View
5
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERJUANGAN
MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN DENGAN METODE
SNOWBALL DRILLING PADA SISWA KELAS V SEMESTER II MI
MUHAMMADIYAH NGASINAN KECAMATAN WONOSEGORO
KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh :
ADITYA DWI YANUARIAWAN
NIM: 115-12-098
JURUSAN PENDIDKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2016
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka Skripsi Saudara:
Nama : Aditya Dwi Yanuariawan
NIM : 115-12-098
Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah BELAJAR IPS MATERI
PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN DENGAN
METODE SNOWBALL DRILLING PADA SISWA KELAS V SEMESTER II MI
MUHAMMADIYAH NGASINAN KECAMATAN WONOSEGORO
KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 15 Agustus 2016
Pembimbing,
Rasimin, S.Pd.I, M.Pd.
NIP.19750713 200901 1 011
ii
KEMENTRIAN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
Jl. Tentara Pelajar 02. Telp.323706 fax. 323433 kode pos. 50721 Salatiga
Http//www.salatiga.ac.id e-mail akademik@iainsalatiga.ac.id
SKRIPSI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS
MATERI PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN
DENGAN METODE SNOWBALL DRILLING PADA SISWA KELAS V
SEMESTER II MI MUHAMMADIYAH NGASINAN KECAMATAN
WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
DI SUSUN OLEH
ADITYA DWI YANUARIAWAN
NIM 11512098
Telah dipertahankan didepan Panitia Dewan Penguji Skripsi
Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan
Institut Agama Islam Negeri (Iain) Salatiga, pada tanggal...................... dan
telah dinytakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana s1 kependidikan islam
Susunan panitia ketua penguji
Ketua penguji :
Sekretaris penguji :
Penguji I :
Penguji II :
Salatiga,.........
Dekan FTIK
Suwardi S. Pd M.Pd
NIP 196701121992031005
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertandatangan di bawah ini
Nama : Aditya Dwi Yanuariawan
NIM : 115-12-089
Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain. Pendapat atau temuan lain yang
terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 10 Agustus 2016
Yang menyatakan,
Aditya Dwi Yanuariawan
NIM. 115-12-098
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Jiwa manusia hanyalah bagian dari lentera yang menyala yang diambil
Tuhan dari dirinya pada saat penciptaan. (Kahlil Gibran)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
Kedua orang tuaku (Bapak Murdi Hartoyo dan Ibu Puji Astuti), yang
selalu memberikan bimbingan, mengarahkan dengan penuh kesabaran,
selalu memberi semangat dengan materiil dan spriritual serta selalu
berkorban dan mendoakanku setiap saat.
Kakaku (Ika Purnamastuti) yang aku sayangi semoga cita-citanya tercapai
dan dapat yang dapat mengahraunmkan nama keluarga
Keluarga besarku yang senantiasa membantu dan memberi semangat dan
turut medoakanku.
Teman dekatku (Anggy Dwi Puspita) yang selalu menyemangatiku dan
mendoakanku
Seluruh dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan
ilmunya kepadaku, memfasilitasiku, dan telah memberikan pelayanan
dengan sebaik-baiknya, sehingga menjadikan seperti sekarang ini.
Teman-teman kelas Konsntrasi IPS dan kelas PGMI C angkatan 2012.
Para pembaca yang budiman.
v
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yangtelah melimpahkan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik. Sholawat serta salam selalu tercurah kepada Nabi Agung
Muhammad SAW yang senantiasa dinanti-nantikan syafaat’a besok di yaumul
qiyamah.
Penulisan skripsi dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi
perjuangan mempertahankan kemerdekaan snowball drilling Pada Siswa Kelas V
Semester II MI Muhammadiyah ngasinan wonosegoro kabupaten boyolali Tahun
Pelajaran 2015/2016” ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar akademik Sarjana Pendidikan Islam di Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Salatiga.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan berjalan dengan
baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
(FTIK).
3. Ibu Peni Susapti, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI).
4. Bapak Drs.Abdul Syukur, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik
5. Bapak Rasimin, M.Pd, selaku Desen Pembimbing Skripsi yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya guna memberikan bimbingan dan
arahan dengan penuh kesabaran dan keikhlasan hingga akhir penulisan skripsi
ini.
6. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh karyawan IAIN Salatiga yang telah
memberikan ilmu dan bimbingannya kepada penulis.
vi
7. Bapak Muslih,S.Pd.I, selaku Kepada Sekolah MI Muhammdiyah Ngasinan
yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.
8. Bapak Annas,S.Pd.I, selaku wali kelas V MI Muhammadiyah Ngasinan
Wonosegoro kabupaten Boyolali yang turut membantu dalam penelitian.
9. Seluruh siswa-siswi kelas V MI Muhammadiyah Ngasinan Wonosegoro
kabupaten Boyolali yang telah mendukung dan membantu peneliti dalam
melakukan penelitian.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah
memberikan bantuan dan dukungannya hingga penulis dapat ,menyelesaikan
penulisan skripsi ini.
Penulius menyadari bahwa dalam menyelesaikan lapoan skripsi ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat
dibutukan guna menyempurnakan penulisan laporan skripsi ini. Semoga laporan
skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada siapa saja yang membacanya.
Salatiga, 10 juni 2016
Penulis
vii
ABSTRAK
Yanuariawan Aditya Dwi. 2016. Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi
Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Metode Snowball Drilling
pada Siswa Kelas V Semester II MI Muhammadiyah Ngasinan
Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016. Skripsi. Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK). Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Salatiga. Pembimbing: Rasimin, M.Pd.
Kata Kunci: Snowball Drilling, Hasil Belajar IPS
Pembelajaran IPS tidak hanya hafalan saja, melainkan pemahaman tentang
apa yang ada dalam kehidupan sosial lingkungan sekitar. Sehingga guru sebagai
pengajar seharusnya lebih kreatif dan dalam proses pembelajaran agar
pembelajaran menjadi menyenangkan dan siswa tidak merasa bosan. Namun
masih ada guru yang mengajar secara monoton. Hal ini membuat siswa menjadi
bosan dalam pembelajaran karena kurangnya sarana prasarana sekolah akibatnya
hasil belajar IPS rendah. Masalah utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini
adalah: apakah penerapan Metode Snowball Drilling dapat meningkatkan hasil
belajar IPS materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan pada siswa kelas V
MI Muhammadiyah Ngasinan tahun pelajaran 2015/2016?
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan melalui dua siklus yaitu siklus I,
dan siklus II. Tiap siklusnya ada empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi. Adapun Teknik Pengumpulan data yang digunakan
meliputi pengamatan, tes, dan dokumentasi.
Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan metode
snowball drilling dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi perjuangan
mempertahanakan kemerdekaan pada siswa kelas V MI Muhammadiyah
Ngasinan kabupaten Boyolali . dapat dilihat dari hasil pembahasan yaitu nilai rata-
rata hasil belajar siswa pada pra siklus sebesar 70.04 menjadi 75.41 pada siklus I
dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 83.75. Untuk angka ketuntasan belajar
siswa pada pra siklus sebanyak 13 anak atau sebesar 54.16% meningkat menjadi
16 anak atau sebesar 66.66% pada siklus I dan menjadi 22 anak atau sebesar
91.6% pada siklus II. Jadi angka ketuntasan belajar dari pra siklus sampai siklus II
meningkat sebesar 37.5% atau sebanyak 9 anak.
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. i
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ................................................. ii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................. iii
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................ iv
KATA PENGANTAR ..................................................................................... v
ABSTRAK ....................................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... .1
A. Latar Belakang……………………………………………………......1
B. Rumusan Masalah………………………………………………….....5
C. Tujuan Penelitian…………………………………………………......5
D. Hipotesis Penelitian………………………………………………......6
E. Manfaat Penelitian…………………………………………………....6
F. Definisi Operasional……………………………………………….....7
G. Metodologi Penelitian……………………………………………......8
1. Rancangan Penelitian…………………………………………....9
2. Subyek Penelitian………………………………….....................10
ix
3. Langkah-Langkah Penelitian…………………………………....10
4. Instrument Penelitian…………………………………………....13
5. Teknik Pengumpulan Data……………………………………...14
6. Analisis Data Penelitian…………………………………...........15
H. Sistematika Penulisan……………………………………………......15
BAB II KAJIAN PUSTAKA.........................................................................17
A. Belajar ............................................................................................... 17
1. Pengertian Belajar ......................................................................... 17
2. Hakikat Belajar .............................................................................. 19
3. Ciri-ciri Hasil Belajar .................................................................... 20
4. Pengertian Hasil Belajar ................................................................ 21
B. IPS Materi Perjuangan Mempertahankan kemerdekaan .................... 25
1. Pengertian IPS .............................................................................. 25
2. Fungsi IPS .................................................................................... 27
3. Tujuan pembelajaran IPS ............................................................. 27
4. Materi Perjuangan Memepertahankan Kemerdekaan ................. 29
C. Metode snowball drilling .................................................................. 45
1. Pengertian metode snowball drilling ........................................... 45
2. Kelebihan dan kekurangan metode snowball drilling.................. 45
3. Langkah-langkah Metode snowball drilling ................................ 45
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN .................................................. 47
A. Profil MI Ngasinan Wonosegoro ....................................................... 47
B. Subyek Penelitian............................................................................... 51
x
C. Waktu Penelitian ................................................................................ 52
D. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ...................................................... 53
1. Diskripsi Pra Siklus ...................................................................... 54
2. Diskripsi Siklus I .......................................................................... 54
3. Dikripsi Siklus II .......................................................................... 59
BAB IV HASIL PENELITIAN ..................................................................... 64
A. Analisis Data Persiklus ...................................................................... 64
1. Analisis Data Pra Siklus ............................................................. 64
2. Analisis Data Siklus I ................................................................. 65
3. Analisis Data Siklu II .................................................................. 69
B. Analisis Data Akhir............................................................................ 73
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 77
A. Kesimpulan ........................................................................................ 77
B. Saran .................................................................................................. 79
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
1. Tabel 3.1 Data Siswa dalam Lima Tahun terakhir
2. Tabel 3.2 Data Sarana dan Prasarana
3. Tabel 3.3 Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan
4. Tabel 3.4 Nama Guru dan Staf Karyawan MI Ngasinan
5. Tabel 3.5 Data Siswa Kelas V MI Muhammadiyah Ngasinan
6. Tabel 4.1 Daftar Nilai Pra Siklus IPS Kelas V
7. Tabel 4.2 Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus I
8. Tabel 4.3 Rekapitulasi Ketuntasan Siswa Pada Siklus I
9. Tabel 4.4 Lembar Pengamatan Guru Siklus I
10. Tabel 4.5 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I
11. Tabel 4.6 Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus II
12. Tabel 4.7 Rekapitulasi Ketuntasan Siswa Pada Siklus II
13. Tabel 4.8 Lembar Pengamatan Siswa Pada Siklus II
14. Tabel 4.9 Lembar Pengamatan Siswa Pada Siklus II
15. Tabel 4.10 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I dan
Siklus II
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 3 Kjs Siklus I
Lampiran 4 Kjs Siklus II
Lampiran 5 Hasil Nilai Siswa Siklus II
Lampiran 6 Dokumentasi Penelitian
Lampiran 7 Contoh Soal Snowball Drilling
Lampiran 8 Surat Permohonan Ijin Penelitian
Lampiran 9 Surat Balasan Ijin Penelitian
Lampiran 10 Daftar Nilai SKK
Lampiran 11Lembar Konsultasi Pembimbing
Lampiran 12 Daftar Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Pendidikan adalah upaya yang terorganisasi berencana dan berlangsung
secara terus-menerus sepanjang hayat untuk membina anak didik menjadi
manusia paripurna, dewasa, dan, berbudaya ( Susanto, 2012:85). pendidikan
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara agar tidak tertinggal
dengan bangsa lain salah satu pendidikan tingkat sd/mi yang sering di jumpai
dan pendidikan tidak luput dengan hasil belajar.
Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa
baik menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari
kegiatan belajar. Yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan
sebagai tingkatan keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di
sekolah yang di nyatakan dalam skor yang di peroleh dari hasil tes mengenal
sejumlah pelajaraan tertentu menurut ( Brahim, 2007:39) hasil belajar adalah
kemampuan siswa ketika siswa mengikuti suatu pelajaran tertentu dan
dimana siswa mampu atau berhasil dalam proses belajar tersebut. Hasil
belajar siswa harus di sertai dengan pendidikan yang mumpuni dan salah
satunya yaitu tentang pembelajaran IPS yang dimana di sekolah dasar /
madrasah
IPS sebagai suatu program pendidikan yang merupakan suatu
keseluruhan yang pada pokoknya mempersoalkan manusia dalam linkungan
2
alam fisik, maupun dalam linkungan sosialnya dan yang bahnya diambil dari
berbagai ilmu sosial seperti: geografi, sejarah, ekonomi, antropologi,
sosiologi, politik, dan psikologi. Menurut ( Alam, 2003: 148). IPS merupakan
pembelajaran sosial dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang di
jabarkan secara ilmiah dalam rangka memberikan wawasan kepada peserta
didik khususnya di tingkat sekolah dasar. sering terjadi permasalahan kepada
siswa karena banyak siswa menggunakan hafalan untuk belajar IPS,
pembelajaran IPS tidak hanya hafalan saja, melainkan pemahaman tentang
apa yang ada dalam kehidupan sosial lingkungan sekitar. bahkan IPS tidak
mengacu pada bekal pengetahuan saja akan tetapi memberikan bekal nilai dan
sikap ataupun keterampilan dalam kehidupan peserta didik di masyarakat,
bangsa dan negara. dari berbagai karakteristik para siswa tidak mudah
memahami semua cakupan pembelajaran IPS, ada beberapa faktor yang
membuat para siswa kurang memahami pembelajaran IPS antara lain:
kurangnya minat membaca dan sebagian siswa menganggap bahwa pelajaran
IPS adalah pelajaran hafalan saja.
Akan tetapi karena bahan belajar IPS yang cakupanya beragam dan luas
serta tuntutan kurikulum yang sarat dengan muatan yang harus disampaikan
kepada siswa dengan lokasi waktu yang terbatas, guru mengalami kesulitan
dalam menyajikan bahan ajar IPS dengan baik, menarik, dan menantang
minat belajar siswa. pada akhirnya pembelajaran IPS yang dilaksanakan di
kelas V MI Muhammadiyah Ngasinan wonosegoro Kecamatan Boyolali,
menurut hasil observasi wali kelas V menyatakan bahwa murid kelas V
3
merasa jenuh bahwa yang diajarkan oleh guru karena materi perjuangan
mempertahankan kemerdekaan terlalu panjang lebar apabila di ajarkan atau
materi tersebut terlalu banyak dan metode atau cara pengajaran guru kurang
menarik dan menyenangkan hasil KKM siswa kelas V masih belum tuntas
dari 24 siswa yang mencapai KKM hanya sebagian saja yaitu 13 siswa yang
lain masih di bawah KKM oleh sebab itu dari berbagai permasalahan yang di
temukan perlu adanya penerapan metode pembelajaran yang di harapkan
mampu melahirkan sebuah inovasi dalam pembelajaran IPS dengan melihat
hasil belajar IPS maka perlu sekali untuk meningkatkan kualitas proses
pembelajaran IPS
Berdasarkan permasalahaan ini guru harus menciptakan sebuah suasana
belajar yang menyenangkan serta mampu membuat siswa aktif dan kreatif
dengan mengoptimalkan potensi-potensi peserta didik. Hal ini dapat mengacu
seemangat belajar siswa agar hasil belajar dapat sesuai dengan yang di
harapkan.
