View
27
Download
0
Category
Preview:
DESCRIPTION
abcd
Citation preview
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Pasar modal memiliki peran besar bagi perkonomian suatu negara karena
pasar modal menjalankan dua fungsi yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.
Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar menyediakan
fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang
memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer).
Pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan karena pasar modal memberikan
kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi pemilik dana,
sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih (Darmadji, 2011).
Perkembangan pasar modal di indonesia dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan yang sangat pesat. Kondisi perkembangan tersebut dapat dipantau
melalui besarnya volume perdagangan dan perkembangan Index Harga Saham
Gabungan (IHSG) di bursa saham.
Saham merupakan surat berharga sebagai bukti kepemilikan dalam suatu
perusahaan. Tujuan para investor dalam melakukan transaksi saham adalah
keuntungan (return) yang optimal. Return tersebut dapat berasal dari dividen yang
dibagikan oleh perusahaan yang menerbitkan saham tersebut (emiten) atau dapat
juga berupa selisih positif harga saham antara harga saham pada saat saham itu
dibeli dan harga pada saat saham tersebut dijual (capital gain). Akan tetapi dalam
2
menghitung return saja tidaklah cukup. Risiko dalam suatu investasi juga perlu
dipertimbangkan. Jogiyanto (2003) mengemukakan bahwa return dan risiko
merupakan dua hal yang tidak terpisah, karena pertimbangan suatu investasi
merupakan trade-off dari kedua faktor ini.
Menurut Meyer (1998), Analisis teknikal didefinisikan sebagai studi
terhadap suatu sekuritas atau pasar secara keseluruhan berdasarkan permintaan
dan penawaran. Pendekatan analisis ini menggunakan data pasar yang
dipublikasikan seperti harga saham, volume perdagangan saham, indeks harga
saham gabungan dan individu, serta faktor-faktor lain yang bersifat teknis.
Pendekatan analisis fundamental didasarkan pada suatu anggapan bahwa setiap
saham memiliki nilai intrinsik yang diestimasikan oleh investor.
Volume Perdagangan Saham diartikan sebagai jumlah lembar saham yang
diperdagangkan pada hari tertentu (Abdul dan Nasuhi,2000). Perdagangan suatu
saham yang aktif, yaitu dengan volume perdagangan yang besar, menunjukkan
bahwa saham tersebut.
Untuk menilai saham baik atau buruk dapat dilihat dari aktivitas
perdagangannya melalui trading day. Trading day adalah kurun waktu saham
diperdagangkan di lantai bursa.
Penelitian yang dilakukan oleh Rr. Iramani dan Ansyori Mahdi (2006)
menyatakan bahwa trading day berpengaruh signifikan terhadap return saham
harian pada Bursa Efek Jakarta tahun 2005, sedangkan menurut Luhgiatno (2011)
menyatakan bahwa trading day tidak berpengaruh signifikan terhadap return
saham.
3
Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu yang masih beragam, maka
dari itu perlu dilakukan penelitian kembali mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi return saham, dengan periode penelitian yang belum pernah diteliti
sebelumnya. Maka penelitian ini mengambil judul: PENGARUH VOLUME
PERDAGANGAN TERHADAP RETURN SAHAM DENGAN TRADING
DAY SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PERUSAHAAN DI
BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2013.
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan dari penelitian ini adalah perlunya pembuktian kembali
secara empiris karena adanya research gap dari hasil-hasil penelitian terdahulu.
Maka masalah penelitiannya yaitu masih terdapat perbedaan hasil penelitian
mengenai variabel yang berpengaruh terhadap return saham.
Berdasarkan permasalahan dan masalah penelitian yang disebutkan diatas,
maka pertanyaan pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.1 Apakah volume perdagangan saham berpengaruh terhadap nilai
perusahaan?
1.2 Apakah trading day memoderasi hubungan antara volume
perdagangan saham terhadap return saham?
1.3 Tujuan Penilitian
Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui pengaruh volume perdagangan saham terhadap
return saham.
4
2. Untuk mengetahui pengaruh volume perdagangan saham terhadap
return saham dengan trading day sebagai variabel moderating.
