PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL...

Preview:

Citation preview

i

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMATIK TEMA

MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI PADA SISWA KELAS IV MIN

MANGGARWETAN KECAMATAN GODONG KABUPATEN GROBOGAN

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh :

LUK LUK ATUL FUAH

NIM 115-13-018

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2017

ii

iii

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMATIK TEMA

MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI PADA SISWA KELAS IV MIN

MANGGARWETAN KECAMATAN GODONG KABUPATEN GROBOGAN

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh :

LUK LUK ATUL FUAH

NIM 115-13-018

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2017

iv

v

vi

vii

MOTTO

Andai Kesedihan adalah Hujan

Dan Kebahagiaan adalah Matahari

Maka Kita Butuh Keduanya Untuk Melihat PELANGI

**********

Aku tak pantas hidup di duniamu

Tapi lebih tidak pantas lagi

Bila aku hidup di akhirat

Tanpa berjuang di dunia

(Imam Syafi’i)

viii

PERSEMBAHAN

Karya tulis ini aku persembahkan untuk:

1. Orang tuaku tercinta, Bapak Ahmad Munjaig dan Ibu Partimah yang aku

sayangi dan aku patuhi, terimaksih telah mendukung dan mendo’akan setiap

langkahku. Seribu maaf dari luluk kepada Bapak Ahmad Munjaig dan Ibu

Partimah putrimu ini belum bisa membalas semua jasamu yang telah engkau

berikan kepadaku, hanya sebuah karya kecil ini yang bisa aku persembahkan

untuk saat ini. Karya kecil ini menjadi bukti buat Bapak dan Ibu yang selalu

berdo’a dan berkorban demi putrinya ini untuk menjadi seorang sarjana

pendidikan yang telah menjadi cita-cita Bapak dan Ibu selama ini.

2. Adikku tersayang, Rumaizah Shovia terimaksih telah memberikan perhatian

dan semangat, semoga aku bisa menjadi teladan yang baik untukmu. Maaf

mbak luluk belum bisa menjadi kakak yang baik buat adek, semoga adek bisa

menjadi lebih hebat dari mbak luluk.

3. Buat keluarga besar Bp. Sastro dan Bp. Yaspan terimakasih atas dukunganya,

yang tak hentinya selalu bertanya “kapan wisuda” teruntuk lek Mudi dan

bulek Waroh.

4. Terimaksih buat Bapak Suwardi, M.Pd yang selalu sabar dalam membimbing

dan memberi ilmu.

5. Buat sahabatku Layyinatus Syifa, Nur Lailatul Maghfiroh yang selalu setia

mendengarkan setiap keluhanku.

ix

6. Buat teman- temen kos pak eko kembangarum residen: Mbk Lia, Mbk Kharir,

Mbk Ayu, Deka, Desy, Shintia, buat yang paling muda Fajri yang selalu ribet

ngajakin maen, terimakasih buat Aisyah Hidayati sudah menjadi teman

tidurku selama dikosan, si ences (Reny) selain teman kos yang suka usil juga

teman seperjuangan di PGMI.

7. Buat teman kentel, Lila, Rini, Aisah selalu semangat perjalanan masih

panjang.

8. Buat teman-temanku yang selalu bersama-bersama ketika dikampus Umi,

Lupita terimaksih sudah menjadi teman yang baik yang selalu memberi

semangat dan selalu bercanda bareng ketika dikampus.

9. Teman-teman PGMI 2013 konsentrasi IPS terimaksih kalian luar biasa.

10. Teman-teman seperjuangan PGMI 2013 IAIN Salatiga terimaksih atas

dukunganya selama menempuh pendidikan.

x

KATA PENGANTAR

بسم الله الرحمن الرحيم

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul Penggunaan Metode Pembelajaran Snowball Throwing untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Tematik Tema Makananku Sehat dan Bergizi Pada

Siswa Kelas IV MIN Manggarwetan Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan

Tahun Pelajaran 2017/2018 yang merupakan tugas dan syarat yang wajib untuk

dipenuhi guna memperoleh gelar kesarjanaan Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah IAIN

Salatiga.

Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita,

Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan ilmu

pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keislaman, sehinga dapat menjadi bekal hidup

kita di dunia dan akhirat kelak.

Suatu kebanggaan tersendiri, tugas ini dapat terselesaikan dengan sebaik-

baiknya. Bagi penulis, penyusunan skripsi ini merupakan tugas yang tidak ringan.

Penulis sadar banyak hambatan yang menghadang dalam proses penyusunan skripsi

ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Kalaupun akhirnya skripsi

ini dapat terselesaikan, tentunya karena beberapa pihak yang membantu penulis

dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu penulis ucapkan banyak terimakasih

setulusnya kepada:

xi

1. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga sekaligus Dosen

Pembimbing Skripsi yang telah memberikan arahan, bimbingan.

3. Ibu Peni Susapti, S.Si.,M.Si. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

4. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, bagian

akademik dan staf perpustakaan yang telah memberikan layanan serta bantuan

kepada penulis.

5. Bapak Jumari, S.Ag.,M.Pd.i selaku Kepala Madrasah MIN Manggarwetan..

6. Ibu Mas’adatun Nikmah, S.Pd selaku guru kelas IVA terimakasih sudah

membantu dalam pelaksanaan penelitian.

Atas semua bantuan yang telah memberikan penulis hanya dapat

berdoa semoga amal mereka mendapat balasan yang lebih baik dan

mendapatkan kesuksesan dunia dan akhirat, amin.

Penulis dalam hal ini juga mengharap kritik dan saran yang

membangun dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Dan akhirnya

penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca

umumnya.

Salatiga, 11 Agustus 2017

Peneliti

xii

ABSTRAK

Atul fuah, luk luk. 2017. Penggunaan metode Snowball Throwing untuk

meningkatkan hasil belajar tematik tema makananku sehat dan bergizi

pada siswa kelas IV MIN Manggarwetan Kecamatan Godong Kabupaten

Grobogan tahun pelajarn 2016/2017. Skripsi Jurusan Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah Ilmu Keguruan Institut Agama

Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Suwardi, M.Pd.

Kata Kunci: Hasil Belajar dan Metode Snowball Throwing

Penelitian ini merupakan upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas

IVA MI Negeri Manggarwetan pada pembelajaran tematik tema makananku sehat

dan bergizi dengan penggunaan metode Snowball Throwing. Salah satu penyebab

rendahnya nilai pembelajaran tematik di MI Negeri Manggarwetan adalah kurangnya

penggunaan metode lainya selain metode yang sudah dicantumkan didalam buku.

Masalah utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah: Apakah penggunaan

metode Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar tematik tema

makananku sehat dan bergizi pada siswa kelas IVA MI Negeri Mnaggarwetan

Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2016/2017?

Guna menjawab pertanyaan tersebut peneliti melakukan Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap siklusnya merupakan rangkaian

kegiatan yang terdiri dari 1) Perencanaan, untuk mengidentifikasi masalah dan

merencanakan kegiatan pembelajaran, dan membuat instrument penelitian lainnya. 2)

Pelaksanaan, melaksanakan pembelajaran pada pembelajaran tematik tema

makananku sehat dan bergizi. 3) Observasi, pengambilan data tentang hasil melalui

tes dan lembar pengamatan. 4) Refleksi, menganalisis data hasil pengamatan. Subyek

dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas IVA MI Negeri Manggarwetan yang

berjumlah 20 siswa, yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menggunakan metode Snowball Throwing saat

pembelajaran tematik.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metode Snowball

Throwing dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat semakin

meningkatnya hasil belajar siswa dari setiap siklusnya yaitu siklus I siswa yang tuntas

belajar 14 siswa atau 70%, dengan nilai rata-rata 72,25. Sedangkan untuk penilaian

rubik pembuatan buklet susu dan presentasi buklet, terdapat 16 siswa mendapat

kriteria penilaian (baik) dengan skor nilai 3 total skor 48, pembuatan buklet susu,

Sedangkan dalam presentasi buklet susu terdapat 18 siswa mendapatkan nilai

presentasi (sangat baik) dengan skor nilai 3 total skor 54. Pada siklus II meningkat

menjadi 20 siswa atau 100% tuntas belajar dengan nilai rata-rata 82,8. Penilaian rubik

membuat bros semua siswa kelas IVA tuntas mendapatkan nilai 4 (Sangat Baik) total

skor 80. Nilai akhir hasil belajar siswa siklus I dan siklus II dengan metode Snowball

Throwing meningkat.

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i

LEMBAR BERLOGO ............................................................................................... ii

JUDUL ....................................................................................................................... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................................. iv

PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................................ v

PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN ............................................................ vi

MOTTO ..................................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN ...................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .............................................................................................. x

ABSTRAK ................................................................................................................. xii

DAFTAR ISI .............................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………....xvii

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 6

D. Hipotesis Penelitian dan Indikator ............................................................ 7

E. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 8

F. Definisi Operasional .................................................................................. 9

G. Metode Penelitian ...................................................................................... 12

1. Rancangan Penelitian ............................................................................ 12

2. Lokasi dan Subyek Penelitian................................................................ 13

3. Langkah-langkah Penelitian .................................................................. 14

4. Instrumen Penilaian ............................................................................... 15

5. Pengumpulan Data ................................................................................. 15

xiv

6. Analisis Data.......................................................................................... 16

H. Sistematika Penulisan ................................................................................ 17

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar Metode Pembelajaran Snowball Throwing .......................... 19

1. Hasil Belajar .......................................................................................... 19

a. Pengertian Hasil Belajar .................................................................... 19

b. Ciri-Ciri Hasil Belajar ....................................................................... 20

c. Jenis-jenis Belajar ............................................................................. 22

d. Teori-Teori Belajar ........................................................................... 23

e. Faktor-faktir yang Mempengaruhi Hasil Belajar .............................. 25

2. Metode Pembelajaran Snowball Throwing ............................................ 26

a. Pengertian Metode Snowball Throwing ............................................ 26

b. Langkah-langkah Metode Snowball Throwing ................................. 28

c. Kelebihan dan Kekurangan Metode Snowball Throwing ................. 29

B. Pembelajaran Tematik Tema Makananku Sehat dan Bergizi .................... 29

1. Pembelajaran Tematik ........................................................................... 29

a. Pengertian Pembelajaran Tematik .................................................... 29

b. Karakteristik Pembelajaran Tematik ................................................ 31

c. Kelebihan Pembelajaran Tematik ..................................................... 32

d. Kekurangan Pembelajaran Tematik .................................................. 33

e. Implikasi Pembelajaran Tematik ...................................................... 33

2. Makananku Sehat dan Bergizi ............................................................... 35

a. Pengertian Makananku Sehat dan Bergizi ........................................ 35

b. Ciri-Ciri Makananku Sehat dan Bergizi ........................................... 36

c. Pemetaan Indikator Pembelajaran Makananku Sehat dan Bergizi ... 37

C. Kaitan Metode Snowball Throwing dan Pembelajaran Tematik ............... 39

D. Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) ...................................................... 41

1. Pengertian KKM .................................................................................... 41

2. KKM Secara Individu, Kelas, Klasikal ................................................. 42

xv

3. Mekanisme Penetapan KKM ................................................................. 42

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Kondisi Umum ........................................................................................ 46

1. Gambaran Umum MI Negeri Manggarwetan ..................................... 46

2. Visi dan Misi MI Negeri Manggarwetan ............................................ 47

3. Letak Geografis MI Negeri Manggarwetan ........................................ 47

4 Sejarah MI Negeri Manggarwetan ....................................................... 48

5. Data Guru dan Karyawan MI Negeri Manggarwetan ......................... 50

6. Pereodesasi Kepemimpinan ................................................................ 52

7. Karakteristik Siswa ............................................................................. 53

8. Pelaksanaan Penelitian ........................................................................ 55

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ............................................................... 55

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II .............................................................. 64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ....................................................................................... 74

1. Pra Siklus ............................................................................................ 74

2. Siklus I ................................................................................................ 76

3. Siklus II ............................................................................................... 83

B. Pembahasan ............................................................................................. 86

1. Siklus I ................................................................................................ 87

2. Siklus II ............................................................................................... 88

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................. 94

B. Saran ........................................................................................................ 95

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 97

LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................................... 99

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data Guru dan Karyawan MI Negeri Manggarwetan ................................ 50

Tabel 3.2 Pembagian Tugas Guru MI Negeri Manggarwetan ................................... 51

Tabel 3.3 Keadaan Guru di MI Negeri Manggarwetan.............................................. 52

Tabel 3.4 Data Keadaan Siswa Kelas IVA MI Negeri Manggarwetan...................... 53

Tabel 3.5 Lembar Pengamatan Guru Siklus I ............................................................ 59

Tabel 3.6 Lembar Pengamatan Siswa Siklus 1 .......................................................... 61

Tabel 3.7 Kekurangan dan Perbaikan ........................................................................ 63

Tabel 3.8 Lembar Pengamatan Guru Siklus II ........................................................... 68

Tabel 3.9 Lembar Pengamatan Guru Siklus II ........................................................... 70

Tabel 4.1 Nilai Pra siklus Siswa Kelas IV A ............................................................. 75

Tabel 4.2 Hasil Tes Formatif siklus I ......................................................................... 77

Tabel 4.3 Penilaian Rubik pembuatan Buklet Susu Kelas IV A ................................ 78

Tabel 4.4 Penilaian Rubik Presesntasi Buklet Susu kelas IV A................................ 79

Tabel 4.5 Nilai Hasil Tes Formatif siklus 11 ............................................................. 83

Tabel 4.6 Penilaian Rubik Membuat Bros ................................................................. 85

Tabel 4.7 Perbandingan Nilai Pra Siklus dan Siklus I ............................................... 87

Tabel 4.8 Rubik Buklet Susu ..................................................................................... 88

Tabel 4.9 Perbandingan Nilai Siklus I dan II ............................................................. 89

Tabel 4.10 Rubik Membuat Bros ............................................................................... 89

Tabel 4.11 Perbandingan Nilai Siswa ........................................................................ 90

Tabel 4.12 Selisih Ketuntasan Siswa ......................................................................... 92

Tabel 4.13 Perbandingan Presentase Ketuntasan Siklus I, dan Siklus II ................... 92

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Siklus Penelitian ..................................................................................... 13

Gambar 4.1 Presentasi Hasil Belajar .......................................................................... 91

Gambar 4.2 Presentasi Ketuntasan Belajar Siswa...................................................... 93

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus ............................ I99

Lampiran 2 Soal Tes Siklus 1 ............................................................................... 108

Lampiran 3 Lembar Pengamatan Siklus I ............................................................. 111

Lampiran 4 Buklet Susu ....................................................................................... 114

Lampiran 5 Rubik Siklus 1 ................................................................................... 117

Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ........................ 118

Lampiran 7 Soal Tes Siklus 11 ............................................................................. 129

Lampiran 8 Lembar Pengamatan Siklus II ........................................................... 132

Lampiran 9 Bros ................................................................................................... 137

Lampiran 10 Rubik Siklus 11 ............................................................................... 138

Lampiran 11 Silabus tema 9 Makananku Sehat dan Bergizi ................................ 139

Lampiran 12 Materi .............................................................................................. 144

Lampiran 13 Dokumentasi .................................................................................... 148

Lampiran 14 Surat Tugas Pembimbing Skripsi .................................................... 150

Lampiran 15 Surat Permohonan Izin Penelitian ................................................... 151`

Lampiran 16 Surat Keterangan Penelitian ............................................................ 152

Lampiran 17 Lembar Konsultasi Skripsi .............................................................. 153

Lampiran 18 Daftar Nilai SKK ............................................................................. 154

xix

Lampiran 19 Riwayat Hidup ................................................................................. 157

Lampiran 20 Deklarasi Publikasi .......................................................................... 158

.

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah proses pengembangan potensi, kemampuan, dan

kapasitas manusia yang mudah dipengaruhi oleh kebiasaan, kemudian

disempurnakan dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik, didukung dengan alat

yang disusun sedimikian rupa sehingga pendidikan dapat digunakan untuk

menolong orang lain atau dirinya sendiri dalam mencapai tujuan-tujuan yang

telah ditetapkan (Suwarno, 2009 : 20).

Dalam pendidikan sendiri banyak mengalami perubahan. Hal ini

bertujuan untuk memperbaiki pendidikan yang lebih baik dan sesuai dengan

harapan. Walaupun tidak dipungkiri untuk mencapainya tidak mudah, masih

ada kendala-kendala yang tak kunjung teratasi.

Tujuan pendidikan adalah seperangkat hasil pendidikan yang tercapai

oleh peserta didik setelah diselenggarakanya kegiatan pendidikan. Seluruh

kegiatan pendidikan, yakni bimbingan pengajaran, dan/atau latihan diarahkan

untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam konteks ini, tujuan pendidikan

merupakan suatu komponen sistem pendidikan yang menempati kedudukan

dan fungsi sentral. Itu sebabnya, setiap tenaga kependidikan perlu memahami

dengan baik tujuan pendidikan, supaya berupaya melaksanakan tugas dan

2

fungsinyauntuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan (Hamalik,

2010 : 3).

Pada saat ini pendidikan mengalami perubahan kurikulum yang

awalnya memakai kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sekarang

menjadi kurikulum 2013 (Tematik) khususnya pendidikan dasar. Kurikulum

pendidikan dasar disusun dalam rangka mencapai tujuan pendidikan dengan

memperhatikan tahap perkembangan siswa dan kesesuaian dengan

lingkungan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesenian

(Majid, 2014 : 2).

Kurikulum dapat dipandang sebagai suatu rancangan pendidikan.

Sebagai suatu rancangan pendidikan, kurikulum menentukan pelaksanaan dan

hasil pendidikan. Ada tiga sifat penting pendidikan yang harus diperhatikan

pada waktu akan mengembangkan kurikulum, yaitu pertama pendidikan

mengandung nilai dan memberikan pertimbangan nilai. Hal ini diartikan

bahwa pendidikan diarahkan pada pengembangan pribadi anak agar sesuai

dengan nilai-nilai yang ada dan diharapkan masyarakat. Proses pendidikanya

harus bersifat membina dan mengembangkan nilai. Kedua, pendidikan

diarahkan pada kehidupan dalam masyarakat. Anak perlu mengenal dan

memahami apa yang ada dalam masyarakat, memiliki kecakapan-kecakapan

untuk dapat berpartisipasi dalam masyarakat. Ketiga, pelaksanaan pendidikan

dipengaruhi dan didukung oleh lingkungan masyarakat tempat pendidikan itu

berlangsung (Majid, 2014 : 51).

3

Desain pembelajaran tematik atau kurikulum 2013 memungkinkan

anak secara individual menjelajahi minatnya dan mengembangkan

kemampuan berasimilasi dan berakomodasi. Konsep pembelajaran tematik

berfokus kepada anak sebagai pelajar dan proses-proses yang berkaitan

dengan perkembangan berfikir dan belajar (Majid, 2014 : 4).

Kurikulum 2013 (tematik) berorientasi pada penguasaan kompetensi

secara holistik yaitu pembelajaran tematik integratif, yaitu suatu pembelajaran

yang mengintegrasikan berbagai mata pelajaran ke dalam satu tema, yang

kemudian dikembangkan lagi ke anak tema atau sub tema. Kurikulum 2013

(tematik) menekankan pembelajaran berpusat pada siswa yang dikaitkan

dengan lingkungan sekitar yang konstektual.

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran kurikulum 2013 (tematik)

menggunakan metode pembelajaran, diharapkan siswa dapat mengembangkan

kreatifitasnya dan dapat mengeksplorasi ide-ide dan kemampuanya dalam

proses kegiatan pembelajaran. Karena salah satu karakteristik kurikulum 2013

adalah adanya keseimbangan kompetensi sikap, pengetahuan dan

keterampilan untuk membanguan soft skill dan hard skill peserta didik. Peran

guru dalam proses pembelajaran sangat diperlukan. Guru harus menyediakan

ruang dan memfasilitasi agar siswa dapat bebas berkreatif (Putri, 2016 : 1).

MI Negeri Manggarwetan dalam pelaksanaan kurikulum 2013 atau

tematik terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh guru ketika proses

pembelajaran kurikulum 2013 atau tematik berlangsung khususnya dalam

4

penggunaan metode pembelajaran. Kurangnya sosialisasi dari pemerintah

tentang metode pembelajaran mengakibatkan guru kurang memahami dalam

penggunaan metode pembelajaran. Sehingga hasil belajar siswa yang

diperoleh rendah.

Berdasarkan hasil wawancara langsung yang dilakukan dengan guru

kelas IVA MI Negeri Manggarwetan mengungkapkan bahwa hasil belajar

yang diperoleh siswa rendah ≤ 60%, karena guru hanya menggunakan

metode pembelajaran yang sudah ada didalam buku guru, guru kurang

mengemas atau memadupadankan dengan metode pembelajaran yang lainnya.

Sehingga siswa kurang memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh

guru.

Setelah melakukan wawancara dengan guru kelas IVA peneliti

menawarkan solusi kepada guru untuk menggunakan metode pembelajaran

yang lainya selain metode yang ada didalam buku guru, khususnya tema

Makananku Sehat dan Bergizi. Salah satunya dengan menggunakan metode

Snowball Throwing atau yang disebut dengan bola salju bisa membuat anak

menjadi kreatif dan menguji daya serap materi yang tinggi sehingga dengan

menggunakan metode pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Metode pembelajaran Snowball Throwing, peserta didik diberikan kebebasan

untuk membangun atau menciptakan pengetahuan dengan cara mencoba

memberi arti pada pengetahuan yang dialaminya. Pembelajaran dengan

metode Snowball Throwing menggunakan tiga penerapan pembelajaran:

5

pengetahuan dibangun sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui

konteks yang terbatas melalui pengalaman nyata (constructivism),

pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil

mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri

(inquiry), pengetahuan yang dimiliki seseorang, selalu bermula dari

“bertanya” (questioning), dari bertanya siswa dapat menggali informasi,

mengkonfirmasikan apa yang sudah diketahui dan mengarahkan perhatian

pada aspek yang belum diketahui. Di dalam metode pembelajaran Snowball

Throwing, strategi memperoleh dan pendalaman pengetahuan lebih

diutamakan dibandingkan seberapa banyak siswa memperoleh dan mengingat

pengetahuan tersebut (Hamdayana, 2014 : 157).