Dari permasalahan yang di jelaskan di atas, untuk memecahkan
permasalahan yang muncul peneliti menetapkan alternatif tindakan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaraan yang dapat mendorong keterlibatan
siswa dalam pembelajaran dan meningkatkan kreativitas guru, yaitu dengan
menggunakan metode pembelajaraan snowball drilling yang di kembangkan
untuk menguatkan pengetahuan peserta didik dari membaca bahan-bahan
bacaan. Dalam penerapan metode snowball drilling, Peran guru adalah
mempersiapkan paket soal-soal pilihan ganda dan menggelindingkan bola
4
salju berupa latihan soal dengan cara menunjuk / mengundi peserta didik.
Jika peserta didik yang mendapat giliran pertama menjawab soal dengan
benar maka peserta didik itu di beri kesempatan untuk menunjuk salah satu
temanya untuk menjawab soal berikutnya. Seandainya peserta didik yang
pertama mendapat kesempatan menjawab soal pertama gagal maka peserta
didik itu di haruskan menjawab soal berikutnya dan seterusnya sehingga
peserta didik tersebut berhasil menjawab benar.
Jika putaran pertama bola salju masih terdapat item-item soal yang
belum terjawab maka soal-soal itu di jawab oleh peserta didik yang
mendapatkan giliran selanjutnya. Mekanisme giliran menjawab soal sama
seperti yang telah di uraikan tersebut. Di akhir pembelajaran guru
memberikan ulasan terhadap hal yang telah di pelajari peserta didik (
suprijono, 2009:105).
Bedasarkan uraian latar belakang tersebut maka upaya meningkatkan
kaualitas pembelajaran dapat dikaji melalui penelitian tindakan kelas dengan
menggunakan metode pembelajaran snowball drilling yang menekankan pada
keterampilan guru dan dan aktivitas belajar siswa tanggung jawab pada setiap
individu agar dapat menarik perhatian siswa serta menumbuhkan motivasi
belajar dengan judul” peningkatan hasil belajar IPS materi perjuangan
mempertahankan kemerdekaan dengan metode pembelajaran snowball
drilling pada siswa kelas V MI Muhammadiyah Ngasinan Kecamatan
Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016”.
5
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: apakah penerapan
metode pembelajaran snowball drilling dapat meningkatkan hasil belajar IPS
materi perjuangan mempertahanakan kemerdekaan pada siswa kelas V
Semester II MI Muhammadiyah Ngasinan Kabupaten Boyolali tahun
pelajaran 2015/2016
C. Rumusan Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS melalui
metode snowball drilling pada siswa kelas V MI Muhammadiyah Ngasinan
kecamatan Wonosegoro kabupaten boyolalai tahun ajaran 2015/2016
D. Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sementara tentang jawaban atas masalah
penelitian yang akan diuji melalui penelitian. Adapun hipotesis dalam
penelitian ini adalah melalui metode pembelajaran snowball drilling dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi perjuanngan
memepertahankan kemerdekan di MI Muhammadiyah ngasinan kabupaten
boyolali tahun pelajaran 2015/2016.
6
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritik
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi
pengembangan pendidikan pada umumnya, dan dapat memberikan
informasi baru bagaimana cara mengatasi permasalahan yang muncul
dalam proses belajar mengajar khusunya dalam mata pelajaran IPS,
terutama dalam hal meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPS
materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi Guru
Membantu mengatasi permasalahan pembelajaran yang dihadapi oleh
guru dan menambah wawasan serta keterampilan pembelajaran yang
dapat digunakan untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
b. Manfaat bagi Siswa
1. Siswa memperoleh pelajaran IPS yang lebih menarik,
menyenangkan, dan memungkinkan dirinya untuk memahami materi
IPS sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya.
2. Meningkatkan keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas mandiri,
kelompok, yang terstruktur dan yang tidak terstruktur.
3. Meningkatkan keberanian siswa mengungkapkan pendapat, ide,
pertanyaan, dan saran.
4. Meningkatkan rasa percaya diri siswa dalam menyampaikan hasil
karyanya.
7
c. Manfaat bagi Sekolah
1. Dapat mengangkat nama baik sekolah tersebut karena dapat
mengembangkan metode pembelajaran yang tepat dan meningkatkan
hasil belajar siswa terhadap materi yang diajarkan.
2. Membantu sekolah tersebut berkembang dikarenakan adanya guru-
guru yang profesional dan mempunyai kompetensi yang memadai.
d. Manfaat bagi Pendidikan
1. Dapat menemukan kekurangan dan kelebihan dalam pembelajaran
sehingga dapat memperbaiki kekurangan tersebut dan pada akhirnya
hasil belajar siswa akan meningkat.
2. Dunia pendidikan akan semakin maju karena guru semakin
profesional dan kreatif dalam meningkatkan pembelajaran.
F. Definisi Operasional
1. Hasil Belajar
Belajar merupakan proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku.
Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya
salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Menurut Agus Suprijono,
(2011:7 ).
8
2. IPS
Pengertian IPS sebagai suatu program pendidikan yang merupakan
suatu keseluruhan yang pada pokoknya mempersoalkan dalam lingkungan
alam fisik, maupun dalam lingkungan sosialnya dan yang bahanya diambil
dari berbagai ilmu sosial, seperti geografi, sejarah, ekonomi, antropologi,
sosiologi, politik dan psikologi. Menurut Buchari Alma, (2003:148).
3. Metode snowball drilling
Metode snowball drilling dikembangkan untuk menguatkan
pengetahuan yang di peroleh peserta didik dari membaca bahan-bahan
bacaan. Dalam penerapan metode snowball drilling peran guru adalah
mempersiapkan paket paket soal pilihan ganda dan menggelindingkan bola
salju berupa soal latihan dengan cara menunjuk / mengundi untuk
mendapatkan seorang peserta didik yang akan menjawab soal no1. Jika
peserta didik yang mendapat giliran pertama menjawab soal nomor
tersebut langsung menjawab benar, maka peserta didik itu di beri
kesempatan menunjuk salah satu temanya menjawab soal nomor
berikutnya yaitu soal nomor 2. Seandainya, peserta didik yang pertama
mendapatkan kesempatan menjawab soal nomor 1 gagal, maka peserta
didik itu diharuskan menjawab soal berikutnya dan seterusnya hingga
peserta didik tersebut berhasil menjawab benar item soal pada suatu nomor
soal tertentu.
9
G. Metodologi Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian yang dilakukan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) yang istilah dalam bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action
Research (CAR) dan di Indonesia dikenal dengan sebutan PTK. Namanya
sendiri sebetulnya sudah menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya.
Menurut Suharsimi, Suhardjono, dan Supardi (dalam Mulyasa, 2011 : 10-
11) ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga
pengertian pula yang dapat diterangkan, yaitu sebagai berikut :
a. Penelitian, adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan
aturan metodologi tertentu untu memperoleh data atau informasi yang
bermanfaat untuk meningkatkan mutu dari suatu hal yang menarik
minat dan penting bagi peneliti.
b. Tindakan, adalah sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan
dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian
siklus kegiatan.
c. Kelas, adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama
menerima pelajaran yang sama dari seseorang guru. Kelas bukan
wujud ruangan tetapi sekelompok siswa yang sedang belajar.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action
research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik
pembelajaran di kelasnya (Arikunto, 2006 : 28). Penerapan PTK dalam
penelitian ini didasarkan pada temuan problem dalam bentuk problem
10
pembelajaran yaitu tingkat pemahaman siswa terhadap mata pelajaran IPS
rendah dan adanya keinginan guru untuk memperbaiki tingkat pemahaman
siswa dengan kegiatan penelitian.
2. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas V MI Muhammadiyah
Ngasinan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali yang berjumlah 24
siswa, laki-laki 16 siswa dan perempuan 8 siswa dan guru yang mengampu
mata pelajaran IPS kelas V. Peneliti menggunakan pola observasi yaitu
peneliti yang mengamati dan guru sebagai pelaku. Waktu pelaksanaan
penelitian ini adalah pada semester 2 tahun ajaran 2015/2016.
3. Langkah-langkah Penelitian
Arikunto (2006 : 20), mengemukakan bahwa tahap-tahap dalam
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan penting, yaitu
meliputi : planning (rencana), action (tindakan), observation
(pengamatan), dan reflection (refleksi). Adapun skema dan penjelasan
untuk masing-masing tahapan, sebagai berikut:
11
Gambar 1.1 Tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas
a. Perencanaan Tindakan (Planning)
Merupakan bagian awal yang harus dilakukan peneliti sebelum
seluruh rangkaian kegiatan dilakukan. Ada empat kegiatan dalam tahap
perencanaan yaitu : 1) menentukan target kompetensi, 2) mendesain
pembelajaran yaitu membuat skenario pembelajaran dengan penerapan
pemanfaatan lingkungan alam sekitar sekolah dan pendekatan
keterampilan proses (silabus, RPP, alat pembelajaran), 3) mendesain
alat tes, dan 4) membuat jadwal pembelajaran.
SIKLUS I Refleksi Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan SIKLUS II
Pengamatan
Perencanaan
12
b. Pelaksanaan Tindakan (Action)
Merupakan pelaksanaan yang telah dibuat yang berupa penerapan
pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang tertulis pada
RPP dan perencanaan tindakan. Kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga
kegiatan, yaitu pendahuluan, inti, dan penutup.
c. Pengamatan (Observation)
Observasi hasil tindakan dilakukan selama pelaksanaan tindakan
dengan catatan guru mengikuti teknik pengajaran yang dirancang
peneliti. Instrumen observasi menggunakan pedoman observasi yang
berisikan indikator yang didesain berdasarkan fokus penelitian. Dalam
hal ini berisi indikator yang mewakili data. Tujuan pedoman tersebut
untuk mendiskripsikan hal-hal yang terjadi dalam proses penelitian
tindakan. Di samping itu peneliti juga menggunakan alat bantu rekam
yaitu kamera dan video untuk menambah validitas data. Pemantauan
terfokus pada kegiatan siswa dan kegiatan guru yaitu mencatat apa yang
dilihat, didengar, dan diamati selama proses pembelajaran berlangsung
dalam bentuk catatan lapangan.
13
d. Refleksi (Reflection)
Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil tindakan seberapa
jauh tingkat perubahan perilaku siswa sebelum dan sesudah dilakukan
tindakan khususnya dalam tingkat pemahaman siswa. Dengan refleksi
akan diperoleh masukan yang dapat untuk memperbaiki tindakan
berikutnya. Adapun bahan yang direfleksikan adalah hasil dari langkah
perencanaan, pelaksanaan tindakan dan pengamatan (observasi).
Kemudian hasil catatan tersebut didiskusikan bersama-sama antara
peneliti dan guru (pola kolaboratif). Hasil yang dicapai dibandingkan
dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya.
4. Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
tindakan adalah :
a. Lembar observasi, alat yang digunakan untuk mengamati secara
langsung kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran.
b. Soal tertulis, digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif berupa
nilai yang menggambarkan pencapaian target kompetensi dalam mata
pelajaran IPS materi Perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
c. Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dapat membantu
peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Instrumen yang akan
peneliti kumpulkan dalam teknik dokumentasi adalah RPP, nilai siswa
sebelum penerapan metode snowball drilling, dan foto atau gambar
14
selama proses belajar mengajar berlangsung sebagai tanda bukti
konkret dalam pelaksanaan penelitian.
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
tindakan kelas ini adalah :
a. Observasi, peneliti melakukan pengamatan selama proses
penelitian tindakan kelas dilakukan.
b. Tes tertulis, tes ini dilakukan terhadap siswa untuk mengetahui
kemampuan siswa dalam mata pelajaran IPS dan untuk mendapatkan
data kuantitatif dari siswa dalam materi Perjuangan mempertahankan
kemerdekaan.
c. Dokumentasi, dilakukan untuk merekam kegiatan siswa dan guru
dalam proses pembelajaran berupa foto dan gambar hidup (Hartiny,
2010 : 93). Instrumen yang dapat peneliti kumpulkan dalam teknik
dokumentasi adalah RPP, nilai siswa sebelum penerapan metode
snowball drilling, dan foto atau gambar selama proses belajar
mengajar berlangsung sebagai tanda bukti konkret dalam pelaksanaan
penelitian.
15
6. Analisis Data Penelitian
Dalam penelitian ini analisis data dilakukan dengan
membandingkan antara skor nilai tiap siklus dengan KKM yang telah
ditentukan oleh sekolah yakni sebesar 70. Oleh karena itu setiap siswa
dikatakan tuntas belajarnya atau mencapai KKM jika nilai perolehan
siswa ≥ 70. Sebaliknya siswa dikatakan belum tuntas belajarnya atau
belum mencapai KKM jika nilai perolehan siswa < 70.
Selanjutnya, untuk menentukan akhir perbaikan melalui siklus-
siklus digunakan tolok ukur kriteria ketuntasan klasikal. Adapun KKM
yang dipilih sebesar 85% (Trianto, 2009: 241).
Adapun rumus presentase ketuntasan klasikal sebagai berikut
(Djamarah, 2000 : 226) :
P =
x 100 %
Keterangan:
P = Persentase
= Jumlah siswa yang tuntas belajar
= Jumlah semua siswa
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi hasil penelitian tindakan kelas yang
diajukan dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian inti dan
bagian akhir. Masing-masing bagian dapat dirinci sebagai berikut:
16
Bagian awal meliputi: halaman judul, nota pembimbing, pengesahan,
pernyataan keaslian, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar
isi, daftar tabel dan daftar lampiran.
Bagaian inti meliputi: Bab I pendahuluan, terdiri dari latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis, manfaat penelitian,
definisi operasional, metodologi penelitian, dan sistematika penelitian. Bab II
kajian pustaka, terdiri dari Sub A Membahas tentang pengertian belajar, hasil
belajar, macam-macam hasil belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar, dan penilaian hasil belajar. Sub B membahas tentang pengertian IPS,
ruang lingkup IPS, fungsi IPS dalam pendidikan, tujuan IPS dan materi jual
beli. Sub Bab C membahas tentang Metode pembelajaran, pengertian metode
snowball drilling, langkah-langkah penerapan pembelajaran snowball
drilling, dan kelebihan serta kekurangan metode snowball drilling. Bab III
pelaksanaan penelitian terdiri dari gambaran umum madrasah, gambaran
deskripsi pelaksanaan pra siklus dan deskrisi pelaksanaan siklus. Bab IV hasil
penelitian dan pembahasan meliputi deskripsi hasil penelitian per siklus dan
pembahasan hasil penelitian. Bab V penutup, terdiri dari kesimpulan dan
saran.
Bagian akhir, berisi tentang daftar pustaka dan lampiran-lampiran serta
riwayat hidup penulis.
17
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Belajar
1. Pengertian belajar
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, belajar berarti berusaha
memperoleh kepandaian atau ilmu. Definisi ini memiliki pengertian
bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau
ilmu. Di sini, usaha untuk mencapai kepandaian atau ilmu merupakan
usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya mendapatkan ilmu atau
kepandaian yang belum dicapai sebelumnya (Baharuddin & Esa N.W,
2008 : 13).
Menurut R. Gagne (1989), belajar dapat didefinisikan senagai suatu
proses dimana suatu organisme berubah prilakunya sebagai akibat
pengalaman. Belajar mengajar merupakan sebuah dua konsep yang tidak
dapat dipisahkan satu sama lain. Dua konsep ini menjadi terpadu dalam
satu kegiatan diman terjadi interaksi antara guru dengan siswa, serta
siswa dengan siswa pada saat pembelajaran berlangsung.
Menurut W.S. Winkel (2002) adalah suatu aktivitas mental yang
berlangsung dalam interaksi aktif antara sesorang dengan linkungan, dan
menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,pemahaman
,keterampilan dan nilai sikap yang bersifat relatif konstan dan berbekas.
Piaget berpendapat bahwa pengetahuan di bentuk oleh individu. Sebab
17
18
individu melakuakan interaksi terus menerus dengan linkungan.