1.4 Kegunaan Hasil Penilitian
1.4.1 Kegunaan Praktis (operasional)
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi yang
berguna untuk investor sebagai bahan pertimbangan dan referensi dalam
mengambil keputusan investasi.
1.4.2 Kegunaan Akademis (teoritis)
Penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan tentang pasar
modal serta menjadi tambahan referensi dan mampu memberikan
konstribusi dalam menyusun penelitian-penelitian selanjutnya.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN
HIPOTESIS
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Investasi
Menurut Abdul Halim (2003), investasi pada hakikatnya merupakan
penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh
keuntungan di masa mendatang. Tentunya proses pencarian keuntungan dengan
melakukan investasi adalah sesuatu yang membutuhkan analisis dan perhitungan
mendalam dengan tidak mengesampingkan prinsip kehati-hatian (prudent
principle).
Menurut Irham Fahmi (2012), aktivitasnya investasi pada umumnya
dikenal ada dua bentuk, yaitu real investment dan financial investment. Investasi
Nyata (real investment) secara umum melibatkan kontrak tertulis, seperti saham
biasa (common stock) dan obligasi (bond). Sedangkan investasi keuangan
(financial investment) secara umum melibatkan asset berwujud, seperti tanah,
mesin-mesin, atau pabrik.
Untuk mencapai suatu efektivitas dan efisiensi dalam keputusan maka
diperlukan ketegasan akan tujuan yang diharapkan. Begitu pula halnya dalam
bidang investasi, kita perlu menetapkan tujuan yang hendak dicapai. Menurut
Irham Fahmi (2012), terdapat empat tujuan yang perlu ditetapkan dalam bidang
6
investasi yaitu terciptanya keberlanjutan (continuity) dalam investasi, terciptanya
profit yang maksimum atau keuntungan yang diharapkan (profil actual),
terciptanya kemakmuran bagi para pemegang saham dan turut memberikan andil
bagi pembangunan bangsa.
Untuk melakukan investasi di pasar modal diperlukan pengetahuan yang
cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang
akan dibeli, mana yang akan dijual, dan mana yang tetap dimiliki. Sebagai
investor harus rasional dalam menghadapi pasar jual beli saham. Selain itu,
investor harus mempunyai ketajaman perkiraan masa depan perusahaan yang
sahamnya akan dibeli atau dijual (Halim, 2003).
2.1.2 Return Saham
Return adalah keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan, individu dan
institusi dari hasil kebijakan investasi yang dilakukannya. Adapun menurut R.J.
Shook, return merupakan laba investasi, baik melalui bunga ataupun deviden.
Return saham merupakan hasil yang diperoleh investor dalam berinvestasi yang
berupa Capital Gain / Loss.
Jogiyanto (2007), membagi konsep return kedalam dua kelompok yaitu
return tunggal dan return portofolio. Return tunggal merupakan hasil yang
diperoleh dari investasi yang berupa realisasi dan return ekspektasi. Dimana
return realisasi merupakan return yang dihitung berdasarkan data historis dan
berfungsi sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan.
Return saham dapat dirumuskan:
7
Return=Pt−Pt –1Pt – 1
Dimana:
Pt = harga saham pada periode t
Pt – 1 = harga saham pada periode sebelumnya (t - 1)
Komponen suatu return terdiri dari dua jenis yaitu current income
(pendapatan lancar) dan capital gain (keuntungan selisih harga). Current income
adalah keuntungan yang diperoleh melalui pembayaran yang bersifat periodik
seperti pembayaran bunga deposito, bunga obligasi, dividen, dan sebagainya.
Disebut sebagai pendapatan lancar maksudnya adalah keuntungan yang diterima
biasanya dalam bentuk kas atau setara kas, sehingga dapat diuangkan secara
cepat.
Capital gain merupakan keuntungan yang diterima karena adanya selisih
antara harga jual dan harga beli suatu instrumen investasi. Capital gain ini sangat
tergantung dari harga pasar instrumen investasi yang bersangkutan, yang berarti
bahwa instrumen investasi tersebut harus diperdagangkan di pasar. Karena dengan
adanya perdagangan maka akan timbul perubahan nilai suatu instrumen investasi.
