelas VII
B tergolong pada kategori Sedang (S).
Setelah melakukan pengelompokan kriteria motivasi, peneliti
melakukan wawancara yang berjumlah empat siswa yang terdiri dari
dua siswa per kriteria sedang dan tinggi. Peneliti melakukan pemilihan
subyek secara acak pada kategori sedang (S), subyek yang akan
diwawancarai adalah subyek P9 dan P10. Sedangkan untuk kriteria
tinggi peneliti memilih subyek untuk diwawancarai adalah subyek P7
dan P21.
Wawancara yang dilakukan peneliti untuk melihat motivasi siswa
yang masuk kategori sedang dan tinggi dipengaruhi oleh posisi tempat
duduk. Berikut hasil wawancara terhadap siswa yang motivasi
belajarnya dalam kategori sedang:
Keterangan:
P = Peneliti
1) P9 = Siswa nomer absen 9
P = “sebelum Pre-test dudukmu disebelah mana? Di depan ya?”
P9 = “iya kak”
P = “gimana? Nyaman gak?”
P9 = “nyaman kak, tulisan di papan terlihat jelas kalo duduk di
depan”
P = “bagus-bagus, terus kalo saat Pos-test kamu duduk di sebelah
mana?”
P9 = “di belakang kak”
P = “nyaman gak di belakang? Kalo lihat ke arah papan tulis
jelas?”
P9 = “gak nyaman kak, lumayan jelas kak”
P = “kok malah gak nyaman?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
P9 = “habisnya di ajak ngobrol, terus temen bangku depan selalu
rame”
P = “itu posisi tempat duduknya dimana?”
P9 = “dibelakang pojok kak”
P = “oh.. Di situ. Menurutmu, kamu bisa semangat belajar
matematika apa enggak, kalo posisi tempat duduknya diubah-ubah
gitu?
P9 = “tergantung sih kak, kalo pas dapetnya di bangku depan aku
semangat buat belajarnya, kalo dibelakang banyak yang ngajak
ngobrol”
P = “oh begitu”
Dilihat dari wawancara di atas siswa P9 merasa nyaman ketika
posisi tempat duduknya berada di bagian depan. Hal ini membuat P9
bersemangat untuk mengikuti pembelajaran matematika. Namun,
setelah posisi tempat duduk diubah-ubah P9 merasa tidak nyaman
ketika berada pada posisi bagian belakang dikarenakan teman bagian
depan posisi tempat duduknya selalu mengganggunya. Dari pengamatan
peneliti, P9 terlihat tenang ketika posisi tempat duduknya di depan, P9
berani bertanya dengan teman sebangku bahkan sekali bertanya kepada
guru dan P9 mengerjakan tugas dengan baik. Hal tersebut terlihat dari
hasil pengamatan dibawah ini:
a) Sebelum Pretest
i. Pengamatan
a. P9 selalu bersemangat mengerjakan soal-soal latihan.
b) Sesudah Postest
i. Pengamatan
a. P9 sering mengobrol dengan teman bagian depannya
Dari hasil pengamatan peneliti di atas, terlihat bahwa P9 ketika
duduk di bagian depan sangat bersemangat mengikuti pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Sedangkan ketika duduk pada posisi belakang P9 merasa kurang
nyaman dikarenakan sering di ganggu dengan teman bagian depannya.
Namun, ketika dilihat dari hasil angket dimana P9 dalam menjawab
beberapa pertanyaan mendapat skor rendah dari tiap pertanyaan, yaitu
item nomer 11 dan 25 seperti d bawah ini.
11. Di atas meja saya tidak ada buku pelajaran matematika
ketika guru mata pelajaran matematika masuk kelas.
25. Saya tidak nyaman dengan posisi tempat duduk yang
sekarang
Pada item pertanyaan nomer 11, P9 menjawab sangat sering terlihat
pada tabel 4.2 yang artinya P9 sering tidak mempersiapkan buku
pelajaran matematika ketika guru sudah masuk ke kelas. Sedangkan
pada item pertanyaan nomer 25, P9 menjawab sangat sering yang
artinya P9 merasa tidak nyaman dengan posisi tempat duduk yang
sekarang yaiutu di belakang. Meskipun demikian, motivasi P9 masuk
dalam kategori sedang, nilai hasil belajarnya meningkat dari 70 menjadi
78, hasil belajrnya pada pre-tes masuk kategori sedang dan hasil belajar
pada pos-test masuk kategori tinggi. Dapat disimpulkan bahwa posisi
tempat duduk memengaruhi motivasi belajar P9. Namun, tidak semua
aspek dapat terpengaruh oleh posisi tempat duduk seperti posisi tempat
duduk yang mengular. Aspek pada P9 yang terpengaruh ketika posisi
tempat duduk yaitu P9 sering berada pada tempat duduk bagian depan
yang mengakibatkan P9 bisa mendengarkan ketika guru menjelaskan
materi di depan dan mengerjakan tugas. Namun, saat berada pada tempat
duduk bagian belakang P9 merasa kurang nyaman. Ternyata posisi di
belakang memengaruhi motivasi P9. Walaupun posisi di belakang
memengaruhi motivasi P9, tetapi ia masih bisa meningkatkan hasil
belajarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
2) P10 = Siswa nomer absen 10
P = “kamu nyaman gak sebelum posisi tempat duduk di ubah-
ubah?”
P10 = “lumayan nyaman kak”
P = “kok lumayan?”
P10 = “ya lumayan aja kak”
P = “emang sebelum tempat duduk di ubah kamu duduk dimana?”
P10 = “di depan kak”
P = “oh sendiri ya pas itu?”
P10 = “iyaa kak”
P = “kalo setelah tempat duduk berubah-ubah nyaman gak?
P10 = “nyaman kak kalo dapet sebangku sama yang pintar,
soalnya bisa kerjasama”
P = “oh gitu. Kalo terakhir duduk dimana pas pos-test?”
P10 = “di belakang pojok kak”
P = “nyaman gak pas duduk di situ?”
P10 = “kurang nyaman kak, temen sebangku ngajak ngobrol trus
kalo ada soal-soal dia gak mau ngitung sendiri”
P = “pas ngerjain soal postest dia nyontek kamu gak?”
P10 = “pas postest dia ngerjain sendiri kak, jadi aku juga bisa
fokus ngitung sendiri”
P = “wah bagus itu”
Dari wawancara di atas P10 nyaman ketika duduk dengan teman
sebangku yang pintar biar bisa diajak kerjasama. Selain itu, P10 tidak
nyaman dengan posisi tempat duduk yang terakhir ketika mengerjakan
pos-test yaitu di belakang pojok. Lalu ketika duduk di bagian belakang
P10 tidak nyaman karena teman sebangkunya tidak mau mengerjakan soal
latihan dengan sendiri, teman sebangkunya hanya tinggal menyontek hasil
hitungan dari P10. Namun disisi lain, dpat dilihat dari hasil angket dimana
P10 dalam menjawab beberapa pertanyaan yang mendapat skor rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
dari tiap pertanyaan. Terlihat pada hasil angket P10 pada pertanyaan item
nomer 4, 7, 12, 14, 20, dan 25 seperti di bawah ini.
