View
3.823
Download
4
Category
Preview:
Citation preview
PENGELOLAAN PADANG PENGGEMBALAAN (PANGONAN)
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN BARAT2011
PENDAMPINGAN PROGRAM SWASEMBADA DAGING SAPI KERBAU (PSDSK)
Padang Penggembalaan
Lahan Yang Ditanami Rumput Unggul dan Atau
Legume (Jenis Rumput/Legume Tahan Terhadap
Injakan Ternak)
Digunakan Untuk Menggembalakan Ternak
Prinsip Pembuatan Padang Penggembalaan :
Perluasan Areal Padang Penggembalaan Upaya
Menambah Luas Padang Penggembalaan Melalui :
Penambahan Baku Lahan Dan Atau Memanfaatkan
Tanah Kosong/ Tanah Terlantar
Guna Meningkatkan Produksi Hijauan Makanan
Ternak
Tujuan Tata Laksana Penggembalaan Adalah :
1. Mempertahankan Produksi Hijauan YangBermutu Dalam Jangka Waktu Lama.
2. Mempergunakan Seefisien Mungkin HijauanMakanan Ternak Yang Dihasilkan (Hemat,Efektif, Tepat Sasaran).
3. Memperoleh Produksi Ternak SemaksimalMungkin.
Standar Teknis
1. Kesuburan TanahTanah Relatif Subur Dengan Ph Antara 6,5 – 7,0. UntukMenaikkan Ph Tanah Yang Asam Dapat DitambahkanDengan Kapur.
2. Kemiringan tanah diupayakan maksimal 40%.Penggunaan alat-alat mekanisasi (traktor) pada kemiringantanah yang lebih dari 40% tidak efektif
3. Tersedia Sumber Air
4. Luas Hamparan Padang PenggembalaanDiupayakan Minimal 20 Ha Per Hamparan.
Kriteria Calon Lokasi
A.Ditetapkan Oleh Bupati/ Walikota/ Dinas
Peternakan/Dinas Yang Membidangi Peternakan.
B.Status Tanah dan Batas Kepemilikannya Jelas,
Tidak DalamSengketa Dan Tidak Tumpang Tindih
Dengan Proyek/Kegiatan Lainnya.
C.Terbentuk Kelompok Peternak Yang
Membutuhkan Pakan Ternak Serta Bersedia
Memelihara Dan Mengembangkan Padang
Penggembalaan.
D. Lokasi Mudah Dijangkau Dan Ada Akses Jalan
Serta Tersedia Petugas Yang Membina.
1. Identifikasi CP-CL Dan Pembuatan Desain
2. Pembersihan Lahan
3. Pengolahan Tanah
4. Pengadaan Saprodi
5. Pemupukan
6. Penanaman
7. Pemagaran
8. Pekerjaan Lain Yang Diperlukan
(Penyulaman, Penyiangan Gulma,
Pembuatan Papan Nama Dan Lain-lain)
ProsedurPembangunan Padang Pangonan
Contoh Desain/ Tata Letak Padang Penggembalaan
Tata Laksana Penggembalaan Yang Baik :
Mengadakan Masa Istirahat Yang Dapat
Memberikan Kesempatan Agar Tanaman
Makanan Ternak Tersebut Dapat Tumbuh
Kembali Sebaik-baiknya Setelah Penggembalaan
Mencegah Terjadinya Bunga Pada Hijauan
Makanan Ternak.
Apabila Dengan Penggembalaan Tidak Dapat
Mengatasinya, Sebaiknya Dilakukan Pemotongan
Dan Hijauan Makanan Ternak Tersebut Diawetkan
Atau Dikeringkan.
2 Sistem Penggembalaan
1) Penggembalaan Kontinyu,
2) Penggembalaan Bergilir (Rotation Grazing).
Penggembalaan Kontinyu
A. Ekstensif Tradisional
Ternak Tetap Tinggal Di Padang Penggembalaan
Yang Sama Untuk Jangka Waktu Panjang (Sampai
Panen).
Musim Hujan, Padang Penggembalaan Dapat
Tumbuh Subur Sehingga Cukup Untuk Persediaan
Makanan Ternak.
Musim Kemarau, Pertumbuhan Rumput Kurang
Subur Sehingga Makanan Ternak Tidak Mencukupi
Bagi Ternak Yang Digembalakan.