Return dapat berupa return realisasi dan return ekspektasi. Return realisasi
(realized return) merupakan return yang telah terjadi yang dihitung berdasarkan
data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu
pengukur kinerja dari perusahaan. Return histori ini juga berguna sebagai dasar
penentuan return ekspektasi dan risiko di masa datang. Sedangkan return
ekspektasi (expected return) merupakan return yang diharapkan akan diperoleh
8
investor di masa mendatang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah
terjadi, return ekspektasi sifatnya belum terjadi.
2.1.3 Volume Perdagangan Saham
Volume perdagangan adalah banyaknya lembar saham suatu emiten yang
diperjualbelikan di pasar modal setiap hari bursa dengan tingkat harga yang
disepakati oleh pihak penjual dan pembeli saham melalui perantara (broker)
perdagangan saham. Volume perdagangan saham merupakan hal yang penting
bagi seorang investor, karena volume perdagangan saham menggambarkan
kondisi efek yang diperjualbelikan di pasar modal.
Untuk melihat besarnya volume perdagangan yaitu jumlah saham yang
diperdagangkan dalam periode tertentu dibagi dengan jumlah saham yang beredar
(listing) (Jogiyanto, 2007). Volume perdagangan mencerminkan kekuatan antara
supply dan demand yang merupakan manifestasi dari tingkah laku investor.
Dengan naiknya volume perdagangan maka keadaan pasar dapat dikatakan
menguat, demikian pula sebaliknya.
Saham yang aktif perdagangannya sudah pasti memiliki volume
perdagangan yang besar dan saham dengan volume yang besar akan menghasilkan
return saham yang tinggi. Tinggi rendahnya volume perdagangan suatu saham
didasarkan penilaian yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Seperti kinerja
perusahaan, kebijakan direksi dalam investasi lain, kondisi ekonomi kebijakan
pemerintah, tingkat pendapatan, laju inflasi, penawaran dan permintaan dan
kemampuan analisis efek harga saham itu sendiri juga merupakan sebagian hal-
9
hal yang berpengaruh terhadap volume perdagangan saham dan masih banyak lagi
faktor yang mempengaruhinya.
Volume perdagangan merupakan salah satu yang menentukan pergerakan
harga saham. Volume perdagangan juga mencerminkan kekuatan antara supply
dan demand yang merupakan manifestasi dari tingkah laku investor. Dengan
naiknya volume perdagangan maka keadaan pasar dikatakan menguat demikian
pula sebaliknya.
Jadi dapat dikatakan bahwa keputusan investasi mendasarkan diri pada
data-data pasar di masa lalu (seperti data harga saham, volume penjualan saham),
sebagai dasar untuk mengestimasi harga saham di masa mendatang (Tandelilin,
2001).
Sementara penelitian yang dilakukan oleh Yunita Ningsih (2012)
menunjukkan bahwa volume perdagangan positif terhadap harga saham. Adapun
penelitian yang dilakukan oleh Lely Fera Triani (2013) menunjukkan hasil bahwa
volume perdagangan berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
2.1.4 Trading Day
Trading day merupakan kurun waktu saham diperdagangkan di lantai
bursa. Trading day hanya dicatat bila saham tersebut melakukan aktivitas
perdagangan. Agar dapat diperoleh return yang diharapkan, salah satu
pertimbangan yang dapat digunakan adalah pengetahuan tentang pola return
saham pada setiap hari perdagangan. Dengan diketahuinya pola return saham
setiap hari perdagangan, maka investor akan dapat mengambil keputusan kapan
sebaiknya membeli dan kapan sebaiknya menjual.
10
Penelitian yang dilakukan oleh Rr. Iramani dan Ansyori Mahdi (2006)
menyatakan bahwa trading day berpengaruh signifikan terhadap return saham
harian pada Bursa Efek Jakarta tahun 2005. Penelitian yang dilakukan Maria Rio
Rita (2009) juga mengemukakan pendapat yang sama dimana menunjukkan
bahwa hari perdagangan memiliki pengaruh terhadap return saham harian tahun
2008. Sedangkan Penelitian yang dilakukan Luhgiatno (2011) menyatakan
pendapat yang berbeda, bahwa trading day tidak berpengaruh signifikan terhadap
return saham.