4. Saya akan membaca ulang materi yang akan digunakan untuk
ulangan harian
7. Saya tidak akan membaca ulang materi yang akan digunakan
untuk ulangan harian
12. Saya akan tetap sibuk dengan diri sendiri ketika guru mata
pelajaran matematika sudah masuk kelas
14. Ketika saya sudah selesai mengerjakan soal-soal, saya tidak
akan mengecek kembali jawaban saya
20. Saya akan pergi bermain dan tidak akan membuka dan
mengulang kembali materi pembelajaran matematika ketika di
rumah
25. Saya tidak nyaman dengan posisi tempat duduk yang sekarang
Pada pernyataan nomer 4, P10 menjawab tidak pernah terlihat pada
Tabel 4.2 yang artinya bahwa P10 tidak pernah membaca ulang materi
yang akan digunakan untuk ulangan harian. Untuk pernyataan nomer 7,
P10 menjawab sangat sering yang artinya P10 sangat sangat sering tidak
melakukan membaca materi yang akan digunakan untuk ulangan harian.
Untuk pernyataan nomer 12, P10 menjawab sangat sering yang artinya
P10 sangat sering melakukan aktifitas sendiri ketika guru mata pelajaran
matematika sudah masuk kelas. Untuk pernyataan nomer 14, P10
menjawab sangat sering yang artinya P10 sering tidak mengecek atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
meneliti pekerjaannya. Untuk pernyataan nomer 20, P10 menjawab sangat
sering yang artinya P10 sangat sering bermain saat ada di rumah dan tidak
mengulang materi yang sudah pelajari di sekolahan. Sedamgkan untuk
pernyataan nomer 25, P10 menjawab sangat sering yang artinya P10 tidak
nyaman dengan posisi duduk yang sekarang. Namun, motivasi P10 masuk
dalam kategori sedang, nilai hasil belajarnya meningkat dari 60 menjadi
74, hasil belajar pretestnya masuk kategori rendah, dan pada hasil belajar
pos-testnya masuk kategori sedang. Dapat disimpulkan bahwa posisi
tempat duduk tidak memengaruhi motivasi dan hasil belajar P10 seperti
posisi tempat duduk dan dengan siapa teman sebelahnya. Terlihat bahwa
sebelum tempat duduk diudah P10 merasa lumayan nyaman dengan teman
sebangkunya namun merasa tidak nyaman dengan posisi tempat duduk.
Sedangkan, pada postest P10 merasa kurangnyaman dengan posisi tempat
duduknya. Ternyata motivasi P10 dipengaruhi oleh posisi tempat duduk
dan teman sebangkunya. Jadi posisi tempat duduk yang di bagian depan,
belakang atau sampng dan personal dapat memengaruhi motivasi P10.
3) P7 = Siswa nomer absen 7
P = “ingat gak kamu sebelum tempat duduknya di ubah-ubah,
duduknya dimana?”
P7 = “ingat kak, di sebelah kanan nomor 2 dari depan”
P = “oh sama si R ya” (R adalah temen sebangku saat sebelum
tempat duduknya di ubah)
P7 = “iya kak”
P = “gimana? Nyaman gak duduk sama si R?”
P7 = “kurang nyaman aku kak, di tanyain diem aja dia”
P = “oh gitu. Kamu pernah bantu dia menghitung gak?”
P7 = “kadang kak, kalo dia belum selesai-selesai ngerjain soal
nya”
P = “wah bagus itu. Terus setelah tempat duduknya di ubah-ubah
nyaman gak?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
P7 = “nyaman kak, aku lebih suka kalo duduknya sering di ubah-
ubah gitu”
P = “kok bisa nyaman?”
P7 = “soalnya dapat suasana baru, terus kalo dapat temen yang
pintar bisa kerjasama”
P = “terus ketika tempat duduk yang terakhir nyaman gak”
P7 = “nyaman kak, soalnya di depan jadi gak ada yang ganggu”
P = “kamu emang suka duduk di depan ya?”
P7 = “iya kak”
Dari hasil wawancara dengan P7, P7 merasa kurang nyaman dengan
teman sebangkunya ketika tempat duduknya belum berubah. Sehingga
P7 kurang bisa fokus ke pembelajaran. Namun setelah tempat duduknya
berubah-ubah, P7 merasa nyaman karena mendapatkan suasana belajar
yang baru dan ketika sebangku dengan siswa yang pintar P7 bisa
bekerja sama. Selain itu P7 merasa nyaman kalo tempat duduknya ada
pada bagian depan. Terlihat juga pada hasil angket pada pernyataan
yang terkait dengan posisi tempat duduk seperti berikut.
23. Saya nyaman dengan posisi tempat duduk yang sekarang
25. Saya tidak nyaman dengan posisi tempat duduk yang
sekarang
Pada pernyataan nomer 23, P7 menjawab sangat sering yang artinya
P7 sangat nyaman dengan posisi tempat duduk yang terakhir (setelah
tempat duduk di ubah-ubah). Sedangkan untuk pernyataan nomer 25,
P7 menjawab pernah yang artinya P7 pernah merasa tidak nyaman
ketika posisi tempat duduknya berubah. Motivasi P7 masuk dalam
kategori tinggi, nilai hasil belajarnya meningkat dari 90 menjadi 100
dan hasil belajar pretestnya dan postest masuk kategori sangat tinggi.
Dapat disimpulkan bahwa tempat duduk memengaruhi motivasi belajar
P7 seperti posisi tempat duduk dan dengan siapa teman sebelahnya. P7
terlihat bahwa pada posisi tempat duduk sebelum di ubah kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
merasa nyaman. sedangkan setelah posisi duduk di ubah-ubah P7
merasa nyaman dengan teman sebangkunya dan merasa nyaman dengan
posisi tempat duduknya. Hal tersebut sesuai dengan hasil angket P7
yang menjawab nyaman terhadap posisi tempat duduk yang berada di
depan. Ternyata motivasi P7 dipengaruhi oleh teman di sebelahnya dan
posisi tempat duduknya. Jadi posisi tempat duduk di depan, belakang
atau samping dan personal memengaruhi motivasi P7.
4) P21 = Siswa nomer absen 21
P = “ingat gak kamu sebelum tempat duduknya di ubah-ubah,
duduknya dimana?”
P21 = “ingat kak, nomor 2 dari belakang yang ujung”
P = “oh disitu, kayak kmu sering ngobrol deh sama temen
sebangkumu”
P21 = “tau aja, dia yang mulai kak”
P = “ya tau dong, terus nyaman gak duduk di belakang?”
P21 = “nyaman kak”
P = “nyamannya gimana?”
P21 = “kalo di belakang bisa ngobrol dengan temen”
P = “oh gitu. Terus ada masalah gk sama penglihatan di papan
tulis?”
P21 = “gak ada kak, tetep kelihatan kok dari belakang”
P = “ya syukur kalo kelihatan. Terus pas ngerjain pos-test kamu
duduk dimana?”
P21 = “di depan kak”
P = “nyaman gak duduk di depan?”
P21 = “nyaman kak, soalnya di depan bisa lebih paham”
P = “kalo duduk di depan kira-kira ada yang ganggu gak?”
P21 = “ada kak, temen yang bangku belakang sering ganggu”
P = “kamu juga sering ngerjain soal di depan kan?”
P21 = “iya kak, kalo dapet temen sebangku yang pintar aku berani
ngerjain di depan”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
P = “oh gitu. Berarti kamu suka kalo tempat duduknya di ubah-
ubah kayak gitu?”