Dalam penggunaan metode pembelajaran harus berkolaborasi dan

kerja sama antara guru dengan peserta didik supaya dalam pembelajaran lebih

menarik dan bervariasi dapat berjalan secara maksimal serta siswa dapat

memahami materi pelajaran yang disampaikan, sehingga hasil belajar yang

diperoleh siswa meningkat.

Maka dalam pembelajaran tematik tema Makananku Sehat dan

Bergizi, hasil belajar yang diperoleh oleh siswa kelas IVA MI Negeri

Manggarwetan masih kurang dari ketuntasan indikator yaitu 85%. Sedangkan

dalam pembelajaran guru dianggap profesional atau mumpuni ketika mampu

mengantarkan siswanya meraih nilai KKM atau pencapaian indikator

sebanyak 85%. Nilai yang diperoleh oleh siswa masih dalam rentang yang

6

jauh dari angka 85%. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa guru harus

lebih kreatif lagi dalam kegiatan pembelajaran.

Dari hasil pernyataan yang sudah dipaparkan di atas maka saya

memiliki pemikiran untuk mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul

upaya meningkatkan hasil belajar judul “PENGGUNAAN METODE

PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMATIK TEMA

MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI PADA SISWA KELAS IV MI

NEGERI MANGGARWETAN KECAMATAN GODONG

KABUPATEN GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah

penelitian ini adalah sebagai berikut:

“Apakah dengan penggunaan metode pembelajaran Snowball

Throwing dapat meningkatkan hasil belajar tematik tema Makananku Sehat

dan Bergizi pada siswa kelas IV MI Negeri Manggarwetan Kecamatan

Godong Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2016/2017?”.

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas adapun yang menjadi tujuan

penelitian ini adalah sebagai berikut:

7

“Untuk mengetahui apakah penggunaan metode pembelajaran

Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar tematik tema

Makananku Sehat dan Bergizi pada siswa kelas IV MI Negeri Manggarwetan

Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2016/2017?”.

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

1. Hipotesis Tindakan

Hipotesis merupakan pertanyaan logis yang menjadi dasar untuk

menarik suatu kesimpulan sementara. Hipotesis adalah patokan, pendirian,

dalil yang dianggap benar persangkaan atau dugaan yang dianggap benar

untuk sementara waktu yang perlu adanya pembuktian tentang kebenaranya

(Kartono, 1980 dalam Ghony dan Almanshu, 2009 : 84).

Dari rumusan masalah diatas dikemukakan hipotesis sebagai

berikut:“Penggunaan metode pembelajaran Snowboll Throwing dapat

meningkatkan hasil belajar tematik tema Makananku Sehat dan Bergizi

pada siswa kelas IV MI Negeri Manggarwetan Kecamatan Godong

Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2016/2017”.

2. Indikator Keberhasilan

Penggunaan metode Snowball Throwing pada pembelajaran tematik

tema makananku sehat dan bergizi dikatakan berhasil apabila indikator

yang diharapkan berhasil. Adapun indikator yang dirumuskan adalah

sebagai berikut:

8

a. Secara Individu

Adanya peningkatkan hasil belajar tematik tema makananku

sehat dan bergizi yaitu sudah mencapai KKM (kriteria ketuntasan

minimum) ≥ 70.

b. Secara Klasikal

Ketuntasan siswa secara klasikal dalam pembelajaran tematik

tema Makananku Sehat dan Bergizi ≥ 85% siswa di kelas dapat

mencapai KKM (kriteria ketuntasan minimum).

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan oleh peneliti dalam penelitian tindakan kelas ini

adalah sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapakan dapat memberikan informasi

baru bagi dunia pendidikan berupa gambaran bagaimana cara mengatasi

masalah yang muncul dalam kegiatan belajar mengajar khusunya pada

pembelajaran tematik tema Makananku Sehat dan Bergizi dengan metode

Snowball Throwing sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.

2. Manfaat praktis

a. Bagi siswa

9

Dapat memberikan manfaat bagi siswa dalam membangun motivasi

belajar siswa pada pembelajaran tematik serta meningkatkan keaktifan

dan kretatifitas siswa.

b. Bagi Guru

Dapat dijadikan rujukan atau pedoman penggunaan metode

Snowball Throwing dalam kegiatan belajar mengajar, yang menjadikan

pembelajaran lebih menyenangkan, efisien, efektif, sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar.

c. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi guru dalam

mengajar tematik khususnya pada tema Makananku Sehat dan Bergizi

serta dapat dijadikan masukan bagi sekolahan untuk meningkatkan

kualitas pendidikan pada sekolahan tersebut.

F. Definisi Operasional

1. Hasil Belajar Metode Pembelajaran Snowball Throwing

a. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa

dalam mempelajari materi pelajaran di sekolahan yang dinyatakan

dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi

pelajaran tertentu.

10

Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar adalah

kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.

Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang

berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang

relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan

instruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar (Susanto, 2013 :

5).

b. Pengertian Metode Pembelajaran Snowball Throwing

Metode adalah cara yang digunakan untuk

mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan

nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal (Majid,

2013:193). Menurut J.R. david dalam Teacing Strategies for College

Class Room (1976) menyebutkan bahwa method is a way in achieving

something (cara untuk mencapai sesuatu). Artinya, metode digunakan

untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan.

Pembelajaran adalah secara sederhana, istilah pembelajaran

(instruction) bermakna sebagai “upaya untuk membelajarkan seseorang

atau kelompok orang melalui berbagai upaya (effort) dan berbagai

strategi, metode dan pendekatan kearah pencapaian tujuan yang sudah

direncanakan”(Majid, 2013:4).

Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru untuk

menyampaikan pelajaran kepada siswa. Karena penyampaian itu

11

berlangsung dalam interaksi edukatif, metode pembelajaran dapat

diartikan sebagai cara yang digunakan oleh guru dalam mengadakan

hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran (khodir,

2011:80).

Snowball Throwing adalah suatu metode pembelajaran yang

membagi murid dalam beberapa kelompok, yang nantinya masing-

masing anggota kelompok membuat sebuah pertanyaan pada selembar

kertas dan membentuknya seperti bola, kemudian bola tersebut

dilempar ke murid yang lainnya, dan selanjutnya siswa menjawab

pertanyaan dari bola yang diperolehnya (Hamdayana, 2014 : 157).

2. Pembelajaran Tematik Tema Makananku Sehat dan Bergizi

a. Pembelajaran Tematik

Menurut (Kadir dan Asrohah, 2014 : 1) Pembelajaran tematik

adalah program pembelajaran yang berangkat dari satu tema/topik

tertentu dan kemudian dielaborasi dari berbagai aspek atau ditinjau dari

berbagai prespektif mata pelajaran yang biasa diajarkan disekolah untuk

memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa.

c. Makananku Sehat dan Bergizi

Makanan sehat merupakan makanan yang memiliki kandungan gizi

yang seimbang, memiliki kandungan serat serta beberapa zat yang

dibutuhkan badan untuk proses tumbuh kembang. Menu makanan sehat

harusnya kaya unsur zat gizi seperti karbohidrat, protein, mineral,

12

vitamin, serta sedikit lemak tidak jenuh, atau lebih tepatnya disingkat

dengan nama menu 4 sehat 5 sempurna. Makanan yang bergizi yaitu

makanan yang memiliki kandungan karbohidrat, lemak, protein,

vitamin, serta mineral yang jumlahnya seimbang sesuai kebutuhan

tubuh.

(http://dokumen.tips/documents/pengertian-makanan-sehat-dan-

bergizi.html# diakses pada tanggal 20 Juni 2017 pukul 15:42).

G. Metode Penelitian

1) Rancangan penelitian

Penelitian ini peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK)

yaitu pengkajian terhadap permasalahan praktis yang bersifat situasional

dan kontekstual, yang ditujukan untuk menentukan tindakan yang tepat

dalam rangka pemecahan masalah yang dihadapi, atau memperbaiki

sesuatu (Muslich, 2012:9).

Dalam penelitian tindakan kelas terdapat empat tahapan penting yang

dilalui yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4)

refleksi.

13

Gambar 1.1 siklus penelitian

(Sumber Arikunto,dkk.)

2) Lokasi, Subyek Penelitian dan waktu

a. Lokasi

Penelitian ini dilaksanakan di MI Negeri Manggarwetan, sebuah

lembaga pendidikan yang menyelenggarakan jenjang pendidikan tingkat

dasar, MI Negeri Manggarwetan berlokasi di desa Manggarwetan

Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan.

b. Subyek Penelitian

Untuk subyek yang dilakukan penelitian ini adalah seluruh siswa

kelas IVA yang berjumlah 20 siswa, terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 9

siswa perempuan.

14

c. Waktu

Waktu pelaksanaan penelitian dilaksanakan dibulan Mei 2017.

Dengan alasan materi yang dijadikan penelitian bertepatan pada

semester 2 tahun pelajaran 2016/2017.

3) Langkah-langkah penelitian

a) Perencanaan

Tahap perencanaan peneliti mengadakan 2 siklus penelitian,

dimana siklus pertama sebagai pemanasan untuk mengetahui

kemampuan yang dicapai oleh siswa sebelum dilaksanakan siklus

yang kedua. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti membuat

skenario pembelajaran yang akan membantu memecahkan masalah

yang telah ditemukan, membuat lembar observasi, membuat butir-

butir soal.

b) Pelaksanaan

Pada tahap ini pelaksanaan harus berjalan sesuai dengan

perencanaan yang sudah dibuat dalam Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang telah disusun sebelumnya yaitu kegiatan

pembelajaran dengan metode Snowball Throwing.

c) Pengamatan/Observasi

Observasi suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui proses

pembelajaran berlangsung, untuk mencatat persoalan yang timbul

15

dalam konteks terikat. Objek observasi semua siswa kelas IVA MI

Negeri Manggarwetan Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan.

d) Refleksi

Tahap ini dilakukan penilaian atas pembelajaran kelas penilaian

dilakukan melalui lembar observasi dan lembar evaluasi apakah

metode Snowball Throwing yang digunakan oleh peneliti

menghasilkan perubahan yang signifikan. Apabila dalam siklus I

belum mencapai indikator maka perlu dilanjutkan dalam kegiatan

penelitian pada siklus II, begitu seterusnya sampai diperoleh kemajuan

yang signifikan.

4) Instrument penelitian

1. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

2. Silabus

3. Lembar soal

4. Lembar observasi

5. Materi

5) Pengumpulan data

Pengumpulan data peneliti menggunakan tindakan tes, dokumentasi

dan pengamatan.

a. Pengamatan/Observasi

16

Observasi dilaksanakan pada tahap pelaksanaan, semua hal yang

terjadi pada saat aktifitas kegiatan pembelajaran dicatat dilembar

pengamatan untuk mengetahui peningkatan belajar siswa.

b. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses tanya

jawab lisan yang berlangsung satu arah, artinya pertanyaan datang dari

pihak yang mewawancarai dan jawaban diberikan oleh yang

diwawancara. Hasil wawancara yang diperoleh adalah data lengkap

profil sekolah.

c. Dokumentasi

Dokumentasi peserta didik pada saat melaksanakan kegiatan

pembelajaran, berupa kumpulan data dalam bentuk dokumentasi foto

dan lain-lain.

6) Analisis data

Pada penelitian ini penulis menganalisa data atau menarik kesimpulan

melalui hasil berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan guna

mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk

perbaikan belajar siswa. Adapun penilaian untuk ranah kognitif:

1. Rumus ketuntasan belajar siswa:

P:

17

Keterangan:

P : Nilai dalam persen

2. Rumus mencari nilai rata-rata siswa:

X:

Keterangan:

X : nilai rata-rata

∑X: jumlah semua nilai siswa

∑N: Jumlah siswa

(Aqib, dkk. 2010 : 40).

H. Sistematika Penulisan Skripsi

Untuk mempermudah dalam pembahasan penelitian ini, sistematika

yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut:

BAB I berisi pendahuluan terdiri dari latarbelakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian, defisi

operasional, metode penelitian.

BAB II kajian pustaka yang memuat tentang hasil belajar, penggunaan

metode Snowball Throwing dalam pembelajaran untuk meningkatkan hasil

belajar.

BAB III berisi pelaksanaan penelitian yang meliputi subjek penelitian terdiri

dari lokasi dan waktu penelitian, deskripsi per siklus I dan siklus II.

18

BAB IV berupa hasil penelitian dan pembahasan yang akan memaparkan

deskripsi per siklus I dan siklus II.

BAB V penutup, terdiri dari kesimpulan dan saran. Bagian akhir terdaftar

daftar pusstaka, lampiran-lampiran dan daftar riwayat hidup.

19

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar Metode Pembelajaran Snowball Throwing

1. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Kata atau istilah belajar bukanlah sesuatu yang baru, sudah sangat

dikenal secara luas, namun dalam pembahasan belajar ini masing-

masing ahli memiliki pemahaman dan definisi yang berbeda-beda,

walaupun secara praktis masing-masing kita sudah sangat memahami

apa yang dimaksud belajar tersebut (Susanto, 2013 : 1).

Menurut Slameto dalam Djamarah (2011 : 13), Belajar ialah suatu

proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya.

Menurut R. Gagne dalam bukunya Susanto (2013 : 1), belajar

dapat didefisinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisme

berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Belajar dan mengajar

merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

Dua konsep ini menjadi terpadu dalam satu kegiatan dimana terjadi

interaksi antara guru dengan siswa, serta siswa dengan siswa pada saat

pembelajaran berlangsung.

19

20

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

setelah menerima pengalaman belajarnya. Kemampuan tersebut

mencakup aspek kognitif, afektif, psikomotorik. Hasil belajar dapat

dilihat dari melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk

mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan tingkat

kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran (Sadirman,

2009 : 45).

Hasil belajar menurut Anni dalam Supardi merupakan perubahan

perilaku yang diperoleh pembelajaran setelah mengalami aktivitas

belajar. Hasil belajar lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes yang

diberikan oleh guru dan perubahan sikap serta cara pandang dan cara

fikir siswa setelah mengalami proses belajar (Supardi, 2013 : 22).

b. Ciri-ciri Belajar

Menurut (Djamarah, 2011 : 15) Jika hakikat belajar adalah

perubahan tingkah laku, maka ada beberapa perubahan tertentu yang

dimasukkan ke dalam ciri-ciri belajar:

1) Perubahan yang terjadi secara sadar

Ini berarti individu yang belajar akan menyadari terjadinya

perubahan itu atau sekurang-kurangnya individu merasakan telah

terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya. Misalnya ia

menyadari bahwa pengetahuannya bertambah, kecakapanya

bertambah, dan kebiasaanya bertambah.

21

2) Perubahan dalam belajar bersifat fungsional

Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri

individu berlangsung terus menerus dan tidak statis. Suatu

perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya

dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar

berikutnya.

Perubahan itu berlangsung terus menerus hingga kecakapan

menulisnya menjadi lebih baik dan sempurna. Dengan kecakapan

menulis yang telah dimilikinya ia dapat memperoleh kecakapan-

kecakapan lain.

3) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif

Perubahan yang bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu

tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan karena usaha individu

sendiri. Misalnya, perubahan tingkah laku karena proses

kematangan yang terjadi dengan sendirinya karena dorongan dari

dalam, tidak termasuk perubahan dalam pengertian belajar.

4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara

Perubahan yang bersifat sementara (temporer) yang terjadi

hanya untuk beberapa saat saja, seperti keringat, keluar air mata,

menangis, dan sebagainya tidak dapat digolongkan sebagai

perubahan dalam pengertian belajar. Perubahan yang terjadi karena

22

proses belajar bersifat menetap atau permanen. Ini berarti bahwa

tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap.

5) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah

Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada

tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah pada perubahan

tingkah laku yang benar-benar disadari.

6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku

Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses

belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang

belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan

tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap kebiasaan,

keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya.

c. Jenis-jenis Belajar

1) Belajar Bagian (part learning, fractioned learning)

Umumnya belajar bagian dilakukan oleh seseorang bila ia

dihadapkan pada materi belajar yang bersifat luas atau ekstensif,

misalnya mempelajari sajak ataupun gerakan-gerakan motoris

seperti bermain silat. Dalam hal ini individu memecah seluruh

materi pelajaran menjadi bagian-bagian yang satu sama lain berdiri

sendiri. Sebagai lawan dari cara belajar bagian adalah cara belajar

keseluruhan atau belajar secara global.

23

2) Belajar dengan Wawasan (learning by insight)

Menurut Gestalt teori wawasan merupakan proses

mereorganisasikan pola-pola tingkah laku yang telah terbentuk

menjadi satu tingkah laku yang ada hubunganya dengan

penyelesaian suatu persoalan.

3) Belajar Diskriminatif (discriminatif learning)

Belajar diskriminatif diartikan sebagai suatu usaha untuk

memilih beberapa sifat situasi/stimulus dan kemudian menjadikannya

sebagai pedoman dalam bertingkah laku.

4) Belajar Globalikeseluruhan (global whole learning)

Disini bahan pelajaran dipelajari secara keseluruhan berulang

sampai pelajar menguasainya, lawan dari belajar bagian.

5) Belajar instrumental (instrumental learning)

Belajar instrumental merupakan reaksi-reaksi seseorang siswa

yang diperlihatkan diikuti oleh tanda-tanda yang mengarah pada

apakah siswa tersebut akan mendapat hadiah, hukuman. Berhasil

atau gagal. (Slameteo, 2010 : 5).

d. Teori-teori Belajar

Adapun teori-teori belajar yang dikemukan oleh (Djamarah, 2011 :

17) adalah sebagai berikut:

1. Teori belajar menurut ilmu jiwa daya

24

Ahli-ahli ilmu jiwa daya mengemukakan suatu teori bahwa

jiwa manusia mempunyai daya-daya. Daya-daya ini adalah

kekuatan-kekuatan yang tersedia. Manusia hanya memanfaatkan

semua daya itu dengan cara melatihnya sehingga ketajamanya

dirasakan ketika dipergunakan untuk suatu hal. Daya-daya itu

misalnya daya mengenal, dan mengingat, daya berfikir, daya

fantasi dan sebagainya.

2. Teori tanggapan

Teori tanggapan adalah suatu teori belajar yang

menentang, teori belajar yang dikemukakan oleh jiwa daya yang

dikemukakan oleh Herbart yaitu teori ilmu jiwa daya tidak ilmiah.

Sebab psikologi daya tidak menerangkan kehidupan jiwa. Oleh

sebab itu Herbart mengajukan teorinya, yaitu teori tanggapan.

Menurutnya unsur jiwa yang paling sederhana adalah tanggapan.

3. Teori belajar menurut jiwa Gestalt

Gestalt adalah sebuah teori yang dikemukakan oleh Koffka

dan Kohler dari jerman. Teori ini berpandangan bahwa

keseluruhan lebih penting dari bagian-bagian. Sebab keberadaan

bagian-bagian didahului oleh keseluruhan. Dalam belajar menurut

teori Gestalt yang terpenting adalah penyesuaian pertama, yaitu

mendapatkan respons atau tanggapan yang tepat.

4. Teori Conectionism (Thorndike)

25

Proses belajar menurut Thorndike melalui proses:

a. Trial and error (mencoba-coba dan mengalami kegagalan).

b. Lawof effect yang berarti bahwa segala tingkah laku yang

berakibatkan suatu keadaan yang memuaskan (cocok dengan

tuntutan situasi) akan diingat bahwa segala tingkah laku yang

berakibatkan suatu keadaan yang memuaskan (cocok dengan

tuntutan situasi) akan diingat dan dipelajari dengan sebaik-

baiknya.

e. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Menurut (Susanto, 2013 : 12) faktor-faktor yang mempengaruhi

hasil belajar adalah:

1. Faktor Internal

Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam

diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya.

Faktor internal ini meliputi: kecerdasan, minat, dan perhatian.

Motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi

fisik dan kesehatan.

5. Faktor Eksternal

Faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang

mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan

masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar

siswa. Keluarga yang morat-marit keadaan ekonominya,

26

pertengkaran suami istri, perhatian orangtua yang kurang terhadap

anaknya, serta kebiasaan sehari-hari berperilaku yang kurang baik

dari orangtua dalam kehidupan sehari-hari berpengaruh dalam hasil

belajar peserta didik.

2. Metode Pembelajaran Snowball Throwing

a. Pengertian Metode Snowball Throwing

Snowball secara etimologi berarti bola salju, sedangkan

Throwing artinya melempar. Snowball Throwing secara keseluruhan

dapat diartikan melempar bola salju. Dalam pembelajaran Snowball

Throwing, bola salju merupakan kertas yang berisi pertanyaan yang

dibuat oleh siswa kemudian dilempar kepada temannya sendiri untuk

menjawab. Snowball Throwing menurut Arahman dalam Hamdayana

(2014 : 158) adalah suatu metode pembelajaran yang diawali dengan

pembentukan kelompok yang diwakili ketua kelompok untuk

mendapat tugas dari guru, kemudian masing-masing siswa membuat

pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu

dilempar ke siswa lain yang masing-masing siswa menjawab

pertanyaan dari bola yang diperoleh.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

Snowball Throwing adalah suatu metode pembelajaran yang membagi

murid dalam beberapa kelompok, yang nantinya masing-masing

27

anggota kelompok membuat sebuah pertanyaan pada selembar kertas

dan membentuknya seperti bola, kemudian bola tersebut dilempar ke

murid yang lain selama durasi waktu yang ditentukan, yang

selanjutnya masing-masing murid menjawab pertanyaan dari bola

yang diperolehnya.