B. Semi Intensif
Ternak Digembalakan Pada Siang Hari Dan
Dikandangkan Pada Malam Hari.
Pada Sistem Ini Sebagian ± 25% dari Lahan
Penggembalaan Dimanfaatkan Sebagai Kebun
Rumput Yang Ditanami Rumput Potong Digunakan
Sebagai Sumber Pakan Ternak Pada Saat Ternak
Dikandangkan.
Penggembalaan Bergilir (Rotation Grazing)Tata Laksana Padang Rumput Yang Intensif Dilakukan
Pada Padang Penggembalaan Permanen Yang Telah
Diperbaiki.
Padang Penggembalaan Dibagi Menjadi Petak-petak,
Biasanya Paling Sedikit 6 (Enam) Petak. Ternak
Dimasukkan Secara Sistematik Dari Petak Satu Ke
Petak Lain Dengan Bergiliran.
Setiap Petak Digunakan Selama 3 – 7 Hari, Kemudian
Ternak Dipindahkan Ke Petak Selanjutnya.
Pada Saat Petak Nomor 1(Satu) Mendapatkan Gilirannya
Lagi, Harus Sudah Siap Untuk Penggembalaan Yang
Kedua Kalinya Dan Rumput Sudah Cukup Tumbuh
Dengan Nilai Gizi Yang Optimal.
Penerapan Disesuaikan Dengan Kebutuhan
Pemagaran
Pagar Berfungsi Sebagai Alat Pengaman Yang
Membatasi Ruang Gerak Ternak Agar Ternak Tidak
Keluar Dari Batas Areal Padang Penggembalaan.
Tiang Penguat Dapat Berupa Besi Atau Kayu Yang
Kuat
Jarak Antara Tiang Penguat = 20 Meter Dengan
Tinggi 1,35 – 1,5 Meter.
Tiang Semu Berupa Pagar Hidup (Legume) Berupa
Tanaman Gamal, Turi, Lamtoro Dan Lain-lain Dengan
Jarak Tanam 1 Meter.
Tiang Penguat Dan Tiang Semu Dihubungkan
Dengan Kawat Berduri Yang Diupayakan
Bersusun 3 (Tiga).
Standar Kebutuhan Hijauan Makanan Ternak
Berdasarkan Satuan Ternak Adalah Sebagai Berikut :
A. Ternak Dewasa (1 ST) Memerlukan Pakan Hijauan
Sebanyak 35 Kg/Ekor/Hari.
B. Ternak Muda (0,50 ST) Memerlukan Pakan Hijauan
Sebanyak 15 – 17,5 Kg/Ekor/Hari.
C. Anak Ternak (0,25 ST) Memerlukan Pakan Hijauan
Sebanyak 7,5 – 9 Kg/Ekor/Hari.
Kapasitas Tampung Lahan Padang Penggembalaan
a. Kapasitas Tampung Sesuai Potensi Kapasitas
Produksi :
Dihitung Dengan Pertimbangan Potensi Produksi
Rumput Dan Kondisi Tata Laksana Penggembalaan
(Ringan-sedang-berat)
a. Kapasitas Tampung Berdasarkan Produksi Riil
(Aktual)
Dihitung Berdasarkan Produksi Riil Hijauan
Dilapangan
Kapasitas Tampung = Produksi Hijauan Setahun (Ha)/
Kebutuhan Hijauan Sapi Setahun
Contoh :
= 100.000 kg / (35 kg x 30 hari x 12 bulan)
= 45.000 kg / 12.600 kg
= 4 Satuan Ternak (ST) per 1 ha
Kalau 20 Ha = 20 x 4 ST
= 80 ekor
Pembiayaan Padang Penggembalaan
Pembiayaan untuk pelaksanaan perluasan areal
padang penggembalaan dapat berasal dari dana
APBN, APBD Propinsi, APBD Kabupaten/ Kota serta
partisipasi petani/masyarakat.
A. Konstruksi Meliputi Pembersihan Lahan, Pengolahan
Tanah, Pemupukan, Penanaman Dan Pemagaran.
B. Sarana Produksi Meliputi Pupuk, Bibit/ Benih Rumput
Unggul Dan Atau Legum Serta Kawat Berduri.
Komponen Biaya
Perkiraan Biaya Per Hektar = Rp. 4.850.000,-
Padang Pangonan
Tradisional
Recommended