Lingkungan tersebut mengalami perubahan. Dengan adanya interaksi
dengan lingkungan meka fungsi intelek akan semakin berkembang
(Piaget). Skinner berpendapat bahwa belajaradalah suatu prilaku pada
saat orang belajar, maka responya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia
tidak belajar maka responsya menurun (Skinner). Hamalik (2003)
menjelaskan bahwa belajar adalah memodifikasi atau memperteguh
perilaku melalui pengalaman (learning is defined as the modificator or
strengthening of behavior throught experiencing). menurut pengertian
ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan
merupakan suatu hasil atau tujuan. dengan demikian, belaja itu bukan
sekedar mengingat atau menghafal saja, namun lebih luas dari itu
merupakan mengalami. Dari beberapa pengertian belajar diatas
menyimpulkan bahwa belajar merupaka suatu aktivitas yang dilakukan
sesorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu
konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan
seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam
berpikir, merasa, maupun dalam bertindak.
2. Hakikat belajar
Hakikat belajar ini sangat penting diketahui untuk dijadikan
pegangan dalam memahami secara mendalam masalah belajar. Dari
sejumlah definisi belajar yang telah diuraikan, ada kata yang sangat
penting untuk diketahui, yakni kata “perubahan”.
19
Ketika kata “perubahan” dibicarakan dan dipermasalahkan,
maka pembicaraan sudah menyangkut permasalahan mendasar dari
masalah belajar. Apa pun formassi kata dan kalimat yang dirangkai
oleh para ahli untuk memberikan pengertian belajar, maka intinya
tidak lain adalah masalah “perubahan” yang terjadi dalam diri
individu yang belajar.
Seseorang yang melakukan aktivitas belajar dan diakhir
aktivitasnya itu telah memperoleh perubahan dalam dirinya dangan
pemilikan pengalaman baru, maka individu itu dikatakan telah
belajar. Perubahan yang terjadi akibat belajar adalah perubahan
yang bersentuhan dengan aspek kejiwaan dan mempengaruhi
tingkah laku. Perubahan tingkah laku akibat mabuk karena
meminum minuman keras, akibat gila, akibat tabrakan, dan
sebagainya, bukanlah kategori belajar yang dimaksud. Oleh
kar`ena itu, dapat disimpulkan bahwa hakikat belajar adalah
perubahan dan tidak setiap perubahan adalah sebagai hasil belajar
(Djamarah, 2011 : 14-15).
3. Ciri-ciri belajar
Beberapa ciri-ciri belajar, dikutip oleh Darsono (2000:30)
adalah sebagai berikut.
a. Belajar dilakukan dengan sadar dan mampunyai tujuan. tujuan ini
digunakan sebagai arah kegiatan, sekaligus tolok ukur
keberhasilan belajar.
20
b. Belajar merupakan pengalaman sendiri, tidak dapt diwakilkan
kepada orang lain. Jadi belajar bersifat individual.
c. Belajar merupakan proses interaksi antara individu dan
lingkungan. Hal ini berarti individu harus aktif apabila
dihadapkan pada lingkungan tertentu. Keaktifan ini dapat
terwujud karena individu memiliki berbagai potensi untuk belajar.
d. Belajar mengakibatkan terjadinya perubahan pada diri orang
yang belajar. Perubahan tersebut bersifat integral, artinya
perubahan dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotor yang
terpisahkan satu dengan yang lainya.
4. Hasil belajar
Menurut K .Brahim (2007:39) yang menyatakan hasil belajar
dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan dalam mempelajari
materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang di
peroleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.
a. Faktor-Faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Menurut Wasliman (2007:158) hasil belajar yang dicapai oleh
peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor
yang mempengaruhi baik faktor internal maupun faktor eksternal
uraian mengenai faktor internal dan eksernal.
1) Faktor internal; faktor internal merupakan faktor yang
bersumber dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi
kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi :
21
kecerdasan, minat, dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan
sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan,.
2) Faktor eksternal; faktor yang berasal dari laur diri peserta
didik yang memepengaruhi hasil belajar yaitu keluarga,
sekolah dan masyaratkat. Keadaan keluarga berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa.
Menurut Ruseffendi (1997:7) mengidentifikasi faktor-
faktor yang mempengaruhi hasil belajar kedalam sepuluh macam
yaitu; kecerdasaan,kesiapan anak, dan bakat anak. Faktor yang
sebagai penyebabnya hampir sepenuhnya tergantung pada guru
yaitu: kemampuan (kompetensi), suasana belajar, dan kepribadian
guru oleh sudjana (1989:39), bahwa hasil belajar yang dicapai
oleh siswa di pengaruhi oleh dua faktor utama, yakni faktor dalam
diri siswa dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor
lingkungan.
b. Perwujudan hasil belajar
Syah (dalam Sriyanti, dkk, 2009 : 20-21)
menyatakan bahwa wujud Hasil belajar dapat dilihat adanya
sembilan wujud perubahan. Adapun wujud perubahan tersebut
adalah sebagai berikut : 1) Kebiasaan; 2) Keterampilan; 3)
Pengamatan; 4) Berpikir asosiatif dan daya ingat; 5) Berpikir
rasional dan kritis; 6) Sikap; 7) Inhibisi; 8) Apresiasi; dan 9)
Tingkah laku efektif.
22
Dalam penelitian ini, peneliti berharap akan adanya
perwujudaan dari prestas belajar siswa yaitu : a) keberhasilan
siswa belajar akan menjadikannya berperilaku dan mempunyai
kebiasaan yang positif; b) siswa terampil dalam pembelajaran
keterampilan berbicara yang pada penelitian ini dengan
menggunakan metode berpuisi langsung, subjek memiliki
kecakapan dalam hal keterampilan dan ketepatan ketika
mengerjakan tugas dari guru; c) siswa dapat menanggapi atau
merespon dari apa yang telah mereka amati terhadap penjelasan
guru ataupun teman serta media pembelajaran seperti gambar
berpuisi oleh seseorang; d) guru dapat mengajak siswa untuk
dapat menghubungkan materi yang dipelajarinya berdasarkan
pengalaman yang telah mereka alami dalam kehidupan sehari-
hari; e) siswa mampu menggunakan logika untuk menentukan
sebab-akibat, menganalisis, menyimpulkan, bahkan meramalkan
sesuatu khususnya yang berkenaan dengan materi Puisi; f) siswa
mengalami perubahan sikap yang relatif menetap sesuai dengan
kompetensi yang akan dicapai; g) inhibisi, yang berarti siswa
memiliki kesanggupan dalam melakukan sesuatu secara baik; h)
adanya apresiasi dalam diri siswa, seperti kemampuan untuk
menilai dan menghargai terhadap sesuatu khususnya selama
proses pembelajaran berlangsung; dan i) siswa memiliki tingkah
laku yang efektif, yaitu tingkah laku yang bermanfaat.
23
c. Evaluasi hasil belajar
Evaluasi hasil belajar merupakan kegiatan berencana dan
berkesinambungan. Oleh karena itu, ragamnya pun banyak, mulai
dari yang paling sederhana sampai yang paling kompleks.
Adapun ragam evaluasi hasil belajar sebagai berikut :
1) Pre-test dan post-test
Kegiatan pre-test dilakukan oleh guru sebelum akan
memulai penyajian materi baru. Post-test adalah kegiatan
evalausi yang dilakukan oleh guru pada setiap akhir penyajian
materi.
2) Evaluasi prasyarat
Tujuannya untuk mengidentifikasi penguasaan siswa atas
materi lama yang mendasari materi baru yang akan diajarkan.
3) Evalausi diagnostik
Evaluasi ini dilakukan setelah selesai penyajian sebuah
satuan pelajaran dengan tujuan mengidentifikasi bagian-bagian
tertentu yang belum dikuasai siswa.
4) Evaluasi formatif
Evaluasi jenis ini dapat dipandang sebagai “ulangan” yang
dilakukan pada setiap akhir penyajian satuan pelajaran atau
modul.
24
5) Evaluasi sumatif
Evaluasi sumatif dapat dianggap sebagai “ulangan umum”
yang dilakukan untuk mengukur kinerja akademik atau hasil
belajar siswa pada akhir periode pelaksanaan program
pengajaran.
6) Ujian Akhir Nasional (UAN)
Ujian Akhir Nasional (UAN) pada prinsipnya sama dengan
evaluasi sumatif dalam arti sebagai alat penentu kenaikan
status siswa (Syah, 2010 : 197). Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan ragam evaluasi yang berupa post-test, dengan
tujuan untuk mengetahui taraf penguasaan siswa terhadap
materi yang telah diajarkan. Sedangkan yang melatarbelakangi
pelaksanaan penelitian ini adalah nilai yang diperoleh siswa
dari pelaksanaan tes formatif atau ulangan harian sebelum
menggunakan metode (snowball drilling).
B. IPS Materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
1. Pengertian IPS
Ilmu Pengetahuan Sosial, yang sering di singkat dengan IPS
adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin ilmu sosial
dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang di kemas secara
ilmiah dalam rangka memberi wawasan dan pemahaman yang
mendalam kepada peserta didik, khususnya di tinkat dasar dan
menengah. Luasnya kajian IPS mencakup berbagai kehidupan yang
25
beraspek majemuk baik hubungan sosial, ekonomi, psikologi, budaya,
sejarah, maupun politik, semuanya di pelajari dalam ilmu sosial ini.
Segala sesuatu yang berhubungan dengan aspek sosial yang meliputi
proses, faktor,perkembangan, permasalahan, semuanya di pelajari dan
di kaji dalam sosiologi.
Aspek ekonomi yang meliputi perkembangan, permasalahan,
semuanya di pelajari dalam ilmu ekonomi.aspek budaya dengan
segala perkembangan dan permasalahanya di pelajari dalam
antropologi. Aspek sejarah yang tidak dapat di pisahkan dengan
kehidupan manusia di pelajari dalam ilmu sejarah. Begitu juga aspek
geografi yang memberikan karakter ruang terhadap kehidupan di
masyarakat di pelajari dalam ilmu geografi. Selanjutnya Buchari Alma
(2003:148) mengemukakan pengertian IPS sebagai suatu program
pendidikan yang merpakan sautu keseluruhan yang pada pokoknya
mempersoalkan dalam lingkungan alam fisik, maupun dalam
lingkungan sosialnya dan yang bahannya diambil dari berbagai ilmu
sosial, seperti geografi, sejarah, ekonomi, antropologi, sosiologi,
politik, dan psikologi.ilmu pengetahuan sosial sebagai program
pendidikan tidak hanya menyajikan pengetahuan sosial semata,
melainkan juga harus di arahkan membina siswa menjadi masyarakat
dan warga negara yang memiliki tanggung jawab atas kesejahteraan
bersama. Oleh sebab itu, siswa yang di bina tidak hanya cukup
berpengetahuan dan berkemampuan berpikir tinggi semata, melainkan
26
harus memiliki kesadaran dan tanggung jawab tinggi terhadap
kesejahteraan masyarakat bangsa dan negara (Arif,2009:45)
sebagaimana yang di katakan Soemantri (2001:79) bahwa ilmu
pengetahuan sosial merupakn program pendidikan yang memilih
bahan pendidikan dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humanities yang
diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk
tujuan pendidikan.
Menyimpulkan bawa pengertian diatas IPS adalah suatu ilmu
berdisiplin sosial yang mencakup sangat luas tentang aspek politik,
sosiologi, ekonomi, budaya maupun sejarah.
2. Fungsi IPS ilmu pengetahuan sosial
Ilmu pengetahuan sosial selain mempunyai tujuan membetuk
warga negara yang baik, dengan memiliki kemampuan untuk
menyesuaikan diri dengan linkungan kehidupan di masyarakat, juga
memiliki fungsi aplikatif. Fungsi yang di maksud adalah ilmu
pengetahuan sebagai pendidikan, selain memberikan bekal
pengetahuan dan keterampilan sosial dalam kehidupan sehari-hari.
(Rasimin, 2012:40)
3. Tujuan pembelajaran IPS
Tujuan utama pembelajaran ips adalah mengembangkan
potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di
masyarakat, memilik sikap mental positif terhadap masalah sosial
yang terjadi di masyarakat, memilki sikap mental positif terhadap
27
perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi
setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya
sendiri maupun yang menimpa masyarakat.
Secara perinci, mutakin (1998) merumuskan tujuan pembelajaran IPS
di sekolah, sebagai berikut:
a. Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau
lingkunganya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan
kebudayaan masyarakat.
b. Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu
menggunakan metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang
kemudian dapat di gunakan untuk memecahkan masalah-masalah
sosial,
c. Mampu menggunakan model model dan prosesberpikir serta
membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang
berkembang di masyarakat.
d. Menaruh perhatian terhadap isu isu dan masalah-masalah sosial,
serta mampu membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu
mengambil tindakan yang tepat.
e. Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu
membangun diri sendiri agar survive yang kemudian bertanggung
jawab membangun masyarakat.
Nur Hadi (1997:13) menyebutkan bahwa ada empat tujuan
pendidikan IPS yaitu : knowledge, skill, attitude, dan value.
28
Pertama , knowledge, sebagai tujuan utam dari pendidikan IPS
yaitu membantu para siswa sendiri untuk mengenal diri mereka
sendiri dan lingkunganya, dan mencakup geografi, sejarah, politik,
ekonomi, dan sosiologi psikologi. Kedua, skill yang mencakup
keterampilan berpikir (thinking skill). ketiga ,attitudes yang terdiri
atas tingkah laku berpikir (intelektual behavior) dan tingkah laku
sosial (social behavior). Keempat value yaitu nilai yang
terkandung di dalam masyarakat maupun lembaga pemerintahan,
termasuk di dalamnya niali kepercayaan, nilai ekonomi, pergaukan
antar bangsa, dan ketaatan kepada pemerintah dan hukum.
4. Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
a. Pertempuran-pertempuran Daerah
Dalam perang pasifik, jepang dinyatakan kalah dan menyerah
tanpa syarat kepada sekutu tanggal 14 Agustus 1945. Dengan
kesalahan tersebut, sekutu akan mengambil alih kekuasaan atas
semua daerah jajahan jepang. Ubtuk melaksanakan tugas tersebut,
pasukan sekutu mendarat di berbagai tempat di pulau jawa.
Pada tanggal 29 september 1945 pasukan sekutu dengan nama
alled forces netherlands east indie (AEFNEI) di bawah pimpinan
Jendral philip Christison mendarat di jakarta dengan tugas:
1) Menerima penyerahan daari tangan jepang
2) Membebaskan para tawanan perang
3) Melucuti senjata tentara jepang
29
4) Menegakkan dan mempertahankan keadaan damai untuk di
serahkan kepada teknik sipil.
sesudah itu datang juga pasukan lain di semarang surabaya
medan padang dan palembang. Pasukan sekutu yang mendarat di
semarang di pimpin oleh Brigadir jendral Bethel, yang berhasil
mendarat pada tanggal 20 oktober 1945. Sementara pasukan
sekutu yang mendarat di surabaya di pimpin oleh Brigadir
jenderal A.W.S. Mallaby. Pasukan ini mendarat pada tanggal 25
oktober 1945.
Pasukan sekutu datang ke indonesia untuk mengurusi
tentara jepang. Namun kedatanganya di boncengi tentara NICA
(netherlands indies civil administration). tentara NICA adalah
tentara belanda yang hendak mengembaliakn kekuasaan hindia
belanda (menjajah kembali indonesia). Itulah sebabnya,
kedatangan sekutu yang semula di sambut yang di sambut baik
oleh bangsa idonesia, menjadi curiga dan pertentangan. Apalagi
setelah mengetahui tindakan sekutu yang secara sepihak
membebaskan tawanan perang belanda dan mempersenjatainya,
membuat para pejuang indonesia marah, dan terjadilah
pertempuran di beberapa daerah di indonesia.
a) Pertempuran 10 Nopember 1945 di Surabaya
Pasukan sekutu (inggris) tiba di surabaya pada
tanggal 25 oktober 1945 di pimpin oleh Brigjen A.W.S
30
Mallaby. Tentara sekutu bertugas melucuti tentara jepang dan
membebaskan interniran (tawanan perang).