Dalam metode Snowball Throwing, guru berusaha memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan

menyimpulkan isi berita atau informasi yang mereka peroleh dalam

konteks nyata dan situasi yang kompleks. Guru juga memberikan

pengalaman kepada siswa melalui pembelajaran terpadu dengan

menggunakan proses yang saling berkaitan dalam situasi dan konteks

komunikasi alamiah.

Penggunaan metode pembelajaran Snowball Throwing dalam

meningkatkan keaktifan belajar siswa ini dirasakan cukup efektif

karena mampu menumbuh kembangkan potensi intelektual, sosial, dan

emosional yang ada dalam diri siswa. Di sini siswa, akan berlatih

untuk akan menemukan gagasan dan perasaan secara cerdas dan

kreatif, serta mampu menemukan dan menggunakan kemampuan

analitis dan imajinatif yang ada dalam dirinya untuk menghadapi

berbagai persoalan yang muncul dalam kehidupan sehari-hari

(Hamdayana, 2014 : 158-159).

28

b. Langkah-langkah metode Snowball Throwing

Langkah-langkah penggunaan metode Snowball Throwing adalah

sebagai berikut (Supriyanto, 2011 : 128):

1. Guru menyampaikan meteri yang akan disajikan.

2. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-

masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang

materi.

3. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-

masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru

kepada temannya.

4. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja,

untuk menuliskan satu pertanyaan apa yang menyangkut materi

yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.

5. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola

dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lainnya.

6. Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan

kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam

kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.

7. Evaluasi

8. Penutup

29

c. Kelebihan dan Kekurangan metode Snowball Throwing

1) Kelebihan metode pembelajaran Snowball Throwing

a. Melatih kesiapan siswa.

b. Saling memberikan pengetahuan.

c. Suasana pembelajaran menjadi menyenangkan.

d. Siswa mendapatkan kesempatan untuk berfikir.

e. Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.

2) Kekurangan metode pembelajaran Snowball Throwing

a. Pengetahuan tidak luas hanya berkutat pada pengetahuan

sekitar siswa.

b. Ketua kelompok yang tidak mampu menjelaskan dengan baik

menjadi penghambat bagi anggota lain.

c. Memerlukan waktu yang panjang.

d. Murid yang nakal cenderung membuat onar.

e. Kelas sering kali gaduh karena kelompok dibuat oleh murid.

B. Pembelajaran Tematik Tema Makananku Sehat dan Bergizi

1. Pembelajaran Tematik

a. Pengertian Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik berangkat dari pemikiran filosof tertentu

yang menekankan pada pembentukan kreativitas anak didik dengan

30

pemberian aktivitas yang dapat dari pengalaman langsung melalui

lingkunganya yang natural.

Menurut (Hadi Subroto dalam Kadir dan Asrohah 2015 : 6)

pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang diawali dengan suatu

pokok bahasan atau tema tertentu yang dikaitkan dengan pokok

bahasan yang lain, konsep tertentu dikaitkan dengan konsep yang lain

yang dilakukan secara spontan atau direncanakan, baik dalam satu

bidang studi atau lebih, dan dengan beragam pengalaman belajar

siswa, maka pembelajaran menjadi lebih bermakna.

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang memadukan

antara berbagai mata pelajaran atau bidang studi dengan menggunakan

tema tertentu. Tema tersebut kemudian diulas atau dielaborasi dari

berbagai sudut pandang baik dari pandang ilmu pengetahuan sosial,

ilmu pengetahuan alam, humaniora maupun agama, sehingga

memberikan pengalaman bermakna bagi peserda didik (Kadir dan

Asrohah, 2015 : 9).

Maka pada umumnya pembelajaran tematik adalah pembelajaran

yang menggunakan tema tertentu untuk mengaitkan antara beberapa

isi mata pelajaran dengan pengalaman kehidupan nyata sehari-hari

siswa sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna bagi

siswa. Dalam pembelajaran tematik anak didik diharapkan

mendapatkan hasil belajar yang optimal dan maksimal dan

31

menghindari kegagalan pembelajaran yang masih banyak terjadi

dengan model pembelajaran yang lain (Kadir dan Asrohah, 2015 : 6).

b. Karakteristik Pembelajaran Tematik

Sebagai salah satu pembelajaran di sekolahan dasar, pembelajaran

tematik memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:

a. Anak didik sebagai pusat pembelajaran

Anak didik sebagai pelaku utama pendidikan, semua arah dan

tujuan pendidikan harus disesuaikan dengan kebutuhan anak didik

dalam mengembangkan dirinya sesuai dengan minat motivasinya.

Anak didik sebagai subjek belajar, sehingga proses pembelajaran

berpusat pada anak didik.

b. Memberikan pengalaman langsung

Memberikan pengalaman langsung, apabila anak didik

dihadapkan dengan pada situasi yang nyata yang tidak lain adalah

lingkungan anak didik sendiri.

c. Menghilangkan batas pemisah antar mata pelajaran

Pemisahan antara berbagai mata pelajaran menjadi tidak jelas.

Mata pembelajaran disajikan dalam satu unit atau tema, dan dalam

satu unit atau tema mengandung banyak mata pelajaran, dalam arti

bahwa satu unit atau tema mengandung banyak mata pelajaran,

dalam arti bahwa satu unit atau tema ditinjau dari berbagai

prespektif mata pelajaran.

32

d. Fleksibel

Pembelajaran tematik dilakukan dengan menghubung-

hubungkan antara pengetahuan yang satu dengan pengetahuan yang

lainya, atau menghubungkan antara pengalaman yang satu dengan

pengalaman yang lainya, bahkan menghubungkan antara

pengetahuan yang satu dengan pengetahuan yang satunya.

c. Kelebihan Pembelajaran Tematik

Adapun kelebihan pembelajaran tematik adalah sebagai

berikut:

1. Menghemat pelaksanaan pembelajaran terutama dari segi waktu,

karena pembelajaran tematik dilaksanakan secara terpadu antara

beberapa mata pelajaran.

2. Peserta didik mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna

sebab isi/materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat,

bukan tujuan akhir.

3. Anak didik akan mendapatkan pengertian mengenai proses dan

materi yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainya.

4. Keterkaitan antara satu mata pelajaran dengan lainya akan

menguatkan konsep yang telah dikuasai anak didik, karena didukung

dengan pandangan dengan berbagai prospektif.

33

d. Kekurangan Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik selain mempunyai kelebihan juga

mempunyai kekurangan. Kekurangan dalam pembelajaran tematik

adalah:

1. Pembelajaran menjadi lebih kompleks dan menuntut guru untuk

mempersiapkan diri sedemikian rupa supaya ia dapat melaksanakanya

dengan baik.

2. Guru harus merancang pembelajaran tematik dengan memperhatikan

keterkaitan antara berbagai pokok materi tersebar dibeberapa mata

pelajaran.

3. Menuntut penyediaan alat, media, bahan, sarana dan prasarana untuk

berbagai mata pelajaran yang dipadukan secara serentak.

e. Implikasi Pembelajaran Tematik

Implementasi pembelajaran tematik di sekolahan dasar

membawa beberapa implikasi yang harus disadari oleh semua pihak.

Implikasi itu bagaikan sebelah mata pedang yang mempunyai dua sisi.

Satu pihak memberikan keuntungan tetapi di pihak lain membawa

konsekuensi-konsekuensi tertentu yang harus ditanggung oleh

penanggung jawaban pendidikan.

a. Implikasi bagi guru

Pembelajaran tematik memerlukan kecekatan guru pengampu

kelas untuk melakukan perencanaan pembelajaran. Pembelajaran

34

tematik menuntut kreativitas guru yang tinggi dalam menyiapkan

kegiatan/pengalaman belajar bagi anak didik. Guru harus mampu

berimprovisasi dalam segala medan yang dihadapi, termasuk dalam

menghadapi murid yang kemampuanya beragam, materi atau bahan

bahan pelajaran yang tersebar dalam beberapa sumber, sarana dan

prasarana yang harus sesuai dengan karakteristik mata pelajaran,

menyusun kompetensi atau indikator yang harus dicapai oleh siswa.

b. Implikasi bagi siswa

Beban guru yang semakin meningkat akan berimplikasi pula

terhadap beban peserta didik. Seperangkat persiapan guru yang

memang harus dapat diikuti oleh anak didik secara seksama. Anak

didik harus mampu bekerja secara individual, berpasangan atau

berkelompok sesuai dengan tuntutan skenario pembelajaran.

c. Implikasi terhadap sarana, prasarana, sumber belajar dan media

Pembelajaran tematik pada dasarnya adalah pembelajaran yang

dirancang dengan mengintegrasikan berbagai komponen mata

pelajaran. Dalam pembelajaran tematik alat yang diperlukan dalam

pembelajaran harus didesain secara khusus sesuai dengan

kepentingan dan kegunaanya, buku ajar yang siswa sebagai bahan

rujukan.

35

2. Makananku Sehat dan bergizi

a. Pengertian Makanan Sehat dan Bergizi

Makanan sehat dan bergizi adalah makanan yang higenis yang

tidak mengandung zat yang membahayakan tubuh, mengandung gizi

yang bermanfaat bagi tubuh. Gizi yang diperlukan tubuh mengandung

protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Makanan bergizi

adalah makanan yang memenuhi kebutuhan gizi tubuh, Allah SWT telah

menciptakan manusia dengan susunan yang sempurna sehingga

memerlukan zat gizi yang lengkap sebagai penyusunya (karbohidrat,

protein, lemak, vitamin, dan mineral). Makanan yang sehat dan bergizi

mengandung berbagai zat yang bermanfaat bagi tubuh kita yaitu:

a. Karbohidrat akan dipecah oleh tubuh menjadi sumber energi.

b. Protein diperlukan sebagai zat pembangun tubuh dan memperbaiki

jaringan yang rusak.

c. Lemak sebagai cadangan energi dan pelarut vitamin A, D, E, K.

d. Vitamin dan mineral untuk menjaga daya tahan dan kesehatan tubuh.

e. Serat diperoleh dari sayuran dan buah yang bermanfaat untuk

menjaga pencernaan dan kesehatan.

Makanan sehat dan bergizi itu sangat penting karena jika kita tidak

menjaga pola makan dan gizi bisa menimbulkan penyakit seperti diare

dan tipus.

36

b. Ciri-ciri makanan sehat dan bergizi

1. Tidak banyak mengandung lemak-lemak hewani

2. Rendah garam dan MSG.

3. Banyak mengandung sayuran atau serat.

4. Tidak/sedikit menggunakan bahan pengawet.

5. Menggunakan sedikit minyak goring.

(http://dokumen.tips/documents/pengertian-makanan-sehat-dan-

bergizi.html#diakses pada tanggal 20 Juni 2017 pukul 15:42).

37

3. Pemetaan Indikator Pembelajaran tema Makananku Sehat dan

Bergizi.

Pemetaan Indikator Pembelajaran 1 subtema 2

MATEMATIKA

Kompetensi Dasar:

3.3 Memahami aturan pembulatan dalam membaca hasil

pengukuran dengan alat ukur

4.17 Menyatakan kesimpulan berdasarkan data tabel atau

grafik

Indikator:

• Membaca dan mengolah data tabel dan grafik batang

melalui kegiatan membaca teks.

• Menyajikan data dan grafik batang mengenai konsumsi

susu di sekolah melalui kegiatan surve di sekolah.

Pembelajaran 1

Tema makananku

sehat dan bergizi

Bahasa Indonesia

Kompetensi Dasar:

3.4 Menggali informasi dari teks cerita

petualangan tentang lingkungan dan sumber

daya alam dengan bantuan guru dan teman

dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis

dengan memilih dan memilah kosakata

baku

4.4 Menyajikan teks cerita petualangan tentang

lingkungan dan sumber daya alam secara

mandiri dalam teks bahasa Indonesia lisan

dan tulis dengan memilih dan memilah

kosakata baku

Indikator:

• Menemukan informasi tentang manfaat susu

melalui kegiatan membaca teks tentang susu.

• Menyajikan informasi tentang susu dan

manfaatnya dalam bentuk buklet melalui

kegiatan membaca, mengamati gambar,

mengumpulkan data, dan diskusi.

IPA

Kompetensi Dasar:

3.7 Mendeskrisikan hubungan antara sumber

daya alam dengan lingkungan, teknologi,dan

masyarakat

4.7 Menyajikan laporan hasil

pengamatan tentang teknologi yang

digunakan di kehidupan sehari-hari serta

kemudahan yang diperoleh oleh masyarakat

dengan memanfaatkan teknologi tersebut.

Indikator:

• Membandingkan teknologi pemerahan susu

sapi tradisional dan modern melalui kegiatan

mengamati gambar seri.

• Menjelaskan manfaat teknologi

pemerahan susu sapi bagi masyarakat setelah

kegiatan mengamati gambar seri.

38

Pemetaan Indikator Pembelajaran 2 subtema 2

PPKN

Kompetensi Dasar:

3.2 Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari

di rumah, sekolah dan masyarakat.

4.2 Melaksanakan kewajiban sebagai warga di lingkungan

rumah, sekolah dan masyarakat

Indikator:

• Memberi contoh sikap disiplin dalam mengkonsumsi sayur dan

buah melalui observasi diri dan diskusi.

• Menerapkan sikap disiplin dalam mengkonsumsi sayur dan buah melalui

kegiatan.

Pembelajaran 2

Tema makananku

sehat dan bergizi

MATEMATIKA

Kompetensi Dasar:

3.3 Memahami aturan pembulatan dalam

membaca hasil pengukuran dengan

alat ukur

4.17 Menyatakan kesimpulan berdasarkan

data tabel ataugrafik.

Indikator:

- Membaca, menjelaskan, dan mengubah

data tabel menjadi data grafik garis dan

sebaliknya, melalui kegiatan membaca

teks

- Menyimpulkan data, melalui kegiatan

membaca teks.

- Menyajikan data tabel dan grafik garis

mengenai konsumsi buah dan sayur.

SBDP

Kompetensi Dasar:

3.4 Mengetahui berbagai alur cara dan

pengolahan media karya kreatif

4.14 Membuat karya kerajinan

aksesoris dengan berbagai bahan

dan teknik.

Indikator:

- Mengidentifikasi berbagai alur cara

pengolahan media karya kreatif.

- Berkreasi membuat hiasan baju/bros

menggunakan buah dan sayuran

dengan teknik printing.

39

C. Kaiatan Metode Snowball Throwing dengan Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang dirancang

berdasarkan tema-tema tertentu yang memberikan pengalaman bermakna

kepada siswa. Dalam pembelajaran ini, gurupun harus mampu membangun

bagian keterpaduan melalui satu tema. Pembelajaran tematik sangat menuntut

kreatifitas guru dalam memilih dan mengembangkan tema pembelajaran.

Pembelajaran menjadi ilustrasi dan contoh-contoh yang menarik dalam

pembelajaran supaya siswa mudah menangkap materi pelajaran. Pembelajaran

tematik memerlukan sarana dan sumber informasi yang cukup banyak dan

beragam serta berguna untuk mengembangkan wawasan dan pengetahuan

yang diperlukan. Akan tetapi pada umumnya dalam pembelajaran tematik

masih kesulitan dalam memahami materi yang harus menghubungkan dari

pelajaran satu ke pelajaran yang lainya. Oleh karena itu siswa menganggap

pembelajaran tematik relative tidak mudah untuk memahami materi pelajaran

pada setiap pembelajaran, umumnya pada siswa sekolah dasar.

Dalam pelaksanaanya pembelajaran tematik atau kurikulum 2013

terdapat kendala yang dialami oleh guru dan siswa dalam proses kegiatan

belajar sehingga hasil belajar siswa yang dicapai masih rendah, kurang dari

KKM.

Metode pembelajaran adalah suatu cara atau upaya yang dilakukan

oleh para pendidik agar proses belajar-mengajar pada siswa tercapai sesuai

40

dengan tujuan. Metode pembelajaran ini sangat penting di lakukan agar proses

belajar mengajar tersebut nampak menyenangkan dan tidak membuat para

siswa tersebut suntuk, dan juga para siswa tersebut dapat menangkap ilmu

dari tenaga pendidik tersebut dengan mudah.

Dalam pembelajaran tematik sebaiknya guru menggunakan metode

pembelajaran yang menarik kreatif, yang dapat membangkitkan semangat

belajar siswa dalam proses belajar mengajar. Salah satunya menggunakan

metode pembelajaran Snowball Throwing.

Metode snowball Throwing merupakan metode yang kooperatif yang

didesain seperti permainan melempar bola. Penerapan metode Snowball

throwing siswa dibagi beberapa kelompok setiap kelompoknya diketuai oleh

salah satu anggota kelompok, ketua kelompoknya kemudian menjelaskan

kepada anggota kelompok, masing-masing siswa membuat soal ditulis

dikertas kemudian dibentuk seperti bola, setelah dibuat seperti bola kemudian

dilempar keteman yang lainya, yang mendapatkan lemparan bola siswa

menjawab soal yang ada didalam kertas. Selain itu kertas yang digunakan

untuk membuat bola bisa menggunakan buku tulis. Metode pembelajaran

Snowball Throwing bisa dijadikan sebagai permainan dalam belajar, sehingga

siswa lebih antusias dalam mengikuti pelajaran. Metode seperti ini diharapkan

dapat memotivasi siswa untuk belajar dan dapat membantu kesulitan siswa

dalam mempelajari tematik khususnya tema makananku sehat dan bergizi,

sehingga hasil belajar siswa akan meningkat. Meskipun demikian, metode ini

41

masih memiliki kelemahan yaitu materi tidak terlalu luas hanya berkisar pada

apa yang telah diketahui oleh siswa.

D. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

1. Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Menurut DEPDIKNAS (2008 : 51) salah satu prinsip penilaian pada

kurikulum berbasis kompetensi adalah “menggunakan acuan kriteria, yakni

menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan peserta didik.

Kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai

ketuntasan dinamakan kriteria ketuntasan minimal”.

Penentuan kriteria ketuntasan minimal tidak hanya dapat ditentukan

melalui kebijakan pemerintah seperti kriteria kelulusan dengan ujian

nasional ataupun dengan memperhatikan intake kompleksitas, dan daya

dukung seperti yang dilakukan di sekolah. Penentuan batas lulus yang lain,

dapat ditentukan dengan berbasis peserta tes dan yang berbasis alat ukur

atau perangkat tesnya. Penentuan kriteria ketuntasan minimal dengan basis

peserta didik dan alat ukurnya selama ini masih belum dilakukan. Padahal

hal ini menjamin KKM yang valid dan dapat digunakan untuk menentukan

KKM tingkat daerah, misalnya kecamatan atau kabupaten/kota.

42

2. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) secara individu, kelas, klasikal.

Untuk menenetukan ketuntasan belajar siswa (individual) dapat

dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut (Trianto, 2010:

241):

KB = x 100%

Di mana: KB = ketuntasan belajar

T = jumlah skor yang diperoleh siswa

T1 = jumlah skor total

Setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan individu) jika

proporsi jawaban benar siswa ≥ 65%, dan suatu kelas dikatakan tuntas

belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut terdapat ≥

85% siswa yang telah tuntas belajarnya (Depdikbud dalam Trianto,

2010: 241).

Tetapi, menurut Trianto (2010: 241) berdasarkan ketentuan KTSP

penentuan ketuntasan belajar ditentukan sendiri oleh masing-masing

sekolah yang dikenal dengan istilah kriteria ketuntasan minimal, dengan

berpedoman pada tiga pertimbangan, yaitu: kemampan setiap peserta

didik berbeda-beda; fasilitas (sarana) setiap sekolah berbeda; dan daya

dukung setiap sekolah berbeda.

3. Mekanisme Penetapan KKM

Kriteria ketuntasan minimal (KKM) per mata pelajaran yang ditetapkan

oleh sekolah dengan mempertimbangkan hal hal berikut:

43

a. Ketuntasan belajar setiap indikator adalah 0-100%, dengan batas ideal

minimum 75%.

b. Sekolahan harus menetapkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) per

mata pelajaran dengan mempertimbangkan kemampuan rata-rata peserta

didik (intake), kompleksitas (kesulitan dan kerumitan setiap indikatopr

pencapaian), dan daya dukung (tenaga pengajar, sarana dan prasarana).

c. Sekolahan dapat menetapkan KKM di bawah batas kriteria ideal, tetapi

secara bertahap harus dapat mencapai kriteria ketuntasan minimal

(100%).

Untuk lebih jelasnya, lihat rambu-rambu penetapan KKM dibawah ini:

a) KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran.

b) KKM ditetapkan oleh forum MGMP sekolah.

c) Nilai KKM dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat dengan rentang

0-100.

d) Nilai ketuntasan belajar maksimal adalah 100.

e) Sekolah dapat menetapkan KKM dibawah nilai ketuntasan belajar

maksimal.

f) Nilai KKM harus dicantumkan dalam LHBS.

Contoh penetapan nilai KKM dengan memberikan point pada

setiap kriteria ketetapan:

1. Kompleksitas : - Tinggi = 1

- Sedang = 2

44

- Rendah = 3

2. Daya dukung: - Tinggi = 3

- Sedang = 2

- Rendah =1

3. Intake: - Tinggi = 3

- Sedang = 2

- Rendah = 1

Jika indikator memiliki kompleksitas rendah, daya dukung tinggi,

dan intake siswa sedang nilainya adalah (3+3+2) x 100 = 88,899 atau

dibulatkan menjadi 89.

Dengan menggunakan rentang nilai pada setiap kriteria:

1. kompleksitas: - Tinggi = 50-64

- Sedang = 65-80

- Rendah = 81-100

2. Daya dukung: - Tinggi = 81-100

- Sedang = 65-80

- Rendah = 50-64

3. Intake: - Tinggi = 81=100

- Sedang = 65-80

- Rendah = 50-64

45

Dalam menentukan rentang nilai dan menentukan niali dari setiap

kriteria perlu kesepakatan dalam forum MGMP di sekolah. ( Jamal,

2010 : 197-201).