2.2 Kerangka Pemikiran
Variabel Moderating
Variabel Independen Variabel Dependen
Gambar 2.1 Kerangaka Permikiran
Kerangka pemikiran diatas diambil berdasarkan penelitian-penelitian
terdahulu yang telah dilakukan:
1. Rr. Iramani dan Ansyori Mahdi (2006), meneliti mengenai Studi Tentang
Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap Return Saham pada BEJ dengan
menggunakan Analisis Regresi Berganda. Saham yang digunakan sebagai
sampel adalah 38 saham dari perusahaan sampel yang masuk dalam LQ 45
Return Saham (Y)Volume Perdagangan (X1)
Trading Day (X2)
11
selama periode Januari-Desember 2005. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa hari perdagangan berpengaruh positif signifikan terhadap return
saham harian pada Bursa Efek Jakarta tahun 2005.
2. Lely Fera Triani (2013), meneliti mengenai Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Perubahan Indeks Harga Saham Di Jakarta Islamic Index
Selama Tahun 2011 dengan menggunakan Analisis Regresi Linier. Saham
yang digunakan sebagai sampel perusahaan sampel yang terdaftar di
Jakarta Islamic Index tahun 2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
volume perdagangan saham berpengaruh signifikan terhadap harga saham
harian pada Jakarta Islamic Index tahun 2011.
3. Luhgiatno (2011), meneliti mengenai Analisis Weekend Effect Terhadap
Return Saham Di Bursa Effek Indonesia dengan menggunakan Analisis
Regresi Berganda. Saham yang digunakan sebagai sampel adalah IHSG
dan LQ 45 di BEI periode pengamatan dari Januari 2009 sampai
Desember 2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hari perdagangan
tidak berpengaruh terhadap return saham pada Bursa Efek Indonesia tahun
2009-2010.
4. Maria Rio Rita (2009), meneliti mengenai Pengaruh Hari Perdagangan
Terhadap Return Saham. Saham yang digunakan sebagai sampel adalah
perusahaan yang termasuk LQ-45 tahun 2008 sebanyak 56 saham. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa hari perdagangan memiliki pengaruh
terhadap return saham harian tahun 2008.
12
5. Yunita Ningsih (2012), meneliti mengenai Analysis Of Stock Trading
Volume, Stock Trading Of Frequency, EPS, ROA and ROE Impact
Toward Price Stock In The Sector Of Property, Real Estate And Building
Construction Which Listed In Indonesia Stock Exchange dengan
menggunakan Analisis Regresi Linier Berganda. Saham yang digunakan
sebagai sampel adalah 28 saham dari perusahaan sampel yang masuk
dalam Bursa Efek Idonesia selama periode 2009-2011. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa volume perdagangan saham berpengaruh terhadap
harga saham ada Bursa Efek Jakarta tahun 2005.
2.3 Hipotesis
Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
H1 : Volume perdagangan saham berpengaruh positif terhadap return
saham
H2 : Volume perdagangan saham berpengaruh positif terhadap return
saham dengan trading day sebagai variabel moderating
13
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini bersifat survey data sekunder, yaitu laporan yang
dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian
pengujian hipotesis yang mana dilakukan untuk menelaah varians dalam variable
terikat atau untuk memperkirakan keluaran organisasi (Sekaran, 2011). Dimensi
waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian panel data atau
pooled data. Penelitian panel data merupakan gabungan dari penelitian cross-
sectional dan time series. Cross-sectional dilakukan dengan data yang hanya
sekali dikumpulkan, mungkin selama periode harian, mingguan, atau bulanan,
dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian, sedangkan penelitian time series
melibatkan urutan waktu (Jogiyanto, 2007). Dalam penelitian ini, data yang
diperoleh merupakan perusahaan property & realestate yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2011-2013.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah keseluruhan kelompok orang, peristiwa, atau hal yang
ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2011). Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebanyak 56 perusahaan property & realestate yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2013.