Awalnya, pemerintah dan rakyat indonesia menyambut
kedatangan tentara sekutu tersebut dengan tangan terbuka.
Namun, sekutu mengabaikan uluran tangan tersebut. Pada
tanggal 27 oktober 1945, sekutu menyerbu penjara kalisosok.
Mereka berhasil mebebaskan kolonel huiyer.kolonel huiyer
ialah seorang perwira ankatan laut belanda yang di tawan
jepang.
Pada tanggal 28 oktober 1945, pos-pos sekutu di seluruh
kota surabaya di serang oleh rakyat indonesia. Dalam berbagi
serangan itu, pasukan sekutu terjepit. Pada tanggal 29 0ktober
1945, para pemuda dapat menguasai tempat-tempat yang
telah di kuasai sekutu.
Namun, pada sore harinya terjadi pertempuran di gedung
Bank internasional tepatnya di jembatan merah. Dalam
pweristiwa itu Brigjen Mallaby tewas. Menanggapi peristiwa
ini, pada tanggal 9 november 1945, pimpinan sekutu di
surabaya mengeluarkan ultimatum. Isi ultimatum itu adalah
“semua pemimpin dan orang-orang indonesia yang bersenjata
harus melaporkan dan meletakan senjatanya di tempat-tempat
yang telah di tentukan, kemudian menyerahkan diri dengan
mengankat tangan. Batas waktu ultimatum tersebut adalah
31
pukul 06.00 tanggal 10 november 1945 jika batas waktunya
tidak menyerahkan senjata maka surabaya akan di serang dari
darat, laut, dan udara”.
Batas waktu itu tidak di indahkan oleh rakyat surabaya.
Oleh karena itu pecahlah pertempuran surabaya pada tanggal
10 novmber1945. Tentara sekutu berjumlah kira-kira 10
sampai 15 ribu orang. Dalam pertempuran yang berjalan
sampai awal bulan desember 1945 itu telah gugur beribu-ribu
pejuang. Perjuangan rakyat surabaya ini mencerminkan tekad
perjuangan seluruh rakyat indonesia. Untuk memperingati
hari kepahlawanan rakyat surabaya itu, pemerintah
menetapkan tanggal 10 november sebagai hari pahlawan.
b) Pertempuran Bandung lautan Api (23 maret 1946)
Tentara sekutu (inggris)menuntut agar rakyat
menyerahkan senjata-senjata yang di peroleh dari tangan
jepang. Pada tanggal 23 maret 1946 sekutu mengeluarkan
ultimatum yang isinya Agar kota bandung seluruhnya
dikosongkan. Menganggap ultimatum tersebut TRI Bandung
menerima perintah dari jakarta agar kota bandung
dikosongkan. Rakyat bandung memmatuhi perintah dari
jakarta, namun sebelum meninggalkan kota mereka
membumihasnguskan kota bandung bagian selatan. Tujuan
tindak-an ini agar pos-pos penting dan tempat-tempat yang
32
vital tidak dapat dipergunakan oleh pihak lawan. Peristiwa
politik bumi hangus itulah kemudian di kenal dengan sebutan
“Bandung Lautan Api” Dalam peristiwa tersebut gugur
pahlawan Mohammad Toha.
c) Pertempuran Ambarawa
Pertempuran Ambarawa di awali oleh mendaratnya
temtara sekutu di bawah pimpinan Brigadir Jendral Bethel di
semarang. Tentara sekutu mendarat di semarang pada tanggal
20 oktober 1945. Tujuan kedatanganan mereka adalah untuk
mengurus tawaan perang dan tentara jepang di jawa tengah.
Kedatangan sekutu semula di sambut baik oleh rakyat
semarang. Bahkan Gubernur jawa tengah menawarkan
bantuan bahan makanan dan keperluan-keperluan lainya.
Pihak skutu pun berjanji untuk tidak mengganggu kedaulatan
Republik indonesia.
Bentrokan senjata mulai timbul di magelang. Bentrokan
itu mulai meluas menjadi pertempuran antara pasukan dengan
pejuang indonesia. Penyebabnya adalah tentara sekutu di
boncengi NICA. NICA adalah singkata dari netherlands
indies civil administration, yaitu pemerintahan peralihan
Belanda. NICA hendak membebaskan tawanan perang
belanda di Magelang dan Ambarawa.
33
Setelah diadakan perundingan antara presiden sukarno
dengan Brigadir Jendral Bethel tentara sekutu kemudian
meninggalkan Magelang menuju Ambarawa pada tanggal 21
November 1945. Para pejuang indonesia yang dipimpin
Letnan Kolonel M. Sarbini mengejar pasukan sekutu yang
mundur ke ambarawa. Di desa jambu pasukan sekutu di
hadang pejuang angkatan muda dipimpin oleh Sastrodiharjo.
Desa ngipik pasukan sekutu di serang pejuang indonesai yang
di pimpin oleh Suryosumpeno.
Pada saat mundur, pasuakan sekutu mencoba menduduki
dua desa di sekitar ambarawa. Dalam pertempuran untuk
meembebaskan kedua desa tersebut Letnal kolonel isdiman
gugur. Letnan kolonel Isdiman adalah Komandan Resimen
Banyumas.
Dengan gugurnya Letnan kolonel isdiman, Kolonel
Sudirman turun langsung ke medan pertempuran Ambarawa.
Kolonel sudirman adalah panglima Divisi banyumas.
Kehadiran kolonel sudirman memberi semngat baru bagi
pejuang idnonesia. Pasukan indonesia mengepung kota
Ambarawa dari berbagai jurusan. Siasat yang di pakai adalah
mengadakan serangan serentak dari berbagai jurusan pada
saat yang sama pasukan indonesia mendapat bantuan dari
34
Yogyakarta, surakarta, salatiga,purwokerto,Magelang,
Semarang dan lain-lain.
Pada tanggal 12 Desember 1945 pasukan idnonesia
melancarkan serangan serentak ke Ambarawa. Pada tanggal
15 desember 1945 paskan sekutu berhasil di pikul mundur ke
semarang. Dalam pertempuran di Ambarawa ini banyak
pejuang yang gugur.
Untuk memperingati hari bersejarah itu maka maka setiap
tanggal 15 Desember di peringati hari infanteri. Selain itu di
ambarawa juga didirikan sebuah monumen yang di beri nama
monumen palagan ambarawa.
d) Pertempuran Lima hari di Semarang
Pada tanggal 15 -20 oktober 1945 di semarang terjadi
pertempuran hebat antara pejuang indonesia dengan tentara
Jepang. Peristiwa ini di awali dengan adanya desas-desus
bahwa cadangan air minum di candi, semarang di racun oleh
jepang untuk membuktikan kebenaranya, Dr K ariyadi,
Kepala laboratorium pusat rumah sakit Rakyat melakukan
pemeriksaan, ia di tembak oleh jepang sehingga gugur.
Dengan gugurnya Dr. Kariyadi kemarahan rakyat khususnya
pemuda tidak dapat di hindarkan dan terjadilah pertempuran
yang menimbulkan banyak korban jiwa. Untuk mengenang
peristiw itu, di semarang didirikan Tugu Muda. Untuk
35
mengenang jasa Dr. Kariyadi diabadikkan menjadi nama
sebuah Rumah sakit Umum di Semarang.
e) Pertempuran Medan Area (10 Desember 1945)
Pasukan inggris di bawah pimpinan Brigadir Jendral
T.E.D. Kelly mulai mendarat di Medan (Sumatera Utara)
pada tanggal 9 Oktober 1945. Tentara NICA yang telah di
persiapkan untuk mengambil alih pemerintahaan ikut
membonceng pasukan inggris itu. Mereka menduduki
beberapa hotel di Medan.
Pasukan inggris bertugas untuk membebaskan tentara
belanda yang di tawan Jepang. Para tawanan dari daerah
Rntau Papat, Pematang Siantar, dan Brastagi di kirim ke
Medan atas persetujuan Gubernur Moh. Hasan. Ternyata
kelompok tawanan itu di bentuk “Medan Batalyon KNIL”.
Mereka ini bersikap congkak.
Para pemuda di pelopori oleh Achmad Tahir, seorang
mantan perwira Tentara Sukarela (giyugun) membentuk
barisan pemuda indonesia. Mereka mengambil alih gedung-
gedung pemerintahan dan merebut senjata dari tangan tentara
Jepang. Kemudian pada tanggal 10 oktober 1945 di bentuklah
TKR(Tentara Keamanan Rakyat) sumatera timur.
Anggotanya para pemuda bekas Giyugun dan Heiho sumatera
timur yang di pimpin oleh Ahmad tahir.
36
Pada tanggal 13 oktober 1945 terjadi insiden di sebuah
hotel di jalan Bali,Medan. Seorang anggota NICA menginjak
–injak bendera Merah putih yang di rampas dari seorang
Pemuda. Pemuda- pemuda indonesia marah. Hotel tersebut di
kepung dan di serang oleh para pemuda dan TRI (Tentara
Republik Indonesia). Terjadilah pertempuran. Dalam
peristiwa itu banyak orang belanda terluka. Peperangan pun
menjalar ke pematang siantar dan Brastagi.
Pada tanggal 1 Desember 1945 pihak inggris memasang
papan-papan pengumuman bertuliskan Fixed
boundariesMedan Area. dengan cara itu inggris menetapkan
secara sepihat batas-batas kekuasaan mereka. Sejak saat
itulah di kenal istilah Pertempuran Medan Area.
Jendral T.E.D. Kelly kembali mengancam para pemuda
agar menyerahkan senjata. Siapa yang melanggar akan di
tembak mati. Namun, para pemuda indonesia tidak
menggubris ancaman tersebut. Perlawan terus berlangsung
dan semakin sengit. Pera pemuda membentuk komando
resimen Laskah Rakyat Medan Area. perlawanan terhadap
inggris dan belanda terus berlanjut sampai agresi militer
belanda I pada bulan juli 1947.
f) Pertempuran margarana Bali (18 november 1946)
37
Belanda mendarat di Bali hendak menegakkan
berdirinya “negara indonnesia Timur”. Belanda
mempengaruhi para pejuang Bali termasuk letnan Kolonel
Igusti Ngurah Rai, tetapi bujukan itu di tolak dengan tegas.
Untuk menegakkan kemerdekaan indonesia, maka pada
tanggal 18 november 1946, TRI menggempur tabana dan
margarana. TRI bertempur dengan semngat Puputan (habis-
habisan). Karena kekuatan dan persenjataan tidak seimnbang,
gugurlah Ngurah Rai beserta seluruh pasuakannya. Akhirnya
pertempuran ini di kenal dengan nama puputan margarana.
Pertempuran yang telah kita bahas di atas hanyalah
sebagian dari pertempuran yang terjadi. Masih banyak
pertempuran memepertahankan kemerdekaan pertempran lainya
dalam rangka mempertahankan kemerdekaan antara lain.
(1) Pertempuran sulawesi yang dipimpin Robert Wolter
Monginsidi pada tanggal 3 november 1946
(2) Pertempuran lima hari lima malam di palembang pada awal
bulan januari 1947
(3) Pertempuan laut di teluk cirebon yang menenggelamkan kapal
perang RI, Gajah Mada, pada tanggal 5 januari 1947
(4) Serangan umum 1 maret 1949 di yogyakarta yang dipimpin
oleh Letkol Suharto.
b. Usaha perdamaian dan agresi militer belanda
38
Para pemimpin negara menyadari bahwa perang
mememakan banyak korban. Perang juga membuat rakyat
menderita. Oleh karena itu para pemimpin mengusahakan
perdamaian dengan jalan perundingan. Berikut ini beberapa usaha
perundingan yang di lakukan.
1) Perjanjian linggarjati
Pemimpin tentara inggris menyadari,sengketa
indonesia dengan belanda tidak munkin diselesaiakan melalui
peperangan inggris berusaha memepertemukan kedua belah
pihak di meja perundingan. Melalui meja perundingan
idhaapkan konflik bias di atasi.
Pada tanggal 10 november 1946 diadakan perundingan
antara indonesia dan belanda. Perundingan ini di laksanakan di
linggarjati. Linggarjati terletak di sebelah selatan ci rebon.
Dalam perundingan itu indonesia dipimpin oleh perdana
menteri Sutan syahrir. Semetara delegasi belanda di pimpin
oleh van mook.
Hasil perjanjian linggarjti sangat merugikan indonesia berikut
ini isi perjanjian linggarjati.
a) belanda hanya mengakui kekuasaan republik indonesia atas
jawa, madura, dan sumatera.
b) republik indonesia dan belanda akan bersama-sama
memebentuk negara indonesia serikat.
39
c) Negara indonesia serikat dan belanda akan merupakan
suatu uni kesatuan yang dinamakan uni indonesia-belanda
dan di ketahui oleh ratu Belanda.
2) Agresi militer belanda I
Meskipun sudah ada perjanjian linggarjati, belanda
tetap berusaha untuk menjajah indonesia. Pada tanggal 21 juli
1947, Belanda menyerang wilayah Republik Indonesia.
Tindakan ini melanggar perjanjian linggarjati. Belanda
berhasil merebut sebagian jawa barat, Jawa tengah, dan jawa
timur. Akibatnya wilayah kekeuasaan republik indonesia
semakin kecil.
Serangan militer belanda ini di kenal sebagai Agresi
Militer Belanda I. Peristiwa tersebut menimbulkan protes dari
negara-negara tetangga dan dunia internasional. Wakil-wakil
dari india dan australia mengusulkan kepada PBB
(perserikatan bangsa-bangsa) agar mengadakan sidang untuk
membicarakan masalah penyerangan Belanda ke wilayah
republik indonesia
3) Perjanjian Renville (17 januari 1948)
Pada tanggal 1 agustus 1947 dewan keamanana PBB
memerintahkan agar pihak indonesia dan Belanda
menghentikan tembak-menembak. Akhirnya pada tanggal 4
agustus 1947, Belanda mengumumkan gencatan senjata.
40
Isi perjanjian renville sebagai berikut.
a) Belanda hanya mengakui daerah republik indonesia atas
jawa tengah,yogyakarta, sebagian kecil jawa barat, dan
sumatera.
b) Tentara republik indonesia di tarik mundur dari daerah-
daerah yang telah di duduki Belanda.
4) Agresi militer Belanda II
Belanda terus berusaha menguasai kembali indonesia.
Pada tanggal 19 desember 1948, Belanda melancarkan
serangan atas wilayah republik indonesia. Penyerangan
belanda ini di kenal sebagai Agresi militer belanda II
Ibu kota republik indonesia waktu itu, yogyakarata, di serang
Belanda. Perlu diketahui bahwa sejak 4 januari 1946, ibu kota
republik indonesia pindah dari jakarta ke yogyakarta.
Belanda mengerahkan ankatan udaranya. Lapangan udara
maguwo tidak dapat di pertahankan. Akhirnya yogyakarta
direbut Belanda.
Agresi militer belanda II menimbulkan reaksi dunia, terutama
negara-negara di asia. Negara-negara di asia seperti india,
Myanmar, Afganistan, dan lain-lain segera mengadakan
konfernesi New Delhi pada bulan Desember 1949. Mereka
bersimpati kepada perjuangan rakyat indonesia, dan
mendesak agar:
41
a) Pemerintah Ri segera di kembalikan ke Yogyakarta, dan
b) Serdadu Belanda segera di tarik mundur dari Indonesia.
c. Usaha Diplomasi dan Pengakuan Kedaulatan
Komisi PBB untuk indonesia atau UNCI Berhasil
mempertemukan pihak indonesia dan Belanda dalam meja
perundingan. Dalam perundigan-perundingan itu, delegasi dari
indonesia berjuang secara diplomasi supatya kedaulatan indonesia
diakui. Perundingan-perundingan itu,antara lain, perundingan
roem-royen dan konferensi meja bundar (KMB).