46

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Kondisi Umum

1. Gambaran Umum MI Negeri Manggarwetan

a. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MI Negeri Manggarwetan Kecamatan

Godong Kabupaten Grobogan yang beralamat Jl. Majatama, RT 02 RW 03

Manggarwetan Kecamatan godong Kabupaten Grobogan provinsi jawa

tengah kode pos 58162 yang kurang lebih berjarak 10 Km sebelah barat

kota Godong serta 27 Km sebelah barat kota Grobogan. Profil madarasah

secara lengkap adalah sebagai berikut:

a. Nama madrasah : MI Negeri Manggarwetan Grobogan

b. Alamat : Desa Manggarwetan Kecamatan Godong

Kabupaten Grobogan

c. Nomor sertifikasi : 11.10.16.13.1.00084

d. Tahun berdiri : 1963

e. Tahun penegrian : 1997

f. Kode pos : 58163

g. Kepala Madrasah : Jumari, S.Ag,. M.Pd.i

46

47

. Visi dan Misi MI Negeri Manggarwetan

1) Visi

Terwujudnya Generasi Islam yang Terampil, Qur’ani, Tekun

Beribadah, Beraklak Karimah, dan Unggul dalam Prestasi.

2) Misi

Misi dari MI Negeri Manggarwetan sebagai suatu lembaga

pendidikan formal adalah sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dalam pencapaian

prestasi akademik dan non akademik.

2. Mewujudkan pembelajaran dan pembiasaan dalam mempelajari al-

Qur’an dan menjalankan ajaran agama Islam.

3. Meningkatkan pengetahuan dan profesionalisme tenaga pendidik

dan kependidikan sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan.

4. Menyelenggarakan tata kelola madrasah yang efektif, efesien,

transparan, dan akuntabel.

c. Letak Geografis

Madrasah Ibtidaiyah Negeri Manggarwetan secara geografis terletak

di daerah pedesaan tepatnya masuk dalam wilayah Desa Manggarwetan

Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan Propinsi Jawa Tengah yang

kurang lebih berjarak 10 Km sebelah barat kota Godong serta 27 Km

sebelah barat kota Grobogan.

48

Struktur geografis desa Manggarwetan adalah daerah persawahan

oleh karena itu masyarakatnya kebanyakan bermata pencaharian sebagai

petani dan buruh, walaupun ada juga yang bekerja sebagai pegawai

dan wirausaha.

Madrasah Ibtidaiyah Negeri Manggarwetan Kecamatan Godong

Kabupaten Grobogan Propinsi Jawa Tengah memiliki luas tanah sebesar

2920 M2 dengan status tanah waqaf dengan nomor sertifikat

11.10.16.13.1.00084 yang dikeluarkan oleh dinas pertanahan Kabupaten

Grobogan, dan dalam perkembangannya madrasah ini memiliki luas

bangunan 1.305 M2 yang dimanfaatkan untuk 13 ruang belajar, 1 ruang

kepala, 1 ruang guru, 1 gedung perpustakaan, 1 musholla.

d. Sejarah Berdiri dan Berkembangnya Madrasah Ibtidaiyah Negeri

Manggarwetan

Sejarah berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Negeri Manggarwetan tidak

jauh berbeda dengan lembaga-lembaga pendidikan lainnya. Berdirinya

lembaga ini berangkat dari besarnya animo masyarakat di desa

Manggarwetan akan pentingnya pendidikan bagi mereka, dan yang lebih

khusus lagi adalah pendidikan yang bercorak Islami, karena dalam

kehidupan kesehariannya masyarakat desa Manggarwetan di kenal sangat

religius dan memegang teguh nilai-nilai agama Islam, berangkat dari

49

kesadaran inilah yang memacu mereka untuk mendirikan sebuah lembaga

pendidikan dasar yang tidak meninggalkan nilai-nilai agama Islam yang

memang sudah melekat erat pada diri masyarakat Desa Manggarwetan

Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan Propinsi Jawa Tengah.

Berangkat dari hal tersebut, maka pada tahun 1963 ide pendirian

Madrasah mulai direalisasikan yang pada waktu itu di prakarsai oleh para

tokoh agama serta tokoh masyarakat diantaranya adalah:

1. Lurah Kamari (Kepala Desa Manggarwetan)

2. Modin Nawawi (Perangkat Desa Manggarwetan)

3. Kyai Muslih (Tokoh Agama)

4. Abdul Halim (Tokoh Masyarakat)

5. Muhadi (Tokoh Masyarakat)

(Sumber: MIN Manggarwetan)

Berangkat dari pemikiran kelima tokoh di atas, ide pendirian

madrasah serta sarana dan prasarana belajar mulai dipersiapkan dan

didirikan, kemudian kegiatan belajar mengajar mulai dilaksanakan,

walaupun dengan jumlah pendidik (guru), fasilitas ataupun sarana

prasarana pendidikan yang masih jauh dari memadai. Hal ini disebabkan

karena kuranganya sumber daya serta sumber dana yang dimiliki pada

waktu itu. Walaupun demikian, semangat mendidik yang dimiliki oleh para

guru serta semangat belajar oleh para siswa sangat besar sehingga

madrasah inipun dapat eksis untuk tahun-tahun berikutnya.

50

Selanjutnya, disini akan penulis sampaikan pula urutan perubahan

nama Madrasah yang dimulai sejak tahun 1963 sampai bernama Madrasah

Ibtidaiyah Negeri Manggarwetan yaitu sebagai berikut:

1. Madrasah Wajib Belajar ( MWB ) : Tahun 1963 s/d 1970

2. MI YATPI Manggarwetan : Tahun 1970 s/d 1980

3. MI Nahdlotut Thullab : Tahun 1080 s/d 1997

4. MI Negeri Manggarwetan : Tahun 1997 s/d sekarang

e. Data Guru dan Karyawan di MI Negeri Manggar Wetan Grobogan

Di MI Negeri Manggarwetan terdapat 14 guru, 3 karyawan dan 1

kepala sekolah. Berikut ini rincian data guru dan karyawan di MI Negeri

Manggarwetan Grobogan:

Tabel 3.1

Data guru dan karyawan di MI Negeri Manggarwetan Grobogan

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan Terakhir

1. Jumari, S.Ag, M.Pd.I L S2

2. Bambang Ritmanto, S.Pd L S1

3. Sriyati, S.Pd.I P S1

4. Muhammad Al Maghfur, S.Ag L S1

5. Mutma’innah, S.Ag, M.Pd.I P S2

6. Drs. Moh Ruchan Fahrodli L S1

7. Suntari, S.Ag P S1

Bersambung.....

51

Sambungan.....

8. Tasripin, M.Pd.I L S1

9. Rusmiatun, S.Pd.I P S1

10. Nuril Huda, S.Pd.I L S1

11. Moh Shokheh, S.Pd.I L S1

12. Islamiyah, S.Pd.I P S1

13. Nasihatul Hairiyah, S.Pd.I P S1

14. Mas’adatun Nikamh, S.Pd P S1

15. Bambang Eko Saputo L SMA

16. Agus Dwi Budiyanto L SMA

17. Wahyu Dwi Wijayanti P SMA

18. Dzul Fikar, S.Pd L S1

(Sumber: MIN manggarwetan)

Tabel 3.2

Pembagian Tugas Guru MI Negeri Manggarwetan

No Nama Jabatan Jenis Guru Mengajar Kelas

1. Jumari, S.Ag. M.Pd.i Kepala Madrasah Guru Mapel I,II

2. Suntari, S.Ag Waka Kurikulum Guru Kelas V A

3. Bambang Ritmanto, S.Pd Guru Guru Kelas V B

4. Sriyati, S.Pd.i Guru Guru Kelas IB

5. Muhammad Al Maghfur, S.Ag Guru Guru Mapel VI A

6. Mutma’innah, S.Ag. M.Pd.i Guru Guru Kelas IV C

7. Drs. Moh Ruchan Fahrodli Guru Guru Kelas I A

8. Tasripin, M.Pd.i Guru Guru Kelas IV C

Bersambung…..

52

Sambungan…..

9. Rusmiatun, S.Pd.i Guru Guru Kelas VI B

10. Nuril Huda, S.Pd.i Guru Guru Kelas III A

11. Moh Shokheh, S.Pd.i Guru Guru kelas III B

12. Islamiyah, S.Pd.i Guru GuruKelas II A

13. Nasihatul Hairiyah, S.Pd.i Guru Guru Kelas II B

14. Mas’adatun Nikmah, S.Pd Guru Guru Kelas IV A

(Sumber: Min Manggarwetan)

Sedangkan data keadaan guru di MI Negeri Manggarwetan disajikan

dalam tabel berikut:

Tabel 3.3

Keadaan guru di MI Negeri Manggarwetan Grobogan

Guru Ijazah Jumlah

PNS Non PNS SMA D11 S1 S2

L P L P

7 4 4 3 3 - 12 3 18

f. Pereodesasi Kepemimpinan

Disini akan penulis sampaikan periodesasi kepemimpinan Kepala

Madrasah yaitu sebagai berikut:

1. Bapak Rohmat, Menjabat sebagai Kepala Madrasah pada periode tahun

tahun 1963 s/d 1970.

2. Bapak Dalhari, Menjabat sebagai Kepala Madrasah pada periode tahun

tahun 1970 s/d 1975.

53

3. Bapak Sofwan, Menjabat sebagai Kepala Madrasah pada periode

tahun1975 s/d 1978.

4. Bapak Marim, Menjabat sebagai Kepala Madrasah pada periode

tahun1978 s/d 1980.

5. Bapak Abdul Halim, Menjabat sebagai Kepala Madrasah pada periode

tahun 1980 s/d 1993.

6. Bapak Muslich, A.Ma, Menjabat sebagai Kepala Madrasah pada periode

tahun Tahun 1993 s/d 2005.

7. Bapak Jumari, S.Ag.,M.Pd.i Menjabat sebagai Kepala Madrasah pada

periode tahun 2005 s/d sekarang.

(Sumber: MIN Manggarwetan)

g. Karakteristik Siswa Kelas IVA MI Negeri Manggarwetan Tahun

Ajaran 2016/2017.

Siswa kelas IVA MI Negeri Manggarwetan berjumlah 20 siswa yang

terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Berikut ini adalah

tabel keadaan siswa kelas IV MI Negeri Manggarwetan:

Tabel 3.4

Keadaan siswa kelas IVA MI Negeri Manggarwetan Grobogan

No Kode Siswa NISN Jenis Kelamin

1. A 0079692181 Laki-laki

2. B 0065386446 Laki-laki

3. C 0078260558 Perempuan

54

4. D 0083206747 Laki-laki

5. E 0075976434 Perempuan

6. F 0071674833 Laki-laki

7. G 0088259541 Laki-laki

8. H 0083617798 Perempuan

9. I 0077063915 Perempuan

10. J 0078901035 Laki-laki

11. K 0088575429 Laki-laki

12. L 0069441761 Laki-laki

13. M 0084056026 Laki-laki

14. N 0079956168 Laki-laki

15. O 0073385194 Laki-laki

16. P 0078743010 Perempuan

17. Q 0078682947 Perempuan

18. R 0076055231 Perempuan

19. S 0077907865 Perempuan

20. T 0071545921 Perempuan

(Sumber: MIN Manggarwetan)

Karakteristik siswa sebagi subjek penelitian dapat digambarkan

sebagai berikut:

a. Usia rata-rata siswa adalah 10 tahun.

b. Kemampuan siswa rata-rata sedang.

c. Siswa malu bertanya.

d. Semua siswa berasal dari desa.

55

e. Latar belakang pendidikan orang tua siswa sebagian besar berpendidikan

rendah.

h. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada pembelajaran pelajaran tematik tema

9 semester genap tahun 2017. Penelitian menggunakan metode Snowball

Throwing yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Penelitian tersebut dilaksanakan

pada jam mata pelajaran tematik sesuai dengan jadwal pelajaran tematik kelas

IVA MI Negeri Manggarwetan Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan.

Waktu pelaksanaan adalah sebagi berikut:

a. Kegiatan observasi awal pada tanggal 25 April 2017

b. Kegiatan siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 2017

c. Kegiatan siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 24 Mei 2017

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1

Pelaksanaan tindakan pada siklus satu dilaksanakan pada tanggal 23

Mei 2017. Pelaksanaan tindakan ini sesuai dengan program semester genap

pembelajaran tematik kelas IV selama 8 x 35 menit. Pelaksanaan tindakan

pada siklus 1 ini dilakukan dalam 4 tahapan yaitu perencanaan, tindakan,

observasi, refleksi, secara garis besar pelaksanaan dapat dideskripsikan

sebagai berikut:

56

1. Perencanaan

Sebelum peneliti melaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu

membuat RPP yang dikonsultasikan dengan guru kelas (pembelajaran

tematik) kelas IVA. Peneliti menerapkan metode Snowball Throwing untuk

pembelajaran tematik tema 9. Adapun tahap perencanaan meliputi:

a. Merencanakan proses pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan

metode Snowball Throwing pada pembelajaran tematik kelas IVA.

b. Menentukan waktu pelaksanaan tindakan kelas siklus 1 yaitu pada hari

selasa tanggal 23 Mei 2017.

c. Menetapkan materi yang akan diajarkan pada siklus 1 yaitu tema 9

makananku sehat dan bergizi.

d. Menyusun indikator yang akan dicapai setelah pembelajaran.

e. Membuat lembar pengamatan, dilakukan untuk mengamati keaktivan

siswa dan guru selama proses pembelajaran.

f. Menyiapkan alat dan media

1. Kertas

2. Buku siswa tematik untuk peserta didik kelas IVA semester genap.

3. Menyusun lembar soal berupa tes.

2. Tindakan

Tindakan pada siklus 1 ini berlangsung selama satu kali tatap muka

(8x35 menit), materi yang diajarkan oleh guru dalam siklus 1 ini adalah

57

tema 9 makananku sehat dan bergizi pada pembelajaran 1 dengan

menggunakan metode Snowball Throwing.

Pada tahap ini pelaksanaan siklus 1 meliputi kegiatan-kegiatan yang

disusun di dalam RPP secara runtun, yaitu:

a. Pendahuluan

4. Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam.

5. Guru mengawali pembelajaran dengan berdoa dengan penuh khidmah.

6. Guru menanyakan kabar siswa.

7. Guru mengecek kehadiran siswa.

8. Guru mempersilahakan siswa untuk menyiapkan alat tulis.

9. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya materi sebelumnya yang

telah dipelajari oleh siswa.

10. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

d. Kegiatan Inti

a) Mengamati

1. Guru menyampaikan materi .

2. Siswa mendengarkan guru menyampaikan materi pelajaran.

3. Guru menerangkan langkah-langkah metode Snowball Throwing.

b) Menanya

1. Siswa diminta bertanya jika ada yang belum jelas.

58

c) Melakukan

1. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-

masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang

materi.

2. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya

masing-masing kemudian menjelaskan materi yang disampaikan

oleh guru kepada teman sekelompoknya.

3. Masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja untuk

menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi

yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.

4. Siswa membentuk kertas tersebut seperti bola dan dilempar dari

satu siswa ke siswa yang lain.

d) Asosiasi/menghubungkan

1. Guru bertanya tentang grafik batang konsumsi susu.

2. Guru bertanya kepada siswa tentang kandungan gizi di dalam

susu.

3. Guru bertanya tentang bagaiman pengolahan susu.

e) Komunikasi

1. Guru meminta masing-masing kelompok menyimpulkan materi

pada hari ini.

2. Guru memberikan lembar soal tes.

59

e. Penutup

1. Guru memberikan refleksi dari kegiatan yang telah dilakukan dengan

bertanya kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah

dilakukan.

2. Guru memberikan penguatan motivasi agar siswa tidak malas belajar

dirumah.

3. Guru menutup pembelajaran dengam doa dan mengucapkan salam.

3. Observasi

Pada tahap ini dilakukan observasi atau pengamatan terhadap

pelaksanaan pembelajaran berlangsung, yaitu:

a. Memperhatikan sikap dan perilaku peserta didik saat proses

pembelajaran sedang berlangsung.

b. Pengamat mengamati dan menggunakan lembar observasi. Berikut hasil

pengamatan guru dan siswa siklus I:

Tabel 3.5

Lembar pengamatan terhadap Guru siklus 1

No Aspek yang diamati Pengamatan Guru

SB B C K TB

A. Kegiatan Awal

1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan

salam.

2. Guru mengawali pembelajaran dengan berdoa dengan

penuh khidmad.

3. Guru menanyakan kabar siswa.

4. Guru mengecek kehadiran siswa.

5. Guru mempersilahkan siswa untuk menyiapkan alat

tulis.

6. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya materi

sebelumnya yang telah dipelajari oleh siswa.

60

No Aspek yang diamati Pengamatan Guru

SB B C K TB

7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

B. Kegiatan Inti

Mengamati

1. Guru menyampaikan materi.

2. Siswa mendengarkan guru menyampaikan materi.

3. Guru menerangkan langkah-langkah metode

Snowball Throwing.

Menanya

1. Siswa diminta bertanya jika ada yang belum jelas.

Melakukan

1. Guru membentuk kelompok-kelompok dan

memanggil masing-masing ketua kelompok untuk

memeberikan penjelasan tentang materi.

2. Masing-masing ketua kelompok kembali ke

kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan

materi yang disampaikan oleh guru kepada teman

sekelompoknya.

3. Masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas

kerja untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang

menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua

kelompok.

4. Siswa membentuk kertas tersebut seperti bola dan

dilempar dari satu siswa kesiswa yang lain.

Asosiasi/menghubungkan

1. Guru bertanya tentang garfik batang konsumsi guru.

2. Guru bertanyan kepada siswa tentang kandungan gizi

didalam susu.

3. Guru bertanya tentang bagaimana pengolahan susu.

Komunikasi

1. Guru meminta masing-masing kelompok

menyimpulkan materi pada hari ini.

2. Tes

C. Penutup

1. Guru memberikan refleksi dari kegiatan yang telah

dilakukan dengan bertanya kesimpulan dari kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan.

2. Guru memberikan penguatan motivasi agar siswa

tidak malas belajar dirumah.

3. Guru menutup pembelajaran dengan doa dan

mengucapkan salam.

Keterangan:

SB : Sangat Baik

61

B : Baik

C : Cukup

K : Kurang

TB : Tidak Baik

Tabel 3.6

Lembar pengamatan siswa siklus I

No Aspek yang diamati Pengamatan Siswa

SB B C K TB

A. Kegiatan Awal

1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.

2. Guru mengawali pembelajaran dengan berdoa dengan

penuh khidmad.

3. Guru menanyakan kabar siswa.

4. Guru mengecek kehadiran siswa.

5. Guru mempersilahkan siswa untuk menyiapkan alat

tulis.

6. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya materi

sebelumnya yang telah dipelajari oleh siswa.

7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

B. Kegiatan Inti

Mengamati

1. Guru menyampaikan materi.

2. Siswa mendengarkan guru menyampaikan materi.

3. Guru menerangkan langkah-langkah metode Snowball

Throwing.

Menanya

1. Siswa diminta bertanya jika ada yang belum jelas.

Melakukan

1. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil

masing-masing ketua kelompok untuk memeberikan

penjelasan tentang materi.

2. Masing-masing ketua kelompok kembali ke

kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan

materi yang disampaikan oleh guru kepada teman

sekelompoknya.

3. Masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas

kerja untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang

menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua

kelompok.

4. Siswa membentuk kertas tersebut seperti bola dan

dilempar dari satu siswa kesiswa yang lain.

62

No Aspek yang diamati Pengamatan siswa

SB B C K TB

Asosiasi/menghubungkan

1. Guru bertanya tentang garfik batang konsumsi guru.

2. Guru bertanyan kepada siswa tentang kandungan gizi

didalam susu.

3. Guru bertanya tentang bagaimana pengolahan susu.

Komunikasi

1. Guru meminta masing-masing kelompok

menyimpulkan materi pada hari ini.

2. Tes

C. Penutup

1. Guru memberikan refleksi dari kegiatan yang telah

dilakukan dengan bertanya kesimpulan dari kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan.

2. Guru memberikan penguatan motivasi agar siswa tidak

malas belajar dirumah.

3. Guru menutup pembelajaran dengan doa dan

mengucapkan salam.

Keterangan :

SB : Sangat Baik

B : Baik

C : Cukup

K : Kurang

TB : Tidak Baik

4. Refleksi

Tahap akhir pada siklus ini peneliti menemukan beberapa

keberhasilan, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Sebagian besar siswa antusias mengikuti kegiatan pembelajaran, mereka

tertarik dengan metode Snowball Throwing.

b. Sebagian besar siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru.

63

c. Sebagian besar siswa mampu menjawab soal yang dibuat temannya

dengan metode Snowball Throwing.

Meskipun terdapat keberhasilan namun selama pembelajaran siklus 1

masih terdapat kekurangan. Kekurangan dan perbaikan yang akan

dilaksanakan adalah sebagi berikut:

Tabel 3.7

Kekurangan dan Perbaikan Siklus 1

No Kekurangan Perbaiakan

1. Ada beberapa siswa yang tidak

menjawab salam dari guru karena

siswa masih sibuk sendiri-sendiri.

Sebelum salam guru menyiapkan siswa

terlebih dahulu.

2. Masih ada beberapa siswa yang

tidak mendengarkan guru ketika

menyampaikan materi karena

siswa masih melakukan kegiatan

yang lainya.

Guru memberi motivasi kepada siswa

untuk mendengarkan ketika guru

menyampaikan materi.

3. Ada beberapa siswa yang masih

belum paham dengan metode

Snowball Throwing.

Guru menjelaskan secara detail

langkah-langkah metode Snowball

Throwing.