14
Sampel adalah subset atau subkelompok populasi. Sampel merupakan
sebagian dari populasi yang karakteristiknya akan diselidiki dan dianggap dapat
mewakili keseluruhan populasi. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan
menggunakan metode purposive sampling yaitu cara pengambilan sampel yang
tidak semua anggota populasi diberi kesempatan untuk dipilih menjadi sampel.
Metode purposive sampling adalah mengambil sampel yang telah ditentukan
sebelumnya berdasarkan maksud dan tujuan penelitian.
Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan property & realestate periode
tahun 2011-2013 berdasarkan kriteria sebagai berikut:
1. Perusahaan property & realestate yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia
selama periode 2011-2013.
2. Perusahaan tersebut memenuhi kelengkapan data selama periode penelitian.
3. Saham yang diperdagangkan di bursa yaitu yang memiliki trading day
sebanyak 120 atau lebih pada setiap tahunnya selama periode tahun 2011-2013
Berdasarkan kriteria tersebut, jumlah sampel yang digunakan dalam
penelitian ini dapat dilihat pada table 3.1.
Tabel 3.1
Penentuan Sampel
Kriteria Sampel Jumlah Perusahaan
Jumlah perusahaan property & realestate yang terdaftar di BEI selama periode 2011-2013
56
15
Tabel 3.1 - Lanjutan
Perusahaan memiliki kelengkapan data selama periode 2011-2013
(14)
Perusahaan yang memiliki trading day lebih dari 120 hari pada setiap tahunnya selama periode tahun 2011-2013
(12)
Jumlah Sasaran Sampel (n) 30
Periode Penelitian 2011-2013 (t) 3 Tahun
Jumlah (n x t) 90
Sumber: Data diolah penulis 2015
Berdasarkan kriteria tersebut seperti yang tertera pada tabel 3.1. Sampel
yang digunakan dalam penelitian adalah sebanyak 30 perusahaan dengan jumlah
observasi dalam penelitian ini sebanyak 90.
Daftar sampel perusahaan poperty & realestate yang terdaftar di BEI yang
memenuhi kriteria dapat dilihat di lampiran 1.
3.3 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data
sekunder, data mengenai perusahaan property & realestate yang telah listing di
Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2011-2013. Data tersebut meliputi
harga saham, volume perdagangan, dan trading day. Data diperoleh dari IDX.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan:
1. Metode studi pustaka yaitu dengan mengkaji berbagai literatur pustaka seperti
jurnal, makalah, dan sumber-sumber lainnya yang berkaitan dengan penelitian.
16
2. Dokumentasi yaitu mengumpulkan dokumen-dokumen atau data yang
diperlukan dilanjutkan dengan pencatatan dan perhitungan mengenai volume
perdagangan saham, trading day, dan return saham.
3.4 Operasionalisasi Variabel
Definisi operasional variabel yang ada dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Return Saham
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
return saham yang merupakan tingkat keuntungan yang dinikmati oleh
pemodal atas investasi yang dilakukan. Return saham merupakan hasil
yang diperoleh investor dalam berinvestasi yang berupa Capital Gain /
Loss.
Return saham dapat dirumuskan:
Return=Pt−Pt –1Pt – 1
Dimana:
Pt = harga saham pada periode t
Pt – 1= harga saham pada periode sebelumnya (t - 1)
2. Volume Perdagangan
Volume perdagangan saham adalah jumlah saham perusahaan yang
diperdagangkan dibagi dengan jumlah saham yang beredar (listing)
(Jogiyanto, 2007). Volume perdagangan saham digunakan untuk
mengukur apakah para pemodal individu mengetahui informasi yang
17
dikeluarkan perusahaan dan menggunakannya dalam pembelian atau
penjualan saham, sehingga akan mendapatkan keuntungan di atas normal
(abnormal return).
3. Trading Day
Trading day merupakan jumlah kurun waktu saham
diperdagangkan di lantai bursa. Trading day hanya dicatat bila saham
tersebut melakukan aktivitas perdagangan.