P21 = “suka kak, seru kalo di ubah-ubah posisi tempat duduknya”
P = “serunya dimana?”
P21 = “serunya kalo dapet duduk yang sama-sama suka ngobrol
dan pintar, jadi bisa kerjasama”
P = “oh begitu”
Melihat wawancara di atas P21 merasa nyaman ketika tempat
duduknya belum berubah karena teman sebangkunya yang pintar
dalam menghitung, P21 juga merasa bisa melihat jelas ketika duduk di
belakang. Lalu setelah tempat duduknya di ubah, P21 tetap merasa
nyaman dengan duduk di bagian depan tetapi P21 terkang di ganggu
dengan teman di belakangnya. Kemudian dengan posisi tempat duduk
yang di ubah-ubah, P21 menjadi sering mengerjakan soal di depan.
Namun disisi lain, dapat dilihat dari hasil angket yang dimana P21
dalam menjawab beberapa pernyataan mendapat skor yang rendah dari
tiap pernyataan.
Melihat hasil wawancara di atas bahwa setiap siswa mempunyai
jawaban yang berbeda. Terdapat siswa yang menjawab nyaman atau
tidak nyaman. Menurut Ronald L. Partin (2009:14) pengaturan tempat
duduk termasuk dalam lingkungan fisik kelas. Lingkungan fisik adalah
tempat di mana siswa belajar yang dapat membuat siswa nyaman atau
tidak. Motivasi belajar berpengaruh akan hal tersebut karena jika
tampat tertata rapi, belajarnya teratu maka akan mendorong seseorang
bergairah untuk belajar, begitupun sebaliknya. Berdasarkan hal di atas
dapat disimpulkan bahwa pengaturan tempat duduk dapat membuat
siswa nyaman dalam mengikuti proses pembelajaran. Kenyamanan ini
lah yang dapat mendorong siswa untuk belajar. Jadi dapat disimpulkan
pengaturan tempat duduk yang memperhatikan di depan, belakang,
samping kanan atau kiri dan teman sebelah memengaruhi motivasi
belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
2. Analisis dan Pembahasan Pengaruh Posisi Tempat Duduk
Terhadap Hasil Belajar siswa Kelas VII B
Data hasil belajar siswa dapat dideskripsikan menjadi data
kelompok sebagai berikut :
a) Pretest
Melihat dari perhitungan di atas padat ditentukan rentang
sebagai berikut :
Tabel 4.4 Kategori Hasil Belajar (Pretest)
Rumus Klasifikasi Frekuensi Siswa Presentase
Sangat
Rendah
5 P6, P8,
P12, P16,
P19
23,809%
Rendah 1 P10 4,762%
Sedang 6 P4, P9,
P13, P14,
P15, P17
28,571%
Tinggi 1 P1 4,762%
Sangat
Tinggi
8 P2, P3, P5,
P7, P13,
P18, P20,
P21
38,095%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
b) Postest
Melihat dari perhitungan di atas dapat ditentukan rentang sebagai
berikut :
Tabel 4.5 Kategori Hasil Belajar (Postest)
Rumus Klasifikasi Frekuensi Siswa Presentase
Sangat
Rendah
1 P16 4,762
Rendah 0 - -
Sedang 3 P3, P8, P10 14,286
Tinggi 11 P2, P5, P9,
P11, P12,
P14, P15,
P17, P18,
P19, P20
52,381
Sangat
Tinggi
6 P1, P4, P6,
P7, P13,
P21
28,571
Dilihat dari skor hasil belajar siswa di atas, hasil belajar
siswa mengalami peningkatan. Pada tabel di bawah terlihat bahwa
ada beberapa siswa yang mengalami peningkatan dan penurunan
pada skor hasil belajar dengan materi Perbandingan (Senilai dan
Berbalik Nilai). Selain itu, hampir semua siswa sudah tuntas
memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 70.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel 4.6 Keterangan Hasil Belajar Siswa
No. Absen
Siswa
Kriteria
KKM Keterangan
Pre-test Pos-test
1 Tuntas Tuntas Mingkat 10 skor
2 Tuntas Tuntas Turun 6 skor
3 Tuntas Tuntas Turun 29 skor
4 Tuntas Tuntas Meningkat 23 skor
5 Tuntas Tuntas Turun 18 skor
6 Tidak
Tuntas Tuntas Meningkat 50 skor
7 Tuntas Tuntas Meningkat 10 skor
8 Tidak
Tuntas
Tidak
Tuntas Meningkat 18 skor
9 Tuntas Tuntas Meningkat 8 skor
10 Tidak
Tuntas Tuntas Meningkat 14 skor
11 Tidak
Tuntas Tuntas Meningkat 42 skor
12 Tuntas Tuntas Turun 13 skor
13 Tuntas Tuntas Meningkat 25 skor
14 Tuntas Tuntas Meningkat 10 skor
15 Tuntas Tuntas Meningkat 14 skor
16 Tidak
Tuntas
Tidak
Tuntas Turun 1 skor
17 Tuntas Tuntas Meningkat 10 skor
18 Tuntas Tuntas Turun 16 skor
19 Tidak
Tuntas Tuntas Meningkat 33 skor
20 Tuntas Tuntas Turun 16 skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
21 Tuntas Tuntas Meningkat 8 skor
Tidak
Tuntas 6 siswa 2 siswa Meningkat = 14 siswa
Tuntas 15 siswa 19 siswa Menurun = 7 siswa
Dilihat dari Tabel 4.6 terlihat ketika siswa tempat duduknya
diubah, hasil belajar siswa mengalami peningkatan yaitu sebanyak 14
siswa hasil belajarnya meningkat. Selain itu dapat terlihat juga siswa yang
hasil belajarnya memenuhi KKM. Pada soal pretest sebanyak 6 siswa yang
belum tuntas atau tidak memenuhi KKM dan sebanyak 15 siswa yang
tuntas. Sedangkan pada soal posttest hampir semua siswa tuntas atau
memenuhi KKM, yaitu sebanyak 19 siswa yang memenuhi KKM dan 2
siswa yang belum memenuhi KKM.
Peningkatan hasil belajar siswa juga dapat dilihat dari rata-rata
setiap pemberian tes tersebut. Pada pretest yaitu sebelum berubahnya
posisi tempat duduk rata-rata kelasnya mendapatkan skor 73,81 dan pada
posttest yaitu sesudah posisi tempat duduk diubah rata-rata kelasnya
mendapatkan skor 82,19. Rata-rata kelas hasil belajar siswa mengalami
peningkatan sebesar 8,38.
Dari mengetahui hasil nilai pretest dan postest terdapat siswa yang
mengalami peningkatan dan penurunan terhadap hasil belajar terlihat
bahwa posisi tempat duduk memengaruhi mereka dalam proses
mengerjakan soal posttest. Secara umum, posisi tempat duduk
memengaruhi hasil belajar siswa dengan mempertimbangkan posisi di
depan, belakang, samping kanan atau kiri dan teman sebelah. Ada yang
posisi tempat duduk yang mendukung tapi teman sebelahnya bikin tidak
nyaman, begitupun sebaliknya. Hal tersebut sesuai dengan Syaiful Bahri
Djamarah (2010:204) yang menyatakan bahwa pengaturan tempat duduk
termasuk dalam uraian pada masalah penataan ruang kelas. Beliau
menjelaskan bahwa tempat duduk memengaruhi siswa dlam belajar seperti
bila tempat duduknya bagus, tidak terlalu besar, tidak terlalu rendah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
bundar, persegi empat panjang, sesuai dengan keadaan tubuh siswa, maka
siswa akan dapat belajar dengan tenang.