4. Masih ada siswa yang kesulitan

untuk menjawab soal yang dibuat

oleh temannya dengan metode

Snowball Throwing.

Guru dan siswa bersama-sama

menbahas pekerjaan siswa yang belum

terjawab.

5. Ada beberapa siswa yang belum

mampu menyimpulkan materi

karena siswa belum paham

terhadap materi.

Guru bertanya kepada siswa tentang

materi yang dipelajari pada hari ini.

6. Ada beberapa tahap dalam RPP

yang belum dilaksanakan oleh

guru seperti di awal kegiatan

pembelajaran guru tidak

mempersilahkan siswa untuk

menyiapkan alat tulis serta tidak

menyampaikan tujuan

pembelajaran dan di akhir

pembelajaran guru tidak memberi

motivasi agar siswa tidak malas

belajar dirumah.

Sebelum kegiatan pembelajaran guru

membaca kembali RPP sehingga tidak

ada tahapan kegiatan yang tidak

dilaksanakan.

64

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 11

Pelaksanaan pada siklus 11 ini dilaksanakan pada hari tanggal 24 Mei

2017. Pelaksanaan tindakan ini sesuai dengan program semester genap

pembelajaran tematik tema 9 kelas IV selama 8 x 35 menit. Pelaksanaan

siklus II ini dilakukan dalam 4 tahap, yaitu tahap perencanan, tindakan,

observasi, refleksi, secara garis pelaksanaan dapat dideskripsikan sebagai

berikut:

1. Perencanaan

Berdasarkan refleksi yang diperoleh dari observasi dan hasil penilaian

pada siklus 1, maka siklus 11 merupakan perbaikan dari siklus 1. Rencana

tindakan siklus 11 yang dilakukan oleh peneliti adalah:

a. Merencanakan proses pelaksanaan pembelajaran dengan membenahi

kekurangan yang ada pada siklus I.

b. Menentukan waktu pelaksanaan siklus II yaitu pada hari rabu tanggal 24

Mei 2017.

c. Menentukan materi yang akan diajarkan pada siklus II.

d. Menyusun indikator yang akan dicapai setelah pembelajaran.

e. Membuat lembar pengamatan, dilakukan untuk mengamati keaktifan

guru dan siswa selama proses pembelajaran.

f. Menyiapkan alat dan media

1. Kertas

2. Buku siswa tematik untuk peserta didik kelas IVA semester genap.

65

g. Menyusun lembar soal berupa tes.

2. Tindakan

Pada tahap ini guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun sebelumnya.

Pada siklus II ini sebelum kegiatan pembelajaran guru membaca ulang RPP

yang telah disusun agar semua kegiatan yang ada dalam RPP dapat

terlaksana.

a. Kegiatan Awal

c) Guru menyiapkan siswa dengan meminta siswa untuk tenang dan

bersikap duduk yang baik.

d) Guru membuka pelajaran dengan salam.

e) Guru meminta siswa untuk duduk yang baik.

f) Guru mengawali pembelajaran dengan berdoa dengan penuh dengan

khidmad.

g) Guru menanyakan kabar siswa.

h) Guru mengecek kehadiran siswa.

i) Guru mempersilahkan siswa untuk mneyiapkan alat tulis.

j) Guru melakukan apersepsi dengan bertanya materi sebelumnya yang

telah dipelajarai oleh siswa.

k) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti

1. Mengamati

66

1. Guru menyampaikan materi.

2. Guru memberi motivasi untuk mendengarkan materi yang

disampaikan.

3. Siswa mendengarkan guru menyampaikan materi pelajaran.

4. Guru menjelaskan secara detail langkah-langkah metode Snowball

Throwing.

b) Menanya

1. Siswa diminta untuk bertanya jika ada yang belum jelas/belum

paham.

- Melakukan

1. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-

masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang

materi.

2. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-

masing kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru

kepada teman sekelompoknya.

3. Masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja untuk

menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang

sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.

4. Siswa membentuk kertas tersebut seperti bola dan dilempar dari

satu siswa kesiswa yang lain.

67

5. Guru dan siswa bersama-sama membahas pekerjaan siswa yang

belum terjawab.

- Asosiasi/menghubungkan

1. Guru bertanya kepada siswa tentang sayur dan buah-buahan yang

mereka konsumsi.

2. Guru bertanya tentang manfaat konsumsi sayur dan buah-buahan.

3. Guru tentang tabel konsumsi sayur dan buah-buahan sehari.

e) Konfirmasi

1. Guru bertanya kepada siswa tentang materi yang dipelajari hari ini.

2. Guru meminta masing-masing kelompok menyimpulkan materi

pada hari ini.

3. Guru memberikan lembar soal tes.

c. Penutup

1. Guru memberikan refleksi dari kegiatan yang telah dilakukan dengan

bertanya kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah

dilakukan.

2. Guru menutup kegiatan pembelajaran, dengan mengingatkan siswa

untuk belajar lagi di rumah.

3. Guru memberikan penguatan motivasi agar siswa tidak malas belajar

dirumah.

4. Guru menutup pembelajaran dengan do’a dan mengucapkan salam.

68

3. Observasi

Pada tahap ini dilakukan observasi atau pengamatan terhadap

pelaksanaan pembelajaran berlangsung, yaitu:

1. Melakukan observasi terhadap guru dan peserta didik dengan

menggunakan lembar pengamatan, aspek yang diamati sama dengan

siklus I.

2. Untuk mengetahui hasil observasi proses pembelajaran dan hasil

evaluasi dalam proses pembelajaran. Berikut hasil pengamatan guru dan

siswa siklus II:

Tabel 3.8

Lembar Pengamatan Guru Siklus 11

No Aspek yang diamati Pengamatan Guru

SB B C K TB

A. Kegiatan Awal

1. Guru menyiapkan siswa dengan meminta siswa untuk

tenang dan bersikap duduk yang baik

2. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan

salam.

3. Guru mengawali pembelajaran dengan berdoa dengan

penuh dengan khidmad.

4 Guru meminta siswa untuk duduk yang baik

5. Guru menanyakan kabar siswa.

6. Guru mengecek kehadiran siswa.

7. Guru mempersilahkan siswa untuk menyiapkan alat

tulis.

8. Guru melakukan apresepsi dengan bertanya materi

sebelumnya yang telah dipelajari oleh siswa

9. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

B. Kegiatan Inti

Mengamati

69

No Aspek yang diamati Pengamatan Guru

SB B C K TB

1. Guru menyampaikan materi.

2. Guru memberi motivasi siswa untuk mendengarkan

materi yang disampaikan.

3. Siswa mendengarkan guru menyampaikan materi

pelajaran.

4. Guru menjelaskan secara detail langkah-langkah

metode Snowball Throwing.

menanya

1. Siswadiminta untuk bertanya jika ada yang belum

jelas/belum paham.

Melakukan

1. Guru membentuk kelompok-kelompok dan

memanggil masing-masing ketua kelompok untuk

memberikan penjelasan tentang materi.

2. Masing-masing ketua kelompok kembali ke

kelompoknya masing-masing kemudian menjelaskan

materi yang disampaiakan oleh guru kepada teman

sekelompoknya.

3. Masing-masing siswadiberikan satu lembar kertas

kerja untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang

menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua

kelompok.

4. Siswa membentuk kertas tersebut seperti bola dan

dilempar dari satu siswa kesiswa yang lain.

5. Guru dan siswa bersama-sama membahas pekerjaan

siswa yang belum terjawab.

Asosiasi/menghubungkan

1. Guru bertanya kepada siswa tentang sayur dan buah-

buahan yang mereka konsumsi.

2. Guru bertanya tentang manfaat konsumsi sayur dan

buah-buahan.

3. Guru tentang tabel konsumsi sayur dan buah-buahan

sehari.

Komunikasi

1. Guru bertanya kepada siswa tentang materi yang

dipelajari hari ini.

70

No Aspek yang diamati Pengamatan Guru

SB B C K TB

2. Guru meminta masing-masing kelompok

menyimpulkan materi pada hari ini.

3. Tes

C Penutup

1. Guru member refleksi dari kegiatan yang telah

dilakukan dengan bertanya kesimpulan dari kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan.

2. Guru menutup kegiatan pembelajaran, dengan

mengingatkan siswa untuk belajar lagi di rumah.

3. Guru memberikan penguatan motivasi agar siswa

tidak malas belajar di rumah.

4. Guru menutup pelajaran dengan doa dan

mengucapkan salam.

Keterangan:

SB : Sangat Baik

B : Baik

C : Cukup

K : Kurang

TB : Tidak Baik

Tabel 3.9

Lembar Pengamatan Siswa Siklus II

No Aspek yang diamati Pengamatan Siswa

SB B C K TB

A. Kegiatan Awal

1. Guru menyiapkan siswa dengan meminta siswa untuk

tenang dan bersikap duduk yang baik

2. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.

3. Guru mengawali pembelajaran dengan berdoa dengan

penuh dengan khidmad.

4 Guru meminta siswa untuk duduk yang baik

5. Guru menanyakan kabar siswa.

6. Guru mengecek kehadiran siswa.

71

No Aspek yang diamati Pengamatan siswa

SB B C K TB

7. Guru mempersilahkan siswa untuk menyiapkan alat

tulis.

8. Guru melakukan apresepsi dengan bertanya materi

sebelumnya yang telah dipelajari oleh siswa

9. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

B. Kegiatan Inti

Mengamati

1. Guru menyampaikan materi.

2. Guru memberi motivasi siswa untuk mendengarkan

materi yang disampaikan.

3. Siswa mendengarkan guru menyampaikan materi

pelajaran.

4. Guru menjelaskan secara detail langkah-langkah

metode Snowball Throwing.

menanya

1. Siswadiminta untuk bertanya jika ada yang belum

jelas/belum paham.

Melakukan

1. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil

masing-masing ketua kelompok untuk memberikan

penjelasan tentang materi.

2. Masing-masing ketua kelompok kembali ke

kelompoknya masing-masing kemudian menjelaskan

materi yang disampaiakan oleh guru kepada teman

sekelompoknya.

3. Masing-masing siswadiberikan satu lembar kertas kerja

untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang

menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua

kelompok.

4. Siswa membentuk kertas tersebut seperti bola dan

dilempar dari satu siswa kesiswa yang lain.

5. Guru dan siswa bersama-sama membahas pekerjaan

siswa yang belum terjawab.

Asosiasi/menghubungkan

72

No Aspek yang diamati Pengamatan Siswa

SB B C K TB

1. Guru bertanya kepada siswa tentang sayur dan buah-

buahan yang mereka konsumsi.

2. Guru bertanya tentang manfaat konsumsi sayur dan

buah-buahan.

3. Guru tentang tabel konsumsi sayur dan buah-buahan

sehari.

Komunikasi

1. Guru bertanya kepada siswa tentang materi yang

dipelajari hari ini.

2. Guru meminta masing-masing kelompok

menyimpulkan materi pada hari ini.

3. Tes

C Penutup

1. Guru member refleksi dari kegiatan yang telah

dilakukan dengan bertanya kesimpulan dari kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan.

2. Guru menutup kegiatan pembelajaran, dengan

mengingatkan siswa untuk belajar lagi di rumah.

3. Guru memberikan penguatan motivasi agar siswa tidak

malas belajar di rumah.

4. Guru menutup pelajaran dengan doa dan mengucapkan

salam.

Keterangan:

SB : Sangat Baik

B : Baik

C : Cukup

K : Kurang

TB : Tidak Baik

4. Refleksi

Setelah mengumpulkan dan menganalisis data, didapati bahwa hasil

belajar pada siklus II sudah jauh lebih baik dari siklus I, karena hampir semua

73

siswa dapat mengikuti proses pembelajaran secara aktif dengan menggunakan

metode Snowball Throwing. Siswa terlihat antusias dan senang dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Pada siklus II

guru dan siswa dapat melaksanakan peran masing-masing dengan sangat baik.

Hasil observasi menunjukkan bahwa pembelajaran yang diharapkan sudah

sesuai harapan meskipun belum sempurna. Adanya keributan kecil itu hal

wajar, akan tetapi penelitian ini sudah cukup mendapatkan hasil yang lebih

baik dan adanya peningkatan hasil belajar terhadap peserta didik, sehingga

peneliti merasa tidak perlu melanjutkan ke siklus selanjutnya.

74

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bagian ini disajikan hasil penelitian dan pembahasan sesuai dengan

tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui bahwa penggunaan metode pembelajaran

Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar tematik tema Makananku Sehat

dan Bergizi pada siswa kelas IV MI Negeri Manggarwetan Kecamatan Godong

Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2016/2017.

A. Hasil Penelitian

Pembelajaran tematik yang dilaksanakan di MI Negeri Manggarwetan

sebelum diadakan penelitian ini dalam pembelajaran hanya menggunakan

metode yang sudah ada di dalam buku panduan guru. Sehingga pemahaman

siswa terhadap materi pelajaran tematik sangat kurang, hal ini disebabkan karena

pembelajaran tematik yang disampaikan oleh guru terkesan monoton. Hal ini

juga terjadi pada pembelajaran tematik pada tema yang lainya.

1. Pra Siklus

Penelitian ini melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siswa

kelas IV MI Negeri Manggarwetan Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan

dengan melalui metode Snowball Throwing. Metode ini merupakan alat bantu

dalam pembelajaran tematik khususnya pada tema Makananku Sehat dan

Bergizi, namun guru belum pernah menggunkan metode ini sebelumnya.

74

75

Sebagai acuan, selain menggunakan KKM pembelajaran tematik

sebesar 70, peneliti juga menggunakan Kriteria Ketuntasan Klasikal (KKL)

yaitu sebesar 85%. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan evaluasi yang

berupa tes formatif.

Adapun dari hasil tes formatif pada pra siklus pembelajaran tematik

tema Makananku Sehat dan Bergizi siswa kelas IVA MI Negeri

Manggarwetan Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan sebelum

menggunakan metode Snowball Throwing berikut ini:

Tabel 4.1

Nilai pra siklus siswa kelas IV A

No Nama Nilai Rata-rata Keterangan

Matematika B. Indonesia IPA

1. A 50 50 65 55 TT

2. B 75 75 70 73 T

3. C 60 65 70 65 TT

4. D 75 70 65 70 T

5. E 75 65 70 70 T

6. F 70 60 65 65 TT

7. G 70 80 60 70 T

8. H 70 70 65 68 TT

9. I 65 80 80 75 T

10. J 70 75 60 68 TT

11. K 70 75 65 70 T

12. L 70 75 80 75 T

13. M 65 70 55 63 TT

14. N 55 60 55 57 TT

15. O 60 65 50 58 TT

16. P 60 70 65 65 TT

17. Q 70 70 70 70 T

18. R 70 75 80 75 T

19. S 65 60 60 62 TT

20. T 50 60 65 58 TT

Jumlah 1,332 TT: 11

T: 9 Rata-rata 66,6

76

Keterangan:

TT : Tidak Tuntas

T : Tuntas

1) Nilai rata-rata pra siklus

= 66,6

2) Nilai ketuntasa pra siklus

P :

x 100 = 45%

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa peserta didik yang

tuntas belajar sebanyak 9 anak atau 45%, sedangkan siswa yang belum

tuntas belajar 11 anak atau 55% dengan nilai rata-rata kelas 66,6. Nilai

tersebut menunjukkan bahwa secara klasikal nilai pembelajaran tematik

mereka belum memenuhi kriteria ketuntasan. Ketuntasan individu masih

rendah hanya 9 siswa tuntas belajar atau 45% dan lainnya masih

mendapatkan nilai di bawah ketuntasan minimum.

2. Siklus I

Pada pelaksanaan siklus I telah diterapkan pembelajaran tematik tema

Makananku Sehat dan Bergizi menggunakan metode Snowball Throwing..

77

Selama proses pembelajaran peneliti juga melakukan pengamatan terhadap

aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Kegiatan pembelajaran ini diakhiri dengan mengerjakan soal tes

dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam menguasai

materi pembelajaran tematik tema Makananku Sehat dan Bergizi. Hasil nilai

siswa tersebut juga dijadikan sebagai indikator keberhasilan pembelajaran

tematik tema Makananku Sehat dan Bergizi dengan menggunakan metode

Snowball Throwing. Dari instrument soal tes diperoleh data sebagai berikut:

a. Hasil tes formatif siklus I

Tabel 4.2

Hasil tes formatif siklus I

No Nama Nilai Rata-rata Keterangan

Matematika B.indonesai IPA

1. A 65 65 70 67 TT

2.. B 80 80 80 80 T

3. C 70 75 80 75 T

4 D 85 85 75 82 T

5. E 80 90 80 83 T

6.. F 70 65 70 68 TT

7. G 80 80 80 80 T

8 H 75 80 75 77 T

9. I 70 85 85 80 T

10. J 80 80 65 75 T

11. K 75 80 70 75 T

12. L 75 90 85 83 T

13. M 85 75 70 77 T

14. N 65 70 70 68 TT

15. O 60 75 70 68 TT

16. P 65 75 60 67 TT

17. Q 75 80 90 82 T

18. R 75 80 65 73 T

19. S 75 80 85 80 T

20. T 60 65 70 65 TT

Jumlah 1,505 TT: 6

T: 14 Rata-rata 75,25

78

Keterangan:

TT : Tidak Tuntas

T : Tuntas

Keterangan nilai ketuntasan:

Nilai 70 - 100 : Tuntas

Nilai 50 – 69 : Tidak Tuntas

1) Nilai rata-rata siklus I

= 75,25

3) Nilai ketuntasan siswa siklus I

P :

x 100 = 70%

Tabel 4.3

Penilaian Rubik pembuatan Buklet Susu Kelas IV A

No Kode Siswa Sangat Baik

4

Baik

3

Cukup

2

Berlatih Lagi

1

1. A - - -

2. B - - -

3. C - - -

4. D - - -

5. E - - -

6. F - - -

7. G - - -

8. H - - -

Bersambung…..

79

Sambungan…..

9. I - - -

10. J - - -

11. K - - -

12. L - - -

13. M - - -

14. N - - -

15. O - - -

16. P - - -

17. Q - - -

18. R - - -

19. S - - -

20. T - - -

Jumlah 0 48 8 0

Total 56

Keterangan:

A : 4 (Sangat Baik)

B : 3 (Baik)

C : 2 (cukup)

D : 1 (Latihan Lagi)

Kategori kerja siswa penilaian rubik:

76-100 : Sangat Baik

51-75 : Baik

26-50 : Cukup

10-25 : Berlatih Lagi

Tabel 4.4

Penilaian Rubik Presesntasi Buklet Susu kelas IV A

No Kode Siswa Sangat Baik

3

Cukup

2

Berlatih Lagi

1

1. A - -

2. B - -

Bersambung…..

80

Sambungan…..

3. C - -

4. D - -

5. E - -

6. F - -

7. G - -

8. H - -

9. I - -

10. J - -

11. K - -

12. L - -

13. M -

14. N - -

15. O - -

16. P - -

17. Q - -

18. R - -

19. S - -

20. T - -

Jumlah 54 4 0

Total 58

Keterangang:

A : 3 (Sangat Baik)

B : 2 (Cukup)

C : 1 (Berlatih Lagi)

Kategori kerja siswa penilaian rubik:

55-80 : Sangat Baik

38-54 : Cukup

20-37 : Berlatih lagi

Dari data siklus I dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan

hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata siswa dari

hasil tes meningkat dari pra siklus 66,6 dan mengalami peningkatan pada

siklus I menjadi 72,25. Dari hasil tes pada siklus I meningkat terdapat 14

81

siswa dinyatakan tuntas yaitu 70%, yang sebelumnya terdapat 9 siswa

yang tuntas belajar atau 45%, sedangkan yang belum tuntas belajar siklus

I terdapat 6 siswa yaitu 30%. Sedangkan dalam penilaian rubik

pembuatan buklet susu dan presentasi buklet masih ada beberapa siswa

yang belum memenuhi kriteria ketuntasan, terdapat 16 siswa mendapat

kriteria penilaian (baik) dengan skor nilai 3, 4 siswa mendapatkan kriteria

penilaian (cukup) dengan skor nilai 2 dan tidak ada siswa yang

mendapatkan kriteria penilaian (sangat baik dan berlatih lagi) dalam

pembuatan buklet susu, sedangkan dalam presentasi buklet susu terdapat

18 siswa yang mendapatkan nilai presentasi (sangat baik) dengan skor

nilai 3, terdapat 2 siswa yang mendapatkan nilai presentasi (cukup)

dengan skor nilai 2 dan tidak ada siswa yang mendapatkan nilai

presentasi (berlatih lagi) yaitu dengan skor nilai 1. Dari penilaian tersebut

dapat diketahui bahwa pada siklus I siswa belum mencapai indikator

ketuntasan yaitu 85%.

Dalam pengamatan data peneliti menemukan bahwa siswa tertarik

dengan materi pelajaran. Akan tetapi mereka belum fokus dalam materi

pelajaran. Meskipun demekian metode Snowball Throwing merupakan

langkah yang baik, setidaknya mampu menarik perhatian siswa. Dari

perolehan belajar di atas belum mencapai ketuntasan maksimal. Siswa

yang belum memenuhi ketuntasan dikarenakan siswa belum sepenuhnya

terfokus pada materi pelajaran. Maka dari itu peneliti masih melanjutkan

82

penelitian pada tindakan kelas siklus II karena belum memenuhi kriteria

yang diharapkan.

b. Refleksi

Penggunaan metode Snowball Throwing siswa sudah tertarik

dengan pembelajaran menggunakan metode Snowball Throwing.

Tetapi hasil belajar yang diperoleh siswa pada siklus I belum

mencapai indikator keberhasilan, hal tersebut dikarenakan siswa

belum fokus dalam mengikuti pembelajaran..