Dari pembahasan tersebut maka variabel-variabel yang akan diteliti dapat
dioperasionalisasikan sebagai berikut:
Tabel 3.2
Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel
No Variabel Indikator Skala SatuanPengukuran Definisi
Operasional
1. Return
Saham
Selisih antara
harga saham
periode sekarang
dengan harga
saham periode
sebelumnya lalu
dibagi dengan
harga saham
periode
sebelumnya
Rasio Persen
(%) Return=Pt−Pt –1Pt – 1
Alat ukur perusahaan
untuk mengukur kinerja
suatu perusahaan
18
Tabel 3.2 - Lanjutan
2. Volume
Perdagangan
Jumlah saham
perusahaan yang
diperdagangkan
dibagi dengan
jumlah saham
yang beredar
Rasio Lebar
(Share)
Volume=∑Saham diperdagangkanListed Shares
Alat ukur perusahaan
untuk mengukur apakah
para investor
mengetahui informasi
yang dikeluarkan
perusahaan dan
menggunakannya dalam
penbelian
3. Trading Day Jumlah kurun
waktu saham
diperdagangkan
Rasio Hari Alat ukur perusahaan
untuk mengetahui
apakah saham tersebut
melakukan aktivitas
perdagangan.
19
3.5 Metode Analisis dan Rancangan Pengujian Hipotesis
3.5.1 Metode Analisis
Setelah proses pengumpulan data selesai dilakukan maka tindakan
selanjutnya yang harus dilakukan adalah menganalisis data tersebut, yaitu melalui
analisis kuantitatif yang dilakukan dengan cara mengolah data dalam bentuk
angka menggunakan metode statistik.
1. Uji Asumsi Klasik
Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer, maka peneliti
melakukan uji multikolonieritas, uji normalitas dan uji heteroskedastisitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran
data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat
histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusannya yaitu:
1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi
normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi
normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Uji normalitas data juga dapat menggunakan uji statistik non-
parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) untuk mengetahui signifikansi
20
data yang terdistribusi normal. Dengan pedoman pengambilan
keputusan:
1. Nilai sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05,
distribusi adalah tidak normal.
2. Nilai sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05,
distribusi adalah normal (Ghozali, 2000).
b. Uji Multikolinearitas
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel
independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka
variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah
variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel
independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya
variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap
variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel
independen lainnya. Hasil pengujian ini dapat dilihat dari nilai VIF,
dimana VIF = 1/Tolerance. Jika nilai tolerance < 0.10 atau sama
dengan nilai VIF > 10, hal itu menunjukkan adanya multikolinearitas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke
21
pengamatan yang lain. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas yaitu dengan melihat grafik plot antara nilai
prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya
SRESID. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk
pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi
linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi
korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi
muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan
satu sama lainnya. Cara mendeteksi ada atau tidaknya attokorelasi
yaitu dengan uji Durbin – Watson (DW test). Hipotesis yang akan diuji
adalah H0 : tidak ada autokorelasi (r = 0) HA : ada autokorelasi (r ≠ 0)
Jika du < d < 4 –du maka tidak terdapat autokorelasi.
3.5.2 Rancangan Pengujian Hipotesis
1. Uji Hipotesis
Pada penelitian ini peneliti menggunakan 3 variabel yaitu variabel
independen, variabel dependen dan variabel moderating. Metode analisis
yang digunakan adalah metode regresi berganda (multiple regression),
yaitu regresi yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
22
variabel independen terhadap variabel dependen dan seberapa besar
pengaruh variabel pemoderasi tehadap hubungan variabel indepen dan
dependen yang digunakan untuk menguji H1, H2. Untuk menguji hipotesis
tersebut, maka rumus persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai
berikut:
Y=a+b1 x1+b2 x2+b3 x1 x2+e
Keterangan:
Y = Return Saham
A = Konstanta
b1−b3 = Koefesien regresi
x1 = Volume Perdagangan Saham
x2 = Trading Day
x1 x2 = Perkalian volume perdagangan saham dengan trading day
e = Error
Dalam uji Hipotesis ini dilakukan melalui:
a. Koefesien Determinasi
Koefesien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai koefesien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel sangat terbatas. Nilai
yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen (Imam Ghozali, 2009: 83).