Pada skripsi yang berjudul Pengaruh Posisi Tempat Duduk
Terhadap Motivasi Belajar dan Hasil Belajar siswa Kelas VII SMP Santo
Aloysius Turi Tahun Ajaran 2015/2016 pada Pokok Bahasan Lingkaran
dan Bangun Ruang disusun oleh Grace Nindita menyatakan bahwa
lingkungan pembelajaran yaitu salah satunya pengaturan tempat duduk
dapat membuat siswa nyaman dalam mengikuti proses pembelajaran.
Kenyamanan siswa tersebut dapat berdampak pada hasil belajar siswa.
Menurut Euis Karwati dan Donni Juni Priansa (2014:45) mengemukakan
bahwa ruang kelas memengaruhi proses dan hasil belajar siswa. Ruang
kelas yang yaman perlu diciptakan agar siswa tidak merasa bosan sehingga
mengakibatkan proses pembelajaran tidak optimal. Jadi dapat disimpulkan
pengaturan tempat duduk yang memperhatikan posisi di depan, belakang,
samping kanan atau kiri mempengaruhi hasil belajar siswa.
C. Keterbatasan Penelitian
Kelemahan penelitian ini yang utama adalah kurangnya waktu saat
melakukan wawancara mengakibatkan wawancara kurang maksimal
karena saat wawancara peneliti melakukan wawancara bersamaan dan saat
jam pembelajaran matematika. Selain itu adanya beberapa siswa dalam
menjawab instrument angket tidak valid dengan yang udah di alami
selama pembelajaran matematika di dalam kelas.
Kelemahan lainnya adalah pemberian angket kepada siswa yang
cenderung singkat yaitu setelah mengerjakan soal postest. Hal tersebut
membuat siswa harus mengisi secara cepat dan mengingat posisi tempat
duduk sebelum posisi duduknya dirubah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
66
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab
sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur Wedi tahun
ajaran 2019/2020 yang mempelajari matematika dengan kondisi
lingkungan fisik siswa seperti tempat duduk yang memperhatikan
posisi di depan, belakang, samping kanan atau samping kiri,
mengalami peningkatan. Hal tersebut terlihat pada skor setiap
siswa pada instrument soal. Terlihat bahwa pada sebelum posisi
tempat duduk diubah atau sebelum dilakukannya pretest siswa
yang tidak tuntas 6 siswa dan siswa yang tuntas 15 siswa.
Sedangkan setelah posisi tempat duduk diubah atau setelah
dilakukannya pretest terdapat 2 siswa yang tidak tuntas, 19 siswa
yang tuntas, 14 siswa yang mengalami peningkatan dan 7 siswa
menurun pada hasil belajar. Rata-rata kelas meningkat dari sebelum
diubah sebesar 73,81 dan setelah diubah sebesar 82,19. Kemudian
dari hasil wawancara terlihat bahwa hasil belajar mereka
dipengaruhi oleh posisi tempat duduk seperti ada siswa merasa
tidak nyaman dengan posisi tempat duduk waktu mengerjakan
postest yang berakibat siswa tidak optimal dalam mengerjakan
postest.
2. Motivasi belajar siswa kelas VII B SMP Pangudi Luhur Wedi
tahun ajaran 2019/2020 yang mempelajari matematika dengan
kondisi lingkungan fisik siswa seperti posisi tempat duduk
tergolong sedang. Hasil tersebut terlihat pada skor total dan kriteria
angket motivasi belajar serta dapat dilihat juga pada hasil angket
siswa tiap pernyataan. Selain itu, dari hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
wawancara terlihat bahwa motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh
posisi tempat duduk yang mempertimbangkan didepan, belakang,
samping kanan atau samping kiri dan dengan siapa teman
sebangkunya. Terlihat ada siswa yang merasa nyaman dan tidak
nyaman dengan perubahan posisi tempat duduk. Hal tersebut
berakibat pada aspek-aspek angket motivasi siswa yang berdampak
pada motivasi siswa dalam belajar seperti salah satunya tidak
memperhatikan guru ketika guru menjelaskan materi di depan
kelas.
B. Saran
1. Guru mata pelajaran matematika merubah posisi temapat duduk siswa
yang lebih bervariasi agar siswa bisa lebih beradaptasi dengan
lingkungan dan teman sekelasnya serta harus melihat sekeliling siswa
yang dapat mempengaruhi hasil belajar dan motivasi siswa seperti
lingkungan sekolah siswa yaitu lingkungan fisik siswa agar dapat
mendukung pembelajaran siswa di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
DAFTAR PUSTAKA
A.M. Sardiman. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta:
Rajawali Pers.
Ambarsari, Luthfiana. 2015. Kenyamanan Belajar Siswa Di Kelas IV SD Negeri
Se-Kecamatan Pakualaman Tahun Ajaran 2014/2015. SKRIPSI:
Universitas Negeri Yogyakarta.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Hakim, Thursan. 2005. Belajar Secara Efektif. Jakarta: Puspa Swara.
Hastri, Grace Nindita Pranamya. 2017. Pengaruh Posisi Tempat Duduk Terhadap
Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Santo
Aloysius Turi Tahun Ajaran 2015.2016 Pada Pokok Bahasan
Lingkaran dan Bangun Ruang. SKRIPSI: Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Imron, Ali. 1996. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya.
Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi
Pressindo.
Karwati, Euis dan Donni Juni Priansa. 2014. MANAJEMEN KELAS (Classroom
Management) Guru Profesional yang Inspriatif, kreatif,
Menyenangkan, dan Berprestasi. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Mustafa, Zainal EQ. 2009. Mengaruhi Variabel Hingga Instrumentasi.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Mustofa, Nita Agustin. 2017. Efek Posisi Tempat Duduk Peserta Didik Terhadap
Prestasi Belajar Peserta Didik Sekolah Dasar Negeri Di
Kecamatan Talun Blitar. SKRIPSI: Universitas Negeri Malang.
Natawijaya, Rachman. 1997. Konsep Dasar Penelitian Tindakan. Bandung:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Negoro, ST., dan B. Harahap. 1982. ENSIKLOPEDIA MATEMATIKA. Jakarta
Timur: Ghalia Indonesia.
Paranto, Sugeng. 1981. Motivasi Dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Partin, Ronald L. 2009. Kiat Nyaman Mengajar di dalam Kelas,Edisi Ke-2, Jilid
1. Jakarta Barat: PT Indeks.
Rahyudi, Heri. 2014. Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik.
Bandung: Musa Media.
Retnosari, Fransiska Dian. 2017. Analisis Kemampuan Mahasiswa Program Studi
Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma Mengenai
Materi Kesebangunan dan Kekongruenan. SKRIPSI: Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Siregar, Eveline, dkk. 2011. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Sudjana, Nana. 1990. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Widoyoko, S. Eko Putro. 2009. EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN
Panduan Praktis bagi Pendidikan dan Calon Pendidikan.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Winarno, Bayu. 2012. Pengaruh Lingkungan Belajar dan Motivasi Berprestasi
Terhadap Hasil Belajar Siswa Kompetensi Keahlian Teknik
Otomasi Industri Di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Depok
Yogyakarta. SKRIPSI: Universitas Negeri Yogyakarta.