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada

siklus I ini, peneliti dapat menemukan kelemahan pada saat proses

pembelajaran yaitu sebagai berikut:

a. Masih terdapat beberapa siswa belum bisa memahami/belum fokus

terhadap materi pembelajaran tematik tema Makananku Sehat dan

Bergizi.

b. Masih terdapat beberapa siswa yang belum mengenal metode

Snowball Throwing.

c. Pada saat proses pembelajaran terdapat beberapa siswa yang belum

mendengarkan temannya saat menerangkan materi pembelajaran

dengan metode Snowball Throwing.

83

3. Siklus II

Pada siklus ini selain memaksimalkan penerapan metode Snowball

Throwing kepada peserta didik, pada siklus II mengacu pada rencana

pembelajaran yang telah disiapkan dan menggunakan instrumen penelitian

lembar pengamatan guru dan lembar pengamatan siswa. Peneliti juga

membangkitkan motivasi belajar siswa agar siswa menjadi lebih aktif dan

antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Seperti tindakan siklus I

peneliti juga memberikan soal tes untuk mengukur hasil belajar siswa.

Adapun hasil tes didapat hasil sebagai berikut:

Tabel 4.5

Nilai hasil tes formatif siklus 11

No Nama Nilai Rata-rata Keterangan

PPKN Matematika SBDP

1. A 80 70 75 75 T

2. B 90 90 80 87 T

3. C 90 85 80 85 T

4. D 90 90 85 88 T

5. E 90 90 85 88 T

6. F 80 75 75 77 T

7. G 85 90 80 85 T

8. H 80 80 85 82 T

9. I 85 80 85 83 T

10. J 80 80 85 82 T

11. K 85 90 85 87 T

12. L 95 85 85 88 T

13. M 80 85 85 83 T

14. N 75 70 80 75 T

15. O 85 70 85 80 T

16. P 70 85 85 80 T

Bersambung…..

84

Sambungan…..

17. Q 90 85 90 88 T

18. R 85 70 85 80 T

19. S 90 90 85 88 T

20. T 70 80 75 75 T

Jumlah 1,656 TT : 0

T : 20 Rata-rata 82,8

Keterangan:

TT : Tidak Tuntas

T : Tuntas

Keterangan nilai ketuntasan:

Nilai 70 – 100 : Tuntas

Nilai 50 – 69 : Tidak Tuntas

1) Nilai rata-rata tes formatif siklus II

2) Nilai ketuntasan siswa siklus II

P :

x 100 = 100%

85

Tabel 4.6

Penilaian rubik membuat bros

No Kode

Siswa

Sangat

Baik

Baik Cukup Kurang

1. A - - -

2. B - - -

3. C - - -

4. D - - -

5. E - - -

6. F - - -

7. G - -

8. H - - -

9. I - - -

10. J - -

11. K - - -

12. L - - -

13. M - - -

14. N - - -

15. O - - -

16. P - - -

17. Q - - -

18. R - -

19. S - - -

20. T - - -

Jumlah 80 0 0 0

Total 80

Keterangan:

A : 4 (Sangat Baik)

B : 3 (Baik)

C : 2 (cukup)

D : 1 (Kurang)

Kategori kerja siswa penilaian rubik:

76-100 : Sangat Baik

51-75 : Baik

86

26-50 : Cukup

10-25 : Berlatih Lagi

Dari data di atas menunjukkan bahwa pembelajaran tematik tema

Makananku Sehat dan bergizi dengan metode Snowball Throwing pada siklus

II hasil belajar siswa memuaskan. Siswa menunjukkan ada perkembangan

yang lebih baik begitu juga dengan hasil belajar siswa meningkat

dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Pada siklus II ini peneliti berhasil

meningkatkan hasil belajar siswa dengan indikator ketuntasan 85% melalui

metode Snowball Throwing pada siswa kelas IVA MI Negeri Manggarwetan.

Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata hasil tes siswa meningkat dari siklus

sebelumnya yaitu 75,25 pada siklus II meningkat menjadi 82,8. Dari hasil tes

siswa yang tuntas belajar mengalami peningkatan menjadi 20 siswa atau

100%. Jumlah siswa yang tuntas mengalami peningkatan sebanyak 6 siswa

atau mengalami peningkatan sebanyak 30%. Sedangkan dalam penilaian rubik

membuat bros siswa tuntas semua dengan nilai 4 (sangat baik). Maka dari itu

peneliti mencukupkan penelitian tindakan kelas sampai disini dan tidak

melanjutkan ke tindakan berikutnya.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan peneliti

menunjukkan hasil belajar siswa meningkat dari sebelum dilaksanakan tindakan.

87

Hasil belajar siswa tersebut meliputi hasil perolehan nilai pada hasil tes formatif

serta hasil pengamatan peneliti untuk menilai aktivitas belajar siswa.

1. Siklus I

Setelah melakukan penelitian pada siswa kelas IVA MI Negeri

Manggarwetan Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan peneliti dapat

mengetahui bahwa sebenarnya kemampuan siswa dalam mempelajari

pembelajaran tematik tema Makananku Sehat dan Bergizi sangat tinggi

antusiasnya. Walaupun pada siklus 1 masih ada beberapa siswa yang belum

memenuhi KKM, hal ini terjadi karena siswa belum mengenal metode

Snowball Throwing, siswa ketergantungan dengan metode yang sudah

ditentukan didalam buku belajar, siswa belum sepenuhnya mendengarkan

temanya ketika menerangkan materi pembelajran sehingga siswa belum

paham dengan materi pelajaran. Tetapi siswa sangat antusias dan berharap

kalau pembelajaran dilanjutkan keesokan harinya. Siswa masih menganggap

kalau pembelajaran dengan metode Snowball Throwing adalah metode

pembelajaran yang sulit.

Tabel 4.7

Perbandingan nilai pra siklus dan siklus I

Pra siklus siklus I

66,6 75,25

88

Tabel 4.8

Rubik Buklet Susu

Rubik Buklet Susu

Membuat buklet susu 56

Presentasi buklet susu 58

Dari hasil tes pada siklus I menunjukkan hasil belajar siswa

mengalami peningkatan. Hasil belajar nilai rata-rata siswa pra siklus 66,6

meningkat menjadi 75,25, dari pra siklus ke siklus I terjadi peningkatan

sebanyak 6 siswa. Hasil belajar siklus I jumlah siswa yang tuntas belajar 14

siswa dan 6 siswa belum tuntas belajar. Nilai rubik pembuatan buklet susu

pada siklus I terdapat beberapa siswa memenuhi kriteria ketuntasan yaitu 16

siswa dengan kategori nilai (Baik), 4 siswa belum memenuhi kriteria

ketuntasan dengan kategori nilai (cukup) dengan total skor 56, sedangkan

penilaian rubik presentasi buklet susu terdapat 18 siswa dengan kategori nilai

(sangat baik) dan 2 siswa dengan kategori nilai (cukup) dengan total skor 58.

Dalam pelaksanaan siklus I ini masih banyak kekurangan yang harus

diperbaiki. Selain itu, meskipun ketuntasan belajar siswa telah mengalami

peningkatan, namun belum mencapai target yaitu sebanyak kurang lebih 85%

ketuntasan siswa. Oleh karena itu penelitian akan dilanjutkan pada siklus II.

2. Siklus 11

Dalam siklus II ini peneliti masih menggunakan metode pembelajaran

yang sama dengan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus

I. Berbeda dengan siklus I sebelumnya, pembelajaran pada siklus II ini dapat

89

berjalan lebih kondusif dan siswa juga lebih aktif dan lebih bersemangat lagi

dari saat pembelajaran pada siklus sebelumnya. Pengelolaan kondisi dan

suasana kelas secara baik mendukung berjalannya siklus II ini lebih lancar,

dengan siswa yang pada siklus sebelumnya masih ada yang belum fokus serta

memperhatikan guru dan ketua kelompoknya ketika menjelaskan materi, pada

siklus II ini sudah bisa fokus dan memperhatikan guru dan ketua kelompok

ketika menyampaikan materi selama pembelajaran berlangsung.

Tabel 4.9

Perbandingan nilai siklus 1 dan 2

Siklus I Siklus II

75,25 82,8

Tabel 4.10

Rubik membuat bros

Rubik membuat bros

Rubik membuat bros 80

Dari hasil tes pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan, dapat

dilihat dari nilai yang diperoleh dari siklus I ke siklus II dan siswa yang tuntas

belajar tematik tema Makananku Sehat dan Bergizi dengan presentasi 100%

atau 20 telah mencapai KKM bahkan melampaui target KKM kelas.

Sedangkan penilaian rubik semua siswa mendapatkan nilai 4 (sangat baik)

skor nilai 80. Untuk penilaian rubik semua siswa sudah memenuhi kriteria

nilai ketuntasan. Oleh karena itu, pembelajaran tematik tema makananku sehat

90

dan bergizi dengan metode Snowball Throwing pada siswa kelas IV dianggap

telah berhasil dan pelaksanaan berhenti pada siklus II.

Tabel 4.11

Perbandingan nilai siswa

No Nama Pra siklus keterangan Siklus 1 keterangan Siklus II Keterangan

1. A 55 TT 67 TT 75 T

2. B 73 T 80 T 87 T

3. C 65 TT 75 T 85 T

4. D 70 T 82 T 88 T

5. E 70 T 83 T 88 T

6. F 65 TT 68 TT 77 T

7. G 70 T 80 T 85 T

8. H 68 TT 77 T 82 T

9. I 75 T 80 T 83 T

10. J 68 TT 75 T 82 T

11. K 70 T 75 T 87 T

12. L 75 T 83 T 88 T

13. M 63 TT 77 T 83 T

14. N 57 TT 68 TT 75 T

15. O 58 TT 68 TT 80 T

16. P 65 TT 67 TT 80 T

17. Q 70 T 82 T 88 T

18. R 75 T 73 T 80 T

19. S 62 TT 80 T 88 T

Bersambung…..

91

Sambungan…..

20. T 58 TT 65 TT 75 T

Jumlah 1,332 TT: 11

T: 9

1,505 TT: 6

T: 14

1,656 TT: 0

T: 20 Rata-rata 66,6 75,25 82,8

Keterangan:

TT : Tidak Tuntas

T : Tuntas

Dari tabel diatas diketahui nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan

dari tahap pra siklus yaitu nilai rata-rata 66,6, pada siklus I nilai rata-rata

meningkat menjadi 75,25 dan pada siklus II nilai rata-rata meningkat menjadi

82,8. Peningkatan nilai rata-rata dapat dilihat pada diagram dibawah ini:

Gambar 4.1

Presentase ketuntasan belajar siswa

Nilai rata-rata siswa pada siklus I sudah mencapai KKM

pembelajaran tematik tema Makananku Sehat dan Bergizi yaitu 70, namun

penelitian tetap dilanjutkan pada siklus ke II karena meskipun sudah mencapai

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

66,6

75,25 82,8

pra siklus

siklus I

siklus II

92

KKM pada siklus I belum mencapai target indikator keberhasilan yaitu 85%

siswa dinyatakan tuntas. Berikut ini tabel selisih nilai yang diperoleh siswa:

Tabel 4.12

Selisih Ketuntasan Siswa

Pra Siklus Siklus I Siklus II

9 14: 6 20: 6

Keterangan Meningkat 6 Meningkat 6

Pada pra siklus terdapat 9 siswa tuntas belajar, siklus I meningkat

menjadi 14 siswa, dan siklus II meningkat 20 siswa tuntas belajar. Dari pra

siklus ke siklus I selisih 6 siswa yang tuntas belajar, siklus I ke siklus II selisih

6 siswa tuntas belajar.

Tabel 4.13

Perbandingan Presentase Ketuntasan Siklus I, dan Siklus II

Kriteria Pra siklus Siklus I Siklus II

Tuntas 45% 70% 100%

Tidak tuntas 55% 30% 0%

Dari tabel diatas diketahui presentase ketuntasan siswa mengalami

peningkatan yaitu pra siklus siswa yang tuntas belajar 45%, siswa yang tidak

tuntas belajar 55%. Siklus I siswa yang tuntas belajar sebanyak 70%, siswa

yang tidak tuntas belajar sebanyak 30%. Siklus II yaitu sebanyak 100% siswa

tuntas belajar. Meskipun pada siklus I sudah 70% atau 14 siswa yang tuntas

belajar namun belum mencapai target ketuntasan. Oleh karena itu dilakukan

siklus II dengan presentase keberhasilan mencapai 100% siswa tuntas belajar.

93

Pada siklus II penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode

Snowball Throwing dinyatakan berhasil karena telah mencapai target

ketuntasan yaitu 85% siswa telah dinyatakan tuntas/ mencapai KKM.

Peningkatan presentase ketuntasan dari siklus I ke siklus II dapat dilihat pada

gambar berikut ini:

Gambar 4.2

Presentasi hasil belajar siswa

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

pra siklus siklus I siklus II

55%

30%

0%

45%

70%

100%

Tidak Tuntas

tuntas

94

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas (PTK) dan pembahasan pada

bab IV dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar tematik tema

makananku sehat dan bergizi melalui metode Snowball Throwing pada siswa

kelas IV MIN Manggarwetan Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan tahun

pelajaran 2016/2017. Hal tersebut ditandai dengan peningkatan pembelajaran

tematik tema Makananku Sehat dan Bergizi pada setiap mata pelajarannya

dengan kriteria ketuntasan minimum (KKM) 70, siklus I yang tuntas belajar 14

siswa atau 70% siswa yang telah mencapai kriteria ketuntasan minimum dengan

nilai rata-rata 75,25. Sedangkan penilaian rubik pada siklus 1 masih ada

beberapa siswa yang belum memenuhi kriteria ketuntasan yang telah ditentukan,

16 siswa mendapat kriteria penilaian (baik) dengan skor nilai 3, jumlah total nilai

48, 4 siswa mendapatkan kriteria penilaian (cukup) dengan skor nilai 2 total nilai

8 dan tidak ada siswa yang mendapatkan kriteria penilaian (sangat baik dan

berlatih lagi) total skor 56 pada penilaian pembuatan buklet susu, untuk nilai

presentasi buklet susu 18 siswa mendapatkan kriteria penilaian (sangat baik), 2

siswa mendapatkan kriteria penilaian (cukup) dengan total skor 58. Siklus II

mengalami peningkatan, 20 siswa tuntas belajar atau 100% siswa telah

94

99

mencapai kriteria ketuntasan minimum dengan nilai rata-rata 82,8. Sedangkan

untuk penilaian rubik mengalami peningkatan sebanyak 20 siswa atau 100%

tuntas dengan nilai (sangat baik). Oleh karena itu penelitian dinyatakan

berhasil.

B. Saran

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang diperoleh, maka

terdapat beberapa saran diantaranya:

1. Bagi Siswa

a. Siswa bisa lebih aktif lagi dalam pembelajaran tematik.

b. Siswa dapat memunculkan ide-ide kreatif dalam pembelajaran dengan

metode Snowball Throwing.

c. Siswa dapat meningkatkan kemampuanya dalam belajar.

2. Bagi Guru

a. Guru harus dapat memilih/menggunakan metode tambahan dalam

pembelajaran selain metode yang sudah ada didalam buku.

b. Guru harus mampu menguasi metode yang digunakan dalam proses

pembelajaran.

c. Guru sebagai motivator dan fasilitator dalam pembelajaran.

3. Bagi Peneliti

100

a. Bagi penelitinya selanjutnya yang akan melakukan penelitian dibidang

sama Penelitian Tindakan Kelas (PTK) diharapkan dapat

mengembangkan penelitianya lebih luas lagi.

b. Bagi peneliti diharapkan penelitianya dapat meningkatkan hasil belajar

siswa dan mutu pendidikan kedepanya.

101

DAFTAR PUSTAKA

Abd, Kadir & Asrohah Hanun.(2014). Pembelajaran Tematik. Jakarta: Rajawali.

Aqib, zainal, dkk.(2010). Penelitian tindakan kelas untuk gutu SD, SLB, TK.

Bandung: CV. Yrama widya.

Arikunto, Suharsimi, dkk.(2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi

Aksara.

Asamani, Jamal Ma’mur.(2010). Tips efektifitas aplikasi KTSP di sekolah. Jogjakarta:

Bening.

Djamarah, Syaiful Bahri.(2011). Psikologi Belajar. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.

Ghony, Djunaidi&Almanshur Fauzan.(2009). Metodologi Penelitian Pendidikan

Pendekatan Kuantitatif. Malang: UIN Malang press.

Hamalik, Oemar.(2010). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Hamdayama, Jumanta.(2014). Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan

Berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia.

Majid, Abdul.(2014). Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Majid, Abdul.(2013). Strategi pembelajaran. Bandung: Rosda.

Muslih, Masnur.(2012). Melaksanakan PTK Penelitian Tindakan Kelas Itu Mudah.

Jakarta: PT Bumi Aksara.

Putri, Agnityas Pramudita. (2016). Mengoptimalkan penerapan pendekatan saintifik

dalam tema ‘Makananku Sehat dan Bergizi’ untuk meningkatkan hasil belajar

siswa kelas IV SD Negeri Getasan. Salatiga: UKSW

Sardiman. (2009). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Supardi.(2013). Model Pembelajaran Portofolio. Salatiga: STAIN Salatiga Press.

97

102

Susanto, Ahmad.(2013). Teori belajar & pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:

Kencana Prenada Media Grup.

Suwarno, Wiji. (2009). Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jogjakarta: AR-Ruzz Media

Grup.

Trianto.(2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,

Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Zainal, Aqib. (2010). Penelitian Tindakan Kelas untyk Guru, SD, SLB, TK. Bandung:

CV. Yrama Widya.

(http://dokumen.tips/documents/pengertian-makanan-sehat-dan-bergizi.html#diakses

pada tanggal 20 Juni 2017 pukul 15:42).

103

LAMPIRAN

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah / Madrasah : MIN Manggarwetan

Kelas / Semester : IV / 2

Tema : 9 (Makananku Sehat dan Bergizi)

Subtema : 2 (Manfaat Makanan Sehat dan Bergizi )

Pembelajaran ke : 1

Alokasi Waktu : 8 x 35 Menit JPL

A. Kompetensi Inti

1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan

tetangganya.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan

tempat bermain.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan

logis,dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak

sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan

berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar

MATEMATIKA

3.3 Memahami aturan pembulatan dalam membaca hasil pengukuran dengan

alat ukur.

4.17 Menyatakan kesimpulan berdasarkan data tabel atau grafik.

BAHASA INDONESIA

3.4 Menggali informasi dari teks cerita petualangan tentang lingkungan dan

sumber daya alam dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa

Indonesia lisan dan tulis dengan memilih kosakata baku.

4.4 Menyajikan teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber daya

alam secara mandiri dalam teks bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan

memilih dan memilah kosakata baku.

IPA

3.7 Mendeskripsi hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan,

teknologi, dan masyarakat.

4.7 Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang teknologi yang digunakan

di kehidupan sehari-hari serta kemudahan yang diperoleh oleh masyarakat.

C. Indikator

MATEMATIKA

3.3.1 Membaca dan mengolah data tabel dan grafik batang melalui kegiatan

membaca teks.

4.17.1 Menyajikan data dan grafik batang mengenai konsumsi susu di sekolah

melalui kegiatan survei di sekolah.

BAHASA INDONESIA

3.4.1 Menemukan informasi tentang manfaat susu melalui kegiatan membaca

teks susu.

4.4.1 Menyajikan informasi tentang susu dan manfaatnya dalam bentuk buklet

melalui kegiatan membaca, mengamati gambar, mengumpulkan data,

dan diskusi.

IPA

3.7.1 Membandingkan teknologi pemerahan susu sapi tradisional dan modern

melalui kegiatan mengamati gambar seri.

4.7.1 Menjelaskan manfaat teknologi pemerahan susu sapi bagi masyarakat

setelah kegiatan mengamati gambar seri.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Dengan kegiatan membaca teks, siswa mampu membaca dan mengolah

data tabel dan grafik batang dengan benar.

2. Siswa mampu menyajikan data dan grafik batang mengenai konsumsi susu

di sekolah dengan benar.

3. Dengan kegiatan mengamati gambar seri, siswa mampu membandingkan

teknologi pemarahan susu sapi tradisional dan modern dengan benar.

4. Setelah kegiatan mengamati dan membandingkan gambar seri, siswa

mampu menjelaskan manfaat teknologi pemerahan susu sapi bagi

masyarakat dengan benar.

5. Dengan kegiatan membaca teks tentang susu, siswa mampu menemukan

informasi tentang manfaat susu dengan benar.

6. Dengan kegiatan membaca, mengamati gambar, mengumpulkan data, dan

diskusi, siswa mampu menyajikan informasi tentang susu dan manfaatnya

dalam bentuk buklet dengan benar.

E. Materi Pembelajaran

Dayu sedang berada di sebuah peternakan sapi. Tahukah kamu bahwa

sapi menghasilkan minuman yang sehat dan bergizi? Sayangnya, tidak semua

anak Indonesia bisa minum susu. Perhatikan grafik batang berikut. Masukkan

data tersebut ke dalam tabel yang tersedia, kemudian bulatkanlah!

Segelas Susu Setiap Hari

Bagi rakyat Indonesia, susu masih merupakan “barang mewah” karena

harganya yang cukup mahal. Susu mengandung kalori sebagai sumber energi

yang cukup tinggi. Susu juga memiliki kandungan gizi yang sangat lengkap,

seperti protein untuk pertumbuhan, lemak untuk cadangan energi, kalsium

untuk penguat tulang dan gigi, zat besi untuk daya tahan tubuh, magnesium

memperkuat kerja jantung dan otak. Susu juga dijuluki sebagai bahan

makanan dengan kandungan vitamin paling lengkap, juga sebagai “darah

putih” yang membantu kesehatan tubuh manusia. Segelas susu setiap hari

akan bermanfaat bagi tubuh, seperti menjaga kesehatan jantung,

meningkatkan kerja otak, menjaga kesehatan kulit, menambah kekuatan

tulang (mencegah penyusutan dan patah tulang), meningkatkan daya tahan

tubuh, menyembuhkan luka dengan cepat, meningkatkan ketajaman

penglihatan, dan masih banyak lagi manfaat lainnya. Ternyata susu memiliki

kandungan gizi lengkap yang dibutuhkan oleh tubuh.