1) Perjanjian roem royen
Perjanjian roem royen di setuji di jakarta pada tanggal 7
mei 1949. Delegasi indonesia di pimpin oleh Mr. Moh.Rum,
sedangkan pihak belanda di pimpin oleh Dr van Royen.
Anggota delegasi indonesia lainya ialah Drs Moh hatta dan
Sri Sultan Hamengku Buwono IX.
Isi perjanjian roem royen adalah sebagai berikut.
a) Pemerintah republik indonesia di kembalikan ke
yogyakarta.
b) Mengehntikan gerkan-gerakan militer dan membebaskan
semua tahanan politik.
c) Belanda menyetuji adanya Republik Indonesia sebagai
bagian dari Negara Indonesia serikat.
42
d) Akan di selenggarakan perundingan lagi, yaitu KMB,
antara Belanda dan indonesia setelah pemerintah
republik indonesia kembali ke yogyakarta.
2) Konferensi Meja Bundar (KMB)
Sebagai tindak lanjut perjanjian Rum-Royen, pada
tanggal 23 Agustus sampai dengan 2 november 1949
diadakan Konferensi Meja Bundar di Den Haag. Delegasi
indonesia di pimpin oleh Drs.Moh.Hatta, delegasi BFO atau
badan Musyawarah Negara-negara federal di pimpin oleh
sultan hamid II. Delegasi belanda di pimpin oleh Mr van
Maarseven. Sedangkan UNCI dipimpin oleh Chritchley.
Hasil-hasil persetujuan yang di capai dalam KMB adalah
sebagai berikut.
a) Indonesia menjadi republik indonesia serikat (RIS) dan
belanda akan menyerahkan kedaulatan RIS pada akhir
Bulan desember 1949.
b) RIS dan belanda akan tergabung dalam Uni indonesia
belanda.
c) Irian barat akan di serahkan setahun setelah pengakua
kedaulatan oleh Belanda.
43
d. Menghargai jasa tokoh-tokoh perjuangan
Ada banyak tokoh-yang terlibat dalam perjuangan
mempertahankan kemerdekaan. Ada juga tokoh-tokoh yang
berjuang lewat jalur perjuangan di plomasi. Berikut kita akan
membahas beberapa tokoh di antaranya
1) Ir. Sukarno
Ir sukarno adalaah proklamator kemerdekaan
indonesia. Didampingi Drs. Moh.Hatta beliau memebacakan
teks proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 agustus 1945.
Beliau adalah presiden pertam republik indonesia. Sebagai
presiden, beliau turut berjasa dalam perjuangan
mempertahankan kemerdekaan indonesia. Sebagaia presiden,
beliau memeberikan semangat kepada bangsa indonesia untuk
tetap berjuang. Beliau di tangkap dan diasingkan ke pulau
banka ketika Belanda melakukan Agresi militer Belanda pada
tanggal 19 Desember 1948.
2) Drs Mohammad Hatta
Drs Mohammad Hatta juga dikenal sebagai
proklamator kemerdekaan Republik Indonesia. Jasa beliau
dalam perjuangan memepertahankan kemerdekaan sangaat
besa. Beliau dikenal sebagai delegasi indonesia yang handal.
Pada tanggal 23 agustus- 2 november 1949, beliau memimpin
44
delegasi indonesia dalam KMB di Den haag belanda Hasil
KMB sangat memuaskan Bangsa indonesia.
3) Jenderal Sudirman
Peranan jendral sudirman dalam perjuangan
memepertahankan kemerdekaan indonesia sangat besar.
Sebagai panglima TKR, Divis V banyumas, sudirman
memimpin Pertempuran Ambarawa dan berhasil mengusir
tentara inggris. Pada tanggal 18 Desember 1945, sudirmn
diangakat menjadi panglima besar TKR dengan pankat
jenderal.
C. Metode Snowball drilling
1. Pengertian metode snowball drilling
Metode snowball drilling dikembangkan untuk menguatkan
pengetahuan yang di peroleh peserta didik dari membaca bahan-bahan
bacaan.
2. Kelebihan dan Kekurangan Metode snowball drilling
Menurut Jamal Ma’mur Asmani,(2011:37) melihat kelebihan
metode snowball drilling, bahwa siswa berani mengemukakan
pendapat, lebih mudah menguasai pelajaran dan dapat memepengaruhi
hasil belajar. Sedangkan kelemahan metode snowball drilling yaitu
pelaksanakan pembelajaran lebih tegang, karena saat menunggu
lemparan bola salju dan teman untuk mendapat giliran menjawab soal
secara tidak terduga. https://www.goggle.co.id/m?&q=kelebihan+me
45
tode+snowball+drilling.
3. Langkah-langkah metode snowball drilling
Dalam penerapan metode snowball drilling peran guru adalah:
a. mempersiapkan paket paket soal pilihan ganda dan
menggelindingkan bola salju berupa soal latihan dengan
saramenunjuk / mengundi untuk mendapatkan seorang peserta
didik yang akan menjawab soal nomor 1.
b. peserta didik yang mendapat giliran pertama menjawab soal nomor
tersebut langsung menjawab benar, maka peserta didik itu di beri
kesempatan menunjuk salah satu temanya menjawab soal nomor
berikutnya yaitu soal nomor 2.
c. peserta didik yang pertama mendapatkan kesempatan menjawab
soal nomor 1gagal, maka peserta didik itu diharuskan menjawab
soal berikutnya dan seterusnya hingga peserta didik tersebut
berhasil menjawab benar item soal pada suatu nomor soal tertentu.
d. pada gelindingan (putaran) pertama bola salju masih terdapat item-
item soal yang belum terjawab, maka soal-soal itu di jawab oleh
peserta didik yang mendapat giliran. Mekanisme giliran menjawab
sama seperti yan telah di uraikan tersebut diatas. Di akhir pelajaran
guru memberikan ulasan terhadap hal yang telah di pelajari peserta
didik.
46
BAB III
PELAKSNAAN PENELITIAN
A. PROFIL MADRASAH
1. Nama Madrasah : MI MUHAMMADIYAH NGASINAN
2. No.Statistik : 111233090191
3. Akreditasi Madrasah : Terakreditasi B
4. Alamat Lengkap Madrasah : Ngasinan RT.001 RW. 005
Desa : Garangan
Kecamatan : Wonosegoro
Kabupaten : Boyolali
Provinsi : Jawa Tengah
No.Telp : 085226331088
5. NPWP : -
6. Nama Kepala Sekolah : Muslih, S.Pd I
7. No.Tlp/HP : 085226331088
8. Nama Yayasan : Muhammadiyah
9. Alamat Yayasan : Desa Ketoyan Kec. Wonosegoro
Kab.Boyolali
10. No.Tlp Yayasan : -
11. No.Akte Pendirian : WS.DX.HT.01.1035/00
12. Kepemilikan Tanah : Pemerintah/Yayasan/Pribadi/Menyewa/
Menumpang
46
47
a. Status Tanah : Bersertipikat
b. Luas Tanah : 2.101 m2
13. Status Bangunan : Yayasan
14. Luas Bangunan : 540 m
15. Data Siswa dalam lima tahun terakhir
Jml
Sis
wa
Jml
Ro
m
bel
Jml
Sis
wa
Jml
Ro
mb
el
Ta
hu
n
Aja
ran
Kel
as
1
Kel
as
2
Kel
as
3
Kel
as
4
Kel
as
5
Kel
as
6
Ju
ml
ah
Tot
al
Jml
Sis
wa
Jml
Ro
mb
el
2010/20
11 23 1 24 1 25 1 21 1 25 1 26 1
14
7 6
2011/20
12 26 1 23 1 24 1 25 1 21 1 25 1
14
4 6
2012/20
13 31 1 26 1 22 1 22 1 25 1 21 1
14
7 6
2013/20
14 21 1 31 1 26 1 22 1 22 1 25 1
14
7 6
2014/20
15 26 1 19 1 31 1 26 1 20 1 20 1
14
2 6
2015/20
16 23 1 22 1 16 1 30 1 24 1 20 1
13
5 6
16. Data Sarana dan Prasarana
No
Jenis Prasarana
Jumlah
Ruang
Jumlah
Ruang
Kondisi
Baik
Jumlah
Ruang
Kondisi
Rusak
Katagori Kerusakan
Rusak
Ringan
Rusak
Sedang
Rusak
Berat
1 Ruang Kelas 6 4 2 2
2 Perpustakaan 0
3 R.Lab.IPA 0
4 R.Lab.Biologi 0
5 R.Lab.Fisika 0
6 R.Lab.Kimia 0
7 R.Lab.Komputer 0
8 R.Lab.Bahasa 0
9 RPimpinan
10 R.Guru 1 1
11 R.Tata Usaha 0
48
12 R.Konseling 0
13 Tempat Beribadah 0
14 R.UKS 0
15 Jamban 3 3 2 1
16 Gudang 0
17 R.Sirkulasi 0
18 Tempat olah raga 0
19 R.Organisasi
Kesiswaan
0
20 R.lainnya 0
17. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan
No
Keterangan
Jumlah
Pendidik
1 Guru PNS diperbantukan Tetap 1
2 Guru Tetap Yayasan 9
3 Guru Honorer 0
4 Guru Tidak Tetap 0
Tenaga Kependidikan
1 KTU 1
2 0
Nama Guru dan Staf Karyawan MI Muhammadiyah Ngasinan
No. Nama Jenis Kelamin
1. Muslih, S.PdI L
2. Kasiran L
3. Ali Musafak, S.PdI. L
4. Sanggrok, S.PdI. L
5. Dewi Masitoh, S.PdI. P
6. Gunawan, S.PdI L
7. Muhammad Kusroni, S.PdI. L
8. Handogo, S.PdI. P
9. Wahid Nur Arifin P
10. Anas, S.PdI L
49
18. VISI , MISI, dan TUJUAN MADRASAH
A. Visi
MI Muhammadiyah Ngasinan memiliki visi sebagai berikut:
Terwujudnya generasi Islam yang
Berakhlak mulia,
Berwawasan Luas,
Dan Berfikir Realistis,
Dan unggulan dalam prestasi
Indidikator Visi:
1. terwujudnya generasi umat yang mampu membaca Al-Qur’an
dengan baik dan benar (tartil).
2. terwujudnya genenerasi umat yang tekun melaksanakan ibadah
wajib maupun sunah.
3. Terwujudnya generasi umat yang santun dalam bertutur dan
berperilak
4. Terwujudnya generasi umat yang unggul dalam prestasi akademik
dan non akademik sebagai bekal melanjutkan ke pendidikan yang
lebih dan atau hidup mandiri.
B. MISI
Mengembangkan Kemampuan Dasar Sisw
Mengembangkan Kemampuan Berfikir Dalam Menghadapai
Perkembangan Agama Islam
Mengembangkan Budaya Madrasah sebagai cirikhas Agama Islam
50
B. Subjek Penelitian
Subjek yang diteliti adalah siswa kelas V MI Muhammadiyah Ngasinan yang
berjumlah 24 siswa, terdiri dari 9 perempuan dan 15 laki-laki yang pada tahun
ajaran 2015/2016 tercatat sebagai siswa kelas V MI Muhammadiyah Ngasinan
Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali. Adapun nama-nama siswa yang
menjadi subjek penelitian adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1
Nama-nama Siswa Kelas V MI Muhammadiyah Ngasinan
Tahun Ajaran 2015/2016
No. Nama Jenis Kelamin
1 Muhammad Adam Saputra L
2 Ahnaf Dalfa Alla Rumi P
3 Andrian Maulana Z Z L
4 Anggita Amanda Putri P
5 Eli Ermawati P
6 Kevin Alex Sandra L
7 Khanif Nor Maula L
8 Leni Tirani P
9 Muhammad Agung Laksono L
10 Muhammad Dianu Achoni L
11 Muhammad Galih Rifai L
12 Muhammad Mukhlis L
13 Muhammad Rudi Alfani L
51
14
Muhammad Shendi L
15 Muhammad Sokhib Nur Huda L
16 Novi Awali P
17 Nur Naila Saddah P
18 Nur Latifah P
19 Muhammad Yudiansah L
20 Tn Fath Irohman L
21 Tri Mulyono L
22 Widia Aulia P
23 Bagas Ardiyansah L
24 Aditya Dwi Cahyani P
C. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester 2 tahun ajaran 2015/2016 pada bulan april
2016. Adapun rinciannya sebagai berikut :
1. Observasi, dilaksanakan 2 kali yaitu pada hari Jumat, 22 April dan hari
Senin, 25 April.
2. Kegiatan Siklus I, dilaksanakan pada hari Selasa 3 Mei 2016.
3. Kegiatan Siklus II, dilaksanakan pada hari Selasa 10 Mei 2016 .
D. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Pada bagian ini peneliti akan memaparkan gambaran tentang kondisi kelas V
tempat penelitian dilaksanakan disertai penjelasan adanya perbedaan antara
52
metode ataupun metode pembelajaran yang biasa dilakukan dengan metode
pembelajaran yang kan di uji cobakan dalam penelitian ini.
MI Muhammadiyah Ngasinan ini merupakan tempat yang dipilih untuk
mengadakan penelitian tindakan kelas. Dengan subjek yang dikenai tindakan
adalah siswa kelas V yang berjumlah 24 siswa dengan fokus penelitian pada
pembelajaran mata pelajaran IPS semester 2 dengan menggunakan kurikulum
KTSP pada materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan peneliti terdiri dari 2 siklus ini
merancang metode pembelajaran yang berbeda dengan metode pembelajaran yang
biasa diterapkan dalam pembelajaran yang selama ini berlangsung. Hal ini
mengingat salah satu tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki
atau meningkatkan hasil belajar siswa di kelas serta kualitas proses pembelajaran.
Peneliti menyadari bahwa proses pembelajaran yang selama ini berlangsung
kurang memberi dampak yang positif pada siswa serta masih kurang mengena
pada diri siswa yang pada akhirnya hasil belajar siswa masih banyak yang
rendah.
Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti mencoba
menerapkan metode pembelajaran yaitu Snowball Drilling pada setiap siklus
dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata
pelajaran IPS materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan.
1. Deskripsi Data Awal atau Pra Siklus
Berdasarkan hassil observasi yang dilakukan oleh peneliti sebelum melakukan
penelitian diperoleh data mengenai kondisi pembelajaran di MI Muhammadiyah
53
Ngasinan. Sistem pembelajaran yang berlangsung masih terpusat pada guru, guru
lebih berperan aktif dalam pembelajaran. Metode pembelajaran yang masih sering
digunakan adalah ceramah. Keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran masih
kurang aktif. Selain iu siswa juga kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran
yang ditunjukkan dengan masih sedikitnya siswa mengajukan pertanyaan, sering
bercanda dan asyik bermain dengan temannya, kurang memperhatikan penjelasan
guru ketika kegiatan pembelajaran berlangsung.
Data yang diperoleh dari observasi, bahwa hasil tes formatif siswa pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia materi Puisi masih banyak yang belum mencapai
kriteria ketuntasan minimal (KKM). Adapun KKM mata pelajaran IPS kelas V MI
Muhammadiyah Ngasinan adalah 70.
2. Deskripsi Pelaksanaan siklus I
Pelaksanaan siklus I dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 3 Mei 2016 di kelas V
MI Muhammadiyah Ngasinan tahun pelajaran 2015/2016.