Winkel, W.S. 2014. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Sketsa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Lampiran 1 Kisi-kisi Instrumen Soal
N
o
Kompetensi
Dasar
Indikator Soal Jumlah Soal Nomor Soal Tuntu
tan Pil.
Gan
Uraian
Soal Pre Test
1 3.7
Menjelaskan
rasio dua
besaran
(satuannya
sama dan
berbeda).
Menentukan
konsep
perbandingan
4 1, 2, 3,
dan 4
C1
2 4.7
Menyelesaik
an masalah
yang
berkaitan
dengan rasio
dua besaran
(satuannya
sama dan
berbeda).
Menggunkan
konsep
perbandingan
senilai dalam
masalah nyata
3 1, 2,
dan 3
C2
3 4.8
Menyelesaik
an masalah
yang
berkaitan
dengan
perbandingan
senilai dan
berbalik
nilai.
Menyelesaikan
masalah proporsi
dengan
perbandingan
senilai
2 1 dan 2 C2
Menyelesaikan
masalah proporsi
dengan
perbandingan
berbalik nilai
1 4 C2
Soal Pos Test
4 3.7
Menjelaskan
rasio dua
besaran
(satuannya
sama dan
berbeda).
Menentukan
konsep
perbandingan
3 1 1 dan 2
C2
Menentukan
perbandingan dua
besaran dengan
satuan berbeda
2 2 dan
3
C2
5 3.8
Menganalisis
perbandingan
senilai dan
berbalik nilai
Menggunkan
konsep
perbandingan
senilai dalam
masalah nyata
2 4 dan
5
C2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
dengan
menggunaka
n tabel data,
grafik dan
persamaan.
Menggunakan
tabel dalam
menyelesaikan
masalah nyata
2 7 dan
10
C3
6 4.7
Menyelesaik
an masalah
yang
berkaitan
dengan rasio
dua besaran
(satuannya
sama dan
berbeda).
Menyelesaikan
masalah
perbandingan dan
skala
1 3
C2
Menggunakan
konsep skala
2 6 dan
9
C2
7 4.8
Menyelesaik
an masalah
yang
berkaitan
dengan
perbandingan
senilai dan
berbalik
nilai.
Menyelesaikan
masalah proporsi 2 4 dan 5
C2
Menggunakan
konsep
perbandingan
berbalik nilai
dalam masalah
nyata.
1 8
C2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Hari/tanggal : Rabu, 15 Januari 2020
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : Perbandingan
Alokasi Waktu : 40 Menit
Petunjuk umum:
1. Berdoalah sebelum memulai mengerjakan
2. Bacalah soal dan kerjakan dengan teliti
3. Kerjakan soal sendiri, tidak boleh kerjasama dengan teman sebangku dan
taman yang lain.
4. Selama mengerjakan buku pelajaran di masukkan ke dalam tas.
A. Pilihlah jawaban yang
benar1. Harga 6 meter kain Rp 90.000,00.
Harga 25 meter kain adalah adalah ....
a. RP 300.000,00
b. Rp 375.000,00
c. Rp 450.000,00
d. Rp 525.000,00
2. Sebuah mobil memerlukan 5 liter
bensin untuk menempuh jarak 60 km.
Jika mobil tersebut menghabiskan 40
liter bensin, maka jarak yang
ditempuh adalah ....
a. 200 km
b. 240 km
c. 300 km
d. 480 km
3. Untuk membuat 5 potong kue
diperlukan 500 gram gula. Jika
banyak gula yang disediakan 2000
gram, maka banyaknya kue yang
bisa dibuat sebanyak .... potong kue
a. 10
b. 15
c. 20
d. 25
4. Pak Raden membagikan uang
kepada 45 anak. Masing-masing
anak mendapat Rp 4.000,00. Jika
uang itu dibagikan kepada 60 anak,
maka uang yang diterima masing-
masing anak adalah ....
a. Rp 2.000,00
b. Rp 2.500,00
c. Rp 2.750,00
d. Rp 3.000,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
B. Sederhanakan perbandingan-perbandingan berikut:
1.
3.
2.
4.
C. Carilah nilai dari a dan b
1. 18 : 81 = a : 27
2. 12 : (b + 4) = 39 : 52
Kunci Jawaban Soal Pretest
A. Pilihlah Jawaban yang Benar
1. Harga 6 meter kain Rp 90.000,00. Harga 25 meter kain adalah adalah
....
Pembahasan
6 meter → Rp 90.000
25 meter → p ?
a/b = n/p
a.p = n.b
6/25 = 90.000/p
6.p = 90.000.25
6p = 2.250.000
p = 2.250.000/6 = Rp 375.000
Cara cepat
Jenis perbandingan = senilai
a = 25
b = 6 (diketahui) jadi penyebut
n = 90.000
p = a/b x n
p = 25/6 x 90.000
p = Rp 375.000
Jadi harga 25 meter kain adalah adalah Rp 375.000,00
Jawaban : b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
2. Sebuah mobil memerlukan 5 liter bensin untuk menempuh jarak 60
km. Jika mobil tersebut menghabiskan 40 liter bensin, maka jarak yang
ditempuh adalah ....
Pembahasan
5 liter → 60 km
40 liter → p ?
a/b = n/p
a.p = n.b
5/40 = 60/p
5.p = 60.40
5p = 2.400
p = 2.400/5 = 480
Cara cepat
Jenis perbandingan = senilai
a = 40
b = 5 (diketahui) jadi penyebut
n = 60
p = a/b x n
p = 40/5 x 60
p = 480
Jadi jika mobil tersebut menghabiskan 40 liter bensin, maka jarak yang
ditempuh adalah 480 km
Jawaban : d
3. Untuk membuat 5 potong kue diperlukan 500 gram gula. Jika banyak
gula yang disediakan 2000 gram, maka banyaknya kue yang bisa
dibuat sebanyak .... potong kue
Pembahasan
500 gram → 5 kue
2000 gram → p ?
a/b = n/p
a.p = n.b
500/2000 = 5/p
500.p = 2000.5
500p = 10.000
p = 10.000/500 = 20
Cara cepat
Jenis perbandingan = senilai
a = 2000
b = 500 (diketahui) jadi penyebut
n = 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
p = a/b x n
p = 2000/500 x 5
p = 10.000/500 = 20
Jadi banyaknya kue yang bisa dibuat sebanyak 20 potong kue
Jawaban : c
4. Pak Raden membagikan uang kepada 45 anak. Masing-masing anak
mendapat Rp 4.000,00. Jika uang itu dibagikan kepada 60 anak, maka
uang yang diterima masing-masing anak adalah ....
Pembahasan
45 anak → Rp 4.000,00
60 anak → p ?
a/b = p/n
p.b = a.n
45/60 = p/4.000
p x 60 = 45 x 4.000
60p = 180.000
p = 180.000/60 = Rp 3.000,00
Cara cepat
Jenis perbandingan = berbalik nilai
a = 45 (diketahui) jadi pembilang
b = 60
n = 4.000
p = a/b x n
p = 45/60 x 4.000
p = 3.000
Jadi, jika uang itu dibagikan kepada 60 anak, maka uang yang diterima
masing-masing anak adalah Rp 3.000,00
Jawaban : d
B. Sederhanakan Perbandingan Berikut
1.