F. Metode Pembelajaran

1. Snowball Throwing

G. Media, Alat dan Sumber Belajar

1. Media dan Alat Pembelajaran

a) Gambar sapi.

b) Kardus bekas kemasan susu untuk di lihat kandungan nilai gizinya.

c) Kertas hvs, pensil, pensil warna, dan spidol warna untuk buklet.

2. Sumber Belajar

a) Buku guru tema 9 Makananku Sehat dan Bergizi kelas 4. 2014. Jakarta:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

b) Buku siswa tema 9 Makananku Sehat dan Bergizi kelas 4. 2014. Jakarta:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

H. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Pendahuluan

1) Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam.

2) Guru mengawali pembelajaran dengan berdoa dengan penuh

khidmah.

3) Guru menanyakan kabar siswa.

4) Guru mengecek kehadiran siswa.

5) Guru mempersilahakan siswa untuk menyiapkan alat tulis.

6) Guru melakukan apersepsi dengan bertanya materi sebelumnya yang

telah dipelajari oleh siswa.

7) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

8) Pre test

2. Kegiatan Inti

a. Mengamati

1) Guru menyampaikan materi .

2) Siswa mendengarkan guru menyampaikan materi pelajaran.

3) Guru menerangkan langkah-langkah metode Snowball Throwing.

b. Menanya

1) Siswa diminta bertanya jika ada yang belum jelas.

c. Melakukan

5. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-

masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi.

6. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-

masing kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru

kepada teman sekelompoknya.

7. Masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja untuk

menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang

sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.

8. Siswa membentuk kertas tersebut seperti bola dan dilempar dari satu

siswa ke siswa yang lain.

d. Asosiasi/menghubungkan

1) Guru bertanya tentang grafik batang konsumsi susu.

2) Guru bertanya kepada siswa tentang kandungan gizi di dalam susu.

3) Guru bertanya tentang bagaiman pengolahan susu.

e. Komunikasi

1) Guru meminta masing-masing kelompok menyimpulkan materi pada

hari ini.

2) Guru memberikan lembar soal tes (post test).

3. Penutup

1) Guru memberikan refleksi dari kegiatan yang telah dilakuakn dengan

bertanya kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.

2) Guru memberikan penguatan motivasi agar siswa tidak malas belajar

dirumah.

3) Guru menutup pembelajaran dengam doa dan mengucapkan salam.

I. Penilaian

1. Jenis/teknik penilaian

a. Tes tertulis

2. Instrumen penilaian

a. Lembar soal pre test dan post test

a. Rumus ketuntasan belajar siswa:

P:

Keterangan :

P : Jumlah nilai persen

b. Rumus mencari nilai rata-rata siswa:

X:

Keterangan:

X : nilai rata-rata

∑X : jumlah semua nilai siswa

∑N : Jumlah siswa

Lampiran 2

Nama :

Kelas :

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!

MATEMATIKA

1. Malaysia mengkonsumsi susu sebanyak 11,09 liter. Jika dibulatkan kesatuan

terdekat menjadi berapa liter……

2. Di dalam susu terdapat karbohidrat 4,30 gram. 4,30 jika dibulatkan kesatuan

terdekat maka menjadi…..

3. Buatlah tabel konsumsi susu kelas 1-6!

4. Buatlah grafik konsumsi susu beberapa negara di Asia!

5. Negara yang paling bayak mengkonsumsi susu adalah….

BAHASA INDONESIA

1. Lemak di dalam susu memiliki kandungan gizi yang berfungsi untuk…..

2. Susu bisa membantu kesehatan tubuh manusia, yang disebut juga dengan….

3. Manfaat susu bagi tubuh kita adalah………

4. Mengapa negara Indonesia konsumsi susu yang paling rendah?

5. Kalori di dalam susu mengandung……….

IPA

1. Pemerahan susu jika menggunakan teknologi sederhana menggunakan…..

2. Pemerahan susu dengan menggunakan teknologi sederhana maka susu yang

didapatkan adalah …..

3. Kandungan protein di dalam susu memiliki kandungan gizi sebanyak…..

4.

gambar di atas merupakan contoh pemerahan susu dengan menggunakan

teknologi!

5.

gambar diatas merupakan contoh pasteurisasi susu menggunkan teknologi!

Jawaban !

MATEMATIKA

1. 11 liter

2. 4 gram

3. Tabel konsusmsi susu kelas 1-6

0

10

20

30

40

50

konsumsi susu

konsumsi susu

No IA IIB IIIB IIIA IIIB IVA IVB IVC VA VB VIA VIB

1. 10 14 16 10 11 15 19 17 17 11 12 10

4.

5. India

BAHASA INDONESIA

1. Penguat tulang dan gigi

2. Darah putih

3. Menjaga kesehatan jantung

4. Karena harga susu mahal

5. Sumber energi

IPA

1. Tangan

2. Murni, lebih enak diminum, menggunakan tenaga manusia

3. 3,20 gram

4. Sedehana

5. Modern

Lampiran 3

No Aspek yang diamati Pengamatan Guru

SB B C K TB

A. Kegiatan Awal

1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan

salam.

2. Guru mengawali pembelajaran dengan berdoa dengan

penuh khidmad.

3. Guru menanyakan kabar siswa.

4. Guru mengecek kehadiran siswa.

5. Guru mempersilahkan siswa untuk menyiapkan alat

tulis.

6. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya materi

sebelumnya yang telah dipelajari oleh siswa.

7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

B. Kegiatan Inti

Mengamati

1. Guru menyampaikan materi.

2. Siswa mendengarkan guru menyampaikan materi.

3. Guru menerangkan langkah-langkah metode

Snowball Throwing.

Menanya

1. Siswa diminta bertanya jika ada yang belum jelas.

Melakukan

1. Guru membentuk kelompok-kelompok dan

memanggil masing-masing ketua kelompok untuk

memeberikan penjelasan tentang materi.

2. Masing-masing ketua kelompok kembali ke

kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan

materi yang disampaikan oleh guru kepada teman

sekelompoknya.

3. Masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas

kerja untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang

menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua

kelompok.

4. Siswa membentuk kertas tersebut seperti bola dan

dilempar dari satu siswa kesiswa yang lain.

Asosiasi/menghubungkan

1. Guru bertanya tentang garfik batang konsumsi guru.

2. Guru bertanyan kepada siswa tentang kandungan gizi

didalam susu.

3. Guru bertanya tentang bagaimana pengolahan susu.

Komunikasi

1. Guru meminta masing-masing kelompok

menyimpulkan materi pada hari ini.

No Aspek yang diamati Pengamatan Guru

SB B C K TB

2. Tes

C. Penutup

1. Guru memberikan refleksi dari kegiatan yang telah

dilakukan dengan bertanya kesimpulan dari kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan.

2. Guru memberikan penguatan motivasi agar siswa

tidak malas belajar dirumah.

3. Guru menutup pembelajaran dengan doa dan

mengucapkan salam.

Keterangan:

SB : Sangat Baik

B : Baik

C : Cukup

K : Kurang

TB : Tidak Baik

Tabel 3.6

Lembar pengamatan siswa siklus I

No Aspek yang diamati Pengamatan Siswa

SB B C K TB

A. Kegiatan Awal

1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.

2. Guru mengawali pembelajaran dengan berdoa dengan

penuh khidmad.

3. Guru menanyakan kabar siswa.

4. Guru mengecek kehadiran siswa.

5. Guru mempersilahkan siswa untuk menyiapkan alat

tulis.

6. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya materi

sebelumnya yang telah dipelajari oleh siswa.

7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

B. Kegiatan Inti

Mengamati

1. Guru menyampaikan materi.

2. Siswa mendengarkan guru menyampaikan materi.

3. Guru menerangkan langkah-langkah metode Snowball

Throwing.

No Aspek yang diamati Pengamatan siswa

SB B C K TB

Menanya

1. Siswa diminta bertanya jika ada yang belum jelas.

Melakukan

1. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil

masing-masing ketua kelompok untuk memeberikan

penjelasan tentang materi.

2. Masing-masing ketua kelompok kembali ke

kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan

materi yang disampaikan oleh guru kepada teman

sekelompoknya.

3. Masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas

kerja untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang

menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua

kelompok.

4. Siswa membentuk kertas tersebut seperti bola dan

dilempar dari satu siswa kesiswa yang lain.

Asosiasi/menghubungkan

1. Guru bertanya tentang garfik batang konsumsi guru.

2. Guru bertanyan kepada siswa tentang kandungan gizi

didalam susu.

3. Guru bertanya tentang bagaimana pengolahan susu.

Komunikasi

1. Guru meminta masing-masing kelompok

menyimpulkan materi pada hari ini.

2. Tes

C. Penutup

1. Guru memberikan refleksi dari kegiatan yang telah

dilakukan dengan bertanya kesimpulan dari kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan.

2. Guru memberikan penguatan motivasi agar siswa tidak

malas belajar dirumah.

3. Guru menutup pembelajaran dengan doa dan

mengucapkan salam.

Keterangan :

SB : Sangat Baik

B : Baik

C : Cukup

K : Kurang

TB : Tidak Baik

Lampiran 4

Lampiran 5

Kriteria SangatBaik Baik Cukup Berlatih Lagi

Isi Buklet Lengkap,

mencantumkan:

- Hal 2: informasi

Mengenai kandungan

gizi dan manfaat susu

bagi kesehatan

manusia.

- Hal 3: proses

Pengolahan susu.

- Hal 4: informasi data

konsumsi siswa

disekolah.

Mencantumkan

2 informasi dari

3 informasi yang

diminta.

Mencantumkan

1 informasi dari

3 informasi yang

diminta.

Tidak

mencantumkan

Informasi yang

diminta.

Bentuk tulisan

dan kerapian

Pemakaian huruf

besar dan tanda baca

seluruhnya

benar.

Terdapat kurang

dari 5 kesalahan

penggunaan huruf

besar dan tanda

baca.

Terdapat lebih

dari 5 kesalahan

penggunaan huruf

besar dan tanda

baca.

Penggunanan

Huruf besar

dan tanda baca

hampir

seluruhnya

salah.

Gambar ilus

Trasi dan

pewarnaan

Gambar proporsional,

jelas, pewarnaan

penuh, dan tidak

Keluar garis.

Gambar kurang

proporsional

tetapi pewarnaan

penuh dan tidak

keluar garis.

Gambar kurang

Proporsional dan

Pewarnaan tidak

penuh.

Gambar tidak

proporsional

dan tanpa

warna/warna

tidak penuh.

PenilaianpresentasiBuklettentangsusu

Kriteria Sangat Baik Cukup Berlatih lagi

Bahasa yang digunakan Kalimat jelas dan

mudah dimengerti.

Kalimat cukup jelas,

Tetapi ada beberapa

kata yang sulit

dimengerti.

Kalimat sulit

dimengerti.

Suara saat presentasi Jelas terdengar dari

awal sampai akhir.

Kurang jelas. Tidak terdengar.

Sikap saat presentasi Berani dan penuh

percayadiri.

Cukup berani, tetapi

tampak masih ragu.

Tidak Percaya diri

(malu, tidakmau

bicara).

.

Lampiran 6

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah / Madrasah : MIN Manggar Wetan

Kelas / Semester : IV / 2

Tema : 9 (Makananku Sehat dan Bergizi)

Sub tema :2(Manfaat Makanan Sehat dan Bergizi)

Pembelajaran ke : 2

Alokasi Waktu : 8 x 35 Menit JPL

A. Kompetensi Inti

1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan

tetangganya.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan

tempat bermain.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan

logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak

sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan

berakhlak mulia.

B. KompetensiDasar

PPKN

3.2 Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari

di rumah, sekolah dan masyarakat.

4.2 Melaksanakan kewajiban sebagai warga di lingkungan rumah, sekolah dan

masyarakat.

SBDP

3.4 Mengetahui berbagai alur cara dan pengolahan media karya kreatif.

4.14 Membuat karya kerajinan aksesoris dengan berbagai bahan dan teknik.

MATEMATIKA

3.3 Memahami aturan pembulatan dalam membaca hasil pengukuran dengan

alat ukur.

4.17 Menyatakan kesimpulan berdasarkan data tabel atau grafik.

C. Indikator

PPKN

3.2.1 Memberi contoh sikap disiplin dalam mengkonsumsi sayur dan buah

melalui observasi diri dan diskusi.

4.2.1 Menerapkan sikap disiplin dalam mengkonsumsi sayur dan buah

melalui kegiatan.

SBDP

3.4.1 Mengidentifikasi berbagai alur cara pengolahan media karya kreatif.

4.14 Berkreasi membuat hiasan baju/bros menggunakan buah dan sayuran

dengan teknik printing.

MATEMATIKA

3.3.1 Membaca, menjelaskan, dan mengubah data tabel menjadi data grafik

garis dan sebaliknya, melalui kegiatan membaca teks.

4.17.1 Menyimpulkan data, melalui kegiatan membaca teks.

1.1.1 Menyajikan data tabel dan grafik garis mengenai konsumsi buah dan

sayur.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui kegiatan membaca teks, siswa mampu membaca, menjelaskan,

dan mengubah data tabel menjadi data grafik garis dan sebaliknya dengan

benar.

2. Melalui kegiatan membaca teks, siswa mampu menyimpulkan data

dengan benar.

3. Melalui kegiatan survei, siswa mampu menyajikan data tabel dan grafik

garis mengenai konsumsi buah dan sayur dengan benar.

4. Melalui kegiatan observasi diri dan diskusi, siswa mampu memberi

contoh paling sedikit 2 sikap disiplin dalam mengonsumsi sayur dan buah

dengan benar.

5. Melalui kegiatan mencatat kebiasaan mengonsumsi buah dan sayur, siswa

mampu menerapkan sikap disiplin dalam mengonsumsi sayur dan buah

setiap hari dengan benar.

6. Melalui kegiatan observasi, siswa mampu mengidentifikasi paling sedikit

2 alur cara pengolahan media karya kreatif dengan benar.

7. Melalui kegiatan berkreasi membuat hiasan baju/bros menggunakan buah

dan sayuran dengan teknik printing, siswa mampu meningkatkan

keterampilan mengecap, menggunting, dan menempel dengan teknik yang

benar.

E. Materi Pembelajaran

Edo tiba di sekolah dengan bibir yang kering dan pecah-pecah. Ia juga

menderita sariawan di bagian dalam mulutnya. Tahukah kamu jenis jenis

makanan yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan setiap bagian tubuh kita?

Simak bacaan di bawah ini!

Sayur dan Buah Bukan Sekadar Pelengkap Makan

Selasa, 20 Agustus 2013 | 08:58 WIB

KOMPAS.com

Sayur asem, sayur labu, sayur nangka. Menu ini memang mengandung kata

“sayur” di dalamnya, tetapi seringkali hanya mengandung sedikit sekali jenis

sayuran. Bagi sebagian masyarakat Indonesia, sayur dan buah masih dianggap

sebagai pelengkap makan yang kerap hanya menjadi “hiasan” dengan porsi

saji yang sedikit. Nasi dan lauk saja sudah dianggap cukup, yang penting

kenyang, padahal itu masih kurang. Inilah yang membuat kurangnya

konsumsi sayur dan buah di Indonesia.

Faktanya, masyarakat Indonesia memang kurang mengkonsumsi sayur

dan buah. Berdasarkan data Departemen Pertanian tahun 2013, masyarakat

Indonesia baru makan sayuran sebanyak 40,35 kg/tahun, sedangkan untuk

buah baru sekitar 34,55 kg/tahun. Bandingkan dengan rekomendasi badan

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yaitu konsumsi sayuran idealnya 91,25

kg/tahun dan buah 73 kg/tahun.

Mengkonsumsi cukup sayur dan buah adalah satu cara untuk

membentengi diri dari penyakit. Sayur dan buah dibutuhkan untuk mencukupi

kebutuhan tubuh akan zat gizi penting, yaitu serat, vitamin, mineral, enzim

pencernaan, dan air, yang tidak dapat ditemukan secara keseluruhan di produk

makanan lain.

Sayur dan buah memiliki peran penting bagi kesehatan tubuh. Serat

yang dikandung sayur dan buah bermanfaat untuk kesehatan saluran

pencernaan, membantu menjaga kadar lemak, dan membantu membuat rasa

kenyang. Kandungan vitamin dari buah dan sayur dengan warna yang berbeda

juga menjaga kesehatan setiap anggota tubuh, seperti mencegah sariawan, dan

menjaga kesehatan mata.

Kandungan antioksidan dalam sayur dan buah berwarna ungu berperan

mencegah kerusakan sel yang menyebabkan penuaan dini, memicu kanker

dan penyakit jantung, mencegah banyak penyakit, seperti penyakit

pencernaan, kencing manis, hiperkolesterol, obesitas/kegemukan, dan

penyakit lainnya.

Jumlah harus cukup Badan kesehatan PBB (WHO)

merekomendasikan 400 gram buah dan sayur perhari atau 4,5 mangkuk dari

berbagai jenis buah dan sayur per hari. UU Kesehatan merekomendasikan 3-5

porsi sayur dan 2-3 porsi buah. Karena kandungan gizi dalam setiap buah

tidak sama, maka disarankan untuk makan beragam buah untuk meningkatkan

kelengkapan kandungan gizi yang dibutuhkan.

F. Metode Pembelajaran

1. Snowball Throwing

G. Media, Alat dan Sumber Belajar

1. Media dan Alat Pembelajaran

a. Berbagai jenis sayur dan buah yang bisa digunakan sebagai

pembukaan hari ini.

b. Buah belimbing, karton, peniti untuk membuat bros.

2. Sumber Belajar

a. Buku guru tema 9 Makananku Sehat dan Bergizi kelas 4. 2014.

Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

b. Buku siswa tema 9 Makananku Sehat dan Bergizi kelas 4. 2014.

Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

H. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Pendahuluan

1) Guru menyiapkan siswa dengan meminta siswa untuk tenang dan

bersikap duduk yang baik.

2) Guru membuka pelajaran dengan salam.

3) Guru meminta siswa untuk duduk yang baik.

4) Guru mengawali pembelajaran dengan berdoa dengan penuh dengan

khidmad.

5) Guru menanyakan kabar siswa.

6) Guru mengecek kehadiran siswa.

7) Guru mempersilahkan siswa untuk mneyiapkan alat tulis.

8) Guru melakukan apersepsi dengan bertanya materi sebelumnya yang

telah dipelajarai oleh siswa.

9) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

10) Pre test.

2. Kegiatan inti

a. Mengamati

1) Guru menyampaikan materi.

2) Guru memberi motivasi untuk mendengarkan materi yang

disampaikan

3) Siswa mendengarkan guru menyampaikan materi pelajaran.

4) Guru menjelaskan secara detail langkah-langkah metode Snowball

Throwing.

b. Menanya

1) Siswa diminta untuk bertanya jika ada yang belum jelas/belum

paham.

c. Melakukan

6. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-

masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang

materi.

7. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-

masing kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru

kepada teman sekelompoknya.

8. Masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja untuk

menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang

sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.

9. Siswa membentuk kertas tersebut seperti bola dan dilempar dari

satu siswa kesiswa yang lain.

10. Guru dan siswa bersama-sama membahas pekerjaan siswa yang

belum terjawab.

d. Asosiasi/Menghubungkan

4. Guru bertanya kepada siswa tentang sayur dan buah-buahan yang

mereka konsumsi.

5. Guru bertanya tentang manfaat konsumsi sayur dan buah-buahan.

6. Guru bertanya tentang tabel konsumsi sayur dan buah-buahan

sehari.

e. Komunikasi

4. Guru bertanya kepada siswa tentang materi yang dipelajari hari ini.

5. Guru meminta masing-masing kelompok menyimpulkan materi

pada hari ini.

6. Guru memberikan lembar soal tes (post test).

3. Penutup

5. Guru memberikan refleksi dari kegiatan yang telah dilakuakn dengan

bertanya kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan

6. Guru menutup kegiatan pembelajaran, dengan mengingatkan siswa

untuk belajar lagi di rumah..

7. Guru memberikan penguatan motivasi agar siswa tidak malas belajar

dirumah.

8. Guru menutup pembelajaran dengam doa dan mengucapkan salam.

I. Penilaian

1. Jenistes/Teknik penilaian

a. Tes tertulis

2. Instrument Penilaian

a. Lembar soal pre test dan post tes

a. Rumus ketuntasan belajar siswa:

P =

Keterangan:

P : Jumlah nilai persen

b. Rumus mencari nilai rata-rata siswa:

X:

Keterangan:

X : nilai rata-rata

∑X : jumlah semua nilai siswa

∑N : Jumlah siswa.

Lampiran 7

Nama :

Kelas :

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!

PPKN

6. Bagaimana cara membentengi diri dari penyakit…….

7. Kandungan antioksidan dalam sayur dan buah berwarna ungu berperan

mencegah……..

8. Serat yang dikandung sayur dan buah-buahan bermanfaat untuk…….

9. Sayuran wortel mengandung vitamin………..

10. Sebutkan jenis-jenis sayuran dan buah-buahan?

MATEMATIKA

1. Tabel konsumsi buah-buahan dibawahini, bulatkan kesatuan yang paling dekat!

Jenis 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Sayur 48,01 41,04 42,91 37,44 33,89 40,43

2. Buatlah grafik batang data konsumsi sayur?

3. Pada tahun 2007 orang Indonesia mengkonsumsi buah sebanyak 45,46. Maka jika

45,46 dibulatkan menjadi…..