23
b. Uji Statistik t
Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu
variabel penjelas atau independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk
mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel
independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji
pada tingkat signifikansi 0,005 (Imam Ghozali, 2009: 84). Dasar
pengambilan keputusannya sebagai berikut:
1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,005 maka H 0 diterima atau
H a ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau
bebas tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap
variabel dependen atau terikat.
2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,005, maka H 0 ditolak atau
H a diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen
atau bebas mempunyai pengaruh secara individual terhadap
variabel dependen atau terikat.
24
DAFTAR PUSTAKA
Darmadji, Tjiptono & Hendy M.Fakhruddin. 2011. Pasar Modal di Indonesia. 3rd.
Ed. Jakarta: Salemba Empat.
Fahmi, Irfan. 2012. Pengantar Pasar Modal. Bandung: Alfabeta.
Halim, Abdul. 2003. Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Empat.
Hartono, Jogiyanto. 2000. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. 2th Ed.
Yogyakarta: BPFE-UGM .
_________________. 2007. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. 5th Ed.
Yogyakarta: BPFE-UGM.
Iramani, Rr. & Ansyori Mahdi. 2006. Studi Tentang Pengaruh Hari Perdagangan
Terhadap Return Saham pada BEJ. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, Vol.
8. No. 2: 63-70.
Luhgiatno. 2011. Analisis Weekend Effect Terhadap Return Saham Di Bursa
Effek Indonesia. Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol. 2.
No. 2/TH. 2011 Nopember.
Maknun, Lu’luil. 2010. Analisis Pengaruh Frekuensi Perdagangan, Volume
Perdagangan, Kapitalisasi Pasar dan Trading day Terhadap Return
Saham di Bursa Efek Indonesia. Universitas Diponegoro.
25
Rita, Maria Rio. 2009. Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap Return Saham.
Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol. 15. No. 2/TH. 2009 September.
Ningsih, Yunita. 2012. Analysis Of Stock Trading Volume, Stock Trading Of
Frequency, EPS, ROA and ROE Impact Toward Price Stock In The Sector
Of Property, Real Estate And Building Construction Which Listed In
Indonesia Stock Exchange.
Sekaran, Uma. 2011. Researcch Methods For Business. Jakarta: Salemba Empat.
Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi. Kanisius. Hal. 393.
Triani, Lela Fera. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Indeks
Harga Saham Di Jakarta Islamic Index Selama Tahun 2011. Jurnal
Organisasi dan Manajemen. Vol. 9. No. 2: 162-178.
26
LAMPIRAN
Sampel Perusahaan Property & Realestate Yang Terdaftar di BEI
Yang Memenuhi Kriteria
No Kode Perusahaan
1 APLN Agung Podomoro Land Tbk
2 ASRI Alam Sutera Reality Tbk
3 BKDP Bukit Darmo Property Tbk
4 BKSL Sentul City Tbk
5 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk
6 COWL Cowell Development Tbk
7 CTRA Ciputra Development Tbk
8 CTRP Ciputra Property Tbk
9 CTRS Ciputra Surya Tbk
10 DART Duta Anggada Realty Tbk
11 DILD Intiland Development Tbk
12 ELTY Bakrieland Development Tbk
13 GPRA Perdana Gapura Prima Tbk
14 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk
15 KPIG Global Land and Development Tbk
27
16 LAMI Lamicitra Nusantara Tbk
17 LCGP Laguna Cipta Griya Tbk
18 LPCK Lippo Cikarang Tbk
19 LPKR Lippo Karawaci Tbk
20 MDLN Modernland Realty Tbk
21 PWON Pakuwon Jati Tbk
22 RBMS Rista Bintang Mahkota Sejati Tbk
23 SMDM Suryamas Dutamakmur Tbk
24 SMRA Summarecon Agung Tbk
25 ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk
26 DGIK Duta Graha Indah Tbk
27 PTPP Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk
28 SSIA Surya Semesta Internusa Tbk
29 TOTL Total Bangun Persada Tbk
30 WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk
Recommended