3.
2.
4.
C. Carilah nilai dari a dan b
1. 18 : 81 = a : 27
Penyelesaian :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
2. 12 : (b + 4) = 39 : 52
Penyelesaian :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Hari/tanggal : 30 Januari 2020
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : Perbandingan
Alokasi Waktu : 60 Menit
Petunjuk umum:
5. Berdoalah sebelum memulai mengerjakan
6. Bacalah soal dan kerjakan dengan teliti
7. Kerjakan soal sendiri, tidak boleh kerjasama dengan teman sebangku dan
taman yang lain.
8. Selama mengerjakan buku pelajaran di masukkan ke dalam tas.
A. Soal Pilihan Ganda1. Jika usia Ayah 45 tahun dan Ina 15 tahun
maka bentuk perbandingannya adalah …
a. 9 : 8 c. 3 : 2
b. 5 : 3 d. 3 : 1
2. Perbandingan 75 kg dengan 1 kuintal
dapat ditulis …
a. 4 : 3 c. 2 : 1
b. 3 : 4 d. 1 : 2
3. Perbandingan 15 km : 30.000 m. dapat
dituliskan …
a. 1 : 2 c. 2 : 4
b. 1 : 3 d. 5 : 4
4. 1 lusin baju dibeli dengan harga Rp
480.000,00. Berapakah harga 15 baju yang
sama …
a. Rp 600.000,00
b. Rp 700.000,00
c. Rp 800.000,00
d. Rp 900.000,00
5. Jika harga 7 kg cabe adalah Rp 350.000,00
Tentukan harga 2 kg cabe …
a. Rp 50.000,00
b. Rp 100.000,00
c. Rp 175.000,00
d. Rp 700.000,00
6. Pada peta jarak kota A dan kota B adalah
8 cm. jika skala pada peta adalah
1 : 500.000, maka berapakah jarak
sebenarnya kedua kota tersebut …
a. 4 km c. 40 km
b. 5 km d. 50 km
7. Perhatikan tabel berikut.
Domba Hari
72 10
90 X
Untuk 72 domba menghabiskan
makanannya 10 hari, jika 90 domba,
berapa hari domba akan menghabiskan
makanannya … hari.
a. 9 c. 7
b. 8 d. 6
8. Sebuah proyek selesai dikerjakan oleh 8
orang selama 15 hari supaya proyek
selesai dalam waktu 12 hari, berapa
banyak pekerja yang diperlukan …
a. 10 c. 12
b. 11 d. 13
9. Pada sebuah peta jarak tempat A dan B
adalah 3 cm, padahal jarak A dan B
sebenarnya 450 km. tentukan skala yang
digunakan pada peta …
a. 1 : 45.000.000
b. 1 : 30.000.000
c. 1 : 15.000.000
d. 1 : 10.000.000
10. Umur ayah adalah 3 kali umur Dinda, jika
jumlah umur ayah dan Dinda adalah 64
tahun, berapakah umur Dinda …
a. 14 tahun
b. 15 tahun
c. 16 tahun
d. 17 tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
B. Soal Uraian
3. Jika , maka adalah …
4. Jika , maka sama
dengan …
5. Denah sebuah rumah berukuran 6 cm : 10 cm. jika skala yang
digunakan adalah 1 : 30.000, luas rumah sebenarnya adalah … m2.
6. Seorang pemborong akan membangun rumah dalam waktu 48 hari,
jika dikerjakan oleh 18 pekerja. Jika pemborong ingin selesai dalam
waktu 32 hari, banyaknya tambahan pekerja yang diperlukan adalah …
7. Seorang dapat membeli 35 buah buku tulis dengan harga Rp 1.350,00
perbuah. Jika dengan jumlah uang yang sama ia menghendaki membeli
45 buah buku tulis, maka harga tiap-tiap bukunya adalah …
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Kunci jawaban Soal Postest
(Ulangan Harian)
A. Soal Pilihan Ganda
1. Jika usia Ayah 45 tahun dan Ina 15 tahun maka bentuk
perbandingannya adalah …
Pembahasan :
Usia Ayah : Usia Ina
45 tahun : 15 tahun
= 45 : 15
= 3 : 1
Jadi perbandingan usia Ayah dan Ina adalah D. 3 : 1
2. Perbandingan 75 kg dengan 1 kuintal dapat ditulis …
Pembahasan :
75 kg : 1 kuintal
= 75 kg : 100 kg
= 3 : 4
Jadi perbandingannya adalah B. 3 : 4
3. Perbandingan 15 km : 30.000 m. dapat dituliskan …
Pembahasan :
15 km : 30.000 m
= 15 km : 30 km
= 1 : 2
Cara lain:
15 km : 30.000 m
= 15.000 m : 30.000 m
= 1 : 2
Jadi perbandingannya adalah A. 1 : 2
4. 1 lusin baju dibeli dengan harga Rp 480.000,00. Berapakah harga 15
baju yang sama …
Pembahasan :
1 lusin → Rp 480.000 Catatan: 1 lusi = 12
15 baju → p ?
a/b = n/p
a.p = n.b
12/15 = 480.000/p
4/5 = 480.000/p
4 . p = 5 . 480.000
4p = 2.400.000
p = 2.400.000/4
p = 600.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
p = Rp 600.000
Cara cepat Jenis perbandingan = senilai
a = 15
b = 12 (diketahui) jadi penyebut
n = 480.000
p = a/b x n
p = 15/12 x 480.000
p = Rp 600.000
Jadi harga baju 15 bijinya adalah A. Rp 600.000,00
5. Jika harga 7 kg cabe adalah Rp 350.000,00. Tentukan harga 2 kg cabe
…
Penyelesaian :
7 kg cabe → Rp 350.000,00
2 kg cabe → p ?
a/b = n/p
a.p = n.b
7/2 = 350.000/p
7.p = 350.000.2
7p = 700.000
p = 700.000/7 = Rp 100.000
Cara cepat
Jenis perbandingan = senilai
a = 2
b = 7 (diketahui) jadi penyebut
n = 350.000
p = a/b x n
p = 2/7 x 350.000
p = Rp 100.000
Jadi harga 2 kg cabe adalah B. Rp 100.000
6. Pada peta jarak kota A dan kota B adalah 8 cm. jika skala pada peta
adalah 1 : 500.000, maka berapakah jarak sebenarnya kedua kota
tersebut …
Penyelesaian :
Jarak Pada Peta (JP) = 8 cm
Skala pada peta (SP) = 1 : 500.000
8/1.500000
= 8.500000
= 4.000.000 cm
= 40 km
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Jadi jarak sebenarnya kota A dan B adalah C. 40 km
7. Perhatikan tabel berikut.
Domba Hari
72 10
90 X
Untuk 72 domba menghabiskan makanannya 10 hari, jika 90 domba,
berapa hari domba akan menghabiskan makanannya …
Penyelesaian :
72 domba → 10 hari
90 domba → X ?
a/b = p/X
a.p = X.b
72/90 = X/10
8/10 = X/10
10.X = 8.10
10X = 80
X= 80/10 = 8
Cara cepat
Jenis perbandingan = senilai
a = 72
b = 90 (diketahui) jadi penyebut
n = 10
X = a/b x n
X = 72/90 x 10
X = 8
Jadi 90 domba dapat menghabiskan makanannya selama B. 8 hari.