4. Buatlah tabel data konsumsi buah selama 5 hari!

5. Simpulkanlah data konsumsi buah yang kalian konsumsi selama 5 hari!

0

10

20

30

40

50

2007 2008 2009 2010 2011 2012

Sayur-sayuran

Sayur-sayuran

Jawaban !

PPKN

1. Dengan cara mengkonsumsi sayur dan buah secara cukup

2. Kerusakan sel

3. Saluran pencernaan

4. A

5. Buah: mangga, papaya, pisang. Sayur: bayam, kangkung, buncis

MATEMATIKA

1. Tabel konsumsi buah-buahan

Jenis 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Buah-buahan 48 41 43 37 34 40

2.

3. 45

4. Sesuai dengan konsumsi siswa setiap harinya:

Contoh:

Harike 1 Harike 2 Harike 3 Harike 4 Harike 5

1 buahapel 1 apel + 2 pisang = 3

5 jambu air --------- 2 mangga

5. Setiap 5 hari sekali saya mengkonsusmsi buah sebanyak 10 buah.

Lampiran 8

No Aspek yang diamati Pengamatan Guru

SB B C K TB

A. Kegiatan Awal

1. Guru menyiapkan siswa dengan meminta siswa untuk

tenang dan bersikap duduk yang baik

2. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan

salam.

3. Guru mengawali pembelajaran dengan berdoa dengan

penuh dengan khidmad.

4 Guru meminta siswa untuk duduk yang baik

5. Guru menanyakan kabar siswa.

6. Guru mengecek kehadiran siswa.

7. Guru mempersilahkan siswa untuk menyiapkan alat

tulis.

8. Guru melakukan apresepsi dengan bertanya materi

sebelumnya yang telah dipelajari oleh siswa

9. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

B. Kegiatan Inti

Mengamati

1. Guru menyampaikan materi.

2. Guru memberi motivasi siswa untuk mendengarkan

materi yang disampaikan.

3. Siswa mendengarkan guru menyampaikan materi

pelajaran.

4. Guru menjelaskan secara detail langkah-langkah

metode Snowball Throwing.

menanya

1. Siswadiminta untuk bertanya jika ada yang belum

jelas/belum paham.

Melakukan

1. Guru membentuk kelompok-kelompok dan

memanggil masing-masing ketua kelompok untuk

memberikan penjelasan tentang materi.

No Aspek yang diamati Pengamatan Guru

SB B C K TB

2. Masing-masing ketua kelompok kembali ke

kelompoknya masing-masing kemudian menjelaskan

materi yang disampaiakan oleh guru kepada teman

sekelompoknya.

3. Masing-masing siswadiberikan satu lembar kertas

kerja untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang

menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua

kelompok.

4. Siswa membentuk kertas tersebut seperti bola dan

dilempar dari satu siswa kesiswa yang lain.

5. Guru dan siswa bersama-sama membahas pekerjaan

siswa yang belum terjawab.

Asosiasi/menghubungkan

1. Guru bertanya kepada siswa tentang sayur dan buah-

buahan yang mereka konsumsi.

2. Guru bertanya tentang manfaat konsumsi sayur dan

buah-buahan.

3. Guru tentang tabel konsumsi sayur dan buah-buahan

sehari.

Komunikasi

1. Guru bertanya kepada siswa tentang materi yang

dipelajari hari ini.

2. Guru meminta masing-masing kelompok

menyimpulkan materi pada hari ini.

3. Tes

C Penutup

1. Guru member refleksi dari kegiatan yang telah

dilakukan dengan bertanya kesimpulan dari kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan.

2. Guru menutup kegiatan pembelajaran, dengan

mengingatkan siswa untuk belajar lagi di rumah.

3. Guru memberikan penguatan motivasi agar siswa

tidak malas belajar di rumah.

4. Guru menutup pelajaran dengan doa dan

mengucapkan salam.

Keterangan:

SB : Sangat Baik

B : Baik

C : Cukup

K : Kurang

TB : Tidak Baik

Lembar Pengamatan Siswa Siklus II

No Aspek yang diamati Pengamatan Siswa

SB B C K TB

A. Kegiatan Awal

1. Guru menyiapkan siswa dengan meminta siswa untuk

tenang dan bersikap duduk yang baik

2. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.

3. Guru mengawali pembelajaran dengan berdoa dengan

penuh dengan khidmad.

4 Guru meminta siswa untuk duduk yang baik

5. Guru menanyakan kabar siswa.

6. Guru mengecek kehadiran siswa.

7. Guru mempersilahkan siswa untuk menyiapkan alat

tulis.

8. Guru melakukan apresepsi dengan bertanya materi

sebelumnya yang telah dipelajari oleh siswa

9. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

B. Kegiatan Inti

Mengamati

1. Guru menyampaikan materi.

2. Guru memberi motivasi siswa untuk mendengarkan

materi yang disampaikan.

3. Siswa mendengarkan guru menyampaikan materi

pelajaran.

No Aspek yang diamati Pengamatan Siswa

SB B C K TB

4. Guru menjelaskan secara detail langkah-langkah

metode Snowball Throwing.

menanya

1. Siswadiminta untuk bertanya jika ada yang belum

jelas/belum paham.

Melakukan

1. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil

masing-masing ketua kelompok untuk memberikan

penjelasan tentang materi.

2. Masing-masing ketua kelompok kembali ke

kelompoknya masing-masing kemudian menjelaskan

materi yang disampaiakan oleh guru kepada teman

sekelompoknya.

3. Masing-masing siswadiberikan satu lembar kertas kerja

untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang

menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua

kelompok.

4. Siswa membentuk kertas tersebut seperti bola dan

dilempar dari satu siswa kesiswa yang lain.

5. Guru dan siswa bersama-sama membahas pekerjaan

siswa yang belum terjawab.

Asosiasi/menghubungkan

1. Guru bertanya kepada siswa tentang sayur dan buah-

buahan yang mereka konsumsi.

2. Guru bertanya tentang manfaat konsumsi sayur dan

buah-buahan.

3. Guru tentang tabel konsumsi sayur dan buah-buahan

sehari.

Komunikasi

1. Guru bertanya kepada siswa tentang materi yang

dipelajari hari ini.

2. Guru meminta masing-masing kelompok

menyimpulkan materi pada hari ini.

3. Tes

No Aspek yang diamati Pengamatan Siswa

SB B C K TB

C Penutup

1. Guru member refleksi dari kegiatan yang telah

dilakukan dengan bertanya kesimpulan dari kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan.

2. Guru menutup kegiatan pembelajaran, dengan

mengingatkan siswa untuk belajar lagi di rumah.

3. Guru memberikan penguatan motivasi agar siswa tidak

malas belajar di rumah.

4. Guru menutup pelajaran dengan doa dan mengucapkan

salam.

Keterangan:

SB : Sangat Baik

B : Baik

C : Cukup

K : Kurang

TB : Tidak Baik

Lampiran 9

Membuat bross pada saat pembelajaran SBDP

Lampiran 10

Penilaian rubik membuat bros

Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Kurang

Printing

(pengecapan)

Mampu

mengecap buah

pada karton

dengan hasil yang

rapi dan terlihat

bentuknya dengan

jelas.

Pengecapan

kurang rapi, tetapi

masih terlihat

bentuknya dengan

jelas.

Pengecapan

kurang rapi,

bentuknya kurang

jelas.

Pengecapan

tidak rapi, dan

tidak

jelas.

Menggunting Mampu

menggunting pola

pada karton

dengan rapi sesuai

garis

pola.

Menggunting

kurang rapi tetapi

masih mengikuti

garis pola.

Menggunting

kurang rapi dan

tidak mengikuti

garis pola.

Menggunting

tidak

rapi dan tidak

mengikuti garis

pola.

Kemandirian Mampu

melakukan

seluruh tugas

dengan mandiri.

Melakukan satu

bagian dengan

bantuan.

Melakukan

dengan bantuan

lebih dari satu

bagian.

Melakukan

dengan bantuan

konsisten.

Apresiasi Menunjukan

sikap menghargai

pekerjaan,

melakukan

dengan riang dan

antusias.

Menunjukan

sikap menghargai

pekerjaan,

tetapi tampak

kurang riang

melakukannya.

Menunjukan

sikap kurang

menghargai

pekerjaan, tetapi

melakukan

dengan riang dan

antusias.

Menunjukan

sikap tidak

menghargai

pekerjaan, dan

tidak

melakukan

dengan riang

dan antusias.

Lampiran 1

Lampiran 11

SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK

Satuan Pendidikan : MI Negeri Manggarwetan

Kelas/Semester : IV(Empat)/2

Tema 9 : Makananku Sehat dan Bergizi

Kompetensi Inti

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan

keluarga, teman, guru dan tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,

makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat

bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam

gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan

berakhlak mulia.

Mata Pelajaran Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Belajar Sumber Belajar

Matematika 3.3 Memahami

aturan

pembulatan

dalam

membacahasil

pengukuran

dengan alat

ukur

Pelaporan

kesimpulan

berdasarkan

data tabel atau

grafik

.Membaca teks tentang

makanan bergizi

seimbang.

Mendiskusikan

kandungan gizi yang

terdapat dalam

makanan

Menghitung jumlah

gizi yang ada dalam

setiap jenis makanan

maupun kelipatannya.

Mendiskusikan

kandungan gizi yang

terdapat dalam

makanan.

Observasi

Testerulis dan

perbuatan

8 x35 JPL Buku Teks

Pelajaran Kelas

IV

Media gambar

Bahan makanan

(buah-buahan

dan sayuran )

4.17 Menyatakan

kesimpulan

berdasarkan

data tabel

ataugrafik

Bahasa Indonesia 3.4Menggali

informasi dari

teks cerita

petualangan

tentang

lingkungan dan

sumber daya

alam dengan

bantuan guru

dan teman

dalam bahasa

Indonesia lisan

dan tulis dengan

memilih dan

memilah

kosakata baku

4.4. Menyajikan

teks cerita

petualangan

tentang

lingkungan

dan sumber

daya alam

secara mandiri

dalam teks

bahasa

Indonesia

lisan dan tulis

dengan

memilih dan

memilah

kosakata baku

IPA 3.7Mendeskrisikan

hubungan

antara sumber

daya alam

dengan

lingkungan,

teknologi, dan

masyarakat

4.7 Menyajikan

laporan hasil

pengamatan

tentang

teknologi

yang digunakan

di kehidupan

sehari-hari serta

kemudahan

yang diperoleh

oleh masyarakat

dengan

memanfaatkan

teknologi

tersebut

PPKN 3.2 Memahami

hak dan

kewajiban

sebagai warga

dalam

kehidupan

sehari-hari di

rumah,

Kesamaan

identitas suku

bangsa

(pakaian

tradisio-nal,

bahasa, rumah

adat, makanan

khas, dan

upacara adat),

sosial ekonomi

(jenis

pekerjaan

orang tua) di

lingku-ngan

rumah, sekolah

dan masyara-

kat sekitar

4.2 Melaksanakan

kewajiban

sebagai warga

di lingkungan

rumah, sekolah

dan masyarakat.

Seni Budaya dan

pakarya

3.4 Mengetahui

berbagai alur

cara dan

pengolahan

media karya

Kreatif.

4.14 Membuat

karya kreatif

yang diperlukan

untuk

melengkapi

proses

pembelajaran

dengan

memanfaatkan

bahan di

lingkungan.

Lampiran 12

A. Materi Pembelajaran Siklus I

Dayu sedang berada di sebuah peternakan sapi. Tahukah kamu bahwa sapi

menghasilkan minuman yang sehat dan bergizi? Sayangnya, tidak semua anak

Indonesia bisa minum susu. Perhatikan grafik batang berikut. Masukkan data

tersebut ke dalam tabel yang tersedia, kemudian bulatkanlah!

Segelas Susu Setiap Hari

Bagi rakyat Indonesia, susu masih merupakan “barang mewah” karena

harganya yang cukup mahal. Susu mengandung kalori sebagai sumber energi yang

cukup tinggi. Susu juga memiliki kandungan gizi yang sangat lengkap, seperti

protein untuk pertumbuhan, lemak untuk cadangan energi, kalsium untuk penguat

tulang dan gigi, zat besi untuk daya tahan tubuh, magnesium memperkuat kerja

jantung dan otak. Susu juga dijuluki sebagai bahan makanan dengan kandungan

vitamin paling lengkap, juga sebagai “darah putih” yang membantu kesehatan

tubuh manusia. Segelas susu setiap hari akan bermanfaat bagi tubuh, seperti

menjaga kesehatan jantung, meningkatkan kerja otak, menjaga kesehatan kulit,

menambah kekuatan tulang (mencegah penyusutan dan patah tulang),

meningkatkan daya tahan tubuh, menyembuhkan luka dengan cepat, meningkatkan

ketajaman penglihatan, dan masih banyak lagi manfaat lainnya. Ternyata susu

memiliki kandungan gizi lengkap yang dibutuhkan oleh tubuh.

B. Materi Pembelajaran Siklus II

Edo tiba di sekolah dengan bibir yang kering dan pecah-pecah. Ia juga

menderita sariawan di bagian dalam mulutnya. Tahukah kamu jenis jenis

makanan yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan setiap bagian tubuh kita?

Simak bacaan di bawah ini!

Sayur dan Buah Bukan Sekadar Pelengkap Makan

Selasa, 20 Agustus 2013 | 08:58 WIB

KOMPAS.com

Sayur asem, sayur labu, sayur nangka. Menu ini memang mengandung kata

“sayur” di dalamnya, tetapi seringkali hanya mengandung sedikit sekali jenis

sayuran. Bagi sebagian masyarakat Indonesia, sayur dan buah masih dianggap

sebagai pelengkap makan yang kerap hanya menjadi “hiasan” dengan porsi saji

yang sedikit. Nasi dan lauk saja sudah dianggap cukup, yang penting kenyang,

padahal itu masih kurang. Inilah yang membuat kurangnya konsumsi sayur dan

buah di Indonesia.

Faktanya, masyarakat Indonesia memang kurang mengkonsumsi sayur dan

buah. Berdasarkan data Departemen Pertanian tahun 2013, masyarakat Indonesia

baru makan sayuran sebanyak 40,35 kg/tahun, sedangkan untuk buah baru sekitar

34,55 kg/tahun. Bandingkan dengan rekomendasi badan Perserikatan Bangsa-

Bangsa (PBB), yaitu konsumsi sayuran idealnya 91,25 kg/tahun dan buah 73

kg/tahun.

Mengkonsumsi cukup sayur dan buah adalah satu cara untuk membentengi

diri dari penyakit. Sayur dan buah dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan tubuh

akan zat gizi penting, yaitu serat, vitamin, mineral, enzim pencernaan, dan air,

yang tidak dapat ditemukan secara keseluruhan di produk makanan lain.

Sayur dan buah memiliki peran penting bagi kesehatan tubuh. Serat yang

dikandung sayur dan buah bermanfaat untuk kesehatan saluran pencernaan,

membantu menjaga kadar lemak, dan membantu membuat rasa kenyang.

Kandungan vitamin dari buah dan sayur dengan warna yang berbeda juga menjaga

kesehatan setiap anggota tubuh, seperti mencegah sariawan, dan menjaga

kesehatan mata.

Kandungan antioksidan dalam sayur dan buah berwarna ungu berperan

mencegah kerusakan sel yang menyebabkan penuaan dini, memicu kanker dan

penyakit jantung, mencegah banyak penyakit, seperti penyakit pencernaan,

kencing manis, hiperkolesterol, obesitas/kegemukan, dan penyakit lainnya.

Jumlah harus cukup Badan kesehatan PBB (WHO) merekomendasikan 400

gram buah dan sayur perhari atau 4,5 mangkuk dari berbagai jenis buah dan sayur

per hari. UU Kesehatan merekomendasikan 3-5 porsi sayur dan 2-3 porsi buah.

Karena kandungan gizi dalam setiap buah tidak sama, maka disarankan untuk

makan beragam buah untuk meningkatkan kelengkapan kandungan gizi yang

dibutuhkan.

Lampiran 13

Siswa saat mengerjakan soal tes. siswa saat berdiskusi dengan

kelompok dan mendengarkan ketua

kelompok ketika menerangkan.

Siswa saat menjawab soal yang dibuat temanya. Siswa saat melempar bola

pertanyaan kepada temanya

Foto bersama dengan guru kelas. Pembelajaran SBDP membuat bros.

Lampiran 14

Lampiran 15

Lampiran 16

Lampiran 17

Lampiran 18

DAFTAR NILAI SKK

Nama : Luk Luk Atul Fuah

NIM : 115-13-018

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah (PGMI)

Dosen P.A : Jaka Siswanta, M.Pd

No Kegiatan Tanggal Keterangan Nilai

1. Opak STAIN Salatiga 2013 dengan

tema”Rekonstruksi Paradigma

Mahasiswa Yang Cerdas, Peka, dan

Peduli.

26-27 Agustus

2013

Peserta 3

2. OPAK JURUSAN TARBIYAH STAIN

SALATIGA 2013, dengan

tema”Menjunjung Tinggi Nilai-Nilai

Kearifan Lokal Sebagai Identitas

Pendidikan Indonesia.

29 Agustus

2013

Peserta 3

3. Library User Education (pendidikan

Pemakai Perpustakaan) oleh UPT

Perpustakaan STAIN Salatiga.

16 September

2013

Peserta 2

4. Masa Penerimaan Anggota baru PMII 1

dengan tema”Menemukan Jati Diri

Menuju Mahasiswa Yang Peka Dan

Peduli oleh PMII DjokoTingkir Kota

Salatiga

4-6 Oktober

2013

Peserta 2

5. Seminar Nasional Bahasa Arab dengan

tema”Inovasi Pembelajaran Bahasa:

Upaya Menjaga Eksistensi dan Masa

Depan Pembelajaran Bahasa Arab

diselenggarakan oleh ITTAQO STAIN

Salatiga.

09 Oktober

2013

Peserta 8

6. KISMIS (Kajian Intesif Mahasiswa)

dengan tema”Agar Sholat Bukan Sekedar

Kewajiban, namun Kebutuhan” oleh

Lembaga Dakwah Kampus (LDK)

STAIN Salatiga.

10 Oktober

2013

Peserta 2

7. 4 Pilar Kebangsaan dan Seminar

Nasional dengan tema”4 Pilar

Kebangsaan Untuk Karakter Ke-

Indonesiaan” diselenggarakan oleh MPR

RI bekerjasama dengan Ikatan Pelajaran

Nahdlatul Ulama (IPNU).

24 Oktober

2013

Peserta 8

8. Dalam Kegiatan sosialisasi Pancasila,

Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan

Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal

Ika. Diselenggarakan oleh MPR-RI.

24 Oktober

2013

Peserta 4

9. Seminar Nasional HMJ Tarbiyah STAIN

Salatiga dengan tema”Guru Kreatif

Dalam Implementasi Kurikulum 2013”

diselenggarakan oleh HMJ Tarbiyah.

18 November

2013

Peserta 8

10. Training Pembuatan Makalah yang

diselenggarakan oleh Lembaga Dakwah

Kampus (LDK) STAIN Salatiga.

17 September

2014

Peserta 2

11. Dalam kegiatan pendidikan dan latihan

calon pramuka pandega (PLCPP) XXIV

dengan tema”PLCPP sebagai Langkah

Rekonstruktif Karakter Pandega dalam

Membangun Racana yang Loyal dan

Bermartabat” yang diselenggarakan oleh

Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi

STAIN Salatiga.

26-29

September 2014

Peserta 2

12. Seminar Nasional Anjangsana Ahwal Al-

Syakhshiyyah (AS) dengan

tema”Mencegah Generasi Pemuda Islam

Dari Pengaruh Radiklisme ISIS” yang

diselenggarakan oleh Anjangsana Ahwal

Al-Syakhshiyyah (AS) IAIN Salatiga.

06 Mei 2015 Peserta 8

13. Lomba Juara 1 Dalam Rangka Kegiatan

Milad-XIII LDK Fathir Ar Rasyid

dengan tema”Aktualisasi Dakwah Dalam

Membentuk Generasi yang Bertaqwa,

Berilmu, dan Berakhlak Mulia” yang

diselenggarakan oleh LDK (Lembaga

Dakwah Kampus) IAIN Salatiga

06 Mei 2015 Peserta 3

14. Seminar Nasional dengan

tema”Perbankan Syariah di Indonesia:

AntaraTeori dan Praktek” yang

diselenggarakan oleh Himpunan

Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi

Syari’ah (HMJ-HES) IAIN Salatiga.

4 November

2015

Peserta 8

15. “Seminar Nasional” yang

bertema”Pendidikan Karakter Untuk

Melahirkan Pemimpin Masa Depan”

yang diselenggarakan oleh Himpunan

Mahasiswa Jururusa (HMJ) PGMI IAIN

Salatiga.

17 November

2015

Peserta 8

16. Seminar Naional dengan tema”Geliat

Masyarakat Urban” yang

diselenggarakan oleh LPM DINAMIKA

IAIN Salatiga.

25 Maret 2016 Peserta 8

Lampiran 19

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Dengan ini saya cantumkan daftar riwayat hidup, sebagai berikut:

Nama : Luk Luk Atul Fuah

NIM : 115-13-018

Tempat/Tanggal Lahir : Grobogan, 12 Juli 1994

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Nama Ayah : Ahmad Munjaig

Nama Ibu : Partimah

Alamat : Ds. Tangkis RT01/RW03 Ds. Pangkalan Kec.

Karangrayung Kab. Grobogan

Fakultas : Tarbiyah

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. TK Dharma Wanita, Lulusan Tahun 2000

2. SD Negeri 01 Pangkalan, Lulusan Tahun 2007

3. MTs Darul Ulum, Lulusan Tahun 2010

4. MAN Demak, Lulusan Tahun 2012

5. IAIN Salatiga,

Demikian daftar riwayat hidup saya, saya buat sebenar-benarnya,

Salatiga, 11 Agustus 2017

Penulis

LukLukAtulFuah

NIM 11513018

Lampiran 20

Recommended