Adapun materi yang diajarkan pada siklus satu adalah sebagai berikut:
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : V / II
Materi pokok : Mempertahankan Perjuangan Kemerdekaan
Kompetensi dasar : Menghargai Para Tokoh dalam Mempertahankan
Kemerdekaan
Indikator
1. Menjelaskan peristiwa perjuangan para tokoh dalam mempertahankan
kemerdekaan
54
2. Menunjukan sikap menghargai perjuangan para tokoh dalam
memepertahankan kemerdekaan
Tujuan pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan peristiwa perjuangan para tokoh dalam
mempertahankan kemerdekaan
2. Siswa dapat menunjukan sikap menghargai perjuangan para tokoh dalam
mempertahankan kemerdekaan
Materi Ajar : pertempuran-pertempuran untuk memepertahankan kemerdekaan
1. Pertempuran 10 novemeber 1945
2. Bandung lautan api
3. Pertempuran ambarawa
4. Pertempuran 5 hari di semarang
5. Pertempuran puputan margarana
6. Pertempuran medan area
7. Pertempuran palembang
Metode pembelajaran : Ceramah, Tanya jawab, Demonstrasi, Penugasan,
Snowball Drilling
Dekripsi jalannya siklus I adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan Siklus I
Kegiatan perencaan yang dilaksanakan pada siklus I meliputi:
1) Membuat rencana pelaksaan pembelajaran
2) Menyiapkan media pembelajaran
3) Menyiapkan alat evaluasi pembelajaran
55
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:
1) Kegiatan Awal
a) Guru mengucapkan salam
b) Guru menanyakan kabar
c) Berdoa bersama
d) Absensi
e) Guru memberikan beberapa pertanyaan terkait dengan materi yang
akan diajarkan
f) Guru memberikan penjelasan tentang jalannya strategi pembelajaran
Snowball Drilling
2) Kegiatan Inti
a) Guru meminta Siswa untuk Menyimak Materi yang di bacakan
b) Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran
c) Guru menjelaskan materi pembelajaran
d) Guru menjelaskan peristiwa perjuangan para tokoh dalam
memeperjuangkan kemerdekaan
e) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
f) Guru menyiapkan media pembelajaran dan peralatan pembelajaran
Snowball Drilling
g) Guru memberikan tugas dalam bentuk Snowball Drilling
3) Kegiatan Penutup
56
a) Guru memberikan klarifikasi dengan hasil evaluasi pekerjaan siswa
b) Guru dan siswa bersama-sama siswa menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
c) Guru menutup pembelajaran dengan doa bersama dan salam
c. Pengamatan Siklus I
Hasil Pengamatan Siklus I menunjukkan hasil yang belum memuaskan, maka
diharapkan pada siklus II Melalui strategi Snowball Drilling mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial akan meningkatkan hasil belajar siswa. Peneliti dibantu oleh
guru kelas untuk melakukan pengamatan terhadap jalannya pembelajaran materi
perjuangan mempertahankan kemerdekaan melalui Metode Snowball Drilling,
yang mencakup:
1) Mengamati aktivitas siswa, perhatian siswa situasi dan kondisi kelas pada
saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan Metode Snowball
Drilling.
2) Mengamati aktivitas guru pada saat proses pembelajaran jual beli
berlangsung serta keterampilan guru mengajar
3) Mengamati hasil elajar siswa setelah menggunakan Metode Snowball
Drilling dengan melakukan penilaian.
d. Refleksi Siklus I
1) Hal-hal yang mendukung
a) Siswa sudah serempak dalam berdoa
b) Siswa mendengarkan absensi dengan baik
c) Siswa antusias dengan kegiatan pembelajaran Snowball Drilling
57
d) Siswa aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran Snowball Drilling
e) Siswa yang lain memperhatikan dengan seksama
2) Hal-hal yang menghambat
a) Sebagaian siswa tidak mendengarkan pertanyaan yang disampaikan
oleh guru
b) Siswa kurang fokus dalam mendengarkan materi yang disampaikan
c) Sebagaian siswa belum bias menjawab pertanyaan dengan benar
d) Sebagaian siswa kurang memperhatikan kesimpulan yang
diberikan
3) Ide-ide Perbaikan
a) Guru mengarahkan siswa untuk memperhatikan penjelasan yang
disampaikan
b) Guru memberi motivasi agar siswa aktif dalam pembelajaran dan
bertanya
c) Guru mengarahkan siswa untuk memperhatikan kesimpulan yang di
berikan
d) Memberi motivasi dan pujian kepada siswa
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Dalam pelaksanaan siklus II ini terdiri dari empat tahapan yang dimulai dari
perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Kegiatan siklus II ini
dilaksanakan pada hari Selasa, 10 Mei 2016 pukul 07.00-08.10 dengan
kompetensi dasar “Menghargai Perjuangan Para Tokoh Mempertahankan
Kemerdekaan Adapun tahapan atau langkah-langkah yang dilakukan adalah
58
sebagai berikut :
Pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada hari Selasa 10 Mei 2016 di kelas V MI
Muhammadiyah Ngasinan tahun pelajaran 2015/2016.
Adapun materi yang diajarkan pada siklus satu adalah sebagai berikut:
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : V / II
Materi pokok : Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
Kompetensi dasar : menghargai perjuangan para tokoh dalam
Mempertahankan kemerdekaan
Indikator
1. Menjelaskan peristiwa perjuangan para tokoh dalam memepertahankan
kemerdekaan melalui perundingan
2. Menyebutkan tokoh-tokoh penting dalam perjuangan memepertahankan
kemerdekaan
Tujuan pembelajaran
1. Siswa mampu menjelaskan perjuangan para tokoh melalui perundingan
2. Siswa mampu menyebutkan tokoh-tokoh penting dalam perjuangan
memepertahankan kemerdekaan
Materi Ajar : 1. Perjuangan melalui perundingan
a. Perjanjian linggarjati
b. Agresi militer Belanda I
c. Perundingan renvile
d. Agresi militer Belanda II
59
e. Serangan umum 1 maret
f. Perjanjian Roem-royen
g. Konferensi Meja Bundar
2. Peranan beberapa tokoh dalam memepertahankan kemerdekaan
a. Ir. Soekarno
b. Drs Moh Hatta
c. Jendral Sudirman
Metode pembelajaran : Ceramah, Tanya jawab, Demonstrasi, Penugasan,
Snowball Drilling
Dekripsi jalannya siklus II adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan Siklus II
Kegiatan perencaan yang dilaksanakan pada siklus I meliputi:
1) Membuat rencana pelaksaan pembelajaran
2) Menyiapkan media pembelajaran
3) Menyiapkan alat evaluasi pembelajaran
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:
1) Kegiatan Awal
a) Guru mengucapkan salam
b) Guru menanyakan kabar
c) Berdoa bersama
d) Absensi
60
e) Guru memberikan beberapa pertanyaan terkait dengan materi yang
akan diajarkan
f) Guru memberikan penjelasan tentang jalannya Metode Snowball
drilling
2) Kegiatan Inti
a) Siswa diminta untuk mengamati gambar perundingan dan para tokoh-
tokoh
b) Guru meminta siswa untuk menyebutkan pengertian dari gambar
tersebut
c) Guru menjelaskan materi pembelajaran
d) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
e) Guru menyiapkan media pembelajaran dan peralatan pembelajaran
Snowball Drilling
f) Guru memberikan tugas dalam bentuk Snowball Drilling
3) Kegiatan Penutup
a) Guru memberikan klarifikasi dengan hasil evaluasi pekerjaan siswa
b) Guru dan siswa bersama-sama siswa menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
c) Guru menutup pembelajaran dengan doa bersama dan salam
c. Pengamatan Siklus II
Hasil Pengamatan Siklus II menunjukkan peningkatan hasil pembelajaran. Pada
pembelajaran ini berjalan dengan baik menggunakan strategi Snowball Drilling,
dan siswa aktif dalam mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Peneliti dibantu
61
oleh guru kelas untuk melakukan pengamatan terhadap jalannya pembelajaran
materi Perjuangan Memepertahankan Kemerdekaan melalaui Metode Snowball
Drilling yang mencakup:
1) Mengamati aktivitas siswa, perhatian siswa situasi dan kondisi kelas pada
saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan Metode Snowball
Drilling
2) Mengamati aktivitas guru pada saat proses pembelajaran jual beli
berlangsung serta keterampilan guru mengajar
3) Mengamati hasil elajar siswa setelah menggunakan Metode Snowball
Drilling dengan melakukan penilaian.
d. Refleksi Siklus I
1) Hal-hal yang mendukung
a) Siswa sudah serempak dalam berdoa
b) Siswa mendengarkan absensi dengan baik
c) Siswa antusias dengan kegiatan pembelajaran Snowball Drilling
d) Siswa aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran Snowball Drilling
e) Siswa yang lain memperhatikan dengan seksama
f) Strategi pembelajaran dapat diterepkan dan berjalan dengan baik
2) Hal-hal yang menghambat
a) Pengelolaan kelas kurang baik karena masih ada satu anak yang masih
main sendiri
b) Beberapa siswa masih kurang aktif dalam bertanya
3) Ide-ide Perbaikan
62
a) Guru mengarahkan siswa untuk memperhatikan penjelasan yang
disampaikan, terutama kepada siswa yang masih sering main sendiri
b) Guru memberi motivasi agar siswa aktif dalam pembelajaran dan
bertanya
c) Memberi motivasi dan pujian kepada siswa
Pada siklus II ini pembelajaran lebih baik disbanding pada siklus I, karena dalam
diklus II ini merupakan perbaikan dari siklus I. hal ini daoat terlihat dari
meningkatnya perhatian, keaktifan dan hasil belajar siswa sehingga dari hasil
belajar ini dapat sebagai acuan untuk pembelajaran di kelas V selanjutnya.
63
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data Persiklus
1. Analisis Data Pra Siklus
MI Muhammadiyah ngasinan Kabupaten Boyolali Wonosegoro.
Proses pembelajaran IPS di kelas V masih bersifat informatif yang
menyebabkan kebosanan bagi siswa. Sedangkan alat peraga untuk belajar
khususnya mata pelajaran IPS masih terbatas, sehingga menyebabkan
minat belajar siswa berkurang. Penyampaian materi pada saat
pembelajaran dengan cara transfer ilmu pengetahuan mengakibatkan daya
ingat siswa menyerap pelajaran dalam jangka pendek dan akan mudah
lupa. Hal ini dapat diketahui dari hasil tes awal sebelum dilaksanakan
penelitian tindakan kelas. Adapun hasil tes awal dapat dilihat dari tabel
data sebagai berikut.
Tabel 4.1
Nilai Pra siklus
No Nama KKM Nilai Keteranga
n
1 Muhammad Adam Saputra 70 75 T
2 Ahnaf Dalfa Alla Rumi 70 75 T
3 Andrian Maulana Putri 70 65 TT
4 Anggita Amanda Putri 70 83 T
5 Eli ermawati 70 82 T
6 Kevin Alex Sandra 70 63 TT
7 Khanif Nor Maula 70 75 T
8 Leni Tirani 70 77 T
9 Muhammad Agung Laksono 70 60 TT
10 Muhammad Dianu Achoni 70 50 TT
63
64
11 Muhammad Galih Rifai 70 75 T
12 Muhammad Mukhlis 70 68 TT
13 Muhammad Rudi Alfani 70 32 TT
14 Muhammad Shendi 70 87 T
15 Muhammad Sokhib Nur
Huda
70 88 T
16 Novi Awali 70 65 TT
17 Nur Naila Saddah 70 55 TT
18 Nur Latifah 70 73 T
19 Muhammad Yudiansah 70 65 TT
20 Tn Fath Irohman 70 80 T
21 Tri Mulyono 70 73 T
22 Widia Aulia 70 60 TT
23 Bagas Ardiyansh 70 63 TT
24 AdityaDwi Cahyani 70 92 T
Jumlah 1681
Rata-rata Kelas 70.04
Data diatas dapat disimpulkan siswa yang tuntas dalam KKM 70
sebanyak 13 siswa atau 54,16% dari keseluruhan siswa yang berjumlah 24
siswa dan yang belum tuntas sebanyak 11 siswa atau 45,8% dari jumlah
siswa yang ada di kelas III MI Muhammadiyah Ringinanom. Nilai rata-
rata kelasnya adalah 70.04 Melihat kondisi awal diatas maka perlu
dilakukan tindakan kelas.
2. Analisis Data Siklus I
Pada siklus ini pembelajaran IPS dengan materi Perjuangan
mempertahankan kemerdekaan menerapkan Metode pembelajaran
Snowball Drilling. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai observer
(pengamat). Pengamatan dibantu oleh rekan guru sejawat untuk menilai
aspek-aspek yang terdapat pada lembar observasi guru dan lembar
observasi siswa. Pelaksanan pembelajaran untuk siklus I dilaksanakan
pada hari Kamis tanggal 3 Mei 2016 di kelas V MI Muhammadiyah
65
Ngasinan dengan jumlah siswa 24 siswa yang terdiri dari 15 siswa laki-
laki dan 9 siswa perempuan.
Tabel 4.2
Hasil Tes Formatif Siswa pada Siklus I
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 Muhammad Adam Saputra 70 55 TT
2 Ahnaf Dalfa Ala Arumi 70 70 T
3 Andrian Maulana Z Z 70 90 T
4 Anggita Amanda Putri 70 90 T
5 Eli Ermawati 70 90 T
6 Kevin Alex Sandra 70 65 TT
7 Khanif Nor Maula 70 80 T
8 Leni Tirani 70 80 T
9 Muhammad Agung
Laksono
70 60 TT
10 Muhammad Dianu Achoni 70 50 TT
11 Muhammad Galih Rifai 70 80 T
12 Muhammad Mukhlis 70 90 T
13 Muhammad Rudi Alfani 70 50 TT
14 Muhammad Shendi 70 90 T
15 Muhammad Sokhib Nur
Huda
70 90 T
16 Novi Awali 70 60 TT
17 Nur Nalla Saddah 70 90 T
18 Nur Latifah 70 80 T
19 Muhammad Yudiansah 70 60 TT
20 Tn Fath Irohman 70 80 T
21 Tri Mulyono 70 70 T
22 Widia Aulia 70 90 T
23 Bagas Ardiyansah 70 60 TT
24 Aditya Dwi Cahyami 70 90 T
Jumlah 1810
Rata-rata kelas 75.41
66
Tabel 4.3
Rekapitulasi Ketuntasan Siswa pada Siklus I
No Uraian Hasil
1 Rata-rata nilai kelas 75.41
2 Prosentase ketuntasan 66.6%
Dari data diatas, dapat diperoleh gambaran siklus I bahwa
sebanyak 16 siswa atau 66.6 % sudah mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dan 8 siwa atau 33.3% belum mencapai kriteria minimal
(KKM). Sedangkan rata-rata kelas mencapai 75.41
Dalam pelaksanaan siklus I selama proses pembelajaran
dibutuhkan adanya pengamatan dari peneliti. Pengamatan ini meliputi:
pertama, pengamatan terhadap guru selama melaksanakan proses
pembelajaran, dan kedua, pengamatan terhadap siswa selama mengikuti
proses pembelajaran. Berikut tabel pengamatan terhadap guru dan siswa
dalam menerapkan Metode snowball drilling dalam proses pembelajaran.
a. Hasil Pengamatan Guru Siklus I
Tabel 4.4
Lembar Pengamatan guru siklus I
No Variabel Kategori Kriteria
1 Persiapan guru
memulai kegiatan
pembelajaran
B Cukup
2 Kemampuan guru
mengelola kelas
C Kurang
3 Kemampuan
mengelola waktu
B Cukup
4 Memberikan
apersepsi
B Cukup
5 Menyajikan B Cukup
67
permasalahan
6 Kemampuan
membimbing
membuat hipotesis
A Baik
7 Kemampuan
membimbing
menemukan
informasi atau data
A Baik
8 Membimbing siswa
menganalisis data
A Baik
9 Membimbing siswa
mebuat kesimpulan
B Cukup
10 Menutup pelajaran A Baik
Keterangan: A = Baik B = Cukup C = Kurang
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan hasil penilaian pengamatan
terhadap guru pada siklus I diperoleh keterangan bahwa nilai kategori A
(baik) sebanyak 4 poin, kategori B (cukup) sebanyak 5 poin dan kategori
C (kurang) sebanyak 1 poin.
b. Hasil pengamatan siswa
Tabel 4.5
Lembar Pengamatan Siswa Siklus I
No Variabel Kategori Kriteria
1 Kedisiplinan
siswa
B Cukup
2 Kesiapan siswa
menerima
pelajaran
A Baik
3 Keaktifan siswa A Baik
4 Kemampuan
membuat
hipotesis
C Kurang
5 Kemampuan
mendapatkan
informasiatau
data
A Baik
6 Kemampuan A Baik
68
menganalisis
informasi atau
data
7 Kemampuan
membuat
kesimpulan
B Cukup
Keterangan:B = Baik C = Cukup K = Kurang
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan hasil penilaian pengamatan
terhadap siswa pada siklus I diperoleh keterangan bahwa nilai kategori A
(baik) sebanyak 4 poin, kategori B (cukup) sebanyak 2 poin dan kategori
C (kurang) sebanyak 1 poin
3. Analisis Data Siklus II
Setelah pelaksanaan pemebelajaran siklus I selesai, peneliti
bertindak sebagai observer (pengamat). Pengamatan dibantu oleh rekan
guru sejawat untuk menilai aspek-aspek yang terdapat pada lembar
observasi guru dan lembar observasi siswa. Pelaksanan pembelajaran
untuk siklus II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 10 Mei 2016 di
kelas V dengan jumlah siswa 24 siswa yang terdiri dari 15 siswa laki-laki
dan 9 siswa perempuan.
Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang telah disiapkan dan menggunakan instrumen
penilaian berupa post test, lembar pengamatan terhadap guru dan lembar
pengamatan siswa. Berikut data hasil belajar siswa pada siklus II.
69
Tabel 4.6
Hasil Tes Formatif Siswa pada Siklus II
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 Muhammad Adam
Saputra
70 90 T
2 Ahnaf Dalfa Alla Rumi 70 80 T
3 Andrian Maulana Z Z 70 90 T
4 Anggita Ananda Putri 70 100 T
5 Eli Ermawati 70 100 T
6 Kevin Alex Sandra 70 80 T
7 Khanif Nor Maula 70 80 T
8 Leni Tirani 70 80 T
9 Muhammad Agung
Laksono
70 70 T
10 Muhammad Dianu
Achoni
70 60 TT
11 Muhammad Galih Rifai 70 90 T
12 Muhammad Mukhlis 70 100 T
13 Muhammad Rudi Alfani 70 60 TT
14 Muhammad Shendi 70 100 T
15 Muhammad Sokhib Nur
Huda
70 100 T
16 Novi Awali 70 80 T
17 Nur Naila Saidah 70 90 T
18 Nur Latifah 70 80 T
19 Muhammad Yudiansyah 70 70 T
20
Tn Fath Irohman
70 80 T
21 Tri Mulyono 70 80 T
22 Widia Aulia 70 100 T
23 Bagas Ardiyansah 70 70 T
24 Aditya Dwi Cahyani 70 80 T
Jumlah 2010
Rata-rata kelas 83.75
Tabel 4.7
Rekapitulasi Ketuntasan Siswa pada Siklus I
No Uraian Hasil
1 Rata-rata nilai kelas 83.75
2 Prosentase ketuntasan 91.6%
70
Dari data diatas, dapat diperoleh gambaran siklus II ini
menunjukkan adanya peningkatan dari hasil sebelumnya. Sebanyak
22siswa atau 91.6% sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) dan 2 siswa atau 8.3% belum mencapai kriteria minimal (KKM).
Sedangkan rata-rata kelas mencapai 83.75
Dalam pelaksanaan siklus II ini dalam proses pembelajaran
dibutuhkan adanya pengamatan dari peneliti. Pengamatan ini meliputi
pengamatan terhadap guru dan pengamatan terhadap siswa selama proses
pembelajaran berlangsung. Berikut tabel pengamatan terhadap guru dan
siswa dalam menerapkan Metode snowball drilling dalam proses
pembelajaran
a. Hasil pengamatan Guru
Tabel 4.8
Lembar Pengamatan Guru Siklus II
No Variabel Kategori Kriteria
1 Persiapan guru
memulai kegiatan
pembelajaran
B Cukup
2 Kemampuan guru
mengelola kelas
B Cukup
3 Kemampuan
mengelola waktu
A Baik
4 Memberikan
apersepsi
A Baik
5 Menyajikan
permasalahan
B Cukup
6 Kemampuan
membimbing
membuat hipotesis
A Baik
7 Kemampuan
membimbing
A Baik
71
menemukan
informasi atau data
8 Membimbing siswa
menganalisis data
A Baik
9 Membimbing siswa
membuat
kesimpulan
B Cukup
10 Menutup pelajaran A Baik
Keterangan: A = Baik B = Cukup C = Kurang
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan hasil penilaian pengamatan
terhadap guru pada siklus I diperoleh keterangan bahwa nilai kategori A
(baik) sebanyak 6 poin, kategori B (cukup) sebanyak 4 poin dan kategori
C (kurang) sebanyak 0 poin.
b. Hasil pengamatan siswa
Tabel 4.9
Lembar Pemgamatan Siswa
No Variabel Kategori Kriteria
1 Kedisiplinan
siswa
A Cukup
2 Kesiapan siswa
menerima
pelajaran
A Baik
3 Keaktifan siswa A Baik
4 Kemampuan
membuat
hipotesis
B Cukup
5 Kemampuan
mendapatkan
informasiatau
data
A Baik
6 Kemampuan
menganalisis
informasi atau
data
A Baik
72
7 Kemampuan
membuat
kesimpulan
A Baik
Keterangan: A = Baik B = Cukup C = Kurang
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan hasil penilaian pengamatan
terhadap siswa pada siklus I diperoleh keterangan bahwa nilai kategori A
(baik) sebanyak 6 poin, kategori B (cukup) sebanyak 1 poin dan kategori
C (kurang) sebanyak 0 poin.
Dari hasil uji siklus I dan siklus II nilai yang di peroleh pada siklus
II lebih meningkat dari pada siklus I. pada siklus II ini, peneliti telah
berhasil dalam meningkatkan hasil belajar IPS materi perjuangan
memepertahankan kemerdekaan melalui metode snowball drilling pada
siswa kelas V semster II MI Muhammadiyah ngasinan kabupaten
boyolali tahun pelajaran 2015/2016.
B. Analisis Data Akhir
Setelah dilakukan refleksi dan analisis maka peneliti mengadakan
pembahsan yang berdasarkan pada hasil penelitian dari tindakan pra siklus,
siklus I dan Siklus II yang membahas tentang perolehan hasil post test yang
diperoleh selama pembelajaran. Tindakan penelitian ini dilakukan melalui 2
tahapan yaitu tahap, siklus I dan siklus II yang diawali dengan tindakan pra
siklus. Pembahasan hasil penelitian ini meliputi hasil tes pengamatan siswa
maupun guru. Dilihat dari ketuntasan belajar siswa sebelum menerapkan
metode snowball drilling dan setelah menerapkan metode snowball drilling.
73
Tahap tindakan pertama adalah pra siklus. Pada tahap ini peneliti
mengambil nila dari hasil ulangan harian siswa. Dari nilai tersebut
menunjukkan bahwa dari sebanyak 24 siswa terdapat 11 siswa yang belum
mencapai KKM. Setelah dilakukan evaluasi pada pra siklus peneliti mencoba
menerapakan metode pembelajaran snowball drilling sehingga diperoleh hasil
pada siklus I terdapat 8 siswa yang belum mencapai KKM sedangkan pada
siklus II terdapat 2 siswa yang belum mencapai KKM. Pada siklus I
perbaikan pembelajaran difokuskan pada materi pengertian dan syarat jual
beli, kegiatan jual beli dilingkungan sekolah dan perbedaan pasar modern dan
tradisional dengan menerapkan strategi pembelajaran snowball drilling.
Strategi ini diterapkan pada akhir pembelajaran sebagai penugasan dan
evaluasi. Beberapa siswa belum paham dengan pembelajaran snowball
drilling sehingga dalam tindakan siklus I ini masih terdapat bebrapa siswa
bermain sendiri dan masih gaduh didalam kelas ketika teman-teman yang lain
sedang mengerjakan tugas yang diberikanoleh guru. Hal ini menunjukkan
bahwa pembelajaran harus diperbaiki dan dilanjut dengan siklus II.
Pada tindakan siklus II ini proses pembelajaran lebih baik
dibandingakn dengan siklus I. siswa sudah memahami bagaimana jalannya
proses pembelajaran snowball drilling yang menitik beratkan pada penugasan
atau evaluasi belajar siswa. Terlihat siswa juga merasa senang dan aktif
selama penugasan dilakukan sehingg hasil pembelajaran dan nlai rata-rata
siswa menunjukkan adanya peningkatan. Hal tersebut dibuktikan dengan
tercapainya hasil peningkatan belajar siswa secara klasikla sebesar 93.94%
74
yang pada kondisi awal hanya 69.70%. Dari 33 siswa masih ada 2 siswa yang
tidak tuntas KKM. Hal ini disebabkan oleh faktor yang ada pada diri siswa
yang kurang memperhatikan pembelajaran. Sehingga membutuhkan perhatian
dan pengawasan yang lebih dari guru maupun dari orang tua agar dapat
menjadikan anak itu tidak mengulangi kegiatan yang dapat merugikan
tersebut saat proses pembelajaan dan guru dapat menambah jam belajar agar
siswa tersebut tidak ketinggalan materi.
Dari proses peningkatan hasil belajar tersebut hendaknya guru harus
mengeluarkan kemampuan terbaiknya untuk memunculkan variasi pada
penggunaan metode/strategi yang disesuaikan dengan materi agar proses
pembelajaran lebih variatif dan menyenangkan bagi siswa. Serta motivasi
siswa selama proses pembelajaran agar siswa tidak merasa jenuh dan merasa
di perhatiakan oleh gurunya..
Berdasarkan hasil penelitian, terhadap hasil belajar siswa yang
diketahui bahwa jumlah persentase ketuntasan belajar IPS siswa selalu
mengalami kanaikan. Perbandingan peningkatan hasil belajar siswa dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.10
Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
No Tahap Hasil Belajar
Rata-rata
Nilai
Tuntas % Tidak
Tuntas
%
1 Pra siklus 70.04 13 54.16% 11 45.83%
2 Siklus I 75.41 16 66.66% 8 33.33%
3 Siklus II 83.75 22 91.66% 2 8.33%
75
Berdasarkan tabel perbandingan hasil belajar siswa, dapat dinyatakan
bahwa hasil evaluasi pembelajaran dari pra siklus, siklus I dan siklus II, dapat
dijelaskan adanya peningkatan hasil belajar dari setiap tindakan. Banyak
siswa yang berhasil untuk memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
hampur semua mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Persentase
ketuntasan pada pra siklus 54.16% (13 siswa), pada siklus I sebanyak 66.66%
(16 siswa), dan pada siklus II sebanyak 91.66% (22 siswa).
Peningkatan hasil belajar tersebut dipengaruhi faktor-faktor yang ada
pada diri siswa dan dari luar yang peneliti upayakan dengan maksimal agar
tujuan penelitian dapat tercapai. Beberapa siswa yang hasil belajarnya masih
rendah dikarenakan beberapa faktor yaitu internal dari anak itu sendiri dan
eksternal dari luar diri sendiri. Faktor internal yang mempengaruhi hasil
belajar meliputi kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar dan
ketekunan, sikap kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.
Sedangkan faktor ekternal yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu
keluarga, sekolah dan masyarakat. Dua faktor ini sangat dominan dalam
mempengaruhi hasil belajar siswa.
Hasil belajar IPS kelas III ini didukung dengan adanya perhatian dan
keatifan siswa. Siswa yang tuntas dalam belajar adalah siswa yang
memperhatikan, mendengarkan, aktif bertanya dan merespon serta antusias
saat proses pembelajaran berlangsung maupun saat diadakannya tes/evaluasi.
Keaktifan dan perilaku siswa yang semakin baik akan membawa perubahan
yang berdampak positif bagi peningkatan hasil belajar IPS.
76
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa penelitian tindakan kelas
yang dilaksanakan di Kelas V MI Muhammadiyah Ngasinan Kabupaten
Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016 telah berhasil mencapau indikator
keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu 85 %. Sehingga hipotesis tindakan
yang menyatakan “melalui metode snoball drilling dapat meningkatkan hasil
belajar IPS perjuangan memepertahanakan kemerdekaan pada siswa kelas V
semester II MI Muhammadiyah Ngasinan Kabupaten Boyolali Tahun
Pelajaran 2015/2016” dapat diterima.
77
BAB V
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas penulis meneliti sebanyak II Siklus, sehingga
dapat dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut. Penerapan Metode
Snowball Drilling dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan
Sosial Materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Kelas V MI
Muhammadiyah Ngasinan Wonosegoro kabupaten Boyolali tahun
pelajaran 2015/2016. Hal ini dapat dilihat dengan adannya peningkatan
hasil belajar Mulai dari pra siklus dengan nilai rata-rata 70.04 dengan
presentase 54.16% siklus I Meningkat menjadi nilai rata-rata75.41 dengan
presentase 66.66% Siklus II meningkat menjadi 83.75 dengan presentase
91.66%.
Untuk angka ketuntasan hasil belajar siswa pada pra siklus
sebanyak 13 anak atau sebesar 54.16% meningkat menjadi 16 anak atau
sebesar 66.66% pada siklus I dan menjadi 22 anak atau sebesar 91.66%
pada siklus II. Jadi angka ketuntasan belajar dari pra siklus sampai siklus
II meningkat sebanyak 9 anak atau sebesar 37.5%. hal ini menunjukan
bahwa hasil belajar tersebut telah memenuhi Kriteria kentutasan minimal
yaitu nilai rata-rata 70 dan ketuntatasan KKM kelas minimal 85% yang
menunjukan adanya peningkatan hasil belajar yang signifikan.
77
78
B. Saran
Berdasarkan penelitian ini, penulis dapat menyimpulkan beberapa
saran dalam proses belajar mengajar untuk perkembangan yang lebih baik
yaitu:
1. Bagi Guru
a. Setiap materi pelajaran memepunyai tinkat kesulitan, perbedaan,
dan membutuhkan media yang beragam, sehingga perlu kreatifitas
guru dalam menggunakan media agar pembelajaran menjadi
menarik .
b. Guru harus bisa memilih media pembelajaran yang sesuai dengan
materi yang di ajarakan.
c. Proses pembelajaran hendaknya melibatkan siswa, agar siswa aktif
dalam pembelajaran. Menjalin hubungan yang baik dengan siswa
dan orang tua siswa sehingga dapat memeberikan masukan dan
saran untuk kebaikan siswa.
d. Guru adalah motivator dan fasilitator bagi siswa.
2. Bagi siswa
a. Lebih giat dalam belajar untuk masa depan yang lebih baik.
b. Mencintai ilmu pengetahuan sehingga merasa senang saat belajar
dan menimba ilmu.
c. Menghormati guru, serta mengikuti nasehat-nasehatnya.
3. Bagi sekolah
79
a. Memberikan fasilitas yang memeadai kepada guru, agar guru
mudah melaksanakan tugasnya
b. Melakukan supervisi kelas untuk menjamin kualitas pembelajaran
di kelas.
c. Menjalin hubungan baik dengan guru, orang tua siswa dan
masyarakat sekitar.