8. Sebuah proyek selesai dikerjakan oleh 8 orang selama 15 hari supaya
proyek selesai dalam waktu 12 hari, berapa banyak pekerja yang
diperlukan …
Penyelesaian :
15 hari → 8 orang
12 hari → p ?
a/b = p/n
p.b = a.n
15/12 = p/8
5/4 = p/8
4p = 5.8
p = 40/4 = 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Cara cepat
Jenis perbandingan = senilai
a = 15
b = 12 (diketahui) jadi penyebut
n = 8
X = a/b x n
X = 15/12 x 8
X = 10 orang
Jadi banyak pekerja yang diperlukan A. 10 orang
9. Pada sebuah peta jarak tempat A dan B adalah 3 cm, padahal jarak A
dan B sebenarnya 450 km. tentukan skala yang digunakan pada peta …
Penyelesaian :
Jarak pada peta (JP) = 3 cm
Jarak Sebenarnya (JS) = 450 km
Skala pada peta = JP/JS
= 3 cm/450 km
= 3 cm/45.000.000 cm
= 1 cm/15.000.000 cm
= 1 : 15.000.000
Jadi skala pada peta yang digunakan C. 1 : 15.000.000
10. Umur ayah adalah 3 kali umur Dinda, jika jumlah umur ayah dan
Dinda adalah 64 tahun, berapakah umur Dinda …
Penyelesaian :
Missal umur Dinda = A
Umur ayah = 3.A
Umur ayah di tambah umur Dinda = 64 tahun
3A + A = 64
4A = 64
A = 64/4
A = 16
Jadi umur Dinda adalah C. 16 tahun
B. Soal Esai
1. Jika , maka adalah …
Penyelesaian :
a = 5
b = 7
Disubsitusikan ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Jadi hasil perbandingannya adalah 7 : 34
2. Jika , maka sama
dengan …
Penyelesaian :
Misalkan a = 7
b = 3
Jadi a dan b yang terpenuhi a = 7 dan b = 3
Disubtitustikan ke
Jadi hasil perbandingannya adalah 61 : 23
3. Denah sebuah rumah berbentuk persegi panjang yang berukuran 6 cm :
10 cm. jika skala yang digunakan adalah 1 : 30.000, luas rumah
sebenranya adalah … m2.
Penyelesaian :
6 cm : 10 cm
Luas persegi panjang
Kemudian mencari luas rumah sebenarnya
Jadi luas rumah sebenarnya adalah
4. Seorang pemborong akan membangun rumah dalam waktu 48 hari,
jika dikerjakan oleh 18 pekerja. Jika pemborong ingin selesai dalam
waktu 32 hari, banyaknya tambahan pekerja yang diperlukan adalah …
Penyelesaian :
48 hari → 18 orang
32 hari → p ?
a/b = p/n
p.b = a.n
48/32 = p/18
3/2 = p/18
2p = 3.18
2p = 54
p = 54/2 = 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Jadi tambahan pekerja yang diperlukan 27 – 18 = 9 orang
5. Seorang dapat membeli 35 buah buku tulis dengan harga Rp 1.350,00
perbuah. Jika dengan jumlah uang yang sama ia menghendaki membeli
45 buah buku tulis, maka harga tiap-tiap bukunya adalah …
Penyelesaian :
35 buah → Rp 1.350,00
45 buah → p ?
a/b = p/n
p.b = a.n
35/45 = p/1.350
7/9 = p/1.350
9p = 7.1350
9p = 9450
p = 9450/9
p= Rp 1.050
Jadi harga tiap-tiap bukunya adalah Rp 1.050,00-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Lampiran 4 Kisi-kisi Kuisioner Motivasi Belajar Siswa
C. Pertanyaan yang termasuk ke dalam motivasi intrinsik
No Indikator Sub Indikator Nomer Angket
1 Mengetahui
persiapan siswa
dalam mengikuti
proses
pembelajaran
matematika
Mempersiapkan buku pelajaran
matematika dan perlengkapan lainnya
1,11
Menjaga sikap ketika guru sudah mulai
masuk kelas dan memulai pembelajaran
5,12
Memerhatikan guru yang di depan 2,9
Mempersiapkan diri sebelum menghadapi
ulangan atau kuis
4,7
2 Mengetahui sikap
siswa dalam
mengikuti proses
pembelajaran
matematika di
dalam kelas
Bertanya dengan guru atau teman jika ada
materi yang belum paham
3,8
Sikap ketika dihadapkan dengan
permasalahan dari soal
10,14
Memerhatikan guru ketika guru sedang
menjelaskan materi
6,16
Mengerjakan Ulangan Harian atau Ujian
lainnya
13,15
3 Mengetahui sikap
siswa dalam
menghadapi
pelajaran
matematika ketika
di rumah
Mengulang materi yang diperoleh dari
sekolahan
17,20
D. Pertanyaan yang termasuk kedalm motivasi ekstrinsik
4 Mengetahui sikap
siswa terhadap
pelajaran
matematika
Pengaruh dari lingkungan (teman)
terhadap pelajaran matematika
22
Sikap siswa untuk memperoleh nilai
matematika yang baik
24
5
Mengetahui
reaksi siswa
terhadap pelajaran
matematika
Pengaruh buku panduan seperti LKS atau
Buku Paket terhadap siswa
19
Tindakan siswa terhadap nilai jelek dan
baik
18,21
6.
Mengetahui sikap
siswa terhadap
perubahan tempat
duduk
Sikap siswa terhdap pelajaran matematika
sebelum posisi tempat duduk berubah
23
Sikap siswa terhadap pelajaran
matematika setelah posisi tempat duduk
berubah
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Lampiran 5
Nama :
No. Absen :
Lembar Kuesioner
Petunjuk pengisian angket:
1. Bacalah secara cermat setiap pernyataan yang telah tersedia
2. Angket ini tidak berpengaruh terhadap penilaian akademikmu. Oleh
karena itu, jawablah sesuai dengan jawabanmu
3. Jawablah dengan jujur dan jangan terpengaruh dengan orang lain
4. Berilah tanda centang (√) pada kolom jawaban yang kamu anggap sesuai
dengan jawabanmu
Keterangan pilihan jawaban :
SS = Sangan Sering S = Sering
P = Pernah TP = Tidak Pernah
No Pernyataan Pilihan Jawaban
SS S P TP
1. Semua buku pelajaran matematika saya sudah
siap di meja ketika guru mata pelajaran
matematika masuk kelas
2. Saya memperhatikan guru mata pelajaran
matematika ketika beliau menjelaskan materi di
kelas
3. Saya malu bertanya dengan guru atau dengan
teman yang sudah paham tentang materi
matematika yang belum saya pahami
4. Saya akan membaca ulang materi yang akan
digunakan untuk ulangan harian
5. Saya akan tenang memperhatikan guru mata
pelajaran matematika jika beliau sudah masuk
ke dalam kelas
6. Saya akan memperhatikan guru mata pelajaran
matematika ketika beliau menjelaskan materi
agar saya dapat mengerti
7. Saya tidak akan membaca ulang materi yang
akan digunakan untuk ulangan harian
8. Saya akan bertanya dengan guru atau teman
yang sudah paham tentang materi matematika
yang belum saya pahami
9. Saya tidak memperhatikan guru mata pelajaran
matematika ketika beliau menjelaskan materi di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
kelas
10. Ketika saya sudah selesai mengerjakan soal-
soal, saya akan mengecek kembali jawaban saya
11. Di atas meja saya tidak ada buku pelajaran
matematika ketika guru mata pelajaran
matematika masuk ke kelas
12. Saya akan tetap sibuk dengan diri sendiri ketika
guru mata pelajaran matematika sudah masuk
kelas
13. Saya mengerjakan soal-soal ulangan harian
dengan kemampuan sendiri
14. Ketika saya sudah selasai mengerjakan soal-
soal, saya tidak akan mengecek kembali jawaban
saya
15. Saya mengerjakan soal-soal ulangan harian
dengan bertanya teman
16. Saya sibuk sendiri ketika guru mata pelajaran
matematika menjelaskan
17. Saya akan membuka dan mengulang kembali
materi pelajaran matematika ketika di rumah
18. Ketika mendapat nilai jelek pada ulangan mata
pelajaran matematika, saya akan berusaha
berlatih lebih giat lagi agar ulangan berikutnya
mendapat nilai yang lebih baik
19. Ketika belajar di sekolah atau rumah saya hanya
perlu buku panduan (buku paket) untuk
mendukung proses belajar saya
20. Saya akan pergi bermain dan tidak akan
membuka dan mengulang kembali materi
pelajaran matematika ketika di rumah
21. Ketika mendapatkan nilai baik pada ulangan
mata pelajaran matematika, saya akan belajar
lebih giat lagi untuk memperhatikan nilai
22. Saya akan mementingkan belajar ketika besok
ada ulangan matematika dari pada bermain
dengan teman
23. Saya nyaman dengan posisi tempat duduk yang
sekarang
24. Saya tidak akan berlatih menyelasaikan soal dan
bertanya kepada teman atau guru jika ada materi
yang susah ketika menjelang ulangan harian
25. Saya tidak nyaman dengan posisi tempat duduk
yang sekarang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Lampiran 6 Skor Setiap Siswa Pada Instrumen Angket
Subyek Butir Soal
Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 4 3 4 1 1 2 1 3 2 2 4 2 4 2 3 1 2 3 2 1 3 3 4 3 4 64
2 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 92
3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 4 4 3 4 1 4 83
4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 4 1 3 3 2 4 3 4 74
5 4 3 4 4 3 3 1 4 2 4 3 4 3 1 3 4 4 4 2 3 2 3 3 3 4 78
6 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 1 3 2 3 2 4 2 3 3 69
7 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 94
8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 74
9 2 2 4 3 4 3 3 2 3 2 1 3 2 3 2 3 2 4 2 3 2 2 3 4 1 65
10 3 4 2 1 3 2 1 3 4 3 3 1 3 1 4 3 4 3 2 1 3 4 3 4 1 66
11 2 4 1 3 2 3 3 4 3 3 3 1 2 2 3 4 4 4 4 4 3 4 1 4 1 72
12 4 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 80
13 2 4 3 2 4 4 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 4 1 4 73
14 3 3 2 3 3 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 1 4 3 3 3 2 3 78
15 2 4 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 66
16 1 2 3 1 2 2 4 2 3 2 3 3 2 4 3 4 2 1 2 4 2 1 2 4 4 63
17 3 2 3 2 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 76
18 3 3 2 2 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 79
19 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 4 3 3 2 4 3 2 2 4 3 1 2 4 4 70
20 4 3 4 3 3 3 2 4 4 3 4 4 3 3 4 2 3 3 1 2 3 3 4 4 4 80
21 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 1 4 3 2 2 2 3 4 4 3 4 3 4 2 4 79
Jumlah 59 63 61 53 61 62 57 63 65 59 63 65 57 59 62 67 57 67 43 64 59 58 62 62 63 1511
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Lampiran 7 Hasil Postest Siswa
1. Siswa Nomor Absen 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
2. Siswa Nomor Absen 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
3. Siswa Nomor Absen 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
4. Siswa Nomor Absen 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
5. Siswa Nomor Absen 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
6. Siswa nomor Absen 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Lampiran 8 Foto Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siswa
1. Siswa Nomor Absen 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
2. Siswa Nomor Absen 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
3. Siswa Nomor Absen 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
4. Siswa Nomor Absen 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lampiran 9 Validasi Soal
1. Soal Pretest
2. Soal Postest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Foto
1. Posisi Sebelum Dirubah
2. Posisi Saat Pretest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
3. Posisi Setelah Dirubah
4. Posisi Saat Postest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Lampiran 11 Surat Permohonan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Subyek
Y Butir Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 2 3 3 4 3 3 3 2 3 1 4 4 3 3 4 4 2 2 1 3 3 3 1 3 2 69
2 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 2 2 3 4 3 4 2 4 84
3 3 2 3 4 4 3 3 4 4 2 1 3 3 1 1 2 2 4 1 4 3 1 2 1 1 62
4 2 3 1 2 2 3 3 4 3 3 2 2 4 3 3 1 2 3 2 3 3 2 2 2 3 63
5 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 2 4 3 3 4 4 4 3 3 89
6 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 4 4 3 3 3 2 3 2 4 3 4 3 3 3 77
7 2 4 2 4 3 4 3 3 4 3 2 4 4 3 3 4 2 4 3 3 4 3 2 3 3 79
8 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 96
9 3 4 2 2 3 4 3 2 4 2 3 4 4 3 3 4 2 3 2 4 2 3 4 3 4 77
10 4 2 4 2 4 3 3 4 3 2 4 4 4 3 3 3 3 2 2 3 2 2 4 4 4 78
11 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 96
12 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 88
13 3 3 4 3 2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 84
14 4 4 3 4 3 4 3 4 4 1 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 1 86
15 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 1 4 4 3 2 3 2 84
16 2 2 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 2 4 2 4 3 3 2 4 3 3 4 4 4 82
17 2 3 4 3 2 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 3 3 2 3 2 2 3 2 4 2 74
18 4 3 4 3 2 3 1 4 3 3 4 3 4 2 3 3 3 4 2 4 2 3 1 2 2 72
19 4 3 4 4 4 4 3 4 1 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 90
20 1 2 3 1 2 2 4 2 3 2 3 3 2 4 3 4 2 1 2 4 2 1 2 4 4 63
X 62 63 67 63 60 65 68 65 67 55 71 74 74 63 64 68 55 64 45 70 64 59 61 64 62 1593
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
5054
5101
5425
5088
4838
5257
5475
5189
5355
4488
5762
5959
5951
5078
5158
5506
4482
5190
3655
5588
5207
4834
5022
5187
5022
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Dengan menggunakan rumus :
Maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Butir Soal Keterangan
1 0,615 Valid
2 0,573 Valid
3 0,520 Valid
4 0,412 Valid
5 0,418 Valid
6 0,573 Valid
7 0,401 Valid
8 0,071 Tidak Valid
9 0,117 Tidak Valid
10 0,571 Valid
11 0,620 Valid
12 0,585 Valid
13 0,446 Valid
14 0,415 Valid
15 0,405 Valid
16 0,523 Valid
17 0,662 Valid
18 0,499 Valid
19 0,463 Valid
20 0,106 Tidak Valid
21 0,675 Valid
22 0,781 Valid
23 0,733 Valid
24 0,514 Valid
25 0,402 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Recommended