4. Bagi peneliti
Kepada peneliti selanjutnya, yang akan melakukan penelitian
dalam bidang yang sama, agar dapat menindak lanjuti penelitian ini
dalam konteks yang lebih luas, sehingga di peroleh hasil yang lebih
baik yang nantinya akan dapat berguna untuk meningkatkan kualitas
pendidikan di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari, dkk. (2010). Pembelajaran Studi Sosial. Bandung: Alfabeta.
Baharuddin & Esa, N.W. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogyakarta :
Ar- Ruzz Media
Dimiyati dan Mudjiono, (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Djamarah, Saiful Bahri. 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya :
Usaha Nasional.
Djamarah. 2000. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Hamdani. (2010). Strategi Belajar Menagajar. Bandung: Pustaka Setia.
Kastolani. (2014). Model Pembelajaran Inovatif Teori dan Aplikasi. Salatiga:
STAIN Salatiga Press.
Listiyani Dwi Ari, dkk. 2009 Ilmu Pengetahuan Sosial. Untuk SD dan MI Kelas
V. Jakarta Departemen Pendidikan Nasional.
Rasimin. (2012). Pembelajaran IPS Teori, Aplikasi dan Evaluasi. Salatiga:
STAIN Salatiga Press.
Sams, Rosma Hartiny. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Yogyakarta: Teras.
Silaban, Permin. 2006. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : PT. Kloang Putra
Timur.
Slameto. (1991). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sriyanti, dkk. 2009. Teori-teori Belajar. Salatiga : STAIN Salatiga Press.
Sudjana, Nana. (1989). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Suprijono, Agus. (2009). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi
Paikem.Surabaya: Pustaka Pelajar.
Susanto, Ahmad. (2012). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Suwandidan M. Basrowi. (2008). Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor:
Ghalia Indonesia.
Suyadi. (2010). Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Diva Press.
Yulianti, Reni. Dan Munajat, Ade. 2008 Ilmu Pengetahuan Sosial. Untuk SD dan
MI kelas V. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
https://www.google.co.id/m?&q=kelebihan+metode+snowball+drilling, tanggal
25 juni 2016, jam 18.30 wib
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Siklus I
Sekolah/ Madrasah : MI Muhammadiyah Ngasinan wonosegoro
Kelas/Semester : V / II
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Materi pokok : Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
Alokasi waktu : (2 X 35 menit)
A. Standar kompetensi :
2. Mengharagai Peranan Tokoh Perjuangan dan Masyarakat dalam
Mempersiapkan dan Memperthankan Kemerdekaan Indonesia
B. Kompetensi dasar
2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan
C. Indikator
2.4.1 Menjelaskan peristiwa perjuangan para tokoh dalam mempertahankan
kemerdekaan
2.4.2 menunjukan sikap menghargai perjuangan para tokoh dalam
mempertahankan kemerdekaan
D. Tujuan pembelajaran
3. Siswa dapat menjelaskan peristiwa perjuangan para tokoh
mempertahankan kemerdekaan
4. Siswa dapat menunjukan sikap menghargai perjuangan para tokoh dalam
mempertahankan kemerdekaan
E. Materi pembelajaran
1. Pertempuran-pertempuran untuk mempertahan kan kemerdekaan
a. Pertempuran 10 november 1945
b. Bandung lautan api
c. Pertempuran ambarawa
d. Pertempuran 5 hari di semarang
e. Pertempuran puputan margarana
f. Pertempuran medan area
g. Pertempuran palembang
F. Metode pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Snowball drilling
4. Demonstrasi
G. Media, Alat pembelajaran, Sumber Belajar 1. Media dan alat pembelajara
Gambar tokoh dan monumen pertempuran 2. Sumber belajar
Buku belajar ilmu pengetahuan ssosial kelas semester II
H. Langkah-langkah pembelajaran
1. Pendahuluan (5 menit)
Guru mengucapkan salam dan berdo’a bersama
Guru menyapa peeserta didik
Guru memeriksa kehadiran siswa
Guru menyampaikan materi yang akan di pelajari
Guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
2. Kegiantan Inti (60 menit)
a. Eksplorasi
Guru meminta siswa untuk menyimak materi yang di bacakan
Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
b. Elaborasi
Guru menjelaskan tentang peristiwa perjuangan para tokoh dalam memperjuangkan kemerdekaan.
Guru meminta siswa untuk mengamati macam-macam gambar
tokoh dan monumen untuk mengenang pertempuran di berbagai
daerah
Guru mengajak siswa belajar menggunakan metode snowball drilling
Guru memberikan bola salju yang didalam nya terdapat soal-soal yang harus di jawab oleh siswa
Siswa diminta untuk menjawab soal di dalam kertas snowball tersebut apabila mendapat bola tersebut
c. Konfirmasi
Guru memberikan pertanyaan tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru dan siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang belum
diketahui siswa.
3. Penutup (5 menit)
Guru menanyakan apa yang telah dilakukan hari ini.
Guru bersama siswa menyimpulkan bersama materi yang telah di pelajari hari ini
Guru menanyakan apa manfaat mengetahui peralatan dapur
Guru mengajak siswa membaca doa mengakhiri pelajaran
Guru menutup pelajaran dengan salam
I. Penilaian Hasil Belajar
- Penilaian tertulis
Latihan soal 1. Untuk mengenang pertempuran di surabaya
pada tanggal 10 november di peringati hari
pahlawan
2. Pimpinan sekutu yang tewas pada pertempuran
di surabaya adalah A.W.S Mallaby
3. Yang memberi semngat dan membesarkan hati
rakyat surabaya Bung Tomo
4. peristiwa bandung lautan api terjadi pada
tanggal 23 maret 1946
5. seorang pejuang Mohammad Toha telah gugur
pada peristiwa bandung lautan api
6. untuk mengenang pertempuran di ambarawa di
bangun monumen palagan ambarawa
7. perang puputan margarana di pimpin oleh I gusti
Ngurah Rai
8. perang puputan margaran terjadi di Bali
9. pada saat pertempuran medan area tentara
inggris / sekutu dipimpin oleh T.E.D Kelly
10. pertempuran di sulawesi selatan di pimpin oleh
Robert Wolter Monginsidi
Pedoman penskoran
Nilai = benar X 10
Salatiga, Mei 2016
Guru Kelas V Peneliti
Anas SPdi Aditya
dwi y
NIP. NIM: 115-12-
089
Mengetahui,
Kepala MI Muhammadiyah
NIP
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Siklus II
Sekolah/ Madrasah : MI Muhammadiyah Ngasinan wonosegoro
Kelas/Semester : V / II
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Materi pokok : Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
Alokasi waktu : (2 X 35 menit)
D. Standar kompetensi :
2. Mengharagai Peranan Tokoh Perjuangan dan Masyarakat dalam
Mempersiapkan dan Memperthankan Kemerdekaan Indonesia
E. Kompetensi dasar
2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan
F. Indikator
2.4.1 Menjelaskan peristiwa perjuangan para tokoh dalam mempertahankan
kemerdekaan
2.4.2 Menunjukan sikap menghargai perjuangan para tokoh dalam
mempertahankan kemerdekaan
G. Tujuan pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan peristiwa perjuangan para tokoh
mempertahankan kemerdekaan
2. Siswa dapat menunjukan sikap menghargai perjuangan para tokoh dalam
mempertahankan kemerdekaan
H. Materi pembelajaran
1. Perjuangan melalui perundingan
a. Perjanjian Linggarjati
b. Agresi milliter Belanda I
c. Perundingan Renvile
d. Agresi milliter Belanda II
e. Serangan umum 1 Maret 1949
f. Konfrensi Meja Bundar
2. Peranan beberapa tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan
a. Ir Soekarno
b. Drs Moh Hatta
c. Jendral Sudirman
I. Metode pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Snowball drilling
4. Demonstrasi
J. Media, Alat pembelajaran, Sumber Belajar
1. Media dan alat pembelajara
Gambar tokoh dan monumen pertempuran
2. Sumber belajar
Buku belajar ilmu pengetahuan ssosial kelas semester II
K. Langkah-langkah pembelajaran
4. Pendahuluan (5 menit)
Guru mengucapkan salam dan berdo’a bersama
Guru menyapa peeserta didik
Guru memeriksa kehadiran siswa
Guru menyampaikan materi yang akan di pelajari
Guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
5. Kegiantan Inti (60 menit)
a. Eksplorasi
Guru meminta siswa untuk menyimak materi yang di bacakan
Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran
b. Elaborasi
Guru menjelaskan tentang peristiwa perjuangan para tokoh dalam
memperjuangkan kemerdekaan.
Guru meminta siswa untuk mengamati macam-macam gambar tokoh
dan monumen untuk mengenang pertempuran di berbagai daerah
Guru mengajak siswa belajar menggunakan metode snowball drilling
Guru memberikan bola salju yang didalam nya terdapat soal-soal
yang harus di jawab oleh siswa
Siswa diminta untuk menjawab soal didalm kertas snowball tersebut
apabila mendapat bola tersebut
c. Konfirmasi
Guru memberikan pertanyaan tentang hal-hal yang belum diketahui
siswa
Guru dan siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
siswa.
6. Penutup (5 menit)
Guru menanyakan apa yang telah dilakukan hari ini.
Guru bersama siswa menyimpulkan bersama materi yang telah di
pelajari hari ini
Guru menanyakan apa manfaat mengetahui peralatan dapur
Guru mengajak siswa membaca doa mengakhiri pelajaran
Guru menutup pelajaran dengan salam
L. Penilaian Hasil Belajar
- Penilaian tertulis
Soal latihan
11. Perundingan yang di selenggarakan di kota
cirebon.Linggarjati
12. Dalam serangan umum 1 maret tentara belanda
berhasil menduduki Yogyakarta
13. Agresi milliter belanda II terjadi pada tanggal19
desember 1949
14. Konferensi meja bundar berlangsung di Den
Hag
15. Serangan umum 1 maret di pimpin oleh Letkol
Suharto
16. Pada perjanjian roem-royen indonesia di wakili
oleh Mr Muh roem
17. RIS singkatan dari Republik Indonesia Serikat
18. Jendral sudirman terkenal dengan perang taktik
yaitu perang gerilya
19. Wakil presiden pertama indonesia adalah Drs.
Moh Hatta
20. Presiden pertama indonesia adalah Ir soekarno
Pedoman penskoran
Nilai = benar X 10
Salatiga, Mei 2016
Guru Kelas V Peneliti
Aditya dwi y
NIP. NIM: 115-12-098
Mengetahui,
Kepala MI Muhammadiyah
Lampiran 3
Kunci Jawaban Soal Siklus I
1. Pahlawan
2. A.W.S Mallaby
3. Bung Tomo
4. 23 maret 1946
5. Bandung lautan api
6. Palagan ambarawa
7. I Gusti Ngurah Rai
8. Bali
9. T.E.D Kelly
10. Robert Wolter Monginsidi
Lampiran 4
Kunci Jawaban Soal Siklus II
1. Linggarjati
2. Jogjakarta
3. 19 Desember 1948
4. Denhaag Belanda
5. Letkol Suharto
6. Mr.Muh Roem
7. Republik Indonesia Serikat
8. Perang Gerilya
9. Drs. Moh Hatta
10. Ir. Soekarno
1. Untuk mengenang pertempuran di Surabaya pada tanggal 10
november di peringati sebagai hari ......
2. Pimpinan sekutu yang tewas pada pertempuran di Surabaya
adalah....
3. Siapa yang memberi semangat dan membesarkan hati rakyat
arek-arek Surabaya untuk mempertahankan Surabaya......
4. Peristiwa Bandung lautan Api terjadi pada tanggal......
5. Seorang pejuang Mohammad Hatta telah gugur pada saat
peristiwa........
6. Untuk mengengenang pertempuran di Ambarawa di bangun
monumen yang di beri nama .........
7. Perang Puputan Margarana di pimpin oleh ..........
8. Pada saat pertempuran di Medan area tentara Inggris/sekutu di
pimpin oleh......
9. Pertempuran di Palembang terjadi karena .......
10. Pertempuran di Sulawesi Selatan di pimpin oleh........
1. Perundingan yang di selenggarakan di kota Cirebon........
2. Dalam serangan umum 1 maret tentara Belanda berhasil
menduduki .....
3. Agresi Militer belanda II terjadi pada tanggal........
4. Konferensi Meja Bundar berlangsung di .......
5. Serangan umum 1 maret di pimpin oleh ........
6. Pada perjanjian Roem-royen indonesia di wakili oleh .....
7. RIS singkatan dari ........
8. Jendral Sudirman terkenal dengan perang taktik yaitu .......
9. Wakil Presiden pertama Indonesia adalah .......
10. Presiden pertama Indonesia adalah .........
Lampiran 7
Soal Snowball Drilling
1. Pasukan sekutu pada tanggal 29 september 1945 berhasil mendarat di
jakarta di bawah pimpinan......
a. Mayor Jendral E.C Mersergh
b. H.M Chambers
c. W.R Patterson
d. Sir Philip Christison
2. Untuk mengenang pertempuran di surabaya pada tanggal 10 november di
peringati hari.............
a. Kemerdekaan
b. Pancasila
c. Pahlawan
d. sumpah pemuda
3. Yang memberi semngat dan membesarkan hati rakyat surabaya Bung .....
a. Karno
b. Hatta
c. Toha
d. Hatta
4. peristiwa bandung lautan api terjadi pada tanggal ...........
a. 23 maret 1946
b. 20 november 1946
c. 12 juni 1946
d. 17 agustus 1946
5. Pimpinan sekutu yang tewas pada pertempuran di surabaya adalah .......
a. T.E.D Kelly
b. A.W.S Mallaby
c. Van Mook
d. W.R Peterseon
6. untuk mengenang pertempuran di ambarawa di bangun monumen ........
a. nasional
b. bandung lautan api
c. palagan ambarawa
d. jogja kembal
7. perang puputan margarana di pimpin oleh ...........
a. Bung tomo
b. Bung hatta
c. I Gusti Ngurah Rai
d. A.W.S Mallaby
8. seorang pejuang Mohammad Toha telah gugur pada peristiwa ........
a. Surabaya
b. Bali
c. Bandung
d. Medan
9. perang puputan margaran terjadi di ........
a. Bali
b. Surabaya
c. Medan
d. Bandung
10. pertempuran di sulawesi selatan di pimpin oleh .........
a. T.E.D Kelly
b. A.W.S Mallaby
c. Jendral Sudirman
d. Kolonel Isdiman
11. Dalam pertempuran ambarawa gugurlah........
a. Letnan Kolonel Isdiman
b. Letnan Kolonel Sudirman
c. Kolonel Sudirman
d. Kolonel Supryadi
12. Untuk mengenang pertempuran di semarang di bangunlah monumen
tugu.......
a. Pahlawan
b. Muda
c. Monas
d. Pancasila
13. Peristiwa pertempuran di semarang menewaskan salah satu dokter
laboratorium yaitu........
a. Dr Budi
b. Dr oz
c. Dr Kariyadi
d. Dr reno
Daftar Riwayat Hidup
Dengan ini saya cantumkan daftar riwayat hidup sebagai berikut:
1. Nama : Aditya Dwi Yanuariawan
2. Tempat tanggal lahir: magelng 4 Januari 1992
3. Jenis kelamin : laki-laki
4. Agama : Islam
5. Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
6. Alamat : Ngaglik Rt 03 RW 03 Jurangombo magelang
7. Riwayat pendidikan :
a. Tk Bayangkari, lulus tahun 1998
b. SD N kemirirejo 3 Magelang, lulus tahun2004
c. SMP N 6 Magelang, lulus tahun2007
d. SMA Muhammadiyah 1 Magelang, lulus tahun 2010
e. S1 PGMI, IAIN Salatiga, lulus tahun 2016
Demikian daftar riwayat hidup ini, saya buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, Agustus 2016
Penulis
Aditya Dwi Yanuariawan
Recommended